1 JURNAL PENELITIAN PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI

Download Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa .... layak. Contoh pekerjaan yang tergolong dalam ekonomi mampu/ka...

0 downloads 446 Views 88KB Size
JURNAL PENELITIAN

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KABILA KAB.BONEBOLANGO

Oleh:

IFDIANTO ANGGI NIM. 911 409 116

PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013

Pembimbing 1 : Prof.Dr.Yulianto Kadji,M.Si Pembimbing 2 : Badriyyah Djula, S.Pd, M.Pd

ABSTRAK Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila( Suatu Penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabila Tahun Pelajaran 2012-2013). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara jelas tentang pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila.Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu Pengaruh variabel X (Status Sosial Ekonomi Orang Tua ) dengan variabel Y (motivasi belajar Siswa ), sampel penelitian berjumlah 54 siswa dan teknik analisis data menggunakan uji regresi sederhana.Sebagai

1

kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) berdasarkan perhitungan uji regresi linier sederhana dengan menggunakan persamaan : Ŷ= a + bX sehingga dari hasil perhitungan, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Ŷ= 35,99 + 0,45x. 2) Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi maka dapat disimpulkan bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Status Sosial Ekonomi Orang Tua ), maka akan diikuti oleh perubahan- perubahan rata-rata variabel Y ( Motivasi Belajar Siswa ) sebesar 0,45 unit, 3) dari hasil perhitungan statistik, uji linieritas diperoleh nilai Fhitung =0,78≤ Fdaftar=2,07 pada α =0,05 dengan dk pembilang = 19 dan dk penyebut = 33, dan uji keberartian diperoleh Fhitung =15,25≤ Fdaftar=4,15 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 33. Kata kunci : Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Motivasi Belajar Siswa.

PENDAHULUAN Keberhasilan pendidikan di sekolah bukan hanya merupakan hasil perjuangan guru dan anak sebagai siswa, tetapi keberpihakan orang tua yang memberikan dukungan berupa perhatian, dorongan dan pengawasan kepada anaknya ikut memberikan andil.dengan kata lain, orang tua mempunyai perana besar terhadap keberhasilan yang di capai anak di sekolah, termasuk dalam belajar. Perhatian orang tua pada aktifitas belajar anak dapat memberikan motivasi belajar anak dengan segala yang berhubungan dengannya, dapat memberikan motivasi belajar yang tinggi dan memunculkan simpati anak kepada orang tua yang pada akhirya dapat menumbuhkan kepercayaaan pada diri anak. Perhatian orang tua sesungguhnya merupakan investasi kepada anak dalam meningkatkan motivasi belajarnya, dan membantu memaksimalkan perkembangan kepribadian serta prestasi belajar. Perhatian yang cukup dan perlakuan orang tua yang bijaksana terhadap anak, akan berdampak pada kemampuan pengembangan potensi diri anak yang melahirkan motivasi belajar yang tinggi dan kemampuan berkonsentrasi dalam aktivitas belajarnya yang akhirnya berpengaruh kepada pencapaian prestasi yang maksimal.

