STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Oleh :
Dhani Kurniawan*) Abstraksi
Pembangunan
merupakan
suatu
proses
menuju
perubahan yang diupayakan secara terus menerus untuk meningkatkan indikator dapat
kesejahteraan
keberhasilan
dijadikan
tolok
masyarakat.
pelaksanaan ukur
Salah
satu
pembangunan
secara
yang
makro
ialah
pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah menandakan semakin baik kegiatan ekonomi.
Keywords : Pertumbuhan Ekonomi, Pembangunan Ekonomi A. Latar Belakang yang
Ekonomi negara-negara di dunia memiliki tingkatan berbeda-beda.
Dalam
hal
ini
terdapat
suatu
klasifikasi dimana ada yang disebut negara maju, negara berkembang, dan negara miskin. Negara maju menguasai berbagai
sektor
produktif
yang
mendorong
laju
pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Tersedianya tenaga ahli dan
teknologi yang memadai menyokong negara maju
untuk tumbuh ke arah yang lebih maju. Sementara itu, negara-negara berkembang memiliki kelemahan - kelemahan yang
menyebabkan
perekonomiannya. sumber
daya
mereka
Kurangnya
alam
tidak
kesulitan tenaga
dapat
untuk
ahli
membangun
menyebabkan
diberdayakan
secara
maksimal. Oleh karena itu, negara-negara terbelakang mengijinkan
negara
maju
untuk
mengelola sumber
daya
alam mereka dalam hubungan kerjasama. Namun, ternyata
1
negara maju memanfaatkan kondisi ini untuk memperoleh
profit yang sebesar-besarnya. Kondisi lingkungan yang semakin rusak menimbulkan berbagai musibah di negara terbelakang. Hal
ini
menjadi
dihuni
oleh
tantangan
dan
hambatan
yang dihadapi oleh negara-negara terbelakang. Dunia
kaya.
ini
Mereka
segelintir
memanfaatkan
negara-negara
sumber
terbelakang
Selanjutnya, bahan
baku
daya
untuk
yang
negara-negara
diperoleh
alam
dari
diberdayakan. dari
negara-
menjadi
sesuatu
negara terbelakang diolah menjadi produk jadi kemudian dijual
kembali.
Pembangunan
ekonomi
yang mahal bagi negara-negara terbelakang. Oleh karena
itu, mereka harus membentuk strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada di negaranya. B. Pembahasan
1. Lingkaran Kemiskinan (The Vicious Circles) Lingkaran
kemiskinan
atau
teori
lingkaran
perangkap kemiskinan yaitu seperangkat kekuatan yang
saling mempengaruhi secara tertentu yang menyebabkan
suatu negara menjadi tetap miskin dan sangat lamban untuk berkembang. Hal ini menjadi lahirnya
latar belakang
strategi pembangunan seimbang di negara-
negara berkembang. Menurut
Nurkse,
sebuah
negara
adalah
miskin
karena merupakan negara miskin (A country is poor because
it
kemiskinan negara
is
yang
poor).
menjadi
berkembang,
permintaan modal.
Ada
dua
penghalang
yaitu
jenis
bagi
penawaran
perangkap negara-
modal
dan
2
Dalam hal
masyarakat
produktivitas
penawaran modal, tingkat pendapatan
yang
yang
rendah
diakibatkan
rendah
sehingga
oleh
menyebabkan
kapabilitas masyarakat untuk menabung juga rendah. Hal
ini
negara
menyebabkan
menjadi
pembentukan
rendah.
Dengan
modal
demikian,
di
suatu
tingkat
produktivitas suatu negara akan tetap rendah. Dalam hal
permintaan
menyebabkan Rendahnya
dipengaruhi yang
modal,
rendahnya
perangsang oleh
luas
perangsang penanaman
rendahnya
disebabkan
pasar
karena
yang
terbatas
penanaman
modal
ini
pendapatan
rendahnya
modal.
juga
masyarakat
produktivitas
masyarakat. Terbatasnya pembentukan modal masa lalu
merupakan bentuk dari produktivitas yang rendah yang disebabkan kurangnya rangsangan penanaman modal.
