WAWANCARA : MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA

Download Kanta. Laporan Utama. Wawancara : Membangun. Karakter Mahasiswa. Laporan Utama. Menjadi Mahasiswa. Berkarakter. Edisi 1 Volume 3 Maret 2014...

0 downloads 584 Views 2MB Size
Buletin STKIP Surya

Kanta

STKIP SURYA

Edisi 1 Volume 3 Maret 2014

Laporan Utama

Laporan Utama

Wawancara : Membangun Karakter Mahasiswa

Menjadi Mahasiswa Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014 Berkarakter

1

EDITORIAL Pembaca yang budiman, Kemampuan akademis yang tinggi dirasa tidaklah cukup bagi mahasiswa untuk dapat berkarya secara maksimal ketika terjun ke dunia kerja nantinya. Kematangan karakter mahasiswa juga menjadi hal sangat penting untuk diperhatikan, agar kelak mereka dapat menjadi manusia unggul didalam masyarakat tempatnya mengabdi. Dalam edisi ini, kami tampilkan hasil wawancara tim redaksi dengan Bpk. Rifki Muhida, Ph.D yang pada saat wawancara dilakukan adalah pejabat Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan tentang “Membangun Karakter Mahasiswa melalui Organisasi Kemahasiswaan”, pada halaman 4 - 7. Pada halaman 8 - 11 kami juga menampilkan bahasan yang lebih dalam mengenai menjadi Mahasiswa Berkarakter. Pada kolom sains, kami sajikan tulisan Dr. Onno W. Purbo tentang keamanan dunia cyber Indonesia dan tentang energi panas bumi sebagai energi alternatif pengganti energi yang berbahan dasar fosil.. Kegiatan Kemahasiswaan yang semakin aktif dan beragam juga tidak lupa kami sajikan di halaman 16 - 17. Kami sajikan pula sebuah tulisan karya mahasiswa tentang salah satu kesenian daerah di Palembang. Pada halaman 19 kami sampaikan sekilas tentang penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang berhasil mendapatkan pembiayaan dari Program Kreativitas Mahasiswa, Dirjen Dikti Kemendikbud. Sedangkan pada halaman 22 dan 23 kami sajikan ulasan tentang penelitian yang dilakukan oleh dosen STKIP Surya. Masih banyak artikel-artikel lain yang tidak kalah menariknya untuk disimak. Besar harapan kami agar Buletin SURYAKANTA ini dapat menjadi sarana penambahan wawasan dan media komunikasi kegiatan kampus STKIP Surya bagi pembaca. Salam, Tim Redaksi

Buletin STKIP Surya

SURYAKANTA

ISSN : 977 2339005001 Pembina Mauritsius Tuga, Ph.D. (Ketua STKIP Surya) Pengarah / Dewan Redaksi • Rifki Muhida, Ph.D. (Pembantu Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan) • Johannes H. Siregar, Ph.D. (Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum) • Agus Purwanto, Ph.D. (Pembantu Ketua Bidang Penelitian, Pengabdian dan Kemitraan) Pemimpin Redaksi / Penanggung Jawab Agus Purwanto, Ph.D. Tim Redaksi • Rully Charitas Indra P., M.Pd. • Anne Sirait, M.Si. • Mira Rosalina, S.Pd. M.T. • Alfi Syukrina Amir, M.Pd. • Jayus Riyadi S, M.Pd. • Wiwik Wiyanti, M.Sc. • Fauzan Joko Layout & Desain Biro Komunikasi, STKIP Surya Foto Cover Dokumentasi Panitia Kegiatan Mahasiswa Sekretariat Biro Komunikasi STKIP Surya Gedung SURE Center, Lt.3, Ruang 313.A Jl. Scientia Boulevard Blok U/7 Gading Serpong, Tangerang 15810 Banten, Indonesia Email : [email protected] Penerbit STKIP Surya

2

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

DAFTAR ISI

Laporan Utama 4

Laporan Utama

8 Menjadi Mahasiswa Berkarakter Membangun Karakter Mahasiswa Melalui Organisasi Kemahasiswaan Mahasiswa sebagai salah satu unsur dalam konteks yang disebut ”pemuda” memiliki tanggung jawab besar untuk kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu mahasiswa sebagai agent of change diharapkan tidak hanya memiliki academic knowledge saja, tetapi juga memiliki skill of thinking, management skill, dan communication skill. Sebagai salah satu institusi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), STKIP Surya memiliki kewajiban membekali mahasiswa untuk memiliki kompetensi sebagaimana yang telah dipersyaratkan tersebut setelah lulusnya.

Karakter menunjukkan identitas suatu bangsa. Identitas ini kemudian yang membawa sebuah bangsa menunjukkan diri di hadapan dunia. Dunia yang terusmenerus berubah dan berkembang menuntut sebuah bangsa untuk menjadi unggul dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, peningkatan kualitas karakter menjadi hal yang krusial dalam era globalisasi. Indonesia hari ini ditandai dengan krisis multidimensi yang antara lain tercermin dalam perilaku masyarakat yang menjadi lebih korup, masyarakat awam yang lebih rapuh dan menjadi kehilangan arah, mudah goyah dan tanpa orientasi, mendemonstrasikan sikap anti sosial, anti kemapanan, beringas dan kehilangan keseimbangan antara rasio dan emosinya. Hal ini menjadikan bangsa Indonesia tidak siap menghadapi perubahan zaman.

12 SAINS : Keamanan Dunia Cyber Indonesia 14 SAINS : Energi Panas Bumi sebagai

Pengganti Bahan Bakar Fosil

16 Kegiatan dan Prestasi Mahasiswa 18 Suara Mahasiswa 19 Riset Mahasiswa 20 Seminar Nasional Pendidikan 2013 22 Riset TWAS 24 Rekam Peristiwa Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

3

LAPORAN UTAMA

Membangun Karakter Mahasiswa Melalui Organisasi Kemahasiswaan Oleh : Wiwik Wiyanti, M. Sc. dan Alfi Syukrina Amir, M. Pd.

“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. ~Soekarno~

B Wawancara :

Rifki Muhida, Ph. D

(Pembantu Ketua Bidang Administrasi Akademik, Administrasi Kemahasiswaan, dan Pembinaan Civitas Akademika STKIP Surya)

4

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

egitu yang pernah diucapkan Soekarno, presiden pertama republik ini, yang menggambarkan begitu dahsyatnya kekuatan pemuda. Sejarah mencatat, bahwa pemuda terutama mahasiswa memiliki peran penting dalam pergerakan dan perjuangan bangsa ini. Mahasiswa sebagai salah satu unsur dalam konteks yang disebut ”pemuda” memiliki tanggung jawab besar untuk kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai agent of change diharapkan tidak hanya memiliki academic knowledge saja, tetapi juga memiliki skill of thinking, management skill, dan communication skill. Sebagai salah satu institusi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), STKIP Surya memiliki kewajiban membekali mahasiswa untuk memiliki kompetensi sebagaimana yang telah dipersyaratkan tersebut setelah lulusnya. Tentu semua hal itu tidak bisa didapatkan mahasiswa hanya dari bangku kuliah saja. Kompetensi tersebut bisa didapatkan

LAPORAN UTAMA mahasiswa dari aktivitas organisasi dan bermasyarakat baik di kampus maupun di luar kampus. Pada pertengahan bulan Maret 2014 lalu, tim redaksi Suryakanta berkesempatan melakukan wawancara dengan Bapak Rifki Muhida, Ph.D yang kala itu menjabat sebagai Pembantu Ketua bidang administrasi akademik, administrasi kemahasiswaan, dan pembinaan sivitas akademika. Ditemui di ruangannya bersama staf kemahasiswaan Ibu Tju Suminar Ayu, S.Pd dan Bapak Muhammad Irvan, bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengelolaan kemahasiswaan STKIP Surya dalam membimbing, mengarahkan, dan mengembangkan kemampuan, keterampilan, serta minat dan bakat mahasiswa. Tim Redaksi (Red) : Selamat sore Pak. Bagaimana kabarnya Pak? Rifki Muhida (RM) : Baik sekali. Red : Pak, pada kesempatan kali ini kami boleh minta penjelasan sedikit mengenai kemahasiswaan di STKIP SURYA? Bagaimana pelaksanaan pengelolaan kemahasiswaan STKIP Surya, Pak? RM : Jadi begini, pengelolaan kemahasiswaan yang kita lakukan mengacu pada visi dan misi STKIP Surya yang dijabarkan dalam profil lulusan. Dari profil lulusan diharapkan lulusan STKIP Surya tidak hanya menguasai konten tetapi juga memiliki karakter, memiliki jiwa kepemimpinan, jiwa berorganisasi, manajemen, tidak kenal menyerah, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Untuk mencapai semua itu, pengelolaan kemahasiswaan terbagi atas beberapa bidang, antara lain pengembangan minat dan bakat, pembinaan karir dan alumni, dan pembinaan karakter dan asrama. Namun, karena jumlah mahasiswa masih relatif sedikit, maka pada saat ini baru difokuskan pada dua bidang yaitu penalaran, minat dan bakat serta pembinaan karakter dan asrama. Masing-masing dikelola oleh staf kemahasiswaan.

Red : Sampai saat ini ada dua bidang pengelolaan ya Pak. Kemudian, fokus dari masing-masing bidang tersebut pada apa saja, Pak?

mungkinan STKIP Surya juga bisa menerapkan kebijakan bahwa setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti UKM yang diberikan nilai atau poin tertentu.

RM : Bidang penalaran, minat dan bakat berfokus pada organisasi mahasiswa mulai dari himpunan, BEM, UKM, kegiatan mahasiswa baik bidang akademik maupun non akademik, dan pemberdayaan prestasi. Bidang pembinaan karakter dan asrama berfokus pada kedisplinan mahasiswa baik akademik maupun perilaku sehari-hari di kampus dan asrama.

Red : Apakah ada seleksi untuk mahasiswa bisa mengikuti ormawa, Pak?

