TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB

Download TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB. ( Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon. Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan ...

0 downloads 563 Views 14MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB ( Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya terhadap Bimbingan Pribadi)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan konseling

Oleh : Aloisius Dwi Hatmoko NIM : 121114012

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB ( Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya terhadap Bimbingan Pribadi)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh: Aloisius Dwi Hatmoko Nim: 121114012

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Halaman Motto

JANGAN SEORANG PUN MENGGANGAP ENGKAU RENDAH KARENA ENGKAU MUDA. JADILAH TELADAN BAGI ORANG-ORANG PERCAYA, DALAM PERKATAANMU, DALAM TINGKAH LAKUMU, DALAM KASIHMU, DALAM KESETIAANMU DAN DALAM KESUCIANMU.

1 TIMOTIUS 4 :12

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Halaman Persembahan

Kupersembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati dan selalu mencurahkan berkat dan Anugerahnya dalam setiap proses saya menyusun skripsi ini. Untuk alm ayah Stefanus Wakijan dan ibu saya Ana Pudyastuti tercinta, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam perkuliahan dan penyelesaian skrispsi ini. Untuk kakak saya Agustinus Hary Setyawan dan Lidia Kristiani yang telah menjadi penyemangat dan memberikan dukungan moral dan moril dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk Dhamayunita Andhany Puspitaningrum yang tidak pernah lelah menemani dan memberikan dukungan dalam proses saya menyelesaikan skripsi ini. Para Dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Sahabat-sahabat BK angkatan 2012

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB ( Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya terhadap Bimbingan Pribadi) Aloysius Dwi Hatmoko Universitas Sanata Dharma 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 dengan latar belakang dari pengalaman penulis sebagai alumni, observasi serta wawancara dengan guru BK dan pihak kesiswaan, penulis menjumpai masalah kedisiplinan pada siswa di sekolah Berdasarkan pada pengalaman di atas penulis bermaksud melakukan penelitian pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Temon Kulon progo tahun ajaran 2016/2017 dan berdasarkan pada capaian skor item yang tergolong cukup atau rendah nantinya akan menjadi dasar untuk penyusunan topiktopik bimbingan pribadi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 160 orang siswa, dengan 96 orang siswa sebagai sampel dalam penelitian ini. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner Kedisiplinan terhadap Tata Tertib Sekolah yang terbagi dalam empat aspek, yaitu aspek keamanan, aspek kebersihan, aspek ketertiban dan aspek keteladanan. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengkategorisasian tingkat kedisiplinan siswa berdasarkan kriteria menurut Arikunto. Kategorisasi yang dikemukakan ada empat yaitu, sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 18 siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan sangat tinggi. 73 siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi. Berdasarkan analisis skor item ada 34 item kedisiplinan capaian skor tinggi, 4 item kedisiplinan yang capaian skor cukup dan tidak terdapat item kedisiplinan dengan capaian skor rendah. Berdasarkan hasil analisis skor item-item kuisioner, peneliti menyusun dan mengusulkan topik bimbingan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah. Kata kunci: Kedisiplinan Siswa

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT DISCIPLINE LEVEL OF STUDET AT SCHOOL RULES (OF CLASS XI SMA N 1 TEMON KULON PROGO ACADEMIC YEAR 2016/2017 AND IMPLICATIONS AGAINST THE PROPOSED TOPIC OF PERSONAL GUIDANCE) Aloysius Dwi Hatmoko Sanata Dharma University 2017

This study aims to determinethe student discipline level of grade XI of SMA Negeri 1 Temon Kulon progo academic year 2016/2017. The researcher find out the students discipline problems by the researcher experience as an alumnus, the researcher observations, and the BK teacher and the academic vice principle interviews. Based on the previous problems, the researcher conducts a research among the students of grade XI of SMA Negeri 1 Temon Kulon progo academic year 2016/2017. The item score achievement which is categorized as sufficient or low is a basic for the guidance topics making. The subjects of this study were the students of grade XI of SMA N 1 Temon Kulon progo of academic year 2016/2017 which amounts 160 students, with 96 students of them as sample subjetc for this research. The instrument of this study is a disciplinary questionnaire on School Order and Order which is divided into four aspects, namely security aspect, hygiene aspect, order aspect and exemplary aspect. Data analysis technique used is categorization of student discipline level based on the criteria of arikunto. The four categorisationsare very appropriate, appropriate, inappropriate and very inappropriate. Based on the results of the study there are 56 students (60.2%), which has a very high level of discipline. 35 students (37.6%) who have a high level of discipline. Based on the score analysis of the items there are 28 (65%) items discipline high achievement score, 1 (2%) items discipline that achievement score enough and there is no item discipline with low score achievement. Based on the results of the score analysis of questionnaire items, the researchers compiled and proposed guidance topics to improve student discipline on school rules. Key word: Discipline Student.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kuasa berkat dan rahmat-Nya sehingga, penulisan tugas akhir dengan judul “ Tingkat Kedisiplinan pada Tata tertib (Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi)”, dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Selama penulisan tugas akhir ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak yangikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung setiap proses yang peneliti jalani. Oleh karenanya, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling. 3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling. 4. Ibu Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu mendampingi dengan penuh kesabaran dan selalu memberikan saran, motivasi, petunjuk kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas pendampingan selama peneliti menempuh studi. 6. Orang tua Aloysius Dwi Hatmoko, yakni Alm Bapak Stefanus Wakijan dan ibu Ana Pudyastuti atas segala kasih sayang, doa, dukungan, pendampingan, serta penguatan yang diberikan kepada peneliti selama ini. 7. Kakak peneliti, Agustinus Hary Setyawan dan Lidia Kristiani atas semangat, doa, dukungan dan petunjuk yang diberikan selama menyelesaikan skripsi ini. 8. Untuk Dhamayunita Andhany Puspitaningrum untuk kesabaran, penyemangat, doa, dan dukungan yang diberikan selama ini. 9. Seluruh teman-teman BK angkatan 2012 yang telah mendukung dan membantu selama proses pembuatan hingga penyelesaian tugas akhir ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING..................................................ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................iii HALAMAN MOTTO.........................................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................................vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.........................................................vii ABSTRAK........................................................................................................................viii ABSTRACT........................................................................................................................ix KATA PENGANTAR........................................................................................................x DAFTAR ISI......................................................................................................................xi DAFTAR TABEL.............................................................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1 B. Identifikasi Masalah...................................................................................4 C. Pembatasan Masalah..................................................................................4 D. Rumusan Masalah......................................................................................5 E. Tujuan Penelitian.......................................................................................5 F. Manfaat Penelitian.....................................................................................6 G. Definisi Variabel Penelitian......................................................................7 BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................8 A. Hakekat Kedisiplinan ...............................................................................8 B. Tata Tertib.................................................................................................16 C. Hakekat Remaja.........................................................................................21 D. Bimbingan Pribadi.....................................................................................23 BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................................27 A. Jenis Penelitian...........................................................................................27 B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................28 C. Subyek Penelitian.......................................................................................28 D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data................................................30 xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Uji Coba Alat.............................................................................................30 F. Teknik Analisis Data.................................................................................35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................41 A. Hasil Penelitian.........................................................................................41 B. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................51 A. Kesimpulan...............................................................................................51 B. Keterbatasan Penelitian............................................................................52 C. Saran ........................................................................................................53 D. Daftar Pustaka...........................................................................................54

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Uji Coba Penelitian.....................................................................................29 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kedisiplinan terhadap Tata Tertib ( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Pribadi).......................................29 Tabel 3.3 Norma Skoring Inventori Tingkat Kedisiplinan Siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Terhadap Usulan topik-topik Bimbingan Pribadi......................31 Tabel 3.4 Kriteria Guilford......................................................................................................35 Tabel 3.5 Norma Kategorisasi.................................................................................................38 Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Terhadap Usulan topik –topik Bimbingan Pribadi.....................38 Tabel 3.7 Norma Kategorisasi.................................................................................................38 Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya Terhadap Usulan topik-topik Bimbingan Pribadi......................40 Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan topik-topik Bimbingan Pribadi....................................................42 Tabel 4.2 Hasil Analisis Skor Item Tingkat Kedisiplinan Siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan topik-topik Bimbingan Pribadi...........................43 Tabel 4.3 Item-item Kuisioner yang tergolong kategori cukup............................................44 Tabel 4.4 Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi................................................................50

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian Kedisiplinan.....................................................................55 Lampiran 2 Tabulasi Data Kategorisasi................................................................................58 Lampiran 3 Item Valid dan Tidak Valid..............................................................................60 Lampiran 4 Tata Tertib SMA N 1 Temon............................................................................65 Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian...........................................................................................70

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah penelitian , tujuan penelitian, manfaat penelitian,dan definisi variabel penelitian. A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah kedisiplinan dan motivasi dalam belajar. Banyak siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang belum memiliki sikap disiplin dalam belajar. Oleh karena itu kedisiplinan harus diterapkan di setiap sekolah (Edupost International oecd, 6 juni 2017). Disiplin di sekolah apabila diterapkan dengan baik akan berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku siswa. Disiplin dapat mendorong siswa belajar secara konkrit dalam praktik hidup disekolah. Dengan pemberlakuan disiplin, siswa belajar beradaptasi dengan lingkungan dengan baik sehingga proses belajar mengajar di lingkungan sekolah menjadi kondusif, kalau siswa disiplin maka proses belajar menjadi lancar. Akan tetapi siswa yang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di indonesia seringkali melakukan pelanggaran terhadap tata tertib yang berlaku disekolah. Siswa melakukan tindakan yang mengganggu proses belajar mengajar di sekolah seperti, terlambat datang ke sekolah, membolos saat jam pelajaran dan pergi ke kantin, bermain handphone di kelas

