1 HUBUNGAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Download itu berkenaan dengan motivasi kerja pegawai, sampai dengan disiplin kerja ... hubungan disiplin kerja pegawai Terhadap kinerja Pegawai Kelu...

1 downloads 587 Views 334KB Size
HUBUNGAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KELURAHAN DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

MARYANI NIM : 090563201033

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK `UNIVERSITAS MARITIM RAJA HAJI TANJUNGPINANG 2015

1

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KELURAHAN DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG MARYANI Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP UMRAH ABSTRAK Kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Agar kinerja pegawai dalam organisasi itu dapat terus meningkat, maka perlu dilakukan berapa langkah untuk meningkatkan kemampuan kerja sumber daya manusia yang dimiliki organisasi tersebut. Baik itu berkenaan dengan motivasi kerja pegawai, sampai dengan disiplin kerja pegawai. Disiplin berkaitan erat dengan kinerja pegawai dalam suatu organisasi. Organisasi bisa diartikan sebagai suatu lingkungan dimana pegawai saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, tentu saja didalam organisasi itu terdapat suatu aturan – aturan bersama yang harus dipatuhi dan dijalankan di kantor itu, dimana didalamnya terangkum berbagai macam latar belakang pendidikan dan juga cara pandang menghadapi suatu persoalan. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan disiplin terhadap kinerja pegawai di kantor Kelurahan Dompak. Dalam pembahasan skripsi ini adapun konsep operasional yang digunakan yaitu dengan Variabel X yaitu Disiplin serta Variabel Y yaitu Kinerja. Dalam penelitian ini sampelnya terdiri dari 17 orang pegawai. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data asosiatif kuantitatif. Setelah dilakukan penelitian, hasil akhir penelitian menyatakan bahwa hubungan disiplin kerja pegawai Terhadap kinerja Pegawai Kelurahan Dompak berjumlah 23,52 persen, Kemudian sisanya sebesar 76,48 persen karena adanya faktor di luar penelitian ini.

Kata Kunci : Disiplin, Kinerja

i

RELATIONSHIP WORK DISCIPLINE ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEESOFFICE OF DOMPAK VILLAGE TANJUNGPINANG CITY MARYANI Students of Administrative Science State, FISIP, UMRAH ABSTRACT Performance of human resources is a term of the Job Performance bersal means actual work performance or achievements accomplished person. For the performance of employees in the organization can continue to increase, it is necessary to how many steps to improve the employability of human resources owned by the organization. Neither was related to employee motivation, employee discipline up to. Discipline is closely related to the performance of employees in an organization. Organization can be defined as an environment in which employees interact with each other to achieve a common goal, of course, that there is an organization within the rules - rules that must be complied with and executed in the office, in which summarized a wide range of educational backgrounds and perspectives confront a problem. The purpose of this study is to basically to determine how much influence the discipline of the employee's performance in office Dompak. In the discussion of this paper as for the operational concept used is the variable X and variable Y is discipline that is performance. In this study sample consisted of 17 employees. Data analysis techniques used in this research is asosiatif quantitative data analysis techniques. After doing research, the end result of research states that discipline Effect of employee against employee performance amounted to 23,52 percent Dompak village, then the remaining amount of 76,48 percent due to factors outside of the study.

Keywords: Discipline, Performance

ii

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KELURAHAN DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG

Disiplin sangat penting untuk

kemampuan pegawai negeri. Dalam

pertumbuhan organisasi, digunakan

menjalankan fungsi pemerintahan,

terutama untuk memotivasi pegawai

memenuhi tuntutan pembangunan

agar dapat mendisiplinkan diri dalam

dan pelayanan pada masyarakat di

melaksanakan pekerjaan baik secara

era

perorangan

kelompok.

dihadapkan pada tantangan yang

Disamping itu disiplin bermanfaat

sangat berat dan kompleks dalam

mendidik pegawai untuk mematuhi

berbagai tugas dan pekerjaan yang

dan menyenangi peraturan, prosedur,

dihadapinya.

maupun

ada,

tidak bisa dihindari atau bahkan

sehingga dapat menghasilkan kinerja

diabaikan, melainkan perlu dihadapi

yang

dengan segera dan dicari jalan

maupun

kebijakan

baik

dalam

tugas-tugasnya.

yang

melaksanakan Output

dari

reformasi

keluarnya

ini,

pemerintah

Tantangan tersebut

sebaik-baiknya

supaya

pelaksanaan tugas adalah berupa jasa

setiap masalah yang muncul dapat

pelayanan

diselesaikan secara tuntas.

