2016

materi: (kimia dasar dan kimia fisik) persaman reaksi sederhana dan termokimia Soal ini muncul di UN Kimia tahun 2015, namun yang ditanyakan adalah ha...

84 downloads 887 Views 2MB Size
PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL KIMIA 2015/2016

DISUSUN OLEH —Amaldo Firjarahadi Tane—

1

1.

 MATERI: (KIMIA DASAR) SISTEM PERIODIK UNSUR  Untuk soal ini, disarankan jangan mengingat nomor atom setiap unsur. Untuk memudahkannya, dimulai dari huruf P pada soal sebagai nomor satu (1), lalu ke kanan nomor 2, dan nomor 3 berada di bawah huruf P, dan seterusnya. Yuk periksa satu per satu obseinnya, dan tabel ini adalah jawaban yang benar. Unsur Konfigurasi elektron Nomor atom P 1s1 1 2 R [He] 2s 4 2 1 T [He] 2s 2p 5 U [He] 2s2 2p3 7 2 5 X [He] 2s 2p 9 JAWABAN: E 2.

 MATERI: (KIMIA ANORGANIK) KIMIA UNSUR  Unsur yang tertera pada soal adalah 3Q, 11R, 19T yaitu unsur yang berada pada golongan IA karena elektron valensinya satu (1) semua:  3Q = 2 1  11R = 2 8 1  19T = 2 8 8 1 2

 Yang ditanyakan adalah energi ionisasi. Seperti yang diketahui, energi ionisasi meningkat dari kiri ke kanan (untuk seperiode), tetapi berkurang dari atas ke bawah (untuk segolongan). Karena unsur-unsur yang diketahui adalah segolongan, berarti grafiknya semakin menurun dari Q hingga T. JAWABAN: D 3.

 MATERI: (KIMIA DASAR) IKATAN KIMIA  Kaidah oktet adalah kaidah di mana senyawa kimia yang berikatan mampu mempunyai elektron berjumlah 8, baik atom pusat atau atom ujung. Kaidah duplet adalah kaidah di mana senyawa kimia yang berikatan mampu mempunyai elektron berjumlah 2, baik atom pusat atau atom ujung.  Nah, pada nomor 5 terlihat atom Cl (atom ujung) sudah mempunyai 8 elektron, tetapi atom B (atom pusat) hanya mempunyai 6 elektron, berarti tidak oktet. JAWABAN: E 4.

 MATERI: (KIMIA DASAR) IKATAN KIMIA  Senyawa yang bersifat paling polar adalah senyawa yang mempunyai harga perbedaan keelektronegatifan paling tinggi antara unsur yang satu dengan yang lain. Yuk, periksa perbedaan keelektronegatifannya:  AQ = 4,0-2,1 = 1.9  AR = 3,5-2,1 = 1,4  QT = 4,0-3,0 = 1  RT = 3,5-3,0 = 0,5  TX = 3,0-2,8 = 0,2 JAWABAN: A

3

5.

 MATERI: (KIMIA DASAR) IKATAN KIMIA

JAWABAN: C

4

6.

 MATERI: (KIMIA FISIK) BENTUK MOLEKUL  Untuk memperoleh bentuk molekul, periksa rumus molekul kimianya. Pertama, periksa berapa muatan atom X dan Y.  15X = 2 8 5 = X3 9Y = 2 7 = YSo, senyawa yang terbentuk adalah XY3  Lalu, gambarkan struktur lewisnya (lihat gambar) dengan gambar tanda silang (unsur Y) dan tanda titik (unsur X) adalah elektron valensi tiap unsur.

 Rumus tipe molekul adalah AXmEn (m = PEI ; n = PEB). Terlihat bahwa PEI sebanyak 3, sedangkan PEB sebanyak 1. Jadi, rumusnya adalah AX3E atau piramida segitiga JAWABAN: C 7.

