VARIASI MORFOLOGI DAUN BEBERAPA JENIS ACANTHACEAE DI KEBUN RAYA

Download Keterangan: Duduk daun: Bersilang berhadapan = bb; roset = rs Helaian: elips = el; oblong = ob; lanset = ls; bulat telur (ovatus) = ov; obo...

0 downloads 425 Views 494KB Size
Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 7A (79–82), 2011

VARIASI MORFOLOGI DAUN BEBERAPA JENIS ACANTHACEAE DI KEBUN RAYA PURWODADI Esti Endah Ariyanti* UPT BKT Kebun Raya Purwodadi LIPI, Pasuruan Jl. Raya Surabaya Malang KM 65, Purwodadi, Pasuruan Telp./Fax.: (0341) 426046 *Corresponding author: [email protected]

ABSTRACT Acanthaceae is one of plant group which it have many members around 250 families and 2500 species. Many of the members have potention as ornamental plant because of flower apperance, leaf, and attractive figure. One of plant collection in Purwodadi Botanical Garden Collection is Acanthaceae. The purpose of this research was observed variation of leaf morphology from many Acanthaceae species in Botanical Garden Purwodadi.. This Rresearch using exploration methods which it collected picture of branch and leaf of Acnthaceae. After that, observed character of every species. The result from this research was Purwodadi Botanical Garden have many variation of morphology from 20 species. Key words: Acanthaceae, leaf morphology, Purwodadi Botanical Garden

PENGANTAR

BAHAN DAN CARA KERJA

Acanthaceae merupakan salah satu suku yang mempunyai anggota cukup besar jumlahnya yaitu kurang lebih 240 marga (Keng, 1969), bahkan menurut Cronquist (1981) suku ini memiliki tidak kurang dari 250 marga dan 2500 jenis yang sebagian besar tersebar di daerah tropis dan hanya beberapa jenis yang hidup di daerah beriklim sedang. Beberapa marga diantaranya seperti Acanthus, Aphelandra, Justicia, Ruellia dan Strobilanthes sering ditanam sebagai tanaman hias (Cronquist, 1981). Di Jawa sendiri Backer dan Bakhuizen van den Brink Jr. (1965) menyebutkan 67 marga dan 158 jenis Acanthaceae. Kedudukan taksonomi suku Acanthaceae menurut Cronquist (1981) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Sub Class : Asteridae Ordo : Scrophulariales Suku : Acanthaceae

Alat yang digunakan adalah kamera dan alat tulis. Bahan penelitian yang digunakan adalah daun dari 20 jenis Acanthaceae di Kebun Raya Purwodadi. Adapun cara kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, cabang atau ranting berdaun difoto sedemikian rupa sehingga tampak jelas duduk daun serta bentuk daunnya. Dicatat karakter dari masing-masing jenis yang diamati. Karakter yang diamati adalah duduk daun, bentuk helaian daun, tepi daun, ujung daun dan pangkal daun. Kemudian dibuat tabel hasil pengamatannya.

Kebun Raya Purwodadi sebagai lembaga konservasi ex situ tumbuhan telah mengoleksi Acanthaceae sebanyak 59 nomor koleksi yang terdiri atas 19 marga dan 31 jenis.

HASIL Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang penting yaitu untuk kegiatan fotosintesis. Bentuk atau morfologi daun beragam tergantung jenisnya dan kadangkadang faktor lingkungan juga mempengaruhi untuk ukuran daun, seperti misalnya intensitas cahaya. Karakter bentuk daun juga merupakan salah satu kunci untuk mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan. Pada umunya daun Acanthaceae adalah sederhana, dengan letak yang bersilang berhadapan (Chaudhari dan Inamdar, 1984), meskipun beberapa ada yang daunnya tersusun roset (McDade dkk.,

80

Variasi Morfologi Daun Beberapa Jenis Acanthaceac

2009). Istilah roset digunakan untuk susunan daun yang rapat dan melingkar. Variasi morfologi daun beberapa jenis Acanthaceae di Kebun Raya Purwodadi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Variasi morfologi daun beberapa jenis Acanthaceae di Kebun Raya Purwodadi duduk daun

