UJI EFEKTIVITAS LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI ADSORBEN

Download Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan limbah kulit durian sebagai adsorben pada tumpahan minyak pelumas berdasarkan waktu opt...

5 downloads 571 Views 609KB Size
Prosiding Seminar Nasional ISSN 2443-1109

Volume 02, Nomor 1

UJI EFEKTIVITAS LIMBAH KULIT DURIAN SEBAGAI ADSORBEN TUMPAHAN MINYAK PELUMAS Nururrahmah1, Rosnita2 Universitas Cokroaminoto Palopo [email protected] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan limbah kulit durian sebagai adsorben pada tumpahan minyak pelumas berdasarkan waktu optimum dan massa optimum dari limbah kulit durian yang digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses adsorpsi dengan melakukan variasi massa limbah kulit durian, yaitu 4, 6, dan 8 gram. Massa optimum yang diperoleh kemudian digunakan untuk melakukan variasi waktu yaitu 1, 2, dan 3 jam untuk memperoleh waktu optimum penyerapan minyak oleh limbah kulit durian. Limbah kulit durian diambil dari pasar-pasar di Kota Palopo dan minyak pelumas (oli bekas) diperoleh dari bengkel di Kota Palopo. Data yang diperoleh dianalisis dengan menghitung efisiensi daya serap limbah kulit durian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah kulit durian mampu menyerap minyak oli bekas dengan efisiensi penyerapan sebesar 88,76% pada waktu optimum penyerapan selama 2 jam dengan massa limbah kulit durian sebanyak 4 gram. Kata Kunci: kulit durian, adsorben, minyak pelumas, efektivitas

1.

Pendahuluan Durian (Durio zibhetinus M) merupakan buah yang memiliki aroma yang

sangat khas, buah ini juga merupakan buah yang banyak diminati masyarakat karena rasa enak dan aromanya yang harum. Pada saat musim buah durian, maka masalah lingkungan pun terjadi akibat dari limbah kulit itu sendiri yang merupakan limbah rumah tangga yang di buang sebagai sampah dan tidak memiliki nilai ekonomi. Selama ini masyarakat yang tinggal di perkotaan hanya mengonsumsi daging buah sedangkan kulit durian tersebut hanya menghiasi lingkungan sebagai setumpuk sampah yang menghasilkan bau busuk dan mendatangkan banyak kuman, serangga, lalat dan nyamuk yang dapat menimbulkan sumber penyakit. Kulit durian selama ini belum termanfaatkan dengan baik, karena sifatnya yang membutuhkan waktu lama untuk terurai sehingga berpotensi menjadi salah satu limbah organik yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Namun banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengubah limbah organik tersebut menjadi hal yang bermanfaat. Salah satunya adalah mengolah kembali kulit durian tersebut untuk dijadikan adsorban dalam mengurangi tingkat pencemaran air dan tanah di Kota Palopo. Salah satu jenis pencemaran lain yang dapat mengganggu lingkungan adalah penggunaan minyak pelumas (oli) yang cukup besar saat ini seiring dengan

Halaman 843 dari 896

Nururrahmah, Rosnita

bertambahnya penggunaan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Sumber penghasil limbah minyak pelumas bekas adalah bengkel-bengkel yang berada ditengah-tengah kawasan tempat tinggal (perkotaan). Penanganan limbah dalam bentuk minyak memerlukan perlakuan khusus hal ini disebabkan karena perbedaan daya serap cairan dan viskositas cairan dan minyak. Beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai adsorben dapat ditemui dilingkungan, yaitu bahan organik seperti kapas, jerami, rumput kering, serbuk gergaji; bahan anorganik seperti lempung, pasir, kerikil; dan bahan sintetis seperti busa poliuretan, polietilen, polipropilen dan serat nilon. Akan tetapi, sorbent tersebut memiliki kekurangan, termasuk biaya yang mahal,