Red : Untuk bidang penalaran, minat, dan bakat, ada berapa organisasi kemahasiswaan (ormawa) yang ada sampai saat ini di STKIP Surya, Pak? RM : Sampai saat ini ada 26 ormawa yang aktif. Sebenarnya yang terdaftar ada 40 ormawa kemudian terseleksi menjadi 26 ormawa saja. Red : Apakah setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti salah satu dari ormawa tersebut, Pak? RM : Kita tidak bisa memaksakan kepada mahasiswa untuk wajib mengikuti, karena STKIP Surya merupakan sekolah yang sibuk. Mahasiswa tidak punya waktu untuk tidak belajar, karena setiap mahasiswa merupakan mahasiswa utusan daerah yang ditargetkan untuk lulus tepat waktu dengan IPK tinggi. Tidak seperti mahasiswa di kampus lain, mahasiswa kita membawa nama baik PEMDA dan sudah ditargetkan untuk lulus dalam kurun waktu tertentu. Memang, di dalam kurikulum tidak diatur agar mahasiswa wajib ikut salah satu ormawa. Namun, kemungkinan kita akan membuat perubahan. Saya kasih contoh di beberapa kampus lain mahasiswa diwajibkan mengikuti mata kuliah olahraga, karena sudah masuk dalam kurikulum. Ada juga kampus yang mewajibkan sedikitnya setiap mahasiswa mengikuti satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) karena ada nilai atau poinnya. Tidak menutup ke-

RM : Ada seleksinya. Kita punya pedoman organisasi kemahasiswaan, panduan yang sudah di SK-kan ketua STKIP Surya. Dalam panduan tersebut dituliskan syarat untuk berdirinya UKM atau ormawa yaitu, sedikitnya harus ada 5 anggota yang memiliki minat yang sama dan juga mau bekerja keras untuk membangun organisasi serta menjaga kelangsungannya. Sebelumnya juga diadakan wawancara oleh pembantu ketua bidang akademik dan kemahasiswaan kepada para mahasiswa yang akan mengelola UKM tersebut. Dari wawancara tersebut, mereka mempresentasikan visi, misi, logo, motivasi, serta bagaimana kelangsungannya ke depan. Red : Bagaimana peran pembantu ketua bidang kemahasiswaan dalam hal pendanaan UKM tersebut, Pak? RM : Pembantu ketua bidang kemahasiswaan membuka peluang kepada mahasiswa yaitu dengan menawarkan pendirian UKM. Ada sumber dananya, fasilitasnya, namun keberlangsungannya tetap tergantung mahasiswa dan peminatnya. Jika mahasiswanya tidak ada, UKMnya juga tidak bisa didirikan. Pendanaan selain dari STKIP SURYA adalah dari sponsor. Misalnya juga bisa dari salah satu UKM yang mengadakan kegiatan yang bisa menghasilkan dana, dari hasil uang sisa kegiatan tersebut, mereka bisa menjalankan operasional kegiatan mereka selama setahun. Red : Bagaimana peminatan dari mahasiswa dalam mengikuti UKM? RM : Kebanyakan keinginan dari mahasiswa sendiri, ada yang untuk mengurangi kejenuhan belajar dari pagi samBuletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 2 3 | Maret 2013 2014

5

LAPORAN UTAMA

Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa sebagai salah satu sarana pembentukan mahasiswa berkarakter

pai sore, ada yang karena ingin mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat.

Red : Sejauh ini prestasi apa saja yang telah diraih oleh mahasiswa-mahasiswi STKIP Surya, Pak?

Red : Pak, apakah boleh satu orang mahasiswa mengikuti lebih dari 1 UKM? Kemudian, maksimalnya boleh mengikuti berapa UKM?

RM : Mahasiswa kita banyak meraih prestasi yang cukup membanggakan baik di tingkat nasional maupun Internasional yang diwakili oleh perorangan maupun tim. Di bidang olahraga seperti voli putri dan sepakbola, di bidang penelitian dan karya tulis, serta di bidang kesenian paduan suara.

RM : Belum ada batasan, tergantung kemampuan mahasiswanya. Untuk mengikuti UKM ada syarat IPK minimal yang harus dipenuhi, jika track record belajarnya jelek pihak kemahasiswaan lebih menyarankan mahasiswa tersebut untuk memprioritaskan perkuliahannya. Ada mahasiswa yang ikut dua sampai tiga organisasi ... bagus, apalagi jika yang satu olahraga, kesenian, penelitian. Sebenarnya semakin mahasiswa tersebut sibuk akan semakin bisa mengatur waktunya, semakin terbiasa berlatih dengan kesibukan yang banyak. Sehingga setelah lulus diharapkan memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik.

6

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 2013 1 | Volume 2 3 | Oktober Maret 2014

Red : Wah, banyak sekali ya Pak. Boleh dibagi sedikit Pak, pengalaman Bapak ketika masih menjadi mahasiswa dulu dalam mengikuti UKM untuk memotivasi mahasiswa STKIP Surya juga. RM : Ketika masih kuliah di Institut Teknologi (ITB) Bandung dulu saya mengikuti banyak UKM. Banyak manfaatnya mengikuti kegiatan-kegiatan UKM, seperti ketika lulus dan bekerja serta terjun ke masyarakat. Pada saat itu kita akan dihadapkan pada kondisi

yang sulit dan kemampuan untuk survive. Misalnya kita memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain, kemampuan untuk me-manage, minimal bagaimana membuat surat, bagaimana berbicara di telepon, bernegosiasi dan lain sebagainya. Hal ini sudah diakui oleh banyak orang sukses bahwa kegiatan ekstrakulikuler di kampus memang sangat bermanfaat. Red : Terakhir, ada pesan untuk mahasiswa kita agar ikut aktif dalam berbagai UKM yang ada di STKIP Surya, Pak? RM : Saya teringat puisi Chairil Anwar, yang berjudul Diponegoro, yang salah satu baitnya berbunyi “sekali berarti sudah itu mati”, artinya bahwa ketika hidup maka berbuatlah semaksimal mungkin yang bisa dilakukan, membuat diri berarti karena setelah itu ujung dari kehidupan adalah mati. Begitu juga ketika jadi mahasiswa, berbuatlah semaksimal mungkin, dalam studi, berorganisasi

LAPORAN UTAMA dan bersosialisasi baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Kesempatan tidak akan datang dua kali, jadikanlah menjadi mahasiswa sebagai masa yang penuh arti, jangan disia-siakan, karena setelah tamat tidak akan mendapatkan kesempatan seperti itu lagi. Setelah tamat adalah saatnya kembali ke masyarakat, sudah mengikuti ritme dalam kehidupan bermasyarakat. Jika mereka sudah bekerja dan mela-kukan banyak kesalahan akan sangat membahayakan untuk karirnya. Apalagi jika ada

yang terjun ke dunia politik, kesalahan kecil dalam berkomunikasi dan berorganisasi bisa berakibat fatal. Selama jadi mahasiswa itulah kesempatannya untuk trial and error atau uji coba, bagaimana mereka berkomunikasi, bernegosisasi, berkegiatan, berorganisasi, mengadakan publikasi di masyarakat yang melibatkan orang banyak. Red : Baiklah, kalau begitu terima kasih banyak Pak atas waktunya untuk berbagi. Semoga selalu semangat

dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa STKIP Surya. RM : Ya. Terima Kasih kembali. Selain wawancara dengan Bapak Rifki, tim redaksi juga mewawancarai, staf kemahasiswaan dan mendapatkan informasi berbagai prestasi mahasiswa STKIP Surya. Ada banyak prestasi yang diraih mahasiswa STKIP Surya dalam kurun waktu tahun 2011 - 2014, disajikan bagian bawah tulisan ini.

Berbagai Prestasi Mahasiswa STKIP Surya (2011 - 2014) •

• • • • • • • •





Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa 2014 – DIKTI, Lima mahasiswa STKIP Surya berhasil memenangkan hibah penelitian dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2014. mereka adalah : Chairunnisa (PKM Karsa Cipta); Muhamad Fauzi Ashari (PKM Karsa Cipta); Trimahdania Ulandari (PKM Kewirausahaan); Eka Prihartini (PKM Kewirausahaan); Muthmainah (PKM Penelitian). Forum Indonesia Muda 2014, Juara II Kelompok Kolaborasi dan Juara III Kelompok Api Ekspresi yanh diwakili oleh Suhery Handoko Shell Eco-Marathon 2014, Hasil karya mahasiswa-mahasiswa STKIP Surya juga terpilih untuk mewakili Indonesia dalam babak final lomba ini yang akan dilaksanakan di Manila, Philipina pada bulan Februari 2014. Juara II Kejuaraan Voli tingkat Kopertis di Sumedang Juara II AMPTPI Cup DPW-1B Kejuaraan Sepak Bola antar Mahasiswa Papua Shell Eco-Marathon 2013, Hasil karya mahasiswa-mahasiswa STKIP Surya terpilih untuk mewakili Indonesia dalam babak final lomba ini yang dilaksanakan di Sirkuit Sepang, Malaysia pada bulan Juni 2013. Forum Indonesia Muda 13, Tahun 2012, STKIP Surya diwakili oleh John Hendri Tafui dan berhasil merah penghargaan sebagai Peserta Terbaik. LOGIKA (Lomba dan Kegiatan Matematika) 2013 diselenggarakan oleh Universitas Indonesia 23-24 Januari 2013, Ramadhanil Fajri Islamy, Anas Azhar, dan Ahmad Zulfakar Rahmadi berhasil meraih juara III dengan judul makalah “Matematika Eksplorasi Pada Aplikasi Teorema Phytagoras untuk Mencari Luas Berbagai Model Trapesium”. Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Gema Mahasiswa Matematika (KKTI GMM) 2012 diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Bandung • Juara I : Ingri Lalan, Limson Putislutut & Yanti Nenobahan. Judul Makalah “Kegunaan Konsep Nilai Tempat Pada Perkalian Bilangan Dua Angka dengan Dua Angka dengan Metode GASING (Gampang, aSyik dan menyenaNGkan) • Juara II : Denti V.E Nuban & Jhon Hendry T. Judul Makalah “Peran Gunung dan Lembah Sebagai Alat dalam Mempelajari Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Metode GASING • Juara III : Handis Setioko dengan judul makalah “Penerapan Metode GASING dalam Pembelajaran Konsep Pembagian untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar International Engineering Invention & Innovation Exhibition 2012 di Malaysia, Dibawah bimbingan Dr. Ing. Puji Untoro dan Dr. Ing. Arbi Dimyati, mahasiswa-mahasiswa STKIP Surya meraih prestasi : • Marwinda Koen & Andreanus Yotha, topik penelitian “Stove Using Low Concentration Bioethanol” berhasil meraih penghargaan Medali Emas dan penghargaan khusus Norton University Special Awards • Agusthinus Alfred Sanyar, topik penelitian “Solid Bioethanol For Safety Transport“ yang berhasil meraih Medali Perunggu. International Robot Olympiad (IRO) 2011 diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara, 15 – 18 Desember 2011, Desmi Nurvita Juita Oemanu (dari NTT) berhasil meraih penghargaan TECHNICAL AWARD MEDAL, untuk kategori Robo Creative Robot.

Buletin STKIP Surya | Edisi | Volume | Maret 2014 Buletin STKIP Surya | Edisi 2 |1Volume 2 |3Oktober 2013

7

LAPORAN UTAMA

Menjadi Mahasiswa Berkarakter Oleh : Rully Charitas Indra Prahmana, M.Pd. dan Jayus Riyadi S. M.Pd.