kepada

masyarakat

sehingga pelayanan dikatakan efektif apabila

aparat

berhasil

dalam

Pembangunan aparatur negara diarahkan pada peningkatan kualitas,

melaksanakan tugasnya. Dengan kata

efisiensi

lain keberhasilan tugas pemerintah

tatanan administrasi pemerintahan,

dalam pembangunan nasional banyak

termasuk peningkatan kemampuan

tergantung

dan

pada

kerja

dan

dan

efektifitas

disiplin,

seluruh

pengabdian, 1

keteladanan

dan

aparatnya,

sehingga

secara

mungkin mengalami kegagalan yang

makin

mampu

dapat merugikan organisasi dimana

melaksanakan tugas pemerintahan

ia bekerja. Dalam hal ini pegawai

dan

keseluruhan

pembangunan

khususnya

dalam

kesejahteraan

hasil

yang

maksimal,

bahkan

dengan

baik,

negeri sipil sangat perlu dipupuk dan

melayani

dan

dipelihara disiplin yang baik, karena

prakarsa,

apabila pegawai negeri sipil itu tidak

menumbuhkan

meningkatkan peran aktif masyarakat

disiplin,

serta tanggap terhadap kepentingan

melambatkan

dan aspirasi masyarakat. Berkaitan

juga

dengan hal tersebut maka salah satu

yang buruk terhadap negara dan

aspek

masyarakat.

penting

yang

perlu

maka

disamping

pelaksanaan

menimbulkan

akan tugas,

akibat-akibat

diperhatikan

dalam

upaya

Penerapan disiplin itu dalam

meningkatkan

kualitas

aparat

kehidupan organisasi ditujukan agar

pemerintah dalam hal ini pegawai

semua pegawai yang ada dalam

negeri sipil khususnya mengenai

organisasi bersedia dengan suka rela

sumber

mematuhi

daya

meningkatkan Kemampuan

manusia disiplin

yang

adalah pegawai.

dimiliki

oleh

dan

mentaati

segala

peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam organisasi itu tanpa paksaan.

manusia atau tenaga kerja tanpa

Apabila

setiap

orang

dalam

ditunjang dengan disiplin yang tinggi

organisasi itu dapat mengendalikan

maka tugas atau pekerjaan yang

diri dan mematuhi semua norma-

dilaksanakan tidak akan mencapai

norma yang berlaku, maka hal ini

2

dapat menjadi modal utama yang

perundang-undangan

sangat

dalam

peraturan kedinasan yang apabila

organisasi.

tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi

menentukan

pencapaian

tujuan

Mematuhi

peraturan

berarti

hukuman

dan/atau

disiplin

sedangkan

memberikan dukungan positif pada

Pelanggaran disiplin adalah setiap

organisasi

melaksanakan

ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS

yang

telah

yang

lebih

dan/atau

dalam

program-program ditetapkan, memudahkan

sehingga

akan

tercapainya

tidak

menaati

kewajiban

melanggar

larangan

tujuan

ketentuan disiplin PNS, baik yang

organisasi. Disamping itu disiplin

dilakukan di dalam maupun di luar

merupakan

jam kerja. Adapun kewajban dari

salah

satu

indikasi

adanya semangat dan kegairahan

pegawai

kerja

mendukung

Peraturan Pemerintah Nomor 53

terwujudnya pencapaian tujuan, baik

Tahun 2010 yang tertuang pada pasal

tujuan organisasi maupun tujuan

3 dalam peraturan ini antara lain

pegawai itu sendiri serta tujuan

yaitu :

yang

masyarakat.

dapat

Menurut

Peraturan

1.

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

2.

Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah

3.

kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk

menaati

menghindari

kewajiban larangan

dan yang 4.

ditentukan

dalam

peraturan

negeri

sipil

menurut

mengucapkan sumpah/janji PNS; mengucapkan sumpah/janji jabatan; setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah; menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan;

3

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11. 12. 13.

14.

15. 16.

melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS; mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan; memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaikbaiknya; memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan

17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Bertitik pentingnya Setiap

tolak

dari

arti

disiplin

kerja

maka

Negeri

Sipil

Pegawai

berkewajiban

untuk

melaksanakannya,

sebagaimana

keberadaan Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas sebagai Abdi Negara

dan

Demikian

Abdi

pula

Masyarakat. halnya

pada

Kelurahan

Dompak

Kota

Tanjungpinang

Kecamatan

Bukit

Bestari

Kota

Tanjungpinang.

