JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI PENGARUH METODE STUDENT CREATED CASE STUDIES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SUKOHARJO
ANGGUN NOPITASARI K4308069
Pembimbing 1 : Meti Indrowati, S.Si.,M.Si. Pembimbing 2 : Drs. Slamet Santosa, M.Si.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SEPTEMBER 2012 1
ABSTRACT Anggun Nopitasari. THE INFLUENCE OF STUDENT CREATED CASE STUDIES LEARNING METHOD WITH PICTURE MEDIA TOWARDS SAINS SKILL PROCES IN CASE X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SUKOHARJO. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. July 2012. This research aims to ascertain whether or not the application Student Created Case Studies learning method with picture media towards sains skill process. This research is considered quasi-experiment research. The research was designed using Posttest-Only Control Group Design by applying Student Created Case Studies learning method l with picture media in experimental group and lectures methods, discussions, and experiment in control group. The population of this research were all strudents in X grade of SMA Negeri 1 Mojolaban in academic year 2011/ 2012. The sample of this research was established by Cluster Random Sampling, in order to obtain class X-4 as experimental group and class X-3 as control group. The data was collected by using tests, documentation and observation form. The hypothesis was analized by using t-test. The conclusion of this research is that the application Student Created Case Studies learning method with picture media towards sains skill process. Key words: Student Created Case Studies, Picture Media, Sains Skill Process. terjadinya perubahan pada peningkatan
PENDAHULUAN Pendidikan tidak pernah terlepas dari
kegiatan
belajar,
keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai
keberhasilan
Mata
pelajaran
biologi
pendidikan sangat terpengaruh oleh proses
merupakan salah satu bidang pada mata
belajar
merupakan
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
suatu proses yang dilakukan seseorang
atau sains yang dikembangkan melalui
untuk
perubahan
kemamapuan berfikir analitis, induktif,
tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri
dan deduktif. Susiwi (2009) menerangkan
dalam
bahwa tujuan dari pembelajaran sains
mengajar.
Belajar
memperoleh interaksi
suatu
dengan
lingkungan
(Slameto, 2003). Salah satu tanda bahwa
adalah
menjelaskan
seseorang itu telah belajar adalah adanya
sekitar.
Belajar sains harus melibatkan
perubahan
diri
siswa pada pengalaman langsung. Proses
disebabkan
belajar biologi melibatkan siswa pada
seseorang
tingkah yang
laku
mungkin
pada
2
fenomena
alam
memuat
mengajukan pertanyaan, menafsirkan data
keterampilan proses sains (Wenno, 2008).
dan mengkomunikasikan hasil temuan
pengalaman
belajar
yang
Keterampilan proses sains perlu
secara beragam, menggali dan memilah
dikembangkan pada diri siswa karena
informasi yang relevan untuk menguji
memiliki beberapa manfaat penting dalam
gagasan-gagasan
mempelajari sains. Dimyati dan Mudjiono
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
(2002) menerangkan mengenai manfaat
atau
memecahkan
Student-Created
Case
Studies
keterampilan proses sains yaitu: pertama,
merupakan
ilmu
dapat
pembelajaran aktif yang menggunakan
pendekatan
tipe diskusi kasus atau permasalahan
keterampilan proses. Kedua, pembelajaran
mengenai pelajaran yang akan dipelajari.
melalui
Sudjana
pengetahuan
berkembang
siswa
dengan
keterampilan
proses
akan
salah
(2010)
satu
metode
menyatakan
kegiatan
memberikan kesempatan kepada siswa
pembelajaran melalui studi kasus dapat
untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan.
meningkatkan aktivitas dan kemandiran
Ketiga,
belajar siswa baik secara individu maupun
keterampilan
proses
dapat
digunakan oleh siswa untuk belajar proses
kelompok.
dan sekaligus produk ilmu pengetahuan.
kasus sendiri dan dipecahkan bersama
Siswa memperoleh ilmu pengetahuan
teman
dengan baik karena lebih memahami fakta
diberikan oleh guru.
dan konsep ilmu pengetahuan.
yang
lain
atau
permasalahan
Langkah dalam metode Student
Keterampilan proses terdiri dari keterampilan-keterampilan
Siswa dapat menciptakan
yang
Created
saling
membagi
Case kelas
adalah:
Studies
menjadi
guru
pasangan-
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.
pasangan atau kelompok, guru membagi
Ada penekanan khusus dalam masing-
permasalahan,
masing
diskusi, masing - masing kelompok
keterampilan
Rustaman keterampilan
proses
(2005) proses
tersebut.
menjelaskan
membuat
meliputi
kelompok
melakukan
permasalahan
menyampaikan
hasil
diskusi
kemudian kepada
keterampilan mengamati dengan seluruh
peserta lain (Silberman, 1996). Guru
indera.
hipotesis,
membimbing dalam pembelajaran dengan
menggunakan alat dan bahan secara benar
memberikan kesimpulan, refleksi, dan
juga termasuk keterampilan proses sains.
evaluasi.