2

Motivasi dalam kegiatan belajar dapat di katakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang menimbulkan arah pada kegiatan belajar, Sehingga tujuan yang di kehendaki oleh individu dapat tercapai. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan dapat meluangkan waktu belajar lebih banyak dan lebih tekun dari pada yang kurang memiliki atau sama sekali tidak memiliki motivasi belajar. Salah satu hasil penelitian yang membuktikan tentang peran orang tua sebagai faktor utama dalam meningkatkan motivasi belajar anaknya antara lain penelitian yang di lakukan oleh benjamin bloom ( Reni & Hawadi, 2001:96 ) yang menunjukkan bahwa “dorongan orang tua merupakan hal yang utama di dalam mengarahkan (goal) atau cita-cita anak’’. Oleh karena itu di rangka meningkatkan perannya orang tua hendaknya: 1) mengenali kemampuan anak, jangan menuntut anak melebihi kemampuan, 2) jangan membanding-bandingkan anak dengan kakak atau adiknya, sebab setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda, 3) menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya, 4) membantu anak mengatasi masalahnya, 5) tingkatkan semangat belajar anak , misalnya memberi pujian,pelukan,belaian atau ciuman, 6) jangan mencela anak dengan kata-kata yang menyakitkan, misalnya mencelah dengan kata-kata “bodoh’’,”tolol’’,”otak udang’’, anak yang sering mendapat cap seperti itu pada akhirnya akan mempunyai pandangan bahwa dirinya memang bodoh dan tolol, 7) mendidik adalah tanggung jawab bersama, maksudnya ayah dan ibu mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mendidik anak, 8) senantiasa berdoa agar anak mendapat hasil terbaik. Keadaan yang demikian terjadi di SMP Negeri 1 Kabila, di mana sekolah ini menampung siswa dari berbagai macam latar belakang ekonomi orang tua yang berbeda. Keragaman latar belakang ekonomi orang tua tersebut dapat berpengaruh pula pada kemampuan membiayai kepada anak-anaknya, sehingga status sosial ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan anak.

3

TINJAUAN PUSTAKA Motivasi Belajar siswa 

Pengertian Motivasi

Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak

melakukan

sesuatu,

sehingga

mencapai

hasil

atau

tujuan

tertentu.Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimal, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif. Motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan, sehingga perubaha tinggkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi. Jadi “Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang ada pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatanya” (Nashar, 2004:42). Dalam hubungannya motivasi dengan proses belajar mengajar, menurut Siagian (2005:114) Teori Maslow dapat digunakan sebagai pegangan untuk melihat dan mengerti mengapa: 1) siswa yang lapar,sakit atau kondisi fisiknya tidak baik, tidak memiliki motivasi untuk belajar; 2) siswa lebih senang belajar dalam suasana yang menyenangkan; 3) siswa yang merasa senang, di terimah oleh teman atau kelompoknya akan memiliki motivasi belajar yang lebih dibanding dengan siswa yang di abaikan atau di kucilkan; 4) keinginan siswa untuk mengetahui dan memahami sesuatu tidak selalu sama. Menurut Clayton Alderfer (Nashar, 2004:42) “Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang di dorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik munkin”.  Fungsi Motivasi Dalam Belajar Menurut Sardiman (2008:83) “fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut: 1) mendorong manusia untuk berbuat sebagai penggerak atau

4

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan; 2) menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak di capai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya; 3) menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatanperbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut”. Hamalik ( 2003 : 161 ) juga mengemukakan “tiga fungsi motivasi, yaitu sebagai berikut : 1) mendorong timbulya kelakuan atau sesuatu perbuatan, tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar; 2) motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya menggerakkan perbuatan kearah pencapaian tujuan yang di inginkan; 3) motivasi berfungsi penggerak, motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan’’. Jadi fungsi motivasi secara umum adalah sebagai daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Status Sosial Ekonomi Orang Tua  Kondisi Sosial Ekonomi Menurut Linton (2008:1) bahwa “status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang di miliki seseorang dalam masyarakatnya’’.orang yang memilki status sosial yang tinggi akan di tempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Tingkat ekonomi keluarga tergantung juga dari jenis pekerjaan orang tua dan penghasilan yang di terima oleh keluaraga. Seseorang yang berprofesi sebagai dokter akan memiliki penghasilan yang berbeda dengan seseorang yang sebagai buruh. Hal ini sesuai dengan peryataan yang di kemukakan oleh soelaiman (Linton, 2008:9) yang menyatakan bahwa ``dilihat dari segi ekonomi dalam masyarakat terdapat 3 (tiga) lapisan masyarakat yaitu: 1) lapisan ekonomi mampu/kaya ini mempunyai pendapatan tinggi, sehingga mereka dapat hidup

