BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Persalinan secara Sectio Caesaria adalah kelahiran bayi melalui abdomen dan insisi uterus. Berbagai alasan untuk melakukan persalinan caesaria adalah posisi sungsang, distosia dan persalinan caesaria sebelumnya maupun kehamilan dengan hipertensi. Sectio Caesaria menempati urutan kedua setelah ekstraksi vakum dengan frekuensi yang dilaporkan 6% sampai 15% (Gerhard Martius, 1997).
Sedangkan menurut
statistik tentang 3.509 kasus Sectio
Caesaria yang disusun oleh Peel dan Chamberlain, indikasi
untuk Sectio
Caesaria adalah disproporsi janin panggul 21%, gawat janin 14%, plasenta previa 11% pernah Sectio Caesaria 11%, kelainan letak janin 10%, pre eklamsi dan hipertensi 7% dengan angka kematian ibu sebelum dikoreksi 17% dan sesudah dikoreksi 0,5% sedangkan kematian janin 14,5% (Winkjosastro, 2005). Penyakit hipertensi pada kehamilan berperan besar dalam morbiditas dan mortalitas maternal dan perinteral, hipertensi diperkirakan menjadi komplikasi sekitar 7-10 % seluruh kehamilan. Dari seluruh ibu yang mengalami hipertensi selama masa hamil setengah sampai dua pertiganya didiagnosa mengalami preeklamsi atau eklamsi. Prevelansi kehamilan pada wanita dengan penyakit ginjal kronis atau penyakit pembuluh darah seperti hipertensi esential (Bobak, 2004).
1
Upaya memberikan perawatan yang efektif dan aman bagi ibu hamil resiko tinggi membutuhkan usaha dari seluruh anggota tim kesehatan secara bersama-sama, dengan setiap anggota tim menyumbang keterampilan dan kemampuannya yang unik untuk menghasilkan hasil akhir yang optimal bagi ibu dan bayi. Pasien dengan post section caesarea dengan indikasi preeklampsia berat salah satu kasus yang memerlukan perawatan dari perawat yang terampil. Post partum dengan seksio sesaria dapat menyebabkan perubahan atau adaptasi fisiologis yang terdiri dari perubahan involusio, lochea, fisiknya, perubahan pada periode post partum terdiri dari immidiate post partum, early post partum, dan late post partum, proses menjadi orang tua dan adaptasi psikologis yang meliputi fase taking in, taking hold dan lating go. Selain itu juga terdapat luka post op Sectio Caesaria yang menimbulkan gangguan ketidak nyamanan: nyeri dan resiko infeksi yang dikarenakan terputusnya jaringan yang mengakibatkan jaringan terbuka sehingga memudahkan kuman untuk masuk yang berakibat menjadi infeksi. Mengingat perawatan pasien dengan post Sectio Caesaria merupakan masalah yang rawan karena banyaknya komplikasi yang bisa didapatkan baik pada ibu dan janin seperti aspirasi metabolisme pulmonary, infeksi pada luka, luka menganga, hemorragic, infeksi saluran kemih,cedera bladder atau bowel dan komplikasi akibat anestesi diantaranya adalah perubahan pola nafas, bradikardi maupun kelemahan fisik perawat di harapkan dapat mengatasi masalah keperawatan yang timbul agar tidak timbul infeksi silang.
2
Berdasarkan masalah yang terjadi tersebut penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Post Sectio Caesaria Indikasi Preeklampsia Berat Hari ke1 di Ruang Fatimah RS Roemani Semarang”.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu mendeskripsikan pengelolaan Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Operasi Sectio Caesaria Atas indikasi Preeklampsia Berat. Menggunakan pendekatan proses keperawatan dari tahap pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi sampai evaluasi.
2. Tujuan Khusus a. Untuk menggambarkan hasil dari pengkajian pada klien post Sectio Caesarea dengan indikasi Preeklampsia Berat hari ke-1. b. Menggambarkan perumusan masalah yang terjadi pada klien post Sectio Caesarea dengan indikasi Preeklampsia Berat hari ke-1 c. Menggambarkan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien post Sectio Caesarea dengan indikasi Preeklampsia Berat hari ke-1. d. Menggambarkan rencana tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien post Sectio Caesarea dengan indikasi Preeklampsia Berat hari ke-1. e. Menggambarkan pelaksanaan yang dilakukan dan hasil evaluasi.
3
C. Metode dan Teknik Penulisan Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sedangkan teknik yang digunakan adalah: 1. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan anamnese keadaan klien untuk memperoleh data tentang
masalah kesehatan dan
keperawatan klien dengan menggunakan penglihatan dan alat indera lain melalui pembauan, sentuhan, dan pendengaran. 2. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan tanya jawab tentang masalahmasalah yang dihadapi klien. 3. Studi Kepustakaan Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang bersangkutan dengan masalah untuk mendapatkan gambaran ilmiah yang bersifat teoritis tentang asuhan keperawatan pada klien post operasi Sectio Caesaria atas indikasi Preeklampsia Berat 4. Studi Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data subjektif yang digunakan perawat mengenai penyakit pasien secara klinis dengan melakukan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
4
D. Sistematika Penulisan Makalah ini disusun secara sistematis dalam V bab, yaitu: BAB I
: Merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II
: Berisi konsep dasar tentang Sectio Caesaria atas indikasi Preeklampsia Berat yaitu meliputi pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi / predisposisi, penatalaksanaan , jenis-jenis Sectio Caesaria,
indikasi
Sectio
Caesaria,
komplikasi,
anestesi,
komplikasi dan efek samping anestesi, adaptasi fisiologi ibu post partum, pengkajian fokus, pathwatys keperawatan, serta kasus intervensi. BAB III : Berisi tentang tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, sesuai kasus pada pasien, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi yang dilakukan pada klien. BAB IV : Pembahasan BAB IV : Penutup yang berisi Kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA
5