STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM UPAYA

Download Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Upaya. Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri. Cabang Pembantu Batusangkar...

4 downloads 536 Views 443KB Size
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Batusangkar Mirsal Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, sejaumana pelatihan dan pengembangan karyawan yang di lakukan oleh PT.Bank Syariah Mandiri Cabang Pemantu Batusangkar dalam memberikan pemahaman terhadap bank syariah itu sendiri, produk-produk nya dan juga tentang unsur syariah yang di usung oleh bank. Adapun jenis penelitian yang dilakukan dalah freld Reseach (penelitian lapangan) yang bersifat analisis deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan tentang strategi pengembangan sumber daya manusai dalam upaya peningkatan kinerja karyawan. Data yang dikum pulkan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setalah data terkumpul, data akan di baca, di telaan, dan setelah itu di jelaskan berdasarkan pendapat para pakar tentang masalah. Barulah di tarik kesimpulan untuk memperoleh gambaran Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam peningkatan kinerja karyawan. Kata kunci : Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Pendahuluan Bank pada dasar nya merupakan lembaga keuangan yang befungsi sebagai finacial intermediary atau perantara keuangan dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekuragan dana. Sebagai sebuah industri yang amat lah penting dalam masyarakat pada saat ini. Dalam perkembangan modern ini, Ekonomi Islam telah berkembang pesat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, system Ekonomi Islam tersebut di implementasikan dalam bentuk pendirian lembaga-lembaga keuangan syariah. Falsafat Ekonomi Islam menjadi pijakan dasar bagi operasional semua lembaga keuangan syariah. Peran Bank Syariah dalam memacu pertumbuhan perekonomian daerah semakin strategis dalam rangka mewujudkan struktur perekonomian yang semakin berimbang dengan dukungan terhadap perkembangan perbankan syariah yang sangat maju pesat dalam perekonomian daerah yang saat ini sangat dirasakan oleh masyrakat. Dalam rangka pemulihan perekonomian Indonesia, dibutuhkan peran intermediasi dari perbankan sebagai penggerak perekonomian nasional. Peran ini dilaksanakan jika perbankan beroperasi dalam kondisi yang sehat dan dalam linkugan bisnis yang kondusif. Perbankan konvensional dengan system bungan ribawinya dalam beberapa hal terbukti gagal dalam membawa bangsa ini kearah yang lebih baik. Perbankan syariah sebagai bagian dari sebuah sistem perekonomian ilahiah merupakan alternatif dan problem solver dan berbagai permasalahan yang di alami bangsa ini. Pengembangan perbankan syariah juga dilakukan dalam rangka pengembangan sistem perbankan alternatif yang memiliki karakteritik dan keunggulan tertentu dibandingkan dengan system perbankan konvensional. Unsur moralitas menjadi faktor penting dalam

