SISTEM PERNAFASAN DAN PEREDARAN DARAH

Download Sistem pernafasan pada unggas berbeda dengan sistem pernafasan pada mamalia. Perbedaan sistem pemafasan pada unggas terletak pada para-paru...

0 downloads 459 Views 83KB Size
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII

A. 1. Pokok Bahasan

: Sistem pernafasan dan peredaran darah

A.2. Pertemuan minggu ke : 10 (2 jam) B. Sub Pokok Bahasan 1.

Anatomi system pernafasan

2.

Proses pernafasan pada unggas

3.

Hubungan antara pernafasan dengan pengaturan suhu tubuh

C. Tujuan: Memberikan gambaran anatomi pernafasan, fungsi, susunan anatomi dari rongga udara. Menjelaskan pula peranan proses pernafasan., alur pemasukan oksigen dan pengeluaran oksigen serta skema pernafasan. Menjelaskan pula hubungan antara pernafasan dengan pengaturan suhu tubuh, panting, faktor yang berpengaruh terhadap pernafasan dan mekanisme peredaran darah. Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat: menggambar dan menjelaskan anatomi sistem pernafasan serta fungsi ,mampu menjelaskan proses pernafasan dan mampu menjelaskan hubungan pernafan dengan pengaturan suhu tubuh D. Uraian Bahasan Sistem Pernafasan dan Peredaran Darah 1. Anatomi sistem pernafasan Sistem pernafasan pada unggas berbeda dengan sistem pernafasan pada mamalia. Perbedaan sistem pemafasan pada unggas terletak pada para-paru yang berhubungan langsung dengan kantong udara dan rongga tulang dimana hal tersebut tidak terdapat pada he wan mamalia. Sistem pernafasan pada unggas meliputi: 1. Paru-paru atau disebut dengan paru. Pada unggas paru-paru tidak berkembang secara sempurna seperti pada mamalia. Rangkaian saluran pernafasan dari luar ke dalam adalah: lobang hidung luar dan dalam (external dan internal nares), glottis, larynx, trachea, syrinx (rongga suara), bronchi dan para-para. Para-para terletak antara tulang rusuk dengan vertebrae dorsalis dimana vertebrae dorsalis berfusi dengan rongga udara.

Universitas Gadjah Mada

2. Rongga udara atau kantong udara Rongga udara atau kantong udara (air sac) pada unggas terdiri dari 5 buah yaitu 4 buah berpasangan dan sebuah rongga udara tunggal (gambar 24). Rongga udara yang berpasangan tersebut adalah: 1. Abdominalis yang terletak dibagian abdomen (perut) dan mencapai daerah pelvis. 2. Thoraxalis Anterior (Diapragmatik) yang terletak di rongga dada bagian depan dan berhubungan dengan tulang humerus. 3. Thoraxalis Posterior yang terletak di dalam rongga dada bagian belakang 4. Servicalis yang terletak di antara abdominalis dan Thoraxalis posterior dan berhubungan dengan daging leher Rongga udara tunggal: 1. Interclavicularis (Wing skeleton) yang terletak di tengah-tengah antara kedua bagian paru-para Adapun fungsi dari rongga udara adalah: 1. Membantu para-para untuk pemafasan 2. Meringankan tubuh saat terbang 3. Membantu mengapungkan tubuh saat unggas terbang (di udara) 4. Membantu difusi air dari darah untuk diekskresikan lewat para-paru sebagai uap air 2. Proses Pemafasan pada Unggas Pemafasan adalah usaha pengambilan oksigen (O2) dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) beserta uap air melalui sistem pemafasan setelah diproses di dalam para-paru, rongga tulang, rongga dara dan darah (gambar 29). Secara garis besar udara luar yang mengandung oksigen masuk ke saluran pemafasan yang didistribusikan dalam dua jalur yaitu langsung dibawa darah untuk disalurkan ke sel-sel tubuh, sedangkan jalur yang lain melalui para-para yang berhubungan dengan rongga tulang dan rongga udara. Dari rongga udara distribusi oksigen dibawa oleh darah untuk disalurkan ke sel-sel tubuh. Sebaliknya gas karbon dioksida yang merupakan sisa sari proses pemafasan akan dibuang ke udara luar melalui rongga udara kemudian ke rongga tulang dan para-para untuk akhimya ke saluran pemafasan. Jalur lain untuk

Universitas Gadjah Mada

mengeluarkan CO2 dari sel-sel tubuh adalah dibawa oleh darah untuk disalurkan ke saluran pemafasan dan akhirnya ke udara luar.

