XI. ENUMERASI

Download 2. MPN : Most Probable Number. 3. Membrane Filter. Persyaratan jumlah koloni dalam TPC. Bakteri dan Yeast 30 < n < 300 atau 25 < n < 250. J...

1 downloads 836 Views 124KB Size
XI. ENUMERASI Penghitungan jumlah mikrobia dapat berdasarkan Total Cell Count (TCC) dan Viable Cell Count. Perbedaan :

ENUMERASI ISOLASI PURIFIKASI IDENTIFIKASI

Enumerasi yaitu penghitungan jumlah mikrobia per satuan berat atau volume.

Metode enumerasi 1. TPC: Total Plate Count -

Pour plate

-

Spread plate

-

Drop plate

2. MPN : Most Probable Number 3. Membrane Filter Persyaratan jumlah koloni dalam TPC Bakteri dan Yeast 30 < n < 300 atau 25 < n < 250 Jamur 15
Menyebabkan

supress

sehingga

mengganggu

pertumbuhan

mikrobia Æ menghambat pembentukan koloni -

memungkinkan terbentuknya 1 koloni oleh lebih dari 1 sel

Keuntungan perhitungan dengan TPC 1. sangat peka, dapat menghitung sampai dengan 20 sel/ml 2. murah 3. beban pekerjaan tidak terlalu besar 4. reproducibility tinggi 5. dapat menunjukkan perbedaan jenis-jenis mikrobia 6. dapat diteruskan dengan isolasi

Universitas Gadjah Mada

Membrane Filtration Sampel disaring secara aseptis melewati membran penyaring steril berpori-pori 0.45μ. Membran dengan sel-sel mikrobia yang tertahan padanya ditumbuhkan pada media agar yang sesuai dan diinkubasikan pada kondisi yang juga cocok. Kemudian dihitung jumlah koloni yang tumbuh dan dikembalikan perhitungannya atas dasar volume sampel dan pengencerannya. Keuntungan : -

sangat sensitif, dapat untuk menghitung sampai 10~3 sel/ml.

-

dapat dikerjakan dengan media selektif terhadap mikrobia tertentu.

Kelemahan : tidak efisien Alat: Polyethylene Membrane Filter (Sartorius) atau Seitz Filter

MPN : Most Probable Number Penghitungan jumlah mikrobia dengan pendekatan statistik didasarkan atas perbandingan tabung yang menunjukkan pertumbuhan, dari 3 seri pengenceran atau lebih. Suspensi sampel

A = 1000 sel/ml B = 100 sel/ml C = 10 sel/ml D = 1 sel/ml E = 0.1 sel/ml

1 ml suspensi A, B, C, atau D bila diinokulasikan dalam 1 tabung media cair yang cocok akan mengakibatkan adanya pertumbuhan pada tabung. 1 ml suspensi E bila ditumbuhkan dalam media yang sama memiliki kemungkinan (probability) 1 : 10.

Universitas Gadjah Mada

Atas dasar perhitungan kemungkinan adanya pertumbuhan pada tabung tersebut secara statistis disusun tabel hubungan antara jumlah tabung yang ada pertumbuhan dari berbagai pengenceran, dengan jumlah mikrobia. Tabel tersebut dikenal sebagai Tabel McCrady. Tabel untuk 3 tabung maupun Tabel untuk 5 tabung. Contoh : -

sampel dengan pengenceran 10-1, 10-2, 10-3

-

dari masing-masing pengenceran diinokulasikan 5 x 1 ml dalam 5 tabung media yang sesuai

-

setelah diinkubasikan diperoleh sbb : pengenceran 10-1 = 5 tabung + pengenceran 10-2 = 3 tabung + pengenceran 10-3 = 0 tabung +

Maka dinyatakan dalam hasil pengamatan berupa seri angka 530. Kemudian seri ini dicocokkan dengan Tabel McCrady untuk 5 tabung, diperoleh perkiraan populasi mikrobia dalam sampel adalah 109 sel/gram. MPN dihitung dengan asumsi: 1. sel terdistribusi rata dalam sampel 2. tidak ada sel yang saling terkait 3. tiap 1 sel atau lebih dalam media mampu menunjukkan pertumbuhan dalam tabung 4. tidak ada kontaminasi Keuntungan : 1. dapat dipersiapkan sebelumnya, untuk pekerjaan di lapangan 2. dapat dikerjakan dengan media selektif untuk memperkirakan populasi mikrobia khusus, misalnya coliform dengan lactose broth Kelemahan : 1. perlu banyak tabung 2. pekerjaan banyak

Universitas Gadjah Mada

PREPARASI SAMPEL Perencanaan sampling Untuk menentukan jumlah dan ukuran sampel dipengaruhi oleh faktor-faktor: 1. jumlah mkrobia 2. keseragaman/penyebaran mikrobia POPULASI MIKROBIA

SAMPEL YANG DIAMBIL

----------------------------------------------------------------------------------------------makin besar

makin kecil ukuran

makin homogen

makin sedikit jumlah

makin sedikit

makin besar ukuran

makin tidak homogeny

makin banyak jumlah

----------------------------------------------------------------------------------------------Biasanya diatur dalam standar mutu Umumnya diambil 10 g atau 10 cc sampel untuk disuspensikan Sekurang-kurangnya 1 g bila sampel sedikit Cara sampling -

Aseptik - dengan peralatan steril yang sesuai Æ pipet untuk sampel cair Æ pisau, pinset, spatula, cangkul, bar untuk sampel padat Æ wadah untuk penimbangan

-

Waktu - memungkinkan secepatnya dianalisis Æ 2-3 jam sampel sudah dianalisis Æ 10-12 jam dalam suhu 4 °C tidak menyebabkan perubahan jumlah mikrobia dalam sampel berbiak dan mati.

