UNTUK OPERASI BERKELANJUTAN

Download koMPEtENSi. iNSAN kAMi. tAtA. kELoLA. kEbERLANJutAN. Kami mengelola lapangan panas bumi di wilayah Wayang. Windu, dengan kapasitas PLTP t...

0 downloads 440 Views 5MB Size
Laporan Keberlanjutan

2016

KONS STENS UNTUK OPERASI BERKELANJUTAN

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KONS STENS UNTUK OPERASI BERKELANJUTAN

Melalui tema tersebut kami ingin memberi pesan jelas kepada pembaca mengenai tingginya komitmen kami dalam menjalankan programprogram di bidang lingkungan, sosial dan pengembangan ekonomi masyarakat di areal operasional kami. Keberhasilan Perusahaan dalam memperoleh kembali 2016

Proper

atas

Peringkat

kinerja

pada

Emas

di

tahun

program-program

bidang lingkungan dan peningkatan indeks pembangunan manusia Kecamatan Pangalengan serta

keberhasilan

program

Pengembangan

Komunitas yang kami jalankan menunjukkan konsistensi kami dan besarnya partisipasi kami dalam menjaga keberlanjutan bumi dan generasi yang akan datang.

1

2

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Ikhtisar Utama

RINGKASAN

KINERJA KEBERLANJUTAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Bidang

Lingkungan • Kembali menerima PROPER Emas Tahun 2016, setelah yang pertama kali pada tahun 2007, disusul pada tahun 2012 dan tahun 2014. • PLTP pertama di Indonesia yang menerapkan Sistem Kontrol Terintegrasi dengan konsep zero venting sehingga tidak ada uap yang terlepas ke lingkungan • PLTP pertama di Indonesia yang memasang real time monitoring emisi gas buang untuk mengukur debit emisi yang dilepaskan ke atmosfer melalui menara pendingin • Berpertisipasi aktif mengurangi emisi karbon dunia dengan menerapkan program Clean Development Mechanism (CDM) • Melakukan rekayasa desain dan optimasi energi sebagai upaya konservasi dan efisiensi energi. • Implementasi program pemanfaatan air hujan dan air kondensat (dari pengoperasian AC dan Cooling Tower) di PLT P sebagai bagian dari program konservasi air • Implementasi program pengurangan limbah non B3 melalui upaya pengomposan limbah organik • Implementasi program oil analysis untuk mengurangi timbulan limbah oli bekas (LB3) PLT • Implementasi program re-vegetasi di daerah recharge area dan area ex longsor sebagai bagian dari partisipasi pada upaya pelestarian keanekaragaman hayati, perbaikan kondisi lingkungan dan upaya untuk memelihara keberlanjutan resource uap air dari dalam bumi. • Melibatkan partisipasi masyarakat dalam program perbaikan lingkungan, dengan menekankan keseimbangan pada topik peningkatan

kehidupan

sosial

masyarakat,

peningkatan

kesejahteraan, perbaikan kondisi lingkungan dan kelestarian lingkungan

3

4

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Ikhtisar Utama

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Ikhtisar Utama

Bidang

Community Development • Meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia warga Kecamatan Pangalengan dan sekitarnya. CSR SEGWWL

wilayah operasional • Penguatan kelembagaan Kelompok Petani

kompetensi

warga

guna

meningkatkan kesejahteraannya. Usaha Nurkayana

sarana

dan

prasarana

pengembangan TBM Kertamanah Sebagai tempat pelaksanaan program pengentasan

• Membantu menyediakan pelatihan jahit menjahit yang merupakan bagian dari rumah

Kopi Margamulya • Membantu

• Meningkatkan kegiatan Koperasi Simpan

program

Tinggi • Membangun infrastruktur desa-desa sekitar

• Memperkuat realisasi program Sinergisitas • Meningkatkan

beasiswa untuk siswa tingkat SD-Perguruan

pintar

dan

memberi

buta huruf dan program kemandirian – “Green Economy Saba Desa”

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Bidang

Sumber Daya Manusia

• Melaksanakan Program Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian

• Merealisasikan

seluruh

Program

Pengembangan Sumber Daya Manusia

karyawan • Berupaya memenuhi harapan karyawan • Meningkatkan Proporsi Pekerja Lokal

sebagai salah satu pemangku kepentingan utama Perusahaan.

5

6

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Ikhtisar Utama

Bidang

Keselamatan Kerja • Meningkatkan budaya keselamatan kerja dengan bertambahnya jumlah jam kerja tanpa kehilangan waktu kerja • Melakukan kampanye dan seminar keselamatan kerja • Merealisasikan seluruh kegiatan Penyuluhan maupun Pencegahan bidang Kesehatan terhadap karyawan.

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

Peningkatan

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kualitas Sistem Pengelolaan Perusahaan

• Sosialisasi dan Implementasi Pedoman Kode Etik. • PLTP pertama yang menerapkan “Sistem Manajemen Integrasi” mencakup ISO 14001:2015, ISO 9001:2008, OH SAS 18001:2007, ISO 50001:2011, ISO 55001:2014, ISO/IEC 17025:2008 dan SMK3 melalui Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT ) yang diaplikasikan pada WIM S (Wayang Windu Integrated Management System

7

8

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Ikhtisar Utama

PENGHARGAAN DAN

SERTIFIKASI PENGHARGAAN Berbagai macam penghargaan dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat baik dari dalam maupun dari luar negeri, meliputi:

a) Penghargaan PROPER EMAS pada tahun 2007, 2012, 2014 dan 2016 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan b) Penghargaan PROPER HIJAU pada tahun 2008 sd 2011, 2013 dan 2015 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan c) Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2015 tahun 2016 dari Lloyds Register Quality Assurance (LRQA) d) Penghargaan ADITAMA untuk bidang pengelolaan Lingkungan Hidup dan K3 tahun 2011 dan 2013 dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbaharukan dan Konservasi Energi (EBTKE)-ESDM e) Penghargaan Natural Resources Category dalam Sustainability Reporting Award tahun 2014 f) Penghargaan Platinum GKPM (Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat) Awards dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesi, 2014. g) Penghargaan dari Asean Learning Network untuk CSR di bidang Peningkatan & Pemberdayaan Ekonomi Mikro Masyarakat, 2013 h) Penghargaan CSR Jabar di Bidang Pendidikan, Pengembangan Ekonomi, Infrastruktur Ruang Kelas Baru dan Kesehatan dari Gubernur Jawa Barat, 2013

i) Finalist of Global CSR 4th Global Award tahun 2012 di Filipina j) Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT) dan Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan, Mutu dan K3 ISO 14001:2004, OH SAS 18001:2007 dan ISO 9001:2008. Tahun 2006, 2007, dan 2014 dari Lloyds Register Quality Assurance (LRQA), ISO 50001:2011, ISO 55001:2014 dan ISO/IEC 17025:2008 k) Penghargaan Raksa Prasadha untuk Industri Peduli Lingkungan dari BPLHD , 2012 l) Penghargaan Energi dari Kementerian ESDM Republik Indonesia, 2012 m) Penghargaan ‘Terbaik” dalam Pengelolaan dan Penaatan Lingkungan dari Bupati Bandung,2012 n) Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia 2016 o) Penghargaan Platinum Program P2-HIV & AIDS di Tempat Kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia 2016 p) Penghargaan Aditama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (peringkat tertinggi untuk program Lingkungan dan Keselamatan Kerja)- 2016

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

ISO 14001:2015 Lloyds Register Quality Assurance (LRQA) 2016-2018

ISO 9001: 2008 Lloyds Register Quality Assurance (LRQA) 2014-2017

OHSAS 18001 : 2017 Lloyds Register Quality Assurance (LRQA) 2017-2020

Sertifikat SMK3 Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia 2016 - 2019

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

9

10

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Ikhtisar Utama

PERISTIWA PENTING

KEBERLANJUTAN Januari

Maret

Mei

Melaksanakan SHEMS drilling campaign programs Penandatangan komitmen bersama Karyawan Star Energy Geothermal WW dan Kontraktor “Saya pilih selamat, aman, sehat setiap saat dalam rangka kegiatan menyambut Bulan K3 Malaksanakan Stakeholder gathering dengan 13 Kepala Desa dan instansi Pemerintah Daerah, dan melakukan audit eksternal atas sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan (SMK3). Menerima 3 penghargaan dari Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia: Penghargaan Kecelakaan Nihil; Penghargaan Management System untuk safety – Gold Flag & Platinum Award untuk program AIDS pada tanggal 18 Mei 2016. Memperingati hari bumi dengan penanaman bersama dengan mengundang Stakeholder Star Energy Geothermal WW seperti BPLHD, BPLH, MUSPIKA, ADM PTPN, ASPER PERHUTANI etc.

Februari

Lokakarya Hari Nasional OH & S 2016, dengan tema: Optimalisasi Budaya K3 dalam Industri, yang akan membuat anda lebih aman bukanlah harapan tapi berperilaku dengan aman.

Kegiatan drilling make up well di WW-Q7 Kegiatan Evaluasi dan lesson learnt untuk PROPER 2015 oleh BPLHD Jabar pada tanggal 19 April 2016

April

Juni

Moving rig dari WW-Q ke MB-C untuk melanjutkan kegiatan drilling make up well

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

Juli

September

Nopember

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Kunjungan Menteri BUMN Pelaksanaan program Internal Audit untuk OHSAS dan QMS

Pelatihan Bimbingan Teknik oleh EBTKE pada tanggal 2728 Sept 2106

Kunjungan Dewan PROPER ke Lapangan Panasbumi Wayang Windu

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

Agustus

Oktober

Desember

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Aktivitas pengeboran di MBC-1 dan tindakan mitigasi karena tanah longsor di dekat jembatan MBD

Perpindahan rig dari MBC ke WWA dan memulai aktivitas pengeboran di WWA-7 pada tanggal 28 Oktober 2016

Up grading Environmental Management System berbasis ISO 14001: 2004 menjadi ISO 14001: 2015

11

12

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

GRI G4 EN-1

MENJAGA KELESTARIAN Ikhtisar Utama

SAMBUTAN LINGKUNGAN, MENJAGA KEBERLANJUTAN PRESIDEN DAN CEO PROFIL KAMI

DAFTAR ISI

KOMITMEN PADA MEMBANGUN MEMASTIKAN KELESTARIAN DAN MEMBANGUN KOMUNITAS, PENINGKATAN TENTANG PENINGKATAN KOMUNITAS MENUJUINIKESEJAHTERAAN KINERJA EKONOMI LAPORAN KUALITAS LINGKUNGAN WAYANG WINDU

Ikhtisar Utama

DAFTAR

ISI 1

Konsistensi untuk Operasi Berkelanjutan

2

Ringkasan Kinerja Keberlanjutan

3

Bidang Lingkungan

5

Bidang Sumber Daya Manusia

4

6 7

Bidang Community Development Bidang Keselamatan Kerja

Peningkatan Kualitas Sistem Pengelolaan Perusahaan

39

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

40

Maksud Dan Tujuan

41

Kebijakan

41

Dampak, Respons Dan Mitigasi Wayang Windu Guna Meningkatkan Kualitas Lingkungan

42

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kegiatan Bisnis Kami

51

Keanekaragaman Hayati

54

Pemantauan Flora & Fauna, Perlindungan Fauna Langka

63

Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

67

Total Emisi, Intensitas Emisi dan Reduksi Emisi

8

Penghargaan dan Sertifikasi

10

Peristiwa Penting Keberlanjutan

12

DAFTAR ISI

14

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

71

Air

18

PROFIL KAMI

72

Pengelolaan dan Pengolahan Limbah

30

TENTANG LAPORAN INI

74

Total Alokasi Dana

75

Penghargaan

77

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

78

Latar Belakang dan Tujuan

80

Kebijakan CSR Wayang Windu

80

Penyusunan Program

84

Realisasi Program CSR – 2016

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MEMASTIKAN KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA KERJA

MENGEMBANGKAN

MENGEMBANGKAN MENDUKUNG INSAN WAYANG KOMPETENSI PEMBANGUNAN INSAN KAMI WINDU EKONOMI

LAPORAN TATA PENGECEKAN KELOLA TATA KELOLA TINGKAT APLIKASI KEBERLANJUTAN GRI STANDAR KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

95

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

115

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

96

Maksud dan Tujuan

116

96

Komitmen, Kebijakan Dan Standar Operasi

Mendukung Pembangunan Perekonomian Nasional

97

Program-Program K-3LL (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan) di Tahun 2016

116

Peluang Pengembangan Listrik Energi Panas Bumi

117

Kontribusi Kepada Negara

118

Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Daerah

118

Hubungan dengan Pemasok, Kontraktor dan Mitra Kerja

118

Tanggung Jawab Produk dan Perlindungan Konsumen

121

PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

98

Statistik Kinerja K-3 Tahun 2016

100

Kesehatan Kerja

101

Penghargaan

102

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU BERWAWASAN GLOBAL

104

Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia

105

Pengelolaan Sdm

107

Kesetaraan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia

122

Tujuan Penerapan Tata Kelola Terbaik

122

Struktur dan Mekanisme Tata Kelola

107

Paket Kesejahteraan

122

Pengawasan Internal

109

Meningkatkan Kualitas Hubungan Industrial

123

Wayang Windu Integrated Management System (WWMS)

123

Etika Bisnis/Business Ethic

125

Komitmen Prakarsa Eksternal

125

Manajemen Pemangku Kepentingan

129

Menyongsong Paradigma Baru Pembangunan Berkelanjutan

130

Laporan Kesesuaian dengan Standar GRI

131

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI-STANDAR

137

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

13

14

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

GRI G4 EN-1

Ikhtisar Utama

MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN, MENJAGA KEBERLANJUTAN PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA MEMBANGUN MEMASTIKAN KELESTARIAN DAN MEMBANGUN KOMUNITAS, PENINGKATAN TENTANG PENINGKATAN KOMUNITAS MENUJUINIKESEJAHTERAAN KINERJA EKONOMI LAPORAN KUALITAS LINGKUNGAN WAYANG WINDU

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEOPRESIDEN DAN CEO SAMBUTAN

SAMBUTAN

PRESIDEN DAN CEO

[GRI 102-14]

Rudy Suparman, Kami menunjukkan Presiden dan CEO

komitmen tinggi terhadap keberlanjutan bumi beserta isinya dengan merealisasikan beragam program yang ditujukan untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan dengan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang tersedia pada seluruh topik ekonomi, sosial maupun lingkungan. Kami meyakini seluruh programprogam yang dijalankan tersebut telah selaras dengan berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan dalam Sustainable Development Goals (SDGs).

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MEMASTIKAN KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA KERJA

MENGEMBANGKAN

MENGEMBANGKAN MENDUKUNG INSAN WAYANG KOMPETENSI PEMBANGUNAN INSAN KAMI WINDU EKONOMI

LAPORAN TATA PENGECEKAN KELOLA TATA KELOLA TINGKAT APLIKASI KEBERLANJUTAN GRI STANDAR KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Melalui sambutan ini, perkenankan kami menyampaikan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa serta salam sejahtera untuk kita semua, karena atas karuniaNya Perusahaan berhasil mencatatkan raihan kinerja tahun 2016 yang membesarkan hati. Wayang Windu telah beroperasi seperti sedia kala untuk kembali mendukung pemenuhan kebutuhan listrik yang bersih bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Lebih dari itu, kami berhasil menuntaskan program reinstatement dan preservation daerah yang terdampak bencana longsor pada pertengahan tahun 2015, dengan menerapkan berbagai inovasi yang memungkinkan kami mampu memitigasi risiko bencana sejenis dengan lebih baik lagi di seluruh kawasan daerah operasional kami dimasa-masa mendatang. Program reinstatement dan preservation dimaksud, kami lakukan dengan melibatkan peran aktif masyarakat sekitar, sehingga mereka merasakan manfaat ekonomis maupun sosial dari perbaikan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka semakin membaik.

KONSISTEN MENUNTASKAN PROGRAM REINSTATEMENT DAN PRESERVATION, UNTUK DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Tahun 2016, kami menunjukkan konsistensi dalam menuntaskan program Reinstatement dan Preservation dengan semakin fokus pada upaya meningkatkan daya dukung lingkungan sekitar, meningkatkan kompetensi mitigasi risiko agar insiden serupa dapat dicegah dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Menyusul telah beroperasinya seluruh fasilitas seperti sediakala, kami berkonsentrasi pada upaya mempertahankan pembangkitan panas bumi di lokasi kelolaan melalui program pengeboran make up well. Disamping itu, kami terus melanjutkan program edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar.

Pada saat bersamaan, kami melanjutkan program rehabilitasi para korban longsor, membangun pemukiman baru, jauh dari area terdampak yang menjamin keamanan hunian dan mengintensifkan program pengembangan kompetensi masyarakat agar bersama-sama meningkatkan kualitas kelestarian hutan lindung, mendukung upaya penghijauan lahan kritis dan meningkatkan nilai ekonomi dari program-program berbasis lingkungan.

KONSISTEN MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN

Kami menunjukkan konsistensi yang tinggi dalam menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan sekitar melalui realisasi dua program utama, yakni meningkatkan kualitas kegiatan operasional ramah lingkungan dan melaksanakan program-program pelestarian lingkungan.

Peningkatan kualitas kegiatan operasional ramah lingkungan kami lakukan melalui implementasi beragam program-program inovasi guna meningkatkan effisiensi energi, menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), mengelola limbah berbasis 3 R (reduce, reuse, recycle), dan merealisasikan program konservasi air. Kami meningkatkan intensitas penerapan sistem pemantauan terintegrasi (integrated control system) melalui manual WIMS (Wayang Windu Integrated Management Sytem), memantau emisi Non Combustable Gas (NCG), monitoring pelaksanaan skema Clean Development Program (CDM) dengan seksama, sehingga program CDM tersebut berhasil mengakumulasikan total reduksi CO2, Certified Emission Reduction (CER) sebesar 781.487,33 (di tahun 2016) CERs. Selain itu program-program tersebut membuat Perusahaan berhasil memperbaiki nilai intensitas energi, sehingga Wayang Windu menduduki peringkat 4 terbaik di seluruh dunia dalam bidang ini berdasarkan studi benchmarking yang dilakukan oleh PT ITS Kemitraan.

15

16

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN, MENJAGA KEBERLANJUTAN PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA MEMBANGUN MEMASTIKAN KELESTARIAN DAN MEMBANGUN KOMUNITAS, PENINGKATAN TENTANG PENINGKATAN KOMUNITAS MENUJUINIKESEJAHTERAAN KINERJA EKONOMI LAPORAN KUALITAS LINGKUNGAN WAYANG WINDU

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEOPRESIDEN DAN CEO SAMBUTAN

Guna mengembalikan kondisi lingkungan, kami mengintensifkan kegiatan revegetasi dan rehabilitasi lahan dengan menggandeng institusi pendidikan tinggi ternama di bidang pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Perhutani. Kerjasama kami fokuskan pada upaya memulihkan kondisi lingkungan flora di lahan bekas longsor, dengan tujuan mengembalikan fungsi lahan dan menstabilkan tanah. Revegetasi kami jalankan dengan terencana dan dengan disiplin tinggi. Kami juga menjalankan program pemantauan flora serta fauna endemik di seluruh areal kelolaan sekitarnya untuk memastikan terjadinya peningkatan kualitas lingkungan. Seluruh program dibidang lingkungan tersebut membuat kami kemali mendapatkan penghargaan PROPER EMAS dari Kementerian Lingkungan Hidup di tahun 2016.

KONSISTEN MENDUKUNG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Mengambil hikmah dari kondisi yang dihadapi, kami memastikan seluruh jajaran pengurus Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd berpartisipasi penuh pada upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana dirumuskan dalam konsep pembangunan berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs), yang diterapkan mulai tahun 2016 – hingga 2030. Sebagai perusahaan yang mengelola sumber energi terbarukan, panas bumi, kami bertekad turut mensukeskan pencapaian 17 rumusan tujuan pembanguan berkelanjutan skala global dalam SDGs tersebut bersama warga dunia lainnya. Kami meyakini, hubungan erat Perusahaan dengan para pemangku kepentingan yang telah terjalin dengan baik selama ini akan membuat pencapaian tujuan bersama tersebut menjadi suatu hal yang dapat diraih. Sehingga pada akhirnya Perusahaan, dengan dukungan para pemangku kepentingan, mampu menunjukkan konsistensinya dalam menyeimbangkan kinerja bidang ekonomi dengan kinerja di bidang sosial dan lingkungan sebagai bagian dari wujud pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dalam SDGs.

KONSISTEN MENINGKATKAN KEHIDUPAN SOSIAL KOMUNITAS SEKITAR Kami terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui pelaksanaan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan, yang terdiri dua program utama, yakni: Program Pengembangan Komunitas dan Hubungan Masyarakat, dengan melibatkan peran serta komunitas sekitar sebagai subyek program. Kami menjalankan berbagai kegiatan meliputi: pembangunan fasilitas pendidikan dan pemberian beasiswa, perbaikan infrastruktur dasar, pembangunan sarana pemerintahan desa/kecamatan, fasilitas rumah pintar dan pembangunan sarana ibadah serta merealisasikan program peningkatan kesehatan masyarakat.

Tujuan akhir dari pelaksanaan program adalah meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kawasan kelolaan. Peningkatan IPM mengindikasikan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain program rutin tersebut, kami melanjutkan program recovery pasca bencana dengan mendukung relokasi korban longsor ke area yang lebih aman, menyelenggarakan pelatihan menjahit tingkat dasar dan mendukung kegiatan budidaya sayuran dan budidaya cacing untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

KONSISTEN MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL

Kami menunjukkan konsistensi dalam mendukung upaya meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian selama tahun 2016, melalui beragam program Perusahaan di bidang ekonomi. Kami meningkatkan nilai distribusi perolehan ekonomi melalui peningkatan nilai pembayaran pajak, setoran berbagai iuran dan retribusi, pelibatan mitra lokal dalam program pengadaan barang dan jasa serta maupun penyerapan tenaga kerja lokal. Kami memberi pelatihan kewirausahaan kepada para karyawan yang akan memasuki masa purna bakti disamping memberi dukungan finansial pada pelaksanaan program pensiun dengan membayar sebagian besar kewajiban iuran pensiun para karyawan tetap dalam program pensiun Perusahaan.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MEMASTIKAN KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA KERJA

MENGEMBANGKAN

MENGEMBANGKAN MENDUKUNG INSAN WAYANG KOMPETENSI PEMBANGUNAN INSAN KAMI WINDU EKONOMI

Kami juga menunjukkan konsistensi tinggi pada pelaksanaan Program Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui pemberian dukungan finansial maupun pelatihan dasar-dasar kewirausahaan terhadap individu maupun Koperasi-koperasi di sekitar wilayah kelolaan sehingga memungkinkan masyarakat mengoptimalkan sumber daya di wilayah sekitar menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi. Dengan demikian, langkah ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan mereka terhadap area hutan lindung sebagai lahan untuk mendapatkan penghasilan pokok maupun tambahan.

PANDANGAN KE DEPAN

Kami bertekad mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber energi terbarukan di areal kelolaan Wayang Windu tahun-tahun mendatang, selaras dengan cetak biru pengembangan energi terbarukan dari PT PLN sebagai pengelola industri ketenagalistrikan di Indonesia. Potensi sumber energi panas bumi di Indonesia adalah setara dengan 29.612 MW (201) atau 53% dari total kapasitas pembangkit terpasang per akhir tahun 2016, sementara yang telah dimanfaatkan melalui Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) baru sebesar 1.708 MW atau 5,8% dari potensi tersebut. Menghadapi tahun 2017 dengan prakiraan kondisi ekonomi nasional yang terus tumbuh konservatif, kami

LAPORAN TATA PENGECEKAN KELOLA TATA KELOLA TINGKAT APLIKASI KEBERLANJUTAN GRI STANDAR KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

bertekad menunjukkan konsistensi dalam meningkatkan kinerja keberlanjutan dan dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan.

PENUTUP

Akhirul kata, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham, yang telah bekerja bersama-sama dengan Wayang Windu mendukung pencapaian berbagai prestasi keberlanjutan di tahun 2016. Kami juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh karyawan, atas dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkannya dalam mendukung upaya perbaikan seluruh infrastruktur perusahaan dan mengembalikan kondisi operasional seperti sediakala sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan selanjutnya bersama-sama kembali berupaya mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Selanjutnya kami mengajak seluruh insan Perusahaan untuk bekerja lebih keras lagi dalam rangka memanfaatkan peluang pertumbuhan usaha di tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya, dengan tetap mengedepankan penghormatan terhadap hak-hak para pemangku kepentingan sebagai dasar pencapaian pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Jakarta, Oktober 2016

Rudy Suparman Presiden dan CEO

17

18

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

GRI G4 EN-1

MENJAGA KELESTARIAN Ikhtisar Utama

SAMBUTAN LINGKUNGAN, MENJAGA PRESIDEN DAN KEBERLANJUTAN CEO

KOMITMEN PADA MEMBANGUN MEMASTIKAN KELESTARIAN DAN MEMBANGUN KOMUNITAS, PENINGKATAN TENTANG PENINGKATAN KOMUNITAS LAPORAN MENUJUINIKESEJAHTERAAN KUALITAS LINGKUNGAN KINERJA EKONOMI WAYANG WINDU

SAMBUTAN PRESIDEN DAN PROFIL CEO KAMI

PROFIL

KAMI

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MEMASTIKAN KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA KERJA

MENGEMBANGKAN

MENGEMBANGKAN MENDUKUNG INSAN WAYANG KOMPETENSI PEMBANGUNAN INSAN KAMI WINDU EKONOMI

LAPORAN TATA PENGECEKAN KELOLA TATA KELOLA TINGKAT APLIKASI KEBERLANJUTAN GRI STANDAR KEBERLANJUTAN

Kami mengelola lapangan panas bumi di wilayah Wayang Windu, dengan kapasitas PLTP terpasang total sebesar 227 MW. Seiring program Pemerintah dan misi Perusahaan, kami tengah mengoptimalkan kapasitas panas bumi di wilayah ini, dan mencari peluang di lapangan lain, dalam upaya mencapai misi Perusahaan menjadi operator pembangkit listrik tenaga panasbumi sebesar 1.200 MW pada tahun 2028.

Nama Perusahaan

Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd [GRI 102-1]

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

VISI, MISI DAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Produk & Jasa

Energi Listrik dari Sumber Panas Bumi [GRI 102-2]

Visi

PT PLN (Persero) untuk jaringan Jawa-Bali-Madura [GRI 102-6]

Menyediakan listrik dari sumber yang ramah lingkungan

Pemasaran

Alamat Kantor Pusat

Wisma Barito Pacific, Star Energy Tower A, Lantai 3, 8-11 [GRI 102-3] Jalan Let. Jen. S. Parman Kav. 62-63 Jakarta Barat 11410, Indonesia Tel : +62 21 532-5828 Fax : +62 21 5307 928 www.starenergy.co.id

Area Operasional

Desa Margamukti, Pangalengan, Jawa Barat [GRI 102-4]

Kepemilikan Saham

Star Energy Geothermal Pte Ltd (d/h Star Energy Holdings Pte Ltd) 100% [GRI 102-5]

Status/Dasar Hukum

Penanaman Modal Nasional, Virgin Islands [GRI 102-5]

Keanggotaan Asosiasi

API (Asosiasi Panas Bumi Indonesia) [GRI 102-13] MKI (Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia) Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI )

Kedudukan dan status dalam asosiasi tersebut di atas sebagai anggota, bukan sebagai pengurus. Perusahaan membayar iuran anggota sesuai ketentuan dan peraturan organisasi. Perusahaan mendukung program-program organisasi dengan memberikan sponsorship.

Misi Menjadi operator pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 1.200 MW pada tahun 2028

19

20

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

PROFIL KAMI

NILAI-NILAI PERUSAHAAN

[GRI 102-16]

Kami telah merumuskan dan berupaya menanamkan nilai-nilai budaya yang kuat dalam menjalankan usaha dan menjalin hubungan yang berkesinambungan dengan para pemangku kepentingan, melalui rumusan nilai-nilai Perusahaan BRIGHT STAR, yang mengandung makna sebagai berikut: Balance Value for Stakeholders • Strive for a balanced outcome for all stakeholders when we think, act dan make decisions Respect People • Value and respect each other • Value for differences • Find value in all ideas Innovative and Entrepreneurial • Be creative • Look for opportunities • Make the best decision • Have a sense of business • Create value • Challenge the status quo • Willing to take risk • Think critically Go the Extra Mile • Strive for excellence • Work smarter • Beat your deadline • Be proactive • Seek out the best process Honesty and Integrity • Act professionally & ethically • Be honest and trustworthy • Be committed • Walk the talk • Adhere to high bussiness ethical standards

Teach Yourself Daily • Create learning opportunities • Be an active learner • Seek feedback • Be Proactive Safety Health & Environment • Comply with or exceed safety, health & environmental policy, laws and regualtions • Maintain a high level of SHE working competence and awareness. Team Work • Value contribution of others • Value the differences • Think and act as a team • Shares information • Communicate often Awareness of Costs • Work effectively and efficiency • Sense of urgency • Sense of ownership • Make continuous improvements Relationship Are Important • Work in harmony • Seek balance between results and relationships • Build win-win partnership

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Sosialisasi Dan Upaya Pencapaian Visi Dan Misi Perusahaan Dalam rangka menjamin tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan, kami melakukan internalisasi visi dan misi kepada seluruh pekerja secara periodik melalui berbagai pendekatan, seperti acara orientasi pekerja baru yang merupakan bagian dari proses penerimaan pekerja, dan kegiatan evaluasi kinerja pekerja. Disamping itu, sosialisasi juga dilakukan melalui kegiatan proses promosi dan rotasi pekerja. Ada kalanya in-house training juga menjadi salah satu momen yang efektif kami gunakan untuk melakukan proses sosialisasi visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Rencana Strategis Kami telah menetapkan berbagai inisiatif strategis diluar kegiatan operasional yang ditujukan untuk membangun citra positif dan menunjukkan kepedulian perusahaan pada persoalan di sekitar wilayah operasional. Realisasi rencana tersebut merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi Perusahaan. Adapun beragam inisiatif strategis yang kami laksanakan mencakup: peningkatan efisiensi operasional, partisipasi pada upaya reduksi GRK (GHG/green house gas), pengembangan kompetentsi SDM, pengelolaan lingkungan, mencari peluang lapangan baru, atau peningkatan pembangkit eksisting dan pengembangan komunitas.

21

22

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

PROFIL KAMI

Sekilas Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd atau SEGWWL, merupakan Perusahaan Swasta Nasional, berdiri sejak tahun 1994. Perusahaan bergerak dalam bidang usaha ekplorasi dan eksploitasi sumber energi panas bumi. Perusahaan beroperasi dalam bentuk Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract) dengan PT Pertamina Geothermal Energy di areal kelolaan, Desa

Margamukti, Kecamatan Pangalengan kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Perusahaan berdiri berdasarkan hukum negara British Virgin Islands dan terdaftar dalam bentuk usaha tetap di Indonesia. Produk yang dihasilkan adalah tenaga listrik berdaya sebesar 227 MW, berasal dari unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Wayang Windu unit 1 dan unit 2. Listrik ini selanjutnya dijual kepada PT PLN

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

(Persero) untuk memasok sebagian kebutuhan jaringan listrik pada transmisi Jawa-Bali-Madura. Total kapasitas tersebut mewakili sekitar 13,73% pangsa pasar listrik dari panas bumi di Indonesia per akhir tahun 2016 yang berjumlah 1.653,5 megawatt (MW). [GRI 102-4, 102-6]

Kegiatan produksi listrik mulai berlangsung sejak tahun 2000 dengan beroperasinya pembangkit Unit 1 dengan kapasitas 110 MW. Kapasitas produksi tenaga listrik

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

kemudian meningkat dengan beroperasinya pembangkit Unit 2 berkapasitas 117 MW. Kedua unit pembangkit tersebut didukung dengan sejumlah sumur produksi uap yang hingga tahun 2016 berjumlah 50 buah. Kami terus berusaha untuk mengembangkan kapasitas pembangkitan tenaga listrik dari lapangan panas bumi Wayang Windu dengan berusaha untuk mendapatkan steam untuk pengembangan Unit-3.

23

24

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

PROFIL KAMI

SEGWWL

History 1985

1991

1994

Survey Geologi dan Geofisik

Spud Sumur Pertama, Pengeboran WW-A1 oleh Pertamina, menemukan sumber Geothermal yang Komersial

Lahirnya Mandala Nusantara Ltd sebagai Perusahaan pertama yang mengelola Lapangan Geothermal Wayang Windu

Dec 1994 1996

1997

Jun 1997

Penandatanganan JOC dan ESC

Cadangan energy terbukti untuk 440 MW

Penandatanganan kontrak EPC dengan Sumitomo Corporation

Aug 1999

Penyelesaian Pembangunan Unit 1

Cadangan energy terbukti untuk 220 MW

May 2000

Jun 2000

Komisioning Unit 1

Pengoperasian secara Komersial Unit-1

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Jan 2001 Pengambil alihan Pengoperasian oleh Management Unocal

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

Nov 2004

2006

Star Energy Mengakuisisi 100 % saham

Penyelesaian amendment ESC dan JOC

2007

Feb 2008

Dec 2008

Penandatangan Kontrak EPC dengan Sumitomo Corp untuk Pengembangan Unit 2

Perubahan nama Perusahaan dari MNL ke Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd

Komisioning Unit-2

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Mar 2009

Dec 2012

Mar 2013

Pengoperasian secara Komersial Unit-2

Penyelesaian Well Intervension Program.

Roll Out Wayang Windu Integrated Management System (WIMS) dengan dukungan Document Management System (Doms Doc)

2014

2015

2016

Pekerjaan Intervensi 9 sumur berhasil meningkatkan produksi steam 59 kg/s steam dan satu sumur injeksi berhasil menambah lebih dari 100 l/s kapasitas injeksi

Penyelesaian Pekerjaan Reinstatement pasca longsor

Pelaksanaan kegiatan pemboran untuk sumur “make up” dan Up grading Environmental Management System berbasis ISO 14001: 2004 menjadi ISO 14001: 2015. Sertifikasi SMK3 - Golden Flag

25

26

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Ikhtisar Utama

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

TENTANG LAPORAN INI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

PROFIL KAMI

Grup Usaha Wayang Windu hingga saat ini tidak memiliki anak usaha sendiri.

Skala Perusahaan [GRI 102-7]

Kegiatan operasional kami didukung oleh total 408 orang pekerja, dengan status pekerja tetap maupun non tetap. Adapun total nilai penjualan daya listrik kami di tahun 2016 adalah sebesar US$165.070 ribu. Berikut tabel Skala Usaha Wayang Windu. Tabel Skala Wayang Windu Periode

Keterangan

2013

Jumlah Karyawan

Total Penjualan Netto (US$ ribu) Total Kapitalisasi (US$ ribu) - Utang

- Ekuitas

Kuantitas Produk Terjual (Gwh)

Total Aset (US$ ribu)

2014 450

2015 505

121.776

117.158

32.522

50.834

497.429 1.88

403

68.887

408

165.07

497.992

500.237

541.134

548.826

554.124

635.484

44.887

1.817

530.051

2016

1.11

94.35

1.921

Struktur Organisasi PRESIDENT & CEO

SECRETARY CHIEF FINANCIAL OFFICER

SR. MANAGER CORP. BGT. RPT & PLAN

VICE PRESIDENT EXT. REL & SECURITY

SR. MANAGER FIN. ACCTG & TAXATION

VICE PRESIDENT SUPPLY CHAIN MGMT

CHIEF OPERATING OFFICER

SR. MANAGER IT & BUS. IMPROVEMENT

VICE PRESIDENT COMMERCIAL & BUS. DEVT

VICE PRESIDENT EXPLORATION & NV

VICE PRESIDENT HR & SERVICES

VICE PRESIDENT DEV. & ENGINEERING

SR. MANAGER S SHE

VICE PRESIDENT GEOTHERMAL OPERATIONS

SR. MANAGER INTERNAL AUDIT

VICE PRESIDENT SUB SURFACE & WELL TESTING

SR. MANAGER LEGAL COUNCEL

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Peta Operasional Perusahaan [GRI 102-6] Kegiatan operasional kami berlangsung di area pegunungan kawasan Pangalengan, Kab Bandung, Jawa Barat, yakni di desa Margamukti, dikenal juga dengan blok panas bumi Wayang Windu. Area tersebut berjarak kurang lebih 40 km arah selatan Bandung. Kegiatan pembangkitan listrik dilakukan melalui pembangkitan Unit 1 dan Unit 2 berkapasitas total 227MW, yang didukung oleh 50 sumur uap panas bumi.