5

 MATERI: (KIMIA DASAR) TATA NAMA SENYAWA RUMUS KIMIA RUMUS KIMIA NAMA SENYAWA YANG BENAR YANG SALAH BENAR Na2CO3 NaCO3 Natrium karbonat Mg3(PO4)2 MgPO4 Magnesium fosfat Al2(SO4)3 Aluminium sulfat Ba(NO3)2 Barium nitrat (CH3COO)2Ca CH3COOCa Kalsium asetat

YANG

JAWABAN: C 8.

 MATERI: (KIMIA DASAR) PENGENALAN KIMIA  Produk adalah hasil dari reaksi kimia (berada di sebelah kanan), sedangkan reaktan adalah awal dari hasil reaksi kimia (berada di sebelah kiri).  Padat dilambangkan dengan huruf (s), cair dilambangkan dengan (l), gas dilambangkan (g), dan larutan dilambangkan (aq) JAWABAN: A 9.

 MATERI: (KIMIA DASAR) HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA  Hukum-hukum dasar kimia meliputi hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum GayLussac, hukum Dalton, dan hukum Avogadro. Nah, di dalam soal, ada kata kuncinya yaitu “ruangan tertutup”. Kata kunci ini sesuai dengan konsep pada hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) yang bunyinya: “massa total zat sesudah reaksi kimia sama dengan massa total zat sebelum reaksi.” Artinya: 2S(s) + 2O2 (g)  2SO2 (g) 32 gram 32 gram = 64 gram Lho, kok 64 gram? Gini bro, dalam ruangan tertutup (ambil contoh dalam gelas yang ditutup) massa hasil dan sebelum pasti sama, dan gas yang terdapat dalam reaksi (di soal adalah gas oksigen) tetap berada dalam botol. JAWABAN: E

6

10.

 MATERI: (KIMIA ELEKTROLIT No. Jenis larutan 1.

Elektrolit kuat

2.

Elektrolit lemah

3.

Non elektrolit

ANALISIS) Lampu Menyala

LARUTAN

ELEKTROLIT-NON

Elektroda

Derajat ionisasi 1

Banyak gelembung Menyala/padam Sedikit 0<α<1 gelembung/tidak ada Padam Tidak ada 0 gelembung

JAWABAN: D 11.

 MATERI: (KIMIA ANALISIS) PENGUKURAN pH ASAM-BASA  Pengukuran pH yang tertera pada soal adalah pengukuran pH asam lemah diprotik, yang dikenal ciri-cirinya memiliki nilai tetapan asam (Ka) sebanyak 2 buah. Untuk mengukur pH seperti ini bisa dilakukan dua cara: a. Menggunakan langsung Ka1 karena nilai Ka2 sangatlah kecil [H+] = √Ka1 . [H2C2O4] = √5,6 x 10-2 x 0,1 M = √56 x 10-4 = 10-2 x √56 pH = -log[H+] = 2 – log √56 = 1,1 b. Menggunakan kedua Ka namun harus mengetahui nilai logaritmanya dan hasilnya dibulatkan  Nilai [H+] pada Ka1 adalah 10-2 x √56  Nilai [H+] pada Ka2 adalah: 7



[H+] = √Ka2 . [H2C2O4] = √5,4 x 10-5 x 0,1 M = √5,4 x 10-6 = 10-3 x √5,4 Jumlahkan kedua nilai konsentrasi [H+] [H+] = (10-2 x √56) + (10-3 x √5,4) = (0,07) + (0,002) = 0,072 = 7,73 x 10-2 pH = 2 – log 7,2 = 1,1 JAWABAN: A

12.