208

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

seluruh kegiatan bank syariah sehingga hal ini diharapkan mendorong terciptanya etika usaha dan integritas pemilik dan pengurus yang tinggi. Sejalan dengan upaya-upaya restrukturisasi perbankan yang sedang dilaksanakan saat pengembangan bank syariah diharapkan dapat meningkatkan kualitas system perbankan, yaitu dengan adanya kompetisi yang sehat yang dapat mendorong terciptanya pelayanan yang lebih baik. Bank adalah sebuah lembaga modern.Untuk mengoperasikannya dibutuhkan tenagatenaga profesional yang mampu mengoperasikan teknologi cangih. Itulah sebabnya, dewasa ini telah timbul sekolah-sekolah perbankan yang mendidik tenaga-tenaga profesional di bidang perbankan. Selain itu bisnis perbankan cukup rawan terhadap moral hazard. Karena itu, SDM di bidang perbankan membutuhkan kombinasi antara keahlian teknis dan etika. Sistem perbankan perlu di dukung oleh sistem hukum yang dilandaskan secara konsekuen. Bank Syariah Mandiri (BSM) di Batusangkar yang berdiri pada bulan Maret 2010, lebih kurang sudah dua tahun beroperasi di Batusangkar dan menunjukkan kemajuan dalam bidang operasional. Dalam menjalankan operasionalnya Bank Syariah Mandiri (BSM) Batusangkar mempunyai 25 orang karyawan yang mana para karyawan itu pada umumnya berlatar belakang umum dan yang berpendidikan khusus perbankan syariah masih minim, untuk itu perlu ada pendidikan dan pembinaan terhadap sumber daya yang ada. Salah satunya karena disebabkan karena nanti para karyawan yang direkrut dan yang sudah ada tidak dapat mengetahui apa yang harus dilakukan atau bagaimana melakukannya. Mereka tidak dapat bekerja secara efektif, untuk itu, langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah membuat karyawan baik yang lama maupun baru mengetahui apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya dengan memberi orientasi dan melatih supaya mereka paham dengan apa yang akan mereka kerjakan dan lakukan dalam menjalankan kerja. Untuk itu, di perlukan pengenalan (orientasi) kepada karyawan mulai dari latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, peraturan,dan produk-produk yang ada pada BSM dan lain sebagainya yang menyangkut dengan BSM. Dan nantinya akan dilanjutkan dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM dalam meningkatkan pemahaman mereka terhadap pekerjaan mereka. Pelatiahan dan pengembangan pada BSM di harapkan dapat memberikan pemahaman terhadap karyawan mengenai hal-hal yang menyangkut dengan perbankan syariah, karena ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan BSM itu sendiri. Hal ini juga nantinya diharapkan nantinya dapat member informasi yang lebih akurat dan memberi pemahaman tentang perbankan syariah pada masyarakat luas nantinya. Pelatihan dan pengembangan SDM ini penting karena ada kecendrungan kalangan perbankan syariah menganggap sepele unsur “syariah”-nya dan lebih tertarik pada teknis perbankan untuk menyedot dana dari masyarakat muslim. Padahal, semestinya jika memang SDM perbankan ingin maju, kekhasan bank jenis ini harus dijaga betul. Kalau unsur “syariah”-nya luntur, mau disebut apa bank jenis ini ? jadi, kedua hal itu harus seimbang berjalannya. Kenyataan di lapangan pun membuktikan asumsi ini.

209

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

2. Tinjauan Pustaka Program pelatihan sebuah usaha yang sistematis yang dilakukan perusahaan untuk meninkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap-sikap kerja para karyawan melalui proses belajar agar para karyawan bisa maksimal dalam melaksanakan fungsi dan tugastugasnya di dalam perusahaan. Supaya pelatihan dan pengembangan bisa berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang di inginkan perusahaan, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Penilaian kebutuhan Penilaian kebutuhan adalah suatu diagnosis untuk menentukan masalah yang dihadapi saat ini dan tantangan yang harus dapat diatasi dengan program pelatihan dan pengembangan. b. Tujuan pelatihan dan pengembangan Tujuan pelatiahan dan pengembangan harus dapat memenuhi kebutuhan yang di inginkan oleh perusahaan serta dapat memenuhi tingkah laku yang diharapkan serta kondisi-kondisi bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Tujuan yang dinyatakan ini kemudian menjadi standar terhadap kinerja individu dan program yang dapat diukur. c. Materi program Materi program disusun dari estimasi kebutuhan dan tujuan pelatihan. Kebutuhan di sini mungkin dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyajikan pengetahuan yang diperlukan, atau berusaha untuk mempengruhi sikap. Apapun materinya, program harus dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan peserta pelatihan. d. Prinsip pembelajaran Prinsip pembelajaran merupakan suatu guideline (pedoman) dimana proses belajar akan berjalan lebih efektif. Semakin banyak prinsip ini direfleksikan dalam pelatihan, semakin efektif pelatihan tersebut. Prinsip-prinsip ini mengandung unsur di antaranya :  Partisipasi meningkatkan motivasi dan tanggapan sehingga menguatkan proses pembelajaran.  Pengulangan merupakan proses mencetak suatu pola ke dalam memori kerja.  Relevansi, pembelajaran akan semakin membantu apabila materi yang dipelajari mempunyai arti yang maksimal.  Pengelihan (Transfer), semakin dekat kesesuaian antara program kebutuhan pelatihan, semakin cepat pekerjaan dapat berjalan dari pekerjaan utama.  Umpan balik, memberikan informasi kepada peserta mengenai kemajuan (Progres) yang di capai, sehingga peserta dapat menyesuaikan sikap untuk mendapatka hasil sebaik mungkin. Di dalam pelatihan biasanya hal-hal yang bersifat praktek lebih dominan dari pada hal-hal yang bersifat materi. Di antara langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pelatihan adalah : a. Karyawan yang diberikan pelatihan (trainee) harus bisa di motifasi untuk belajar. b. Trainee harus mempunyai kopetensi untuk belajar. c. Pelatihan harus menyediakan bahan-bahan yang bisa di praktekkan. d. Bahan-bahan yang dipresentasikan hendak memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan. e. Materi pelatiahan yang diajarkan kepada karyawan memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan. Pelatihan yang dilakukan di dalam perusahaan kepada karyawannya banyak memiliki manfaat, diantara manfaat tersebut adalah :