KEUNTUNGAN PLTP

• “Green Energy”, energi yang bersih dan aman

• Energi terbarukan dan sustain • Konservasi BBM fosil dan kontribusi terhadap keberagaman sumber energi

• Menunjang pembangunan & pengembangan daerah remote

27

28

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

PROFIL KAMI

Rantai Pasok Kegiatan Operasional Wayang Windu [GRI 102-9]

Kegiatan operasional pembangkitan energi listrik membutuhkan dukungan pasokan barang dan jasa tertentu secara terus menerus, mengingat energi listrik yang dihasilkan, sesuai kontrak pembelian daya dengan PLN, tidak boleh terputus. Barang dan jasa terkait, pada dasarnya terbagi atas beberapa kelompok besar, meliputi : barang dan jasa untuk kegiatan operasional & pemeliharaan, barang dan jasa pendukung operasional dan pemeliharaan dan alat tulis kantor.

Barang dan jasa operasional dan pemeliharaan memiliki nilai strategis dan vital bagi keberlangsungan usaha. Oleh karenanya pengadaan jenis barang dan jasa ini akan melibatkan serangkaian prosedur pengawasan dan evaluasi, termasuk pemenuhan spesifikasi kualitas barang dan keahlian khusus sesuai ketentuan yang berlaku. Vendor jenis barang dan jasa ini umumnya terbatas, memiliki modal cukup besar dengan nilai pengadaan juga besar. Barang dan jasa pendukung operasional dan pemeliharaan, mencakup bahan-bahan pendukung operasional bersifat rutin, seperti BBM, Pelumas, Zat Kimia dan sebagainya.

Persyaratan vendor barang dan jasa ini bersifat umum sesuai dengan ketentuan regulasi umum. Kelompok barang terakhir adalah pemenuhan kebutuhan harian, seperti ATK dan sebagainya. Pasokan barang ini umumnya dipenuhi oleh vendor di sekitar lokasi kegiatan.

Untuk menjaga kualitas pasokan, Wayang Windu melakukan evaluasi berkala terhadap para vendor pemasok barang dan jasa tersebut. Ketentuan yang diterapkan dalam evaluasi terhadap vendor dilaksanakan secara berjenjang dengan memperhatikan kelompok barang dan jasa terkait. Berbagai ketentuan aturan yang dijadikan acuan, mencakup pemenuhan peraturan pada topik-topik lingkungan, sosial (jam kerja, HAM) dan topik ekonomi (UMR). Pada sistem tercatat hingga akhir tahun 2016, terdapat 2573 vendor barang dan jasa Wayang-Windu. Namun, hanya 648 vendor yang masih tercatat aktif dalam periode Januari 2010 Desember 2016. Adapun gambaran ringkas dari rantai pasok kegiatan operasional Wayang Windu dapat dilihat pada bagan berikut.

Bagan Rantai Pasok – Wayang Windu

Standarisasi & Supervisi PLN & WWSEG

Vendor Barang Modal & Jasa Listrik

Proses Pembangkitan Listrik & Pemeliharaan Barang Modal Utama

Vendor Barang & Jasa Pendukung

Vendor ATK & Rumah Tangga Kantor

Kegiatan Pendukung Operasional

Kegiatan Administrasi

Buyer - PLN

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

29

30

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

GRI G4 EN-1

MENJAGA KELESTARIAN Ikhtisar Utama

SAMBUTAN LINGKUNGAN, MENJAGA KEBERLANJUTAN PRESIDEN DAN CEO PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA MEMBANGUN MEMASTIKAN KELESTARIAN DAN MEMBANGUN KOMUNITAS, PENINGKATAN KOMUNITAS PENINGKATAN MENUJU KESEJAHTERAAN KINERJA EKONOMI KUALITAS LINGKUNGAN WAYANG WINDU

SAMBUTAN PRESIDENTENTANG DAN CEO LAPORAN INI

TENTANG

LAPORAN INI

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MEMASTIKAN KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA KERJA

MENGEMBANGKAN

MENGEMBANGKAN MENDUKUNG INSAN WAYANG KOMPETENSI PEMBANGUNAN INSAN KAMI WINDU EKONOMI

LAPORAN TATA PENGECEKAN KELOLA TATA KELOLA TINGKAT APLIKASI KEBERLANJUTAN GRI STANDAR KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Selamat membaca kembali Laporan Keberlanjutan (“Laporan”) Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd (“Wayang Windu”) 2016, laporan tahun ke-delapan sejak penerbitan pertama pada tahun 2009. Melalui laporan ini kami berharap para pemangku kepentingan dapat menilai dan mendukung komitmen SEGWWL dalam memastikan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Yakni pembangunan di bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan yang seimbang, yang juga selaras dengan berbagai butir-butir tujuan pembangunan skala global dalam rumusan Sustainable Development Goals (SDGs), dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia.

Standar Laporan dan Assurance [GRI 102-54, 102-55, 102-56] Laporan ini telah disusun sesuai dengan Standar GRI; Opsi Core. Guna memudahkan pembaca menemukan standar GRI yang diaplikasikan, kami menyajikan nomor disclosure standar GRI dengan warna khusus pada setiap halaman yang relevan. Daftar Indeks GRI Standar Core yang diterapkan Laporan ini kami sajikan pada halaman 35. Pada Laporan ini tidak ada penyajian ulang atas data tahunan yang lalu, juga tidak terdapat perubahan signifikan atas ruang lingkup dan boundary dalam periode pelaporan. Validasi atas data-data keuangan merupakan hasil audit yang dilaksanakan oleh kantor akuntan publik, sementara untuk data lainnya dilakukan oleh tim penyusun internal [GRI 102-10, 102-48, 102-49].

Laporan tahun 2016 ini masih belum dilakukan proses assurance oleh independent assurer. Namun demikian kami tetap melakukan in accordance check untuk memastikan bahwa laporan ini telah disusun sesuai dengan Standard GRI. Pernyataan hasil in accordance check tersebut dicantumkan pada Lampiran .

Periode dan Siklus Laporan

Laporan Keberlanjutan yang kami buat setiap tahun ini meliputi periode dari 1 Januari hingga 31 Desember 2016, memuat informasi dan data keberlanjutan yang terdiri dari 3 topik yaitu; ekonomi, lingkungan, dan sosial. Laporan tahun sebelumnya diterbitkan pada bulan Oktober-2016. [GRI 102-50, 102-51, 102-52]

31

32

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

Proses Produksi Listrik Pada tahap awal, uap air dalam fasa air dan uap air kering dari sumur produksi, dialirkan ke separator untuk dipisahkan untuk mendapatkan steam murni, karena pemutaran turbin hanya membutuhkan uap kering (saturated). Air terproduksi berupa brine water yang dihasilkan dari proses pemisahan di separator dikembalikan kedalam sumur injeksi secara gravitasi melalui pipa injeksi, atau disalurkan ke kolam penampung sementara jika ada masalah pada sumur injeksi. Selanjutnya uap air murni digunakan untuk menggerakkan turbin generator.

PLN Transformer

Gas Removal System

Separator

Air and Water Pump

Turbine Generator Cooling

Tower

Scrubber Condenser

Producer

Brine Injector

Setelah digunakan untuk menggerakkan turbin generator, uap air dikondensasikan pada kolom kondensor melalui kontak langsung. Air hasil kondensasi kemudian dipompa menuju menara pendingin. Selanjutnya air kondensat dari proses pendinginan ini dikembalikan ke dalam sumur injeksi melalui jalur pipa injeksi, secara gravitasi, membentuk satu siklus tertutup.

Hot Well Pump

Condensate Injector

Rantai Pasokan dan Perusahaan [GRI 102-9, 102-45]

Anak

Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd tidak memiliki anak perusahaan. Dengan demikian dalam laporan ini, pelaporan hanya mencakup Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. Sedangkan boundary di luar perusahaan mencakup pemasok utama perusahaan yang bekerja untuk perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan. Perusahaan dimaksud adalah pemasok peralatan barang dan jasa utama, yang berkaitan dengan pembangunan dan pengoperasian pembangkit tenaga

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

listrik. Mereka harus mampu memenuhi kualifikasi khusus yang ditetapkan oleh Wayang Windu, berdasarkan daftar kualifikasi dari pembeli utama produk perusahaan, yakni PLN.

Hal ini penting, mengingat keandalan serta efisiensi operasional pemangkit akan sangat tergantung pada kualitas barang dan perawatan berkala yang dilakukan. Oleh karenanya Perusahaan melakukan proses seleksi yang cukup ketat terhadap pemasok di bidang-bidang tersebut agar diperoleh pemasok yang sejalan dengan kebutuhan operasional jangka panjang dan sejalan dengan kebijakan lingkungan dan sosial yang diterapkan. Selain kebutuhan khusus tersebut, kami menerapkan program evaluasi kepatuhan pemasok baru dan lama terhadap peraturan perburuhan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Beberapa kriteria di bidang perburuhan yang kami jadikan rujukan, meliputi: pemenuhan batas usia minimal tenaga kerja, waktu kerja dan waktu lembur, pemenuhan hak cuti, pemenuhan UMR,

1]

Identifikasi

Konteks Keberlanjutan

2]

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

dan sebagainya. Sebanyak 100% pemasok baru dalam periode pelaporan telah menjalani proses seleksi ini. [GRI 414-1]

Proses Penetapan Konten Laporan

[GRI 102-46] Pada dasarnya proses penetapan isi Laporan sesuai standar GRI Standard dilakukan dengan melaksanakan 4 (empat) langkah, yaitu Pertama, mengidentifikasi topik-topik yang material dan boundary (Identifikasi). Kedua, membuat prioritas atas topik-topik atau isu-isu yang material, yang telah diidentifikasi pada langkah sebelumnya (Prioritas). Ketiga, melakukan validasi atas topik-topik material tersebut (Validasi). Keempat, melakukan review atas Laporan setelah diterbitkan guna meningkatkan kualitas Laporan tahun berikutnya (Review). Implementasi proses tersebut dilaksanakan dengan berupaya menerapkan 4 (empat) prinsip yang disyaratkan oleh GRI Standar yaitu pelibatan pemangku kepentingan, materialitas, konteks keberlanjutan, dan kelengkapan. Lihat - Bagan Alir Proses Penetapan Konten Laporan, sebagai berikut).

Prioritas

3]

Validasi

Kelengkapan Informasi

Materialitas

Pelibatan Pemangku Kepentingan

4] Konteks Keberlanjutan

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Review Pelibatan Pemangku Kepentingan

33

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

Penentuan Tingkat Materialitas

Pemangku kepentingan dimaksud, meliputi; serikat pekerja, pemegang saham, komunitas, LSM, pemasok, asosiasi industri, dan pemerintah. Melalui focus group discussion internal, kami juga menyampaikan kuesioner serupa, dari perspektif perusahaan.

Kami menerapkan prinsip Materiality pada laporan ini dengan memilih konten atau topik-topik yang material sebagaimana didapat dari pelaksanaan forum diskusi dengan para pemangku kepentingan.

Dari pelaksanaan forum-forum tersebut dan jawaban dari responden pemangku kepentingan, kami memperoleh gambaran tingkat materialitas isu-isu yang dilaporkan seperti pada grafik tingkat materialitas berikut.

Kami meminta pendapat pemangku kepentingan untuk menentukan tingkat materialitas isu-isu yang dimuat dalam laporan melalui pengiriman kuesioner, sebagai wujud penerapan prinsip stakeholders inclusiveness. Kelompok

High



Pendidikan dan Pelatihan Karyawan



Medium

esejahteraan • KKaryawan

• Pencegahan Kecelakaan

• Community Development



Hubungan Harmonis dengan Masyarakat

dan • Kesehatan Keselamatan kerja

Azasi • Hak Manusia



Low

Medium

Penting Bagi Perusahaan



• Mengurangi Emisi Karbon CO

Seleksi Vendor/

Supplier

Konservasi dan • Efisiensi energi

Low

Penting Bagi Pemangku Kepentingan

34

High



2

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TOPIK Material dan Boundary [GRI 102-47, 103-1] Identifikasi isu-isu penting (topik material) sebagai konten laporan ini ditetapkan dengan mempertimbangkan dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, disamping menjalankan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Topik-topik tersebut ditetapkan melalui proses yang telah kami sampaikan sebelumnya. Pada tahap identifikasi, kami melakukan focus group discussion dengan mempertimbangkan tingkat materialitas isu-isu yang akan disampaikan dalam laporan. Tabel topik material dan boundary kami sajikan di bawah ini. Tabel Topik Material dan Boundary Topik Material Ekonomi Kinerja Ekonomi

Keberadaan Pasar

Dampak Ekonomi Tidak Langsung Anti-Korupsi Lingkungan Material Energi Air

Keanekaragaman Hayati Emisi Limbah

Kepatuhan Lingkungan

Penilaian Lingkungan Pemasok Sosial Kepegawaian

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pelatihan dan Pendidikan Non-Diskriminasi

Kebebasan Berserikat

Masyarakat/Komunitas Lokal

Di dalam Wayang Windu

Di luar Wayang Windu

Berdampak signifikan pada pemangku kepentingan Berdampak signifikan pada pemangku kepentingan Berdampak signifikan pada pemangku kepentingan Berdampak signifikan pada pembangunan

201-2, 201-3



 

203-1, 203-2



 

Berdampak signifikan pada keberlanjutan Berdampak signifikan pada keberlanjutan

302-3, 302-4 303-1, 303-3

Kenapa Topik ini Material

Berdampak signifikan pada keberlanjutan Berdampak signifikan pada keberlanjutan Berdampak signifikan pada keberlanjutan Berdampak signifikan pada keberlanjutan Berdampak signifikan pada keberlanjutan

Berdampak signifikan pada citra dan reputasi organisasi Kepatuhan pada peraturan perundang-undangan

Berdampak signifikan pada karyawan

205-1

301-1, 301-2 304-3, 304-4 305-1, 305-2, 305-6 306-2 307-1 308-1 401-1, 401-2

Berdampak signifikan pada karyawan Berdampak signifikan pada karyawan

407-1

Berdampak signifikan pada karyawan

Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Kepatuhan Sosial Ekonomi

Berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi

Pemasaran dan Pelabelan

202-1

403-1, 403-2,403-4 404-3

Berdampak signifikan pada pemangku kepentingan Berdampak signifikan pada citra dan reputasi organisasi Berdampak signifikan pada konsumen

Penilaian Sosial Pemasok

Boundary

Nomor Disclosure

Berdampak signifikan pada konsumen

406-1 413-1 414-1 416-2 417-2 419-1

√ √ √

     

√ √

   



 

√ √ √

     

 





 



 

√ √ √ √ √ √ √  

             



35

36

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Validasi dan Review Kami melaksanakan proses validasi dan review dengan tujuan memastikan bahwa laporan memuat konten yang seimbang, yakni di samping memuat kinerja positif, laporan juga memuat informasi atau kinerja yang negatif, selain juga mempertimbangkan masukan-masukan, saran serta pertimbangan dari pemangku kepentingan.

Kontak Person [GRI 102-53] Apabila memerlukan informasi lebih lanjut atau pertanyaan-pertanyaan tentang Laporan ini, silahkan menghubungi:

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Manager Human Resources & Development Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd Wisma Barito Pacific, Star Energy Tower Lantai 3, 8-11 Jalan Let. Jen. S. Parman Kav. 62-63 Jakarta Barat 11410, Indonesia Tel : +62 21 532-5828 Fax : +62 21 532-5307928 www.starenergy.co.id

37

38

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KOMITMEN PADA

KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN “Lebih dari sekedar memenuhi kewajiban, kami merealisasikan beragam program pelestarian dan peningkatan

kualitas lingkungan dengan

komitmen tinggi”. “Atas seluruh komitmen, kualitas pelaksanaan program dan hasil yang ditunjukkan, kembali Wayang

Windu

mendapatkan

penghargaan

PROPER EMAS – penghargaan ke-empat sejak tahun 2003 - kali pertama kepersertaan kami dalam program PROPER“.

39

40

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MAKSUD DAN TUJUAN Saat ini, pemerintahan negara-negara maju maupun berkembang semakin giat menggalang kebersamaan untuk bersama-sama mengurangi jumlah emisi CO2, salah satu penyebab utama terjadinya fenomena cuaca ekstrem dan perubahan iklim skala global. Selain reduksi emisi dari kegiatan industri dan transportasi, masarakat global mengupayakan gerakan pelestarian hutan-hutan di kawasan tropis agar penyerapan CO2 dalam proses fotosintesa berlangsung optimal. Upaya tersebut tertuang dalam Protokol Kyoto, yang mengikat 37 negara-negara industri utama dunia untuk bersama-sama mengurangi jumlah emisi CO2 menjadi sebesar 18% dari kondisi tahun 1990, dalam periode delapan tahun, mulai 2013 sampai 2020. Dalam rangka mendukung masing-masing Negara mencapai target reduksi emisi CO2 sesuai target yang ditetapkan dalam kesepakatan global tersebut dengan biaya yang ekonomis, Protokol Kyoto memperkenalkan 3 mekanisme, yakni: • International Emissions Trading • Clean Development Mechanism (CDM) • Joint Implementation (JI) Sebagai bagian Protokol Kyoto, telah dibentuk United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang bertindak sebagai lembaga pemantau dan penyelenggara mekanisme tersebut di atas.

Perkembangan selanjutnya menunjukkan komitmen negaranegara di dunia tersebut, kemudian diperluas dengan lahirnya kesepakatan dalam Konferensi Iklim melalui Conference of Parties di Paris (COP Paris) tahun 2015, dengan sasaran menjaga pemasanan global berada dibawah batasan 20 C hingga tahun 2030. Persetujuan upaya pengurangan emisi skala global tersebut mengikat 197 negara-negara di Dunia, termasuk Indonesia. Kesepakatan tersebut juga melahirkan prakarsa Sustainable Development Goals (SDGs) yang diterapkan mulai 2015-2030. Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2020 sebesar 26 persen dengan upaya sendiri, jika dibandingkan dengan garis dasar pada kondisi bisnis seperti biasa (business as usual baseline), dan sebesar 41 persen apabila ada dukungan internasional sebagaimana dituangkan dalam prakarsa Sustainable Development Goals (SDGs), pengganti prakarsa Millenium Development Goals (MDGs). SDGs merumuskan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan skala global.

Sebagai bentuk komitmen partisipasi dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan dalam SDGs, Indonesia telah menyusun program inti untuk menurunkan emisi GRK yang meliputi lima bidang, yakni: pertanian, kehutanan dan lahan gambut, energi dan transportasi, industri, serta pengelolaan limbah. Star Energi Geothermal Wayang Windu Limited (SEGWWL) Sebagai bagian dari masyarakat bisnis di Indonesia dan masyarakat dunia, berkomitmen untuk turut berpartisipasi pada upaya bersama tersebut dengan mengoptimalkan potensi reduksi emisi CO2 dari kegiatan operasional PLTP yang dikelola.

Energy listrik bersumberkan panas bumi, salah satu jenis energy terbarukan, memiliki potensi yang sangat besar untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), terutama gas CO2 (karbondioksida). Tingkat emisi GRK dari pembangkit PLT P untuk setiap satuan lbs/MWhr, adalah yang terendah dibandingkan jenis pembangkit berbahan bakar lainnya, seperti ditunjukkan pada tabel ringkas berikut. Jenis Pembangkit PLTP PLTGU PLTU PLTU

Jenis Sumber Energi Geothermal Gas Minyak Bumi Batubara

Satuan Emisi Lbs/MW-hr Lbs/MW-hr Lbs/MW-hr Lbs/MW-hr

Perbandingan Emisi CO2 Sumber Energi Pembangkit Listrik (Lbs/MW/Hr)

Gas Alam

1000

Panas Bumi

250

Minyak 1500

Batubara 2000

Jumlah Ekivalen Emisi CO2

250 1.000 1.500 2.000

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Dalam rangka memaksimalkan potensi reduksi gas rumah kaca dari operasional pembangkit PLTP, kami merealisasikan berbagai program pengelolaan lingkungan dan program operasional yang ramah lingkungan. Programprogram tersebut bermuara pada dua tujuan utama, yakni: • Menjaga dan mengembalikan kelestarian lingkungan bagi kelangsungan operasi pembangkit listrik panas bumi dalam jangka panjang. • Menunjukan partisipasi pada upaya konservasi energi, konservasi air, reduksi emisi gas rumah kaca, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 dan Non-B3 serta perlindungan keaneka ragaman hayati. Untuk menunjukan tingginya komitmen perlindungan lingkunan dan partisipasi pada upaya penurunan emisi CO2, manajemen telah menetapkan kebijakan, sasaran, menyusun program dan melaksanakan program pemantauan serta evaluasi atas capaian kegiatan operasional yang ramah lingkungan.

KEBIJAKAN

Komitmen Perusahaan dalam mengelola operasional sekaligus memelihara lingkungan dituangkan dalam kebijakan “SHE Corporate Policy”, dengan garis besar kebijakan: “Star Energy berkomitmen pada standar kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) tertinggi. Setiap wilayah operasi dikelola secara ramah lingkungan sebagai tempat kerja yang selamat dan aman bagi semua personil dan komunitas di sekitarnya, melalui penerapan berbagai kegiatan mencakup: • Secara proaktif mencegah cidera, penyakit-penyakit akibat pekerjaan, kerusakan asset dan pencemaran lingkungan, menghindari segala bahaya bagi pekerja, kontraktor masyarakat dan lingkungan demi memastikan keberlanjutan bisnis. • Menerapkan strategi keberlanjutan dalam kegiatan sehari-hari dengan melaksanakan efisiensi energi, mengurangi emisi, konservasi air, pengelolaan limbah Bahan Beracun & Berbahaya (B3) dan non B3 serta perlindungan keanekaragaman hayati.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kami meyakini seluruh butir-butir kebijakan lingkungan tersebut telah selaras dengan konsep pembangunan berkelanjutan skala global yang dituangkan dalam SDGs. Berbagai program operasional ramah lingkungan yang kami terapkan bersamaan dengan program-program pelestarian lingkungan yang kami jalankan, sebagaimana diuraikan pada bahasan berikut, kami yakini sejalan dengan berbagai butir rumusan tujuan pembangunan global berkelanjutan (SDG s). Rumusan tujuan dimaksud adalah: • Butir 6 – Air Bersih dan Sanitasi – Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang. • Butir 7 – Energi Bersih dan Terjangkau – Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan, dan modern untuk semua orang. • Butir 13 – Aksi Terhadap Iklim - Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. • Butir 15 – Kehidupan di Darat - Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggundulan hutan, menghentikan dan memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.

DAMPAK, RESPONS DAN MITIGASI WAYANG WINDU GUNA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN [GRI 307-1]

Sebagai wujud komitmen terhadap upaya perbaikan kondisi lingkungan, kami merealisasikan program mitigasi serta perbaikan kondisi dan pengelolaan lingkungan berdasarkan analisa terhadap dampak dari kegiatan operasional dengan ringkasan sebagai berikut.

41

42

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Bentuk Dampak Kebisingan

Sumber Dampak

Program Lingkungan

Pemasangan instalasi rock mufler, pelaksanaan kegiatan pemantauan kebisingan - Pelaksanaan revegetasi di sekitar PS, SS-1 dan well pad Kegiatan Pengeboran, - Pengolahan limbah cair domestic dengan instalasi pengolahan limbah kegiatan domestik, cair (IPLC) limbah non-B3 dan B3, - Pemasangan secondary containment di lokasi fuel & oil storage tempat penyimpanan - Pemeliharaan dan peningkatan unjuk kerja sumur eksisting oli dan solar - Pemanfaatan limbah drilling cutting melalui co-processing Uji sumur, operasional - Penggunaan Bahan R-417a sebagai refrigerant sistem pendingin yang pendingin udara, lebih ramah lingkungan emisi kendaraan dan - Pelaksanaan sistem on line untuk proses well testing pembukaan lahan - Penangkapan emisi H25 menggunakan caustic soda pada saat uji sumur Uji sumur, operasi pembangkit dan menara pendingin

-

Pemborosan sumber daya air

Kegiatan pendukung, perawatan dan pengeboran

-

-

Berkurangnya Keberagaman Hayati

Pembukaan lahan

-

Pencemaran Air dan Tanah Pencemaran Udara

Kemacetan

Mobilisasi alat dan bahan

- - - - - -

Pengisian air basin cooling tower dari unit di sebelahnya pada saat startup Unit 2 Penghilangan kebutuhan make up water di cooling tower dengan direct conact condenser Penggunaan kondesat untuk menggantikan air permukaan pada proses pengeboran dan pengujian pompa pemadam kebakaran Pelaksanaan program revegetasi pada area operasi PLTP dan lahan kritis diluar area operasi (lahan Perhutani atau lahan PTPN) Pelaksanaan program pembibitan tanaman keras dan tanaman akademik Pelaksanaan program penangkaran rusa bekerjasaman dengan PTPN Penjadwalan pengangkutan alat dan bahan Pelaksanaan prosedur pengendalian lalulintas, pengawalan pengangkutan alat/bahan dan kerjasama dengan polisi Perawatan dan perbaikan jalan di ring-road area operasi

Selain itu, dalam rangka memitigasi risiko insiden kecelakaan kerja yang fatal, yang dapat menimbulkan semburan uap yang tidak terkendali, kami telah menetapkan standar operasi yang tinggi dengan menegaskan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama. Kami juga menerapkan standar serupa terhadap mitrakerja dan kontraktor pemasok jasa & barang, terutama yang berkaitan dengan pengerjaan inspeksi di lapangan, yakni di sumur uap maupun di instalasi pembangkit dan transmisi listrik.

Untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur kerja sesuai standar K-3 dan memenuhi seluruh ketentuan dibidang lingkungan, kami melaksanakan screening berkala terhadap kinerja seluruh calon mitra kerja dan kontraktor baru dengan menerapkan Contractor Safety and Health Environmental Management System (CSMS). Dari hasil pemantauan tersebut, selama tahun 2016 tidak ditemukan kasus ketidak patuhan dan karenanya tidak ada sanksi moneter atas ketidakpatuhan.

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KEGIATAN BISNIS KAMI [GRI 201-2]

Salah satu dampak nyata dari terganggunya keseimbangan lingkungan atmosfer akibat emisi GRK (seperti CO2, metana, freon dan sejenisnya) adalah perubahan iklim skala global dengan ciri terjadinya cuaca ekstrem di daerah tertentu, seperti musim panas berkepanjangan dan musim hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan banjir besar untuk daerah dataran, dan longsor untuk daerah pegunungan. Longsor terjadi dipicu dua penyebab utama, yakni kurangnya vegetasi karena alih fungsi kawasan hutan menjadi area perkebunan, dan intensitas hujan yang terlalu tinggi. Perubahan iklim skala global tersebut juga berpengaruh secara finansial terhadap kegiatan operasional kami. Terganggunya keseimbanga ekosistem di daerah perbukitan di dekat jalur pipa uap panas bumi, membuat

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

lereng bukit yang telah berubah fungsi menjadi area pertanian tidak mampu menahan intensitas hujan yang tinggi. Pada awal bulan Mei 2015, lereng tersebut akhirnya longsor, mengakibatkan jalur pipa terdekat terputus, dan membuat kami harus menghentikan kegiatan operasional pembangkitan listrik. Penghentian kegiatan operasional tersebut berlangsung selama beberapa bulan, berdampak kepada kehilangan potensi pendapatan dari penjualan listrik kami.

Setelah melakukan perbaikan-perbaikan secara fisik melalui program Re-instatement, kami dapat melakukan kegiatan operasional kembali pada akhir tahun 2015, dan terus berangsur untuk pengoperasian full capacity di tahun 2016.

PENGELOLAAN POTENSI GEOHAZARD BERBASIS RESIKO DI AREA PLTP WAYANG WINDU

Terkait dengan kejadian longsor di tahun 2015, Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd berinisiatif untuk melakukan pengelolaan resiko potensi tanah longsor di sekitar area PLTP Wayang Windu yang mungkin berdampak langsung terhadap keselamatan dan fasilitias perusahaan.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Tidak hanya tanah longsor (landslide), namun pengelolaan ini juga meliputi seluruh tipe geohazard lainnya yaitu kegagalan lereng (slope failure), aliran debris (debris flow) dan jatuhan batu (rock fall). Pengelolaan geohazard dilakukan dengan sistematis melalui tahapan berikut ini: a. Pemetaan area berpotensi geohazard berdasarkan pengamatan visual lapangan untuk mengidentifikasi adanya ciri-ciri rawan geohazard seperti: jenis tanah, kemiringan lereng, retakan tanah, mata air, jejak longsor purba, batuan dan sebagainya. b. Penilaian tingkat resiko di setiap area berdasarkan peluang kejadian dan dampak yang mungkin ditimbulkan. c. Pemilahan area berdasarkan tingkat resikonya: rendah, menengah, dan tinggi. d. Penentuan tindakan mitigasi setiap area berdasarkan tingkat resikonya. Resiko rendah: monitoring periodik secara visual. Resiko menengah: monitoring periodik dengan menggunakan alat pantau seperti inklinometer, ekstensometer, dan nuki-ita. Resiko tinggi: countermeasure dan monitoring periodik dengan alat pantau.

43

44

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN



• •

Khusus untuk area resiko tinggi, kajian engineering akan dilakukan untuk menilai faktor keamanan lereng melalui kajian numerik dan merancang countermeasure bila faktor keamanannya lebih rendah dari persyaratan. Pembangunan countermeasure sesuai rancangan. Evaluasi ulang tingkat resiko berdasarkan hasil monitoring periodik. Bila hasil monitoring



menunjukkan pergerakan tanah yang progresif, maka dilakukan penilaian ulang tingkat resiko dimulai dari tahapan (a) dan seterusnya. Dengan melakukan pengelolaan resiko potensi geohazard secara sistematis seperti dijelaskan di atas, diharapkan tingkat resiko geohazard dapat diturunkan sampai batas yang bisa diterima.

Tipe-Tipe Geohazard Pemetaan area rawan geohazard harus mempertimbangkan semua tipe geohazard yang ditunjukkan dalam Tabel 1 di bawah ini. Setiap tipe memiliki ciri khas masing-masing sehingga penanganannya berbeda satu dengan yang lainnya.

Tanah Longsor (Landslide)

Kegagalan Lereng (Slope Failure)

Ciri Umum • Kemiringan lereng < 30 degree • Kecepatan gerakan lambat (0.01-10 mm/day) • Jenis tanah clayey soils and weathered rocks

Ciri Umum • Kemiringan lereng > 30 degree • Kecepatan gerakan sangat cepat • Jenis tanah residual soils, highly weathered or jointed rocks

Aliran Debris (Debris Flow)

Jatuhan Batu (Rock Fall)

Ciri Umum • Kemiringan lereng > 3 degree dan < 15 degree • Kecepatan gerakan sangat cepat • Mengandung material dari collapsible slopes

Ciri Umum • Kemiringan lereng > 60 degree • Kecepatan gerakan sangat cepat • Berupa jatuhan bebas atau gerakan menggelinding batu dan boulder.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Kondisi Umum di Area Panas Bumi Lokasi panas bumi selalu berada di atas sedimen yang berasal dari runtuhan besar suatu gunung. Bila sedimen ini berada di lereng yang memiliki kemiringan melebihi nilai tertentu serta dipicu oleh turunnya kekuatan geser tanah akibat tingginya muka air tanah, maka tanah longsor akan sangat mungkin terjadi.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Oleh karena itu, pengelolaan potensi tanah longsor di area panas bumi sangat diperlukan. Kondisi tanah yang umum dijumpai di area panas bumi antara lain: • Perbukitan dengan kemiringan lereng 20o-45 o bahkan lebih miring • Lapisan tanah colluvium dengan tebal 2-15 meter seperti dalam Gambar 3 • Muka air tanah yang cukup tinggi

Colluvium merupakan tanah dari pelapukan yang sangat mudah bergerak akibat gaya gravitasi. Bila colluvium ini berada di suatu lereng yang cukup miring dan muka air tanahnya cukup tinggi, maka potensi gerakan colluvium ini sangat tinggi. Gerakan lapisan tanah colluvium ini menjadi penyebab umum longsoran yang terjadi di area panas bumi.

Pemetaan dan Penilaian Resiko

Kondisi area panas bumi pada umumnya

Kegiatan pemetaan diawali dengan pre-survey dan dilanjutkan dengan site survey. Berdasarkan hasil site survey ini dilakukan penilaian resiko (risk assessment). Kegiatan yang dilakukan selama presurvey adalah pengumpulan data dan interpretasi topografi. Data yang dikumpulkan adalah geological, stratigrafi, lithologi, topografi, data curah hujan, sumur existing, jalur transmisi dan hasil studi sebelumnya. Data-data ini diinterpretasikan sehingga menghasilkan peta interpretasi topografi. Dengan peta ini, sebelum site survey kita sudah mengetahu area-area yang merupakan huge collapse deposition, talus, bedrock, patahan, dan sebagainya, sehingga sudah bisa diperkirakan area-area yang berpotensi geohazard.

Kondisi tanah yang umum dijumpai di area panas bumi

45

46

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

PRE-SURVEY

SITE SURVEY

RISK ASSESSMENT

RISK matrix, countermeasure and monitoring plan

Tambahan Penilaian Resiko

Site survey dilakukan oleh 3 ahli yaitu geologist, landslide engineer dan hydrogelogist. Geologist bertugas mengenali fenomena geologi yang terkait dengan geohazard seperti adanya retakan tanah, fenomena rayapan, dan sebagainya. Landslide engineer melakukan penilaian kestabilan lereng. Hydrogelogist bertugas mengidentifikasi sistem aliran air dan mencari mata air sebagai indikasi ketinggian muka air tanah. Hasil dari site survey ini didokumentasikan dalam Inspection Check Sheet yang berisi: • Name of the location including latitude, longitude, elevation • Date of Inspection • Name of Inspector • Plan View • Photographs of Findings • Risk Assessment • Risk Evaluation: Countermeasure – Special Monitoring – Regular Monitoring • Conceptual countermeasure (if required) • Special monitoring plan (if required)

Peta interpretasi topografi

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Contoh inspection check sheet

Pemilahan Tingkat Resiko dengan Matriks Resiko Setelah penilaian resiko (risk assessment) dilakukan pemilahan tingkat resiko dengan menggunakan matriks resiko (risk matrix). Resiko didefinisikan sebagai perkalian antara tingkat keaktifan geohazard dan tingkat dampak terhadap fasilitas. Definisi tingkat keaktifan ditunjukkan pada Tabel 2, sedangkan definisi dari tingkat dampak terhadap fasilitas dijelaskan di Tabel 3.