Kelurahan

Dompak

Kota

Tanjungpinang

Kecamatan

Bukit

Bestari Kota Tanjungpinang yang memiliki

tugas

untuk

melayani

masyarakat agar dapat disiplin dalam bekerja sehingga dapat memberikan pelayanan

yang

baik

kepada

masyarakat khususnya masyarakat Dompak Kota Tanjungpinang.

4

Untuk mewujudkan kinerja itu maka

dibutuhkan

sumber

daya

kerja

terhadap

kinerja

pegawai

dikemukakan oleh Singodimendjo

manusia yaitu para pegawai yang

dalam

punya tingkat kemampuan kerja

menyatakan bahwa: “Semakin baik

yang

disiplin

baik,

yang

sanggup

Edi

Sutrisno

(2011:96)

kerja

seorang

mengemban

tugas

sebagai

abdi

pegawai/karyawan, maka semakin

masyarakat.

Oleh

sebab

itu,

tinggi hasil kerja (kinerja) yang akan

peningkatan kinerja pegawai secara perorangan

akan

dicapai”.

mendorong

Dalam

penelitian

ini

produktivitas sumber daya manusia

memfokuskan pada penilaian kinerja

secara keseluruhan dan memberikan

berdasarkan

feed

karena

back

yang

perubahan

tepat

terhadap

untuk

pegawainya,

mencapai

tujuan

yang

organisasi seperti yang diharapkan,

direkflesikan dalam kenaikan tingkat

salah satunya adalah dari penaatan

kinerja. Kinerja pegawai merupakan

kembali disiplin pegawai yang ada di

kondisi yang harus diciptakan dan

organisasi tersebut, agar seluruh

direalisasikan

sistem

pegawai dapat melaksanakan tugas

organisasi yang baik, dimana masing

secara efektif dan efisien sesuai



dapat

dengan standar kinerja dalam suatu

dipisahkan satu sama lainnya dan

organisasi. Namun jika disiplin tidak

saling

dalam

berjalan dengan efektif dan efisien

diketahui

maka proses berjalannya kinerja itu

masing

prilaku,

disiplin

dalam

konsep

tidak

berpengaruh

pelaksanaannya.

Dapat

bahwa keterkaitan antara Disiplin

tidak maksimal.

5

Dari

pengamatan

dilakukan

oleh

peneliti,

beberapa

masalah

yang

yang

saat pelaksanaan SIDAK. Sesuai

adapun

dengan aturan yang berlaku para

akan

pegawai

di

lingkungan

Kota

menghambat disiplin kerja pegawai

Tanjungpinang seperti kelurahan

pada

memiliki jam kerja dari jam 08.00

Kelurahan

Dompak

Kota

Tanjungpinang antara lain :

hingga jam 16.00 wib. Ini berarti

1. Dalam hal masuk kerja dan

tidak

ada

alasan

bagi

para

pulang kerja, ada pegawai yang

pegawai untuk keluar pada jam

tidak tepat waktu. Hal ini dapat

tersebut

dilihat dari : pada jam kerja masih

meninggalkan kantor masih dalam

ada pegawai tidak ada ditempat

urusan pekerjaan kantor sendiri.

pada jam kerja hal ini dimana

2. Masih adanya pegawai yang tidak

merujuk

pada

hasil

inspeksi

kecuali

menggunakan

pergi

atribut-atribut

mendadak Badan Kepegawaian

kedinasan seperti pegawai tidak

Daerah

menggunakan

Kota

Tanjungpinang

Papan

Nama,

dalam pengawasan jam kerja yang

Lambang Korpri, dan lain-lain hal

dilaksanakan mulai jam 09.00

ini

WIB sampai dengan selesai di

pelaksanaan inspeksi mendadak

seluruh SKPD di lingkungan Kota

tim penegak disiplin dan integritas

Tanjungpinang

pada

pegawai negeri sipil/honor di

Dompak

lingkungan pemerintahan Kota

ditemukan pegawai tidak berada

Tanjungpinang ditemukan bahwa

ditempat atau tidak hadir pada

PNS tidak menggunakan Name

Kantor

termasuk

Kelurahan

menindak

lanjuti

hasil

6

Tage, Lambang Korpri, dan papan

pegawai Kelurahan Dompak Kota

nama, PNS/Honorer wanita yang

Tanjungpinang.

