Semantik Diferensial Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM
Semantik Diferensial Teknik Pengukuran ini diperkenalkan oleh Charles
Osgood (1957) yang menekankan pada aspek semantik sebuah kata
Teknik SD merupakan penyempurnaan dari Skala Likert yang tidak mampu menjangkau respon yang bersifat multidimensi, misalnya sikap terhadap standar nilai UAN Subjek 1 : tidak mendukung, kuat, aktif Subjek 2 : tidak mendukung, lemah, pasif
Komponen Skala
Stimulus berupa kata (benda, orang, profesi, dsb) Respon berupa pasangan kata sifat (adjective) yang membentuk kontinum dengan dua kutub (bipolar) Keluaran
Hasil penskalaan berbentuk profil
Charles Osgood
Contoh Skala
Contoh Skala
Stimulus Stimulus dapat berbentuk kata atau kalimat yang mengukur
Perilaku Sikap Keyakinan Opini
Contoh Stimulus Semantik Diferensial
Mengkritik Guru Keluarga Berencana Manajer Saya Televisi
Respon Respon Semantik Diferensial terdiri dari 3 Dimensi
EPA
DIMENSI EVALUASI (BAIK – BURUK) Penilaian subjek terkait dengan baik-buruknya topik stimulus yang disajikan.
Termasuk juga didalamnya perasaan subjek (senang-marah) atau penilaian kualitas (cantik-jelek) (kasar-lembut) atau moral (bijak-jahat)
DIMENSI POTENSI (KUAT – LEMAH) Penilaian mengenai kekuatan yang dikandung oleh stimulus. Penilaian ini
memuat tentang kapasitas stimulus (tinggi-rendah), (besar-kecil), (dalamdangkal), (berat-ringan)
DIMENSI AKTIVITAS (AKTIF – PASIF) Penilaian mengenai muatan aktivitas yang dikandung stimulus, misalnya (cepat-
lambat), (tenang-riuh), (acak-teratur)
Jenis Respon DIMENSI EVALUASI Evaluation -
+1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
Evaluation +
Bad
-- -- -- -- -- -- --
Good
Cruel
-- -- -- -- -- -- --
Kind
Ugly
-- -- -- -- -- -- --
Beautiful
Sad
-- -- -- -- -- -- --
Happy
Negative
-- -- -- -- -- -- --
Positive
Unpleasant
-- -- -- -- -- -- --
Pleasant
Worthless
-- -- -- -- -- -- --
Valuable
DIMENSI POTENSI Evaluation -
+1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
Evaluation +
Weak
-- -- -- -- -- -- --
Strong
Small
-- -- -- -- -- -- --
Large
Soft
-- -- -- -- -- -- --
Hard
Light
-- -- -- -- -- -- --
Heavy
Shallow
-- -- -- -- -- -- --
Deep
Submissive
-- -- -- -- -- -- --
Assertive
Simple
-- -- -- -- -- -- --
Complex
Jenis Respon DIMENSI AKTIVITAS Evaluation -
+1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
Evaluation +
Passive
-- -- -- -- -- -- --
Active
Relaxed
-- -- -- -- -- -- --
Tense
Slow
-- -- -- -- -- -- --
Fast
Cold
-- -- -- -- -- -- --
Hot
Quiet
-- -- -- -- -- -- --
Noisy
Dim
-- -- -- -- -- -- --
Bright
Rounded
-- -- -- -- -- -- --
Angular
Contoh Politikus – Guru – Petani +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 Baik
-- -- -- -- -- -- --
Buruk
Kuat
-- -- -- -- -- -- --
Lemah
Aktif
-- -- -- -- -- -- --
Pasif
Bodoh – Dungu – Bebal +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 Baik
-- -- -- -- -- -- --
Buruk
Kuat
-- -- -- -- -- -- --
Lemah
Aktif
-- -- -- -- -- -- --
Pasif
Respon Respon diharapkan relevan dengan stimulus yang diberikan. Di bawah ini Item manakah yang memiliki respon relevan dengan stimulusnya
OPTIMIS Percaya
Ragu
Aktif
Pasif
Rasional
Emosional
Tangguh
Rentan
PARLEMEN Tinggi
Rendah
Jauh
Dekat
Mahal
Murah
Baru
Lama
Pemberian Skor
POLIGAMI
Dinamis Statis
PENYEKORAN Tidak Favorabel 1
2
3
4
5
6
7
Favorabel
Tidak Favorabel -3 -2 -1 0
1
2
3
Favorabel
Memilih Item Terbaik Analisis Faktor
Bertujuan untuk mengidentifikasi muatan faktor pada skala Jika analisis faktor sudah dilakukan, maka prosedur lainnya tidak dilakukan karena analisis faktor sudah menghasilkan item terbaik untuk ditempatkan dalam skala (Azwar, 2005) Korelasi Item-Total
Bertujuan untuk melihat daya diskriminasi item melalui korelasi antara item dengan skor total Batas korelasi item-total yang direkomendasikan adalah r-xy > 0,3 Misalnya dari 45 item dianalisis kemudian dipilih 20 pasangan kata sifat yang memiliki korelasi item total tertinggi (Azwar, 2005)
Memilih Item Terbaik Pasangan Kata
Rerata
Min
Maks
Rentang
Varians
Std.Dev.
Nyaman Bingung
-0,57
-1,71
2,07
3,62
1,15
1,07
Kasar Lembut
-0,24
-1,99
1,92
3,67
0,75
0,868
Kuat Lemah
0,08
-1,14
1,77
3,72
0,64
0,803
RERATA Menunjukkan pemusatan respon. Nilai rerata yang semakin mendekati kutub kata sifat menunjukkan respon subjek lebih mendukung kutub tersebut. VARIAN Menunjukkan keragaman respon. Semakin besar nilai varian menunjukkan jenis respon subjek semakin beragam, demikian juga sebaliknya. Besarnya nilai varian menunjukkan minimnya konsensus antar subjek dalam menyikapi topik yang diberikan.
Contoh Analisis Faktor (1) Skala Sebelum Uji Coba Dimensi
Polarisasi Kata (no. butir)
Total
Evaluasi
• •
Nyaman-bingung (e1) • Nikmat hambar (e2) •
Tenang-gelisah (e3) Santai-cemas (e4)
4
Aktifitas
• • •
Aktif-pasif (a1) Dinamis-statis (a2) Kaku-lemas (a3)
• • •
Tegang rileks (a4) Gairah-loyo (a5) Menyala-redup (a6)
6
Potensi
• • •
Kuat-lemah (p1) Tinggi-rendah (p2) Cepat-lamban (p3)
• •
Kasar-lembut (p4) Mantap-goyah (p5)
5
Skala Setelah Uji Coba Evaluasi
Aktifitas
Nyaman Bingung
Tenang Gelisah
Kuat Lemah
Lembut Kasar Santai Cemas
Kaku Lemas
Cepat Lamban
Tegang Rileks
Aktif Pasif
Gairah Loyo
Dinamis Statis
Contoh Analisis Faktor (2) OUTPUT ANALISIS FAKTOR Pasangan Kata
Faktor 1
Faktor 2
Nyaman Bingung
,889
0,08
Kasar Lembut
,736
0,09
Kuat Lemah
,198
,712
Kaku Lemas
,264
,783
Tenang Gelisah
,780
,269
Tegang Rileks
,150
,737
Aktif Pasif
,105
,889
Dinamis Statis
,109
,748
Santai Cemas
,809
,241
Gairah Loyo
,268
,733
Cepat Lamban
0,07
,832
Angka dengan cetak tebal menunjukkan korelasi antara item dengan faktor yang terbentuk