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

dan membuat gaduh saat kegiatan belajar mengajar.(Hasanah,nidaul. 6 juni 2017). Perilaku siswa ini menjadikan proses belajar mengajar di sekolah tidak berjalan dengan baik dan lingkungan sekolah menjadi tidak kondusif. Apabila di kelas ada seorang siswa yang membuat kegaduhan, hal ini akan di ikuti oleh teman-temannya yang lain. Hal ini mengakibatkan keadaan kelas menjadi tidak kondusif dan menyebabkan proses pemberian materi pelajaran oleh guru tidak maksimal. Oleh karena perilaku siswa tidak disiplin maka,siswa pun tertinggal materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, suasana kelas menjadi gaduh, lingkungan sekolah menjadi tidak kondusif untuk pelaksanaan proses belajar mengajar, dan dapat berakibat pada prestasi belajar yang buruk. Disiplin adalah sikap mengormati, patuh dan taat pada suatu peraturanperaturan yang berlaku, baik itu tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan menerima sanksi apabila individu melanggar peraturan yang berlaku. Sikap dan perilaku disiplin tidak terbentuk dengan sendirinya dan dalam waktu yang singkat, namun melalui proses yang cukup panjang.Disiplin akan terwujud melalui pembinaan yang dilakukan sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan berlanjut dalam pendidikan disekolah keluarga dan sekolah menjadi tempat penting bagi perkembangan disiplin belajar siswa. Dapat dikatakan bahwa disiplin terbentuk bukan secara otomatis sejak manusia dilahirkan, melainkan terbentuk karena pengaruh dari lingkungan sekitarnya (Tuu, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

Siswa sebagai manusia yang sedang tumbuh dan berkembang akan terus melakukan interaksi sosial, baik antara mereka sesama siswa maupun terhadap lingkungannya. Pada periode perkembangan siswa di kelas XI SMA mendapatkan pengakuan sebagai anggota kelompok baru di dalam lingkungan sekolah. Untuk mendapatkan pengakuan itu maka siswa melakukan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam kelompok di lingkungan sekolah tersebut. Siswa lebih memperhatikan apa yang dikatakan oleh orang lain tentang dirinya daripada apa yang siswa rasakan sendiri (Sarwono, 1989). Hal ini menyebabkan siswa ikut-ikutan melakukan apa saja yang umum dilakukan oleh teman-temannya di sekolah dengan harapan menjadi populer dan keberadaannya diterima di dalam kelompok teman sebaya (Sarwono, 1989). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK tentang kedisiplinan siswa mendapatkan hasil bahwa siswa membolos saat jam pelajaran dengan pergi ke kantin, tidak memakai seragam lengkap saat upacara bendera, dan membuat gaduh saat pelajaran. Selain wawancara peneliti melakukan observasi pada siswa terhadap tata tertib di SMA N 1 Temon Kulon Progo pada bulan Februari 2017, peneliti menjumpai fakta tentang

berbagai

pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakukan siswa, seperti membolos saat jam pelajaran dengan pergi kekantin, bermain handphone saat pelajaran, terlambat ke sekolah, membuang sampah sembarangan dan membuat gaduh kelas saat kegiatan belajar mengajar. Perilaku-perilaku siswa yang tidak sesuai dengan tata tertib inilah yang membuat peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tingkat kedisiplinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

siswa terhadap tata tertib sekolah kelas XI di SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun ajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berangkat dari latar belakang diatas, terkait kedisiplinan siswa , terungkap bahwa ada permasalahan sebagai berikut : 1. Salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah kedisiplinan 2. Siswa SMA di Indonesia sering melakukan pelanggaran terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah 3. Perilaku tidak disiplin siswa terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah disebabkan oleh emosi siswa yang belum stabil 4. Adaya indikasi kurangnya kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah di SMA N 1 Temon

C. Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi pengkajian pada poin ke 4. Fokus kajian penelitian diarahkan untuk mendapatkan gambaran tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI terhadap tata tertib di SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017, sehingga nantinya peneliti akan dapat menyusun program layanan bimbingan pribadi yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

D. Rumusan masalah Melihat dari latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah yaitu : 1. Seberapa tinggi tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA 1 Temon tahun ajaran 2016/2017? 2. Menentukan topik bimbingan pribadi yang tepat berdasarkan capaian skor item yang terindentifikasi rendah yang sesuai untuk siswa kelas XI SMA N 1 Temon Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. E. Tujuan penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA N 1 Temon Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. 2. Menentukan topik bimbingan pribadi yang tepat berdasarkan capaian skor item yang terindentifikasi rendah yang sesuai untuk siswa kelas XI SMA N 1 Temon Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

F. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk menambah wawasan dan pengembangan penelitian dalam bidang Bimbingan dan Konseling, khususya mengenai tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah.

2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Hasil penelitian ini guru BK dapat lebih memahami masalah dan kebutuhan

siswa,

sehingga

dapat

menyusun

program

yang

berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan ketidak disiplinan siswa SMA N 1 Temon Kulon progo. b. Bagi Guru Mata Pelajaran Diharapkan dari hasil penelitian guru mata pelajaran mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang kedisiplinan siswa di SMA N 1 Temon Kulon progo. c. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman untuk mempelajari berbagai aspek kehidupan siswa, diantaranya adalah kedisiplinan, pengalaman ini sangat bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru Bimbingan dan Konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

d. Bagi Siswa Siswa diharapkan lebih menyadari bahwa berperilaku disiplin disekolah sangat penting demi kelancaran proses pembelajaran disekolah. G. Definisi variabel penelitian 1. Tingkat kedisiplinan adalah tinggi rendahnya ketaatan siswa dalam melaksanakan tata tertib di sekolah, baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menerima sangsi apabila melanggar peraturan yang berlaku. 2. Bimbingan pribadi adalah bimbingan untuk memahami diri sendiri, batin dan emosi dalam diri, untuk membentuk menjadi pribadi yang utuh dan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini dipaparkan hakekat kedisiplinan, faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan, fungsi kedisiplinan, unsur-unsur disiplin, apek-aspek kedisiplinan,definisi tata tertib, perkembangan remaja dan bimbingan pribadi. A. Hakekat Kedisiplinan 1. Pengertian Kedisiplinan Kedisiplinan adalah sikap yang sangat penting dimiliki oleh seorang siswa karena kedisiplinan akan menjadikan siswa memiliki kehidupan yang teratur. Disiplin juga mendorong siswa untuk belajar secara konkrit dalam mengikuti kegiatan belajar disekolah, sehingga perilaku siswa disekolah akan lebih teratur (Tuu, 2004). Istilah disiplin berasal dari bahasa latin yaitu “Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Istilah itu sangat dekat dengan

istilah

dalam

bahasa

inggris

“Discipline””yang

berarti

mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri, kendali diri. Sedangkan dalam bahasa Indonesia disiplin kerap kali terkait dengan istilah peraturan dan tata tertib ( Tuu, 2004). Forester dalam (Koesoema, 2007) mengungkapkan disiplin disekolah adalah kondisi-kondisi moral yang diperlukan agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tidak terganggu.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

Komensky berpendapat (Koesoema, 2007) kedisiplinan merupakan proses pengajaran, pelatihan, seni mendidik dan materi kedisiplinan di sekolah. Stevenson (Salahudin Anas, 2014) menyatakan disiplin adalah perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Soegeng (Tuu, 2004) menyatakan disiplin adalah kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses serangkaian perilaku menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Nilainilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga. Rachman mendefinisikan displin merupakan upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu dalam mengembangkan ketaatan terhadap tata tertib berdasarkan dorongan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya (Tuu,

2004). Kedisiplinan itu menyangkut berbagai aturan,

norma, dan tata tertib yang ada dalam lingkungan sosial. Hal tersebut juga mengatakan bahwa seseorang mampu mengikuti norma dan peraturan atau tata tertib yang berlaku dalam lingkungannya. Dari hal-hal itulah kedisiplinan akan tercermin dalam diri seorang siswa ( Tuu, 2004). Istilah disiplin sering terkait dan menyatu dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban mempunyai arti kepatuhan seorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena dorongan oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya. Sebaliknya istilah disiplin sebagai kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam diri orang itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

tingkat

kedisiplinan adalah tinggi rendahnya perilaku siswa dalam melaksanakan peraturan-peraturan yang dibentuk untuk mengatur perilaku siswa di lingkungan sekolah. Dikaitkan dengan kegiatan pendidikan di sekolah, disiplin merupakan salah satu faktor yang efektif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Fungsi Kedisiplinan bagi Siswa Disiplin sangat dibutuhkan oleh setiap saat hal ini dikarenakan disiplin menjadi syarat bagi pembentukan sikap dan perilaku yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar. Adapun fungsifungsi kedisiplinan bagi siswa menurut Tuu (2004): a. Menata kehidupan bersama Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara mematuhi peraturan yang berlaku, agar hubungan antar sesama menjadi baik dan lancar. Jadi disiplin berfungsi mengatur kehidupan siswa di lingkungan sekolah agar siswa mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain. b. Membangun kepribadian Kedisiplinan yang diterapkan pada masing-masing lingkungan memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik bagi seseorang. Apalagi siswa yang sedang tumbuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. Jadi disiplin sangat berperan dalam membangun kepribadian siswa. c. Melatih kepribadian Kedisiplinan terbentuk melalui suatu proses yang membutuhkan waktu panjang, salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan karena latihan merupakan proses belajar serta membiasakan diri melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Dengan cara itu orang menjadi terbiasa, terlatih, terampil dan mampu melakukan sesuatu dengan baik. Jadi disiplin berfungsi membuat siswa terbiasa hidup dalam keteraturan pada peraturan yang berlaku. d. Pemaksaan Kedisiplinan

berfungsi

sebagai

pemaksa

kepada

seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dilingkungan. Memang disiplin seperti ini masih bersifat dangkal, akan tetapi dengan pendampingan guru-guru, pemaksaan, pembiasaan, dan latihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan siswa bahwa disiplin itu penting baginya. Jadi disiplin berfungsi untuk menyadarkan siswa betapa pentingnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

disiplin itu baginya itu bagi dirinya demi kebaikan dirinya sendiri.