8

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

LAPORAN UTAMA

S

ebelum membahas lebih jauh perihal mahasiswa berkarakter, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan karakter. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: (1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. (2). Karakter juga bisa bermakna “huruf”. Dari definisi pertama tersebut kita bisa simpulkan bahwa, berkarakter adalah memiliki cara berpikir dan peri-laku yang unggul yang berbeda dengan individu lainnya yang berada dalam lingkungan dia berada (keluarga, masyarakat, kampus, kantor dll). Mengapa Harus Berkarakter?! Saat ini, menjadi seorang guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu kepada peserta didik. Peran guru sudah semakin meluas dan mendalam. Djamarah menuliskan peran pendidik adalah sebagai korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor, dan evaluator. Untuk mencapai kesemua peran tersebut, maka diperlukan kepribadian yang baik. Sebagai salah satu acuan kepribadian seorang guru, kita dapat melihat peraturan pemerintah tentang kompetensi kepribadian guru. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 menyatakan bahwa kompetensi kepribadian mencakup kepribadian yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, demokratis, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, sportif, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Untuk mencapai kepribadian tersebut tentunya guru harus memiliki karakter yang kokoh. Karakter merupakan kebiasaan yang terlatih, bukan kebiasaan yang dibawa sejak lahir. Pembangunan karakter bisa dimulai dengan prinsip 3M, yaitu mulai dari diri sendiri, mulai

dari yang kecil, dan mulai dari saat ini. Pembangunan karakter dimulai dari diri sendiri artinya fokus membangun karakter adalah diri sendiri, bukan menunggu dari orang lain. Karakter yang kokoh tentunya dilatih dari kebiasaan baik yang kecil/sederhana, sehingga karakter yang terbentuk tidak akan mudah berubah, ketika situasi dan kondisi berbeda. Membentuk karakter butuh waktu yang lama, sehingga harus dimulai dari saat ini. Dalam melatih kebiasaan untuk membentuk karakter, tempat dan waktu yang tepat adalah di kampus. Kampus merupakan miniatur kehidupan di masyarakat. Ketika Anda sudah mampu hidup dengan baik di kampus, Anda memiliki modal yang cukup untuk menjalani kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya. Pembangunan karakter di kampus banyak sekali jalannya, diantaranya mengikuti UKM, BEM, HMP, dan lomba karya ilmiah. Tujuan menjadi mahasiswa berkarakter secara umum adalah untuk memperbaiki kualitas karakter bangsa Indonesia melalui bangku perkuliahan. Di era Orde Baru, kita mengenal Penataran P4 (bahkan dengan sertifikat) untuk berbagai tingkatan, Pendidikan Moral Pancasila, hingga pendidikan agama. Tetapi, pada kenyataannya kompetensi tersebut hanya dikuasai dari segi kognitif. Akibatnya, materi yang didapat hanya berhenti sebatas pemahaman bukan kesadaran. Sehingga diharapkan bahwa pendidikan karakter kali ini diberlakukan bukan sebagai studi , melainkan penanaman nilai dalam pribadi setiap individu. Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar pendidikan karakter tetap mampu dilaksanakan adalah dengan mengkolaborasikannya dengan mata pelajaran yang dipelajari mahasiswa secara langsung. Selama ini, para dosen mengajarkan materi pelajaran, terutama sains, tanpa melihat bahwa sesungguhnya ada nilai -nilai yang dapat ditanamkan pada mahasiswa. Sudah saatnya memunculkan nilai-nilai tersebut di

“ Banyak orang mengatakan kepintaran yang menjadikan seseorang ilmuwan besar. Mereka keliru, semua itu adalah karena faktor karakter. “ (Albert Einstein) dalam pembelajaran di bangku perkuliahan. Sudah saatnya pembelajaran di bangku perkuliahan lebih menekankan pada sisi afektif, yang tidak hanya diperlukan untuk penguasaan kompetensi pembelajaran suatu mata kuliah itu sendiri, melainkan juga pengembangan karakter yang berujung pada peningkatan kualitas moral bangsa. Berkarakter Sebagai Suatu Identitas Karakter menunjukkan identitas suatu bangsa. Identitas ini kemudian yang membawa sebuah bangsa menunjukkan diri di hadapan dunia. Dunia yang terus menerus berubah dan berkembang menuntut sebuah bangsa untuk menjadi unggul dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, peningkatan kualitas karakter menjadi hal yang krusial dalam era globalisasi. Indonesia hari ini ditandai dengan krisis multidimensi yang antara lain tercermin dalam perilaku masyarakat yang menjadi lebih korup, masyarakat awam yang lebih rapuh dan menjadi kehilangan arah, mudah goyah dan tanpa orientasi, mendemonstrasikan sikap anti sosial, anti kemapanan, beringas dan kehilangan keseimbangan antara rasio dan emosinya. Hal ini menjadikan bangsa Indonesia tidak siap menghadapi perubahan zaman. Karakter bangsa Indonesia yang dikenal ramah, sopan, dan menjunjung gotong royong berubah menjadi beringas, menakutkan, mudah marah , dan kurang peduli dengan nasib bangsanya. Oleh karena karakter adalah produk budaya yang bersifat kolektif serta menular (diwariskan), semua karakter negatif Buletin STKIP Surya | Edisi 2 |1Volume 2 |3Oktober 2013 Buletin STKIP Surya | Edisi | Volume | Maret 2014

9

LAPORAN UTAMA tersebut potensial untuk merusak karakter individu, yang pada akhirnya berdampak pada hilangnya karakter bangsa. Jika tanda-tanda tersebut seluruhnya menjadi tanggung jawab dunia pendidikan, maka hal ini menandakan ada yang hilang dari pendidikan di Indonesia. Menyadari kondisi karakter masyarakat saat ini, pemerintah mengambil inisatif untuk mengutamakan pembangunan karakter bangsa. Hal itu tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, yang menempatkan pendidikan karakter sebagai misi pertama dari delapan misi guna mewujudkan visi pembangunan nasional (http:// pendikar.dikti.go.id/gdp/). Di era sebelumnya, pendidikan karakter telah diupayakan dan muncul sebagai mata pelajaran di sekolah. Namun pada kenyataannya, pendidikan tersebut berhasil hanya sebatas pengetahuan, bukan sebagai sikap yang tertanam dalam diri individu. Sehingga diharapkan pendidikan karakter kali ini muncul bukan hanya sebagai penguasaan di ranah kognitif, melainkan juga sebagai character building (pembangunan karakter) di ranah afektif Menjadi Mahasiswa Berkarakter Pendidikan karakter merupakan merupakan suatu proses pendidikan yang secara holistik yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai pondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Pendidikan karakter pada hakikatnya merupakan konsekuensi tanggung jawab seseorang untuk memenuhi suatu kewajiban. Selanjutnya, Foerster yang dikutip oleh Koesoema, menyatakan bahwa terdapat empat ciri dasar dalam pendidikan karakter, yaitu (1) keteraturan interior di mana setiap tindakan diukur berdasarkan hierarki nilai. Nilai menjadi pedoman normatif

10

Buletin STKIP Surya | Edisi 2 1 | Volume 2 3 | Oktober Maret 2014 2013

Aneka permainan dikembangkan untuk melatihan kerjasama dan kekompakan mahasiswa

setiap tindakan; (2) koherensi yang memberi keberanian, sehingga membuat seseorang teguh dengan prinsip tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut resiko. Koherensi merupakan dasar yang membangun rasa percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensi meruntuhkan kredibilitas seseorang; (3) otonomi. Disini, seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat dari penilaian atas keputusan pribadi tanpa adanya pengaruh atau desakan dari pihak lain; dan (4) keteguhan atau kesetiaan. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang guna mempertahankan apa yang dipandang baik, dan kesetiaan ini merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih. Pendidikan karakter sangat penting ditanamkan sedini mungkin. Karena dengan karakter yang baik, maka kita melakukan hal-hal yang patut, baik dan benar sehingga kita dapat berkiprah menuju kesuksesan hidup, kerukunan antar sesama dan berada pada koridor perilaku yang baik. Sebaliknya, kalau kita melanggar maka kita akan mengalami hal-hal yang tidak nyaman, dari yang sifatnya ringan, seperti

tidak disenangi, tidak dihormati orang lain, sampai yang berat seperti melakukan pelanggaran hukum. Pendidikan karakter membutuhkan praktek nyata bukan hanya sekedar teori-teori dan konsep semata. Saat ini pendidikan karakter sangatlah digembor-gemborkan, karena dengan cara inilah bangsa Indonesia bisa bangun dari keterpurukan. Jurnal, artikel baik ilmiah atau pun non ilmiah, buku, konsep, gagasan, bahkan penelitian tentang pendidikan karakter saat ini sudah sangatlah banyak. Pelaksanaan pendidikan karakter di kampus lebih tepat dilakukan dengan pendekatan percontohan (modelling), keteladanan (uswah) yang dilakukan oleh dosen. Ini dikarenakan karakter merupakan perilaku (behaviour), bukan pengetahuan sehingga untuk dapat diinternalisasi oleh mahasiswa, maka harus diteladankan bukan hanya diajarkan. Saat ini, peran dosen sangat penting sebagai pendidik, karena dosen menggantikan peran orang tua aslinya yang seharusnya mendampingi proses belajar anaknya selama perkuliahan, namun, karena jarak yang jauh, peran ini digantikan oleh dosen pembimbing mereka. Dosen dalam proses pembela-

LAPORAN UTAMA

jaran memiliki peran yang sangat penting. Bagaimanapun kemajuan IPTEKS, peran dosen akan tetap diperlukan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka dosen harus mampu memaknai pembelajaran, serta menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikkan kualitas pribadi mahasiswanya. Dosen harus memacu diri dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh mahasiswa agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai berikut: 1) Orang tua yang penuh kasih sayang pada mahasiswanya, 2) Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para mahasiswa, 3) Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani mahasiswa sesuai minat, dan dosen sebagai role model, 4) Kemampuan dan bakatnya, 5) Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi mahasiswa dan memberikan saran pemecahnya, 6) Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab, 7) Membiasakan mahasiswa untuk saling berhubungan (silaturah-

mi) dengan orang lain secara wajar, 8) Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antara mahasiswa, orang lain, dan lingkungannya, 9) Mengembangkan kreatifitas, dan 10) Menjadi pembantu ketika diperlukan. Dalam Undang-Undang, sudah jelas sekali tentang kompetensi guru seperti apa saja yang dibutuhkan, yaitu dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 disebutkan seorang dosen harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi profesional, pedagogis, personal, dan sosial. Aspek yang paling penting dan mendasar agar mampu mendidik karakter siswa adalah aspek personal (kepribadian), karena aspek inilah akan lahir komitmen diri, dedikasi, kepedulian, dan kemauan kuat untuk terus berbuat yang terbaik dalam kiprahnya di dunia pendidikan. Hambatan Menjadi Mahasiswa Berkarakter Beberapa faktor yang menjadi hambatan seorang mahasiswa berkarakter, yaitu sistem pendidikan yang kurang menekankan pembentukan karakter, tetapi lebih menekankan pengembang intelektual, misalnya sistem evaluasi pendidikan menekankan

aspek kognitif/akademik dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung pembangunan karakter yang baik. Selain itu, hilangnya kejujuran, rasa tanggung jawab, tidak berpikir jauh kedepan (Visioner), rendahnya disiplin, krisis kerjasama, krisis keadilan, dan krisis kepedulian, juga memberikan andil sebagai hambatan mahasiswa dari sisi internal mereka sendiri, untuk menjadi mahasiswa berkarakter. Selanjutnya, obat yang paling mujarab untuk mengobati faktor internal tersebut adalah sikap jujur, bertanggungjawab, visioner, disiplin bekerjasama, adil, dan peduli. Saat ini dunia sedang memasuki era perubahan yang paling besar dan menantang dalam sejarah manusia. Hal ini terlihat dari perubahan radikal hampir dalam setiap aspek kehidupan modern, di antaranya adalah aspek pendidikan dan teknologi, yang menuntut setiap orang untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan era tersebut agar tetap bertahan dan tidak gugur sebagai orang yang gagal. Tetapi, sayangnya sebagian besar dari kita, terutama para mahasiswa di Indonesia, tidak siap. Hal ini dapat kita liat dan rasakan dalam kehidupan akademis kita di lingkungan kampus tempat kita belajar. Buletin STKIP Surya | Edisi 2 |1Volume 2 |3Oktober 2013 Buletin STKIP Surya | Edisi | Volume | Maret 2014

11

SAINS Gambar : www. businessinsider.com

Keamanan Dunia Cyber di Indonesia Oleh : Dr. Onno W. Purbo

Dengan merebaknya “isu” penyadapan terhadap Presiden dan para petinggi negeri oleh negara asing, tampaknya kita harus mulai memikirkan langkah taktis yang perlu di ambil untuk melakukan pengamanan negara dan bangsa maupun berbagai situs vital Indonesia di dunia cyber.