3. Hubungan Antara Pemafasan dengan Pengaturan Suhu Tubuh Ayam

adalah

termasuk

hewan

homoioterm

yaitu

hewan

yang

mempunyaitemperatur tubuh konstan meskipun hewan tersebut hidup di temperatur rendah atau lebih tinggi dari temperatur tubuhnya. Temperatur tubuh unggas berkisar dari 39-41°C. Oleh karena itu temperatur tubuh ayam ini digunakan sebagai dasar untuk membuat mesin tetas. Respirasi pada unggas digunakan juga sebagai media untuk pembuangan panas. Pada suhu dibawah 80°F pembuangan panas tubuh dilakukan dengan jalan radiasi, konveksi dan konduksi dari selurah permukaan tubuh ayam. Sebaliknya apabila temperatur udara lingkungan lebih dari 80°C pembuangan panas dilakukan dengan penguapan air lewat saluran pernafasan yang

dilakukan secara cepat, mekanisme tersebut

dinamakan

panting

(hiperventilasi termik). Sekitar 40% pembuangan panas melalui daerah kepala yaitu mulut, lobang hidung, jengger, pial dan kulit. Berdasarkan penelitian untuk mengubah 1 g air dari bentuk cair menjadi uap pada suhu 91°F (pada temperatur tetap) dibutuhkan energi 577 kalori (Card dan Nesheim, 1985), sehingga pakan unggas harus ditentukan energinya sesuai dengan temperatur dimana unggas tersebut hidup. Kebutuhan energi meningkat 0,6%/°C apabila ayam berada pada temperatur di bawah zona neutral thermic (10-20 °C) dan akan menurun 4% setiap derajat C apabila ada di atas zona neutral thermic (Sauveur, 1988) Beberapa faktor yang mempengaruhi respirasi pada unggas adalah: 1.

Umur ayam, semakin tua ayam semakin tinggi respirasinya.

2.

Jenis ayam, ayam tipe ringan (misalnya SCWL) lebih tinggi dari tipe berat (RJR), dan ayam tipe petelur lebih cepat respirasinya dibanding ayam pedaging.

3.

Aktivitas, semakin tinggi aktivitas semakin tinggi respirasinya.

4.

Temperatur lingkungan, temperatur lingkungan yang paling sesuai untuk ayam dinamakan zona neutral thermic (ZNT) antara 10-20DC. Kebutuhan energi untuk pembakaran meningkat 0,6%

Universitas Gadjah Mada

apabila temperatur dibawah ZNT dan menurun 4% setiap derajat C apabila temperatur diatas ZNT. 5.

Sirkulasi udara

6.

Kepadatan kandang, ayam yang hidup dalam kandang yang terlalu padat akan meningkatkan respirasi.

Sistem peredaran darah pada unggas hampir sama dengan hewan mamalia (gambar 30 dan 31). Ayam mempunyai jantung dengan 2 atrium dan 2 ventrikel. Pemisah antara atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri adalah interatrial septum dan interventricular septum. Secara garis besar arteri membawa darah meningggalkan jantung, dan akan kembali ke jantung melalui vena. Berat darah pada ayam dewasa 8-10% dari berat badan sedangkan pada ayam muda (umur 1-2 minggu) berat darah kurang dari 8% dari berat badan. Darah ayam secara umum terdiri dari cairan darah sebanyak 70% dan bahan kering 30%. Plasma darah mengandung substansi fibrinogen sebagai pembeku darah, zat warna darah dan, metabohsme, garam yang larut, hormon dan serum darah, Sedangkan sel darah terdiri dari sel darah merah (SDM) sebanyak 2,5-3,5 juta/mm3 dan sel darah putih (SDP) sebanyak 15.000 35.000/mm. Tekanan darah ayam pada saat sistole 75-175 mmHg dan saat diastole 140-160 mmHg. Fungsi darah pada ayam: 1. Mengedarkan O2 dan mengeluarkan CO2 dari sel tubuh 2. Absorpsi nutrien dari saluran pencernaan dan membawanya ke seluruh jaringan 3. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dari sel tubuh 4. Mengedarkan hormone 5. Mengatur cairan tubuh

Universitas Gadjah Mada

Lien atau Spleen mempunyai hubungan dengan sistem peredaran darah, di tempat ini diproduksi sel darah merah dan sel darah putih. Fungsi yang lain dari lien adalah sebagai revervoir sel darah merah.

E. Pemahaman 1.

Sistem pernafasan unggas berbeda dengan mamalia. Sebutkan secara urat organ pernafasan pada unggas?

2.

Sebutkan ada berapa rongga udara dan dimana diketemukan?

3.

Gambarkan skematik proses pernafasan pada unggas!

4.

Bagaimana hubungan antara pernafasan dengan pengaturan suhu tubuh?

5.

Sebutkan beberapa faktor yang mempengarahi pernafasan pada unggas!

6.

Apa fungsi lien dan bagaimana cara peredarannya?

7.

Berapa jumlah CDM dan CDP serta tekanan sistole dan diastole unggas?

Universitas Gadjah Mada