Meier dan Baldwin menambahkan, di samping kedua
perangkap kemiskinan di atas, perangkap kemiskinan juga timbul karena keterbelakangan masyarakat yang
masih tradisionil dengan kekayaan alam yang masih belum diberdayakan. Dengan
demikian,
dapat
disimpulkan
bahwa
perangkap kemiskinan masyarakat dipengaruhi faktorfaktor sebagai berikut: a) Masyarakat
dengan baik.
tidak
mampu
mengelola
tabungan
b) Kurangnya stimulan dalam hal penanaman modal. c) Rendahnya
masyarakat.
d) Kurangnya
pendidikan
tenaga
ahli
keahlian masyarakat.
dan
dan
pengetahuan
rendahnya
tingkat
3
2. Teori
Kausasi
Theory) Pada
mengemukan akumulasi daerah
tahun
Myrdal
1955,
bahwa
berkembang.
maka
dampak
ke
menyatakan
terbelakang
Profesor
kompetitif
Jika
suatu
daerah
yang
bahwa
kekuatan
dampak
oleh
pasar
dan
Causation
Gunnar
Myrdal
dibanding
daerah-
perkembangan
disingkirkan
Ironisnya,
(Cummulative
daerah-daerah
keunggulan
perkembangan, memberi
Kumulatif
maju
mengalami
daerah
mengalami
tersebut
lainnya. sebar
di
akan
Profesor negara
dampak
balik.
perdagangan
bebas
cenderung menghambat potensi ekspor
negara-negara terbelakang karena produk mereka
disingkirkan
oleh
produk
negara-negara
maju.
Hubungan kerjasama yang dilakukan antara negara maju dengan
negara
berkembang
ternyata
menimbulkan
ketimpangan dalam hal pembangunan ekonomi. Negara maju
memperoleh
perkembangan negara
hubungan
dampak
sebar
perekonomian
berkembang
kerjasama
yang
mendorong
negaranya.
memperoleh
tersebut
dampak
yang
laju
Sebaliknya,
balik
dari
menghambat
pembangunan ekonomi mereka. Negara-negara maju telah mencekik
perekonomian
negara-negara
berkembang.
Mereka menjual hasil produksinya ke negara-negara berkembang sehingga
dengan
produk
tersingkirkan. Tidak
dapat
harga
nasional
yang
dan
disangkal,
jauh
lebih
regional
negara
murah
menjadi
maju
yang
menguasai teknologi telah menjadi setan kemiskinan bagi negara terbelakang. Dapat dikatakan negara maju telah menghantui negara
terbelakang. Ketimpangan 4
regional memiliki hubungan yang erat dengan sistem kapitalis yang bermotif laba. Ketimpangan regional menjadi
semakin
parah
jika
suatu
daerah
tumbuh
dengan merugikan daerah lain yang mengalam stagnasi.
Intinya, pembangunan ekonomi menjadi suatu hal
yang ekspensif dan
sangat lama bagi negara-negara
terbelakang. Pendapat ini diperkuat dengan adanya bukti
nyata
yang
menunjuk
bahwa
Myrdal terbukti kebenarannya. Profesor
penting yaitu:
Myrdal
mengemukan
tesis
tiga
Profesor
kesimpulan
a) Dunia dihuni oleh segelintir negara-negara yang sangat kaya dan sejumlah
b) besar negara-regara yang sangat miskin. Negaranegara
ekonomi
kaya
melaksanakan
pola
perkembangan
yang terus menerus sedangkan negara-
negara
miskin
mengalami
perkembangan
sangat lamban dan bahkan ada yang mandek.
yang
c) Jurang ketidakmerataan ekonomi antara negara-
negara kaya dan negara-negara miskin semakin bertambah besar.