menggunakan

PDH

celana

Dari uraian-uraian tersebut

panjang dan model tidak sesuai

diatas,

dengan peraturan yang berlaku,

Disiplin

PNS Wanita yang menggunakan

pelaksanaan kerja pada Kelurahan

sepatu hak tinggi dan runcing,

Dompak Kota Tanjungpinang maka

pegawai

menggunakan

penulis tertarik untuk meneliti sebab-

sendal pada jam kerja efektif,

sebab timbulnya gejala-gejala diatas,

sepatu baik wanita dan pria yang

maka judul penelitian yang diambil

menggunakan warna selain hitam

adalah : “Hubungan Disiplin Kerja

serta staff PNS/Honorer pria tidak

Terhadap Kinerja Pegawai Pada

memasukan baju kedalam hal ini

Kantor Kelurahan Dompak Kota

juga

Tanjungpinang”.

masih

berkaitan

dengan

surat

tentang Kerja

arti

pentingnya

Pegawai

dalam

edaran nomor 065/083/ORG/2013

B. Landasan Teoritis

tentang pakaian dinas dan jam

1. Disiplin kerja

kerja di lingkungan pemerintah

Menurut Sedarmayanti (2007:339)

Kota Tanjungpinang.

“Disiplin diri adalah suatu ciri atau

3. Dalam pembuatan surat menyurat di

Kantor

ditemukan

Kelurahan

selalu

keterlambatan-

tanda dari kematangan pribadi yang begitu

luas”.

mengandung

Pendapat makna

diatas

kepribadian

keterlambatan, hal ini tentunya

manusia terdiri dari sejumlah aspek

berdampak

yang masing-masing mengandung

terhadap

kinerja

7

banyak unsur atau elemen yang harus dijaga, karena dirilah (manusia) yang memegang peranan dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk peraturan yang dibuat atau cara yang ditempuh adalah dengan penerapan disiplin kerja. Disiplin

adalah

manajemen

untuk

kegiatan menjalankan

standar- standar organisasional. Dari pendapat

beberapa

ahli

dapat

disimpulkan disiplin kerja adalah suatu

usaha

organisasi menerapkan

dari

manajemen

perusahaan atau

untuk

menjalankan

peraturan ataupun ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan tanpa terkecuali. Berikut ini adalah Faktor-faktor pendorong

timbulnya

perilaku

disiplin menurut Emile Durkheim yaitu: 1. Tanggungjawab (responsibility). Orang yang

memiliki rasa tanggungjawab yang besar atas terselesaikannya suatu tugas (pekerjaan), maka orang tersebut akan terdorong dan berusaha mengatur dirinya dan orang lain agar bertanggungjawab untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Tanggungjawab akan menyebabkan orang taat dan patuh terhadap peraturanperaturan yang ada secara sadar dan ikhlas serta bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas. Berperilaku disiplin bagi orang yang memiliki rasa tangungjawab akan kepentingan diri dan kepentingan orang lain merupakan suatu kebahagiaan dan meruapakan moralitas yang sehat. 2. Harapan diri (self gain). Seseorang terdorong untuk disiplin karena adanya harapan dan keinginan untuk memperoleh atau menghindari sesuatu harapan diri ini berkaitan erat dengan kepentingan dan tujuan yang ingin dicapai. Sulit bagi seseorang untuk melakukan tinakan-tindakan disiplin bila orang tersebut tidak memiliki kepentingan dan harapan dengan sesuatu yang dikerjakan. Harapan-harapan tersebut bisa berkaitan dengan kepentingan pribadi, orang lain maupun hal-hal tertentu. 3. Harapan orang lain. Harapan yang berasal dari orang lain

8

akan mendorong seseorang melakukan perilaku taat (disiplin). Dari uraian di atas menunjukkan bahwa

nilai-nilai

disiplin

kehidupan

sehari-hari

ditunjukkan

dengan

pegawai

itu

sendiri

melaksanakan

tugas

dalam

organisasi.

Dalam menegakkan disiplin setiap

dalam

pelanggaran harus ditindak, maka

dapat

tindakan

perilaku-

tindakan

yang

diambil

adalah

pendisiplinan.

Disini

perilaku: kepatuhan dan ketaatan

terdapat beberapa macam tindakan

secara sadar terhadap nilai-nilai,

pendisiplinan

norma atau kaidah peraturan yang

oleh sejumlah ahli manajemen.

yang

dikemukakan

berlaku baik peraturan yang tertulis

Disiplin mengandung pengertian

maupun yang tidak tertulis. Hal

yang luas, kedisiplinan lebih tepat

tersebut

melalui

kalau diartikan sebagai suatu sikap

kesadaran diri terhadap perilaku

tingkah laku dan perbuatan yang

jujur,

bertangungjawab,

sesuai dengan peraturan dari suatu

menjunjung tinggi nilai kebenaran,

lembaga, baik yang tertulis maupun

tepat waktu, patuh serta taat pada

tidak”.

