UNTUK MEMBANGUN FONDASI PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN

Download Desember), sehingga untuk tahun 2014 kinerja keuangan Inalum hanya 9 bulan (April ..... Volume penjualan April hingga ... pencapaian saat i...

0 downloads 930 Views 7MB Size
Mengelola Perubahan

untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan 2014 Laporan Tahunan

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Mengelola Perubahan

untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Tahun 2014 bagi Inalum merupakan tahun transformasi dari sebelumnya berbasis PMA menjadi BUMN. Tahun 2014 juga merupakan tahun dimana Insan Inalum kembali melihat dirinya untuk lebih bersiap dalam menghadapi tantangan masa depan yang lebih kompetitif. Sebagai institusi yang bertransformasi dan berkembang, Inalum kembali meredefinisi VISI, MISI, NILAI nya, meningkatkan budaya audit, merubah struktur organisasi untuk lebih menjawab tantangan ke depan yang lebih kompleks dan hal-hal fundamental lainnya. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dilaksanakan melalui pengesahan dan penerapan Charter Komisaris, Charter Direksi, Charter Komite Audit, Charter Internal Audit, standar Etika, pedoman gratifikasi dan whistleblowing system. Kepedulian terhadap lingkungan sekitar diwujudkan dalam pengelolaan Bina Lingkungan dan CSR yang dilakukan secara mandiri dengan cakupan yang lebih luas. Dari sisi keuangan, dilakukan perubahan periode pelaporan Laporan Keuangan dari tahun fiskal (April sampai dengan Maret) menjadi tahun kalender (Januari sampai dengan Desember), sehingga untuk tahun 2014 kinerja keuangan Inalum hanya 9 bulan (April sampai dengan Desember), dan selanjutnya Januari sampai dengan Desember, mulai tahun 2015. Tahun 2014 ini juga merupakan tahun dimana Inalum merancang pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan dengan mempertahankan tingkat efisiensi dan melakukan optimalisasi maupun ekspansi, pabrik peleburan guna lebih dapat memenuhi kebutuhan Alumunium nasional, dan ekspansi dalam rangka integrasi bisnis ke hulu maupun ke hilir. Akhirnya dipenghujung tahun 2014, Inalum meluncurkan logo baru, seragam baru dan Mars Inalum yang baru, yang dilakukan guna lebih memberikan motivasi dan semangat bekerja Insan Inalum. Demikianlah Tahun 2014 yang merupakan tahun peletakan fondasi bagi Inalum sebagai Champion Industri Nasional Berbasis Aluminium yang senantiasa berkontribusi aktif bagi perekonomian Negara maupun Daerah.

Daftar Isi KILAS KINERJA 2014 8

Ringkasan Manajemen

14

Ikhtisar Operasional

15

Ikhtisar Keuangan

16

Peristiwa Penting 2014

LAPORAN MANAJEMEN 24

Laporan Dewan Komisaris

34

Profil Dewan Komisaris

40

Laporan Direksi

46

Profil Direksi

52

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN 88 Kebijakan Strategis 2014 90

Tinjauan Operasi

98

Aspek Pemasaran

102 Tinjauan Keuangan 102 Standar Penyajian Informasi 102 Analisa Laba Rugi 103 Posisi Keuangan 104 Arus Kas 105 Rasio-rasio Keuangan 106 Likuiditas 106 Tingkat Kolektabilitas Piutang Struktur Modal dan Kebijakan

56

Tentang Aluminium

107 Manajemen Atas Permodalan 107 Kebijakan dan Pembagian Dividen

70

Ruang Lingkup Usaha

107 Realisasi Investasi Barang Modal

72

Sejarah Singkat

74

Jejak Langkah

76

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

78

Logo Inalum

108 Pencapaian 110 Kebijakan dan Pembagian Dividen

79

Struktur Organisasi

110 Dampak Perubahan Harga

80

Komposisi Kepemilikan dan Modal Saham

110 Asing

81

Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

82

Penghargaan dan Sertifikasi

TENTANG INALUM

Kebijakan Manajemen Terkait

107 Struktur Modal

Perbandingan Proyeksi 2014 dan

Dampak Nilai Tukar Mata Uang

111

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/ Modal Informasi dan Fakta Material yang

111 Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Informasi Transaksi dengan Pihak

111 Berelasi

Penyusunan dan Pengesahan

130 Pedoman Tata Kelola

Perusahaan yang Baik

111

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi

130 dan Penegakan dari Luar

111

Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi

132 Rapat Umum Pemegang Saham

112

Perubahan Peraturan PerundangUndangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan

112 112 113 114

Pelaporan Mata Uang Perpajakan Depresiasi Pajak Pajak-pajak Daerah Tingkat Kesehatan Perusahaan Tinjauan Sumber Daya Manusia

115 dan Infrastruktur 115

Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi

115 Komposisi dan Jumlah Karyawan 118 Pengembangan Kompetensi Kesetaraan Kesempatan dan

120 Kesejahteraan Karyawan Hubungan Industrial dan

121 Kebebasan Berorganisasi 123 Prospek Dan Strategi 2015 TATA KELOLA PERUSAHAAN 128

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

128

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai Bentuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan Pedoman Dasar Penerapan Tata

129 Kelola Perusahaan yang Baik

Keterlibatan Unsur Pengawasan Struktur Tata Kelola

132 Perusahaan

133 Dewan Komisaris 136 Hubungan Kerja dengan Direksi Pelaksanaan Tugas Dewan

137 Komisaris

Pengawasan atas Aspek

138 Strategis

Program Pengenalan Komisaris

142 Baru 142 Laporan Penelaahan Tahun 2014 143 Rapat Dewan Komisaris 145 Remunerasi Program Peningkatan

145 Kompetensi 145 Direksi

Organ Pendukung Dewan

154 Komisaris dan Direksi 154 Sekretariat Dewan Komisaris 156 Komite Audit 184 Sekretaris Perusahaan 169 169 172 174 176 177 177

Audit Internal Piagam Audit Internal Fungsi dan Peran Audit Internal Kegiatan Selama 2014 Manajemen Risiko Profil Risiko Perusahaan Langkah Penanggulangan Risiko

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Daftar Isi 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180

Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct)

181 Etika Usaha dan Etika Kerja 186 Sosialisasi dan Internalisasi 186 Penegakan dan Sanksi 187 Benturan Kepentingan 187 Pengendalian Gratifikasi

Tata Kelola

197 Keterbukaan Informasi Media Komunikasi Pemegang

197 Saham dan Pemangku Kepentingan

Transparansi Kondisi Keuangan

198 dan Non Keuangan yang Belum

Diungkap dalam Laporan Lainnya Rangkap Jabatan di Luar

199 Perusahaan

Kepemilikan Saham Anggota

200 Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Pedoman Prosedur Pengadaan

188 Barang dan Jasa

Kebijakan Pengadaan Barang/

201

Improvement dan Pencapaian

201 Assessment GCG Perusahaan TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

188 Jasa 188 Pembelian Bahan Baku Utama 189 Departemen Pengadaan tahun 2014

190 Rencana Perbaikan Ke Depan 191

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

191 Sistem Pengendalian Internal 192

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan

Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Perusahaan

193 Whistleblowing System 194 Sanksi Administratif

Fondasi Tanggung Jawab Sosial

204 Perusahaan

204 Pertumbuhan yang Berkelanjutan Komitmen Terhadap Pemangku

205 Kepentingan

205 Landasan Hukum Pengembangan Sosial Dan

206 Kemasyarakatan

194

Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan

208 Ketenagakerjaan,

194

Perkara Penting dan Permasalahan Hukum

211 Lingkungan Hidup

195 Pemenuhan Kewajiban Pajak 196 Ketidaksesuaian dengan PSAK 196

Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan serta Opsi Saham

Komitmen Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tanggung Jawab Terhadap Tanggung jawab terhadap

214 Konsumen/Produk/Layanan Peristiwa Penting Setelah

216 Berakhirnya Laporan Tahunan

2014 Hingga Pelaksanaan RUPS

219 Laporan Keuangan

Integritas untuk Ekspansi Bisnis

Integritas untuk Ekspansi Bisnis

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Ringkasan Manajemen Membangun Organisasi Berbasis Visi Potensi internal dan proyeksi eksternal telah memberikan indikasi akan pertumbuhan bisnis di masa depan. Dengan visi yang baru, Inalum mengupayakan sebuah organisasi perusahaan yang efisien, efektif, tumbuh berkembang dan akuntabel; yang akan menjadi modal kuat untuk dapat menjalankan ekspansi usaha dengan optimal. Tahun 2014 menjadi lembaran baru

kantong

industri

bagi PT Indonesia Asahan Aluminium

berskala

internasional.

(Persero). Setelah di akhir tahun 2013

Inalum menjadi satu-satunya produsen

Pemerintah

dan

Aluminium Ingot di Indonesia, dan menjadi

Nippon

Republik

Asahan

Indonesia

Aluminium

Co.

strategis

nasional

Betapa

tidak,

Ltd.

salah satu pelaku usaha penting dan

menandatangani perjanjian pemutusan

tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot

kontrak dan pengalihan 58,88% saham

dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh

Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd.

dunia, dengan grade product yang dapat

kepada Pemerintah Indonesia. Tahun

disandingkan pada tingkat pelaku usaha

2014 merupakan tahun awal Inalum

taraf dunia. Sudah sewajarnya negara

membangun korporasi sebagai Badan

melalui pemerintah memiliki kepentingan

Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tanggal

untuk mendorong industri strategis untuk

21 April 2014, melalui diterbitkannya

sebesar-besarnya kepentingan bangsa

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014,

dan negara.

PT Indonesia Asahan Aluminium resmi menjadi BUMN bernama Perusahaan

Di samping kepentingan nasional, Inalum

Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan

sendiri

Aluminium; dengan nilai penyertaan modal

memiliki profil operasional dan keuangan

Negara Republik Indonesia sebesar 100%.

yang sangat baik. Infrastruktur produksi

merupakan

perusahaan

yang

seperti Pabrik Karbon untuk proses Langkah ini merupakan bentuk nyata

pembuatan elemen Anoda; Pabrik Reduksi

Pemerintah dalam upayanya membangun

untuk

memproduksi

Aluminium

Cair;

8 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Ringkasan Manajemen

9 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Ringkasan Manajemen

dan Pabrik Pencetakan sebagai proses akhir

untuk

memproduksi

Aluminium

Visi, Logo dan Identitas Baru Inalum

Batangan yang siap dipasarkan telah dimiliki Perusahaan dengan pengelolaan

Mengawali statusnya sebagai BUMN,

sesuai Standard Operational Procedure

Perusahaan merubah visi dan identitas yang

(SOP) dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan

dapat menjadi landasan bagi perjalanan ke

mandiri untuk memenuhi transportasi

depan. Visi “Menjadi Perusahaan Global

pengangkutan bahan baku dan bahan jadi

Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu

juga telah dimiliki Perusahaan; sementara

Ramah Lingkungan” telah direfleksikan

dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air

dalam

(PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga

pemaknaan secara simbolik atas karakter

dimiliki Perusahaan mampu menyuplai

progresif Perusahaan sebagai pelopor dan

energi listrik dengan kapasitas terpasang

leader market industri berbasis Aluminium

mencapai 603 MW.

di Indonesia yang siap bersaing di kancah

logo

Inalum,

dimana

tersirat

10 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Ringkasan Manajemen

global. Komposisi warna pada logo baru

Pitch menjadi prioritas utama Perusahaan

juga memberikan makna tentang sifat

untuk dapat mengolah dan memenuhi

sophisticated, yaitu Perusahaan sebagai

kebutuhan

industri

Perusahaan kemudian menyusun rencana

berteknologi

canggih,

ramah

bahan

bakunya

sendiri.

lingkungan, dan menjadi kebanggaan

besar

bangsa Indonesia.

Calcined Petroleum Coke dan Smelter

terkait

pengembangan

bisnis

Grade Alumina, dimana kedua proyek ini

Strategi dan Pencapaian 2014 Produksi Aluminium Ingot Perusahaan di sepanjang April hingga Desember 2014 mencapai 199.692 ton, meningkat 1,55% atau 3,054 ton dari RKAP 2014.

akan dioperasikan oleh entitas anak usaha kerjasama dengan BUMN lainnya yang

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

telah memiliki embrio di tahun 2014.

merupakan produsen Aluminium Ingot, produk Aluminium batangan yang menjadi

Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah

material bagi segala bentuk kebutuhan

besar

Aluminium. Di sektor hilir, Aluminium

turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan

merambah hingga ke sektor industri

mengingat

otomotif, penerbangan, konstruksi sipil

besar atas hilirisasi industri Aluminium,

dan pembangunan perumahan, hingga

khususnya bagi pemenuhan kebutuhan

industri makanan seperti kemasan untuk

pasar domestik dalam negeri. Beberapa

berbagai jenis produk. Aluminium telah

rencana

menjadi kelengkapan yang tak terpisahkan

tahapan-tahapan yang dapat menjadi

sejalan dengan perkembangan teknologi

pilar kuat bagi perambahan wilayah usaha

dan pemanfaatannya untuk kemajuan

baru ini. Pemanfaatan aset PT Asahan

peradaban manusia.

Aluminium Alloys, dan penjajakan dengan

pengembangan potensi

kemudian

bisnis

produk

keuntungan

disusun

yang

dengan

pelaku usaha di bidang otomotif menjadi Dengan kelengkapan infrastruktur serta

modal baru bagi Perusahaan untuk dapat

teknologi produksi yang dimilikinya, saat

memanfaatkan potensi yang ada.

ini Perusahaan mampu memproduksi Aluminium Ingot hingga 260 ribu ton

Untuk dapat menopang seluruh strategi

per tahun. Hasil produksi ini kemudian

dan

dipasarkan melalui ekspor ke berbagai

pemenuhan energi dan logistik menjadi

negara; serta pengupayaan pemenuhan

hal yang sangat mendasar. Perusahaan

kebutuhan domestik dalam negeri, dimana

telah merencanakan untuk menambah

pada tiga tahun terakhir, 2012 hingga

kapasitas sumber energi dan memperkuat

2014, distribusi produksi Perusahaan

sektor

diutamakan kepada pasar domestik.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan

perencanaan

logistik

tersebut,

dengan

faktor

membangun

pelabuhan baru. Dengan target ekspansi Strategi

ekspansi

juga

telah

mulai

usaha di seluruh aspek lini, pembangunan

disiapkan di sektor hulu. Hal ini dilakukan

PLTU dan pelabuhan baru akan mampu

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

menambah kapasitas daya energi untuk

bahan baku pabrik Peleburan Aluminium

peningkatan produksi; dan peningkatan

yang sebagian masih didatangkan dari

kemampuan distribusi bahan baku dan

impor. Bahan baku impor seperti Alumina,

hasil produksi.

Calcined Petroleum Coke dan Coal Tar

11 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Ringkasan Manajemen

Seluruh strategi dan perencanaan tersebut

di periode yang sama pada tahun 2013

berjalan beriringan dengan pencapaian

sebesar

107.001

kinerja

dengan

kebijakan

operasional

dan

usaha

yang

MT

sehubungan

Perusahaan

untuk

dibukukan Perusahaan di sepanjang tahun

mengutamakan

2014.

demi mendukung pertumbuhan industri

Dengan

kondisi

perekonomian

yang kurang menggembirakan, dimana

penjualan

domestik

Aluminium dalam negeri.

tren nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat mengalami penurunan

Demikian pula dengan kinerja keuangan.

yang signifikan, produksi Aluminium Ingot

Dengan

Perusahaan di sepanjang April hingga

penjualan,

Desember 2014 mencapai 199.692 ton,

neto di sepanjang April hingga Desember

justru meningkat 4,1% atau 7.871 ton dari

2014 meningkat 101%, dari USD64,0 juta

pencapaian di periode yang sama pada

untuk periode April 2013-Maret 2014 (12

tahun fiskal 2013 yang mencapai 191.821

bulan) pada tahun fiskal 2013 menjadi

ton.

USDD128,7 juta pada tahun 2014 untuk

Volume

penjualan

April

hingga

Desember 2014 sebesar 199.925 MT,

peningkatan revenue

produksi

atau

dan

pendapatan

periode April-Desember 2014 (9 bulan).

naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun fiskal 2013

Potensi Pertumbuhan

yang mencapai 190.363 MT. Proyeksi

pengembangan

bisnis

Dari volume penjualan tersebut, penjualan

Perusahaan dicanangkan akan tumbuh

ke pasar dalam negeri pada April hingga

secara optimal. Pada aspek produksi,

Desember

71,45%,

Perusahaan akan meningkatkan kapasitas

atau 59.563 MT dari pencapaian di

produksi Aluminium Ingot dari existing

periode yang sama pada tahun 2013

plant mencapai 300.000 ton per tahun.

sebesar 83.362 MT menjadi 142.925

Tahun 2020 akan menjadi target jangka

MT di tahun 2014. Sementara penjualan

panjang,

ekspor sebesar 57.000 MT, menurun

ditargetkan mencapai dua kali lipat dari

46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian

kapasitas saat ini, yang berarti mencapai

2014

meningkat

dimana

kapasitas

produksi

Perusahaan untuk terus berupaya meraih Visi yang dicanangkan sehingga keberadaan Inalum sebagai BUMN akan menjadi aset strategis bangsa yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

12 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Ringkasan Manajemen

500.000 ton per tahun. Revenue atau

Dengan prospek profitabilitas dan tingkat

pendapatan Perusahaan juga ditargetkan

profitabilitas yang dapat dipertahan, akan

tumbuh

dari

membuat PT Indonesia Asahan Aluminium

pencapaian saat ini, sejalan dengan target

hingga

tiga

kali

(Persero) dapat menjadi lokomotif baru

peningkatan

bagi

kapasitas

lipat

produksi

dan

pengembangan

perekonomian

pengelolaan organisasi yang efektif, efisien

Indonesia

dan akuntabel.

pemegang saham dan seluruh pemangku

ke

depan.

Dukungan

kepentingan akan menjadi modal utama Target

dengan

bagi Perusahaan untuk terus berupaya

mempertimbangkan daya serap pasar

ini

disusun

meraih Visi yang dicanangkan sehingga

domestik atas produk Aluminium yang

keberadaan Inalum sebagai BUMN akan

terus bertumbuh. Potensi yang demikian

menjadi aset strategis bangsa yang

besar ini menjadi pemicu bagi Perusahaan

memiliki nilai ekonomis tinggi.

untuk dapat meningkatkan kemampuan produksi dan menjaga ekspektasi pasar agar tetap dapat bersaing di pasar. Khususnya

ketika

Indonesia

telah

memasuki fase Asean Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015.

13 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Ikhtisar Operasional

Pabrik Peleburan Aluminium Tahun Pembangunan Luas Area Produk Keluaran Kapasitas Produksi Pangsa Pasar

: 6 Juli 1979 : 200 ha di Kuala Tanjung : Aluminium ingot : 225.000 ton aluminium per tahun (kapasitas terpasang) : Ekspor ke Jepang (sebelum November 2013) dan dalam negeri

Pembangkit Listrik Tenaga Air Siguragura Tahun Pembangunan Sumber Daya Jumlah Turbin Terpasang Kapasitas Terpasang Tipe Keunggulan

: 7 April 1980 : Aliran sungai Asahan yang berasal dari Danau Toba : 4 Unit : 286 MW : Beton massa, tinggi 46 m dan panjang 173 m : Stasiun pembangkit listrik bawah tanah pertama di Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Air Tangga Jumlah Turbin Terpasang Kapasitas Produksi Tipe Keunggulan

: 4 Unit : 317 MW : Beton masa busur, tinggi 82 m dan panjang 125 m : Bendungan busur pertama di Indonesia

14 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Ikhtisar Keuangan (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)

2014*

2013

2012

2011

2010

Penjualan Bersih

480.459

521.111

511.828

579.677

577,650

Beban Pokok Penjualan

(306.945)

(418.247)

(474.224)

(486.284)

(421.026)

Laba Kotor

173.514

102.864

37.603

93.393

156.624

(12.918)

(30.379)

(37.182)

(29.147)

(28.401)

9.033

15.085

24.929

15.528

(4.386)

(449)

(1.984)

(2.197)

(3.320)

357

169.179

85.586

23.153

76.454

124.194

(40.495)

(21.544)

(5.690)

(18.543)

(32.270)

128.684

64.042

17.463

57.911

91.924

0

0

(8.871)

37.226

(14.065)

Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas

128.684

64.042

8.592

95.137

77.859

EBITDA

189.128

112.558

93.183

146.450

196.211

2014*

2013

2012

2011

2010

Aset Lancar

718.779

663.562

594.242

591.831

467.124

Aset Tidak Lancar

371.364

384.047

409.477

463.587

524.510 991.634

Beban Operasional Penjualan (Beban) Lainnya Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing Laba Sebelum Pajak Pajak Laba Bersih Penjualan (Kerugian) Komprehensif Lain

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)

Jumlah Aset

1.090.143

1.047.609

1.003.718

1.055.419

Jumlah Liabilitas

106.540

59.380

28.055

35.271

66.622

Jumlah Ekuitas

983.603

988.229

962.529

1.020.148

925.012

1.090.143

1.047.609

1.003.718

1.055.419

991.634

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas * Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Rasio-rasio Keuangan

2014*

2013

2012

2011

2010

Rasio Profitabilitas Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah Aset, Roa

%

11,80

6,11

1,74

5,49

9,27

Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas, Roe

%

13,08

6,40

1,81

5,68

9,94

Rasio Laba Kotor

%

36,11

19,74

7,35

16,11

27,11

Rasio Laba Bersih

%

26,78

12,29

3,41

9,99

15,91

Marjin EBITDA

%

39,36

21,60

18,21

25,26

33,97

%

804,09

1.585,95

2.118

1.998,59

950,72

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas

%

10,83

5,94

4,28

3,46

7,20

Rasio Liabilitas Terhadap Aset

%

9,77

5,66

4,10

3,34

6,72

Liabilitas/EBITDA

%

0,56

0,53

0,44

0,24

0,34

Rasio Likuiditas Rasio Lancar Rasio Solvabilitas

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

15 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Peristiwa Penting Tahun 2014 April

Peningkatan Arus Listrik di Gedung 1 Menjadi 205 kA

Peraturan Pemerintah Mengenai Status Perusahaan dan Pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan

Sebagai tindak lanjut untuk mengoptimalisasikan

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan

kinerja pot operasi, pada tanggal 16 April 2014,

dan mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan Inalum,

arus listrik di Gedung-1 telah dinaikkan secara

21 April 2014. Tepat di tanggal ini pula, pemerintah melalui

bertahap mencapai 205 kA yang berdampak pada

Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan Peraturan

peningkatan kapasitas produksi.

Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2014 tentang Penetapan PT Indonesia Asahan Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium. Dengan disahkannya PP tersebut, Inalum telah mengalami perubahan status hukum menjadi BUMN.

Mei Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun 2014 Pada tanggal 2 Mei

2014, RUPS yang telah

diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN telah mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014.

Penunjukan Inalum Sebagai Wajib Pungut Pajak Perubahan status BUMN dari Inalum berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 26 Tahun 2014

mewajibkan Inalum untuk melaksanakan Wajib Pungut (WAPU) PPN/PPnBM dan PPh Pasal 22 dan menyerahkan ke Kas Negara. Untuk dapat memulai WAPU, Seksi Akuntansi Inalum telah melaksanakan sosialisasi internal dan dengan rekanan Inalum. Pelaksanaan WAPU telah dimulai tanggal 13 Mei 2014.

16 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Peristiwa Penting Tahun 2014

Juni Audiensi ke Gubernur Sumatera Utara Pada tanggal 12 Juni 2014, Direksi Inalum melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diterima oleh Gubernur Sumatera Utara, H. Gatot Pujonugroho. Dalam kunjungan tersebut Direksi

menyampaikan

kembali

komitmennya

mengenai kewajiban Pembayaran Pajak Daerah Pengganti Annual Fee.

Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan dari Inalum telah

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Direksi Nomor SK005/Dir/2014 tanggal 6 Juni 2014, serta telah disosialisasikan ke seluruh departemen/ seksi pada 10 Juni 2014.

Juni Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013 Pada tanggal 18 Juni 2014, RUPS yang telah diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN telah menyetujui Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013.

Penghargaan Bhakti Inalum untuk Pendidikan Program tanggung jawab sosial melalui Bhakti Inalum untuk pendidikan mendapatkan penghargaan Silver pada GKPM Awards 2014 Kategori MDGs Tujuan 2 atas Program Pendidikan Dasar 9 (Sembilan) Tahun di 28 Desa dari 5 Kecamatan Kabupaten Batu Bara yang diselenggarakan pada 21-24 Agustus 2014 di Jakarta.

17 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Peristiwa Penting Tahun 2014

Juni

Agustus

Piagam Audit Disetujui Direksi dan Dewan Komisaris Piagam Audit (Audit Charter) telah mendapatkan persetujuan

Direksi tertanggal 14 Mei 2014

dan Dewan Komisaris

tertanggal 17 Juni 2014.

Selanjutnya Departemen Auditor Internal dengan Departemen Legal dan Kepatuhan akan melakukan sosialisasi kepada semua auditee di kedua lokasi kerja Inalum; Pabrik Peleburan Aluminium dan Pembangkit Listrik dengan penjadwalan awal pada Agustus tahun 2014.

Nota Kesepahaman Inalum dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Inalum dan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara telah menandatangani Nota kesepahaman

September

(MOU)

tentang

Kerjasama

Pengembangan,

Penerapan dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja Perusahaan tertanggal 7 Agustus 2014 di Kuala Tanjung. Momen Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Inalum, Bapak Winardi dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Bapak Mulyana. Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan prioritas tujuh ruang lingkup asistensi oleh BPKP kepada Inalum, yaitu: reviu Sistem Pengendalian

Izin Pemanfaatan Air Permukaan Izin pemanfaatan air permukaan dari Sungai Tanjung dan Sungai Sipare-pare telah diterbitkan oleh BPPT (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Provinsi Sumut dan diserahkan ke Inalum pada tanggal 8 September 2014.

Internal, sosialisasi Sistem Pengendalian Internal, reviu dan penyempurnaan pedoman pengadaan barang

dan

jasa,

penyusunan

PKBL, pelatihan Sistem Pengendalian Internal, dan penyusunan Pedoman Fraud Control Plan.

18 Laporan Tahunan2014

pedoman

Manajemen Resiko, penyusunan Pedoman CSR/

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Peristiwa Penting Tahun 2014

Oktober Pengesahan Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan Pedoman Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) telah ditandatangani oleh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 6 Oktober 2014. Agenda selanjutnya adalah sosialisasi dan internalisasi kepada seluruh bersamaan dengan sosialisasi SK Direksi

Nota Kesepahaman Dengan JAMDATUN dan KAJATISU

tentang Pengendalian Gratifikasi, mengingat

Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara

pelaksanaan

Gratifikasi

Inalum dengan JAMDATUN dan Kajati Sumatera

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Utara dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2014

Pedoman Etika Perusahaan.

di Hotel Gran Mahakam Jakarta. Acara yang dihadiri

Insan Inalum dan pihak yang berkepentingan,

Pengendalian

oleh pihak Kejagung, pihak Kajatisu dan pihak Inalum ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penanganan dan/atau penyelesaian masalah hukum dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang dihadapi oleh Inalum. Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) ini telah diadakan Workshop Penanganan Masalah Hukum dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada tanggal 15 Desember 2014 di Kuala Tanjung.

November Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.547/KMK.06/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan

Penerimaan Penghargaan Indonesia CSR Award 2014

(Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium.

Inalum menerima penghargaan Indonesian CSR Award (ICA) 2014, terdiri dari dua kategori Gold untuk Pemberdayaan Posyandu dan Beasiswa berbasis Desa, dan satu kategori Silver untuk Pembangunan Warung Nelayan, serta satu kategori Apresiasi untuk pengadaan air bersih/sumur bor dari Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, 28 November 2014 di Balai Kartini Jakarta. 19 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Peristiwa Penting Tahun 2014

November

Peringkat Juara Untuk Perpustakaan Inalum

Reakreditasi Laboratorium Penguji Oleh KAN

Perpustakaan Inalum berhasil menjadi juara I

Berdasarkan hasil rapat Dewan Komite Akreditasi

kategori Perpustakaan Khusus tingkat Kabupaten

Nasional (KAN), pada tanggal 26 November

Batu Bara dan Juara II tingkat Provinsi Sumatera

2014, KAN telah memutuskan untuk memberikan

Utara. Perpustakaan yang merupakan salah satu

REAKREDITASI kepada Inalum sebagai Laboratorium

media untuk pengembangan SDM Inalum, selain

Penguji dengan nomor akreditasi LP-489-IDN. Masa

menyediakan

berhubungan

akreditasi ini berlaku selama 4 (empat) tahun sejak

dengan peningkatan motivasi dan pengetahuan bagi

tanggal keputusan akreditasi (10 Desember 2014)

karyawan, tapi juga diperuntukkan bagi keluarga

ditetapkan.

karyawan

buku-buku

dan

masyarakat

yang

sekitar.

Program-

program kreatif dan inovatif terus dilakukan untuk peningkatan minat baca karyawan, diantaranya adalah perpustakaan keliling, perpustakaan online, menyediakan buku di tempat-tempat istirahat karyawan, memberikan penghargaan bagi pembaca dan pengunjung paling aktif, mengadakan lomba resensi, memindahkan gedung perpustakaan di tengah pemukiman karyawan dan lain sebagainya.

20 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Peristiwa Penting Tahun 2014

Desember

Peluncuran Logo, Mars dan Seragam Baru Inalum Bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun Inalum

yang

ke-39,

manajemen

meluncurkan

Logo, Mars dan Seragam Kerja Inalum yang baru, di JW Marriott Hotel Medan, 19 Desember 2014. Ini merupakan langkah perubahan yang dilakukan untuk

mendukung

Visi

baru

Inalum

menjadi

Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan.

21 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Laporan Manajemen

Untuk mempercepat proses transformasi dari PMA menjadi BUMN dan memenuhi keinginan pemegang saham untuk meningkatkan kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi dengan arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pembekalan para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tentang BUMN.

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Dewan Komisaris

Komitmen Seluruh Pihak Dalam Pengelolaan Industri Strategis Kunci keberhasilan transformasi adalah komitmen untuk melanjutkan nilai-nilai positif yang telah ada, yang dikombinasikan dengan sentuhan nilai baru. Percepatan bukanlah hal yang tak mungkin dalam proses transformasi, khususnya ketika seluruh pihak terkait memainkan perannya dengan kesungguhan hati. Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang kami hormati,

Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd. kepada

Pemerintah

Indonesia,

tahun

2014 merupakan tahun awal Inalum membangun korporasi sebagai Badan

Tahun 2014 menjadi lembaran baru bagi

Usaha Milik Negara (BUMN). Pada 21

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

April 2014, melalui Peraturan Pemerintah

Setelah di akhir tahun 2013 Pemerintah

No.

Republik Indonesia dan Nippon Asahan

Asahan Aluminium resmi menjadi BUMN

Aluminium

menandatangani

bernama Perusahaan Perseroan (Persero)

58,88%

PT Indonesia Asahan Aluminium, dengan

perjanjian

Co.

Ltd.

pengalihan

saham

26

Tahun

2014,

PT

Indonesia

24 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Dewan Komisaris

nilai penyertaan modal Negara Republik

mencapai 603 MW. Selain menyuplai untuk

Indonesia sebesar 100%.

kebutuhan pabrik peleburan Aluminium Inalum, kedua PLTA ini bahkan mampu

Langkah ini merupakan bentuk nyata

memberikan

pemerintah dalam upayanya membangun

kebutuhan listrik bagi Perusahaan Listrik

kantong

Negara (PLN) di Sumatera Utara.

industri

strategis

nasional

kontribusi

penyediaan

berskala internasional. Inalum menjadi satu-satunya produsen Aluminium Ingot

Atas dasar pengalaman, kemampuan

di Indonesia, dan menjadi salah satu

yang

pelaku usaha Aluminium yang penting

peluang berkembang lebih lanjut ke

dan tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot

depan, perusahaan mencanangkan Visi

dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh

baru yaitu “Menjadi Perusahaan Global

dunia,

yang

Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu

dapat disandingkan pada tingkat pelaku

Ramah Lingkungan.” Di bawah dukungan

usaha taraf dunia. Pemerintah memiliki

penuh pemerintah sebagai pemegang

kepentingan untuk mendorong industri

saham, Inalum diarahkan untuk mampu

strategis untuk sebesar-besarnya demi

meningkatkan

kepentingan pengembangan kawasan,

industri

bangsa dan negara.

serangkaian

pengembangan

yang

menunjang

dengan

grade

product

Di samping kepentingan nasional, Inalum sendiri

merupakan

perusahaan

telah

dimiliki

serta

besarnya

kompetensinya

Aluminium, dapat

dan

dalam

melakukan usaha

peningkatan

kemampuannya.

yang

memiliki profil operasional dan keuangan yang sangat baik. Infrastruktur produksi seperti Pabrik Karbon untuk proses pembuatan elemen Anoda, Pabrik Reduksi

Aluminium sebagai Industri Strategis dan Gagasan Percepatan Pembangunan oleh Pemerintahan Baru

untuk memproduksi Aluminium cair, dan Pabrik Pencetakan sebagai proses akhir

Tahun

untuk memproduksi Aluminium batangan,

cukup

2014

menjadi

atau Aluminium Ingot, yang siap dipasarkan

perekonomian Indonesia. Bank Indonesia

telah dimiliki dengan pengelolaan sesuai

(BI)

Standard Operational Procedure (SOP)

perekonomian

dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan mandiri

di angka 5,4% - 5,8%, sedikit di

untuk memenuhi transportasi penerimaan

bawah pencapaian tahun 2013 yang

bahan baku dan pengangkutan bahan jadi

sebesar 5,8%. Angka ini mencerminkan

juga telah dimiliki Perusahaan, sementara

perlambatan

dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air

dibandingkan

(PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga

Indonesia

dimiliki Perusahaan mampu menyuplai

tingkat

energi listrik dengan kapasitas terpasang

kebijakan pemerintah untuk menahan

berat

tahun

bagi

memproyeksikan

pertumbuhan

Indonesia

yang yang

tahun

cukup

pada

2014

signifikan,

tahun

mampu

pertumbuhan

yang

pertumbuhan

2011

mencapai

6,5%.

Selain

25 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Dewan Komisaris

inflasi yang secara otomatis menekan

menyelesaikan

angka

pertumbuhan

seluruh

tahapan

perekonomian,

transformasi dengan baik dan menyambut

faktor geliat perekonomian Eropa dan

potensi meningkatnya kebutuhan produk

Amerika Serikat pasca krisis 2008 dan

Aluminium di masa depan.

perlambatan perekonomian Tiongkok dan Rusia dianggap menjadi sebab penurunan

Pentingnya

komitmen

seluruh

pihak

neraca perdagangan dan nilai tukar mata

merupakan

modal

utama

bagi

uang Indonesia terhadap negara-negara

pengembangan

tersebut.

industri logam Aluminium yang memiliki

industri,

khususnya

memiliki peran strategis di berbagai Sebagian kalangan berpendapat, tahun

sektor industri. Keunggulan sifat logam

2014 sebagai tahun politik bagi pelaku

Aluminium yang ringan, kuat, konduktif

usaha untuk melihat dan menunggu

dan tahan korosi menjadi faktor utama

perkembangan yang terjadi. Pemilihan

terhadap

Umum (Pemilu) legislatif dan Pemilihan

logam ini. Penyerapan logam Aluminium

Presiden (Pilpres) yang sukses merupakan

dapat dilihat dari penggunaan di sektor

potret

dalam

industri

keberhasilan

mengelola

Indonesia

demokrasi

yang

meningkatnya

transportasi

penggunaan

sebesar

27%,

sehat.

konstruksi 27%, elektrikal 14%, kemasan

Pesta demokrasi yang berjalan lancar

dan produk foil 18%, machinery &

menempatkan

equipment 10%, consumer durable 5%,

Presiden

dan

Wakil

Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf

dan industri lainnya sebesar 6%.

Kalla untuk memimpin selama lima tahun ke depan. Atas terpilihnya beliau berdua,

Pasar dunia juga tumbuh begitu pesat,

Dewan Komisaris bersama manajemen

yang ditunjukkan dengan pertumbuhan

dan seluruh insan Inalum mengucapkan

produksi logam Aluminium dunia yang

selamat bekerja.

meningkat pesat, dari 31,9 juta ton di tahun 2005 menjadi 53 juta ton di tahun 2014,

Proses

transformasi

berstatus

Penyertaan

dari

perusahaan

Modal

atau meningkat sebesar 66% selama satu

Asing

dekade terakhir. Angka tersebut diprediksi

(PMA) menjadi BUMN membutuhkan

akan terus meningkat, dengan proyeksi

manajemen yang kuat, pengawasan yang

kebutuhan

menyeluruh, pengelolaan organisasi yang

dengan rata-rata 5,5% pada tahun-

sehat, dan komitmen dari pemegang

tahun ke depan. Adanya kemungkinan

saham untuk terus memberikan dorongan

penggunaan logam Aluminium yang lebih

bagi pertumbuhan usaha Inalum. Gagasan

dominan dibandingkan logam besi baja

pemerintahan baru melalui percepatan

pada sektor transportasi dan konstruksi

pertumbuhan ekonomi akan memberikan

akan turut mendorong potensi pasar di

angin segar bagi Inalum untuk dapat

masa depan.

Aluminium

dunia

tumbuh

26 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Dewan Komisaris

Persaingan Pasar, Strategi dan Pencapaian 2014

membangun pabrik Alumina di Indonesia. Pemegang

saham

dan

manajemen

Waktu di tengah kondisi perekonomian

memahami kondisi tersebut. Dalam 30

tahun

menurun,

tahun beroperasinya Inalum, pasokan

2014

Perusahaan

yang

sedikit

pertumbuhan

Alumina diperoleh dari impor, khususnya

kinerja yang cukup menggembirakan.

mencatat

dari Australia. Proses bisnis kemudian

Arahan

mengalami ketergantungan pengelolaan

pemegang

saham

melalui

mekanisme Rapat Umum Pemegang

stok

Saham (RUPS) secara jelas menekankan

selain tentunya inefficiency cost yang

untuk lebih memenuhi kebutuhan pasar

ditimbulkan.

dalam negeri, khususnya terkait gagasan

menerjemahkan

percepatan pembangunan infrastruktur

dengan

dan kemaritiman. Hingga akhir tahun

kemungkinan ekspansi bisnis di sektor

2014, kebutuhan pasar Aluminium dalam

penunjang bisnis inti. Pada sektor hulu,

negeri diprediksi mencapai 850 ribu ton

Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC),

per tahun, dimana kapasitas produksi

Smelter

Perusahaan sebesar 260 ribu MT per

sumber pembangkit listrik baru telah mulai

tahun hanya mampu memenuhi lebih

diinisiasi dengan serangkaian feasibility

kurang 30%-nya. Tujuh puluh persen

study.

kebutuhan

dalam

besar akan ekspansi di sektor hulu ini,

negeri dipenuhi melalui impor dari negara

khususnya terkait aliansi bisnis dengan

lain, antara lain berasal dari Tiongkok,

BUMN lain yang dapat memberikan nilai

Australia, dan sebagainya.

tambah bagi perkembangan industri dan

pasar

Aluminium

Alumina

dengan

model

Manajemen

kemudian

optimalisasi

membuka

Grade

impor,

Alumina

Manajemen

bisnis

kemungkinan-

(SGA)

memiliki

dan

harapan

perekonomian nasional. Bauksit merupakan sumber bahan dasar

Meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu ton per tahun.

penghasil Alumina, yang kemudian akan

Di samping itu, hilirasi produk Aluminium

diproses untuk menjadi produk Aluminium

juga

Ingot, dimana Indonesia sendiri adalah

besar

salah satu penghasil Bauksit terbesar

Hilirisasi produk Aluminium dilakukan

yang

produksi

untuk meningkatkan nilai jual dengan

Bauksit dunia. Semenjak Undang-Undang

memproduksi Aluminium Alloy dan Billet

Minerba berlaku efektif pada tahun 2014,

untuk memenuhi pasar dalam negeri.

pelarangan ekspor Bauksit dari Indonesia

Seperti halnya di hulu, persiapan ekspansi

diperkirakan akan memberikan pengaruh

di hilir telah dijalankan dengan feasibility

terhadap meningkatnya harga Alumina di

study dan pemanfaatan potensi yang

dunia, hal mana diharapkan mendorong

telah ada.

minat

menyuplai

investor

19%

asing

dari

untuk

menjadi

bagian

pengembangan

dari

strategi

bisnis

Inalum.

segera

27 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Dewan Komisaris

Di samping ekspansi di hulu dan hilir,

Dengan pencapaian penjualan tersebut,

optimalisasi

Perusahaan

existing

sebagai

plant

mampu

membukukan

bisnis inti peleburan Aluminium menjadi

Penjualan Neto di sepanjang April hingga

bagian dari transformasi Perusahaan. Di

Desember 2014 sebesar USD459.983

sepanjang tahun 2014, manajemen telah

meningkat 28%, atau USD99.255ribu

mempersiapkan seluruh proses yang

pada periode yang sama pada tahun 2013

dibutuhkan, termasuk mempersiapkan

sebesar USD360.728ribu.

pembangunan pembangkit listrik baru

yang dibukukan sebesar USD128.684ribu,

sebagai penyuplai tambahan sumber

meningkat 239% atau USD90.746 dari

energi dan modernisasi existing plant

pencapaian di April hingga Desember

yang telah beroperasi selama 30 tahun.

2013 yang sebesar USD37.938ribu.

Diharapkan,

optimalisasi

ini

Laba Bersih

akan

meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu ton per tahun.

Tata Kelola Organisasi yang Baik dan Pertumbuhan yang Berkelanjutan, Sebuah Budaya Baru

Volume penjualan produk Aluminium Ingot pada periode April hingga Desember

Selain proses bisnis, perubahan status

2014 tercatat mencapai 199.925 MT,

BUMN dari Inalum berpengaruh besar

naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian

terhadap model pengelolaan organisasi

di periode yang sama pada tahun fiskal

Perusahaan.

2013 mencapai 190.363 MT. Dari volume

Organisasi yang Baik (GCG), menjadi

penjualan tersebut, penjualan ke pasar

sebuah keharusan untuk dapat melakukan

domestik pada April hingga Desember

pengelolaan

2014 meningkat 71%, atau 59.563 MT dari

memiliki kepatuhan terhadap peraturan

pencapaian di periode yang sama pada

dan perundang-undangan yang berlaku

tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi

dan menciptakan pertumbuhan yang

142.925 MT di tahun 2014. Sementara

berkelanjutan.

Penerapan

organisasi

Tata

yang

Kelola

sehat,

penjualan ekspor menyumbang 57.000 MT, menurun 49% atau 55.001 MT

Manajemen menyadari, sejak berdirinya

dari pencapaian di periode yang sama

Perusahaan lebih dari 30 tahun yang lalu,

pada tahun 2013 sebesar 112.001 MT

GCG kini harus lebih dieksplorasi dan

sehubungan dengan arahan pemegang

diimplementasikan pada seluruh aspek

saham untuk mengutamakan penjualan

pengelolaan korporasi. Penerapan asas

domestik demi mendukung pertumbuhan

dan prinsip kepatuhan, budaya audit dan

industri Aluminium dalam negeri.

pengawasan melalui penguatan organ-

Perusahaan mampu membukukan Penjualan Neto di sepanjang April hingga Desember 2014 sebesar USD459.983 meningkat 28%, atau USD99.255ribu pada periode yang sama pada tahun 2013 sebesar USD360.728ribu.

28 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Dewan Komisaris

organ GCG, peningkatan kompetensi

Titik awal dari seluruh proses transformasi

karyawan sebagai salah satu pemangku

adalah

kepentingan, pelaporan harta kekayaan

sebagaimana

penyelenggara

dilanjutkan dengan penentuan positioning

negara,

transparansi

perumusan

Visi

disebutkan

yang

baru

di

atas,

pengadaan dan gratifikasi, merupakan

Perusahaan

hal-hal

dipahami

global, integrasi menyeluruh dari hulu

terintegrasi

hingga ke hilir, dan aspek pembangunan

dan

baru

yang

dijalankan

harus

secara

untuk

tampil

di

tingkat

dalam aktivitas usaha, sehingga dapat

berkelanjutan

bertumbuh bersama masyarakat sekitar.

harmonisasi dengan lingkungan sekitar.

yang

menempatkan

Identitas organisasi kemudian dibentuk Tahun

2014

Perusahaan

menjadi untuk

tonggak

bagi

dan diturunkan hingga ke tingkat yang

menyusun

dan

paling

artifisial,

yaitu

seragam

dan

memberlakukan peraturan sesuai prinsip

mars. Perubahan ini diharapkan dapat

GCG

memberikan

pada

BUMN.

Pedoman

GCG

pencitraan

yang

baru

dan Etika Perusahaan, atau Code of

bagi Perusahaan, khususnya kepada

Conduct, telah ditandatangani oleh jajaran

karyawan sebagai salah satu pemangku

Dewan Komisaris dan Direksi. Sejalan

kepentingan.

dengan itu, piagam dan tata laksana kerja untuk Dewan Komisaris, Direksi,

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Komite Audit dan unit Audit Internal

sebagai

organ

atau Satuan Pengawasan Intern (SPI)

tertinggi

telah

juga telah disahkan dan diberlakukan

pencapaian

sebagai

pelaksanaan

arahan dan dukungan untuk mendorong

fungsi masing-masing organ. Demikian

pengembangan Perusahaan ke depan.

pula dengan Pedoman Pengendalian

Dewan

Gratifikasi, Pedoman Pengadaan Barang

Audit juga telah melaksanakan fungsi

dan Jasa, Pedoman Fraud Control Plan

pengawasan dan kemitraan strategis

dan Internal Control, serta pelaksanaan

bagi Direksi dan organ pendukung Direksi

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara

untuk

Negara (LHKPN) juga telah menjadi

strategi bisnis yang efektif, efisien dan

bagian dari pemberlakuan definitif akan

tepat sasaran. Keseluruhan tata laksana

komitmen Perusahaan pada pelaksanaan

dan hubungan antar organ ini telah

pengelolaan

meletakkan pondasi bagi pelaksanaan

dan

pedoman

patuh

bagi

organisasi terhadap

yang peraturan

sehat dan

visi

pengambil dengan

Komisaris

dapat

keputusan

memfasilitasi

proses

memberikan

bersama

Komite

mengimplementasikan

asas-asas GCG dalam Perusahaan.

perundangan yang berlaku.

29 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Dewan Komisaris

Di sepanjang tahun buku 2014, Komite

setiap insan Inalum. Selain mendukung

Audit

fungsi

upaya pengembangan bisnis, building

pengawasan dan kemitraan bagi organ

telah

melaksanakan

capacity akan melahirkan potensi-potensi

pendukung Direksi seperti SPI. Review

insan Inalum yang memiliki dedikasi yang

atas informasi keuangan dan laporan

tinggi, yang diharapkan dapat menjadi

manajemen, Rencana Jangka Panjang

inspirasi dan role model dalam komunitas

Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja

dimana

dan

berada.

Anggaran

Perusahaan

(RKAP),

masing-masing

insan

Inalum

melakukan review atas TOR penunjukan Kantor Akuntan Publik, serta penyusunan

Aspek people lainnya yang bertautan

piagam perangkat GCG dan sosialisasi

dengan

telah dilakukan oleh Komite Audit. Hasil

pemberdayaan

rekomendasi Komite Audit menunjukkan

lingkungan sekitar. Melalui implementasi

kinerja yang baik di seluruh aspek

Program Bina Lingkungan yang digagas

pengelolaan Perusahaan oleh Direksi,

Kementerian BUMN selaku pemegang

baik pada kinerja produksi, keuangan,

saham,

pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

pemberdayaan masyarakat melalui Tim

maupun realisasi Capex atas rencana

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

investasi Perusahaan pada RKAP Tahun

yang

Buku 2014.

pengawasan pelaksanaan oleh Dewan

aspek

masyarakat

Perusahaan

dikelola

adalah

planet

oleh

dan

mendorong

Direksi

dengan

Komisaris. Dewan Komisaris mengakui, Komitmen

terhadap

pemangku

pelaksanaan

program

ini

terbilang

kepentingan juga menjadi bagian dari

belum optimal, sejalan dengan proses

visi

transformasi

yang

baru

Perusahaan.

berkelanjutan

Pertumbuhan

Perusahaan.

Ke

depan,

mempersyaratkan

program ini akan dikembangkan sesuai

harmonisasi antara people, profit dan

dengan karakteristik lingkungan sekitar,

planet. Aspek profit telah dirancang

baik lingkungan di lokasi Kuala Tanjung

sedemikian

maupun di Paritohan.

rupa

seperti

yang

telah

dijelaskan di atas, yang dapat memberikan sumbangsih

kepada

pertumbuhan

Dengan budaya yang baru ini, Dewan

ekonomi daerah dan nasional melalui

Komisaris

kegiatan operasional dan pengembangan

Perusahaan yang Baik dan pertumbuhan

usaha berkesinambungan. Pada aspek

yang berkelanjutan akan memberikan

peningkatan

kemampuan

berharap,

Tata

Kelola

kapasitas

pondasi bagi Perusahaan untuk dapat

karyawan, Perusahaan mengupayakan

terus tumbuh dan memberikan nilai

peningkatan kompetensi SDM yang dapat

tambah bagi pemegang saham dan

mendorong kapasitas dan kapabilitas dari

seluruh pemangku kepentingan.

30 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Dewan Komisaris

Initial Public Offering (IPO) akan mendorong Perusahaan menjadi Go Public, yang akan berdampak positif pada pengelolaan Perusahaan yang modern, “higher profile”, dan memberikan manfaat komersial tersendiri melalui peningkatan citra Perusahaan.

Penambahan Anggota Dewan Komisaris

diharapkan

dapat

mengolah

sumber

daya alam Bauksit, direncanakan mampu memiliki kapasitas produksi bahan baku

Pada Tahun Buku 2014, Perusahaan

Alumina mencapai 2 kali 1 juta ton per

menambah anggota Dewan Komisaris,

tahun dan beroperasi di akhir tahun 2019.

dari yang sebelumnya berjumlah 4 (empat)

Demikian pula dengan Pembangkit Listrik

orang menjadi 5 (lima) orang. Dengan

Tenaga Uap (PLTU) yang akan beroperasi

demikian, susunan Dewan Komisaris

pada tahun 2020, direncanakan memiliki

menjadi: Komisaris Utama, Agus Tjahajana

kapasitas produksi listrik sekitar 1.000

W; Komisaris sekaligus Ketua Komite

MWe dan mampu memenuhi kebutuhan

Audit,

listrik

Emmy

Yuhassarie;

Komisaris,

untuk

pengembangan

pabrik

Ahmad Fuad Rahmany; Komisaris, Ferry

peleburan sekaligus memasok kebutuhan

SP Sinamo; dan Komisaris, Chairuman

kawasan industri yang akan dibangun di

Harahap yang baru bergabung pada

Kuala Tanjung dan Sei Mangkei.

bulan Oktober 2014. Optimalisasi

Potensi dan Proyeksi ke Depan

atas

kapasitas

produksi

peleburan Aluminium yang telah dijalankan Perusahaan

selama

ini

juga

akan

Dengan ditetapkannya seluruh strategi

dilakukan secara bertahap. Di tahun 2019,

dan inisiasi yang telah dilakukan di tahun

optimalisasi

2014,

potensi

kapasitas produksi mencapai 300 ribu ton

besar untuk dapat berkembang dan

per tahun, kemudian meningkat menjadi

mewujudkan cita-citanya untuk menjadi

500 ribu ton pada tahun 2020, dan

pelaku

diharapkan akan mampu mencapai 1 juta

Perusahaan

usaha

di

memiliki

industri

Aluminium

bertaraf global. Pengembangan di sektor

menargetkan

peningkatan

ton pada tahun 2025.

hilir diharapkan dapat beroperasi di akhir tahun 2016, dengan tahap awal produksi

Seluruh proyeksi pengembangan bisnis

Billet mencapai 30 ribu ton per tahun dan

tersebut tentu tak lepas dari faktor

Aluminium Alloy mencapai 90 ribu ton per

pembiayaan. Walaupun kinerja keuangan

tahun.

