UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN OSTEOPOROSIS APAKAH

Download Osteoporosis. Upaya Pencegahan dan Pengobatan Osteoporosis. Apakah penyakit Osteoporosis atau pengeroposan tulang itu? Penyakit Osteoporosi...

0 downloads 501 Views 242KB Size
Osteoporosis

Upaya Pencegahan dan Pengobatan Osteoporosis

Apakah penyakit Osteoporosis atau pengeroposan tulang itu?

Penyakit Osteoporosis (OP) atau pengeroposan tulang adalah berkurangnya ketebalan tulang dan rusaknya mikroarsitektur tulang menjadikan tulang mudah patah. Tulang akan tampak berlubang-lubang atau berpori-pori.

 

Penyakit ini menimpa jutaan manusia, misalnya di Amerika Serikat didapati sekitar 28 juta penderita OP dan penyakit berupa patah tulang dijumpai pada 1,5 juta penderita. Sebagian besar (80%), penderita OP adalah wanita.

Tulang yang kita miliki selalu berubah yaitu ada yang dirusak dan ada pembentukan tulang baru sebagai penggantinya. Tulang dibentuk oleh suatu struktur bangunan yang mirip sarang lebah dan dipenuhi oleh kalsium serta mineral lainnya. Sampai batas usia 20 – 25 tahun proses pembentukan tulang dari kalsium dalam makanan mencukupi untuk pergantian tulang yang rusak. Masa puncak tulang yang baik dicapai pada usia diatas 25 tahun, dan sedikit demi sedikit masa tulang ini akan berkurang setelah menginjak usia diatas 40 tahun. Setelah henti haid (menopause) maka seorang wanita mengalami penurunan masa tulang yang sangat tajam. Hal ini diakibatkan oleh penurunannya kadar hormon estrogen.

Tulang dengan masa yang makin berkurang itu akan rentan terhadap kejadian patah tulang walaupun diakibatkan oleh benturan ringan. Pada kenyataannya, patah tulang ini mungkin merupakan salah satu pertanda adanya OP.

Apakah Faktor Resiko Osteoporosis?

1/5

Osteoporosis

Memang belum diketahui mengapa seseorang penderita OP atau belum dapat diperkirakan kapan seseorang akan menderita OP. Sebagai pegangan, maka OP umumnya terjadi pada: - Wanita, terutama pasca menopause. - Wanita yang mengalami henti haid/menopause dibawah 45 tahun atau lebih cepat. - Seseorang yang kurus atau tulang-belulangnya yang kecil. - Mereka dengan riwayat OP dalam keluarga. - Mereka dengan riwayat patah tulang yang diakibatkan benturan yang ringan. - Mereka dengan keradangan sendi atau penyakit/keadaan lain yang berkaitan dengan OP. - Mereka yang menggunakan obat yang dapat mengurangi kekuatan tulang seperti obat anti kejang dan steroid. - Mereka yang kurang mengkonsumsi kalsium dalam makanan sehari-harinya. - Perokok. - Peminum alkohol. - Penderita gangguan ingatan (demensia) - Mereka yang tidak berolahraga secara teratur. - Laki-laki dengan kadar hormon pria (testosteron) rendah.

Waspadalah apabila terdapat satu atau lebih faktor tersebut di atas, karena Anda memiliki resiko yang lebih besar untuk menderita OP atau patah tulang! Wanita memiliki resiko lebih besar daripada laki-laki diakibatkan kepadatan masa tulang seorang wanita 20 -30 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Bagaimana Mencegah Terjadinya Osteoporosis?

Kunci utamanya adalah membangun tulang yang kuat dan mencegah kehilangan masa tulang. Sebaiknya sejak dini telah dibentuk tulang yang kuat misalnya memperhatikan gaya hidup. Sebelum usia 35 tahun adalah saat yang tepat untuk membangun tulang yang kuat. Beberapa kiat di bawah ini diperlukan dalam upaya mencegah OP. 1. Asupan Kalsium Asupan kalsium yang cukup tidak hanya diperlukan untuk membangun tulang yang kuat, namun juga diperlukan untuk proses lain dalam tubuh seperti denyut jantung, pembekuan darah, ataupun kekuatan otot. Apabila asupan kalsium itu tidak cukup maka kalsium akan ditarik dari tulang agar proses lain di atas yang lebih penting dapat berjalan. Berapa banyak kecukupan asupan kalsium sehari sangat tergantung pada usia, jenis kelamin, dan resiko untuk terjadinya OP. Umumnya kebutuhan tersebut berkisar antara 1000 –

