STRUKTUR TANAH

Download 24 Mar 2009 ... Robert E. White. 2006. Priciples and Practice of Soil. Science. Brady & Weil. 2002 . Elements of The Nature and. P ti f S il...

0 downloads 561 Views 4MB Size
24/03/2009

Jurusan Ilmu Tanah FP UNS http://www.ilmutanahuns.wordpress.com

REFERENSI Robert E. White. 2006. Priciples and Practice of Soil  Science. Brady & Weil. 2002. Elements of The Nature and  P Properties of Soils. ti f S il Rattan Lal & Manoj K. Shukla. 2004. Principles of Soil  Physics. Undang Kurnia dkk. 2006. Sifat Fisik Tanah & Metode  Analisisnya.

Dwi Priyo Ariyanto Email: [email protected]

STRUKTUR TANAH

STRUKTUR TANAH ´ Merupakan

gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus, dll.

DEFINISI PEDOLOGI Susunan 3  dimensi dari organomineral TEKNIK Kekuatan dan  stabilitas agregat & ruang  sebagai bagian dalam sebagai bagian dalam  padatan, kapasitas  menahan, dan  permeabilitas

EDAPOLOGI Kumpulan  agregat/ped dan ruang  termasuk ruang‐ruang  antara dan dalam agregat

EKOLOGI

Ukuran, bentuk, dan  kekuatan agregat &  pori, kapasitas pori  untuk menahan &  memindahkan cairan  & larutan & materi  terlarut, &  kemampuan  mendukung  pertumbuhan &  perkembangan vigor  akar

“… struktur berkaitan dengan susunan partikel tanah primer menjadi gumpalan yang disebut agregat atau peds” ´

Agregat, peds, atau clods adalah partikel sekunder

1

24/03/2009

PENGAMATAN STRUKTUR TANAH DI LAPANGAN (SSS, 1975) TERDIRI DARI : 1. BENTUK dan SUSUNAN agregat tanah Tipe struktur (lempeng, tiang, gumpal, remah, granuler, butir tunggal, pejal) 2. UKURAN agregat Klas struktur (sangat halus, halus halus, halus sedang, sedang kasar, kasar sangat kasar) 3. KEMANTAPAN agregat (kuat lemahnya) Derajad struktur (tidak beragregat, lemah, sedang, kuat)

Pembentukan Struktur

+

Flokulasi (kimiawi)

Pembentukan Struktur

Pembentukan Agregat

“perekat” organik dan anorganik

Perekat

Agregasi

Organik Sementara Tetap ƒ ƒ ƒ ƒ

Polysacarida ƒ Humus Mikrobia ƒ Komplek organoAkar mineral Hifa fungi ƒ Materi humus dehidrat ƒ Kompleks humussesquioksida

Anorganik ƒ ƒ ƒ ƒ

Karbonat Sesquioksida Aluminosilikat Silikat dehidrasi

2

24/03/2009

Lempung – Ca

Agregasi pada beberapa ordo tanah ALFISOL Bahan anorganik, polimer  organik, Ikatan elektronik Sisa mikrobia & fungi Sisa tanaman & fungi Akar & hifa polisakarida Tisdall & Oades, 1982

Agregasi pada beberapa ordo tanah

Agregasi pada beberapa ordo tanah

ALFISOL, MOLLISOL

OXISOL

Sisa mikrobia, bahan  anorganik

Oksida/sesquioksida

Sisa tanaman Seresah tanaman Akar & hifa aOades & Waters

Oades & Waters

bRobert & Chenu

3

24/03/2009

Agregasi pada beberapa ordo tanah

Agregasi pada beberapa ordo tanah

Vertisol

Andisols

Bahan organik

Alofan & aluminosilikat

Collis‐George & Lal

Collis‐George & Lal

Tipe/bentuk

Spheroidal (bulat)

granular

Gumpal membulat

Prismatik Lempeng

prismatik

Gumpal menyudut

Tipe Struktur BULAT/BOLA (Spheroidal)

Kolumner

Pengelolaan yang jelek

Masif

Granular

™Banyak dijumpai pada horison A g g adanya bahan organik ™Dipengaruhi ™Dipilahkan menjadi granular dan crumb ™Simbol gr Horizon Permukaan

4

24/03/2009

Pemadatan Horizon Permukaan ƒ Terbentuk pada hor. E ƒ Hasil lapukkan bahan  induk atau karena  pemadatan

Struktur Lempeng

tekanan

Struktur Lempeng

Struktur gumpal (blocky) (horizon bawah permukaan)

Struktur horisontal lebih panjang/besar dibanding vertikalnya Lempeng tersusun secara paralel pada permukaan Typical Symbol (pl or PL)

BLOCKY SUBANGULAR OR ANGULAR Subangular Blocky – the  three dimensions are about  the same size, but  polyhedrons are  subrounded. Symbol (sbk) Angular Blocky – the three  dimensions are about the  same size, but edges are  shape and faces appear  flattened. Symbol (abk)

• Terbentuk pada horison B • Khususnya terbentuk di daerah basah • Terdiri dari menyudut & membulat

Baji (Wedge Structures) Elliptical Interlocking lenses that  terminate in acute angles, bounded  by slickensides.  This structure is  Not limited to Vertic martials or  Vertisols.  Symbol: WEG Soil: Has a High Clay Content‐ with Expanding clays.