Perusahaan saat ini terhitung cukup sehat, risiko likuiditas menjadi sebuah

Di sektor hulu, pengembangan Pabrik Calcined

Petroleum

direncanakan

Cokes

beroperasi

pada

variabel

yang

harus

diperhitungkan.

(CPC)

Pemegang saham bersama manajemen

tahun

dan seluruh pemangku kepentingan telah

2017, untuk mencapai kapasitas produksi

memperhitungkan

2 x 100 ribu ton per tahun. Sementara

pembiayaan,

Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA)

kemungkinan melalui Initial Public Offering

berbagai

termasuk

skenario diantaranya

31 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Dewan Komisaris

(IPO) yang diharapkan akan menambah

Atas nama seluruh jajaran PT Indonesia

modal kerja melalui pasar modal. Di

Asahan

samping

Komisaris

itu,

IPO

akan

mendorong

Aluminium

(Persero),

menyampaikan

Dewan ucapan

Perusahaan menjadi Go Public, yang

terima kasih atas arahan, dukungan

akan berdampak positif pada pengelolaan

dan

Perusahaan yang modern, “higher profile”,

dan

dan

pemegang

memberikan

tersendiri

manfaat

melalui

komersial

peningkatan

citra

Perusahaan.

kepercayaan

Pemerintah

Pusat

BUMN

selaku

Kementerian saham.

Dewan

Komisaris

juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan Lembaga Publik sebagai pemangku kepentingan

Dengan seluruh proyeksi pengembangan

yang memiliki komitmen bersama untuk

dan

mengembangkan Inalum sebagai pelaku

potensi

Perusahaan

pertumbuhan optimis

meningkatkan

untuk

kinerja

di

atas,

mampu

industri strategis di Indonesia.

keuangan

yang akan memberikan nilai tambah

Atas

kepada

pemegang

menciptakan

nilai

segala

pencapaian

yang

telah

saham,

sekaligus

dibukukan Perusahaan, Dewan Komisaris

ekonomi

langsung,

memberikan apresiasi setinggi-tinggihnya

baik bagi lingkungan sekitar maupun

kepada

bagi

menjaga stabilitas Perusahaan di masa

perkembangan

Indonesia.

industri

nasional

Direksi

transformasi

yang

peralihan

telah status

berhasil PMA

32 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Dewan Komisaris

kepada BUMN. Direksi telah membuktikan

dan ucapan terima kasih atas dedikasi

pengambil-alihan Inalum oleh pemerintah

yang telah ditunjukkan. Semoga, seluruh

merupakan keputusan yang tepat, yang

proses transformasi akan berjalan sesuai

dibuktikan dengan langkah cepat Direksi

yang diharapkan, yang akan memberikan

dalam meningkatkan kinerja Perusahaan

pondasi bagi Perusahaan untuk terus

setelah menjadi BUMN.

tumbuh dan memberikan nilai tambah baik kepada pemegang saham maupun

Kepada karyawan insan Inalum, Dewan

kepada seluruh pemangku kepentingan.

Komisaris menghaturkan rasa bangga

Jakarta, 13 Maret 2015

Agus Tjahajana W. Komisaris Utama

33 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Profil Dewan Komisaris

34 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Profil Dewan Komisaris

01.

Agus Tjahajana W.

02.

Emmy Yuhassarie

03.

Ferry SP Sinamo

04.

Chairuman Harahap

05.

Ahmad Fuad Rahmany

04.

Komisaris Utama

Komisaris

Komisaris

Komisaris

Komisaris

03.

01.

02.

05.

35 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Profil Dewan Komisaris

Agus Tjahajana W. Komisaris Utama

Ir. Agus Tjahajana W., SE, M.Sc. (warga

Selain birokrat, beliau juga aktif di dunia

negara Indonesia, kelahiran Bandung,

usaha

18 Januari 1955) merupakan pemegang

Komisaris di beberapa Badan Usaha Milik

gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut

Negara. Jabatan Komisaris Utama pernah

Teknologi

Bandung

Sarjana

dipegangnya di PT Semen Gresik (Persero)

Ekonomi

dari

(1979),

Universitas

dan

berpengalaman

sebagai

Indonesia

Tbk. dan PT Rekayasa Industri (Persero),

(1988), dan M.Sc di bidang Industrial

jabatan Komisaris di PT Pupuk Kujang

System Engineering dari University of

(Persero) dan PT Krakatau Steel (Persero)

Florida, Amerika Serikat (1991). Beliau

Tbk. Beliau merupakan salah satu tokoh

mendedikasikan karirnya sebagai birokrat,

yang terlibat dalam pengalihan kepemilikan

dengan

Perusahaan

bergabung

di

Kementerian

sebagai

BUMN,

dimana

Perindustrian pada tahun 1983. Pernah

ia ditugaskan sebagai Wakil Ketua Tim

memegang berbagai jabatan Eselon I di

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor

Kementerian Perindustrian sejak tahun

27 Tahun 2010 tentang Tim Perundingan

1998, diantaranya Sekretaris Jenderal

Pengakhiran Master Agreement Proyek

(2005-2010), dan kini menjabat sebagai

Asahan. Agus Tjahajana diangkat menjadi

Direktur

Komisaris Utama Perusahaan pada 10

Jenderal

Internasional.

Kerjasama

Industri

Maret 2014.

36 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Profil Dewan Komisaris

Emmy Yuhassarie Komisaris

Emmy Yuhassarie, SH, LLM (warga

Menteri Negara BUMN (2007-2011), dan

negara Indonesia, kelahiran Mojokerto, 25

Komite Etik Eksternal dari Otoritas Jasa

November 1950) bergelar Sarjana Hukum

Keuangan sejak 2013 hingga saat ini.

dari Universitas Airlangga dan gelar Master of Law dari UC Berkeley, Amerika

Di samping berkarir, Emmy aktif sebagai

Serikat. Beliau pernah menjabat sebagai

akademisi

konsultan untuk Asian Development Bank

Pusat Kajian Hukum, Dosen Fakultas

on Company Registration (2001), Ketua

Hukum

Tim Domestik untuk Assesment Report on

sekarang. Ia menjadi salah satu anggota

Observance of Standard of Code untuk

Dewan Komisaris PT Indonesia Asahan

Good Corporate Governance wilayah

Aluminium (Persero) sejak diangkat pada

Indonesia untuk Bank Dunia (2004), Staf

bulan Agustus 2007.

dengan

Universitas

menjabat Indonesia

Direktur hingga

Khusus Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi

(2005-2007),

Staf

Khusus

37 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Profil Dewan Komisaris

Ahmad Fuad Rahmany

Ferry SP Sinamo

Komisaris

Komisaris

DR. Ahmad Fuad Rahmany, SE, MA (warga negara

Ferry SP Sinamo, SH (warga negara Indonesia, kelahiran

Indonesia, kelahiran Singapura, 11 November 1954)

Biskang, 27 November 1969) memiliki pengalaman

merupakan sosok yang cukup melekat dalam industri

yang cukup panjang di dunia kewartawanan. Penerima

keuangan dan pasar modal Indonesia. Beliau menerima

gelar Sarjana Hukum dari Universitas Simalungun ini

gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia

merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia

(tahun 1981), gelar Master of Arts in Economics dari

(PWI) sejak tahun 1989. Beliau pernah menerima

Duke University, Durham, North Carolina, Amerika

pendidikan Lemhannas RI angkatan V Tahun 2014

Serikat (1987) dan Doctor of Philosophy in Economics

dan memiliki pengalaman menjabat sebagai Kepala

dari Vanderblit University, Amerika Serikat (1997).

Biro Harian Surat Kabar Bersama Siantar - Simalungun Tahun 2004-2013 serta Ketua Pengawas Pemilihan

Sejak tahun 1981 Fuad bergabung dengan Departemen

Umum Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2005.

Keuangan, dimana kemudian beliau menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Sejak tahun 2013, beliau menjabat sebagai Wakil

Keuangan (Bapepam-LK) di tahun 2006, sebelum

Pimpinan Umum Surat Kabar Harian Simantab dan

kemudian dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak

pada tahun 2010 menjabat sebagai sekretaris Dewan

Kementerian Keuangan pada awal tahun 2011.

Pengawas

PDAM

Kota

Pematangsiantar.

Ferry

diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 17 April Fuad Rahmany diangkat menjadi Komisaris pada

2014.

tanggal 10 Maret 2014

38 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Profil Dewan Komisaris

Chairuman Harahap Komisaris

Dr. Chairuman Harahap, SH, MH (warga

Tindak

negara Indonesia, kelahiran Gunung Tua,

Kehakiman,

10 Oktober 1947), meraih gelar Sarjana

Sumatera Utara, Sekretaris Jaksa Agung

Hukum, Magister Hukum dan gelar Doktor

Muda Tindak Pidana Khusus, dan Deputi

Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran

III Menteri Koordinator Politik Hukum dan

Bandung.

Keamanan Bidang Hukum dan HAM.

Pernah berada lebih dari 30 tahun

di

Pidana

Selama

Korupsi

Kepala

menjadi

Kementerian

Kejaksaan

Anggota

Tinggi

Dewan

profesi yang berkaitan dengan hukum,

Perwakilan

yaitu sebagai jaksa, dengan jabatan antara

Indonesia untuk masa bakti 2009-2014,

lain, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis

pernah bertugas sebagai Wakil Ketua

Riau, Kepala Pusat Operasi Intelijen

Badan Kehormatan pada tahun 2009-

Kejaksaan Agung, Direktur Tindak Pidana

2010 dan Ketua Komisi II pada tahun

Ekonomi Pidana Khusus Kejaksaan Agung,

2010-2012 dan anggota Komisi VI /

Direktur Upaya Hukum dan Eksekusi

Perindustrian,

Tindak Pidana Khusus, Staf Ahli Jaksa

dan BUMN. Chairuman diangkat menjadi

Agung, Anggota Steering Committee RUU

Komisaris pada tanggal 13 Oktober 2014.

Pembentukan

Komisi

Rakyat

(DPR)

Perdagangan,

Republik

Koperasi

Pemberantasan

39 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Direksi

Membangun Organisasi Berbasis Visi “Visi Inalum 2025 ingin menjadi PERUSAHAAN GLOBAL TERKEMUKA BERBASIS ALUMINIUM TERPADU DAN RAMAH LINGKUNGAN.”

Para Pemangku Kepentingan yang saya hormati,

“Visi

Inalum

Perusahaan

2025

Ingin

Global

Menjadi

Terkemuka

Berbasis Aluminium Terpadu Dan Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan

Ramah Lingkungan.”

Yang Maha Esa, karena

berkat Rahmat-Nya, PT Indonesia Asahan

Untuk mewujudkan Visi tersebut, Inalum

Aluminium Badan

(Persero)

Usaha

Milik

(Inalum)

sebagai

melakukan

perubahan

Negara

(BUMN)

signifikan

dengan

internal

yang

memperkenalkan

sudah memasuki usia 1 (satu) tahun sejak

logo baru perusahaan yang disesuaikan

Pemerintah Republik Indonesia resmi

dengan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

menguasai 100% kepemilikan saham

dan mendesain ulang seragam karyawan.

Perusahaan. Setelah berubah statusnya

Inalum juga mengganti lagu Perusahaan

menjadi

Saham

yang dulunya menggambarkan Inalum

meminta Inalum supaya dapat tumbuh

BUMN,

Pemegang

sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA)

dan berkembang serta masuk ke dalam

dengan mars baru yang menggambarkan

bisnis Aluminium yang terintegrasi dari

kondisi saat ini sebagai perusahaan

hulu ke hilir. Untuk itu, Inalum menetapkan

nasional. Seluruh perubahan tersebut

ulang Visi yang baru untuk mewujudkan

bukanlah bentuk eforia melainkan sebuah

keinginan Pemegang Saham tersebut

langkah

yaitu:

Inalum kepada masyarakat dan seluruh

memperkenalkan

jiwa

baru

40 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Direksi

pihak yang terkait dengan operasional

dibandingkan

Perusahaan.

pada tahun sebelumnya. Dari sisi harga,

dengan

107.001

ton

LME Cash Aluminium rata-rata bulanan Periode satu tahun memang bukan suatu

cenderung menguat di sepanjang tahun

periode yang cukup untuk melakukan

2014. Dimana LME Cash Aluminium pada

perubahan di semua aspek perusahaan

bulan April sebesar USD1.809,65 per

dengan hasil tanpa ada kekurangan.

ton, menuju USD2.030,23 per ton pada

Namun demikian perubahan dan kemajuan

bulan Agustus 2014 dan akhir tahun 2014

yang dilakukan dalam satu tahun sangat

ditutup dengan harga LME Cash sebesar

memberikan harapan khususnya dalam

USD1.913,24 per ton. Sedangkan untuk

rangka

nilai tukar Rupiah melemah dari Rp

perusahaan

pondasi akan

menancapkan

penting

nantinya

11.404 per dollar Amerika pada akhir

pengembangan

bulan Maret 2014 menjadi Rp 12.440 per

yang

mendukung

dollar Amerika pada akhir bulan Desember

Perusahaan ke depan.

2014. Sedangkan dari sisi biaya usaha

Kinerja Perusahaan Tahun 2014

yang terdiri dari harga pokok penjualan dan beban usaha pada tahun 2014 untuk

Dengan didukung oleh kondisi operasi

periode April-Desember 2014 (9 bulan)

yang aman dan terkendali dengan tinggi

adalah sebesar USD319.864 ribu atau

muka air Danau Toba pada level 904,36 m

71,33% dari periode April 2013-Maret

pada akhir Desember 2014 dan beroperasi

2014 (12 bulan) pada tahun fiskal 2013

rata-rata 501 tungku peleburan Aluminium

sebesar USD448.626 ribu.

(rata-rata 2014),

dari capaian

bulan

April-Desember

produksi

Aluminium

Dari kondisi diatas, kinerja Perusahaan

batangan pada tahun 2014 mengalami

pada

peningkatan menjadi sebesar 199.692 ton

dari tahun 2013. Peningkatan kinerja

atau naik sebesar 4,1% dari 191.821 ton

Perusahaan tahun 2014 untuk periode

pada periode yang sama pada tahun fiskal

April - Desember 2014 (9 bulan) ini ditandai

2013.

dengan perolehan laba bersih sebesar

pada

tahun

2014

lebih

baik

USD128,7 juta atau meningkat secara Sedangkan

untuk

penjualan,

pada

siginifikan sebesar 101% dari USD64,0

tahun 2014 mencapai 199.925 ton atau

juta untuk periode April 2013 - Maret 2014

meningkat sebesar 5% dari 190.363

(12 bulan) pada tahun fiskal 2013.

ton pada periode yang sama pada tahun fiskal 2013. Penjualan ke pasar

Aset

Domestik mencapai sebanyak 142.925

mencapai sebesar USD 1.090.143 ribu

ton atau mengalami kenaikan sebesar

mengalami kenaikan sebesar USD42.534

71,45% dibandingkan dengan 83.362

(104,06%) dari tahun fiskal 2013 sebesar

ton pada periode yang sama pada

USD1.047.609 ribu. Hal utama yang

tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor

mempengaruhi

Aluminium mencapai sebanyak 57.000

peningkatan kas operasi dan persediaan.

perusahaan

pada

kenaikan

tahun

aset

2014

adalah

ton atau berkurang sebesar 46,73%

41 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Direksi

Pada tahun 2014, sesuai keputusan

program

Pemegang Saham dan persetujuan Dewan

upaya peningkatan fasilitas kerja dan

Komisaris, pada bulan Desember, Inalum

kesejahteraan

telah melakukan penyetoran

pelatihan,

serta

SDM.

melakukan

Dengan

adanya

tambahan

program pengembangan sumber daya

atas dividen tahun fiskal 2013 sebesar

manusia secara konsisten dan terpadu,

ekuivalen USD10 juta dan dividen interim

Perusahaan berharap dapat meningkatkan

untuk tahun buku 2014 sebesar USD90

pengetahuan, keterampilan dan sikap

juta kepada Pemerintah RI.

karyawan

secara

berkelanjutan

dan

berjenjang sehingga mampu mendorong pertumbuhan Perusahaan ke depan. Oleh

Program Bina Lingkungan (BL) dan Corporate Social Responsibility (CSR)

karena itu, biaya pengembangan SDM untuk tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 50% dari Rp2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi

Sebagai wujud kepedulian sosial, Inalum meningkatkan

pelaksanaan

Rp5,6 miliar pada tahun 2014.

program

Bina Lingkungan (BL) sejalan dengan

Jumlah karyawan Perusahaan, pada tahun

berubahnya status perusahaan menjadi

2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari

BUMN. Biaya BL yang telah disalurkan

tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.

kepada

April-

Kenaikan jumlah karyawan disebabkan

Desember 2014 sebanyak Rp9 miliar.

masyarakat

adanya rencana pengembangan bisnis ke

Sedangkan untuk CSR selama tahun

depan, dimana hingga 2025, Perusahaan

buku 2014 telah disalurkan sebesar Rp5

akan meningkatkan kapasitas produksi

miliar sehingga total biaya BL dan CSR

Aluminium Ingot menjadi 1 (satu) juta ton

yang telah disalurkan pada tahun 2014

dari kapasitas produksi saat ini sekitar

mencapai sebesar Rp14 miliar.

260.000 ton Aluminium Ingot per tahun.

Sumber Daya Manusia (SDM)

Proyek Pengembangan

Dari sisi sumber daya manusia, Perusahaan

Sejalan

memahami akan pentingnya peran dan

untuk menjalankan industri Aluminium

kedudukan Sumber Daya Manusia (SDM)

terpadu

dalam

serta

menunjang

periode

keberhasilan

dan

dengan

misi

yang

Perusahaan

menguntungkan

pengembangan

usaha

yang

keberlanjutan bisnis jangka panjang serta

berkesinambungan,

meyakini bahwa kinerja dan produktifitas

untuk dapat melakukan integrasi vertikal

Perusahaan

perusahaan dipengaruhi oleh kompetensi

melalui

karyawan dan kondisi lingkungan kerja.

strategic partner yang bertujuan untuk

penanaman

modal

aktif

ataupun

menjamin stabilitas suplai bahan baku Untuk

dapat

membentuk

SDM

yang

memiliki

kompetensi

tinggi,

Perusahaan membuat dan menyusun

serta mendukung peningkatan kapasitas produksi

Aluminium,

yaitu

dengan

membangun pabrik Calcined Petroleum

42 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Direksi

Peningkatan kapasitas produksi smelter yang ada ditempuh melalui pemanfaatan dan optimalisasi teknologi peleburan dengan modernisasi operasional tungku dan sistim pengendalian operasi.

(CPC)

dan

pabrik

Smelter

tambahan sehingga diperlukan untuk

Grade Alumina (SGA). Kedua proyek

membangun PLTU serta tungku reduksi

ini akan dioperasikan oleh entitas anak

baru yang modern dilengkapi dengan

perusahaan bekerjasama dengan BUMN

fasilitas

dan perusahaan lain. Hal ini dilakukan

PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

memenuhi

bahan baku peleburan Aluminium yang

pabrik peleburan Aluminium yang baru

sebagian masih didatangkan dari impor.

tetapi juga akan dapat dimanfaatkan

Cokes

untuk

pendukung. pasokan

memasok

Pembangunan kebutuhan

listrik

ke

listrik

kawasan

Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah

industri dan masyarakat Sumatera Utara

besar

melalui PT PLN (Persero). Strategi ini akan

pengembangan

bisnis

produk

turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan

diwujudkan

mengingat potensi keuntungan yang besar

nota kesepahaman dengan PT Batubara

atas hilirisasi industri Aluminium, khususnya

Bukit

bagi

pasar

pembuatan studi kelayakan PLTU Kuala

domestik dalam negeri. Beberapa rencana

Tanjung dan dilanjutkan dengan pendirian

disusun dengan tahapan yang dapat

anak perusahaan. Pembangunan PLTU

menjadi pilar kuat bagi pengembangan

dan ekspansi pelabuhan akan mampu

usaha

aset

menambah kapasitas daya energi untuk

dan

peningkatan produksi dan peningkatan

pelaku

kemampuan distribusi bahan baku dan

PT

pemenuhan

baru

Asahan

penjajakan

ini.

kebutuhan

Pemanfaatan

Aluminium

kerjasama

Alloys,

dengan

usaha lain di bidang otomotif menjadi

melalui

Asam

penandatanganan

(Persero)

Tbk.

untuk

hasil produksi.

strategi baru Perusahaan untuk dapat memanfaatkan

ada.

Peningkatan kapasitas produksi smelter

Perusahaan melakukan Pengembangan

yang ada ditempuh melalui pemanfaatan

Bisnis

dan

Produk

bertujuan

untuk

potensi

yang

Turunan

Aluminium

meningkatkan

optimalisasi

teknologi

peleburan

nilai

dengan modernisasi operasional tungku

tambah, dimana direncanakan sebesar ±

dan sistim pengendalian operasi. Di

75% dari Aluminium Ingot yang dihasilkan

samping

akan diolah menjadi produk turunan yaitu

produksi juga dilakukan dengan rencana

billet, alloy, otopart dan kabel.

pembangunan

itu,

peningkatan pabrik

kapasitas peleburan

Aluminium baru yang saat ini masih dalam Terkait dengan peningkatan kapasitas

tahap persiapan untuk pembuatan studi

produksi

kelayakan.

Aluminium

dari

saat

ini

sebesar 260.000 ton per tahun menjadi 300.000 ton per tahun pada 2019 yang

Dalam rangka penerapan Good Corporate

kemudian ditingkatkan sampai 500.000

Governance (GCG), Perusahaan telah

ton per tahun pada 2020, Perusahaan

menyusun perangkat GCG yaitu Pedoman

akan

GCG dan Pedoman Etika Perusahaan

membutuhkan

energi

listrik

43 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Direksi

yang ditandatangani oleh Direksi dan

Kerjasama juga telah dilakukan dengan

Dewan Komisaris pada tanggal 6 Oktober

dengan Jaksa Agung Muda Perdata

2014 di Jakarta dan SK Direksi tentang

dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan

Pengendalian

Sistem

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)

Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing

terkait penanganan masalah hukum dalam

Gratifikasi

tersebut,

bidang perdata dan tata usaha Negara

Perusahaan juga telah membuat Piagam

dimana untuk memberikan pemahaman

(Charter)

kepada Perusahaan, workshop mengenai

System).

Selain

dan

pedoman

Dewan

Komisaris,

Komite

Audit, Direksi dan Satuan Pengawasan

Penanganan

Intern (SPI). Sebagai tindaklanjut dari

bidang Perdata dan Tata Usaha Negara

penandatangan

Perusahaan

juga telah dilakukan di Kuala Tanjung pada

telah melakukan program sosialisasi pada

15 Desember 2014 dengan narasumber

tanggal 6 Februari 2015 untuk seluruh

Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan

staf pimpinan di Kuala Tanjung dan pada

Tata Usaha Negara.

tersebut,

Masalah

Hukum

dalam

tanggal 20 Februari 2015 untuk seluruh staf pimpinan di Paritohan. Program

Perusahaan

sosialisasi ini juga akan diselenggarakan

tahap akhir menyusun Rencana Jangka

untuk seluruh karyawan di seluruh wilayah

Panjang (RJP) untuk periode 2015-2019

kerja perusahaan yang dijadwalkan pada

merujuk

bulan Maret 2015.

Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-

saat

kepada

ini

sedang

Keputusan

dalam

Menteri

102/M-BUMN/2002 tentang Penyusunan Untuk dapat menerapkan GCG yang

Rencana Jangka Panjang Badan Usaha

berkualitas, Perusahaan telah melakukan

Milik Negara, sekaligus tindak lanjut dari

kerjasama dan menandatangani nota

Undang-Undang No. 19 Tahun 2003

kesepahaman dengan berbagai pihak

tentang Badan Usaha Milik Negara.

yang

memiliki

fungsi

kewenangan

pengawasan

dan

terhadap penegakan

RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan

hukum berupa penandatanganan nota

rumusan

kesepahaman dengan BPKP Perwakilan

terencana

Provinsi

Sumatera

usaha/kegiatan

upaya

membangun

berupa

dan mengembangkan bisnis inti (core

Kerjasama Pengembangan, Penerapan

business) dalam bidang industri Aluminium

dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja

terpadu untuk mencapai Visi Inalum

Perusahaan yang akan ditindaklanjuti

2025.

dengan asistensi BPKP terhadap Sistem

inti

Pengendalian

dapat

Internal

Utara

orientasi dalam

Perusahaan,

Melalui

tersebut,

pengembangan Perusahaan

meningkatkan

bisnis

diharapkan

kinerja

usaha

Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa,

serta mewujudkan visi untuk menjadi

Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman

Perusahaan Global Terkemuka Berbasis

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan

(PKBL) dan Pedoman Fraud Control Plan.

pada 2025. Untuk mencapai target-target tersebut, Perusahaan telah menetapkan strategi sebagai berikut:

Untuk dapat menerapkan GCG yang berkualitas, Perusahaan telah melakukan kerjasama dan menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai pihak yang memiliki kewenangan terhadap fungsi pengawasan dan penegakan hukum.

44 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Direksi

1. Mengoptimalkan dan mengefisienkan

Akhir

kata,

Direksi

menyampaikan

penggunaan sumber daya dan aset

terima kasih kepada seluruh pemangku

yang dimiliki dalam setiap rangkaian

kepentingan,

bisnis.

pelanggan, masyarakat sekitar wilayah

2. Melakukan

penanaman

pemegang

saham,

modal/

operasional perusahaan, kontraktor dan

kemitraan strategis untuk diversifikasi

rekanan, serta pemerintah atas seluruh

dan pengembangan bisnis terkait

dukungan yang telah diberikan kepada

produk turunan Aluminium.

Inalum sehingga dapat mencapai kinerja

3. Melakukan

pembangunan

pabrik

yang baik pada tahun 2014. Kami juga

peleburan dan pembangkit listrik baru

secara khusus berterima kasih kepada

serta perluasan dermaga dan sarana

seluruh karyawan yang telah memberikan

penunjang lainnya.

dedikasi dan kesetiaan yang luar biasa

4. Melakukan

penanaman

kemitraan

modal/

kepada Perusahaan, sehingga berhasil

strategis

untuk

mengatasi berbagai hambatan yang ada.

bisnis

Calcined

pengembangan

Kami yakin dengan semangat pantang

Petroleum Cokes. 5. Melakukan

penanaman

modal/

menyerah dan pola fikir positif serta

strategis

kemitraan

untuk

karakter yang kuat, Inalum akan mampu

pengembangan bisnis Smelter Grade

menghadapi tantangan di masa yang akan

Alumina.

datang. PT Indonesia Asahan Aluminium

6. Melakukan

penanaman

modal/

(Persero) akan terus berkembang dan

strategis

untuk

berkarya, membawa manfaat yang tidak

bisnis

Kawasan

hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang

Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei

terkait didalamnya namun juga dirasakan

Mangkei.

oleh seluruh bangsa Indonesia.

kemitraan pengembangan

7. Melakukan kajian bisnis strategis dalam

rangka

pemanfaatan

optimalisasi

sumber

daya

Perusahaan.

Kuala Tanjung, 13 Maret 2015

Winardi Direktur Utama

45 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Profil Direksi

46 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Profil Direksi

01.

Winardi

02.

Harmon Yunaz

03.

Sahala Hasoloan Sijabat

04.

Carry Mumbunan

05.

Oggy Achmad Kosasih

Direktur Utama

Direktur Pengembangan & Bisnis

Direktur Operasi

Direktur Umum dan SDM

Direktur Keuangan

05.

04.

03.

02.

01.

47 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Profil Direksi

Winardi Direktur Utama

Winardi

Indonesia,

PT Antam (Persero) Tbk; Direktur Operasi

kelahiran Boyolali, 22 Oktober 1964)

PT Antam (Persero) Tbk; Komisaris Utama

memiliki pengalaman yang panjang dalam

PT Feni Haltim; serta Komisaris Utama PT

industri manufaktur dan eksplorasi sumber

Cibaliung Sumber Daya, anak perusahaan

daya alam. Pemegang gelar Sarjana

PT Antam (Persero) Tbk. Tahun 2007,

Teknik Tambang Metalurgi dari Institut

beliau memperoleh Satya Lencana Wira

Teknologi Bandung (1988) melengkapi

Karya dari Presiden Republik Indonesia.

aspek

(warga

negara

pendidikannya

dengan

meraih

gelar Magister Manajemen di bidang

Winardi

Manajemen Internasional dari Sekolah

pada awal tahun 2014, dimana beliau

Bisnis Prasetya Mulya, Jakarta (1999).

dipercaya

bergabung memegang

di

Perusahaan

posisi

rangkap

Direktur Pengembangan dan Direktur Beberapa

posisi

penting

pernah

Keuangan Perusahaan. Sejak 7 April

dijabatnya, diantaranya Vice President Unit

2014,

Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam

kepemimpinan nahkoda di tangannya.

Perusahaan

mempercayakan

Mulia, PT Antam (Persero) Tbk; Senior Vice President Unit Bisnis Pertambangan Emas

48 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Profil Direksi

Sahala Hasoloan Sijabat Direktur Operasi

Sahala Hasoloan Sijabat dengan nickname S S Sijabat (warga negara Indonesia dan anak desa kelahiran Sipanganbolon, Parapat, 4 November 1955) termasuk sebagai SDM organik Perusahaan yang mampu menunjukkan kompetensinya. Lulusan Sarjana Teknik Kimia dari IKIP Negeri Medan ini bergabung dengan Perusahaan sejak 24 Maret 1980 dan telah mendapat penugasan di berbagai sektor, mulai dari Produksi, Umum, Humas hingga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Beliau telah masuk dalam jajaran Direksi sejak Keputusan RUPS 2009 tanggal 12 Agustus 2009, yang saat itu dipercayakan untuk mengembangkan bisnis Perusahaan melalui penghunjukannya sebagai Direktur Bisnis. Melalui RUPS 9 Desember Sijabat dihunjuk sebagai Direktur Utama Perusahaan hingga kemudian di April 2014 dipercaya untuk menjabat Direktur Operasi hingga sekarang.

Harmon Yunaz Direktur Pengembangan & Bisnis

Harmon Yunaz (warga negara Indonesia, kelahiran Pekanbaru, 30 Mei 1957) merupakan produk asli Perusahaan. Beliau bergabung di Perusahaan sejak 15 November 1977 dan meniti karir dari bawah hingga mendapat penugasan di berbagai bagian. Harmon pernah menjabat sebagai Senior Manager Departemen Reduksi dan Casting (20052008); Deputi General Manager Divisi Produksi (2008-2009), dan Direktur Produksi sejak Keputusan RUPS 2009 tanggal 12 Agustus 2009. Sejak 7 April 2014, beliau kemudian dipercaya untuk mengembangkan bisnis Perusahaan agar dapat terus tumbuh dan mencapai visi yang dicita-citakan.

49 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Profil Direksi

Oggy Achmad Kosasih Direktur Keuangan

Oggy Achmad Kosasih (warga negara

Beberapa

Indonesia,

dipercayakan

kelahiran

Bandung,

10

jabatan

yang

pernah

kepadanya

antara

Juli 1966) berpengalaman selama 24

lain adalah Team Leader Investment

tahun dalam lingkup keuangan yang

PT Bahana Artha Ventura, Direktur PT

meliputi

Sarana Lampung Ventura dan terakhir

perbankan,

modal

ventura,

internal auditor, financial advisory dan

sebagai

securities. Beliau menerima gelar Sarjana

Banking PT Bahana Securities, sebelum

Ekonomi

ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT

Manajemen

Krisnadwipayana

dari

(1989)

Universitas dan

gelar

Magister Manajemen di bidang Investment Banking

dari

Institut

Vice

President

Investment

Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dalam RUPS pada tanggal 7 April 2014.

Pengembangan

Manajemen Indonesia yang berafiliasi dengan Securities Institute of Australia (2003).

50 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Profil Direksi

Carry Mumbunan Direktur Umum dan SDM

Carry Mumbunan (warga negara Indonesia,

senior bidang SDM dan Umum sebagai

kelahiran Manado, 9 Desember 1967)

Vice

menerima gelar Sarjana Sosial Ekonomi

and CSR Unit Bisnis Pertambangan

Peternakan dari Universitas Sam Ratulangi,

Emas Pongkor, Vice president Human

Magister Manajemen pendalaman bidang

Resources Management di kantor Pusat

Strategi dari Institut Pertanian Bogor, dan

PT Antam (Persero) Tbk , dan Senior Vice

mengikuti program Doktor Manajemen

President Shanghai Representative tahun

Bisnis IPB. Ia juga mendapatkan sejumlah

2013 sebelum bergabung dengan PT

training peningkatan kompetensi bidang

Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

SDM antara lain program pengembangan

Sejak Keputusan RUPS 2014 Perusahaan

kepemimpinan dari SBM-ITB, Manajemen

tanggal 7 April 2014, Carry dipercaya

SDM

untuk mengelola strategi SDM Perusahaan

Allen Management System, dan

President

Employee Engagement Teneo- Barcelona,

dengan

dan pernah menduduki beberapa jabatan

Umum dan SDM.

Human

memegang

Resources

jabatan

Direktur

51 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan 2014

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Kuala Tanjung, 13 Maret 2015

Agus Tjahajana W. Komisaris Utama

Emmy Yuhassarie

Ahmad Fuad Rahmany

Komisaris

Komisaris

Ferry SP Sinamo

Chairuman Harahap

Komisaris

Komisaris

52 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Surat Pernyataan Anggota Direksi Atas Laporan Tahunan 2014

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Kuala Tanjung, 13 Maret 2015

Winardi Direktur Utama

Sahala Hasoloan Sijabat

Harmon Yunaz

Direktur Operasi

Direktur Pengembangan & Bisnis

Oggy Achmad Kosasih

Carry Mumbunan

Direktur Keuangan

Direktur Umum dan SDM

53 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Tentang Inalum

Aluminium memiliki kira-kira 1/3 berat dibanding baja, ringan namun cukup kuat untuk berbagai macam kegunaan, merupakan konduktor yang baik untuk panas dan listrik, tahan terhadap korosi dan tidak beracun sehingga Aluminium Untuk mempercepat proses transformasi dari PMA menjadi cocok untuk berbagai BUMN dan memenuhi keinginan pemegang saham untuk menindustri. Pasar utama ingkatkan kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi Aluminium meliputi berbagai dengan arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pempasar industri dan konsumen bekalan para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) akhir komersial seperti tentang BUMN yang diberikan oleh Instruktur Pejabat Senior di transportasi, konstruksi/ Kementerian BUMN. bangunan dan kemasan.

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tentang Aluminium Aluminium adalah logam yang memiliki

pasar lain. Perubahan pada industri

masa depan yang cerah karena kuat,

yang menggunakan Aluminium dalam

ringan dan dapat didaur ulang berulang

produknya dapat memiliki dampak yang

kali. Walaupun Aluminium jauh lebih

signifikan terhadap industri Aluminium

mahal, dengan berbagai keunggulan yang

itu sendiri. Selain itu, sifatnya sebagai

dimiliki terutama saat dipadu dengan

barang tahan lama pada produk akhir,

logam lain, Aluminium merupakan material

harganya cenderung berfluktuasi yang

yang kompetitif dibandingkan dengan baja

merupakan

dalam banyak kegunaan, juga dengan

kondisi makroekonomi secara umum.

dampak

dari

perubahan

material lain seperti pelat timah, plastik dan kaca dalam industri kemasan, serta dengan tembaga di dalam kabel, kawat

Proses Produksi Aluminium: Dari Hulu Ke Hilir

dan heat transfer. Secara

umum

untuk

menghasilkan

Kunci dari produksi Aluminium adalah

Aluminium, hasil tambang bijih Bauksit

tersedianya sumber daya listrik yang

dimurnikan

murah.

komponen

dielektrolisis menjadi logam Aluminium,

penting dalam proses produksi Aluminium

kemudian dicetak atau dicampur dengan

karena untuk memproduksi satu ton

bahan lain untuk menghasilkan logam

Aluminium membutuhkan 13.000 - 14.000

alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda.

kWh daya listrik.

Dua

Listrik

merupakan

ton

menjadi

Bauksit

Alumina,

dibutuhkan

lalu

untuk

menghasilkan satu ton Alumina, dan Aluminium diperdagangkan sebagai salah

selanjutnya dua ton Alumina dibutuhkan

satu komoditi utama logam non-ferrous

untuk menghasilkan satu ton logam

(bukan besi) dunia.

Aluminium.

Harga patokan

Aluminium dunia tercatat di London Metal Exchange (LME) yang berlokasi di



Pertambangan Bauksit

London, Inggris. LME adalah pusat dunia

Aluminium adalah logam yang paling

untuk perdagangan logam industri dan

berlimpah di dalam kerak bumi, dan

manajemen risiko. Lebih dari 80% bisnis

merupakan unsur ketiga terbanyak

non-ferrous global dilakukan di LME, dan

setelah oksigen dan silikon (sekitar

harga komoditi logam yang ditentukannya

8% dari permukaan padat bumi).

digunakan sebagai patokan global. LME

Karena sifatnya yang sangat reaktif,

memberikan harga Aluminium dalam USD

Aluminium tidak ditemukan sebagai

per 1 ton.

logam bebas tetapi berikatan dengan lebih dari 270 mineral yang berbeda

Harga di LME ditentukan tidak hanya

(Bassam Z. Shakhashiri, 2007).

berdasarkan pasokan dan permintaan tetapi juga ekspektasi dan sentimen

Sumber utama Aluminium adalah

pada

Harga

hasil tambang bijih Bauksit yang

tersebut

terpengaruh

oleh

berbagai

banyak ditemukan di daerah tropis

kekuatan

eksternal

serta

kondisi

sektor

keuangan.

dan sub tropis.

56 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tentang Aluminium

Nilai Tambah Proses Produksi Aluminium Dari Bauksit Sampai Pencetakan

4 ton Bauksit

2 ton Alumina (SGA)

1 ton Aluminium

Proses Produksi Aluminium Secara Umum



dari Bauksit Sampai Pencetakan

Proses Pemurnian Alumina Metode

yang

ekonomis

memproduksi

Alumina

untuk adalah

Proses Bayer. Proses ini ditemukan oleh Karl Joseph Bayer, ahli kimia berkebangsaan Austria, pada tahun 1888. Proses utama dalam pemurnian Alumina adalah sebagai berikut: 1. Penyerapan



kandungan

Pelarutan

Alumina

dalam

Bauksit. Bauksit digiling sampai halus kemudian larutan

dicampur

daur

ulang

dengan kaustik

soda dan uap di dalam bejana penyerap

(digester)

beroperasi tekanan

pada tinggi.

yang

suhu

dan

Kandungan

 

Alumina dalam Bauksit akan larut dan larutannya kemudian didinginkan didalam rangkaian tangki pemisah (flash tanks). 2. Penjernihan Pengolahan

(Klarifikasi) unsur



pengotor

yang tidak larut. Unsur pengotor, sebagai sisasisa yang tidak larut, dapat

57 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tentang Aluminium

diolah sebagai lumpur halus

tungku reduksi. Kemudian arus listrik

di tangki pengental. Setelah

searah yang sangat tinggi dialirkan

beberapa

pencucian

melalui larutan elektrolit tadi pada

untuk memulihkan kaustik soda,

tegangan rendah dan selanjutnya

residunya dipompa ke wadah

mengalir dari anoda karbon ke katoda

penampung. Selanjutnya larutan

karbon. Tungku reduksi Aluminium

Alumina dalam kaustik soda

adalah suatu kotak baja yang terdiri

dijernihkan dengan penyaringan

atas batu insulasi dan karbon sebagai

(filtrasi).

bahan

tahap

3. Pengendapan (Precipitation) –

penyusun

pada

dinding

samping dan dasar. Di atas dinding

Pembentukan kristal Alumina.

dasar, diletakkan katoda karbon yang

Tahapan

meliputi

dirangkai dengan batang pengumpul

pemulihan kristal Alumina dari

yang terbuat dari baja ringan (mild

larutan kaustik. Dalam tangki

steel)

terbuka, larutan diaduk secara

penghantar listrik. Secara sederhana

mekanis dan ditaburi dengan

reaksinya adalah sebagai berikut:

selanjutnya

yang

berfungsi

sebagai

Alumina yang telah diendapkan sebelumnya untuk mendukung perkembangan kristal. 4. Kalsinasi – Pengeringan Alumina

2Al2O3 (solution) + 3C (s) → 4 Al (liq) + 3 CO2(g)

pada suhu tinggi. Bahan yang terendap (disebut

Pabrik untuk membuat Aluminium primer

hidrat) dicuci dan dikalsinasi

banyak dibangun di tempat yang memiliki

pada suhu lebih dari 1000 C.

ketersediaan energi berlimpah, seperti

Dari proses ini terbentuk tepung

pembangkit listrik tenaga air.

o

Alumina kering berwarna putih (anhydrous

Aluminium

oxide),

Fasilitas Produksi Inalum

yang kemudian didinginkan dan dibawa ke tempat penyimpanan.

A. Pabrik Karbon Pabrik Karbon adalah pabrik yang



Proses Elektrolisis Aluminium

berfungsi memproduksi Anoda yang

Pada

peleburan

diperlukan dalam proses elektrolisa

Aluminium modern saat ini metoda

peleburan Aluminium. Pabrik Karbon

yang digunakan Proses Hall-Heroult

terbagi atas tiga pabrik dengan

yang ditemukan secara terpisah oleh

proses bertahap, yaitu: Green Plant

Charles Martin Hall di Amerika Serikat

atau Pabrik Anoda Mentah, Baking

dan Paul L.T. Heroult di Perancis

Plant atau Pabrik Pemanggangan

pada tahun 1886.

Anoda, dan Rodding Plant atau

seluruh

pabrik

Pabrik Penangkaian Anoda. Pada proses ini, Alumina dilarutkan

1. Green Plant atau Pabrik Anoda

ke dalam larutan elektrolit yaitu kriolit

Mentah

(sodium Aluminium fluoride, Na3AlF6)

Green Plant merupakan pabrik

pada suhu 960OC di dalam suatu

pembuatan blok anoda mentah/

58 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tentang Aluminium

GB (Green Anode Block). Green Anode Block terbuat dari material yaitu kokas, CTP (Coal Tar Pitch) dan material daur-ulang (recycled materials) butt (puntung anoda) dan GS (Green Scrap). Material-material tersebut dicampur dalam mesin adonan yang disebut Kneader untuk menjadi produk yang disebut pasta. Selanjutnya pasta masuk ke dalam mesin pencetak anoda yang disebut Shaking Machine dengan keluaran Green Anode Block atau Balok Anoda Mentah.

Gambar 1.1 Balok Anoda Mentah/Green Anode Block Anoda Mentah/Green Anode Block akan dikirim ke Baking Plant untuk diproses. 2. Baking Plant atau Pabrik Pemanggangan Anoda Baking Plant merupakan pabrik pemanggangan anoda. Anoda Mentah/GB dipanggang di dalam tungku pemanggangan yang disebut ABF (Anode Baking Furnace) selama ± 18 hari dengan produk keluaran berupa Anoda Panggang/ BB (Baked Anode Block). Pemanggangan Anoda bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kekuatannya, baik secara fisika maupun secara kimia yang nantinya akan digunakan pada tungku reduksi. Baking Plant secara umum mempunyai beberapa gedung yang berfungsi menunjang kegiatan produksi utama Perusahaan. Beberapa gedung yang tedapat di Baking Plant diantaranya adalah GB (Green Anode Block) storage yard, anode block storage house, boiler room, pump unit room dan anode baking building. Gedung-gedung ini merupakan bagian utama yang mempunyai fungsi spesifik dalam proses produksi Anoda Panggang/BB. GB storage yard merupakan lapangan penyimpanan GB yang menunggu proses baking. Di lapangan ini, GB hasil produksi green plant diletakkan. GB yang diletakkan di lapangan merupakan GB yang masih lama menunggu proses pemanggangan dan umumnya digunakan sebagai stok GB. Anode block storage house merupakan gudang penyimpanan blok anoda, baik anoda yang dipersiapkan untuk dipanggang (requested GB) maupun Anoda Panggang (BB). Boiler room merupakan ruangan dimana boiler berada. Boiler

59 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tentang Aluminium

adalah untuk

alat

yang

digunakan

menghasilkan

uap/

jumlah total 106 section (biasa disebut furnace).

steam, yang digunakan untuk memanaskan tar di ESP/detarer. Terdapat dua buah boiler sejenis di ruangan ini yang digunakan secara bergantian. Pump unit room merupakan ruangan pompa yang digunakan sebagai pompa suplai bahan bakar solar ke gedung Baking. Sementara Building

Anode

Baking

merupakan

gedung

pemanggangan anoda. Terdapat dua

gedung

pemanggangan

anoda yakni gedung A dan gedung B. Pada tiap gedung (A dan B) terbagi menjadi dua,

Gambar 1.2 Tungku Pemanggangan di gedung Baking Plant

yakni gedung A1 dan A2 (untuk gedung A) dan gedung B1

Tiap ABF mempunyai 5 pit/sagger, dimana

dan B2 (untuk gedung B). Tiap

pada tiap pit dapat diisi oleh 18 blok anoda

gedung

mempunyai

untuk ABF di gedung A1,A2,B2 dan dan

jumlah rantai bakar (fire), tungku

15 blok untuk ABF di gedung B1. Pada

dan jumlah anoda tiap tungku

dinding pit tersebut, terdapat lubang-

sebagai berikut:

lubang (sagger hole) yang berfungsi

tersebut

sebagai tempat masuknya flue gas untuk bersirkulasi ke tungku berikutnya. Aliran

Gedung

Σ tungku

Σ Fire

Σ anoda/ tungku

Fire progression

A1

30

2

90

30-36 jam

A2

30

2

90

30-36 jam

B1

30

1 (2)

75

36-70 jam

akan terdapat transfer bend (smoke hood)

B2

16

1

90

34-40 jam

yang akan mengalirkan udara panas dari

flue gas dari tungku sebelumnya akan masuk dari lubang

fire shaft kemudian

menyebarkan aliran udara panas ini ke bagian atas tungku. Pada tungku pertama

tungku sebelumnya ke galeri (tunnel to Anode Baking Furnace (ABF)

smoke hood) kemudian menyalurkannya

Anode baking furnace adalah

ke ringmain.

tungku yang digunakan dalam proses pemanggangan anoda. Jenis tungku yang digunakan adalah closed type furnace yang dibuat oleh Riedhammer dengan

60 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tentang Aluminium

Gambar 1.3 Tampak atas tungku pemanggangan

Setelah Anoda dipanggang ± 18 hari proses selanjutnya adalah Anoda dikirim ke Rodding Plant (Pabrik Penangkaian) untuk diberi tangkai. Gas dari proses pemanggangan yang mengandung debu, gas HF, SOx, dan lainnya dialirkan ke proses pembersihan gas sehingga tidak melewati nilai ambang batas yang diijinkan pemerintah. Pengukuran emisi gas buang dilakukan secara berkala. Proses pemasukan dan pengeluaran blok anoda menggunakan 5 unit Anode Baking Crane (ABC), 3 unit di gedung A dan 2 unit di gedung B. ABC juga berfungsi sebagai alat angkat untuk memindahkan tutup tungku dan proses packing kokas di dalam tungku. 3. Rodding Plant atau Pabrik Penangkaian Anoda Rodding plant merupakan pabrik penangkaian Anoda, dimana anoda diberi sebuah tangkai yang kemudian menjadi sebuah produk yang disebut Anoda Tangkai/AA (Anode Assembly). Untuk mencegah oksidasi di Tungku Peleburan, Anoda Tangkai/AA kemudian disemprot dengan Aluminium cair sesuai kebutuhan. Kemudian, Anoda Tangkai/AA ini dikirim ke Pabrik Reduksi untuk selanjutnya digunakan. B. Pabrik Reduksi Pabrik Reduksi beroperasi untuk memproduksi Aluminium cair. Proses produksi Aluminium yang digunakan saat ini ditemukan secara bersamaan oleh Charles Hall di USA dan Paul Heroult di Prancis pada tahun 1886. Prosesnya adalah elektrolisa larutan Alumina (Al2O3) di dalam lelehan Kriolit (Na3AlF6) pada temperatur 980oC, sehingga menghasilkan Aluminium cair. Pot atau tungku reduksi berbentuk kotak baja persegi yang dindingnya berlapiskan batu isolasi atau batu tahan api (Brick) dan

61 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tentang Aluminium

pasta yang disebut Castable. Di dasar pot terdapat katoda karbon yang dihubungkan dengan collector bar, yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Di bawah katoda dilapisi brick. Perusahaan memiliki 510 unit pot reduksi yang terbagi menjadi 3 gedung, di masing-masing gedung terdapat 170 pot. Arus listrik yang digunakan sebesar 190 KA- 208 KA, dengan tegangan rata-rata di setiap pot 4,3 Volt. 1. Operasi Pot Reduksi Alur Proses Reduksi dan Fasilitas Pendukungnya SMELTING PLANT : 200 ha

ALF3

Alumina Trestle : Berth :

Coke

Coal Tar Pitch

Al. Ingot

2.5 km Lenght 1. Inalum  A : 25,000 DWT  B : 16,000 DWT 2. Transffered to Government C : 3,000 DWT

CARBON PLANT

CASTING PLANT

R e d u c t i o n P l a n t : A l 2O 3 + C  Parameter Current Intensity

PLN KUALA TANJUNG

Al + CO2 Unit

Design

Actual

kA

175

188-200

Number of Cell

Pot

510

510

Production Capacity

TPY

225,000

250,000

Current Efficiency

%

87

92.30

DC Consumption

kWH/T - AI

14,500

13,960

SUBSTATION

UTILITY

MAINTENANCE

Asahan River

PLN PORSEA

2

RGD

POWER PLANT 150 Km

a Tob

e: Lak

km 00 1.1

Diagram Sebuah Pot Reduksi

62 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tentang Aluminium

Bahan baku yang digunakan dalam proses peleburan Aluminium ini adalah Alumina yang diperoleh dari Bauksit (Al2O3.xH2O) melalui proses Bayer. Bahan baku diimpor dari Australia. Rumus Kimia Proses Elektrolisa

:

2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO2

2. Operasi Normal Operasi normal adalah keadaan dimana pot sudah berada dalam keadaan stabil dan dapat dioperasikan untuk proses elektrolisa. Selama pot dalam keadaan normal, pekerjaan utama yang biasa dilakukan antara lain: i. Penggantian anoda (anode changing) dan penaikan busbar anoda Di setiap unit pot terdapat 18 buah anoda yang masa pakainya rata-rata 28 hari. Supaya tegangan tetap stabil dan proses elektrolisa berjalan dengan baik, penggantian anoda dilakukan secara berkala dan teratur. Setiap hari biasanya dilakukan penggantian satu anoda untuk tiap pot. Penggantian anoda ini dilakukan dengan menggunakan Anode Changing Crane (ACC). Busbar anoda adalah Aluminium penghantar listrik, untuk menjepit tangkai anoda. Busbar ini dapat naik turun menggerakkan seluruh anoda, karena anoda terkonsumsi oleh proses elektrolisa maka busbar akan turun. Secara berkala busbar akan dinaikkan ke posisi semula. Pekerjaan penggantian anoda dan penaikkan busbar dilakukan dengan bantuan Anode Changing Crane (ACC).

63 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tentang Aluminium

ii. Pengambilan Aluminium cair

dilakukan

melalui

hopper

(Metal Tapping)

Alumina di bagian tengah pot.