e. Hukuman Ancaman hukuman penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi seseorang untuk mentaati dan mematuhi peraturan yang ada. Tanpa ancaman hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah. Tidak hanya itu, hukuman diharapkan mempunyai nilai pendidikan, artinya siswa menyadari bahwa perbuatannya yang salah akan membawa akibat buruk dan harus ditanggung oleh diriya sendiri. Jadi hukuman berfungsi untuk menyadarkan siswa akan pentingnya mematuhi aturan yang berlaku di sekolah. f. Menciptakan lingkungan kondusif Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan dengan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, merancang peraturan akan menjadikan lingkungan kondusif bagi kegiatan proses pembelajaran sehingga lingkungan sekolah akan menjadi aman, tertib, dan teratur, potensi serta prestasi siswa akan mencapai hasil yang maksimal. Jadi dengan disiplin siswa akan mampu mengikuti proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

dengan maksimal dan akan tercipta lingkungan belajar yang kondusif. 3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Menurut Tuu (2004) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan individu yaitu : a. Kesadaran diri Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya, selain itu kesadaran diri menjadi motif sangat kuat terwujudnya disiplin. b. Ketaatan Ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku. Hal ini harus diikuti oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat sebagai langkah penerapan peraturan-peraturan

yang

mengatur. c. Hukuman Hukuman sebagai upaya penyadaran, mengoreksi dan meluruskan tindakan yang salah sehingga seseorang kembali pada perilaku yang sesuai harapan. Jadi dengan hukuman kepada siswa maka siswa akan menjadi lebih disiplin terhadap tata tertib yang berlaku disekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

d. Teladan Keteladanan sangat penting bagi terbentuknya perilaku disiplin seseorang, karena seseorang sangat dengan mudah menirukan apa yang dilihatnya, sehingga setiap perilaku yang baik akan menjadi teladan yang baik bagi seseorang. e. Lingkungan Seseorang akan terbentuk berdasarkan lingkungannya, apabila ia berada pada ligkungan yang disiplin maka ia juga akan menjadi disiplin. Jadi jikalau siswa berada pada lingkungan sekolah yang disiplin maka siswa akan terbiasa berperilaku disiplin. f. Latihan disiplin Perilaku disiplin dalam diri dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan, artinya disiplin akan terbentuk

melalui

kebiasaan

yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari siswa. Dari

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kedisiplinan

yang

diungkapkan oleh Tulus Tuu diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin siswa disekolah dapat terbentuk karena kesadaraan dari dalam diri siswa untuk mematuhi atau menaati peraturan yang berlaku disekolah, tetapi kesadaran itu terbentuk melalui proses yang berkelanjutan baik dalam proses keteladanan dari pendidik maupun lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

Hukuman yang berlaku juga menjadi alat untuk menyadarkan siswa, apabila siswa melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sehingga dapat memberikan dampak yang positif yaitu siswa dapat berperilaku disiplin terhadap tata tertib disekolah dan membuat suasana sekolah yang efektif dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Unsur-unsur Disiplin Menurut Hurlock (1999) ada 3 unsur disiplin yaitu : a. Peraturan dan hukum yang berfungsi sebagai pedoman bagi penilaian yangbaik. b. Hukuman

bagi

pelanggaran

peraturan

dan

hukum.

Hukuman yang diberikan berupa sanksi yang mempunyai nilai pendidikan dan tidak hanya bersifatmenakut-nakuti saja, akan tetapi

bersifat

menyadarkan anak agar

tidakmengulangi perbuatannya lagi. c. Hadiah untuk perilaku yang baik atau usaha untuk berperilaku sosial yang baik. Hadiah dapat diberikan dalam bentuk verbal dan non verbal agar anak lebih termotivasi untuk berbuat baik lagi. B. Tata Tertib Sekolah 1. Pengertian tata tertib sekolah Menurut Depdikbud (1989) pengertian Tata Tertib Sekolah adalah aturan aturan yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten dari peraturan yang ada. Pelaksanaan tata tertib ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

akan berjalan dengan baik apabila guru, siswa, dan semua warga sekolah saling mendukung satu sama lain untuk melaksanakan tata tertib yang berlaku. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa peraturan sekolah yang berupa tata tertib sekolah merupakan kumpulan aturan-aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat di lingkungan sekolah, dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan yang lain sebagai aturan yang berlaku. 2. Fungsi Tata Tertib Sekolah Menurut Hurlock (1999) fungsi tata tertib sekolah sebagai pedoman

bagi

siswa

dalam

berperilaku,

pedoman

ini

mengharapkan siswa dapat berperilaku sesuai tata tertib yang berlaku di lingkungan sekolah supaya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan prestasi siswa mejadi maksimal. 3. Aspek – aspek Kedisiplinan terhadap Tata Tertib Sekolah Dalam penelitian ini tingkat kedisiplinan didasarkan pada ketaatan siswa terhadap tata tertib yang berlaku disekolah, sehingga aspek-aspek kedisiplinan diambil berdasarkan tata tertib yang berlaku di sekolah SMA N 1 Temon Kulon Progo (Tata Tertib SMA1 Temon, 2002). Adapun beberapa

kedisiplinan yang berkaitan dengan tata

tertib sekolah di SMA N 1 Temon adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

a. Aspek keamanan Aspek keamanan yaitu siswa berperilaku baik di sekolah dengan menjaga fasilitas dari sekolah dan menjaga barang milik pribadi maupun barang teman dari tindakan pencurian dan siswa tidak diperbolehkan membawa kendaraan apabila belum mempunyai SIM serta siswa tidak diperbolehkan membawa senjata tajam dan mengaktifkan HP ketika pelajaran berlangsung dan siswa juga tidak diperbolehkan

merokok

dan

mengkonsumsi

miras

dilingkungan sekolah. 1) Siswa berperilaku baik dimanapun berada agar sekolah tidak mengalami ancaman, dan gangguan dari dalam maupun dari luar. 2) Siswa wajib menjaga berharga milik sendiri dari tindakan pencurian ataupun pengrusakan. 3) Siswa wajib menjaga sarana dan pra sarana disekolah sehingga tidak ada pengrusakandan vandalisme. 4) Siswa tidak diperbolehkan membawa kendaraan jika belum mempunyai surat ijin mengemudi. 5) Siswa tidak diperbolehkan membawa senjata tajam ataupun barang yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

6) Siswa tidak diperbolehkan mengaktifkan handphone saat jam pelajaran sedang berlangsung. 7) Siswa tidak diperbolehkan merokok, mengonsumsi minuman kerasa dan obat-obatan terlarang atau tindakan lainnya. b. Aspek kebersihan Aspek kebersihan yaitu siswa wajib memelihara kebersihan lingkungan sekolah dengan menjalankan tugas piket dan tidak merusak fasilitas sekolah. 1) Siswa wajib menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan sekolah. 2) Siswa wajib menjalankan tugas piket sesuai jadwal. 3) Siswa dilarang mencoret-coret dan merusak fasilitas sekolah. c. Aspek ketertiban Aspek ketertiban yaitu siswa wajib menaati tata tertib yang berlaku disekolah dengan datang tepat waktu, mengikuti upacara bendera, menggunakan seragam sekolah sesuai jadwal, membayar SPP dan iuran sekolah dan siswa wajib menata rambut dengan rapi dan sopan. 1) Siswa wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin. 2) Siswa wajib datang ke sekolah sebelum jam 7 pagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

3) Siswa wajib mengikuti proses belajar dan mengajar sengan tertib. 4) Siswa wajib membayar SPP dan iuran sekolah yang berlaku sesuai peraturan yang berlaku. 5) Siswa wajib menggunakan pakaian seragam sekolah sesuai jadwal, sebagai berikut : a) Senin

: Seragam putih-putih

b) Selasa- kamis

: Seragam osis

c) Jumat-Sabtu

: Seragam identitas (batik) ( pramuka hari jumat untuk kelas X)

6) Siswa

wajib

menaati

tata

tertib

yang

berlaku

diperpustakan dan ruang laboratorium. 7) Siswa wajib menata rambut dengan rapi dan sopan, tidak menutupi mata, telinga, serta tidak boleh dicat. d. Aspek keteladanan Aspek keteladanan yaitu siswa berperilaku baik dengan menghormati bapak ibu guru dan teman, serta membuat suasana nyaman disekolah. 1) Bersikap dan berperilaku yang baik serta menghomati bapak dan ibu guru. 2) Mengupayakan suasana kegiatan belajar yang nyaman. Dari aspek-aspek kedisiplinan diatas bahwa siswa yang disiplin adalah siswa yang mampu menaati tata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

tertib yang telah tertulis dan berlaku disekolah. Berdasarkan tata tertib diatas dan dengan melihat aspek – aspek yang ada pada tata tertib sekolah kemudian dijadikan peneliti untuk dasar penyusunan instrumen kedisiplinan.

