1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era

slogan tersebut. Slogan tersebut menganjurkan kita agar selalu berupaya memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan supaya sehat. Membiasakan hidup s...

98 downloads 485 Views 20KB Size
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era sekarang ini pendidikan sangatlah penting guna mengimbangi perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (Penjasorkes). Hal ini merupakan dasar bagi umat manusia untuk mengenal dunia dan dirinya (Edy SM & Slamet, 2010:1). Dengan demikian Penjasorkes merupakan media motivasi terhadap keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, dan penalaran, serta pembiasaan pola hidup sehat. Diharapkan melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan, siswa dapat terampil berolahraga dan memperhatikan kebersihan serta kesehatan. Kebersihan pangkal kesehatan, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan slogan tersebut. Slogan tersebut menganjurkan kita agar selalu berupaya memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan supaya sehat. Membiasakan hidup sehat tidak hanya mengenai kesehatan pribadi tetapi juga kesehatan lingkungan, budaya hidup sehat tidak hanya dilakukan di lingkungan rumah tetapi juga dilakukan di lingkungan sekolah. Caranya dengan membiasakan hidup sehat yaitu, dengan selalu menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan. Dengan meningkatnya kesehatan lingkungan, diharapkan juga dapat meningkatkan kesehatan pribadi, karena banyak sekali manfaat hidup sehat. Selain mengkaji ilmu tentang pendidikan jasmani atau fisik, didalamnya penjasorkes juga mempelajari tentang pendidikan kesehatan. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), yaitu usaha untuk membina dan mengembangkan

1

kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah. untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Mu’rifah

(dalam Sriawan, 2010:22),

dikenal dengan Trias UKS, yaitu : (1) Pendidikan Kesehatan, (2) Pelayanan Kesehatan di sekolah, (3) Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat. Hampir disemua materi pembelajaran penjasorkes dari kelas satu sampai dengan kelas enam pasti mencantumkan standar kompetensi tentang pendidikan kesehatan yang menerapkan budaya hidup sehat. Dari cara menjaga kebersihan pribadi sampai menjaga kebersihan lingkungan baik lingkungan sekitar rumah maupun lingkungan sekolah. karena lingkungan sekolah yang bersih akan sangat mendukung terlaksananya proses belajar mengajar. Terlaksananya pendidikan kesehatan ini tercermin dari siswa-siswi telah membiasakan serta melaksanakan kebersihan dan kesehatan pribadi, berupa bangun, berangkat sekolah tepat waktu, dan berolahraga secara teratur. Sebagian besar penyakit yang ada sekarang ini sudah diketahui penyebabnya oleh karena itu anak harus berusaha agar dapat mencegahnya. Anak sudah dapat memelihara kesehatan pribadi dari menjaga kebersihan kulit, kuku, rambut, mata, mulut dan gigi, serta mamakai pakaian yang rapi. Masih rendahnya upaya untuk menumbuhkan kesadaran hidup bersih dan sehat kepada peserta didik, berdampak siswa sekolah dasar masih belum sepenuhnya mengetahui bagaimana cara yang benar, guna memelihara kesehatan pribadi ataupun lingkungannya. Hal ini dapat dilihat dari masih ada siswa yang menderita penyakit kulit, membiarkan rambut dan kuku memenjang tidak terawat, menderita gigi berlubang, kurang bersih dan rapi siswa dalam berpakaian, kurang serius dalam melaksanakan senam setiap jum’at pagi, seringnya siswa membuang sampah sembarangan, siswa jajan sembarangan

2

tidak memperhatikan apakah jajanan itu bersih atau tidak, Serta ada anak yang sudah mencoba merokok. Sedangkan terkait dengan pelayanan kesehatan, berupa pemeriksaan kesehatan siswa, pengukuran tinggi badan serta berat badan, perbaikan gizi siswa, imunisasi, serta pengobatan ringan untuk mengurangi derita sakit atau pertolongan pertama pada kecelakaan sebelum rujukan ke puskesmas atau rumah sakit. Namun kegiatan di atas belum terlaksanan secara berkala atau terjadual. Untuk yang terakhir adalah upaya untuk pembinaan serta menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, ini sangat penting karena lingkungan

kehidupan

sekolah

yang

sehat

sangat

diperlukan

untuk

meningkatkan kesehatan murid, guru, dan pegawai sekolah, serta peningakatan daya serap murid dalam proses belajar mengajar (Sriawan, 2010: 26). Lingkungan sekolah terdiri dari gedung, kantin sekolah, tempat cuci tangan, kamar mandi dan jamban, pembuangan sampah, pembuangan air limbah, halaman, pagar sekolah, dan yang terakhir yaitu keberadaan kebun sekolah. Untuk syarat lingkungan sekolah sehat yaitu tersedianya sumber air bersih dan air minum, tersedianya penampungan air, pemeliharaan air limbah, pemeliharaan WC/kamar mandi, terpeliharaan kebersihan dan kerapian ruang kelas, perpustakaan dan ruangan lainnya. Terpeliharanya kebersihan dan keindahan halaman, serta terpeliharanya kebersihan warung/ kantin sekolah. Dalam kenyataanya masih terlihat sampah berserakan baik itu kertas maupun bungkus jajan di dalam maupun di luar ruang kelas, serta kurang terjaganya kebersihan sarana yang ada di dalam ruangan seperti meja, kursi, almari dan sebagainya. Masih banyak sekolah yang belum memiliki warung

