1 ANALISIS PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME PADA FASILITAS

Download ABSTRACT. ANALISIS PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME PADA FASILITAS. UMUM TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH. KOTA SURAKARTA. Cintani Dara Dwinta. F3...

0 downloads 506 Views 399KB Size
perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Karangsari, yang terletah di Jalan Cincin Kota No. 15, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Sarana dan prasarana SD Negeri 2 Karangsari sudah cukup baik antara lain : Perpustakaan, komputer, alat-alat olahraga, serta buku-buku penunjang pembelajaran yang sudah cukup memadai. Kondisi bangunan sekolah ini cukup baik dengan memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang ibadah, 1 kantin sekolah, 1 gudang, serta lapangan upacara. Sekolah ini menjadi pilihan peneliti sebagai tempat penelitian karena berbagai alasan. Pertama ; setelah dilakukan observasi terhadap data nilai hasil ulangan harian siswa kelas III SD Negeri 2 Karangsari pada mata pelajaran matematika, diperoleh informasi bahwa nilai hasil ulangan siswa diadakan remidial masih terbilang rendah dengan KKM (60). Kedua ; peneliti ingin menunjukkan bahwa dengan penerapan pendekatan Induktif dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang keliling persegi dan persegi panjang kelas III SD Negeri 2 Karangsari tahun pelajaran 2015/2016. Ketiga ; sekolah memberi kesempatan bagi peneliti untuk mengembangkan potensi sekolahnya. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Proses penelitian dimulai peneliti pada bulan Oktober 2015 hingga April 2016. Berikut adalah jadwal yang telah dilaksanakan peneliti. commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 47

a. Persiapan Penelitian 1) Koordinasi perizinan

: 20 Oktober 2015

2) Observasi

: 30 Oktober 2015

3) Penyusunan proposal

: November 2015 sampai Februari 2016

4) Seminar proposal

: 02 Februari 2016

5) Revisi proposal

: 05 Februari 2016 sampai 06 Februari 2016

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Siklus I a) Siklus I Pertemuan 1 (1) Perencanaan

: 15 Februari 2016

(2) Pelaksanaan

: 24 Februari 2016

(3) Observasi

: 24 Februari 2016

(4) Refleksi

: 25 Februari 2016

b) Siklus I Pertemuan 2 (1) Perencanaan

: 15 Februari 2016

(2) Pelaksanaan

: 29 Februari 2016

(3) Observasi

: 29 Februari 2016

(4) Refleksi

: 29 Februari 2016

2) Siklus II a) Siklus II Pertemuan 1 (1) Perencanaan

: 02 Maret 2016

(2) Pelaksanaan

: 03 Maret 2016

(3) Observasi

: 03 Maret 2016

(4) Refleksi

: 04 Maret 2016

b) Siklus II Pertemuan 2 (1) Perencanaan

: 02 Maret 2016

(2) Pelaksanaan

: 08 Maret 2016 commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 48

(3) Observasi

: 08 Maret 2016

(4) Refleksi

: 09 Maret 2016

3) Siklus III a) Siklus III Pertemuan 1 (1) Perencanaan

: 14 Maret 2016

(2) Pelaksanaan

: 15 Maret 2016

(3) Observasi

: 15 Maret 2016

(4) Refleksi

: 16 Maret 2016

b) Siklus III Pertemuan 2 (1) Perencanaan

: 14 Maret 2016

(2) Pelaksanaan

: 21 Maret 2016

(3) Observasi

: 21 Maret 2016

(4) Refleksi

: 22 Maret 2016

c. Analisis Data dan Pelaporan 1) Analisis data

: 15 Februari 2016 sampai 23 Maret 2016

2) Menyusun laporan skripsi : 25 Februari 2016 sampai 12 April 2016 3) Ujian dan revisi 4) Penggandaan dan

: 19 April 2016 sampai 25 April 2016 : Minggu ke-4 bulan April 2016

pengumpulan laporan

B. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2008: 3) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di kelas secara bersama. Jenis penelitian yang digunakan adalah kolaborasi (kerja sama). Pada penelitian ini peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas III SDN 2 Karangsari. commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 49