5

24/03/2009

Struktur

PRISMATIC STRUCTURE SYMBOL PR OR PR

Lapisan Bawah

Photo 1 X

Prismatik

Y

Z

Y X Z

Photo 2

These structures have flat tops  or caps.  Water movement  tends to be associated with  movement along the vertical  contact between units. 

• Pertambahan panjang ke arah vertikal  • tekanan lateral  > tekanan vertikal • Ditemukan pada hor. B dengan iklim arid ‐ semiarid

COLUMNAR SYMBOL CPR OR COL

Typically associated with  fragipan and other similar  horizons.  These are prismlike Structural units where the  length and width is significantly Less than the depth. Less than the depth.  (Vertical Structures) 

A soil with a prismatic structure may also have secondary  structural units – Photo 2 has a platy secondary structure.

STRUCTURELESS (0) Prism-like structural units where the length g of the unit in the x and y direction are much less than the z direction.

Single Grain (non-coherent) ´ Massive (coherent mass) ´ Massive - Rock Controlled Fabric- May be a saprolite. ´

The units tend to have rounded tops.

SINGLE GRAIN SYMBOL SG OR SGR Lacks Structure‐ Loose On rupture‐ more than  50 % of the mass is single  Grain – Grain example beach  e ample beach sand.

MASSIVE SYMBOL M OR MA

Structureless material that is coherent, but is not cemented.

Material is NON‐Coherant.

6

24/03/2009

MASSIVE ROCK CONTROLLED FABRIC

SOIL STRUCTURE SIZE ´ Very Fine (Very Thin)

Structureless material  that is  coherent, but is not cemented  or weakly cemented In this case the material  contains the original apperance of the bedrock material, but  lacks the strength.

´ Fine (Thin) ´ Medium ´ Coarse (Thick) ´ Very Coarse (Very Thick)

Section of Size Criteria Depends on  the Structural Units.

Possible – Cr Horizon – Saprolite

SOIL STRUCTURE SIZE  (GRANULAR AND BLOCKY)

Image Source: NRCS, Ver. 2.0, 2002

SOIL STRUCTURE SIZE  (PLATY AND PRISMATIC)

Image Source: NRCS, Ver. 2.0, 2002

Derajad kekuatan ƒ Tak berstruktur Tidak ditemukan bentuk struktur, masif jika lengket  atau butiran tunggal

ƒ Lemah Ketika disentuh mudah hancur dalam < 1/3 bagian,  / banyak pecahannya, & banyak yang bukan agregat

Derajad kekuatan K h ii t Kohesi intra ped d

ƒ Sedang Saat disentuh tanah pecah dalam bagian berstruktur &  bagian kecil yang tidak beragregat Î 1/3‐1/2 bagian

ƒ Kuat Pada saat diremas masih berupa pecahan berstruktur

7

24/03/2009

Bobot Isi (kerapatan isi) Tanah Organik b

ρ ≈ 0.8 Mg m

-3

Lapisan bawah yang mampat b

ρ ≈ 1,7 Mg m

Kerapatan Tanah (Soil Density)

-3

Inceptisol, Sumberjaya (Foto: M van Noordwijk)

KERAPATAN TANAH ´ ´

´

Kerapatan tanah (density) adalah bobot padatan suatu  obyek dibagi volume padatan. Kerapatan ada 2 :  (1) Bobot jenis (partikel density)  (2) Bobot Volume (bulk density) Partikel density (PD) adalah bobot padatan tanah (solid,  without pore) dibagi dengan volumenya (solid, without  pore) « PD kebanyakan tanah adalah 2,6 – 2,7 g/cm3 « Kepadatan padatan (solid) tanah mendekati  kepadatan kuarsa (2,6 gr/cm3) karena kebanyakan  mineral tanah adalah mineral silikat « Adanya besi dan mineral berat lainnya (seperti olivin)  cenderung meningkatkan PD.