210

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

a. Manfaant bagi karyawan 1) Membantu para karyawan dalam membuat keputusan dan dalam pemecahan masalah 2) Membantu karyawan dalam pengembangan diri dan menumbuhkan rasa percaya diri 3) Membantu karyawan dalam mencapai tujuan dan meningkatkan ketrampilan interaksi. 4) Member nasehat dan jalan dalam pertumbuhan masa depan b. Manfaat bagi perusahaan 1) Membantu dalam memperbaiki pengatahuan kerja dan keahllian semua level perusahaan 2) Membantu dalam pengembangan perusahaan 3) Membantu dalam mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan perusahaan 4) Membantu dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja c. Manfaat dalam hubungan sumber daya manusia, intra dan antar grup dan pelaksanaan kebijakan. 1) Membantu komunikasi antara grup dan individu 2) Menjadikan perusahaan menjadi tempat yang cocok untuk bekerja dan mencari hidup Proses pelatihan yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada karyawan menggunakan berbagai macam metode. Metode yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan oleh suatu perusahaan. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan pengembangan, antara lain : 1. On the job training On the job training atau disebut juga dengan pelatihan dengan intruksi pekerjaan yaitu dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan rill, dibawah bimbingan/arahan pegawai yang berpengalaman atau supervisor. 2. Rotasi pekerjaan Untuk pelatihan silang (cros-train) bagi karyawan agar mendapat variasi kerja, para pengajar memindahkan para peserta pelatihan dari tempat kerja satu ke lainnya. 3. Magang Magang melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman, dan dapat ditambah pada teknik off the job training. 4. Ceramah kelas dan presentasi video Ceramah dan teknik lain dalam off the job training dengan mengandalkan komunkasi dari pada member model. 5. Pelatihan vestibule Agar pembelajaran tidak mengganggu proses operasional rutin. Beberapa perusahaan menggunakan pelatiahan vestibule. Bentuknya ditempatkan di wilayah atau vestibule terpisah dengan menyediakan peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam bekerja. 6. Permainan peran dan model perilaku Pemainan peran adalah alat yang mendorong peserta untuk membayangkan identitas lain. 7. Case study Metode khusus adalah metode pelatihan yang menggunakan deskripsi tertulis dari suatu permasalahan rill yang dihadapi oleh perusahaan atau perusahaan lain. 8. Simulasi Permainan simulasi dapat di bagi menjadi dua macam. Pertama, simulasi yang melibatkan simulator yang bersifat mekanik (mesin) yang mengandalkan aspek-aspek utama dalam suatu situasi kerja. Kedua, simulasi komputer.