Mahasiswa bertindak sebagai peneliti, sedangkan guru bertindak sebagai pelaksana. C. Subjek Penelitian Menurut Arikunto, dkk (2008: 24) subjek penelitian merupakan sasaran yang dijadikan pokok pembicaraan dalam penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III semester 2 SD Negeri 2 Karangsari tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa sebanyak 30 siswa dengan rincian11 anak lakilaki dan 19 anak perempuan. Sebagian banyak dari mereka berdomisili di Karangsari, dekat dengan letak sekolah mereka dan berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Orang tua mereka mayoritas bekerja sebagai buruh tani, petani, tukang becak, pedagang keliling, PNS dan wiraswasta. Oleh karena itu perhatian orang tua terhadap hasil belajar anak-anak mereka kurang baik sehingga mayoritas siswa kelas III SD Negeri 2 Karangsari memiliki hasil belajar yang terbilang rendah khususnya pada mata pelajaran matematika. D. Data dan Sumber Data “Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat” (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 129). Sedangkan Purwanto berpendapat bahwa “data adalah keterangan mengenai variabel pada sejumlah objek” (Retnosari, 2012: 47). Jadi, dapat disimpulkan bahwa data adalah segala keterangan fakta dan angka mengenai variabel pada suatu objek yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu kegiatan dari sumber yang tepat dan akurat. Data yang akan digunakan pada penelitian ini ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjang. Data kualitatif berupa informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjang menggunakan pendekatan induktif dengan media konkret dan informasi mengenai penilaian sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 50

Subyantoro (2009) berpendapat, “Sumber data berasal dari seluruh anggota tim peneliti dan siswa yang melaksanakan proses pembelajaran menulis dengan pemaduan pendekatan konteks, proses, dan pola”(hlm.131). Maka sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh. Sumber data yang digunakan peneliti dalam pemelitian tindakan kelas ini adalah data yang tepat dan akurat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Siswa Siswa yang dimaksudkan adalah siswa kelas III SD Negeri 2 Karangsari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen pada tahun ajaran 2015/2016. Hasil dari sumber data ini tentang seluruh kegiatan proses pembelajaran matematika menggunakan pendekatan induktif dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjang. Keberadaan siswa sebagai subjek penelitian sangat dibutuhkan dalam pengumpulan data. Data tersebut diperoleh melalui tes hasil belajar, observasi, dan wawancara. 2. Guru Kelas III Guru kelas III SD Negeri 2 Karangsari berperan sebagai pelaksana tindakan dalam penelitian ini. Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disepakati oleh guru kelas dan peneliti. Data yang didapat dari guru berupa data hasil pengamatan tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan. Data tersebut didapat melalui catatan lapangan, observasi, dan wawancara. 3. Observer Observer dalam penelitian terdiri dari teman sejawat, guru dan peneliti. Data yang dapat diperoleh dari observer berupa data hasil pengamatan tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan. Data tersebut diperoleh melalui observasi. Sedangkan teman sejawat dalam penelitian ini adalah rekan mahasiswa peneliti. Teman sejawat merupakan sumber data yang penting dalam penelitian tindakan kelas yaitu sebagai observer. commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 51

Data yang dapat diperoleh dari teman sejawat berupa data hasil pengamatan tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan. Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data yang diperoleh dari guru yaitu data hasil pengamatan sikap siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Data tersebut diperoleh melalui observasi menggunakan lembar penilaian sikap yang terlampir dalam RPP. Peneliti juga sumber data penting karena peran peneliti di dalam penelitian ini sebagai perancang ide proses pembelajaran, pengamat proses pembelajaran. Data yang diperoleh dari peneliti berupa data-data tentang pembelajaran matematika melalui penggunaan pendekatan induktif dengan media konkret untuk peningkatan pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono mengatakan bahwa Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data (2009: 308). Adapun penjabaran tentang ragam atau bentuk-bentuk dari teknik pengumpulan data, sebagai berikut: a. Teknik Tes Arikunto (2010) mengemukakan bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, dan bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”(hlm.193). Sedangkan Menurut Padmono “Tes adalah suatu cara untuk mengadakan pengukuran berupa tugas atau serangkaian kegiatan yang harus dilakukan subjek sehingga menghasilkan informasi tentang performan atau penampilan perilaku tertentu yang dapat dibandingkan dengan skor standar atau dengan kelompoknya” (2009: 5). Dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu cara atau prosedur yang sistematis berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dan diukur commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 52