K

unci utama dari pengamanan dunia cyber adalah kekuatan sumber daya manusia yang mampu melakukan serangan maupun pertahanan di dunia cyber. Mereka ini umumnya dikenal sebagai “hacker”. Saat ini ada lebih dari 60.000 orang di Indonesia yang bermukim di dunia bawah tanah Internet Indonesia. Kita harus merangkul dan memberdayakan para anak muda hacker ini jika ingin pertahanan Indonesia Jaya. Ada banyak sekali teknik penyadapan yang dapat digunakan. Logika berfikir proses penyadapan adalah (1) kita harus bisa men-”dengar” transmisi yang dikirim dan (2) kita harus bisa men-decode atau mengartikan transmisi tersebut.

12

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, Maret 2014 2014

Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan aplikasi Sniffer untuk GSM/3G di tambah dengan Software Defined Radio (SDR)/alat untuk mendengarkan. Alat SDR yang sederhana tersebut bisa berbentuk USB dongle untuk menerima TV digital di komputer. Contoh aplikasi Sniffer GSM/3G adalah Airprobe yang dapat dilihat di http:// svn.berlin.ccc.de/projects/airprobe/ dan http://srlabs.de/uncategorized/ airprobe-how-to/ Tentunya bagi penyadap yang bisa masuk ke infrastruktur telekomunikasi Indonesia, seperti sentral telepon, fiber optik, dan IntraNet operator, mereka dapat menjalankan aplikasi penetration test VoIP. Teknik Pentest VoIP yang lumayan lengkap ada di http://www.

backtrack-linux.org/wiki/index.php/ Pentesting_VOIP. Sistem operasi yang cukup mudah untuk melakukan hal tersebut antara lain adalah backtrack & kali linux. Bagi penyadap yang bisa membuat sendiri BTS Selular sebetulnya bisa saja melakukan penyadapan tekniknya dengan menipu handphone pura-pura menjadi BTS operator yang sesungguhnya. Sehingga semua pembicaraan dan SMS dilalukan ke BTS palsu tersebut. Teknik ini membutuhkan biaya sekitar Rp. 100-200 juta saja bagi mereka yang dapat membuat BTS Selular sendiri. Penanganan terhadap penyadapan telepon sebetulnya agak sulit terutama untuk memastikan bahwa HP kita di sadap. Jika kita mengetahui bahwa kita disadap, atau tidak ingin di sadap maka sebaiknya (1) ganti nomor /SIM card. (2) Gunakan aplikasi enkripsi saat berbicara. Bagi pengguna Android contoh aplikasi enkripsi dapat di peroleh dari Google Play dengan keyword encrypt call. (3) Akan lebih baik jika kita dapat menggunakan handphone berbasis Android yang diremaster khusus

SAINS untuk keamanan komunikasi (4) Koordinasikan dengan lembaga/operator terkait untuk membantu proses forensik dll. Sebaiknya dibuat prosedur tetap untuk para petinggi di republik ini agar seminimal mungkin melakukan komunikasi melalui jaringan komunikasi publik. Semua pengiriman suara/ teks/gambar harus di enkrip. Sebaiknya menggunakan saluran komunikasi yang ada jaminan milik Indonesia sendiri. Jangan pernah menggunakan layanan gratis di Internet, baik itu, gmail.com, gtalk.com, yahoo.com, skype dll. Serangan di dunia cyber lebih rumit lagi dari pada telepon. Secara umum akan ada lima langkah dalam melakukan serangan di dunia cyber, yaitu, (1) Pengumpulan Informasi, (2) Cari kelemahan, (3) Exploitasi/Serbu, (4) Naikkan Status menjadi administrator, (5) Instalasi Backdoor. Berbagai aplikasi ini sudah tersedia dan siap digunakan di sistem operasi untuk penetration testing seperti backtrack atau kali linux. Untuk menjamin pertahanan berbagai server/situs Indonesia, sebaiknya dilakukan secara periodik (1) penetration test (pentest) ke sistem. (2) koordinasi secara nasional/sektoral akan hasil pentest. Membuat sebuah badan Computer Emergency Responds Team (CERT) secara nasional maupun sektoral untuk koordinasi. Cikal bakalnya sudah diawali oleh Gildas dkk. Dari proses ini kita paling tidak akan memperoleh gambaran secara menyeluruh kondisi pertahanan dunia cyber Indonesia. Dari informasi tersebut, kita dapat menentukan langkah taktis yang perlu di lakukan untuk memperkuat pertahanan berbagai server/situs Indonesia. Langkah taktis yang dapat kita lakukan untuk jangka sedang, antara lain adalah (1) Menutup semua lubang security yang ada di situs bahkan jika perlu tulis ulang source code web/ PHP yang digunakan agar lebih sulit untuk di masuki aplikasi penyusup. (2) Memasang sebanyak mungkin sensor serangan jaringan seperti honeynet dan (3) di sisi server sebaiknya memasang Intrusion Detection System & Intrusion Prevention System di semua situs Indonesia dan pastikan untuk melapor secara otomatis ke CERT Indonesia. Untuk jangka panjang agar dunia cyber di Indonesia relatif aman,

kita perlu memastikan beberapa hal, seperti, (1) Pastikan root password semua peralatan telekomunikasi/server/ router tidak berada di tangan asing. Yang menyedihkan, saat ini password root beberapa alat ini berada di tangan asing. (2) Pastikan jalur yang digunakan semua peralatan telekomunikasi tidak menggunakan jalur asing. Ini agak sukar untuk dipenuhi, apalagi karena banyak operator telekomunikasi kita sahamnya sebagian besar di tangan asing! (3) pastikan semua komunikasi penting dilakukan melalui saluran yang aman, baik itu menggunakan Virtual Private Network (VPN) maupun berbagai saluran aman seperti https maupun ssl. Konsekuensi yang harus disiapkan adalah Indonesia harus membuat sendiri Certificate Authority (CA) untuk menjamin keamanan pengiriman data melalui saluran Internet. Certificate Authority (CA) Indonesia harus terdaftar dalam browser yang digunakan di semua komputer baik itu Firefox, Chrome dll. Yang tidak kalah penting adalah (4) usahakan untuk menggunakan peralatan/sistem operasi buatan sendiri bukan asing. Jangan sampai kita menggunakan sistem operasi buatan asing, hal ini hanya mungkin jika kita menggunakan sistem operasi open source seperti Linux. Sumber Daya Manusia (SDM) dan prosedur menjadi kunci utama dalam kelanggengan pertahanan dunia cyber. Langkah taktis yang minimal harus dilakukan antara lain adalah (1) buat ebook berbagai prosesur & ilmu pertahanan jaringan dalam bahasa Indonesia dan sebarkan secara bebas melalui server di Internet. Akan sangat berharga jika jasa para penulis e-book ini dapat dihargai oleh negara, tanpa ebook bahasa Indonesia akan menyulitkan penyebaran pengetahuan karena sebagian besar berbahasa Inggris. (2) Sebaiknya menggunakan sistem operasi open source di semua komputer di lembaga / instansi karena keamanannya

jauh lebih baik. Selain itu, sistem operasi yang yang digunakan di handphone sebaiknya menggunakan remaster android yang merupakan turunan dari Linux. (3) Lakukan workshop/training/ pelatihan keamanan jaringan secara intensif agar pengetahuan teknik pengamanan jaringan dapat dikuasai dengan baik oleh sebanyak mungkin orang dan yang paling penting untuk ketahanan republik ini dalam jangka panjang adalah (4) ubah kurikulum perkuliahan perguruan tinggi agar keamanan jaringan/ dunia cyber menjadi bagian penting dalam kurikulum dan yang tidak kalah penting adalah (5) menggunakan sistem operasi open source sejak dini, jika mungkin sejak SD atau SMP anak Indonesia mulai dibiasakan dengan Linux / open source. Terutama agar bangsa ini menjadi merdeka, mandiri, tidak “terjajah” dan tidak “bergantung” pada sistem yang dibuat oleh negara lain. (6) Pastikan agar semua administrator & root password semua sistem telekomunikasi & Internet Indonesia di pegang oleh Indonesia, bukan asing!. Dengan keterbatasan struktur birokrasi yang ada pemerintah maupun kurikulum di perguruan tinggi, Indonesia harus lebih banyak bersandar pada rekan-rekan/komunitas hacker bawah tanah di dunia cyber di Indonesia untuk membentuk anak-anak muda yang tangguh di dunia cyber. Pola pendadaran dunia bawah tanah lebih mirip pesantren, berdasar ke berbagai forum diskusi elektronik, chatting. Beberapa kelompok yang cukup besar antara lain adalah echo, jasakom, indonesia backtrack team, xcode, muslim hacker dll. Forum diskusi yang cukup besar antara lain ada di kaskus dan Indonesia bactrack, forum ini sangat bermanfaat sekali untuk menggodok para hacker di Indonesia yang mampu menyerang maupun bertahan di dunia cyber. Semoga dunia cyber Indonesia Jaya!

Sumber : http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Onno_W._Purbo

Dr. Onno W. Purbo. Staf pengajar di STKIP Surya dan Surya University. Lulus S3 dari University of Waterloo, Canada. Banyak bergerak dalam pengembangan teknologi informasi khususnya penerapan teknologi untuk masyarakat, Beliau juga telah menulis ribuan artikel dan lebih dari 40 buku tentang Open Source, Linux, Wireless, Computer Networking, Cloud, Hacking, Network Security. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

13

SAINS

Energi Panas Bumi sebagai Pengganti Bahan Bakar Fosil

M

inyak, batu bara dan gas alam adalah bahan bakar fosil yang umum dipakai di Indonesia bahkan di dunia. Hingga saat ini konsumsi bahan bakar terbesar masih dipegang oleh minyak bumi dan disusul batubara, gas alam, dan paling akhir adalah energi terbarukan seperti panas bumi dan air. Indonesia memiliki cadangan minyak bumi sekitar 4 milyar barrel (1 barrel sekitar 150 liter), cadangan batu bara berkisar 3% dari jumlah cadangan dunia dan sebagian besar (70% - 75%) dieskpor ke luar negeri dan sisanya untuk domestik. Cadangan batu bara Indonesia diproyeksikan habis dalam 70 juta tahun ke depan, dengan asumsi jumlah cadangan sebesar 28 miliar ton dan tingkat produksi 400 juta ton per tahun. Untuk gas alam, total cadangan gas bumi Indonesia Indonesia di 2012 adalah sebesar 152,89 TSCF (trilions of cubic feet) atau sekitar 3% dari cadangan gas bumi dunia. Namun baru 6% dari jumlah cadangan yang ada yang dimanfaatkan dan diperkirakan cadangan gas bumi dapat bertahan hingga 59 tahun mendatang. Walau cadangan bahan bakar fosil yang ada mampu menopang Indonesia hingga puluhan tahun ke depan, emisi yang ditimbulkan dari penggunaan bahan bakar fosil ini memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Emisi gas yang dihasilkan dari bahan bakar fosil ini antara lain adalah emisi karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, merkuri dan partikel-partikel berbahaya lainnya.

14

Maret 2014 Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, 2014

Image : blogs.worldbank.org

Oleh :Anne Sirait, M.Si.