SUSPENSI SAMPEL merupakan cara melepas/mengambil populasi mikrobia dari sampel Sampel cair Æ homogenisasi dalam larutan pengencer Sampel padat Æ blending : penghancuran sampel

Universitas Gadjah Mada

- blender - stomacher rinsing : bilasan swabbing : usapan Larutan pensuspensi/pengencer : mampu mensuspensikan mikrobia, mempertahankan mikrobia tetap hidup, tetapi tidak berbiak contoh : air pepton (Peptone water) larutan pepton 0.1% bufer phosphate bufer trypton larutan Ringer = NaCI 0.9% dalam H 2O Penggunaan air steril menyebabkan kematian sel mikrobia 40-60% dalam 20 menit dan 90% dalam 1 jam. Jika digunakan, pengerjaannya harus cepat. Dalam Total Plate Count biasanya disiapkan suatu seri pengenceran sesuai dengan perkiraan kandungan mikrobia dalam sampel.

RAPID MICROBIOLOGICAL METHODS Metode penghitungan yang dkehendaki mempunyai kelebihan •

Murah



Cepat



valid

1. mempercepat teknik kultivasi 2. pengujian biokimiawi secara cepat misal: dengan APP system dan ATM system coagulase test untuk S. aureus urease test untuk Salmonella 3. Pengukuran metabolisme total kontaminan misal: - Methylene Blue Test untuk milk Æ warna Reazurin Test untuk daging giling Æ warna Glucose broth untuk ikan Æ penurunan pH

Universitas Gadjah Mada

Kelemahan : •

kecepatan metabolisme mikrobia tidak sama



bahan yang sudah mendapat perlakuan akan memberi hasil yang tidak korelatif Æ populasi sudah dipengaruhi perlakuan (misalnya pendinginan)

MENERA KERUSAKAN BAHAN -

ammonia, asam amino bebas, basa volatil --> pada ikan

-

Extract Release Volume (ERV) --> pada telur, daging unggas •

perubahan kemampuan menahan air oleh jaringan akibat kerusakan mikrobiologis



homogenat sampel disaring dengan kertas Whatman No. 1 selama 15 menit daging baik

- ERV tinggi

daging rusak - ERV rendah -

Tri-Metil Amin (TMA) --> pada ikan

METODA NON-TRADISIONAL -

menggunakan isotop •

sampel disaring dengan membran filtrasi lalu dibiakkan pada medium selektif dengan label radioaktif (misal Lactose-C untuk coliform); C*O2 radioaktif ditera.



Pada penggunaan untuk daging beku, dalam 6 jam inkubasi sudah dapat ditentukan apakah populasi mikrobianya tinggi (>10 5 /g) untuk ditolak atau masih dapat diterima (< 10 5 /g)

-



alat dan bahan mahal



kurang aman --> bahaya radiasi, perlu tenaga trampil

mengukur ATP luciferase •

Luciferin + ATP --------------> senyawa yang bercahaya dapat O2



Kelemahan :

diukur

- bahan pangan punya ATP - sel mati masih punya ATP

Universitas Gadjah Mada

intensitasnya

- ATP yeast + mold > ATP bakteri

-

mengukur impedance Pertumbuhan

mikrobia

menyebabkan

kerusakan/pemecahan

senyawa pada jaringan bahan. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan kemampuannya menahan/meneruskan aliran listrik, yang dapat diukur dan dikorelasikan dengan populasi mikrobia.

-

Enzyme Immuno-Assay misal: ELISA = Enzyme Linked Immuno-Sorbent Assay

Prinsip kerja : -

Antibodi akan terbentuk bila ada antigen (benda asing yang dianggap mengganggu), dan berusaha menghancurkannya (immune system)

-

Reaksi immunitas antigen - antibody (=immunoglobulin) ini spesifik dan akurat

-

Dengan menempelkan enzim pada antibody tertentu yang khusus diproduksi untuk bereaksi dengan mikrobia tertentu dapat dideteksi mikrobia ybs melalui reaksi oleh enzim yang ditempelkan.

IMMUNO ASSAY Dasar: -

Antibodi

akan

terbentuk

bila

ada

benda

asing

yang

dianggap

mengganggu (antigen) dan berusaha mengeliminasinya (immune system) -

Reaksi imunitas antigen-antibodi-(immunoglobulin) ini spesifik dan akurat

-

Antibodi dapat dimanfaatkan sebagai pemburu antigen (racun, mikrobia) yang dicari.

