STUDI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KAWASAN PANGANDARAN
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
BAMBANG SUMANTRI NIM : 95003221 Program Magister Teknik Sipil Bidang Pengembangan Sumber Daya Air
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005
STUDI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KAWASAN PANGANDARAN
Oleh
BAMBANG SUMANTRI NIM : 95003221 Program Magister Teknik Sipil Bidang Pengembangan Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung
Menyetujui Tim Pembimbing Tanggal :
Juni 2005
Pembimbing I
Pembimbing II
( Dr. Ir. INDRATMO SOEKARNO, MSc. )
( Ir. SETIO WASITO, Sp. MT. )
ABSTRAK STUDI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KAWASAN PANGANDARAN Oleh Bambang Sumantri NIM : 95003221 Air adalah sumber kehidupan dan mengambil peranan penting dalam menunjang aktifitas manusia. Perkembangan yang pesat di Propinsi Jawa Barat memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk ketersediaan air.
Kawasan Pangandaran merupakan salah satu kawasan wisata yang ada di Propinsi Jawa Barat, ada 3 (tiga) DAS kecil yang berada di kawasan Pangandaran sebagai sumber dari ketersediaan air untuk kebutuhan air di kawasan Pangandaran yaitu DAS Cijulang dengan luas daerah tangkapan 228,25 km2, DAS Cikembulan dengan luas daerah tangkapan 168,72 km2 dan DAS Ciputrapinggan dengan luas daerah tangkapan 101,25 km2 ini merupakan suatu potensi sumber daya air untuk memenuhi berbagi kebutuhan air antara lain : untuk air minum, irigasi, pariwisata, industri dan penggelontoran.
Curah hujan setiap tahun jumlahnya cukup besar berkisar antara 1174 mm sampai 4128 mm. Metoda yang dipakai untuk menganalisis ketersediaan air adalah dengan metoda FJ. Mock dan Nreca, dimana metoda ini mengsimulasikan kesetimbangan air bulanan pada suatu catchment area tertentu yang ditunjukkan untuk
menghitung
total
run-off
dengan
menggunakan
hujan
bulanan,
evapotranspirasi, kelembaban tanah dan persediaan air tanah.
Ketersediaan air per tahunnya di DAS-DAS pada kawasan Pangandaran berkisar antara 115,04 m3/det sampai dengan 492,70 m3/det, sedangkan kebutuhan air sampai dengan tahun 2025 sebesar 92,61 m3/det, terjadi kelebihan air (surplus). Kebutuhan air terbesar pada saat ini adalah untuk irigasi sebesar 59,27 m3/det.
i
Diperlukan pembangunan waduk dalam memenuhi kebutuhan pada musim kemarau untuk jangka menengah dan jangka panjang, kapasitas tampungan waduk yang diperlukan untuk DAS Cijulang sebesar 40,40 juta m3, Cikembulan sebesar
untuk DAS
13,34 juta m3, dan untuk DAS Ciputrapinggan sebesar
10,08 juta m3.
Kata kunci :
Potensi sumber daya air, ketersediaan air, kebutuhan air, kesejahteraan masyarakat, masa depan.
ii
ABSTRACT STUDY DEVELOPMENT AND WATER RESOURCES MANAGEMENT PANGANDARAN REGION By : Bambang Sumantri NIM : 95003221
Water is the resources of life and has an important role in sustaining of human activities. The rapid development in West Java Province needs adequate sustainable structures and infrastructures included water availability.
Pangandaran region is one of the tour region of West Java Province. There are 3 small catchment areas in Pangandaran region as the resources of water availability for water requirement in Pangandaran region that is Cijulang catchment area which has an area of 228,25 km2, Cikembulan catchment area which has an area of 168,72 km2 and Ciputrapinggan catchment area which has an area of 101,25 km2. These form a potential water resources for fulfilling all kind of water requirement such as : domestic, irrigation, tourism, industry and flushing.
The annual rainfall is enough high various between 1174 mm up to 4128 mm. The method for analyzing the water availability is the method of F.J. Mock and Nreca, where this method use the simulation of monthly water balance on an certain catchment area which has been appointed for the calculation of the total run-off using monthly rainfall, evapotranspiration, soil moisture and ground water availability.