211

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

9. Belajar mandiri dan proses belajar terprogram Teknik belajar mandiri berkisar pada cara manual sampai kaset rekaman atau video. 10. Praktik laboratorium Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan ketrampilan interpersonal. Juga dapat digunakan untuk membangun perilaku yang di inginkan untuk menjawab pekerjaan pekerjaan masa depan. 11. Pelatihan tindakan (action learning) Pelatihan ini terjadi dalam kelompok kecil yang berusaha mencari solusi masalah nyata yang dihadapi oleh perusahaan, dibantu oleh fasilitator (dari luar atau dari dalam perusahaan) 12. Role playing Program pelatihan yang memadukan metode kasus dan program pengembangan sikap. 13. In basket technique Para peserta diberikan maeri yang berisikan berbagai informasi, seperti email khusus dari manager dan daftar telepon. 14. Managemen games Yaitu menekankan pada pengembangan kemampuan problem-solving. 15. Behavior modeling Yaitu sebagai salah satu proses yang bersifat psikologis mendasar di mana polapola baru dari suatu perilaku dapat diperoleh sedangkan pola-pola yang sudah ada dapat diubah. 16. Outdoor oriented program Program ini biasanya dilakukan di suatu wilayah yang terpencil dengan melakukan kombinasi antara kemapuan di luar kantor dengan kemampua di ruang kelas.

3. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitan Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan adalah field research (penelitian lapangan) yang bersifat analisis deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan tentang Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT.Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Batusangkar 2. Sumber Data Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah : a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh melalui pihak BSM Cabang Pembantu Batusangkar. b. Data Sekunder, yaitu data yang di peroleh secara tidak langsung dari sumber data seperti artikel, majalah, internet, dan kajian-kajian lainnya atau berbagai sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis teliti. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Metode penelitian wawancara adalah metode penelitian yang datanya dikumpulkan melalui wawancara dengan responden (kadang kala disebut “keyinformation”). Dalam hal ini penulis akan melakukan wawancara dengan karyawan PT BSM Cabang Pembantu Batusangkar b. Observasi Observasi merupakan sarana untuk mengetahui secara langsung bagaimana strategi penembangan pada BSM Cabang Pembantu Batusangkar. Menurut Surtisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

212

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

psikologis dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. c. Dokumentasi Digunakan untuk mengumpulkan data tertulis mengenai struktur organ perusahaan dan data yang berhubungan dengan Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT.BanK Syariah Mandiri Cabang Pembantu Batusangkar d. Metode Pengolahan Data Setelah data terkumpul, penilis mengelolanya secara kualitatif dengan langkah sebagai berikut : 1. Menghimpun sumber-sumber data yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti. 2. Membaca, menelaah dan mencatat sumber-sumber data yang telah penulis kumpulkan. 3. Membahas permasalahan yang diteliti dan menjelaskan berdasarkan pendapat para pakar sehingga masalahnya menjadi jelas. 4. Memberi kesimpulan dari data yang telah penulis kumpulkan e. Analisis Data Dalam membahas permasalahan ini penulis menggunakan analisis Kualitatif Deskriptif yaitu penjelasan terhadap data kualitatif dengan menggunakan metode strategi pengembangan sumber daya manusia untuk memperoleh gambaran umum tentang permasalahn yang penulis teliti.

4. Hasil dan Pembahasan Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Batusangkar difokuskan pada upaya menyempurnakan dan mengefektifkan aspek-aspek SDM menjadi lebih professional, berkualitas dan secara konsisten menjalankan budaya perusahaan guana mendukung pertumbuhan bisnis PT. BSM Cabang Pembantu Batusangkar. Dalam mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri, sudah di mulai semenjak perekrutan karyawan yang dibutuhkan oleh bank tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses orientasi terhadap karyawan. Setelah karyawan bekerja pada bank nanti dalam bekerja akan di adakan pelatihan-pelatihan dan pendidikan yang di adakan oleh pihak bank dalam rangka meningkatkan kemampuan para karyawan baik mengenai operasional bank secara umum dan juga nanti pengenalan terhadap perwujudan syariah dalam sebuah perbankan. Adapun strategi pengembangan SDM pada PT. BSM Cabang Pembantu Batusangkar pada tahap proses orientasi dan pelatihan dan pengembangan karyawan adalah sebagai berikut : 1. Proses Orientasi Program orientasi pada BSM merupakan suatu program yang digunakan untuk karyawan baru terhadap prusahaan baik tentang fungsi-fungsi yang ada, tugas-tugas yang ada, dan orang-orang yang bersangkutan pada perusahaan. Pada BSM program orientasi ini dilaksanakan pada karyawan baru karna permasalahan dalam orientasi dapat di golongkan dua katagori, pertama topik yang menarik perhatian karyawan baru, dan kedua permasalahan yang terkait dengan pekerjaan. Topik yang dibahas dalam orientasi (pengenalan) ini akan dikenalkan hal-hal yang berhubungan langsung dengan perusahaan dan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Hal ini akan di tuangkan dalam sebuah buku panduan karyawan yang akan menggambarkan