ketersediaan

dan

keefektifan

yang terbatas, serta kesulitan dalam

pengaplikasian (Faisol et.al. 2008). Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dikembangkan teknologi pengolahan limbah minyak pelumas yang murah dan mudah pelaksanaannya. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah menggunakan limbah kulit durian sebagai sorbent. Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektivitas limbah kulit durian dalam fungsinya sebagai adsorban tumpahan minyak pelumas dengan melihat massa dan waktu optimum yang dibutuhkan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

masyarakat cara penanganan tumpahan minyak pelumas, selain itu dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi peneliti maupun pemerintah setempat dalam mengelola limbah tumpahan minyak pelumas berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Kerangka pikir penelitian ini adalah dengan menerapkan sebuah alternatif pengolahan limbah yaitu Proses adsorpsi tumpahan minyak pelumas dalam air dengan menggunakan limbah kulit durian. Bagan kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.

Halaman 844 dari 896

Nururrahmah, Rosnita

Aktifitas manusia

Industri dan domestik

Limbah padat

Limbah cair

Tumpahan minyak pelumas

Lingkungan

Perairan

Alternatif pengolahan limbah

Adsorpsi tumpahan minyak pelumas

Kulit durian

Gambar 1. Bagan kerangka pikir

2.

Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dimana sampel diberikan perlakuan

variasi massa yaitu 4, 6, dan 8 gram dan dengan variasi waktu perendaman selama 1, 2, dan 3 jam. Objek penelitian adalah kulit durian yang diperoleh dari pasar-pasar di Kota Palopo, sedangkan minyak pelumas (oli bekas) diperoleh dari bengkel di Kota Palopo. Alat dan bahan yang digunakan adalah

neraca analitik, pisau, batang

pengaduk, labu semprot, pipet tetes, gelas ukur, toples kaca, ember, baskom, blender, kulit durian yang terbuang (kulit durian dari bermacam-macam varietas), minyak pelumas (oli bekas), aquades. Metode Kerja a.

Tahap Preparasi Pada tahap awal yang dilakukan adalah mengumpulkan limbah kulit durian dari bermacam-macam jenis/varietas, kemudian dibersihkan dan dikeringkan dengan cara di jemur dibawah matahari langsung untuk menghilangkan kandungan air yang terikat pada kulit dan pangsa durian. Penjemuran dilakukan selama kurang lebih 3 minggu agar hasil yang diperoleh lebih maksimal (kadar air

Halaman 845 dari 896

Uji Efektivitas Limbah Kulit Durian Sebagai Adsorben Tumpahan Minyak Pelumas

minimal). Sampel selanjutnya dipotong-potong kecil agar mudah dihancurkan dengan menggunakan blender. Menimbang masing-masing sampel sesuai dengan variasi perlakuan, yaitu 4, 6, dan 8 gram. b.

Tahap Perlakuan Tahap perlakuan diawali dengan mengumpulkan sampel minyak bekas (oli) dari beberapa bengkel yang berada di Kota Palopo. Memisahkan sampel oli dengan pengotor-pengotornya agar dapat langsung digunakan dalam perlakuan. Selanjutnya menyiapkan wadah sebanyak 18 wadah yang berisi limbah kulit durian yang telah dihaluskan dan memasukkan masing-masing sampel sebanyak 250 mL dan ditambahkan air sebanyak 500 mL. Proses adsorbsi dilakukan dengan variasi waktu kontak selama 1, 2, dan 3 jam. Seluruh sampel dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali untuk meminimalisir kesalahan perlakuan.

c.

Tahap ketiga Penyerapan minyak pelumas oleh limbah kulit durian dapat diukur dengan mengetahui berat awal dan akhir limbah kulit durian sebelum dan setelah perlakuan. Hasil perhitungan kemudian dibuat kurva untuk melihat efisiensi daya serap limbah kulit durian untuk mengurangi kadar minyak pelumas di lingkungan. Efisiensi penyerapan minyak pelumas diperoleh dengan menggunakan rumus: % 𝐸𝑓 =

π‘šπ‘– βˆ’ π‘šπ‘œ Γ— 100% π‘šπ‘–

Keterangan: Ef = Efisiensi daya serap kulit durian (%) m0 = Massa kulit durian sebelum adsorbsi (gram) mi = Massa kulit durian setelah adsorbsi (gram) (Sumber: Faisol, 2008).