The annual water availability in the catchment areas of Pangandaran region various between 115,04 m3/sec up to 492,70 m3/sec, while the water requirement up to 2025 is 92,61 m3/sec which would be surplus. For the time being the maximum water requirement for irrigation is 59,27 m3/sec.
iii
Reservoirs development is necessary for fulfilling water requirement in dry season for middle term and long term. The holding capacity of the reservoir which is needed for Cijulang catchment area is 40,40 million m3, for Cikembulan catchment area is 13,34 million m3 and for Ciputrapinggan catchment area is 10,08 million m3.
Key words : Water resources potential, water availability, water requirement, society prosperity, future.
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
Perpustakaan yang meminjam tesis ini untuk keperluan anggotanya harus mengisi nama dan tanda tangan peminjam dan tanggal pinjam.
v
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai
salah
satu
syarat
untuk
memperoleh
gelar
Magister
Teknik
Pengembangan Sumber Daya Air pada Program Pasca Sarjana Departemen Teknik Sipil - Institut Teknologi Bandung. Te s i si nime r upa ka n ha s i ls t udiy a ngdi l a kuka n pe nul i sde ng a nj udul“ St udi Pe ng e mba ng a nda nPe ng e l ol a a nSumbe rDa y aAi rKa wa s a nPa nga nda r a n“y a ng berlokasi di Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis dapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Yth : 1.
Bapak Dr. Ir. Indratmo Soekarno, MSc. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama penelitian dan penulisan tesis ini.
2.
Bapak Ir. Setio Wasito, Sp. MT. selaku dosen pembimbing II yang telah membantu memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan pembuatan tesis ini.
3.
Bapak Ir. H. Agung Wiyono, M.Eng. selaku dosen penguji yang telah berkenan mengevaluasi dan memberikan koreksi terhadap penelitian dan penulisan tesis ini.
4.
Bapak Ir. Ii Sutaryan, Dipl.HE. selaku dosen penguji yang telah berkenan mengevaluasi dan memberikan koreksi terhadap penelitian dan penulisan tesis ini.
5.
Bapak Prof. Dr. Ir. Hang Tuah, M.OcE., selaku Ketua Pelaksana Program Magister Teknik Sipil Bidang Pengembangan Sumber Daya Air - ITB.
6.
Bapak Dr. Ir. Legowo, selaku dosen penguji dan Wakil Ketua pada Program Magister Teknik Sipil Bidang Pengembangan Sumber Daya Air - ITB, yang telah banyak memberikan arahan serta bantuan selama pelaksanan pembuatan tesis ini.
7.
Istriku Diaz Dzakiyah, ST. serta anak-anakku Irsyad dan Faishal atas kesabaran, doa, dorongan, semangat, perhatian dan kasih sayang selama ini.
vi
8.
Orang tua penulis yang senantiasa memberikan dorongan dan doa restu kepada penulis.
9.
Kakak-kakak serta adik-adikku atas doa, serta perhatiannya selama ini.
10.
Kepala Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk meneruskan pendidikan program pasca sarjana.
11.
Kepala Sub Dinas Bina Program Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat Bapak Ir. Suardi Natasaputra, M.Eng. selaku narasumber yang telah memberikan arahan untuk penyusunan tesis ini.
12.
Kepala Seksi Penyusunan Program Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat Bapak Nana Nasuha, Sp. yang telah memberikan masukan dan data-data dalam penelitian tesis ini.
13
Staf Seksi Penyusunan Program Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat Bapak Sumaji, ST. Sp. yang telah memberikan masukan dan data-data dalam penelitian tesis ini.
14.
Kepala Balai Kerjasama Pendidikan Magister PSDA Departemen Pekerjaan Umum Bapak Ir. Jumpono, M.Eng beserta staf.
15.
Seluruh dosen pengajar pada Program Magister Teknik Sipil Bidang PSDA –ITB.
16.
Firdaus Larosa, Wahyu, Sigit, Dadang serta rekan-rekan angkatan III pada Program Magister Teknik Sipil Bidang PSDA kerjasama Departemen PU – ITB, yang telah banyak membantu penulis selama menempuh pendidikan ini.
17.
Kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan memberikan dorongan, sehingga terwujudnya tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Bandung,
Juni 2005
Bambang Sumantri
vii
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK . ..............................................................................................
i
PEDOMAN PENGGUNAN TESIS .........................................................
v
KATAPENGANTAR…………. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …
vi
DAFTARI SI .……………………………………. . . . . . …………. . . . ……. .
viii
DAFTARTABEL…. . . . . ……………………………. . . . . . ………. . . . ……. .
xi
DAFTAR GAMBAR …. . ………………………………. . . . . . …. . . . ………
xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xv
DAFTAR SINGKATAN ..........................................................................
xvi
I.