Berdasarkan

peraturan atau norma yang berlaku.

tersebut,

dapat

dapat

amanah,

tercapai

Dari pengertian jika dikaitkan

pendapat

dipahami

bahwa

unsur penting dari disiplin adalah

dengan kegiatan-kegiatan organisasi

sikap

maka fasilitas yang ada saja tidak

mencerminkan

mencukupi apabila tidak dibarengi

terhadap aturan-aturan yang telah

dengan

kemampuan,

ditetapkan. Ketetapan tersebut tidak

kemampuan

dibatasi oleh ruang dan waktu,

kecakapan,

pengetahuan

dan

dan

prilaku

yang

adanya

selalu ketaatan

9

artinya bahwa dimana dan kapanpun

mencapai hasil yang lebih baik.

lisan, tertulis, dan pernyataan tidak puas secara tertulis. 2. Hukuman disiplin sedang berbentuk seperti: penundaan kenaikan gaji berkala paling lama satu tahun, penundaan gaji sebesar satu kali kenaikan berkala untuk paling lama satu tahun, penundaaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu tahun. 3. Hukuman diiplin berat berbentuk seperti: penurunan pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama satu tahun, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Dalam hal penerapan disiplin kerja

Beberapa kriteria disiplin diatas

atau dalam kondisi apapun, peraturan harus tetap dipenuhi dan dijalankan. Dari pendapat di atas tersebut, disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu

kesadaran

pribadi

untuk

bersedia mentaati peraturan dengan senang

hati

dan

keterpaksaan selanjutnya

tidak

tanpa

rasa

melakukannya, kesemua

akan

berhasil

itu

untuk

sekaligus,

dalam

prakteknya

dilaksanakan

melainkan melalui tahapan yang

secara bertingkat atau bertahap dari

sesuai dengan yang sudah digariskan

yang ringan sampai dengan yang

pada tata tertib ataupun aturan-aturan

tergolong berat, yang dilakukan atas

yang wajib ditaati.

keterangan pimpinan organisasi dan

Mengenai disiplin

sanksi

yang

dapat

pelanggaran

diperkuat dengan putusan pimpinan

dikenakan

paling atas dalam suatu wilayah kerja

kepada Pegawai Negeri Sipil, diatur

yang

dalam Peraturan Pemerintah No.53

ketentuan disiplin kerja bagi Pegawai

tahun 2010 yang menyatakan:

Negeri Sipil tersebut merupakan

1. Hukuman berbentuk

disiplin ringan seperti: teguran

ada.

Dengan

demikian,

suatu kewajiban yang harus diikuti

10

dan dilaksanakan dalam menjalankan

(2009:115)

Tugas dan Tanggung jawab terhadap

menunjukkan suatu kondisi atau

segi pelayanan kepada masyarakat

sikap hormat yang ada pada diri

maupun

karyawan terhadap peraturan dan

terhadap

kepentingan

menyatakan

“Disiplin

ketepatan perusahaan”.

organisasi. Disiplin kerja sangat penting

Selanjutnya, menurut Wursanto

bagi pegawai yang bersangkutan

(2000) menyatakan bahwa “Disiplin

maupun

adalah

bagi

organisasi

karena

suatu

ketaatan

karyawan

disiplin kerja akan mempengaruhi

terhadap suatu aturan atau ketentuan

produktivitas kerja pegawai. Oleh

yang berlaku dalam perusahaan atas

karena

itu,

dasar adanya suatu kesadaran atau

motor

penggerak

pegawai

merupakan

utama

dalam

keinsyafan

bukan

organisasi. Disiplin kerja yang baik

paksaan”.

Kemudian,

mencerminkan

Sinungan (2003:146)

besarnya

rasa

unsur

menurut menyatakan

tanggung jawab sesorang terhadap

“Disiplin

tugas-tugas

yang

diberikan

mental yang tercermin perbuatan

kepadanya.

Menurut

Hasibuan

atau

(2005:193)

menyatakan

“Disiplin

adalah

bahwa

kesadaran

dan

adalah

adanya

tingkah

sebagai

laku

sikap

perorangan,

kelompok atau masyarakat berupa ketaatan

(obedience)

terhadap

kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan-peraturan atau ditetapkan

peraturan perusahaan dan norma-

pemerintah atau etika, norma, dan

norma

kaidah

sosial

Sedangkan

yang

berlaku”.

menurut

Sutrisno

yang

berlaku

dalam

masyarakat untuk tujuan tertentu”.