melalui skala angka atau sistem kategori yang bertujuan untuk mengukur keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis. Teknik pengumpulan data berupa tes pada penelitian ini dilakukan melalui pelaksanaan tes tertulis yang menunjukkan hasil belajar (evaluasi) setiap pertemuan terkait dengan penguasaan pembelajaran matematika tentang materi keliling persegi dan persegi panjang dan evaluasi mandiri pada tiap pelaksanaan pembelajaran melalui LKS. b. Teknik Non Tes 1) Observasi Padmono (2009: 20) menyatakan pengertian observasi, “Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara teliti tentang aspek-aspek yang diamati.” Data yang diambil dengan metode observasi ini berupa pelaksanaan tindakan saat pembelajaran. Alat observasi antara lain chek list, anecdotal record, dan rating scale. Yang menjadi observer dalam penelitian ini adalah teman sejawat, dan guru. Observer ini nantinya akan mengamati dari awal sampai akhir proses pembelajaran berlangsung. 2) Wawancara Menurut Arikunto, wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan

oleh

pewawancara

untuk

memperoleh

informasi

dari

terwawancara (2010: 198). Wawancara dilaksanakan pada saat selesainya pembelajaran dengan mengambil siswa secara acak serta observer untuk pendapat, saran, maupun kritikan mengenai pengamatan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Data wawancara diperoleh dari siswa dan observer. Peneliti menyusun pedoman wawancara dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan wawancara agar sistematis. 2. Alat Pengumpulan Data Pelaksanaan penelitian menggunakan alat pengumpulan data yang tepat karena digunakan untuk mengukur pelaksanaan penerapan model pendekatan commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 53

induktif dengan media konkret pada materi keliling persegi dan persegi panjang. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan, antara lain: a. Instrumen Penerapan Pendekatan Induktif dengan Media Konkret 1) Instrumen Definisi Konsep Penerapan pendekatan induktif dengan media konkret adalah menerapkan pendekatan dalam pembelajaran yang dilakukan untuk menarik kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat khusus menjadi hal yang bersifat umum dengan media perantara benda sebenarnya atau benda konkret yang terdapat di lingkungan sekitar siswa. 2) Definisi Operasional Data tentang pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan Induktif dengan media konkret diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi dan wawancara yang didukung oleh dokumentasi. Observasi dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa lembar observasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara. Observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik rating scale yang dijabarkan dalam bentuk skala. Skala penilaian pada penelitian ini digunakan untuk mendapat data tentang penerapan langkah-langkah pendekatan induktif dengan media konkret dalam pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjangr dan respon atau aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Data tentang pelaksanaan pembelajaran menggunakan media konkret dalam pendekatan induktif diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi dan wawancara yang didukung oleh dokumentasi. Observasi dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa lembar observasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 54

a) Lembar Observasi Lembar

observasi

yaitu

alat

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan data dari kegiatan observasi yang diperoleh dari skenario

pembelajaran.

Lembar

observasi

digunakan

untuk

mendapatkan data tentang penerapan pendekatan induktif dengan media konkret. Lembar observasi ini akan diisi oleh peneliti dan observer dengan mengamati guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung. Penerapan pendekatan induktif dengan media konkret terlihat dalam

jumlah skor yang dicapai dalam

merespon instrumen.

Instrumen dalam lembar observasi berbentuk rating scale yang dijabarkan dalam bentuk skala penskoran 1-4, masing-masing skor memiliki deskriptor. Persentase tersebut kemudian nantinya dijadikan indikator pelaksanaan. Aspek-aspek yang diamati dalam observasi tersebut adalah: (1) Langkah pelaksanaan pendekatan induktif dengan media konkret oleh guru (observasi terhadap kegiatan guru) (2) Pelaksanaan pendekatan induktif dengan media konkret terhadap siswa (observasi terhadap kegiatan siswa) b) Wawancara Wawancara dilakukan menggunakan pedoman wawancara yang terdapat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden untuk mengetahui informasi guna memperjelas suatu permasalahan. Pedoman wawancara ini disusun untuk mengetahui respon observer dan siswa dalam penggunaan media grafis dengan pendekatan kontekstual. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden yaitu observer dan siswa. commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 55

(1) Wawancara terhadap observer mencakup aspek-aspek berikut: (a) Proses pembelajaran pendekatan induktif

dengan media

konkret. (b) Kekurangan pada pembelajaran pendekatan induktif dengan media konkret. (c) Saran observer tehadap pelaksanaan pembelajaran pendekatan induktif dengan media konkret. (2) Wawancara terhadap siswa mencakup aspek-aspek berikut: (a) Kesan terhadap pelaksanaan pembelajaran pendekatan induktif dengan media konkret. (b)Kesulitan-kesulitan

yang

dialami

selama

pembelajaran

menggunakan pendekatan induktif dengan media konkret. (c) Pembelajaran yang mudah dan menyenangkan bagi siswa selama pembelajaran Pendekatan Induktif dengan media konkret.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 56