Mengajukan
Keterampilan proses sains lainnya adalah 3
bentuk nyata, menyingkat suatu uraian,
Keberhasilan dalam proses belajar tujuan
memperjelas bagian-bagian yang penting,
pembelajaran perlu penggunaan metode
serta mudah disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang tepat.
pelajaran.
mengajar
demi
tercapainya
Peran suatu
Penerapan
metode pembelajaran yang diterapkan
Flip
Chart
pada
dalam proses pembelajaran akan lebih
pembelajaran aktif Student Created Case
baik didukung suatu media pembelajaran.
Studies berpengaruh pada kemandiriran
Penggunaan suatu media dalam proses
siswa dalam pembelajaran biologi (Dewi
pembelajaran akan membantu kelancaran,
,2010). Peningkatan kemandirian belajar
efektivitas,
siswa tidak lepas dari keterampilan-
dan
efisiensi
pencapaian
tujuan pembelajaran.
keterampilan dasar yang dimiliki oleh
Media pembelajaran merupakan salah
satu
mendukung
sarana
prasarana
terjadinya
proses
siswa, kemandirian siswa berpengaruh
yang
pada kemampuan keterampilan proses
belajar
sains yang dimiliki siswa.
mengajar. Anitah (2009) menyatakan media
pendidikan
berfungsi
sebagai
METODOLOGI PENELITIAN
sumber belajar yang membantu guru
Penelitian dilaksanakan di SMA
menyalurkan pesan atau informasi materi
Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran
pada siswa dalam proses belajar mengajar.
2011/2012.
Penggunaan media pembelajaran
kuasi
Penelitian
eksperimen
ini
merupakan
dengan
design
tidak harus berbasis teknologi, tetapi dapat
penelitian Posttest-Only Control Group
berupa media sederhana yang mudah
Design. Populasi dalam penelitian ini
didapat
proses
adalah seluruh siswa kelas X semester II
pembuatannya. Media gambar adalah
SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran
salah satu media visual sederhana yang
2011/ 2012. Teknik pengambilan sampel
dapat
dalam
dengan cluster random sampling. Hasil
pemilihan media. Media gambar adalah
pemilihan kelompok secara acak diperoleh
media yang sering digunakan guru dalam
kelas X-3 sebagai kelompok kontrol dan
penyampaian materi pelajaran. Menurut
kelas X-4 sebagai kelompok eksperimen.
Arsyad
Kelompok kontrol berjumlah 40 siswa
dan
mudah
dijadikan
(2002)
dalam
pertimbangan
media
gambar
menimbulkan daya tarik siswa, dapat
menggunakan
menerjemahkan ide-ide abstrak dalam
ceramah disertai diskusi dan eksperimen. 4
metode
pembelajaran
Kelompok eksperimen berjumlah 37siswa menggunakan
metode
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
pembelajaran
analisis
pengaruh
Student Created Case Studies disertai
penerapan metode pembelajaran Student
media gambar. Variabel bebas berupa
Created Case Studies disertai media
metode pembelajaran Student Created
gambar
Case Studies disertai media gambar dan
keterampilan proses sains siswa.
variabel
1.
terikat
berupa
kemampuan Tabel
keterampilan proses sains siswa..
terhadap
Hasil analisis
pembelajaran
kemampuan pengaruh metode
Student
Created
Case
Teknik pengumpulan data yang
Studies disertai media gambar terhadap
digunakan dalam penelitian ini meliputi
kemampuan keterampilan proses sains
tes, dokumentasi dan observasi. Teknik
siswa.
tes
digunakan
untuk
mengukur
keterampilan proses sains.