3. Teori Perangkap Keseimbangan Tingkat Rendah Teori
Nelson. Malthus
ini
Teori
bahwa
merupakan
ini
hasil
juga
pemikiran
berdasarkan
penduduk
suatu
R.
hipotesa
negara
akan
cenderung meningkat apabila pendapatan per kapita naik di atas tingkat biaya penghidupan minimum. Pada
mulanya,
kenaikan
penduduk
pendapatan
pertumbuhan
penduduk
per
tumbuh
kapita.
akan
mulai
cepat
Namun,
bersama
tingkat
menurun
jika
5
telah mencapai batas fisik atas seiring kenaikan lebih lanjut pada pendapatan per kapita. Teori
ini
sama
Leibenstein dalam strategi Menurut
Nelson,
terbelakang
dapat
keseimbangan
stabil
halnya
dengan
upaya minimum kritis.
penyakit
ekonomi
pendapatan
per
didiagnosa
sebagai
teori
Nelson,
ada
negara
tingkat
kapita
atau dekat dengan kebutuhan biaya hidup. Dalam
tesis
empat
pada
kondisi
teknologis dan sosial yang mendatangkan perangkap keseimbangan tingkat rendah, yaitu:
a) Korelasi tinggi antara tingkat pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan penduduk.
b) Kecenderungan pendapatan
yang
per
rendah
untuk
kapita
menggunakan
tambahan
untuk
meningkatkan investasi per kapita.
c) Kekurangan lahan yang baik untuk ditanami. d) Metode produksi yang tidak efisien.
Selain
itu,
kelambanan
budaya
dan
kelambanan
ekonomi juga merupakan faktor yang menjadi perangkap
tersebut. Nelson menggunakan tiga jenis hubungan untuk
menggambarkan perangkap ekonomi pada tingkat pendapatan rendah, yaitu:
a) Pendapatan modal,
penduduk.
b) Investasi
merupakan
tingkat
netto
tercipta dari
fungsi
teknologi,
terdiri
dari
dari
dan
persediaan besarnya
modal
yang
tabungan dalam bentuk tambahan
bahan lahan baru pada luas lahan yang sedang diolah.
6
c) Dengan
pendapatan
perubahan
per
jangka
penduduk
merupakan
tingkat
kapita
pendek
kematian,
akibat
dan
laju
yang
dari
rendah,
pertumbuhan perubahan
perubahan
tingkat
kematian itu merupakan akibat dari perubahan
tingkat pendapatan per kapita. Namun demikian, waktu pendapatan per kapita jauh
di
berikutnya
atas
pada
kebutuhan
pendapatan
mencapai tingkat
hidup.
per
Kenaikan
kapita
terlalu berpengaruh pada tingkat kematian. Dalam teorinya, Nelson
tidak
menekankan sejumlah
faktor yang dibutuhkan untuk melepaskan diri dari perangkap keseimbangan tingkat rendah, yaitu: a) Lingkungan
sosial
dan
politik
yang
menguntungkan di negara yang bersangkutan.
b) Struktur sosial harus diubah dengan memberikan tekanan
lebih
kewiraswastaan.
besar
pada
Perangsang
penghematan
yang
lebih
dan
besar
harus diberikan untuk memproduksi lebih banyak dan untuk membatasi besarnya keluarga.
c) Langkah-langkah distribusi
harus
pendapatan,
memungkinkan modal.
akumulasi
diambil pada
untuk
waktu
kekayaan
mengubah
yang
oleh
sama
penanam
d) Program investasi pemerintah yang menyeluruh. e) Pendapatan
dan
modal
harus
dinaikkan
dana yang didapat dari luar negeri.
dengan
f) Teknologi produksi yang lebih memadai. 4. Strategi
Upaya
Minimum
Critical Minimum Effort)
Kritis
(Strategi
of
7
Profesor
negara
Harvey
terbelakang
kemiskinan
yang
Leibenstein
dicekam
oleh
menyebabkan
berpendapat
bahwa
lingkaran
mereka
tetap
setan
berada
di
sekitar tingkat keseimbangan pendapatan per kapita yang
rendah. Oleh karena itu, strategi upaya minimum kritis menjadi
jalan
menaikkan
keluar
pendapatan
dari
kebuntuan
per
kapita
ini.