II.
PENDAHULUAN ……………………………. ….......….……. . .
1
1.1
La t a rBe l a ka ng………………. ……………………. . ……. …
1
1.2
Maksud dan Tujuan ..................…. . . ………. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …
2
1.3
Rua ngLi ng kupPe ne l i t i a n……………………. . . . . . . . ……. . …
2
1.4
Loka s i………………………………. ………. . . ……. ……. . . 2
KONDISI WILAYAH STUDI . ……. . …. . ……. ………………. 5 2.1
2.2
III.
Kondi s iUmumWi l a y a hKa j i a n………. . …. ……. . …………. 5 2.1.1
Ge og r a f i s……………………. . ………………. . . ……
2.1.2
Kl i ma t ol og ida nHi dr ol og i………. …………………. 6
2.1.3
Ge ol og iPe r muka a n………………………. …. . . ……
6
2.1.4
Pe nduduk………………………………………. ……
6
2.1.5
Ekonomi……………………………………………. 7
2.1.6
Kondisi Sumber Daya Ai rda nPe ma nf a a t a nny a……
8
2.1.7
Pe ny e di a a nAi rBe r s i h……………………. …………
9
Pe r ma s a l a ha n……………………………………………. . . …
5
10
PENDEKATAN DAN METODOLOGI ………………. . . . . ……. 12 3.1
Pe nde ka t a n………………………………………..................
12
3.1.1
Siklus Hidrologi ..........................................................
12
3.1.2
Presipitasi ....................................................................
14
3.1.3
Evapotraspirasi ............................................................
19
viii
3.2
3.3
IV.
3.1.4
Limpasan ...................................................................
21
3.1.5
Infiltrasi .....................................................................
23
Metoda Analisis ....................................................................
24
3.2.1
Ketersediaan Air Dengan Metoda F.J Mock .............
24
3.2.2
Ke t e r s e di a a nAi rDe ng a nMe t odaNr e c a…. . . . . . . . . . . . . . 26
3.2.3
Kebutuhan Air ...........................................................
29
3.2.3.1
Kebutuhan Air Domestik ...........................
29
3.2.3.2
Kebutuhan Air Pariwisata ..........................
31
3.2.3.3
Kebutuhan Air Untuk Irigasi ......................
32
3.2.3.4
Kebutuhan Air Untuk Pemeliharaan ...........
32
Pola Pikir ...............................................................................
33
ANALISIS DAN PEMBAHASAN…. . . . . . …………. . …………. .
34
4.1
Analisa Curah Hujan .............................................................
34
4.2
Eva pot r a ns pi r a s i…………………………………………. . .
38
4.3
Analisis Ketersediaan .....................................…. . ……. …. . .
40
4.3.1
40
Analisa Ketersediaan Air dengan Metoda FJ. Mock . 4.3.1.1
4.3.2
Prosedur Perhitungan Debit Dengan Metoda FJ. Moc k…………………………………….
41
4.3.1.2
Parameter Metoda FJ. Mock .....................
41
4.3.1.3
Perhitungan Debit Metoda FJ. Mock ........
42
Analisis Ketersediaan Air deng a nNr e c a…………
42
4.3.2.1
45
Perhitungan Debit dengan Metoda Nreca
4.4
Ka l i br a s i……………………………………………………
46
4.5
Perbandingan Met odaPe r hi t ung a nDe bi t………………….
48
4.6
De bi tAnda l a n………………………………………………
51
4.7
Ana l i s i sKe but uha nAi r…………………………………. . . .
55
4.8
4.7.1
Ke bui t uha nAi rDome s t i k…………………………. 55
4.7.2
Ke but uha nAi rI r i g a s i………………………………
4.7.3
Kebutuhan Air Pariwisata …………………………. . 59
4.7.4
Ke but uha nAi rPe me l i ha r a a n………………………
60
Ke s e i mba ng a nNe r a c aAi r……………. . ……. . . ……………
60
ix
58
Ana l i s aKa pa s i t a sTa mpung a nWa duk. . . . . …. . . . . . . . . . . . . . . . . …. . .