Setiap hari Aluminium cair

Pekerjaan ini dikontrol secara

di-tapping atau diambil atau

kontinyu oleh komputer dan

dihisap dengan cara vakum

dilakukan secara berkala.

dengan

menggunakan

v. Pengontrolan Voltase dan

vacuum ladle. Pengambilan

penanggulangan Noise

Aluminium

Agar

setiap

cair

32

Banyaknya yang pot

dilakukan

jam

sekali.

metal

cair

dari

setiap

diambil berkisar

antara

1,5

temperatur

tetap

terjaga, maka volume pot sebanding

dengan

energi

input perlu dikontrol terus menerus

dan

gangguan

ton. Aluminium cair yang

(noise) voltage dihilangkan

diambil

secepatnya.

dari

pot

dibawa

langsung ke casting shop dengan menggunakan Metal Transport Car (MTC). yang

adiktif

merupakan

(reacted

komputer. Anode

dimaksud

AlF3,

adalah

ini

vi. Penghentian Anode Effect

iii. Pemasukan material Material

Pekerjaan

dilakukan dengan bantuan

merupakan

Effect

peristiwa

naiknya secara

voltage

pot

tiba-tiba,

Alumina)

karena konsentrasi Alumina

untuk

mengimbangi

dalam bath terlalu rendah

penguapan

gas

fluorida

(≤ 1%). Voltage naik dari

dan menjaga kondisi bath

4,3 volt menjadi 30-50 volt,

agar tetap stabil. Bath cair

yang dapat mengakibatkan

perlu

kebocoran

dimasukkan

atau

pot.

Anode

dikeluarkan dari dalam pot

Effect

bila tidak sesuai dengan

dengan cara memasukkan

standar tinggi bath, antara

Alumina

20-24

Pemasukan

sambil

menarik

turunkan

pengeluarannya

anoda,

sehingga

gas-gas

cm.

dan dilakukan

secara

menggunakan

manual

bath

car

setiap harinya. iv. Pemecahan

dan kerak

dilakukan blade,

pemasukan

dalam

bath

dibawah anoda dapat keluar. Pekerjaan ini dibantu dengan vii. Pengukuran

parameter-

parameter

Pemecahan teeth

ke

dihentikan

komputer. kerak

pemasukan Alumina tengah

dapat

dengan

sedangkan Alumina

ke

dalam bath sebanyak 4 kg

Pada

operasi

paremeter-perameter

normal, yang

perlu diukur adalah : • Pengukuran tinggi bath dan tinggi metal.

64 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tentang Aluminium

• Pengukuran keasaman.

manual dilakukan, sehingga

• Pengukuran

memberatkan operator. Pot

kemurnian

metal.

biasanya

• Pengukuran tegangan

distribusi pot,

untuk

dilakukan perbaikan, sehingga

tinggi

akan

lumpur dan jumlah metal. • Pengukuran

dimatikan dapat

kembali

temperatur

digunakan

jika

kerusakannya

telah diperbaiki.

bath. C. Pabrik Penuangan 3. Cut Out Pot Pabrik

Penuangan,

atau

Casting

Cut out pot dilakukan bila terjadi

Shop adalah pabrik yang berfungsi

kondisi sudah memburuk dan

mencetak Aluminium cair menjadi

tidak

Aluminium

memungkinkan

untuk

batangan

(Ingot).

operasi lagi. Tanda-tanda pot

Aluminium cair yang dikirim dari

mulai memburuk diantaranya:

pabrik reduksi ke pabrik pencetakan

• Kadar Fe dan Si di dalam

dibawa dengan Metal Transport Car

metal cair meningkat dan tidak

ke pabrik penuangan.

bisa diturunkan lagi. Hal ini biasanya terjadi apabila blok

Di pabrik Penuangan, temperatur

katoda retak atau berlubang,

Aluminium cair tetap dijaga dan

sehingga baja kolektor yang

ditaburi flux untuk memurnikannya.

terletak di bawah blok katoda

Dross yang terbentuk di permukaan

dapat

Aluminium

tererosi

dan

larut

cair

diambil,

lalu

dalam metal cair, hal ini akan

didinginkan di tempat pendinginan

mengakibatkan

dross.

kandungan

naik.

Fe

kenaikan

Sedangkan terjadi

Terdapat 10 unit dapur di pabrik

apabila dinding pot samping

kadar

pencetakan, yang terdiri dari 1 unit

tererosi, sehingga silika yang

dapur pelebur (Melting Furnace) dan

terkandung dalam isolasi akan

9 unit dapur penampung (Holding

larut dan menaikkan kadar Si

Furnace)

dalam metal cair.

kapasitas 30 ton Aluminium cair.

Si

• Operasi pot yang sulit. Bila gangguan sulit

(noise)

ini

suhu

laddle dan isinya ditimbang pada 40

diturunkan.

mengakibatkan timbul

ton scale.

Hal

Anode

Aluminium yang sudah murni diatur

sulit

temperaturnya, kemudian dituangkan

dihentikan. Keadaan seperti

ke casting machine melalui suatu

ini membuat banyak operasi

pengalir, dimana Aluminium ini akan

Effect

yang

Sebelum dituang ke dalam Holding Furnace, Metal Transport Car beserta

dikendalikan, sulit

masing-masing

voltage

dan tegangan sering naik dan

dengan

65 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tentang Aluminium

membeku membentuk Aluminium batangan (ingot). Ingot yang keluar dari casting machine masuk ke conveyor pendingin, lalu dipindahkan ke conveyor penumpuk dengan mengggunakan servo arm. Setelah tumpukan ingot ditimbang, selanjutnya dipindahkan ke lapangan pendingin dengan menggunakan Forklift, sedangkan ingot yang sudah dingin dilakukan proses bundling, kemudian disimpan ke lapangan penyimpanan ingot. Perusahaan memiliki 7 unit casting machine untuk pencetakan ingot 50 pon (22,7 Kg) dengan kapasitas 12 ton/jam untuk masing-masing unit casting. Aluminium yang sudah dicetak, akan disusun (bundle) sebanyak 44 batang Aluminium dengan proporsi 1 bundle ± 1 ton. Selanjutnya Aluminium akan didinginkan secara alami dan disusun di tempat penyimpanan Aluminium. GRADE/CLASS

Inalum

CHEMICAL COMPOSITION (%) Elements Analyzed

Controlled Element

Si

Fe

Cu

Each of Ti and Mn

JIS H2102:2009

Total Sum Of Element Analyzed and Controlled Element

Al

COLOURING (Based on Inalum)

S1-A

-

0.04 Max

0.04 Max

0.01 Max

0.01 Max

0.08 Max

99.92 MIn

Sky Blue

S1-B

-

0.04 Max

0.06 Max

0.01 Max

0.01 Max

0.10 Max

99.90 Min

Sky Blue

S1

Special Class 1

0.05 Max

0.07 Max

0.01 Max

0.01 Max

0.10 Max

99.90 Min

Sky Blue

S2

Special Class 2

0.08 Max

0.12 Max

0.01 Max

0.01 Max

0.15 Max

99.85 Min

Green

G1

Class 1

0.15 Max

0.20 Max

0.01 Max

0.02 Max

0.30 Max

99.70 Min

-

G2

Class 2

0.25 Max

0.40 Max

0.02 Max

0.02 Max

0.50 Max

99.50 Min

-

G3

Class 3

0.50 Max

0.80 Max

0.02 Max

0.03 Max

1.00 Max

99.00 Min

-



Pengolahan Aluminium Aluminium primer dapat dicampur dengan bahan lain untuk menghasilkan logam alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda. Komposisi utama dalam Aluminium alloy adalah besi, silikon, tembaga dan magnesium. Ada beberapa cara pengolahan Aluminium primer menjadi produk-produk yang dapat dimanfaatkan, umumnya adalah: 1. Pencetakan (casting), menjadi bentuk yang beragam hingga tak terbatas. 2. Penipisan (rolling), menjadi bentuk piringan (plate), lembaran (sheets) atau lapisan wafer yang sangat tipis. Proses rolling mengubah karakteristik logam menjadi lebih liat. 3. Ekstrusi (extrusion) dalam berbagai bentuk.

66 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tentang Aluminium

Produk yang terbuat dari

menghemat bahan bakar dan juga ramah

Aluminium

didaur

lingkungan selama masa pakai kendaraan

ulang berkali-kali. Energi yang

dapat

tersebut. Kabel transmisi yang lebih ringan

dibutuhkan untuk mendaur

membutuhkan struktur pendukung yang

ulang Aluminium dan emisi

lebih sedikit dan ringan juga.

gas rumah kaca yang timbul hanya

5%

dari

produksi

Aluminium primer.

Produk

Aluminium

juga

digunakan

secara luas untuk proteksi, kemasan, dan penyajian makanan dan minuman.

Kegunaan dan Aplikasi Aluminium

Aluminium

dapat

dibentuk

menjadi

lembaran yang sangat tipis dengan sifat Karena sifat dan karakteristiknya seperti:

yang ringan, kuat dan kualitas insulasi

ringan, kuat, mudah dibentuk, tahan

yang

korosi, mempunyai konduktivitas listrik

makanan, kosmetik, produk farmasi dan

tinggi, menahan panas dan dingin dan

melindunginya dari ultraviolet, bau dan

lain-lain, Aluminium memiliki kegunaan

bakteri. Kemasan Aluminium aman, tahan

dan aplikasi meliputi area konstruksi,

rusak, higienis, mudah dibuka dan dapat

transportasi, alat-alat listrik dan bahan

didaur ulang. Aluminium meneruskan kalor

untuk kemasan.

konduksi dan memantulkan kalor radiasi.

baik

dalam

mempertahankan

Sekitar separuh dari alat-alat masak yang Aluminium murni bersifat cukup lunak

ada di pasaran terbuat dari Aluminium.

namun

mencampurkannya

Alat-alat masak dari Aluminium hanya

dengan sejumlah kecil logam lain, alloy

dengan

membutuhkan seperempat dari energi

yang dihasilkan dapat memiliki kekuatan

yang dibutuhkan untuk memanaskan

seperti baja dengan massa yang hanya

baja atau besi tuang. Aluminium hanya

setengahnya.

Aluminium

kehilangan panas sekitar 7 % dari yang

1/25 kali baja bertahanan tinggi, massa

diterimanya dan memanfaatkan 93%-nya

Aluminium setara dengan 1/3 dari massa

untuk memasak.

tembaga

Laju

korosi

sedangkan

konduktivitas

listrik Aluminium dua kali lebih tinggi dari tembaga.

Sifat-sifat

tersebut

Prospek Bisnis Aluminium

sangat

menguntungkan untuk aplikasi Aluminium

Aluminium merupakan komoditas yang

dalam

bangunan

penting di masa depan. Sebagai bahan

sebagai pengganti kayu, otomotif dan

pengganti terhadap baja, tembaga dan

transmisi listrik.

kayu, kebutuhan akan Aluminium akan

bidang

konstruksi

meningkat dari waktu ke waktu, sementara Semua jenis produk Aluminium dapat

efisiensi dalam memproduksinya akan

digunakan pada konstruksi dan renovasi

meningkat

bangunan, seperti rangka, siku, jendela,

Tentunya peningkatan kebutuhan ini akan

kaca atap, pintu, layar, penadah hujan,

sebanding

kanopi, dan lain-lain. Mesin otomotif yang

baku, terutama Alumina.

secara dengan

berkesinambungan. kebutuhan

bahan

ringan memberi manfaat dalam upaya

67 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tentang Aluminium

Neraca Aluminium Primer Dunia Kilo Ton 18.000 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0

Q3.2012 Q4.2012 Q1.2013 Q2.2013 Q3.2013 Q4.2013 Q1.2014 Q2.2014

Produksi

Konsumsi

Kapasitas

Neraca Pasar (sumber: UC Rusal, 2014) Long term Smelter Capacity Requirement 85 75 65 55 45 35 25 2000

2005

Project Capacity

2010

2015

2020

2025

Additional Invesment Required

2030

Required Capacity

Proyeksi Kebutuhan (sumber: CRU Group, 2006) Dari grafik di atas terlihat kebutuhan Aluminium dunia saat ini sekitar 12,5 juta ton per kuartal atau 50 juta ton per tahun. Kebutuhan Aluminium dunia akan meningkat dan akan mencapai sekitar 70 juta ton per tahun pada tahun 2025. Diharapkan suplai dapat mengikuti kebutuhan pasar tersebut.

68 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tentang Aluminium

Sementara grafik menjelaskan kebutuhan Aluminium dalam negeri saat ini sekitar 800 ribu ton per tahun, kebutuhan ini masih belum terpenuhi dengan kapasitas produksi Perusahaan saat ini yang sekitar 260 ribu ton per tahun atau hanya mencukupi 31% dari kebutuhan tersebut. Terlihat bahwa pertumbuhan Aluminium dalam negeri dalam 5 (lima) tahun terakhir mencapai 24% per tahun. Dengan demikian, maka peluang untuk industri Aluminium dalam negeri masih akan sangat terbuka. Hal ini mendorong Inalum untuk meningkatkan kapasitas dan melakukan diversifikasi produk dan ekspansi usaha dalam industri Aluminium dalam negeri. Grafik Forecast Supply-Demand Aluminium Domestik (2014 - 2025) 2.500

Kap. Produksi Inalum

Permintaan Domestik 2002

2.000

1780

1.500

1.000

804

859

923

997

1082

200

200

2014

2015

1181

1296

1432

1591

Gap

1000 750

500

0

2265

267

255

218

2016

2017

2018

500

500

500

500

2020

2021

2022

2023

316

2019

2024

2025

Sumber: Roadmap Industri Berbasis Mineral Logam (Kementerian Perindustrian - 2014) diolah.

69 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Ruang Lingkup Usaha Sesuai

dengan

Perusahaan,

Anggaran

PT

Dasar

Indonesia

Asahan

2. Menjual tenaga listrik sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-

Aluminium (Persero) selanjutnya disebut

undangan.

sebagai “Perusahaan” adalah perusahaan

3. Melaksanakan

yang melakukan usaha di bidang industri

di bidang

Aluminium

mencapai

pemasaran dan penjualan produk

maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan

sejenis yang dihasilkan oleh pihak lain

dapat

terpadu.

Untuk

melaksanakan

kegiatan

usaha

utama sebagai berikut:

usaha

baik di dalam maupun luar negeri. 4. Menyewakan atau mengkerjasamakan

1. Membangun dan menyelenggarakan usaha di

kegiatan

perdagangan meliputi

bidang produksi dan

sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Perusahaan.

pengolahan Alumina, Pabrik Kalsinasi Kokas termasuk produk turunannya,

Sebagai unit usaha utama, Perusahaan

Pabrik Peleburan Aluminium termasuk

memiliki

produk turunannya.

sekaligus kantor pusat, Pembangkit Listrik

2. Membangun dan mengoperasikan

pabrik peleburan Aluminium

Tenaga Air (PLTA) sebagai pendukung

pembangkit listrik untuk menunjang

aktivitas

kegiatan usaha tersebut di atas.

perwakilan serta kantor penghubung di

3. Melaksanakan kegiatan pemasaran,

operasional,

dan

kantor

dua kota besar, Jakarta dan Medan.

penjualan dan distribusi hasil produksi sesuai

dengan

kegiatan

usaha

tersebut di atas dan produk sejenis lainnya. 4. Membangun dan mengoperasikan sarana

dan

prasarana

untuk

menunjang kegiatan usaha utama. Selain kegiatan usaha utama di atas,

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) selanjutnya disebut sebagai

“Perusahaan” adalah

Perusahaan dapat melakukan kegiatan

perusahaan yang melakukan

usaha lain dalam rangka optimalisasi

usaha di bidang industri

pemanfaatan sumber daya Perusahaan

Aluminium terpadu.

untuk: 1. Melaksanakan kegiatan usaha di bidang jasa, meliputi jasa konsultasi, rancang

bangun/desain

dan

rekayasa/engineering pada kegiatan usaha tersebut di atas.

70 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Ruang Lingkup Usaha

71 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Sejarah Singkat

Usaha untuk mendayagunakan Sungai Asahan, sungai yang mengalir dari Danau Toba, dan bermuara ke Selat Malaka sudah dilakukan berulang-ulang sejak era pendudukan Hindia Belanda. Studi kelayakan paling awal dilakukan tahun 1919 oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan pada tahun 1939 Maat-schappij Tot Exploitatie Va de Waterkracht in de Asahan Rivier (MEWA) berencana merintis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura. Pada tahun 1962, rencana pemanfaatan air Danau Toba untuk keperluan pembangkit listrik kembali berjalan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Rusia untuk mengadakan studi kelayakan pembangunan Proyek Asahan. Namun, hal ini kembali gagal akibat kondisi sosial politik ekonomi tahun 1965 yang tidak menguntungkan. Hingga tahun 1968, Nippon Koei perusahaan konsultan asal Jepang menyerahkan laporan kelayakan sementara tentang Proyek Aluminium Asahan yang kemudian disusul dengan laporan mengenai Power Development Project. Pada tahun 1970 dilakukan penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dengan Nippon Koei untuk engineering service mengenai perencanaan dan penyelidikan secara rinci Proyek PLTA No. 2 dari pengembangan pembangunan Asahan. Tahun 1972 laporan ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia, yang menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan Aluminium sebagai pengguna utama dari listrik yang dihasilkannya. Setelah melalui perundingan yang panjang dan tersedianya bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk Proyek Asahan, pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 penanam modal asal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan. Kedua belas Penanam Modal Jepang tersebut adalah: Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C. Itoh & Co., Ltd., Nisso Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., dan Mitsui & Co., Ltd. Ke-12 penanam modal ini, bersama Pemerintah Jepang pada tanggal 25 November 1975 membentuk sebuah perusahaan penanam modal dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. (NAA) yang berkedudukan di Tokyo. Pada 6 Januari 1976, NAA bersama Pemerintah Indonesia mendirikan sebuah perusahaan patungan di Jakarta, dengan nama PT Indonesia Asahan Aluminium (“Inalum”). Ini merupakan bagian dari Perjanjian Induk, dimana Inalum akan menjadi perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan. Saat Inalum didirikan, NAA menguasai 90% kepemilikan saham, sementara

Pemerintah Indonesia hanya memiliki 10% saham.

72 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Sejarah Singkat

September 1979, kepemilikan saham

Pernyataan Pengalihan Saham No. 86 oleh

berubah, dimana NAA memiliki 75% dan

Notaris Aryanti Artisari, SH., M.Kn, Nippon

Pemerintah

25%.

Asahan Aluminium Co., Ltd. mengalihkan

Kepemilikan saham kemudian kembali

investasinya atas 541.946 lembar saham

berubah di Juni 1987, menjadi 58,87%

Perusahaan kepada Pemerintah Republik

milik NAA dan 41,13% dimiliki Pemerintah

Indonesia

Indonesia, dan mengalami perubahan

Pemerintah Republik Indonesia membayar

kembali pada 10 Februari 1998 menjadi

kepada

41,12% untuk NAA dan 58,88% untuk

Co.,Ltd. sebesar USD556.700.000 untuk

Pemerintah Indonesia.

pengalihan

Indonesia

memiliki

Nippon

adanya

Negara Republik Indonesia dengan jumlah kepemilikan 100% atas 920.476 lembar saham Perusahaan yang diterbitkan.

(pemegang

saham)

Asahan

saham

Aluminium

tersebut.

pengalihan

dan

Dengan

tersebut,

maka

Untuk melaksanakan Perjanjian Induk,

pemegang tunggal saham Perusahaan

Pemerintah

Indonesia

adalah

mengeluarkan

SK

Presiden

kemudian No.

5

Republik

Indonesia

dengan jumlah kepemilikan 100% atas

Tahun 1976 sebagai landasan hukum

920.476

terbentuknya

Otorita

Negara lembar

saham

Perusahaan

Pengembangan

yang diterbitkan. Perubahan Anggaran

Proyek Asahan yang kemudian berganti

Dasar yang berisi tentang perubahan

nama menjadi Otorita Asahan. Otorita

pemegang saham ini sudah mendapatkan

ini

yang

persetujuan dari Menteri Hukum dan

lancarnya

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

menjadi

wakil

bertanggung

pemerintah

jawab

pembangunan

atas

dan

pengembangan

dalam

Surat

Keputusan

No.

AHU-

Proyek Asahan. Inalum tercatat sebagai

AH.01.1056092 tanggal 24 Desember

pelopor dan perusahaan pertama di

2013. Pada tanggal 21 April 2014, status

Indonesia yang bergerak di bidang industri

Perusahaan resmi berubah menjadi Badan

peleburan Aluminium dengan investasi

Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai dengan

sebesar 411 miliar Yen.

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014 tentang Penetapan PT Indonesia Asahan

Perjanjian Induk tersebut berakhir 30

Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan

tahun sejak produksi komersial atau

(Persero).

pada tanggal 31 Oktober 2013. Pada tanggal 9 Desember 2013, dilaksanakan penandatanganan “Agreement in relation to the expiry of the Master Agreement in respect of and the transfer of share in PT Indonesia Asahan Aluminium” sebagai

pengakhiran Perjanjian Induk

dan penyerahan saham Perusahaan yang dimiliki Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. kepada Pemerintah Republik Indonesia

Inalum tercatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang industri peleburan Aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

(pemegang saham). Pada tanggal 19 Desember

2013,

berdasarkan

Akta

73 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Jejak Langkah

19191939

1968

19701972

1975

Studi kelayakan

Laporan kelayakan

Rekomendasi hasil

Penandatanganan

optimalisasi Sungai

sementara Proyek

laporan kelayakan

Perjanjian Induk antara

Asahan oleh Pemerintah

Aluminium Asahan dan

pembangunan

Pemerintah Republik

Hindia Belanda.

laporan mengenai Power

Pembangkit Listrik

Indonesia dan 12 penanam

Development Project oleh

Tenaga Air (PLTA)

modal asal Jepang.

Nippon Koei.

dan pabrik peleburan

Studi kelayakan Sungai Asahan kembali

Asahan, hasil kerjasama

Pemerintah Jepang dan

dilakukan Perusahaaan

Departemen Pekerjaan

ke-12 penanam modal

asal Belanda, Maat-

Umum dan Tenaga Listrik

Proyek Asahan mendirikan

schappij Tot Exploitatie

dan Nippon Koei.

perusahaan penanam

Va de Waterkracht in de

modal, Nippon Asahan

Asahan Rivier (MEWA).

Aluminium Co., Ltd.

74 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

74

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Jejak Langkah

1976

2013

2014

6 Januari, Pemerintah

Kesepakatan pemutusan

21 April, Presiden Republik Indonesia melalui

Republik Indonesia

kontrak antara Pemerintah

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014

dan Nippon Asahan

Republik Indonesia dan

telah menetapkan status Perusahaan menjadi

Aluminium Co., Ltd.

Nippon Asahan Aluminium

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia

menandatangani

Co., Ltd. yang menandai

Asahan Aluminium terhitung sejak tanggal 19

perjanjian perusahaan

PT Indonesia Asahan

Desember 2013.

patungan PT Indonesia

Aluminium (Persero)

Asahan Aluminium.

sebagai Badan Usaha

21 April, Menteri Negara BUMN selaku

Milik Negara Republik

Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan

Indonesia.

Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan

Pemerintah Indonesia mendirikan Otorita

Aluminium telah menandatangani dan

Asahan.

mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan melalui Surat Keputusan No. S-267/MBU/2014 tentang Perubahan Anggaran Dasar PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 30 Mei, Dewan Komisaris menyetujui usulan mengenai Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang diajukan oleh Direksi Inalum pada saat Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. 19 Desember, peluncuran logo dan mars Inalum yang baru sebagai bagian dari transformasi perubahan status Inalum menjadi BUMN. 75 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

75

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

Keputusan Direksi No: SK-005/DIR/2014 tertanggal

telah dilakukan dengan melibatkan unsur staf pimpinan

6 Juni 2014 tentang Penetapan Visi, Misi dan Nilai

Perusahaan.

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

Selanjutnya,

setelah

mendapatkan

persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 30 Mei 2014, yang selajutnya disahkan melalui Surat

Visi

“Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan”

Misi »» Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi Pemangku Kepentingan.

»» Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang tepat sasaran.

»» Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.

»» Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium.

76 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Nilai-Nilai Perusahaan Perusahaan memiliki Nilai-nilai Perusahaan yang disebut PROSPEKTIF, dengan penjabaran sebagai berikut:

Profesional Kami bekerja secara profesional dengan menerapkan praktik bisnis terbaik. Pengembangan Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan. Kerjasama Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi. Tanggung jawab Kami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik. Integritas Kami menjalankan bisnis dengan integritas. Faedah Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraan.

77 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Logo Inalum Sesuai dengan perkembangan, logo Inalum juga mengalami perubahan yang diluncurkan pada tanggal 19 Desember 2014 dengan penjelasan sebagai berikut:

78 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Organisasi Administrasi Eddy Kristanto

Direktur Umum & Sumber Daya Manusia Carry Mumbunan

Umum & CSR Wijayanto Djoko L Administrasi SDM & Welfare Nugraha M. Toyib Pengembangan SDM Moh. Rozak H. Treasury Robinsong Girsang

Direktur Keuangan Oggy Achmad Kosasih

Budgeting & Accounting Afrizal Noorbey Logistik Untung Baritno

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Komisaris Penunjang Komisaris: Komite Audit

DEWAN KOMISARIS

Proyek Pengembangan Dante Sinaga

Direktur Pengembangan & Bisnis Harmon Yunaz

Perencanaan Strategis Ismadi YS Jenal Marketing & Sales Salman Farisi Reduksi & Penuangan Aji Rustanto

DIREKSI

Karbon Kusnandar D. Sartono

DIREKTUR UTAMA

Winardi

Direktur Operasi Sahala Hasoloan Sijabat

Pemeliharaan Dwi Yantho Soetimin Engineering Ivan Ermisyam Operasi PLTA & Distribusi Muhammad Aris Tahir Pemeliharaan PLTA Benny Iskandar

Wakil Manajemen* Sahala Hasoloan Sijabat

Pengawasan Internal Rainaldy Harahap Sekretaris Perusahaan Ricky Gunawan Legal & Kepatuhan Satyawarman Tarigan Pengadaan Suryadi Munir

Struktur Organisasi per 31 Desember *) Jabatan Wakil Manajemen secara ex-officio dirangkap oleh Direktur Operasi

Auditor Internal Yohanes Sigit Subandriawan

79 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Komposisi Kepemilikan dan modal Saham Daftar Pemegang Saham dan Kepemilikan Saham

100% Pemerintah Republik Indonesia Jumlah Saham, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar saham)

920.476 Persentase Kepemilikan (%)

100 Jumlah (USD)

920.476.000

Jumlah Saham, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar saham)

Persentase Kepemilikan (%)

Jumlah (USD)

Pemerintah Republik Indonesia

920.476

100

920.476.000

Jumlah

920.476

100

920.476.000

Pemegang Saham

Pada

tanggal

19

Desember

2013

Nippon Asahan Aluminium, Co. Ltd.,

berdasarkan akta notaris No. 86 oleh

sebesar

USD556.700.000

Aryanti Artisari, SH., MKn, disebutkan

pengalihan

saham

bahwa

Aluminium

demikian, pemegang saham Perusahaan

Co., Ltd. mengalihkan 541.946 lembar

tunggal adalah Negara Republik Indonesia

sahamnya kepada Pemerintah Indonesia

dengan

(pemegang

sebesar 920.476 lembar seperti yang

Nippon

Asahan

saham),

dan

Pemerintah

Republik Indonesia membayar kepada

jumlah

tersebut.

kepemilikan

untuk Dengan

saham

tersebut dalam tabel di atas.

80 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Perusahaan

melakukan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian

perdagangan saham melalui Initial Public

belum

Badan Usaha Milik Negara. Oleh sebab

Offering (IPO) atau Penawaran Umum

itu, kronologis pencatatan saham dan

Perdana. Seluruh kepemilikan lembar

efek lainnya, serta pelaporan realisasi

saham Perusahaan di bawah Negara

penggunaan dana hasil Penawaran Umum

Republik Indonesia dan dikelola oleh

tidak dilaporkan dalam tahun buku 2014.

81 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Penghargaan dan Sertifikasi

1992

Penghargaan Sahwali Awards tentang Environmentally Friendly Businessman dari Indonesian Environmental Management and Information Center (IEMIC).

1998

1998

2002

2004

Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. AU98/1054 untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. ID03/0239 untuk Pabrik Peleburan.

Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan No. GB02/55087 dari SGS International.

Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

82 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Penghargaan dan Sertifikasi

2005

2005

2005

2007

2008

2009

Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

Sertifikat International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code No. 02/0151-DN dari Pemerintah RI.

Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

83 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Penghargaan dan Sertifikasi

2010

2011

Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

2012

Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

2011

Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

2013

Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

2013

Certificate of Emission Reduction (CER) pertama di dunia dalam jajaran perusahaan peleburan aluminium dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dalam upaya mengurangi emisi gas perfluorocarbon (PFC) atau emisi gas rumah kaca sebesar 71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun.

84 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Penghargaan dan Sertifikasi

2014

Peringkat GOLD untuk Program CSR bidang Pendidikan dan Budaya (Program Beasiswa Sarjana dan SMA berbasis Desa) dan Kesehatan (Pemberdayaan Posyandu), SILVER di bidang penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan (Program Warung Nelayan : Usaha Ekonomi Alternatif), serta peringkat APRESIASI di bidang Investasi Sosial untuk infrastruktur (Program Air Bersih bagi Masyarakat Pesisir) oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD), Kementerian Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dan BSN (Badan Standarisasi Nasional)

2014

Penghargaan GKPM Awards: CSR Best Practice for MDGs dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan CFCD atas bentuk wujud nyata kontribusi dan komitmen Perusahaan di bidang pendidikan dasar.

2014

Pelapor Devisa Hasil Ekspor (DHE) eksportir ke-3 terbaik untuk tahun buku 2014 dari Bank Indonesia.

2014

Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

85 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Sejalan dengan misi Perusahaan untuk menjalankan industri Aluminium terpadu yang menguntungkan. Perusahaan merencanakan pengembangan usaha melalui peningkatan kapasitas peleburan aluminium dan melakukan integrasi bisnis

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Kebijakan Strategis 2014

Kebijakan Strategis 2014

ditingkatkan menjadi 500 ribu ton per tahun pada 2020 akan dibutuhkan energi

Integrasi bisnis ini secara vertikal baik ke

listrik yang saat ini direncanakan berasal

arah

membangun

dari PLTU sebagai sumber energi listrik

pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC)

bagi tungku reduksi baru dengan teknologi

dan

yang

upstream pabrik

(dengan

Smelter

Grade

Alumina

lebih

modern.

Pembangunan

(SGA)) maupun ke arah downstream

PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk

(Pengembangan Bisnis Produk Turunan

memenuhi suplai kebutuhan listrik pabrik

Aluminium berupa billet, alloy, otopart

peleburan Aluminium yang baru tetapi

dan

dalam

juga dapat dimanfaatkan untuk Kawasan

bentuk penanaman modal sendiri, anak

Industri Terpadu Kuala Tanjung dan Sei

Perusahaan maupun strategic partnership

Mangkei maupun Sumatera Utara.

kabel),

yang

dilakukan

yang bertujuan untuk menjamin stabilitas suplai bahan baku serta mendukung

Sebagai

peningkatan

pengembangan

kapasitas

produksi

Aluminium.

konsekuensi

Perusahaan,

dari

yang diperlukan

program dijalankan perluasan

lahan, khususnya untuk proyek PLTU, Terkait dengan peningkatan kapasitas

CPC dan Produk Turunan. Perusahaan

produksi Aluminium dari saat ini sebesar

juga merencanakan untuk melakukan

260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu

reklamasi wilayah pesisir di sisi Utara

ton per tahun pada 2019, yang kemudian

Pabrik Peleburan saat ini.

88 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Kebijakan Strategis 2014

No.

Nama Proyek

Progress di Tahun 2014

1.

Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC)

2.

Pabrik Bisnis Smelter Grade Alumina (SGA)

3.

PLTU dan Pelabuhan

4.

Ekspansi Pabrik Peleburan Aluminium

5.

Produk Turunan Aluminium

6.

Persiapan Lahan

7.

Pendirian Anak Perusahaan

1. Izin prinsip pendirian Anak Perusahaan disetujui oleh RUPS pada 2 Mei 2014. 2. NDA (Non-Disclosure Agreement) dengan calon mitra bisnis (PT Pertamina) terkait join preFeasibility Study (pre-FS) pembangunan pabrik CPC telah ditandatangani pada 6 November 2014. Sementara, proses join pre-FS dilaksanakan pada 21 Oktober 2014 s/d 15 Desember 2014. 3. Feasibility study oleh konsultan telah dilakukan sejak November 2014 dan ditargetkan selesai pada Maret 2015. 1. NDA dengan calon mitra bisnis, PT Antam Tbk (SGA-Mempawah) dan PT Alakasa Industrindo Tbk (Gesit Group), dilakukan sejak 19 September 2014 s/d 19 Desember 2014. 2. Penilaian (evaluasi) terhadap calon mitra bisnis di atas melalui akses data room, hasil Feasibility Study serta site visit telah dilaksanakan sejak 19 November 2014 s/d 19 Desember 2014 bersama dengan Konsultan Perusahaan. Rekomendasi terkait alternatif kemitraan serta tindak lanjut yang harus dilakukan telah disampaikan di dalam Laporan Evaluasi. 1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi, presentasi dan studi banding telah dilakukan selama kurun Maret 2014 hingga Oktober 2014. 2. Penandatanganan MoU dengan PT Bukit Asam Tbk untuk kerjasama PLTU Kuala Tanjung melalui Join Feasibility Study telah dilakukan pada 14 Oktober 2014. 3. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap negosiasi. 1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi dan presentasi telah dilakukan sejak Maret 2014 hingga Oktober 2014. 2. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap finalisasi hasil evaluasi. 1. Penandatanganan NDA dengan calon mitra pabrik kabel telah dilaksanakan pada Oktober 2014, sementara rapat pendahuluan untuk mendiskusikan langkah selanjutnya telah dilaksanakan pada 13 November 2014. 2. Diskusi dengan Kementerian BUMN terkait hilirisasi industri Aluminium Perusahaan telah dilaksanakan pada 15 Desember 2014, dimana Kementerian BUMN secara prinsip menerima apa yang disampaikan Perusahaan dan meminta Perusahaan untuk melakukan hilirisasi melalui antara lain: Pembentukan Joint Venture Company (Perusahaan Patungan) dengan investor yang memberikan nilai tambah produk paling tinggi, Pembangunan pabrik semi produk secara mandiri, serta Pemanfaatan aset PT Asahan Aluminium Alloys. 3. Diskusi dengan PT Astra terkait bahan baku berupa produk alloy dari Perusahaan telah dilaksanakan pada Desember 2014. 1. Pembentukan Tim Persiapan Lahan melalui SK Direktur pada 14 Agustus 2014 dan Kick-off Meeting dilaksanakan pada 25 Agustus 2014. 2. Izin reklamasi lahan dari Pemerintah Daerah setempat diterima pada 19 September 2014. 3. Proses pengadaan konsultan untuk melakukan FS, AMDAL, Detail Enginering Design (DED) dan pengawasan proyek sedang dilakukan pada Desember 2014. Pada 2014, program ini difokuskan pada Tahap Persiapan untuk mendapatkan rekomendasi tertulis dari Dewan Komisaris untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN. Terdapat 5 (lima) anak perusahaan yang akan dibentuk, yaitu CPC Plant, SGA Plant, PLTU, Pabrik Produk Turunan Aluminium dan Pengelolaan Limbah.

89 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Operasi Produksi Aluminium Proses Produksi Peleburan Aluminium merupakan aktivitas usaha utama Perusahaan. Tahapan proses peleburan dan produksi Aluminium dari Perusahaan dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Diagram Proses Peleburan dan Produksi Aluminium

Proses produksi dimulai dari penerimaan

Kokas yang ada di dalam silo kemudian

bahan baku yaitu Alumina, Kokas (CPC)

dicampur dengan butt atau puntung anoda

dan Coal Tar Pitch (CTP) melalui pelabuhan

dan dipanaskan terlebih dahulu. Material-

sendiri, yang dibongkar dan dimasukkan

material tersebut dicampur dengan pitch

ke dalam silo masing-masing melalui belt

sebagai perekatnya. Kemudian, material

conveyor. Alumina di dalam silo kemudian

tersebut dicetak dalam shaking machine

dialirkan ke Dry Scrubber System untuk

menjadi blok karbon mentah. Blok inilah

direaksikan dengan gas HF dari tungku

yang kemudian dipanggang di Baking

reduksi.

tersebut

Furnace. Anoda yang sudah dipanggang

kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan

kemudian dibawa ke pabrik penangkaian

dan

untuk diberikan tangkai, yang disebut

Anode

Reacted Changing

Alumina  Crane

(ACC)

dimasukkkan ke dalam tungku reduksi.

Anode

Assembly.

Selanjutnya

Anode

90 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Menteri BUMN, Rini M Soemarno dalam kunjungannya ke Inalum sebagai kunjungan pertama ke BUMN di luar Pulau Jawa

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Operasi

Assembly dibawa ke Pabrik Reduksi

Furnace.

dengan

kendaraan

khusus,

Setelah

mendapat

proses

Anode

lanjutan, Aluminium cair ini dicetak di

Transport Car (ATC) untuk digunakan

Casting Machine menjadi Ingot dengan

sebagai elektroda dalam proses elektrolisa.

beratnya 22,7 kg per batang. Inilah produk

Setelah anoda tersebut dipakai selama

akhir Perusahaan, Aluminium batangan

kurang lebih 28 hari di dalam pot, puntung

(ingot) yang di bundling dan siap untuk

Anoda tersebut diganti dengan yang baru.

dipasarkan.

Puntung

tersebut

kemudian

dipecah

di pabrik penangkaian untuk dipakai

Bahan baku yang disediakan didapat

lagi. Di dalam tungku reduksi, Alumina

melalui pembelian secara impor maupun

akan

Aluminium

lokal. Penyediaan bahan baku dilakukan

cair dengan jumlah produksi setiap pot

setiap tahun yang dihitung berdasarkan

1,8 sampai 2 ton Aluminium/32 jam.

kebutuhan operasi yang telah ditetapkan.

Aluminium cair tersebut dibawa ke pabrik

Sumber penyediaan bahan baku utama

Penuangan dengan Metal Transport Car

Perusahaan adalah sebagai berikut:

dielektrolisa

menjadi

(MTC) dan dituangkan ke dalam Holding Bahan Baku

Sumber Penyedia Bahan Baku Impor

Alumina Calcined Petroleum Cokes (CPC) - High Sulfur - Low Sulfur Coal Tar Pitch (CTP)

: Australia : Kuwait, Jepang, India : Argentina : India, Tiongkok Bahan Baku Lokal

Aluminium Fluoride (ALF3). Calcined Petroleum Cokes (CPC) - High Sulfur - Low Sulfur

: Surabaya : Surabaya : Surabaya

Produktifitas Produksi Produksi

Aluminium

dari

sama pada tahun fiskal 2013 yang perusahaan

mencapai 191.821 ton.

mengalami pertumbuhan yang signifikan. Selama sembilan bulan terakhir, periode

Tabel di bawah menunjukkan kinerja

tahun

operasi

produksi

buku

April-Desember

2014,

pabrik

peleburan

Aluminium

mencapai

antara tahun 2010 hingga 2014 yang

199.692 ton, meningkat 4,1 % atau 7.871

cukup memuaskan dengan pencapaian

ton dari pencapaian di periode yang

sebagai berikut:

Aluminium

ingot

91 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Operasi

ITEM

UNIT

2014*

2013

2012

2011

2010

TOTAL/ RATA-RATA

 

 

 

 

 

 

 

1.

JUMLAH TUNGKU REDUKSI (pot)

 

Startup(MC Base)

Pot

50

70

76

117

84

397

 

Cut-out

 

Pot

67

70

69

104

105

415

 

Operasi Tungku Akhir Bulan

Pot

486

503

503

496

483

486

Pot.Hari

138.488

181.443

182.375

177.375

181.928

861.609

 

 

 

 

 

 

 

 

Tungku. Hari

 

 

2.

PRODUKSI ALUMINIUM

 

 

 

 

 

 

 

 

Produksi Aluminium Ingot

Ton

199.692

256.602

254.150

246.086

253.803

1.210.333

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

BASIS DATA

 

 

 

 

 

 

 

 

Arus

kA

197,9

193,14

190,16

190,55

190,024

192,354

 

Current Efficiency (CE)

%

91,68

91,81

91,86

91,31

91,55

91,64

 

Produksi Aluminium

Ton/Pot

1,4

1,4

1,4

1,4

1,4

1,4

 

Tegangan Pot

V

4,364

4,373

4,359

4,372

4,347

4,363

 

DC Power

kWH/T-Al

14.193

14.201

14.150

14.279

14.162

14.197

 

DC Power Gross

kWH/T-Al

14.194

14.205

14.151

14.279

14.174

14.201

 

AC Power Nett

kWH/T-Al

14.652

14.658

14.591

14.701

14.628

14.646

 

AC Power Gross

kWH/T-Al

14.653

14.662

14.592

14.701

14.640

14.650

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

KEMURNIAN METAL

 

 

 

 

 

 

 

 

Al

 

%

99,78

99,81

99,81

99,8

99,78

99,8

 

Fe

 

%

0,176

0,148

0,141

0,158

0,174

0,16

 

Si

 

%

0,041

0,041

0,046

0,043

0,044

0,043

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

UNIT KONSUMSI

 

 

 

 

 

 

 

 

Alumina

kg/T-Al

1.904

1.900

1.900

1.900

1.900

1.901

 

Aluminium Fluoride

kg/T-Al

18,2

18,7

19,3

18,8

14,5

17,9

 

Soda Ash

Ton

12,9

0,6

0,6

1

0,6

15,8

 

Petroleum Cokes

Ton

9,19

22,95

0,9

 

55,02

88,1

 

LPG

 

Ton

141,33

149,02

236,18

368,42

99,18

994,1

 

Siklus Penggantian Anoda

hari

26,9

27,17

27,15

25,82

26,09

26,63

92 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Operasi

ITEM

UNIT

2014*

2013

2012

2011

2010

TOTAL/ RATA-RATA

 

Early AC Ratio

%

2,23

3,06

1,69

4,55

6,52

3,6

 

Anode (Gross)

kg/T-Al

611

611

613

616

612

612,6

 

Anode (Nett)

kg/T-Al

443

444

445

446

444

444,3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

BATH BEKU

 

 

 

 

 

 

 

 

Product

Cut-Out

Ton

201

210

207

429

432

1.479

 

 

Normal

Ton

9.507

9.260

10.237

9.070

7.423

45.497

 

 

Total

Ton

9.708

9.651

10.444

9.499

7.855

47.157

 

Using

Start-Up

Ton

1.035

1.633

1.725

3.611

2.783

10.787

 

 

Abnormal

Ton

5.295

4.015

2.579

4.164

3.982

20.035

 

 

To S-52

Ton

2.435

1.854

2.703

1.000

2.012

10.004

 

 

Total

Ton

8.764

7.964

7.550

23.302

21.467

69.047

 

Penjualan

Ton

2.260

2.000

-

500

1.500

1.252

 

Balance

Ton

2.698

3.636

2.444

1.970

1.844

2.518

 

*Periode April – Desember 2014 Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir (periode Tahun Fiskal 2010-2013 & Tahun Buku 2014) adalah sebagai berikut: Unit : Ton Tahun

No

Bahan Baku

1

Alumina

2

Calcined Petroleum Cokes

 

 

- High Sulfur

 

2014*

2013

2012

2011

2010

430.078

445.420

471.240

441.389

514.930

 

 

 

57.110

66.301

55.725

40.840

69.081

- Low Sulfur

33.655

57.907

36.514

60.879

35.691

3

Coal Tar Pitch

19.422

22.045

23.528

21.400

28.241

4

Aluminium Floride

3.500

4.449

4.300

4.500

4.000

*Periode April – Desember 2014

Pemeliharaan Tercapainya target produksi, didukung oleh peralatan dan fasillitas yang memadai. Perusahaan memiliki kebijakan ketat terhadap pemeliharaan terhadap peralatan dan

93 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Operasi

fasilitas pendukung guna menunjang proses produksi. Upaya-upaya pemeliharaan terhadap peralatan dan fasilitas pendukung dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel Kinerja Pemeliharaan 2014 No

Item

Apr.

Mei

Jun.

Jul.

%

98

96

92

97

97

93

95

95

Frekuensi peralatan kali bermasalah

8

10

10

11

8

5

10

11

1

2

Availability

Total/ Rata2

2013

2012

2011

2010

95

95

95

94

92

91

12

85

189

778

1.047

1.482

Agu. Sep. Okt. Nop. Des.

Catatan: - Available hours (%) = (24 Jam - Down Time)/24 Jam

Pembangkit Listrik Tenaga Air (Plta)

1000

D.T.H 3.674 KM2

D.T.H 3.450 KM2 0 KM

900

14.5 KM

EL 905,00

14.5 KM

800

D.T.H 3.370 KM2 8.8 KM

23.3 KM

4.9 KM

EL 735,40

700

D.T.H 3.820 KM2 28.2 KM

1.8 KM

Tangki Peredam

Bendungan 2 Jalur Pipa Tekan

600

30.0 KM

Tangki Peredam

500 Bendungan

400

2 Jalur Pipa Tekan

300 200 100

DanauToba

Bendungan Pengatur

Stasiun Tenaga Siguragura

Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi listrik dalam proses produksi, Perusahaan mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas terpasang mencapai 603 MW. Energi listrik yang diproduksi baik oleh PLTA Siguragura maupun PLTA Tangga berkapasitas terpakai sebesar 553 MW. Energi listrik ini digunakan untuk kebutuhan pabrik dan fasilitas pendukungnya.

94 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Stasiun Tenaga Tangga

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Operasi

Selama tahun 2014, Perusahaan juga mendistribusikan listrik kepada jaringan kelistrikan Sumatera Utara sesuai dengan permohonan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam membantu mengatasi masalah kelistrikan di Sumatera Utara.

Danau Toba Sebagai Daerah Tangkapan Air Bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Tinggi Muka Air (TMA) Danau Toba merupakan kondisi operasional yang terus dipantau untuk menjaga ketinggiannya sesuai dengan Protokol Tinggi Muka Air Danau Toba, yaitu pada level 902,4 m sampai dengan 905,0 m di atas permukaan laut Sepanjang tahun 2014 kondisi TMA Danau Toba sangat baik untuk memenuhi target produksi Perusahaan. Pada awal April 2014, TMA Danau Toba berada pada 904,354 m dan akhir Desember 2014 berada pada 904,360 m. TMA tertinggi terjadi pada 5 Juni 2014 (904,619 m) dan terendah pada 18 Oktober 2014 (903,766 m). Kondisi yang baik tersebut didukung oleh besarnya rata-rata jumlah debit air yang masuk ke Danau Toba adalah 125,4 m3/s, sementara debit air total yang keluar dari Bendungan Pengatur dan Asahan-1 untuk kebutuhan produksi Perusahaan adalah sebesar 125,16 m3/s.

95 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Operasi

Tren Tinggi Muka Air sebagai Pilar Sumber Energi

Tinggi Muka Air Danau Toba 905.500 905.000

Meter

904.500 904.000 903.500 903.000 902.500 902.000

2013

2012

2014 (April-Desember) akhir bulan

Tahun

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

2003

2002

2001

2000

901.500

Sedangkan pembangkitan dan distribusi energi listrik adalah seperti yang tercantum dalam tabel di bawah ini : (Unit MWH) Konsumsi

Perumahan

15.309

1.019

43.857

336.720

15.831

1.038

39.918

326.050

15.068

1.088

14.599

377.421

336.184

16.253

1.091

23.893

388.250

333.619

16.235

977

37.419

12.071

377.439

321.831

15.693

936

38.980

-

12.405

391.783

332.700

16.988

982

41.114

-

11.319

385.317

324.644

15.958

936

43.780

Bulan

Pembangkit

Apr 2014

398.190

1.341

692

11.637

384.520

324.335

Mei

406.862

1.382

411

11.563

393.506

Juni

367.483

1.350

515

8.813

356.805

Juli

389.241

1.379

329

10.113

Agustus

401.194

1.372

-

11.572

September

390.827

1.317

-

Oktober

405.556

1.368

November

397.971

1.335

Desember Total

IPP

Konsusi

Supplai Dari/Ke PLN**)

Daya Hilang Terima Dalam Pabrik Transmisi Peleburan Peleburan

Supplai ke PLN*)

Lainnya

414.166

1.376

-

12.075

400.716

329.260

16.169

988

54.300

3.571.490

12.218

1.947

101.568

3.455.757

2.965.342

143.501

9.054

337.860

*)PLN Balige **)PLN Medan

96 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Operasi

Tabel Pembangkitan Energi dan Produksi Tahun (April - Maret)

Tinggi Air Danau Toba (m)

Arus Line (kA)

Pot Operasi (PIO) (Pot)

Produksi Ingot (Ribu Ton)

Penjualan Ingot (Ribu Ton)

2000

904,053

181

453

205.002

196.514

2001

903,662

183

331

192.331

172.696

2002

904,677

181

379

163.225

196.514

2003

905,019

180

499

206.952

210.623

2004

904,867

183

503

246.935

240.140

2005

903,791

187

500

252.329

247.915

2006

903,732

189

470

247.842

246.213

2007

904,581

190

475

241.451

247.811

2008

905,100

189

504

245.526

249.133

2009

904,412

190

504

255.994

254.740

2010

903,924

190

483

253.803

254.007

2011

904,087

191

496

246.086

247.947

2012

904,993

190

503

254.150

250.954

2013

904,355

193,14

503

256.602

260.561

2014 (Apr-Des)

904,360

197,90

486

199.692

199.925

* Sebelum 2014, tahun fiskal dimulai bulan April hingga Maret tahun berikutnya.

Kapasitas PLTA dan Utilisasi Energi Dari kapasitas terpasang sebesar 603 MW baik oleh PLTA Siguragura maupun PLTA Tangga, energi listrik yang diproduksi oleh PLTA memiliki kapasitas optimum sebesar 570 MW. Kapasitas terpasang pabrik peleburan Aluminium saat ini membutuhkan daya sebesar 433 MW. PLTA Siguragura mampu memberikan kapasitas optimum 286 MW, sementara PLTA Tangga memberikan 316,8 MW. Kedua PLTA ini dapat beroperasi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan energi listrik Perusahaan. Pada tahun 2014 Perusahaan berhasil mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik peleburan Aluminium. Prestasi ini diraih melalui optimalisasi semua sumber daya yang ada, termasuk dengan meningkatkan arus listrik kapasitas rancangan pot reduksi dari 175 kA menjadi 198 kA.

97 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Aspek Pemasaran Perusahaan menggunakan strategi menerapkan kontrak jangka panjang yang berlaku tahunan untuk mengikat para Pembeli potensial demi tercapainya target penjualan. Untuk pembeli yang jumlah pembeliannya kurang signifikan dan cenderung fluktuatif, kontrak dilakukan melalui spot contract. Dari sisi bauran pemasaran, strategi yang dipergunakan sebagai berikut: Produk

:

terdapat dua grade, yaitu 99,7% dan 99,9%.

Harga

:

mengacu pada formula harga yang berlaku secara internasional, London Metal Exchange (LME).

:

dilakukan dengan berbagai program seperti kunjungan ke Pembeli untuk berdiskusi dan sharing informasi, kunjungan Pembeli ke pabrik peleburan Perusahaan untuk lebih memahami proses produksi, proses pencetakan/penimbangan hingga quality assurance. Di samping itu, dukungan kepada Pembeli diberikan dengan berpartisipasi atas kegiatan yang dilakukan Pembeli.

:

memanfaatkan keunggulan geografis untuk mendapatkan keunggulan waktu pengiriman dan penempatan stok di gudang di Jakarta dan Surabaya. Selain itu sebagai pelayanan kepada Pembeli, pengiriman dilakukan hingga ke gudang Pembeli.