Resiko dibagi menjadi 3 kategori yaitu: • rendah (warna hijau) • menengah (warna kuning) • tinggi (warna merah)

Pada area beresiko rendah (hijau) dilakukan regular inspection, sedangkan pada area beresiko menengah (kuning) dilakukan special monitoring yaitu monitoring dengan alat pantau seperti inklinometer, extensometer dan nuki-ita. Khusus pada area beresiko tinggi (warna merah) akan dilakukan kajian engineering untuk mengevaluasi faktor keamanan lereng dan merancang countermeasure bila faktor keamanan masih di bawah persyaratan.

47

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Tabel 2. Tingkat keaktifan dari geohazard Level III (High)

Landslide

Slope Failure

Rock fall

Debris Flow

• Completely loose rocks, • Obvious open cracks are • New slope failure which are removable observed. is observed in the by manual power, are • Slope is located around the surrounding slope distributed active landslide. • Open cracks with continuity are observed

Remarks

• Phenomena • Riverbed gradient is over 15 which obviously degrees, and new gully erosion affect facility in is observed the rainy season • New debris flow deposition is are observed observed on the riverbed around the facility

• Phenomena • Riverbed gradient is over 15 • Trace of slope failure is • Loose rocks, which are II • Unclear cracks are which are degrees not removable by manual observed observed (Middle) assumed to • Debris flow deposition covered power are distributed • Unclear cracks are • Recent activity is not affect facility in by grasses or bushes is • Local rock fall is observed observed, but local activity the rainy season observed on the riverbed observed • Surface creep is such as small failure is are observed observed observed around the facility I (Low)

• Old landslide landform is observed • Old cracks/steps are observed

• Trace of slope failure is • No loose rock and observed boulder are observed • No cracks are observed

• Unclear • Riverbed gradient is over 15 phenomenon degrees is observed • Debris flow deposition covered around the by trees is observed on the facility riverbed

Tabel 3. Tingkat dampak terhadap fasilitas Level

Landslide

3 (High)

• Facility has severe damage • It will take a month or more for facilities to be recovered

2 (Middle) 1 (Low)

• Facility has normal damaged • It will take a week or more for facilities to be recovered • Facility has taken a slight damage • It will take a few days to repair the facilities

Pemantauan Gerakan Tanah Apapun tingkat resiko-nya, selalu ada rekomendasi monitoring (inspection). Bila resikonya rendah, monitoringnya berupa inpeksi visual. Bila resikonya menengah atau tinggi, monitoringnya memerlukan alat ukur gerakan tanah seperti extensometer, nuki-ita, inclinometer, rain gauge dan piezometer. Extensometer dan nuki-ita mengukur gerakan tanah permukaan. Extensometer cocok untuk mengukur gerakan tanah pada suatu lereng yang jarak antara titik

Influence to facility

48

3

2 1

Matriks resiko

Special Monitoring

< Zone II > Countermeasure

< Zone I > Countermeasure

Regular Inspection

Regular Inspection

Special Monitoring

Regular Inspection I

Special Monitoring II

Activity

< Zone II > Countermeasure III

bergerak dan titip tetapnya cukup jauh, sedangkan nukiita cocok untuk mengukur gerakan akibat retakan tanah. Inclinometer digunakan untuk mengidentifikasi gerakan di bawah permukaan sehingga bisa mengidentifikasi kedalaman bidang gelincir (slip surface). Rain gauge untuk mengukur curah hujan, sedangkan piezometer digunakan untuk mengukur tinggi muka air tanah. Data curah hujan dan data muka air tanah digunakan sebegai pendukung analisa apakah gerakan tanah yang terjadi berhubungan erat dengan ketinggian muka air tanah dan curah hujan.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

Alat ukur untuk monitoring geohazard

Tanpa monitoring geohazard, tidak bisa diketahui apakah terjadi gerakan tanah atau tidak, sehingga sudah pasti tidak akan ada tindakan apa pun. Akibatnya, bila gerakan tanah terjadi pada area tersebut, dampak kerugian yang diakibatkan akan sangat besar karena tidak terkontrol sama

sekali. Sebaliknya, bila dilakukan monitoring geohazard, bila terjadi gerakan tanah, sudah bisa diketahui sejak dini sehingga tindakan mitigasi bisa direncanakan dengan baik dan dampak kerugian yang mungkin ditimbulkannya bisa ditekan.

With Monitoring

No monitoring No action to the in-progress ground movement since noody knew it Landslide occur and causes very significant impact

I

IV III II Year

Rate of Ground Movement

Rate of Ground Movement

Without Monitoring

may fail, but has its lowest impact

Ground movement can be indentified before level III React to the monitoring data by design countermeasure Apply countermeasure (if feasible) Ground movement can be stopped OR the impact can be reduced by evacuation

I

II

IV III

safe Year

Konsep geohazard monitoring

Apalagi diketahui suatu gerakan tanah, tindakan akan diambil sesuai dengan tingkat kecepatan gerakan permukaan tanah. Tingkat kecepatan gerakan tanah dibagi menjadi 4 level. Pada Level-4 maka sudah harus dilakukan proses evakuasi.

49

50

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Contoh Kasus Gerakan Tanah Nuki-ita N4 dipasang di sisi Utara dari mahkota longsoran Cibitung. Pemantau menunjukkan kenaikan level kecepatan gerakan memasuki Level 2 dan hampir menuju Level 3. Karena hampir menuju Level 3, peringatan larangan akses menuju area terdampak dikeluarkan. Beberapa hari setelah larangan ini

Contoh hasil pemantauan geohazard

dikeluarkan, kegagalan lereng (slope failure) terjadi, namun tidak menimbulkan dampak bagi keselamatan maupun fasilitas karena peringatan sudah diberikan sebelumnya. Contoh ini menunjukkan keberhasilan dari monitoring geohazard.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd telah menerapkan pengelolaan geohazard berbasiskan pada resiko. Berdasarkan pengalaman 2 tahun terakhir, pengelolaan geohazard ini dirasakan cukup efektif dan efisien. Isu-isu geohazard yang muncul bisa ditangani secara sistematis dan menyeluruh. Monitoring geohazard juga telah terbukti beberapa kali berhasil memprediksi terjadinya longsoran sehingga dampak yang ditimbulkannya bisa ditekan.

Pengelolaan geohazard berbasis resiko ini akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Diharapkan resiko longsoran dapat dikelola dengan baik sesuai harapan dari semua pemangku kepentingan.

KEANEKARAGAMAN HAYATI Topografi wilayah kerja pertambangan (WKP) kami seluas 12.960 Ha berupa pegunungan dengan lembah dan bukit berlokasi di ketinggian sekitar 1.700-2.000 m di atas permukaan laut. Ekosistem di sekitar wilayah operasional Wayang Windu dekat dengan kawasan hutan lindung dan hutan produksi, berupa hutan hujan pegunungan rendah (tropical lower mountain forest). Kondisi geografis sekitar merupakan perbukitan serta diapit dua gunung, sehingga setiap kegiatan yang berpotensi merubah bentang alam, meliputi: pembersihan lahan (land-clearing) untuk kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pembangunan jaringan pipa di kawasan hutan lindung dapat menimbulkan perubahan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar.

Untuk memitigasi risiko dampak tersebut kami menerapkan skema ramah lingkungan (green field) sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan hidup serta menjalankan beragam langkah protektif meliputi : • Pelaksanaan inventarisasi flora dan fauna • Penyiapan area penampungan tanah kupasan (disposal area) sebagai bagian persiapan tahap reklamasi.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN





LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Pembatasan interaksi pelaksana proyek di lokasi kawasan hutan lindung untuk meminimalisir kontak dengan habitat maupun spesies yang ada didalamnya. Melakukan pembibitan di Nursery yang ada di lokasi proyek

Program Biodiversity - Realisasi Program Revegetasi dan Rehabilitasi [GRI 304-3]

A. Upaya Revegetasi di Re-charge Area Sebagai program tahunan, kami juga terus melakukan upaya peningkatan kualitas habitat di sekitar kawasan kegiatan operasional dengan melakukan program revegetasi, terutama di lahan-lahan kritis. Selama tahun 2016 kami melakukan penyulaman terhadap tanaman mati dengan jumlah total 25.049 pohon yang terdiri kayu putih (eucaliptus deglupa), kopi, rasamala, pinus, kibadak, gemlina, alpukat, nangka dan kaliandra. untuk kelanjutan program revegetasi dan rehabilitasi pada area re-charge yang berdekatan dengan lokasi sumur produksi MB-D, WW-Q dan WW-A dengan luas lahan 17,26 ha. Kami melibatkan Masyarakat setempat dalam program tersebut sejak saat perencanaan, penanaman, juga dalam tugas perawatan pohon. Dengan realisasi penanaman pohon tersebut, akumulasi jumlah tanaman penghijauan sejak tahun 2002 sampai dengan akhir tahun 2016 adalah 614.476 batang pohon. Kegiatan penanaman pohon tersebut diharapkan mampu memitigasi dampak negatif GRK dengan menyerap setara 9.481,7 ton CO2e per tahun (asumsi semua pohon hidup). Meyakini bahwa program revetgeasi memberikan berkontribusi besar terhadap kelestarian lingkungan dan juga keberlanjutan ketersediaan steam untuk kegiatan operasional Perusahaan, kami bertekad melanjutkan program tersebut sesuai peta rencana revegetasi yang telah disusun bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.

51

52

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Akumulasi Realisasi Penanaman Pohon di Lapangan Wayang Windu 2002-2013 Tahun 2002 2003 2004   2005 2006   2007 2008  

2009 2011

2012 2013

2014 2015 2016

Lokasi

Jumlah dan Jenis Pohon

Soil Disposal Unit 1 46 Ha Hutan sekitar Wellpad WW-A Hutan sekitar Wellpad WW-A Area Power Plant dan Perkebunan The Area Power Plant dan Perkebunan The Area Power Plant 300 Ha Lahan Perhutani Area Power Plant Area Kritis sekitar WWS, MB-D, MB-A, MB-D Wellpad ± 20 Ha Area Kritis sekitar WW-Q dan MB-D Bridge ± 15 Ha 20 Ha Lahan Kritis di sekitar Danau Aul MB-C Wellpad area

Internal Power Plant : PS, SCC area, Well Pad Ares, MB-D Bridge, WW Village, Low Point Sukaratu, Low Point Cibolang , Warehouse-1, Warehouse-2 dan SS-1 area Area terbuka sepanjang jalur pipa warehouse WW-A, WW-S dan MB-D Re-charge area dekat sumur produksi MB-A, MB-B, WW-S dan WW-A Re-charge area dekat WW-Q 7 Ha Lahan PtPN VIII Kertamanah (MBD Corridor & WWQ) 9,7% Ha Lahan Perhutani (Cibitung dan WWA) 0,5 Ha Lahan Perhutani (Earth Day - SCC)

13,000 Pinus 45,980 Eucalyptus sp; 7,360 Persea Americana 80,000 Pohon Murbei 7,500 Suren, 2,700 Eucalyptus Sp 1,000 Pohon Silver Oak 3,000 Pohon Silver Oak 3,00,000 Bibit Pohon Kopi Arabika 12,100 Suren, Silver Oak & Cyprus 5,803 Altingia Excels; 4,096 Toona Sureni; 3,818 Eucalyptus Sp; 9,214 Eucalyptus Flatifolia; 4,800 Cyprus; 1,022 Accacia Decuren; 4,802 Persea Americana. Total Pohon 33,555 38,825 Eucalyptus Sp

6,500 Suren, 4,400 Damar; 2,200 Silver Oak; 8,800 Eucalyptus Sp. Total 22,000 Berbagai pohon kayu : 4,894 Eucalyptus Sp; 4,894 Silver Oak, 4,894 Cyprus. Total 14,682 Total 2,785 pohon 1,114 Suren; 426 Sengon; 239 Sobsi dan jenis lain seperti Huru, Kihujan, Bungur, Eucalyptus sehingga total mencapai 2,100 pohon 7900 pohon yang terdiri dari Puspa, Rasamala, Manglid Baros, Eucalyptus, Semgon dan Suren 5000 pohon yang terdiri dari kayu putih, suren, rasamala, alpukat, baros, sengon, pinus, puspa 8,432 Pohon (Kopi, Kayu Putih) 16,267 Pohon (Kayu Putih, Rasamala, Pinus, Kibadak, Gemina, Alpukat, Nangka, Kaliandra) 350 Pohon (Kayu Putih, Rasamala, Pinus)

Luas Lahan yang Direhabilitasi

Jumlah Pohon

Jumlah Pohon

Jumlah Pohon

Jumlah Pohon

Jumlah Pohon

2.785

2.100

7.900

5.000

25.049

Batang

Luas Lahan 4,5 Ha

2012

Batang

Luas Lahan 5,25 Ha

2013

Batang

Luas Lahan 6 Ha

2014

Batang

Luas Lahan 6 Ha

2015

Batang

Luas Lahan 17,26 Ha

2016

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

B.

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Revegetasi pada Lahan Pasca Longsor Cibitung Peristiwa tanah longsor yang terjadi pada tanggal 5 Mei 2015, menyebabkan hilangnya lahan dan vegetasi seluas ± 10 Ha. Kondisi tersebut membuat kami memasukkan program revegetasi areal tanah longsor sebagai salah satu program pengelolaan lingkungan jangka panjang.

Program ini kami laksanakan bekerja sama dengan IPB dalam melakukan studi pemulihan lahan longsor. Berdasarkan hasil dari studi tersebut dilaksanakan kegiatan revegetasi lahan, dengan tujuan utamanya adalah mengembalikan fungsi lahan dan menstabilkan tanah. Selain melakukan kegiatan penanaman secara mandiri kami juga bekerja sama dengan instansi pemerintah, Perhutani, untuk melakukan revegetasi.

Lokasi bagian bawah mahkota

Lahan untuk revegetasi dibagi jadi dua; Pertama adalah lahan dibagian mahkota. Pada lokasi seluas 1,26 ha ini, kami melakukan kegiatan penanaman secara mandiri. Jenis tanaman yang ditanam adalah akar wangi (vetiver atau Vetiveria zizanioides) dan rumput gajah mini (Pennisetum purperium schamach). Tanaman akar wangi berfungsi sebagai menahan laju erosi tanah karena akarnya yang panjang sehingga bisa mengikat tanah, sementara rumput gajah mini berfungsi untuk menutup secara cepat luasan lahan.

Luasan Lahan Longsor

Kedua adalah lahan dibagian bawah dari mahkota. Pada lahan seluas kurang lebih 6 ha ini, kami melakukan revegetasi bekerja sama dengan pihak Perhutani, yang disepakati akan berlangsung selama 10 tahun. Kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan penanaman, penanaman hingga pemeliharaan tanaman. Jenis tanaman yang ditanam pada tempat tersebut adalah Pinus, Kibadak, Alpukat, Rasamala, dan Manglid Baros dengan jumlah tanaman yang ditanam sebanyak 6.897 pohon.

53

54

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Foto sebelum revegetasi (kiri) dan setelah revegetasi (kanan)

Revegetasi di lahan bekas longsor

Kegiatan revegetasi merupakan sebagian dari upaya mitigasi longsor yang telah dilakukan. Upaya lain yang juga telah dilakukan diantaranya Studi Geohazard Mapping untuk memetakan area-area lain yang berpotensi mengalami longsor, monitoring berkelanjutan pada areaarea berpotensi longsor, serta kerja sama dengan pihakpihak terkait (Pemerintahan setempat, Perhutani, PTPN dan warga sekitar) sebagai bagian upaya pencegahan bahaya longsor.

Pemantauan Flora & Fauna, Perlindungan Fauna Langka [GRI 304-3, 304-4] Pemantauan flora pada hutan alam yang berdekatan dengan lokasi pengeboran sumur kami lakukan menyeluruh, mencakup 9 lokasi pemantauan, yaitu: WWS, WWA, MBE, MBA, MBB, MBC, SS-1, MBD, dan WWQ. Pemantauan Flora • Lokasi 1 (WW-S) Hasil kajian flora pada lokasi WW-S menunjukan presentase yang cukup merata. Berdasarkan hasil

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

presentase terdapat jenis yang paling mendominasi yaitu: Saninten (Castanopsis argentea) Indek Nilai Penting (INP) 107,74. Jenis Saninten merupakan spesies yang paling mendominasi, dengan kerapatan, frekuensi dan diameter sedang. Hal ini, menunjukkan kondisi hutan pada wilayah ini dikategorikan sebagai hutan primer yang masih stabil

• Lokasi 2 (WWA)

Hasil kajian flora pada lokasi WW-A menunjukan presentase yang cukup merata. Berdasarkan hasil presentase terdapat jenis yang paling mendominasi yaitu: Ki Salam (Syzygium lineatum) Indek Nilai Penting (INP) 45,27 dan Kalimorot dengan INP 43,67. Jenis Ki Salam merupakan spesies yang paling mendominasi, dengan kerapatan sedang, frkuensi dan diameter rendah. Sedangkan, jenis Kalimorot memiliki kerapatan sedang dan frekuensi rendah, dan diamter sedang. Hal ini, menunjukkan kondisi hutan pada wilayah ini dikategorikan sebagai hutan primer yang masih stabil.

Kondisi vegetasi di hutan alam MBE (Sekitar Situ Aul)

adalah Puspa (Schima wallichii), Pasang Taritih (Lithocarpus korthalsii), Ki Hujan (Engelhardia spicata), Cerem (Macropanax dispermus), dan Beunying (Ficus fistulosa).

• Lokasi 4 (MBA)

Kondisi Vegetasi Hutan Sekitar WWA

Hasil kajian flora pada lokasi 4 menunjukan dari presentase cukup merata. Jenis yang paing mendominasi adalah Ki Jeruk (Lavanga sarmentosa) Indek Nilai Penting (INP) paling tinggi yaitu 33,97. Ki Jeruk merupakan spesies yang paling mendominasi dengan niai kerapatan dan frekuensi rendah dan diameter sedang. Hal ini, menunjukkan kondisi hutan pada wilayah ini dikategorikan sebagai hutan primer yang masih stabil.

• Lokasi 5 (MBB)

• Lokasi 3 (MBE – Situ Aul)

Keberadaan vegetasi di Situ Aul ini termasuk kedalam zona montana, yakni berada pada ketinggian ±1.800 mdpl. Komposisi vegetasi tersusun oleh kategori pohon, tiang, pancang, anakan, tumbuhan bawah, epifit, dan pemanjat (climber). Jenis vegetasi pepohonan yang umum ditemukan diantaranya

Hasil kajian flora pada lokasi 5 menunjukan dari presentase memiliki keseimbangan antara jenis yang tidak dominan, dan yang mendominasi Jenis yang paling mendominasi adalah Huru (Litsea sp.) Indek Nilai Penting (INP) paling tinggi yaitu 57,79 dan Puspa (Schima walichii) dengan INP 55,55. Jenis Huru merupakan spesies yang paling mendominasi dengan niai kerapatan dan frekuensi sedang dan diameter rendah. Sedangkan, nilai kerapatan dan frekuensi rendah, dan diameter tinggi.

55

56

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Hal tersebut, menunjukkan kondisi hutan pada wilayah ini dikategorikan sebagai hutan primer yang masihstabil. Lokasi 6(MBC) Pemantauan di lokasi 6 dikhususkan pada areal hutan tanaman sekitar Well Pad MBC. Pemantauan topik flora-fauna pada lokasi ini didasari dengan adanya aktivitas program sumur make-up. •

Lokasi6 (MB-C) Lokasi Well pad MBC tergolong area dengan keragaman jenis tumbuhan yang rendah, karena

telah terjamah oleh aktivitas pertanian sayur oleh masyarakat lokal. Jenis tumbuhan yang ditemukan antaralain komoditas sayuran seperti Kentang, kol, dan wortel. Tumbuhan selain komoditas sayuran yang ada di lokasi ini meliputi Pinus (Pinus merkusii), Cemara (Cassuarina junghuhniana), kayu Putih (Melaleuca leucadendra), Salamander (Grevillea robust), Suren (Toona sureni), Ki Hiur (Castanopsis javanica), danDekres.

Aktivitas pertanian masyarakat lokal di sekitar Well Pad MBC

Suren (Toona sureni)

Pohon Kayu Putih (Melaleucaleucadendra).

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA









MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Lokasi 7 (SS-1) Pemantauan di lokasi 7 yaitu area Separator Station. Kondisi lingkungan disekitar titik tersebut merupakan perkebunan teh dan bagian selatan merupakan area revegetasi dari SEG yang ditanami oleh pohon Pinus (Pinusmerkusii). Vegetasi di lokasi SS-1 masih di dominasi oleh jenis lokal, hal ini menunjukkan bahwa altivitas SEGWWL di area SS-1 tidak memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kelangsungan hidup vegetasi lokal/ native.

Lokasi 8 (MBD) Pemantauan di lokasi 8 yaitu area Well Support MBD. Lingkungan disekitar titik tersebut merupakan lahan terbuka yang digunakan sebagai perkebunan holtikultura. Titik MBD memiliki ruang sebagai area revegetasi di sebelah utara. Pada area tersebut tercatat jenis Silver Oak (Grevillea robusta), Kalites/ Kayu Putih (Eucalyptus deglupta), dan Dekres (Acacia leucophloea). Silver Oak merupakan tumbuhan introduksi dari Australia, sedangkan Kalites dan Dekres merupakan tumbuhan native.

Lokasi 9 (WWQ) Titik Well Drilling WWQ berada pada koordinat 791043m E – 9204748m S dan berada pada ketinggian ± 1.800 mdpl. Batas dalam titik WWQ ditanami oleh Silver Oak (Grevillea robusta), Kalites/ Kayu Putih (Eucalyptus deglupta), dan Dekres (Acacia leucophloea). Kondisi lingkungan di sekitar Titik WWQ merupakan lahan terbuka yang dimanfaatkan masyarakat sebagai perkebunan. Jenis-jenis vegetasi tersebut lebih rapat dibandingkan dengan titik MBD hasil revegetasi. Tapak luar WWQ memiliki lahan terbuka seluas ±500 m2 yang semula digunakan sebagai lahan dumping.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN



LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Pada Tahun 2016, lahan tersebut kami manfaatkan sebagai area revegetasi. Jenis-jenis tumbuhan yang sudah ditanam diantaranya Puspa (Schima wallichii), Saninten (Castanopsis argentea), Baros (Magnolia macklottii), Suren (Toona sureni), dan Silver Oak.

Pemantauan dan Perlindungan Fauna

Pemantauan fauna kami lakukan di sembilan lokasi, yaitu WWS, WWA, MBA, MBB, MBE, MBC, SS-1, MBD, dan WWQ. Lokasi-lokasi tersebut berada di sekitar Gunung bedil, Gunung Wayang, Gunung Malabar, Situ Aul dan area terbangun.

Pemantauan fauna pada bulan tahun 2016 berhasil mencatat 21 jenis burung dari 19 Famili yang berhasil ditemukan di lokasi pemantauan. Dari enam lokasi terdapat beberapa jenis burung yang sering dijumpai di berbagai tipe habitat, yaitu Walet linci (Colocallia linchi), Tekukur biasa (Streptopelia chinensis), Cucak kutilang (Pycnonotusaurigaster) dan Wiwik kelabu (Cacomantismerulinus). Dari seluruh areal pemantauan tercatat 2 jenis burung termasuk ke dalam kategori dilindungi berdasarkan UU No.4 tahun 1999 tentang Kehutanan dan PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar yaitu elang hitam (Ictinaetus malaiensis) dan cekakak sungai (Halcyon chloris). Kedua jenis burung ini ditemukan di kawasan hutan alam tepatnya di sekitar areal WWS , MBB dan MBA.

Sebayak 19 jenis burung dinyatakan termasuk ke dalam kategori berisiko rendah berdasarkan Daftar Red List IUCN 2015. Jenis burung-bung ini dapat dijumpai di kawasan hutan alam dan lahan budidaya. [GRI304-4]

57

58

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Ikhtisar Utama

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Status Konservasi burung di area internal SEGWWL No.

Nama Indonesia

Nama Ilmiah

1

Tekukur biasa

Streptopelia chinensis

3

Cinenen pisang

Orthotomus sutorius

Sikatan biru

Cyanoptila cyanomelana

Bentet Kelabu

Lanius scach

Srigunting kelabu

Dicrurus leucophaeus

2 4 5 6 7 8 9

10

11

12

13

Anis gunung

Turdus poliocephalus

Wiwik kelabu

Cacomantis merulinus

Cinenen kelabu

Orthotomus sepium (ruficeps)

Kepodang emas

Oriolus chinensis

Celadi Ulam

Dendrocopos macei

Jalak suren

Cucak Kutilang

Puyuh Gonggong Jawa

Sturnus contra Picnonotus aurigaster Arborophila javanica

14

Elang Hitam

Ictinaetus malaiensis

16

Beluk Ketupa

Ketupa ketupu

Burung gereja Erasia

Passer montanus

15 17

18

19

20

21

Cekakak sungai

Halcyon chloris

Walet Linchi

Collocalia linchii

Cincoang coklat

Kacamata biasa

Perenjak jawa

Brachypteryx leucophrys Zopterops palpebrosus

Status Konservasi IUCN

CITES

UU

PP

LC LC LC LC LC LC LC

LC

LC LC

LC

LC

II II

D

D

D

LC

LC

Prinia familiaris

Sumber: Hasil Pemantauan Lapangan Mei 2016. Status Konservasi berdasarkan UU No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan, PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan, CITES dan Satwa Liar dan IUCN red list. (2015). LC = Least Concern(Resiko Rendah), D = Dilindungi, II = Kategori Apendiks (dapat diperdagangkan)

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

Status konservasi burung yang ditemukan di Situ Aul dan Sekitarnya (Lingkungan Eksternal SEGWWL) No

Family

Nama Ilmiah

1 Accipitridae

Pernis ptilorhynchus

3 Phasianidae

Arborophila javanica

5 Rallidae

Amaurornis phoenicurus

7 Columbidae

Chalcophaps indica

9 Cuculidae

Cacomantis merulinus

2 Falconidae

Falco moluccensis

4 Turnicidae

Turnix suscitator

6 Columbidae

Streptopelia chinensis

8 Psittacidae

Loriculus pusillus

10 Apodidae

Collocalia linchi

12 Alcedinidae

Alcedo meninting

11 Apodidae

Apus pacificus

13 Alcedinidae

Halcyon cyanoventris

15 Capitonidae

Megalaima corvina

14 Alcedinidae

Halcyon chloris

16 Capitonidae

Megalaima armillaris

18 Hirundinidae

Hirundo tahitica

17 Picidae

Dendrocopos macei

19 Campephagidae

Pericrocotus miniatus

21 Aegithinidae

Aegithina tiphia

20 Campephagidae

Hemipus hirundinaceus

22 Pycnonotidae

Pycnonotus aurigaster

24 Laniidae

Lanius schach

23 Pycnonotidae

Pycnonotus bimaculatus

25 Turdidae

Brachypteryx leucophrys

27 Timaliidae

Malacocincla sepiarium

26 Turdidae

Myophonus glaucinus

28 Timaliidae

Napothera epilepidota

30 Timaliidae

Stachyris melanothorax

29 Timaliidae

Pnoepyga pusilla

Nama Indonesia

Dist

UU

IUCN

CITES

Sikepmadu Asia

-

D

-

App. II

Puyuhgonggong Jawa

E

-

-

-

Kareo Padi

-

Alapalap Sapi

Gemak Loreng Tekukur Biasa

Delimukan Zamrud

-

-

-

-

-

-

-

-

Walet Linci

-

Rajaudang Meninting

App. II

-

E

Kapinis Laut

-

-

Serindit Jawa

Wiwik Kelabu

D

-

-

-

-

NT

App. II

-

-

-

-

-

-

-

-

-

D

-

-

-

-

Cekakak Jawa

E

D

-

-

Takur Bututut

E

D

-

-

Caladi Ulam

-

-

-

-

-

-

-

Cekakak Sungai Takur Tohtor

Layanglayang Batu Sepah Gunung Jingjing Batu

Cipoh Kacat

Cucak Kutilang Cucak Gunung

Bentet Kelabu

Cingcoang Coklat

-

E -

Ciungbatu Kecil-Sunda

E

Berencet Berkening

-

Pelanduk Semak Berencet Kerdil

Tepus Pipi-perak

D

D -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

E

D

-

-

59

60

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Ikhtisar Utama

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

No

Family

Nama Ilmiah

31 Timaliidae

Pteruthius flaviscapis

33 Sylviidae

Tesia superciliaris

35 Sylviidae

Megalurus palustris

37 Sylviidae

Orthotomus sepium

39 Muscicapidae

Ficedula hyperythra

32 Timaliidae 34 Sylviidae

Pteruthius aenobarbus

Cettia vulcania

36 Sylviidae

Orthotomus ruficeps

38 Sylviidae

Phylloscopus trivirgatus

40 Muscicapidae

Ficedula westermanni

42 Paridae

Parus major

44 Dicaeidae

Dicaeum sanguinolentum

46 Nectariniidae

Anthreptes singalensis

48 Nectariniidae

Aethopyga eximia

50 Zosteropidae

Zosterops palpebrosus

52 Estrildidae

Lonchura punctulata

54 Dicruridae

Dicrurus leucophaeus

41 Muscicapidae

Culicicapa ceylonensis

43 Sittidae

Sitta azurea

45 Dicaeidae

Dicaeum trochileum

47 Nectariniidae

Cinnyris jugularis

49 Nectariniidae

Arachnothera longirostra

51 Zosteropidae

Zosterops montanus

53 Oriolidae

Oriolus chinensis

Nama Indonesia Ciu Besar

Dist

UU

IUCN

CITES

-

-

-

-

E

-

-

-

Ciu Kunyit

E

Ceret Gunung

-

-

-

-

-

-

-

-

Tesia Jawa

Cicakoreng Jawa Cinenen Kelabu Cinenen Jawa

Cikrak Daun

Sikatan Bodoh

Sikatan Belang

Sikatan Kepala-abu Gelatikbatu Kelabu Munguk Loreng Cabai Gunung Cabai Jawa

Burungmadu Belukar

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

D

Burungmadu Gunung

E

D

-

-

Kacamata Biasa

-

-

-

-

-

-

-

Burungmadu Sriganti Pijantung Kecil

Kacamata Gunung Bondol Peking

Kepudang Kuduk-hitam Srigunting Kelabu

-

Jumlah

-

-

D

-

D

-

-

-

-

10

-

12

-

-

1

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Mamalia Selama pengamatan tercatat 10 jenis mamalia, yang dibagi menjadi tiga kelompok mamalia, yaitu kecil (pengerat), sedang (musang-musangan) dan besar (primata, kucing besar dan babi). Jenis yang teridentifikasi secara umum tersebar di seluruh lokasi pemantauan. Jenis mamalia kecil (pengerat) merupakan jenis yang paling sering ditemukan di seluruh lokasi pemantauan.

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

(Panthera pardus melas), Babi hutan (Sus scrofa), serta Surili (Presbytis comata). Macan Tutul Jawa dan Babi hutan teridentifikasi dari jejak dan faecesnya, sedangkan Surili teramati melalui perjumpaan langsung di kawasan hutan Blok Aul.

Para Pemantau berhasil menemukan 3 jenis mamalia besar di kawasan hutan blok Aul, yaitu Macan Tutul Jawa

Surili (Presbytis comata)

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Jenis mamalia yang dijumpai di lokasi pemantauan

No.

Nama Jenis/Lokal

Nama Ilmiah

1

Tupai kekes

Tupaia javanica

3

Macan tutul Jawa

2 4

5 6

7

8

Lokasi Penemuan

Keterangan

A

B

C

D

E

+

+

+

+

-

-

-

Perjumpaan secara langsung

-

-

-

-

Informasi dari masyarakat sekitar

Babi hutan

Sus scrofa Panthera pardus melas

+

Mentjek/kijang

Muntiacus muntjak

+

Monyet ekor panjang

Macaca fascicularis

+

-

Bajing kelapa

Callosciurus notatus

+

+

Bajing

Callosciurus nigrovittatus

+

Surili

Prebytis comate

+

-

-

-

-

-

-

-

+

-

-

-

+

+

-

-

-

-

Penemuan jejak dan tempat bersarang

-

Perjumpaan secara langsung Suara

Sumber: Pemantauan Lapangan Mei 2016 .Lokasi Penemuan; A = WWS ; B = WWA ; C = MBA ; D = MBB ; E = MBE ; + = Ada ; - = Tidak Ditemukan

61

62

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Ikhtisar Utama

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Jenis primata yang sering dijumpai yaitu Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), yang sering muncul ketika musim panen sayuran tiba, Mentjek atau Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus javanica). Monyet ekor panjang termasuk ke dalam kategori satwa terancam punah (Endangered Spesies) berdasarkan kategori IUCN. Sedangkan berdasarkan CITES, jenis primata ini termasuk ke dalam kategori Apendiks I atau sama sekali tidak boleh diperdagangkan. Surili juga dilindungi oleh Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Jenis mamalia yang cukup penting di lokasi pemantauan adalah Macan Tutul Jawa (Panthera pardus javanica). Spesies ini tergolong ke dalam spesies endemik Jawa karena keberadaannya hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Macan tutul Jawa berperan penting dalam menjaga siklus rantai makanan di alam bebas, sebagai top predator dalam rantai makanan (CWMBC-ICWRMIP 2013). Spesies ini dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar. Spesies ini tercatat dalam catatan merah IUCN, dengan status Critically Endangered atau sangat terancam dan juga termasuk ke dalam CITES dengan kategori Apendiks I yang sama sekali tidak boleh diperdagangkan (Tabel 32).

Status Konservasi Mamalia yang dijumpai di lokasi pemantauan

Status Konservasi No

Nama Species

1

Tupaia javanica

3

Panthera pardus javanicus

5

Macaca fascicularis

7

Callosciurus nigrovittatus

2

Sus scrofa

4

Muntiacus muntjak

6

Callosciurus notatus

8

Prebytis comata

PP 7/1999

D D

IUCN

CITES

LC

II

CR

I

LC

II

LC

LC

LC

D

NT EN

Keterangan : D = dilindungi PP RI No.7/1999, TD = Tidak dillindungi PP RI No.7/1999, CR = Critically Endangered, EN = Endangered, VU = Vulnerable, I = CITES Apendiks I, II = CITES Apendiks II, E = Endemik Jawa

Endemeik

E

E

Pemantauan Biota Air (Plankton dan Bentos) Kami juga melakukan pemantauan atas keanekaragaman biota air yaitu plankton dan bentos di sekitar wilayah kerja. Berdasarkan nilai indeks keragaman biota perairan hasil analisis fitoplankton dari empat lokasi pemantauan, dapat dikatakan bahwa kualitas perairan atau ekosistem sungai sekitar SEGWWL tergolong belum tercemar dengan nilai H’ = >2 di setiap sampelnya. Tidak ada jenis fitoplankton yang mendominasi dalam ekosistem tersebut, hal ini menandakan bahwa kualitas ekosistem perairan dalam kondisi yang seimbang dan aktivitas SEGWWL tidak memberi dampak negatif bagi keseimbangan populasi fitoplankton di perairan sekitarnya

Pembibitan Tanaman di Nursery

Keberadaan nursery (pembibitan) dan upaya penanaman (revegetasi) adalah hal strategis untuk perbaikan lingkungan, khususnya pada lahan-lahan kritis. Lokasi Nursery berada di area WWS, sumur yang tidak aktif. Pembibitan dan penanaman tumbuhan atau pohon asli (native plant) merupakan sebuah langkah pelestarian plasma nutfah di wilayah kerja. Hingga Desember 2016, jumlah jenis tumbuhan di Nursery ada 40 species dengan 1.364 pohon. Bibit tanaman dari nursery digunakan untuk revegetasi di area operasional perusahaan ataupun dalam rangka kerjasama dengan Perum Perhutani.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Daftar Tanaman yang ada di Nursery (2016) No Nama Tanaman 1 Saninten 2 3 4 5

6

7

Puspa Rasamala Suren Manglid Baros

Sengon

Lengkeng

8 Bungur 9 Asem Thailand 10 Kaliki (jarak) 11 Ki Sireum 12 Huru

13 Alpukat 14 Kayu Putih

15 16 17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Manglid (biasa) Loquat Serai Kunyit Putih Terung Terung Belanda Lidah Buaya Bangle Pandan

Kencur Jahe Jeruk Purut Seledri Kunyit Kemangi Cabai Rawit Kumis Kucing Okra Belimbing Mint Bawang Putih Tunggal 36 Sirih Merah

37 Jeruk Lemon 38 Nangka Cempedak 39 Melon Golden 40 Selada Total

Latin Castanopsis argentea Blume. Schima wallichiiChoisy Altingia excelsa Noronha Toona sureni Blume Manglietia glauca Blume.