Mengingat cadangan energi fosil yang hanya mampu bertahan hingga puluhan tahun dan kekhawatiran tentang dampak emisi bahan bakar fosil terhadap lingkungan telah menyebabkan dan meningkatnya minat akan sumber-sumber energi terbarukan seperti energi matahari, nuklir, air, angin, hydro power, samudra (ombak), biomassa, panas bumi, dan lain-lain. Dari keunikan Indonesia sendiri, energi panas bumi adalah salah satu sumber energi terbarukan yang cocok bagi Indonesia, serta energi panas bumi nyaris tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Secara umum, sistem panas bumi dapat diartikan sebagai sistem penghantaran panas yang berada di dalam inti bumi ke permukaan. Bagian inti bumi ini sangat panas sehingga dapat mencairkan batu dengan cukup mudah. Akibatnya adalah batu-batu yang panas di bawah permukaan bumi ikut memanaskan fluida termal sehingga terjadilah penguapan. Dalam perjalanannya, fluida termal yang berupa uap dan atau air panas dapat tersimpan dalam suatu formasi batuan yang berada diantara sumber panas dan daerah tampungan panas (reservoir). Untuk memanfaatkannya, perlu dibuat lubang dengan cara mengebor ke daerah panas bumi pada kedalaman tertentu sehingga uap air dapat terbebaskan. Selama proses, di stasiun panas bumi dibor lubang seperti disebutkan di atas dan dibuat sumur injeksi dimana air dingin dipompakan ke sumur. Air dingin ini kemudian dialirkan melewati batu pa-

nas dan kemudian tekanan digunakan untuk mengeluarkan air kembali. Setelah air panas mencapai permukaan, air tersebut berubah menjadi uap, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya penggerak turbin. Kemudian uap yang sudah dibersihkan dan disaring lalu digunakan untuk menggerakkan turbin listrik, yang pada gilirannya akan menghasilkan energi listrik. Secara lebih spesifik, sistem panas bumi yang umum ditemukan di Indonesia adalah sistem hidrotermal yang berasosiasi dengan pusat vulkanisme atau gunung api. Sistem hidrotermal adalah sistem panas bumi dimana transfer panas dari sumber panas menuju permukaan bumi adalah melalui proses konveksi yang melibatkan fluida meteorik (air hujan yang meresap jauh ke bawah permukaan tanah) dengan atau tanpa jejak fluida magmatik. Gunung api merupakan contoh dimana panas terkonsentrasi dalam jumlah besar dan umumnya gunung api, baik yang aktif maupun yang dormant, adalah sumber panas dari sistem panas bumi. Karena itulah, Indonesia yang dikenal berada pada jalur cincin api (Ring of Fire) – daerah dengan aktivitas gunung api yang cukup dinamis - memiliki potensi panas bumi atau panas bumi terbesar di dunia karena banyaknya gunung berapi yang ada di negeri ini. Menurut data Kementrian ESDM Indonesia, Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sekitar 29038 Mw atau setara dengan 19 milyar barrel minyak dimana angka itu adalah setaran dengan 40% dari cadangan pa-

SAINS nas bumi dunia. Potensi ini tersebar di 256 titik tambang panas bumi pada 26 propinsi. Kapasitas terpasang saat ini hanya 1189 Mw (4,3%) saja dari seluruh potensi yang ada. Namun masih sedikit yang dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik (yang dapat menGambar 1. Skema struktur bumi dan sistem panas Gambar 2. Posisi negara Indonesia yang berada pada daerah capai kisaran 1,2 Giga Ring of Fire Watt). Hingga saat ini ada bumi beberapa PLTP yang aktif memproduksi energi panas bumi seperti PLTP Kamojang (200 MW) Jabar, Lahendong 1,2 dan 3 (60 MW) Sulut, Dieng (60 MW) Jateng, Gunung Salak (375 MW) Jabar, Darajat (255 MW) Jabar, Wayan Windu (227 MW) Jabar, dan Sibayak (10 MW) Sumut. Melalui program pemerintah, sudah Gambar 3. Potensi energi panas bumi Indonesia dan akan dibangun PLTP skala kecil maupun besar yang nantinya Untuk saat ini Indonesia me- mengharapkan Indonesia mampu menberguna menggantikan sumber pem- nempati peringkat ketiga dalam peman- jadi pemimpin dalam pengolahan dan bangkit listrik konvensional. PLTP skala faatan panas bumi menjadi pembangkit produksi energi panas bumi di dunia. kecil dibangun di beberapa propinsi setelah Amerika dan Filipina. Padahal yang memiliki kapasitas maksimal 5 Mw secara potensi Indonesia merupakan Referensi: dengan total kapasitas 200 Mw. Substi- pemilik cadangan panas bumi terbesar • BP Migas, Buletin No. 73 - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan tusi ini dapat menghemat penggunaan di dunia. dengan potensi itu tentunya Gas Bumi, Jakarta, Agustus 2011 BBM sebesar lebih dari Rp 1,1 triliun per Indonesia sangat berkesempatan dapat • Ditjen Migas, Tim Kajian Batubara tahun (Prastawa, 2011). Selain itu peme menutupi dalam jumlah besar kebutuhNasional, Kelompok Kajian Kebijakan rintah melalui BPPT mulai mengem- an energinya dengan Panas Bumi yang Mineral dan Batubara, Pusat Litbang bangkan PLTP skala kecil dengan mene- renewable dan ramah lingkungan itu. Teknologi Mineral dan Batubara, 2006 rapkan teknologi binary cycle dengan Hal yang dapat kita lakukan se- • Fridleifsson, I. B., Direct Use of Geotherkapasitas maksimum 1 Mw, pengem- bagai peneliti adalah mengembangkan mal Energy Around the World, GHC Bulletin, Islandia, Desember 1998 bangan prototipe PLTP binary cycle 2 metode–metode baru dari segi pengokw, pilot plant PLTP binary cycle 100 lahan lapangan panas bumi yang lebih • Long, M., Lewis, B., Ralph, M., Geothermal Power Production: Steam fro Free, kW dan PLTP skala kecil kapasitas 3 MW produktif dan efisien, model–model Idaho, USA dengan teknologi condensing turbine. pembangkit listrik yang lebih efisien, Pemerintah telah mencanang- dan bagaimana cara memanfaatkan e- • Prastawa, A., Mengembangkan Potensi Panas Bumi di Indonesia, Pusat kan program cepat tanggap untuk me- nergi yang diperoleh dari sumber panas Teknologi Konversi dan Konservasi Enningkatkan kapasitas total listrik hingga bumi ini. Dengan potensi yang hanya ergi BPPT 10,000 MW di tiap PLTP. Perusahaan ada di Indonesia – lokasi yang berada di • Saptadji, N., Energi Panas Bumi (GeoListrik Negara (PLN) memperkirakan Ring of Fire dunia – tentunya kita semua thermal Energy), ITB bahwa hingga tahun 2014 akan terproduksi hingga 1,200 MW dari PLTP. Anne Sirait, M.Si. menyelesaikan pendidikan S2 di bidang Diharapkan melalui pengembanganGeofisika Reservoir pada Universitas Indonesia dan lulus pengembangan yang sudah dan akan tahun 2009. Bergabung dengan STKIP Surya sejak bulan Juli dilakukan pada lapangan-lapangan po2012 sebagai Dosen Fisika. Selain bidang Fisika Anne, sangtensial ini pada tahun 2025 Indonesia gat menggemari aktifitas olahraga, jurnalistik dan pencinta mampu memproduksi energi panas bumi sebesar 9,500 MW. alam. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

15

KEMAHASISWAAN

Kegiatan dan Prestasi Mahasiswa Oleh : Rifky Muhida, Ph.D. dan Tju Suminar Ayu, S.Pd.

TERMODINAMIKA “Telusuri Misteri Dunia Fisika” merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) periode 2013-2014 bertemakan “Duniaku Dunia Fisika”, dilaksanakan pada tanggal 11-12 Oktober 2013, di Gedung SURE. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan ilmu fisika dan organisasi, membentuk mahasiswa yang cerdas dan aktif dalam berorganisasi, dan memperkenalkan lebih jauh keberadaan HIMAFI Diikuti oleh 52 mahasiswa, kegiatan ini dilaksanakan jenis dan metode sebagai berikut : pemberian materi tentang Pengenalan Fisika dan keajaiban Fisika oleh Agustinus Sahyar / Pend.Fisika / 2010 dan Marwinda Koen / Pend. Fisika / 2010, materi HIMAFI dan Organisasi oleh ketua HIMAFI (Galuh Titi Fatimah), Pendidikan Karakter oleh pembimbing HIMAFI bapak Agus Roh-man, jurit malam, pertunjukan bakat, manajemen konflik, serta berbagai permainan dan outbound. WISATA IT Merupakan program kerja Himpunan Mahasiswa Prodi TIK yang bertujuan meningkatkan kualitas mahasiswa melalui kunjungan ke salah satu perusahaan IT, sebagai ajang silaturahmi diantara mahasiswa Prodi TIK STKIP Surya,

16

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret Maret,2014 2014

menambah pengalaman dan menanamkan jiwa kebersamaan antar mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26-27 Oktober 2013 di Gedung Telkom Multimedia (STO Gambir) dan Plaza Gedung SURE Centre, diikuti oleh 56 mahasiswa Prodi TIK, dengan mengusung tema ‘Memperat kebersamaan dan peningkatan kualitas mahasiswa prodi TIK melalui Wisata IT”. SEMINAR NASIONAL IT (SNIT) Kegiatan Seminar IT yang bertemakan “Desain Jaringan Internet Menggunakan Wireless” dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang jaringan internet menggunakan wireless, mengembangkan pembuatan teknologi jaringan wireless secara mandiri dan membina mahasiswa dan masyarakat dalam konsep pengembangan keterampilan teknologi IT. Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 November 2013, di Aula Gedung SURE (Kampus STKIP Surya) dan diikuti oleh 135 orang yang merupakan mahasiswa(i) dan pelajar dari beberapa institusi : STKIP Surya, Surya University, SMA Islamic, MAN 4 Jakarta, SMT Mahakarya, dan STMIK Indonesia. Seminar ini menghadirkan pembicara Bapak Onno W. Purbo, dan demonstrasi mahasiswa Himpunan Prodi TIK tentang pembuatan wireless sederhana.

KOMPETISI MAHASISWA RAYON 6 KOPERTIS 4 Tahun 2013, STKIP Surya terpilih menjadi koordinator pelaksana seleksi di Rayon 6 dalam kegiatan Kompetisi Mahasiswa Perguruan Tinggi se–Kota Tangerang dalam bidang futsal putri, voli putri dan paduan suara. Kompetisi dilaksanakan bulan September – Oktober 2013 bertujuan menyalurkan minat, bakat, potensi serta prestasi mahasiswa dalam bidang seni dan olahraga, meningkatkan daya saing bangsa melalui kegiatan kemahasiswaan serta menjalin persahabatan antar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Rayon 6 kopertis IV Kota Tangerang. Diikuti lebih dari 12 perguruan tinggi di kota Tangerang, dengan hasil : • Futsal Putri : Juara I UMT; Juara II STKIP Surya • Voli Putri : Juara I STKIP Surya; Juara II Akbid Bhakti Asih Ciledug; Juara III UMT • Paduan Suara : Juara I STKIP Surya; Juara II STMIK Buddhi; Juara III AKBID Bina Husada Sebagai juara 1 dalam bidang voly putri dan paduan suara, STKIP Surya akan mewakili Rayon 6 bertanding di tingkat Kopertis 4 bersama 10 perwakilan dari masing-masing rayon di lingkungan Kopertis 4.

