1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN

Download sehingga kebutuhan akan pemenuhan kebutuhan informasi berbasis teknologi ini juga terus meningkat secara pesat. Perkembangan teknologi info...

0 downloads 108 Views 60KB Size
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berkembang begitu pesat pada saat ini,

sehingga kebutuhan akan pemenuhan kebutuhan informasi berbasis teknologi ini juga terus meningkat secara pesat. Perkembangan teknologi informasi ditandai oleh kebutuhan akan sambungan internet. Menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pengguna internet di Indonesia tahun 2015 mencapai angka 88,1 jiwa. dan diproyeksikan akan meningkat setiap tahunnya. Pengguna internet tidak lagi hanya menggunakan koneksi internet melalui komputer, namun juga dapat diakses melalui smartphone maupun tablet. Pada Gambar 1.1 terlihat bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta orang hingga akhir tahun 2014 dengan penetrasi pengguna aplikasi hampir 35%. Pengguna internet diproyeksikan akan meningkat setiap tahunnya dan pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai angka 107 juta. Kenaikan jumlah pengguna internet tidak lepas dari perannya sebagai media komunikasi yang semakin diminati. Dengan kemampuan untuk diakses oleh berbagai platform, kini internet menjadi pilihan utama masyarakat untuk saling berkomunikasi.

Gambar 1.1 Jumlah dan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2005-2014 (Dalam Juta) (APJII, 2015)

1

2

Perkembangan teknologi informasi yang pesat juga ditandai dengan sarana komunikasi dengan platform smartphone juga turut berkembang. Para pengguna aplikasi kini lebih memilih media internet daripada pulsa operator, karena dinilai lebih hemat dan multifungsi. Dari yang sebelumnya hanya telepon dan SMS (Short Message Service), sekarang masyarakat telah mengenal beberapa media lain dalam upaya untuk berinteraksi satu sama lain. Salah satunya adalah melewati media perpesanan instant (instant messenger). Perkembangan mobile instant messenger bermula pada tahun 2009 yang dipelopori oleh WhatsApp. Kesuksesan WhatsApp mendorong para developer lainnya untuk turut mengembangkan messenger dengan menawarkan tambahan fitur yang bermacam-macam. Hingga sekarang lebih dari 600 aplikasi instant messenger (IM) yang sudah tercatat di Google Play Store. Berbeda dengan telepon atau SMS, aplikasi messenger menghubungkan penggunanya satu dan yang lain dengan menggunakan koneksi internet pada smartphone. Pada tahun 2012 lalu jumlah pesan yang dikirimkan melalui layanan instant messenger bahkan telah berhasil melampaui jumlah pesan yang dikirimkan melalui pesan teks SMS. Dengan angka 19 miliar pesan, untuk pertama kalinya jumlah pesan SMS yang berjumlah 17,6 miliar berhasil dilampaui oleh berbagai aplikasi instant messenger (Dailysocial, 2013). Beralihnya penggunaan messenger apps dari layanan telekomunikasi konvensional seperti SMS dan telepon disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang membuat teknologi hardware, mobile software, dan pasar aplikasi mobile semakin terbarui menjadikan smartphone semakin terjangkau oleh kalangan menengah. Semakin terjangkaunya biaya akses internet dan semakin luasnya jaringan internet cepat juga turut menjadi faktor yang mendorong peralihan penggunaan telekomunikasi konvensional ke smartphone dan messenger apps (Vienadici, 2014). Pada Gambar 1.2, sebanyak 51% penggunaan internet di Indonesia adalah untuk melakukan instant messaging. Menurut Martinazzi, Direktur Managemen Facebook 2004, banyaknya pengguna instant messenger disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah kemudahan dalam berinteraksi dengan orang banyak secara langsung secepat SMS, namun disertai kemampuan mengekspresikan diri dengan

3

cara yang lebih dari sekedar text, seperti mengirim stiker atau video, mengambil foto, chatting dengan grup dan membuat panggilan gratis.

Gambar 1.2 Kegiatan yang Dilakukan Saat Menggunakan Internet (APJII, 2015) Berdasarkan survei Nielsen (2014) pada Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa terdapat beberapa penyedia layanan instant messaging di Indonesia yang terus bersaing ketat. Blackberry Messenger (BBM) dan WhatsApp menjadi provider dengan pemakai terbanyak di Indonesia, dengan persentase masing-masing 23% dan 6,2%, padahal keduanya tergolong pasif dalam kegiatan pemasaran langsung. Di lain sisi, setiap pengembang layanan messenger terus menambahkan kapabilitas produk mereka dengan fitur-fitur yang terus di-update secara berkala. Keadaan ini membuat persaingan semakin kompetitif dan faktor-faktor yang membuat konsumen terus memakai produk messenger sulit untuk diketahui. Setiap developer perlu mengetahui fitur-fitur dan spesifikasi yang dapat memuaskan penggunanya sebagai acuan dalam meng-upgrade aplikasi mereka supaya tetap disukai oleh penggunanya dan dapat menarik pengguna baru yang lebih banyak.

4

Gambar 1.3 Pengguna Instant Messaging di Indonesia (Nielsen, 2014) Dengan demikian, maka setiap developer aplikasi perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna aplikasi sehingga produk messenger mereka dapat disenangi oleh setiap penggunanya dan sukses di pasaran. Untuk mempermudah developer aplikasi dalam merancang aplikasi mereka, dibutuhkan sebuah tool atau alat guna memprediksi kesuksesan rancangan aplikasi saat diluncurkan di pasaran. Dalam penelitian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan aplikasi pesan instan dan membuat tool prediksi berupa model kano.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdahulu maka rumusan

masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakteristik kesuksesan produk instant messenger? 2. Bagaimana model matematika untuk memprediksi kesuksesan instant messenger?

5

1.3

Asumsi dan Batasan Masalah Asumsi dan Batasan dalam penelitian ini antara lain:

1.

Fokus objek penelitian adalah aplikasi mobile instant messenger

2.

Market share menggunakan perhitungan pengguna aktif

3.

Seluruh data yang digunakan terdapat pada tahun 2016

4.

Seluruh data yang digunakan hanya mencakup regional Indonesia.

1.4

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:

1.

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan instant messenger.

2.

Membuat model yang dapat digunakan untuk memprediksi kesuksesan instant messenger.

1.5

Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan untuk melihat fenomena komunikasi yang sedang terjadi di tengah masyarakat, khususnya dalam menggunakan instant messenger. 2. Memberikan info tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan instant messenger dan membuat modelnya, sehingga dapat dipakai developer dalam pengembangan produk.