Jumlah 68

Nephelium longana Cambess. Lagerstroemia speciosa L. Tamarindus indica L. Ricinus communis L.

8

Albizia falcataria L.

Syzigium rostrattum Macaranga rhizinoides Blume. Persea americana Mill. Eucalyptus urophylla

Magnolia acuminata L. Eriobotrya japonica Cymbopogon citratus Kaempferia rotunda L. Solanum melongena L. Solanum betaceum Cav. Aloe vera Linn. Zingiber montanum Pandanus amaryllifolius Roxb. Kaempferia galanga L. Zingiber officinale Roscoe Citrus hystrix DC. Apium graveolens L. Curcuma longa Linn. Ocimum basillicum L. Capsicum frutescens L. Orthisiphon aristatus Abelmoschus esculentus Averrhoa carambola L. Mentha piperita L. Allium sativum L. Piper crocatum Ruiz & Pav. Citrus limon L. Artocarpus integer (Thunb.) Merr. Cucumis melo L. Lactuca sativa

369 90 64 226 8

8 8 3

6 38

27 76

32 103 14 8 2 2 19 9 5 4 6 1 14 13 15 81 6 2 2 2 20 1 0 0

1 3 1364

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN [GRI 102-12] Kami menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dalam satu sistem terpadu, Wayang Windu Integrated Management System (WIMS), yang memadukan standar operasi terakreditasi dari ISO 14001 : 2004, OH SAS 18001 : 2007 dan ISO 9001 : 2008 dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Menjadikan Wayang Windu sebagai PLTP pertama di Indonesia yang menerapkan “Sistem Manajemen Terintegrasi”.

Sistem manajemen lingkungan Wayang Windu telah disertifikasi oleh badan sertifikasi Lloyd’s Register Quality Assurance Limited sejak tahun 2007 dan telah 3 kali re-sertifikasi ISO 14001: 2004, dengan hasil audit tanpa adanya major finding. Re-sertifikasi terakhir dilakukan pada tanggal 10 Februari 2016, dan berlaku sampai 14 September 2018. Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang kami lakukan mencakup seluruh topik operasional, meliputi: Efisiensi penggunaan bahan, Efisiensi Energi, Penurunan Emisi, 3R Limbah B3, 3R Limbah Padat Non B3, Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemar Air, serta pengelolaan keanekaragaman hayati dengan uraian masing-masing sebagai berikut.

Penggunaan Material [GRI 301-1, 301-2]

Pada sistim pembangkit listrik panas bumi (PLT P), besaran listrik yang dihasilkan bergantung pada produksi uap air sebagai material utama yang dapat dialirkan pada sistim turbin generator pembangkit. Oleh karenanya, kami melakukan upaya pemeliharaan dan optimalisasi sumur produksi eksisting dan pemeliharaan turbin pembangkit secara rutin, selain melakukan kegiatan pengeboran sumur produksi uap baru, agar efisiensi konversi uap air menjadi tenaga listrik optimal. Saat ini kami mengoperasikan PLT P unit 1 dan 2, sementara itu untuk mempertahankan pembangkitan unit 1 dan 2 , kami melakukan program drilling untuk make up well dari sumur-sumur produksi di lokasi eksisting. Program Wayang Windu make up well adalah program drilling atau pemboran yang dilakukan pada tahap operasi, guna mempertahankan kapasitas steam untuk pembangkitan unit existing (unit 1 & 2) sebesar 227 MW.

63

64

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Selama 2016 ada sekitar 5 sumur yang dibor yang masuk kedalam program pemboran make up well. Tabel Material yang digunakan pada proses operasional Pembangkit Keterangan

Uap pembangkit Unit-1

Uap pembangkit Unit-2

Soda Api (Caustic Soda)

Biosida, Sulfur 3DT Trasar dan Dispersant

Satuan

Ton

Ton

Kg

Liter

Keterangan

Bahan Baku Terbarukan

Bahan Baku Terbarukan

Bahan Pembantu Habis Terpakai

Bahan Pembantu Habis Terpakai

Selain uap panas bumi, bahan lain yang digunakan adalah Soda api (caustic soda) dan biosoda. Soda api untuk menetralkan pH atau derajat keasaman air pendingin, sedangkan biosida (biocide) sebagai pengontrol ganggang (algae). Keduanya berguna untuk menghilangkan kandungan gas (0,6-2,6%) terutama CO2 dan H2S dalam uap panas bumi yang tak terkondensasi dalam kondensor, agar tidak merusak turbin generator. Total kebutuhan soda api di tahun 2016 adalah 210.000 252.530 kg (252.530 kg di tahun 2015) sedangkan biosida sebesar 16,576 liter (2015: 13,751 liter). Kedua material ini bersifat habis terpakai dan tidak dapat diperbaharui.

Pengelolaan dan Efisiensi Energi

Kami melaksanakan berbagai program peningkatan optimasi operasi sistem pembangkitan sekaligus menerapkan program efisiensi penggunaan energi sebagai wujud partisipasi pada upaya mitigasi emisi GRK. Kami terus menerapkan rekayasa engineering pada menara pendingin dengan melakukan pengendalian deposit belerang pada menara pendingin dan pipa distribusi air pendingin (Cooling Tower and Water Pipe Distribution Sulfur Deposition Control). Program ini ditujukan untuk mengontrol deposit sulfur yang ditemukan pada CT fill, sistem perpipaan, spray nozzles dan lain lain. Pengendalian sulfur ini dapat menekan pembentukan sulfur deposit sehingga dapat menghasilkan efisiensi energi sebesar 3,94 GWh.

2013

2014

Periode

2015

2016

6.609.734

6.464.802

4.035.364

6.823.827

550.74

319.884

252.530

210

6.804.868 16.796

6.725.747 16.452

3.969.529 13.751

7.037.910 16.576

Seperti tahun sebelumnya, kami juga terus menerapkan beberapa rekayasa engineering lainnya yang juga memberi dampak pada peningkatan efisiensi energi secara total. Selain program efisiensi energi dalam rangka meningkatkan unjuk kerja fasilitas produksi listrik tersebut, kami menerapkan inisiatif penghematan penggunaan energi untuk aktifitas pendukung lainnya, melalui serangkaian program meliputi: • Penggunaan lampu-lampu hemat energi. • Penggantian zat pendingin pada sistim pendingin, dari Freon R22 ke R417A, untuk mengurangi emisi Ozone Depleting Substances (OD S) sekaligus mengurangi pemakaian listrik. • Penerapan manajemen penggunaan kendaraan operasional. • Penerapan kebijakan penghematan penggunaan LPG. • Pemasangan GPS pada setiap kendaraan operasional dan menerapkan prosedur pengaturan rute perjalanan. Secara keseluruhan di tahun 2016 kami melaksanakan total 19 program optimasi operasional baik berupa penerapan rekayasa engineering maupun kegiatan penghematan lainnya yang memberi dampak peningkatan efisiensi energi total hingga setara 161,18 GWh seperti ditunjukkan pada tabel berikut. [GRI 302-4]

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Tebel Efisiensi Energi Program

 

Satuan

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

 

  2012

  2013

Tahun 2014

  2015

2016

Pemakaian steam/steam rate yang optimal tanpa mengurangi pembangkitan

GWh

17.52

17.52

17.52

17.52

17.52

Modifikasi Condenser Nozzle Unit 1

GWh

13.14

13.14

13.14

9.86

13.14

GWh

0.39

0.39

0.49

0.30

0.39

Mengurangi pemakaian energi listrik dengan melakukan strategi gravitasi pada sistem injeksi brine & kondensat

GWh

Pembersihan Pipa air Menara Pendingin Unit-1

GWh

Perubahan durasi Steam Free test Unit-2

Melakukan desain ulang cerobong menara pendingin Unit 1 untuk implementasi desain di cooling tower unit 2

GWh

Penggunaan teknologi pemantauan kondisi pelumasan mesin Unit 1 dan Unit 2

GWh

Penggunaan Teknologi Pemantauan Kondisi Pelumasan Mesin Unit 1 & Unit 2 (Condition Base Monitoring)

GWh

Implementasi pengendalian sulfur di cooling water sistem untuk mempertahankan kinerja sistem pendingin

GWh

Penggantian Freon R22 ke R417A

GWh

Melakukan desain ulang cerobong menara pendingin Unit 1

5.25

17.52

12.6

1.22

1.22

3.94

0.12

5.25

17.52

12.6

1.22

1.22

3.94

0.12

5.25

13.14

12.6

9.50

12.61

0.92

3.94

1.22

1.22

3.94

0.12

10.08

0.02

0.29

0.29

Penghematan listrik dengan mengganti lampu Fluorescence ke lampu LED

GWh

 

0.05

0.02

Penggantian penggunaan bahan bakar LPG dengan listrik ramah lingkungan pada operasi Dryer dan kompor

GWh

Optimasi bahan bakar kendaraan operasional

Program penggantian beberapa genset atau pompa berbahan solar menjadi berbahan bakar listrik ramah lingkungan Program Inspeksi Blade Cooling Tower

Well Intervension Program

Penghematan energi listrik dengan pemasangan panel energi surya Total

GWh

0.69

GWh

0.34

2.03

1.72

0.83

0.43

GWh

17.52

17.52

GWh

0.0009

8.64

127.44

117.94

132.75

248.87

GWh

 

1.61

0.70

 

0.0009

0.12

26.76

12.61

17.76

2.96

1.22

12.61

12.61

13.44

1.22

17.52

0.09

12.61

 

5.25

17.52

GWh

Progam SIMOP (Simultaneous Operation)

3.94

17.52

0.0009

9.46

0.02

0.83

17.22

0.29

0.83

0.43

0.43

17.52

28.8

0.0009

110.27

161.18

6.57

0.00070

40.42 0.11

Intensitas Energi [GRI 301-2, 302-3] Berbagai program efisiensi energi dan peningkatan performance peralatan pembangkit listrik yang telah dilaksanakan membuat total produksi listrik gross tahun 2016 adalah sebesar 1.991.211 MWh (7.168.359 GJ). Sementara total penggunaan listrik (house load) untuk seluruh kegiatan berhasil kami kelola dengan baik melalui beragam program efisiensi, sehingga hanya berada dikisaran 66.570 MWh (239.651 GJ). Kebutuhan listrik bagi kegiatan operasional tersebut, meliputi: pasokan listrik bagi peralatan pembangkit beserta piranti pembantu (auxiliary) dan perangkat tambahan (ancilarry) seperti untuk penerangan Gedung Administrasi, perumahan Karyawan di lapangan maupun penerangan utilitas.

Dengan demikian, total energi listrik net yang dapat disalurkan ke jaringan PLN sebagai pembeli adalah sebesar 1.923.953 MWh (6.926.230 GJ). Sedangkan intensitas penggunaan energi dibandingkan dengan jumlah produksi listrik yang dibangkitkan adalah sebesar 3,46 %.

65

66

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Ikhtisar Utama

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

 

Produksi Listrik dan Penggunaan Listrik Keterangan

     

Produksi Gross

Satuan MWh

 

  Tahun

2012

2013

2014

1.933.845

1.944.312

1.848.434

2015

2016

1.152.607

1.991.211

GJ

6.961.840

7.000.311

6.703.483

4.149.386

7.168.359

GJ

239.569

245.099

245.374

151.459

239.651

Pemakaian Sendiri

MWh

Produksi Net

MWh GJ

66.546

1.867.299.00 6.722.271

68.083

1.879.580

6.755.212

67.660

1.780.774

6.458.109

42.072

1.111.244

4.000.478

66.570

1.923.953

6.926.230

Kebijakan efisiensi dan penghematan penggunaan energi tersebut juga membuat tingkat pemakaian listrik di seluruh bangunan pendukung terbilang sangat efisien, sesuai hasil perhitungan standar Intensitas Konsumsi Energi (IKE) untuk ruangan berpendingin udara. Resume perhitungan terakhir menunjukan bahwa IKE untuk bangunan admin adalah sebesar 4,57 KwH/m2/bln dan untuk bangunan perumahan menunjukkan angka sebesar 1,2 KwH/m2/bln. Dengan merujuk table di bawah, penggunaan energy listrik di kantor dan di perumahan dikategorikan sangat efisien. Kriteria

Ruangan AC (KWh/m2/bln)

Sangat Efisien Efisien

4,17 - 7,92

0,84 – 1,67

14,58 - 19,17

-

7,92 - 12,08

Cukup Efisien

12,08 - 14,58

Sangat Boros

23,75 - 37,75

Agak Boros Boros

Sumber : Depatemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2004 

Ruangan Non AC (KWh/m2/bln)

19,17 - 23,75

1,67 – 2,5 -

2,5 – 3,34

3,34 – 4,17

Berdasarkan Laporan Benchmark efisiensi energi dilakukan oleh PT. ITS Kemitraan pada tahun 2016, intensitas energi Perusahaan dibandingkan dengan industri sejenis di nasional, Asia dan dunia. Intensitas energi Perusahaan Peringkat ke 4 dunia dari 13 perusahaan sejenis di dunia.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

15.5900 3.6502

Intensitas Pemakaian Energi (%)

1.6428

0.5850 0.0448 PGE Ulubelu (Indonesia)

PGE Lahendong (Indonesia)

PGE Kamojang (Indonesia)

SEG Wayang Windu (Indonesia)

SEGWWL 3.6502

3.9400

4.0600

Lihir (Papua New Guinea)

Chevron GI (Indonesia)

6.8162

6.8981

6.9028

EDC Negros Island (Philipine)

EDC Leyte (Philipine)

EDC Bacman (Philipine)

5.5728

5.2600

5.4200

The Geysers (USA)

Mokai (New Zealand)

1.6428 0.5850 0.0448 PGE Ulubelu (Indonesia)

PGE Lahendong (Indonesia)

PGE Kamojang (Indonesia)

SEG Wayang Windu (Indonesia)

Perkembangan Konsumsi LPG dan Emisi CO2

EDC Mount Apo (Philipine)

PGE Sibayak (Indonesia)

selesainya kegitatan re-instatement. Untuk memastikan optimalnya unjuk kerja kendaraan, bekerjasama dengan pihak yang berkompeten, kami menerapkan kebijakan pembatasan usia kendaraan operasional dan menerapkan uji emisi berkala pada kendaraan yang digunakan.

[GRI 302-4, 305-3] Terdapat penurunan konsumsi solar dari tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar 6.360 liter. Hal ini sebanding dengan penurunan jarak tempuh di tahun 2016 dikarenakan telah

Perkembangan Konsumsi BBM dan Emisi CO2 untuk Kendaraan Operasional [GRI 302-4, 305-2] Keterangan

Solar Terpakai

Penghematan

Jarak Tempuh

Emisi CO2

Satuan

000 Liter

000 Liter

000 Km

Ton Ekuivalen

2011

139.6 -28.8

1,048.40 372.57

2012

120.31 -19.3

1,055.10 321

2013

Tahun

119.84 -0.5

991.9

319.75

2014

120.53 0.7

1.007.8

322.47

2015

133.32 12.79

1,090.40 356.69

2016

126,96 -6,36

1.046,55 339.67

TOTAL EMISI, INTENSITAS EMISI DAN REDUKSI EMISI [GRI 305-4, 305-5] Sebagai wujud partisipasi Wayang Windu terhadap uapaya mitigasi emisi GRK (terutama Gas CO2), kami berupaya mengurangi jumlah emisi melalui penerapan beragam program. Hasil pelaksanaan program tersebut kami pantau dengan mengukur intensitas total emisi terhadap total daya listrik yang dihasilkan. Upaya pengurangan kami terapkan terhadap seluruh sumber emisi, yakni sistim pembangkit Sebagai sumber emisi utama, serta sumber emisi dari kegiatan pendukung, meliputi: transportasi, fasilitas pendingin, dan fasilitas rumah tangga kegiatan kantor. Kami juga mengintensifkan program CDM yang memberikan hasil pengurangan emisi substansial sebagai bagian dari optimalisasi potensi reduksi emisi CO2 dari PLTP.

67

68

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Emisi Pembangkit [GRI 305-1] Sebagai pembangkit listrik yang ramah lingkungan, PLT P hanya mengemisikan gas rumah kaca (CO2) dari NCG (Non Condensable Gas) yang terkandung dalam uap dari proses pembangkitan. Untuk meminimalisir terbentuknya NCG, kami berupaya mencegah kelebihan pasokan uap dalam sistem pipa distribusi uap dari sumur produksi. Caranya adalah dengan menerapkan “Integrated Control” dengan konsep zero venting pada saat normal operasi. Prinsipnya adalah kelebihan steam yang terjadi dari adanya fluktuasi di sumbernya (dari sumur atau plant out put), diatur melalui sistem autotrimming valve, sehingga tidak terjadi kelebihan pasokan uap yang mengakibatkan steam venting.

Minimalisasi steam venting melalui implementasi Integrated control pada unit 1 & 2, dapat mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Wayang Windu merupakan operator Geothermal yang pertama di dunia, yang memakai system ini. Penurunan produksi listrik seperti diuraikan sembelumnya dan naiknya produksi uap sebagai hasil program well intervention program membuat total emisi dari pembangkit di tahun 2016 mencapai 137,47 MT CO2 (2015:93.347,44 MT CO2).

Monitoring Skema Clean Development Mechanism Seperti telah disinggung sebelumnya, untuk menstimulir keterlibatan seluruh pihak di seluruh dunia, Protokol Kyoto memperkenalkan 3 mekanisme benefit bagi pelaku bisnis yang mampu memberikan sumbangsih nyata bagi upaya penurunan emisi dari kegiatan operasional yang dilakukannya, salah satunya adalah Clean Development Mechanism (CDM). Meyakini potensi reduksi dari PLTP sesuai dengan persyaratan dalam CDM, kami sejak masa operasional telah mempersiapkan pemenuhan persyaratan dimaksud melalui: • Pembentukan struktur organisasi yang mapan dalam mempertanggung jawabkan dan melaksanakan mekanisme CDM . • Pengawasan kualitas yang baik dalam penyiapan data • Laporan pengawasan yang terencana • Instrumen pengukuran yang akurat dan terkalibrasi secara berkala seusai standar yang dipersyaratkan • Sistim dokumentasi arsip dan dokumen yang terencana • Dokumen kontrol yang baik • Manajemen review dan internal audit yang terencana

Setelah melalui serangkaian tahapan, tanggal 2 Desember 2010, Badan Eksekutif United Nations Framework Convention on Climate Change (UN FCCC) menyetujui aplikasi PLT P Wayang Windu Unit 2 sebagai proyek CDM . Adapun potensi reduksi yang dapat dicapai dari program CDM dari operasional PLT P kami adalah sebesar 794.832 ton CO2 /tahun. Sejak saat itu kami melakukan pemantauan dan perhitungan penurunan emisi GRK serta melakukan eksternal audit oleh pihak ketiga yang telah terakreditasi UN FCCC secara berkala.

Sebagai hasilnya, sampai dengan 31 Desember 2016, total Certified Emission Reduction (CER) PLT P WWunit 2 telah mencapai 4.308.282 TCO2e CERs, dan memberikan benefit tambahan kepada Perseroan. Emisi yang masuk dalam perhitungan CERs tersebut adalah emisi dari non-condensable gas (NCG) dan emisi dari pembakaran bahan bakar fosil yang berhubungan langsung dengan operasional pembangkit listrik. Dasar yang digunakan adalah emisi pembangkit grid Jawa, Madura dan Bali.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Pemantauan Emisi Non-Condensable Gas (NGC) Selain proyek CERs dalam skema CDM, kami melakukan pemantauan emisi menara pendingin di mesin pembangkit Unit 1 dan 2 secara berkala untuk menjaga dan meningkatkan unjuk kerja, dilakukan 2 kali setahun dengan melibatkan pihak ketiga yang independen dan terakreditasi. Parameter yang diukur meliputi kadar emisi gas tak terkondensasi seperti CO2, H2S, NHs, NO2, dan SO2, yang seluruhnya berada dibawah ketentuan baku mutu yang ditetapkan Pemerintah.

Pengurangan Emisi Kegiatan Transportasi

[GRI 305-1] Program ini kami lakukan untuk memitigasi emisi gas CO2 dari kegiatan transportasi. Pendekatan yang kami terapkan adalah dengan mengukur efisiensi pemakaian bahan bakar dari kegiatan transportasi dan menghitung ekivalen emisi CO2 yang dihasilkan berdasarkan rumusan baku yang umum digunakan, yakni berdasarkan reaksi kimia yang terjadi pada proses pembakaran bahan bakar. Ada dua jenis kegiatan transportasi yang kami kelola, yakni: pertama, transportasi langsung yang berkaitan dengan kegiatan operasional di lapangan langsung dan umum, serta kedua, kegiatan transportasi tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pendukung operasional. Untuk kegiatan transportasi langsung, kami menerapkan program efisiensi energi sebagaimana diuraikan sebelumnya, yakni: • Pemasangan GPS pada setiap kendaraan operasional dan menerapkan prosedur pengaturan rute perjalanan • Untuk mengurangi kegiatan transportasi tak langsung, kami mengintensifkan penggunaan infrastruktur pendukung berbasis teknologi informasi, yakni video conference. Program efisiensi energi pada kegiatan transportasi operasional langsung memberi hasil emisi di tahun 2016 sebesar ekivalen 339,67 ton CO2 (2015: 356,69 ton CO2) dan sebesar ekivalen 19,88 ton CO2 (2015: 25,17 ton CO2) untuk transportasi umum. Sedangkan dari implementasi video conference untuk mengurangi transportasi didapatkan reduksi emisi di tahun 2015 hingga sebesar ekivalen 14,07 ton CO2 (2015: 15.11 ton CO2).

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kami juga melakukan uji emisi dan uji kelayakan pada semua kendaraan operasional dengan melibatkan Dinas Perhubungan setempat. Kegiatan uji emisi ini mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5/2006, tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama dan standar EURO-2 yang berkaitan dengan kinerja mesin kendaraan bermotor dengan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Selain itu kami juga mewajibkan semua kendaraan operasional untuk melakukan uji emisi dan uji kelayakan, yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan setempat. Sumber Emisi GRK Lainnya Efisiensi penggunaan energi listrik dari kegiatan pendukung operasional diantaranya penggantian penggunaan energi LPG ke listrik ramah lingkungan pada pengoperasian dryer dan kompor mencapai ekivalen 23,88 MTCO2 (25,37 ton CO2 ditahun 2015).

Reduksi Emisi Zat Perusak Ozon (ODS) [GRI 305-6] Kami berupaya menurunkan emisi gas perusak ozon (ozone depleting substances – ODS) diantaranya dengan mengganti penggunaan Freon pada fasilitas pendingin udara dengan jenis R417A (HFC) yang lebih ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden No.23 Tahun 1992 tentang Ratifikasi Konvensi Wina untuk Perlindungan Lapisan Ozon dan Protokol Montreal tentang pengurangan penggunaan bahanbahan yang berpotensi menipiskan lapisan ozon. Program ini berimplikasi pada peningkatan efisiensi energi, sehingga lebih hemat 20% atau setara dengan penghematan listrik sebesar 120 MWh per tahun, selain berimplikasi pada reduksi emisi CO2, sebesar 32,92 MT CO2 per tahun.

Kami juga melakukan pemantauan emisi gas-gas berpotensi merusak ozon lainnya, seperti NOx dan SOx yang keluar dari perlengkapan utama dalam sistim pembangkitan PLTP. Hasil pemantauan uji emisi yang dilakukan berkala oleh pihak independen menunjukan selama periode pelaporan, jumlah emisi gas dimaksud senantiasa berada di bawah Baku Mutu Lingkungan seseuai ketentuan Pemerintah Daerah setempat.

69

70

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Ikhtisar Utama

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Parameter

Baku Mutu

Satuan

Hasil Uji

Co2

na

%

<1

H25

BM:35 mg/Nm3

NH3

mg/Nm3

BM:35 mg/Nm3

<5 s/d 0,43

mg/Nm3

<0,1 s/d 0,3

Emisi dan Reduksi Emisi Gas CO2 [GRI 305-1, 305-2, 305-3, 305-4, 305-5] Penerapan program di bidang lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) pada umumnya memberikan hasil positif. Kami berhasil menurunkan tingkat emisi CO2 dari beberapa scope kegiatan, Memaksimalkan penurunan emisi CO2 dari program CDM , penggantian sumber energi fosil ke listrik untuk pendukung kegiatan operasional dan mengelola rasio emisi CO2 (intensitas emisi GR K) terhadap pembangkitan daya listrik di tahun 2015 berada pada tingkat yang relatif baik, seperti ditunjukkan pada tabel-tabel berikut. Tabel Jumlah Emisi CO2 Wayang Windu No.

Deskripsi

1

Emisi dari Proses Produksi

1.1 2 2.1

Emisi Pembangkit Emisi dari Fasilitas Pendukung Transportasi

2.2

Pengolah Limbah

2.3 Transportasi Umum Total Emisi dari Fasilitas Pendukung

Total Emisi Unit Bisnis

Satuan

MTCO2 MTCO2

TCO2e

TCO2e TCO2e

TCO2e

Tahun 2012

2013

2014

134,717

145,564

25.41

20.25

321.87 7.48 355

135,072

320.62 6.89 348

145,911

2015

159,934

2016

93,947

137,466

0,9972

-47.27

322.47

356.69

52.36 382

25.17 382

6.94

160,315

94,329

339.67

19.88 312

137,778

Program Pengurangan Pencemar Udara No 1

Uraian

Program CDM Wayang Windu Penggantian penggunaan energi LPG kelistrik 2 ramah lingkungan pada pengoperasian Dryer dan Kompor 3 Penggantian Freon R22 ke R417A Pengurangan emisi dari program pompa atau 4 genset listrik ramah lingkungan 5 Optimasi bahan bakar kendaraan operasional Minimalisasi Penggunaan Bahan Bakar dengan 6 Penggunaan Video Conference 7 Optimasi penggunaan shuttle Optimasi panas bumi sebagai energi listrik 8 terbarukan dengan penggunaan FRP pada pipa Total Hasil Absolut Pengurangan Emisi Total Produksi Pembangkitan Intensitas Emisi terhadap Pembangkitan Rasio Penurunan Emisi terhadap Total Emisi

 

 

 

 

 

725,010

764,667

764,667

435,689

781,487

32.92

32.92

32.92

32.92

32.92

25.67

21.19

22.38

25.37

23.88

337

1,719

2,539

2,539

1,574

15.11

16.32

15.11

15.11

14.07

322

321

322

357

340

799.13

799.13

799.13

799.13

799.13

726,542 1,932,151 0.070 5

767,575 1,930,282 0.076 5

768,398 1,848,434 0.087 5

439,458 1,113,597 0.085 5

784,271 1,922,142 0.072 6

 

 

 

 

0.13

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

AIR [GRI 303-1, 303-3] Kami mengelola penggunaan air dengan mengedepankan pendekatan pemanfaatan air terproduksi semaksimal mungkin dan memanfaatkan air permukaan seminimal mungkin. Kami mengukur penggunaan kinerja penggunaan air dengan menghitung intensitas penggunaan air terhadap total daya pembangkitan sebagai salah satu parameter kinerja pengelolaan air. Air kami gunakan untuk tiga kegiatan utama, yakni: • Injeksi brine water dan kondensat ke dalam bumi melalui sumur injeksi untuk menjamin kuantitas uap air sebagai sumber energi penggerak turbin PLT P. • Penggunaan air kondensat atau brine water untuk kegiatan Pengeboran • Pemenuhan kegiatan penunjang operasional, yakni untuk keperluan domestik (mandi, cuci dan kakus/ MCK).

Injeksi air kedalam perut bumi menggunakan brine water & air kondensat yang merupakan air terproduksi dari pengoperasian steam field dan PLT P. Air kondensat juga dimanfaatkan Sebagai media pelarut dalam membuat “lumpur bor” dan campuran untuk keperluan cementing pada aktifitas pengeboran. Sehingga seluruh air kondensat yang terproduksi dimanfaatkan kembali, tanpa menggunakan air permukaan dalam kegiatan operasional drilling. Total volume air kondensat yang digunakan kembali di tahun 2016 adalah 1.275.175 ton (2015: 264.988 ton), yang berarti ada penghematan penggunaan air permukaan sebesar 1.010.186 ton di tahun 2016. [GRI 303-1, 303-3] Kebutuhan air untuk keperluan domestik diperoleh dari air tanah dangkal, dengan volume ditahun 2016 adalah sebesar 11,73 m3 turun dari total penggunaan air tahun 2015 yang sebesar 14.413 m3. Sumber air untuk kebutuhan domestik ini berasal dari permukaan dan air tanah (air sumur). Dengan demikian intensitas penggunaan air terhadap pembangkitan ditahun 2016 adalah sebesar 0,0059 m3/ MWh atau sebesar 5,9 Liter/MWh.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Pengambilan dan pemanfaatan air permukaan kami lakukan disertai pengawasan yang ketat agar sesuai dengan kebutuhan domestik, sekaligus untuk memastikan terjadinya keseimbangan pemakaian air tanah dangkal yang ada disekitar wilayah operasional. Kami juga melakukan berbagai kampanye yang ditujukan untuk membangun kesadaran staf dalam melakukan penghematan air, meliputi: pemasangan sticker, perbaikan kran yang rusak, menganjurkan pemakaian ember ketika mencuci kendaraan operasional, dan lain sebagainya. Setelah diolah, sebagian besar volume air dimanfaatkan kembali untuk penggunaan terbatas. Sebagian kecil sisanya, setelah memenuhi baku mutu, dikembalikan ke badan air, Sungai Cisangkuy.

Sebelum dikembalikan ke badan air, yakni Sungai Cisangkuy, kami melakukan proses pengolahan air buangan domestik di instalasi pengolahan air limbah (sewage treatment plant / STP) sesuai ketentuan Surat Keputusan (SK) Bupati Bandung no 666/Kep.005/IPBL/BPMP-2015. Pengolahan bertujuan menghilangkan atau meminimalkan adanya kandungan zat maupun larutan yang berbahaya bagi lingkungan, sehingga memenuhi baku mutu yang ditetapkan, bekerjasama dengan pihak independen yang berkompeten. [GRI 306-1]

71

72

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Kami melakukan langkah konservasi air yang berasal dari siklus alam, diantaranya dengan membangun sarana resapan air untuk menyerap air hujan, berupa biopori sejak tahun 2009. Program ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (PerMen LH ) No12 tahun 2009 tentang pemanfaatan air hujan. Hingga tahun 2016, jumlah lubang biopori telah kami buat mencapai 100 buah (2015: 100 buah). Perkiraan jumlah air hujan yang tertampung melalui biopori tersebut di tahun 2016 adalah 1,3 m3/hari (2014: 1,3 m3/hari). Kami juga membuat sumur-sumur resapan. Total sumur resapan untuk media resapan air hujan dari perumahan karyawan dan kantor administrasi saat ini ada 5 titik. Selain itu, kami membangun kolam penampung air hujan dan air kondensat dari kondensasi air cooling system dari Admin Building dan Operator Room. Air ini kemudian digunakan untuk keperluan mencuci kendaraan, yang selanjutnya kami tampung lagi sebagai air daur ulang. Pemanfaatan air dari kolam penampungan ini diprediksikan sekitar 225 m3/ bulan. Program ini dijalankan untuk mengurangi pengambilan air permukaan untuk memenuhi keperluan domestik. Kegiatan konservasi air tersebut kami targetkan mampu meningkatkan volume air hujan yang dapat ditampung di tahun-tahun mendatang, sehingga lebih menjamin keberlangsungan operasi PLTP. Upaya konservasi air lainnya adalah berupa pemanfaatan air kondensat dari AC di Power Station untuk kegiatan mencuci mobil. Proses pencucian mobil menggunakan sumber air yang tertampung di kolam penampungan, dimana salah satu sumber air berasal dari air kondensat AC (Air Conditioner) Power Station. Jumlah air kondensat AC adalah 171,74 m3/tahun atau setara dengan mencuci mobil sebanyak 858 mobil/tahun. Total air kondensat AC yang dihasilkan dari tahun 2012 - Juni 2016 dapat menghemat penggunaan air sejumlah 858,68 m3.

PENGELOLAAN DAN LIMBAH [GRI 306-2]

PENGOLAHAN

Kami menekankan 2 pendekatan pengelolaan limbah, yakni: Pertama, menerapkan prinsip 3 R (Reduce/ pengurangan timbunan limbah, Re-use penggunaan kembali dan Recycle/daur ulang) serta melakukan pembuangan

(disposal) yang aman. Kedua, jenis limbah kami bedakan kedalam dua kelompok besar, yakni limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan Limbah non-B3. Dalam pengelolaan limbah, kami memiliki prosedur khusus bernama Waste Management (EPE.WM), yang mengatur pengelolaan sampah dengan prinsip 3R seperti disebutkan di atas, dan penanganan sampah (pemantauan timbulan, pemilahan sampah, pengangkutan ke tempat penyimpanan sementara (TPS) dan pengangkutan ke tempat penyimpanan akhir (TPA). Sesuai kondisi fisiknya, kami mengolah 2 jenis limbah, yakni limbah padat dan limbah cair. Kemudian sesuai sifat dampaknya, kami mengelompokkan limbah kedalam limbah berbahaya dan beracun (B3) serta limbah non-B3. Dalam pengelolaan limbah ini kami senantiasa mengedepankan prinsip reduce, melalui peningkatan efisiensi operasional. Contoh penerapannya adalah pemesanan soda kostik dengan menggunakan bulk sistem serta perngurangan limbah E waste dengan menggunakan All in one PC. Hingga tahun 2016 pengurangan limbah B3 dari kemasan soda kostik sebesar 6,3 ton.

Aplikasi E-Document Limbah Kertas

Untuk

Mengurangi

Kegiatan administratif di Perusahaan pada umumnya masih menggunaan form-form kertas yang harus diisi secara manual. Kertas-kertas ini pada suatu saat tidak akan dipergunakan kembali sehingga menjadi limbah. Dalam rangka mengurangi timbulan limbah kertas tersebut, kami telah menginisiasi aplikasi E-Doc untuk beragam kebutuhan, yakni: • FRACAS, yang digunakan sebagai online reporting system untuk pelaporan K3LL dan Izin Kerja. • Aplikasi BPM digunakan Departemen HR untuk pengisian form personal seperti slip gaji, pengajuan cuti, travel order dsb. • Aplikasi Protap Online untuk memproses transaksi tenaga listrik secara online. • Penggunaan data logger untuk program pelaporan operator Total penghematan kertas dari aplikasi tersebut di tahun 2016 adalah 8,40 kg.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Skema Pengelolaan Limbah Padat Penggunaan daur ulang pembuatan kompos

Limbah Organik Sayur, Buah, Kertas, dll Pihak ketiga (pembuangan)

Pihak ketiga (Penggunaan gerobak Daur ulang Pembuangan)

Limbah Anorganik Plastik, gelas, botol, kalent, dll

Limbah Non B3 Pihak ketiga (pembuangan)

Limbah Logam

Daur Ulang (Drilling Cutting)

Limbah B3

Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

Pengelolaan Limbah B3 Dalam mengelola limbah B3, kami telah menerapkan standar prosedur operasi (standard operating procedure/ SOP) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, yakni: • Mengelola tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 berizin, berdasarkan Keputusan BPMP atas nama Bupati Kabupaten Bandung No. 658.31/04/V/ DPMPTSP. • Melengkapi persyaratan kemasan limbah B3 dengan simbol dan label sesuai peraturan yang berlaku. • Melaporkan pengelolaan limbah B3 setiap tiga bulan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan memberikan salinannya kepada Badan Pengelola Lingkungan

Pihak ketiga (pembuangan)

Hidup Daerah (BPLHD ) Propinsi Jawa Barat, BPLHD Kabupaten Bandung dan PPLH Regional Jawa.