3) Kisi-Kisi a) Kisi-kisi Lembar Observasi (1) Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Pendekatan Induktif dengan Media Konkret terhadap Guru Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Pendekatan Induktif dengan Media Konkret terhadap Guru Langkah Penerapan Model Pendekatan InduktifSdengan Media e Konkret Memilih dan t menentukan bagian dari pengetahuan t (konsep) i Menyajikan contoh spesifika untuk memungkinkan siswa p membentuk hipotesis Memberikan contoh tambahan untuk b menyangkal/ membenarkan u hipotesis t

Aspek yang Diamati

Nomor Soal

Jumlah Butir

Kemampuan mengeksplor pengetahuan awal siswa

1,2,3,4, 5,6,7,8

8

Kemampuan membimbing siswa membuat kesimpulan sementara Kemampuan guru membantu siswa untuk berusaha keras menyelesaikan soal tambahan untuk menyangkal/membenark an hipotesis i Menyusun kesimpulan Kemampuan guru berupar rumus mate- membimbing siswa matika untuk membuat kesimpulan p

9,10,11 ,12,13, 14,15,1 6 17,18,1 9,20,21 ,22

8

23,24

2

e Jumlah r

6

24 (Lembar Observasi Guru terdapat pada lampiran 9) nyataan yang memenuhi semua deskriptor memperoleh skor

4, memenuhi 3 deskriptor memperoleh skor 3, memenuhi 2 commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 57

deskriptor memperoleh skor 2, hanya memenuhi 1 deskriptor memperoleh skor 1, dan apabila tidak ada deskriptor yang terpenuhi memperoleh skor 0. Cara menghitung persentase adalah sebagai berikut: Persentase =

x 100%

(2) Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Model Pendekatan Induktif dengan Media Konkret terhadap Siswa Tabel 3.2.

Kisi-kisi Lembar Observasi Penerapan Penerapan Pendekatan Induktif dengan Media Konkret terhadap Siswa.

Langkah-langkah Pendekatan Induktif Memilih dan menentukan bagian dari konsep keliling bangun datar

Aspek yang Diamati

Nomor Soal

Jumlah Butir

1,2,3,4,5, 6,7,8

8

9,10,11,1 2,13,14,1 5,16

8

17,18,19, 20,21,22

6

Menyimpulkan Kemampuan siswa 23,24 rumus umum membuat kesimpulan bangun datar berupa rumus matematika Jumlah ( Lembar Observasi Siswa terdapat pada lampiran 11) commit to user

2

Keantusiasan dan kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran dan mengeksplor pengetahuan awal siswa Menyajikan contoh Keaktifan siswa spesifik untuk untuk membuat menentukan hipotesis awal hipotesis awal Menyajikan contoh Kemampuan siswa spesifik lain untuk dalam menyelesaikan menyangkal/memb contoh tambahan enarkan hipotesis

24

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 58

Setiap butir pernyataan yang memenuhi semua deskriptor memperoleh skor 4, memenuhi 3 deskriptor memperoleh skor 3, memenuhi 2 deskriptor memperoleh skor 2, hanya memenuhi 1 deskriptor memperoleh skor 1, dan apabila tidak ada deskriptor yang terpenuhi memperoleh skor 0. Cara menghitung persentase adalah sebagai berikut: Persentase =

x 100%

b) Kisi-kisi Pedoman Wawancara (1) Kisi-kisi Pedoman Wawancara terhadap Observer Tabel 3.3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara terhadap Observer No.

Indikator

1

Nomor Jumlah Butir Butir 1,2,3,4,5,6,7, 8 8

Memilih dan menentukan bagian dari konsep materi bangun datar persegi dan persegi panjang 2 Menyajikan contoh-contoh 9,10,11,12,1 8 spesifik lain untuk menentukan 3,14,15,16 hipotesis awal dengan pengamatan media konkret 3 Menyajikan contoh lain untuk 17,18,19,20, 6 menyangkal atau membenarkan 21,22 4.hipotesis awal 5.Menyimpulkan 4 rumus umum 23,24 2 keliling dan luas bangun datar Jumlah 24 (Pedoman Wawancara Observer terdapat pada lampiran 15)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 59

(2) Kisi-kisi Pedoman Wawancara terhadap Siswa Tabel 3.4. Kisi-kisi Pedoman Wawancara terhadap Siswa No. 1.

2.

3.