66
4.9.1
Sedimentasi di Waduk ..............................................
79
4.9.2
Identifikasi Lokasi Rencana Waduk .........................
83
4.10 Penyusunan Prioritas Pengembangan ....................................
85
4.9
4.11 Pol aPe ng e mba nga n…………. . . ……………. . . . . ………. . . . . . 101
V.
4.11.1 Gambaran Umum ......................................................
101
4.11.2 Pendekatan ................................................................
101
4.11.3 Skenario Pengembangan ...........................................
101
4.11.3.1 Kegiatan Skenario Jangka Pendek ...........
102
4.11.3.2 Kegiatan Skenario Jangka Menengah.......
102
4.11.3.3 Kegiatan Skenario Jangka Panjang...........
103
KESIMPULAN DAN SARAN …………………. . . . . …. . . . …. . . . . . . 104 5.1
Ke s i mpul a n…………………………………......……..........
5.2
Sa r a n………………………………………. . . . . …. . . . . . . . . . . . …. 105
104
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 106 LAMPIRAN ................................................................................................ 108
x
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Jumlah Penduduk di Kawasan Pangandaran .....................
7
Tabel 2.2
Jumlah Hotel dan Kamar di Kawasan Pangandaran .........
8
Tabel 3.1
Proyeksi Jumlah Penduduk di Kawasan Pangandaran ......
30
Tabel 3.2
Proyeksi Kebutuhan Air di Kawasan Pangandaran ...........
31
Tabel 3.3
Luas Lahan Irigasi di Kawasan Pangandaran.....................
32
Tabel 4.1a
Bobot Theissen Pada DAS Cijulang. .................................
34
Tabel 4.1b
Bobot Theissen Pada DAS Cikembulan.............................
35
Tabel 4.1c
Bobot Theissen Pada DAS Ciputrapinggan........................
35
Tabel 4.3
Perbandingan Debit Rata-rata Bulanan dengan Metoda FJ. Mock dan Nreca ...........................................................
49
Tabel 4.4a
Debit Andalan pada DAS Cijulang ....................................
54
Tabel 4.4b
Debit Andalan pada DAS Cikembulan ...............................
54
Tabel 4.4c
Debit Andalan pada DAS Ciputrapinggan..........................
54
Tabel 4.5a
Proyeksi Jumlah Penduduk sampai dengan tahun 2025 Pada DAS Cijulang .............................................................
Tabel 4.5b
Proyeksi Jumlah Penduduk sampai dengan tahun 2025 Pada DAS Cikembulan.......................................................
Tabel 4.5c
55
55
Proyeksi Jumlah Penduduk sampai dengan tahun 2025 Pada DAS Ciputrapinggan..................................................
56
Tabel 4.6
Standar Perhitungan Kebutuhan Air Bersih .......................
56
Tabel 4.7a
Proyeksi Kebutuhan Air Domestik untuk DAS Cijulang ..
57
Tabel 4.7b
Proyeksi Kebutuhan Air Domestik untuk DAS Ci ke mbul a n………………………………………………
Tabel 4.7c
57
Proyeksi Kebutuhan Air Domestik untuk DAS Ciputrapinggan …………………………………………. . . 57
Tabel 4.8a
Ke but uha nAi rI r i g a s iunt ukDASCi j ul a ng……………. ..
58
Tabel 4.8b
Kebutuhan Air Irigasi untuk DAS Cikembulan ..………. ..
59
Tabel 4.8c
Kebutuhan Air Irigasi untuk DAS Ciputrapinggan..……. ..
59
Tabel 4.9a
Kebutuhan Air Pariwisata untuk DAS Cijulang .....……. ..
59
Tabel 4.9b
Kebutuhan Air Pariwisata untuk DAS Cikembulan.……. ..
60
xi
Tabel 4.9c
Kebutuhan Air Pariwisata untuk DAS Ciputrapinggan ......
60
Tabel 4.10a Neraca Air Pada DAS Cijulang ..........................................
61
Tabel 4.10b Neraca Air Pada DAS Cikembulan......................................
62
Tabel 4.10c Neraca Air Pada DAS Ciputrapinggan.................................
63
Tabel 4.11a Perhitungan Aritmatik Kapasitas Tampungan Waduk DAS Cijulang ................................................................................
67
Tabel 4.11b Perhitungan Volume Pengisian Waduk Cijulang dengan Metoda Kurva Masa .............................................................