Limbah B3 dari proses operasi dalam jumlah besar adalah pelumas bekas dari gearbox turbin pembangkit. Sejak tahun 2009 kami telah berupaya meminimalisir volume limbah oli bekas melalui penerapan program oil analysis, yakni penggantian oli sesuai dengan kondisi operasional, bukan berdasarkan jadwal rekomendasi penggantian berkala sesuai spesifikasi peralatan. Program ini memberi hasil pengurangan volume limbah oli substansial, sebesar 2.656 liter sejak diluncurkannya program oil analysis di tahun 2009.

73

74

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Non-B3 Wayang Windu menghasilkan limbah non-B3 dari kegiatan pengoperasian & pemeliharaan lapangan uap & PLT P, pengoperasian kantor, warehouse, klinik, area taman sekitar kantor dan perumahan karyawan serta kegiatan domestik. Penerapan prinsip reduce dan recycle secara konsisten membuat total limbah non-B3 yang dihasilkan selama tahun 2016 menjadi sebesar 3,81 ton (2015: 13,23 ton), atau 47,75 kg per bulan (2015:1.102 kg per bulan), dengan jumlah rata-rata yang didaur ulang sekitar 100,54% (2014: 76,8%). Limbah padat non-B3 yang dominan adalah sampah organik dengan jumlah mencapai

9.600 kg atau 800 kg/bulan yang kemudian kami olah menjadi pupuk kompos. Program pemanfaatan limbah non-B3 berupa pemanfaatan fan blade bekas berlangsung mulai tahun 2016. Fan Blade merupakan material bagian dari konstruksi fan pendorong udara NCG dari cerobong menara pendingin. Limbah fan blade dikelola melalui kerja sama dengan Bank Sampah Putra Putri Mandiri untuk dikelola lebih lanjut. Fan blade dimanfaatkan masyarakat sebagai Gapura masuk kampung atau gang. Sebanyak 700 kg limbah fan blade telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Sisanya, limbah kertas dan plastik dikelola dalam pola kerjasama bersama TBM Kertamanah dan Dinas Kebersihan setempat.

Tabel Pemanfaatan dan Pengurangan Limbah Padat non B3

Tahun

Uraian

2012

A. Pemanfaatan Pemanfaatan Sampah Organik Dapur untuk Pupuk Cair dan Kompos Pemanfaatan Limbah Taman untuk Kompos Kerjasama Pemanfaatan Sampah dengan TBM Kertamanah

Kerjasama Pemanfaatan Fill Drift dengan Bank Sampah B. Pengurangan Pengurangan limbah kertas lewat Program on Line FRACAS Pengurangan limbah kertas lewat Program on Line BPM Pengurangan limbah kertas lewat Program Data Logger untuk Operator Pemakaian Food Container untuk Makanan Security dan Kontraktor Pengurangan limbah kertas lewat Transaksi Berita Acara PLN online Total 3R Limbah Padat Non B3

2013

2014

2015

Satuan

2016

 

 

 

 

 

7,425 9,6 -

5,967 9,6 -

3,831 9,600 0,426

0,588 9,600 0,196

0,114 9,600 0,289

17,025

1,92 17,485

-

 

-

 

-

  0,077 0,038 0,008 1,918 15,897

-

  0,180 0,061 0,008 1,887 0,030 12,552

32,140   0,092 0,073 0,008 3,653 0,030 46,000

 

Ton Ton Ton

Ton   Ton Ton Ton Ton Ton Ton

Kerjasama Pengelolaan Limbah Non-B3 dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kertamanah Sebagai bagian dari edukasi terhadap masalah lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, kami merintis program pengelolaan persampahan berupa pemanfaatan sampah non organik, melalui kerja sama dengan TBM Kertamanah.

Caranya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran membaca dan menghitung pada saat proses pengelolaan sampah. Peserta didik belajar

membaca buku bank sampah, dan belajar menghitung saat menimbang sampah. Total sampah yang telah dimanfaatkan oleh TBM Kertamanah sejak tahun 2016 adalah 622 kg. Kerjasama pengelolaan sampah telah memberikan keuntungan bagi TBM Kertamanah, berupa hasil penjualan kertas dimaksud dapat dimanfaatkan sebagai biaya operasional bank sampah dan menjalankan program-program TBM diantaranya program pemberantasan buta huruf.

TOTAL ALOKASI DANA Sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan kualitas lingkungan yang semakin baik, kami menyediakan sejumlah dana bagi pelaksanaan berbagai kegiatan perlindungan dan pelestarian lingkungan. Biaya lingkungan ini tergabung dalam alokasi dana untuk kegiatan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Total biaya lingkungan untuk tahun operasional 2016 adalah US$85.191 (2015: US$163.000).

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Berbagai program yang kami lakukan untuk mengelola, menjaga dan memperbaiki kondisi lingkungan sekitar menumbuhkan kepercayaan dari berbagai pihak, masyarakat setempat dan terutama pihak regulator sebagai pemangku kepentingan utama. Oleh karenanya selama tahun pelaporan 2016 kami tidak mengalami sanksi denda atau hukum lain terkait dengan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan. [GRI 307-1]

PENGHARGAAN

Sebagai perusahaan yang berkecimpung di bidang Energi Panasbumi, Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd (SEGWWL), secara voluntary telah mengikuti program PROPER mulai dari tahun Penilaian 2004/2005 sampai sekarang. Selama periode tersebut, prestasi SEGWWL dalam program PROPER antara lain: sekali mendapatkan peringkat Biru, 7 (tujuh) kali dengan predikat Hijau dan 4 (empat) kali mendapatkan predikat Emas, dan salah satunya adalah predikat peraih Emas pertama PROPER.

Sebagai perusahaan peroleh peringkat emas pertama kali, SEGWWL bertekad terus memegang komitmen dalam pelaksanaan berbagai macam program Lindungan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pada tahun 2016, berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia No.SK.892/Menlhk/Setjen/STD.0/12/2016, kembali Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd meraih Emas untuk yang ke 4 (empat) kali, bersama-sama dengan 11 (sebelas) industri lainnya yang bergerak di bidang Migas, Energi, Tambang dan Farmasi. Pencapaian PROPER tertinggi di tahun 2016 tersebut tidak terlepas dari tekad team PROPER Wayang Windu (WW) untuk kembali memboyong trophy Emas setelah tahun Penilaian 2014/2015 gagal diraih. Beberapa keunggulan teknis dan keberhasilan pelaksanaan program Lindungan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat mampu meyakinkan Dewan PROPER untuk memberikan kembali predikat Emas ke Lapangan Wayang Windu. Keunggulan teknis, manajerial dan keberhasilan program Lindung Lingkungan serta Pemberdayaan Masyarakat tahun 2015/2016 yang berhasil mengantarkan WW kembali mendapatkan predikat tertinggi antara lain meliputi:

Keunggulan Teknis : PLTP pertama di Indonesia yang menerapkan Sistem Kontrol Terintegrasi dengan konsep zero venting; PLTP pertama di Indonesia yang memasang real time monitoring debit emisi; PLTP pertama di Indonesia yang menggunakan air kondensat untuk proses pengeboran Keunggulan Management : Menerapkan “Sistem Manajemen Terintegrasi” : ISO 14001, ISO 9001, OHSAS 18001, ISO 50001, ISO 55001, ISO/IEC 17025 & SMK3 diaplikasikan dlm WIMS (Wayang Windu Integrated Management System); Keberhasilan program pembangunan berkelanjutan ekonomi kerakyatan melalui penerapan konsep quadruplehelix.

Program-program Lindungan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat yang mel;iputi program WIP (Well Intervension Program); Program Pengendalian Sulfur di Cooling Water System; Pemanfaatan Air Kondensat AC di Power Station untuk pencucian mobil; program Ekonomi Hijau (Kegiatan Kopi 3 in One – Koperasi Desa Margamulya) dan Pengoperasian Rumah Pintar melalui program-programnya. Semangat keberhasilan PROPER di tahun penilaian 2015/2016 tidak terlepas dari dukungan dan komitmen Manajemen Star Energy yang secara konsisten berusaha untuk mewujudkan keseimbangan yang harmonis antara pengoperasian Lapangan Wayang Windu, lingkungan dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Kami meyakini komitmen ini terus terjaga, dan kami ucapkan selamat atas kesuksesan yang diraih, bagi team PROPER SEGWWL.

75

76

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

MEMBANGUN

KOMUNITAS WAYANG WINDU “Melalui Program Corporate Responsibility berbasiskan

empat

Pendidikan,

Ekonomi;

Infrastruktur,

kami

pilar

kegiatan:

Kesehatan;

mendukung

dan upaya

peningkatan kesejahteraan komunitas di sekitar kegiatan operasional sesuai tujuan pembangunan bangsa dan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan skala global dalam Sustainable Development Goals (SDGs)”

77

78

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN Salah satu perubahan penting yang terjadi di dunia usaha di era globalisasi adalah munculnya konsep corporate citizenship, korporasi sebagai “anggota” masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban. Hak korporasi sebagai “warga” masyarakat adalah kegiatan berorientasi ekonomi yang menjadi kegiatan operasional sehari-hari. Sedang kewajibannya adalah berperan serta dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu mewujudkan kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitarnya, melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan wujud kepedulian perusahaan melalui penyisihan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional. Di Indonesia, Pemerintah telah mewajibkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi setiap perusahaan yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam melalui Undangundang No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, (Pasal 74 ayat 1), lengkap dengan sanksi bagi yang melalaikan kewajibannya.

Wayang Windu telah melaksanakan kegiatan CSR, bahkan sebelum undang-undang tersebut diberlakukan. Kami memandang kegiatan CSR sebagai investasi, tujuannya adalah benefit berkesinambungan bagi seluruh

pemangku kepentingan, bukan sekedar profit. Melalui CSR, kami menunjukan kepedulian sosial perusahaan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial (social welfare) masyarakat sekitar, sejalan dengan kemajuan usaha Perusahaan.

Kami menekankan kegiatan pembangunan, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat atau community development & empowerment dalam pelaksanaan CSR, yang sesuai dengan beberapa butir tujuan pada rumusan Sustainable Development Goals (SDGs), seperti: • Butir 1 - Tanpa Kemiskinan - Mengakhiri kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia; • Butir 3 – Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan Menjamim kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat di segala usia; • Butir 4 - Pendidikan Berkualitas - Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang; • Butir 10 Mengurangi Kesenjangan - Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negaran maupun diantara negara-negara di dunia.

Dengan kata lain kami melaksanakan program-program CSR sebagai sarana perusahaan dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan kondisi sosial, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan masyarakat sekitar.

Kami memandang kegiatan CSR sebagai investasi, tujuannya adalah benefit berkesinambungan bagi seluruh pemangku kepentingan, bukan sekedar profit.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Guna mengukur keberhasilan program pengembangan potensi masyarakat yang dijalankan, kami memperhatikan dengan seksama parameter pembangunan yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik, yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dirilis setiap tahun, selain menggunakan mekanisme evaluasi internal. Hasil evaluasi secara keseluruhan kami gunakan sebagai alat manajemen dalam meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan berdasarkan indikator-indikator yang telah dikembangkan serta feed-back dalam merancang programprogram lanjutan.

Evaluasi ini kami kaitkan dengan berbagai indikator sebagai alat ukur yang telah disiapkan baik menyangkut; input, proses, output, outcome (hasil) dan manfaat serta dampaknya.

Syarat dalam Monev

• Kesepakatan tujuan dan kegunaan monev dan hasilnya • Adanya dokumen perencanaan program • Adanya tolok ukur (indikator) program • Kerangka sistem dan metode monev

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Tingkat IPM Kecamatan Pangalengan (76,41) sudah mampu mengejar nilai IPM umum Kabupaten Bandung (7,45) berdasarkan data laporan BPS tahun 2016. Kami menargetkan Kecamatan Pangalengan menjadi kecamatan yang paling maju, paling sejahtera, dan paling tinggi dalam kualitas hidup masyarakatnya. Keinginan ini diwujudkan dengan menyelenggarakan program-program CSR yang diharapkan dapat mendorong dan mempercepat proses pembangunan dan pengembangan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, dalam rangka memastikan ketepatan dan keberhasilan program, kami melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, meliputi masyarakat dan tokoh masyarakat setempat, Pemda, lembaga swadaya dan pihak independen lainnya mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap program-program yang dijalankan.

Kegiatan dalam monitoring evaluasi

• Mencatat perkembangan program

• Memantau proses dan kemajuan program secara terus-menerus • Mengidentifikasi masalah dan persiapan yang muncul • Merumuskan pemecahan masalah

• Membuat laporan kemajuan secara rutin dalam kurun waktu pendek

• Mengkaji relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak suatu program sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

79

80

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

KEBIJAKAN CSR SEGWWL Untuk menjamin efektifitas dan keberhasilan pelaksanaan program tanggung-jawab sosial perusahaan, pada setiap tahapan perencanaan maupun realisasi program, kami berpedoman pada kebijakan umum pelaksanaan CSR SEGWWL dan Prinsip-prinsip Panduan Pelaksanaan Program CSR sebagai berikut: • SEGWWL berkomitmen menyelenggarakan peran kepedulian sosialnya dengan penuh tanggung jawab dan berkelanjutan dengan menekankan pemberian kontribusi yang besar dalam mencapai nilai berimbang bagi semua stakeholders. • SEGWWL berinisiatif untuk memfokuskan diri dalam mengembangkan topik-topik sosial dan ekonomi masyarakat dan membina hubungan yang harmonis demi terciptanya dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas yang ada di lokasi Perusahaan beroperasi, melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dalam pelaksanaannya selalu berlandaskan Prinsip-prinsip Panduan yang dimilikinya. • SEGWWL menerapkan etika Good Corporate Governance dan selalu berusaha untuk memastikan bahwa kegiatano perasional yang dilakukan selaras dengan standar dan landasan hukum, etis, dan professional yang selalu kami junjung tinggi. Setiap hal yang SEGWWL lakukan dalam kegiatan operasional, selalu dilakukan dengan penuh kejujuran dan dengan integritas yang tinggi.





SEGWWL berkomitmen tinggi dalam membangun dan memelihara hubungan yang tulus dan adil dengan badan-badan pemerintahan, tokoh masyarakat, rekan kerja, organisasi masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya. SEGWWL tidak akan mentolelir setiap tindakan tidak etis yang dilakukan oleh rekan kerja, badan pemerintah atau tokoh masyarakat yang melanggar segala peraturan tentang tindak korupsi yang berlaku di Indonesia, terkecuali tindakan tersebut telah disahkan melalui aturan atau ketetapan hukum tertulis.

PENYUSUNAN PROGRAM [GRI 413-1] Guna mengoptimalkan keberhasilan pelaksanaan program, kami melakukan pemetaan sosial secara berkala untuk memahami kebutuhan dan program yang tepat sasaran. Kami mengadopsi Quadruple Helix sebagai model pendekatan Program CSR, yakni Perusahaan senantiasa memastikan pelibatan masyarakat sebagai subjek program, bekerja sama dengan Pemerintah dan Akademisi. Melalui kerjasama tersebut, diharapkan didapat suatu rancangan program pengembangan potensi masyarakat yang dapat diperhitungkan seluruh kemungkinan keberhasilan maupun kegagalannya, dan dapat diantisipasi langkah-langkah perbaikannya. Dengan demikian hasil pelaksanaan program menjadi maksimal serta akan dapat dirasakan manfaatnya dengan segera.

KETERLIBATAN STAKEHOLDER Star Energy berbasis GCG Responsibilitas Lingkungan

Pemberdayaan Masyarakat Sekitar

1. Jalur program pemerintah

2. Jalur program CSR perusahaan

RAPBD

MUSRENBANG TINGKAT MUSPIKA Musyawarah Pembangunan Desa (Kepala Desa & APDESI) ORMAS, RW, RT, Tokoh Masyarakat, LSM, Karang Taruna, PKK dan lain-lain

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

Untuk tahun 2016, kami merancang program CSR dengan membaginya kedalam empat kategori, yakni: bidang pendidikan, pengembangan ekonomi dan daya beli masyarakat, kesehatan masyarakat, dan bidang pembangunan infrastruktur sosial dan umum, yang kami gambarkan dalam bagan berikut:

CSR SEGWWL Peningkatan IPM Kecamatan Pangalengan Bidang Pendidikan • Meluaskan akses masyarakat kepada layanan pendidikan • Meningkatkan kualitas layanan pendidikan

Bidang Kesehatan

Bidang Ekonomi

Bidang Infrastruktur

• Pengembangan Desa Siaga • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan Pola Hidup Bersih Sehat • Memberdayakan masyarakat agar mampu secara mandiri menangani bencana alam

• Meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat Pangalengan • Mendorong UKM agar mampu mengembangakan diri • Mengembangkan Pangalengan sebagai tujuan wisata

• Meningkatkan kualitas infrastruktur fasilitas umum dan fasilitas sosial • Memperindah daerah untuk menonjolkan aspek kepariwisataan Pangalengan

Peningkatan IPM Kecamatan Pangalengan kami jadikan salah satu rujukan dalam mengukur keberhasilan program CSR. Pada dasarnya program-program tersebut ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat dan pengembangan masyarakat. Setiap tahun dana pengembangan masyarakat ini terus kami tambah seiring dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas program yang akan dijalankan. Untuk tahun 2016, kami menganggarkan dana sekitar Rp4,6 miliar dengan rincian pengalokasian sebagai berikut: Tabel Rincian Alokasi Kegiatan CSR - 2016

Nama Program/Kegiatan Donasi Kemanusiaan Infrastruktur

Pemberdayaan / Empowerment Capacity Building Jumlah

Jumlah Anggaran (Rp Juta) 1.035,2 1.436,5 1.725,9 400,0

4.597,6

Program pemberdayaan masyarakat yang kami jalankan ditujukan untuk: • Membantu dan mendukung program pemerintah khususnya dalam meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dengan penekanan pelaksanaan kegiatan pada bidang-bidang:

81

82

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

• •



• • •

Pendidikan, Pemberdayaan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat, • Peningkatan Infrastruktur Fasilitas Sosial dan Umum, dan • Kesehatan dan Lingkungan Membangun dan memelihara komunikasi maupun hubungan yang baik dengan masyarakat, tokoh,masyarakat, tokoh agama, pemerintah, dan instansi terkait. Memperbaiki dan memajukan tingkat kehidupan masyarakat baik ekonomi maupun kesehatan. Mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran di masyarakat sekitar lokasi usaha. Mendekatkan akses pendidikan yang berkualitas terutama bagi anak dan remaja.

Tabel Ringkasan Program Kerja CSR-2016 Bidang

PENDIDIKAN

Tujuan

1. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang ada di Kecamatan Pangalengan 2. Memperluas kesempatan masyarakat dalam menikmati layanan pendidikan di Kecamatan Pangalengan 3. Menyokong lembaga-lembaga pendidikan informal

• •

Meningkatkan spiritualitas/religiusitas dengan mendirikan dan memperbaiki sarana peribadahan. Membangun infrastruktur untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dalam hal ini kami menetapkan Bidang Pendidikan sebagai program utama, mengingat program pendidikan memiliki bobot paling tinggi dalam mengukur indeks IPM. Ada dua indikator yang dijadikan rujukan pengukuran IPM Pendidikan, yakni: 1) tingkat partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan yang diperbandingkan dengan jumlah anak usia sekolah; 2) angka melek huruf yang pengertiannya dibatasi sebagai penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Adapun ringkasan program kerja CSR Perusahaan tahun 2016, adalah sebagai berikut. Program

Formal • Beasiswa untuk siswa berprestasi tingkat SD, SMP, SMA • Beasiswa untuk siswa pra-KS tingkat SD, SMP, SMA • Beasiswa 3 tahun penuh pendidikan DIII

Nonformal • Layanan Pendidikan Kejar Paket C untuk warga Pangalengan putus sekolah dan lulusan SLTP • Kelas Membaca bagi masyarakat kelompok umur 15 tahun ke atas • Ekonomi Hijau TBM Saba Desa : pertanian hidroponik

KESEHATAN MASYARAKAT

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat • Pangalengan 2. Mempercepat suksesnya program pemerintah dalam pembentukan Desa Siaga di Kecamatan Pangalengan • 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan Pola Hidup Bersih Sehat •

EKONOMI

1. Meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat Pangalengan 2. Menumbuh kembangkan dinamika ekonomi sector informal 3. Mendorong UKM agar mampu mengembangkan diri

FAOS/FASUM

1. Meningkatkan kualitas infrastruktur fasilitas umum dan fasilitas social di 13 desa yang ada di Kecamatan Pangalengan 2. Mengupayakan pemerataan akses jalan darat bagi seluruh wilayah Kecamatan pangalengan

Masyarakat Tangguh Bencana (MTB) : Penyuluhan dan pelatihan Sadar Bencana dan tanggap darurat/SAR bagi kader Forum Desa Siaga & ketua RW sekecamtan Pangalengan Revitalisasi Posyandu : Pembangunan Posyandu dan sumbangan kelengkapan alat-alat medis pelayanan kesehatan dasar Revitalisasi Posyandu : sumbangan susu dan makanan bergizi bagi ibu hamil dan balita

• Penguatan Koperasi Nurkayana sebagai Lembaga Bisnis : Promosi Kopi Gunung Tilu • Persiapan unit usaha tourism networking : 1. Persiapan renstra unit bisnis Nurkayakna di bidang wisata 2. Menjalin kerjasama awal dengan pengelola wisata saat ini 3. Informasi awal bagi turis terkait lokasi wisata di pangalengan

• Renovasi (jalan, bangunan public, drainase, sarana olahraga, dan lain-lain) di 13 desa secara merata dan serentak

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Musbangdes dan Musrenbang Sebagai Sarana Pelibatan Masyarakat dan Pemangku Kepentingan [GRI 413-1]

Salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program pengembangan masyarakat adalah keterlibatan aktif dari masyarakat sebagai penerima manfaat program. Mereka harus merasa tidak hanya menjadi sasaran, melainkan menjadi pemilik dari program, menjadi subyek, bukan obyek program. Oleh karenanya dalam merancang dan melaksanakan seluruh program pengembangan masyarakat melalui Corporate Social Responsibility (CSR), kami berupaya melibatkan peran serta masyarakat melalui penyelenggaraan forum diskusi group (FGD ) yang populer disebut Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan).

Musrenbang merupakan forum diskusi para pihak dalam menetapkan program-program CSR yang langsung berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar. Forum ini melibatkan partisipasi masyarakat, pemerintahan desa, kecamatan, unsur Pemda lain, LSM dan wakil dari Perusahaan. Agenda pembahasannya adalah penentuan program CSR

Stack Holder gathering yang melibatkan 13 Kepala Desa dan instansi Pemerintah setempat

diluar kegiatan fisik pembangunan yang didanai oleh Pemerintah melalui Bantuan Dana Desa ataupun skema pembangunan pemerintah lain di kawasan setempat.

Dengan mengetahui skema pembangunan pemerintah, maka kami dapat mengalokasikan dana bantuan/ partisipasi program untuk mendukung pembangunan infrastruktur desa/ kecamatan maupun program pengembangan masyarakat lain. Usulan program dimaksud berasal dari masyarakat dan/atau LSM, tokoh masyarakat dan unsur pengurus desa/ kecamatan, untuk diputuskan bersama-sama. Setelah program yang diusulkan tersebut disetujui bersama, selanjutnya dibentuk panitia kecil untuk menentukan teknis pelaksanaan program, termasuk mengawasi dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program. Hasil evaluasi pelaksanaan program kelak akan dibahas pada forum Musrenbang untuk periode berikutnya. Seluruh rangkaian pelaksanaan Musrenbang tersebut membuat masyarakat ikut merasa memiliki terhadap program yang akan dilakukan, dan dengan demikian, mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat sebagai penerima manfaat langsung dari program dimaksud. Para pemangku kepentingan lain, dengan pola tersebut juga sudah barang tentu merasa terlibat secara langsung pada setiap program yang dijalankan Untuk tahun 2016, Musrembang dilaksanakan pada bulan Maret 2016 melibatkan 13 Kepala Desa yang ada di sekitar wilayah proyek Wayang Windu dan instansi Pemerintah setempat.

83

84

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

REALISASI PROGRAM CSR – 2016 [GRI 203-1] PROGRAM BIDANG PENDIDIKAN Data BPS tahun 2015 menunjukkan, tingkat pendidikan penduduk di 6 desa di Kecamatan Pangalengan masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan, baik tingkat Pertama maupun Tingkat Atas (SLTP dan SLTA). Rendahnya tingkat pendidikan di Kecamatan Pangalengan, tentu sangat memprihatinkan, mengingat hal ini berbanding lurus dengan kualitas SDM. Menghadapi kondisi tersebut kami bertekad turut mengatasi sindrom “lingkaran kemiskinan” yakni situasi dimana masyarakat yang kurang mampu tidak dapat mengakses pendidikan yang lebih tinggi – yang relatif lebih mahal - untuk meningkatkan kompetensi yang berakibat terjadinya keterbatasan pendapatan, yang akhirnya membuat kemiskinan mengakar di kalangan masyarakat tidak mampu. Oleh karenanya, kami merancang dan merealisasikan program bidang pendidikan guna membuka kesempatan lebih besar bagi masyarakat kurang beruntung tersebut mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Sejak tahun 2013, dan berlanjut hingga saat ini, kami menyusun dan merealisasikan program-program yang menyentuh bidang pendidikan non-formal sebagai wujud langkah nyata dari Wayang Windu untuk semakin berperan

Program Bidang Pendidikan

aktif dan berkontribusi dalam memajukan kualitas hidup masyarakat, selain bidang pendidikan formal.

Tujuan penyelenggaraan CSR-Wayang Windu Bidang Pendidikan adalah: 1. Memperbesar kesempatan masyarakat dalam mengecap layanan pendidikan 2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Kecamatan Pangalengan Adapun program bidang pendidikan yang dilakukan terbagi kedalam 2 kelompok besar, yakni: • Pendidikan Formal: • Pemberian beasiswa untuk siswa/i berprestasi. • Pemberian beasiswa untuk siswa/i tidak mampu yang berprestasi. • Pemberian beasiswa • Pendidikan Non-Formal • Pelaksanaan program-program “Rumah Pintar” dan pelaksanaan programnya bagi masyarakat Pangalengan. • Bantuan supportif bagi Taman Baca Masyarakat dan organisasi sejenis yang ada di Rancamanyar dan Padamukti Rencana dan Realisasi Program Pendidikan Formal Sasaran penyelenggaraan Program Pendidikan Formal dapat digambarkan secara ringkas pada bagan berikut.

Beasiswa Berprestasi dan Pelajar Pra-KS (SD, SMP, SMA) Beasiswa D4 (Unpad, Polban)

Output • Menurunkan jumlah pelajar putus sekolah • Membina minat belajar dan berskolah

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

Sesuai dengan rencana yang telah digariskan, pada tahun 2016, kami telah memberikan beasiswa kepada 1.604 siswa di semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK sampai Perguruan Tinggi (D-III). Melalui pemberian beasiswa tersebut, kami berharap agar para siswa yang telah menerima beasiswa (terutama penerima beasiswa Pra-KS) agar mau dan dapat melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi demi kesejahteraan hidup mereka di masa depan.

Tabel - Rekapitulasi Penerima Beasiswa Tingkat SD, SMP, SMA/SMK DIII - 2016 Jenjang Siswa/i Pendidikan Berprestasi SD

SMP

SMA / SMK D III Polban & UNPAD Jumlah

680

153

90

88

Siswa/i Kurang Mampu Berprestasi 350 153 90

Total 1,030 306

180 88

1,604

Rencana dan Realisasi Program Pendidikan Nonformal Mulai tahun 2013 dan berlanjut hingga saat ini, kami mulai melirik pendidikan nonformal sebagai bagian dari program CSR. Program ini kami anggap memiliki fungsi signifikan dalam memelihara dan mempertahankan nilainilai sosial-budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Ada dua kegiatan yang kami laksanakan, yakni pertama, bermitra dengan Taruna Karya Setia Bhakti Desa Margamukti yang selama ini mempunyai program Taman Baca Masyarakat (TBM) Saba Desa yang melakukan upaya pemberantasan buta huruf dengan cara yang unik dan kreatif. TBM kami arahkan menjadi bagian dari program ekonomi hijau.

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Yang kedua, membangun dan mengembangkan Rumah Pintar Pangalengan sebagai pusat layanan pendidikan nonformal atau layanan pelatihan ketenagakerjaan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat Pangalengan. Di masa yang akan datang, Rumah Pintar diharapkan menjadi institusi lokal yang menjadi katalisator dalam memajukan pendidikan masyarakat di sektor pendidikan nonformal.

Mengembangkan TBM Saba Desa Sebagai Bagian Gerakan Green Economy Kami menggandeng Karang Taruna Setia Bhakti Desa Margamukti, mengembangkan TBM Saba Desa menjadi sebuah gerakan green economy. Adapun tujuan Ekonomi Hijau Saba Desa adalah: 1. Menggalakkan minat dan budaya membaca masyarakat dengan memanfaatkan waktu luang untuk membaca agar tercipta masyarakat kreatif, dinamis, produktif dan mandiri. 2. Mendidik masyarakat untuk memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna. 3. Menurunkan angka buta aksara anak putus sekolah dan Ibu khususnya di Kampung Kertamanah. 4. Membangun sikap peduli lingkungan dan menciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, bersama Wayang-Windu, TBM Ekonomi Saba Desa melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Layanan Perpustakaan. 2. Belajar membaca melalui kegiatan memasak bagi ibuibu buta aksara. 3. Bank Sampah dengan topik literasi fungsional bagi anak-anak putus sekolah 4. Pertanian Hidroponik sebagai kegiatan ekonomi 5. Budidaya Labu Siem dan Budidaya Cacing

85

86

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Akselerasi Pengembangan dan Kampanye Ekonomi Hijau oleh Taman Bacaan & Membaca (Tbm) Saba Desa

Program Bank Sampah, TBM Kertamanah

Kelas Iliterasi, Bank Sampah, Pertanian Hidroponik, Budidaya Cacing & Labu Siam Pemberantasan buta aksara melalui Kelas Membaca di TBM Saba Desa dapat dikatakan pionir di Kabupaten Bandung, karena memadukan kelas membaca dengan praktik sehari dalam pengelolaan sampah yang sebenarnya ada di dalam kegiatan Bank Sampah. Dalam kegiatan ini, unsur pendidikan iliterasi terjadi ketika para nasabah diminta untuk menuliskan merek sampah dan mengisi buku tabungan mereka. Dengan cara ini para nasabah yang buta aksara belajar membaca dan matematika dasar berupa operasi penjumlahan dan pengurangan. Khusus untuk peserta ibu rumah tangga, kegiatan iliterasi dilakukan dengan membaca resep masakan. Keberhasilan TBM Kertamanah dalam mengentaskan buta aksara, yang dikolaborasikan dengan kegian ekonomi hijau kemudian ditularkan ke kampung-kampung lain yang ada di sekitar wilayah proyek.

dengan sampah organik dan 2 liter air setiap 2 hari. Dalam 2 hari, Budidaya Cacing mampu mendaur ulang 50 Kg limbah kotoran sapi dan sampah organik ini secara tidak langsung. Selain bernilai ekonomis program ini juga mempunya nilai ekologis berupa pengurangan beban pencemar lingkungan karena kotoran sapi dan sampah organik tersebut tidak lagi dibuang ke sungai. Sisa dekomposisi sampah organik yang dihasilkan dari budidaya Cacing kemudian dijadikan pupuk organic untuk tanaman labu. Pada tahun 2016, TBM Saba Desa telah melakukan peremajaan proses budidaya Cacing & Labu siam

Pertanian Hidroponik Program hidroponik telah dirintis oleh TBM Kertamanah Saba Desa mulai dari tahun 2014. Sampai sekarang program pertanian hidroponik masih berjalan. Di tahun 2016,

Budidaya Cacing & Labu Siam Dalam program budidaya cacing, untuk 1 Kg cacing memerlukan 1 Kg kotoran sapi (1 ember kecil) di campur

program terus berlanjut yang meliputi upgrade fasilitas hidroponik yang ada, memberikan training teknik dasar hidroponik untuk semua anggota TBM dan penanaman bibit tanaman hidroponik. Kegiatan hidroponik ini dilakukan untuk mendidik masyarakat guna memanfaatkan lahan pekarangan yang ada, dan menghindari perambahan hutan untuk aktivitas perkebunan.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Mengembangkan Inspirasi dari Rumah Pintar Sebagai lanjutan dari komitmen pengadaan sarana dan prasarana Rumah Pintar, pada tahun 2016 SEGWWL bekerja sama dengan Dinas Kependidikan Pangalengan menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar dan pelatihan di Rumah Pintar yang meliputi: • Kejar Paket C – 75 Orang • Kejar Paket B – 25 Orang • Pelatihan Menjahit - 70 Orang

Kejar Paket B adalah ujian kesetaraan yang dilaksanakan untuk jenjang pendidikan SMP/Mts sederajat untuk mendapatkan bukti lulus atau Ijazah Kesetaraan tingkat SMP/Mts. Sedangkan Kejar Paket C merupakan Ujian kesetaraan yang dilaksanakan untuk jenjang pendidikan SMA/sederajat untuk mendapatkan bukti lulus atau Ijazah Kesetaraan tingkat SMA.

Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat  yang tidak memiliki ijazah SMP/Mts atau SMA guna mendapatkan ijazah melalui ujian kesetaran ini. Sasaran program ini adalah warga berusia dari 17-44 tahun dan berasal dari 13 Desa yang ada di Kecamatan Pangalengan. Selain kejar paket B, dan C, kegiatan rumah pintar juga diisi dengan pelatihan menjahit. Untuk kelas pertama, ada sekitar 20 peserta yang mengikuti kursus ini, yang berasal dari masing-masing Desa dan telah mendapatkan rekomendasi dari masing-masing Kepala Desanya.

87

88

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Testimoni Para Peserta Paket Kejar B dan Kejar C

Assalamu’alaikum Wr Wb,

Deti Damayanti Desa Margamulya

Buat saya mempelajari sebuah keahlian itu sangatlah penting, karena dengan kita memiliki kemampuan kita akan mampu berdaya saing dengan yang lain, banyak sekali pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pemerintah atau pihak-pihak lain yang bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat salah satunya pelatihan menjahit yang saya alami. Intinya saya senang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Koperasi Nurkayana ini, semoga ilmu menjahit ini bisa bermanfaat khusus buat keluarga umumnya buat masyarakat lainnya. Terimaksih Nurkayana semoga Koperasi-nya tambah sukses dan semakin bermanfaat.

Astri Citra Lesmana

Agus Rohmat

Desa Pangalengan

Desa Pangalengan

Dengan adanya pelatihan seperti ini merupakan kesempatan yang luar biasa, jarang sekali ada kesempatan seperti ini, semua fasilitas nya gratis, asalkan kita mau saja, kita dapat keahlian, tambahan ilmu. Mudah-mudahan bisa menjadi bekal saya untuk berwirausaha.