 MATERI: (KIMIA ANALISIS) TITRASI ASAM-BASA  Nah, di gambar tersebut kita bisa mengalisis manakah yang titran dan titrat (analit).  Titran adalah senyawa yang menitrasi dan berada di biuret (yaitu KOH).  Titrat adalah senyawa yang dititrasi dan berada di labu erlenmeyer (yaitu HCl) Yah, soal ini salah ketik, seharusnya larutan HCl dititrasi dengan larutan KOH.  NaOH = HCl V1 . M1 . valensi basa = V2 . M2 . valensi asam 25 mL . M1 . 1 = 25 mL . 0,2 . 1 M1 = 0,2 molar M = g . 1000 Mr . V 0,2 = g . 1000 . 56 . 25 mL g = 0,28 gram JAWABAN: B

8

13.

 MATERI: (KIMIA DASAR) HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA  Di soal, dikatakan bahwa tercantum hukum Gay-Lussac (hukum perbandingan volume), yang berbunyi: “perbandingan volume-volume pada tekanan yang sama berbanding lurus terhadap koefisien yang bereaksi.” So, persamaan reaksi pada soal kita setarakan sehingga: 2SO2 (g) + O2 (g)  2SO3 (g) Lho, gak ada di obsein?! Oh, berarti soal ini meminta kita perbandingan volumenya yang tidak dikecilkan. Coba deh kalikan 15 seluruhnya, jadi hasilnya: 30SO2 (g) + 15O2 (g)  30SO3 (g) 30 mL

15 mL

30 mL

JAWABAN: D 14.

 MATERI: (KIMIA ANALISIS) LARUTAN PENYANGGA  Cairan intrasel dipegang oleh penyangga fosfat, yaitu nomor 1 dan 3. Sementara cairan ekstrasel dipegang oleh penyangga karbonat yaitu nomor 4 dan 5 JAWABAN: B

15.

9

 MATERI: (KIMIA ANALISIS) PENGUKURAN pH HIDROLISIS  Di soal sudah diberi kode “garam yang terhidrolisis sebagian”, artinya soal ini menghitung pH hidrolisis garam. Nah, karena untuk menentukan pakai rumus yang mana, ingat saja kalau hidrolisis pakailah rumus yang spesinya yang kuat. Di soal, yang kuat adalah basa kuat, so pakai rumus [OH-]. Ingat kembali ya rumusnya! Yuk hitung pH dari percobaan 1 hingga 3: a. pH percobaan 1  n CH3COOH = n NaOH = 0,05 L x 0,1 M = 5 x 10-3 mol  [CH3COONa] = [CH3COO-] = 5 x 10-3 mol = 0,05 molar 0,05 L + 0,05 L  [OH-] = √ Kw . [CH3COO-] / Ka = √ 10-14 . 0,05 / 10-5 = 10-5,5 . √5 pOH = 5,5 – log √5 pH = 8,5 + log √5 b. pH percobaan 2  n CH3COOH = n NaOH = 0,05 L x 0,2 M = 0,01 mol  [CH3COONa] = [CH3COO-] = 0,01 mol = 0,1 molar 0,05 L + 0,05 L  [OH-] = √ Kw . [CH3COO-] / Ka = √ 10-14 . 0,1 / 10-5 = 10-5 pOH = 5 pH = 9 c. pH percobaan 3  n CH3COOH = n NaOH = 0,1 L x 0,4 M = 0,04 mol  [CH3COONa] = [CH3COO-] = 0,04 mol = 0,4 molar 0,05 L + 0,05 L  [OH-] = √ Kw . [CH3COO-] / Ka = √ 10-14 . 0,4 / 10-5 = 2 x 10-5 pOH = 5 – log 2 pH = 9 + log 2 JAWABAN: E

16.

 MATERI: (KIMIA ANALISIS) REAKSI PENGENDAPAN Ksp  Data Ksp pada soal adalah sebagai membuktikan apakah CaCO3 benar mengendap, dan pasti iya. Untuk mencari massa endapannya, reaksikan CaCl2 dan Na2CO3!

10

m b s

CaCl2 0,005 mol -0,005 mol -

+

Na2CO3 0,005 mol -0,005 mol -



CaCO3 + +0,005 mol 0,005 mol

2NaCl +0,01 mol 0,01 mol

Tercatat bahwa mol endapan CaCO3 sebesar 0,005 mol. Jadi, cari massa endapannya menggunakan rumus mol: n = g/Mr g = 0,005 mol x 100 g/mol = 0,5 gram JAWABAN: B 17.