KEMAHASISWAAN PRADIK DAN DIKSARMIL MENWA Resimen Mahasiswa (MENWA) satuan STKIP Surya pertama kali dipelopori oleh Bapak Rifki Muhida, Ph.D yang kala itu menjabat sebagai Pembantu Ketua III bidang Kemahasiswaan STKIP Surya. Pendirian Resimen Mahasiswa di kampus bertujuan mempersiapkan mahasiswa yang memiliki pengetahuan, sikap disiplin, fisik dan mental serta berwawasan kebangsaan agar mampu melaksanakan tugas Tri Dharma perguruan tinggi dan menanamkan dasar-dasar kepemimpinan dengan tetap mengacu pada tujuan pendidikan nasional, sebagai wadah penyaluran potensi mahasiswa dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban dalam bela negara dan mempersiapkan potensi mahasiswa sebagai bagian dari potensi rakyat dalam Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (SISHANRATA). Perekrutan anggota menwa di STKIP Surya dilaksanakan Bulan November 2012, proses pembinaan dan seleksi menwa dilaksanakan selama 8 Bulan. Pra Pendidikan dilaksanakan pada tanggal 22-24 November 2013 diikuti sebanyak 9 orang, selesai PRADIK anggota MENWA diberangkatkan untuk mengikuti Pendidikan Pendahuluan Bela Negara pada 26 November – 11 Desember 2013, di Batalyon II tempur Marinir. BAKSOS PEDULI BANJIR Kegiatan penggalangan dana bantuan social dan pengumpulan pakaian layak pakai untuk para korban banjir Jakarta dilaksanakan oleh Mahasiswa STKIP Surya melalui kerjasama organisasi kemahasiswaan, yaitu BEM, MENWA dan beberapa organisasi mahasiswa lainnya. Penyerahan bantuan dilaksanakan pada tangal 26 Januari 2014 di Posko bencana banjir GOR Otista Jakarta Timur. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan rasa kepedulian social di kalangan civitas akademika STKIP Surya untuk dapat berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan. ASIAKU (APRESIASIKU UNTUK INDONESIA) TAHUN 2014 Kegiatan ASIAKU merupakan Program Kerja BEM STKIP Surya tahun 2014. Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 22 Februari 2014 pada pukul 13.00 ini bertemakan “Harmoni Budaya Ne-geriKu” diikuti oleh seluruh mahasiswa STKIP

Surya. Dilaksanakan di Gedung Sure, bertujuan mengajak mahasiswa STKIP Surya untuk ikut berperan aktif memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia, mengembangkan bakat dan kreativitas mahasiswa STKIP SURYA sebagai upaya meningkatkan prestasi mahasiswa, serta mempererat persatuan dan kesatuan antar mahasiswa STKIP Surya. Kegiatan yang dibuka langsung oleh ketua STKIP Surya Bapak Eddy Yusuf, Ph.D tersebut salain menyajikan berbagai macam kesenian dari berbagai daerah juga dilaksanakan Dialog Interaktif Mahasiswa Berprestasi yang menampilkan Sdr. Suhery Handoko (Pend. TIK/2012) – Forum Indonesia Muda ke 14, Falenthino Sampouw (Pend. Fisika/2012) – FIM ke 15 dan 5 tim mahasiswa STKIP Surya yang lolos dalam seleksi Program kreativitas mahasiswa (PKM) tahun 2014. APEL PAGI RESIMEN MAHASISWA SATUAN STKIP SURYA Selain melaksanakan piket hari-an, Apel pagi merupakan salah satu program kerja MENWA Satuan STKIP Surya yang dilaksanakan 1 bulan sekali di minggu pertama atau ke-2. Apel pagi dimaksudkan untuk pembinaan anggota terkait kecintaan terhadap bela negara yang diisi dengan pembelajaran berorganisasi, pengecekan kesiapan beraktivitas selama 1 bulan penuh, pengarahan dari Pembina MENWA terkait kedisiplinan waktu, kerapian, evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan selama 1 bulan terakhir, motivasi dan ditutup menyanyikan lagu wajib nasional. MENGIKUTI LOMBA PADUAN SUARA (NFF) UKM Paduan Suara STKIP Surya berpartisipasi dalam mengikuti kompetisi National Folklore Festival ke 8 (NFF 8th) yang dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2014, bertempat di Universitas Indonesia. Tim STKIP Surya masuk dalam 11 besar terbaik dalam ajang tersebut. CEMERLANG-UKM RUBIKS Kegiatan Cerdas, Mendidik, Raih Gemilang (CEMERLANG) dengan tema “Menciptakan Generasi Lebih Cerdas dalam Satu Hari” yang dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2013 pukul 09.00 sampai dengan 15.30 WIB, bertempat di plasa SURE dan sekitarnya. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

17

SUARA MAHASISWA

Teater Dulmuluk, Budaya Khas Palembang

K

onon Palembang merupakan ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu. Kerajaan Sriwijaya namanya, kerajaan ini mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9. Kota ini dikenal dengan julukan “Bumi Sriwijaya”. Pendiri kerajaan Sriwijaya adalah Raden Patah yang merupakan keturunan dari raja Brawijaya dari kerajaan Majapahit yang mengalami kekalahan dan kemudian melarikan diri ke kota Palembang dan membangun kerajaan sendiri yaitu kerajaan Sriwijaya. Ibu kota dari provinsi Sumatera Selatan ini juga terkenal memiliki kesenian tradisional berupa pertunjukan teater yaitu Dulmuluk. Teater Dulmuluk lahir dan diciptakan di kotamadya Palembang, terbentuknya teater ini melalui tahapan yang panjang. Dimulai sejak pembacaan syair atau tutur, hingga menjadi teater utuh seperti sekarang ini. Kata Dulmuluk sendiri berasal dari nama pemeran utamanya yang bernama Raja Abdulmuluk Jauhari. Kesenian ini dibawa oleh seorang pedagang keliling yang masih mempunyai darah keturunan Arab yang bernama Wan Bakar ke Palembang. Dulunya pada 1954 Wan Bakar bertempat tinggal di kampung tangga takat (16 ulu) palembang, pria yang mempunyai nama lengkap Shecj Ahmad Bakar ini sering sekali melakukan perjalanan berdagang ke Singapura, Malaysia, Kepulauan Riau, dan pulau Bangka, Ia menyebarkan syair dulmuluk dari mulut ke mulut menceritakannya kepada satu persatu masyarakat atau para sahabatnya yang datang dan bertamu ke rumahnya, selain itu Ia juga

18

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, Maret 2014 2014

membawa kitab-kitab bacaan yang berisikan hikayat baik dalam bentuk syair maupun cerita biasa untuk keperluan sendiri, dan diantara kitab yang ia bawa terdapat kitab syair Abdulmuluk yang di bawa dari singapura dalam tulisan huruf melayu atau yang sering di sebut tulisan arab gundul, sedangakan syair Abdulmuluk ini sendiri dikarang oleh seorang wanita yang bernama Saleha yaitu adik perempuan dari Raja Ali Haji Ibn Raja Achmad Ibn yang dipertuan muda Raja Haji FiSabilillah yang bertahta di Negri Riau pulau penyengat Indra Sakti pada abad ke-19, ternyata kisah raja Abdulmuluk ini berangsur-angsur tersebar keseluruh penjuru kota palembang dan sangat di gemari oleh masyarakat. karena ketertarikan tersebut maka akhirnya seluruh masyarakat yang yang menggemari dulmuluk berkumpul dan membuat persatuan pecinta Dulmuluk. Semakin hari jumlah anggota persatuan ini semakin bertambah dan akhirnya tersebar ke seluruh sumatera bahkan sampai ke Eropa. Berangsurangsur, seiring berjalannya waktu tercetuslah ide dari para pencinta Syair Dulmuluk untuk menjadikan syair tersebut suatu pertunjukan atau pagelaran, dan akhirnya pagelaran pertama kali dulmuluk pun terlaksana pada 1910 hingga tahun 1930 adalah bentuk teater Dulmuluk yang masih asli, karena setelah tahun 1930 masuklah sandiwara dan bangsawan dari jawa maka sedikit berpengaruh pada pertumbuhan Teater Dulmuluk di Palembang, Dan akhirnya setelah tahun 1942 Dulmuluk dimanfaatkan untuk propaganda pemerintah dan ditampilkan diatas pentas atau

Oleh : Chairunisa Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika

panggung. Pada masa itu teater Dulmuluk sangat digemari masyarakat. hampir setiap acara selalu dimeriahkan dengan pagelaran teater Dulmuluk yang diadakan pada malam hari menjelang atau setelah hari persedekahan, pagelaran diadakan semalam suntuk mulai dari pukul 20.30 hingga pukul 04.00 pagi harinya. Teater dulmuluk juga memiliki perbedaan dengan kesenian tradisional teater dari daerah lain misalnya (Ketoprak di Jawa Tengah, Ludruk di Jawa Timur dll), antara lain adalah : 1. Dialog nya seringkali menggunakan pantun atau syair. 2. Peranan wanita di perankan oleh laki-laki, atau lebih tepatnya lagi hanya laki - laki yang bermain. 3. Di awal dan di akhir pertunjukan Dulmuluk terdapat nyanyian dan tarian yang bernama “Beremas”. 4. Dalam pertunjukan Dulmuluk, menampilkan kuda Dulmuluk sebagai ciri tersendiri. 5. “bukan kuda lumping “. 6. Adanya tarian dan nyanyian didalam pertunjukan Dulmuluk yang digunakan sebagai simbol suasana hati, contohnya : saat sedih, senang, marah, yang biasanya diungkapkan sambil berdendang dan menari. 7. cerita dulmuluk hanya menceritakan dua syair yaitu syair raja Abdulmuluk dan syair Zubaidah siti. 8. Sebelum pertunjukan Dulmuluk diGelar biasanya dilakukan upacara kecil dan pembacaan do’a untuk keselematan/tolak balak.

PENELITIAN MAHASISWA

Penelitian Mahasiswa dalam “Program Kreativitas Mahasiswa” Dirangkum Oleh : Anne Sirait., M.Sc.