Aspek yang Diamati

Nomor Butir 1,2,3,4,5,6, 7, 8

Memilih dan menentukan bagian dari konsep materi bangun datar persegi dan persegi panjang Menyajikan contoh-contoh 9,10,11, 12, spesifik lain untuk menentukan 13, 14, 15, hipotesis awal dengan 16 pengamatan media konkret Menyajikan contoh lain untuk 17,18,19,20 menyangkal atau ,21,22 membenarkan hipotesis awal

Jumlah Butir 8

8

6

Menyimpulkan 1. rumus umum 23, 24 2 keliling dan luas bangun datar Jumlah 24 (Pedoman Wawancara Observer terdapat pada lampiran 16)

b. Instrumen Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang Persegi dan Persegi Panjang dengan Media Konkret 1) Definisi Konsep Peningkatan pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjang dengan media konkret adalah suatu proses perubahan meningkat yang lebih baik, sehingga menghasilkan kualitas dan kuantitas terhadap kemampuan dan keterampilan tentang konsep matematika khususnya materi keliling serta luas persegi dan persegi panjang pada kelas III SD sesuai dengan karakteristik dan kemampuan yang dimiliki peserta didik dengan menggunakan alat peraga atau media pembelajaran berupa benda nyata atau yang disebut benda konkret.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 60

Peningkatan pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjang merupakan proses peningkatan pembelajaran yang meliputi proses belajar dan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan induktif dengan media konkret terhadap pembelajaran matematika tentang keliling serta luas persegi dan persegi panjang. 2) Definisi Operasional Peningkatan pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjang dapat dilihat dari hasil nilai atau skor siswa terhadap penguasaan konsep yang diperoleh dari hasil tes serta dilihat dari proses belajarnya yang menunjukkan peningkatan dari kondisi awal siswa. Peningkatan pembelajaran matematika tentang keliling persegi dan persegi panjang dapat diukur dengan teknik tes dan non tes. a) Tes Definisi operasional dari hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah melakukan kegiatan belajar mengajar yang berupa perubahan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa atau disebut juga dalam aspek kognitif, afekif, dan psikomotor. Alat pengumpulan hasil belajar siswa berupa lembar tes dengan membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Kisi-kisi disesuaikan dengan standar kompetensi, komepetensi dasar, dan indikator yang dituangkan dalam

tujuan pembelajaran setiap mata pelajaran dan

setiap materi pelajaran. b) Non Tes Teknik non tes digunakan sebagai alat evaluasi untuk menilai proses

pembelajaran

yang

berlangsung

selama

penelitian

dilaksanakan. Teknik ini digunakan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi selama proses pembelajaran di kelas yaitu peningkatan pembelajaran matematika tentang keliling serta luas commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 61

persegi dan persegi panjang dengan media konkret dalam pendekatan induktif. Teknik non tes dapat berupa observasi dan wawancara.

3) Kisi-kisi a) Kisi-kisi Lembar Tes (1) Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus I Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus I Pertemuan I Indikator

No

Menghitung keling bangun datar persegi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah

10

Jenjang Bentuk Kognitif Soal C1 Isian C2 Isian C2 Isian C2 Isian C2 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian

Jumlah 10

10

Tabel 3.6. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus I Pertemuan II Indikator Menghitung keliling bangun datar persegi panjang

Jumlah

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10

Jenjang Bentuk Kognitif Soal C2 Isian C2 Isian C2 Isian C2 Isian C2 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian

commit to user

Jumlah 10

10

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 62

(2)

Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus II Tabel 3.8. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus II Pertemuan I Indikator

No

Menghitung luas bangun datar persegi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah

10

Jenjang Bentuk Kognitif Soal C2 Isian C2 Isian C2 Isian C2 Isian C2 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian C3 Isian

Jumlah 10

10

Tabel 3.9. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus II Pertemuan II Indikator

No

Menghitung luas bangun datar persegi panjang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah

10

Jenjang Kognitif C2 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C3

commit to user

Bentuk Soal Isian Isian Isian Isian Isian Isian Isian Isian Isian Isian

Jumlah 10

10

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 63

(3)

Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus III Tabel 3.10. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus III Pertemuan I Indikator

No

Menyelesaikan masalah kehidupan seharihari tentang keliling persegi dan persegi panjang

1 2 3 4 5

Jumlah

5

Jenjang Bentuk Kognitif Soal C3 Uraian C3 Uraian C3 Uraian C3 Uraian C3 Uraian

Jumlah 5

5

Tabel 3.11. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar Siklus III Pertemuan II Indikator