 MATERI: (KIMIA FISIK) REDOKS  Di soal ini diujikan tata nama senyawa serta bilangan oksidasi dari unsur-unsur yang ditanya, yaitu:  Amonia = NH3  Dinitrogen trioksida = N2O3  Barium nitrida = BaN  Amonia, NH3, adalah senyawa kovalen atau senyawa nonlogam berikatan dengan nonlogam. Nah, biloks H pada senyawa kovalen adalah +1, tetapi jika senyawa ion adalah -1.  Pada N2O3, biloks oksigennya adalah -2  Pada barium nitrida, BaN, biloks barium adalah stabil yaitu +2 karena berada di golongan IIA. Biloks yang stabil seperti golongan IA, IIA, IIIA, VIIA. JAWABAN: E 18.

 MATERI: (KIMIA FISIK) GAYA ANTARMOLEKUL  Gaya London (gaya dispersi atau gaya dipol sesaat) adalah gaya antarmolekul nonpolar (tidak ada PEB). Pada gaya london tidak terdapat kutub positif atau kutub negatif, jadi muatan tersebar merata (stabil). So, gaya London terdapat pada nomor 1, 2, dan 5. Nomor 3 dan 4 bersifat nonpolar juga tetapi dikukuhkan oleh ikatan hidrogen, bukan gaya London (gaya London masuk ke gaya Van der Waals) JAWABAN: A 11

19.

 MATERI: (KIMIA FISIK) ELEKTROKIMIA  Soal ini masuk ke perhitungan hukum Faraday pada sel elektrolisis. Soal ini cukup mudah karena tinggal masukkan ke rumus saja, tetapi hitung-hitungannya luar biasa tinggi dan berkoma. Reaksi ionisasi selnya: CuSO4  Cu2+ + SO42(kation) (anion) W = e . i . t  e = Ar kation (+) = 63,5 = 31,75 96.500 muatan kation 2 12,7 = 31,75 . 9,65 . t 96.500 t = 4.000 detik JAWABAN: E 20.

 MATERI: (KIMIA DASAR DAN KIMIA FISIK) PERSAMAN REAKSI SEDERHANA DAN TERMOKIMIA  Soal ini muncul di UN Kimia tahun 2015, namun yang ditanyakan adalah harga entalpi reaksinya saja, persamaannya tidak diikutkan. Nah, untuk persamaan setaranya pada reaksi adalah HNO3 (aq) + KOH (aq)  KNO3 (aq) + H2O (l)  Untuk mencari harga ΔH reaksi sebagai berikut. a. Mencari mol larutan reaktan dan massa air  n HNO3 = n KOH = 0,1 L x 1 M = 0,1 mol  Volume H2O total = Volume HNO3 + volume KOH = 100 mL + 100 mL = 200 mL  Massa air ρ=m V m = 1 gram/mL x 200 mL = 200 gram air b. Mencari harga kalor (Q) dan ΔH  Q = massa air . c . ΔT = 200 gram . 4,2 J/g K . 6°C = 5040 J 12



= 5,04 kJ ΔH = -Q . Mol larutan = -5,04 kJ 0,1 mol = -50,4 kJ/mol (ΔH bertanda negatif karena terjadi kenaikan suhu di soal)

JAWABAN: C 21.

 MATERI: (KIMIA ORGANIK) SENYAWA TURUNAN ALKANA  Isomer fungsi adalah isomer yang memiliki rumus fungsi sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Di dalam soal, gugus fungsinya adalah —OH (alkohol), yang berisomer fungsi dengan gugus fungsi —O— (eter). Nama senyawa turunan alkana eter selalu ada kata “oksi”-nya, so obsein B dan C menjadi pilihan. Rumus struktur senyawa di soal memiliki rumus C4H10O, jadi jawaban pada soal ini harus memiliki rumus yang sama. Yuk periksa struktur dan rumus dari obsein B dan C.  Obsein B = metoksi etana CH3—CH2—O—CH3 (C3H8O)  Obsein C = etoksi etana CH3—CH2—O—C2H5 (C4H10O) JAWABAN: C 22.

