1.
12. ISK (Infeksi Saluran Kemih) UTI (Urinary Tract Infection) Prof. Rafita Ramayati, SpA(K). dr. Oke Rina Ramayani SpA dan Rusdidjas Bgn Ilmu Kes Anak FKFK-USU / RSHAM Medam
2. URINE YANG NORMAL = STERIL DEFINISI ISK: BILA KULTUR URINE [pagi, bangun tidur, mid-stream, botol steril, orificium urethra, dibilas dgn air dan sabun berulang, ADA “SIGNIFICANT BACTERIURIA” SBU = BILA DITEMUKAN PER ML URINE YANG
≥ 100.000 KOLONI DIKULTUR
KUMAN ETIOLOGI: E. COLI (TERBANYAK) PROTEUS SP. KLEBSIELLA SP. PSEUDOMONAS SP. COCCUS (STAPH/ STREPTO) VIRUS, DLL
3.
4.
ISK simplex, ISK tanpa komplikasi ISK komplex, ISK dgn komplikasi
SIMPTOMATOLOGI ISK BERGANTUNG PADA: • UMUR, SEX • KOMPLIKASI • LOKALISASI INFEKSI: - LOWER - UPPER • LAMA INFEKSI
5.
GEJALA KLINIS: SIMPTOMATIC BACTERIURIA - (ADA GEJALA) ASYMPTOMATIC BACTERIURIA (COVERT BACTERIURIA) = ADA SBU -TANPA GEJALA KLINIS
6.
ANAK BESAR: DYSURIA POLAKISURIA ENURESIS URINE KERUH LOIN PAIN (SAKIT ARI-ARI)
7.
INFANT/ BAYI: GEJALA NONSPESIFIK !! BISA: FAILURE TO THRIVE FEEDING PROBLEMS JAUNDICE F.U.O CONVULSION DIARE VOMITING
8.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL URINE: 1. URIN PAGI PORSI TENGAH (MID STREAM URINE) 2. CATHETER URINE 3. SUPRA PUBIC BLADDER PUNCTURE 4. PLASTIC BAG COLLECTION (UROGARD)
9.
SEBELUM URIN SAMPLE DIAMBIL: ORIFICIUM URETHRA EXT. DAN SEKITARNYA DICUCI DENGAN AIR DAN SABUN BERULANG KEMUDIAN DIKERINGKAN UNTUK KULTUR URIN: SESUDAH PENGAMBILAN 1515-20 MENIT HARUS SUDAH DITANAM ! IDENTIFIKASI DAN SENSITIVITY TEST
10.
UPPER UTI: SIMPTOMATOLOGI: 1. PANAS , MENGGIGIL 2. MUNTAH ± , MENRET ± 3. SAKIT PINGGANG (COSTOVERTEBRAL PAIN) 4. BAKTERIA INVASIF (DLM: GINJAL, PYELUM, URETER) 5. FS GINJAL TERGANGGU 6. BSR , CRP
11.
12. Pada anak usia 2 bulan – 2 tahun, dengan demam yang tidak diketahui penyebabnya ( unexplained fever ) fokal infeksi tdk tampak, anak terlihat ‘toxcic’,(muntah2, lidah kotor,anorexia) dianggap ada ISK.(strength ISK.(strength of evidence: strong). strong ). (AAP, Committee of Infection) Prevalensi ISK pada kelompok ini, wanita 8.1%. pada anak pria 1.9% (1 thn – 2 thn); pada anak yang tidak di khitan (circumsisi) 55-20 kali lebih banyak. Insidens VUR lebih banyak pada anak kelompok ini. dan seviritynya lebih parah seperti (intrarenal reflux). reflux).
BAKTERI YG MASUK GINJAL DAN 13. MERUSAK JARINGAN AKAN DIBUNGKUS OLEH ANATIBODIES
7. ABAB-COATED BACTERIA DAPAT DITEMUDITEMU- KAN DI URIN (Mikroskop Imunofluorescensi) 8. ENZIM DARI JARINGAN YG RUSAK (LDH, ISOENZIM IV/V) MENINGKAT 9. CONCENTRATING CAPACITY
10. KULTUR URIN (+), DARI: - BLADDER WASH OUT TECHNIK. - URETER CATHETERIZATION
KOMPLIKASI LOWER UTI:
14.