pada
Dengan
tingkat
pembangunan yang berkesinambungan, maka terjadi laju pertumbuhan penduduk. Namun, kenaikan pendapatan per kapita yang melampaui titik tertentu akan menurunkan tingkat kesuburan. Ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk akan turun. Pertumbuhan
penduduk
merupakan
fungsi
dari
pendapatan per kapita. Menurut tesis Dumont, naiknya pendapatan per kapita akan mengurangi keinginan untuk memperoleh
keturunan.
Di
samping
itu,
spesialisasi
meningkat serta mobilitas ekonomi dan sosial. Dengan
demikian, laju pertumbuhan penduduk menjadi konstan dan menurun.
Adapun
yang
pertumbuhan
menjadi
pendapatan
faktor
per
kapita
yang
dari
mempengaruhi
pelaksanaan
upaya minimum kritis adalah skala disekonomis internal dan
skala
internal tidak
disekonomis
merupakan
dapat
eksternal
eksternal,
berkembang.
eksternal.
akibat
dibagi.
merupakan
akibat
pengusaha,
disekonomis
faktor
produksi
dari
ketergantungan
Sedangkan
hambatan budaya Para
dari
Skala
skala
disekonomis
dan kelembagaan di negara investor,
penabung,
inovator merupakan agen pertumbuhan penduduk. adanya
agen-agen
kewiraswastaan,
yang
tersebut,
peningkatan
maka
sumber
akan
dan
Dengan
muncul
pengetahuan,
8
pengembangan keterampilan masyarakat, peningkatan laju tabungan dan investasi. Rangsangan
pertumbuhan
yaitu:
a. Rangsangan
meningkatkan
terbagi
Zero-Sum
menjadi
Rangsangan
pendapatan
ini
nasional
dua, tidak
tetapi
bersifat upaya distributif, yaitu melalui: a. Kegiatan
non
komersial
dengan
posisi
monopolistik, kekuatan politik dan prestise sosial.
b. Kegiatan
komersial
dengan
sumber agregat.
c. Kegiatan
spekulatif
tidak
dengan
menambah
memboroskan
sumber kewiraswastaan yang langka.
d. Kegiatan tabungan netto dengan nilai sosial yang lebih rendah dari privatnya.
b. Rangsangan Positive-Sum Rangsangan ini menuju pada pengembangan pendapatan nasional.
Dari kedua rangsangan tersebut di atas, kegiatan
positive-sum tersebut yang menghasilkan ekonomi.
Namun,
memungkinkan
kondisi
sehingga
di
negara
para
pembangunan
terbelakang
pengusaha
tidak
cenderung
melaksanakan kegiatan zero-sum. Di negara terbelakang, ada
beberapa
pengaruh
yang
anti
perubahan
menekan pendapatan per kapita, yaitu:
sehingga
a. Kegiatan usaha zero-sum yang ditujukan untuk mempertahankan
hak-hak
istimewa
ekonomi
yang
ada melalui pembatasan peluang-peluang ekonomi yang memiliki potensi berkembang.
9
b. Tindakan
konservatif
terorganisir
maupun
para
tidak
buruh
terorganisir
bertujuan untuk menentang perubahan.
c. Perlawanan terhadap baru serta
gagasan dan
yang
pengetahuan
daya tarik pengetahuan klasik dan
gagasan lama.
d. Kenaikan
pengeluaran
dengan
menggunakan
atau
yang
publik
yang
konsumsi
dasarnya
mewah
tidak
pribadi
produktif
sumber-sumber
yang
sebenarnya dapat dipergunakan untuk akumulasi modal.
e. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan buruh yang ditimbulkannya dengan
hal-hal lain
tetap sama memiliki pengaruh yaitu menipiskan modal per pekerja yang tersedia.