213

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

kebijakan perusahaan, aturan, regulasi, keuntungan, dan data-data lain yang berhubungan dengan perusahaan. Program yang lebih canggih juga ada di BSM yaitu dengan memasukkan dalam bentuk VCD. Disamping memberikan modul dan VCD diharapkan memberikan ceramah kelas. Karna modul dan VCD ini kemungkinan tidak dibaca atau bisa juga nanti ada hal-hal yang sulit dipahami oleh para karyawan baru diharapkan dalam ceramah kelas ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mudah kepada karyawan di samping memberikan modul dan VCD. Selanjutnya program orientasi akan dilanjutkan dengan memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaan yang akan dilakukannya nanti. Pada BSM cabang pembantu Batusangkar pengenalan karyawan dengan pekerjaannya dengan cara melakukan program on the job training, yang mana program ini nantinya karyawan baru akan didampingi sesuai dengan pekerjaannya. Ini di namakan dengan belajar sambil bekerja pada BSM cabang pembantu batusangkar. Hal ini dapat di contohkan dengan karyawan baru akan mengisi pekerjaan teller maka karyawan baru ini akan didampingi oleh karyawan senior sampai nanti karyawan baru paham dengan apa yang akan mereka kerjakan. 2. Proses pelatihan dan pengembangan karyawan Sebenarnya dalam proses pelatihan diciptakan lingkungan dimana para karyawan dapat memperoleh atau memperlajari sikap, dan prilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaannya.pelatihan biasanya berfokus pada peyediaan bagi karyawan ketrampilanketrampilan khusus yang dapat langsung terpakai untuk pelaksanaan pekerjaannya dan membantu mereka mengoreksi kelemahan dalam kinerja mereka. Pelatihan dibedakan dalam pengembangan dalam beberapa hal. Pelatihan di arahkan untuk membantu karyawan menunaikan pekerjaan mereka saat ini secara lebih baik, sedangkan pengembangan mewakili suatu investasi yang berorientasi kedepan. Pelatihan mempunyai fokus yang agak sempit dan harus memberikan ketrampilan dengan metode yang lebih mengutamakan dalam praktek dari pada teori yang member manfaat bagi organisasi secara cepat. Manfaat financial pelatihan bagi organisasi biasanya terjadi dengan segera. Pengembangan biasanya ditunjukkan untuk karyawan tingkat manejerial. Ada pun jenis dan bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Batusangkar adalah sebagai berikut : a) Based training Beset training merupakan suatu pelatihan yang diadakan oleh Bank Syariah Mandiri yang mana pelatihan ini di adakan selama dua minggu atau bisa juga sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh BSM dan tempatnya atau wilayah yang sudah di tentukan oleh BSM. Dalam pelatihan ini akan diikuti oleh berbagai cabang. Dalam pelatihan ini para karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan dan juga dengan hal-hal yang menyangkut BSM. Based training ini juga karyawan akan mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi, sehingga kegiatan ini akan membantu karyawan untuk dapat menangani tanggung jawab dimasa yang akan datang dengan memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang. Hal ini juga dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pekerjaan karyawan agar dapat memenuhi standar pekerjaannya. Dan juga karyawan dapat menjadi sumber 214