helaian

ujung

pangkal

tepi

Acanthus montanus

bb

ob - ls

rc

mr

ca, du

Barleria sp. 1

bb

el - ob

rc

mr

rt

Barleria sp. 2

bb

el

mr

mr

rt

Barleria cristata

bb

el

mr

mr

rt

Barleria dichotoma

bb

obo

rc

mr

rt

Barleria lupulina

bb

ls

rc

rc

rt

Barleria prionitis

bb

el - ob

rc

mr

om

Clinacanthus nutans

bb

ov

mr

tb

rt - om

Gendarussa vulgaris

bb

el - ls

rc

rc

rt - om

Graptophyllum pictum

bb

obo

mr

as

rt

Hemigraphis alternate

rs

jt

tp

bl

in

Justicia adhatoda

bb

ov - el

mr

mr

rt

Odontonema strictum

bb

el

mr

mr

rt

Pachystachys coccinea

bb

obo

mr

tb

rt

r

ob

tp

bl

om

Rhinacanthus nasutus

bb

obo

tp

mr

rt

Ruellia ciliatiflora

bb

ov

rc

mr

rt – om

Sanchezia nobilis

bb

el – ob

mr

rc

in

Sericocalyx crispus

bb

obo

mr

rc

rt

Thunbergia affinis

bb

obo

rc

mr

rt - in

Jenis

Pararuellia napifera

Keterangan: Duduk daun: Bersilang berhadapan = bb; roset = rs Helaian: elips = el; oblong = ob; lanset = ls; bulat telur (ovatus) = ov; obovatus = obo; jantung = jt Ujung: runcing = rc; meruncing = mr; tumpul = tp Pangkal: berlekuk = bl; runcing = r; meruncing = mr; tumpul/membulat = tb; asimetris = as Tepi: rata = rt; beringgit = in; berombak = om; bercangap = ca; berduri = du

a. Gambar 1. roset

a.

b.

Duduk daun: (a) bersilang berhadapan dan (b)

b.

c.

e.

d.

f,

Gambar 2. Bentuk daun: (a) bulat telur/ovatus; (b) elips; (c)oblong/memanjang; (d) lanset; (e)obovatus; (f) jantung

a.

b.

c.

Gambar 3. Ujung daun: (a) runcing; (b) meruncing, (c) tumpul

a.

b.

c.

d.

Gambar 4. Pangkal daun: (a) berlekuk, (b) meruncing, (c) runcing, (d) tumpul/membulat, (e) asimetris

Ariyanti

a b

c

Gambar 5. Tepi daun: (a) rata, (b) beringgit – berombak, (c) bercangap

Beberapa istilah lain yang digunakan dalam makalah ini diambil dari Harris dan Harris (2001), antara lain: - bulat telur atau ovatus adalah bentuk yang mepunyai bagian paling lebar di bagian bawah atau lebih dari setengah bagian di bawah - bulat telur terbalik atau obovatus adalah bentuk yang mempunyai bagian paling lebar di bagian atas atau lebih dari setengah bagian di atas - lanset adalah bentuk yang mempunyai perbandingan lebar yang jauh lebih kecil daripada panjangnya, bagian yang terlebar terletak dibagian bawah atau lebih dari setengah bagian di bawah - elips adalah bentuk yang mempunyai bagian terlebar tepat di bagian tengah serta menyempit di bagian kedua ujung-ujungnya - oblong atau memanjang adalah bentuk yang mempunyai panjang dua kali atau empat kali lebih dari lebarnya serta hampir memiliki bagian yang sama pada kedua sisinya (kanan dan kiri) - jantung adalah bentuk yang menyerupai bentuk jantung yang biasanya mempunyai bagian pangkal berlekuk - ujung atau pangkal runcing bila bagian tepi kanan kiri menyempit menuju satu titik - ujung atau pangkal meruncing bila bagian tepi kanan kiri berlekuk dan kemudian menyempit menuju satu titik - pangkal asimetris (oblique) bila bagian tepi kanan kiri tidak sama atau asimetris Chaudhari dan Inamdar (1984) telah mempelajari arsitektur daun beberapa jenis Acanthaceae serta menyimpulkan beberapa karakter daun jenis-jenis tersebut. Pada umumnya jenis-jenis Acanthaceae mempunyai tepi daun rata, jarang bergigi atau berombak. Bentuk daun lanset, elips dan bulat telur, sedangkan ujungnya runcing, meruncing, atau tumpul. Chaudhari dan Inambar (1984) juga mengamati sistem pertulangan daun. Pada makalah