Saya sangat senang dengan adanya kegiatan pelatihan menjahit yang dilaksanakan oleh Nurkayana dan Star Energy ini, menambah ilmu untuk saya dan temanteman. Bisa dijadikan bekal untuk kehidupan kedepan.

Terimakasih untuk Nurkayana dan Star Energy, mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus berlanjut dan saya bisa ikutan lagi untuk memperdalam ilmu menjahitnya.

Harapan saya agar para lulusan pelatihan untuk disalurkan dan mendapat pekerjaan.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

Program Bidang Ekonomi Mulai tahun 2014, dan dilanjutkan sampai saat ini, kami menginisiasi pilot project program Corporate Social Responsibility (CSR) terpadu yaitu, Program Sinergisitas CSR Wayang Windu Menuju Green Economy. Melalui program ini, kami ingin mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Pangalengan melalui kegiatan ekonomi yang perduli pada isu-isu pemeliharaan lingkungan hidup yang sehat yang penting bagi kehidupan masyarakat Pangalengan generasi mendatang.

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Pada program ini, Koperasi Nurkayana sebagai salah satu Koperasi UMK yang kami bentuk dan kami bina, memiliki peran yang sentral sebagai salah satu pelaku utama kegiatan ekonomi yang terintegrasi. Sesuai tujuan pementukannya, kami mendorong Koperasi Nurkayana untuk terus membagi pengetahuan yang didapat dari pelatihan kewirausahaan yang telah mereka peroleh kepada para pelaku UMKM yang ada di Pangalengan.

Umkm Nurkayana Bukan Sekedar Koperasi Biasa

Roadmap Pengembangan UMKM Nurkayana hingga menjadi Center of Excellent of Entrepreneurship, Education&Green Tourism di Kecamatan Pangalengan

Pengembangan UMKM Nurkayana Sebagai tulang punggung (backbone) program ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan

Inovasi-inovasi yang kami lakukan dalam program CSR tetap difokuskan pada pengembangan UMKM Nurkayana sebagai tulang punggung program ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan dimana telah menelurkan lembaga ekonomi & lingkungan baru seperti TBM Saba Desa, Masyarakat Tangguh Bencana dan Koperasi Produsen Kopi Margamulya (KPKM)

Nurkayana mensinergikan para pengelola objek wisata outdoor tersebut dan mengajak mereka untuk menyusun suatu standarisasi pengelolaan yang dapat memberikan layanan terbaik, kenyamanan berwisata dan jaminan keamanan yang layak.

Setelah berdiri di unit niaga, pada tahun 2016 Nurkayana dalam proses membangun unit wisata dengan menyentuh potensi wisata yang dimiliki Kecamatan Pangalengan. Kegiatan yang telah dilakukan dalam sector wisata ini meliputi pemetaan, pendataan dan konsolidasi baik objek maupun pelaku wisata yang ada di Pangalengan dan tengah melakukan upaya-upaya konsolidasi bersama para pengelola objek wisata dalam melakukan strandarisasi pengelolaannya.

Galeri Niaga - bentuk promosi produk local yang menjadi binaan Koperasi Nurkayana

89

90

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Kisah Sukses Anggota Koperasi Nurkayana

Iman Suryadi

Pemilik usaha konveksi Under Tower

Sejak tahun 2011, Iman telah mendapat 4 kali bantuan modal bergulir dari Koperasi Nurkayana. Tiga kali bantuan modal bergulir reguler masing-masing sebesar Rp7 juta, dan satu kali mendapat bantuan “dana talangan” ketika dia mengerjakan pesanan jaket sebanyak 150 potong dengan waktu pengerjaan 2 minggu. Sebelum menjadi anggota Koperasi Nurkayana, Iman Suryadi adalah pengusaha konveksi yang khusus membuat pesanan jaket dan kaos oblong. Usahanya dijalankan berdua saja dengan anaknya. Jika mereka berdua kewalahan mengerjakan pesanan tersebut, Iman akan meminta bantuan 2-3 penjahit lepas. Ini dilakukan karena keterbatasan modal membuat Iman belum sanggup menggaji pegawai tetap. Setelah mendapat dana bantuan modal bergulir dari Nurkayana, dan mengikuti pelatihan dan pendampingan kewirausahaan, Iman memberanikan diri untuk mengangkat 2 pegawai tetap yang dipekerjakan untuk mengurus kegiatan produksi, sementara dirinya memiliki waktu lebih luang untuk memperbesar pasar dan membenahi cashflow usahanya.

Kini usaha konveksi Iman semakin berkembang dan telah sanggup menggaji 4 pekerja tetap dengan 3 buah mesin jahit, 1 mesin obras, dan 1 mesin overdeck. Iman juga telah sanggup membeli mesin potong khusus yang sanggup memotong kain dalam jumlah besar. Selain mengerjakan jaket dan kaos oblong berdasarkan pesanan, sekarang Iman sudah memproduksi merk sendiri dengan brand Under Tower yang dititip-jualkan dengan sistem konsinyasi. Kini, di tahun 2016, Iman Suryadi dilibatkan menjadi tutor sekaligus pemberi materi dalam kegiatan Pelatihan Keterampilan Menjahit Tingkat Dasar hasil kerja sama SEGWWL bersama Koperasi Nurkayana dan Rumah Pintar Pangalengan.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Berkah dari Rehabilitasi Lahan Kritis

Program Pemberdayaan masyarakat untuk tahun 2015-2016, juga kami fokuskan pada pengembangan dan pengelolaan budidaya kopi sebagai Program 3 in 1 yaitu rehabilitasi, pemeliharaan lahan kritis, perubahan cara pandang maupun prilaku pertanian dan pengembangan ekonomi hijau. Program ini merupakan kegiatan berkelanjutan dari pengembangan UMKM Nurkayana sebagai tulang punggung program ekonomi kerakyatan di Kecamatan Pangalengan.

Sejak tahun 2007, SEGWWL memberikan bantuan 50.000 bibit kopi Arabica dan 150.000 kg pupuk untuk luasan 40 ha kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Margamulya sebagai bagian dari program rehabilitasi lahan kritis hutan di Kecamatan Pangalengan. Setelah 9 tahun, LMDH

Margamulya meningkat menjadi Koperasi Produsen Kopi Margamulya (KPKM) dan menjadi penghasil kopi yang melimpah.

Luasan wilayah hutan alam yang dipelihara dan dikembangkan mencapai 148.25 Ha dengan jumlah pohon kopi jenis Arabica sebanyak 287.350 pohon yang menghasilkan rata-rata 261.500 kg/panen, serta dikelola oleh 141 petani. Secara rutin, pemasaran merek kopi Java Preanger Gunung Tilu telah tersebar dari mulai pasar domestik hingga mancanegara seperti Jepang dan Korea. Di skala Nasional, kopi Java Preanger Gunung Tilu terpilih sebagai satu-satunya kopi asal Jawa Barat menjadi produk pendukung yang turut memeriahkan pesta olah raga nasional PON XIX di Jawa Barat.

91

92

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Bidang Kesehatan Masyarakat Pengembangan Komunitas bidang Kesehatan Masyarakat bertujuan untuk: 1. Meningkatkan kualitas gizi bayi dan ibu menyusui. 2. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar khususnya di daerah-daerah terpencil di Kecamatan Pangalengan. 3. Memperluas layanan kesehatan dasar. 4. Mempercepat pelaksanaan program pemerintah dalam pembentukan Desa Siaga di Kecamatan Pangalengan. 5. Mendorong terciptanya mekanisme sosial dalam tanggap darurat bencana alam. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami merealisasikan tiga kegiatan utama, melalui pelaksanaan Program Penguatan dan Pengembangan Desa Siaga, yakni: 1. Penguatan Masyarakat Tangguh Bencana (MTB). Penguatan Masyarakat Tangguh Bencana ini difokuskan agar masyarakat mampu menilai titik rawan ancaman bencana, menilai kerentanan, mampu menata zona aman sebagai arah evakuasi, mampu melakukan evakuasi mandiri sebelum datangnya bantuan dari luar. Pelaksanaan program mengacu pada kondisi bencana gempa tahun 2009 di Pangalengan. Berkat pelatihan yang dirintis sejak tahun 2014, saat bencana longsor tahun 2015 terjadi, para kader MTB dapat memberikan respons yang lebih terarah dan terorganisir. Tahun 2016, kami meningkatkan intensitas program dengan melakukan sosialisasi MTB kepada 98 warga dari 13 desa di Kecamatan Pangalengan. 2. Revitalisasi Posyandu. Program Revitalisasi Posyandu pada dasarnya adalah menyediakan layanan posyandu yang dapat dengan mudah diakses oleh warga. Prioritas penyediaan layanan posyandu adalah di daerah-daerah terpencil yang minim transportasi umum. Dengan tersedianya layanan posyandu yang mudah diakses, diharapkan akan tumbuh kesadaran warga dalam memeriksakan kesehatan bayi dan ibu menyusui.



Di tahun 2016, melalui program Revitalisasi Posyandu kami menyelesaikan pembangunan gedung posyandu baru di Desa Margamukti dan Desa Tribaktimulya. 3. Sumbangan Susu dan Makanan Bergizi Bagi Ibu Hamil dan Balita. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengurangi kasus kasus balita meninggal dan balita kurang gizi di Kecamatan Pangalengan.

Bidang Peningkatan Infrastruktur Tujuan dari program ini adalah: 1. Meningkatkan kualitas infrastruktur fasilitas umum dan fasilitas sosial di 13 desa yang ada di Kecamatan Pangalengan. 2. Mengupayakan pemerataan akses jalan darat bagi seluruh wilayah Kecamatan Pangalengan.

Pada awal pelaksanaannya di tahun 2009, kami memfokuskan diri pada pembenahan dan renovasi fasilitasfasilitas sosial yang hancur karena gempa. Mulai tahun 2013, dan berlangsung hingga saat ini, kami menggagas program Kolaborasi Swakelola dengan 13 pemerintah desa yang ada di Pangalengan dalam melaksanakan kegiatan renovasi dan/atau rehabilitasi fasilitas umum dan fasilitas sosial. Pemilihan dan pelaksanaan obyek renovasi dan rehabilitasi ditetapkan melalui mekanisme Musrenbang dan Musrenbangdes.

Pada tahun 2016, kami merealisasikan 13 program renovasi terhadap berbagai fasilitas umum/sosial di 13 Desa di Kecamatan Pangalengan, dengan total dana yang terserap sebesar Rp1.436,5 juta.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kegiatan Tambahan Disamping empat empat bidang kegiatan sebagai bagian dari program community development & empowerment Wayang Windu tersebut, kami juga merealisasikan berbagai kegiatan tambahan dalam rangka mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, yakni: 1. Relokasi korban bencana longsor Cibitung. Mendukung pembangunan 4 kopel (setara 8 unit) rumah bagi para korban yang kehilangan rumah akibat bencana longsor yang terjadi pada pertengahan tahun 2015 lalu. Pembangunan rumah relokasi dilakukan berdasarkan RAB dan desain dari Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Bandung (Dispertansih).

2.

3.

Mendukung Kegiatan Budidaya Labu Siem dan Budidaya Cacing. Kami melanjutkan program Budidaya Labu Siem dan Budidaya Cacing, di lahan sekretariat Taruna Karya Setia Bhakti, seluas 420 m2. Hasil panen dari kedia kegiatan tersebut adalah sebesar Rp7,2 juta, sekali masa panen. Pelatihan Keterampilan Menjahit Tingkat Dasar Bekerjasama dengan Koperasi Nurkayana dan Rumah Pintar Pangalengan, kami menyelenggarakan pelatihan keterampilan menjahit dasar bagi warga Pangalengan. Tujuan penyelenggaraan pelatiha adalah: • Memberikan pembekalan dan keterampilan bagi para peserta. • Meningkatkan kemampuan analisa usaha, perencanaan dan pemasaran bagi para peserta. • Memberikan peluang usaha baru bagi peserta untuk dapat bekerja pada UMKM maupun perusahaan di bidang konveksi • Memberi kesempatan pendirian usaha di bidang menjahit. • Pemberdayaan masyarakat melalui ketrampilan khusus.

Total ada 40 peserta dari 7 desa yang mengikuti kursus. Pada akhir kegiatan, sebagian besar peserta menyatakan akan berusaha membuka usaha di bidang jahit-menjahit.

93

94

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA “Kami

berkomitmen

menerapkan

standar

tinggi

untuk

keselamatan

dan

kesehatan yang tinggi dalam pelaksanaan prosedur operasional dan menargetkan zero accident dalam setiap periode operasional di lapangan panas bumi yang dikelola. Sebagai bentuk komitmen tersebut kami menyelenggarakan

beragam

program-

program preventif, proteksi, curative dan rehabilitasi dan menetapkan standar operasi terakreditasi sebagai rujukan pelaksanaan kegiatan operasional”.

95

96

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MAKSUD DAN TUJUAN Pengembangan PLTP membutuhkan modal besar, karena memerlukan aplikasi teknologi tinggi yang spesifik disertai risiko kegagalan yang tinggi. Teknologi tinggi khusus dibutuhkan dalam menganalisis, memperhitungkan dan melaksanakan pemboran sumur produksi uap air dari “reservoir” yang terletak jauh dibawah tanah, untuk kemudian disalurkan melalui pipa-pipa ke unit separator, scrubber, dan selanjutnya ke turbin untuk memutar generator pembangkit listrik. Mengingat modal pengembangan yang cukup besar tersebut, pengoperasian lapangan uap dan pembangkit listrik panas bumi (PLTP) harus bebas dari terjadinya risiko dari berbagai risiko yang teridentifikasi. Risiko utama dalam pengoperasian lapangan uap dan PLTP membentang mulai dari sumur-sumur produksi, jalur pipa uap hingga ke fasilitas produksi yang ada di areal Power Station. Setiap kelalaian, kekurang cermatan, dan kurangnya pengamanan dalam pemantauan kondisi seluruh sarana vital tersebut dapat memicu kecelakaan fatal yang membuat terganggunya bahkan terhentinya kegiatan operasi.

Oleh karenanya, sejak tahap awal pengembangan dan pengoperasian fasilitas PLTP dan penyaluran tenaga listrik ke jaringan transmisi milik PT PLN (Persero), kami telah berkomitmen untuk menerapkan standar keselamatan dan kesehatan yang tinggi dalam pelaksanaan prosedur operasional. Kami menargetkan zero accident dalam setiap periode operasional di lapangan panas bumi yang dikelola.

KOMITMEN, KEBIJAKAN DAN STANDAR OPERASI

Komitmen topik K3 yang berkualitas kami tegaskan dalam butir-butir statement kebijakan “Wayang Windu Field Green Policy”, sebagai berikut: • Selalu meletakkan K3L pada prioritas yang tinggi pada topik-topik Produksi, Operasi dan topik bisnis lainnya • Secara proaktif menghindari segala bahaya bagi pekerja, kontraktor, masyarakat dan lingkungan demi memastikan bisnis berkelanjutan • Memastikan bahwa K3L merupakan tanggung gugat dan tanggung jawab lini yang diterapkan dari puncak struktur manajemen

TENTANG LAPORAN INI

• •





KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Memastikan berjalannya sistem identifikasi dan kontrol potensi bahaya di tempat kerja Terus menerus mengamati, memantau dan meningkatkan kinerja K3L/Keberlanjutan dan sistem-sistem manajemen di seluruh organisasi Star Energy Melatih dan mengembangkan kapasitas semua karyawan dan kontraktor untuk mempertahankan standar tertinggi dalam pelaksanaan K3L Memenuhi atau melampaui segala kewajiban hukum di tempat kita beroperasi. Bila aturan K3L belum memadai, Star Energy mengadopsi praktek terbaik dan menerapkan standar yang selalu melindungi keselamatan dan kesehatan kerja personil serta mencegah dampak buruk bagi lingkungan.

Kebijakan dan program-program pencegahan kecelakaan kerja dan jaminan kesehatan kerja yang kami berlakukan tersebut telah sejalan dengan butir ke tiga dari rumusan tujuan Pembangunan Global Berkelanjutan (SDGs) yakni “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan - Menjamim kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat di segala usia.

Untuk memastikan kinerja topik K-3 yang berkualitas, kami mengintegrasikan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja & Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai standar operasi yang tersertifikasi OHSAS 18001 : 2007 dan SMK3 (Sertifikasi oleh Kemenaker, berdasarkan PP 50 tahun 2012) juga dengan penerapan sistem manajeman lingkungan sesuai standar sertifikasi ISO 14001 : 2015, dan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008 dalam satu kesatuan. [GRI 102-12] Kemudian secara periodik kami melaksanakan audit atas penerapan standar sertifikasi tersebut melalui pihak ketiga yang independen dan berkompeten. Hasilnya, kami selalu memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan oleh pihak penilai independen, seperti tidak pernah ditemuinya catatan major dalam proses audit. Proses Sertifikasi standar keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS 18001 : 2007 yang terakhir dilaksanakan oleh PT Lloyd’s Register Indonesia pada tanggal 9-11 Januari 2017 adalah perpanjangan sertifikat sampai dengan 20 Maret 2020.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Komite Keselamatan Kerja Kami membentuk SHE Committee (Komite Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) untuk mengoordinasikan kegiatan dan program terkait K3. Ketentuan mengenai fungsi dan kedudukan Komite Keselamatan Kerja serta tugas yang menjadi tanggung jawabnya, ditegaskan pula pada Bab X Perjanjian Kerja Bersama, tentang Perlindungan Kerja. Susunan Keanggotaan Komite Keselamatan Kerja ini terdiri atas Manajemen Eksekutif, Senior Manager Operasional serta 8 perwakilan karyawan (2,8%) total karyawan tetap. [GRI 403-1, 403-4]

Tugas Komite Keselamatan Kerja, mencakup: • Membahas/mendiskusikan setiap permasalahan Kesehatan dan Keselamatan kerja serta lingkungan (K3LL ) meliputi kegiatan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan dan atau penyakit yang timbul akibat hubungan kerja; • Mengadakan investigasi kasus kecelakaan kerja yang meliputi keselamatan fasilitas produksi, keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan; • Memberikan penilaian kinerja K3-LL yang meliputi standarisasi, keselamatan fasilitas produksi, keselamatan kerja dan lingkungan; • Melakukan evaluasi atas pelaksanaan program di bidang K3LL ; Untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas tersebut, Komite K-3 melakukan rapat berkala.

Jumlah Perwakilan Karyawan dalam Kepengurusan Komite K3LL Uraian Kerja Keselamatan kerja

Kesehatan kerja

Lindungan Lingkungan

Total

Tahun 2012

2013

2014

2015

2016

2

2

3

3

3

3

2

7

2

1

5

3

2

8

3

2

8

3

2

8

Program-Program K-3Ll (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan) di Tahun 2016 Berbagai program strategis terkait K3LL yang direalisasikan di tahun 2016 sesuai hasil-hasil evaluasi Komite K3LL, mencakup: • Penandatanganan komitmen bersama Karyawan Star Energy Geothermal WW dan Kontraktor “Saya pilih selamat, aman, sehat setiap saat dalam rangka kegiatan menyambut Bulan K3 • SHEMS drilling campaign programs & OH&S National day (Jan-Feb 2016), yang diisi dengan SHE Talk, nonton film, Campaign , Workshop dan Management briefing • SMK3 Pre-audit dan pelaksanaan audit sertifikai pada bulan Maret. • Perayaan hari Bumi dengan penanaman pohon yang melibatkan Stake Holder SEGWWL, seperti : BPLHD, BPLH, MUSPIKA, ADM PTPN, ASPER PERHUTANI dll. • STAR LIGHT Awareness dengan focus tentang Lifting Operation • Pelaksanaan program training Bimbingan Teknik oleh EBTKE • Kunjungan Dewan PROPER untuk kandidat emas, dan penerimaan penghargaan PROPER Gold oleh Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup • Penerimaan Raport Emas PROPER dari BPLHD • Penerimaan Aditama Award dari EBTKE untuk K3LL • Up-grading ISO 14001:2004 menjadi ISO 14001:2015

97

98

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Penandatanganan komitmen bersama dari SEGWWL dan Kontraktor.

Perayaan Hari Bumi dengan Kegiatan Penanaman Pohon

Program training Bimbingan Teknik oleh EBTKE

Kunjungan Dewan PROPER untuk kandidat PROPER Emas

STATISTIK KINERJA K-3 TAHUN 2016 [GRI 403-2] Kegiatan operasional yang mencakup bentang lapangan yang relatif luas dengan kondisi alam yang melenakan, membuat pekerja di lapangan terkadang kurang bersikap waspada, sehingga menyebabkan terjadinya insiden

kecelakaan kerja, meskipun kami telah menetapkan prosedur kerja yang sangat memperhatikan keselamatan para pekerja dan lingkungan. Adapun jumlah insiden kecelakaan kerja selama tahun pelaporan 2016 adalah sebagai berikut.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Jumlah Peristiwa Kecelakaan Kerja Jenis Kecelakan Kerja

Tahun 2012

2013

2014

2015

2016

Ringan

10

4

4

9

10

Meninggal Dunia

1

0

0

0

0

Sedang

2

Berat

0

0

Total

13

0

0

0

0

4

0

0

4

0

9

Referensi : Keputusan Menteri Pertambangan & Energi No. 555/K/26/M.PE/1995 tentang K3 Pertambangan Umum Note : Ringan : Cidera > 1 dan kurang dari 3 minggu (FAC, MTC dan RWC) Cidera Berat : Cidera >3minggu (LWC) Mati : Meninggal dalam waktu 24 jam setelah kejadian

10



Meningkatnya intensitas kegiatan di lapangan dalam rangka pelaksanaan program drilling make up well membuat frekuensi insiden kecelakaan kerja di bandingkan kejadian di tahun 2015 sedikit meningkat. Namun jumlah jam kerja hilang berhasil dijaga agar tidak bertambah, seiring dengan keberhasilan perusahaan dalam menanamkan budaya sadar kecelakaan kerja.

Tingkat keparahan insiden kecelakaan kerja di tahun 2016 tidak berubah, sekalipun frekuensi meningkat, yakni terjadi 10 jenis kecelakaan kerja ringan (tersengat lebah, karena kondisi alam yang banyak lebah), sehingga jumlah jam kerja hilang relatif sama. Adapun total jam kerja di tahun 2015 adalah 1.774.380 jam sementara di tahun 2016 adalah 7,348,393 jam kerja. Incident Rate (IR) and Frequency Rate Uraian IR

FR

Note : IR= Recordable Cases/1000000 FR= (Recordable Cases x 1000000)/Safe Manhours Recordable Case= MTC + RWC + LWC

Tahun 2012 0,000002

2,15

2013 0,000000

0,00

2014 0,000000

0,00

2015 0,000001

0,58

2016 0,0000001

0,57497

99

100

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

Adapun perhitungan tingkat Incident Rate (IR) dan Frequency Rate (FR) dari kondisi tersebut adalah Sebagai berikut. Untuk meminimalisasi kejadian kecelakaan kerja di masa-masa mendatang, kami melaksanakan berbagai kegiatan meliputi: • Sosialisasi dan mewajibkan setiap pekerja agar mematuhi seluruh prosedur kerja sesuai SOP berbasis K3 dalam melaksanakan tugas; • Melakukan analisis terhadap setiap terjadinya kecelakaan kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari; • Memperketat ketentuan rotasi pekerja.

KESEHATAN KERJA

Kami merealisasikan berbagai kegiatan peningkatan kesadaran akan kesehatan kerja untuk menjaga kesehatan para pekerja sebagai wujud pelaksanaan amanat oleh peraturan perundangan. Peningkatan kesadaran akan kesehatan kerja dilakukan dengan memberikan pendidikan, pelatihan, konseling, pencegahan dan pengontrolan terhadap risiko terjangkitnya berbagai penyakit serius

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

maupun penyakit menular, seperti demam berdarah, malaria dan sebagainya.

Pengelolaan kegiatan kesehatan kerja kami bagi menjadi kesehatan kerja yang bersifat medis dan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja. Kesehatan kerja yang bersifat medis kami laksanakan dengan pola kerja sama dengan berbagai RS swasta maupun pemerintah dengan fasilitas yang memadai di dekat area operasional di Pangalengan atau Bandung maupun kantor Pusat, Jakarta. Kegiatan yang dilakukan mencakup pemeriksaan kesehatan berkala pekerja sesuai ketentuan (UU Ketenaga Kerjaan) dan ketentuan sebagaimana tertuang pada butir PKB, penyuluhan/ ceramah kesehatan untuk karyawan dan keluarga karyawan dan lain-lain. Untuk pengelolaan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja, kami malakukan koordinasi melalui satuan kerja K3 dengan kegiatan meliputi: pengukuran kebisingan, perawatan sanitasi, pengukuran tingkat emisi, dll.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Kegiatan dalam Mendukung Terciptanya Kesehatan Kerja tahun 2016 Jenis Kegiatan Promosi/Penyuluhan Health Talk about Stroke

First Aid Knowledge with E&I team OH&S National Day 2016 Workshop: Gangguan Pendengaran Akibat Bising by Anna Suraya, dr, Mkk, SpOK. Bottle Water Handling & Hygiene Practice Health Talk about ISPA by CAR Health Talk about ISPA by dr. Soni Health Talk about Olahraga Sesuai Usia by BKOM Bandung Health Talk about IMS & HIV by dr. Ferry Achmad Firdaus SpOG Health Buletin by e-mail: Virus Zika Waspada 7 Macam Penyakit Banjir

World Kidney Day 2016 - Cegah Nefropati Sejak Dini MSD & Office Ergonomics Asma SLE Hari Lupus Sedunia Alzheimer Hari Lansia Nasional Pesan Kemenkes di Bulan Ramadhan Daftar rS BPJS Kesehatan Mudik Lebaran 2016 Kanker Prostat Kanker Serviks Rabies World Osteoporosis Day TP di Tempat Kerja Informasi Vaksin Bagi Orang Tua

Karyawan

Karyawan (Maintenance Planner) Karyawan (E&I team) Karyawan (Karyawan & Contractor) Karyawan (Dwikora) Karyawan (Town Hall) Karyawan (MTC Group) Karyawan Karyawan (MTC Group)

Jumlah Peserta

Masyarakat

10 orang

-

9 orang 44 orang

-

18 orang 84 orang

20 Orang

15 Orang

-

-

by -email to GRP all WW employee

PENGHARGAAN Prestasi pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sepanjang tahun 2016 tersebut membuahkan penghargaan terkait K3-LL, yakni Penghargaan Kecelakaan Nihil & Penghargaan Program P2-HI V & AID S di Tempat Kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

101

102

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

MENGEMBANGKAN

INSAN WAYANG WINDU BERWAWASAN GLOBAL “Sebagai

bagian

pengembangan

dari

usaha,

program

kami

kami

memfokuskan pengelolaan SDM sebagai Human Capital pada peningkatan kapasitas pekerja secara berkesinambungan melalui penerimaan pekerja yang berkualitas, selektif

dan

peningkatan

tersaring kompetensi

dengan pekerja

baik, dan

penyelarasan antara prestasi kerja dengan remunerasi“

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

103

104

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAYA MANUSIA

SUMBER

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu aset paling berharga sekaligus mitra yang penting dalam mendukung upaya pengembangan dan menjalankan kegiatan operasional. Sumber daya manusia (“SDM”) adalah modal (“human capital”) serta ujung tombak pencapaian tiga sasaran keberlanjutan: profit, people dan planet. Mereka memiliki peran strategis dalam menghasilkan laba (profit), menciptakan kesejahteraan masyarakat (people), dan menjaga lingkungan yang asri (planet). Oleh karenanya, kami memandang SDM sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, yang selain harapannya harus diperhatikan serta dipenuhi, juga dituntut bertanggung jawab atas keberlangsungan usaha. Sebagai salah satu pemangku kepentingan, SDM memainkan peran sentral

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan, sesuai konteks keberlanjutan.

Sebagai bagian dari persiapan pengembangan usaha, kami memfokuskan pengelolaan SDM sebagai Human Capital pada peningkatan kapasitas pekerja secara berkesinambungan melalui penerimaan pekerja yang berkualitas, selektif dan tersaring dengan baik, peningkatan kompetensi pekerja dan penyelarasan antara prestasi kerja dengan remunerasi. Kebijakan ini menunjukkan arah yang sama dengan rumusan pembangunan berkelanjutan skala global dalam SDGs, butir- ke 8 “Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak - Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, produktif serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua”.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

Untuk itu memastikan pencapaiannya, kami merancang dan menerapkan strategi pengelolaan SDM jangka panjang dengan memperhatikan penetapan posisi SDM sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan pengembangan usaha. Kami menyusun inisiatif strategi pengembangan SDM dengan gambaran ringkas sebagai berikut. TPC Management Objective: Manage TPC to optimize company’s cost

Talent Pool & Acceleration Objective: Identify talents & accelerate the structure development

HR Goals & Alignment

Knowledge

HR Strategies

Objective: Creates knowledge repositories to add value on business & operations

Career Management System

ge ga En

e

Objective: Develop Internal leadership to drive superior performance

y

D Engineering Apprentice Program

lo p

De

o pl

ev e

Recruitment & Selection

ir

MPP & Organization

qu

Objective: Ensure sustainable talent & leadership pipeline within SE

Objective Review and Improvement Performance Management System

Leadership Development Program

Human Capital Strategy

Succession Planning

Performance Management System

Ac

Objective: Design and manage career path & movement

Objective: Select and boost-up top grade fresh graduates

HR Policies & Procedures

Policy Review

Data Management & HRIS

Objective: Review and Improvement current Policy Procedures

Learning & Development

Performa Manager

PENGELOLAAN SDM Dalam rangka memastikan optimalnya kinerja SDM, kami menerapkan Human Resources Goals & Alignment HR Strategies (HRG & AHRS), mencakup penerapan TPC management, pengembangan kompetensi, sistem pengembangan karir, peninjauan kebijakan, penghormatan hak pekerja dan sebagainya, hingga persiapan purna bakti. HRG & AHR S memiliki 9 pilar utama, yakni:

Career & Success Planning

i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix.

C&B and Recognize

Employee & Union

Retirement

Third party contract Management, Engineering Apprentice Program, Knowledge Management, Leadership Development Program, Talent Pool & Acceleration, Career Management System, Succession Planning, Performance Management System dan Policy Review.

105

106

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Kami mengelola sumber daya manusia secara optimal dengan tetap memperhatikan kepentingan pekerja sekaligus mempertimbangkan kemampuan Perusahaan. • Third Party Contract (TPC) Aar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengembangan usaha, Management kami memperhitungkan beberapa parameter dalam mengelola SDM-berbasis kontrak- meliputi: komposisi pekerja, anggaran, faktor efisiensi dan produktifitas pekerja. • Engineering Apprentice Program Dengan mempertimbangkan pula kompetensi calon pekerja dari daerah setempat untuk mengikuti rekrutmen dan mendukung peningkatan komposisi karyawan lokal, kami melakukan rekrutmen dan pengembangan SDM fresh graduate berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja jangka panjang.

Kami memberikan program beasiswa untuk pelajar tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa dan memberikan kejar paket C serta kursus menjahit untuk masyarakat setempat, bekerja sama dengan Pemda setempat. Melalui mekanisme ini, hingga akhir tahun 2016 lalu, jumlah tenaga lokal kami mencapai 228 orang (56%) dari total 408 orang pekerja. Jumlah Karyawan Menurut Lokasi [GRI 401-1] Tahun

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Jumlah Karyawan

Karyawan Lokal

Prosentasi (%)

450

305

68

411

470

505

403

408

267

361

393

223

228

65

77

78

55

56

Selama tahun 2016 kami merealisasikan rekrutmen pekerja baru berjumlah 7 orang, terdiri dari 6 orang laki-laki dan 1 perempuan. [GRI 401-1] Jumlah Karyawan Baru [GRI 401-1] Jenis Kelamin

Perempuan Laki-laki Total

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 5

12

17

0

9

9

3

5

8

0

5

5

1

2

3

1

6

7

Para calon pekerja tersebut mengikuti program orientasi sebelum diangkat menjadi pekerja tetap, diantaranya meliputi program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dasar pekerja.

• Talent Pool & Acceleration dan Leadership Development Program Tahun 2016 karyawan fokus pada pelaksanaan program reinstatement untuk mengembalikan kondisi operasi ke keadaan sebelum terjadinya longsor. Namun demikian kami tetap menyelenggarakan program pelatihan yang bersifat mandatory untuk karyawan agar kompetensi dasar yang dibutuhkan tetap terpelihara.

• Performance & Career Management System dan Succession Planning [GRI 404-3, 405-1] Kami melaksanakan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi secara konsisten, yakni pengembangan eksekutif dilakukan melalui peningkatan kompetensi

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

SDM sesuai persyaratan yang ditentukan untuk setiap level jabatan. Untuk mengukur kinerja pekerja, kami mengembangkan sistim penilaian kinerja berbasiskan Key Performance Indicator (KPI) individual maupun tim sebagai dasar penilaian dalam menentukan jenjang karir dan remunerasi. Setiap tahun, seluruh karyawan (100%) mendapatkan review kinerja sesuai kriteria KPI masing-masing.

Selanjutnya kami juga menyiapkan program penggantian pimpinan (succession planning) dengan memperhatikan kompetensi dan jenjang karir SDM sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan. Untuk tahun 2016 tidak ada promosi jabatan yang diterapkan, mengingat kondisi operasional yang tidak berjalan sebagaimana mestinya pasca bencana longsor.

Jumlah Karyawan Penerima Penilaian Kerja dan Pengembangan Karir Jenis Kelamin

Promosi Demosi Mutasi/ Rotasi

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 29 19 34 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 2

KESETARAAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA [GRI 406-1] Kami mengelola sumber daya manusia secara optimal dengan tetap memperhatikan kepentingan pekerja sekaligus mempertimbangkan kemampuan Perusahaan. Sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan pengelolaan SDM yang berkualitas dan memperhatikan kepentingan kedua belah pihak secara adil dan bertanggung-jawab, maka kami menerapkan kebijakan dasar pengelolaan SDM sebagai berikut: 1. Mematuhi seluruh peraturan-peraturan dan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. 2. Membina hubungan baik dengan pekerja berlandaskan kerjasama timbal balik berdasarkan dokumen Perjanjian Kerja Bersama yang ditinjau secara berkala. 3. Memberlakukan sistem remunerasi berdasarkan kinerja yang adil, transparan dan dapat dipertanggung jawabkan.

4. 5. 6.

Menghargai hak-hak asasi pekerja termasuk pemberian dukungan penuh terhadap pembentukan serta kegiatan Serikat Pekerja. Melaksanakan berbagai program peningkatan dan pelatihan kompetensi pekerja untuk meningkatkan kinerja individu, kelompok dan akhirnya korporasi. Menerapkan kesetaraan dalam jejang karir dan remunerasi Kami menerapkan persamaan kesempatan bagi seluruh pekerja dalam mengembangkan karir sesuai dengan kompetensinya serta sesuai dengan perkembangan perusahaan.

Penerapan asas kesetaraan yang konsisten ini membuat dalam tahun pelaporan ini, tidak terjadi kasus diskriminasi yang berkaitan dengan suku, ras, agama dan gender pada semua level jabatan di Perusahaan. Adapun gambaran penerapan asas kesetaraan dapat dilihat pada komposisi pekerja menurut jenjang jabatan dalam uraian “Demografi Pekerja”.

