WARNA TANAH

Download Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat seb...

0 downloads 831 Views 44KB Size
0

PENUNTUN PRAKTIKUM

SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

OLEH I Wayan Narka

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

1

I. PENDAHULUAN Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim, jasad hidup, bahan induk dalam relief tertentu selama jangka waktu tertentu. Manusia yang hidup di permukan bumi sangat tergantung terhadap tanah karena sebagian besar kegiatan dan keperluan hidupnya memerlukan tanah. Oleh karena itu tanah harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar tanah sebagai sumber daya alam dapat digunakan secara berkesinambungan. Untuk mengelola tanah tersebut perlu diketahui ciri dan sifat-sifat tanah. Pada acara praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah khususnya pada bagian sifat fisik tanah, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui, serta menyidik (menetapkan) beberapa ciri dan sifat fisik tanah di lapangan. Beberapa ciri dan sifat fidik tanah yang akan ditetapkan di lapangan

adalah : warna, tekstur, struktur,

konsistensi. Pengamatan ciri dan sifat tanah tersebut dilakukan terhadap contoh tanah hasil pengeboran tanah dengan bor tanah sampai beberapa lapisan (horison).

2

II. PENETAPAN WARNA TANAH Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling mudah diamati. Warna tanah dapat digunakan untuk menduga sifat-sifat tanah antara lain : kandungan bahan organik, kondisi drainase, aerase tanah dan lain-lainnya. Warna disusun atas 3 variabel yaitu Hue = warna spektrum. Value = kecerahan warna. Chroma = intensitas. Warna ditentukan dengan membandingkan warna baku pada Munsell Soil Color Chart dengan warna tanah. Penentuan warna meliputi : warna dasar tanah (matrix) dan warna karatan (jika ada). Karena kelembaban mempengaruhi warna yang terbentuk, maka penentuan warna dilakukan pada kondisi kering dan lembab. Penulisan warna ditulis menurut urutan hue, value, chroma, misalnya 10 YR ¾ (coklat).

Bahan dan alat : 

Contoh tanah yang diambil dari masing-masing horison tanah



Air



Buku warna tanah (Munsell Soil Colour Chart)

Cara kerja : 1. Ambil contoh tanah kering lebih kurang 5 gram 2. Cocokkan warna tanah tersebut dengan warna-warna pada buku Munsell Soil Colour Chart. 3. Apabila sudah ditemukan warna yang sama dengan warna tanah, lanjutkan dengan mencatat nama kode warna tanah yang dimulai dari Hue, Value dan terakhir chroma. 4. Tulis warna tanah dengan mencari warna tanah pada kartu nama tanah. 5. Lanjutkan point 1-4 untuk menentukan warna contoh tanah yang lainnya. 6. Selanjutnya tanah dilembabkan dengan menetesi air sampai lembab. Apabila sudah lembab, tentukan warnanya mengikuti point 1-4.

3

III. PENETAPAN STRUKTUR TANAH

Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped. Apabila unit-unit struktur tersebut tidak terbentuk maka dikatakan bahwa tanah tersebut tidak berstruktur. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu : 1) Butir tunggal (single grain) = butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (contoh tanah pasir), 2) Pejal (massive) = butir-butir tanah melekat satu sama lain dengan kuat sehingga tidak membentuk gumpalan-gumpalan (ped). Bentuk struktur tanah dibedakan menjadi : 1. Lempeng (platy) : sumbu vertikal lebih pendek dari sumbu horisontal. 2. Prismatik (prismatic) : sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horisontal. Sisi atas tidak membulat. 3. Tiang (columnar) : sumbu vertikal lebih panjang dari horisontal. Sisi-sisi atas membulat. 4. Gumpal bersudut (angular blocky) : sumbu vertikal sama dengan sumbu horisontal. Sisi-sisi membentuk sudut tajam. 5. Gumpal membulat (subangular blocky) : sumbu vertikal sama dengan sumbu horisontal. Sisi-sisi membentuk sudut membulat. 6. Granuler (granular) : membulat, atau banyak sisi. Masing-masing butir ped tidak porous. 7. Remah (crumb) : membulat atau banyak sisi, sangat porous.

Bahan dan alat : 

Sebongkah tanah lapisan atas



Pisau lapang



Cangkul

Cara kerja : 1. Buatlah lubang dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm 2. Ambilah contoh tanah utuh (berupa bongkahan tanah) dengan bantuan pisau lapang,

4

3. Amati bentuk struktur tanah tersebut dan cocokan dengan kriteria bentuk struktur di atas. 4. Catat bentuk struktur tanah tersebut

5

IV. PENETAPAN TEKSTUR TANAH

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif fraksi pasir, debu dan liat yang menyusun massa tanah. Fraksi liat berukuran < 2 mikron (<0,002 mm), fraksi debu berukuran 2 – 50 mikron (0,002 – 0,05 mm), dan fraksi pasir berukuran 50 – 2000 mikron (0,05-2 mm). Penetapan tekstur tanah secara garis besarnya dapat dibagi dua : penetapan menurut perasaan di lapangan dan penetapan dengan metode pipet di laboratorium. Tabel 3. Penetapan Klas Tekstur Tanah Menurut Perasaan di Lapang No.

Klas tekstur

1.

Pasir

2.

Pasir berlempung

3.

Lempung berpasir

4.

Lempung berdebu

5.

Lempung

6.

Debu

7.

Lempung berliat

8.

Lempung liat berpasir

9.

Lempung liat berdebu

10.