Uji
p-
Hipotesis
value
Bentuk tes dalam penelitian ini
Keterampi
berupa soal uraian. Teknik dokumentasi
lan Proses
dalam penelitian ini berupa daftar nilai
Sains
0.000
Kriteria P-value < 0,05
Keputusan Ditolak, Berbeda Nyata
hasil ulangan semester gasal kelas X tahun pelajaran 2011/ 2012 mata pelajaran
Tabel 1. menunjukkan bahwa HO
biologi sebagai data awal yang digunakan
ditolak, maka H1 diterima, berdasarkan
untuk uji keseimbangan. Teknik observasi
hasil
dalam penelitian ini digunakan untuk
keputusan bahwa H0 yang menyatakan
melihat
bahwa tidak ada perbedaan antara metode
keterlaksanaan
metode
yang
tersebut
maka
dapat
diambil
pembelajaran student created case studies
diterapkan di kelas.
disertai media gambar dengan penerapan
Tes uji coba dilakukan untuk reliabilitas
metode ceramah, diskusi dan presentasi
instrument penelitian. Selain dilakukan uji
terhadap kemampuan keterampilan proses
coba, instrumen juga divalidasi oleh ahli.
sains siswa ditolak dan menerima H1 yang
Analisis
menyatakan bahwa ada perbedaan yang
mengetahui
validitas
data
pada
dan
penelitian
ini
menggunakan uji t. Uji prasyarat meliputi
nyata
antara
penerapan
metode
uji normalitas yang menggunakan uji
pembelajaran student created case studies
Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas
disertai media gambar dengan penerapan
yang menggunakan uji Levene’s.
metode ceramah, diskusi dan presentasi terhadap kemampuan keterampilan proses 5
sains siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
mengeksplorasi contoh fenomena social
penerapan metode pembelajaran student
maupaun fenomena alam.
created case studies berpengaruh terhadap
Permasalahan atau kasus yang
kemampuan keterampilan proses sains
dibahas
adalah
siswa.
lingkungan,
materi
pencemaran
pencemaran
lingkungan
merupakan permasalahan yang sering
Keterampilan proses sains perlu karena
ditemui siswa disekitar lingkungan siswa.
kamampuan keterampilan proses sains
Sesuai dengan pernyataan Stake (1995)
memiliki peran membantu siswa dalam
bahwa
mengembangkan pikirannya, memberikan
menggunakan
berbagai
kesempatan
permasalahan
yang
dikembangkan
dan
kepada
dilatih
siswa
untuk
serta
membantu
siswa
studi
kasus
sumber
ditemukan
data dalam
lingkungan pada pengalaman sehari-hari.
melakukan penemuan, meningkatkan daya ingat
penelitian
Pada penelitian yan dilakukan
dalam
mempelajari konsep sains. Keterampilan
proses
proses sains tidak mementingkan konsep
created case studies menggunakan media
tetapi
pembelajaran
lebih
menuntut
pengembangan
pembelajaran
metode
sebagai
student
penghubung
proses secara utuh melalui metode ilmiah.
ataupun perantara penyampaian materi
Rambuda dan Fraser (2004) menyatakan
dari guru kepada siswa. Sulistyo (2011)
bahwa keterampilan proses cara berfikir,
menyatakan bahwa penggunaan media
mengukur, memecahkan masalah dan
dalam pembelajaran atau disebut juga
menggunakan pikiran dapat berlangsung
pembelajaran
dalam sebuah pembelajaran.
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
Pembelajaran yang diterapkan
bermedia
dan
dalam
minat
yang
proses baru,
dalam penelitian ini adalah pembelajaran
membangkitkan motivasi dan rangsangan
student created case studies, merupakan
kegiatan
pembelajaran studi kasus. Menurut Liu
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
(2007), studi kasus adalah cara yang
siswa.
sangat
tepat
untuk
belajar,
Data
mengeksplorasi
bahkan
hasil
membawa
analisis
kemungkinan efek pada pengajaran dan
menunjukkan
pembelajaran,
sebagai
pembelajaran student created case studies
empiris
holistik,
dan
penyelidikan studi
disertai
kasus
media
bahwa
statistik
gambar
metode berpengaruh
terhadap kemampuan keterampilan proses 6
sains siswa. Hasil uji t menunjukkan
antusias
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
sehingga tujuan pembelajaran biologi
antara kelas kontrol yang menggunakan
pada materi pencemaran lingkungan dapat
metode ceramah diskusi presentasi dan
tercapai secara maksimal.