f. Rasio modal output yang tinggi. per
Dengan upaya minimum kritis, maka pendapatan kapita
akan
naik
dan
cenderung
tabungan dan investasi sehingga terjadi:
menaikkan
a. Ekspansi agen pertumbuhan.
b. Sumbangan masyarakat terhadap per unit modal naik seiring rasio modal output turun.
c. Berkurangnya
keefektivan
faktor-faktor
menghambat pertumbuhan.
d. Penciptaan
kondisi
lingkungan
dan
yang sosial
sehingga mobilitas ekonomi dan sosial naik.
e. Peningkatan
spesialisasi
sektor sekunder dan tersier.
f. Terciptanya
iklim
yang
khususnya
pada
dan
cocok
perkembangan
bagi
perubahan
lingkungan
sehingga
yang lebih mendatangkan perubahan ekonomi dan sosial
10
menurunnya
kesuburan
penduduk.
dan
laju
5. Strategi Pembangunan Seimbang Istilah
dikemukan pada
tahun
pembangunan
oleh
1953
seimbang
Profesor yang
Paul
N.
kemudian
pertumbuhan
pertama
kali
Rosenstein-Rodan
diperkenalkan
oleh
Nurkse pada tahun yang sama. Teori dorongan besar besaran Eropa
digagas
Timur
dan
untuk
menciptakan
Tenggara
secara besar-besaran. teori
dengan
di
industrialisasi
Strategi pembangunan seimbang atau disebut juga
dengan
dorongan
membangun
berkaitan
bersamaan. yang
pembangunan
besar-besaran berbagai
secara
industri
besar-besaran
Strategi
saling
(big
ini
yang
dalam
meliputi
melengkapi,
push
dimana
theory)
waktu
berbagai
saling
yang
sektor
pembangunannya
dilakukan secara serentak dan harmonis. Strategi ini
bertujuan agar proses pembangunan tidak kesulitan dalam
memperoleh
bahan
daya energi, dan pasar. Menurut
diperlukan
teori
baku,
ini,
program
besar
tenaga
dalam
yang
ahli,
suatu
sumber
pembangunan
menyeluruh
dalam
bentuk suatu jumlah minimum investasi. Cara kerja sedikit demi sedikit tidak pada
tingkatan
akan mendorong ekonomi
pembangunan.
Dalam
hal
ini,
Rosenstein-Rodan membedakan antara tiga macam syarat mutlak minimal dan ekonomi eksternal, yaitu:
a. Syarat Mutlak Minimal dalam Fungsi Produksi Syarat
input,
ini
output
meliputi
atau
proses.
investasi Modal
minimal
awal
dalam
11
fungsi ini antara lain tenaga, angkutan, dan perhubungan.
b. Syarat Mutlak Minimal pada Permintaan Agar
tidak
kekurangan
pasar
atau
risiko
kecilnya pasar, dibutuhkan pendirian perusahaan yang
dalam
saling
berkaitan.
sektor
industri
Misalnya
dan
perusahaan
pertanian,
sektor
luar negeri dan domestik, sektor produktif dan prasarana.
c. Syarat Mutlak Minimal pada Persediaan Tabungan Tabungan
merupakan
syarat
minimum
dalam
investasi. Ketika pendapatan meningkat, tingkat tabungan
marginal
harus
tingkat rata-rata tabungan.
lebih
tinggi
dari
Dengan tiga syarat mutlak minimal diatas dan
adanya ekonomi eksternal yang dapat dikembangkan, maka jumlah minimum investasi merupakan jalan satusatunya
untuk
mengatasi
pembangunan di negara terbelakang.
C. Penutup
Setiap
negara
tidak
terlepas
hambatan-hambatan
dari
pembangunan
ekonomi. Dalam meningkatkan perekonomian negara, maka
dibutuhkan strategi-strategi yang mantap. Di samping
itu, modal atau investasi merupakan syarat utama yang harus dimiliki suatu negara. Dalam
teori
lingkaran
perangkap
kemiskinan,
ternyata pembangunan di suatu negara ditentukan oleh kondisi
negara
itu
sendiri.