67
Tabel 4.12a Perhitungan Aritmatik Kapasitas Tampungan Waduk DAS Cikembulan ..........................................................................
70
Tabel 4.12b Perhitungan Volume Pengisian Waduk Cikembulan dengan Metoda Kurva Masa .............................................................
70
Tabel 4.13a Perhitungan Aritmatik Kapasitas Tampungan Waduk DAS Ciputrapinggan ...................................................................... 73 Tabel 4.13b Perhitungan Volume Pengisian Waduk Ciputrapinggan dengan Metoda Kurva Masa ................................................
73
Tabel 4.14
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk DAS Cijulang .. 76
Tabel 4.15
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk DAS Cikembulan ........................................................................
Tabel 4.16
77
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk DAS Ciputrapinggan ...................................................................
78
Tabel 4.17
Laju Sedimentasi beberapa DAS di Citanduy-Ciwulan ......
80
Tabel 4.18
Resume Kapasitas Tampungan Waduk Pada DAS-DAS di Kawasan Pangandaran .........................................................
Tabel 4.19
Tabel 4.20
82
Daftar Istilah Penetapan Prioritas Pengembangan DASDAS di Kawasan Pangandaran ............................................
87
Skala Perbandingan Pasangan ..............................................
89
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1
Peta Lokasi Studi .............................................................
3
Gambar 1.2
Peta DAS-DAS di Kawasa Pangandaran ........................
4
Gambar 3.1
Siklus Hidrologi ............................................................... 14
Gambar 3.2
Penetuan curah hujan representatif cara Theissen ........... 18
Gambar 3.3
Tiga jalur utama yang dijalani air, yaitu aliran permukaan, aliran dalam tanah dan aliran air tanah ............................. 22
Gambar 3.4
Bagan alir model rainfall-r unof f………………………. . 24
Gambar 3.5
Diagram Model Hujan Limpasan Nreca ..........................
27
Gambar 3.6
Skema Pola Pikir .............................................................
33
Gambar 4.1
Poligon Theissen pada DAS di Kawasan Pangandaran .
36
Gambar 4.2a
Histogram Rata-rata Hujan Kawasan pada DAS Cijulang 37
Gambar 4.2b
Histogram Rata-rata Hujan Kawasan pada DAS Cikembulan .....................................................................
Gambar 4.2c
37
Histogram Rata-rata Hujan Kawasan pada DAS Ciputrapinggan ...............................................................
37
Gambar 4.3
Evapotranspirasi di Kawasan Pangandaran ....................
39
Gambar 4.4
Grafik Hasil Kalibrasi pada Pos Cilangla-Leuwineukteuk dengan Metoda F.J. Mock ...............................................
Gambar 4.5
47
Kurva Durasi Aliran Hasil Perhitungan dan Pengamatan Pada Pos Cilangla-Leuwineukteuk dengan Metoda FJ. Mock ...............................................................................
Gambar 4.6
Grafik Hasil Kalibrasi pada Pos Cilangla-Leuwineukteuk dengan Metoda Nreca ..................................................
Gambar 4.7
47
48
Kurva Durasi Aliran Hasil Perhitungan dan Pengamatan Pada Pos Cilangla-Leuwineukteuk dengan Metoda Nreca ................................................................................
Gambar 4.8
48
Grafik Perbandingan Hubugan Debit Bulanan Rata-rata dengan Metoda FJ. Mock dan Nreca ..............................
50
Gambar 4.9a
Grafik debit Andalan Pada DAS Cijulang ......................
51
Gambar 4.9b
Grafik debit Andalan Pada DAS Cikembulan.................
52
xiii
Gambar 4.9c
Grafik debit Andalan Pada DAS Ciputrapingan..............
52
Gambar 4.10a Kurva Durasi Aliran Pada DAS Cijulang .......................
53
Gambar 4.10b Kurva Durasi Aliran Pada DAS Cikembulan .................
53
Gambar 4.10c Kurva Durasi Aliran Pada DAS Ciputrapingan ..............
54
Gambar 4.11
Grafik Neraca Air Pada DAS-DAS di Kawasan Pangandaran ....................................................................
64
Gambar 4.12
Kurva Masa Pada DAS Cijulang ....................................
69
Gambar 4.13
Kurva Masa Pada DAS Cikembulan...............................
72
Gambar 4.14
Kurva Masa Pada DAS Ciputrapinggan .........................