C. Hakekat Remaja 1. Masa remaja Masa remaja merupakan masa yang tumpang tindih dengan masa pubertas, dimana remaja mengalami ketidakstabilan sebagai dampak dari perubahan-perubahan biologis yang dialaminya (Hurlock, 1999). Periode masa remaja memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Santrock (2003), menyatakan masa remaja merupakan periode peralihan, peralihan ini lebih dirasakan pada masa awal remaja Masa awal remaja juga dirasakan sebagai masa perubahan, Hurlock (1999), mengemukakan perubahan-perubahan yang terjadi pada masa ini antara lain perubahan emosi yang pada masa awal remaja biasanya terjadi lebih cepat. Pada usia tujuh belas tahun, remaja sudah memasuki tahap berpikir operasional formal, dimana remaja sudah mampu berpikir secara sistematis mengenai hal-hal yang abstrak serta sudah mampu menganalisis secara lebih mendalam mengenai sesuatu hal (Hurlock, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

Pada usia awal remaja, remaja masih berada dalam tahap peralihan dimana remaja lebih menunjukkan ketidakstabilannya. Namun, pada remaja usia tujuh belas tahun, ketidakstabilan tersebut mulai menurun, sehingga kemampuan berpikirnya sudah lebih matang dibandingkan usia sebelumnya (Sarwono, 1989). Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari oedipus complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan (Sarwono, 1989). 2. Tugas Perkembangan Remaja Menurut santrock (2003) tugas perkembangan remaja ada 8 yaitu: a. Mampu menerima keadaan fisiknya b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia remaja c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok d. Mencapai kemandirian secara emosional e. Mencapai kemandirian ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota kelompok g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial Setiap

tahap

perkembangan

memiliki

tugas-tugas

perkembangan. Tugas-tugas perkembangan memiliki peranan penting untuk menentukan arah perkembangan yang normal. Remaja diharapkan untuk dapat mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Pada masa awal, remaja masih belum mampu untuk mengatasi masalahnya sendiri, namun pada usia enam belasan remaja sudah mulai menunjukkan kemandirian, khususnya secara emosional (Sarwono, 1989), Remaja diharapkan dapat mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab sesuai dengan sistem nilai yang dianut oleh masyarakat.

Remaja

harus

mampu

untuk

mengendalikan

perilakunya sendiri. Berdasarkan tugas-tugas perkembangan remaja diatas, dapat disimpulkan pada masa remaja tengah orientasi

tugas

kemampuan

perkembangan

individu

untuk

lebih

mencapai

memfokuskan kemandirian

pada secara

emosional serta untuk lebih bertanggung jawab dengan perilakunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

dalam bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungannya dengan lebih bertanggung jawab (Sarwono, 1989). 3. Karakteristik Remaja yang Disiplin Menurut Tuu (2004) kedisiplinan adalah suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaatan terhadap peraturan, tata tertib, norma-norma yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Karena dalam pelaksanaannya kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya seorang siswa dalam menaati tata tertib sangat penting bagi stabilitas kegiatan siswa disekolah. Dengan demikian siswa yang disiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya. Adapun siswa yang disiplin yaitu : a. Mengikuti pelajaran dengan tertib. b. Memakai seragam sekolah lengkap dan rapi. c. Mematuhi tata tertib yang berlaku disekolah. d. Berperilaku sopan dan baik. e. Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan sekolah D. Bimbingan Pribadi 1. Pengertian Bimbingan Pribadi Bimbingan pribadi dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

lingkungannya secara baik. Menurut (Winkel & Sri Hastuti, 2013) bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi

berbagai pergumulan dalam

batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani,

pengisian waktu luang,

penyaluran nafsu

seksual dan sebagainya. Pendapat lain yang dikemukakan (Najib Aminnudin, 1997) bahwa layanan bimbingan pribadi adalah layanan

bimbingan

yang

diberikan

kepada

siswa

untuk

menemukan dan mengembangkan diri pribadinya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan pribadi adalah salah satu kegiatan layanan bimbingan untuk siswa agar dapat mengembangkan dirinya

sehingga

mantap

dan

mandiri

serta

mampu

mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk membantu konseling atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik. 2. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi Pengembangan pribadi siswa melalui pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah bisa diwujudkan melalui layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

bimbingan pribadi. Bimbingan pribadi adalah jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam mengahadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Diatas telah disebutkan bahwa masalah individu ada yang berkenaan dengan Tuhannya dan ada yang berkenaan dengan dirinya sendiri. Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup keduanya, yakni mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan Tuhan dan dirinya sendiri. Dalam situasi tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dalam dirinya. Konflik yang berlarut-larut, dan frustasi merupakan sumber timbulnya masalah pribadi. Masalah pribadi juga timbul akibat individu gagal dalam mempertemukan antara aspek-aspek pribadi di satu pihak dan keadaan lingkungan di pihak lain. 3. Tujuan Bimbingan Pribadi Layanan bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu siswa dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap, tangguh, mandiri, serta sehat jasmani (NajibAminuddin, 1997). Menurut Winkel (2013), bimbingan ini bertujuan agar siswa mampu menyelesaikan pergumulan dalam batin yang dihadapinya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

sehingga diharapkan dengan pemberian bimbingan ini siswa menjadi pribadi yang lebih tenang dan prestasinya akan menjadi maksimal. Dari pendapat tersebut bimbingan pribadi bisa diarahkan juga untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugastugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal. 4. Bimbingan Pribadi untuk Membangun Kedisiplinan Siswa Layanan bimbingan pribadi berperan dalam membantu siswa

untuk

membentuk

perilaku

disiplin

dalam

tata

tertibdisekolah sekarang dan yang akan datang, sehingga dengan pemahaman yang diperoleh siswa dari layanan bimbingan pribadi yang diberikan oleh guru BK siswa akan mengenal dirinya dalam berperilaku disiplin untuk menaati tata tertib di sekolah. Hal tersebut akan menyadarkan siswa akan pentingnya menaati tata tertib di sekolah dan siswa akan tahu bagaimana dia harus bertindak dan berperilaku. Dengan demikian siswa akan mengarahkan dan menetapkan satu pilihan dalam berperilaku yang nantinya akan berpengaruh dalam kegiatan siswa di sekolah (Najib Aminnudin, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metodelogi penelitian, antara lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, tehnik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan rehabilitas, dan tehnik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuisiner kedisiplinan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi. Tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi

peneliti

melakukan

pengumpulan

menyebarkan angket (Sugiyono,2013).

27

data,

misalnya

dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

B. Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian adalah di SMA N 1 Temon, penelitian ini di lakukan dari bulan Januari sampai Maret 2017. C. Subyek penelitian Subyek penelitian ini termasuk populasi karena semua anggota populasi menjadi subyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 1 Temon Yogyakarta tahun ajaran 2016 / 2017 berikut ini adalah rincian populasi subyek penelitian yang disajikan pada Tabel : Tabel 3.1 Rincian Penelitian NO

KELAS

JUMLAH SISWA

1.

XI IPS 1

32

2.

XI IPS 2

32

3.

XI IPA 1

32 96

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data metode

angket

(kuesioner).

ini peneliti menggunakan

Kuesioner

merupakan

teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

Dalam hal ini peneliti membuat pernyataan-peryataan tertulis dan bentuknya angket untuk dijawab oleh responden. Bentuk angket adalah angket tertutup, yaitu angket yang pernyataan-pernyataannya menggunakan teknik pilihan yang sudah ada pilihan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dikehendaki. Teknik angket digunakan untuk Pada penyusunan angket, peneliti membuat kisi-kisi yang dapat dilihat pada lampiran 1, dan item dari kisi-kisi instrumen pada tabel 3.2.

Pembuatan kuesioner penelitian ini tidak

mencakup semua indikator pada aspek tata tertib di SMA N 1 Temon karena kuisioner ini dibuat berdasarkan kebutuhan siswa di sekolah.

Kedisiplinan Siswa

Variabel

Tabel 3.2 Tabel Kisi-kisi Instrumen Tingkat Kedisiplinan terhadap Tata Tertib ( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Pribadi) Nomor Item Aspek

Indikator

1.1 Siswa berperilaku baik disekolah 1.2 Siswa menjaga barang milik pribadi dan teman 1.3 Siswa tidak 1. Keamanan diperolehkan membawa senjata tajam 1.4 Siswa tidak diperbolehkan mengaktifkan hp saat pelajaran

Favourable

Unfourable

5,7, 9

36

12,13 14,16

Jumlah

4 4

10,22,23, 3 11.,32,

40,38 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

2. Kebersihan

3. Ketertiban

4. Ketladanan

1.5 Siswa tidak diperbolehkan merokok dan mengkonsumsi miras 1.6 siwa tidak diperbolehkan membawa kendaraan apabila belum mempunyai SIM 2.1 Siswa wajib memelihara kebersihan lingkungan sekolah 2.2 Siswa menjalankan piket sesuai jadwal dan tidak merusak fasilitas 3.1. Siswa wajib menaati tata tertib yang berlaku disekolah dengan datang tepat waktu, mengikuti upacara bendera. 3.2. Siswa menggunakan seragam sekolah sesuai jadwal. 3.3. Siswa wajib membayar SPP dan iuran sekolah. 3.4. Siswa wajib menata rambut dengan rapi dan sopan. 4.1. Siswa berperilaku baik 4.2. dengan menghormati bapak ibu guru. 4.3. Siswa membuat suasana nyaman disekolah