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

informasi mengenai pengetahuan teknis perbankan syariah maupun pengetahuan lainnya. Beset training juga dapat membantu karyawa untuk mempersiapkan kompetensi untuk menduduki posisi dan jabatan yang lebih tinggi. Hal ini juga dapat untuk mempersiapkan karyawan untuk menduduki posisi/bidang pekerjaan lain. b) Training skill Training skill ini merupakan suatu pelatiahan yang bertujuan menambah pengetahuan para karyawan tentang teknologi dan berbagai macam keterampilan yang menyangkut dalam pelaksanaan pekerjaan dalam dunia perbankan. Karena pada saat sekarang teknologi sangatlah dibutuhkan dalam mempermudah menjalankan kegiatan operasional dalam perusahaan. Melalui training skill ini para karyawan dapat memiliki berbagai ketrampilan, yang mana dengan ketrampilan yang di miliki oleh karyawan ini dapat mempermudah dalam menjalankan tugas-tugas dan pekerjaan yang ada dengan lebih efektif. c) Fanding Skill Pelatihan financing skill ini merupakan pelatihan yang di adakan khususnya pada para pegawai yang memegang jabatan pada bagian pembiayaan/marketing penghimpunan dana. Pada pelatihan fanding skill ini akan di berikan pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penghimpunan. Hal ini juga dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pekerjaan karyawan agar dapat memenuhi standar pekerjaannya. Dan juga karyawan dapat menjadi sumber informasi mengenai pengetahuan teknis perbankan syariah maupun pengetahuan lainnya. d) Financing skill Pelatihan financing skill ini merupakan pelatihan yang di adakan khususnya pada para pegawai yang memegang jabatan pada bagian pembiayaan/marketing pembiayaan. Pada pelatihan financing skill ini akan di berikan pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembiayaan. Financing skill juga berguna untuk memberikan pengetahuan kepada para karyawan tentang perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional. Hal ini sangat di perlukan karna nanti dalam menjalankan tugasnya para marketing pembiayaan akan berhadapan langsung dengan masyarakat yang beragam tipe dan pengetahuan. Tidak dipungkiri nantinya masyarakat akan menanyakan hal yang berkaitan dengan perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, keunggulan dan lain sebagainya. Dalam pelatihan ini akan dikenalkan berbagai macam produk Bank Syariah beserta keunggulan masing-masing dari produk tersebut. Sangatlah naïf rasanya jika para karyawan tidak bisa menjelaskan hal-hal tersebut kepada masyarakat dengan bahasa yang bagus dan mudah dimengerti dan mudah di pahami oleh masyarakat. Diharapkan dengan diadakannya pelatiahn ini para karyawan akam mampu menjelaskan berbagai hal yang menyangkut dengan Bank Syariah kepada masyarakat dengan bahasa yang simple dan mudah dimengerti. e) E-Learning E-Learning adalah proses pembelajaran melalui bantuan teknologi informasi. ELearning merupakan salah satu infrastruktur yang dapat mempercepat proses pengembangan pegawai karena dapat diakses melalui seluruh kantor cabang BSM di seluruh Indonesia pada waktu yang tidak terbatas. Fasilitas E-Learning yang dikembangkan secara internal dan telah mengintegrasikan 3 aplikasi pengembangan pegawai, meliputi:

215

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

1. Human Resources Information System (HRIS); 2. Learning Management System (LMS); 3. Competency Based Human Resources Management (CBHRM). Dengan adanya E-Learning BSM ini seluruh pegawai BSM Cabang Pembantu Batusangkar bisa meningkatkan kapasitas belajarnya dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (internet), sehingga dapat belajar dimanapun dan kapanpun tanpa harus hadir diruangan kelas pelatihan. Selain itu, kehadiran ELearning BSM ini juga dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas Diklat di PT.BSM Cabang Pembantu Batusangkar. f) Pengajian Rutin Pada umumnya pendidikan yang dikelola pemerintah dunia Islam umumnya mengikuti pola pendidikan Barat yang memisahkan kehidupan ilmu dan keduniaan dari agama. Akibatnya, para lulusan sekolah itu menguasai ilmu pengetahuan dan sedikit saja yang memahami msalah agama. Disisi lain, sebagian besar pesantren sebagai tempat pengembangan ilmu-ilmu berbasis agama tidak mengembangkan ilmu-ilmu ‘aqli (rasio) sehingga lemah dalam ilmu-ilmu keduniaan. Pelaksanaan pengajian secara rutin juga dimaksudkan agar tingkat kestabilan emosi dan spiritual karyawan dapat terpelihara secara baik yang pada gilirannya dapat membantu pembekalan diri dalam pekerjaan. Disamping itu para karyawan juga diajak untuk memperkuat keimanan kepada Allah SWT dan menambah wawasan mengenai pengetahuan keIslaman. Pengajian rutin ini di adakan dua kali dalam satu bulan. Hal ini bertujuan supaya para pegawai dapat menambah ilmu agama yang mana hal ini akan sangat berguna, karna dengan ilmu agama ini para pegawai diharapkan dapat menyeimbangkan antara IMTAK dan IPTEK dan juga dapat menjauhkan mereka dari hal-hal yang menyimpang dalam menjalankan pekerjaan.

Daftar Pustaka Achmad Sani Supriyanto dan Masyhuri Machfudz, Metodologi Riset Manajemen Sumberdaya Manusia, (Malang : UIN-Maliki Press,2010) Adrian Sutedi, Perbankan Syariah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2009), Ahmad Hassan Ridwan, BMT dan Bank Islam Instrumen Lembaga Keuangan Syariah,(Bandung : Pustaka Bani Quraisy,2009) Dessler Gary, Human Resource Managemen,(terjemah) Pramita, (Jakarta Barat : Indeks, 2006) Dr. Amir Machmud dab H. Rukmana, S.E., M.Si, Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia, (Jakarta : Erlangga, 2009) Drs. John Soeprihanto, M.I.M, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2001) DEPDIKBUT, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Balai Pustaka : Jakarta,1990) Fadila, identifikasi factor penentu kepuasan konsumen dalam memilih jasa perbankan : Bank Syariah Vs bank Konvensional. Htt://www.bi.go.id/NR/rdonlyres.5 september 2012

216

Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 6, No. 2, Oktober 2017, Hal 208-217 Copyright@2017 by LPPM UPI YPTK Padang

ISSN : 2301-5268 | E-ISSN : 2527-9483

Ir.Imam Hilman dkk, Perbankan Syariah Masa Depan, (Jakarta : Senayan Abadi,2003 ) Meldona,SE.,MM.,Ak, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif,(Malang: UINMalang Pers, 2009) Muhammad, Manajemen Bank Syariah, ( Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), Edisi revisi Nur Hidayati Setyani, (2010). Kebijakan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Prinsip ”Good Corporate Governance” Bagi Bank Umum Dalam Praktek Perbankan Syari’ah, Tesis S2 pada Universitas Diponegoro Semarang: tidak diterbitkan, Pedoman Penyusunan Skripsi STAIN Prof. Dr. H. Mahmud Yunus Batusangkar, Batusangkar: STAIN Press

2004,

Permita, Human Resource Managemen, (terjemahan) Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Indeks,2006) Dr. Prasetya Irawan, M.Sc, Logka dan Prosedur Penelitian,(Jakarta : STIA-LAN Press,1999) Prof.Dr.Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2008) Prof. Dr. Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta : Rajawali Pres,2011) Prof. H.A. Djazuli dan Drs. Yadi Janwari, M.Ag, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, (Bandung : Rajawali Pers,2002) Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A dan Ella Jauvani Sagala, S.Psi., M,Sc, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek (Edisi Kedua),( Jakarta : Rajawali Pers, 2010) Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 21 tahun 2008 Undang-Undang RI Nomor Warkum Sumitro, S.H., M.H, Asas-Asas Perbankan Islam & Lembaga-Lembaga Terkait,(Jakarta : Rajawali Pers, 2004), Wendra Yunadi, Potret Perbankan Syariah di Indonesia,(Jakarta: CENTRALIS,2007)

217