11

Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo (2003:291) menyatakan bahwa “Disiplin kerja dapat didefinisikan sabagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturanperaturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksisanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya”. Kemudian, (2006:126) “Disiplin

menurut

Fathoni

menyatakan

bahwa

adalah

kesadaran

dan

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu keadaan tertib dimana

keadaan

seseorang

atau

sekelompok orang yang tergabung dalam

organisasi

tersebut

berkehendak

mematuhi

menjalankan

peraturan-peraturan

perusahaan maupun

baik tidak

dan

yang

tertulis

tertulis

dengan

kesediaan seseorang mentaati semua

dilandasi kesadaran dan keinsyafan

peraturan perusahaan dan norma-

akan tercapainya suatu kondisi antara

norma

keinginan

sosial

yang

berlaku”.

dan

kenyataan

Sedangkan menurut Heidjrachman

diharapkan

dan Husnan (2002:15) menyatakan

memiliki sikap disiplin yang tinggi

bahwa

dalam

“Disiplin

adalah

setiap

agar

bekerja

para

dan

pegawai

sehingga

perorangan dan juga kelompok yang

produktivitasnya

menjamin

kepatuhan

Selanjutnya, Tujuan disiplin kerja

terhadap perintah dan berinisiatif

adalah untuk meningkatkan efisiensi

untuk melakukan suatu tindakan

kerja semaksimal mungkin dengan

yang diperlukan seandainya tidak

cara mencegah pemborosan waktu

ada perintah”.

dan energi. Disiplin kerja dibutuhkan

adanya

meningkat.

untuk tujuan organisasi yang lebih

12

jauh, guna menjaga efisiensi dan

dengan norma-norma yang berlaku pada organisasi, mampu menghasilkan

mencegah dan mengoreksi tindakanPegawai tindakan individu dalam itikad tidak

produktivitas

yang

tinggi

sesuai

baik terhadap kelompok. dengan harapan organisasi, baik Sastrohadiwiryo

(2003:292) dalam jangka pendek maupun jangka

menyatakan bahwa secara khusus panjang. tujuan disiplin kerja para pegawai, 2. Kinerja antara lain : Soeprihanto 1. Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen dengan baik, 2. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya, 3. Pegawai dapat menggunakan, dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa organisasi dengan sebaik-baiknya, 4. Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai

berpendapat

(2001:7)

“Kinerja

pegawai

adalah suatu sistem yang digunakan untuk

menilai

apakah

seorang

dan

mengetahui

pegawai

telah

melaksanakan pekerjaannya masing– masing secara keseluruhan”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang pegawai atau sekelompok dalam satu unit kerja dalam organisasi, sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang dan tanggung

jawab

yang

diberikan

kepada mereka, dalam upaya untuk

13

mencapai tujuan–tujuan yang telah

“Kinerja pada dasarnya adalah apa

ditetapkan oleh organisasi.

yang dilakukan atau apa yang tidak

(2003:147)

dilakukan

pegawai

karyawan

adalah

adalah hasil kerja yang dapat dicapai

mempengaruhi

seberapa

oleh seseorang atau oleh sekelompok

mereka

orang dalam suatu organisasi, sesuai

kepada organisasi yang antara lain

dengan wewenang dan tanggung

termasuk:

Sedarmayanti menyatakan

jawab

“Kinerja

mereka

miliki

masing–

masing,

dalam

upaya

mencapai

tujuan

organisasi

memberikan

(1) (2) (3) (4) (5)

bersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum

karyawan”.

Kinerja yang banyak kontribusi

Kuantitas output. Kualitas output. Jangka waktu output. Kehadiran ditempat kerja. Sikap kooperatif.

Berdasarkan

pendapat

dan sesuai dengan moral dan etika

tersebut, dapat diambil kesimpulan

yang berlaku”. Sedangkan Triton

bahwa kinerja pegawai itu pada

(2005:95)

menyatakan

“Kinerja

hakikatnya adalah suatu kondisi

merupakan

evaluasi

terhadap

yang

mencerminkan

kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan,

menunjukkan

kerjasama, loyalitas, dedikasi dan

keberhasilan atau kegagalan dalam

partisipasi

melaksanakan

sebagai

kontribusi

adanya

atau

tugas–tugas

tingkat

pokok

keseluruhan yang diberikan oleh

dan fungsi yang telah dirumuskan

individu bagi organisasi”.

secara jelas dan tegas, agar setiap

Mathis (2002:78),

dan menyatakan

Jackson bahwa

individu

atau

menjalankan

pegawai peranan

dapat atau

14

kewajibannya selaras dengan visi,

pegawai

misi serta tujuan dari organisasi

tugasnya sesuai dengan tanggung

dimana mereka bekerja.

jawab yang diberikan kepadanya”.