Promosi

Pengiriman

Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014

Sejauh ini, Perusahaan memperkirakan

tentang Penjualan Produk Utama dan

mampu menyuplai 30% dari kebutuhan

Produk Sampingan PT Indonesia Asahan

produk Aluminium dalam negeri yang

Aluminium

diperkirakan

(Persero),

penjualan

harus

sebesar

800.000

MT.

memprioritaskan kebutuhan perusahaan

Pemenuhan kebutuhan produk Aluminium

pengolahan di dalam negeri. Sedangkan

dalam negeri dilakukan melalui impor

ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu

luar negeri. Hal ini menjadi potensi besar

untuk menjaga brand “INAL” di luar

bagi Perusahaan untuk dapat menggarap

negeri dengan mempertimbangkan target

pasar produk Aluminium dalam negeri

penjualan, situasi pasar, perkembangan

yang

industri Aluminium dalam negeri, tingkat

cukup tinggi.

memiliki

proyeksi

pertumbuhan

keuntungan dan kelanjutan perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan.

Konsumsi Produk Aluminium Dalam Negeri Inalum 30%

Total Estimasi 800.000 MT

IMPOR 70%

98 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Aspek Pemasaran

Evaluasi Kinerja Pemasaran Tahun 2014 April - Desember 2014 No 1.

Kenaikan (Penurunan) (MT)

RKAP (MT)

Realisasi (MT)

196.638 176.974 19.664 11.800 USD1.783,33 USD205,53 -----

199.923 142.923 57.000 11.139 USD1.918,71 USD397,17 11 9

3.285 (34.051) 37.336 661 USD135,38 USD191,64 11 9

101.7 80,8 289,9 105,9 107,6 193,2 100,0 100,0

(6.000)

0

Uraian

2. 3. 4. 5. 6.

Total Penjualan Aluminium - Domestik - Eksport Stok Akhir Tahun 2014 Harga LME Aluminium Premium Aluminium Ingot Pembeli Baru Domestik Pembeli Baru Eksport

7.

Penjualan Aluminium Anoda

6.000

0

8.

Buyer Gathering & Buyer Visit

3 kali

3 kali

Pencapaian (%)

0

Keterangan

Menunggu longitudinal slot machine

100,0

Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material Safety Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan metode survey kepada seluruh pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan Pembeli terhadap kualitas produk, kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal terdapat ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan tanggapan tertulis atas ketidakpuasan yang diterima tersebut. Selain itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan dapat dilakukan melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi Penjualan. Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup jenis keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan tidak menerima klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual.

Penjualan dan Pendapatan Pada tahun buku 2014, volume penjualan Aluminium Ingot meningkat 5,02% atau sebesar 9.562 MT, menjadi sebesar 199.925 MT, dari pencapaian di periode yang sama pada tahun buku 2013 yang mencapai 190.363 MT. Sedangkan untuk tahun fiskal 2013 (selama 12 bulan) total penjualan mencapai 260.561 MT. Dari volume penjualan pada periode tahun buku 2014 tersebut, penjualan domestik meningkat 71,45% atau 59.563 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi sebesar 142.925 MT di tahun 2014. Di samping peningkatan penjualan domestik dari para pembeli yang sudah terdaftar, peningkatan penjualan ini juga disebabkan oleh penambahan 9 pembeli domestik baru. Adapun penjualan ekspor sebesar 57.000 MT, turun

99 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Aspek Pemasaran

46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 107.001 MT, sehubungan dengan kebijakan Perusahaan mengutamakan penjualan di domestik untuk mendukung industri Aluminium dalam negeri. Penjualan ekspor dilakukan melalui mekanisme tender internasional. Pada umumnya negara tujuan ekspor adalah Jepang, Korea, Turki, Thailand, Italia dan Tiongkok.

Penjualan Aluminium Ingot Volume Penjualan (MT) Domestik Ekspor Jumlah

2014*

2013

2012

2011

2010

142.925 57.000 199.925

130.559 130.002 260.561

101.451 149.503 250.954

99.343 148.604 247.947

102.001 152.006 254.007

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Dalam melakukan aktivitas penjualan, acuan harga yang digunakan adalah harga Cash Settlement yang diterbitkan oleh London Metal Exchange (LME) sebagai bursa yang memperdagangkan produk Aluminium. LME Cash Settlement untuk tahun buku 2014 rata- rata sebesar USD1.918,52 per MT, lebih tinggi USD146,00 dari tahun buku 2013, yang rata-rata sebesar USD1.772,52 per MT. Tabel di bawah ini menunjukkan alokasi dari penjualan Aluminium Ingot dan harga di tahun buku 2014. Jumlah Penjualan (Ribu MT) Bulan

Domestik

Eksport

Total

Referensi (USD/MT) Harga Penjualan

LME Cash

April

16.387

-

16.387

2.163,93

1.809,65

Mei

18.783

-

18.783

2.106,10

1.749,10

Juni

19.392

11.000

30.392

2.188,62

1.834,40

Juli

13.653

-

13.653

2.319,87

1.945,41

Agustus

15.316

6.000

21.316

2.398,58

2.030,23

September

14.416

11.000

25.416

2.384,43

1.992,48

Oktober

14.637

15.000

29.637

2.334,99

1.938,20

November

15.148

7.000

22.148

2.452,61

2.053,93

Desember

15.193

7.000

22.193

2.321,53

1.913,24

Pertumbuhan penjualan Aluminium Ingot selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada

100 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Aspek Pemasaran

tabel di bawah ini:

Pendapatan dari Penjualan (USD ribu)

2014*

2013

2012

2011

2010

459.983

497.792

508.823

579.677

577.650

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Pada tahun 2014, penjualan Aluminium Ingot memberikan kontribusi sebesar USD459.983 ribu yang merupakan kontribusi paling utama dari keseluruhan Penjualan bersih Perusahaan sebesar USD480.459 ribu. Pendapatan dari penjualan produk peleburan Aluminium tahun 2014 lebih besar 27,52 % atau USD99.255 ribu dari pencapaian periode yang sama di tahun fiskal 2013. Penjualan produksi Aluminium Ingot berkontribusi sebesar 95,74% dari total Penjualan bersih Perusahaan. Penjualan listrik yang saat ini dijalankan Perusahaan merupakan kelanjutan penjualan listrik secara swap yang sudah berlangsung selama ini dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Kontribusi penjualan energi listrik yang dipasok PLTA Siguragura dan Tangga kepada PLN dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Kontribusi Penjualan Listrik Terhadap Total Pendapatan Neto Perbandingan Periode 2009 - 2014 Item

Unit

Tahun 2014*

2013

Penjualan Listrik

Ribu USD

20.475

23.320

2012 3.005

2011 -

2010 -

Total Penjualan

Ribu USD

480.459

521.111

511.828

579.677

577.650

Persentase Kontribusi

%

4,3

4,5

0,6

-

-

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Per 31 Desember 2014, segmen usaha lainnya dari penjualan listrik memberikan kontribusi sebesar USD20.475 ribu, atau 4,3% dari total Penjualan Neto Perusahaan yang sebesar USD480.459 ribu.

101 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Keuangan Setelah secara resmi berubah status dari Perusahaan Modal Asing (PMA) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN pada tanggal 19 Desember 2013, PT Indonesia Asahan Aluminium mengajukan perubahan tahun buku periode akuntansi yaitu dari Tahun Fiskal menjadi Tahun Kalender yang dimulai 1 Januari 2015. Perubahan periode pembukuan telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-00002/ THBK/WPJ.19/KP.0203/2014 tanggal 26 September 2014. Berdasarkan persetujuan tersebut Perusahaan menyiapkan Laporan Keuangan selama 9 (sembilan) bulan terhitung mulai 1 April 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

Standar Penyajian Informasi Informasi yang disampaikan dalam pembahasan ini mengacu kepada Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Maret 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) dan memperoleh opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi. Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2013 untuk mencerminkan interpretasi yang lebih tepat atas Standar Akuntansi Keuangan yang terkait dengan kewajiban perpajakan sehubungan dengan berakhirnya Penjanjian Induk dan cadangan remediasi tanah.

Analisa Laba Rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu , kecuali dinyatakan lain)

2014*

2013 (Disajikan kembali)

Penjualan Beban Laba rugi komprehensif

480.459 351.775 128.684

521.111 457.069 64.042

Kenaikan (Penurunan) (40.652) (105.294) 64.642

Pencapaian (%) 92,20 76,96 200,94

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Penjualan Penjualan tahun 2014 turun 7,8% atau sebesar USD40.652 ribu dibandingkan tahun 2013 mengingat Penjualan tahun 2014 dicatat untuk 9 bulan sedangkan tahun 2013 untuk 12 bulan. Penjualan tahun 2014 tersebut terdiri dari Penjualan Aluminium Ingot sebesar USD459.983 ribu dan penjualan listrik sebesar USD20.475 ribu sedangkan Penjualan tahun 2013 terdiri dari penjualan Aluminium Ingot sebesar USD497.792 ribu dan penjualan listrik USD23.320 ribu.

102 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Keuangan

Laba tahun 2014 naik 100,94%

Beban-beban Beban tahun 2014 turun 23,04% atau sebesar USD105.294 ribu dibandingkan tahun 2013 karena periode beban tahun 2014 hanya 9 bulan sedangkan tahun 2013 untuk

atau sebesar

12 bulan. Beban tahun 2014 tersebut terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar

USD64.642 ribu

USD306.945 ribu dan beban lainnya sebesar USD44.830 ribu, sedangkan beban tahun

dibandingkan tahun

2013 terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar USD418.247 ribu, dan beban lainnya

2013.

sebesar USD38.822 ribu.

Laba Komprehensif Laba tahun 2014 naik 100,94% atau sebesar USD64.642 ribu dibandingkan tahun 2013 disebabkan oleh harga jual Aluminium Ingot di tahun 2014 lebih tinggi (yaitu sebesar USD 2.300,78/MT) dari harga jual Aluminium Ingot tahun 2013 sebesar USD 1.910,46/MT, disamping beban Perusahaan turun cukup signifikan pada tahun 2014 karena Perusahaan tidak lagi berkewajiban untuk membayar dana lingkungan sebesar USD13.224 ribu, penggantian biaya Otorita Asahan (OA) sebesar USD1.797 ribu dan penggantian biaya Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD1.073 ribu.

Posisi Keuangan Aset (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)

2014*

Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset

718.779 371.364 1.090.143

2013 (Disajikan kembali)

Kenaikan (Penurunan)

663.562 384.047 1.047.609

55.217 (12.683) 42.534

Pencapaian (%) 108,32 96,70 104,06

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Aset lancar naik 8,32% atau sebesar USD55.217 ribu dibandingkan tahun 2013 terutama disebabkan oleh meningkatnya saldo kas tahun 2014 sebesar USD 492.457, yang lebih tinggi USD 60.661 dari saldo kas tahun 2013 sebesar USD 431.796. Selain itu saldo Piutang Usaha turun sebesar USD17.276 ribu, Persediaan bersih naik sebesar USD23.501 ribu dan Aset Lancar lainnya turun sebesar USD11,669 ribu. Aset Tidak Lancar turun 3,3% atau USD12.683 ribu dibandingkan dengan tahun 2013. Penurunan ini disebabkan terutama oleh turunnya Aset Tetap dan Aset Pajak Tangguhan masing-masing sebesar USD6.468 ribu dan USD5.906 ribu.

103 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Keuangan

Liabilitas dan Ekuitas (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

2013 (Disajikan kembali)

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian (%)

106.540 983.603

59.380 988.229

47.160 (4.626)

179,42 99,53

1.090.143

1.047.609

42.534

104,06

2014*

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Jumlah liabilitas naik 79,42% atau USD47.160 ribu disebabkan oleh Utang Usaha naik sebesar USD15.840 ribu yang berasal dari pembelian Bahan Baku dan material lainnya di bulan Desember 2014, Utang Pajak naik sebesar USD25.692 ribu karena naiknya Laba Sebelum Pajak di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, dan lainnya USD5,628 ribu. Jumlah Ekuitas turun 0,47% atau USD4.626 ribu dibandingkan dengan tahun 2013 disebabkan adanya pembayaran dividen kepada Pemegang Saham sebesar USD 133,31 juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar USD90 juta, tambahan dividen tahun 2013 sebesar Rp114,04 miliar dan dividen tahun 2013 sebesar Rp394.542.333 ribu.

Arus Kas (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan

2014*

2013 (Disajikan kembali)

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian (%)

57.451

261.558

(204.107)

21,96

(13.480)

(8.374)

(5.106)

160,97

(133.310)

(24.053)

(109.257)

554,23

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Kas Bersih dari aktivitas operasi turun 78,04% atau sebesar USD204.107 ribu dibandingkan tahun 2013 karena penempatan deposito berjangka 6 bulan sebesar USD150 juta, pembelian persediaan sebesar USD23.704 ribu, pembayaran kekurangan Annual Fee ke pemerintah Indonesia sebesar USD5.067 ribu, pajak penghasilan sebesar USD5.885 ribu, pembayaran hutang pajak USD8.341 ribu, pembayaran pajak daerah sebesar USD2.672 ribu dan pembayaran lainnya sebesar USD8.438 ribu. Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 60,97% atau sebesar USD5.106 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pengeluaran kas untuk pembelian Aset Tetap.

104 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Keuangan

Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas pendanaan naik 454,23% atau sebesar USD109.257 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pembayaran dividen kepada Pemegang Saham sebesar USD133,31 juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar USD90 juta, tambahan dividen tahun 2013 sebesar Rp114.040.000 ribu.

Rasio-rasio Keuangan Rasio-rasio Keuangan

2014*

2013

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian

Rasio Profitabilitas Rasio laba bersih terhadap jumlah aset, ROA

%

11,80

6,11

5,69

193,13

Rasio laba bersih terhadap ekuitas, ROE

%

13,08

6,48

6,60

201,85

Rasio laba kotor

%

36,11

19,74

16,37

182,93

Rasio laba bersih

%

26,78

12,29

14,49

217,90

Marjin EBITDA

%

39,36

21,60

17,76

182,22

(781,86)

50,70

Rasio Likuiditas Rasio lancar

%

804,09

1.585,95

Rasio Solvabilitas Rasio liabilitas terhadap ekuitas

%

Rasio liabilitas terhadap % aset Liabilitas/EBITDA (kali)

10,83

6,01

4,82

180,20

9,77

5,67

4,10

172,31

0,56

0,53

0,03

105,66

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Profitabilitas Profitabilitas Perusahaan menunjukkan peningkatan yang lebih baik pada tahun 2014, masing-masing ditunjukkan oleh meningkatnya rasio-rasio: ROA, ROE, Rasio Laba Kotor, Rasio Laba Bersih, maupun Marjin EBITDA. ROA tahun 2014 naik 93,13% dari tahun 2013 karena laba bersih tahun 2014 naik sebesar USD64.642 ribu. ROE tahun 2014 naik 101,85% dari tahun 2013 karena laba bersih tahun 2014 naik sebesar USD64.642 ribu dan jumlah ekuitas tahun 2014 turun sebesar USD4.625 ribu. Rasio Laba kotor 2014 naik sebesar 82,93% dari tahun 2013 karena laba kotor tahun 2014 naik dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan karena harga rata-rata jual Aluminium Ingot tahun 2014 naik sebesar USD390,32 per ton dibandingkan tahun 2013.

105 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Keuangan

Rasio Laba bersih 2014 naik sebesar

Solvabilitas

117,90% dari tahun 2013 karena harga

Solvabilitas Perusahaan pada tahun 2014

jual rata-rata Aluminium Ingot tahun

sangat solvable karena struktur keuangan

2014 naik sebesar USD390,32 per ton

Perusahaan sepenuhnya berasal dari

dibandingkan tahun 2013, Pendapatan

Ekuitas (Debt Free)

bunga

• Rasio

tahun

2014

naik

sebesar

Liabilitas

terhadap

ekuitas

USD5.368 ribu disebabkan peningkatan

2014 naik sebesar 80,20% dari tahun

suku bunga deposito berjangka dengan

2013 karena liabilitas tahun 2014 naik

yang pernah mencapai 3,55% pertahun

sebesar USD47.160 ribu sedangkan

untuk dolar Amerika Serikat sedangkan

ekuitas tahun 2014 turun sebesar

tahun

USD4.625 ribu.

2013

tingkat

suku

bunga

berkisar 2,25% - 2,50%. Pada tahun

• Rasio liabilitas terhadap aset 2014

2014, biaya operasional turun sebesar

naik sebesar 72,31% dari tahun

USD17.461

berakhirnya

2013 karena liabilitas tahun 2014 naik

kewajiban pembayaran dana lingkungan

sebesar USD47.160 ribu dan aset naik

ribu

sebagaimana

karena

diatur

dalam

sebesar USD42.536 ribu.

Perjanjian

• Liabilitas/EBITDA 2014 naik sebesar

Induk.

5,66% karena liabilitas 2014 naik Marjin EBITDA 2014 naik sebesar 82,22%

sebesar USD47.160 ribu dibandingkan

dari tahun 2013, karena naiknya harga

tahun 2013. Naiknya liabilitas 2014

jual rata-rata Aluminium Ingot sebesar

karena utang usaha naik sebesar

USD390,32 per ton dibandingkan tahun

USD15.840 ribu, Utang Pajak naik

2013.

sebesar USD25.693 ribu akibat dari kenaikan Laba sebelum pajak tahun

Likuiditas

2014 dibandingkan tahun 2013, dan

Pada akhir tahun 2014 Perusahaan memiliki

likuiditas

dengan

nilai

kas

yang

cukup

kuat

dan

setara

kas

USD342.457 ribu atau rasio kas sebesar 383,10%

yang

berarti

lainnya sebesar USD5,627 ribu.

Tingkat Usaha

Kolektabilitas

Piutang

Perusahaan

mempunyai kas dan setara kas lebih

Tingkat Kolektabilitas Piutang Usaha

besar dari jumlah kewajiban lancar. Rasio

Tingkat kolektabilitas Piutang Usaha pada

lancar tahun 2014 turun 49,30% dari

tahun 2014 meningkat dari 52 hari pada

tahun 2013 karena utang lancar tahun

tahun 2013 menjadi 33 hari pada tahun

2014 naik sebesar USD55.218 ribu. Hal

2014. Peningkatan kolektibilitas piutang

ini

ini

menunjukkan

bahwa

kemampuan

menunjukkan

bahwa

manajemen

perusahaan membayar seluruh utang

Perusahaan dapat tetap efektif dalam

jangka pendeknya adalah sangat baik.

mengelola

tagihan

ke

pelanggan.

Sebagai upaya mitigasi risiko piutang

106 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Keuangan

tidak tertagih, Perusahaan menerapkan

Letter of Credit (L/C) dalam penjualan

sistem pembayaran dimuka, Surat Kredit

produk utama berupa Aluminium Ingot.

Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan

Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan Struktur Modal Perusahaan Pada akhir tahun 2014 struktur modal perusahaan adalah sebagai berikut: (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)

2014*

Modal Saham

920.476

920.476

0

0

17.662

10.800

6.862

163,54

45.465

56.952

(11.487)

79,83

983.603

988.229

(4.626)

99,53

Saldo Laba dicadangkan Saldo Laba belum dicadangkan Jumlah Modal

2013 (Disajikan Kembali)

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian (%)

* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

Modal

saham

mengalami

Perusahaan

perubahan.

tidak

Sedangkan

Kebijakan Manajemen Struktur Modal

Terkait

saldo laba dicadangkan tahun 2014 naik

63,54%

atau

USD6.862

ribu

Perusahaan

mempertahankan

struktur

dibandingkan tahun 2013 karena adanya

modal yang ada saat ini, mengingat

tambahan pencadangan saldo laba yang

rencana

diputuskan RUPS tahun 2013. Saldo

membutuhkan tambahan modal besar

Laba belum dicadangkan tahun 2014

akan dilaksanakan mulai tahun 2015

turun 20,17% atau USD11.487 ribu karena

sampai dengan 2019 sesuai dengan

adanya pembayaran Dividen 2013 dan

Rencana Jangka Panjang Perusahaan

Dividen interim 2014 dengan total sebesar

(RJPP).

pengembangan

usaha

yang

USD133.310 ribu dengan laba bersih tahun berjalan 2014 sebesar USD128.684 ribu.

Realisasi Investasi Barang Modal Investasi Barang Modal Investasi barang modal yang bersifat rutin pada tahun 2014 difokuskan pada perawatan atau peremajaan aset perusahaan yang sudah terjadwal di 2 lokasi kerja Perusahaan yaitu di Pabrik Peleburan di Kuala Tanjung dan Pabrik Pembangkit Listrik di Paritohan.

Lokasi

Jumlah (USD)

Pabrik Peleburan

9.789.334

Pabrik Pembangkit Listrik

3.690.481

Total

13.479.815

107 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Keuangan

Perbandingan Proyeksi 2014 dan Pencapaian Pejualan, Beban-beban serta Laba Rugi (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Penjualan bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban operasional Pendapatan (beban) lainnya Keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih Penjualan (kerugian) komprehensif lain Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas EBITDA

RKAP 2014

Realisasi 2014

416.568 (315.269) 101.299 (16.738) 4.789

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian (%)

480.459 (306.945) 173.514 (12.918) 9.033

63.891 (8.324) 72.215 (3.820) 4.244

115,34 97,36 171,29 77,18 188,62

(449)

(449)

n.a.

0 89.349 (22.337) 67.012

169.179 ( 40.495) 128.684

79.830 18.158 61.672

189,35 181,29 192,03

0

0

0

n.a.

67.012

128.684

61.672

192,03

108.845

189.128

80.283

173,76

Penjualan mencapai USD480.459 ribu

turun 22,82% sebesar USD3.820 ribu

atau naik 15,34% sebesar USD63.891

dari RKAP sebesar USD16.738 ribu yang

ribu dari RKAP sebesar USD 416.568

utamanya

ribu, yang disebabkan oleh kenaikan

beban penjualan. Pendapatan (beban)

harga

kuantitas

lainnya sebesar USD9.033 ribu naik

penjualan dibandingkan dengan RKAP.

sebesar 88,62% atau sebesar USD4.244

Sedangkan

ribu

jual

dan

kenaikan

Beban

Pokok

Penjualan

dari

disebabkan

RKAP

oleh

sebesar

turunnya

USD4.789

mencapai USD306.945 ribu atau turun

ribu terutama disebabkan RKAP 2014

2,64%

dari

mencatat beban remediasi tanah sebesar

RKAP sebesar USD315.269 ribu, yang

USD4 juta sedangkan pada tahun 2014

utamanya disebabkan karena Perusahaan

dilakukan

melakukan usaha optimalisasi dan efisiensi

Keuangan atas beban remediasi tersebut

untuk meningkatkan produksi ingot melalui

ke tahun Laporan Keuangan 2013 dan

percepatan instalasi sistem pengumpanan

2012 Laba Bersih tahun 2014 mencapai

Alumina, penyesuaian peningkatan arus

USD128.684 ribu atau naik 92,03%

dengan

sebesar USD61.672 ribu dari RKAP

sebesar

USD8.324

optimalisasi

Anoda,

ribu

Katoda,

dan proses kendali. Beban Operasional

penyajian

kembali

Laporan

sebesar USD67.012 ribu.

tercatat sebesar USD12.918 ribu atau

108 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Keuangan

Posisi Keuangan (Angka-angka disajikan dalam Ribu Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

RKAP 2014

Aset Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

Realisasi

total

aset

Realisasi 2014

Kenaikan (Penurunan)

Pencapaian (%)

628.732 426.515 1.055.247

718.779 371.364 1.090.143

90.047 (55.151) 34.896

114,32 87,07 103,31

17.499 5.151 22.650 1.032.596 1.055.247

89.391 17.149 106.540 983.603 1.090.143

71.892 11.998 83.890 (48.993) 34.896

510,83 332,93 470,38 95,26 103,31

sebesar

Realisasi Liabilitas Jangka Pendek sebesar

USD1.090.143 ribu atau naik 3,31% dari

2014

USD89.391 ribu atau naik 410,83%

RKAP sebesar USD1.055.247 ribu.

terutama

disebabkan

oleh

kenaikan

Utang Usaha dari RKAP USD11.589 ribu Hal yang mempengaruhi kenaikan aset

menjadi USD34.976 ribu, Utang Pajak

terutama disebabkan oleh peningkatan

naik dari RKAP USD4.335 ribu menjadi

kas operasi dari RKAP USD 439.007

USD34.440 ribu. Untuk Ekuitas turun

menjadi USD 492.457 dan peningkatan

dari RKAP USD1.032.596 ribu menjadi

persediaan

USD983.603 ribu yang disebabkan oleh

dari

RKAP

USD138.290

menjadi USD156.888.

pembayaran Dividen pada tahun buku 2014 dari RKAP USD34.308 menjadi USD 133.310.

Struktur Modal (Angka-angka disajikan dalam Kenaikan RKAP 2014 Realisasi 2014 USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) (Penurunan) Ekuitas

1.032.596

983.603

(48.993)

Pencapaian (%) 95,26

Modal Perusahaan tahun 2014 adalah 100% modal Pemerintah Indonesia.

109 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Keuangan

Kebijakan dan Pembagian Dividen Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-729/MK.06/2014 tanggal 30 Oktober 2014 kepada Kementerian BUMN dan Surat Menteri BUMN No. S-816/MBU/12/2014 tanggal 23 Desember 2014 perihal Setoran Dividen Perusahaan, Menteri BUMN selaku RUPS mengusulkan pembayaran Dividen interim oleh Perusahaan ke Kas Negara sebesar USD90 juta, pembayaran Dividen tambahan sebesar Rp114.040.000 ribu dari saldo laba dicadangkan tahun fiskal 2013, dan saldo yang belum dicadangkan Perusahaan sebesar Rp195.665.439 ribu. Berikut adalah tabel pembagian dan pembayaran Dividen tahun 2010 hingga 2014: Tahun Buku

Tanggal Pengumuman

Tanggal Pembayaran

2010 2011 2012

3 Agustus 2012 3 Agustus 2012 1 Agustus 2013 18 Juni 2014 23 Desember 2014

31 Agustus 2012 31 Agustus 2012 30 Agustus 2013 14 Juli 2014 29 Desember 2014

23 Desember 2014

29 Desember 2014

2013 2014*

Dividen Kas yang Dibagikan

Dividen per Earning Share (USD) per Share

USD

394.542.333.500 114.040.000.000

9.300.529 56.910.812 24.052.704 34.162.467 9.147.349

10,10 61,83 26,13

99,87 62,91 26,67

10% 98% 98%

47,05

69,57

68%

90.000.000

97,78

97,78

70%

* merupakan Dividen Interim tahun 2014 yang ditetapkan oleh RUPS

Dampak Perubahan Harga Perusahaan dipengaruhi oleh volatilitas harga komoditas yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kebijakan pemerintah, permintaan pasar dan pasokan dan lingkungan ekonomi global. Salah satu cara mengatasi volatilitas harga diperlukan kebijakan lindung nilai. Perusahaan belum menerapkan kebijakan lindung nilai pada tahun 2014. Adapun dampak perubahan harga terhadap nilai penjualan selama kurun waktu 2 tahun seperti tertera dalam tabel berikut. Item

2014*

Jumlah (USD) 459.983.337 Kuantitas (MT) 199.925 Harga Jual (USD/MT) 2.300,78 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan)

2013 497.791.806 260.561 1.910,46

Dampak nilai tukar mata uang asing Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrument keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang. Risiko dari fluktuasi nilai mata uang timbul terutama dari piutang atas penjualan dan liabilitas dari pembelian dalam mata uang selain USD. Adapun dampak nilai mata uang selain dolar AS terhadap kinerja keuangan menyebabkan Perusahaan mengalami kerugian akibat perbedaan nilai tukar sebesar USD449 ribu pada tahun 2014 dan sebesar USD1.984 ribu pada tahun 2013.

110 Laporan Tahunan2014

Dividen Payout

IDR

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Keuangan

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/ Modal

Informasi Transaksi Pihak Berelasi

Perusahaan

Pada tahun buku 2014, Perusahaan tidak

berencana

melakukan

ekspansi bisnis untuk melakukan langkah

pembahasan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

dengan

memiliki transaksi dengan pihak berelasi.

strategis integrasi vertikal hulu ke hilir yang akan menghubungkan mata rantai industri Aluminium yang terputus, dengan membentuk

perusahaan

patungan

maupun membentuk aliansi strategis.

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi

a. Sektor hulu industri Aluminium berupa pendirian pabrik pemurnian Bauksit

Perusahaan

menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi

material yang mengandung benturan

Kokas (Calcined Petroleum Cokes).

kepentingan dan/atau transaksi dengan

b. Sedangkan dari sektor hilir, molten

pihak afiliasi di sepanjang tahun buku

(Aluminium cair) tidak hanya menjadi

tidak

memiliki

transaksi

2014.

Ingot seperti selama ini, tetapi lebih luas akan menjadi produk turunan Aluminium lainnya.

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tanggal 31 Maret 2014 dan tahun

Pada tanggal 12 Februari 2015, Pemerintah

yang berakhir pada tanggal tersebut untuk

Provinsi Sumatera Utara mengirim surat

mencerminkan interpretasi yang lebih

kepada Perusahaan yang menyatakan

tepat atas Standar Akuntansi Keuangan

bahwa keberatan Perusahaan terhadap

yang terkait dengan kewajiban perpajakan

SKPD

Perusahaan

sehubungan berakhirnya Perjanjian Induk

tanggal 24 Desember 2014 masih belum

di

dalam

antara Pemerintah Republik Indonesia

dapat

dengan Nippon Asahan Aluminium dan

disetujui.

surat

Perusahaan

sedang

mengevaluasi langkah-langkah lanjutan

cadangan remediasi tanah.

yang akan diambil dan terus melakukan

111 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Keuangan

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Signifikan Terhadap Perusahaan

yang

Berpengaruh

Setelah berakhirnya Perjanjian Induk pada 31 Oktober 2013, maka Perusahaan wajib memenuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagaimana Perseroan Terbatas Badan Usaha Milik Negara lainnya. Beberapa peraturan yang wajib dipenuhi Perusahaan adalah : 1. Pelaporan Mata Uang Perpajakan 2. Depresiasi Pajak 3. Pajak-pajak Daerah

Pelaporan Mata Uang Perpajakan Manajemen Perusahaan memutuskan melanjutkan penggunaan Dolar AS sebagai mata uang perpajakan untuk Surat Pemberitahuan Pajak (“SPT”) tahunan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Perusahaan telah mengajukan permohonan izin untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk pelaporan SPT tahunan 2014 kepada Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 1/PMK.03/2015 tanggal 6 Januari 2015. Pada tanggal 2 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk pelaporan SPT tahunan 2015.

Depresiasi Pajak Setelah berakhirnya Penjanjian Induk pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan harus mengikuti peraturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku umum, termasuk penerapan metode depresiasi terhadap aset tetap perusahaan sesuai dengan Undang-undang nomor 7 tahun 1983 sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan undangundang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Selanjutnya, ketentuan lebih lanjut mengenai penyusutan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/ PMK.03/2009 tentang jenis-jenis harta yang termasuk kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk keperluan penyusutan, yaitu sebagai berikut:

112 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Keuangan

Masa Manfaat (Tahun)

Contoh

Bukan Bangunan Kelompok 1

4

Sepeda motor, sepeda, mebel (meja, kursi, lemari), mesinmesin kantor (komputer, mesin tik, dll), alat-alat komunikasi

Kelompok 2

8

Kelompok 3

16

Kelompok 4

20

Bangunan Permanen Tidak Permanen

20 10

Keterangan

Mobil, Bus, mesin-mesin pertanian (traktor, mesin bajak), kendaraan konstruksi (truck, dump truck, buldozer), kapal dengan berat < 100 DWT, pesawat telegraf Pesawat, mesin-mesin pertambangan, kapal dengan berat 100 DWT – 1000 DWT, perahu layar, perangkat radio navigasi, pesawat terbang, helikopter Lokomotif, Kapal diatas 100 DWT, dok terapung

Pajak-pajak Daerah Sebagai pengganti pembayaran Annual Fee, Perusahaan membayar pajak-pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan Peraturan Daerah setempat, antara lain: 1. Peraturan Daerah Sumatera Utara No.1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara 2. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No.24 Tahun 2011 tentang Tata Cara Perhitungan Nilai Perolehan Air, Harga Air Baku dan Harga Dasar Air untuk Penetapan Pajak Air Permukaan di Provinsi Sumatera Utara 3. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2010 tentang Pajak Daerah 4. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.1 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan 5. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah 6. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Adapun pajak-pajak daerah yang terkait dengan Perusahaan sesuai dengan peraturan diatas adalah sebagai berikut: 1. Pajak Air Permukaan (PAP) 2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 3. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) 4. Retribusi Izin Gangguan (IG)

113 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tingkat Kesehatan Perusahaan Indikator ASPEK KEUANGAN Imbalan kepada pemegang saham (ROE) Imbalan investasi (ROI) Rasio kas Rasio Lancar Perputaran piutang Perputaran persediaan Perputaran total aset Rasio ekuitas terhadap total aset Jumlah Aspek Keuangan ASPEK OPERASIONAL Volume produksi aluminium Volume penjualan aluminium Keselamatan Kerja Proper Jumlah Aspek Operasional ASPEK ADMINISTRASI Laporan Perhitungan Tahunan Rancangan RKAP Laporan Periodik Kinerja PKBL Jumlah Aspek Administrasi TOTAL KATEGORI

Bobot

RKAP-P Tahun 2014 Nilai

Skor

Realisasi 2014 Nilai

20 15 5 5 5 5 5 10 70

6,50% 33,10% 2.508,7% 3.592,9% 26,2 hari 95,6 hari 129,10% 97,90%

8,5 15 5 5 5 4 5 6,5 54

15,3% 17,5% 551% 804,1% 32,9 90,1 45,5% 89,8%

5 5 3 2 15

196.638 Ton 196.638 Ton Bendera Emas Peringkat Biru

5 5 3 1,6 14,6

199.692 Ton 199.925 Ton Bendera Emas Peringkat Biru

5 5 3 2 15

5 5 5

2 bulan 2 bulan 0 hari

<2 bulan <2 bulan <30 hari

5 0 3,3

15 100

5 5 5 15 83,6

SEHAT (AA)

20 13,5 5 5 5 4 2,5 7 62

8,3 85,3 SEHAT (AA)

114 Laporan Tahunan2014

Skor

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi Perusahaan

memahami

pentingnya

pemenuhan fasilitas kerja diharapkan

peran Sumber Daya Manusia (SDM)

perusahaan dapat meningkatkan kualitas

dalam

dan

tenaga kerja dan mampu memenuhi

keberlanjutan bisnis jangka panjang. SDM

kebutuhan operasi dan pertumbuhan

yang memiliki kompetensi memadai akan

perusahaan.

mendorong peningkatan produktivitas dan

Perusahaan

berimbas pada kinerja secara keseluruhan.

pengetahuan, keterampilan dan sikap

Perusahaan juga meyakini bahwa kinerja

karyawan secara berkala dan berjenjang

SDM dipengaruhi oleh kondisi lingkungan

akan mampu mendorong pertumbuhan

kerja yang akan membentuk kenyamanan

Perusahaan hingga di masa yang akan

bekerja dan hubungan kerja di antara

datang.

menunjang

keberhasilan

berharap

peningkatan

insan Inalum.

Komposisi dan Jumlah Karyawan Dalam upaya mencapai maksud tersebut, telah disusun program pelatihan hard skill

Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun

untuk peningkatan kemampuan teknis

2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari

karyawan,

mengasah

tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.

kemampuan soft skill terkait kerjasama

Kenaikan jumlah karyawan ini merupakan

tim, pengambilan keputusan, strategic

upaya

planning,

dan

pelatihan

mempertahankan

kebutuhan

coaching

tenaga operasi yang banyak memasuki

and mentoring, serta melakukan upaya

masa pensiun dan penyediaan tenaga

pembenahan dan pemenuhan fasilitas

kerja sesuai rencana pengembangan

kerja secara berkesinambungan.

bisnis ke depan melakukan peningkatan

leadership

skills,

kapasitas produksi menjadi 1.000.000 ton Sebagai bagian dari penerapan Good

Aluminium Ingot per tahun.

Corporate Governance, juga dilakukan

Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun 2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.

sosialisasi, pelatihan dan penerapan Kode

Perusahaan juga melaksanakan pemetaan

Etik dan Budaya Perusahaan sebagai

talent (talent mapping) pada level pimpinan

acuan bagi setiap insan Perusahaan untuk

untuk memetakan talent masing-masing

dapat bersinergi, serta menjunjung tinggi

pimpinan Sub-Seksi dan Seksi. Program

norma-norma yang berlaku di Perusahaan

ini

sesuai dengan tata kelola perusahaan

karyawan. Selain itu, untuk meningkatkan

yang baik.

produktivitas perusahaan dan mencapai

bertujuan

untuk

pengembangan

sasaran strategis perusahaan, jumlah Dengan adanya program pengembangan

karyawan usia produktif pada tahun 2014

kualitas sumber daya manusia secara

meningkat sebanyak 21% dibandingkan

konsisten

dengan tahun 2013.

dan

terpadu

dan

upaya

115 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Usia 2014 (orang) <=30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun Jumlah

2014

401 402 364 677 1.844

2013

31,5%

36,7%

27,7% 21,5%

<-30th

2013 (orang)

616 420 376 542 1.954

31-30th

21,7%

19,2%

41-50th

>-50th

<-30th

21,8%

31-30th

19,7%

41-50th

>-50th

Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Jabatan/Level Organisasi 2014 (orang) Manajerial Supervisor Pelaksana Jumlah

138 402 1.414 1.954

2013 (orang) 135 364 1.345 1.844

Manajerial

7% Pelaksana

72%

Supervisor

21%

Manajerial

7% Pelaksana

73%

Supervisor

20%

116 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan 2014 (orang)

2013 (orang)

17 140 208 1.589 1.954

15 103 181 1.545 1.844

S2 S1 Diploma-3 Sampai dengan SLTA sederajat Jumlah

S2

17

S1

140

Diploma-3

208

Sampai dengan SLTA sederajat

1.589

Jumlah

1.954 orang

1% 7% 11 % 81 %

S2

15

S1

103

Diploma-3

181

Sampai dengan SLTA sederajat

1.545

Jumlah

1.844

1% 5% 10 % 84 %

orang

2014

2013

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Karyawan tetap Karyawan kontrak Jumlah

2014 (orang)

2013 (orang)

1.942 12 1.954

1.838 6 1.844

99.4 %

99.7 %

0.6 %

0.3 %

2014

2013

Karyawan kontrak

12

Karyawan tetap

1.942

1.954 orang

Karyawan kontrak Karyawan tetap

6 1.844 1.838

orang

117 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Walaupun Inalum berbasis pada industri, namun Inalum tidak membedakan karyawannya dalam bidang gender, terutama untuk jenjang pendidikan Diploma-3 dan S1. Walaupun dari jumlah keseluruhan jumlah karyawati meningkat 7% pada tahun buku 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, namun jumlah karyawati yang direkrut dari level Diploma-3 dan S1 meningkat 82% pada tahun buku 2014, yaitu 3 (tiga) orang pada tahun 2013 menjadi 17 orang pada tahun 2014. Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin 2014 (orang) Laki-laki Perempuan Jumlah

2013

2014

2013 (orang)

1.893 61 1.954

1.787

97.0 %

57

3.0 %

1.893

96.9 %

61

3.1 %

1.787 57 1.844

1.844

Karyawan

1.954

Karyawan

Pengembangan Kompetensi Perusahaan memiliki program pengembangan kompetensi yang terencana, sistematis dan disesuaikan dengan sasaran strategis Perusahaan. Usaha ini dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan karyawan dan non-karyawan yang mendukung operasional Perusahaan. Dengan demikian, kesenjangan kompetensi antara yang dibutuhkan Perusahaan dengan kondisi kompetensi aktual para pemegang jabatan dapat tertutupi secara efektif dan efisien. Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan, wawasan dan daya saing karyawan, saat ini ada 23 orang karyawan sedang menjalani program S2 dengan bantuan biaya dari perusahaan untuk beberapa bidang ilmu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

118 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Selama tahun buku 2014, Perusahaan

jenjang S2 di Taiwan bidang Electrical

mengalokasikan

(enam)

Engineering. Program ini akan terus

mandays pelatihan per tahun untuk

rata-rata

6

berlanjut dengan jumlah karyawan yang

semua level karyawan dengan pelatihan

lebih banyak lagi pada tahun-tahun yang

pengembangan manajemen mencapai

akan datang.

63%. Total biaya pengembangan SDM untuk Untuk

meningkatkan

kemampuan

tahun 2014 mengalami peningkatan yang

bidang

signifikan, yaitu sebesar 100% yaitu dari

ketenagalistrikan, perusahaan juga telah

Rp 2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp

memberangkatkan

5,6 milyar pada tahun 2014.

perusahaan

untuk

dalam

melanjutkan

seorang

karyawan

pendidikannya

ke

A. Pendidikan Dan Pelatihan 1.

Pendidikan S2 Luar Negeri yang diikuti oleh 1 (satu) orang karyawan.

2.

Sertifikasi Keahlian, diantaranya adalah: Ahli Las, Ahli K3 Umum, Ahli Kepelabuhanan, Ahli K3 Listrik, Teknisi Listrik, dan Operator Alat Angkat-Angkut.

3.

In-House Training, diantaranya adalah: Risk Management, Project Management, Effective Leadership Skills, Leadership Development Program, Outbound for Manager, HR for Non-HR Manager, Behavior Based Safety, Distribusi Sistem Tenaga, Effective Supervisory Skills, Achievement Motivation Training, Strategic Planning for Executive, dan Management Development Program.

4.

Intra Training, diantaranya adalah: Training untuk tenaga pelaksana, Risk Management, K3, SMK3, Total Quality Management, Pemadam Kebakaran, dan 5S Implementation.

5.

Off-Company Training, diantaranya adalah: Problem Solving and Decision Making, Coaching and Mentoring, Corporate University, Manpower & Workload Analysis, Investigasi Kecelakaan Kerja, Transformasi Budaya Korporasi Melalui GCG, Teknik dan Metode Penyusunan HPS, Modernisasi Sistem Pengadaan Nasional, Professional Director Program, Interpretasi Kebijakan Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan Anak Perusahaan, Feasibility Study, Asset Management BUMN, dan Prosedur Impor.

6.

Overseas Training, yaitu: International Aluminium Conference, dan Petcoke and TMS Conference.

7.

On the Job Training yang dilakukan di unit-unit kerja.

B. Magang Kerja

puluh) orang dari seluruh Indonesia. Para

Dalam rangka memperoleh calon tenaga

calon tenaga kerja ini akan mengikuti

kerja yang berkualitas, Perusahaan mulai

proses

tahun

karyawan tetap.

2014

telah

menyelenggarakan

seleksi

lanjut

untuk

menjadi

program magang kerja kepada 70 (tujuh

119 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

C. Assessment Center dan Talent Mapping Untuk memetakan potensi dan kompetensi karyawan, Perusahaan pada tahun 2014 telah melakukan assessment center kepada 1 (satu) level dan 2 (dua) level di bawah direksi serta program Talent Mapping kepada 2 (dua) level dan 3 (tiga) level di bawah direksi.

Kesetaraan Kesempatan dan Kesejahteraan Karyawan Usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan berkompetisi memberikan hasil nyata. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat turnover karyawan, terutama untuk karyawan yang mengundurkan diri. Angka turnover karyawan pada tahun buku 2014 mengalami peningkatan sebesar 17% dari tahun 2013.

Jumlah Turnover Karyawan (orang) Alasan Turnover

2014

2013

155 10 4 4 1 1 175

126 9 7 7 2 2 153

Pensiun Mengundurkan Diri Habis Kontrak Meninggal Dunia Pensiun Dini PHK Jumlah

88,6% 82,0%

Pensiun

5,7% 6,0%

2,3% 4,7%

2,3% 4,7%

0,6% 1,3%

0,6% 1,3%

Mengundurkan Diri

Habis Kontrak

Meninggal Dunia

Pensiun Dini

PHK

2014

2013

Selama tahun 2014 telah dilakukan rotasi dan promosi untuk 538 Karyawan yang dianggap layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan Perusahaan. Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang berkepentingan, termasuk karyawannya. Untuk itu, kesejahteraan karyawan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan. Mulai dari berdirinya Perusahaan hingga periode pelaporan ini, karyawan dan Perusahaan belum pernah berselisih soal kesejahteraan karyawan.

120 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Untuk meningkatkan dan memberikan

PLTA, dan Kantor Jakarta. Serikat Pekerja

kesempatan yang sama bagi setiap

Perusahaan berada dibawah naungan

karyawan

PUK SP LEM SPSI.

dalam

melakukan

kegiatan

ekstrakurikuler perusahaan yang dapat menambah

kenyamanan

bekerja,

Selama tahun 2014, dilakukan 4 kali

Perusahaan menolak segala bentuk isu

pertemuan formal antara manajemen dan

SARA dan gender.

serikat pekerja terkait dengan kenaikan gaji, insentif kinerja dan perubahan umur

Hubungan Industrial Kebebasan Berorganisasi

dan

pensiun Karyawan. Perusahaan

Perusahaan

menciptakan

juga

mengakomodasi

hubungan

benchmark oleh para pengurus serikat

yang baik antara karyawan, perusahaan

untuk melihat beberapa praktek hubungan

dan pemerintah. Hubungan baik yang

industrial di BUMN, industri sejenis dan

saling menguntungkan ini berakibat positif

juga di sekitar Sumatera Utara untuk

terhadap suasana kerja di Perusahaan

peningkatan wawasan dan referensi.

dan lingkungannya.

Teknologi Informasi Selain

itu,

Serikat

Pekerja

sangat

dalam menciptakan suasana kerja yang

Pengembangan Jaringan

nyaman dan meningkatkan motivasi kerja

Sebagai

anggotanya. Perusahaan memiliki 3 (tiga)

perkembangan teknologi jaringan dan

Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang tersebar

kebutuhan Perusahaan yang tinggi untuk

di Pabrik Peleburan Kuala Tanjung, Kantor

mendukung mobilitas pekerjaan, Seksi

berperan

sebagai

mitra

perusahaan

respon

Infrastruktur atas

pesatnya

121 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Teknologi

Informasi

upgrade

serta

jaringan

komputer

telah

menambah

melakukan

akses yang lebih cepat telah dilakukan

kapasitas

pengembangan jaringan WAN dengan

sehingga

dapat

peningkatan bandwidth internet dari

terintegrasi satu sama lain disetiap lokasi

kapasitas 8.7 Mbps menjadi 16.9

kerja. Tujuan dari pengembangan ini

Mbps. Peningkatan yang dilakukan

untuk mempermudah akses setiap sistem

ini

aplikasi, informasi dan komunikasi yang

pengembangan

berujung pada peningkatan efektifitas dan

conference yang sebelumnya hanya

efisiensi perusahaan.

lokasi Pabrik Peleburan, PLTA, Kantor

nantinya

akan

mendukung

prasarana

video

Jakarta yang bisa menggunakannya 1. Jaringan LAN (Local Area Network) Dalam

rangka

infrastruktur

IT,

melakukan

maka nantinya Kantor Medan juga

pengembangan Perusahaan

telah

jaringan

LAN

ugrade

dengan penggantian semua network switch

dengan

sistem

backbone

network menggunakan manageable switch

dengan

speed

1

Gbps.

akan bisa terkoneksi.

Pengembangan Website Perusahaan dan Portal KBUMN Transformasi

berikutnya

Perusahaan

akan melakukan pembaharuan website dengan

baru

design

yang

sinergi

Untuk koneksi antara IPP dengan

dengan Logo Perusahaan yang baru.

ISP menggunakan kabel Fiber Optik

Selain perubahan design juga dilakukan

dengan jarak 120 km sedangkan

penambahan item informasi yang lebih

untuk koneksi antara ISP dengan

variatif

Perumahan Tanjung Gading dan antar

bisa disajikan lebih menyeluruh. Media

gedung di ISP mengunakan kabel

informasi lain adalah Portal KBUMN, situs

Fiber. Pengembangan yang dilakukan

ini merupakan sarana bagi Perusahaan

ini telah bisa mendukung penggunaan

di bawah naungan Kementrian BUMN

sistem telepon digital (IP-Telephone)

untuk mempublikasikan informasi mereka.

dimana sebagai media transmisinya

Upaya

menggunakan

komputer.

Perusahaan telah menetapkan kebijakan

Disamping itu untuk mempermudah

mengenai penunjukan Admin Portal yang

akses jaringan telah dipasang wifi

bertanggungjawab atas isi sajian data yang

di masing-masing lokasi kerja bagi

ditampilkan. Salah satu publikasi penting

kebutuhan

yang telah dilakukan dalam penggunaan

jaringan

manajemen

dalam

adalah Perusahaan

merealisasikan

Perusahaan

hal

tersebut,

publikasi

lelang

permintaan

penawaran dari bagian pengadaan.

2. Jaringan WAN (Wide Area Network) LAN

kemajuan

website Perusahaan dan Portal KBUMN

mengakses internet dan email.

Jaringan

agar

saling

Telkom dan terhubung dengan pihak

Pengembangan Layanan ICT (Information and Communication Technologies)

lain melalui jaringan Internet. Dalam

Di bidang IT, Perusahaan telah melakukan

rangka mendukung komunikasi dan

sejumlah

terhubung

menjadi

menggunakan

link

jaringan jaringan

WAN PT

pengembangan

guna

122 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

mempercepat dan mempermudah proses

Perusahaan, implementasi IT Governance

pekerjaan sepanjang tahun 2014 ini yang

akan mulai berjalan di tahun 2015

tujuannya

ini.

untuk

menganti

pekerjaan

Serangkaian

kebijakan,

proses,

manual ke sistem online, di antaranya

aktivitas dan prosedur ini diharapkan

adalah sebagai berikut:

dapat

mendukung

pengoperasian

TI

Perusahaan agar sejalan dengan strategi 1. Pengembangan Business Trip Online

bisnis Management yang integratif dan komprehensif.

System. 2. Pengembangan CA report based on

Prospek Dan Strategi 2015

LME request at ASCS System. 3. Simplification of Monthly Operation

Perusahaan telah menyusun rancangan

Report at WPS System. 4. Pengembangan Invoice Registration

Rencana Jangka Panjang (RJP) untuk periode

System. 5. Pengembangan Sistem Modul Rumah

2015-2019

merujuk

kepada

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-102/M-BUMN/2002

Sakit milik Perusahaan.

tentang Penyusunan Rencana Jangka

Pengembangan ERP Resource Planning) Dalam

rangka

(Enterprise

Panjang Badan Usaha Milik Negara, sekaligus tindak lanjut dari Undang-

mempercepat

proses

pelaporan khususnya laporan keuangan

Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

dan mempermudah dalam mendapatkan informasi

Perusahaan

yang

nantinya

RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan

bisa menjadi data dalam pengambilan

rumusan

keputusan

sistem

terencana dalam upaya membangun dan

ERP

manajemen,

maka

berjalan

sekarang

yang

orientasi

usaha/kegiatan

perlu

mengembangkan bisnis inti (core business)

dilakukan penggantian dari sistem yang

dalam bidang industri Aluminium terpadu.

terpisah-pisah

yang

Melalui bisnis inti tersebut, Perusahaan

terintergrasi secara keseluruhan. Studi

menjadi

diharapkan dapat meningkatkan kinerja

untuk

usaha

penerapan

sistem

sistem

ERP

yang

serta

mewujudkan

visi

untuk

baru telah dilakukan di tahun 2014

menjadi Perusahaan Global Terkemuka

dengan mengunjungi Principles ERP dan

Berbasis

perusahaan yang telah menggunakannya

Lingkungan pada 2025.