No

Menyelesaikan masalah kehidupan seharihari tentang luas persegi dan persegi panjang

1 2 3 4 5

Jumlah

5

Jenjang Bentuk Kognitif Soal C3 Uraian C3 Uraian C3 Uraian C3 Uraian C3 Uraian

Jumlah 5

5

F. Teknik Uji Validitas Data Data atau informasi yang valid, validitas data dalam penelitian sangat diperlukan. Untuk memperoleh validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Wiliam Wiersma (Sugiyono, 2007: 273) mengemukakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini di artikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. Sugiyono juga menjelaskan bahwa triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 64

teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama, sedangkan triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama (2012: 330). Penelitian ini menggunakan triangulasi untuk memeriksa validitas data yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan menggunakan tiga sumber data atau sudut pandang untuk memperoleh satu data yaitu tentang penerapan pendekatan Induktif dengan media konkret dalam pembelajaran matematika serta respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Triangulasi sumber penelitian ini adalah siswa kelas III, guru, teman sejawat, dan peneliti. Triangulasi teknik dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan teknik nontes (teknik observasi, teknik wawancara, dan dokumentasi). Observasi dilakukan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran, wawancara dilakukan terhadap siswa dan observer setelah kegiatan pembelajaran, sedangkan dokumentasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung berupa video maupun gambar.

G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis penggunaan model pendekatan Induktif dengan media konkret dan analisis data statistik deskriptif untuk menganalisis data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Analisis data kualitatif meliputi 3 alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2011: 247) mengutip pendapat Miles dan Huberman menyebutkan ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 65

1. Reduksi Data Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis data adalah mereduksi data yang diperoleh. Mereduksi data artinya merangkum, memilih halhal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data dilakukan setelah pelaksanaan tindakan atau siklus selesai. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta mencari data lain jika diperlukan. Adapun data yang terkumpul melalui berbagai sumber data, yaitu: (1) data hasil pekerjaan siswa dalam pelajaran matematika, (2) data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumen dari berbagai sumber/observer. Datadata yang telah dirangkum direduksi dengan memperhatikan unsur pemilihan, keterhubungan, dan pengelompokkan data, kemudian dilakukan pengkodingan data. 2. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil reduksi sehinggga dapat ditarik kesimpulan. Penyajian data dapat ditampilkan dalam bentuk narasi, grafik, table dan matrik yang berfungsi untuk menunjukan informasi tentang sesuatu hal bekaitan dengan antara variable yang satu dengan variable yang lain. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan yaitu proses menarik intisari dalam bentuk pernyataan singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas. Data yang telah diproses dengan langkah-langkah seperti diatas kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan pendektan induktif yang berasal dari hal-hal khusus untuk memperoleh kesimpulan umum

yang objektif.

Kesimpulan awal

yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah sewaktu-waktu bila ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 66

Penyimpulan hasil penelitian dapat berbentuk tabel atau diagram maupun deskripsi atau gambaran langkah-langkah pembelajaran yang tepat diterapkan kepada siswa. Dalam hal ini kesimpulannya mengenai bagaimana penerapan Pendekatan Induktif dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III SD Negeri 2 Karangsari beserta kendala dan solusinya. Berdasarkan data-data yang didukung bukti-bukti yang konsisten sesuai dengan kondisi di lapangan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap tindakan yang telah dilakukan.

H. Indikator Kinerja Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mempunyai harapan agar terjadi perubahan yang lebih baik dalam pembelajaran matematika kelas III, adapun indicator-indikator yang dicapai sebagai bentuk keberhasilan penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1.

2.

Aspek yang Diukur Guru menggunakan langkah pendekatan induktif dalam pembelajaran matematika tentang keliling persegi dan persegi panjang tahapan: memilih dan menentukan bagian dari pengetahuan (konsep), menyajikan contoh-contoh spesifik dari konsep, menyusun pernyataan tentang kesimpulan berupa aturan, penilaian, dan penutup Siswa merespon pembelajaran matematika secara aktif dan antusias

3. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang keliling persegi dan persegi panjang

Target 85%

85%

85%

Cara Mengukur Diamati saat pembelajaran, menggunakan lembar observasi, pedoman wawancara dan kegiatan refleksi minimal mencapai 85 %

Diamati saat pembelajaran, menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara Pencapaian target penelitian pada tes tertulis siswa dengan kriteria ketuntasan minimal = 75

commit to user Tabel 3. 12 : Indikator Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 67

I. Prosedur Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian tindakan kelas kolaboratif berarti peneliti bekerja sama dengan guru kelas tempat penelitian, peneliti hanya sebagai perencana kegiatan dan observer. Sedangkan guru kelas bertindak sebagai praktikan. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran matematika tentang persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III SD Negeri 2 Karangsari dengan cara menerapkan pendekatan Induktif dengan media konkret sehingga diharapkan proses dan hasil siswa menjadi meningkat.