 MATERI: (KIMIA FISIK) TERMOKIMIA  Di soal ini dipakai 2 konsep dasar dalam termokimia, yaitu hukum Hess dan energi ikatan rata-rata. Untuk mendapatkan energi ikatan rata-rata O—H, kita lihat dulu pengertian energi ikatan rata-rata: “energi rata-rata yang diperlukan untuk memutus sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atomnya.” So, syarat energi ikatan rata-rata harus berupa molekul, bukanlah suatu unsur (ex = C, Ca, Mg, Al, dsb) 13

 Ikuti langkah di bawah ini: a. Hukum Hess (warna hijau adalah yang dicoret) 1) 2H2O(g)  2H2 (g) + O2 (g) ΔH = +484 kJ 2) [H2 (g)  2H (g) ΔH = +436 kJ ] x 2 3) O2 (g)  2O (g) ΔH = +500 kJ 4) 2H2O(g)  4H(g) + O(g) ΔH = +1856 kJ (hasil reaksi) b. Mencari energi ikatan rata-rata O—H  2H2O(g)  4H(g) + O(g) ΔH = +1856 kJ [Energi ikatan rata-rata kiri] – [Energi ikatan rata-rata kanan] = ΔH {2[2(O—H)]} – {0 – 0} = +1856 kJ 4(O—H) = +1856 kJ O—H = +464 kJ JAWABAN: C 23.

 MATERI: (KIMIA FISIK) LAJU REAKSI  Soal ini berkaitan dengan laporan yang sering ditemukan dalam biologi. Hebat, kan?  Variabel bebas (variabel manipulasi): variabel yang sengaja diubah-ubah untuk memperoleh hubungan satu besaran dengan yang lain. (ex: suhu, konsentrasi)  Variabel terkontrol: variabel yang dipertahankan atau tidak diubah-ubah (ex: luas permukaan)  Variabel terikat (variabel respons): variabel yang berubah karena adanya perubahan variabel bebas (ex: laju reaksi) JAWABAN: A 24.

 MATERI: (KIMIA FISIK) LAJU REAKSI  Cantumkan x sebagai orde reaksi [N2O4], sedangkan y sebagai orde reaksi [O2].

14

a. Mencari nilai x

b. Mencari nilai y

c. v = k [N2O4]x [O2]y = k [N2O4] JAWABAN: E

25.

 MATERI: (KIMIA FISIK) KESETIMBANGAN KIMIA  Kesetimbangan dipengaruhi beberapa hal, salah satunya penambahan konsentrasi. Di soal, ditambahkan ion Fe3+, artinya konsentrasi ion tersebut ditambah di sebelah reaktan (kiri). Dalam pengaruh konsentrasi dalam bentuk ion, ada syaratnya: a. Jika konsentrasi ditambah, maka kesetimbangan bergeser ke arah yang tidak ditambah, warna semakin gelap pada bagian yang tidak ditambah b. Jika konsentrasi dikurangi, maka kesetimbangan bergeser ke arah yang dikurangi, warna semakin gelap pada bagian yang dikurangi c. Jika konsentrasi selain ion-ion pada reaksi ditambah, maka jika:  Jika ion berupa kation, maka bereaksi ke ion anion pada reaksi  Jika ion berupa anion, maka bereaksi ke ion kation pada reaksi 3+  Ion Fe ditambah, maka kesetimbangan bergeser ke kanan dan warna merah darah semakin gelap atau bertambah merah. JAWABAN: A

15

26.