Liat berpasir

11.

Liat berdebu

12.

Liat

Rasa dan sifat tanah Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola dan gulungan serta tidak melekat Rasa kasar sangat jelas, membentuk bola yang mudah sekali hancur serta sedikit sekali melekat. Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak keras, mudah hancur serta melekat. Rasa licin, membentuk bola teguh, pita dan lekat. Rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat. Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta agak melekat. Rasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (kering), membentuk gulungan bila dipijit, gulungan mudah hancur serta melekat. Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak teguh (kering), membentuk gulungan bila dipijit, gulungan mudah hancur serta melekat. Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan mengkilat serta melekat. Rasa licin agak kasar, membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat sekali. Rasa agak licin, membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat sekali. Rasa berat, membentuk bola baik serta melekat sekali.

6

Bahan dan alat : 

Segenggam contoh tanah dari masing-masing lapisan tanah



Bor tanah



Pisau lapang



Air

Cara kerja : 1. Ambil segenggam contoh tanah kering atau lembab dibasahi. 2. Piridlah contoh tanah yang telah dibasahi diantara ibu jari dan telunjuk sehingga membentuk pita lembab, sambil dirasakan adanya rasa kasar, licin dan lengket. 3. Selanjutnya contoh tanah dibuat bola, digulung dan diamati adanya daya tahan terhadap tekanan dan kelekatan massa tanah sewaktu ibu jari diregangkan. 4. Berdasarkan rasa kasar, licin, gejala piridan, gulungan dan kelekatannya dapat ditentukan klas teksturnya. 5. Cocokkan gejala-gejala, perasaan di atas dengan Tabel 3. Atau dapat juga dengan menggunakan Gambar 1 berikut untuk membantu menetukan klas tekstur tanah. Gambar 1. Penentuan klas tekstur tanah dengan metode perasaan

Tanah lembab diremas Dibuat bola

Tidak bisa

Pasir

Dibuat pita

Tidak bisa

Pasir berlempung

Patah karena beratnya sendiri < 2,5 cm Klp. Lempung

2,5 – 5,0 cm Klp Lempung Berliat

5,0 cm Klp. Liat

Tanah lembab Dipijit pada 2 jari tangan

Lempung berpasir

Lempung liat berpasir

Liat berpasir

Dominan kasar

Lempung berdebu

Lempung Liat Berdebu

Liat Berdebu

Dominan Halus & Licin

Liat

Rasa sama Rata

Lempung

Lempung Berliat

7

V. PENETAPAN KONSISTENSI TANAH

Konsistensi tanah adalah derajat kohesi dan adhesi di antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah. Konsistensi tanah ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah. Pentingnya konsistensi tanah adalah untuk menentukan cara penggarapan tanah yang efisien dan penetrasi akar tanaman di lapisan tanah bawahan. Penentuan konsistensi tanah harus disesuaikan dengan kandungan air tanah yaitu dalam keadaan basah, lembab atau kering. Tanah Basah : Kandungan air di atas kapasitas lapang. a. Kelekatan menunjukkan kekuatan adhesi (melekat) tanah dengan benda lain. 0 1 2 3

Tidak lekat Agak lekat Lekat Sangat lekat

Tidak melekat pada jari tangan atau benda lain Sedikit melekat pada jari tangan atau benda lain. Melekat pada jari tangan atau benda lain. Sangat melekat pada jari tangan atau benda lain.

b. Plastisitas – menunjukkan kemampuan tanah membentuk gulungan. 0 Tidak plastis 1 Agak plastis 2 Plastis

3 Sangat plastis

Tidak dapat membentuk gulungan tanah. Hanya gulungan tanah kurang dari 1 cm dapat terbentuk. Dapat membentuk gulungan tanah lebih 1 cm, diperlukan sedikit tekanan untuk merusak gulungan tersebut Diperlukan tekanan besar untuk merusak gulungan tersebut.

Tanah Lembab : Kandungan air mendekati kapasitas lapang 0 1 2 3 4 5

Lepas Sangat gembur Gembur

Tanah tidak melekat satu sama lain Gumpalan tanah mudah sekali hancur bila diremas Diperlukan sedikit tekanan untuk menghancurkan gumpalan tanah dengan meremas. Teguh Berturut-turut memerlukan tekanan yang makin Sangat tenguh besar untuk menghancurkan tanah sampai sama Sangat teguh sekali tidak dapat dihancurkan dengan remasan sekali tangan

8

Tanah Kering : Tanah dalam keadaan kering angin 0 1 2 3 4 5

Lepas Lunak Agak keras Keras Sangat keras Sangat keras sekali

Tanah tidak melekat satu sama lain Gumpalan tanah mudah hancur bila diremas Berturut-turut memerlukan tekanan yang makin besar untuk menghancurkan tanah sampai tidak dapat hancur dengan remasan kedua tangan

Bahan dan alat : 

Sebongkah tanah dari masing-masing horison tanah



Pisau



Air

Cara kerja : 1. Ambil sebongkah tanah pada lapisan atas (dalam keadaan kering) dan remaslah secara perlahan 2. Cocokkan dengan kriteria konsistensi tanah pada keadaan kering dan catatlah. 3. Tambahkan air pada tanah tersebut sampai lembab, dan remaslah. Catatlah konsistensinya. 4. Tambahkan air lagi sampai basah, dan lakukan peremasan (cocokkan dengan kriteria konsistensi tanah pada keadaan basah), selanjutnya catatlah pengamatan tersebut.