D

i tahun 2013, prestasi mahasiswa STKIP Surya tergambar pada keterlibatan para mahasiswa pada berbagai lomba atau kompetisi ilmiah. Salah satunya adalah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari DIKTI. PKM merupakan salah satu kegiatan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) Ditjen Dikti yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa berdasarkan penguasaan sains dan teknologi. Melalui program PKM ini, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplemantasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, kerjasama tim maupun kemandirian. Beberapa program yang telah diajukan dan mendapat pendanaan dari DIKTI antara lain adalah:

Program Pengembangan Media Pembelajaran Visual Berbasis Open Source sebagai Penarik Benang Merah antar Rumus dan Fenomena Alam (Muthmainah, Dinna Cilvia Asri, Ichtiar Rizki Erianti, Jefrid Taimenas) Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar Fisika dengan mengembangkan pembelajaran aktif melalui pembelajaran visual berbasis open source. Model pembelajaran yang memanfaatkan software open source seperti Virtualdub dan ImageJ, menerapkan model pembelajaran visual aktif dimana siswa dapat mengerti konsep materi secara konkret dimana prosesnya dapat dilakukan berulang-ulang. Sebagai sampel, penelitian dilakukan dengan cara membuktikan konsep dasar mengenai perhitungan besar konstanta (k) pada gerak osilasi harmonik sederhana dan laju penyebaran zat pada proses difusi. Program TA-SHIRT (Teknologi Air Track Sederhana Berbasis Sensor Cahaya) sebagai Solusi Penyediaan Alat Praktikum Fisika Mekanika Sekolah Menengah Atas di Indonesia (Chairunnisa, Marwinda Koen, dan Muhammad Arif) Program yang diajukan adalah membuat alat peraga fisika terutama untuk pelajaran mekanika bagi siswa SMA kelas X dan XI. Penelitian ini difokuskan pada rancang bangun Air Track sederhana berbasis sensor sebagai alat bantu eksperimen mekanika dasar. Istimewanya alat Air Track berbasis sensor ini adalah dari bahan baku yang mudah diperoleh sehingga dapat

dibuat secara mandiri oleh sekolah-sekolah baik didaerah perkotaan maupun daerah pedesaaan. Beberapa percobaan fisika yang dapat memanfaatkan Air Track ini antara lain praktikum momentum, sistem massa pegas, kinematika, gerak benda tanpa gesekan, dan aplikasi hukum newton. Program Futsuu Gakusei Store (Eka Prihartini, Asri Gita, Marini Oktaria, Putri Lestari) Program ini memanfaatkan limbah kertas, koran dan majalah bekas untuk membuat origami 2D dan 3D. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah sistem ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Dalam proses Amati, kegiatan survei pasar dilakukan dengan membanding produk yang akan dihasilkan dengan produk dari produsen sejenis yang sudah memiliki nama besar. Dalam proses Tiru, dilakukan kegiatan mempelajari bagaimana proses pembuatan dan pengembangan produk oleh produsen lain. Dalam proses Modifikasi, kegiatan difokuskan untuk menciptakan produk baru yang lain dari produk pasar dengan cara menambahkan beberapa ciri khas yang dapat diunggulkan. Program Hogu Elektrik untuk Penskoran Otomatis Pertandingan Taekwondo (Ahmad Zulfakar Rahmadi, Marezhaq Salsabilla, Muhamad Fauzi Ashari, Syiroja Isyatirrodiyah) Hogu (body protector) elektrik merupakan salah satu bentuk pengembangan alat dalam pertandingan Taekwondo. Hogu elektrik menerapkan

Salah satu karya mahasiswa menggunakan limbah kertas dalam program PKM Gakusei Store.

sistem penskoran otomatis. Hogu bekerja dengan memanfaatkan sensor dan transmisi data nirkabel. Sensor dilekatkan pada hogu dan kaos kaki atlet sehingga saat kaki yang dilapisi dengan kaos kaki mengenai hugo, secara otomatis skor langsung dapat terlihat pada monitor. Nilai (skor) dari tendangan ini dihitung dari seberapa besar tekanan yang dirasakan oleh hugo dari pukulan atau tendangan atlet. Dengan harga hugo elektrik yang mencapai Rp. 14.000.000,- ; penelitian ini difokuskan pada pembuatan hugo elektrik dengan menggunakan bahan baku yang lebih murah dan berkualitas. Program Martabak Manis dan Asin dari Kulit Pisang (Masin Kusang) sebagai Camilan Bergizi (Trimahdania Ulandari, Bella Tania, Evin Kurniasih, Sari Yulli Safitri, Sri Lestari) Program ini merupakan kegiatan kewirausahaan dengan membuat inovasi baru dibidang makanan. Penelitian ini memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan baku utama martabak MASIN KUSANG (Manis Asin dari Kulit Pisang). Kulit pisang dipilih karena mengandung 68,90 % air, 18,50 % karbohidrat, 17,50 %, vitamin C, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin B. Martabak dipilih karena kudapan ini cukup disukai dan mudah didapatkan. Salah satu jenis makanan yang dapat dibuat dengan memanfaatkan kulit pisang adalah martabak. Martabak dengan bahan baku kulit pisang ini memilki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan martabak manis biasa yang ada dipasaran. Martabak masing kusang ini memilik kadar gula yang cukup rendah dan gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan martabak biasa. Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

19

KEGIATAN

Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Sains dan TIK Oleh : Mira Rosalina, S.Pd. M.T.

“Berdasarkan posisi paten di tahun 2010, bangsa Indonesia hanya memiliki 15 paten, berbeda dengan negara-negara lainnya seperti China 314 ribu paten, dan Amerika 216 ribu paten. Perlu adanya sistem pendidikan berbasis riset untuk mencapai Indonesia Jaya.” (Prof. Yohanes Surya, Ph.D)

S

eminar Nasional Pendidikan STKIP Surya dengan tema “Integrasi Keterampilan Abad 21 dalam Kurikulum 2013 untuk Mewujudkan Indonesia Jaya” diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2014. Seminar ini dihadiri oleh keynote speaker yang terdiri atas : (1) Prof. Yohanes Surya, Ph.D (2) Prof. Onno W. Purbo, Ph.D (3) Dr. Nancy Susianna, M.Pd dan (4) Bryan Holzer, M.BA Seminar nasional pendidikan ini merupakan seminar nasional pendidikan pertama yang diselenggarakan oleh STKIP Surya yang dihadiri oleh 65 pemakalah dan 87 peserta dari dalam dan luar negeri yang terdiri dari guru, dosen, pemerhati pendidikan dan mahasiswa. Tempat pelaksanaan seminar di dua tempat yaitu FameHotel Serpong dan Kampus STKIP Surya. Jutri Taruna, Ph.D selaku ketua panitia mengharapkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana berbagi informasi dan dialog pengembangan keterampilan abad 21 dalam pembelajaran matematika, sains dan TIK. Ketua STKIP Surya yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Bapak Mauritsius Tuga Ph.D mengungkap-kan bahwa terdapat tiga kunci dalam tema seminar tahun ini yaitu Indonesia Jaya,

20

Maret 2014 Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, 2014

Keterampilan Abad 21 dan Kurikulum 2013. Terdapat penafsiran yang bermacam-macam terkait Indonesia jaya. Dilihat dari berbagai macam sudut pandang, bisa jadi Indonesia Jaya itu dilihat dari militernya kuat, pendidikannya hebat dimana banyak orang yang mendapatkan nobel, masyarakat yang mempunyai pendapatan tinggi, dll. Mengacu pada HDI (Human Development Index) yang dikeluarkan oleh PBB untuk mengukur kualitas kehidupan bangsa, Indonesia masih berada di tingkat medium. Yang menjadi tangatangan bagi bangsa Indonesia saat ini adalah globalisasi dimana bangsa Indonesia harus siap bersaing di bidang apapun dengan negara manapun. Dalam hal ini Kita harus mencari solusi mengenai Bagaimana mempersiapkan untuk mencapai Indonesia Jaya terutama di Bidang Pendidikan? Prof Yohanes Surya, Ph.D. sebagai pembicara kunci dalam seminar tersebut mengungkapkan mimpinya jika di tahun 2030 dapat tercapai Indonesia Jaya, dan tahun 2045 menjadi Indonesia Super Power. Berdasarkan posisi paten tahun 2010, diketahui bahwa paten yang sudah dikeluarkan Indonesia hanya 15 paten berbeda dengan negara-negara lainnya

seperti China yang mencapai 314 ribu paten, Amerika Serikat 216 ribu paten. Padahal dosen pengajar jumlahnya 160 ribu, dosen yang melakukan penelitian ada delapan ribu, tapi hasil paten hanya 15. Ini menjadi salah satu titik lemah yang harus diperbaiki. Sektor pendidikan harus memperhatikan sisi riset. Segalanya kita punya, kekayaan alam berlimpah, sumber daya manusia yang hebat, hal itu terlihat dari berbagai medali emas juara dunia yang sudah diperoleh, misalnya: Lomba karya ilmiah tingkat dunia, Lomba olimpiade Fisika tingkat dunia, Lomba memadukan sains dan teknologi tingkat dunia, dll. Dalam rangka mencapai Indonesia Jaya perlu dibangun lebih banyak lagi sekolah-sekolah berbasis riset dan universitas berbasis riset, dll. Dengan adanya sistem pendidikan berbasis riset akan mengarahkan anak untuk memiliki keterampilan abad 21 yaitu keterampilan berpikir kritis, dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Jika dikembangkan sejak usia dini, semakin lama akan semakin terasah jiwa keterampilan abad 21-nya. Dr. Onno W. Purbo sebagai pembicara kunci kedua menyampaikan perlunya upaya untuk menghadapi tantangan globalisasi salah satunya adalah di bidang

KEGIATAN

QuizLogika

teknologi. Untuk mencapai Indonesia jaya, diperlukan pembelajaran yang lebih aktif, tidak menoton dan membuat siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran. Hal itu bisa dilakukan salah satunya dengan penggunaan Sistem Operasi Linux dalam bidang pendidikan yang diketahui bahwa OS tersebut merupakan OS open source yang memiliki banyak software pendidikan yang dapat diakses dengan gratis baik untuk tingkat SD, SMP, SMA maupun perkuliahan. Pembicara kunci ke tiga, Ibu Dr. Nancy Susianna, M.Pd yang menggarisbawahi bahwa dalam kurikulum 2013 harus melihat satu kesatuan yaitu antara kompetensi, kegiatan belajar mengajar dan penilaian. Kurikulum 2013 menekankan pada kompetensi lulusan. Kompetensi dasar yang harus dimiliki dalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kegiatan belajar yang dilakukan menekankan pada pendekatan ilmiah, keaktifan siswa dan pembelajaran yang aktif. Penilaian yang dilakukan merupakan penilaian authentic.

Dalam rangka mencapai Indonesia Jaya, atas inisiatif Prof. Yohanes Surya, telah dikembangkan kurikulum sains surya yang didalamnya terintegrasi keterampilan abad 21, yaitu keterampilan berpikir tingkat tinggi, Kerjasama, Tanggung Jawab, Komunikasi, dll. Data hasil penelitian yang dilakukan terkait perancangan pembelajaran keterampilan abad 21, hanya 17% yang dapat merancang pembelajaran abad 21, setelah dianalisis lebih dalam hanya 2,5 % yang dapat merancang pembelajaran abad 21. Harus dilakukan upaya sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman pendidik terhadap pembelajaran abad 21. Bryan Holzer, M.BA sebagai pembicara kunci ke empat, menceritakan terkait pembelajaran yang dilakukan di Amerika Serikat dan pembahasan keterampilan abad 21. Menurut Bryan, terdapat mismatch terkait kemampuan lulusan sekolah dengan lapangan kerja yang dibutuhkan, sehingga diperlukan upaya untuk menanggulangi hal tersebut. Salah

TETANGGA SPESIAL

1

Gambar diatas merupakan denah sebuah perumahan, Garis merupakan jalan, sedangkan angka merupakan nomor rumah. Penduduk di perumahan tersebut suka memberi hadiah kepada tetangga spesialnya. Tetangga spesial adalah nomor rumah yang terdapat di seberang jalan yang memisahkan keduanya dan lebih dekat ke rumah pak RT dibanding dengan dirinya. Rumah Pak RT adalah rumah bernomor 1. Contoh: tetangga spesial dari 28 adalah 11, tetangga spesial dari 16 adalah 5, tetangga spesial dari 18 adalah 5. Tentu saja tidak semua rumah memiliki tetangga spesial, contohnya rumah nomor 1, 3, 17, dll. Siapakah tetangga spesial dari 99?

satunya dengan menerapkan keterampilan abad 21 yang mencakup Learning and Innovation Skills, Information, media, and tecnology skills, life and career skills. Sidang utama seminar ini dilakukan di Fame Hotel Gading Serpong, yang dilanjutkan dengan sidang pararel di kampus STKIP Surya. Seminar Nasional Pendidikan ini disemarakkan juga dengan adanya bazar penjualan berbagai macam media pendidikan dari berbagai perusahaan dan pameran pendidikan oleh mahasiswa STKIP Surya. Seminar nasional pendidikan ini disponsori oleh beberapa perusahaan diantaranya adalah Famehotel Serpong, PT.Abadi Nusa, PT. Eduspec, PT. Ina Publikatama, PT. Indeks, PT. Zenius Education, PT. Eduspec, dan PT. Indonesia Publishing. Acara berlangsung lancar dengan terakhir sesi penutupan oleh ketua pelaksana dan dilanjutkan dengan pembagian sertifikat. Diharapkan di tahun berikutnya dapat diselenggarakan seminar nasional pendidikan serupa yang lebih baik lagi.