18,33,34,35 4 21,37,39 3

29,30 2 24,27 2 1,19,25 , 31, 44

45 6

20, 26 2 28 1 41,42,43

46 4

2,3, 8,

3

4,6, 2 15,17 JUMLAH

2 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

Kuisioner ini bersifat tertutup, alternatif jawaban yang disediakan mengacu pada prinsip-prinsip skala Likert yang kemudian dimodifikasi, yang terdiri dari empat jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai ( TS). Subyek diminta memilih satu dari empat alternatif jawaban yang disediakan pada setiap pernyataaan, dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom alternatif jawaban. Norma skoring inventori kedisiplinan diri siswa terdapat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Norma Skoring Inventori Tingkat Kedisiplinan terhadap Tata Tertib ( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Pribadi) Alternatif Jawaban

Skor Favourable

Skor Unfavourable

Sangat Sesuai

4

1

Sesuai

3

2

Kurang Sesuai

2

3

Tidak Sesuai

1

4

E. Uji Coba Alat 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

alat yang berangkutan menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Teknis pengujian validitas isi dibantu dengan menggunakan

kisi-kisi

instrumen

atau

matrik

pengembangan instrumen. Pada kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Berpedoman pada kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas rasional by expert judment dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2013). Pada penelitian ini instrumen penelitian dionstruksi berdasarkan aspek-aspek yang diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada dosen pembimbing Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

( Rxy=√*

)

(

)(

)

) +*

(

) +

Keterangan : Rxy = koefisian korelasi antara X dan Y N = jumlah subyek X = skor item tertentu yang akan diuji validitasnya Y = skor total sup aspek yang memuat item yang diuji validitasnya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3 (Sugiyono, 2013). Bila nilai korelasi dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang (Sugiyono, 2013). Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan oleh peneliti berdasarkan uji coba yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA 1 (32 Siswa) SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 pada tanggal 13 Maret 2017, diperoleh hasil 3 item yang dinyatakan tidak valid dan 43 item yang dinyatakan valid. Adapun hasil item-item yang valid dan tidak valid terdapat pada lampiran 4 halaman 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

2. Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013). Uji reliabilitas instrumen ini menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach (α). Perhitungan

koefisien

Alpha

Cronbach

dilakukan

dengan

menggunkan program SPSS for windows versi 16.0. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut :

α = 2 [1-

]

Keterangan rumus : S1² dan S2² : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 Sײ : varians skor skala

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan dan dihitung menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α) Hasil

perhitungan

indeks

reliabilitas

dikonsultasikan

dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995) disajikan pada tabel 3.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

Tabel 3.4 Kriteria Guilford No 1 2 3 4 5

Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20

Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

Dari hasil pengumpulan data peserta didik kelas XI SMA 1 Temon Kulon progo pada tanggal 14 maret 2017 dengan jumlah subjek (N) 32 Siswa, diperoleh perhitungan koefisien realibilitas Alpha Cronbach sebesar 0,960. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil perhitungan koefisien realibilitas pada kriteria Guilford. F. Tehnik Analisis data Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam anilisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Azwar, 2009). Kegiatan dalam analisis data adalah: Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah (Sugiyono, 2013). Berikut langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini: 1. Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban yang sudah diberikan oleh responden dan membuat tabulasi skor masing-masing butir skala item. Langkah selanjutnya menghitung total skor masingmasing subjek penelitian dan total skor tiap item pernyataan. Melakukan skoring dengan bantuan Microsoft Excel dan SPSS 16.0. Adapun tabulasi data ditampilkan pada lampiran 2. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis statistik yang meliputi penyajian data melalui tabel perhitungan mean, standar deviasi, serta penentuan kategori menurut norma yang telah ditentukan

peneliti.

Norma

pemberian

atau

penentu

kategori

berpedoman. Arikunto (2009) berpendapat subjek penelitian dan item penelitian dikelompokkan dalam 4 kategori. Kategori subjek penelitian sebagai berikut: Tabel 3.5 Norma Kategorisasi M + 1,5 (SD) Ke atas

Sangat tinggi

M s/d M 1,5 (SD)

Tinggi

M – 1,5 (SD) s/d M M – 1,5 (SD) Ke bawah

Cukup Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

Keterangan: M

( Mean)

= 1/2 (Maksimum ideal + Minimum ideal)

SD

(Standar Deviasi)

= 1/6 (Maksimum ideal – Minimum ideal)

Mencari norma atau patokan yang digunakan dengan mencari maksimum ideal, minimum ideal, standar deviasi dan mean. Kategorisasi tingkat kedisplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA Negeri 1 Temon Kulon progo (dengan total subjek 96 siswa) diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: Skor Maksimal ideal : 4 x 43 = 172 Skor Minimum ideal : 1 x 43 = 43 M

= 1/2 (Maksimum ideal + Minimum ideal)

M

= 1/2 (160 + 43)

M

= 1/2 (215)

M

= 107,50

SD

= 1/6 (Maksimum ideal – Minimum ideal)

SD

= 1/6 ( 172 – 43)

SD

= 1/6 ( 129)

SD

= 21,50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata tertib ( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Pribadi) Kriteria Skor M+ 1,5 (SD) Ke atas M s/d M 1,5 (SD) M - 1,5 (SD) s/d M M – 1,5 (SD) Ke bawah

Kriteria Penilaian 139 – 172 107–138 75 – 106 43- 74

Kategori Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah

Kategori item penelitian sebagai berikut : Tabel 3.7 Norma Kategorisasi M + 1,5 (SD) Ke atas

Sangat tinggi

M s/d M 1,5 (SD)

Tinggi

M – 1,5 (SD) s/d M

Cukup

M – 1,5 (SD) Ke bawah

Rendah

Keterangan: M

= 1/2 (Maksimum ideal + Minimum ideal)

SD

= 1/6 (Maksimum ideal – Minimum ideal) Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari

maksimum ideal, minimum ideal, standar deviasi dan mean. Kategorisasi item tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo secara keseluruhan (dengan total subyek 96 siswa) diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

Skor Maksimal ideal : 4 x 96 = 384 Skor Minimum ideal : 1 x 96 = 96 M

= 1/2 (Maksimum + Minimum ideal )

M

= 1/2 (384 + 96)

M

= 1/2 (480)

M

= 240

SD

= 1/6 (Maksimum ideal – Minimum ideal)

SD

= 1/6 (384-96)

SD

= 1/6 ( 288)

SD

= 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Item Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata tertib ( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Bimbingan Pribadi) Kriteria Skor M + 1,5 (SD) Ke atas M s/d M 1,5 (SD) M – 1,5 (SD) s/d M M – 1,5 (SD) Ke bawah

Kriteria Penilaian 312-384 240– 311 168–239 96 - 167

Kategori Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah

Selanjutnya data setiap subjek penelitian dikelompokan berdasarkan skor total yang telah diperoleh ke dalam norma kategorisasi diatas. Demikian, dapat diketahui jumlah dan persentase tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017. Skor item yang termasuk cukup dan rendah akan dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan usulan topik- topik bimbingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian hasil penelitian mengenai deskripsi tingkat kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Temon Kulon progo Tahun ajaran 2016/2017 dan implikasi terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi.

A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang dilakukan oleh 96 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Temon Kulon progo tahun ajaran 2016/2017. Berikut ini akan dipaparkan deskripsi hasil kuisioner tingkat kedisiplinan siswa: 1. Tingkat kedisiplinan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Temon Kulon progo tahun ajaran 2016/2017 Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan melalui kuisioner tingkat kedisiplinan, dilakukan analisis data dengan teknik deskriptif kategori dan presentase (Arikunto, 2009) yang dipaparkan pada tabel 4.1

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata tertib Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 Kriteria Skor

KriteriaPenilaian

Kategori

F

M + 1,5 (SD) Ke atas

139-172

Sangat tinggi

18

M s/d M 1,5 (SD)

107-138

Tinggi

73

M – 1,5 (SD) s/d M

75-106

Cukup

2

M – 1,5 (SD) Ke bawah

43-74

Rendah

0

Pengamatan pada tabel menunjukan: a. Terdapat 18 siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan sangat tinggi artinya siswa sangat disiplin dalam melaksanakan tata tertib sekolah. b. Terdapat 73 siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi artinya siswa disiplin dalam melaksanakan tata tertib sekolah. c. Terdapat 2 siswa

yang memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup

artinya siswa kurang disiplin dalam melaksanakan tata tertib sekolah. d. Terdapat 0 siswa

yang memiliki tingkat kedisiplinan yang rendah

artinya siswa tidak disiplin dalam melaksanakan tata tertib sekolah. Jadi, siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo memiliki kedisiplinan dalam kategori sangat tinggi 18 siswa, kategori tinggi 73 siswa, kategori cukup 2 siswa dan kategori rendah 0 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

2. Hasil Analisis Capaian Skor Item Kedisiplinan Berdasarkan hasil perhitugan dengan penghapusan item yang gugur atau tidak valid maka, analisis skor item kedisiplinan diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil Analisis Skor Item Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata tertib Siswa Kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 Dan ImplikasinyaTerhadap Usulan Topiktopik Bimbingan Pribadi Kriteria Kriteria Skor Kategori F Penilaian M+1,5(SD) Ke atas 312-384 Sangat tinggi 5 M s/d M 1,5 (SD) 240-311 Tinggi 34 M- 1,5 (SD) s/d M 168-239 Cukup 4 M – 1,5 (SD) Ke atas 96-167 Rendah 0 Hasil pengamatan pada tabel menunjukan: a. Terdapat 5 item yang memiliki skor yang sangat tinggi artinya 5 butir tata tertib yang sangat dipatuhi oleh siswa. b. Terdapat 34 item yang memiliki skor yang tinggi artinya 34 butir tata tertib yang dipatuhi oleh siswa. c. Terdapat 4item yang memiliki skor yang cukup artinya 4 butir tata tertib yang cukup dipatuhi oleh siswa. d. Terdapat 0 item yang memiliki skor yang rendah artinya tidak ada tata tertib yang tidak dipatuhi oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Berdasarkan penghitungan skor item tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMAN 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 ditemukan skor item dalam kategori sangat tinggi 5 item, kategori tinggi 34 item, kategori cukup 4 item dan kategori rendah 0 item. Oleh karena itu, item yang terindentifikasi dalam rendah dan cukup digunakan menjadi dasar untuk merumuskan topik-topik bimbingan sebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Item – item yang dikategorikan rendah dan cukup dipaparkan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Item – item Kuesioner Kedisiplinan terhadap Tata Tertib yang tergolong dalam capaian skor cukup Aspek