PAKET KESEJAHTERAAN Kami menetapkan kebijakan pemberian imbal jasa pekerjaan yang wajar berdasarkan kisaran/grade SGL (salary grade level) yang menggambarkan keseimbangan jenjang posisi, tugas dan tanggung jawab setiap individu, lengkap dengan paket tunjangan lain dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR ), asuransi kesehatan, uang pensiun, jaminan layanan kesehatan dan hak cuti yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku, di luar remunerasi. Kami memberlakukan dua jenis remunerasi berdasarkan status kepekerjaan, yakni pekerja tetap dan pekerja tidak tetap. Beberapa jenis manfaat, tidak diberikan kepada pekerja tidak tetap, seperti program pensiun. [GRI 401-2] Kami juga memberikan beberapa insentif lain bagi para karyawan, meliputi: • Bantuan biaya pendidikan/pelatihan. • Pemeriksaan kesehatan berkala. • Dana pinjaman atas upah. • Bantuan pembelian protese, kacamata dan alat bantu dengar • Beasiswa bagi keluarga karyawan. • Bantuan menunaikan ibadah haji. • Bantuan kepemilikan rumah. • Bantuan biaya istirahat (cuti) tahunan. • Bantuan untuk kemandulan dan bayi tabung.

107

108

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Kami mendukung penuh aktivitas Serikat Pekerja agar mampu menjembatani komunikasi pekerja dengan manajemen sebaik-baiknya, demi terpenuhinya harapan pekerja sehingga kinerja perusahaan semakin optimal.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

Perusahaan secara khusus menerapkan kebijakan hak cuti selama 90 hari kepada karyawan perempuan yang melahirkan, disertai jaminan untuk menerima kembali bekerja setelah masa cuti selesai. Selama masa cuti, hakhak karyawan, meliputi gaji dan berbagai bentuk manfaat tetap dipenuhi oleh Perusahaan. Kami juga memberikan hak cuti tanpa tanggungan untuk pekerja yang tengah menjalankan pendidikan di luar negeri dan dapat bekerja kembali di Perusahaan setelah masa pendidikan selesai.

Program Pensiun [GRI 201-3]

Kami menyelenggarakan program pensiun bekerja sama dengan perusahaan yang kompeten di bidang pengelolaan dana pensiun. Untuk memastikan kecukupan dana pensiun bagi begawai yang memasuki masa purna tugas, kami memberikan bantuan iuran pensiun. Iuran Pensiun diberikan dari dua sumber yaitu: 1. Iuran Pemberi Kerja (IPK) sebesar 6% dari PhDP Pekerja 2. Iuran Pekerja sebesar 2% dari PhDP Pekerja Pada saat pekerja memasuki masa pensiun, maka seluruh danadana pensiun yang menjadi hak pekerja tersebut kelak diberikan sekaligus (lumpsum) melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Program Penghargaan Terhadap Pekerja

Selain program-program tersebut, kami menyelenggarakan program pemberian penghargaan kepada pekerja sebagai salah satu bentuk pembinaan terhadap pekerja. Penghargaan kepada pekerja tersebut mencakup: Penghargaan Prestasi, Penghargaan Teladan, Penghargaan Pengabdian, dan Penghargaan Purnakarya.

MENINGKATKAN KUALITAS HUBUNGAN INDUSTRIAL [GRI 407-1, 102-41]

Kami mendukung penuh aktivitas Serikat Pekerja agar mampu menjembatani komunikasi pekerja dengan manajemen sebaik-baiknya, demi terpenuhinya harapan pekerja sehingga kinerja perusahaan semakin optimal. Kami meyakini hal tersebut akan dapat dicapai dengan lebih mudah manakala ada interaksi konstruktif dengan karyawan secara kolektif, melalui Serikat Pekerja. Melalui interaksi konstruktif tersebut terjalin komunikasi dua arah dan saling pengertian, memungkinkan lahirnya berbagai kesepakatan yang mampu menstimulir optimalnya kinerja karyawan serta terpenuhinya hak-hak mereka.

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang yang ditandatangani pada tanggal 10 September 2015, berlaku sejak 10 September 2015 s/d 9 September 2017. Kesepakatan PKB tersebut telah tercatat pada Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung dengan Surat Keputusan No.230/72/I/HIPK/2006 tanggal 16 Januari 2006 serta telah terdaftar pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi c.q Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan No.134/ Pdf.03/PKB/VIII /2012. Butir-butir dalam kesepakatan PKB tersebut merupakan perjanjian kolektif antara pekerja dengan pihak Perseroan dan telah disepakati oleh seluruh pekerja SEGWWL yang menjadi anggota SP-WWL (100%) pada saat selesainya pembahasan. Dengan demikian, seluruh pekerja telah terlindungi dan terwakili hak-haknya dalamPerjanjian Kerja Bersama (PKB).

PKB tersebut mengatur berbagai ketentuan dan kesepakatan pokok menyangkut hak, kewajiban dan hubungan pekerja dengan Perusahaan, termasuk waktu minimum pemberitahuan manakala ada perubahan substansial dari kondisi kerja, seperti penutupan unit kerja, dan sebagainya. PKB juga mengatur penyelesaian perbedaan pendapat antara pihak pekerja dengan manajemen Perusahaan, sehingga selama tahun pelaporan tidak pernah terjadi kasus perselisihan yang memacu terjadinya pemogokan kerja.

Kebebasan Berserikat [GRI 407-1] Kami menjamin hak pekerja untuk berserikat dan membentuk organisasi pekerja atau serikat pekerja di lingkungan perusahaan, termasuk kebebasan menjadi pengurusnya, sebagaimana tercantum dalam UndangUndang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/ Serikat Buruh. Total pekerja tetap yang saat ini menjadi anggota Serikat Pekerja-SEGWWL adalah 185 orang dari total 221 karyawan tetap, atau berarti 83,7% dari karyawan tetap. Pekerja dapat mengajukan usulan perbaikan, pendapat, maupun kritik membangun untuk perbaikan pola operasional maupun kesejahteraan kepada Manajemen Puncak melalui SP-SEGWWL. Masukan tersebut dapat disampaikan dalam forum RUPS maupun forum interaksi lainnya antara Manajemen Puncak dengan SP-SEGWWL.

109

110

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Kami membangun lingkungan fisik maupun psikis di seputar areal kegiatan kerja agar suasana kerja senantiasa kondusif, sehat, aman dan nyaman agar memberikan pengaruh positif terhadap kinerja pekerja. Mekanisme tersebut menunjukkan pentingnya pekerja sebagai salah satu pemangku kepentingan yang juga bertanggung jawab terhadap keberlangsungan usaha dan perusahaan.

Lingkungan Kerja yang Nyaman

Kami membangun lingkungan fisik maupun psikis di seputar areal kegiatan kerja agar suasana kerja senantiasa kondusif, sehat, aman dan nyaman agar memberikan pengaruh positif terhadap kinerja pekerja. Suasana kondusif tersebut ditunjukkan dengan relatif rendahnya tingkat kepergian (turn over) karyawan. Pada periode laporan ini ada 4 pekerja tetap kami yang mengundurkan diri. Jumlah tersebut berarti hanya mencapai 1,75% dari total 228 pekerja Perusahaan per-akhir tahun. Tingkat Perputaran (Turnover) Karyawan Tetap Jenis Kelamin

Pensiun Meninggal Dunia Mengundurkan Diri Total

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2 1 1 5 3 0 0 3 0 0 0 0 2 4

3 7

2 3

4 9

4 7

4 4

Waktu Kerja dan Perubahan Waktu Kerja Perusahaan memberlakukan waktu kerja biasa, waktu kerja giliran, dan waktu kerja khusus untuk pelaksanaan pekerjaan operasi & security.

Kami memberikan kompensasi berupa upah lembur sesuai ketentuan perundang-undangan untuk pekerja

yang harus menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu kerja yang ditentukan sebelumnya. Jika di kemudian hari ada perubahan peraturan menyangkut waktu kerja, perubahan pola operasional dan penghentian operasi, kami memberikan waktu jeda minimal 3 bulan sebelum perubahan dimaksud berlaku efektif.

Imbal Jasa Pekerja

Imbal jasa bagi pekerja terdiri atas komponen gaji tetap, uang cuti, penghargaan masa kerja, penghargaan karyawan teladan, insentif kinerja, bonus dan tunjangan lainnya. (Lihat kembali uraian ”Paket Kesejahteraan”). Besaran upah minimum yang diterima seorang pekerja baru untuk golongan terendah dipastikan lebih besar dibandingkan upah minimum regional (UMR ) atau provinsi (UMP) setempat. Sebagai contoh, berikut ini adalah tabel perbandingan gaji pekerja SEGWWL terendah yang baru diangkat dibandingkan dengan UMP utama terdekat. [GRI 202-1]

Perbandingan Upah/Imbal Jasa Pekerjaan dengan UMP [GRI 202-1] Jenis Kelamin

2011 2012

2013

2014 2015 2016

Pekerja Rendah

Besaran Upah /UMP

Rp. 2.842.000 Rp. 1.123.000 Rp. 3.155.000 Rp. 1.223.800

Rp. 3.284.000 Rp. 1.388.333

Rp. 3.539.000

Rp. 1.35.476

Rp. 3.539.000 Rp. 2.001.195 Rp.3.539.000

Rp.2.280.175

Persentase 153 %

257,8 %

236,5 %

203,9 % 176.8%

155.2%

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

Penghargaan pada Hak Asasi Manusia (HAM) Kami berkomitmen penuh untuk senantiasa memperhatikan topik penghargaan dan penegakkan HAM pada setiap tahapan kegiatan operasional. Kebijakan kebebasan berserikat, berpolitik dan menyalurkan aspirasi politik secara bebas, termasuk memberikan sumbang saran bagi kemajuan Perusahaan (melalui Serikat Pekerja maupun mekanisme yang disediakan untuk maksud tersebut) adalah salah satu wujud penghargaan kami terhadap HAM .

Pelatihan dan Sosialisasi HAM

Kami merealisasikan pelatihan peningkatan kompetensi bagi Satuan Pengamanan Perusahaan untuk memastikan penegakan aspek HAM dalam pengamanan aset Perusahaan. Untuk maksud tersebut kurikulum pelatihan disesuaikan dengan kurikulum yang disusun oleh POLRI, diantaranya berisi pembekalan dan pengetahuan mengenai HAM terhadap seluruh anggota Satpam.

Pekerja Anak

Kami menjunjung tinggi kebijakan pemerintah yang tercermin dalam UU No.13 Tahun 2003 mengenai pekerja yang berusia di bawah umur dengan menetapkan batasan minimal bagi calon pekerja baru, yakni harus memiliki latar belakang pendidikan minimal setingkat SLTP dan batas minimal usia calon pekerja tetap adalah 20 tahun yang dibuktikan oleh KTP yang sah dan masih berlaku.

Demografi dan Jumlah Pekerja [GRI 102-8]

Status pekerja kami terdiri dari tiga kelompok, yakni: pekerja tetap, pekerja tidak tetap dan pekerja sumber luar (Outsourcing). Pada tahun pelaporan 2016, jumlah pekerja tetap Perusahaan adalah 228 pekerja. Dari total pekerja tetap tersebut, 187 orang diantaranya bertugas di lapangan Wayang Windu, sedangkan 41 orang lainnya bertugas di Kantor Pusat.

Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Kepekerjaan (401-1) Jenis Kelamin

Karyawan Tetap

Karyawan Tidak Tetap Pekerja Sumber Luar Total

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 208

212

218

214

221

221

180

241

226

286

180

0

411

470

450

505

403

228

23

17

6

5

2

7

Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Penempatan (401-1) Jenis Kelamin

SEGWWL Field Kantor Pusat Total

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016 190

185

189

183

191

187

208

212

218

214

223

228

18

27

29

31

32

41

Jumlah tenaga tidak tetap adalah 7 orang pekerja dan pekerja outsourcing ada 0 orang, dengan tugas meliputi bidang: perawatan (maintenance) pelayanan kebersihan, pramukantor (office boy), sopir dan catering. Jumlah pekerja outsourcing dan pekerja tidak tetap ini mengalami penurunan dari sebelumnya total 180 pekerja dan 2 pekerja tidak tetap di tahun 2015, sehubungan dengan adanya upaya efisiensi di perusahaan. Dari seluruh pekerja tetap di tahun 2016 tersebut, mayoritas memiliki jenjang pendidikan SLTA dan S1, yakni 43,86 % untuk SLTA dan 33,33 % untuk Sarjana. Pekerja dengan tingkat pendidikan D3 sekitar 15,25%, S2 sebanyak 5,83% dan sisanya berpendidikan setingkat S3.

111

112

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

Komposisi pekerja dengan mayoritas berpendidikan SLTA ini berkaitan dengan lingkup bidang non operasional Perusahaan di dibidang keamanan dengan tugas utama pengamanan dan patroli kondisi di lapangan yang tidak banyak menununtut skill kerja tinggi, namun menuntut kondisi fisik yang prima. Komposisi pekerja SEGWWL pada tahun 2016 menurut jenjang pendidikan adalah sebagai berikut. Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Pendidikan (401-1)

SD/SLTP

Jenis Kelamin

SLTA

Diploma (1-3)

Sarjana (S1)

Pascasarjana (S2/Master)

Pascasarjana (S3/Doktor/Ph.D)

Total

Tahun

2011

2012

2013

2014

2015

2016

14

19

34

34

34

35

5

128 57 4

0

208

5

117 62 9

0

212

3

106 63

12 0

218

3

100 64

13 0

214

3

100 72

13 1

223

3

100 76

13 1

228

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Gender [GRI 401-1] Jenis Kelamin

Perempuan

2012

2013

2014

2015

2016

208

212

218

214

223

228

20

Laki-laki

13

188

Total

Tahun

2011

199

16

202

16

198

19

204

19

209

Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Umur [GRI 401-1]

19 - 30

Umur Karyawan

2011

2012

2013

2014

2015

2016

98

94

99

114

121

122

16

31 - 40

29

80

41 - 50

>=51

79

14

Total

Tahun

14

208

212

36

67

16

218

26

60

14

214

28

63

11

223

31

63

12

228

Kami tidak mendiskriminasi atau membatasi persentasi jumlah tertentu pekerja berdasarkan gender. Namun demikian, sesuai dengan sifat pekerjaan di lapangan, maka jumlah pekerja wanita lebih sedikit dibandingkan dengan pekerja pria, yakni 19 orang pekerja wanita atau sekitar 7,89% dari total pekerja. Kebanyakan dari pekerja wanita bertugas di bidang administrasi serta pekerjaan lain selain kegiatan operasional di lapangan. Untuk tahun 2016, pengelolaan Perusahaan sehari-hari ditangani oleh 11 Manajer, 30 Penyelia (Supervisor) dengan dibantu oleh 168 staf dan 95 non-staf, dengan perincian sebagai berikut. Komposisi Posisi dan Jabatan Karyawan Tetap 2015 [GRI 401-1] Jenis Kelamin

Manajer

Penyelia Staf

Non-Staf

Total

Jumlah 11

30

76

111

228

Jenis Kelamin

Uraian

Umur

Laki-laki

Perempuan

<30

30-50

>50

67

9

8

68

0

11

26

105

209

0

4

6

19

0

0

16

24

11

30

95

204

0

0

0

0

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

113

114

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

MENDUKUNG

PEMBANGUNAN EKONOMI “Kami

berupaya

mendukung

percepatan pembangunan ekonomi nasional melalui supplai listrik dari operasional pusat listrik tenaga panas bumi secara effisien, mengoptimalkan kinerja

pembangkit

kelolaan

dan

di

memperluas

lokasi basis

usaha pemanfaatan potensi panas bumi dengan tetap memperhatikan pertumbuhan

ekonomi

dan

pengembangan komunitas setempat.”

115

116

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

MENDUKUNG PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN NASIONAL Salah satu faktor pendukung laju pertumbuhan perekonomian suatu negara adalah kelengkapan infrastruktur dasar. Hingga akhir tahun 2016, sesuai data indeks daya saing  infrastruktur  yang dikeluarkan Global Competitiveness Index, Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 134 negara, jauh meningkat dari posisi ke-90 di tahun 2011. Pemerintah menargetkan peningkatan indeks hingga ke posisi 40 dalam beberapa tahun mendatang, agar sejajar atau lebih baik dari peringkat indeks beberapa negara kawasan, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.

Dalam rangka mengejar ketertinggalan dan mencapai target tersebut, Pemerintah Indonesia sejak 3 tahun terakhir giat membangun infrastruktur dasar seperti sarana jalan, pelabuhan, bandar udara, telekomunikasi dan ketenagalistrikan. Khusus di bidang ketenagalistrikan, hingga akhir tahun 2016, rasio elektrifikasi di Indonesia (tidak termasuk pelanggan non-PLN) berada dikisaran 89,10%, relatif masih tertinggal dibandingkan negaranegara ASEAN yang sudah berada pada kisaran 96% (Filipina), bahkan 100% (Singapura, Thailand, Malaysia). Sebagai bagian dari upaya membangun infrastruktur ketenagalistrikan, Pemerintah kini tengah merealisasikan program Listrik 35.000 MW hingga akhir tahun 2019. Suatu program pengembangan ketenagalistrikan yang meliputi pembangunan pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi listrik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, untuk mendukung pencapaian Rasio Elektrifikasi 97,4% diakhir tahun 2019 dalam rangka mendukung pertumbuhan pembangunan perekonomian yang merata. Lebih dari itu, melalui program ketenagalistrikan tersebut, Pemerintah menargetkan semakin besarnya pasokan listrik dari pembangkit listrik bersumberkan tenaga terbarukan yang ramah lingkungan, seperti tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga bayu dan tenaga matahari. Kami bertekad mendukung pencapaian target tersebut dengan meningkatkan kontribusi pasokan listrik bersumberkan tenaga panas bumi yang dikelola, agar memberi dampak optimal bagi pembangunan perekonomian nasional.

Pada tahun 2016 kami mampu mensuplai daya listrik ke jaringan PT PLN (Persero), sebesar 1.923.953 MWh

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

atau setara 6.926.230 GJ, meningkat 42,24 % dari tahun sebelumnya, yang sebesar 1.111.244 MWh. Adanya peningkatan yang cukup signifikan karena di bulan Mei tahun 2015 sampai akhir Oktober pembangkitan berhenti, karena adanya longsor. Pada tahun-tahun mendatang, kami menargetkan adanya peningkatan daya listrik yang dapat dipasok dari lapangan panas bumi Wayang Windu, maupun dari lapangan panas bumi lain yang kami kelola dan kami kembangkan. Kami juga melanjutkan dukungan bagi upaya mempercepat pertumbuhan perekonomian nasional secara langsung melalui distribusi nilai ekonomi dari pendapatan penjualan tenaga listrik. Kami kembali merealisasikan distribusi perolehan nilai ekonomi perusahaan melalui pembayaran pajak, dan melalui kontribusi terhadap pendapatan asli daerah, selain melalui pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang kami jalankan dengan konsisten.

PELUANG PENGEMBANGAN ENERGI PANAS BUMI

LISTRIK

Pemerintah telah menegaskan komitmen pengembangan ketenagalistrikan berbasiskan sumber energi baru terbarukan (EBT) melalui penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN). Selanjutnya sebagai lembaga Negara yang menaungi pelaksanaan teknis sektor Energi termasuk listrik dan EBT, Kementrian ESDM, baru-baru ini telah tiga regulasi yang mendukung peningkatan penggunaan EBT dan juga mendukung ketersediaan ketenagalistrikan, yakni Peraturan Menteri ESDM (Permen ESDM) Nomor 10 Tahun 2017 tentang Pokok-Pokok dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik, Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pembangkit Listrik dan Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2017 yang diterbitkan pada tanggal 27 Januari 2017 ditujukan untuk mendukung optimalisasi sumber EBT, mendorong terciptanya teknologiteknologi baru dari para pengembang swasta dalam pemanfaatan sumber EBT, termasuk panas bumi. Permen ESDM ini juga mengatur patokan harga maksimum untuk listrik dari sumber EBT seperti tenaga matahari, angin, air,

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

biomassa, biogas, sampah, dan panas bumi. Target yang hendak dicapai adalah pengembangan total kapasitas daya PLTP hingga sebesar 7.200 MW di tahun 2025.

Studi para ahli, menunjukkan total potensi panas bumi di Indonesia yang dapat dimanfaatkan adalah setara dengan 29.612 MW, setara dengan sekitar 40% potensi panas bumi dunia atau juga sekitar 53% kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia per akhir tahun 2016 yang sebesar 56.063 MW (2015: 52.889 MW). Sementara total potensi panas bumi yang telah dimanfaatkan melalui PLTP Panas Bumi di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar 1.708 MW (Sumber: Kementrian ESDM, 2016), atau baru 5,8% dari total potensi daya yang tersedia, sudah termasuk kapasitas PLTP Perusahaan sebesar total 227 MW di tahun 2016. Hal tersebut menunjukkan peluang untuk terus mengembangkan usaha yang dijalankan selama ini. Risiko yang harus dihadapi dalam pemanfaatan panas bumi meliputi: relatif barunya pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi terbarukan, mahalnya dana pengembangan dengan risiko kegagalan yang cukup tinggi dan lokasi potensi panas bumi yang mayoritas berada di kawasan hutan lindung di kawasan pegunungan yang minim akses.

Merealisasikan Potensi Lapangan Panas Bumi

Pengembangan

Dalam rangka memanfaatkan peluang pengembangan potensi PLTP, selaras dengan program pemerintah tersebut, kami menjalankan tiga program, yakni mengoptimalkan kinerja unit pembangkit eksisting, membangun unit pembangkit PLTP baru dan mengambil alih pengelolaan lapangan panas bumi. Untuk menjaga kinerja unit pembangkit eksisting, di tahun 2016 kami berupaya meningkatkan kualitas implementasi Sistem Pengaturan “Integrated Control Procedur” dan Wayang Windu Integrated Management Systems. Tujuan umum dari penerapan berbagai program tersebut adalah: • Meningkatkan efisiensi kondisi operasional peralatanperalatan utama dan menjaga system proteksi untuk memastikan kesiapan dan kemampuan pembangkitan listrik senantaiasa memberikan output optimal. • Memastikan sinergisitas, integrasi dan keandalan (reliability) pembangkit listrik.



Memastikan terjadinya peningkatan kinerja pembangkit listrik dalam kondisi pengoperasian normal.

Dalam rangka merealisasikan peluang potensi pengembangan unit 3, pada periode pelaporan ini, kami kembali menyelesaikan beberapa pekerjaan pemboran sumur produksi sebagai bagian dari program make up well.

Untuk mengembangkan usaha di bidang pemana’atan sumber panas bumi, kami telah merealisasikan pengambil alihan operasional lapangan panas bumi Chevron di Indonesia maupun Philipina. Penanda tanganan Share Sale and Purchase Agreements dengan Chevron Global Energy Inc, Union Oil Company of California dan affiliasinya (“Chevron”) telah dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2016. Kami akan memiliki saham mayoritas pada perusahaan dimaksud (68,31%) sementara sisanya dimikili oleh mitra strategis perusahaan, yakni AC Energy Philipina (19.3%) dan EGCO-Thailang (11.89%). Kami juga tengah berupaya menyelesaikan program mengembangkan potensi panas bumi di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara yang akan dikelola oleh Star Energy Geothermal Halmahera, dengan perkiraan kapasitas daya listrik sebesar 2x5 MW. Pada pengoperasian dan pengembangan PLTP tersebut, kami berkomitmen untuk mematuhi seluruh ketentuan yang berlaku dalam pengembangan maupun pelaksanaan kontrak jual beli tenaga listrik yang kami hasilkan dan berupaya meningkatkan kemampuan pengelolaan pembangkit secara efektif dan efisien.

KONTRIBUSI KEPADA NEGARA

Melalui beragam pemenuhan kewajiban dibidang perpajakan, pembayaran bea masuk dan retribusi lahan/ penggunaan potensi panas bumi, kami memberikan kontribusi langsung kepada negara. Kami memenuhi seluruh ketentuan Pemerintah dalam bidang perpajakan, berupa pembayaran pajak penjualan, pajak penghasilan maupun pajak lain yang relevan sebagai bentuk kontribusi langsung perusahaan. Kepatuhan terhadap keseluruhan peraturan dan ketentuan perpajakan, membuat pada tahun pelaporan tidak ada denda yang harus kami selesaikan karena pelanggaran ketentuan dimaksud.

117

118

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

Melalui pemenuhan pasokan listrik optimal dan terjaga sesuai kapasitias, kami turut menyumbang pertumbuhan perekonomian nasional, mengingat terjaminnya pasokan listrik berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian. Kami juga berkontribusi secara material kepada negara, melalui pembangunan sejumlah sarana dan prasarana umum (lihat uraian “Pengembangan Masyarakat”), mencakup: • Pembangunan prasarana jalan pedesaan. • Pembangunan infrastruktur pemerintahan desa dankecamatan. • Pembangunan sarana ibadah. • Pembangunan sarana pendidikan dari tingkat TK/ PAUD, SD, SMP maupun SMA. • Dan sebagainya.

Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Daerah [GRI 203-2]

Kami mendukung pertumbuhan perekonomian daerah melalui kontribusi langsung maupun tidak langsung, berupa pembayaran pajak bumi dan bangunan untuk beberapa kantor dan fasilitas pendukung yang kami miliki, pembayaran pajak kendaraan operasional yang akan menambah komponen pendapatan asli daerah (PAD), pembangunan sarana dan prasarana umum, mendukung pertumbuhan perekonomian daerah melalui penggunaan produk-produk barang dan jasa dari pemasok lokal, selain melalui penyerapan tenaga kerja lokal di sekitar wilayah operasional kami.

Sebagai gambaran, jumlah penduduk lokal yang menjadi pekerja Perusahaan pada tahun pelaporan mencapai 228 orang atau 56% dari seluruh pekerja di tahun 2016. Sebagian dari pekerja lokal tersebut berhasil mengembangkan diri hingga mencapai jenjang karir sebagai staff, penyelia bahkan manager. (Lihat uraian “Pengembangan Insan Kami”)

HUBUNGAN DENGAN PEMASOK, KONTRAKTOR DAN MITRA KERJA

Guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan manajemen pemasok agar memperoleh tingkatan kesehatan dan keselamatan kerja serta lindung lingkungan (K3LL ) yang setara dengan standar penerapan SEGWWL, kami menerapkan Contractor Safety and Health Environmental

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Management System (CSMS) dalam proses screening dan penilaian kinerja seluruh kontraktor utama. [GRI 308-1]

Sesuai kriteria CSMS, pada beberapa kontraktor utama dengan nilai pekerjaan tertentu, kami mensyaratkan pemenuhan hak-hak pekerja kontraktor dalam proses screening maupun evaluasi kinerja kontraktor, Sebagai bentuk komitmen terhadap hak-hak asasi manusia. Kami juga telah mengintrodusir mekanisme pelaporan pelanggaran (“whistleblowing system”) untuk menjamin bahwa setiap transaksi pengadaan barang dan jasa telah berlangsung secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan.

CSMS terdiri dari 6 fase, yaitu: penilaian risiko, prakualifikasi, seleksi, aktivitas pra-job, mengatur pekerjaan dan evaluasi final. Kami tetap mensyaratkan pemenuhan kualitas barang, kredibilitas, akuntabilitas, ketepatan pasokan barang maupun jasa dari para mitra kerja serta harga yang bersaing. Kami menjalankan program evaluasi daftar mitra kerja secara berkala, baik di dalam tahapan proses pengadaan, tahap pelaksanaan maupun pada akhir masa kontrak kerja, sebagai dasar penilaian untuk proses seleksi selanjutnya. Pada tahun pelaporan seluruh mitra kerja utama (100%) telah menjalani proses screening tersebut. [GRI 414-1]

Tanggung Jawab Produk dan Perlindungan Konsumen

Produk kami adalah daya listrik dengan tegangan sebesar 150 Kilo Volt (KV) yang dijual kepada PLN sebagai satusatunya pelanggan sesuai dengan ketentuan perundangan. Tidak ada kemasan yang diperlukan, juga tidak ada kode produksi yang dicantumkan. Mengingat pelanggannya adalah tunggal, dan telah ditetapkan dalam undang-undang, tidak ada kegiatan pemasaran, komunikasi pemasaran dan sejenisnya dalam memasarkan daya listrik tersebut.

Listrik tersebut selanjutnya dialirkan untuk memasok jaringan transmisi interkoneksi Jawa-Madura-Bali yang dikelola oleh PLN. Dalam mekanisme penjualan tenaga listrik kepada PLN, berlaku ketentuan umum sebagai berikut: [GRI 417-2] • Penjualan tenaga listrik diatur dalam kontrak penjualan yang berlaku pada satu periode waktu tertentu.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

• •



Harga jual tenaga listrik per kWh, mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri ESDM. Besaran daya yang dijual dalam setiap periode ditetapkan sesuai kesanggupan pemasok dan kebutuhan beban tenaga listrik interkoneksi. Pihak Pemasok, Wayang Windu, harus mampu dan berkomitmen penuh untuk memenuhi besaran daya listrik dan tegangan yang tercantum dalam kontrak. Sebaliknya pihak PLN harus berkomitmen penuh menyerap seluruh daya listrik tersebut.

Manakala Pemasok tidak dapat memenuhi besaran daya yang tercantum dalam kontrak, maka pihak Pemasok dikenakan denda kekurangan pasokan daya sesuai ketetapan yang disepakati bersama. Sebaliknya, jika PLN tidak dapat menyerap seluruh pasokan daya yang dihasilkan sesuai kontrak, maka PLN diwajibkan membayar denda terhadap selisih kelebihan pasokan yang tidak terserap seusai ketetapan yang disepakati bersama.

Untuk memastikan terpenuhinya ketentuan besaran pasokan daya dan tegangan, kami menjalin komunikasi intensif dengan PLN. Seluruh informasi menyangkut rencana program perawatan berkala instalasi penghasil uap dan generator, kami sampaikan dan kami diskusikan dengan pihak PLN. Penerapan prosedur produksi dan administrasi penjualan daya listrik tersebut membuat selama periode pelaporan tidak ada pengaduan, komplain atau sanksi dalam bentuk denda finansial terkait pelanggaran kontrak pasokan listrik dan penggunaan produk.

Keamanan dan Kesehatan Produk [GRI 416-2]

Saluran listrik bertegangan 150 KV termasuk tegangan tinggi yang bisa membahayakan kesehatan maupun keselamatan jiwa bila berada pada jarak yang terlalu dekat apalagi bila tersentuh. Untuk pencegahannya, kami melengkapi sistem saluran dan koneksi listrik dari mesin pembangkit ke jaringan transmisi milik PLN dengan pengamanan dan insulator yang andal sehingga tidak membahayakan manusia dan lingkungan sekitar. Kami juga melakukan pengamanan ketat terhadap area sekitar sumur produksi, meski letaknya terpencil dan jauh dari aktivitas masyarakat sekitar. Hanya karyawan berwenang yang sedang bertugas saja yang diperkenankan memasuki dan bekerja di area sekitar sumur produksi. Dalam melakukan kegiatan di area sumur produksi, karyawan dimaksud harus mengenakan pakaian sesuai standar K-3 yang ditetapkan.

Pada jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan uap panas bumi dari sumur produksi, kami menggunakan pelapis khusus sebagai insulator panas agar tidak membahayakan masyarakat maupun hewan yang menyentuhnya, termasuk aman bagi lingkungan sekitar. Kami melakukan evaluasi dan pemeriksaan berkala atas seluruh kondisi pengamanan fasilitas produksi, sumur produksi maupun instalasi koneksi jaringan listrik ke sistim transmisi PLN untuk memastikan dipenuhinya seluruh ketentuan dan prosedur pengamanan agar tidak menimbulkan ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja, masyarakat, mahluk hidup maupun lingkungan sekitar. Oleh karenanya, selama tahun pelaporan kami tidak menerima laporan, pangaduan atau komplain yang mengarah pada indikasi pelanggaran terhadap kesehatan dan keselamatan lingkungan sekitar dalam proses penyediaan produk. [GRI 419-1]

119

120

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

PENINGKATAN KUALITAS

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN Kami

menunjukkan

komitmen

kuat

dalam meningkatkan kualitas penerapan tata

kelola

keberlanjutan

terbaik

melalui pemenuhan ketentuan regulasi, peningkatan kualitas implementasi prinsip dasar pengelolaan organisasi, pemenuhan standar-standar operasional terakreditasi lebih dari yang ditetapkan, pemenuhan harapan pemangku kepentingan sesuai sumber daya yang dimiliki dan memastikan pencapaian

tujuan

pembangunan

berkelanjutan sesuai tujuan pembangunan skala global.

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

121

122

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

Tujuan Penerapan Tata Kelola Terbaik Perusahaan bertekad memperbaiki dan meningkatkan kualitas penerapan tata kelola Perusahaan yang baik pada seluruh topik operasional secara konsisten dengan tujuan: • Mencapai pertumbuhan dan imbal hasil yang maksimal yang akan meningkatkan kemakmuran Perusahaan, serta mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan Stakeholders lainnya; • Mengendalikan dan mengarahkan hubungan yang baik antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pemangku kepentingan Perusahaan; • Mendukung aktivitas pengendalian internal dan pengembangan Perusahaan; • Mengelola seluruh sumber daya secara lebih bertanggung jawab kepada seluruh Stakeholders Perusahaan; • Meningkatkan kesejahteraan seluruh insan Perusahaan dan memberi manfaat optimal bagi seluruh Stakeholders Perusahaan. Perusahaan berupaya meningkatkan kualitas implementasi tata kelola Perusahaan yang baik tersebut melalui penerapan lima prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG), yakni: Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kemandirian dan Kewajaran. Dalam rangka mendukung upaya peningkatan kualitas implementasi GCG tersebut, Perusahaan telah melengkapi beberapa pranata yang diperlukan, meliputi: • Perjanjian Kerja Bersama, berisi aturan-aturan pokok yang mengikat pekerja dalam menjalankan, memenuhi kewajiban sebagai pekerja dan mematuhi peraturan-peraturan kepekerjaan. • Pedoman Perilaku, yang berisi pedoman berperilaku dalam berinteraksi dengan pihak internal maupun eksternal dan tata pergaulan profesional dilingkungan Perusahaan. • Pedoman Tata Laksana Whistleblower Policy¸ guna memberikan pegangan bagi seluruh pihak dalam memberikan kontribusi pada upaya mencegah dan mengatasi terjadinya penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran yang mengarah pada tindakan korupsi dan fraud.

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Struktur dan Kelola [GRI 102-18]

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Mekanisme

Tata

Struktur organisasi dan tata kelola Perusahaan terdiri dari Pemegang Saham dan Direksi yang bertindak sebagai pengurus dalam melaksanakan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari. Mekanisme pengambilan keputusan operasional ada pada Direksi. Sedangkan organ Perusahaan dengan wewenang tertinggi tetap berada pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Untuk menentukan arah pengembangan usaha dan mengevaluasi kinerja Direksi, para Pemegang Saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan setahun sekali dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa apabila diperlukan.

Pengawasan Internal

Perusahaan menerapkan pengawasan internal sebagai bagian dari implementasi asas akuntabilitas dan transparansi dari prinsip dasar GCG. Manajemen memberikan jaminan atas efektivitas dan efisiensi operasi, pelaksanaan seluruh standar operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundang-undangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan melalui Departemen Internal Audit.

Uraian pelaksanaan tugas, tanggung jawab, wewenang dan mekanisme pelaporan hasil-hasil audit, seluruhnya telah tercantum dengan jelas dalam Internal Audit Charter (Piagam Internal Audit) yang menjadi pedoman personil Internal Audit dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Piagam Internal Audit tersebut telah disetujui dan disahkan oleh Direksi dan diketahui oleh Pemegang Saham. Selain berpedoman kepada Piagam Internal Audit, personil Internal Audit Perusahaan senantiasa mengacu kepada International Standards for the Professional Practices of Internal Auditing yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) dalam melaksanakan tugas tugasnya.