81

ini hanya membahas mengenai morfologi atau bentuk daun saja, tidak termasuk sistem pertulangan daun. Apabila dibandingkan dengan hasil penelitian Chaudhari dan Inamdar (1984), penelitian ini tidak jauh berbeda, beberapa perbedaan dijumpai yaitu pada jenis-jenis yang diamati. PEMBAHASAN Habitus jenis-jenis Acanthaceae cukup beragam, mulai dari roset, herba, semak dan pohon, jarang berupa liana. Kadang-kadang jenis-jenis tertentu sengaja dibudidayakan karena keindahan daunnya, seperti jenis Hypoestes phyllostashya dan Strobilanthes dyerianus (McDade dkk., 2009). Ciri-ciri suku Acanthaceae secara umum adalah sebagai berikut: berupa herba, semak atau perdu, tegak atau merambat, sangat jarang yang berupa pohon; mempunyai beberapa tipe sistolit pada batang dan daun; ruas pada batang agak membengkak; daun bersilang berhadapan, sederhana, kadang berduri, tanpa daun penumpu (stipula); stomata hampir selalu bertipe diasitik; bunga biseksual, irregular (tidak beraturan), umumnya bilabiate (berbibir dua) dan berlobus 5 yang tersusun menyirap; mempunyai daun pelindung yang menyolok; benang sari menempel pada tabung mahkota bunga berjumlah 4 atau 2 dan berpasangan, kadang ada yang mereduksi menjadi staminodia; bakal buah superior (menumpang), beruang 2, dua sampai banyak bakal biji; buah sering mudah pecah dengan arah dari atas ke bawah; biji sebagian besar mempunyai sebuah alat tambahan seperti kait yang berasal dari salut biji yang mengeras. Habitat umumnya di tempat yang terbuka, dari dataran rendah sampai dataran tinggi, sebagian menyukai tempat agak ternaung, beberapa jenis menyukai tempat yang kelembabannya tinggi seperti di tepi sungai, hutan bakau, pantai (misal Acanthus ilicifolius L.). Jenis-jenis Acanthaceae di Kebun Raya Purwodadi (KRP) mempunyai morfologi daun yang berbeda-beda (Tabel 1). Secara umum dikatakan duduk daun jenis-jenis Acanthaceae yang dijumpai di KRP ada dua macam yaitu bersilang berhadapan dan roset (Gambar 1); sedangkan bentuk daun beragam yaitu dari bulat telur/ovatus, elips, oblong/memanjang, lanset, obovatus (bulat telur terbalik) sampai bentuk jantung (Gambar 2). Demikian juga ujung daun dari tumpul, runcing hingga meruncing (Gambar 3); sedangkan pangkal daun dari tumpul membulat, berlekuk, asimetris, runcing hingga meruncing (Gambar 4). Tepi daun bervariasi dari rata, berombak hingga bercangap dan berduri (Gambar 5). Beberapa jenis Acanthaceae yang diamati ternyata memiliki variasi bentuk daun, seperti misalnya jenis

82

Variasi Morfologi Daun Beberapa Jenis Acanthaceac

Acanthus montanus yang mempunyai bentuk helaian daun mulai dari oblong atau memanjang sampai lanset, kemudian Barleria sp.1, Barleria prionitis dan Sanchezia nobilis mempunyai bentuk daun elips sampai oblong, Gendarussa vulgaris elips sampai lanset serta Justicia adhatoda bulat telur sampai elips (Tabel 1). Demikian juga untuk karakter tepi daun, seperti pada Clinacanthus nutans, Gendarussa vulgaris dan Ruellia ciliatiflora mempunyai tepi daun rata sampai berombak, sedangkan Thunbergia affinis mempunyai tepi daun rata sampai beringgit. Sedangkan untuk karakter duduk daun, ujung daun dan pangkal daun merupakan bentuk yang tetap pada jenis-jenis yang diamati tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis Acanthaceae di Kebun Raya Purwodadi mempunyai daun yang bervariasi bentuknya, dengan karakter-karakter morfologi sebagai berikut: duduk daun bersilang berhadapan atau roset; helaian daun berbentuk bulat telur, bulat telur terbalik, elis, lanset, memanjang atau jantung; ujung daun berbentuk runcing, meruncing atau tumpul; pangkal daun berbentuk berlekuk, runcing, meruncing, membulat atau asimetris; tepi daun berbentuk rata, beringgit, berombak atau bercangap serta berduri. Beberapa jenis Acanthaceae mempunyai variasi bentuk untuk karakter helaian daun dan tepi daun yaitu pada Acanthus montanus, Barleria sp.1, Barleria prionitis, Sanchezia nobilis, Gendarussa vulgaris, Justicia adhatoda,

Clinacantus nutans, Ruellia ciliatiflora dan Thunbergia affinis. Variasi tidak dijumpai pada karakter duduk daun, ujung daun dan pangkal daun untuk masing-masing jenis. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan pada Deden Mudiana yang telah membantu pengumpulan material daun serta Rony Irawanto yang telah membantu dalam pencetakan poster untuk makalah ini. KEPUSTAKAAN Backer CA and RC Bakhuizen van den Brink Jr, 1965. Flora of Java II. N.V.P. Noordhoff – Groningen – The Netherlands: 544–593. Chaudhari GS and JA Inamdar, 1984. Leaf Architecture of Some Acanthaceae, Bot. Mag. Tokyo, 97: 469–481. Cronquist, A, 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia, University Press. New York: 963–966. Harris JG and MW Harris, 2001. Plant Identification Terminology: An Illustrated Glossary, 2nd Edition, Spring Lake Publishing: 206. Keng H, 1969. Orders and Families of Malayan Seed Plants, University of Malaya Press. Kuala Lumpur: 276–277. McDade LA, C Kiel, and E Tripp, 2009. Acanthaceae. Version 15 November 2009. http://tolweb.org/Acanthaceae/20878 /2009.11.15 in The Tree of Life Web Project, http://tolweb. org/. Diakses 19 November 2010.