Indikator

Pernyataan Saya berbicara sopan dengan teman

1. Keteladanan

2. Kebersihan

Siswa membuat suasana nyaman di sekolah

Siswa wajib memelihara kebersihan lingkungan sekolah

Saya memperhatikan guru saat beliau menjelaskan materi pelajaran Saya menjaga kebersihan meja dan kursi dari tulisan-tulisan jorok Saya melaksanakan piket sesuai jadwal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tingkat Kedisiplinan Terhadap Tata tertib Siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru BK, sebagian besar siswa kelas XI SMA N 1 Temon belum memiliki tingkat kedisiplinan yang baik. Masih banyaknya siswa yang melanggar tata tertib sekolah seperti terlambat datang ke sekolah, membolos saat jam pelajaran lalu pergi ke kantin, membuat gaduh saat guru sedang menjelaskan materi, membuang sampah sembarangan danbermain handphone saat pelajaran sedang berlangsung. Namun setelah dilakukan penelitian terhadap siswa kelas XI SMA N 1 menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo tahun ajaran 2016/2017 disiplin dalam melaksanakan tata tertib sekolah. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh hasil 18 siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan sangat tinggi, 73 siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi, 2 siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup dan tidak ada siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang rendah. Hal ini menunjukan bahwa siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 sudah memiliki kedisiplinan namun belum berkembang secara optimal, hal itu bisa di pengaruhi oleh sekolah yang belum tegas dalam memberi sanksi pada siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

melanggar tata tertib di SMA N 1 Temon Kulon progo dan belum adanya kesadaran dalam diri siswa akan pentingnya kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah. Tingkat kedisiplinan yang tergolong tinggi ini memberi manfaat serta membentuk kemampuan dalam diri siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017. Siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 memiliki tingkat kedisiplinan yang sangat tinggi, hal ini sangat bermanfaat bagi diri siswa maupun bagi lingkungan sekolah, karena dengan kedisiplinan yang tertanam dalam diri siswa maka setiap perilaku siswa akan mendukung lingkungan belajar yang kondusif disekolah (Tuu,2004). Akan tetapi kedisiplinan para siswa ini pun tidak dapat dipisahkan dari latar belakang siswa itu sendiri, karena disiplin muncul terutama karena adanya kesadaran batin dan iman kepercayaan bahwa yang dilakukan itu baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun lingkungannya. Perilaku ini sebenarnya melekat dalam diri siswa sejak siswa berada dilingkungan keluarga dan berlanjut dalam lingkungan pendidikan sekolah, sekolah dan keluarga adalah tempat yang penting bagi perkembangan kedisiplinan siswa (Tuu,2004). Instrumen penelitian kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon Progo berdasarkan dengan tata tertib SMA 1 Temon yang di bagi dalam 4 aspek yaitu Keamanan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Kebersihan, Ketertiban dan Keteladanan. Namun tidak semua indikator pada aspek penelitian dijadikan item kuesioner oleh peneliti, dikarenakan indikator yang tidak dimasukan adalah indikator yang tidak umum dilakukan oleh siswa. Faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017, ada dua yaitu : pengaruh dalam diri siswa itu sendiri dan pengaruh dari luar diri siswa, pengaruh

dalam

diri

siswa

diantaranya

pengalaman

hidup.

Kedisiplinan siswa akan sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidup dimasa lalu, misalnya siswa dari keluarga yang telah memiliki kebiasaan melakukan berbagai kegiatan dengan tepat waktu, maka perilaku yang akan muncul pada siswa adalah melakukan kegiatan dengan tepat waktu. Hal ini akan tertanam dan membentuk pola perilaku yang disiplin, misalnya siswa tidak pernah terlambat datang ke sekolah atau siswa mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang ditentukan oleh guru. Pengaruh dari luar diri siswa juga ikut mempengaruhi kedisiplinan siswa, diantaranya teman sebaya, guru, karyawan di sekolah serta komponen-komponen yang ada di sekolah. Kedisiplinan siswa di sekolah akan sangat dipengaruhi oleh orang-orang dan lingkungan sekitarnya, misalnya siswa meniru perilaku guru yang melanggar tata tertib sekolah seperti bermain handphone saat pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017 sebenarnya sudah memiliki kedisiplinan yang tinggi, namun kedisiplinan yang dimiliki siswa belum berkembang secara optimal. Hal ini dikarenakan siswa sedang berproses mengenali dan menanamkan konsisten dalam dirinya akan perilaku

disiplin yang

harus dia lakukan. 2. Capaian Skor Item-item Kedisiplinan Siswa Item-item kedisiplinan ini disusun bertujuan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan siswa, kemudian berdasarkan capaian skor item rendah dan cukupnantinya dapat menentukan topik-topik bimbingan yang tepat dengan masalah siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini, butir item kedisiplinan pada siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017, tidak ada siswa yang masuk pada tingkat kedisiplinan kategori rendah 0 siswa, tingkat kedisiplinan dalam kategori cukup terdapat 4 siswa, tingkat kedisiplinan dalam kategori tinggi terdapat 34 siswa, dan tingkat kedisiplinan dalam kategori sangat tinggi terdapat 5 siswa. Dari hasil penelitian diperoleh item yang memiliki skor cukup yaitu sebesar 232 pada item mengenai “saya berbicara sopan dengan teman, saya memperhatikan guru saat

beliau sedang menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

materi pelajaran, menjaga kebersihan meja dan kursi dari tulisantulisan jorok, dan melaksanakan piket sesuai jadwal”. 3. Usulan Topik Bimbingan Pribadi Berdasarkan perhitungan uji item, maka item-item yang termasuk dalam kategori kurang baik dijadikan landasan dalam membuat usulan program bimbingan pada siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017. Usulan program bimbingan yang dapat dilihat pada tabel 4.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel 4.4 Rincian Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi Berdasarkan Skor Item Cukup Item Cukup

Indikator

Aspek

Saya menjaga

Topik

Tujuan

“ say no to

kebersihan vandalisme”.

meja dan kursi dari tulisantulisan jorok

Siswa wajib menjaga kebersihan lingkunga n sekolah

Kebersihan

“Menjalankan

Agar siswa memahami pentingnya kebersihan lingkungan

Saya piket? Siapa

melaksanakan

Metode

Pelaksana

Nonton video, diskusi dan tanya jawab Guru BK

Ceramah, diskusi dan tanya jawab

takut”.

piket sesuai jadwal

Menghargai

Saya berbicara sopan dengan

Experiental learning

Guru BK

orang lain

teman berbicara Saya memperhatika n guru saat beliau menjelaskan materi pelajaran

Siswa membuat suasana nyaman di sekolah

Menghormati Keteladanan

orang yang lebih tua

Agar siswa memahami dan menghorm ati orang lain

Nonton Guru BK video,disku si, tanya jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi uraian kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. Bagian kesimpulan memuat proses dan hasil penelitian, sedangkan bagian saran diberikan sesuai dengan hasil yang ditunjukan dengan pihak terkait. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA N 1 Temon Yogyakarta maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kedisiplinan terhadap tata tertib siswa kelas XI SMA 1 Temon tahun ajaran 2016/2017 tergolong sudah tinggi. 2. Berdasarkan capaian skor item pengaruh kedisiplinan yang berada pada kategori cukup, maka di usulan topik-topik bimbingan pribadi sebagai berikut: a. Menghargai orang lain berbicara dari indikator item “saya berbicara sopan dengan teman”. b. Menghormati orang yang lebih tua dari indikator item “saya memperhatikan guru saat beliau menjelaskan materi pelajaran”. c. Say no to vandalism dari indikator item “saya menjaga kebersihan meja dan kursi dari tulisan-tulisan jorok”. d. Menjalankan piket? Siapa takut dari indikator item “saya melaksanakan piket tepat waktu”.

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

B. Keterbatasan Penelitian Pada hasil penelitian ini peneliti menyadari adanya keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu: 1. Peneliti menyadari skripsi yang

penulis susun masih banyak

kekurangan, diantaranya masih kurangnya referensi pada sumbersumber penelitian yang relevan terkait dengan kedisiplinan siswa yang peneliti baca. 2. Kurangnya sumber tentang pendapat ahli yang mendefinisikan apa itu kedisiplinan,

manfaat

kedisiplinan

serta

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kedisiplinan dari segi lingkungan sekolah. 3. Peneliti menyadari adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah penelitian, sebelum penelitian didapatkan hasil wawancara dengan guru BK bahwa siswa kelas XI masih banyak yang melanggar tata tertib sekolah tetapi setelah penelitian hasil nya tingkat kedisiplinan siswa kelas XI SMA N 1 Temon memiliki kedisiplinan yang baik. Peneliti menduga ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan yaitu: a. Peneliti tidak mengobservasi secara menyeluruh siswa kelas XI di SMA N 1 Temon Kulon progo. b. Siswa tidak jujur dalam mengisi kuesioner dikarenakan kuesioner menyangkut tata tertib sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

4. Instrumen yang digunakan peneliti adalah instrumen murni yang diambil dari tata tertib sekolah secara umum. Alangkah baiknya di elaborasi dengan teori ahli tentang kedisiplinan.