kelas eksperimen yang menggunakan
dalam
proses
pembelajaran
Proses belajar mengajar pada kelas
metode pembelajaran student created case
X.4
studies disertai media gambar terhadap
menunjukkan bahwa siswa cukup antusias
kemampuan keterampilan proses sains
selama
siswa.
berlangsung. Hal ini terlihat saat guru Berdasarkan penelitian diketahuai
sebagai
kelas
kegiatan
melaksanakan
eksperimen pembelajaran
langkah-langkah
bahwa penerapan metode pembelajaran
pembelajaran dan siswa melakukan proses
student created case studies disertai media
pembelajaran student created case studies
gambar dalam
yang diberikan guru pada materi pelajaran
terbukti menimbulkan
interaksi yang efektif antara siswa dan
pencemaran
guru, dimana siswa terlibat langsung
pembelajaran student created case studies
dalam proses pembelajaran.
Menurut
pembelajaran diawali dengan mengajukan
Turpin (2000), pengajaran ilmu yang
permasalah dimana guru menunjukkan
efektif
sampel air tercemar dan tidak tercemar.
terdiri
dari
proses
yang
lingkungan.
Pada
memungkinkan siswa untuk mendapatkan
Siswa
proses penyelidikan ilmiah, menampilkan
permasalahan
kemampuan
lingkungan oleh guru untuk menarik
berpikir
kritis
dan
diorientasikan mengenai
perhatian
prinsip-prinsip ilmiah.
kemampuan keterampilan proses siswa.
studies
mendorong
mengembangkan
Meliza
(2006)
dan
pencemaran
menginternalisasikan konsep ilmiah dan Pembelajaran student created case
siswa
kedalam
dalam
memancing penelitiannya
siswa
untuk
menyatakan bahwa keterampilan proses
keterampilan
proses
perlu ditumbuhkan dalam diri siswa untuk
sains pada materi pencemaran lingkungan
mengembangkan
seperti
dikehendaki seperti kreatif, kerjasama,
membuat
mengamati
hasil
hipotesis,
eksperimen, merencanakan
sikap-sikap
yang
bertanggung jawab, dan disiplin.
eksperimen, menggunakan alat dan bahan,
Pengorganisasian
siswa
dalam
mengkomunikasikan,membuat pertanyaan
pembelajaran student created case studies
dan menyimpulkan. Guru dan siswa cukup
memberikan ruang bagi siswa untuk 7
berkolaborasi
dalam
menyelidiki
melakukan
permasalahan
pencemaran
lingkungan.
masalah pencemaran lingkungan guna
Pengorganisasian
diwujudkan
kelompok-kelompok
belajar,
penyelidikan
mengenai
dalam
mengetahui dampak-dampak yang terjadi
dimana
akibat pencemaran lingkungan.. Kegiatan
dalam kelompok tersebut terjadi interaksi
penyelidikan
antar anggota kelompok.
Kelompok-
informasi yang diperlukan untuk menguji
mengidentifikasi
hipotesis melalui kegiatan eksperimen
masalah yang ada di LKS berupa gambar
(percobaan), seperti yang dinyatakan oleh
dan
Rustaman
kelompok
tersebut
wacana
materi
pencemaran
lingkungan.
berupa
(2005)
pengumpulan
bahwa
kegiatan
eksperimen memberi kesempatan siswa
Pembelajaran student created case
sebagai scientist untuk menemukan suatu
studies yang merupakan pembelajaran
teori
berbasis kasus, dapat memancing siswa
eksperimen
mengeluarkan
kebenaran hipotesis.
gagasan-gagasan
merumuskan
masalah
pencemaran lingkungan.
untuk
mengenai
maupun
Siswa
konsep
dilakukan
biologi untuk
dan
menguji
merumuskan
sendiri
Lee (2007)
percobaan, kegiatan yang dilakukan siswa
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis
merupakan salah satu strategi dalam
kasus
dalam
pembelajaran student created case studies,
megembangkan pemikiran atau penalaran
dimana siswa merumuskan permasalahan
siswa dalam berbagai konteks.
mengenai pencemaran lingkungan, dan
telah
dibimbing
terbukti
untuk
efektif
membuat
Siswa hipotesis
melakukan
percobaan
berdasarkan rumusan masalah yang telah
lingkungan
berdasarkan
dibuat siswa.