3.

Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah kulit durian dapat

digunakan untuk menyerap tumpahan minyak pelumas. Data hasil adsorpsi terhadap variasi waktu dan variasi massa limbah kulit durian dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil penyerapan limbah kulit durian terhadap minyak pelumas berdasarkan variasi massa dan waktu kontak

Halaman 846 dari 896

Nururrahmah, Rosnita

Variasi Waktu (jam)

I

1 2 3

32,41 36,18 28,74

4 II 30,44 35,02 31,04

Variasi massa (gram) 6 RataI II RataI rata rata 31,43 50,99 47,50 49,25 64,92 35,60 52,26 48,68 50,47 67,26 29,89 49,49 52,62 51,06 64,52

8 II 62,81 63,22 65,86

Ratarata 63,87 65,24 65,19

Hubungan antara adsorpsi minyak pelumas oleh limbah kulit durian berdasarkan variasi jumlah massa dan waktu kontak dapat dilihat pada gambar 2. 70,00

Kadar penyerapan

60,00 50,00 40,00

4

30,00

6

20,00

8

10,00 0,00 1

2

3

Variasi waktu kontak (jam)

Gambar 2. Grafik hubungan waktu kontak dan jumlah massa limbah kulit durian terhadap adsorpsi minyak pelumas Sedangkan hubungan antara waktu kontak dan jumlah massa limbah kulit durian terhadap efisiensi adsorpsi minyak pelumas dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Nilai efisiensi adsorpsi minyak pelumas berdasarkan waktu kontak dan jumlah massa dari limbah kulit durian Variasi Waktu Variasi Massa (gram) (jam) 4 6 8 1 87,26 87,81 87,47 2 88,76 88,11 87,73 3 86,61 88,24 87,72 Hubungan antara waktu kontak dan jumlah massa limbah kulit durian terhadap efisiensi adsorpsi minyak pelumas, dapat dilihat pada Gambar 3.

Halaman 847 dari 896

Efisiensi adsorpsi (%)

Uji Efektivitas Limbah Kulit Durian Sebagai Adsorben Tumpahan Minyak Pelumas

89 88,5 88 87,5 87 86,5 86 85,5

4 1

2

3

6

Variasi waktu kontak (jam)

8

Gambar 3. Grafik hubungan waktu kontak dan jumlah massa limbah kulit durian terhadap efisiensi adsorpsi minyak pelumas Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah kulit durian dengan perlakuan jumlah massa yang berbeda diperoleh nilai maksimal adsorpi dengan jumlah limbah kulit durian sebesar 4 gram. hasil menunjukkan bahwa jumlah minyak pelumas bekas yang diserap mengalami peningkatan dengan waktu kontak 1 jam hingga 2 jam setelah itu adsorpi mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena limbah kulit durian telah jenuh dalam menyerap minyak.

Sedangkan untuk massa 6 gram dan 8 gram

peningkatan daya serap limbah kulit durian tidak terlihat signifikan hal ini disebabkan karena ukuran pori limbah kulit durian tidak sama sehingga kemampuan kulit durian dalam menyerap minyak pelumas bekas menjadi tidak maksimal. Gambar 2 menunjukkan peningkatan daya serap kulit durian pada waktu kontak 2 jam. Sedangkan gambar 3 menunjukkan efisiensi maksimum adsorpsi minyak pelumas bekas berada pada waktu kontak 2 jam dengan jumlah massa kulit limbah durian 4 gram yaitu sebesar 88,76%. 4.

Kesimpulan dan saran Berdasarkan hasil analisis sampel dapat disimpulkan bahwa: a.