3

atau kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan. Belum tersedianya tempat cuci tangan yang memenuhi syarat kesehatan. Belum memenuhinya syarat kesehatan untuk kamar mandi atau jamban baik perlengkapan maupun jumlahnya. Masih ada beberapa sekolah yang belum mempunyai tempat pembuangan sampah dan pembuangan limbah akhir yang sesuai dengan standar kesehatan. Sedangkan untuk halaman, pagar sekolah dan kebun sekolah sudah ada namun, keberadaanya yang belum dapat digunakan secara optimal. Sesuai dengan uraian paragraf di atas ternyata sebagian besar kegiatan usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar Gusek Bramasari belum terlaksana secara optimal. Dari hasil pengamatan peneliti empat dari delapan SD Negeri Gusek Bramasari belum memiliki ruang UKS, sedangkan yang lainnya memiliki ruang UKS hanya saja bukan ruangan khusus untuk kegiatan UKS. Keterbatasan sarana dan prasarana memang sangat mempengaruhi lancar tidaknya pelaksanaan UKS di suatu sekolah , secara tidak langsung ini akan mempengaruhi pelaksanaan usaha kesehatan sekolah, baik itu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan serta lingkungan sekolah yang sehat. Di dalam Trias usaha kesehatan sekolah dibagi dalam beberapa strata, dari yang terendah sampai strata paripurna, dan harus diupayakan trias UKS mencapai pada

strata yang tertinggi. Karena dengan tercapainya strata

paripurna maka diharapkan pelaksanaan serta pembiasaan pola hidup bersih dan sehat dapat tercapai. Karena anak usia sekolah sebagai salah satu aset pembangunan Indonesia di masa mendatang. Kualitas mental generasi penerus masa mendatang ini menjadi penting untuk diperhatikan karena merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pencapaian pembangunan (Ni Made Sari Utami, 2009:3). Untuk mengetahui pelaksanaan UKS dan pola hidup sehat di

4

sekolah dasar negeri Se-Gusek Bramasari Kecamatan Leksono ada saling keterkaitan atau hubungan, maka dibutuhkan survei terlebih dahulu diantara keduanya. Survei ini dilaksanakan di sekolah dasar negeri Se-Gusek Bramasari Kecamatan Leksono didapati permasalahan sebagai berikut: (1) Pengetahuan anak mengenai pendidikan kesehatan masih rendah. (2) Pelayanan kesehatan berupa peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan masih kurang optimal. (3) Upaya pemeliharaan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat masih kurang. (4) Siswa kurang bersih dan rapi dalam berpakaian. (5) Siswa kurang serius dalam melaksanakan senam setiap jum’at pagi. (6) Sudah ada siswa yang mencoba merokok. (7) Belum diketahui pelaksanaan usaha kesehatan sekolah dan (8) Belum diketahui pola hidup sehat siswa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas peneliti merasa tertarik dan memandang perlu untuk mengetahui “ Survei Pelaksanaan UKS dan Pola Hidup Sehat Siswa SD Kelas V se-Gusek Bramasari, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo Tahun 2012”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan Survei Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah dan Pola Hidup Sehat Pada siswa kelas V Tingkat Sekolah Dasar : 1. Pengetahuan anak mengenai pendidikan kesehatan masih rendah. 2. Pelayanan kesehatan berupa peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan masih kurang optimal.

5

3. Upaya pemeliharaan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat masih kurang. 4. Siswa kurang bersih dan rapi dalam berpakaian. 5. Siswa kurang serius dalam melaksanakan senam setiap jum’at pagi. 6. Sudah ada siswa yang mencoba merokok. 7. Belum diketahui pelaksanaan usaha kesehatan sekolah di SD se-Gusek Bramasari, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo 8. Belum diketahui pola hidup sehat siswa SD Kelas V se-Gusek Bramasari, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. C. Batasan Masalah Mengingat permasalahan dalam penelitian ini banyak dan kompleks, penelitian ini akan mengkaji satu permasalahan. Adapun yang akan dikaji adalah : survei pelaksanaan usaha kesehatan sekolah dan pola hidup sehat siswa kelas V di sekolah dasar negeri se-Gusek Bramasari, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan pola hidup sehat siswa kelas V pada tingkat sekolah dasar negeri se-Gusek Bramasari Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo?”. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan usaha kesehatan sekolah (UKS) dan pola hidup

6

sehat siswa kelas V pada tingkat sekolah dasar negeri se-Gusek Bramasari, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. F. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

nilai

tambah

(kontribusi) upaya mengembangkan pengetahuan tentang konsep-konsep dan teori-teori pembelajaran kesehatan umumnya dan khususnya dalam meningkatkan derajat kesehatan pribadi maupun lingkungan dimana siswa beraktifitas. 2. Praktis a. Bagi Guru Pendidikan Jasmani 1) Sebagai cara untuk menanamkan arti penting kebersihan pribadi dan lingkungan kepada siswa. 2) Menanamkan bagaimana pembelajaran kesehatan yang efektif demi menciptakan pola hidup bersih dan sehat yang baik bagi siswa. 3) Dapat memberikan masukan penting bagi guru Penjasorkes, sebagai salah satu trobosan untuk meningkatkan pelaksanaan program UKS ke strata yang terbaik. b. Bagi Siswa 1) Dengan lingkungan yang sehat akan memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan siswa dengan baik.

7

2) Dengan peningkatkan pola hidup bersih dan sehat peserta didik, maka akan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar siswa. 3) Dengan lingkungan yang sehat akan meningkatkan derajat kesehatan siswa.

8