Maka

unsur-unsur

yang

dalam

melaksanakan

Menurut Nawawi (2006:66)

terdapat dalam kinerja dari definisi

mendifinisikan

yang telah disebutkan diatas adalah:

diartikan

hasil-hasil fungsi pekerjaan, faktor-

dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh

faktor yang berpengaruh terhadap

seorang

prestasi

melaksanakan

kerja

seperti

peranan,

“kinerja

sebagai

apa

karyawan

dapat yang

dalam tugas–tugas

kecakapan, persepsi, motivasi dan

pokoknya”.

Lebih

lanjut

lagi

sebagainya.

menurut Nawawi (2006:62) “Kinerja

Menurut Hasibuan (2002:56)

dikatakan tinggi apabila suatu target

kinerja dapat dinilai dari beberapa

kerja dapat diselesaikan pada waktu

faktor, yakni:

yang tepat atau tidak melampaui

1. Kedisiplinan. 2. Prestasi kerja. 3. Kesetiaan seseorang pegawai. 4. Kreatifitas kemampuan pegawai. 5. Kecakapan. 6. Kerja sama. 7. Tanggung jawab. Menurut (2007:67)

Mangkunegara

mendefinisikan

batas

waktu

yang

disediakan,

sebaliknya kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampaui batas waktu yang disediakan atau sama sekali tidak terselesaikan”. Lebih

lanjut

lagi

dalam

kinerja

Triton (2009:94-98) ada tujuh tipe

yaitu “Hasil kerja secara kualitas dan

pekerja yang gagal dalam mencapai

kuantitas yang dicapai oleh seorang

15

kinerja

yang

diharapkan

oleh

6. The Loose Cannon. Pekerja tipe ini memiliki ciri–ciri terlalu tekun, berbicara keras, jarang mempertimbangkan kinerjanya yang rendah, salah dalam pertimbangan dan berlebihan atau salah arah akibat antusiasmenya. 7. The Employe With Paralysis of Indecision. Tipe ini sepintas mirip dengan tipe The Loose Cannon yaitu menguasai hampir dalam semua aspek pekerjaan, dan bahkan memiliki beberapa kelebihan dibandngkan The Loose Cannon.

perusahaan : 1. The Time Bomb. Sesuai dengan istilahnya, yaitu bom waktu, maka pekerja pada kelompok ini terdiri dari orang–orang yang temperamental dan senang mengacaukan suasana. 2. The Wet Blanket. Kontradiksi mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan tipe pekerja ini. Pekerja semacam ini akan tersinggung dan merasa harga dirinya diturunkan apabila tidak dilibatkan dalam aktifitas yang berskala kelompok, misalnya proses–proses diskusi dan pengambilan keputusan lainnya. 3. The Really Nice Person. Pekerja dengan tipe ini cenderung kharismatik dan sangat sopan dalam persahabatan. 4. The isolate. Tipe kinerja rendah sering didapati pada tipe ini, yaitu orang– orang yang cenderung pendiam, menyimpan rahasia, dan miskin komunikasi. 5. The Excuse Maker. Tipe pekerja yang tergolong sering menghambat kinerjanya sendiri maupun kinerja organisasi akibat kebiasaanya menggunakan alasan.

Dari pendapat para ahli tersebut maka

dapat

ditarik

bahwa

kinerja

ataupun

hasil

kesimpulan

adalah kerja

prestasi

yang

telah

dicapai oleh para pegawai kelurahan pada periode waktu tertentu dalam melaksanakan

tugasnya

sesuai

dengan tanggung jawab yang telah diberikan rakyat kepadanya dalam rangka menapai tujuan bersama.

16

dikantor. Pegawai Kelurahan

C. Hasil Penelitian 1. Disiplin

kerja

pegawai

Dompak

juga

dalam

Kantor Kelurahan Dompak

memberikan

sudah baik ini dapat dilihat

kepada

dari pegawai sudah mematuhi

sangat tertib dalam memakai

jam

atribut

kerja

ditentukan

yang oleh

sudah

peraturan

pelayanan

masyarakat

kedinasan

sudah

seperti

menggunakan papan nama

yang ada seperti hadir dan

dan

pulang tepat waktu kemudian

pegawai

pegawai juga tidak berada di

Dompak

luar kantor pada jam kerja

melanggar

dan selalu ada di kantor untuk

telah

memberikan

pelayanan

mampu menjaga peralatan

masyarakat.