Aluminium

Terpadu

Ramah

seperti SAP, Oracle, Ms. Dynamic AX, Epicor dan Agresso. Sebagai tindak lanjut

Prospek 2015

hasil yang didapatkan dari studi tadi akan

Perusahaan

menjadi panduan untuk implementasi ERP

tujuan yang sejalan dengan visi dan

yang rencananya akan dilakukan di tahun

misinya. Tujuan tersebut adalah untuk

2015.

meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan

IT Governance

bisnis

Sebagai upaya efisiensi dan efektivitas

kinerja

telah

usaha,

strategis,

menetapkan

mengembangkan

serta

meningkatkan

pengelolaan

lingkungan.

123 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

Perusahaan

berencana

melakukan

ekspansi bisnis dengan total nilai sekitar

Tahap Feasibility Study dan Tahap Persiapan EPC.

USD 4,4 miliar termasuk di dalamnya sekitar USD 532 juta dalam bentuk

4. Pembangunan

Ekspansi

Pabrik

Ekuitas Perusahaan, untuk melakukan

Peleburan Aluminium

langkah strategis integrasi vertikal hulu

Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

ke hilir yang akan menghubungkan mata

Tahap Feasibility Study dan Tahap

rantai industri Aluminium yang terputus,

Persiapan EPC.

dengan membentuk anak perusahaan, membentuk

aliansi

strategis

maupun

5. Pengembangan Bisnis Produk Turunan

dengan menerbitkan obligasi.

Aluminium

a. Sektor hulu industri Aluminium berupa

Pada 2015, proyek ini difokuskan

pendirian pabrik pemurnian Bauksit

pada percepatan proses produksi

menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi

melalui pemanfaatan aset PT Asahan

Kokas (Calcined Petroleum Cokes).

Aluminium Alloys (AAA) serta Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan JV

b. Sedangkan dari sektor hilir, molten

Agreement

untuk

pembangunan

(Aluminium cair) tidak hanya menjadi

pabrik penghasil Otoparts dan Wire

Ingot seperti selama ini, tetapi lebih

Rod cable.

luas akan menjadi produk turunan Aluminium lainnya.

6. Persiapan Lahan Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

Strategi Pengembangan Bisnis 2015

Tahap Feasibility Study dan Tahap

1. Pengembangan

EPC, persiapan relokasi bangunan

Bisnis

Calcined

Petroleum Cokes (CPC)

yang ada di lokasi rencana proyek, dan

Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

inventarisasi lahan.

Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan JV Agreement serta Tahap EPC.

7. Pendirian Anak Perusahaan Pada 2015, program ini difokuskan

2. Pengembangan Bisnis Smelter Grade

pada Tahap Persetujuan dan Tahap JV

Alumina (SGA)

Agreement dengan mitra bisnis untuk

Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

proyek pembangunan PLTU, pabrik

Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan

CPC,

pabrik

JV Agreement serta Tahap Feasibility

(SGA),

akuisisi

Study.

Turunan, Kawasan Industri Terpadu Sei

pemurnian PT.

AAA,

Alumina Produk

Mangkei, serta Pengelolaan Limbah. 3. Pembangunan PLTU dan Pelabuhan Pada 2015, proyek ini difokuskan pada

124 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur

125 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Tata Kelola Perusahaan

Aspek kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku menjadi fondasi yang penting bagi pelaku usaha untuk menjalankan aktivitas usaha berdasarkan normanorma yang berlaku.

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai Bentuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan

usaha untuk dapat bersinergi dengan kepentingan di luar dirinya. Pengupayaan aktivitas

operasional

berbasis

ramah

lingkungan, pengusahaan aktivitas bisnis yang berpegang pada prinsip kewajaran,

Kecurangan, baik yang dilakukan pelaku

serta pengelolaan organisasi yang sehat

usaha maupun kecurangan di tingkat

dan aman akan berdampak positif, baik

internal,

terhadap pelaku usaha sendiri maupun

merupakan

preseden

yang

buruk bagi perilaku dunia usaha pada

kepada kepentingan di luar dirinya.

umumnya. Preseden ini akan berakibat negatif terhadap citra dunia usaha, yang

Di luar itu, kewajiban penerapan GCG

kemudian berimbas langsung terhadap

bukan sekedar menempatkan kepatuhan

stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang

terhadap

peraturan

dicita-citakan bersama.

undangan

yang

dan

Secara keseluruhan,

penerapan

GCG

merupakan tindakan nyata dari komitmen pelaku usaha untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan

perundang-

berlaku.

Secara

keseluruhan, penerapan GCG merupakan Pentingnya

penerapan

Perusahaan

yang

Baik,

Tata atau

Kelola

tindakan nyata dari komitmen pelaku

Good

usaha untuk mewujudkan pertumbuhan

Corporate Governance (GCG) menjadi

yang berkelanjutan. Dengan menerapkan

sebuah

asas-asas

tolak

ukur

komitmen

dunia

GCG

dan

kepatuhan,

128 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

pertumbuhan perusahaan akan berjalan

Umum

seimbang dengan pemangku kepentingan

Indonesia. Asas-asas tersebut adalah:

Good

Corporate

Governance

dan pemegang saham, yang kemudian akan memberikan kontribusi besar bagi

1. Transparansi (Transparency)

perjalanan Perusahaan di masa-masa

Keterbukaan informasi material dan

yang akan datang.

relevan mengenai kinerja dan kondisi Perusahaan secara jelas, memadai,

Pedoman Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

akurat serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dengan tetap memperhatikan

Sejalan

dengan

perubahan

status

Perusahaan dari PMA menjadi BUMN terhitung

sejak

Perusahaan menyesuaikan

19

Desember

asas

kerahasiaan

sesuai

peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2013,

berkewajiban seluruh

informasi

untuk

peraturan

2. Akuntabilitas (Accountability)

dan

Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

kebijakan internalnya, baik yang belum

pertanggungjawaban setiap jajaran

maupun yang telah diberlakukan agar

Perusahaan

tunduk dan mengacu pada peraturan

Perusahaan sehingga pengelolaannya

perundang-undangan

dapat terlaksana dengan efisien.

yang

berlaku,

dalam

pengelolaan

khususnya yang terkait dengan penerapan GCG.

3. Pertanggungjawaban (Responsibility) Kepatuhan dan kesesuaian terhadap

Berdasarkan Peraturan Menteri Badan

peraturan perundang-undangan yang

Usaha

berlaku dalam menjalankan setiap

Milik

Negara

Nomor

Per-01/

MBU/2011 sebagaimana telah diubah

kegiatan bisnisnya.

berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha

Milik

Negara

Nomor

Per-09/

4. Kemandirian (Independency)

MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola

Pengelolaan

Perusahaan Yang Baik (Good Corporate

professional

tanpa

Governance) di lingkungan BUMN bahwa

kepentingan

(conflict

Perusahaan BUMN wajib menerapkan

dan pengaruh/tekanan dari pihak

Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal

GCG secara konsisten dan berkelanjutan.

manapun dalam menjalankan aktifitas

6 Oktober 2014

Perusahaan

secara benturan

of

interest)

bisnis Perusahaan. Guna

mencapai

keberhasilan

dalam

jangka panjang, penerapan GCG perlu

5. Kewajaran (Fairness)

dilandasi dengan integritas dan komitmen

Memperhatikan kepentingan pemangku

yang tinggi. Dalam penerapannya, setiap

kepentingan secara berimbang sesuai

aktifitas dan perilaku bisnis Perusahaan

dengan hak dan kewajibannya. Dalam

harus berlandaskan pada prinsip-prinsip

hal lain, Perusahaan melaksanakan

GCG yang selanjutnya disingkat TARIF,

prinsip

sesuai dengan asas-asas prinsip dasar

memberikan kesempatan yang sama

GCG yang tertuang dalam Pedoman

dalam

kesetaraan rekrutmen

dengan

karyawan

dan

129 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

pengembangan karir secara profesional

keputusan dan pelaksanaan tindak

tanpa membedakan suku, agama, ras,

lanjutnya

golongan, gender, dan kondisi fisik.

Perusahaan dengan didasarkan pada

dilakukan

oleh

Organ

nilai bisnis yang sehat, itikad baik,

Penyusunan dan Pengesahan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik

azas-azas

saling

berdasarkan

rangka

penerapan

kepatutan

nilai-nilai

moral dan sosial serta kepatuhan terhadap

Dalam

menguntungkan

GCG,

peraturan

Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara

perundang-

undangan yang berlaku.

Perusahaan telah menyusun beberapa perangkat GCG, diantaranya Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang

ditandatangani

oleh

Keterlibatan Unsur Pengawasan dan Penegakan dari Luar

Dewan

Komisaris dan Direksi tertanggal 6 Oktober

Untuk dapat menerapkan GCG yang

2014 di Jakarta. Selain kedua pedoman

berkualitas,

tersebut, Perusahaan melalui manajemen

manajemen telah melakukan kerjasama

melakukan penyusunan Piagam (Charter)

dan menandatangani nota kesepahaman

Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi

dengan berbagai pihak yang memiliki

dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) serta

kewenangan

pengesahan

pengawasan dan penegakan hukum.

kebijakan-kebijakan

dan

prosedur yang mendukung penerapan

Perusahaan

GCG di Perusahaan.

nota

Perusahaan

terhadap telah Provinsi

fungsi

menandatangani

kesepahaman

Perwakilan

melalui

dengan

BPKP

Sumatera

Utara,

Dalam penerapannya, Pedoman GCG

Perusahaan menandatangani Kerjasama

bertujuan untuk,

Pengembangan, Penguatan

1. Memaksimalkan melalui GCG

Kelola

dan

dan Kinerja

Perusahaan

Perusahaan yang akan ditindaklanjuti

prinsip-prinsip

dengan asistensi BPKP terhadap Sistem

nilai

penerapan antara

Tata

Penerapan

lain

Transparansi

Pengendalian

Internal

Perusahaan,

Akuntabilitas

pedoman pengadaan barang dan jasa,

(Accountability), Pertanggungjawaban

pedoman manajemen risiko, pedoman

(Responsibility),

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(Transparency),

Independensi

(Independency), (Fairness)

dan

sehingga

Kewajaran

(PKBL) dan pedoman fraud control plan.

Perusahaan

memiliki kemampuan daya saing

Di samping itu, Perusahaan juga telah

yang lebih baik,

menandatangani

2. Mendorong pengelolaan Perusahaan

nota

kesepahaman

dengan unit Jaksa Agung Muda Perdata

dan

dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan

efektif, serta memberdayakan fungsi

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)

dan

terkait penanganan masalah hukum dalam

secara

profesional, meningkatkan

efisien

kemandirian

bidang perdata dan tata usaha negara.

Perusahaan, dan 3. Mendorong

agar

pengambilan

Perusahaan juga mengadakan workshop

130 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan

mengenai Penanganan Masalah Hukum

Dengan

dalam bidang Perdata dan Tata Usaha

berwenang, Perusahaan akan mampu

Negara

menjalankan

di

Kuala

Tanjung

pada

15

keterlibatan pola

pihak-pihak

organisasi

yang

Desember 2014 yang dihadiri oleh Jaksa

sehat

Agung Muda Bidang Perdata dan Tata

penyimpangan, korupsi serta memiliki

Usaha Negara, Wakil Kepala Kejaksaan

kemampuan

Tinggi

permasalahan-permasalahan hukum yang

Sumatera

Utara,

dan

Kejaksaan Negeri Limapuluh.

Kepala

dan

jauh

dari

praktik-praktik

dalam

menangani

dapat timbul di kemudian hari.

131 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan Struktur tata kelola Perusahaan terdiri dari

kewenangannya dan berlandaskan prinsip

tiga unsur, yaitu Rapat Umum Pemegang

independensi yang dalam pelaksanaannya

Saham (RUPS) sebagai organ tertinggi

semata-mata

pengambilan keputusan, Dewan Komisaris

Perusahaan. Untuk membantu kelancaran

sebagai pengawas dan pemberi nasihat,

tugas, Dewan Komisaris memiliki Komite

dan Direksi sebagai pengelola Perusahaan.

Audit sebagai Organ Pendukung yang

Setiap Organ Perusahaan menjalankan

berfungsi membantu Dewan Komisaris

fungsi

dalam menjalankan tugasnya.

dan

tanggung

jawab

sesuai

untuk

kepentingan

Bagan Kebijakan Manajemen Perusahaan dalam GCG

Rapat Umum Pemegang Saham

Laporan Tahunan yang diadakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku

Sebagai

Perusahaan,

berakhir, dan/atau mengesahkan Rencana

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

organ

tertinggi

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

memegang

tidak

yang diadakan paling lambat 30 (tiga

diberikan kepada Dewan Komisaris dan

kewenangan

yang

puluh) hari setelah tahun anggaran RKAP

Direksi yang dibatasi peraturan perundang-

bersangkutan berjalan. Sementara RUPS

undangan dan Anggaran Dasar termasuk

Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu

meminta

kepada

berdasarkan kebutuhan. RUPS Luar Biasa

Direksi atas pengelolaan Perusahaan,

pertanggungjawaban

dapat diselenggarakan atas permintaan

mengubah

tertulis Pemegang Saham atau Dewan

Anggaran

Dasar

serta

mengangkat dan memberhentikan Direksi.

Komisaris.

Bentuk dan Fungsi RUPS Perusahaan

RUPS wajib diadakan di tempat kedudukan

Bentuk RUPS Perusahaan terdiri dari RUPS

melakukan kegiatan usahanya.

Perusahaan atau di tempat Perusahaan

Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan dilakukan untuk mengesahkan

132 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris diatur dalam Piagam Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau Board of Commissioners (BOC) Charter yang telah disahkan pada 30 Mei 2014.

RUPS Tahunan 2013

Piagam ini disusun berdasarkan prinsip-

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

prinsip hukum korporasi, perundang-

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

undangan

yang

Tahun

Anggaran

Dasar,

2013

mengenai

Persetujuan

berlaku,

ketentuan

ketentuan-ketentuan

Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013

dari Rapat Umum Pemegang Saham

dilaksanakan pada 18 Juni 2014 di Kantor

dan

Kementerian BUMN.

Governance

prinsip-prinsip

Good

yaitu

Corporate

transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi

RUPS Tahunan 2014 RUPS

Tahunan

diselenggarakan mengesahkan

dan fairness.

pertama,

pada Rencana

2

yang

Mei

2014

Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris yang

Kerja

dan

dimiliki Perusahaan berisi dasar-dasar

Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk

hukum yang digunakan; keanggotaan,

RKAP Program Bina Lingkungan, Indikator

masa jabatan, ketentuan tentang rangkap

Aspek Operasional Perusahaan Tahun

jabatan,

2014, Indikator-Indikator Kinerja Kunci

Komisaris yang lowong, pemberhentian

(Key Performance Indicator) yang tertuang

oleh RUPS, pengunduran diri anggota,

dalam Kontrak Manajeman Tahun 2014,

program pengenalan anggota Dewan

dan beberapa keputusan lainnya.

Komisaris yang baru; tugas, wewenang,

pengisian

anggota

Dewan

kewajiban, kebijakan pembagian tugas

Dewan Komisaris

antar anggota, kebijakan pengambilan keputusan Dewan Komisaris, tata tertib

Sesuai

dengan

ketentuan

Undang-

rapat

dan

mekanisme

pengambilan

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

keputusan, organ pendukung termasuk

Perseroan Terbatas dan Undang-Undang

Sekretariat Dewan Komisaris dan Komite

No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha

Audit,

Milik Negara, Dewan Komisaris melakukan

pembelajaran Dewan Komisaris.

serta

program

pelatihan

dan

pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya,

Kriteria Dewan Komisaris

baik mengenai Perseroan maupun usaha

Sesuai

Perseroan, dan memberi nasihat kepada

Perusahaan Pasal 14 ayat 4 (empat)

Direksi, untuk kepentingan Perseroan

sampai dengan 8 (delapan), anggota

dan sesuai dengan maksud dan tujuan

Dewan

Perseroan.

perseorangan yang cakap melakukan

dengan

Komisaris

Anggaran

adalah

Dasar

orang

perbuatan hukum, kecuali dalam waktu

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya

Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan

pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota

Komisaris diatur dalam Piagam Tata

Direksi atau anggota Dewan Komisaris

Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau

atau anggota Dewan Pengawas yang

Board of Commissioners (BOC) Charter

dinyatakan bersalah yang menyebabkan

yang telah disahkan pada 30 Mei 2014.

suatu Perseroan atau Perum dinyatakan

133 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

pailit, serta dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.

sepengetahuan

Direksi

untuk

menghadiri rapat Dewan Komisaris, 6. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris

Dewan

Komisaris,

jika

dianggap perlu,

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan

terhadap

7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini,

kebijakan

8. Membentuk Komite-komite lain selain

pengurusan, jalannya pengurusan pada

Komite Audit, jika dianggap perlu

umumnya baik mengenai Perusahaan

dengan memperhatikan kemampuan

maupun

usaha

yang

Direksi

serta

memberikan

dilakukan

oleh

perusahaan,

nasihat

9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal

kepada Direksi termasuk pengawasan

tertentu dan dalam jangka waktu

terhadap pelaksanaan Rencana Jangka

tertentu atas beban Perusahaan, jika

Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan

dianggap perlu, 10. Melakukan

tindakan

pengurusan

Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat

Perusahaan dalam keadaan tertentu

Umum Pemegang Saham, serta peraturan

untuk jangka waktu tertentu sesuai

perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan

Perusahaan

dan

sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar ini, 11. Menghadiri

rapat

Direksi

dan

dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

memberikan pandangan-pandangan

Dalam

terhadap hal-hal yang dibicarakan,

melaksanakan

tugas,

Dewan

Komisaris berwenang untuk: 1. Melihat serta

12. Melaksanakan

buku-buku,

surat-surat,

dokumen-dokumen

memeriksa

kas

verifikasi

dan

untuk

lainnya, keperluan

lain-lain

surat

berharga dan memeriksa kekayaan

kewenangan

pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan

dengan

peraturan

perundang-undangan,

anggaran

dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Perusahaan, 2. Memasuki

pekarangan,

gedung,

dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan, 3. Meminta

Dewan Komisaris berkewajiban : 1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam

penjelasan

dari

Direksi

dan/atau pejabat lainnya mengenai

melaksanakan

pengurusan

Perusahaan, 2. Meneliti

dan

menelaah

serta

segala persoalan yang menyangkut

menandatangani Rencana Jangka

pengelolaan Perusahaan,

Panjang Perusahaan dan Rencana

4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan

yang

telah

dan

akan

dijalankan oleh Direksi,

Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini,

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat

3. Memberikan pendapat dan saran

lainnya di bawah Direksi dengan

kepada Rapat Umum Pemegang

134 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Saham mengenai Rencana Jangka

dan dimasukkan dalam RKAP,

Panjang Perusahaan dan Rencana

9. Membentuk Komite Audit,

Kerja dan Anggaran Perusahaan,

10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada

4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat

Rapat Umum Pemegang Saham, 11. Membuat

dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap

risalah

rapat

Dewan

Komisaris dan menyimpan salinannya, 12. Melaporkan

kepada

Perusahaan

masalah yang dianggap penting bagi

mengenai kepemilikan sahamnya dan/

kepengurusan Perusahaan,

atau keluarganya pada Perusahaan

5. Melaporkan dengan segera kepada

tersebut dan Perusahaan lain,

Rapat Umum Pemegang Saham

13. Memberikan laporan tentang tugas

apabila terjadi gejala menurunnnya

pengawasan yang telah dilakukan

kinerja Perusahaan,

selama tahun buku yang baru lampau

6. Meneliti dan menelaah laporan berkala

kepada Rapat Umum Pemegang

dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan

Saham, 14. Melaksanakan

tahunan,

kewajiban

lainnya

dalam rangka tugas pengawasan

7. Memberikan penjelasan, pendapat

dan pemberian nasihat, sepanjang

dan saran kepada Rapat Umum

tidak bertentangan dengan peraturan

Pemegang Saham mengenai Laporan

perundang-undangan,

Tahunan, apabila diminta,

dasar, dan/atau keputusan Rapat

8. Menyusun program kerja tahunan

anggaran

Umum Pemegang Saham.

Susunan dan Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris Per 31 Desember 2014, susunan dan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan sebagai berikut: Jabatan

Nama

Komisaris Utama

Agus Tjahajana W.

Komisaris

Emmy Yuhassarie

Komisaris

Dasar Pengangkatan

Awal Menjabat

SK-45/MBU/2014 RUPS 9 Desember 2013 dan SK-45/MBU/2014

10 Maret 2014

Ahmad Fuad Rahmany

SK-45/MBU/2014

10 Maret 2014

Komisaris

Ferry SP Sinamo

SK-80/MBU/2014

17 April 2014

Komisaris

Chairuman Harahap

SK-206/MBU/10/2014

13 Oktober 2014

9 Desember 2013

Pembagian Tugas Antar Dewan Komisaris Pembagian lingkup tugas antar Dewan Komisaris Perusahaan seperti di bawah ini, Agus Tjahajana W. (Komisaris Utama) Tugas Komisaris Utama Agus Tjahajana W. mengkoordinir tugas-tugas Komisaris. Selain itu, Komisaris Utama Agus Tjahajana W. Bertanggung jawab menangani bidang teknologi, operasi dan pengembangan industri aluminium; serta mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan sistem teknologi informasi. Emmy Yuhassarie (Komisaris) Komisaris Emmy Yuhassarie bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait kegiatan audit, sistem pengendalian internal, dan good corporate governance.

135 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Ahmad Fuad Rahmany (Komisaris) Komisaris Ahmad Fuad Rahmany memiliki tugas untuk mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan keuangan dan pemasaran/marketing. Ferry SP Sinamo (Komisaris) Komisaris Ferry SP Sinamo bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen resiko, umum dan SDM, hubungan dengan pemangku kepentingan lokal, serta kebijakan mutu dan pelayanan Chairuman Harahap (Komisaris) Komisaris Chairuman Harahap bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen, legal & compliance dan hubungan dengan pemangku kepentingan nasional

Program Pengenalan Perusahaan

Pada

tahun

Harahap

buku

diangkat

2014,

Chairuman

menjadi

anggota

Dewan Komisaris per tanggal 12 Okotober Kepada

Komisaris

2014. Program pengenalan Perusahaan

yang diangkat untuk pertama kalinya

anggota

terhadap anggota Dewan Komisaris yang

wajib

baru dilakukan sebagai berikut:

diberikan

Dewan program

pengenalan

mengenai Perusahaan. Tanggung jawab

1. Presentasi mengenai profil dan kinerja

untuk mengadakan program pengenalan

Perusahaan, profil dan kinerja Direksi

tersebut

Sekretaris

dan Dewan Komisaris serta Tata

berada

Perusahaan.

pada

pengenalan

kelola Perusahaan yang Baik yang

prinsip-prinsip

dilakukan pada 17 Oktober 2014.

GCG oleh BUMN, gambaran mengenai

Presentasi dibawakan oleh Sekretaris

BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat,

Perusahaan dan Sekretaris Dewan

meliputi:

Program

pelaksanaan

dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha

Komisaris. 2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris

jangka pendek dan jangka panjang, posisi

dan

kompetitif, risiko dan masalah-masalah

Perkenalan Anggota Komisaris baru,

strategis lainnya, keterangan berkaitan

yang diadakan pada 17 Oktober

dengan kewenangan yang didelegasikan,

2014.

Direksi

dengan

agenda

audit internal dan eksternal, sistem dan

3. Kunjungan ke Perusahaan, yang

kebijakan pengendalian internal, termasuk

diadakan pada tanggal 17 dan 18

Komite Audit; keterangan mengenai tugas

Desember 2014, yaitu ke Kantor

dan tanggung jawab serta hal-hal yang

Pusat

tidak diperbolehkan.

Tanjung.

Program pengenalan BUMN dapat berupa

dan

Smelter

Plant

Kuala

Hubungan Kerja dengan Direksi

presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan lain dan pengkajian dokumen

Pola hubungan kerja Dewan Komisaris

atau program lainnya yang dianggap

dengan Direksi diatur dalam Anggaran

sesuai dengan BUMN dimana program

Dasar

tersebut dilaksanakan.

Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris

dan

Board

Manual

Dewan

bertugas untuk melakukan pengawasan

136 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

dan pemberian saran kepada Direksi atas jalannya

Perusahaan,

yang

dilakukan

dalam rapat maupun dilakukan tanpa

f.

Hal-hal

lain

diperkirakan

yang

penting

akan

dan

mempengaruhi

kinerja Perusahaan ke depan.

tatap muka secara langsung, antara lain

Secara

melalui surat menyurat, laporan, dan lain-

pengawasan kinerja manajemen, Dewan

lain.

Komisaris

internal,

dalam

menugaskan

pelaksanaan Komite

Audit

untuk melakukan telah atas laporan Selain itu, Dewan Komisaris bertugas

kinerja

untuk

Komite Audit untuk membahas bersama

memberikan

persetujuan

atau

yang

kemudian

mengundang

rekomendasi atas beberapa hal yang diatur

berdasarkan

dalam Anggaran Dasar, sebagaimana

disampaikan oleh Komite Audit. Komite

Pasal 11 ayat (11) dan nomor (10).

Audit

hasil

pada

penelaahan

prinsipnya

yang

melakukan

evaluasi atas kinerja berkala, melakukan

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris

analisis, serta menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dan penjelasan dari Direksi. Berdasarkan

Pelaksanaan

tugas

pengawasan

dan

hasil diskusi, Dewan Komisaris kemudian

pemberian nasehat diwujudkan dalam

menyampaikan tanggapan dan pertanyaan

bentuk kegiatan rapat Dewan Komisaris

tertulis kepada Direksi.

dan berbagai kegiatan lain, mengacu kepada Tata Kelola Perusahaan yang baik

Dalam rapat Direksi dan Dewan Komisaris

(Good Corporate Governance).

dilakukan

pembahasan

atas

kinerja

berkala bulanan, berdasarkan laporan

Pengawasan atas Kinerja dan Perkembangan Berkala Perusahaan

kinerja bulanan serta surat tanggapan dan

Dalam rapat, Dewan Komisaris membahas

Direksi memaparkan presentasi kinerja

jalannya Perusahaan yang dikelola oleh

bulanan,

Direksi beserta seluruh jajarannya, baik

mendapatkan

secara internal Dewan Komisaris, dengan

Komisaris, sebagai contoh komunikasi-

mengundang

komunikasi yang telah dilakukan oleh

Komite

Audit

maupun

pertanyaan tertulis dari Dewan Komisaris.

dengan mengundang Direksi. Dewan

Direksi

Komisaris

mengevaluasi

beserta

hal-hal

perhatian

dengan

yang dari

pemerintahan

perlu Dewan

daerah

pencapaian

guna mensosialisasikan perubahan Inalum

kinerja setiap bulan dengan berpedoman

menjadi BUMN, updating perkembangan

kepada Rencana Kerja dan Anggaran

status pengalihan hak pengelolaan atas

Perusahaan (RKAP) Tahun 2014, yaitu dari

tanah Inalum, Draft Pedoman Tata Kelola

aspek :

Perusahaan yang Baik (Code of Corporate

a. Kinerja Operasi,

Governance),

b. Kinerja Keuangan,

Perusahaan (Code of Conduct), termasuk

c. Kinerja Aspek Umum dan SDM,

hal-hal

d. Kinerja Aspek Investasi dan Capex,

perhatian untuk segera diselesaikan.

lain

pedoman yang

penting

Kode

Etik

mendapat

e. Aspek compliance dan administrasi sesuai GCG,

137 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Dalam

rapat

Dewan

menyampaikan

Komisaris

pertanyaan-pertanyaan,

ketersediaan SDM,

keterbatasan

cash,

pengembangan

teknologi

saran dan masukan kepada Direksi. Direksi

smelter

menjawab langsung pertanyaan tersebut

meningkatkan

dan

dari fasilitas yang telah ada, kapasitas

menyajikan

Terhadap

data

hal-hal

pendukungnya.

yang

memerlukan

persetujuan Komisaris, setelah dilakukan

saat

ini

dalam

kapasitas

rangka produksi

penyerapan produk oleh pasar, dan lain-lain.

pembahasan dalam rapat, ditindaklanjuti

b. Pelaksanaan rekruitmen karyawan

dengan adanya surat persetujuan dari

baru dan pendayagunaan karyawan

Dewan Komisaris.

yang telah pensiun untuk tetap membantu Perusahaan.

Pengawasan atas Aspek Strategis

Dewan

Komisaris

pentingnya

menyampaikan

transfer

keahlian

dari

karyawan lama kepada karyawan Pada tahun 2014, terdapat berbagai

yang

agenda khusus tentang tindakan Direksi

kompetensi karyawan Perusahaan

yang dalam pelaksanaannya memerlukan

yang cukup langka di Indonesia.

persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS.

Perlu dibentuk talent managemet

Terhadap hal ini, Dewan Komisaris telah

untuk

melakukan pembahasan, baik secara

Manajemen di masa yang akan

internal,

datang.

mengundang

komite

audit,

maupun membahas bersama dengan

baru

direkrut,

mengingat

mempersiapkan

c. Perkembangan

regenerasi

penanganan

Direksi. Beberapa topik tersebut adalah

Limbah B3 terdahulu dan sistem

sebagai berikut:

pengelolaan limbah ke depan.

a. Rencana pengembangan Inalum ke

Pengelolaan

depan Terkait

limbah

B3

harus

dikoordinasikan dengan Kementerian dengan

hal

tersebut,

Lingkungan Hidup untuk mencari

Dewan Komisaris telah melakukan

metode yang paling tepat dan tidak

pembahasan

melanggar ketentuan yang berlaku.

dengan

Direksi

mengenai rencana pengembangan Perusahaan lain

ke

pembangunan

Pembangkit

Listrik

depan,

d. Kebijakan

Pemerintah

terkait

antara

penanganan krisis listrik Sumatera

Pabrik

CPC,

utara dan peran Perusahaan dalam

Tenaga

Uap

memberikan bantuan pasokan listrik

(PLTU), pembangunan Pabrik SGA,

dari PLTA.

ekspansi

kapasitas

Sesuai Good Corporate Governance

Smelter existing, dan ekspansi ke

(GCG), Dewan Komisaris bertugas

hilir. Pembahasan dilakukan untuk

untuk

mematangkan langkah Inalum dalam

terhadap

rangka meraih target jangka panjang,

perusahaan

dengan sumber daya yang dimiliki

signifikan

saat ini, meliputi antara lain pemilihan

perusahaan.

teknologi,

peningkatan

penyediaan

melakukan perubahan yang terhadap

pengawasan lingkungan berdampak kinerja

teknologi,

138 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Pengalihan

listrik

PLTA Perusahaan kepada PT PLN

dari PLTA Perusahaan kepada PT

penggunaan

(Persero). Kompensasi yang diterima

PLN

oleh Perusahaan harus memadai

(Persero)

akan

berdampak

pada tingkat operasi dari Smelter,

untuk

mengingat penggunaan listrik dari

misalnya untuk upaya ekspansi ke

PLTA yang sudah optimal.

bisnis hilir (alloy, dll).

investasi

pengembangan,

e. Pembagian Laba bersih Perusahaan Pada prinsipnya, Dewan Komisaris

untuk tahun fiskal 2013 sebesar

mendukung

kebijakan

USD68.616.058.

sepanjang

tidak

kepentingan

Perusahaan

tersebut merugikan

Berdasarkan pembahasan bersama

untuk

dengan Direksi, Dewan Komisaris

tumbuh dan berekspansi ke depan.

telah menyampaikan rekomendasi

Dewan Komisaris telah mendiskusikan

dan usulan kepada Menteri BUMN

langkah Perusahaan yang terbaik,

selaku RUPS melalui melalui surat

bersama dengan Direksi. Dewan

No. KOM-12/S/2014 tanggal 11 Juni

Komisaris mendampingi Direksi pada

2014.

saat menerima kunjungan Menteri

f.

Penetapan Kantor Akuntan Publik

BUMN di Kuala Tanjung, Sumatera

(KAP)

Utara,

Keuangan Perusahaan Tahun Buku

terkait

dengan

kebijakan

Pemerintah mengenai pasokan listrik

KAP

Auditor

Laporan

2014.

139 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Dalam RUPS Tahunan Tahun Fiskal

h. Pembagian Dividen Interim atas

2013, Dewan Komisaris mengusulkan

Laba

agar KAP ditetapkan secara terpisah,

Buku 2014.

antara lain mengingat pelaksanaan

Merujuk pada surat Menteri BUMN

pengadaan jasa audit KAP masih

dalam

membutuhkan

MBU/12/2014 tanggal 23 Desember

Selanjutnya,

tambahan Dewan

waktu.

Komisaris

bersih

2014

Perusahaan

surat dan

Nomor

surat

Tahun

:

S-816/

Direksi

Nomor

meminta kepada Direksi (melalui surat

139/L-Dirut/XII/2014

Nomor KOM-21/S/2014 tanggal 18

Desember 2014, maka pada tanggal

juli 2014) agar melakukan pengadaan

26 Desember 2014, dalam rangka

jasa KAP sesuai ketentuan yang

mendukung

berlaku, serta menyampaikan Term

negara,

Of Reference (TOR) yang digunakan

mengusulkan

dalam pengadaan Jasa KAP tersebut.

agar melakukan penyetoran Dividen

Setelah

Interim tahun 2014 sebesar USD 90

Direksi

menyampaikan

hasil pengadaan jasa KAP, Dewan

tanggal

ketahanan

Menteri

24

anggaran

BUMN

kepada

telah

Perusahaan

Juta.

Komisaris melalui surat nomor KOM44/S/2014 tanggal 27 Oktober 2014

Dewan Komisaris memberikan respon

menyampaikan Usulan KAP terpilih

cepat

dengan

menyelenggarakan

kepada Menteri BUMN, yaitu KAP

rapat

internal

untuk

Purwantono, Suherman & Surja, yang

dan mengambil keputusan. Dewan

berafiliasi dengan Ernst & Young,

Komisaris

untuk dapat ditetapkan oleh RUPS.

peran

g. Penetapan Logo baru Perusahaan Dalam

penyusunan

desain-desain

menyadari

Inalum

ketahanan

membahas

dalam

APBN.

ketentuan

pentingnya mendukung

Merujuk

Anggaran

pada Dasar

dari logo baru, Dewan Komisaris

Perusahaan

telah

Tim

Dewan Komisaris menyetujui usulan

Penyusun Logo Inalum mengenai

pembagian dividen interim tersebut

aspirasi

akan

dan menyampaikan surat persetujuan

digambarkan dari logo baru. Dalam

tertulis kepada Direksi melalui surat

rapat Direksi dan Dewan Komisaris,

Nomor : KOM-64/S/2014 tanggal 26

telah dibahas mengenal alternatif

Desember 2014.

logo

diwawancarai nilai-nilai

yang

oleh yang

tersedia.

pasal

ayat

11,

Selanjutnya,

Direksi meminta rekomendasi tertulis

Memperhatikan

dari

pengembangan

Dewan

26

Komisaris

mengenai

berbagai

rencana

perusahaan

logo baru tersebut, dan Dewan

ke

Komisaris melalui surat Nomor KOM-

pembangunan pabrik CPC, rencana

39/S/2014 tanggal 23 Oktober 2014

pembangunan

telah

rekomendasi

perusahaan ke sektor hilir, dan lain-

terhadap 2 (dua) alternatif logo baru

lain, maka Dewan Komisaris juga

Inalum.

meminta kepada Direksi untuk segera

telah

memberikan Selanjutnya mendapatkan

usulan

logo

persetujuan

depan,

menetapkan

seperti PLTU,

proyeksi

kerjasama ekspansi

kebutuhan

dari Menteri BUMN selaku RUPS

capital expenditure dan operational

Perusahaan.

expenditure

untuk

jangka

waktu

140 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

i.

5 (lima) tahun ke depan, sehingga

Dewan Komisaris menyusun Board

kebutuhan kas dapat dipersiapkan

of Commissioners (BOC) Manual

dengan baik.

sebagai pedoman kerja Anggota

Penelaahan Sistem

terhadap Risiko

dan

Dewan Komisaris dan organ Dewan Komisaris,

dilanjutkan

dengan

Sistem Pengendalian Internal.

pembahasan Board Manual bersama

Meskipun unit Manajemen Risiko

Direksi. Selanjutnya, akan dilanjutkan

baru dibentuk pada 1 April 2014,

dengan sosialisasi kepada keseluruh

maka Dewan Komisaris mendorong

jajaran

agar

karyawan terhadap GCG Manual,

Direksi

Manajemen

j.

Khusus

Manajemen

memiliki Risiko

Kebijakan perusahaan.

manajemen

Pedoman

Etika

hingga

Perusahaan

level dan

Sebagaimana unit Manajemen Risiko,

Sistem

unit Pengendalian Internal juga masih

(Whistleblowing

fokus pada penyusunan prosedur-

aspek pelaksanaan teknis, dilakukan

prosedur dan SOP. Ke depannya,

pembahasan atas beberapa Standard

fungsi SPI harus diperkuat, baik dari

Operation & Procedure (SOP) seperti

sisi jumlah, kompetensi, maupun

SOP Pengendalian Gratifikasi, SOP

posisinya dalam Perusahaan.

Pengadaan Barang dan Jasa, dan

Peningkatan Teknologi Informasi.

lain-lain.

Pengaduan

Pelanggaran

System).

Pada

Dalam rapat yang khusus membahas hal tersebut, meskipun perusahaan

Terkait dengan sistem pengadaan

belum menggunakan sistem informasi

barang dan jasa, Dewan Komisaris

yang sepenuhnya terintegrasi, Dewan

menyarankan

Komisaris mendorong dibentuknya

SOP tersebut. Komite Audit telah

sistem

yang

memberikan masukan terkait SOP

meningkatkan

tersebut, antara lain terkait rekam

teknologi

terintegrasi, derajat

informasi

guna

kekinian

serta

akurasi

jejak setiap vendor, terkait proses

informasi /data yang diperlukan bagi

pengambilan

pengambilan keputusan

menentukan

yang mau

penyempurnaan

keputusan nominasi

dalam

pemenang

tidak mau akan berpengaruh pada

tender,

kinerja Perusahaan.

perlakuan terhadap seluruh vendor.

k. Penyempurnaan infrastruktur Good Corporate Governance Sebagai maka

sebuah Dewan

dan

asas

kesetaraan

Fungsi Satuan Pengendalian Internal agar dilibatkan dalam perbaikan-

BUMN

baru,

perbaikan sistem pengadaan barang

Komisaris

fokus

dan jasa.

pada infrastruktur yang diperlukan perusahaan

sebagai

pengelolaan

yang

mengacu

kepada

fondasi perusahaan

praktik

Secara bertahap baik Manual maupun SOP tersebut

akan disosialisasi

tata

hingga level paling bawah agar

kelola perusahaan yang baik (Good

terjadi suatu proses memiliki melalui

Corporate Governance).

internalisasi maupun peresapan nilai nilai yang sama di seluruh peringkat manajemen.

141 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Program Pengenalan Komisaris Baru

3. Kunjungan ke Pabrik, yang diadakan pada tanggal 15-18 November 2014 dan 17-18 Desember 2014 yaitu ke

Berkaitan dengan pengangkatan Bapak

Kantor Pusat dan Smelter Plant Kuala

Chairuman Harahap sebagai Komisaris

Tanjung.

baru Inalum pada tanggal 13 Oktober 2014,

telah

diadakan

serangkaian

Laporan Penelaahan Tahun 2014

program pengenalan Komisaris baru, Dalam rangka mendukung pelaksanaan

sebagai berikut ; 1. Presentasi

mengenai

Profil

dan

tugas

pengawasan

dan

pemberian

Kinerja Perusahaan, Profil dan Kinerja

nasehat Dewan Komisaris, telah disusun

Direksi dan Dewan Komisaris serta

penelaahan-penelaahan yang dilakukan

Tata kelola perusahaan yang baik

oleh Komite Audit Perusahaan, sebagai

ada hari Jumat, 17 Oktober 2014.

berikut :

Presentasi dibawakan oleh Sekretaris

1. Penelaahan terhadap laporan kinerja

Perusahaan dan Sekretaris Dewan Komisaris. 2. Rapat Dewan Komisaris – Direksi dengan agenda Perkenalan Anggota Komisaris baru, yang diadakan pada tanggal 17 Oktober 2014.

bulanan dilakukan oleh Komite Audit, 2. Penelahaan

terhadap

Laporan

Keuangan (Audited) Tahun fiskal 2013 oleh Komite Audit, 3. Penelaahan terhadap RKAP tahun 2015 oleh Komite Audit.

142 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang

Segala

keputusan

Komisaris

mengikat apabila dihadiri atau diwakili

diambil dalam rapat Dewan Komisaris.

oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah

Keputusan dapat pula diambil di luar

anggota Dewan Komisaris. Dalam mata

rapat

Dewan

Dewan

sepanjang

acara lain-lain, rapat Dewan Komisaris

seluruh anggota Dewan Komisaris setuju

Komisaris

tidak berhak mengambil keputusan kecuali

tentang cara dan materi yang diputuskan.

semua anggota Dewan Komisaris atau

Rapat Dewan Komisaris dianggap sah

wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui

apabila diadakan di tempat kedudukan

penambahan mata acara rapat.Seorang

Perusahaan atau di tempat

di

anggota Dewan Komisaris dapat diwakili

dalam wilayah Republik Indonesia. Rapat

dalam rapat hanya oleh anggota Dewan

Dewan Komisaris dapat diselenggarakan

Komisaris

melalui

tertulis.

media

lain

telekonferensi,

video

lainnya

berdasarkan

kuasa

konferensi, atau sarana elektronik lainnya yang

peserta

Semua keputusan dalam rapat Dewan

Rapat Dewan Komisaris saling melihat

memungkinkan

Komisaris diambil dengan musyawarah

dan mendengar secara langsung serta

untuk

berpartisipasi

musyawarah

Komisaris

semua

dalam

mengadakan

rapat.

Dewan

rapat

mufakat. tidak

Apabila

melalui

tercapai

mufakat,

paling

maka keputusan rapat Dewan Komisaris

sedikit setiap bulan sekali, dan dalam

diambil dengan suara terbanyak biasa.

rapat tersebut Dewan Komisaris dapat

Apabila jumlah suara yang setuju dan

mengundang Direksi.

tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan

Panggilan

Rapat

Dewan

rapat

adalah

yang

sama

Komisaris

dengan pendapat pimpinan rapat, dengan

disampaikan secara tertulis oleh Komisaris

tetap memperhatikan ketentuan mengenai

Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris

pertanggungjawaban, kecuali mengenai

yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan

diri orang, pengambilan keputusan rapat

disampaikan dalam jangka waktu paling

dilakukan

lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan

tertutup.

atau dalam waktu yang lebih singkat jika

Selama tahun 2014 telah diadakan rapat

dalam keadaan mendesak, dengan tidak

Dewan Komisaris beserta Organ Dewan

memperhitungkan tanggal panggilan dan

Komisaris, sebagai berikut :

tanggal rapat. Panggilan rapat ini harus

1. Rapat Internal Dewan Komisaris 7

mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. Panggilan rapat tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat.

dengan

pemilihan

secara

(tujuh) kali, 2. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit 6 (enam) kali, 3. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 13 (tiga belas) kali, 4. Rapat

Internal

Komite

Audit

9

(sembilan) kali.

143 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Rekapitulasi Kehadiran Rapat Jumlah Rapat

Jumlah Kehadiran

% Kehadiran

Agus Tjahajana W.

Nama

26

24

92,3

Emmy Yuhassarie

26

23

88,5

Ahmad Fuad Rahmany

26

23

88,5

Ferry SP Sinamo

26

25

96,2

Chairuman Harahap

11

11

100,0

*Ketidakhadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan dinas.

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan Key Performance Indicator (KPI) yang telah disahkan dalam RUPS RKAP Tahun 2014. Penilaian dilakukan sendiri oleh Dewan Komisaris (self-review) dan dilaporkan kepada Menteri BUMN selaku pemegang saham setiap triwulan. Capaian terhadap KPI Tahun 2014 Dewan Komisaris tergambar pada tabel di bawah ini: Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris Tahun Buku 2014 Indikator Kinerja Utama

Satuan

Target 2014

Bobot (%)

Realisasi

Skor

 

1

Frekuensi

26

10

9

12

13,3

Frekuensi

1

5

1

2

5

Frekuensi

2

10

2

4

10

Pelatihan/Pembelajaran Anggota 2 Dewan Komisaris Kunjungan Anggota Dewan 3 Komisaris ke Lapangan II. Dewan Komisaris dengan Direksi

 

 

Stretch

I. Internal Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris

 

Base  

 

 

4

Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RJPP

Hari

1

15

60

45

15

5

Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RKAP

Hari

14

15

30

20

15

6

Jangka Waktu Pemberian Keputusan Atas Permintaan Persetujuan dari Direksi

Hari

14

20

14

15

20

Frekuensi

2

10

1

2

20

Frekuensi

1

10

1

1

10

Frekuensi

1

5

1

1

5

III. Dewan Komisaris dengan RUPS Kehadiran Dewan Komisaris 7 dalam RUPS/LB Pembuatan Laporan Tahunan 8 Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 9

Pengusulan Penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada RUPS

REALISASI

 

100

144 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

113.3

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Remunerasi

independensi, dan kewajaran). Tujuan Piagam ini adalah:

Berdasarkan BUMN

Peraturan

No.

Menteri

PER-07/MBU/2010

1. Semakin jelasnya tugas dan tanggung

yang

jawab Direksi maupun hubungan

diperbaharui dengan PER-04/MBU/2014

kerja di antara Direksi dan Dewan

tentang pedoman penetapan penghasilan

Komisaris.

Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan

2. Mempermudah

Pengawas

BUMN,

maka

organ

di

bawah

penetapan

Direksi dan organ di bawah Dewan

remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan

Komisaris untuk memahami tugas

oleh RUPS. Penghasilan Dewan Komisaris

dan tanggung jawab masing-masing

terdiri dari honorarium, tunjangan (THR,

maupun hubungan antara organ-

transportasi, asuransi purna jabatan),

organ tersebut.

fasilitas (kesehatan dan bantuan hukum)

Piagam Direksi Perusahaan berisi antara

dan tantiem/insentif kinerja.

lain: dasar hukum, prinsip dasar dan tata laksana mekanisme/hubungan kerja

Program Peningkatan Kompetensi

dengan

Dewan

Komisaris,

jabatan anggota Direksi,

ketentuan tugas dan

wewenang Direksi, termasuk wewenang Di sepanjang tahun buku 2014, terdapat

Direksi dan Direktur Utama yang harus

2 (dua) anggota yang berkesempatan

mendapatkan persetujuan dari Dewan

mendapatkan

peningkatan

Komisaris dan/atau RUPS, kewajiban,

kompetensi berupa seminar, workshop,

ketentuan penyusunan dan penyampaian

dan agenda peningkatan kompetensi

Rencana Jangka Panjang Perusahaan

lainnya. Komisaris Ferry SP Sinamo dan

dan

Komisaris Chairuman Harahap mengikuti

Perusahaan,

“Workshop

program

Interpretasi

Rencana

Kerja

dan

Manajemen

Anggaran

Risiko

dan

Kebijakan

Sistem

Pengendalian

Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan

Direksi

dan

Anak Perusahaan” yang diselenggarakan

Organ pendukung Satuan Pengawasan

oleh Kementerian BUMN.

Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan,

Internal,

pengambilan

Rapat

keputusan,

hubungan dengan anak usaha, program

Direksi

pengenalan Perusahaan, dan ketentuanketentuan lain yang mengatur Direksi

Pedoman Kerja Direksi

dalam menjalankan fungsinya.

Perusahaan memiliki Piagam Direksi atau Board of Director Charter yang telah

Kriteria dan Independensi Direksi

disahkan pada 2014 dan disusun agar

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan Pasal

tugas dan kewenangan serta mekanisme

10 dan Piagam Direksi, yang dapat diangkat

kerja

dengan

sebagai anggota Direksi adalah orang

efisien, efektif dan konsisten serta tetap

perseorangan yang cakap melakukan

memperhatikan

Direksi

Corporate

dapat

berjalan

Good

perbuatan hukum, kecuali dalam waktu

(transparansi,

5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya

responsibilitas,

pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota

prinsip-prinsip

Governance

akuntabilitas,

145 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Direksi atau anggota Dewan Komisaris

dan sesuai dengan maksud dan tujuan

atau anggota Dewan Pengawas yang

Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu

di dalam maupun di luar Pengadilan tentang

Perusahaan atau Perum dinyatakan pailit,

segala hal dan segala kejadian dengan

atau dihukum karena melakukan tindak

pembatasan-pembatasa

pidana yang merugikan keuangan negara

diatur

dan/atau yang berkaitan dengan sektor

undangan,

Anggaran

keuangan.

Keputusan

Rapat

dalam

sebagaimana

peraturan

perundang-

Dasar

Umum

dan/atau Pemegang

Saham. Independensi

Direksi

Perusahaan

mengatur larangan anggota Direksi dan

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi

antara anggota Direksi dengan anggota

wajib

Dewan

perhatian dan pengabdiannya secara

Komisaris

tentang

hubungan

mencurahkan

tenaga,

pikiran,

keluarga sampai dengan derajat ketiga

penuh

baik menurut garis lurus maupun garis

pencapaian tujuan Perusahaan. Dalam

kesamping, termasuk hubungan yang

melaksanakan

timbul karena perkawinan. Independensi

Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar

jabatan

Perusahaan dan peraturan perundang-

Direksi

Perusahaan

juga

pada

tugas,

kewajiban

tugasnya,

dan

anggota

diwujudkan dengan ketentuan pelarangan

undangan

rangkap jabatan anggota Direksi pada

prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,

BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah

transfaransi, kemandirian, akuntabilitas,

(BUMD), Badan Usaha Milik Swasta,

pertanggungjawaban

menjadi

Komisaris/

Setiap anggota Direksi wajib dengan

Dewan Pengawas pada BUMN, dan

itikad baik dan penuh tanggung jawab

menjabat baik secara struktural dan

menjalankan tugas untuk kepentingan dan

fungsional lainnya pada instansi/lembaga

usaha Perusahaan dengan mengindahkan

pemerintah

perundang-undangan yang berlaku.

anggota

Dewan

pusat

dan/atau

daerah.

serta

wajib

melaksanakan

serta

kewajaran.

Anggota Direksi juga dilarang menjabat jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan

Setiap

dalam

anggota

Direksi

bertanggung

peraturan-perundang-undangan,

jawab penuh secara pribadi apabila

pengurus partai politik dan/atau calon/

yang bersangkutan bersalah atau lalai

anggota legislatif dan/atau calon Kepala

menjalankan tugasnya untuk kepentingan

Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan atau

dan usaha Perusahaan, kecuali apabila

jabatan lain yang dapat menimbulkan

anggota Direksi yang bersangkutan dapat

benturan kepentingan.

membuktikan bahwa: 1. Kerugian

Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan Kewajiban Direksi

bertugas

menjalankan

segala

tersebut

bukan

karena

kesalahan atau kelalaiannya, 2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk

tindakan yang berkaitan dengan pengurusan

kepentingan

Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan

maksud dan tujuan Perusahaan,

dan

sesuai

dengan

146 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

3. Tidak

mempunyai

benturan

kepentingan baik langsung maupun tidak

langsung

pengurusan

atas

yang

mengambil

Sekretaris Perusahaan,

tindakan

7. Melakukan

mengakibatkan

perbuatan

lainnya

mengenai

pengurusan

maupun

pemilikan

kerugian, dan 4. Telah

6. Mengangkat dan memberhentikan

tindakan

untuk

segala

kekayaan

tindakan

Perusahaan,

dan

mengikat

mencegah timbul atau berlanjutnya

Perusahaan dengan pihak lain dan/

kerugian tersebut.

atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam

Direksi berwenang untuk:

dan

1. Menetapkan kebijakan kepengurusan

segala hal dan segala kejadian,

Perusahaan, 2. Mengatur

luar

dengan

penyerahan

Direksi

di

kepada

kekuasaan

seorang

atau

pengadilan

tentang

pembatasan-pembatasan

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan,

Anggaran

beberapa orang anggota Direksi untuk

Dasar dan/atau Keputusan Rapat

mengambil keputusan atas nama

Umum Pemegang Saham.

Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan, 3. Mengatur

penyerahan

Direksi

kepada

Perusahaan juga mengatur wewenang/

kekuasaan

seorang

atau

perbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan,

baik

persetujuan

tertulis

beberapa orang pekerja Perusahaan

maupun tidak tertulis dari Dewan Komisaris

baik sendiri-sendiri maupun bersama-

seperti menetapkan struktur organisasi

sama atau kepada orang lain, untuk

sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah

mewakili Perusahaan di dalam dan di

Direksi, kewenangan Direktur Utama untuk

luar pengadilan,

mengangkat dan memberhentikan Kepala

4. Mengatur tentang

ketentuan-ketentuan kepegawaian

Perusahaan

Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan, serta ketentuan-

termasuk penetapan gaji, pensiunan

ketentuan

atau jaminan hari tua dan penghasilan

mengatur wewenang/perbuatan Direksi

lain

bagi

pekerja

lainnya.

Perusahaan

juga

Perusahaan

yang harus mendapat tanggapan tertulis

berdasarkan peraturan perundang-

dan tanggapan dari RUPS berdasarkan

undangan

penetapan RUPS.

yang

berlaku,

dengan

ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan

Kewajiban Direksi Perusahaan adalah

lain bagi pekerja yang melampaui

sebagai berikut:

kewajiban yang ditetapkan peraturan

1. Mengusahakan

perundang-undangan,

dan

menjamin

harus

terlaksananya usaha dan kegiatan

mendapat persetujuan terlebih dahulu

Perusahaan sesuai dengan maksud

dari RUPS.

dan tujuan serta kegiatan usahanya,

5. Mengangkat dan memberhentikan pekerja

Perusahaan

berdasarkan

2. Menyiapkan Rencana

pada Jangka

waktunya Panjang

peraturan kepegawaian Perusahaan

Perusahaan

dan peraturan perundang-undangan

Kerja dan Anggaran Perusahaan

yang berlaku,

(RKAP)

dan

(RJPP),

Rencana

perubahannya

serta

147 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

menyampaikannya kepada Dewan

Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan

Komisaris dan Pemegang Saham

dokumen

untuk

sebagaimana dimaksud pada huruf c

mendapatkan

pengesahan

RUPS,

keuangan

Perusahaan

butir 4) dan 5) ayat ini, dan dokumen

3. Memberikan

penjelasan

kepada

RUPS mengenai RJPP dan RKAP, 4. Membuat Daftar Pemegang Saham.

Perusahaan lainnya, 12. Menyimpan di tempat kedudukan Perusahaan:

Daftar

Pemegang

Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum

Saham,

Daftar

Khusus,

Risalah

Pemegang Saham dan Risalah Rapat

RUPS,

Risalah

Rapat

Dewan

Direksi,

Komisaris

Risalah

Rapat

5. Membuat Laporan Tahunan sebagai

Direksi,

dan Laporan

Tahunan

dan

wujud

pertanggungiawaban

dokumen

pengurusan

Perusahaan,

serta

serta dokumen Perusahaan lainnya

Perusahaan

sebagaimana dimaksud pada butir

dokumen

keuangan

sebagaimana

dimaksud

dalam

Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan, 6. Menyusun

keuangan

Perusahaan

11) di atas, 13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

Laporan

berdasarkan

Standar

Keuangan

dan

Akuntansi

pengendalian

berdasarkan

prinsip-prinsip

intern,

terutama

Keuangan dan menyerahkan kepada

fungsi

Akuntan Publik untuk diaudit,

penyimpanan dan pengawasan,

7. Menyampaikan

Laporan

Tahunan

pengurusan,

pencatatan,

14. Memberikan laporan berkala menurut

termasuk Laporan Keuangan kepada

cara

RUPS untuk disetujui dan disahkan,

ketentuan yang berlaku, serta laporan

serta

lainnya setiap kali diminta oleh Dewan

laporan

mengenai

hak-hak

Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusan buku piutang, 8. Memberikan

penjelasan

dan

Komisaris

waktu

dan/atau

RUPS mengenai Laporan Tahunan, 9. Menyampaikan Neraca dan Laporan

P

dengan

emegang

Saham, 15. Menyiapkan

kepada

sesuai

Perusahaan

susunan

organisasi

lengkap

dengan

perincian dan tugasnya, 16. Memberikan

penjelasan

tentang

Laba Rugi yang telah disahkan

segala hal yang ditanyakan atau yang

oleh RUPS kepada Menteri yang

diminta anggota Dewan Komisaris

membidangi

dan para Pemegang Saham,

Hukum

dan

HAM

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, 10. Menyampaikan laporan perubahan

17. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan, 18. Menjalankan

kewajiban-kewajiban

susunan Pemegang Saham, Direksi

lainnya sesuai dengan ketentuan yang

dan Dewan Komisaris kepada Menteri

diatur dalam Anggaran Dasar dan

yang membidangi Hukum dan HAM,

yang ditetapkan oleh Rapat Umum

11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah

Pemegang

Saham

berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Rapat Dewan Komisaris dan Risalah

148 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Pelaksanaan Tugas Pengurusan Perusahaan Oleh Direksi

dan

Sesuai dengan Tugas, Tanggung Jawab,

Susunan dan Komposisi Direksi

Wewenang dan Kewajiban yang diemban

Sesuai

Direksi

Perusahaan

tugas

Perusahaan, pengurusan

pelaksanaan

Perusahaan

oleh

Hubungan

dengan

Pemangku

Kepentingan.

dengan dan

Anggaran

Dasar

Piagam

Direksi,

Perusahaan diurus dan dipimpin oleh

Direksi mencakup hal-hal diantaranya:

Direksi

Penyusunan dan Penyampaion Rencana

dengan kebutuhan Perusahaan. Dalam hal

yang

jumlahnya

disesuaikan

Jangka

(RJPP),

Direksi terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang

Penyusunan dan Penyampaian Rencana

Direksi, seorang diantaranya diangkat

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),

sebagai

Penyusunan dan Penyampaian Laporan

persyaratan, nominasi dan pengangkatan

Berkala, Penyelenggaraan Rapat Umum

anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS

Pemegang Saham (RUPS), Pengelolaan

sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan

Dokumen

peraturan

Risiko,

Panjang

Perusahaan

Perusahaan,

Sistem

Manajemen

Pengendalian

Intern,

Direktur

Utama.

Susunan,

perundang-undangan

yang

berlaku.

Per 31 Desember 2014, susunan dan keanggotaan Direksi sebagai berikut, Jabatan

Nama

Dasar Pengangkatan

Awal Menjabat

Direktur Utama

Winardi

SK-68/MBU/2014

7 April 2014

Direktur

Sahala Hasoloan Sijabat

SK-68/MBU/2014

7 April 2014

Direktur

Harmon Yunaz

RUPS 9 Desember 2013

9 Desember 2013

Direktur

Oggy Achmad Kosasih

SK-68/MBU/2014

7 April 2014

Direktur

Carry Mumbunan

SK-68/MBU/2014

7 April 2014

Pembagian Lingkup Tugas Antar Direksi

berkonsultasi dengan Dewan Komisaris.

Berdasarkan

Pemegang

004/DIR/2014 tentang Pembagian Tugas

Saham No. SK-68/MBU/2014 tentang

Anggota Direksi PT Indonesia Asahan

untuk

dan

Aluminium (Persero) yang telah disahkan

mengangkat anggota Direksi Perusahaan,

dan ditandatangani Direktur Utama pada

antara lain diputuskan bahwa pembagian

8 Mei 2014 menguraikan pembagian

tugas dan wewenang setiap anggota

tugas antara Direksi Perusahaan sebagai

Direksi ditetapkan oleh Direksi setelah

berikut:

Keputusan

mengalihkan

penugasan

Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan

Kemudian, Keputusan Direksi No. SK-

Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Pengembangan & Bisnis Direktur Keuangan Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia

149 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Program Pengenalan Perusahaan

oleh anggota Direksi, anggota Dewan

Kepada anggota Direksi yang diangkat

Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan

untuk pertama kalinya wajib diberikan

Sekretaris Dewan Komisaris.

program

pengenalan

Perusahaan.

Tanggung

mengadakan tersebut

mengenai jawab

program

berada

Perusahaan.

pada

Kehadiran Direksi Dalam Rapat Dewan

pengenalan

Komisaris dimungkinkan apabila Direksi

Sekretaris

atau salah satu anggota Direksi diundang

pengenalan

oleh Dewan Komisaris untuk menjelaskan,

prinsip-prinsip

memberikan masukan atau melakukan

GCG oleh BUMN, gambaran mengenai

diskusi. Demikian pula sebaliknya, Direksi

BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat,

dapat mengundang Dewan Komisaris

dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan

atau salah satu anggota Dewan Komisaris

dan operasi, strategi, rencana usaha

untuk menjelaskan, memberikan masukan

jangka pendek dan jangka panjang,

atau melakukan diskusi terhadap suatu

posisi kompetitif, risiko dan masalah-

permasalahan sebagai bahan bagi Direksi

masalah strategis lainnya, keterangan

untuk menjalankan fungsinya.

meliputi:

Program

untuk

pelaksanaan

berkaitan

dengan

kewenangan

yang

didelegasikan, audit internal dan eksternal,

Pertemuan

sistem

pengendalian

anggota Dewan Komisaris dan anggota

internal, keterangan mengenai tugas dan

Direksi di luar forum rapat-rapat formal.

tanggung jawab serta hal-hal yang tidak

Pertemuan ini dapat dihadiri pula anggota-

diperbolehkan.

anggota dari organ lainnya, atau anggota

dan

kebijakan

informal

dilakukan

oleh

kedua organ secara Iengkap termasuk Program pengenalan BUMN dapat berupa

anggota

presentasi, pertemuan, kunjungan ke

membicarakan atau mendiskusikan suatu

perusahaan lain dan pengkajian dokumen

permasalahan dalam suasana informal.

atau program lainnya yang dianggap

Sesuai sifatnya, pertemuan bukan untuk

sesuai dengan BUMN dimana program

menghasilkan

tersebut dilaksanakan.

untuk menyelaraskan pendapat melalui

organ

keputusan,

pengungkapan

Hubungan Kerja Dengan Dewan Komisaris Dalam

membangun

hubungan

pendukung,

untuk

melainkan

pandangan

secara

informal, serta mengupayakan kesamaan pandangar dan pemahaman yang tidak kerja

antara Direksi dengan Dewan Komisaris

mempunyai

kekuatan

mengikat

bagi

seluruh pihak.

Perusahaan, pertemuan dilakukan melalui format formal dan informal. Pertemuan

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan

formal dilakukan melalui rapat gabungan

Direksi juga muncul pada beberapa

yang digelar minimal satu kali setiap bulan.

kegiatan

Rapat gabungan tersebut hanya dihadiri

Perusahaan, yaitu:

dan

aspek

pengelolaan

150 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

1. Penyelenggaraan Direksi

dan

RUPS,

dimana

Dewan

melaksanakan

Komisaris

komunikasi

1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

sejak

tahap persiapan, pelaksanaan hingga

Rapat Direksi adalah sah dan berhak

tindak lanjut terhadap RUPS.

mengambil keputusan yang mengikat

2. Penyampaian

Laporan

Keuangan

apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 jumlah

Bulanan Perusahaan oleh Direksi

anggota

kepada Dewan Komisaris.

sah. Untuk memberikan suara dalam

3. Penyampaian Laporan Manajemen

Direksi

atau

wakilnya

yang

pengambilan keputusan, seorang anggota

Perusahaan

Triwulanan,

Laporan

Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya

Manajemen

Perusahaan

Tahunan

oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan

dan

Laporan

kepada

kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk

dengan

keperluan itu. Seorang anggota Direksi

pengesahan penandatanganan oleh

hanya dapat mewakili seorang anggota

Direksi/Direktur Utama dan Dewan

Direksi lainnya. Semua keputusan dalam

Komisaris/Komisaris Utama.

Rapat Direksi diambil dengan musyawarah

pemegang

4. Laporan

Tahunan saham,

Restrukturisasi

dan

untuk mufakat. Dalam hal keputusan

Revitalisasi BUMN yang disampaikan

tidak dapat diambil dengan musyawarah

Direksi kepada Dewan Komisaris,

mufakat, maka keputusan diambil dengan

Menteri

suara terbanyak.

BUMN

dan

Menteri

Keuangan. Risalah Rapat Direksi harus dibuat untuk

Rapat Direksi

setiap

Rapat Direksi harus diadakan secara

segala sesuatu yang dibicarakan dan

berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam

diputuskan dalam Rapat, termasuk tetapi

setiap bulan, dan dalam rapat tersebut

tidak terbatas pada pendapat-pendapat

Direksi

yang berkembang dalam rapat, baik

dapat

mengundang

Dewan

Rapat

Direksi

yang

memuat

Komisaris. Penyelenggaraan Rapat Direksi

pendapat

dapat dilakukan setiap waktu apabila

yang tidak mendukung atau pendapat

dipandang perlu oleh seorang atau lebih

berbeda (dissenting opinion), serta alasan

anggota Direksi, atas permintaan tertulis

ketidakhadiran anggota Direksi, apablia

dari seorang atau lebih anggota Dewan

ada.

Komisaris, atau atas permintaan tertulis

menerima salinan risalah Rapat Direksi,

dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang

baik yang bersangkutan hadir maupun

saham yang bersama-sama mewakili

tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut.

yang

Setiap

mendukung

anggota

Direksi

maupun

berhak

151 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Pada tahun buku 2014, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 43 kali. Di bawah ini adalah rekapitulasi kehadiran masing-masing anggota Direksi. Rekapitulasi Kehadiran Rapat Nama

Jumlah Rapat

Jumlah Kehadiran

% Kehadiran

Winardi

43

100%

Sahala Hasoloan Sijabat

37

86%

36

84%

Oggy Achmad Kosasih

42

97%

Carry Mumbunan

41

95%

Harmon Yunaz

43

* Ketidakhadiran Direksi dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan dinas.

Evaluasi Kinerja Direksi Key Performance Indikator (KPI) Direksi No A

B

C

D

E

Indikator Kinerja Kunci

Satuan

KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEMASYARAKATAN 1. Investasi modal rutin (Reguler) a. Progres program % b. Penyerapan capex % 2. Investasi modal pengembangan a. Progres program % b. Penyerapan capex % 3. GCG a. Implementasi % b. Penyusunan standar etika % c. Penilaian GCG % 4. Pengisian portal % 5. Proper Peringkat FOKUS PELANGGAN 1. Tingkat kepuasan pelanggan % 2. Klaim pelanggan Jumlah klaim 3. Delivery time % FOKUS TENAGA KERJA 1. Keselamatan kerja Bendera 2. Labor turn over ratio % 3. Pelatihan kepemimpinan (GM dan M) Jam/org EFEKTIVITAS PRODUK DAN PROSES 1. Volume produksi aluminium Ton 2. Tingkat produktivitas Ton/org 3. Current efficiency % KEUANGAN DAN PASAR 1. Laba bersih Juta AS$ 2. Penjualan aluminium Ton 3. EBITDA Juta AS$ TOTAL

Bobot (%)

RKAP Tahun 2014

RKAP-P Tahun 2014

17

Skor 14.89

2 2

100 97

100 97

95% 117.1%

1.9 2.0

2 2

100 75

100 75

96.7% 1.6%

1.9 0.04

2 2 0 2 3 22 8 6 8 17 10 4 3 20 8 6 6 24 8 8 8 100

100 100 0 100 Biru

100 100 0 100 Biru

100% 100% 0 100% Biru

95 1 97

95 1 97

95.8% 0 97.2%

Emas 0.5 8

Emas 0.5 8

Emas 0.31% 15

196,638 100 92

196,638 100 92

199,692 102.2 91.68

67 196,638 97

67 196,638 109

129 199,925 189

2 2 0 2 3 22 8 6 8 17 10 4 3 19.98 8 6 5.98 24 8 8 8 97.9

152 Laporan Tahunan2014

Realisasi Tahun 2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

No A

Indikator

Bobot

RKAP-P Tahun 2014

Realisasi 2014

Nilai

Skor

Nilai

Skor

6,50%

8.5

15,3%

20 13,5

2

ASPEK KEUANGAN Imbalan kepada pemegang saham (ROE) Imbalan investasi (ROI)

15

33.10%

15

17,5%

3

Rasio kas

5

2.508,70%

5

551%

5

4

Rasio Lancar

5

3.592,90%

5

804,1%

5

5

Perputaran piutang

5

26,2 hari

5

32,9

5

6

Perputaran persediaan

5

95,6 hari

4

90,1

4

7

5

129,10%

5

45,5%

2,5

8

Perputaran total aset Rasio modal sendiri terhadap total aktiva Jumlah Aspek Keuangan

10

97,90%

6,5

89,8%

7

B

ASPEK OPERASIONAL

1

20

70

54

62

1

Volume produksi (Ingot & Diversifikasi)

5

196,638 Ton

5

199,692

5

2

Volume penjualan (Ingot & Diversifikasi)

5

196,638 Ton

5

199,925

5

3

Keselamatan Kerja

3

Bendera Emas

3

Bendera Emas

3

Proper

2

Peringkat Biru

1,6

Peringkat Biru

Jumlah Aspek Operasional

15

4

14,6

2 15

C

ASPEK ADMINISTRASI

1

Laporan Perhitungan Tahunan

5

2 bulan

5

< 2 bulan

2

Rancangan RKAP

5

2 bulan

5

< 2 bulan

-

3

Laporan Periodik

5

0 hari

5

< 30 hari

3,3

5

Jumlah Aspek Administrasi

15

15

8,3

TOTAL

100

83,6

85,3

KATEGORI

SEHAT (AA)

SEHAT (AA)

Program Peningkatan Kompetensi Direksi

Kegiatan

Direksi

Kegiatan

Winardi

Menghadiri Metal Bulletin Aluminium Conference di Abu Dhabi (22-24 September 2014)

S.S. Sijabat

Mengunjungi Pabrik CPC dan CTP di Tiongkok (5-9 November 2014) Diskusi teknik teknologi pengolahan bauksit menjadi alumina di Puslitbang Kementerian ESDM (27 Juni 2014)

Harmon Yunaz

Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014) Mengunjungi produsen Aluminium di Rusia dan Tiongkok (23-30 November 2014)

Oggy A. Kosasih

Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014) Berpartisipasi dalam International Aluminium Institute di London (19-21 Oktober 2014)

153 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi

Peran organ Sekretariat Dewan Komisaris tercantum

dalam

Piagam

Dewan

Komisaris. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, organ Dewan Komisaris dan Direksi

Persyaratan

dibantu oleh beberapa organ pendukung.

Sekretaris

Sekretariat Dewan Komisaris membantu

memenuhi persyaratan memahami sistem

Dewan Komisaris dalam berhubungan

pengelolaan, pengawasan dan pembinaan

dengan pihak lain, sementara Komite

BUMN, memiliki integritas yang baik,

Audit memperkuat fungsi pengawasan

memahami fungsi kesekretariatan, dan

Dewan Komisaris secara obyektif. Direksi

memiliki kemampuan untuk berkomunikasi

Perusahaan

dan berkoordinasi dengan baik.

dibantu

oleh

Sekretaris

Dewan

Komisaris

harus

Perusahaan sebagai penghubung, atau liaison officer, dan Satuan Pengawasan

Tugas dan Wewenang

Intern (SPI) berperan sebagai auditor

Sekretariat Dewan Komisaris bertugas

internal Perusahaan. Fungsi dan tugas

melakukan kegiatan untuk membantu

Sekretariat Dewan Komisaris, Komite

Dewan Komisaris dalam melaksanakan

Audit dan Sekretaris Perusahaan akan

tugasnya berupa:

diulas pada bagian ini, sementara fungsi

1. Mempersiapkan

SPI akan dibahas tersendiri dalam bagian

bahan rapat (

Audit Internal.

Komisaris, 2. Membuat

Sekretariat Dewan Komisaris

rapat,

termasuk ) Dewan

risalah

rapat

Dewan

Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan,

Sekretariat Dewan Komisaris berperan

3. Mengadministrasikan

dokumen

sebagai penghubung, atau liaison officer

Dewan Komisaris, baik surat masuk,

Dewan

surat keluar, risalah rapat maupun

Komisaris

saat

berhubungan

dengan pihak lain. Di samping itu, kegiatan Dewan Komisaris seluruhnya didokumentasikan oleh Sekretariat Dewan Komisaris.

dokumen lainnya, 4. Menyusun rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris, 5. Menyusun

rancangan

Laporan-

laporan Dewan Komisaris, Sekretaris

Dewan

dari

Perusahaan.

luar

Komisaris Masa

berasal jabatan

6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris,

Sekretaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris

ditetapkan

Komisaris

maksimum

dan

dapat

diangkat

oleh 3

Dewan

Selain

melaksanakan

tugas

(tiga)

tahun

Sekretaris

Dewan

kembali

untuk

pimpinan

Sekretariat

Komisaris

tersebut, selaku

melaksanakan

paling lama (dua) tahun, dengan tidak

tugas lain, yaitu memastikan bahwa

mengurangi hak Dewan Komisaris untuk

Dewan Komisaris mematuhi peraturan

memberhentikanya sewaktu-waktu.

perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip

GCG,

memberikan

154 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktuwaktu apabila diminta, mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris, dan sebagai penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris dengan pihak lain. Dalam rangka tertib adminstrasi dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Sekretariat Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatannya tersimpan dengan baik di Perusahaan. Wewenang Sekretariat Dewan Komisaris Komisaris: 1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan Komisaris, Sekretariat Dewan Komisaris dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset, serta sumber daya lainnya milik Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya, 2. Sekretariat Dewan Komisaris wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan di atas kepada Dewan Komisaris.

Pengangkatan Pejabat Sekretaris Dewan Komisaris Untuk kelancaran tugasnya, Dewan Komisaris dapat mengangkat Sekretariat Dewan Komisaris yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris dan dibantu oleh staf Sekretariat Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan No. PC-03/03/2014 tanggal 3 Maret 2014, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Edi Eko Cahyono.

Edi Eko Cahyono Sekretaris Dewan Komisaris

Edi Eko Cahyono (warga negara Indonesia, kelahiran Pati, 28 Mei 1982), menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) (2003), memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (2008) dan Master of Accountancy Universitas Gadjah Mada (2014). Setelah lulus dari STAN dan ditugaskan di Kementerian BUMN, ia telah mengenyam berbagai pengalaman terkait BUMN hingga memimpin riset di Kementerian BUMN (2014) yang dijabatnya sampai saat ini. Pengalamannya pada fungsi ke-Sekretariatan Dewan Komisaris cukup banyak, diantaranya: liaison officer Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) (2003-2004); Sekretaris Dewan Komisaris untuk PT BATAN Teknologi (Persero) (2009-2013) dan PT LEN Industri (Persero) (2013-2014). Sejak 3 Maret 2014, ia dipercaya untuk memegang peran Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan.

155 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Komite Audit

Kriteria dan Independensi Komite Audit

Sesuai dengan amanat dari Pasal 70

Guna

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003

melaksanakan tugasnya Komite Audit

tentang

dapat

Badan

Usaha

Milik

Negara

memastikan bekerja

bahwa

secara

dalam

transparan,

(BUMN), maka dalam rangka membantu

akuntabel,

Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya

independen dan berdaya guna serta

profesional,

mewujudkan pengawasan yang efektif,

dapat

Dewan Komisaris membentuk Komite

dengan peraturan perundang-undangan

Audit Perusahaan.

yang berlaku, maka ditetapkan kriteria

dipertanggungjawabkan

objektif, sesuai

dan independensi Komite Audit, dimana

Pedoman Kerja Komite Audit

anggota Komite Audit bukan berasal dari

Dalam pelaksanaan tugasnya, Perusahaan

Kantor Akuntan Publik yang memberikan

telah menyusun dan mensahkan Piagam

jasa audit dan/atau non audit pada

Komite Audit melalui Surat Keputusan

Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir,

Dewan Komisaris No. PC-07/05/2014

anggota Komite Audit bukan orang yang

tentang

PT

mempunyai wewenang dan tanggung

Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

jawab untuk merencanakan, memimpin,

Piagam ini bertujuan memastikan bahwa

atau mengendalikan kegiatan Perusahaan

dalam menjalankan tugas dan tanggung

dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir

jawabnya, Komite Audit memiliki standar

sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris,

acuan kerja dan dapat bekerja secara

anggota Komite Audit tidak memiliki

transparan,

profesional,

hubungan usaha baik langsung maupun

objektif, independen dan berdaya guna

tidak langsung yang berkaitan dengan

serta

dipertanggungjawabkan

kegiatan usaha Perusahaan, dan anggota

sesuai dengan peraturan perundang-

Komite Audit tidak boleh mempunyai

undangan yang berlaku.

hubungan keluarga sedarah dan semenda

Piagam

Komite

akuntabel,

dapat

Audit

sampai derajat ketiga baik secara menurut Komite Audit diangkat dan dibentuk oleh

garis lurus maupun garis ke samping

Dewan Komisaris yang bekerja secara

dengan anggota Dewan Komisaris dan/

kolektif, independen, obyektif, profesional

atau anggota Direksi.

dan transparan untuk membantu dan dalam menjalankan fungsi pengawasan

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

atas

keuangan,

Dalam menjalankan tugas dan tanggung

pelaksanaan audit, pengendalian intern

jawabnya, maka ruang lingkup tugas dan

dan implementasi GCG yang dijalankan

wewenang serta tanggungjawab Komite

oleh Direksi dalam mengelola Perusahaan

Audit adalah sebagai berikut:

dan mampu mengoptimalkan mekanisme

1. Tugas Komite Audit

memperkuat fungsi Dewan Komisaris proses

pelaporan

checks and balances yang pada akhirnya

a. Terkait dengan Pengawasan atas

ditujukan untuk memberikan perlindungan

Laporan Keuangan

yang optimal kepada pemegang saham



dan pemangku kepentingan lainnya.

Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan

156 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

perusahaan seperti



laporan keuangan

penyempurnaan sistem

(bulanan, triwulan),

pengendalian manajemen dan

proyeksi, dan informasi keuangan lainnya,

pelaksanaannya, •

atas Internal Audit Charter

mengenai Perusahaan,

untuk meyakinkan bahwa

Rencana Jangka Panjang

tidak terdapat pembatasan

Perusahaan (RJPP),

pembatasan oleh Manajemen

Rencana Kerja dan

yang menghalangi SPI dalam

Anggaran Perusahaan

menjalankan fungsinya secara

(RKAP), Laporan

optimal sesuai standar audit

Manajemen dan informasi

yang berlaku, •

Melakukan pembahasan dengan Manajemen



Melakukan evaluasi atas

mengenai hal-hal yang

efektivitas pelaksanaan fungsi

berhubungan dengan

SPI, termasuk pelaporan dan

penyusunan laporan

komunikasi kepada Komite Audit,

Melakukan diskusi dengan



Melakukan evaluasi atas tindak

SPI untuk membahas

lanjut yang diperlukan atas

temuan dan isu-isu internal

rekomendasi yang disampaikan

control dalam proses penyusunan pelaporan



Melakukan penelaahan rencana kerja tahunan SPI,

keuangan, •

Melakukan penelaahan

penelaahan atas informasi

lainnya, •

Melakukan penelaahan atas

SPI. c. Terkait dengan Pengawasan atas

keuangan maupun hasil

Kinerja Auditor Eksternal

review SPI terhadap laporan



Menelaah dan memberikan

keuangan perusahaan,

pendapat atas independensi,

Melakukan evaluasi apakah

kompetensi dan integritas

rekomendasi perbaikan

Akuntan Publik yang ditunjuk

yang disampaikan oleh SPI maupun Kantor Akuntan

(Auditor Eksternal), •

Memberikan rekomendasi

Publik (KAP) telah ditindak-

kepada Dewan Komisaris untuk

lanjuti oleh Manajemen ,

penetapan KAP yang akan

b. Terkait dengan Pengawasan atas Efektivitas

Sistem

ditunjuk dalam RUPS untuk

Pengendalian

melakukan pemeriksaan atas

Intern (Internal Audit)

Laporan Keuangan Perusahaan



dan Laporan Keuangan PKBL,

Melakukan penelaahan efektifitas sistem pengendalian



Melakukan penelaahan atas

intern dan pelaksanaan tugas

pengadaan KAP dilakukan

SPI,

oleh Panitia Pengadaan yang

157 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

didasarkan atas TOR (term of





Melaporkan secara berkala atas

reference) yang ditetapkan oleh

hasil pemantauan Pelaksanaan

Dewan Komisaris.

Managemen Risiko dan

Melakukan penelaahan atas

memberi masukan atas hal-hal

temuan-temuan KAP signifikan

yang perlu menjadi perhatian

yang disampaikan kepada

Dewan Komisaris.

Komite Audit dan melakukan diskusi dengan KAP untuk





e. Terkait dengan Pelaksanaan Tata

membahas temuan-temuan

Kelola (GCG) dan Pengaduan Pihak

tersebut,

Ketiga (whistleblowing system)

Memberikan pendapat



Melakukan pemantauan/

independen dalam hal terjadi

evaluasi dan cross check atas

perbedaan pendapat antara

pengaduan pihak ketiga dan

Manajemen dan Akuntan atas

meneruskan kepada pihak

jasa yang diberikannya, dan

yang berkepentingan dan

Melakukan penelaahan bahwa

melakukan klarifikasi atas

Manajemen melakukan tindak

pengaduan tersebut,

lanjut yang diperlukan atas



rekomendasi yang disampaikan

pengaduan yang berkaitan

KAP.

dengan perusahaan, •

d. Terkait

Memantau tindak lanjut

dengan

Pelaksanaan

Memantau laporan mengenai penyimpangan standar

Managemen Risiko

akuntansi, kelemahan



Melakukan penelaahan dan

pengendalian internal, fraud

memberikan pendapat atas

serta perilaku manajemen

kebijakan resiko manajemen

yang tidak terpuji yang

yang dibuat Manajemen/Direksi,

dapat mengganggu operasi



Melakukan penelaahan dan memberikan pendapat atas



perusahaan, •

Dalam menangani pengaduan

laporan hasil pemeriksaan yang

yang disampaikan pihak

dikeluarkan unit audit internal

ketiga, dengan persetujuan

dan KAP, khususnya temuan­

dan atau melalui Dewan

temuan yang berkaitan dengan

Komisaris, Komite Audit (apabila

risiko signifikan yang mungkin

diperlukan) dapat meminta

terjadi,

dilakukan audit investigasi

Melakukan penelaahan semua

dengan bekerjasama dengan

informasi yang diterima yang

manajemen, audit internal atau

berkaitan dengan potensi risiko

tenaga ahli dari luar perusahaan

dan apabila diperlukan meminta

yang independen menyangkut

bantuan unit audit internal untuk

hal-hal yang sangat khusus dan

melakukan investigasi atas

teknis,

informasi tersebut,

158 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan



Melaporkan secara berkala



Melakukan penelaahan dan klarifikasi

atas hasil pemantauannya dan

terhadap pengaduan yang khusus

member masukan atas hal-hal

berkaitan dengan proses akuntansi

yang perlu menjadi perhatian

dan pelaporan keuangan Perusahaan,

Dewan Komisaris.

dan pengaduan yang bersifat umum dari pihak ketiga yang disampaikan

f.

Terkait dengan Efektifitas Pelaksanaan Program

Kemitraan

dan

Bina

kepada Dewan Komisaris, •

Melakukan

penelaahan

dan

Lingkungan Melakukan Pengawasan/

memberikan saran kepada Dewan

Oversight atas

Komisaris terkait dengan adanya

pengelolaan

pelaksanaan dan

manajemen Program

potensi

Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL), agar mengacu pada peraturan yang

benturan

kepentingan

Perusahaan, •

berlaku.

Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian

Dewan

Komisaris serta tugas-tugas Dewan g. Terkait dengan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan Yang Berlaku

Komisaris Lainnya, •

Melakukan review terhadap Piagam

Melakukan review/ penelaahan bahwa

Komite Audit sesuai kebutuhan dan

kepatuhan

terhadap

mengusulkan perubahannya kepada

perundang-undangan

Dewan Komisaris untuk mendapat

perusahaan

peraturan

Badan Usaha Milik Negara dan dan

persetujuan.

peraturan perundangan yang terkait dengan operasi perusahaan dan

Wewenang Komite Audit adalah,

manajemen telah melaksanakan tata

a. Mengakses catatan atau informasi

kelola perusahaan yang baik (GCG).

secara penuh dan tidak terbatas terhadap

personil,

dana,

aset

Komite Audit melaksanakan tugas-tugas

sumber daya Perusahaan lainnya

khusus, berdasarkan penugasan Dewan

yang berkaitan dengan pelaksanaan

Komisaris, yang tidak terbatas pada :

tugasnya,



Melaksanakan pengawasan

tugas-tugas lain

sesuai

dengan

permintaan Dewan Komisaris, •

Melalui

Dewan

meminta SPI

Komisaris

Direksi

b. Apabila diperlukan, untuk masalah tertentu dengan persetujuan tertulis Dewan Komisaris, Komite Audit dapat

dapat

meminta

bantuan

atau

meminta

menugaskan

masukan, penjelasan dan pendapat

untuk melakukan pemeriksaan

profesional dari tenaga ahli dan atau

khusus/tujuan

tertentu/audit

investigasi apabila terdapat dugaan terjadinya

kecurangan

maupun

konsultan untuk membantu Komite Audit atas biaya Perusahaan. c. Mengikuti

proses

penentuan/

penyimpangan terhadap hukum dan

penetapan

auditor

peraturan yang berlaku,

menetapkan

kompensasi

eksternal, auditor

159 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

eksternal, mengusulkan calon auditor

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya,

eksternal

oleh

Komite

Audit

Dewan Komisaris, dan mengusulkan

untuk

kepada

Dewan

memberhentikan auditor eksternal

pertanggungjawaban

Komite

Audit

yang akan ditunjuk dalam RUPS,

disampaikan

laporan

tertulis

d. Dengan

sepengetahuan

bertanggungjawab Komisaris.

dalam

Bentuk

Dewan

berbentuk hasil penelaahan atas laporan

dapat

keuangan bulanan dari Laporan Triwulanan

meminta kehadiran Direksi, pejabat,

pelaksanaan tugas Komite Audit, Laporan

karyawan, maupun akuntan publik/

Tahunan

Auditor Eksternal dalam rapat Komite

Audit, dan Laporan setiap pelaksanaan

Audit,

tugas

baik tugas rutin maupun tugas-

tugas

khusus Komite Audit. Laporan

Komisaris,

e. Melalui

f.

ditetapkan

Komite

Dewan

Audit

Komisaris

dapat

pelaksanaan

tugas

Komite

meminta pihak eksternal maupun

untuk setiap pelaksanaan tugas meliputi

internal

temuan atau fakta di lapangan, analisis,

untuk

melakukan

pemeriksaan khusus/audit investigatif

kesimpulan

jika diperlukan,

harus ditandatangani oleh Ketua Komite

Melakukan kewenangan lain yang

Audit dan anggota Komite Audit.

dan

rekomendasi

serta

diberikan oleh Dewan Komisaris.

Susunan dan Pembagian Tugas Antar Komite Audit Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. PC-05/04/2014 tentang Pembentukan Komite Audit Dan Penetapan Keanggotaan Komite Audit PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), susunan dan komposisi keanggotaan Komite Audit Perusahaan sebagai berikut: Jabatan

Nama

Ketua (Komisaris)

Emmy Yuhassarie

Anggota

Hary Noegroho Soelistianto

Anggota

Togu Sihombing

* Profil Ketua Komite Audit, Emmy Yuhassarie dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris.

160 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Hary Noegroho Soelistianto Anggota Komite Audit

Hary Noegroho Soelistianto (warga negara Indonesia, kelahiran Cilacap, 14 November 1968) menyandang gelar Magister bidang Manajemen dari Magister Manajemen Institut Pertanian Bogor (MM IPB). Sebelum menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perusahaan, beliau memiliki pengalaman karir sebagai konsultan manajemen dan Good Corporate Governance sejak tahun 2001 hingga 2007. Kurun waktu 2007 hingga 2011 menjabat sebagai Asisten Staf Khusus Menteri BUMN. Beliau juga berpengalaman menjadi anggota Komite Audit pada PT Berau Coal Energi Tbk periode September 2010 hingga Juli 2014. Sejak November 2012 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Kebijakan Risiko untuk PT Tugu Pratama Indonesia dengan sebelumnya menjadi anggota Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi sejak Desember 2011 hingga November 2012. Beliau bergabung ke Perusahaan sebagai anggota Komite Audit Perusahaan pada 22 April 2014.

Togu Sihombing Anggota Komite Audit

Togu Sihombing (warga negara Indonesia, kelahiran Pematang Siantar, 17 Juni 1979) merupakan lulusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang. Penyandang Magister Akuntansi spesialisasi Pengawas Keuangan Negara beasiswa dari Kementerian Keuangan (STAR-SDP) ini memiliki pengalaman bekerja di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Jakarta (20022006); kemudian menjadi Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian (2006-2010). Pada tahun 2010-2013, beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Program Direktorat Industri Material Dasar Logam Kementerian Perindustrian. Dan sejak Agustus 2013 hingga saat ini, beliau aktif sebagai Kepala Sub Bidang Kebijakan Kewilayahan Industri pada Kementerian Perindustrian. Beliau bergabung sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 22 April 2014.

161 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Hubungan Kerja dengan Audit Internal

Rapat Komite Audit

Fungsi Audit Internal yang dijalankan

diselenggarakan

unit Satuan Pengawasan Intern (SPI)

sekali dalam 1 (satu) bulan. Rapat Komite

merupakan mitra kerja utama bagi Komite

Audit

Audit.

Sehingga,

dalam

Pelaksanaan

Rapat

dianggap

Komite

Audit

sekurang-kurangnya sah

apabila

dihadiri

menjalankan

paling kurang 2/3 dari jumlah anggota.

tugasnya terkait dengan pengawasan atas

Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit

efektivitas Sistem Pengendalian Intern,

atau anggota yang ditunjuk, apabila

SPI akan melakukan koordinasi dengan

Ketua Komite Audit berhalangan hadir.

Komite Audit atas persetujuan dari Dewan

Rapat Komite Audit

Komisaris. Adapun Koordinasi dengan SPI

dalam risalah rapat yang ditanda tangani

dimaksud sebagaimana tercantum dalam

oleh seluruh anggota yang hadir serta

tugas terkait pengawasan atas efektifitas

didokumentasikan dengan baik.

harus dituangkan

Sistem Pengendalian Intern (Audit Internal) sebagaimana tercantum di atas. Rekapitulasi kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat dapat dilihat sebagai berikut: Rekapitulasi Kehadiran Rapat Komite Audit Nama

Jumlah Rapat (*

Emmy Yuhassarie Hary Noegroho Soelistianto Togu Sihombing

11 11 11

Jumlah Kehadiran 11 11 11

% Kehadiran 100 % 100 % 100 %

*) termasuk dengan rapat khusus yang membahas topik dan tema tertentu.

Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2014

(RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran

Sejak dibentuk 22 April 2014, Komite

dan informasi lainnya. Selain itu, Komite

Audit telah bekerja secara efektif dengan

Audit juga membantu dalam penunjukan

melakukan rapat internal Komite Audit,

KAP, membantu penyusunan Piagam

bersama-sama dengan Dewan Komisaris

dan Pedoman CGC, Audit Internal dan

maupun

Whistleblower,

dengan

Direksi,

dimana

Perusahaan (RKAP), Laporan Manajemen

termasuk

melakukan

pelaksanaan Rapat Internal dilakukan

sosialisasi GCG kepada jajaran manajemen

minimal 1 (satu) kali dalam sebulan guna

di Kuala Tanjung dan Paritohan.

melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang

akan

Perusahaan, seperti laporan (bulanan,

triwulan),

dikeluarkan

Hasil Penelahaan Komite Audit atas

keuangan

Kinerja Perusahaan tahun buku 2014,

proyeksi,

dan

periode bulan April – Desember 2014

informasi keuangan lainnya, penelaahan

sebagai berikut:

atas informasi mengenai Perusahaan,

1. Terkait dengan Produksi yang terdiri

Rencana Jangka Panjang Perusahaan

dari variabel Produksi Aluminium

162 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Ingot, operasi tungku reduksi, Line

usaha, yang memerlukan SDM yang

Current, Current Efficiency selama

kuat dan handal sesuai bidangnya

periode bulan April – Desember

masing-masing, seperti untuk CPC

2014

serta SGA.

bergerak

secara

fluktuatif,

namun cenderung meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa dari sisi

4. Terkait Realisasi Capex, atas rencana

target, kinerja produksi secara umum

investasi Perusahaan pada RKAP

dalam periode tersebut telah tercapai

2014 dimana realisasi capaian hanya

dan berjalan dengan baik serta sesuai

sebesar 6,6%, dimana hal ini dapat

dengan RKAP Tahun 2014.

menimbulkan penafsiran dan memicu munculnya kebutuhan penggunaan

2. Terkait

yang

lain oleh Pemegang Saham. Sehingga

terdiri dari Laba dan saldo kas,

dengan

Keuangan

guna mempercepat realisasi dari

penjualan dan persediaan selama

pelaksanaan

periode bulan April – Desember

Perusahaan perlu menyusun langkah-

2014

menunjukkan prestasi yang

langkah yang lebih rinci, jelas, dan

belum

konsisten

telah

cepat termasuk menugaskan personil

memenuhi sebagaimana ditargetkan

khusus menangani persoalan/kendala

dalam RKAP Tahun 2014, khususnya

yang menjadi lambatnya penyerapan

untuk kinerja penjualan domestik

investasi dan atau membentuk tim/

dan persediaan diketahui bahwa

task force yang khusus menangani,

dari laporan kinerja di bawah target

dengan pengukuran target kinerja

RKAPnya, sehingga perlu dilakukan

yang jelas terhadap capaiannya.

walaupun

tersebut,

Capex

strategi marketing baru agar target penjualan domestik dapat tercapai dan

Kebijakan Remunerasi

komitmen serta dedikasi Perusahaan

Sesuai

seyogyanya

Negara BUMN Nomor PER-12/MBU/2012

memprioritaskan

Ketentuan

Peraturan

Menteri

penjualan produknya bagi Industri

tentang

Organ

Pendukung

Dewan

dalam negeri.

Komisaris/Dewan

Pengawas

BUMN,

dinyatakan bahwa penghasilan anggota 3. Terkait dengan karyawan, yaitu dalam

Komite ditetapkan oleh Dewan Komisaris

hal pengembangan dan regenerasi

dengan

SDM baik dari sisi kuantitas maupun

Perusahaan, yaitu maksimal sebesar 20%

memperhatikan

kemampuan

kualitas perlu mendapatkan perhatian

(dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama

terkait dengan revitalisasi karyawan

Perusahaan.

existing, sistem pengembangan karir, termasuk sistem insentif dengan basis

Selain honorarium yang telah ditetapkan,

reward and punishment, termasuk

maka untuk menunjang kegiatan Komite

untuk penambahan kebutuhan SDM

Audit diperlukan anggaran yang memadai

dalam

rencana

berupa pembiayaan yang berhubungan

pengembangan investasi serta anak

dengan pelaksanaan kegiatan Komite

mengoperasikan

163 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Audit yang dibebankan kepada Anggaran

administrasi. Sekretaris Perusahaan juga

Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang

bertugas memelihara, dan bila diperlukan

berlaku.

keadministrasian

membentuk citra dan identitas Perusahaan

diselenggarakan melalui Sekretaris Dewan

yang akan menunjang peningkatan nilai

Komisaris dan merupakan bagian dari

Perusahaan serta melaksanakan fungsi-

anggaran Dewan Komisaris.

fungsi protokoler, termasuk menyiapkan

Pengaturan

dan

Program Peningkatan Kompetensi

mengelola

agenda

kegiatan

utama

Sekretaris

Perusahaan.

Pada tahun buku 2014, anggota Komite Audit Togu Sihombing mengikuti Seminar

Selain

Penyusunan RKAP 31 Oktober 2014 di

Perusahaan

Bandung. Komite Audit berencana untuk

serta menyimpan dokumen perusahaan,

terus meningkatkan kompetensi dengan

termasuk

mengupayakan kesertaan anggota Komite

Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus

Audit

dan risalah rapat Direksi, rapat Direksi dan

dalam

pelatihan,

seminar

dan

agenda lainnya.

itu,

tugas adalah

menatausahakan

tetapi tidak terbatas pada

Komisaris, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.

Sekretaris Perusahaan Pedoman Kerja Keberadaan

Perusahaan

Keberadaan fungsi Sekretaris Perusahaan

merupakan bagian dari fungsi akuntabilitas

Sekretaris

diatur dalam Peraturan Menteri BUMN

manajerial Direksi. Sekretaris Perusahaan

No. PER-01/2011, dimana Direksi wajib

berfungsi

menyelenggarakan

sebagai

penghubung,

atau

fungsi

liaison officer, dengan lembaga-lembaga

Perusahaan.

regulator, masyarakat luas, dan pemangku

fungsinya, garis-garis besar pelaksanaan

kepentingan

lainnya

serta

Dalam

Sekretaris menjalankan

mengelola

tugas Sekretaris Perusahaan tertuang

informasi yang terkait dengan aktivitas

dalam Piagam Direksi Perusahaan yang

Perusahaan.

telah disahkan pada tahun 2014.

Sekretaris

Perusahaan

memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam merencanakan, menyusun kebijakan, dan

Tugas-Tugas

mengendalikan komunikasi Perusahaan

Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain:

dengan memastikan ketersediaan dan

1. Membantu

kelancaran komunikasi antara Perusahaan

dalam

dan

Direktur menentukan

Utama kebijakan

serta

yang berkaitan dengan Informasi

pengelolaan media yang dapat menunjang

Teknologi, Manajemen Resiko dan

kelancaran

pemangku

kepentingan,

pemutakhiran

Hubungan Kemasyarakatan dengan

informasi tentang peraturan dan regulasi

memberikan analisa, studi, opini dan

yang

rekomendasi.

komunikasi,

harus

dipatuhi

Perusahaan

dalam menjalankan fungsi bisnis dan

164 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

2. Mengatur kegiatan bisnis Direktur Utama

dan

bertanggung

jawab

8. Membuat, mengamandemen dan/ atau

merevisi

dan

membatalkan

dalam hal bantuan strategi ataupun

Peraturan

Perusahaan

dukungan operasional kepada Direksi,

kebijakan

Perusahaan

namun secara organisasi melaporkan

berhubungan

implementasi dari kebijakan tersebut

Teknologi, Manajemen Resiko, dan

kepada Direktur Utama.

Hubungan Kemasyarakatan.

3. Berkerjasama dengan Departemen

9. Melakukan

dengan

kegiatan

terkait yang Informasi

administrasi

terkait untuk menentukan kebijakan

kesekretariatan untuk Direktur Utama

keterbukaan (disclosure policy).

dan Direksi.

4. Membina dan menjalin hubungan

10. Mengelola

informasi

secara

dengan instansi luar, seperti instansi

profesional agar dapat menyediakan

pemerintah, BUMN, swasta, media

informasi yang tepat waktu, akurat

massa dan masyarakat dalam rangka

dan objektif kepada stakeholders

mengumpulkan dan mempublikasikan

termasuk

informasi.

tahunan Perusahaan.

5. Memberikan opini dalam membuat, mengamandemen Peraturan mendapat

dan

merevisi

Perusahaan persetujuan

yang Direktur

Utama.

evaluasi

kegiatan

laporan

11. Memelihara citra dan melindungi kepentingan terbentuknya

perusahaan

melalui

komunikasi

dan

hubungan yang baik dengan segenap stakeholders.

6. Menentukan kebijakan, pengembangan dan

administrasi

terhadap

operasional

di

12. Merencanakan

pengembangan

seluruh

sumber daya manusia pada unit kerja

bawah

di bawah Sekretaris Perusahaan.

Sekretaris Perusahaan. 13. Administrasi terkait dengan RUPS, 7. Melakukan pengawasan, koordinasi

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi,

dan pengontrolan terhadap seluruh

Rapat Direksi, Rapat Manajemen

kegiatan

Eksekutif dan lain-lain.

operasional

di

bawah

Sekretaris Perusahaan.

165 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Fungsi Sekretaris Perusahaan membawahi tiga fungsi, yaitu Hubungan Masyarakat, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi. Struktur organisasi dan jalur komunikasi Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan bersama Sekretaris Dewan Komisaris menjadi penghubung administratif antara organ Dewan Komisaris dan Direksi. Direktur Utama berwenang mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan melalui mekanisme internal setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Sejak 1 April 2014, Perusahaan melalui Direktur Utama telah menetapkan Ricky Gunawan sebagai Sekretaris Perusahaan melalui surat pengangkatan Nomor HRD-438/A/2014.

Ricky Gunawan Sekretaris Perusahaan Ricky Gunawan (kelahiran Medan, 27 November 1973) memulai karir di PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sejak tahun 1998 sebagai staf Planning and Administration Pabrik Peleburan. Pernah menjabat sebagai Junior Manager bagian Keuangan Kantor Perwakilan Jakarta—saat itu Kantor Pusat—dan Manajer Budgeting and Planning Pabrik Peleburan pada 2010 sampai 2013. Beliau menjabat Senior Manager di Departemen Perencanaan dan Keuangan selama setahun sebelum kemudian dipercaya menjadi Sekretaris Perusahaan.

166 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Program Kerja Sekretaris Perusahaan

7. Mengikuti benchmarking di beberapa Perusahaan untuk mengembangkan

Sekretaris Perusahaan memiliki program

strategi

kerja yang terkoordinasi dengan seksi-

mampu

seksi yang menjadi bagian Departemen

Perusahaan.

kesekretariatan mengikuti

yang

perkembangan

Sekretaris Perusahaan: Seksi Hubungan Masyarakat Pabrik Peleburan dan PLTA,

Pelaksanaan Kinerja Tahun 2014

Seksi Teknologi Informasi, dan Seksi

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris

Manajemen Resiko. Program kerja ini

Perusahaan bertanggung jawab langsung

disusun sebagai landasan pelaksanaan

kepada Direktur Utama, sementara dalam

kegiatan kesekretariatan Perusahaan yang

penyelenggaraan

kredibel. Sekretaris Perusahaan memiliki

Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan

beberapa program kerja sebagai berikut:

melaksanakan

1. Memberikan

data-data

Sekretaris Dewan Komisaris seperti yang

yang dibutuhkan dalam Rapat Direksi,

tergambarkan dalam bagan struktur organ

2. Menyusun

dukungan rencana

kegiatan

kerja,

lembaga-lembaga

pencapaian

dan

tindakan

melaksanakan

dengan

di atas. Sebagai penghubung Perusahaan dengan

strategi

dengan

koordinasi

kesekretariatan selama satu tahun 3. Menyusun

komunikasi

pemangku

kepentingan regulasi,

dan

Sekretaris

Perusahaan dan seluruh seksi yang mendukungnya

bertanggung

jawab

monitoring bulanan atas pencapaian

untuk memastikan berjalannya aspek

Key Performance Indicator (KPI),

keterbukaan informasi sebagai salah satu

4. Memberikan

pelaksanaan

reviu,

implementasi GCG dalam Perusahaan.

penilaian, serta penanganan resiko yang disampaikan dalam Laporan

Dalam rangka membuka jalur komunikasi

Pelaksanaan Manajemen Resiko per

yang lebih transparan dengan pihak

triwulan/akhir tahun,

eksternal, Perusahaan mengkoordinasi

5. Berkoordinasi dengan pihak-pihak

pertemuan-pertemuan dengan pemangku

terkait dalam memperbaharui data-

kepentingan

dan

pihak-pihak

data operasi dan data-data E-Board

lainnya,

Perusahaan,

berpartisipasi dalam pameran-pameran

mendistribusikan

rilis

terkait berita,

6. Melakukan counter terhadap isu-isu

dan secara kontinyu melaporkan kinerja

yang dapat merugikan Perusahaan

aktual Perusahaan kepada instansi-instansi

dan memelihara citra Perusahaan

regulator. Secara internal, Perusahaan

melalui program kehumasan yang

menjangkau seluruh karyawan melalui

baik, dan,

media in-house journal bulanan.