 MATERI: (KIMIA FISIK) KESETIMBANGAN KIMIA  Dalam persamaan kesetimbangan, baik Kc maupun Kp, selalu produk per reaktan, dengan syarat dalam wujud gas (g) atau larutan (aq). Nah, sudah terlihat toh jawabannya. JAWABAN: B

27.

 MATERI: (KIMIA ORGANIK) POLIMER

16

No. 1.

Polimer Polistirena

Struktur

Kegunaan Genting, cangkir, mangkuk, mainan anak-anak, kabin pada radio, tv, dan tape

2.

Polietena

Ember, botol plastik, mainan, panci, pelapis kawat dan kabel

3.

Polipropilena

Karung, tali, dan botol minuman

4.

Nilon

Jas hujan, parasut, tali, jala, dan tenda

JAWABAN: A 28.

 MATERI: (KIMIA FISIK) SIFAT KOLIGATIF LARUTAN  1) Penyerapan air oleh akar tanaman = tekanan osmotik 2) Penambahan garam dalam pembuatan es putar = penurunan titik beku 3) Penambahan garam untuk mencairkan salju = penurunan titik beku 4) Penggunaan garam untuk membunuh lintah = tekanan osmotik 5) Menambahkan etilen glikol pada radiator mobil = kenaikan titik didih JAWABAN: B

17

29.

 MATERI: (KIMIA FISIK) SIFAT KOLIGATIF LARUTAN  Untuk memudah menghapal soal-soal seperti ini, begini (tabel ini menunjukkan seluruhnya dalam keadaan yang paling besar) No. Subjek Keadaan dalam Hal yang yang paling besar menentukan 1. Titik didih ↑ 2.

Titik beku

↓ Molal x i

3.

Tekanan osmotik



4.

Penurunan tekanan uap



(i = faktor van hoof)

 Cara membacanya: “Titik didih paling besar jika molal dikali i hasilnya yang tinggi,” atau “penurunan tekanan uap paling besar jika molal dikali i haslinya yang rendah.” JAWABAN: A 30.

 MATERI: (KIMIA FISIK) REDOKS  Reduktor adalah senyawa yang mengalami oksidasi, sementara hasil reduksi adalah hasil dari penurunan biloks yang terletak di produk. Berikut nilai-nilai biloks reaksi: Zn + 2NH4+ + 2MnO2  Mn2O3 + Zn2+ + 2NH3 + H2O (0) (-3) (+1) (+4) (-2) (+3) (+2) (-3) (+1) (+1) (-2) Warna biru: Oksidator dan hasilnya Warna hijau: Reduktor dan hasilnya JAWABAN: D 18

31.

 MATERI: (KIMIA FISIK) ELEKTROKIMIA  Di dalam sel elektrokimia perlu diketahui: 1) Elektron mengalir dari anode ke katoda, berbanding terbalik dengan aliran listrik 2) Persamaan sel Volta: Oks || red atau Ano || Kato atau E°sel kecil || E°sel besar 3) Ingat kembali deret volta  Yuk periksa kelima sel Volta tersebut 1) Ada batang Cu dan Pb. Dalam deret Volta, Pb terletak di sebelah kiri (H), sedangkan Cu di sebelah kanan (H). Lalu, elektron mengalir dari anode ke katode. Jadi, Pb mengalami oksidasi, sementara Cu mengalami reduksi. Persamaan selnya: Pb|Pb2+||Cu2+|Cu (E°sel positif). Di nomor 1 ini, aliran elektron dan notasi sel salah. 2) Ada batang Ni dan Zn. Dalam deret volta, Ni dan Zn terletak di sebelah kanan (H), tetapi Zn mendahului Ni. Jadi, Zn adalah oksidasi, sementara Ni adalah reduksi. Notasi selnya: Zn|Zn2+||Ni2+|Ni (E°sel positif). Sama seperti nomor 1, aliran elektron dan notasi selnya salah. 3) Ada batang Zn dan Cu. Dalam deret volta, Zn di sebelah kiri (H), sementara Cu di sebelah kanan (H), jadi Zn oksidasi dan Cu reduksi. Notasi selnya: Zn|Z2+||Cu2+|Cu. Aliran elektron, notasi sel, dan nilai E°selnya salah. 4) Ada batang Ni dan Cu. Ni terletak di sebelah kiri (H) sementara Cu di sebelah kanan (H). Ni sebagai oksidasi dan Cu sebagai reduksi. Notasi selnya: Ni|Ni2+||Cu2+|Cu (E°sel positif). Aliran elektron dan E°selnya salah. 5) Ada batang Pb dan Cu. Pb bertindak sebagai oksidasi, sedangkan Cu sebagai reduksi. Notasi selnya: Pb|Pb2+||Cu2+|Cu (E°sel positif). Notasi sel, aliran elektron, maupun E°selnya sudah benar JAWABAN: E