Untuk menjamin kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku, beberapa referensi aturan juga dijadikan tolok ukur dalam melaksanakan kegiatan audit, antara lain Prinsip-prinsip Good Corporate Governance, Code of Conduct, SarbanesOxley, COSO Frameworks, serta Enterprise Risk Management.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

Guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil audit sesuai dengan standar audit yang berlaku, personil Internal Audit senantiasa meningkatkan kompetensi melalui berbagai pendidikan, diantaranya pendidikan berkelanjutan, sertifikasi profesi, termasuk diklat bidang operasional. Auditor di unit Internal Audit juga dibekali dengan pendidikan khusus mengenai tindakan korupsi dan upaya pencegahannya. Untuk mencegah dan meminimalkan tindakan tercela tersebut, secara periodik Internal Audit melakukan pemeriksaan terhadap unit-unit kerja yang rawan terhadap tindak pidana korupsi, seperti fungsi pengadaan, pemeliharaan dan keuangan. [GRI 205-1] Perusahaan menerapkan sanksi tegas, sampai dengan pemberhentian dari status pekerja, disertai proses hukum atas setiap tindakan yang terindikasi kuat merupakan jenis perbuatan korupsi. Pada tahun 2016, semua indikasi tindak pidana korupsi didalam perusahaan, jika ada, telah ditangani dan diselesaikan dengan baik.

Wayang Windu Integrated Management System (WWMS)

[GRI 102-11, 102-12] Kami menerapkan beberapa standar operasi terakreditasi, yakni ISO 14001: 2004 untuk pengelolaan lingkungan, OHSAS 18001: 2007 untuk keselamatan dan kesehatan kerja, dan ISO 9001-2004 untuk manajemen mutu disamping standar operasi lain yang belum terakreditasi, seperti: standar operasi perawatan dan sebagainya. Untuk memudahkan sistem administrasi seluruh standar operasi tersebut, kami telah mengintegrasikan seluruhstandar operasi dalam satu kesatuan, yakni Sistim Management Terintegrasi Wayang Windu. Sistem terintegrasi WW adalah upaya efektif dalam memastikan peningkatan kinerja operasional, termasuk kinerja pengelolaan lingkungan. Dalam kegiatan operasional harian, kesinambungan senantiasa dijaga sejak tahap PLANNING dengan proses analisa resiko lingkungan (Hazard Identification & Risk Assesment/HIRA), IMPLEMENTATION dengan berbagai standar prosedur, CHECK dengan Internal Audit maupun Eksternal Audit (seperti Audit PROPER, ISO 14001, OHSAS 18001, audit oleh BPLH Kabupaten Bandung, Dinas EBTKE, dan lain-

Wayang Windu Policy Statement Policies, Planning & Guidelines Manual

Management Procedures

SOP’s and Operational Guidelines

HIRA’s SHEQ Objectives, Targets & Mgt. Programs Project SHEQ Plans

Standard Forms Checklists Records

lain) dan ACTION, sebagai perwujudan tindakan perbaikan berkelanjutan melalui proses Performance Improvement Request. Penerapan Sistem Management WW terintegrasi secara konsisten merupakan bagian dari upaya serius yang kami lakukan dalam meningkatkan kualitas penerapan tata kelola terbaik

Etika Bisnis/Business Ethic [GRI 102-16] Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam meningkatkan kualitas implementasi praktek terbaik GCG serta untuk menjaga kepercayaan dan menjaga hubungan bisinis jangka panjang, kami memiliki Pedoman Kode Etik yang memuat komitmen seluruh jajaran Perusahaan untuk senantiasa menjunjung tinggi dan menerapkan etika bisnis yang lazim berlaku di tatanan internasional. Seluruh jajaran Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi dan menerapkan seluruh butir ketentuan yang terkandung di dalam Kode Etik tersebut melalui “Pernyataan Komitmen”. Beberapa butir aturan etika bisnis yang terkandung dalam Pedoman Kode Etik dimaksud, mencakup: • Sistim Pelaporan Pelanggaran Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas penerapan Good Corporate Governance, termasuk didalamnya partisipasi pada upaya pemberantasan korupsi, suap dan praktik kecurangan lainnya,

123

124

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama





SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

Perusahaan secara konsisten telah dan akan terus melaksanakan implementasi pedoman tatalaksana Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblower System sebagai tindak lanjut atas tuntutan transparansi, akuntabilitas dan fairness hubungan bisnis. Pada pedoman tatalaksana tersebut, Perusahaan juga menetapkan mekanisme yang memungkinkan berkembangnya keberanian saksi pelapor dengan cara menetapkan prosedur yang mampu menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan petugas investigasinya. Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah serta Donasi Perusahaan secara konsisten menerapkan larangan pemberian maupun penerimaan hadiah dan gratifikasi dalam bentuk apapun, baik oleh pihak di dalam maupun di luar lingkungan Perusahaan. Larangan ini diterapkan untuk menegakkan independensi pengambilan keputusan sekaligus meminimalisir potensi terjadinya benturan kepentingan yang dapat menurunkan kepercayaan mitra usaha terhadap integritas Perusahaan. Kebijakan Investasi, Pengadaan Barang dan/atau Jasa [GRI 414-1] Perusahaan menerapkan kebijakan pengadaan yang transparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip efektif dan efisien, terbuka, bersaing adil dan tidak diskriminatif. Kami mengupayakan proses pengadaan barang dan jasa melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sebagai bentuk komitmen dan prinsip usaha

TENTANG LAPORAN INI



KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Perusahaan yang menjunjung tinggi praktek-praktek bisnis yang jujur dan anti monopoli. Pada prosedur pemilihan kontraktor dengan nilai substansial, seperti pada proyek pemboran eksplorasi dan eksploitasi, Perusahaan mensyaratkan klausul pemenuhan dan penghormatan terhadap HAM serta hanya mempertimbangkan perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam hal penghormatan terhadap HAM. Seluruh supplier dan mitra kerja baru akan menjalani proses screening berkaitan dengan HAM dimaksud, termasuk pemenuhan seluruh ketentuan ketenagakerjaan. Kesamaan Kesempatan Dalam mengembangkan area kelolaan yang berada di wilayah-wilayah terpencil, Perusahaan menjunjung tinggi pola pemenuhan sumber daya manusia berdasarkan asas kompetensi dan pemerataan kesempatan. Sebelum pelaksanaan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi, Perusahaan senantiasa melakukan serangkaian studi analisis dampak lingkungan secara menyeluruh, termasuk kehidupan sosial budaya komunitas lokal terdekat. Kami juga menerapkan asas pemerataan kesempatan dalam proses rekrutmen, peningkatan kompetensi dan penentuan jenjang karir dengan mendasarkan pada sistim penilaian yang dinamis dan diterapkan secara terbuka, termasuk terhadap calon SDM bertalenta dari komunitas lokal. Komitmen tersebut dipegang teguh sehingga pada tahun pelaporan tidak ada kasus diskriminasi yang dilaporkan terjadi.

Manajemen Dampak dan Risiko Environment • • • •

Limbah cair Emisi udara Limbah padat Sembur liar sumur dan saluran pipa • Konsumsi dan pengembalian air

Health and safety • • • •

Gas panas bumi Keterbatasan ruang Panas Kebisingan

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Asuransi standar proyek panas bumi Community • Bahaya gas hydrogen sulfide (h2s) • Keamanan infrastruktur • Dampak terhadap sumber air

• • • • •

Risiko-risiko

Politik Sembur liar sumur Gempa bumi Terorisme Kerusakan peralatan

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN





Keterlibatan Politik dan Kebijakan Publik Perusahaan melarang dengan tegas penggunaan dana atau aset Perusahaan untuk kepentingan partai politik atau calon dari partai politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan juga tidak pernah terlibat dalam penyusunan maupun pembuatan kebijakan publik, namun terbatas pada usulan perubahan peraturan investasi di bidang pembangkitan listrik berbasis panas bumi yang disalurkan melalui asosiasi investor/perusahaan yang bergerak dibidang Panas Bumi. Keterlibatan lainnya hanyalah pada usulan pelaksanaan program pengembangan komunitas yang diupayakan dapat bersinergi dan saling mendukung dengan program pembangunan masyarakat desa terpencil yang digagas dan/atau dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah. Penyampaian Pendapat kepada Direksi Perusahaan memberikan hak kepada pekerja untuk mengeluarkan pendapat dan memberikan saran-saran kepada Direksi melalui mekanisme formal seperti rapat-rapat Serikat Pekerja dengan Manajemen atau rapat-rapat kerja perusahaan. Mekanisme ini ditujukan agar hubungan dengan pemangku kepentingan internal, khususnya Manajemen dengan pekerja menjadi semakin kondusif, dan berdampak positif pada upaya meningkatkan kinerja Perusahaan.

Komitmen Prakarsa Eksternal

[GRI 102-13] Kami aktif mengadopsi beberapa prakarsa eksternal sebagai bentuk respon atas perubahan iklim, yakni pelaksanaan mekanisme pembangunan bersih (Clean Development Mechanism/CDM), bagian dari implementasi Protokol Kyoto yang telah disepakati Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No.17/2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol pada The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Kami juga berperan aktif pada upaya menciptakan ikliminvestasi di bidang pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi pembangkitan tenaga listrik, melalui organisasi: • Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) • Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) • Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI).

Manajemen Pemangku Kepentingan

[GRI 102-40, 102-42, 102-43, 102-44] Kami meyakini keberlanjutan usaha jangka panjang mengandung makna keberhasilan dalam membina hubungan harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan. Oleh karenanya, kami senantiasa berupaya menciptakan hubungan harmonis dengan para pemangku kepentingan melalui penyelenggaraan manajemen hubungan pemangku kepentingan yang berkualitas. Untuk itu, kami telah mengidentifikasi dengan seksama grup pemangku kepentingan yang memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan usaha serta berupaya memenuhi harapannya sesuai dengan resources yang tersedia. Para pemangku kepentingan tersebut adalah: pelanggan, pekerja, Pemerintah/ Regulator, mitra kerja/kontraktor/ pemasok (vendor), PGE, LSM dan komunitas sekitar.

Melalui pengelolaan hubungan yang bersifat timbal balik, kami berupaya memahami serta memenuhi harapan para pemangku kepentingan dengan sebaik-baiknya, sesuai sumber daya yang tersedua. Kami juga berharap para pemangku kepentingan akan mengetahui sampai dimana upaya yang telah kami lakukan untuk memenuhi harapan tersebut, mengetahui hambatan utama yang dihadapi dan bersama-sama mengantisipasi sampai berapa jauh harapannya terpenuhi.

125

126

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Bagan Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Kebutuhannya

Pemegang saham Rapat tahunan dan laporan tahunan pemegang saham

LSM Partisipasi dalam forum multi pemangku kepentingan dan inisiatif dialog langsung dalam berbagai konferensi maupun pertemuan

Pemasok Lokakarya dan proses CSMS bagi pemasok lokal

Pekerja Program pengembangan aset strategis dan jejaring pekerja

Komunikasi lokal • Program tata hubungan komunikasi • Pertemuan tahunan pemangku kepentingan • Rapat eksekusi setiap enam bulan

Pelanggan (PLN) Pertemuan koordinasi rutin bulanan

PT PGE Pertemuan koordinasi rutin bulanan

Pemerintah Daerah Dialog dan kerjasama dalam riset dan program pengembangan sosial melalui konferensi dan pertemuan

Ringkasan Manajemen Pemangku Kepentingan (102-40, 102-42, 102-43, 102-44) Pemangku Kepentingan & Basis Penetapan Pemangku Kepentingan (102-40) (102-42)

Metode Pendekatan & Frekuensi Pertemuan (102-43)

Fokus Perhatian (102-44)

Pemegang Saham

- RUPST/1 x setahun

Laporan tahunan kepada

- Representative

- RUPSLB/Disesuaikan

Pemegang saham

Direksi

- Responsibility

Pelanggan (PLN)

- Influence

 

Rapat Direksi dilakukan sesuai kebutuhan operasional perusahaan. Setiap bulan Direksi mengadakan pertemuan rutin khusus membicarakan kegiatan operasional

 

Pertemuan koordinasi operasi & pemeliharaan rutin bulanan

 

Kegiatan operasiona perusahaan

 

- Jadwal pemeliharaan pembangkit

Tindak Lanjut (102-44) Persetujuan Laporan keuangan dan kegiatan Direksi dalam mengelola perusahaan dimana diperlukan persetujuan RUPS

 

Persetujuan laporan Tahunan & halhal lain dimana diperlukan keputusan Rapat Direksi  

Kesepakatan jadwal pemeliharaan pembangkit

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

Pemangku Kepentingan & Basis Penetapan Pemangku Kepentingan (102-40) (102-42)  

 

- Dependency Pekerja

Representative

 

PGE

- Representative

Kontraktor/Mitra Kerja (Vendor/

Supplier)

- Dependency

Metode Pendekatan & Frekuensi Pertemuan (102-43)  

 

Pertemuan komite antara PLN, PGE, dan Star Energy (Joint Committee Meeting)

Pertemuan townhall, gathering, outbond, training

Workshop dan seminar, mentoring & coaching

Frekuensi disesuaikan

Pertemuan pembahasan Rencana Anggaran & Biaya,

WP & B (kuartalan)

Pertemuan (gathering) tahunan Audit SHE Plan setiap

kuartal atau semesteran

 

Fokus Perhatian (102-44) - Pembebanan pembangkit

- Keandalan operasi

- Aplikasi ESC terhadap kegiatan operasional

Program pengembangan aset

strategis jejaring pekerja

 

Realisasi program kerja dijelaskan dalam

presentasi

Evaluasi kerja

 

 

Kesepakatan pembebanan bulanan dan mingguan

Menjaga keandalan operasi sistem Grid dan Plant

Kesepakatan antara PLN dengan PGE dan Star Energy

Memberi masukan program-program kepada perusahaan

untuk mengembangkan pekerja

 

Memuat realisasi program dalam presentasi berikut foto

dokumentasinya

Memberikan masukan untuk meningkatkan kinerja

 

 

Pemerintah/Pemda

Pertemuan regular dg unsur Pemerintah

- Representative

Partisipasi di dalam program-program pemerintah yang sejalan dengan program perusahaan

 

Kontribusi untuk masyarakat Melakukan aktivitas bersama melalui program-program masyarakat (pendidikan, ekonomi, pengembangan berbasis kesehatan dan lingkungan) masyarakat (ekonomi, pendidikan, kesehatan)

 

Mekanisme dalam memberikan informasi dan berbagi bantuan program sesuai tupoksi

Tindak Lanjut (102-44)

Memenuhi peraturan pemerintah

Masyarakat Lokal

Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan Menyerap dan berupaya transparan & komprehensif melalui pertemuan memadukan aspirasi serta regular antar lintas lembaga dan forum FGD membina jejaring (Forum Group Discussion)

Rapat eksekusi setiap enam bulan

Melakukan kerjasama dalam riset dan program pengembangan sosial ekonomi demi menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat

Proximity

Program tata hubungan komunitas

 

Pertemuan pemangku kepentingan 2 kali setahun

Merancang, memberikan, menjelaskan berbagai informasi yang dibutuhkan dengan transparan dan melakukan pekerjaan secara swakelola

 

 

LSM Representative

 

Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan transparan & komprehensif melalui buletin 4 bulanan & pertemuan reguler antar lintas lembaga dan forum FGD (Forum Group Discussion)

Membentuk tim penyuluh yang beranggotakan perwakilan elemen masyarakat sebagai jembatan mediasi antara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya

Partisipasi dalam forum multi pemangku kepentingan dan inisiatif dialog langsung dalam berbagai konferensi maupun pertemuan

Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan transparan dan konprehensif melalui pertemuan para pemangku kepentingan & pertemuan regular antar lintas lembaga dan forum FGD (Forum Group Discussion)

Frekuensi FGD dilaksanakan sesuai kebutuhan

Bantuan pembangunan infrastruktur umum & sosial dasar

 

 

 

 

 

 

Informasi pemenuhan peraturan pemerintah

Memberikan & menjelaskan berbagai informasi yang dibutuhkan dengan transparan

 

 

 

 

127

128

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

Menyongsong Paradigma Baru Pembangunan Berkelanjutan Konsep Millenium Development Goals (MDGs, 20002015) dengan 8 rumusan global goals berikut, yang telah diimplementasikan sejak tahun 2000 pada akhir tahun 2015, resmi berakhir. 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan ekstrim 2. Mewujudkan pendidikan dasar 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaanperempuan 4. Menurunkan angka kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Memerangi HIV / AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya 7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup 8. Mengembangkan kemitraan global untukpembangunan Sebagai kelanjutannya, seluruh negara yang bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyepakatikonsep pembangunan berkelanjutan sebagai pengganti/penerus MDGs. Konsep pembangunan tersebut dinamakan Sustainable Development Goals (“SDGs”). SDGs dibahas dan disepakati oleh hampir seluruh negara negara anggota PBB, berbeda dengan MDGs yang hanya digagas oleh 34 negara-negara maju dari kawasan Amerika, Eropa dan Australia serta beberapa negara Asia dalam kelompok OECD (The Organisation for Economic Cooperation and Development). Adapun rumusan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan skala global (17 Global Goals) dalam SDGs yang akan diterapkan dalam kurun waktu 2016-2030, adalah sebagai berikut. 1. Tanpa Kemiskinan Mengakhiri kemiskinan dalam bentuk apapun diseluruh penjuru dunia. 2. Tanpa Kelaparan Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan Menjamim kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat di segala usia. 4. Pendidikan Berkualitas Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang. 5. Kesetaraan Gender Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan anak perempuan. 6. Air Bersih dan Sanitasi Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang. 7. Energi Bersih dan Terjangkau Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan, dan modern untuk semua orang. 8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, membuka kesempatan kerja seluasluasnya, produktif serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua. 9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi. 10. Mengurangi Kesenjangan Mengurangi kesenjangan di dalam sebuah Negara maupun diantara negara-negara di dunia. 11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas Membangun kota-kota dan pemukiman yang inklusif, aman, berkualitas, berketahanan dan berkelanjutan. 12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi. 13. Aksi Terhadap Iklim Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

14. Kehidupan Bawah Laut Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk pengembangan pembangunan yang berkelanjutan. 15. Kehidupan di Darat Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggundulan hutan, menghentikan dan memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati. 16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Perdamaian Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua pihak termasuk untuk lembaga, membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan. 17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan Memperkuat implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Indonesia menunjukkan komitmen tegas untuk mendukung dan mengimplementasikan berbagai program untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut sesuai dengan kemampuan yang tersedia. Berbagai rumusan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam SDGs tersebut lebih membuka kesempatan kepada korporasi swasta maupun BUMN, untuk berperan serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan global, sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan.

Kami memandang kegiatan usaha yang kami lakukan juga dapat mendukung pencapaian berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana dirumuskan dalam SDGs, mengingat produk kami merupakan salah satu kebutuhan utama seluruh lapisan masyarakat sekaligus memenuhi kaidah pembangunan yang berwawasan lingkungan. Kami mengidentifikasi kegiatan Perusahaan setidaknya sesuai dengan 7 (tujuh) butir rumusan tujuan SDGs, yakni: • Rumusan Tujuan ke 1 - Tanpa kemiskinan • Rumusan Tujuan ke 3 - Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan • Rumusan Tujuan ke 6 – Air Bersih dan Sanitasi • Rumusan Tujuan ke 7 – Energi Bersih dan Terjangkau • Rumusan Tujuan ke 8 – Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak • Rumusan Tujuan ke 13 – Aksi Terhadap Iklim • Rumusan Tujuan ke 15 – Kehidupan di Darat

Oleh karenanya, kami bertekad meningkatkan kompetensi seluruh jajaran, meningkatkan kinerja operasional maupun finansial, mengingat pencapaian tujuan pembangunan global tersebut selaras dengan upaya pemenuhan harapan seluruh pemangku kepentingan sebagai prinsip utama pencapaian pengembangan usaha yang berkelanjutan

129

130

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Laporan Kesesuaian dengan Standar GRI National Center for Sustainability Reporting (NCSR) telah melakukan pengecekan kesesuaian dengan Standar GRI atas Laporan Keberlanjutan Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. 2016 (“Laporan”). Pengecekan dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana Standar GRI telah diterapkan dalam Laporan tersebut. Pengecekan ini bukan merupakan opini atas kinerja keberlanjutan maupun kualitas informasi yang dimuat dalam Laporan tersebut. Kami menyimpulkan bahwa Laporan ini telah disusun sesuai dengan Standar GRI - Opsi Core.

Jakarta, Desember 2017

National Center for Sustainability Reporting

Dewi Fitriasari, Ph.D., CSRA, CMA Director

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR Disclosure

Standar GRI

No

Judul

Halaman

DISCLOSURE UMUM Profil Organisasi GRI 102: Disclosure Umum 2016

102-1 102-2

102-3

102-4

102-5

102-6

102-7

Nama Organisasi

Kegiatan, Merek, Produk, dan Jasa

Lokasi Kantor Pusat

Lokasi Operasi

Kepemilikan dan Bentuk Hukum

Pasar Yang Dilayani

Skala Organisasi

102-8

Informasi Mengenai Karyawan dan Pekerja Lain

102-10

Perubahan Signifikan Pada Organisasi dan Rantai Pasokannya

102-12

Inisiatif Eksternal

102-9

102-11

Rantai Pasokan

Pendekatan atau Prinsip Pencegahan

 19

19 

19 

19, 23  19 

19, 23, 27  26

 111

28, 32  31 

123 

63, 96, 123 

102-13

Keanggotaan Organisasi

102-14

Etika dan Integritas

Pernyataan dari Pembuat Keputusan Senior

14

102-16

Nilai, Prinsip, Standar, dan Norma Perilaku

20, 123 

102-18

Struktur Tata Kelola

102-40

Daftar Kelompok Pemangku Kepentingan

 125, 126

102-42

Mengidentifikasi dan Memilih Pemangku Kepentingan

125, 126 

102-44

Topik Utama dan Hal-hal yang Diajukan

125, 126 

Strategi

Tata Kelola

Keterlibatan Pemangku Kepentingan 102-41 102-43

Perjanjian Perundingan Kolektif

Pendekatan Untuk Keterlibatan Pemangku Kepentingan

19, 125 

122   109

125, 126 

131

132

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Standar GRI

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Disclosure No

Judul

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Halaman

Praktik Pelaporan 102-45

Entitas yang Masuk dalam Laporan Keuangan

32

102-47

Daftar Topik Material

35 

102-46

102-48

102-49 102-50 102-51 102-52 102-53

102-54 102-55

102-56

Menetapkan Isi Laporan dan Topik Boundary Penyajian Kembali Informasi

33  31 

Pengungkapan Perubahan pada Laporan

 31

Tanggal Laporan Terbaru

 31

Periode Pelaporan Siklus Laporan

Titik kontak untuk Pertanyaan Mengenai Laporan

 31  31

37 

Klaim Bahwa Laporan Sesuai dengan Standar GRI

 31

Assurance Eksternal

31 

Indeks Isi GRI

DISCLOSURE TOPIK SPESIFIK

31 

DAMPAK EKONOMI 201 Kinerja Ekonomi GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 201: Kinerja Ekonomi  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 203: Keberadaan Pasar

 

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

103-1

103-2

103-3

201-2

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

Evaluasi Pendekatan Manajemen

Risiko Dan Kesempatan Yang Diakibatkan Oleh Perubahan Iklim

201-3

Kewajiban Program Pensiun Manfaat Pasti Dan Program Pensiun Lainnya

103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

202 Keberadaan Pasar 103-2

202-1

 35

42, 109 

 42, 109  42

 109 35

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 110

Rasio Upah Karyawan Entry-Level Standar Berdasarkan Jenis Kelamin Terhadap Upah Minimum Regional

 110

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

 35

 110

203 Dampak Ekonomi Tidak Langsung  103-1

103-2

103-3

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

Evaluasi Pendekatan Manajemen

84, 118

 84, 118

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

Disclosure

Standar GRI GRI 203: Dampak Ekonomi Tidak Langsung

 

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

No 203-1

203-2

205 Anti-Korupsi 103-1

Judul Investasi Infrastruktur dan Layanan Jasa

Dampak Ekonomi Tidak Langsung yang Signifikan Penjelasan Topik Material dan Batasannya

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

GRI 205: Anti-Korupsi

205-1

Operasi-Operasi yang Dinilai Memiliki Resiko Terkait Korupsinya

 

301 Material

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 301: Material  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016 GRI 302: Energi

 

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 303: Air

  GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 304: Keanekaragaman Hayati

103-3

103-1

103-2

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen DAMPAK LINGKUNGAN  

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

Halaman 84 

118   

35 

123 

 123

 123  

 35

63, 65 

Evaluasi Pendekatan Manajemen

63, 65 

301-2

Material Input Dari Daur Ulang Yang Digunakan

 63, 65

103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

301-1

302 Energi

103-2

302-3 302-4

303 Air

103-1

103-2

103-3

303-1 303-3

Material Yang Digunakan Berdasarkan Berat Atau Volume  

Pendekatan Manajemen dan Komponennya Intensitas Energi

Pengurangan Konsumsi Energi

 

103-2

103-3

304-3

304-4

 

 35

 64, 65, 67

 64, 65, 67   65

64, 67   

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

 35

Evaluasi Pendekatan Manajemen

 71

Daur Ulang dan Penggunaan Air Kembali

 71

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

 35

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

Pengambilan Air Berdasarkan Sumber

304 Keanekaragaman Hayati  103-1

 63

Pendekatan Manajemen dan Komponennya Evaluasi Pendekatan Manajemen

Habitat yang Dilindungi atau Dipulihkan

Spesies Daftar Merah Iucn Dan Spesies Daftar Konservasi Nasional Dengan Habitat Dalam Wilayah Yang Terkena Efek Operasi

71 

 71

 51. 54, 57  51. 54, 57  51. 54

 54, 57

133

134

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Standar GRI  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 305: Emisi  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016 GRI 306: Limbah  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016 GRI 307: Kepatuhan Lingkungan  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016 GRI 308: Penilaian Lingkungan Pemasok  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016 GRI 401: Kepegawaian

TENTANG LAPORAN INI

PROFIL KAMI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Disclosure No

Judul

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Halaman

305 Emisi 103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

305-1

Emisi GHG Langsung (Scope 1)

103-3 305-2

Evaluasi Pendekatan Manajemen Emisi GHG Langsung (Scope 2)

305-6

Emisi Zat Yang Merusak Ozon (Ods)

103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

306 Limbah

103-2

103-3

 

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

Evaluasi Pendekatan Manajemen

306-2

Limbah Berdasarkan Jenis dan Metode Pembuangan

103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

307 Kepatuhan Lingkungan   103-2

103-3

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

Evaluasi Pendekatan Manajemen

307-1

Ketidakpatuhan Terhadap Undang-Undang Dan Peraturan Tentang Lingkungan Hidup

103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

308 Penilaian Lingkungan Pemasok 

35 

67, 68, 69, 70  67, 68, 69, 70  68, 69, 70   67, 70  69  

 35

 72

 72  72  35

 41, 75

 41, 75

 41, 75  35

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 118

308-1

Seleksi Pemasok Baru Dengan Menggunakan Kriteria Lingkungan

 118

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

 35

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

 118

DAMPAK SOSIAL

401 Kepegawaian 103-1

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 106, 107, 110, 111, 112, 113

401-1

Perekrutan Karyawan Baru dan Pergantian Karyawan

 106, 111, 112, 113 

103-3

401-2

Evaluasi Pendekatan Manajemen

Tunjangan Yang Diberikan Kepada Karyawan Purna Waktu Yang Tidak Diberikan Kepada Karyawan Sementara Atau Paruh Waktu

 106, 107, 110, 111, 112, 113   107

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

Standar GRI  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016 GRI 403: Kesehatan dan Keselamatan Kerja

 

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 404: Pelatihan dan Pendidikan

 

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 406: Non-Diskriminasi

 

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 407: Kebebasan Berserikat

Disclosure No

Judul

Halaman

403 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 103-1

103-2

103-3

403-1 403-2

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

Evaluasi Pendekatan Manajemen

Perwakilan Perkerja dalam Komite Resmi Gabungan Manajemen-Pekerja Untuk Kesehatan dan Keselamatan Jenis Kecelakaan Kerja dan Tingkat Kecelakaan Kerja, Penyakit Akibat Kerja, Hari Kerja yang Hilang, dan Ketidakhadiran, Serta Jumlah Kematian Terkait Pekerjaan

 35

 97, 98

 97, 98  97

 98

403-4

Topik Kesehatan dan Keselamatan Tercakup dalam Perjanjian Resmi dengan Serikat Buruh

 97

103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

35 

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

404 Pelatihan dan Pendidikan 103-2 404-3

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 106

Persentase Karyawan yang Menerima Tinjauan Rutin Terhadap Kinerja dan Pengembangan Karir

 106

406 Non-Diskriminasi  103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

 106

 35

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 107

406-1

Insiden Diskriminasi Dan Tindakan Perbaikan Yang Dilakukan

 107

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

407 Kebebasan Berserikat 103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

107   

 35

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 109

407-1

Operasi Dan Pemasok Di Mana Hak Atas Kebebasan Berserikat Dan Perundingan Kolektif Mungkin Berisiko

 109

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

 109

135

136

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

Standar GRI  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 413: Masyarakat Lokal  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 414: Penilaian Sosial Pemasok  

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 416: Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

 

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 417: Pemasaran dan Pelabelan

 

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016

GRI 419: Kepatuhan Sosial Ekonomi

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

Disclosure No

Judul

413 Masyarakat Lokal 103-1

103-2

103-3

413-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

Evaluasi Pendekatan Manajemen

Operasi Dengan Keterlibatan Masyarakat Lokal, Penilaian Dampak, Dan Program Pengembangan

414 Penilaian Sosial Pemasok  103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Halaman  

35 

80, 83 

 80, 83  80, 83  35

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 33, 118, 124

414-1

Seleksi Pemasok Baru Dengan Menggunakan Kriteria Sosial

 33, 118, 124

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

416 Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan  103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

 33, 118, 124

 35

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 119

416-2

Insiden Ketidakpatuhan Sehubungan dengan Dampak Kesehatan dan Keselamatan dari Produk dan Jasa

 119

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

 119

417 Pemasaran dan Pelabelan  103-1

Penjelasan Topik Material dan Batasannya

 35

103-2

Pendekatan Manajemen dan Komponennya

 118

417-2

Insiden Ketidakpatuhan Terkait Pelabelan Dan Informasi Produk Dan Jasa

 118

103-3

Evaluasi Pendekatan Manajemen

GRI 419 Kepatuhan Sosial   103-1

Penjelasan topik material dan Batasannya

103-2

Pendekatan manajemen dan komponennya

419-1

Ketidakpatuhan Terhadap Undang-Undang Dan Peraturan Di Bidang Sosial Dan Ekonomi

103-3

Evaluasi pendekatan manajemen

 118

 35

119 

 119

 119

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN No 1

2

3 4 5

6

7 8 9 10 11 12

13

Butir Tujuan Pembangunan/ Keterangan Tanpa Kemiskinan - Mengakhiri kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.

Halaman 89

Tanpa Kelaparan - Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan

n.a

Pendidikan Berkualitas - Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang.

n.a

Air Bersih dan Sanitasi - Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.

71

Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan - Menjamim kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat di segala usia.

92

Kesetaraan Gender - Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan anak perempuan.

n.a

Energi Bersih dan Terjangkau - Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan, dan modern untuk semua orang.

64

Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak - Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, membuka kesempatan kerja seluas-luasnya, produktif serta menciptakan pekerjaan yang layak untuk semua.

115

Mengurangi Kesenjangan - Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun diantara negaranegara di dunia.

89

Industri, Inovasi dan Infrastruktur - Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi.

n.a

Keberlanjutan Kota dan Komunitas - Membangun kota-kota dan pemukiman yang inklusif, aman, berkualitas, berketahanan dan berkelanjutan.

n.a

Aksi Terhadap Iklim - Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.

51

Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab - Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi

n.a

137

138

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

No

14 15 16 17

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Butir Tujuan Pembangunan/ Keterangan

Halaman

Kehidupan Bawah Laut - Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan pengembangan pembangunan yang berkelanjutan.

n.a

Kehidupan di Darat - Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi penggundulan hutan, menghentikan dan memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.

Institusi Peradilan yang Kuat dan Perdamaian - Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua pihak termasuk untuk lembaga, membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan - Memperkuat implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

43, 51

n.a n.a

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Lembar Umpan Balik Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membaca Laporan Keberlanjutan 2016 ini. Guna meningkatkan Laporan Keberlanjutan pada tahun-tahun mendatang kami berharap kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi Lembar Umpan Balik yang telah disiapkan, dan mengirimkannya kembali kepada kami. 1. Laporan Keberlanjutan ini telah memberikan informasi mengenai berbagai hal yang telah dilaksanakan Wayang Windu dalam pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan.

Setuju

Tidak Tahu

Tidak Setuju



Setuju

Tidak Tahu

Tidak Setuju



Setuju

Tidak Tahu

Tidak Setuju



Setuju

Tidak Tahu

Tidak Setuju



Sudah Baik

2. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini termasuk data dan informasi yang disajikan mudah dimengerti dan dipahami? 3. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini, termasukdata dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap? 4. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini, termasuk data dan informasi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya? 5. Bagaimana dengan tampilan Laporan Keberlanjutan ini, baik dari isi, desain dan tata letak, serta foto-foto? Tidak Tahu

Kurang Baik

6.

Informasi apa saja yang dirasakan bermanfaat dari Laporan Keberlanjutan ini? . .............................................................................................................................................................................................................................................................. . .............................................................................................................................................................................................................................................................. . ..............................................................................................................................................................................................................................................................

8.

Informasi apa saja yang dirasakan kurang dan harus dilengkapi dalam Laporan Keberlanjutan mendatang? . .............................................................................................................................................................................................................................................................. . .............................................................................................................................................................................................................................................................. . ..............................................................................................................................................................................................................................................................

7.

Informasi apa saja yang dirasakan kurang bermanfaat dari Laporan Keberlanjutan ini? . .............................................................................................................................................................................................................................................................. . .............................................................................................................................................................................................................................................................. . ..............................................................................................................................................................................................................................................................

Profil Anda

Nama Lengkap

: . .......................................................................................................................................................................................

Institusi/Perusahaan : . ....................................................................................................................................................................................... Email

: . .......................................................................................................................................................................................

Identifikasi golongan pemangku kepentingan (pilih salah satu): • Pemerintah • LSM • Industri • Akademik • Media • Masyarakat • Lain-lain, mohon sebutkan …………………………………………………………………………

Mohon formulir ini dikirimkan kembali kepada:

Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd Wisma Barito Pacific, Star Energy Tower, Lantai 3 Jalan Let. Jen. S. Parman Kav. 62-63 Jakarta-Barat 11410, Indonesia Tel.+62 21 532-5828, Fax.+62 21 532-2345 www.starenergy.co.id

139

140

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

Ikhtisar Utama

SAMBUTAN PRESIDEN DAN CEO

PROFIL KAMI

TENTANG LAPORAN INI

Halaman ini sengaja dikosongkan

KOMITMEN PADA KELESTARIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN

MEMBANGUN KOMUNITAS WAYANG WINDU

Laporan Keberlanjutan 2016 Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENGEMBANGKAN INSAN WAYANG WINDU

MENDUKUNG PEMBANGUNAN EKONOMI

TATA KELOLA KEBERLANJUTAN

LAPORAN PENGECEKAN TINGKAT APLIKASI GRI STANDAR

KESESUAIAN DENGAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

141

Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. Wisma Barito Pacific Star Energy Tower Lantai 3 Jl.Let.Jend.S.Parman Kav.62-63 Jakarta Barat 11410 Indonesia Tel. +62 21 532 5828 Fax. +62 21 532 2345

www.starenergy.co.id

Laporan Keberlanjutan

2016