2/5

Osteoporosis

1500 mg/hari. Pada remaja atau ibu hamil dan menyusui dianjurkan besarnya asupan kalsium sekitar 1500 mg/hari. Demikian pula bila usai telah melampaui 50 tahun, maka asupan sebesar 1500 mg/hari. Telah diketahui pada usia lanjut penyerapan kalsium kurang baik dibandingkan remaja atau usia dewasa. Apabila Anda kurang mendapatkan paparan sianar matahari, maka tambahan vitamin D (400 – 800 IU/hari) diperlukan agar penyerapan kalsium di usus lebih baik. Sumber alamiah kalsium adalah makanan. Untuk ini sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung susu atau olahan dari susu seperti susu murni atau susu rendah lemak, keju atau yogurt. Beberapa jenis makanan berikut ini cukup kaya mengandung kalsium yaitu: sayuran hijau, ikan sardin, kerang, kacang brazil, tofu, biji almond, dan roti atau biji-bijian (sereal) serta jus jeruk yang diperkaya dengan kalsium. Tablet kalsium atau dalam bentuk cairan dapat dipakai sebagai pengganti apabila Anda tidak suka minum susu atau makan keju. Perlu diingat bahwa suplemen kalsium ini dikonsumsi saat Anda makan. Dianjurkan pula untuk minum setidaknya 6 – 8 gelas perhari. 2. Hindari Merokok Merokok dapat menurunkan kepadatan masa tulang, penurunan berat badan, lebih cepatnya seorang wanita mengalami henti haid karena kadar hormon wanita (estrogen) menurun. Hal tersebut akan menyebabkan peningkatan resiko patah tulang. 3. Hindari Minuman Beralkohol Mengkonsumsi minuman beralkohol akan menyebabkan kehilangan masa tulang lebih cepat serta kepadatan masa tulang yang lebih rendah. Apabila Anda mabuk, maka kesempatan untuk jatuh dan mengalami patah tulang menjadi lebih besar. 4. Olahraga dan Tetap Aktif Olahraga pembebanan berat tubuh pada tulang akan menyebabkan tulang tersebut menjadi lebih padat. Olahraga aerobik, menari, lari-lari kecil, lintas alam, naik tangga, tenis, jalan kaki adalah beberapa contoh kegiatan fisik yang mampu membantu tercapainya kepadatan tulang yang lebih baik. Berapa lama Anda harus latihan olahraga ini sangat bergantung keadaan jantung Anda, bukan keadaan tulang Anda. Belum ada patokan berapa lama Anda harus olahraga karena sangat tergantung pada kondisi fisik seseorang. Sebagai prakiraan dapat dipakai batasan waktu 30 menit setiap kali latihan sesering mungkin dalam satu minggu.

Apabila terdapat satu atau lebih keadaan di bawah ini, maka dianjurkan agar Anda berkonsultasi pada dokter Anda terlebih dahulu. Keadaan dimaksud adalah: -

Osteoporosis atau patah tulang pada usia diatas 40 tahun. Penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke atau kolesterol yang tinggi. Nyeri yang terjadi pada leher, dada, bahu, atau lengan setelah atau selama olahraga. Sempoyongan atau sesak nafas walaupun melakukan latihan fisik ringan.

3/5

Osteoporosis

Bagaimana Mengenali Osteoporosis?

Sangat disayangkan bahwa OP tidaklah memberikan gejala, kecuali bila tulang Anda telah patah, Anda menjadi lebih pendek atau punggung menjadi lebih bungkuk.

Namun demikian terdapat berbagai cara untuk mendapatkan keterangan apakah Anda menderita OP. Pemeriksaan yang paling baik adalah melakukan pengukuran kepadatan masa tulang (bone mass density) dengan alat yang disebut densitometer. Pemeriksaan foto rontgent polos umumnya dipakai untuk melihat patah tulang. Apabila masa tulang telah berkurang lebih dari 30 persen, masa gambaran OP dapat terlihat menggunakan foto rontgent polos.

Bagaimana Mengobati Osteoporosis?

Banyak cara atau obat yang dapat digunakan. Misalnya meningkatkan asupan kalsium, melakukan latihan fisik secara teratur, mempertahankan gaya hidup sehat untuk tulang dan terapi herbal.

Obat-obatan digunakan untuk mencegah kehilangan masa tulang atau mengobati OP sehingga mencegah resiko patah tulang, adalah hormon estrogen, Bisfosfonat, Calsitonin, Calcitrol, Raloxifen dsb.

Apabila telah terjadi patah tulang, maka perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki tulang yang patah dan mengembalikan fungsi dari tulang atau persendian yang bersangkutan dengan tulang yang patah tersebut.

Tindakan terapi fisik atau awam mengenalnya sebagai fisioterapi, diperlukan untuk mempercepat kembalinya fungsi dari anggota tubuh dimana terdapat tulang yang patah, misalnya latihan penguatan otot paha bila terjadi patah tulang bonggol paha.

Mencegah Patah Tulang Akibat Jatuh?

4/5

Osteoporosis

Kemungkinan jatuh dan mengakibatkan patah tulang perlu dicegah. Hal ini dapat terjadi akibat kelemahan otot, penglihatan yang berkurang, sempoyongan akibat penyakit lain, atau pengobatan. Terjatuh, walaupun tidak keras, sudah cukup untuk menimbulkan patah tulang! Kurangi kemungkinan jatuh dengan memperhatikan beberapa hal seperti tertera di bawah ini:

Pencahayaan Beri pencahayaan cukup di tangga rumah, lorong rumah maupun ruangan. Selalu sediakan lampu senter dekat tempat tidur Anda.

Lantai Hindari pemakaian karpet. Apabila memang diperlukan pastikan bahwa alas karpet tidak licin dan pakukan setiap ujung karpet ke lantai. Gunakan ubin yang tidak licin atau pakai cairan yang kesat untuk mengepel lantai. Singkirkan kabel-kabel listrik di daerah yang sering digunakan lalu lalang.

Tangga Letakkan tombol untuk memati-hidupkan di ujung bawah tangga bawah atau atas. Tutup anak tangga dengan alas yang tidak licin. Pasang pegangan tangan sepanjang tangga.

Kamar mandi Pasang pegangan tangan di dekat toilet, kamar mandi dengan pancuran (shower), atau dekat bak mandi (bathub). Gunakan keset kamar mandi yang terbuat dari karet dan tidak mudah tergelincir (slip)

Dapur Letakkan peralatan dapur pada tempat yang  udah dijangkau. Gunakan dingklik (bangku kecil) untuk mengambil peralatan yang tinggi letaknya dan pastikan bahwa kaki dingklik tersebut diberi bantalan karet agar tidak mudah slip.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi: dr. Rawan Broto, Sp PD-KR (Rheumatologist) Rheumatic clinic HAPPY LAND MEDICAL CENTRE

5/5