KONSER

2

Enam musisi bernama Ali, Berty, Cakra, Denis, Eric, dan Felik, akan memainkan tiga buah lagu dalam sebuah konser. Tiap lagu membutuhkan dua biola, sebuah cello, dan sebuah piano. Tentu saja tiap orang harus bermain dalam minimal satu lagu, dan tiap orang hanya bisa memainkan satu instrumen dalam tiap lagu (jika dia bermain di lagu itu). Karena takut performanya berkurang, jika seseorang memainkan dua lagu berurutan, maka instrumen yang dimainkan dalam kedua lagu tersebut tidak boleh sama. • Ali hanya bisa bermain biola, dan harus memainkan lagu pertama; • Berty dan Eric keduanya dapat bermain biola dan piano; • Cakra dapat bermain biola dan cello; • Denis hanya dapat bermain cello; • sedangkan Felik hanya dapat bermain piano. 1. Dari keenam musisi tersebut, siapa sajakah yang tidak dapat bermain di lagu kedua? 2. X ternyata tidak bisa bermain di konser karena tangannya terjepit pintu. Ternyata kelima musisi sisanya tetap dapat konser Buletin STKIP Suryamenjalankan | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014 sesuai 21 syarat-syarat di atas. Siapakah X?

RISET

Polimer Koordinasi Berpendar Berbasis Senyawa Lanthanida [Ln2(C8H4O4)3(H2O)4]∞ Oleh : Dr. Doddy Kustaryono

P

olimer koordinasi berbasis lantanida sebagai sistem berpendar merupakan suatu tantangan menarik dalam hal desain dan sintesis senyawa ini. Ketertarikan penulis terutama rekayasa polimer berbasis lantanida dan ligand asam lemah dengan struktur rigid seperti ligand benzena polikarbosilat, pada temperatur ruangan. Golongan Lantanida yang dimaksud adalah 14 elemen yang dimulai dari unsur lanthanum (Ar = 57) dalam sistem periodik. Bertentangan dengan istilah lantanida atau rare earth, senyawa ini relatif melimpah di kerak bumi, terutama dalam bentuk oksida. Senyawa dalam golongan lantanida yang mempunyai kemampuan dalam berpendar adalah Europium (Eu), Terbium (Tb), Disprosium (Dy), dan Samarium (Sm). Reaksi antara 3 ekivalen NaTER dan 2 ekivalen LnCl3∙6H2O pada temperatur ruangan menghasilkan polimer koordinasi dengan rumus umum [Ln2(C8H6O4)3(H2O)4]∞. Senyawa ini terkristalisasi dengan 8 bilangan koordinasi yang dapat digambarkan sebagai distortion dodecahedron, dalam sistem triklinik P-1 (no 2), a=10.12420(2) Å, b=10.0694(1) Å, c=10.0956(3) Å, α=102.247(2)°, β=91.118(1)°, γ=101.518(2)°, V = 596.63(3) Å3, Z = 2 (gambar 1). Analisis spekstroskopi absorbsi - emisi dan hasil pemotretan dibawah sinar UV 256nm ditunjukkan pada gambar 2, senyawa berbasis terbium memberikan emisi berwarna hijau, sedangkan europium berwarna merah. Sintesis polimer koordinasi ber-

22

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret, Maret 2014 2014

a.

b.

Gambar 1. a. Perspective sepanjang sumbu ab dari polimer koordinasi [Tb2(bdc)3(H2O)4]∞. b. Polihedron koordinasi dari terbium dalam struktur polimer

Gambar 2. A. Spektrum absorpsi/eksitasi senyawa [Tb2(C8H6O4)3(H2O)4]∞ dan [Eu2(C8H6O4)3(H2O)4]∞. B. Spetrum emisi senyawa berbasis (atas) Terbium dan (bawah) Europium

basis lantanida heteropolinuklear dengan formula umum, [(∑13 Lnixi) i=1 13 x (C8H4O4)(H2O)4]∞, dengan ∑i=1 i = 3, dimana Ln1 melambangkan salah satu ion lantanida antara La dan Tm (kecuali Pm) atau Y, telah dilakukan. Hasilnya semua senyawa yang dihasilkan isostructural dengan [Tb2(C8H4O4)3(H2O)4]∞. Difraktogram sinar X dari mikrokristalin [Ln2(C8H4O4)3(H2O)4]∞ dimana Ln adalah campuran antara Y dan La ditunjukkan oleh gambar 3 disamping.

Gambar 3. Difraktogram sinar X dari [Ln2(C8H4O4)3(H2O)4]∞ , Ln adalah campuran Y dan La. Sisipan: jari-jari ionik dari beberapa ion lantanida terhadap fungsi nomer atom.

RISET

Gambar 5. Skema transfer energi dari ligan ke logam dan deseksitasi antar logam non radiatif dari Terbium ke Europium

Gambar 4. Spektrum emisi [EuxTb2-x(C8H6O4)3(H2O)4]∞ di bawah eksitasi sinar UV pada λ = 312 nm, sisipan sampel difoto dibawah eksitasi UV 312 nm

Dari gambar 4, Pengamatan pada puncak λ = 616 nm 5D0→7F5 dan λ = 546 nm 5D4→7F5, senyawa heterobinuklear tidak mengubah pola spektrum emisi tetapi hanya mempengaruhi intensitasnya, yaitu intensitas emisi pada λ = 616 nm meningkat sebanding dengan penurunan intensitas emisi pada λ = 546 nm sebanding dengan meningkatnya kandungan Eu dalam heterobinuklear. Teramati pula, ketika kandungan Tb = 10-50 %, intensitas puncak Tb sangat lemah dan kebalikannya peningkatan intensitas puncak utama Eu secara eksponensial dimulai dari 5 % kandungan Eu. Dapat disimpulkan bahwa perubahan warna secara visual dapat dijelaskan dari fenomena spektrum emisi ini, dimana dengan adanya Europium akan menghilangkan warna dari Terbium. Terdapat dua fenomena yang mempengaruhi jalur luminesensi dari sistem heterobinuklear ini, yang pertama adalah efek antena yaitu terjadinya transfer energi dari ligan ke inti logam. Yang kedua adalah deseksitasi non radiatif dari Tb ke Eu seperti yang ditunjukkan pada gambar 5. Dari sudut pandang struktur kristal [Ln2(C8H6O4)3(H2O)4]∞,

satu atom lantanida (gambar 6) dikelilingi oleh 4 atom lantanida lain dengan jarak rata-rata 5,5 Å dan empat atom lantanida lain dengan jarak 8 Å. Fenomena transfer energi antar logam ini mengikuti mekanisme interaksi dipoldipol (mekanisme dekster) yang dipengaruhi oleh jarak. Jadi dapat disimpulkan bahwa transfer energi pada sistem ini pasti terjadi dikarenakan jarak yang dekat antara atom logam yang satu ke atom logam yang lain.

Gambar 6. Gambar [EuxTb2-x(C8H6O4)3(H2O)4]∞ sejajar dengan sumbu b

Seluruh penelitian di atas didanai oleh Hibah Penelitian RISTEK yang berasal dari Menristek untuk tahun 2010-2011, dan untuk tahun 2014, dana penelitian yang didapat bersumber dari Hibah penelitian TWAS (The world academy of Science, Triente-Italia), yang merupakan penelitian lanjutannya, yaitu sintesis polimer koordinasi dengan penggunaan beberapa ligand berstruktur rigid lainnya seperti pada gambar di bawah ini :

Dr. Doddy Kustaryono, S.Si., Apt., MS., DEA. : adalah ahli di bidang drug design dan imaging, memperoleh gelar Doktor di bidang material science dari INSA Rennes, Prancis. Gelar S2 dari University of Montpellier 1. Sedangkan pendidikan S1nya didapat dari ITB dalam bidang Farmasi. Sebelum bergabung di STKIP Surya, Dr. Doddy bekerja sebagai dosen di University of Versailles.

Buletin STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014

23

REKAM PERISTIWA

Untuk kedua kalinya, STKIP Surya menyelenggarakan Seminar dan Workshop penggunaan Scanning Electrone Microscope (SEM) yang dilaksanakan bekerjasama dengan Surya University dan PhenomWorld pada bulan Maret 2014 lalu.

Untuk memperluas wawasan para dosen maupun para tutor, STKIP Surya menyelenggarakan seminar yang dihadiri oleh : Martin Spinrath dari Institut fur Theoretische Teilchenphysik, Karlsruhe Institute of Technology, Germany yang membahas masalah “Introduction to Grand Unification”

Berbagai usaha peningkatan pengetahuan dan kapasistas bagi para staf pengajar terus dilakukan, diantaranya dengan dengan penyelenggaraan sosialisasi pengurusan Beban Kerja Dosen yang nantinya akan sangat bermanfaat untuk para dosen dalam pengurusan sertifikasi maupun bagi institusi dalam pengurusan akreditasi institusi.

Bekerjasama dengan program CSR Bank OCBC NISP “I Love Science” STKIP Surya menyelenggarakan program pelatihan matematika dan sains untuk meningkatkan kualitas pendidikan di 10 Sekolah Dasar di Jabodetabek. Acara ini didahului dengan kegiatan ToT untuk para guru dan asisten (mahasiswa).

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Yapen Bpk. IRony Theo Ayorbaba, A.P., M.Si. berkunjung ke STKIP Surya untuk bertatap muka dengan para mahasiswa asal Yapen. Dalam kesempatan tersebut, beliau menerima laporan perihal perkembangan belajar para dan masukan berbagai hal yang ditemui oleh mahasiswa se24mahasiswa STKIP Surya | Edisi 1 | Volume 3 | Maret 2014 lamaBuletin mengikuti pendidikan di STKIP Surya.

Sebuah buku berjudul “Short Course Calculus for Beginners”, yang ditulis oleh para tutor dan dosen matematika STKIP Surya Adelia Pramarista, Petra Suwasti, Indra Bayu Muktyas dan Rully Charitas Indra Prahmana, telah diterbitkan oleh Penerbit Andi. Penulisan buku ini juga dapat dijadikan salah upaya untuk sosialisasi pelajaran matematika yang Gampang, Asyik dan Menyenangkan (GASING).