kantor yang ada kemudian

kepada Kemudian sudah

para oatruh

instruksi

yang

di

rapi,

Kelurahan

juga

tidak

peraturan

ditetapkan

yang dengan

pegawai

dapat melayani masyarakat

terhadap

sesuai dengan prosedur dan

ada,

terhadap

berpenampilan

taat

peraturan

tata

cara

yang

telah

ditetapkan.

kedinassan dengan mengikuti

2. Kinerja pegawai sudah sangat

apel pagi dan selalu mengisi

baik hal ini dapat dilihat dari

absen

pegawai

setiap

masuk

dan

keluar kantor sebagai bukti

cara

bahwa

ditentukan,

pegawai

berada

sudah

kerja

mengikuti

yang

telah mampu

17

menyelesaikan

pekerjaan

terbaiknya untuk kemajuan

tepat waktu, dan mampu

instansi. Para pegawai juga

mendayagunakan

sudah ditempatkan di bidang

kemampuannya kerja

agar

yang

menjadi

seluruh hasil

kerja masing-masing yang

diciptakan

sudah sesuai dengan jenjang

baik,

Kelurahan

pegawai

Dompak

memiliki

kesetian

juga

pendidikannya, masih

ada

walaupun yang

kepada

memenuhi

instansinya

dengan

namun para pegawai sudah

memberikan

seluruh

dapat

kemampuannya instansi tugas

dan

untuk menjalankan

dengan

sungguh-

syarat

belum tersebut

menguasai

kerjanya.

bidang

Dalam

bekerjasama

hal dalam

meningkatkan

kinerja

sungguh.

Untuk

pegawai juga sudah sangat

meningkatkan

kinerja

baik

pegawai,

pimpinan

memberikan

para

pegawai

juga

mengupayakan iklim kerja

kesempatan

yang kondusif dengan cara

pegawai mengikuti pelatihan

bekerjasama

membantu

dan diklat secara bergantian

teman

mengalami

sesuai

kesulitan

dalam

tugasnya dan para pegawai

melaksanakan

tugas.

diberikan keleluasaan untuk

Pegawai

mngembangkan

Dompak

dengan

bidang

ide

yang

di juga

Kelurahan sudah

18

bertanggungjawab

dengan

pekerjaannya

dan

menyelesaikannya

dengan

sungguh-sungguh.

kinerja

pegawai

Kelurahan

di

kantor

Dompak

Kota

Tanjungpinang.

3. Bahwa ada hubungan antara disiplin

disiplin kerja pegawai terhadap

kerja

pegawai

Berdasarkan

hasil perhitungan dari jawaban responden

yang

menunjukkan

terhadap kinerja pegawai di

bahwa disiplin kerja dan kinerja

kantor Kelurahan Dompak

pegawai

Kota

Tanjungpinang.

sebesar 23,52%, dimana hal ini

hasil

menunjukkan tingkat hubungan

jawaban

yang lemah antara disiplin kerja

Berdasarkan perhitungan

dari

memiliki

responden yang menunjukkan

dengan kinerja pegawai

bahwa disiplin kerja

2. Saran

kinerja

pegawai

dan

memiliki

hubungan sebesar 23,52%, dimana hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang lemah antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai.

Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu : 1. Seharusnya pimpinan selalu melakukan pengawasan agar lebih

meningkatkan

lagi

kedisiplinan pegawai dalam

D. Penutup

hal masuk dan pulang kantor.

1. Kesimpulan

Sehingga tidak ada pegawai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

hubungan

ada

hubungan

antara

yang

mangkir

dari

pekerjaannya.

19

2. Pemberian diklat seharusnya

diperoleh pegawai saat di

lebih merata kepada setiap

bangku pendidikan formal

pegawai,

agar kinerja pegawai dapat

agar

pelaksanaan

dalam

pekerjaanya

lebih

baik

lagi.

pegawai dapat lebih baik lagi. 3. Penempatan seharusnya jenjang

pegawai menyesuaikan

pendidikan

yang

20

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat Fathoni, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatran Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Handoko, T. Hani. 1994. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta Hasibuan, Melayu S. P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Heidjrachman Dan Husnan,Suad. 2002. Manajemen Personalia. Penerbit: BPFE UGM, Yogyakarta Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Edisi Pertama. Cetakan Pertama, Jakarta : Bumi Aksara Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama. Sinungan, Muchdasyah, (2003). Produktivitas Apa dan Bagaimana, Cetakan Kedua, Bina Aksara, Jakarta Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta. Sutrisno, Edy, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Kencana, Jakarta Wursanto, I. G. 1998. Dasar-Dasar Manajemen Personalia. Jakarta: Pustaka Dian. Dokumen – Dokumen :

21

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

22