75
Gambar 4.15
Grafik Debit Ketersediaan rata-rata Bulanan Pada Sungai Cijulang ...........................................................................
Gambar 4.16
Grafik Debit Ketersediaan rata-rata Bulanan Pada Sungai Cikembulan ......................................................................
Gambar 4.17
77
78
Grafik Debit Ketersediaan rata-rata Bulanan Pada Sungai Ciputrapinggan ................................................................
79
Gambar 4.18
Lokasi Rencana Waduk di Kawasan Pangandaran ........
84
Gambar 4.19
Skema Analytic Hierarchy Process (AHP) ....................
86
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
LAMPIRAN A :
Data Curah Hujan, Curah Hujan Kawasan, Klimatologi dan Evapotranspirasi ........................
LAMPIRAN B :
Perhitungan Kalibrasi dan Debit Ketersediaan dengan Metoda FJ. Mock ....................................
LAMPIRAN C :
108
121
Perhitungan Kalibrasi dan Debit Ketersediaan dengan Metoda Nreca .........................................
150
LAMPIRAN D :
Data Kebutuhan Air ............................................
168
LAMPIRAN E :
Foto-foto Daerah Studi .......................................
171
LAMPIRAN F :
Kartu Asistensi Tesis ..........................................
174
xv
DAFTAR SINGKATAN SINGKATAN
Nama
Pemakaian pertama kali pada halaman
AHP
Ana l y t i cHi e r a r c hyPr oc e s s………………….
81
CA
Catchment Area .............................................
80
DAS
Da e r a hAl i r a nSung a i……………………. . . .
22
DRO
Direct Run Off ……………………………. .
28
FP
Factor Percentage …………………………
24
GF
Ground Water Flow ………………………. .
28
IF
Infiltrasi …………………………………. . . .
24
ISM
Initial Soil Moisture ………………………. .
24
NRECA
National Rural Electrical Coorporation Agency
26
RC
Recession Coeficient ……………………….
24
SMS
Soil Moisture Storage ………………………
25
SMC
Soil Moisture Capacity …………………….
24
WS
Water Surplus ………………………………
25
LAMBANG A
Luas DAS ..................................................
28
ETo
Evapotranspirasi tanaman potensial ..........
21
ea
Tekanan uap air jenuh ...............................
21
ed
Tekanan uap air aktual ..............................
21
Kc
Koefisien tanaman .....................................
39
Q
Debit ..........................................................
25
Rn
Radiasi matahari netto ...............................
21
T
Suhu udara rata-rata (oC) ...........................
21
U2
Kecepatan angin ketinggian 2 m di atas permukaan tanah .......................................
21
Kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu ...........................................................
21
Konstanta psikometrik ..............................
21
xvi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
Hasil dari penelitian dan analisis serta pembahasan pada tesis ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1).
Data curah hujan yang diperoleh dari 4 (empat) stasiun pos hujan yang ada di Kawasan Pangandaran pada umumnya tinggi hujan tidak jauh berbeda. Untuk penghitungsan curah hujan kawasan digunakan cara poligon theissen dengan tinggi hujan maksimum rata-rata pada bulan Januari sebesar 344,05 mm terjadi pada DAS Cijulang dan tinggi hujan minimum rata-rata pada bulan Agustus
sebesar
119,47 mm terjadi pada DAS
Ciputrapinggan. 2).
Hasil kalibrasi dengan model FJ. Mock diperoleh nilai parameter DASDAS di Kawasan Pangandaran sebagai berikut : ISM = 180, SMC = 200, GW = 350, K infiltrasi = 0,35, K base = 0,45, K Corp = 0,7.
3).
Perhitungan debit dilakukan dengan 2 (dua) metoda sebagai pembanding yaitu metoda FJ. Mock dan Nreca. Hasil perhitungan dengan metoda FJ Mock memiliki hasil yang lebih baik dibanding metoda Nreca dengan Kesalahan Absolut Rata-rata (KAR) untuk FJ Mock adalah 0,28 sedangkan untuk Nreca adalah 0,29, sehingga yang digunakan memakai hasil perhitungan dari metoda FJ Mock.
4).