5

layak. Contoh pekerjaan yang tergolong dalam ekonomi mampu/kaya adalah pejabat pemerintah setempat, pegawai swasta, insiyur dan kelompok profesional lain; 2) lapisan ekonomi menengah, lapisan masyarakat yang tergolong lapiasan ekonomi menengah ini mempunyai pendapatan yang di katakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh pekerjaan yang tergolong ekonomi menengah adalah pedagang dan pegawai negeri; 3) lapisan ekonomi miskin, lapisan masyarakat yang tergolong lapisan ekonomi miskin ini memilki pendapatan yang minim. Contoh pekerjaan yang tergolong ekonomi miskin ini adalah buruh petani, buruh bangunan, buruh pabrik dan buruh-buruh yang sejenis yang tidak tetap’’. Oleh karena itu semakin tinggi kehidupan ekonomi orang tua, maka semakin tinggi pula status sosialnya dalam masyarakat. Gerungan (2004:182) menyatakan bahwa ``keadaan sosial ekonomi keluarga tentulah mempunyai peranan terhadap perkembangan anak apabila kita pikirkan bahwa keadaan perekonomian yang cukup, lingkungan material yang di hadapi dalam keluarganya lebih luas, ia dapat lebih luas memperkembangkan bermacammacam kecakapan yang tidak di dapat apabila tidak adanya prasarananya’’.

METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pola deskriptif korelasional yakni pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kabila. populasi yang diteliti dalam penilitian adalah keseluruhan aspek yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dilihat dari status sosial ekonomi orang tua. Anggota populasi diambil dari seluruh siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 9 kelas yang berjumlah 270 orang. Menurut Sugiyono ( 2009 : 81 ) sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan sampel ditentukan sebesar 20% dari jumlah populasi,karena jumlah populasinya lebih dari 100,( Arikunto, 2006 : 12 ). Agar diperoleh sampel yang reprensentatif, maka teknik 6

sampling yang digunakan adalah Proportional Random Sampling, dimana sampel ditarik dari populasi yang telah dikelompokkan dengan jumlah seimbang atau Proportional. Teknik ini diambil karena populasi sudah dikelompokkan kedalam kelas-kelas sesuai dengan porsinya, ( Arikunto,2006 : 12 ). Banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 54 siswa, yaitu diambil 20% untuk masing-masing kelas. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam membahas penelitian ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.

Observasi

b. Angket c. Wawancara d. Dokumentasi

TUJUAN PENULISAN Sehubungan dengan permasalahan yang akan di bahas, tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila.

HASIL DAN PEMBAHASAN  Hasil Uji Reliabilitas variabel X Dari hasil perhitungan diperoleh harga jumlah varians butir αt2=18,29 harga varians total yang diperoleh adalah αt2=71,97 dengan demikian diperoleh rhitung = 0,80. Harga ini bila di bandingkan denga rdaftar product moment dengan taraf kepercayaan αt=0,05 yakni rdaftar = 0,266. Dari hasil tersebut ternyata rhitung > rdaftar, dengan demikian instrument penelitian variabel X dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrument pengumpulan data.  Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Dari hasil perhitungan diperoleh harga jumlah varians butir αt2=13,79 harga varians total yang diperoleh adalah αt2= 63,95 dengan demikian diperoleh rhitung = 0,83. Harga ini bila di bandingkan denga rdaftar product moment dengan

7

taraf kepercayaan αt=0,05 yakni rdaftar = 0,266. Dari hasil tersebut ternyata rhitung > rdaftar, dengan demikian instrument penelitian variabel Y dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrument pengumpulan data.  Deskripsi Data Status Sosial Ekonomi Orang Tua ( Variabel X ) Berdasarkan data hasil yang diperoleh melalui penyebaran angket, dapat diketahui bahwa pengaruh status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa yang diperoleh dari setiap jawaban setiap siswa yang menjadi sampel penelitian. Dari hasil penyebaran angket pada responden di SMP Negeri 1 Kabila yang berjumlah 270 orang, bahwa pemberian skor dan penilaian data penelitian diperoleh data terbesar 75,data terkecil 37, sehingga rentang data (R) 38, banyaknya kelas (K) 7, dan panjang kelas (P) 6.

 Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y) Motivasi belajar siswa sebagai Variabel Y mempunyai skor yang sesuai dengan data yang di kumpulkan dari hasil penyebaran angket kepada responden yang ada pada Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila menunjukkan bahwa pada pembagian skor serta penilain data di peroleh data terbesar 75 dan data terkecil 44,sehingga rentang datanya (R) 31, banyaknya kelas (K) 7, dan panjang kelas (P) Pembahasan Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya dengan hipotesis penelitian “Pengaruh Positif Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kabila”. Dalam penelitian ini digunakan uji chi-kuadrat untuk uji normalitas data.dari hasil hitung,diperoleh X2

hitung

lebih kecil dari pada X2daftar sehingga dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa benar-benar berdistribusi normal. Dengan demikian

8

populasi atau data kedua variabel penelitian adalah berdistribusi normal. Maka uji yang digunakan selanjutnya adalah uji regresi dan korelasi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa Kelas VII SMP Negeri Kabila. Dari hasil perhitungan statistik, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang kuat terhadap status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa Kelas VII SMP Negeri Kabila.berdasarkan prosedur perhitungan secara statistik yang diawali dengan uji validitas dan memiliki reliabilitas yang tinggi ( layak untuk di uji) selanjutnya dilakukan normalitas data yang menunjukkan data yang di peroleh melalui penyebaran angket berdistribusi normal baik variabel X maupun variabel Y.

SIMPULAN DAN SARAN  Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara “Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila”.Sehingga di dalam penelitian ini kasus- kasus yang berkaitan dengan proses pemecahan masalah dapat diketahui dari status sosial ekonomi orang Tua di dalam memberikan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kabila .  Saran 1. Bagi orang tua yang status sosial ekonominya kurang mampu atau rendah diharapkan agar selalu berupaya untuk mencari solusi positif terhadap motivasi belajar anaknya.sehinga apa yang menjadi harapan orang tua dan anaknya dapat tercapai dengan baik. 2. Bagi siswa yang sedang dalam masa pendidikan disekolah agar dapat semangat didalam mengikuti pelajaran dan tetap selalu berpedoman untuk masa depan agar lebih baik sehinga dapat membagakan orang tua di kemudian hari.

9

3. Bagi kepala sekolah dan guru kiranya dapat lebih memperhatikan kelangsungan pendidikan bagi siswa yang memiliki status sosial ekonomi kurang orang tua kurang mampu atau lemah, baik dengan memberikan beasiswa bagi yang berprestasi atau beasiswa kurang mampu dan memberikan motivasi bagi mereka yang memiliki masalah dalam pendidikan sehingga kebutuhan dasar dan moral siswa dapat terlaksana sesuai harapan orang tua,siswa,kepala sekolah dan guru.

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Linton, Ralph. 2008. Status Sosial Dan Kelas Sosial-Stratifikasi/Diferensiasi Dalam Masyarakat. Online: http://organisasi.org/arti-defenisi-pengertianstatus- sosial-kelas-sosial-stratifikasi-diferensiasi-dalam-masyarakat. di akses 28 desember 2012. Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press Oemar Hamalik, et al. 2000.Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Komputer, ( Terjemahan ). Bandung: Jur.KURTEK. Reni, Akbar & Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta :Grasindo Sardiman, 2001. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajawali pers. Siagian, P. Sondang. 2005. Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: Rineke Cipta Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi.Alfabeta, Bandung, 2004. Metode Penelitian Kualitatif.Alfabeta, Bandung, 2005 Yunus,Hamzah.2007 .Statistika Ekonomi Gorontalo. Gorontalo: UNG

10