Aktivitas yang dilakukan
percobaan kreasi siswa sendiri. Kegiatan
oleh anggota dalam kelompok diskusi
merancang eksperimen mendorong siswa
meningkatkan kreativitas ilmiah siswa,
untuk berpikir mengenai alat dan bahan
seperti yang dinyatakan Mary (2002)
yang diperlukan, langkah-langkah kerja
bahwa
dan
yang harus dilakukan, sehingga dari
merumuskan hipotesis merupakan hal
kegiatan tersebut kemampuan merancang
yang
percobaan yang merupakan bagian dari
menemukan penting
dalam
masalah
meningkatkan
kreativitas ilmiah.
keterampilan
Berdasarkan rumusan masalah dan
meningkat.
hipotesis, siswa dibimbing dalam untuk 8
proses
pencemaran rancangan
sains
dapat
Percobaan dilakukan siswa pada pertemuan
kedua
mengimplementasikan percobaan
yang
pertememuan
mempraktekkan
rancangan
dibuat
pertama.
lingkungan saja tetapi langsung bisa
untuk
dari
sudah
tidak hanya belajar teori pencemaran sendiri
dampak
pada
pencemaran air di lingkungan dengan alat
Pengalaman
dan bahan yang cukup sederhana tersebut.
belajar secara langsung yang didapatkan
Setelah
dari melakukan percobaan membuat siswa
menuliskan hasil pengamatan pada tabel
lebih memahami masalah pencemaran
pengamatan di LKS. Langkah selanjutnya
lingkungan dan dampak yang ditimbulkan
adalah
terhadap lingkungan. Menurut Roestiyah
eksperimen
(2001)
eksperimen.
bahwa
kegiatan
eksperimen
melakukan
siswa dan
percobaan,
siswa
menganalisis
hasil
menyimpulkan
hasil
Langkah
terakhir
guru
menyampaikan
hasil
melatih siswa berfikir ilmiah, kreatif dan
meminta
bertanggung jawab, serta secara praktis
diskusi yang telah dilakukan, aktivitas ini
siswa
sebagai salah satu keterampilan proses
memperoleh
pengalaman,
keterampilan dan ilmu pengetahuan yang diperlukannya.
Hofstein,
et.al
siswa
sains yaitu mengkomunikasikan data.
(2004)
Metode
pembelajaran
menambahkan pendapat Roestiyah, bahwa
created
case
dengan melakukan kegiatan percobaan
gambar
yang diterapkan
dalam
banyak
eksperimen dapat melatih keterampilan
menghabiskan waktu dalam melakukan
proses sains siswa. Metode pembelajaran
penemuan dan juga berdiskusi dengan
student created case studies ini terbukti
teman mereka, sehingga menjadi salah
untuk meningkatkan keterampilan proses
satu cara untuk lebih meningkatkan
sains
kemampuan analis siswa yang masih
langsung
kurang. Belajar siswa akan jadi bermakna
pembelajaran biologi di kelas. Hal ini
jika siswa mampu mengkaitkan konsep
dapat
yang bersifat logika abstrak dengan
keterampilan
pengalaman
Pelaksanaan
menekankan aspek kognitif dan lembar
eksperimen berjalan lancar dan efektif
observasi untuk keterampilan proses sains
karena siswa telah memahami prosedur
yang menekankan aspek psikomotor dari
eksperimen yang dilakukan. Siswa juga
kelas eksperimen.
laboratorium,
nyata.
siswa
senang saat melakukan eksperimen karena 9
siswa,
studies
dimana
secara
dilihat
aktif
dari proses
disertai
student
pada
media kelas
siswa
terlibat
dalam
proses
hasil
tes
sains
untuk yang
mengadakan tanya jawab kepada siswa
Proses belajar mengajar di kelas dengan
tentang materi yang sudah diajarkan.
perlakuan metode pembelajaran yang
Proses student created case studies tidak
biasa dilakukan guru sehari-hari dalam
diterapkan pada kelas kontrol. Guru hanya
mengajar, yaitu diskusi ceramah dan
menyampaikan
eksperimen
pada
lingkungan
lingkungan.