19

32.

 MATERI: (KIMIA FISIK) KOROSI  Di soal ini, dilatih kemampuan dalam deret Volta. Seperti yang diketahui, paku adalah sebuah besi (Fe). Untuk mencegah dari korosi, harga E°sel-nya harus lebih kecil (paling negatif atau paling kecil) dari Fe, artinya terletak di sebelah kiri Fe dalam deret Volta. Li—K—Ba—Sr—Ca—Na—La—Ce—Mg—Lu—Al—Mn—H2O—Zn— Cr—Fe—Cd—Co—Ni—Sn—Pb—(H) —Sb—Bi—Cu—Hg—Ag—Pt—Au JAWABAN: D 33.

 MATERI: (KIMIA FISIK) ELEKTROKIMIA  Untuk cara cepat mencari diagram sel yang spontan adalah: E°sel kecil || E°sel besar  A) +0,34 || -0,74 = besar || kecil = tidak spontan B) +0,80 || -0,44 = besar || kecil = tidak spontan C) +0,80 || -0,76 = besar || kecil = tidak spontan D) -0,13 || +0,34 = kecil || besar = spontan E) -0,13 || -0,76 = besar || kecil = tidak spontan JAWABAN: D

20

34.

 MATERI: (KIMIA ORGANIK) SENYAWA TURUNAN ALKANA  Percobaan dalam soal adalah reaksi esterifikasi atau reaksi penyabunan karena melibatkan alkohol dan asam karboksilat. Yang direaksikan hanyalah senyawa turunan alkana, H2SO4 tidak ikut karena sebagai zat yang menyerap air dari reaksi esterifikasi untuk mengambil —OH dari gugus karboksil (—COOH) dan —H dari gugus hidroksil dari alkohol (—OH) dan terbentuklah air dengan media penyerapnya asam sulfat pekat.  Reaksi esterifikasinya adalah: C2H5OH + CH3COOH  CH3COOC2H5 + H2O (etanol) (asam asetat) (etil etanoat) (air) Hasil dari reaksi esterifikasi adalah etil etanoat, berupa gugus fungsi ester. JAWABAN: E 35.

 MATERI: (KIMIA ORGANIK) HIDROKARBON  Reaksi eliminasi adalah reaksi penambahan jumlah ikatannya, dari ikatan tunggal ke ikatan rangkap, atau ikatan rangkap ke ikatan rangkap tiga. 1) Reaksi substitusi 2) Reaksi eliminasi 3) Reaksi adisi 4) Reaksi halogenasi alkana 5) Reaksi esterifikasi JAWABAN: B

21

36.

 MATERI: (KIMIA ORGANIK) BENZENA  Tata nama senyawa benzena ada 5 yang dipelajari di SMA. Nah, soal ini menanyakan tata nama benzena yang terdiri dari 2 buah subtituen:  Orto (ditulis: o) = anak cabang terletak pada posisi (1,2). 1 sebagai nomor induk, 2 sebagai nomor anak cabang  Meta (ditulis: m) = anak cabang terletak pada posisi (1,3). 1 sebagai nomor induk, 3 sebagai nomor anak cabang  Para (ditulis: p) = anak cabang terletak pada posisi (1,4). 1 sebagai nomor induk, 4 sebagai nomor anak cabang  Senyawa o-hidroksibenzoat, berarti induk cabangnya adalah benzoat (gugus fungsinya: —COOH) sementara anak cabangnya adalah hidroksi (gugus fungsinya: —OH).