Bulk Density / Bobot Volume (BV)

Bobot volume menggunakan bulk volume (volume total) –Volume padatan tanah dan ruangan pori –Tergantung bagaimana susunan partikel

Particle Density / Bobot Jenis Padatan (BJ)

Bobot jenis partikel menggunakan volume padatan –Tidak tergantung bobot isi tanah –Tergantung komposisi mineralogi –Nilai umumnya 2,65 – 2,7 Mg m-3

FAKTA MENGENAI BOBOT ISI ´

´

´

´

Tanah berpasir memiliki BI yang agak tinggi  « Dipengaruhi oleh volume mineral dan cara  tersusunnya (packing)  Bahan organik menurunkan BI  « Histosols memiliki BI kurang dari 1 Mg m g g ‐3 (g (g cm‐3) Tanah yang terdiri dari campuran berbagai ukuran  partikel bisa memiliki BI tinggi « Campuran kerikil halus dan lempung dapat  dimampatkan sampai memiliki BI  ~2 Mg m‐3 Nilai BI umumnya bertambah besar pada lapisan  lebih dalam

NILAI BV YANG UMUM Nilai berikut dijumpai pada tanah yang masih alami atau tanah pertanian yang tidak mengalami pemadatan Tekstur

Bobot Volume (Mg m-3)

Berpasir

1,5-1,8

Berlempung

1,3-1,6

Berliat

1,1-1,4

8

24/03/2009

TANAH ITU BERAT ! Kisaran Bobot V Volume (Mg/m3)

Histolsol

Hitunglah massa sebidang tanah kering

´

« «

Satu hektar lapisan olah tebal lapisan olah = 15 cm

« bρ

≈ 1,20 Mg m-3

Berat 1 ha = 104 m2 x 0,15 m x 1,2 Mg m-3 = 180 Mg = 180 ton

Andisol Bukan budidaya (hutan & semak) Hor. A geluhan & Ap Oxisol lempungan Geluhan & lempungan yang dibudidayakan P i Pasiran & geluh pasiran yang dibudidayakan & l h i dib did k Fragipan

Vertisol  kering

Hambatan penetrasi akar  pada tanah lembab

Air Lempungan Geluh  Geluh debuan Geluh  pasiran Pasiran 

Perlu berapa truk ??? Beton BJ mineral kuarsa

Ruang Pori Makro (macropores)

Pengaruh Struktur Tanah • • • • • • • • • •

Produkstivitas tanah Ongkos produksi Standar hidup Keberlanjutan K lit Ai Kualitas Air Bentang lahan Infrastruktur Keseimbangan Air Efek rumah kaca Ekonomi global

Pasir yang homogen

Ruang Pori Mikro (Micropores) +

Flokulasi

Agregasi

Porositas Internal

´

Agregat Liat

Bulk Density (BD) : bobot padatan (pada kering konstan) dibagi total volume (padatan + pori) « BD tanah yang ideal berkisar antara 1,3 -1,35 g/cm3. « BD pada tanah berkisar > 1,65 g/cm3 untuk tanah berpasir ; 1,0-1,6 g/cm3 pada tanah geluh yang mengandung BO tanah sedang – tinggi « BD mungkin lebih kecil dari 1 g/cm3 pada tanah dengan kandungan BO tinggi. « BD sangat bervariasi antar horizon tergantung pada tipe dan derajat agregasi, tekstur dam BO tanah. Bulk density sangat sensitif terhadap pengolahan tanah. Tillage benar, BD turun dan sebaliknya.

9

24/03/2009

POROSITAS

POROSITAS TANAH ´ ´

´ ´ ´

Distribusi, kontinuitas pori menentukan aliran air dan udar Persen pori 50% merupakan kondisi ideal tanah dimana setengahnya makro pori untuk meneruskan air karena adanya gravitasi dan setengahnya mikropori ik i untuk t k menahan h air i dari d i tarikan t ik gravitasi it i Tanah mineral normalnya 30-60% Jumlah pori ditentukan oleh tekstur dan tipe lempungnya Porositas (%) = (1-BD/PD) X 100 %

φ=

volume of pore space m3 = 3 bulk volume of soil m

φ = 1− Nilai BI dan Porositas

ρb ρp

Tekstur Tanah

Bobot Isi (Mg m-3)

Porositas (m3 m-3)

Berpasir

1,5-1,8

0,4 – 0,3

Berlempung

1,3-1,6

0,5 – 0,4

Berliat

1,1-1,4

0,6 – 0,5

TILLAGE (PENGOLAHAN TANAH) ´

´

´

Dapat memperbaiki sifat tanah atau dapat juga berpengaruh negatif misal menimbulkan erosi Dapat meningkatkan BD atau kerapatan tanah dan menghancurkan struktur Efek deep tillage (90 cm) terhadap nilai BD tanah

Any  Question ?

10