167 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Sepanjang tahun buku 2014, Perusahaan

Sekretaris Perusahaan telah membentuk

telah menyelenggarakan RUPS Tahunan,

Satuan Kerja Risk Management (SKRM)

melaporkan

di seluruh unit kerja Perusahaan, dan juga

kinerja

operasional

dan

keuangan Perusahaan secara berkala

mengimplementasikan

kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan

yang dapat diakses oleh seluruh pihak

Bank Indonesia (BI). Laporan Tahunan

internal Perusahaan.

sistem

E-Board

dan Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga dirilis dan dapat diperoleh

Program Peningkatan Kompetensi

di kantor pusat Perusahaan.

Sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi, Sekretaris Perusahaan telah

Di samping itu, seiring dengan perubahan status

Perusahaan

menjadi

bergabung dalam Forum Humas BUMN.

BUMN,

168 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Audit Internal Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal

Audit Internal merupakan salah satu fungsi

ditetapkan oleh Direksi tanggal 14 Mei

yang mengalami reposisi fundamental pada

2014 dan disetujui oleh Dewan Komisaris

masa perubahan setahun belakangan ini.

tanggal 17 Juni 2014. Dalam Piagam

Perubahan strategis terjadi pada aspek

Audit Internal Perusahaan dibahas hal-

keorganisasian

dimana

hal yang dapat menunjang kinerja fungsi

posisi Departemen Audit Internal secara

Audit Internal, diantaranya: maksud dan

6 Oktober

langsung berada di bawah Direktur Utama,

tujuan Piagam Audit Internal, struktur dan

dari sebelumnya di bawah Corporate

kedudukan Auditor Internal, persyaratan

Secretary. Selain itu, keberadaan Audit

dan kewajiban Auditor Internal, tugas

Internal, sesuai dengan mandat profesi

dan tanggung jawab Auditor Internal,

yang

internasional

kewenangan, kode etik dan hubungan

maupun amanat Peraturan Menteri BUMN

dengan pihak lain, serta tindak lanjut atas

No.

hasil audit.

2014

berlaku

Perusahaan,

secara

PER-01/MBU/2011

Tahun

2011,

diperkuat dengan diterbitkannya Piagam bulan Juni 2014.

Struktur dan Kedudukan Audit Internal

Pada tahun 2014, meskipun Audit Internal

Audit Internal Perusahaan merupakan

secara usia masih sangat infant, namun

salah satu organ Direktur Utama dalam

memiliki impian dan semangat yang

melaksanakan fungsi pengawasan atas

sangat besar untuk segera mematangkan

pelaksanaan tujuan perusahaan. Struktur

diri agar mampu berkontribusi secara

Audit Internal diatur dalam:

maksimal

1. SK Direksi Nomor SK-001/DIR/2014

Audit Internal (Internal Audit Charter) pada

kepada

pencapaian

tujuan

tanggal 1 April 2014 tentang Struktur

Perusahaan.

Organisasi PT. Indonesia Asahan

Piagam Audit Internal

Aluminium (Persero), sebagaimana diubah terakhir dengan

Piagam

Audit

digunakan dapat

Internal

Auditor

Perusahaan

Internal

melaksanakan

untuk

SK Direksi

no : SK-018/DIR/2014 tanggal 1 Juli 2014,

kewenangan,

2. Piagam Audit Internal yang ditetapkan

tugas dan tanggung jawabnya secara

oleh Direksi tanggal 14 Mei 2014

kompeten,

dan disetujui oleh Dewan Komisaris

independen

dan

dapat

dipertanggungjawabkan. Piagam ini telah

tanggal 17 Juni 2014.

169 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Audit Internal

Struktur Audit Internal Perusahaan KOMISARIS Komite Audit

DIREKUR UTAMA

AUDITOR INTERNAL

SEKSI AUDIT OPERASIONAL

TIM AUDIT - A

Secara

struktural,

TIM MONITORING & PENGEMBANGAN

TIM AUDIT - B

Internal

Audit Internal dipimpin oleh seorang

Perusahaan berada langsung di bawah

Deputi General Manager (DGM) yang

Direktur Utama, yang hanya bertanggung

diangkat dan diberhentikan oleh Direktur

jawab langsung kepada Direktur Utama.

Utama setelah mendapat persetujuan

Namun, dalam pelaksanaan tugasnya

Dewan

Audit Internal memiliki garis komunikasi

struktur Audit Internal berada langsung

dengan

alat

di bawah Direktur Utama, namun secara

kelengkapan Dewan Komisaris. Salah

profesi dalam pelaksanaan tugasnya Audit

satu bentuk komunikasi dengan Komite

Internal bebas dari intervensi terhadap

Audit adalah koordinasi dalam pelaporan,

kepentingan

pembahasan temuan hasil audit yang

tertentu atas kesimpulan hasil audit untuk

dianggap

kepentingan Perusahaan.

Komite

Audit

Audit

penting

oleh

selaku

Direksi

dan/

Komisaris.

individu

Walaupun

atau

secara

kelompok

atau Dewan Komisaris, atau penilaian atas dampak dari kelemahan sistem pengendalian

intern

yang

ditemukan

Dewan Komisaris.

170 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Audit Internal

Departemen Audit Internal dipimpin oleh Yohanes Sigit Subandriawan, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan No. SK-003/DIRUT/2014 tanggal 1 September 2014.

Yohanes Sigit Subandriawan Kepala Departemen Audit Internal Yohanes

Sigit

Subandriawan

(warga

negara

Indonesia, kelahiran Yogyakarta, 13 Oktober 1964) memiliki pengalaman di bidang audit selama hampir 30 tahun di BPKP. Pengalaman profesionalnya dimulai sebagai auditor junior dengan bidang audit industri dan konstruksi dari 1986 hingga 1996. Pada periode tersebut ia mengikuti berbagai diklat, termasuk training The Value for Money Audit (VFM) dan Computer Aided Audit Techniques di South Australia. Tahun 1996 sampai 2002, ia bertugas sebagai ketua tim audit di deputi yang membidangi investigasi. Selain berbagai diklat teknis fungsional, salah satu training yang diikutinya pada periode tersebut adalah diklat Penyidikan, kerjasama Kejaksaan Agung dan Pusdiklatwas BPKP. Ia juga menjadi salah satu anggota satgas yang bertugas mengembangkan fungsi evaluasi untuk program dan kebijakan. Fungsi ini digunakan untuk bidang dengan lingkup makro, strategis, dan dengan fokus kepada penilaian efektivitas atau keberhasilan dari kebijakan dan program. Berbagai diklat metodologi evaluasi berbasis riset telah diikutinya, termasuk training Policy Evaluation di Graduate School Of Public and International Affairs (GSPIA), University of Pittsburgh, Pennsylvania, USA, di bawah bimbingan Prof. William Dunn. Latar belakang pendidikannya berfokus pada audit dan pajak. Ia merupakan alumnus STAN dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dengan pendidikan terakhir Pasca Sarjana konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Perpajakan FISIP UI. Ia juga menyandang Certified Government Auditing Professional (CGAP), sertifikasi internasional dari The Institute of Internal Audit (IIA), Florida, USA. Hingga saat ini ia masih tercatat sebagai anggota aktif IIA dengan nomor 1762833. Perannya di Perusahaan telah dimulai sebelum ia resmi bergabung pada Agustus 2014. Ia merupakan pengendali teknis tim audit Nilai Buku Aset Inalum, serta anggota tim pendukung untuk Tim Perunding Pengakhiran Proyek Asahan, Kementerian Perindustrian, dalam rangka pengambilalihan Inalum sejak 2011. Posisi terakhirnya sebelum bergabung ke Perusahaan adalah sebagai Quality Assurance pada Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (TOPN), bidang PNBP Pertambangan, Menko Perekonomian-BPKP.

171 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Audit Internal

Ketersediaan

tenaga

Departemen Desember

Audit 2014

auditor

Internal adalah

pada

per

31

sembilan personil dengan profil SDM sebagai berikut

sebanyak Auditor 3

Junior Manager 2

Jumlah SDM Auditor Internal, 2014

Deputi GM 1

Administrasi & Monitoring 3

Manager 0

S2 2 S1 3

SDM Auditor Internal menurut Pendidikan, 2014

D3 1

SLTA 3

Fungsi dan Peran Audit Internal

Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Audit Internal mengambil peran sebagai

Audit Internal memiliki fungsi pengawasan

organ pemberi jasa assurance dan jasa

guna

konsultasi

memastikan

bahwa:

pengendalian

manajemen

risiko,

serta;

(ii)

kelola

perusahaan

Corporate

(i)

sistem berbasis

implementasi yang

tata

baik

(Good

Governance/GCG)

pada

yang

bersifat

independen

dan obyektif, dengan tujuan untuk: (i) memperbaiki operasional usaha, dan; (ii)

meningkatkan

Pendekatan

yang

nilai

perusahaan.

digunakan

untuk

proses operasional dan kegiatan bisnis

mencapai tujuan tersebut adalah melalui

Perusahaan telah sesuai dengan tujuan

peningkatan

Perusahaan dan peraturan perundangan

risiko, pengendalian internal, dan proses

dan/atau ketentuan Perusahaan yang

tata

berlaku.

yang dilakukan secara sistematis dan

kelola

efektivitas perusahaan

manajemen yang

baik,

metodologis.

172 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Audit Internal

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

7. Memantau pelaksanaan tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi hasil

Tugas dan tanggung jawab Audit Internal adalah:

pemeriksaan. 8. Membantu dan merupakan mitra

1. Melakukan

pemeriksaan

guna

pemeriksa eksternal (KAP, BPK/BPKP,

mendorong terciptanya kepatuhan

KPK) dalam bidang pemeriksaan dan

anggota organisasi dan manajemen

pengawasan

kepada peraturan perusahaan dan

Direktur Utama

dengan

persetujuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan

2. Melakukan

pemeriksaan

dan

penilaian atas efisiensi dan efektifitas

wewenang

data

dan

manajemen

serta

melakukan

perusahaan,

sumber

dan kegiatan lainnya.

Internal

1. Memiliki akses atas seluruh informasi,

di bidang keuangan, operasional dan daya manusia, teknologi informasi,

Audit

meliputi : dokumen

Perusahaan,

peninjauan

fisik

atas seluruh aset perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya.

3. Memastikan

Sistem

Pengendalian

Manajemen

(SPM)

Perusahaan

Risiko sebagai salah satu dasar

berfungsi efektif termasuk melakukan

untuk menyusun Program Kerja Audit

kegiatan

yang

dapat

mencegah

terjadinya penyimpangan. 4. Melakukan

evaluasi,

analisis

2. mendapatkan

dan

Manajemen

Tahunan (PKAT). 3. Melakukan

penilaian atas efektifitas pelaksanaan

hasil

komunikasi

secara

langsung dengan Direksi. 4. Dengan

sepengetahuan

Direksi

manajemen risiko, kepatuhan dan

dan Komisaris, dapat melakukan

proses tata kelola perusahaan yang

komunikasi langsung dengan Komite

baik (GCG), sesuai dengan peraturan

Audit.

perundang-undangan dan kebijakan

5. Melakukan

perusahaan.

koordinasi

kegiatan

Audit Internal dengan kegiatan Audit

5. Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang ada

Eksternal. 6. Dalam

hal

pelaksanaan

audit

indikasi terjadinya penyalahgunaan

atau tugas lain yang memerlukan

wewenang,

keahlian

penyelewengan,

penggelapan, dan

kecurangan

(fraud). 6. Memberikan rekomendasi perbaikan dan/atau pencegahan yang diperlukan

dapat

khusus,

Audit

menggunakan

Internal

tenaga

ahli

dari luar Audit Internal baik dari dalam Perusahaan maupun dari luar perusahaan.

dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit kepada semua tingkatan manajemen objek audit.

173 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Audit Internal

Komposisi Utama Internal Auditor 2014

Kegiatan Selama 2014 Tahun 2014 kegiatan Audit Internal masih menitikberatkan pada audit, sedangkan kegiatan konsultansi masih relatif terbatas karena bersifat Non-PKAT atau berbasis permintaan. Di tahun

Konsultansi 17%

Monitoring 42%

Audit 41%

2015 kedua kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara berimbang sesuai dengan Kebijakan Pengawasan

Tahun

2015.

Selain

kegiatan

dalam rangka pelaksanaan fungsi assurance dan consulting tersebut, juga dilakukan kegiatan

Realisasi Penugasan terhadap PKAT Tahun 2014

monitoring terhadap tindak lanjut atas laporan hasil audit oleh auditee. Gambaran profil kegiatan tahun 2014 adalah sebagai berikut: Adapun secara pencapaian kinerja yang diukur dengan realisasi penugasan audit dan monitoring

Monitoring 105%

Audit 105%

terhadap PKAT serta (ii) realisasi penggunaan hari pemeriksa (HP) terhadap rencana menurut PKAT 2014 pada umumnya memenuhi dengan yang

Realisasi Hari Pemeriksa (HP) terhadap PKAT Tahun 2014

diharapkan, dengan gambaran sebagai berikut:

Hasil Kegiatan Audit Temuan hasil audit dikelompokkan dalam empat jenis, yakni: 1. Kelemahan sistem pengendalian intern, 2. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,

Monitoring 100%

Audit 93,2%

3. Belum memenuhi unsur efisien, ekonomis, dan efektif, 4. Kelemahan administrasi. Pengelompokan tersebut menggunakan acuan pengelompokan temuan yang digunakan oleh pemeriksaan BPK. Profil temuan hasil audit digambarkan sebagai berikut:

Profil Temuan Auditor Internal Tahun 2014 Belum memenuhi unsur efisien, ekonomis dan efektif 23%

Ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku 9%

174 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Kelemahan administrasi 18%

Kelemahan sistem pengendali intern 50%

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Audit Eksternal Pada tahun 2014 Audit Internal telah

Hasil

menjalin kemitraan dengan BPKP, dalam

Pengendalian

hal ini Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera

oleh

Utara. Kemitraan tersebut dilakukan dalam

telah

rangka menginisiasi penerapan GCG,

tingkat penerapan SPI pada Perusahaan

memperkuat Sistem Pengendalian Intern,

serta

dan mengembangkan pengelolaan risiko

Improvement (AoI) yang perlu dilakukan

di Perusahaan sesuai amanat Peraturan

pembenahan

Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011

tersebut

Tahun 2011. Beberapa kegiatan yang

model

telah dilakukan antara lain:

Sponsoring Organizations of the Treadway

1. Penandatanganan

riviu

atas

penerapan

Intern

Perwakilan

yang

BPKP

memberikan informasi

potret

Sumut

mengenai Area

Perusahaan.

menggunakan COSO

dilakukan

Prov.

mengenai

oleh

Sistem

(The

of Riviu

pendekatan

Committee

of

Nota

Commission), dan sementara dilakukan

Kesepahaman antara BPKP dengan

pada level entitas perusahaan. Pada tahun

Perusahaan

2015 Audit Internal merencanakan untuk

tentang

pengembangan,

kerjasama

penerapan

dan

penguatan tata kelola dan kinerja

melakukan riviu SPI pada level unit-unit organisasi dan/atau level kegiatan.

Perusahaan. 2. Workshop mengenai “Arti Penting

Dalam tahun 2015 terdapat tujuh kegiatan

Satuan Pengawas Intern (SPI) bagi

yang akan dilakukan oleh BPKP sebagai

BUMN” dengan peserta seluruh GM/

rencana aksi dari MOU antara BPKP

DGM dan Manajer.

dengan Perusahaan tersebut.

3. Riviu

dan

pemetaan

Sistem

Pengendalian Intern. 4. Pemaparan hasil evaluasi penerapan SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut. 5. Sosialisasi hasil evaluasi penerapan SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut kepada jajaran JM s.d GM/DGM Perusahaan.

175 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Manajemen Risiko Pengelolaan

Manajemen

merupakan

hal

penting

diubah berdasarkan Peraturan Menteri

untuk

Negara BUMN No. Per-09/MBU/2012

dilaksanakan secara menyeluruh di entitas

tentang Tata Kelola Perusahaan Yang

Perusahaan agar mampu meminimalkan

Baik (Good Corporate Governance) di

potensi kerugian dan mengoptimalkan

lingkungan BUMN.

profitabilitas,

yang

Risiko

meningkatkan

Perusahaan

dan

nilai

kepercayaan

para

Berdasarkan

kebijakan

tersebut,

tata

Pemangku Kepentingan (Stakeholders),

kelola Manajemen Risiko dilakukan dengan

mendorong laju penerapan tata kelola

menggunakan prinsip, kerangka kerja, dan

Perusahaan yang baik, serta menjadikan

proses pengelolaan yang mengacu pada

budaya sadar risiko sebagai bagian dari

ISO 31000 Risk Management - Principles

budaya Perusahaan.

& Guidelines untuk industri non keuangan. Pada saat ini belum semua aspek langkah

Penerapan Manajemen Risiko secara

tata kelola Manajemen Risiko dapat

berkesinambungan dan terintegrasi telah

dijalankan, upaya dan kerja keras lebih

ditetapkan sebagai salah satu kebijakan

lanjut perlu ditingkatkan. Gambar berikut

operasional Perusahaan yang merujuk

menunjukkan

pada Peraturan Menteri Negara BUMN

sedang dan akan dilakukan.

kegiatan

yang

sudah,

No. Per-01/MBU/2011 sebagaimana telah

Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko

Membangun

»» »» »» »»

Inisiasi

»» Organisasi SRM »» Studi Banding »» Pra-sosialisasi

April–Mei ‘14

Pelatihan SKRM Jobdesk/Juklak Identifikasi

Jun–Agst ‘14

Standarisasi

»» »» »» »»

SK Direksi Frame Work PM dan Wi Sosialisasi all

Sep–Des ‘14

Integrasi

Kelola

»» Profil Risiko »» Mitigation Plan »» Reviu, Report

»» »» »» »»

Risk base audit Mitigasi Sistem IT Evalusai berkelanjutan

Jan~ ‘14

Jun~ ‘14

Keterangan warna : (a) sudah, (b) sedang, (c) belum * Pengembangan sistem IT oleh Seksi SIT

Kebijakan

dan

Manajemen

strategi Risiko

tata

kelola

Perusahaan

yang memuat mandat dan komitmen pemangku

tugas,

serta

siklus

ditetapkan oleh Direksi dalam bentuk

implementasi PDCA (perencanaan

Prosedur Penerapan Manajemen Risiko

kerangka

Perusahaan, meliputi:

manajemen risiko, langkah monitoring

1. Prinsip

pengelolaan

kerja,

penerapan

Manajemen

dan review, serta perbaikan kerangka

2. Kerangka kerja Manajemen Risiko

3. Proses Manajemen Risiko meliputi

Risiko

kerja secara berkesinambungan)

176 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Manajemen Risiko

komunikasi dan konsultasi internal eksternal,

menentukan

1. Risiko Strategis

konteks

Meliputi risiko persaingan bisnis, risiko

strategi, asesmen risiko, perlakuan

kerugian kerjasama strategis, risiko

risiko, monitoring dan reviu.

kegagalan marketing, serta risiko

4. Mekanisme

dokumentasi

dan

pelaporan.

yang timbul dari adanya kebijakan/ regulasi.

5. Integrasi risk base audit. 6. Penyiapan kompetensi SDM.

2. Risiko Operasional Meliputi risiko kegagalan operasional

Fungsi pengeloaan Manajemen Risiko

pabrik,

Perusahaan

peralatan (pasokan dan teknologi),

dilaksanakan

oleh

Seksi

risiko

kehandalan

Risk Management di bawah Departemen

risiko

Corporate Secretary yang bertanggung

ketidakpatuhan pada prosedur dan

jawab langsung kepada Direktur Utama.

peraturan, risiko pemogokan kerja dan

Dengan menerapkan prinsip keterbukaan,

SDM, risiko kegagalan penanganan

akuntabilitas,

kesalahan

proses,

risiko

pertanggungjawaban,

lingkungan, risiko perubahan situasi

kemandirian, serta efektivitas dibentuk

sosial politik dan keamanan, risiko

Satuan Kerja Risk Management (SKRM)

persaingan pemasaran, serta risiko

pada seluruh Seksi dan Departemen yang

akibat bencana alam.

bertindak sebagai pelaksana manajemen risiko/risk

tingkat

owner

Seksi

dan

Departemen.

3. Risiko Keuangan Meliputi risiko transaksi mata uang asing,

Pelaksanaan asesmen risiko bersifat self assessment, masing

dilakukan

SKRM,

oleh

selanjutnya

dana

risiko

tidak

untuk

tersedianya

operasional,

risiko

masing-

perubahan nilai suku bunga, risiko

dilakukan

tidak tertagihnya piutang dan risiko

verifikasi dan kompilasi oleh Seksi Risk

dari adanya regulasi keuangan dari

Management sehingga dapat diperoleh

Pemerintah.

gambaran kondisi risiko sebenarnya dan menyeluruh. Hasil dari proses manajemen

Langkah Penanggulangan Risiko

risiko didokumentasikan dalam laporan Profil Risiko Perusahaan dan disampaikan

Opsi untuk langkah penanggulangan risiko

secara berkala kepada Direksi dan Dewan

secra umum meliputi:

Komisaris untuk digunakan sebagai salah

1. Menghindari risiko (risk avoidance),

satu dasar dalam pengambilan keputusan.

berarti

tidak

meneruskan

Profil Risiko Perusahaan

melaksanakan kegiatan

atau yang

menimbulkan risiko tersebut. 2. Mengurangi risiko (risk reduction), yaitu

Faktor risiko yang ada dalam proses kerja

perlakuan risiko untuk mengurangi

dan bisnis Perusahaan secara garis besar

kemungkinan

antara lain meliputi:

mengurangi

terjadinya paparan

atau

dampaknya,

177 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Manajemen Risiko

atau mengurangi keduanya. 3. Transfer risiko (risk sharing), yaitu suatu tindakan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko melalui antara lain : asuransi, outsourcing, subcontracting, hedging, transaksi nilai mata uang asing, dan tindakan lainnya. tidak

pembuatan

penyelesaian kebijakan,

prosedur

manual, dan petunjuk kerja. 2. Menyiapkan

program

sosialisasi

kepada seluruh karyawan. 3. Koordinasi dengan SIT untuk aplikasi software dan tampilan website. 4. Melanjutkan program pembekalan

4. Menerima risiko (risk acceptance), yaitu

1. Mempercepat

melakukan

perlakuan

apapun terhadap risiko tersebut.

ERM kepada MS. 5. Membuat

usulan

6. Membuat

Tindak Lanjut

usulan

pendampingan Manajemen

Beberapa langkah tindak lanjut yang

pembentukan

Komite Pemantau Risiko. asistensi

dan

penerapan Risiko

dari

luar

Perusahaan.

dilakukan Perusahaan adalah:

178 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Kepatuhan Etika Dan Norma Perilaku Visi, Misi dan Nilai Perusahaan sebagai Falsafah Dasar Visi dan misi menjadi ideologi sebuah entitas. Untuk mencapai tujuan yang jelas, Perusahaan telah melakukan redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang kemudian ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK-005/Dir/2014 pada 6 Juni 2014, dan disosialisasikan ke seluruh Departemen/Seksi pada 10 Juni 2014. Pada saat yang sama, terkait dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan periode 2015-2019, juga telah ditetapkan Kebijakan, Sasaran dan Strategi Perusahaan. Visi 2025

Menjadi perusahaan global terkemuka berbasis Aluminium terpadu ramah lingkungan. 1. 2.

Misi

3. 4.

Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang tepat sasaran. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium.

Nilai-nilai Perusahaan dirangkum dalam kata “ProsPeKTIF”, yaitu: 1. Profesional Professional: Kami bekerja secara professional dengan menerapkan praktek bisnis terbaik We work professionally by implementing the best business practice

Nilai

2.

Pengembangan Development: Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan We grow up through sustainable development

3.

Kerjasama Cooperation: Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi We are stronger than expectation through synergistic cooperation

4.

Tanggung Jawab Responsibility: Kami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik We have responsibility to give the best contribution

5.

Integritas Integrity: Kami menjalankan bisnis dengan integritas We run our business with integrity

6.

Faedah Profitable: Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraan We are making effort to run profitable business for prosperity

179 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Kepatuhan

Di samping itu, Perusahaan menciptakan

berkelanjutan.

“Ikrar Karyawan dan Pedoman Supervisor”

nilai korporasi juga menjadi salah satu

sebagai derivasi dari visi, misi dan nilai

tolak

Perusahaan. 5 (Lima) Ikrar Karyawan

dalam menjalankan proses bisnis dan

adalah:

pengembangan korporasi ke arah yang lebih

1. Patuh pada Undang-Undang Negara

baik. Nilai-nilai yang telah dimiliki tersebut

dan Peraturan Perusahaan. 2. Berlaku

jujur

dan

Pengembangan

ukur

keberhasilan

nilai-

Perusahaan

harus mampu ditumbuhkembangkan dan

setia

pada

Perusahaan.

dimanifestasikan agar menjadi budaya Perusahaan (corporate culture).

3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

Penyusunan Pedoman Etika Perusahaan

4. Memupuk rasa kebersamaan, saling pengertian dan kerja sama yang harmonis.

bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasikan

standar

etika

usaha dan etika kerja selaras dengan

5. Meningkatkan pengembangan diri untuk keberhasilan.

Visi dan Misi Perusahaan. 2. Menjadi acuan perilaku bagi Insan

Sementara 5 (Lima) Pedoman Supervisor

Inalum dalam melaksanakan tugas

adalah:

dan tanggung jawab masing-masing

1. Memahami

bawahan

sepenuhnya

melalui

dengan pendekatan

sehari-hari.

dan berinteraksi dengan Pemangku Kepentingan (Stakeholders). 3. Menjelaskan standar etika usaha

2. Membina setiap pribadi bawahan

dan etika kerja agar Insan Inalum

dengan memberikan teladan yang

dapat

menilai

baik.

yang

diinginkan

3. Meningkatkan

keserasian

dan

memberikan

rasa kebersamaan anggota dalam

menemui

kelompok kerja.

bertindak.

4. Menjadikan

kebijaksanaan

bentuk dan

kegiatan membantu

pertimbangan keragu-raguan

jika dalam

atasan

sebagai kebijaksanaan sendiri dan

Pedoman Etika Perusahaan menjabarkan

menanamkan

standar etika usaha dan standar etika

pengertian

pada

kerja serta pelaksanaan pedoman yaitu :

bawahan. 5. Menguasai mengutarakan

situasi

kerja

pendapat

dan kepada

atasan pada waktu yang tepat.

1. Standar pemasok, kerja,

Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct)

Etika

Perusahaan

Usaha

dengan

kreditur/investor,

pesaing,

antara

pelanggan,

Pemerintah

mitra dan

lembaga publik, masyarakat dan media. 2. Standar Etika Kerja meliputi sesama

Pedoman Etika Perusahaan merupakan

Insan Inalum, mengenai informasi

standar perilaku bagi insan Inalum dalam

Perusahaan,

menerapkan nilai-nilai Perusahaan secara

Keamanan

aset dan

Perusahaan, Keselamatan,

180 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Kepatuhan

Kesehatan

Lindungan

ini, Perusahaan menerapkan sistem

Lingkungan (K3LL), laporan keuangan,

rekrutmen yang adil dan transparan,

benturan

promosi

of

Kerja

dan

kepentingan dan

interest)

wewenang,

(conflict

penyalahgunaan

pemberian

dan

dan

pengembangan

karir secara wajar sesuai dengan kompetensi masing-masing karyawan

penerimaan (gratifikasi) dan kegiatan

serta

politik.

melaksanakan

kebutuhan

Perusahaan,

Perjanjian

Kerja

3. Pelaksanaan meliputi sosialisasi dan

Bersama (PKB) secara konsisten,

internalisasi, pelaporan pelanggaran

dan menempatkan Serikat Pekerja

(whistleblowing system) dan sanksi

yang

atas pelanggaran.

sebagai mitra Perusahaan dengan

diakui

oleh

Perusahaan

mengikutsertakan dalam pengambilan Perusahaan

telah

mengesahkan

keputusan yang mengacu pada PKB.

Code of Conduct bersamaan dengan ditandatangani Lembar Pemberlakuan dan

2. Etika Usaha Perusahaan dengan

Maklumat Komitmen Dewan Komisaris

Pelanggan

dan Direksi pada 1 Oktober 2014.

Perusahaan

mengutamakan

kepuasan pelanggan dengan cara

Etika Usaha dan Etika Kerja

memberikan hasil produksi terbaik sesuai dengan standar mutu yang

Etika Usaha adalah sistem nilai atau

telah ditetapkan, mengedepankan

norma yang dianut oleh Perusahaan

standar layanan yang profesional

sebagai acuan bagi Insan Inalum dalam

demi

memuaskan

berhubungan dengan lingkungannya, baik

tanpa

melakukan

internal maupun eksternal. Standar Etika

memperhatikan

Usaha terbagi ke dalam beberapa aspek,

pelanggan dan secara terus menerus

yaitu:

memantau,

1. Etika Usaha Perusahaan dengan

menyempurnakan

pelanggan diskriminasi, kebutuhan

mengevaluasi produk

serta dan

layanan bila tidak sesuai dengan

Karyawan memperlakukan

keinginan pelanggan, memperhatikan

karyawan secara setara (fair) tanpa

aspek keselamatan dan inovasi pada

membedakan

Perusahaan

dan

setiap tahap proses pengembangan,

ras. Perusahaan menyadari bahwa

produksi dan distribusi, serta saling

karyawan mempunyai peranan dan

menghormati kepentingan masing-

kedudukan

masing pihak melalui persyaratan

sebagai

agama,

yang

aset

suku

sangat

penting

Perusahaan.

Oleh

kontrak yang jelas dan adil.

karena itu setiap karyawan dituntut untuk dapat berperan aktif dalam

3. Etika Usaha Perusahaan dengan

memberikan kontribusi terbaik guna

Pemasok

mencapai

Perusahaan

Sasaran

Perusahaan.

Dalam melaksanakan etika usaha

kompetisi

menciptakan yang

adil

(fair)

iklim dan

181 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Kepatuhan

transparan dalam pengadaan barang

(fairness), dan memberikan informasi

dan jasa dengan cara mengikuti

secara terbuka tentang penggunaan

seluruh peraturan pengadaan barang

dana

dan jasa yang ditetapkan Perusahaan;

kepercayaan kreditur/investor.

memberikan pemasok

kesempatan

usaha

pengusaha

kecil,

lokal

meningkatkan

bagi

terutama

dalam

pengembangan

untuk

rangka

5. Etika Usaha Perusahaan dengan Mitra Kerja

masyarakat

Perusahaan meningkatkan iklim saling

sekitar, menetapkan pemasok yang

percaya, menghargai dan memupuk

memenuhi

berdasarkan

kebersamaan dengan mitra kerja

kemampuan, kesesuaian persyaratan

kualifikasi

sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis

dan prestasi, melakukan hubungan

yang berlaku dengan cara membuat

kerja hanya dengan pemasok yang

perjanjian

mematuhi

dan

peraturan

perundang-

kerja

saling

yang

berimbang

menguntungkan,

undangan dan ketentuan Perusahaan,

mengutamakan

melaksanakan pembayaran kepada

optimal sesuai standar yang berlaku

pemasok dengan tepat waktu dan

dan

tepat jumlah, menjatuhkan sanksi

komunikasi secara intensif dengan

yang

pemasok

mitra kerja untuk mencari solusi yang

pelanggaran,

terbaik dalam rangka peningkatan

tegas

yang

terhadap

melakukan

dan memelihara komunikasi yang baik

dengan

pemasok

menindaklanjuti

terbaik,

pencapaian serta

hasil

membangun

kinerja.

termasuk

keluhan

dan

keberatan.

6. Etika Usaha Perusahaan dengan Pesaing Perusahaan menempatkan pesaing

4. Etika Usaha Perusahaan dengan Kreditur/Investor Perusahaan

sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan cara menjaga

menerima

pinjaman/

hubungan baik dan menghormati

penanaman modal hanya ditujukan

keberadaan

untuk

kepentingan

bisnis

pesaing

dengan

dan

melakukan persaingan yang sehat

peningkatan nilai tambah Perusahaan

dengan mengedepankan keunggulan

dengan cara menyediakan informasi

produk dan layanan yang bermutu,

yang aktual dan prospektif bagi

menghindari hubungan bisnis dan

calon

memilih

kerjasama yang menjurus tidak wajar,

kreditur/investor berdasarkan aspek

kreditur/investor,

memberikan keuntungan bagi pihak-

kredibilitas dan bonafiditas yang dapat

pihak tertentu serta mengorbankan

dipertanggungjawabkan,

kepentingan

pinjaman/penanaman

menerima

modal

yang

menjadikan

diikat melalui perjanjian yang sah

sebagai

dengan

guna

klausul

perjanjian

yang

mengedepankan prinsip kewajaran

pelanggan, perusahaan

pembanding meningkatkan

dan pesaing

(benchmark) kinerja

Perusahaan.

182 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Kepatuhan

7. Etika Usaha Perusahaan dengan

mengarah

kepada

diskriminasi

Pemerintah dan Lembaga Publik

masyarakat

Perusahaan

agama, ras dan antar golongan.

mematuhi

berkomitmen peraturan

untuk

suku,

perundang-

undangan yang berlaku dalam rangka

9. Etika Usaha Perusahaan dengan

melakukan hubungan dan kerjasama

Media

atau

Perusahaan

usaha

berdasarkan

dengan

Pemerintah

membina

hubungan

atau lembaga publik. Perusahaan

baik dengan media dalam rangka

harus melakukan upaya yang terbaik

membangun

untuk tetap mengindahkan prinsip-

cara

prinsip usaha yang sehat dengan

sehat dan bersih dengan media,

mengacu pada GCG dengan cara

mengedepankan

melakukan

berlandaskan

kerjasama

Pemerintah sesuai

dan

prinsip

dengan

lembaga

publik

kesetaraan

dan

saling

citra

menjaga

positif

dengan

hubungan

yang

hubungan keterbukaan

menghormati,

dan

memberikan

informasi

yang

keterbukaan, melakukan hubungan

berimbang

kepada

dengan Pemerintah dan lembaga

menerima

publik sesuai prinsip kepatutan dan

kritik-kritik

kewajaran, melaksanakan ketentuan-

disampaikan melalui media dengan

ketentuan yang ditetapkan dalam

tetap memperhatikan kepentingan

peraturan perundang-undangan, dan

Perusahaan.

dan

relevan

dan

media,

serta

menindaklanjuti

membangun

yang

mengharuskan mitra bisnis memiliki perizinan yang dipersyaratkan dalam

Sementara Etika Kerja adalah sistem nilai

peraturan perundang-undangan.

atau norma yang digunakan oleh Insan Inalum dalam pelaksanaan kerja sehari-

8. Etika Usaha Perusahaan dengan Masyarakat

hari. Standar Etika Kerja Perusahaan mengatur hal-hal sebagaimana berikut:

Perusahaan melaksanakan program PKBL

untuk

memberdayakan

potensi

masyarakat

sekitar

dan

1. Sesama Insan Inalum Dalam menjalankan tugasnya, Insan Inalum

harus

menjunjung

tinggi

meningkatkan kualitas hidup dengan

etika dalam menjalin hubungan kerja

cara

kepada

sehingga dapat menciptakan iklim

masyarakat tentang program PKBL

mensosialisasikan

kerja yang kondusif dan mampu

serta

meningkatkan produktifitas.

kebijakan-kebijakan

relevan,

melaksanakan

yang program

PKBL sesuai dengan kemampuan

Insan

Perusahaan

guna,

kerja dan hubungan antar sesama

melarang Insan Inalum memberikan

dengan berlandaskan pada nilai-

janji-janji

di

nilai Perusahaan dan ikrar karyawan

tidak

dengan cara patuh pada peraturan

melakukan tindakan-tindakan yang

perundang-undangan dan peraturan

luar

secara

kepada

tepat

masyarakat

kewenangannya,

dan

Inalum

memelihara

etika

183 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Kepatuhan

Perusahaan,

bekerja

secara

kebersamaan

dalam

kelompok

profesional dan memiliki integritas

kerja

yang tinggi guna menghasilkan kinerja

melalui program pengembangan diri,

yang optimal, bertanggung jawab dan

memperlakukan

disiplin dalam tugas guna mencapai

setara

hasil

agama,

terbaik,

saling

menghargai,

dan

keberhasilan

(fair)

bawahan

bawahan

tanpa

suku

secara

membedakan

dan

ras,

dan

terbuka menerima kritik dan saran

menggunakan bahasa yang sopan

serta

dan

menyelesaikan

masalah

tidak

mengandung

unsur

dengan musyawarah mufakat, saling

pelecehan terhadap agama, suku,

membantu, memotivasi dan bekerja

ras, adat istiadat, gender dan hal-

sama dalam menyelesaikan tugas,

hal lain yang bertentangan dengan

mengkomunikasikan setiap ide baru

kesopanan dan kesusilaan.

dan saling mentransfer pengetahuan dan kemampuan, mengambil inisiatif

Sementara etika bawahan terhadap

dan mengembangkan kompetensi,

atasan

baik secara mandiri maupun melalui

menghormati atasan dengan menjaga

program Perusahaan, memiliki sikap

kesopanan

terbuka

menghargai

tindakan, menyelesaikan tugas yang

(dissenting

diberikan dengan penuh tanggung

dan

perbedaan

saling

pendapat

di

agar

dalam

bawahan

ucapan

dan

merumuskan

jawab,

dan

tidak

yang kurang tepat secara santun

melakukan tindakan atau ucapan

demi memperoleh perbaikan yang

yang mengandung unsur pelecehan

konstruktif, mengutarakan pendapat

terhadap agama, suku, ras, adat

kepada atasan pada waktu yang

istiadat, gender dan hal-hal lain yang

tepat, dan menggunakan bahasa

bertentangan dengan kesopanan dan

yang sopan dan tidak mengandung

kesusilaan.

unsur pelecehan terhadap agama,

opinion) suatu

dalam

diberikan

keputusan,

mendiskusikan

kebijakan

suku, ras, adat istiadat, gender Etika kerja atasan terhadap bawahan

dan hal-hal lain yang bertentangan

dan

dengan kesopanan dan kesusilaan.

sebaliknya

untuk yang

dimaksudkan

menciptakan harmonis

hubungan

dan

mendorong

keberhasilan

dalam

pekerjaan.

Etika

terhadap

atasan

2. Informasi Perusahaan

bawahan

Insan Inalum harus memanfaatkan

dirumuskan agar atasan memahami

dan menjaga informasi Perusahaan

bawahan

melalui

pendekatan

dalam rangka meningkatkan nilai

sehari-hari

dan

melakukan

tambah Perusahaan dan pengambilan

pembinaan

dengan

memberikan

keputusan dengan cara menerapkan

menghargai

teladan

yang

baik,

sistem

keamanan

ide-ide dan perbedaan pendapat

teknologi

dengan

dari bawahan, meningkatkan rasa

tidak

informasi

sebaik-baiknya,

menyebarluaskan

informasi

184 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Kepatuhan

di

luar

kewenangannya,

tidak

keuangan yang akurat, relevan dan

menyebarluaskan informasi kepada

tepat waktu sesuai dengan standar

pihak yang tidak berkepentingan,

akuntansi keuangan dan ketentuan

dan menyerahkan kembali semua

lain yang berlaku secara umum di

informasi yang berhubungan dengan

Indonesia, mencatat setiap transaksi

pekerjaannya pada saat berhenti

secara akurat di dalam pembukuan

bekerja.

Perusahaan,

mencegah

terjadinya

kecurangan (fraud) dalam laporan 3. Aset Perusahaan

keuangan,

dan

tidak

membuat

Insan Inalum mengoptimalkan aset

laporan keuangan ganda untuk tujuan

Perusahaan dengan cara mengelola

apapun.

aset Perusahaan secara maksimal untuk memberi nilai tambah bagi Perusahaan,

tidak

6. Benturan

Kepentingan

dan

menggunakan

Penyalahgunaan Wewenang Insan

aset Perusahaan di luar ketentuan

Inalum menghindari adanya benturan

Perusahaan,

kepentingan

dan

mengamankan

(conflict

of

interest)

aset Perusahaan dari kerusakan dan

maupun potensi adanya benturan

kehilangan.

kepentingan dan

4. Keamanan Kesehatan

dan Kerja

Keselamatan, dan

Lindungan

(conflict

penyalahgunaan

of

interest)

wewenang

dengan cara mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku, tidak

Lingkungan (K3LL)

memiliki

Insan Inalum menjadikan keamanan

usaha yang menjadi mitra bisnis

dan

Perusahaan atas nama sendiri atau

K3LL

sebagai

bagian

dari

saham

pada

badan

budaya kerja untuk menciptakan

nominee

suasana kerja yang tertib, aman,

orang lain) atau atas nama keluarga

handal, nyaman dan berwawasan

(sampai dengan derajat ketiga, baik

lingkungan dengan cara menerapkan

menurut garis lurus maupun garis ke

sistem

samping, termasuk hubungan yang

keamanan

dan

K3LL

di

(menggunakan

nama

lingkungan kerja secara konsisten,

timbul

tanggap terhadap keadaan darurat

merangkap jabatan dan pekerjaan

sebagaimana yang ditetapkan oleh

di perusahaan lain yang menjadi

Perusahaan, serta memiliki kesadaran

mitra bisnis Perusahaan, dan tidak

terhadap

menerima manfaat dalam bentuk

kelestarian

lingkungan

Perusahaan dan sekitarnya.

karena

perkawinan),

tidak

apapun dari calon maupun mitra bisnis Perusahaan.

5. Laporan Keuangan Insan Inalum yang terkait dengan pengelolaan

keuangan

7. Pemberian dan Penerimaan Gratifikasi

wajib

Insan Inalum dilarang untuk menerima

melaksanakan akuntabilitas keuangan

atau memberikan gratifikasi yang

dengan cara menyajikan laporan

berhubungan

dengan

jabatannya

185 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Laporan Kepatuhan

dan berlawanan dengan kewajiban

guna menumbuhkan pemahaman dan

atau tugasnya sesuai pasal 12 B

kesadaran bagi seluruh Insan Inalum,

ayat (1) Undang-Undang Nomor 20

Perusahaan telah menyusun program

Tahun 2001 tentang Perubahan atas

sosialisasi dan internalisasi berkelanjutan

Undang-Undang Nomor 31 tahun

dalam bentuk pelatihan atau workshop

1999 tentang Pemberantasan Tindak

di mana sosialisasi perdana diagendakan

Pidana Korupsi. Apabila gratifikasi

pada awal tahun 2015 yang dihadiri oleh

terlanjur diterimakan melalui pihak

Dewan Komisaris dan Direksi.

lain

tanpa

sepengetahuan

Insan

Inalum, maka penerimaan gratifikasi

Selain itu, setiap Insan Inalum menerima

tersebut harus dilaporkan kepada

satu

Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)

Perusahaan dan menandatangani formulir

Perusahaan

pernyataan bahwa yang bersangkutan

mengenai

di hal

mana ini

ketentuan

diatur

secara

telah Etika

8. Kegiatan Politik

buku

menerima,

bersedia

terpisah.

Insan

salinan

untuk

Inalum

bersikap

netral

memahami mematuhi

Perusahaan

didokumentasikan

Pedoman

yang oleh

Etika

dan

Pedoman selanjutnya Departemen

Pengembangan Sumber Daya Manusia.

terhadap semua partai politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perusahaan

untuk

Penegakan dan Sanksi

kepentingan

golongan/partai politik tertentu, tidak

Sebagai upaya penegakan dan kepatuhan

menjadi pengurus partai politik dan/

terhadap standar etika yang berlaku,

atau calon/anggota legislatif, serta

Perusahaan telah menetapkan sanksi atas

tidak

memperlihatkan,

setiap pelanggaran yang terjadi dengan

mengedarkan

merujuk pada Perjanjian Kerja Bersama

membawa,

memasang

serta

simbol, gambar dan ornamen partai

(PKB)

dan/atau

ketentuan

lain

yang

politik di lingkungan Perusahaan.

berlaku. Pengungkapan terhadap segala sikap, tindakan atau perbuatan yang

Sosialisasi dan Internalisasi

melanggar Pedoman Etika Perusahaan dan/atau

PKB

dapat

dilakukan

Dalam rangka penyebarluasan informasi

berdasarkan penyampaian laporan dari

mengenai

seluruh pihak.

penerapan

standar

etika

186 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Benturan Kepentingan Seperti yang telah tercantum dalam Pedoman GCG, Code of Conduct (CoC), Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris, Board Manual Direksi dan pedoman lainnya, Perusahaan mewajibkan insan Inalum untuk menghindari benturan kepentingan, baik dengan sesama insan Inalum maupun dengan pihak luar. Perusahaan juga mewajibkan manajemen dan seluruh karyawan untuk tidak merangkap jabatan dan pekerjaan di perusahaan lain yang menjadi mitra bisnis Perusahaan, serta tidak menerima manfaat dalam bentuk apapun dari calon maupun mitra bisnis Perusahaan.

Pengendalian Gratifikasi Berdasarkan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi bahwa setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Praktik gratifikasi menjadi isu penting dalam Perusahaan karena dapat menyebabkan munculnya benturan kepentingan (conflict of interest) dan menghilangkan budaya korporasi yang bersih dan bebas KKN. Sebagai cerminan implementasi GCG, Perusahaan telah menyusun kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi dalam bentuk Surat Keputusan Direksi yang didalamnya mengatur mengenai larangan penerimaan dan pemberian Gratifikasi serta mekanisme pelaporan atas penerimaan Gratifikasi. Dalam pelaksanaan pengendalian gratifikasi, Direksi membentuk Tim yang selanjutnya disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) Inalum sebagai perpanjangan tangan KPK dengan komposisi perwakilan dari Departemen Sumber Daya Manusia dan Departemen Legal & Kepatuhan.

187 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Salah satu upaya untuk mendukung

pengadaan yang tepat, sumber yang

kelancaran

tepat, pengadaan barang/jasa berkualitas,

dalam

operasional

menghadapi

perusahaan

tantangan

bisnis

kesesuaian waktu pengiriman serta harga

global dan mendukung perkembangan

yang wajar. Sistem tersebut diatur secara

bisnis Perusahaan ke depan adalah

jelas dalam aturan pelaksanaan tentang

sistem pengadaan. Sistem pengadaan

pengadaan dengan prinsip (GCG) yang

yang efektif dan efisien memberikan nilai

dituangkan dalam SK Direksi No. SK-002/

tambah bagi Perusahaan. Hal tersebut

DIR/2014 tentang Pengadaan Barang/

dapat berjalan dengan baik jika aturan

Jasa.

pengadaan cukup jelas serta didukung

Tujuan Pengadaan:

oleh kompetensi sumber daya manusia

1. Mendukung kelancaran operasional

yang dimiliki dengan menerapkan prinsip GCG dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

perusahaan 2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengadaan 3. Peningkatan kepuasan pelanggan

Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa

4. Pembinaan pemasok

Departemen

Key Performance Indicator Pengadaan:

5. Mendukung

penggunaan

produk

dalam negeri terus

meningkatkan

pengadaan menjadi

Pengadaan sistem

barang/jasa

bagian

berupaya

“profit

kualitas sehingga

center”

bagi

1. Ketepatan Waktu Pengiriman 2. Waktu Proses Pengadaan (Lead Time Process)

operasional perusahaan. Profit center tersebut diperoleh dari pemilihan metode

Pembelian Bahan Baku Utama Pembelian Bahan Baku Utama selama tahun 2014 sebagai berikut: Komoditi Alumina Petroleum Coke - HS

Jumlah (MT) 430.078

Supplier Glencore AG, Alakasa Company, BHP Billiton, Vitol S.A & Karinya Trading

57.110 Yosomulyo Jajag, Rain CII & Alakasa Company

Petroleum Coke – LS

33.655

Coal Tar Pitch

19.422

Aluminium Fluoride

3.500

Himadri, Sarlom Sakti & Well United Resources Petrokimia Gresik

188 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir (periode 2010-2014) adalah sebagai berikut (jumlah dalam MT): No 1 2

3 4

Bahan Baku Alumina Calcined Petroleum Coke - High Sulfur - Low Sulfur Coal Tar Pitch Aluminium Fluoride

2014

2013

2012

2011

430.078

445.420

471.240

441.389

514.930

57.110 33.655 19.422 3.500

66.301 57.907 22.045 4.449

55.725 36.514 23.528 4.000

40.840 60.879 21.400 4.500

69.081 35.691 28.241 4.000

Improvement dan Pencapaian Departemen Pengadaan tahun 2014

3. Meningkatkan

Pengadaan

dalam Bahan

Baku

proses

Pengadaan

melalui program multi sumber (Produk Lokal) Program

1. Improvement

2010

multi

sumber

(Produk

Proses

Lokal) dilakukan untuk menghindari

Utama,

ketergantungan

terhadap

suatu

Material Pot Rekonstruksi, dan Bahan

produk dan upaya penghematan

Pendukung

biaya pengadaan. Dari program ini

a. Penghematan dalam pengadaan

diperoleh penghematan sebesar USD

CPC dan CTP tahun anggaran

66.871 pada tahun anggaran 2014.

2015 sebesar hampir Rp145 miliar

dari

pengadaan

4. Improvement

dalam

Pengadaan

sebelumnya (termasuk Rp12,3

Impor dengan Skema Free Trade

miliar dari negosiasi harga)

Agreement (FTA)

b. Penghematan dalam pengadaan

Penerapan

FTA

telah

diterapkan

Alumina jangka panjang tahun

dalam 2 (dua) proses importasi yaitu

anggaran 2015 - 2016 sebesar

importasi Raw Material jenis CTP ex

hampir Rp 35 miliar dari negosiasi

Tiongkok dan diperoleh penghematan

harga

biaya

c. Penghematan dalam pengadaan Material Pot Rekonstruksi tahun anggaran 2015

pengadaan

bentuk

pembebasan bea masuk sebesar Rp 2.695.901.000,- atau USD 33/MT

sebesar lebih

dari Rp 9 miliar dari negosiasi harga

5. Improvement dokumen Pelelangan Terbatas yang bersifat Internasional Improvement

2. Improvement

dalam

dalam

proses

membuat

dilakukan

dokumen

dengan

lelang

non

Pengadaan Spare Parts dan Jasa

teknikal (komersial, financial, pajak,

Dilakukan proses negosiasi pada

legal, dll) untuk mendukung project

proses pengadaan

pengembangan.

189 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa

Rencana Perbaikan Ke Depan

b. Menghindari

1. Perbaikan Sistem Pengadaan

c. Memudahkan proses pengadaan

multitafsir

dalam

proses pengadaan a. Membuat aturan khusus tentang

untuk lebih efektif dan efisien

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dalam SK Direksi ”Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)” dan

menerapkan

dalam

pengadaan.