 Senyawa m-nitrotoluena, berarti induk cabangnya toluena (gugus fungsinya: — CH3) sementara anak cabangnya adalah nitro (gugus fungsinya: —NO2).

22

37.

 MATERI: (KIMIA ORGANIK) BIOKIMIA  Dari hasil uji senyawa pada soal: 1) Dengan Fehling A dan B menghasilkan endapan merah bata = seluruh karbohidrat (terutama monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida) positif Fehling, kecuali SAS (Sukrosa, Amilum, Selulosa) 2) Dengan Tollens menghasilkan cermin perak = seluruh karbohidrat (terutama monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida) positif Tollens, kecuali SAS (Sukrosa, Amilum, Selulosa) 3) Reaksi hidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama  Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa  Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa  Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa JAWABAN: E 38.

 MATERI: (KIMIA ORGANIK) BIOKIMIA  Bahan makanan jika diuji apakah mengandung protein atau tidak, menggunakan indikator-indikator berikut.  Uji Biuret = untuk menguji adanya ikatan peptida menggunakan NaOH + CuSO4, perubahan warna merah muda sampai ungu  Uji Xantoproteat = untuk mengetahui adanya inti benzena, perubahan warna dari kuning hingga jingga  Uji Millon = untuk mengetahui adanya gugus fenil benzena, perubahan terbentuk warna merah berbentuk cincin  Uji belerang = untuk mengetahui adanya kandungan belerang menggunakan timbal (II) asetat, ditunjukkan adanya warna hitam pekat JAWABAN: B

23

39.

 MATERI: (KIMIA ANORGANIK) KIMIA UNSUR  Mg dan Al termasuk ke unsur-unsur periode ketiga. Sifat-sifat sistem periodik unsur: a. 1) Jari-jari atom 2) Sifat reduktor 3) Titik leleh dan didih 4) Sifat basa 5) Sifat logam 6) Kereaktifan 7) Keelektropositifan

1) 2) 3) 4) 5) 6)

Afinitas elektron Energi pengion (ionisasi) Keelektronegatifan Sifat oksidator Sifat asam Potensial sel

 Dalam unsur-unsur periode ketiga, sifat-sifat seperiode selalu tidak teratur. Jawaban pada soal ini banyak memilih A, namun dalam kenyataannya titik didih Mg < Al, ini dibuktikan dari ikatan logam yang meningkat dari Na hingga Al karena bertambahnya jumlah elektron valensi.  Nah, afinitas elektron pada unsur-unsur periode ketiga seluruhnya negatif, kecuali unsur Mg dan Ar. So, soal ini menguji ketelian tinggi. JAWABAN: C

24

40.

 MATERI: (KIMIA ANORGANIK) KIMIA UNSUR  Berikut fungsi-fungsi dari unsur-unsur gas mulia: 1) Helium (He) = pengisi balon udara, pernapasan pada penderita asma, campuran oksigen pada tabung penyelam 2) Neon (Ne) = cairan pendingin pada reaktor nuklir, penangkal petir, pengisi tabung-tabung televisi 3) Argon (Ar) = pengisi bohlam lampu pijar, stainless steel, 4) Kripton (Kr) = lampu reklame, lampu kilat fotografi, lampu menara mercusuar, lampu lapangan terbang bandara 5) Xenon (Xe) = pembiusan, bakterisida, pembuatan tabung elektron, mengisi lampu sorot, pengisi lampu disko Pernyataan yang benar adalah nomor 1, 2, 4, dan 5 JAWABAN: A

25