C. Saran Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil penelitian, sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah sebaiknya membantu siswa dalam meningkatkan kedisiplinan melalui kerja sama dengan kesiswaan, guru bimbingan dan konseling melalui pengadaan fasilitas kepada guru bimbingan dan konseling agar bisa melaksanakan bimbingan agar kedisiplina siswa semakin baik. 2. Guru Bimbingan dan konseling Guru Bimbingan dan konseling hendaknya memberikan bimbingan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa kelas XI SMA N 1 Temon Kulon progo Tahun Ajaran 2016/2017. 3. Peneliti lain Peneliti lain apabila ingin mengadakan penelitian terhadap topik dan subyek penelitian yang sama, ada baiknya peneliti lain mempunyai pengertian terhadap tata tertib berdasarkan teori ahli tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, Suhardjono & Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. 2009. Sikap Manusia, Teori dan Pengukuranya. Penerbit : Pustaka Pelajar, Jakarta. Gunarso, D.Singgih.2000. Psikologi untuk bimbingan. Jakarta: Gunung Mulia Hurlock, Elizabeth B. (1999). Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: Erlangga. Koesoema, Doni. (2007). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Kemendikbud. (1989) Dasar-Dasar Tata Tertib Sekolah. Jakarta: CV, Rajawali Masidjo, Ign (1995). Penilaian Pencapaian Sekolah.Yogyakarta: Kanisius

Hasil

Belajar

Siswa

di

Najib, Aminuddin, Dkk. Bahan Pelatihan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Berdasarkan Kurikulum 1994. ( Yogyakarta: Tim Instruktur BK, 1997). Santrock, John W. (2003) Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga Sarwono, Sarlito Wirawan. (1989). Psikologi Remaja. Cetakan kelima. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Salahudin Anas dan Alkrienciehie (2013). Pendidikan Karakter. Bandung:CV, Pustaka Setia Sugiyono (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Tata Tertib Sekolah SMAN 1Temon Kulon Progo Tahun Ajaran 2016/2017. Tuu, Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku Prestasi Siswa dini. Jakarta: Grasindo. Winkel dan Hastuti Sri (2013). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta: Media Abadi.

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

http://www.kompasiana.com/nidaulhasanah/kedisiplinan-disekolah_54f80635a33311f8498b4aab-2016 pukul 16:34 WIB tanggal 6 juni 2017

http://edupost.id/internasional/pendidikan-indonesia-berada-di-peringkat-ke-57dunia-versi-oecd/ pukul 15:31 WIB tanggal 6 juni 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Identitas 1. Jenis kelamin : 2. Tanggal penggisian : B. Kata Pengantar Teman-teman yang terkasih, Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan teman-teman untuk mengisi kuisioner ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat perilaku disiplin di sekolah. Saya sangat mengharapkan teman-teman mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan pengalaman teman-teman. Atas kesediaan tema-teman saya mengucapkan terima kasih. C. Petunjuk Pengisian Dibawah ini ada sejumlah pernyataan-pernyataan tentang tingkat perilaku disiplin di sekolah. Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan pengalaman teman-teman. Berikanlah tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman teman-teman. Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut: 1. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini Sangat Sesuai dengan diri teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari. 2. Sesuai (S) : Hal ini Sesuai dengan diri teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari. 3. Tidak Sesuai (TS): Hal ini Tidak Sesuai dengan diri teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari. 4. Sangat Tidak Sesuai (STS): Hal ini Sangat Tidak Sesuai dengan diri teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah-langkah mengisi kuesioner ini secara praktis adalah sebagai berikut: 1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuisioner ini 2. Jawab dan berilah tanda ceklist (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan dengan teliti, jujur dan sesuai dengan pengalaman teman-teman. Keterangan: SS : Sangat Sesuai S : Sesuai TS : Tidak Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 17 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.

Item-item Saya langsung masuk kelas setelah jam istirahat Saya tidak menggangu teman saat jam pelajaran Saya menolak ajakan teman untuk membolos Saya menegur teman yang mengobrol saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran Saya parkir motor dengan rapi Saya berbicara sopan dengan teman Saya mengembalikan buku yang saya pinjam diperpustakaan Saya berbicara sopan dan nada halus ketika berbicara dengan bapak ibu guru Saya menegur teman yang bermain hp saat pelajaran Saya langsung pulang ke rumah setelah pulang sekolah Saya menyimpan dan mengembalikan buku teman yang tertinggal dikelas Saya menegur teman yang merokok di lingkungan sekolah Saya menyerahkan uang yang saya temukan disekolah kepada guru BK Saya mengembalikan buku teman yang saya pinjam Saya menegur teman yang mengejek teman lainnya dikelas Saya tidak ikut terlibat dalam tawuran antar sekolah Saya memperhatikan guru saat beliau menjelaskan materi pelajaran Saya tidak ikut nongkrong diwarung sepulang sekolah Saya menegur teman yang membolos sekolah Saya menjaga ketenangan saat diperpustakaan Saya menjaga kebersihan meja dan kursi dari tulisan-tulisan jorok Saya melaksanakan piket sesuai jadwal Saya membuang sampah pada tempat yang telah tersedia Saya memungut sampah yang berserakan dikelas dan membuang ditempat sampah Saya datang kesekolah sebelum jam 06.50 WIB Saya menegur teman yang mengobrol saat upacara Saya menggantikan tugas piket teman yang tidak berangkat sekolah Saya mematuhi peraturan yang ada dilaboratorium Saya menegur teman yang tidak menjalankan piket Saya menegur teman yang membuang sampah sembarangan Saya tidak mengecat rambut dengan warna selain hitam Saya tidak membawa cutter saat ke sekolah Saya tidak membawa gunting ke sekolah Saya tidak bermain HP saat pelajaran berlangsung Saya menitipkan HP pada guru saat mengikuti pelajaran Saya membawa rokok kesekolah Saya menegur teman yang mengkonsumsi miras dilingkungan sekolah Saya tidak memakai helm saat mengendarai motor ke sekolah Saya membonceng teman yang sudah mempunyai SIM Saya mengendarai motor meskipun belum mempunyai SIM Saya memakai seragam osis pada hari selasa sampai kamis Saya memakai seragam identitas pada hari jumat dan sabtu Saya memakai seragam osis lengkap saat mengikuti upacara Saya membayar SPP tidak pernah telat Saya menggunakan uang SPP untuk jajan Saya mengecat rambut dengan warna merah

57

SS

S

TS

STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN II TABULASI DATA

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN III ITEM VALID dan TIDAK VALID

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No item Item1

Hasil Hitung Pearson Correlation

,640

Sig. (2-tailed)

,000

,485

Sig. (2-tailed)

,005

,670

Sig. (2-tailed)

,000

Pearson Correlation

,441

Sig. (2-tailed)

,011

,632

Sig. (2-tailed)

,000

,629

Sig. (2-tailed)

,000

Pearson Correlation

,525

Sig. (2-tailed)

,002

*

Pearson Correlation

,509

Sig. (2-tailed)

,003

V

32 **

Pearson Correlation

,440

Sig. (2-tailed)

,012

V

32 **

Pearson Correlation

,427

Sig. (2-tailed)

,015

V

32 *

Pearson Correlation

,537

Sig. (2-tailed)

,002

V

32 **

Pearson Correlation

,437

Sig. (2-tailed)

,012

V

32

N

Item13

V

32

N

Item12

V

32

N

Item11

*

Pearson Correlation

N

Item10

V

32

N

Item9

*

Pearson Correlation

N

Item8

V

32

N

Item7

V

32

N

Item6

**

Pearson Correlation

N

Item5

V

32

N

Item4

**

Pearson Correlation

N

Item3

V

32

N

Item2

Keterangan

Pearson Correlation

,411

Sig. (2-tailed)

,020 32

N

61

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

Item14

Pearson Correlation

,436

Sig. (2-tailed)

,013

N

Item15

Item16

,414

Sig. (2-tailed)

,018

Item18

Sig. (2-tailed)

,017

Item20

Sig. (2-tailed)

,015

,472

Sig. (2-tailed)

,006

Item22

,396

Sig. (2-tailed)

,025

Item23

Item24

Sig. (2-tailed)

,005

Item26

Sig. (2-tailed)

,000

V

32

Pearson Correlation

,415

Sig. (2-tailed)

,018

V

32 **

Pearson Correlation

,648

Sig. (2-tailed)

,000

V

32

Pearson Correlation

,354

Sig. (2-tailed)

,047

V

32

Pearson Correlation

,351

Sig. (2-tailed)

,049

V

32

Pearson Correlation

,380

Sig. (2-tailed)

,032

N Item27

*

,639

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item25

**

,485

N

V

32

Pearson Correlation

N

V

32

Pearson Correlation

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item21

*

,426

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item19

**

,419

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item17

*

Pearson Correlation

N

V

32

V

32 **

Pearson Correlation

,465

Sig. (2-tailed)

,007

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

N

Item28

,469

Sig. (2-tailed)

,007

,361

Sig. (2-tailed)

,042

Item31

,365

Sig. (2-tailed)

,040

Item32

,465

Sig. (2-tailed)

,007

Item33

Item34

Sig. (2-tailed)

,000

Item36

Sig. (2-tailed)

,000

Item38

Sig. (2-tailed)