2. Perbaikan Proses Pengadaan a. Dilakukan

simplifikasi

proses

pengesahan RFP (Request For Procurement) dalam pengadaan

b. Membuat pasal khusus ”Tatacara pelelangan dan pra-kualifikasi” dalam SK Direksi Pengadaan barang/Jasa.

barang/jasa rutin, RFP dapat dikirimkan

dari

Requester ke Pengadaan. b. Dilakukan

c. Membuat pasal khusus ”Metode

langsung simplifikasi

pengesahan

RFA

proses (Request

Pengadaan Swakelola” dalam

for

SK Direksi Pengadaan barang/

dibutuhkan

Jasa.

project pengembangan saja.

d. Penerapan

kontrak

Approval),

RFA

dalam

hanya

pekerjaan

payung

untuk barang-barang rutin dan

Manfaat

dari

perbaikan

proses

keagenan melalui sistem ”Vendor

pengadaan tersebut antara lain:

Resources”.

a. Mempersingkat

proses

pengesahan RFP Manfaat

dari

perbaikan

sistem

pengadaan tersebut antara lain : a. Memperjelas

b. Waktu pengadaan lebih efektif dan efisien

aturan-aturan

pengadaan

190 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Sebagai komitmen dalam melaksanakan penyelenggaraan korporasi yang bersih, Perusahaan telah menerbitkan kebijakan terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Perusahaan. Khusus untuk LHKPN, pejabat Perusahaan yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi wajib mengisi formulir LHKPN dan menyerahkannya kepada KPK melalui Perusahaan. Kepatuhan atas pelaporan ini merupakan satu rangkaian dalam komitmen menjalankan praktik bisnis yang sehat. Rekapitulasi LHKPN yang telah dilakukan Perusahaan pada tahun buku 2014 sebagai berikut: Jabatan

Jumlah

Dewan Komisaris Direksi Pejabat 1 (satu) Tingkat di Bawah Direksi

5 5 21

Telah Menyampaikan LHKPN 5 100% 5 100% 21 100%

Belum Menyampaikan LHKPN -

Sistem Pengendalian Internal Berdasarkan

Pasal

12B

Undang-

yang didalamnya mengatur mengenai

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

larangan

Perubahan atas Undang-Undang Nomor

Gratifikasi serta mekanisme pelaporan

31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

atas

Tindak Pidana Korupsi bahwa setiap

pelaksanaan

gratifikasi

kepada

pegawai

penerimaan

penerimaan

dan

pemberian

Gratifikasi.

pengendalian

Dalam

gratifikasi,

negeri

Direksi membentuk Tim yang selanjutnya

atau penyelenggara negara dianggap

disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)

pemberian suap, apabila berhubungan

Perusahaan sebagai perpanjangan tangan

dengan jabatannya dan yang berlawanan

KPK dengan komposisi perwakilan dari

dengan kewajiban atau tugasnya. Praktik

Departemen Sumber Daya Manusia dan

gratifikasi menjadi isu penting dalam

Departemen Legal & Kepatuhan.

Perusahaan karena dapat menyebabkan munculnya benturan kepentingan (conflict

Peraturan Menteri BUMN Nomor 1 tahun

of interest) dan menghilangkan budaya

2011 tentang Penerapan Tata Kelola

korporasi yang bersih dan bebas KKN.

Perusahaan yang baik (GCG), pada pasal 26 ayat 1 menyebutkan Direksi harus

Sebagai cerminan implementasi GCG,

menetapkan suatu sistem pengendalian

Perusahaan telah menyusun kebijakan

intern yang efektif untuk mengamankan

tentang

Gratifikasi

investasi dan aset perusahaan. Sistem

dalam bentuk Surat Keputusan Direksi

pengendalian intern (SPI) sebagaimana

Pengendalian

191 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Sistem Pengendalian Internal

dimaksud pada pasal 26 ayat 1 di atas,

Pada tahun 2014 Audit Internal telah

antara lain mencakup hal-hal sebagai

meminta bantuan BPKP untuk melakukan

berikut:

evaluasi/riviu secara independen atas

• Lingkungan pengendalian intern dalam

penerapan SPI di Perusahaan pada

perusahaan

level

• Pengkajian

terhadap

pengelolaan

risiko usaha (risk assessment)

entitas/perusahaan.

evaluasi/riviu

oleh

Pelaksanaan

BPKP

tersebut

sekaligus dijadikan sarana pembelajaran

• Aktivitas pengendalian

bagi auditor di Departemen Audit Internal.

• Sistem informasi dan komunikasi

Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi/

• Monitoring

riviu oleh BPKP tersebut Audit Internal dalam tahun 2015 merencanakan akan

Komponen SPI di atas telah mengadopsi

melakukan evaluasi/riviu penerapan SPI

kerangka

untuk level unit kerja (departemen/seksi)

kerja

pengendalian

intern

terintegrasi model COSO (The Committee of

Sponsoring

Organizations

of

Treadway Commission) Internal Control – Integrated Framework. Meskipun

selama

Perusahaan

berstatus

tidak

secara

dan/atau level kegiatan.

the

PMA eksplisit

Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Perusahaan Evaluasi atas efektivitas SPI dilakukan oleh

BPKP

dengan

menggunakan

SPI

kerangka kerja SPI berdasarkan model

berbasis COSO, namun secara substantif

COSO. Dalam evaluasi tersebut, BPKP

aspek-aspek dari ke-5 komponen SPI

melakukan penilaian terhadap 28 aspek

pada dasarnya telah dipraktikkan. Bentuk

dan 87 parameter.

mendeklarasikan

implementasi

konkrit dari penerapan SPI tersebut terlihat dari cukup lengkapnya struktur Hasil evaluasi yang dilakukan oleh BPKP

pengendalian berupa : 1. Peraturan perusahaan hingga standar prosedur

operasi

untuk

setiap

Perwakilan

Sumatera

Utara,

departemen, seksi, hingga unit-unit

Internal

kerja terkecil,

No.LAP-1093/PW.02/4/2014

2. Sertifikasi standar kualitas operasi untuk

manajemen,

produk,

sesuai

Laporan Hasil Riviu Sistem Pengendalian

4

Perusahaan

Desember

2014,

Tahun

2014 tanggal

menyimpulkan

bahwa secara keseluruhan penerapan

keselamatan kerja, dan pengelolaan

SPI

lingkungan oleh institusi independen

Namun demikian, evaluasi terhadap tiap

baik nasional maupun internasional,

komponen

3. Budaya kerja disiplin dan tertib ciri

di

adanya

Perusahaan SPI

telah

memadai.

menyimpulkan

kelemahan

dalam

masih

komponen

Penilaian Risiko. Selain itu, meskipun ke-4

khas manajemen Jepang

komponen SPI lainnya telah memadai, Dengan beralihnya status Perusahaan

namun

menjadi BUMN maka Direksi bersama

areas of improvement (AOI) yang perlu

Dewan

mendapat perhatian manajemen untuk

Komisaris

telah

melakukan

penataan dan transformasi SPI, sebagai

BPKP

menyajikan

sejumlah

dilakukan perbaikan.

salah satu pilar penyangga GCG, sesuai dengan Permen BUMN No.1/2011.

192 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Whistleblowing System Dalam rangka menciptakan iklim kerja

mengungkap berbagai pelanggaran

yang bersih dan menghapus praktik

terhadap ketentuan yang berlaku di

bisnis

Perusahaan,

yang

melanggar

hukum

dan

peraturan, Perusahaan perlu membuka

3. Menjaga

diri guna mendapat informasi dan laporan

citra

dan

nama

baik

Perusahaan.

dari berbagai pihak mengenai indikasi pelanggaran yang terjadi di Perusahaan.

Penanganan Pelaporan adalah sebagai

Untuk itu, Perusahaan telah membangun

berikut:

sistem

adanya

1. Tim Whistleblowing menerima setiap

pelanggaran tersebut dengan membuat

laporan pengaduan yang selanjutnya

kebijakan mengenai Sistem Pelaporan

akan dilakukan analisis dan evaluasi.

guna

Pelanggaran

mendeteksi

(Whistleblowing

System)

dan membentuk Tim Evaluasi Pelaporan

2. Dalam hal terlapor adalah anggota

Pelanggaran yang selanjutnya disebut

Tim

Tim Whistleblowing yang bertugas untuk

dapat

mengevaluasi dan memberi rekomendasi

untuk selanjutnya diteruskan kepada

tindak lanjut atas pelaporan pelanggaran

anggota tim lain.

yang diterima.

3. Tim

Whistleblowing, ditujukan

pengaduan

kepada

Whistleblowing

Direksi

memberikan

usulan tindak lanjut atas laporan Melalui media whistleblowing ini, pelapor

pengaduan yang telah diterima sesuai

dapat

menyampaikan

dengan kewenangannya. Selanjutnya

praktik

pelanggaran

segala

di

Tim Whistleblowing bertugas untuk

Perusahaan, baik dengan mencantumkan

memantau tindak lanjut penyelesaian

maupun tidak mencantumkan identitas

pelaporan

dan disertai alat bukti. Pelaporan atas

pemantauannya kepada Direksi.

pelanggaran

yang

bentuk

dapat

terjadi

dilakukan atau

melaporkan

hasil

secara

tertulis melalui e-mail dengan alamat [email protected],

dan

surat

Guna memberi rasa aman dan nyaman bagi

pelapor

dari

segala

bentuk

yang ditujukan kepada Tim Whistleblowing

ancaman, intimidasi atau tindakan tidak

Perusahaan, dengan alamat: Kantor Pusat

menyenangkan dari pihak manapun selama

Perusahaan, P.O.BOX 1 Kuala Tanjung,

pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang

Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu

dilaporkan,

Bara, Provinsi Sumatera Utara.

perlindungan dan menjamin kerahasiaan

Perusahaan

memberikan

identitas pelapor dan data pelaporan Sistem

Pelaporan

Pelanggaran

pelanggaran.

Selanjutnya,

Perusahaan

(Whistleblowing System) ini bertujuan:

dapat memberikan penghargaan kepada

1. Sebagai acuan dalam penanganan

pelapor atas pelanggaran yang dapat

pelaporan

pelanggaran

agar

setiap pelaporan yang dikirimkan terjaga

kerahasiaannya

pelanggaran

yang

dibuktikan serta menyelamatkan aset dan keuangan Perusahaan.

serta

dilaporkan

Selama tahun buku 2014, Perusahaan

dapat dipertanggungjawabkan dan

tidak menerima pelaporan pelanggaran

ditindaklanjuti,

dan tidak memiliki penyimpangan internal

2. Sebagai salah satu upaya untuk

yang dilakukan oleh insan Inalum.

193 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Sanksi Administratif Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan sanksi administratif dari otoritas berwenang, baik yang bersifat operasional, administrasi maupun keusahaan.

Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan laporan atas aktivitas Perusahaan yang dapat mencemari lingkungan.

Perkara Penting dan Permasalahan Hukum Per 31 Desember 2014, kasus hukum yang masih berjalan di pengadilan maupun yang sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut: Jumlah

Permasalahan Hukum

Perdata

Pidana

-

-

1 1

-

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewijde)) Dalam proses penyelesaian Total

Pada tahun buku 2014, Perusahaan menghadapi

permasalahan

hukum

mengembalikan uang sebesar Rp

22.483.552.000,00

(dua

mengenai Pengadaan Industrial Diesel Oil.

puluh dua milyar empat ratus

Berikut kronologisnya:

delapan puluh tiga juta lima ratus lima puluh dua ribu rupiah)

1. Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) memberikan putusan atas gugatan PT

Perusahaan

Petrobas

berkaitan

dan

dengan

PT

kepada Pemohon (Perusahaan). b. Mewajibkan Termohon II (PT

kepada

Cosmic

Cosmic

melaksanakan

Indonesia) putusan

untuk ini

pengadaan

selambat-lambatnya 45 (empat

Industrial Diesel Oil (IDO), pada

puluh lima) hari sejak putusan

tanggal 4 Juli 2013, yang amar putusannya antara lain berbunyi: a. Mewajibkan

Termohon

diucapkan. c. Memerintahkan kepada Termohon

II

I (PT Petrobas) dan Termohon

(PT Cosmic Indonesia) untuk

II (PT Cosmic Indonesia) secara

194 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Perkara Penting dan Permasalahan Hukum

tanggung

renteng

untuk

3. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta

(seperdua)

Pusat telah menerbitkan Penetapan

biaya

No. 68/2014.Eks jo. No. 488/XI/ARB-

pemeriksaan dan biaya arbiter,

BANI/2012 tanggal 9 September

yaitu sebesar Rp 301.854.000,00

2014,

(tiga ratus satu juta delapan ratus

memerintahkan

lima puluh empat ribu rupiah)

peneguran/aanmaning terhadap Para

mengembalikan biaya

½

administrasi

kepada Pemohon (Perusahaan).

yang

pada

pokoknya

agar

dilakukan

Termohon Eksekusi.

2. Perusahaan mengajukan permohonan

4. Oleh karena PT Cosmic dan PT

Peneguran/Aanmaning pada tanggal

Petrobas telah di-aanmaning dan

13 Agustus 2014 di Pengadilan Negeri

tidak

Jakarta Pusat, yang pada pokoknya

sampai dengan jangka waktu yang

memohon kepada Pengadilan Negeri

telah ditentukan, maka Perusahaan

Jakarta Pusat untuk memberikan

telah mendaftarkan permohonan Sita

teguran/aanmaning

Eksekusi di PN Jakarta Pusat pada

PT

Petrobas

dan

terhadap PT

Cosmic

Indonesia (Para Termohon Eksekusi)

melaksanakan

kewajibannya

tanggal 3 November 2014. 5. Saat

ini

Perusahaan

sedang

dikarenakan PT Petrobas dan PT

mengusahakan dikeluarkannya

Cosmic tidak menjalankan isi putusan

penetapan sita eksekusi dari Ketua

BANI

PN Jakarta Pusat sesegera mungkin.

sebagaimana

disebutkan

diatas.

Pemenuhan Kewajiban Pajak Seiring dengan diterbitkannya Peraturan

Sejak

Pemerintah Nomor 26 Tahun 2014 yang

Perusahaan

menjadi

landasan

Perusahaan

dari

tahun

2002

hingga

ditetapkan

saat

sebagai

ini, WP

perubahan

status

Patuh oleh Direktorat Jenderal Pajak

Penanaman

Modal

Kementerian

Keuangan

Republik

Asing menjadi Badan Usaha Milik Negara

Indonesia. Manfaat yang diperoleh oleh

(BUMN), maka sesuai dengan peraturan

Perusahaan dari penetapan predikat ini

dan ketentuan perpajakan yang berlaku,

adalah Perusahaan mampu memperoleh

Perusahaan mulai menerapkan sistem

pengembalian

Wajib Pungut (WAPU) dalam mekanisme

atas kelebihan pembayaran pajak tanpa

pembayaran

dan

pelaporan

pendahuluan

(restitusi)

PPN/

dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu

PPnBM. Dengan menerapkan WAPU

dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk

maka Perusahaan menjadi perpanjangan

Pajak Penghasilan Badan dan 1 (satu)

tangan dari Pemerintah yang diberikan

bulan untuk Pajak Pertambahan Nilai.

wewenang untuk menghimpun dana pajak

Pengembalian Pendahuluan ini memiliki

PPN/PPnBM yang akan digunakan dalam

kontribusi

membiayai roda pembangunan bangsa

pelaksanaan

Indonesia.

Perusahaan.

yang

cukup

besar

managemen

arus

dalam kas

195 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Pemenuhan Kewajiban Pajak

Di

samping

itu,

Perusahaan

juga

telah melakukan kewajibannya dalam

penghargaan

“Pelapor

pembayaran atas Pajak Penghasilan (PPh)

Ekspor (DHE)” eksportir ke-3 terbaik untuk

Badan, dimana dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun buku 2014 dari Bank Indonesia. Hal

tahun terakhir Perusahaan melakukan

ini menunjukkan komitmen Perusahaan

pembayaran

untuk selalu mematuhi peraturan dan

atas

Perusahaan

Pajak

juga

Penghasilan

(PPh) Badan yang terutang sebesar Rp.

mendapatkan Devisa

Hasil

perundang-undangan yang berlaku.

430.281.586.880,-. Historikal 5 (lima) tahun

pembayaran

PPh

Badan

dari

Perusahaan tertera di bawah ini: Pajak Penghasilan Badan Tahun 2010 – 2014 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014* Jumlah

PPh 29 (Rp) 310.583.915.750 171.029.818.500 104.186.307.750 187.172.133.250 430.281.586.880 1.203.253.762.130

*Periode April – Desember 2014

Ketidaksesuaian dengan PSAK Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, tidak terdapat ketidaksesuaian dalam audit KAP.

Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan serta Opsi Saham Perusahaan belum memiliki program kepemilikan saham oleh manajemen (MSOP) dan/ atau karyawan (ESOP). Terkait opsi saham, Perusahaan belum melakukan Penawaran Saham Umum Perdana pada bursa saham.

196 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tata Kelola Keterbukaan Informasi Sesuai asas utama transparansi dalam penerapan GCG keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar bagi pelaku usaha

Media Komunikasi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan

dalam mengelola organisasi secara sehat. Selain bagian dari pedoman pelaksanaan

Perusahaan mengupayakan penyampaian

GCG,

dan

komunikasi kepada Kementerian BUMN

keterbukaan informasi akan mengirimkan

selaku pemegang saham berjalan secara

pesan atas data dan informasi yang

proporsional

akurat atas progres aktivitas operasional

Pedoman

dan proses bisnis Perusahaan, yang

Perusahaan mengategorikan pemangku

kemudian akan berimbas pada profil dan

kepentingan sebagai Pemerintah dan

citra Perusahaan di pemegang saham dan

Lembaga Publik, karyawan sebagai insan

pemangku kepentingan.

Inalum, pelanggan, pemasok, mitra kerja,

tata

kelola

transparansi

dan

Code

sistematis. of

Conduct

Sesuai (CoC),

pesaing, media, dan masyarakat umum. Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN,

Di bawah ini tabel yang menggambarkan

Perusahaan telah bergabung di Forum

lini media komunikasi yang digunakan

Humas BUMN dan sekaligus menghadiri

Perusahaan untuk menyampaikan data

RAT ke VII FH BUMN tanggal 23 - 24 Mei

dan informasi terkait aktivitas operasional,

2014 yang lalu di Batam. Forum tersebut

proses bisnis dan capaian-capaian kinerja

dibentuk sebagai media silaturahmi bagi

yang telah diraih.

seluruh Perusahaan BUMN dalam rangka berbagi informasi serta meningkatkan hubungan dan sinerji yang lebih baik.

Sasaran

Media Komunikasi

Pemegang Saham Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN

RUPS, Rapat Kementerian dengan BUMN, Laporan Berkala, Laporan Tahunan, Laporan CSR/PKBL

Fungsi Media

Informasi tentang kondisi aktual Perusahaan.

Pemangku Kepentingan Pertemuan dan rapat koordinasi dengan Lembaga Eksekutif Daerah (Gubernur, Bupati), Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Mendiskusikan isu-isu yang terkait dengan Perusahaan, hubungan Pemerintah dan Lembaga Legislatif Dewan dengan pemangku kepentingan, asistensi penegakan hukum dan GCG Lembaga Publik Perwakilan Rakyat (DPR) dan Perusahaan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), koordinasi dengan Lembaga Otoritas hukum setempat (Jamdatun dan Kajatisu) dan BPKP.

197 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tata Kelola Keterbukaan Informasi

Sasaran

Media Komunikasi

Insan Inalum

Serikat Pekerja, Media Internal Warta Inalum

Pelanggan

Buyer's Visit, Corporate Event

Pemasok

Corporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN

Mitra Kerja

Corporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN

Pesaing

Benchmark

Media

Media Gathering, Press Tour

Laporan Tahunan, Laporan CSR, Website Perusahaan, Portal di Masyarakat/Umum Kementerian BUMN, Rilis Berita, Corporate Event, Resosialisasi Perusahaan

Situs

elektronik

www.inalum.co.id

digunakan Perusahaan sebagai media penyampaian yang dapat meraih sasaran paling luas. Situs elektronik www.inalum.

Fungsi Media Serikat Pekerja yang diakui oleh Perusahaan berfungsi sebagai media komunikasi antara Perusahaan dan Karyawan sekaligus mitra Perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Media Warta Inalum digunakan sebagai media informasi kegiatan-kegiatan Perusahaan, informasi karyawan, dan dilengkapi artikel-artikel yang bersifat motivasi. Pelanggan diundang untuk mengunjungi lokasi kerja Perusahaan untuk melihat secara langsung proses reduksi Aluminium. Selain itu, pelanggan diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, Turnamen Golf, dan acara-acara Perusahaan yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi pemasok dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, pemasok diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi mitra kerja dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, mitra kerja diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, turnamen golf, dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Perusahaan menjadikan pesaing sebagai media pembanding (benchmarking) kinerja Perusahaan yang dapat dipergunakan untuk membangun kinerja yang lebih efektif dan efisien. Perusahaan mengadakan temu ramah dengan media sebanyak 2 (dua) kali setahun untuk menjalin hubungan yang hangat dengan media sekaligus mengklarifikasi isu-isu yang berkaitan dengan Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga mengundang insan media dalam acara Press Tour tahunan dalam rangka memperkenalkan wilayah operasi dan jalur produksi Perusahaan. Perusahaan merilis informasi aktual tentang keadaan Perusahaan melalui situs resmi Perusahaan, portal di situs Kementerian BUMN, Laporan Tahunan dan Laporan CSR yang dapat diperoleh di Kantor Pusat, serta rilis-rilis berita. Masyarakat juga kerap diundang dalam eventevent Perusahaan. Perusahaan juga melaksanakan agenda resosialisasi Perusahaan sebanyak 1 (satu) kali setahun untuk memperkenalkan lini operasional dan wilayah kerja Perusahaan kepada pemangku kepentingan yang ada di sekitar Perusahaan.

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya

co.id merupakan situs elektronik resmi milik Perusahaan dengan menyediakan

Informasi keuangan dan non keuangan dari

konten seputar informasi Perusahaan,

Perusahaan telah disusun dan dilaporkan

baik dari profil dan kontak Perusahaan,

secara transparan kepada pemegang

aktivitas

antar

saham,

dan

lembaga

lain

agenda acara, serta program Corporate

Informasi

dilaporkan

organisasi,

pemangku Social

hubungan

kepentingan,

Responsibility

Perusahaan.

berita

yang

dilakukan

pemangku

kepentingan

yang

dan

dipersyaratkan. sesuai

target

waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai

198 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tata Kelola Keterbukaan Informasi

dengan tata cara, jenis dan cakupan



Laporan Manajemen Triwulanan dan

sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan

Tahunan. •

Laporon

Perusahaan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa: Laporan Keuangan Bulanan.



Laporan Keuangan Tahunan.

dan

Revitalisasi BUMN. •



Restrukturisasi

Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Rangkap Jabatan di Luar Perusahaan Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain di luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Perusahaan periode tahun 2014 sebagai berikut:

Nama Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan

Kepengurusan pada Perusahaan Lain Sebagai Anggota Dewan Sebagai Anggota Direksi Komisaris Ya Tdk Ya Tdk x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kepengurusan pada perusahaan lain di luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

199 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih Perusahaan Inalum BUMN Lain Swasta Nilai Persen Nilai Persen Nilai Persen Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih, baik saham dari Perusahaan, saham BUMN lainnya maupun saham dari perusahaan swasta yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan aktivitas Perusahaan.

200 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Dewan Komisaris Ya Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan

Tdk

Hubungan Keluarga Dengan Pemegang Direksi Saham Pengendali Ya Tdk Ya Tdk

Hubungan Keuangan Dengan Dewan Komisaris Ya

Tdk

Direksi Ya

Tdk

Pemegang Saham Pengendali Ya

Tdk

























































































































Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan, baik antar Dewan Komisaris, antar Direksi, Dewan Komisaris dengan Direksi, maupun Dewan Komisaris dan Direksi dengan Pemegang Saham Pengendali. Nominasi dan kriteria pemilihan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah melalui fit and proper test yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak akan menimbulkan benturan kepentingan di kemudian hari.

Assessment GCG Perusahaan Selaku Perusahaan BUMN baru yang telah menyiapkan perangkat GCG dan melaksanakan sosialisasi terhadap seluruh karyawan Perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG pada Tahun Anggaran 2015 dalam bentuk penilaian (assessment) dengan menggunakan indikator/parameter sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012. Perusahaan akan mengadakan penilaian (assessment) di akhir 2015 yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan GGC di Perusahaan dengan melibatkan asesor eksternal. Sebagai penilaian perdana, Perusahaan diharapkan dapat mencapai target skoring 70 sebagaimana ditetapkan dalam KPI Direksi tahun 2015.

201 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau Corporate Social Responsibility (CSR) telah menjadi perhatian banyak pihak.

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pertumbuhan yang Berkelanjutan

dimensi keberlanjutan berjangka panjang akan tercipta, dimana hubungan antara

Dewasa ini, CSR selalu dikaitkan dengan

pelaku usaha, pemangku kepentingan dan

program

pemegang saham akan berjalan searah

bantuan

berbasis

filantropi,

dimana pelaku usaha memberikan sedikit

menuju visi yang dicita-citakan.

dari keuntungannya untuk berbagi dengan masyarakat sekitar. Secara mendasar,

Secara

konsep ini diubah oleh Perusahaan,

berkelanjutan

dimana komitmen atas tanggung jawab

kondisi dimana Perusahaan memiliki kinerja

sosial

yang positif. Aspek kinerja positif akan

Perusahaan

ditujukan

demi

pertumbuhan yang berkelanjutan.

khusus, dapat

pertumbuhan dicapai

dengan

memberikan dampak yang nyata terhadap nilai

perolehan

ekonomi

langsung,

Program CSR yang dilakukan Perusahaan

khususnya bagi pemangku kepentingan

menitikberatkan pada hubungan yang

dan pemegang saham. Selain itu, dividen

saling

dengan

dan pajak pemasukan kepada negara

pemangku kepentingan. Pada tingkatan

tumbuh-kembang

menjadi salah satu nilai tambah yang

tertentu,

menjadi dasar pandangan pertumbuhan

pertumbuhan

mempersyaratkan kontribusi

berkelanjutan

komitmen

Perusahaan

untuk

dan

berkelanjutan,

dimana

Perusahaan

dapat

diyakini memiliki profil ekonomi yang dapat

berbagi kemajuan dengan pemangku

mendorong terciptanya perubahan nyata

kepentingan, khususnya yang memiliki

bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar

ekses langsung terhadap operasional

lokasi operasional usaha.

usaha. Dengan berbagi kemajuan tersebut,

204 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan

sebagai

pemegang

saham

utama,

Perusahaan akan selalu berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan bersama

Dalam

melaksanakan

operasional

dan

kegiatan

usaha,

pemangku

kepentingan,

dimana

ini

Perusahaan

menjadi konsep dasar dari pertumbuhan

menyadari pentingnya hubungan dengan

yang berkelanjutan seperti yang dicita-

pemangku kepentingan. Hubungan ini

citakan oleh seluruh pihak.

terbangun dengan pola pertumbuhan yang berkelanjutan, dimana pertumbuhan

Landasan Hukum

Perusahaan akan berdampak signifikan dengan

peningkatan

kapasitas

dari

Penerapan program CSR dari Perusahaan mengacu

pemangku kepentingan.

pada

Undang-Undang

No.

19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha karyawan

Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang

sebagai insan Inalum, konsumen dan

mengemukakan bahwa salah satu maksud

pengguna

Perusahaan

mendefinisikan

ingot

dan tujuan pendirian BUMN adalah turut

masyarakat

aktif memberikan bimbingan dan bantuan

dan lingkungan sekitar lokasi operasi

kepada pengusaha golongan ekonomi

usaha sebagai pemangku kepentingan

lemah, koperasi, dan masyarakat. Di

yang memiliki ekses langsung terhadap

samping itu, bab V Undang-Undang

kegiatan

No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

dari

produk

Aluminium

Perusahaan,

serta

usaha

Perusahaan.

yang

Dengan

dilakukan

insan

Inalum,

Terbatas

menyebutkan

kewajiban

Perusahaan menerapkan kesejahteraan

setiap perusahaan untuk melaksanakan

dan

tanggung jawab sosial dan lingkungan.

kesetaraan

kesempatan,

serta

mewajibkan pemahaman akan Kesehatan

Pemerintah melalui Kementerian Badan

dan Keselamatan Kerja (K3). Terhadap

Usaha Milik Negara (BUMN) kemudian

konsumen,

berkomitmen

menurunkan pasal 2 UU No. 19 Tahun

untuk selalu memberikan produk dengan

2003 tersebut ke dalam Peraturan Menteri

kualitas terbaik melalui pemastian mutu. Di

Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007

samping itu, Perusahaan memberikan jalur

tanggal 27 April 2007 tentang pelaksanaan

keluhan yang dapat ditempuh konsumen

program pembinaan dan bimbingan yang

jika diperlukan.

telah dinyatakan dalam wujud PKBL.

Perusahaan

Sebagai entitas BUMN, maka Perusahaan Kepada masyarakat dan lingkungan di

berkewajiban untuk menyalurkan dana

sekitar lokasi operasi usaha, Perusahaan

dari pemerintah dan menyelenggarakan

mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

melalui Program Kemitraan dan Bina

(PKBL)

Lingkungan

kecil

program

(PKBL) yang

serta

dapat

programmendorong

perlindungan serta pelestarian lingkungan

yang dari

merupakan keseluruhan

sebagian komitmen

Perusahaan terhadap pertumbuhan yang keberlanjutan.

hidup. Bersama-sama dengan Pemerintah

205 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan

Program-program CSR Perusahaan telah diakui baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh negara.

Program CSR di bidang pengembangan

mendukung pembangunan di sekitar lokasi

sosial kemasyarakatan menjadi komitmen

operasional

manajemen

Perusahaan

Dengan

demikian,

masa

simbiosis mutualisme antara Perusahaan

berperan

dan masyarakat akan tercipta dengan

serta aktif meningkatkan pembangunan

harapan dapat memberikan pembangunan

ekonomi

yang berkelanjutan bagi seluruh pihak.

konstruksi

dalam regional

sejak

usaha.

rangka dan

nasional

yang

berkelanjutan. Upaya ini dianggap penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan

Komitmen CSR Perusahaan dalam bidang

masyarakat

sekitar

guna

mendukung

pengembangan

operasional

Perusahaan,

difokuskan pada pembinaan masyarakat

masyarakat itu sendiri dan generasi yang

sekitar agar dapat mandiri dan tidak memiliki

akan datang. Perusahaan sadar dan yakin

ketergantungan baik dengan Perusahaan

bahwa dengan keberadaannya di tengah-

maupun pihak-pihak lain. Di samping itu,

tengah masyarakat, program CSR akan

program CSR ini mendorong terciptanya

membuat

lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

kelangsungan

Perusahaan

dapat

diterima

sosial

kemasyarakatan

dengan baik sehinggan masyarakat dapat

206 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan

Sejak resmi berpayung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), program CSR Perusahaan diselaraskan melalui perwujudan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari Kementerian BUMN, sesuai Kepmen No. 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. PKBL bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara nyata pada setiap wilayah usaha dari BUMN. Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perusahaan secara serius melaksanakan program PKBL tersebut, dimana program-program CSR Perusahaan telah diakui baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh negara. Hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan CSR Awards 2014 di Jakarta pada bulan November 2014 yang lalu. Program-program PKBL yang dilaksanakan Perusahaan pada tahun 2014 diantaranya adalah: Bidang

Jenis Kegiatan

Pendidikan

Penyaluran beasiswa kepada siswa/mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu di sekitar perusahaan dan Danau Toba, pembangunan Westafel dan perbaikan kamar mandi di sekolah, bantuan mobiler, perbaikan sekolah, pemberian hadiah bagi juara kelas, program Praktek Kerja Lapangan bagi siswa dan mahasiswa, bantuan komputer, printer dan proyektor, bantuan peralatan Drum Band, dan pembangunan taman bacaan.

Agama

Bantuan lembu menjelang hari raya keagamaan, perbaikan Mesjid dan Gereja, dan bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah.

Sosial Budaya

Bantuan untuk korban gunung Sinabung, sponsor utama Pekan Budaya Melayu, bantuan sembako bagi warga kurang mampu, sponsorship Festival Danau Toba 2014.

Olah Raga

Turnamen Volley, Sepakbola, Inalum Cup, SUMMER (Suasana Memeriahkan Hari Kemerdekaan) Cup.

Pemberdayaan Masyarakat

Pelatihan dan bantuan bibit ikan tawar, pembangunan tangkahan ikan, pelatihan pembuatan papan bunga, pelatihan dan bantuan ternak bebek, Program Desa Wisata, pembangunan pompa air dan kincir air, pembangunan sumur bor, dan bantuan kepada pengrajin tenun tradisional dan pengrajin ukir Kabupaten Samosir.

Kesehatan

Bantuan peralatan kesehatan bagi Posyandu sekitar Perusahaan, Pengobatan gratis bagi warga kurang mampu, donor darah.

Lainnya

Press Gathering, dan jalan santai bersama KNPI.

Fasilitas

Pembangunan jembatan, pemasangan listrik di daerah terpencil, perbaikan jalan, Toba Go Green.

Dalam melaksanakan program-program di atas, Perusahaan telah menyalurkan dana CSR dan Bina Lingkungan tahun 2014 mencapai Rp14 miliar. Angka ini meningkat 411% dari tahun 2013, dimana penyaluran dana CSR yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2013 mencapai Rp3,4 miliar.

207 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Perusahaan memperlakukan semua gender untuk bersaing pada posisi-posisi tertentu, bahkan untuk posisi calon pemimpin.

Kebijakan

perpanjangan tangan Perusahaan untuk mengimpelementasikan K3.

Karyawan sebagai insan Inalum menjadi salah satu fokus komitmen Perusahaan,

Tanggung Jawab K3

dimana komitmen ini dilaksanakan melalui program-program kerja yang berhubungan

Setiap

dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan

mengangkat

keselamatan kerja. Program-progam ini

bertanggung jawab untuk memastikan

kemudian dikelola oleh Seksi Keselamatan

bahwa karyawan dapat bekerja dengan

Kerja dan Lingkungan (SSE) dan Seksi

selamat, tanpa kecelakaan. Perusahaan

Kesehatan Kerja (SOH) yang dimiliki

tidak mentolerir segala bentuk pelanggaran

Perusahaan.

atas keselamatan kerja.

Kebijakan

perusahaan

untuk

Dalam

unit

kerja

dari

Safety

Perusahaan

Promotor

impelementasi

yang

Keselamatan

menumbuhkan kesadaran K3 kepada

Kerja, Perusahaan telah menargetkan

seluruh insan Inalum yang berjumlah 1.954

Zero Accident. Keberhasilan Perusahaan

karyawan ditunjukkan dengan adanya

dalam menjaga kecelakaan nihil selama

Management

Representatives

(Wakil

19.106.891

jam

telah

mendapatkan

Manajemen) dalam struktur organisasi dan

apresiasi sendiri dari Pemerintah pada

membentuk Panitia Pembina Keselamatan

tanggal 26 Mei 2014 yang lalu.

dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai

208 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dalam bidang Kesehatan Kerja, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah mewajibkan seluruh seluruh insan Inalum untuk melakukan medical check-up dua kali dalam setahun. Kegiatan ini dilakukan sendiri oleh Rumah Sakit milik Perusahaan.

Praktik Ketenagakerjaan Perusahaan menyadari bahwa dirinya tidak akan dapat berjalan tanpa dukungan lingkungan, termasuk di dalamnya adalah masyarakat sekitar. Selain upaya untuk memberdayakan masyarakat sekitar agar tidak terlalu bergantung pada Perusahaan dan pihak lain, Manajemen Perusahaan menginisiasi kebijakan untuk lebih memprioritaskan putra daerah, yaitu orang-orang yang berasal dari daerah sekitar Perusahaan, lintasan jaringan transmisi, dan jalur lintas kendaraan bus karyawan dengan tidak mengenyampingkan kualitas SDM-nya. Program magang kerja dan Praktek Kerja Lapangan bagi para siswa dan mahasiswa yang berada di sekitar Perusahaan merupakan salah satu upaya Perusahaan untuk meningkatkan daya saing putra daerah saat melamar pekerjaan di Perusahaan. Hal yang tidak kalah penting dari semua itu adalah bahwa Perusahaan memperlakukan semua gender untuk bersaing pada posisi-posisi tertentu, bahkan untuk posisi calon pemimpin. Dengan menerapkan aspek non-diskriminasi, Perusahaan dapat menyatakan dirinya bebas dari kepentingan diskriminatif, walaupun bidang usaha yang digeluti adalah industri.

Tingkat Kecelakaan Kerja Selama tahun 2014, tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di Perusahaan cukup kecil, dan cenderung meningkat 45% dari tahun 2013 sebanyak 30 kasus menjadi 55 kasus di tahun 2014. Peningkatan tingkat kecelakaan kerja ini paling banyak disebabkan oleh tindakan yang tidak aman. No 1. 2. 3.

Penyebab Kecelakaan Tindakan tidak aman Kerusakan alat Kondisi tidak aman Jumlah

2014

2013

27 25 3 55

17 11 2 30

Program Kegiatan Yang Dilakukan Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan tentang K3, beberapa kegiatan telah dilakukan selama tahun pelaporan 2014, diantaranya adalah sebagai berikut: •

Melaksanakan Lomba Pemadam Kebakaran setiap tahunnya.

209 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

209 Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja



Mengangkat seluruh level manajerial sebagai anggota P2K3 dengan tugas utama memastikan seluruh insan Inalum dan kontraktor yang bekerja di lingkungan Perusahaan sadar akan pentingnya K3.



Melakukan patroli K3 secara rutin.



Melakukan seminar K3



Menjadikan pelatihan K3 sebagai pelatihan mandatory bagi insan Inalum dan kontraktor.



Memberikan program punish and reward bagi unit kerja yang melaksanakan program K3.



Menyosialisasikan K3 melalui media majalah bulanan Perusahaan.



Membuat portal K3 yang dapat diakses oleh seluruh insan Inalum.



Membuat pelaporan Nearmiss secara online.



Melakukan Safety Briefing bagi siapa saja yang akan memasuki wilayah kerja, baik kepada tamu perusahaan, supplier dan lain sebagainya.



Mewajibkan kontraktor untuk membekali karyawannya dengan pemahaman K3.



Menyertifikasi operator alat sesuai dengan perundangan yang berlaku.



Membuat video K3 Perusahaan dalam mewujudkan Perusahaan berbudaya K3.

Alokasi Keuangan Atas Pelaksanaan Kegiatan Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Perusahaan pada tahun 2014 telah menganggarkan dana sebesar sebesar Rp299 juta, mencakup kegiatan pengelolaan K3, kampanye dan seminar K3, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan K3.

Sertifikasi dan Penghargaan Bidang K3 Sertifikasi dan penghargaan yang telah diperoleh Perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam bidang Ketenagakerjaan dan K3 adalah sebagai berikut: 1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 4 (empat) kali yaitu pada tahun 2005, 2008, 2011 dan 2014 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 2. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) Atas prestasi Perusahaan dalam melaksanakan program K3 sehingga mencapai 19.106.891 jam kerja orang tanpa kecelakaan, Perusahaan berhasil memperoleh penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja RI untuk program Pola Gerakan Nasional Membudayakan K3 yang diterima pada tanggal 26 Mei 2014.  

210 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup

Kebijakan lingkungan hidup yang diambil Perusahaan di tahun 2014 mencakup pelaksanaan usaha yang menjamin mutu produk yang berwawasan lingkungan serta mengutamakan keselamatan serta kesehatan kerja.

Kebijakan

lingkungan hidup. Selain itu, prestasi pengurangan penggunaan konsumsi air

Komitmen

untuk

Danau Toba sebanyak 2% juga merupakan

bertanggungjawab terhadap lingkungan

prestasi sendiri bagi Perusahaan dalam

hidup dilaksanakan melalui program-

upaya pelestarian lingkungan.

program

Perusahaan

kerja

yang

dikelola

secara

profesional oleh unit kerja tersendiri, yaitu Seksi Keselamatan Kerja dan Lingkungan (SSE).

Di

tahun

2014,

Tanggung Hidup

Jawab

Lingkungan

Perusahaan dan

Kebijakan lingkungan dan penghematan

komitmennya dalam lingkup lingkungan

energi telah ditetapkan dalam Lingkungan

hidup secara khusus, yaitu “Menjadi

Perusahaan, yang kemudian dinamakan

Perusahaan Global Terkemuka Berbasis

Kebijakan Sistem Manajemen Pengelolaan

Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan”,

Lingkungan dan Energi. Berdasarkan

dimana visi ini menunjukkan komitmen

komitmen

tinggi Manajemen Perusahaan terhadap

kebijakan tersebut, Perusahaan berfokus

meredefinisikan

visi,

kebijakan

yang

tertuang

dalam

211 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup

dalam pengelolaan energi dan sistem

baku yang didesain dengan menggunakan

manajemen lingkungan di tahun 2014.

konsep R3, Reduction, Recovery, dan

Berbagai program terkait pengelolaan

Recycling. Semua bahan dari dari bahan

energi dan lingkungan telah dan sedang

baku hingga produk akhir dapat didaur

dalam

ulang (recycled).

tahap

persiapan.

Selain

ISO

14001 yang telah diperoleh Perusahaan, guna mengimpelementasikan kepedulian

Pengolahan Limbah

Perusahaan tentang energi, Perusahaan di

tahun

2014

telah

membentuk

Dalam hal pengolahan limbah, Perusahaan

Energi

tentang

telah membangun instalasi Waste Water

50001,

Sistem

Treatment Plant untuk pengolahan air

Manajemen Energi. Diharapkan pada

limbah, Gas Cleaning untuk pembersihan

tahun 2015, ISO 50001 ini akan dapat

gas buang ke udara dan Incinerator

diperoleh Perusahaan.

untuk pengolahan limbah rumah sakit.

dan

membekali

Implementasi

Tim

ISO

Bahkan, pada tahun 2014, telah dilakukan Di samping itu, kebijakan lingkungan

pengkajian untuk mendaur ulang sampah

hidup yang diambil Perusahaan di tahun

dan diharapkan dapat diimplementasikan

2014 mencakup pelaksanaan usaha yang

pada tahun 2015 ini. Sedangkan untuk

menjamin mutu produk yang berwawasan

limbah-limbah tertentu seperti limbah

lingkungan

serta

rumah sakit dan lainnya, Perusahaan

keselamatan

serta

mengutamakan kesehatan

kerja.

bekerjasama

dengan

pihak

terkait

Terhadap perubahan iklim, Perusahaan

untuk mengelola limbah tersebut sesuai

menetapkan

ramah

dengan peraturan yang berlaku. Usaha ini

lingkungan. Salah satunya adalah program

memberikan dampak yang positif untuk

komputerisasi yang mampu mengurangi

menjaga

pemakaian

mentaati baku mutu lingkungan yang

kebijakan

kertas,

yang

mematikan

lampu

dalam ruangan bila tidak digunakan, Program

Mekanisme

kualitas

lingkungan

dengan

ditetapkan oleh Pemerintah.

Perusahaan juga telah

Pembangunan

Bersih (Clean Development MechanismCDM), yang merupakan upaya Perusahaan

Program Dilakukan

Kegiatan

Yang

mendapatkan delapan kali peringkat BIRU

untuk mengurangi emisi Gas Rumah

dalam Program Penilaian

Kaca. Program-program ini merupakan

Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan

contoh-contoh

Manajemen

tentang lingkungan, beberapa kegiatan

Peringkat Kinerja

dalam upaya kepedulian dalam bidang

telah dilakukan selama tahun pelaporan

Perusahaan (PROPER)

lingkungan.

2014, diantaranya adalah sebagai berikut:

yaitu pada tahun 2004,

kebijakan



Penggunaan Material Sejak

awal

berdirinya,

Membentuk persiapan

Perusahaan



Tim

Energi

implementasi

untuk Sistem

2005, 2007, 2009, 2010,

Manajemen Energi ISO 50001.

2011, 2012, 2013 dari

Membangun

Kementerian Lingkungan

sangat memperhatikan lingkungan. Hal

yang

ini diwujudkan dengan pemakaian bahan

lingkungan

fasilitas

pengelolaan

berhubungan seperti

Gas

dengan

Hidup RI.

Cleaning

212 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup

System,

dan

Incinerator,

Waste

1. ISO

Water Treatment Plant. • •

Implementasi

lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

Sistem

Manajemen

Environmental

Management

System (EMS)

Lingkungan ISO 14001.

Dalam rangka turut melestarikan

Berpartisipasi aktif dalam program

lingkungan,

Perusahaan

telah

Sertifikat

ISO

Go Green.

mendapatkan



Implementasi Amdal atau UKL-UPL.

14001 tentang Sistem Manajemen



Melakukan pemantauan rutin pada

Lingkungan No. GB02/55087 sejak

tanah, daun tanaman, udara ambient

April 2002 dari SGS International.

dan air di sekitar Perusahaan secara rutin. •



2. PROPER

Menyosialisasikan

pentingnya

Konservasi

Lingkungan

pelaksanaan

Seminar

Perusahaan juga telah mendapatkan

melalui

delapan kali peringkat BIRU dalam

Lingkungan

Program Penilaian Peringkat Kinerja

kepada karyawan dan Pemangku

Perusahaan (PROPER) yaitu pada

Kepentingan lainnya.

tahun 2004, 2005, 2007, 2009, 2010,

Ikut serta dalam Program Penilaian

2011, 2012, 2013 dari Kementerian

Peringkat

Kinerja

Perusahaan

Lingkungan Hidup RI.

(PROPER)

dari

Kementerian 3. Sahwali Awards

Lingkungan Hidup RI.

Perusahaan juga menerima Sahwali

Alokasi Keuangan Pelaksanaan Kegiatan

Atas

tentang

Awards

Environmentally

Friendly Businessman pada tanggal 13 November 1992 dari Indonesian

Sebagai bentuk komitmen Perusahaan

Environmental

terhadap perlindungan dan pelestarian

Information Center (IEMIC).

Management

and

lingkungan, Perusahaan pada tahun 2014 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,61

miliar,

mencakup

kegiatan

4. CER

(Certificate

of

Emission

Reduction)

konservasi lingkungan, pengelolaan dan

Perusahaan

pemantauan

penyusunan

Certificate of Emission Reduction

kampanye

(CER) yang pertama di dunia dalam

lingkungan,

dokumen

lingkungan,

lingkungan,

pengelolaan

limbah

B3,

pengelolaan dan pelestarian lingkungan.

jajaran

berhasil

perusahaan

memperoleh

peleburan

Aluminium dunia dari United Nations Framework Convention on Climate

Sertifikasi dan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup

Change (UNFCCC) pada tanggal 19 Maret 2013 dalam upaya mengurangi emisi

gas

perfluorocarbon

(PFC)

Sertifikasi dan penghargaan yang telah

atau emisi gas rumah kaca sebesar

diperoleh Perusahaan sebagai bentuk

71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun.

tanggung jawab sosial dalam bidang

213 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan

214 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan

Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014 tentang Penjualan Produk Utama dan Produk Sampingan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero), penjualan harus memprioritaskan kebutuhan perusahaan pengolahan di dalam negeri. Sedangkan ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu untuk menjaga brand “INAL” di luar negeri dengan mempertimbangkan target penjualan, situasi pasar, perkembangan industri aluminium dalam negeri, tingkat keuntungan dan kelanjutan perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan. Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material Safety Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan metode survey kepada seluruh pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan Pembeli terhadap kualitas produk, kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal terdapat ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan tanggapan tertulis atas ketidakpuasan yang diterima tersebut. Selain dari itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan dapat dilakukan melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi Penjualan. Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup jenis keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Namun demikian, untuk tahun 2014 ini tidak ada klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual.

215 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Peristiwa Penting Setelah Berakhirnya Laporan Tahunan 2014 Hingga Pelaksanaan RUPS A. Perkara Pengadaan IDO oleh PT

Pada tanggal 22 Januari 2015,

Petrobas

RUPS yang telah diselenggarakan

Pada tanggal 2 Januari 2015, Ketua

di kantor Kementerian BUMN telah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

mengesahkan Rencana Kerja dan

telah menerbitkan Penetapan Sita

Anggaran Perusahaan Tahun 2015.

Eksekusi

No.:

68/2014.Eks

jo.

D. Pelaksanaan

Groundbreaking

No.: 488/XI/ARB-BANI/2012, yang

Kawasan

menerangkan agar dilaksanakan Sita

Tanjung- Sei Mangkei oleh Presiden

Eksekusi terhadap :

RI

i.

Seluruh asset PT Petrobas yang

Pada tanggal 27 Januari 2015,

berada di :

Groundbreaking

-- Wilayah hukum Pengadilan Negeri

Jakarta

(untuk

segala

perlengkapan

Kawasan

Kuala

Industri

Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei telah dilakukan oleh Presiden RI,

peralatan,

Bapak H. Jokowi. Untuk Inalum,

dan

bergerak

didalamnya di Jalan Kebon

groundbreaking berlokasi di pabrik Diversifikasi Produk Aluminium. E. Sosialisasi GCG (Good Corporate

Sirih dan Jalan Proklamasi),

Governance)

dan di

Pada bulan Februari-Maret 2015,

-- Wilayah hukum Pengadilan

ii.

Terpadu

Pusat

kantor

benda-benda

Industri

sebagai salah satu upaya internalisasi

Negeri Jakarta Utara (untuk

dalam

tangki penyimpanan dan road

diterbitkannya

tangker di Pelabuhan Tanjung

Pedoman Etika Perusahaan serta

Priok).

SK Direksi tentang Pengendalian

Seluruh

asset

PT

Cosmic

penerapan

GCG

setelah

Pedoman

GCG,

Gratifikasi dan Sistem Pelaporan

Indonesia yang berada di wilayah

Pelanggaran

hukum

System), Perusahaan mengadakan

Presiden RI, Joko Widodo

Batam (untuk segala peralatan,

program

bersalaman dengan Direktur

perlengkapan kantor dan benda-

karyawan Perusahaan.

benda

perdana

Pengadilan

bergerak

Negeri

didalamnya

(Whistleblowing

sosialisasi

bagi

seluruh

Sosialisasi

diselenggarakan

dengan

di Komplek Srijaya Abadi, dan

melibatkan narasumber dari Komite

depot BBM dengan 9 tangki di

Audit PT Indonesia Asahan Aluminium

Jalan Kerapu).

(Persero)

B. Nota Kesepahaman Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei Pada Nota

tanggal

9

Januari

Kesepahaman

2015,

Kawasan

dan

sebagai

pemateri

berasal dari Tim Sosialisasi GCG Perusahaan. F. Perubahan Struktur Organisasi Pada Bulan Februari 2015, Surat

Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei

Keputusan

Mangkei telah ditandatangani oleh

perubahan Struktur Organisasi per

Pelindo-1 , Inalum, PTP-N3 di Kantor

Februari 2015 telah disahkan oleh

Kementerian BUMN, Jakarta.

Direksi.

C. Pengesahan

Rencana

Kerja

dan

G. Penggunaan

Direksi

Mata

mengenai

Uang

Dollar

Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun

Amerika Serikat dalam Pembukuan

2015

Inalum Tahun 2014

216 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Utama Inalum, Bapak Winardi pada saat tiba di Inalum.

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

H. Pada tanggal 10 Maret 2015, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dengan surat keputusan Nomor: KEP-468/WPJ.19/2015 menyetujui permohonan Inalum untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat mulai tahun 2014.

217 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Laporan Tahunan2014

Kilas Kinerja 2014

Laporan Manajemen

Tentang Inalum

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

2014 Laporan Tahunan

Kantor Pusat - Pabrik Peleburan Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka 21257 P.O. Box 1/Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara - Sumatera Utara Tel. : (62-622) 31311 Fax. : (62-622) 31001 E-mail : [email protected]

Kantor PLTA Paritohan Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Samosir 22384 Sumatera Utara Tel. : (62-622) 31331 Fax. : (62-622) 31332

Kantor Jakarta Gedung Summitmas I, lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Kav.61-62 P.O. Box 6917 / JKTST Jakarta 12069 - INDONESIA Tel. : (62-21) 252 0185 Fax. : (62-21) 252 4278

Kantor Penghubung Medan Jl. R.A. Kartini 21 Medan 20152 P.O. Box 1200 Sumatera Utara Tel. : (62-61) 455 6946 Fax. : (62-61) 453 7885

298 Laporan Tahunan2014

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)