Gambar 3.2. Model Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Menurut Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi (2008: 16). Langkah penelitian dimulai dari perencanaan pelaksanaan, observasi, dan refleksi tindakan yang dapat dijadikan rencana tindakan berikutnya seperti yang dikembangkan oleh Arikunto, Suhardjono, & Supardi (2008: 16). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas selalu berhubungan dan berkelanjutan di setiap prosesnya, misalnya apabila di siklus I belum memenuhi target yang diharapkan, maka commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 68

dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya melalui analisis masalah dan refleksi tindakan. Proses penelitian tindakan kelas ini dilksanakan dalam siklus I, II dan III terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Rencana pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan 3 siklus selama 6 kali pertemuan, siklus 1 selama 2 pertemuan, siklus 2 selama 2 kali pertemuan. siklus 2 selama 2 kali pertemuan. Dan Satu siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu planning (rencana), acting (tindakan), observing (mengamati), dan reflecting (refleksi). Proses penelitian

dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.

Perencanaan Tindakan Padmono (2012) mengatakan “rencana merupakan tindakan yang tersusun untuk memperbaiki situasi, mengubah, atau meningkatkan yang dilaksanakan secara khas yang mempunyai prospektif dan memandang ke depan” (hlm. 61). Perencana kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ialah: 1) Izin kepala sekolah SDN 2 Karangsari 2) Sharing kepada guru kelas tentang pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu Pendekatan Induktif 3) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan diajarkan dalam pelaksanaan nanti. 4) Menyusun jadwal penelitian 5) Menentukan observer 6) Menyusun skeneario pembelajaran 7) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 8) Menyusun lembar kegiatan siswa 9) Menyusun Instrumen tes dan non tes meliputi: lembar evaluasi, pedoman observasi, pedoman wawancara, dan angket 10) Mempersiapkan media dan sarana pendukung lainnya yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 69

11) Menyusun rancangan evaluasi program sebagai sarana penerapan langkahlangkah Pendekatan Induktif dengan media konkret dalam meningkatkan pembelajaran matematika. Setelah dilakukannya siklus I, peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan masalah pada refleksi tindakan I, yaitu belum mencapai kriteria keberhasilan yang peneliti tetapkan. Untuk itu, peneliti menetapkan tindakan pada siklus II ini dengan memperdalam penggunaan model Pendekatan Induktif dengan media konkret pada siklus I dengan menambah konsep yang lebih mudah dipahami dan sederhana serta lebih menambah jumlah media dalam penyampaian materi pada siswa. Setelah merefleksi hasil tindakan siklus II, apabila belum mencapai target yang diharapkan, maka peneliti melaksanakan tindakan siklus III. Siklus III merupakan siklus terakhir yang direncanakan oleh peneliti pada penelitian ini. Sehingga diharapkan pada siklus III sudah nampak peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan target yang sudah direncanakan. Untuk mencapai target tersebut maka peneliti harus mengatur rencana yang matang dengan berdasar pada refleksi siklus I dan siklus II. Sehingga pada siklus ini semua kendala dan kekurangan yang muncul akan diantisipasi. 2.

Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, guru harus melaksanakan apa yang sudah dirumuskan. Guru melaksanakan tindakan sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah berisi tentang materi yang akan disampaikan. Guru akan mengajar dengan menggunakan rumusan Pendekatn Induktif dengan media konkret. Secara umum pada tahap pelaksanaan tindakan didasarkan pada perencanaan yang telah disusun dalam kegiatan pembelajaran, yaitu guru menggunakan Pendekatan Induktif dengan media konkret. Media dapat dilihat oleh masing-masing siswa di sekitar kelas atau sekolah. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama materi yang disampaikan adalah tentang commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 70

konsep dari keliling bangun datar persegi. Pada pertemuan kedua materi tentang keliling bangun datar persegi panjang. Setelah mengevaluasi pelaksanakan Siklus I, peneliti melaksanaan tindakan pada siklus II, peneliti juga melakukan proses pembelajaran yang tidak jauh berbeda dengan siklus I. Hanya pada saat penggunaan model Pendekatan Induktif