Diperlukannya waduk kecil untuk memenuhi kebutuhan air terutama pada musim kemarau dengan volume tampungn di masing-masing DAS, di DAS Cijulang sebesar 40,40 juta m3, di DAS Cikembulan sebesar 13,34 juta m3 dan di DAS Ciputrapinggan sebesar 10,08 juta m3, sehingga total volume tampungan yang diperlukan adalah sebesar 63,82 juta m3. Dengan dibuatannya waduk kecil yang berfungsi selain untuk kebutuhan air Domestik, irigasi, pariwisata dan industri pada musim kemarau, juga sebagai pengembangan untuk berbagai kebutuhan dan sebagai pengendali banjir pada musim hujan.
104
5).
Penetapan rangking sektor-sektor pengembangan pada DAS-DAS di kawasan Pangandaran berdasarkan AHP ditetapkan bawa : 1.
Pengembembangan Instaasi Air Minum = 0,35 (Prioritas ke I)
2.
Pengembangan irigasi = 0,26 (Prioritas ke II)
3.
Pariwisata = 0,21 (Prioritas ke III)
4.
Industri kecil = 0,17 (Prioritas ke IV)
5.2
Saran
1).
Perhitungan curah hujan kawasan dengan cara aritmatika perlu dipertimbangkan, karena curah hujan DAS-DAS di Kawasan Pangandaran hampir merata.
2).
Perhitungan proyeksi peningkatan kebutuhan air untuk pariwisata sebaiknya disarankan tidak berdasarkan pada laju yang konstan tetapi harus memperhatikan bulan-bulan liburan dimana wisatawan pada bulanbulan tersebut meningkat.
3).
Perhitungan penetapan prioritas pengembangan DAS-DAS di Kawasan Pangandaran idealnya dilakukan dengan menggunakan kuisioner untuk menetapkan nilai skala perbandingan masing-masing komponen.
105
DAFTAR PUSTAKA
1.
De diTj a hy a diA,H.“ Di kt a tKul i a hRe ka y a s aSung a i ” ,Ba ndung 2004.
2.
De ndyHa r r yUt a ma ,“ Ana l i s i sPe ne nt ua nPr i or i t a sPe nge mba ng a n Sumber
Daya
Air
DAS
Cimanuk
Propinsi
Jawa
Barat
Me ngg una ka nMe t odaAna l y t i cHi e r a r c hyPr oc e s s( AHP) ” ,Te s i s Magister, ITB, 2004. 3.
I ndr a t moSoe ka r no,DR.MSc .I r .“ Ba ha nKul i a hRe ka y a s aSunga i MP-PSDA” ,Ba ndu ng2004.
4.
Mul y a naWa ng s a di pur a ,“ Ba ha nKul i a hHi dr ol og i ” ,Ba ndung .
5.
Soe ma r t oC. D.“ Hi dr ol og iTe kni k”Er l a ngg aJ a ka r t a1999.
6.
Soe wa r no,“ Hi dr ol og iApl i ka s iMe t oda St a t i s t i k unt uk Ana l i s a Da t a ” ,NovaBa ndu ng1995.
7.
Sri Legowo, DR. I r .H.“ Ba ha n Kul i a h Hi dr ol og i ”MP-PSDA, Bandung 2004.
8.
Suyono Sostrodarsono Ir & Kensaku Takeda “ Hi dr ol og iunt uk Pe ng a i r a n”PT.Pradnya Paramita, Jakarta 1977.
9.
Ba da nPus a tSa t i s t i kKa bupa t e nCi a mi s“ Ka bupa t e nCi a mi sDa l a m Ang kaTa hun2002” ,Ci a mi s2003.
10.
De pa r t e me n
Ki mpr a s wi l , Pus l i ba ng
Evapotranspirasi
Tanaman
Acun
SDA
dengan
“ Perhitungan
Metoda
Penman-
Monteith” ,Ba ndung2003. 11.
Depa r t e me n Ki mp r a s wi l ,Pus l i ba ng SDA “ Me t oda Pe r hi t ung a n Hirologi Untuk DPS Tanpa Alat Ukur Debit (Ungauged Ca t hme nt ) ” ,Ba ndung2003.
106
12.
Pe me r i nt a hPr opi ns iJ a waBa r a t“ Re nc a naTa t aRua ngWi l a y a h Pr opi ns iJ a waBa r a t ” ,Ba ndung2003.
13.
Pemerintah Kabupaten Ciamis “ Re nc a na De t a i l Ta t a Rua ng Pa ng a nda r a n” ,Ci a mi s2001.
107