Pertemuan
X.3
sebagai
kelas
menyampaikan
kontrol
maeri
pencemaran
pertama
materi
guru
eksperimen.
pencemaran
Hasil
materi dengan
pencemaran ceramah
penelitian
dan
menunjukkan
lingkungan dengan ceramah dimana siswa
bahwa
hanya mendengarkan dan ada sebagian
menggunakan
siswa yang mencatat penjelasan guru.
student created case studies disertai media
Pertemuan
gambar
kedua
siswa
melakukan
dalam
pembelajaran metode
dapat
melatih
biologi
pembelajaran siswa
dalam
eksperimen seperti pengaruh detergen
mengembangkan
terhadap
ikan.
sains sehingga hakikat sains sebagai
Perbedaan antara kelas eksperimen dan
proses dan produk dalam pembelajaran
kelas kontrol yaitu dalam pembuatan
biologi dapat terlaksana secara maksimal.
kelangsungan
hidup
keterampilan
proses
hipotesis eksperimen. Langkah-langkah
Hal-hal yang perlu diperhatikan
eksperimen dibuat oleh guru, sedangkan
dalam penerapan metode pembelajaran
kelas
student created case studies antara lain
eksperimen
dari
pembuatan
hipotesis dan langkah-langkah eksperimen
yaitu
siswa
terlibat
menyampaikan
guru
benar-benar
mengetahui
langsung
dalam
langkah-langkah dalam student created
ide-ide.
Proses
case
studies
ini.
Guru
harus
bisa
pembelajaran pada kelas kontrol siswa
mengelola waktu belajar siswa agar sesuai
cenderung
lebih
dengan langkah-langkah student created
kegiatan
case studies dan sesuai dengan banyaknya
hanya
materi yang harus diberikan. Guru harus
mendengarkan saat guru menjelaskan,
dapat mengatur siswa untuk melakukan
sehingga ada sebagian siswa yang tidak
langkah-langkah di dalam student created
konsentrasi
case studies ini dengan baik, serta mampu
pasif
mendominasi pembelajaran.
karena
guru
dalam Aktivitas
pada
siswa
pelajaran,
seperti
mengantuk dan berbicara dengan teman
memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam
sebangku sehingga pembelajaran kurang
kelas dengan baik sehingga hasil yang
efektif. Pada akhir pembelajaran guru
didapatkan khususnya kemampuan 10
Lee, K. (2007). Online collaborative case study learning. Journal of College Reading and Learning, 37(2), 82100.
keterampilan proses sains siswa dapat maksimal. KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
Liu, T. C. (2007). Teaching in a wireless learning environment: A case study. Educational Technology & Society, 10 (1), 107-123.
penelitian
dapat disimpulkan penerapan metode pembelajaran student created case studies disertai
media
gambar
Mary L. A. 2002. Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context University of Jos Plateau State Nigeria. International Journal of Educology, 2002, Vol 16, No 1-11.
berpengaruh
terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran 2011/ 2012. DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. 2009. Teknologi Pembelajara Surakarta: Yuma Pustaka.
Meliza. 2006. Peningkatan Aktivitas dan Pemahaman Konsep Kesetimbangan Kimia dengan Pendekatan Keterampilan Proses Siswa SMA YP Unila Tahun Pelajaran 2005-2006. Unila. Bandar Lampung.
Arsyad. A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Silberman, M. 1996. Active Learning 101 Strategi pembelajaran aktive. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Dewi, S. K. 2010. Penerapan Flip Chart Dalam Pembelajaran Aktif Student Created Case Studies Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.Surakarta: UNS.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, D. 2003. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Susiwi.
Hofstein, A., Shore, R., & Kipnis, M. (2004). Providing high school chemistry students with opportunities to develop learning skills in an inquiry-type laboratory: a Case Study.International Journal of Science Education, 26(1), 47-62. 11
2009. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada “Model Pembelajaran Praktikum D-E-H. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 14 920: 142-117.Rambuda dan Fraser. 2004. Perceptions of teachers of the application of science process skills in the
teaching of Geography in secondary schools in the Free State province. South African Jurnal of Education. Vol 24 (1) 10-17. Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto, S., Ahmad, Y., Suroso A., Yudianto, Rochintaniawati D., Nurjhani, M., dan Subekti, R., 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: UPI & JICA IMSTEP. Sulistyo, E. T. 2011. Media Pendidikan dan Pembelajaran di Kelas. Surakarta: UNS Press. Stake, RE (1995) Seni penelitian studi kasus.Thousand Oaks CA: Sage. Turpin, T. J. (2000). A study of the effects of an integrated, activity-based science curriculum on student achievement, science process skills, and science attitudes. Upon the science process skills of urban elementary students. Journal of Education, 2000, Vol 37(2) 5-16. Wenno, I. H. 2008. Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Kontekstual. Yogyakarta: Inti Media.
12