dengan media konkret peneliti

menambah konsep-konsep yang lebih sederhana dan mudah dipahami serta menambah jumlah media konkret pada setiap pembahasan. Pada pertemuan pertama siklus II materi yang disampaikan adalah luas bangun datar persegi. Sedangkan pertemuan kedua dengan materi luas bangun datar persegi panjang Selesai dilaksanakannya siklus II, Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini pada intinya sama dengan siklus I dan siklus II, peneliti juga melakukan proses pembelajaran yang tidak jauh berbeda dengan siklus II. Penerapan Pendekatan Induktif

untuk peningkatan pembelajaran matematika lebih

ditingkatkan dan dimatangkan serta peneliti menambah konsep-konsep yang lebih sederhana dan mudah dipahami lewat pertanyaan-pertanyaan dari guru yang berhubungan dengan konsep pembelajaran menggunakan media konkret. Pada siklus III akan diadakan 2 pertemuan, pertemuan pertama tentang keliling bangun datar persegi dan persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari dan pertemuan kedua membahas tentang luas bangun datar persegi dan persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari. 3. Observasi Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan pengamat terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan berdasarkan tingkat kevalidan atau tingkat kebenaran

data

menggunakan

triangulasi

sumber.

Kegiatan

observasi

dilaksanakan bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh teman sejawat dan guru kelas. Kegiatan observasi ini mengamati proses tindakan yang dilakukan melalui aktivitas pembelajaran, dampak atau pengaruh dari tindakan yang dilakukan (hasil belajar siswa), dan kendala yang muncul di dalam pelaksanaan tindakan di siklus I. commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 71

Observasi dilakukan pada siklus I tidak jauh berbeda dengan siklus II, yaitu pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan, maupun akibat yang timbul dari tindakan tersebut. Pengamat mengamati jalannya proses kegiatan pembelajaran berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan kemudian peneliti bersama observer menilai kemampuan matematika untuk diberi tes tindakan II. Observasi yang dilakukan pada siklus III pada intinya juga sama dengan yang dilakukan siklus sebelumnya yaitu dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan mengisi instrumen pengamatan yang telah disusun sebelumnya. Sehingga perubahan yang dialami dapat diamati dengan jelas sehingga dapat terlihat perbedaan atau peningkatan serta kekurangan yang terjadi pada siklus I, II, III 4. Refleksi Padmono mengatakan bahwa, “kegiatan refleksi merupakan kegiatan mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat” (2012: 64). Dalam tahap ini peneliti melakukan analisis, pelaksanaan dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan serta menelaah hasil observasi dan menentukan apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau belum, maka pada siklus berikutnya peneliti menentukan tindakan lagi untuk meningkatkan hasil pada siklus ini. Kegiatan refleksi merupakan acuan pelaksanaan siklus berikutnya, apabila diketahui bahwa pelaksaaan kegiatan belum sesuai yang diharapkan dan masih menemukan kendala yang dapat berpengaruh pada pembelajaran maka perlu ada penambahan siklus berikutnya sampai dengan tujuan yang dikendaki dapat tercapai. Kegiatan refleksi dilaksanakan setiap kali pertemuan dalam satu siklus, agar pertemuan selanjutnya lebih baik dari sebelumnya dan dalam satu siklus tersebut materi atau pokok bahasan yang dibahas sudah dimengerti oleh siswa. Pada tahap refleksi siklus II, akan diperoleh hasil yang lebih baik atau meningkat commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id 72

dari siklus I sehingga kriteria keberhasilan dapat tercapai maksimal. Data yang diperoleh kemudian diinterpretasi, dicari kelemahan dan kekurangannya, dan dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan awal yang dapat digunakan dalam merencanakan tindakan pada siklus III. Pada tahap refleksi siklus III, akan diperoleh hasil yang lebih baik atau meningkat dari siklus I dan II sehingga kriteria keberhasilan dapat tercapai. Optimalisasi keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan ini membuktikan pembelajaran menggunakan Pendekatan Induktif

dengan media konkret

meningkatkan pembelajaran matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Karangsari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Selain itu, peneliti menjadi tahu bagaimana menyusun materi agar lebih mengena dengan indikator yang telah disusun. Berdasarkan serangkaian siklus, peneliti mengakhiri kegiatan penelitian pada siklus III ini karena pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai yaitu sudah terjadi peningkatan, baik proses maupun hasilnya.

commit to user