Massa optimum limbah kulit durian sebagai adsorben minyak pelumas bekas adalah 4 gram dengan waktu optimum selama 2 jam.

b.

Efisiensi limbah kulit durian sebagai adsorben minyak pelumas bekas sebesar 88,76 %. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh sisa

buangan minyak pelumas bekas dapat disarankan untuk membuat wadah penampungan buangan dengan melewatkannya pada adsorben sebelum dibuang kelingkungan. Hasil penelitian ini juga masih perlu dilengkapi dengan menambah Halaman 848 dari 896

Nururrahmah, Rosnita

jumlah perlakuan dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti ukuran pori limbah kulit durian dan penambahan zat aktif atau aktifator pada limbah kulit durian tersebut sebelum digunakan. [1] [2]

[3]

[4] [5]

[6]

[7]

[8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18]

Daftar Pustaka Afliza,Oktaviani. 2000. Penggunaan Eceng Gondok untuk Menyerap Limbah Organik. Jurnal Teknik Kimia UNSRI. Indralaya. Aguilera, F., Mendez, J., Pasaro, E., and Laffon, B. 2010. Review on the Effects of Exposure to Spilled Oils on Human Health. Journal of Applied Toxicology. 10.1002/jat.1521. Arisandi, Darmanto, Priangkoso. 2012. Analisa Pengaruh Bahan Dasar Pelumas terhadap Viskositas Pelumas dan Konsumsi Bahan Bakar. Universitas Wahid Hasyim Semarang. Semarang. Bina, Tim Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Buah Durian. CV. Trama Widya. Bandung. Culbertson, J.B., Valiela, I., Pickart, M., Peacock, E.E., and Reddy, C.M. 2008. Longterm Consequences of Residual Petroleum on Salt Marsh Grass. Journal of Applied Ecology 45(4): 1284-1292. Carmen Marti, M., Daymi Camejo, Nieves Fernandez Garcia. 2009. Effect of Oil Reinery Sludges on the Growthand Antioxidant System. Journal of Hazardous Materials. 171 p 879-885. Djaeni, M, Aji P. 2010. Kelayakan Biji Durian sebagai Bahan Pangan Alternatif: Aspek Nutrisi dan Tekno Ekonomi. (Jurnal online), Vol 4 (11): 3745. Edi, Iswanto, Wiloso. 2010. Uji Metode Analisis Minyak Terdispersi dalam Air. Jurnal Teknologi Indonesia. No.262/AU/P2MBI/05/2010. Faisol, Asip, Rosa, Sekar, Sari, Afrizal, Roby. 2008. Pembuatan Oli Adsorbant dari Eceng Gondok. Jurnal Teknik Kimia. No. 4, Vol. 15. Fakhrudin. 2004. Dampak Tumpahan Minyak pada Biota Laut. Career Development Network. Faculty of Engineering University of Indonesia. Jakarta. Ferdinan, Delesev, Ginting. 2008. Pengujian Pendinginan Adsorpsi Evaporasi. Jurnal Teknik Universitas Indonesia. Laskar. 2012. Pengelolaan Limbah Bengkel dan Oli Bekas. Jurnal Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim. Vol.7, hal. 5 – 10. Semarang. Nuryatini. 2010. Uji Metode Analisis Minyak Terdispersi dalam Air. Jurnal Teknologi Indonesia. No.262/AU/P2MBI/05/2010. Prahasta, A. 2009. Agribisnis Durian. CV. Pustaka Gravika. Bandung. Soedarya, Prahasta Arief. 2009. Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Durian. CV Pustaka Grafika. Bandung. Soenarno. 2011. Pengelolaan Limbah. IWF Peduli Pelestarian Alam. Jakarta Untung, Onny. 2005. Durian untuk Kebun Komersial dan Hobi. Penebar Swadaya. Jakarta. Violet, Hatta. 2007. Manfaat Kulit Durian Selezat Buahnya. Jurnal. UNLAM. VOL 5. NO 1, 2009: Hal 52 – 57.

Halaman 849 dari 896