INFEKSI BLASS EDEMA MUKOSA KONTRAKSI: PECAH HEMATURIA (GROSS) INF. SIKATRIKS MERUSAK VALVE REFLUKS REFLUKS,, URIN NAIK KE URETER PYELUM GINJAL UPPER UTI SIKATRIKS PD MUKOSA BLASS TIMBUL LIPATAN MUKOSA DEKAT URETHRA: POSTERIOR URETHRAL VALVE RETENTIO URINE INF INF POLAKISURIA / DYSURIA ENURESIS LINGK.SETAN (NGOMPOL): - DIURNAL - NOCTURNAL INF INF DYSURIA RESIDU URIN DI INFEKSI SAL. K. BLASS. INF RESIDU STASIS BATU (UROLITHIASIS) URIN STASIS.
UROLITIASIS
REFLUX VESICOURETERIC 15. (VUR). VUR tinbul ok kerusakan klep vesico-ureteric
Ureter masuk ke dinding blass dari belakang atas menembus lap. 16. otot blass dan lap. mukosa blass dan keluar didepan bawah didalam vesica urinaria (blass)
GRADASI VUR
Gradasi RVU;
17.
grade I - V 8.
AKIBAT REFLUX, PYELONEFRITIS, DLL
BEBERAPA TYPE PARUT GINJAL (RENAL SCARRING) A. Mild B. Severe C. ‘Back Pressure’ D. End-stage
18.
DIAGNOSE CEPAT (DI PRAKTEK): 1. Lab stick (nitrat nitrit) atau (triphenyl tetrazolium berobah warna triphenyl formazan) hijau coklat 2. Dipstick urine culture Pd objek glas, ada media kultur diatasnyar, direndam 24-36 jam dlm urin, masukkan dlm lemari pengeraman priksa ada bakteri.
19.
20. Bila didaerah terpencil fasilitas terbatas, utk mengetahui ada bakteria dlm urin, bisa dilakukan sbb: Ambil satu sangkelit (Ose) urin pagi (tanpa sentrifuger, keringkan diatas glas objek dan warnai dgn pengecetan Gram. Bila ditemukan 1 atau lebih bakteri Gram negatif, artinya 97% dlm urin tsb ada bakteria..
INTERPRETASI HASIL KULTUR URIN: BILA JUMLAH KOLONI/ ML URIN: <10.000
:
DIANGGAP KONTAMINASI
10.000-100.000 : SANGSI / PERLU DIULANG 10.000≥ 100.000 : SIGNIFICANTBACTERIURIA (JELAS UTI)
21.
1
ISK / UTI : Upper dan Lower
22.
Upper UTI = Pielonefritis 2 Batas Upper – Lower adalah Vesicoureteric valve
3
4
Lower UTI = Cystitis
KOMPLIKASI UPPER UTI: • BANYAK NEFRON RUSAK GGN FS GINJAL • PENIMBUNAN HASIL METABOLISME: KREATININ SERUM , BUN , KALIUM DRH • GAGAL GINJAL AKUT • GAGAL GINJAL KRONIK • RUSAK NEFRON RUSAK JG CELL RENIN HIPERTENSI • PARUT GINJAL: GINJAL MENGECIL / KISUT = “SHRINKAGE KIDNEY” = “SCHROMPEL NIER”
23.
PENGOBATAN ISK / UTI • UPPER UTI:
24.
CEGAH KERUSAKAN LANJUT ! BERI KOMBINASI AMPISILIN DAN GENTAMISIN ATAU SEFOTAKSIM (IV)[Perlu ajustment dose / interval] Rocephin* (dual action)(ceftriaxone) • LOWER UTI: BERI UNTUK 77-10 HARI MENCEGAH RECURRENT RECURRENT BISA TIMBUL OK: - RELAPS: TIMBUL INF LAGI DALAM 2 MINGGU PASCA--TERAPI OK KEGAGALAN OBAT PASCA - REINFECTION: OK HOST FACTOR
RECURRENT INFECTION RECURRENT INFECT. BIASA TIMBUL DLM 6 BULAN SESUDAH INFEKSI PRIMER PERLU KULTUR ULANG: A. 48 JAM B. 22-3 HARI C. TIAP BULAN SELAMA 3 BULAN KMD D. TIAP BULAN SELAMA 9 BULAN KMD RECURRENT INFECT. PERLU ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
25.
26. NAMA OBAT
KOTRIMOKSAZOL (SULFOM + TRIMETR) AMPISILIN AMOKSISILIN NITROFURANTOIN ASAM NALIDIKSAT GENTAMISIN SEFOTAKSIM
DOSIS (MG/KG/HARI)
PEMBERIAN
40 / 8 50-100 30-50 5-7 50 5 100
BID QID TID QID QID BID TID
PROGNOSIS ISK / UTI
27.
CEPAT/ LAMBATNYA PENGOBATAN SENSITIVITAS MIKROBA, PSEUDOMONAS SP. : RESISTEN ADA TIDAKNYA KOMPLIKASI ADA TIDAKNYA KELAINAN STRUKTURAL
28.
TKS