Keadaan
masyarakat
yang
terbelakang dan masih tradisionil serta kekayaan alam yang
kurang
rendah.
diberdayakan
Produktivitas
yang
menyebabkan rendah
produktivitas
menjadi
hambatan 12
untuk masyarakat memperoleh pendapatan riil sehingga tabungan tabungan rendah
mereka
yang
yang
menjadi
rendah
rendah
menyebabkan
mengakibatkan
Profesor antara
kausasi
Myrdal
negara
kumulatif
menyatakan
maju
dan
Selanjutnya,
pembentukan
pembentukan
negara menjadi rendah. Teori
pula.
yang
bahwa
negara
modal
modal
suatu
dikemukakan
hubungan
berkembang
oleh
kerjasama
ternyata
menimbulkan ketimpangan. Negara maju memperoleh banyak keuntungan
dari
kerjasama
tersebut.
Sementara
negara berkembang menerima dampak baliknya. Teori
perangkap
keseimbangan
tingkat
itu,
rendah
menyatakan hal yang sama dengan strategi upaya minimum kritis
sesuai hipotesa
negara
akan
meningkat. teknologis
Malthus
meningkat
Dalam dan
teori
sosial
bahwa
penduduk
jika
pendapatan
yang
mendatangkan
perangkap
menggambarkan
perangkap
Nelson,
ada
per
suatu
empat
kapita
kondisi
keseimbangan tingkat rendah. Nelson juga menggunakan tiga
jenis
ekonomi
pada
menekankan
hubungan
untuk
pendapatan
sejumlah
melepaskan
diri
rendah.
Strategi
dari
upaya
rendah.
faktor
yang
perangkap
minimum
Selain
itu,
dibutuhkan
keseimbangan
kritis
Nelson untuk
tingkat
dikemukakan
oleh
Profesor Leibenstein. Menurutnya, pendapatan per kapita merupakan menaikkan
tumpuan
dalam
pendapatan
pembangunan
per
kapita
ekonomi. pada
Dengan
tingkat
pembangunan yang berkesinambungan, maka terjadi laju pertumbuhan
penduduk.
Sementara
itu,
pertumbuhan
penduduk merupakan fungsi dari pendapatan per kapita. Dengan
naiknya
pendapatan
per
kapita,
keinginan 13
masyarakat
untuk
memperoleh
keturunan
akan
menurun.
Skala disekonomis internal dan eksternal merupakan dua faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita. Strategi
memajukan
pembangunan
pembangunan
industri-industri berkaitan dalam
dalam
waktu
seimbang
ekonomi
berbagai
yang
bertujuan
dengan
sektor
bersamaan.
untuk
mendirikan
yang
Dengan
saling
adanya
industri-industri ini maka akan tercipta suatu kondisi yang
saling
menguntungkan
karena
setiap
perusahaan
saling membutuhkan. Di samping itu, dibutuhkan syaratsyarat
mutlak
terpenuhi.
minimal
agar
strategi
ini
dapat
Strategi-strategi ini sebenarnya dapat diterapkan.
Namun,
tidak
semua
negara dapat
melakukannya
karena
berbagai hambatan. Hal ini membutuhkan waktu yang lama dan modal yang cukup besar bahkan mahal bagi negaranegara terbelakang.
Penulis
adalah
Dosen
Fakultas
Ekonomi
Sosial Universitas Sultan Fatah Demak
dan
Ilmu
14
DAFTAR PUSTAKA
Jhingan, M.L. 1990. Ekonomi Pembangunan Perencanaan. Jakarta: CV Rajawali. Mankiw, Gregory. 2006. Jakarta : Erlangga
Makroekonomi
Edisi
dan
keenam.
Sukirno, Sadono. 2008. Teori Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Todaro, Michael.P. dan Stephen C. Smith .2008. Pembangunan Ekonomi Edisi Ke Sembilan. Jakarta : Erlangga
Wahyu, Y. Istiyono dan Ostaria Silaban. 2006. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Batam: Karisma Publishing Group.
15