Terbentuknya kompleks antigen-antibodi dapat menimbulkan endapan/clump atau aglutinasi tetapi tidak jelas dan sukar diamati. Solusi: pemberian label/tag pada protein antibodinya dengan molekul pelacak yang terikat secara kimiawi. Syarat: -

Ikatan

yang

terbentuk

tidak

menyebabkan

melemahkan) immunoactivity Antigen-Antibody

Universitas Gadjah Mada

gangguan

(merusak/

-

Terbentuk/terjadi immobilisasi antara antigen atau antibodi dengan suatu solid-support, tanpa mengganggu immunoactivity dan/atau spesifitasnya

Label yang sudah digunakan : -

molekul radioaktif

-

chemiluminescent molecules

-

Enzyme (stabil, mudah operasinya, substratnya mudah disiapkan, mudah ditera secara colorimetric atau spectrophotometric) •

Horseradish peroxydase



Alkaline phosphatase



B-galactosidase



Asetyl-cholinesterasi

Solid support yang sudah digunakan: polystyrene, polyvinil, polyacrylamide, glass, silica, nylon, titanous ydroxide, nitrocellulose, agarose Aplikasi :

Immunocapture, misal ELISA Agglutinous Assay — adanya lebih dari satu binding site --> cross linked terjadi molekul besar atau clumping cells --> visible

-

Elisa tersedia berupa kits yang makin ringkas, dapat diautomisasi dengan komputer.

-

Sensitif 1 jig atau ng toksin; 104 -105 sel/ml

-

Cepat1-2jam

Teknologi Immuno-Assay

-

Produksi antibody (Immunoglobulin) o

menyuntikkan antigen (Ag) tertentu (misalnya Salmonella, racun, protein tertentu) pada hewan (kelinci, kambing, domba, dsb)

o

mengambil

darah

hewan

yang

telah

disuntik

dan

dipisahkan serum yang mengandung antibody tertentu -

Produksi Antibody yang ditempeli enzim

-

Pengujian sampel terhadap mikrobia atau racun (antigen) tertentu o

Menempelkan antigen (sampel) atau antibody pada suatu bahan (fase padatan tertentu)

Universitas Gadjah Mada

o

Mereaksikan antigen dengan antibody atau antibody dengan antigen

o

Mereaksikan enzim yang menempel pada antibody dengan substrat yang sesuai

o

Mendeteksi atau menera reaksi enzim terhadap substrat

o

Mengevaluasi hasil reaksi

Ada 3 cara mereaksikan antigen-antibody dan peneraan reaksi enzimnya 1. Enzyme Immuno-Assay Langsung a. Menempelkan Ag (sampel) pada padatan penyangga. Bahanbahan yang tidak menempel dicuci.

b. Mereaksikan antibody yang ditempeli enzim (E-Ab) dengan Antigen (Ag). Bahan-bahan yang tidak menempel dicuci.

c. Mereaksikan substrat yang sesuai dengan enzim yang menempel pada antibody

Universitas Gadjah Mada

d. Menera reasksi E + S

P+E

Misalnya dengan spektrofotometer dapat ditera pengurangan substrat atau terbentuknya produk. 2. Enzyme Immuno-Assay Sandwich

3. Enzyme Immuno-Assay Tidak Lansung

Universitas Gadjah Mada

Enzim yang telah digunakan a.l: Peroksidase, alkaline phosphatase, glikosidase Penyangga fase padat yang telah digunakan untuk menempel (immobilized) a.l.: -

tabung polistiren

-

tabung polivinil

Keduanya berisi suspensi Titanous hidroksida

DNA PROBE Prinsip kerja : -

DNA memiliki benang double helix yang komplementer secara spesifik satu sama lain, dengan urutan basa nukleotida sebagai cirinya.

-

Benang double helix dapat terurai secara reversibel dengan perlakuan panas atau perlakuan kimia.

-

Benang tunggal DNA dapat dipecah dengan enzim nuclease menjadi segmen-segmen kecil yang masih membawa ciri genetik.

-

Segmen DNA tunggal ini dapat bergabung dengan benang tunggal komplementernya yang utuh.

Urutan kerja dalam penentuan dengan DNA probe : a. sampel ditampung dalam bahan penyangga, misal membran filter b. diperlakukan dengan detergen untuk membuka double heliks c c. perlakukan dengan enzim untuk melepas double heliks Bahan-bahan non DNA didigesti, benang DNA dilekatkan pada penyangga (filter) d. DNA-probe (segmen DNA yang diberi label isotop) direaksikan pada bahan,

segmen-segmen

DNA

akan

mencari

pasangannya

dan

menempel. e. Sisa DNA-probe yang tidak terikat dicuci, DNA probe yang menempel (terikat) dihitung. DNA probe dapat ditempeli muatan radioaktif, enzim, senyawa fluorescent atau antibodi.

Universitas Gadjah Mada

Biosensor Mengubah proses reaksi dari suatu metoda penentuan, misalnya enzimatis menjadi sinyal fisis, kemudian sinyal tersebut diperkuat dan selanjutnya dibaca dengan komputer Æ print out hasil.

Universitas Gadjah Mada