,000

Item40

Sig. (2-tailed)

,005

*

,117

Sig. (2-tailed)

,525

TV

32 *

Pearson Correlation

,537

Sig. (2-tailed)

,002

V

32 **

Pearson Correlation

,372

Sig. (2-tailed)

,036

V

32

Pearson Correlation

,138

Sig. (2-tailed)

,451

TV

32 *

Pearson Correlation

,444

Sig. (2-tailed)

,011

Pearson Correlation

V

32

Pearson Correlation

N Item41

**

,480

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item39

**

,657

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item37

**

,661

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item35

*

,615

N

V

32

Pearson Correlation

N

V

32

Pearson Correlation

N

V

32

Pearson Correlation

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item30

**

Pearson Correlation

N

Item29

32

32 ,371

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

Sig. (2-tailed) N

Item42

Item44

Sig. (2-tailed)

,020

,583

Sig. (2-tailed)

,000

Item46

,472

Sig. (2-tailed)

,006

V

32

Pearson Correlation

-,003

Sig. (2-tailed)

,989

TV

32 **

Pearson Correlation

,498

Sig. (2-tailed)

,004

N

V

32

Pearson Correlation

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item45

**

,410

N

V

32

Pearson Correlation

N

Item43

,037

32

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN IV TATA TERTIB SMA N 1 TEMON

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 TEMON Jalan Purworejo Km. 12 Kebonrejo, Temon, Kulon Progo  0274 7117523 email : [email protected] ; [email protected] ; web : http/smatemon.sch.id

TATA TERTIB SEKOLAH SMAN 1 TEMON NO: 177/113.3/SMA.01/MN/2002 A. KETERTIBAN 1. Siswa wajib datang di sekolah sepuluh menit sebelum tanda bel masuk berbunyi 2. Siswa datang terlambat diijinkan masuk kelas apabila menunjukan surat ijin mengikuti pelajaran 3. Siswa yang akan meninggalkan pelajaran/sekolah harus minta ijin terlebih dahulu 4. Siswa wajib mengikuti proses belajar dan mengajar dengan tertib 5. Siswa wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin 6. Siswa wajib menunjukan keterangan dari dokter bila tidak masuk karena sakit lebih dari dua hari 7. Siswa wajib mengikuti kegiatan keagamaan sesuai agama yang dianut yang diselenggarakan/ditentukan sekolah. 8. Siswawajib memakai seragam sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai berikut : a) Hari senin memakai seragam upacara (putih-putih lengan panjang memakai dasi dan topi osis) b) Hari selasa- rabu memakai seragam osis c) Hari jumat-sabtu memakai seragam identitas (batik) d) Sepatu dan ikat pinggang berwarna hitam polos, kaos kaki berwarna putih polos. e) Pada saat olahraga memakai seragam olahraga. 9. Siswa wajib menjaga dan menaati tata tertib yang berlaku diperpustakaan dan ruang laboratorium 10. Siswa wajib membayar SPP dan iuran sekolah tepat waktu. 11. Siswa putra dilarang memelihara rambut panjang menutupi daun telinga, kerah baju dan jidat 12. Siswa dilarang mewarnai rambut selain hitam atau menggunakan obat rambut sehingga menjadikan rambut tidak rapi. 13. Siswa dilarang memakai sandal atau sepatu sandal disekolah pada jam sekolah

B. KEAMANAN 1. Siswa wajib menjaga nama baik sekolah dimanapun berada 2. Siswa wajib menjaga dan mengamankan barang milik pribadi dan milik teman 3. Siswa wajib menjaga sarana dan prasarana pendidikan yang ada disekolah 4. Siswa yang ke sekolah menggunakan kendaraan bermotor harus menaati undangundang lalu lintas yang berlaku (SIM dan memakai helm) 5. Siswa dilarang membawa atau mengkonsumsi minuman keras dan obat terlarang 6. Siswa dilarang merokok dan membawa rokok dilingkungan sekolah 7. Siswa tidak diperbolehkan mengaktifkan handphone saat jam pelajaran

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Siswa dilarang membawa senjata tajam, senjata api,petasan, dan barang yang dapat membahayakan jiwa diri sendiri dan orang lain. 9. Siswa dilarang berkelahi dilingkungan sekolah maupun luar sekolah 10. Siswa dilarang membawa kaset VCD/gambar/foto/tulisan porno atau yang dilarang negara. 11. Siswa dilarang melakukan perbuatan yang melanggar norma kesusilaan C. KEBERSIHAN 1. Siswa wajib menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan sekolah 2. Siswa wajib menjalankan tugas piket sesuai jadwal 3. Siswa dilarang corat-coret dan menempelkan tulisan tidak pada tempatnya 4. Siswa dilarang merusak semua sarana dan prasarana sekolah D. KETELADANAN 1. Siswa wajib hormat, patuh dan taat kepada bapak ibu guru 2. Siswa wajib menjaga sopan-santun terhadap kepala sekolah, guru, karyawan, maupun teman. 3. Siswa menjaga sikap saat mengikuti kegiatan sekolah 4. Siswa wajib menjaga suasana kegiatan belajar yang nyaman. E. SANKSI 1. Siswa yang melanggar tata tertib sekolah akan dikenakan sanksi dari sekolah sesuai dengan bobot pelaggaran yang dilakukan. 2. Sanksi yang diberikan dapat berupa : a) Peringatan b) Skorsing c) Di tunda kenaikan kelasnya/penerimaan raport/penerimaan STTB/ijazah d) Dikembalikan kepada orang tua/wali 3. Semua pelanggaran dan sanksinya dicatat dalam a) Buku penghubung Prestasi dan kasus siswa b) Buku Induk Siswa

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 TEMON Jalan Purworejo Km. 12 Kebonrejo, Temon, Kulon Progo  0274 7117523 email : [email protected] ; [email protected] ; web : http/smatemon.sch.id

BOBOT POINT PELANGGARAN (NEGATIF) SMA N 1 TEMON

1. KEPRIBADIAN (PERILAKU) a. Ketertiban 1) Membuat keributan didalam kelas pada saat pelajaran berlangsung 2) Masuk/keluar lingkungan sekolah Dengan loncat pagar tanpa ijin 3) Mengotori (corat-coret) benda milik sekolah, Guru,karyawan, atau teman 4) Merusak /menghilangkan barang milik sekolah, Guru, karyawan, atau teman 5) Mengambil atau mencuri barang milik sekolah Guru, karyawan, atau teman 6) Makan atau minum didalam kelas pada saat Kegiatan pembelajaran 7) Membuang sampah tidak pada tempatnya 8) Membawa/ meledakan petasan dilingkungan Sekolah

5 point 15 point 10 point 15 point 50 point 5 point 5 point 75 point

b. Rokok 1) Membawa rokok/ tembakau disekolah 2) Merokok / menghisap tembakau disekolah

25 point 50 point

c. Buku, Majalah, Kaset, VCD terlarang dan alat kontrasepsi 1) Membawa 2) Memperjual belikan

50 point 50 point

d. Senjata tajam, senjata api dan barang yang membahayakan jiwa 1) Membawa tanpa ijin 2) Memperjualbelikan 3) Menggunakan untuk mengancam orang lain 4) Menggunakan untuk melukai orang

50 point 75 point 75 point 100 point

e. Narkoba dan minuman keras 1) Membawa 2) Mempergunakan 3) Memperjualbelikan

75 point 100 point 100 point

f. Perkelahian 1) Berkelahi disekolah

50 point 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Diluar sekolah

50 point

g. Penganiayaan terhadap kepala sekolah, guru, karyawan dan teman 1) Ancaman 50 point 2) Pemukulan 100 point 3) Pemerasan 50 point h. Perbuatan Asusila 1) Melakukan perbuatan mesum 2) Pelecehan seksual 3) Memperkosa 4) Hamil atau menghamili

75 point 75 point 100 point 100 point

i. Perjudian 1) Pemrakarsa 2) Peserta

75 point 50 point

2. KERAJINAN a. Keterlambatan 1) Terlambat masuk sekolah lebih dari 10 menit 1 kali 2) Terlambat masuk sekolah lebih 10 menit 2 kali 3) Terlambat masuk sekolah 10 menit 3 kali atau lebih 4) Ijin keluar dari pelajaran/ sekolah dan tidak kembali b. Kehadiran 1) Tidak masuk sekolah tanpa keterangan 2) Tidak mengikuti suatu mata pelajaran tanpa ijin 3) Membolos 4) Tidak mengikuti upacara tanpa ijin 5) Tidak mengikuti kegiatan atas nama sekolah tanpa ijin 3. KERAPIAN a. Pakaian 1) Memakai seragam tidak sesuai tanpa ijin 2) Memakai seragam tidak dimasukan bajunya 3) Tidak memakai atribut sesuai ketentuan 4) Memakai ikat pinggang sesuai ketentuan 5) Memakai sepatu dan kaos kaki sesuai ketentuan 6) Memakai topi bukan topi sekolah 7) Memakai atribut sekolah lain 8) Memakai perhiasan dan make up berlebihan 9) Memakai aksesoris (gelang,kalung,anting) bagi Siswa putra 10) Memakai pakaian atau atribut partai politik disekolah b. Rambut 1) Siswa putra berambut panjang menutupi telinga,krah Baju dan jidat 2) Potongan rambut tidak rapi 3) Mewarnai rambut selain wara hitam 69

2 point 3 point 5 point 5 point

10 point 5 point 10 point 5 point 5 point

5 point 2 point 2 point 2 point 2 point 3 point 3 point 3 point 2 point 2 point

3 point 2 point 5 point

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN VI SURAT IJIN PENELITIAN

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI