MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)1 Hikmah Maulidiyah Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] Nisful Laila Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: This study measured and compared the efficiency of Islamic Bank in Malaysia and Indonesia. This sytudy used a quantitative non-parametric approach by using Data Envelopment Analysis (DEA)VRS assumption, and a statistic tool Mann-Whitney-U-Test. The samples were 6 Islamic Banks in Malaysia and 10 Islamic Bank in Indonesia that comply with the specified sample criteria during 2010-2014. The results of this research showed that Islamic Banks in Indonesia relatively higher than Islamic Bank in Malaysia based on VRS assumption. Source of inefficiency in Islamc banks in Indonesia more due to inefficiency on a scale. While the hypothesis test showed that there are no significant differences of efficiency between Islamic bank in Indonesia and Malaysia with VRS Assumtion . Keywords: Islamic Bank, Performance, Efficiency, Data Envelopment Analysis (DEA) I. PENDAHULUAN Ekonomi Islam merupakan wadah
Development
bagi kegiatan bisnis atau investasi yang
Bank
tahun
1975
menstimulus pendirian bank syariah di
tujuannya untuk menyejahterakan umat atau secara lebih umum, menciptakan
beberapa
falah (kemenangan dunia dan akhirat).
dan Malaysia. Indonesia dan Malaysia
Lembaga keuangan syariah, termasuk
merupakan negara yang menganut dual
bank syariah, adalah institusi keuangan
banking system yaitu dengan mengakui
yang
berlakunya
memposisikan
dirinya
sebagai
negara
termasuk
sistem
perbankan
pemain aktif dalam mendukung dan
konvensional
memainkan
di
syariah. Perkembangan bank syariah di
masyarakat sekitarnya. Disatu sisi bank
kedua negara tersebut tergolong pesat
syariah aktif untuk melakukan investasi di
dilihat
masyarakat, sedangkan di sisi lain bank
syariah, total aset, dana pihak ketiga,
syariah adalah lembaga keuangan yang
serta total pembiayaan (OJK dan BNM,
mendorong dan mengajak masyarakat
2014). Akan tetapi Indonesia mengalami
untuk
penurunan
pertumbuhan
pembiayaan
yang
ikut
kegiatan
aktif
investasi
berinvestasi
melalui
berbagai produknya. Berdirinya Islamic
dari
dan
Indonesia
sistem
kelembagaan
lebih
perbankan
perbankan
jumlah signifikan
dibandingkan dengan Malaysia, padahal 1)Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi yang ditulis oleh Hikmah Maulidiyah, NIM : 041211431005, yang diuji pada tanggal 12 Februari 2016
333
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
jika dilihat dari pertumbuhan asetnya,
bank syariah dalam rangka mendorong
Indonesia tidak terlalu banyak mengalami
pengembangan
penurunan
total
Syariah agar dapat menghasilkan kinerja
pembiayaannya. Dari fakta tersebut ada
yang terbaik, mempunyai daya saing
indikasi bahwa bank syariah di Indonesia
yang tinggi dalam industri perbankan
mengalami kendala dalam mengelola
nasional, dan dapat memperluas pangsa
sumber
pasarnya (Endri, 2009:2). Ketika perbankan
seperti
dananya
halnya
yaitu
DPK
menjadi
pembiayaan.
perbankan
Syariah mampu meningkatkan efisiensi
Padahal analisis yang sama pernah dilakukan
industri
oleh
Ascarya
(2008)
operasinya,
yakni
perubahan
syariah di Indonesia dan Malaysia dengan
yang
pendekatan
diharapkan
Hasil
perbankan
Syariah
akan lebih tangguh dalam menghadapi
membandingkan antara efisiensi bank intermediasi.
maka
dari
lingkungan
terjadi.
Operasi
akan
ekonomi
bisnis
yang
efisien
mampu
mencegah
penelitian tersebut menunjukkan bahwa
kehancuran industri perbankan Syariah
bank syariah di Indonesia lebih efisien
(Wijayanto, 2007:111).
dibandingkan dengan bank
syariah di
Setiap
Malaysia tetapi tidak terdapat perbedaan
memegang
yang
dasarnya,
signifikan
diantara
keduanya.
perbankan prinsip prinsip
mutlak
efisiensi. efisiensi
perlu Pada berarti
Adanya fakta tersebut, maka peneliti ingin
menghindari segala bentuk pemborosan.
meneliti
efisiensi
Tidak pernah ada pembenaran untuk
dengan fungsi intermediasi pada bank
membiarkan pemborosan atau inefisiensi
syariah di Indonesia dan Malaysia.
terjadi. Mengenai hal ini, ekonomi Islam
kembali
mengenai
Perbankan berperan penting dalam
berpegang pada prinsip:
kegiatan ekonomi suatu Negara. Karena kemampuan melaksanakan
sistem
bank
peranannya
untuk sangat
menentukan dalam perekonomian secara efisien dan efektif. Terjadinya kekacauan
di dunia perbankan akan berdampak
pula pada perekonomian. Maka dari itu, setiap
bank
harus
sehat
Wa‘āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna wabnassabīli walā tubażir tabżīrā. ‘innalmubażirīna-kā nū ‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā Artinya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu secara boros). Sesungguhnya pemborospemboros itu adalah saudara-saudara
dan
mendatangkan laba yang memadai agar bank itu dapat berkembang dan tumbuh kuat serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Masalah efisiensi harus mendapat perhatian serius terutama oleh pengelola
334
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (Q.S Al-Israa’ 26-27).
mendorong perekonomian (Muninggar, 2009:6).
Dari paparan terjemahan tersebut, dapat
Perbandingan
efisiensi
dalam
dipahami bahwa sebagai umat
industri perbankan perlu dilakukan untuk
Islam terutama sebagai pelaku ekonomi
meningkatkan kinerja perbankan. Hasil
haruslah
perbandingan
senantiasa
mengoptimalkan
tersebut
akan
sangat
seluruh sumber daya, yaitu dengan tidak
berguna dan bisa dijadikan acuan untuk
melakukan pemborosan.
pihak-pihak terkait.
Secara mikro, efisiensi bank dapat
DEA
merupakan
pendekatan
diketahui melalui persaingan yang terjadi
pemrograman
di industri perbankan. Dalam perspektif
digunakan untuk mengembangkan suatu
makro, bank yang efisien harus dapat
frontier yang efisien, yang selanjutnya
mempengaruhi biaya intermediasi dan
digunakan
stabilitas sistem keuangan. (Eko, 2011
pengukuran efisien relatif (Garcia, 2011
dalam
dalam Wijayanto, 2007:112). Keunggulan
Salama,
2014:3).
Kegiatan
untuk
operasional dari sudut pandang makro
metode
dalam
mengidentifikasi
perbankan
penghimpunan
menghasilkan
adalah sumber
dapat
dan
jumlah
inefisiensi pada tiap output dan input
Fungsi
untuk tiap bank (Cooper et al, 2011:2),
intermediasi yang baik dapat dicapai oleh
sehingga output dan input tersebut dapat
perbankan
diperbaiki untuk mencapai tingkat efisien
fungsi
penyaluran
DEA
yang
dana
atau
dan
meliputi
matematika
intermediasi. yaitu
meningkatkan
dengan
kinerja
internal
terus dan
yang
optimal.
mempertimbangkan faktor efisiensi. Kurnia
mudah
(2005)
membutuhkan
menyatakan
penghimpunan
penyaluran
itu,
metode
dihitung
karena
spesifikasi
dari
ini
tidak bentuk
dana
fungsional (Hadad et al, 2003:2). Terdapat
tanpa
dua model yang sering digunakan dalam
mempertimbangkan faktor efisiensi akan
pendekatan DEA yakni model Constant
berpengaruh pada profitabilitas.
Return to Scale (CRS) dan model Variabel
yang
dan
bahwa
untuk
Selain
ekspansif
Dalam
perbakan
syariah,
intermediasi merupakan fungsi Kontribusi
perbankan
Return to Scale (VRS). Dari kedua model
utama.
pendekatan
tersebut
kemudian
salah
diformulasikan perhitungan kinerja efisiensi
satunya dapat diukur dari rasio jumlah
skala atau Scale Efficiency (SE) (Pratikto
pembiayaan
dan Sugianto, 2011:110).
yang
syariah
fungsi
diberikan.
Peran
pembiayaan menjadi paling besar dalam
Adapun
faktor-faktor
input
dan
meningkatkan sektor riil karena melalui
output yang digunakan dalam mengukur
jalur inilah output riil benar-benar dapat
efisiensi pembiayaan pada bank syariah
diwujudkan yang pada akhirnya dapat
dijelaskan
335
oleh
Karsinah
dan
Cahya
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
(2014:6)
adalah total simpanan, aset
berkewajiban menyalurkan dana tersebut
tetap, dan beban operasional sebagai
untuk pembiayaan. Pembiayaan pada
faktor
yang
Bank Syariah adalah salah satu alokasi
didapatkan dari pembiayaan dan laba
aset dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
operasional sebagai variabel output.
digolongkan
input
serta
pendapatan
dalam
aktiva
yang
Berdasarkan uraian latar belakang
menghasilkan (Earning assets) atau aktiva
yang ada maka permasalahan penelitian
produktif, dan merupakan usaha utama
ini dapat dirumuskan sebagai baerikut: 1.
bank syariah khususnya bank komersial
Bagaimanakah
(Muhamad,2002:237-238).
berdasarkan
tingkat
efisiensi
pendekatan
intermediasi
Pengukuran
efisiensi
operasional
bank Islam di Malaysia dan Bank Umum
pada bank didasarkan pada aktivitas
Syariah di Indonesia? 2. Apakah terdapat
utama bank sebagai lembaga keuangan
perbedaan
berdasarkan
yaitu memproduksi jasa penghimpunan
pendekatan intermediasi dengan asumsi
dana bagi depositor dan jasa penyaluran
VRS pada bank Islam di Malaysia dan
dana dalam bentuk kredit pembiayaan
Bank Umum Syariah di Indonesia?
dan atau jasa keuangan lainnya kepada
efisiensi
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk
kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana ini
pendekatan
dikatakan efisien ketika bank mampu
intermediasi bank Islam di Malaysia dan
mendapatkan laba yang maksimal yang
Bank Umum Syariah di Indonesia; 2. Untuk
bisa dicapai dari kegiatan operasionalnya
mengetahui apakah terdapat perbedaan
(Bastian dan Suhardarjo, 2006:284-286).
berdasarkan
efisiensi
berdasarkan
1.
Pengelolaan
tingkat
efisiensi
mengetahui:
kreditor.
pendekatan
Dalam
menyalurkan
dananya,
intermediasi dengan asumsi VRS pada
Karim (2004 : 97) menyatakan secara garis
bank Islam di Malaysia dan Bank Umum
besar produk pembiayaan syariah terbagi
Syariah di Indonesia.
ke
II. LANDASAN TEORI
dibedakan
Salah satu kegiatan operasional
dalam
empat
kategori
berdasarkan
yang tujuan
penggunaannya, yaitu:
bank syariah adalah pembiayaan atau
1. Pembiayaan dengan prinsip jual-
financing. Menurut Siamat (2004:183) yang
beli.
dimaksud
Murabahah, pembiayaan Salam,
dengan
pembiayaan
pada
Bank adalah sistem pembiayaan dengan prinsip
Syariah.
keuangan
Sebagai
dengan
Terdiri
atas
pembiayaan
dan pembiayaan Istishna’.
lembaga
2. Pembiayaan dengan prinsip sewa.
fungsi intermediary
Prinsip
syariah
maka, setelah bank mendapatkan Dana
yaitu
Pihak
Muntahhiyah Bittamlik.
Ketiga
penghimpunan
(DPK)
dari
dananya,
kegiatan bank
336
Ijarah
yang
digunakan
Ijarah
dan
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
3. Pembiayaan dengan prinsip bagi
Al-Quran melarang penghamburan
hasil.
harta (mubadzir). Allah SWT melarang
Produk pembiayaan syariah yang
membelanjakan harta tanpa perhitungan
didasarkan atas prinsip bagi hasil
yang cermat hingga mubadzir. Larangan
adalah pembiayaan Musyarakah
ini bertujuan agar umat Islam mengatur
dan pembiayaan Mudharabah.
pengeluaran sesuai dengan perhitungan
4. Pembiayaan
akad
secermat-cermatnya disesuaikan dengan
pelengkap. Yang termasuk dalam
pemasukan dan keperluannya (DEPAG RI,
akad pelengkap ini yaitu Hiwalah
2008:467-468).
(peralihan
dengan
utang-piutang), Rahn
Penghamburan, sebagaimana yang
(gadai), Qardh (pinjaman uang),
telah ditafsirkan oleh Ibnu Mas’ud dan
Wakalah
Ibnu Abbas adalah berinfaq pada sesuatu
(perwakilan),
dan
Khafalah (garansi bank).
yang
Dari sudut pandang ekonomi islam,
tempatnya
konsep efisiensi sejalan dengan prinsip
tidak
benar
atau
(Abdullah,
tidak
pada
2007:26, Qutbh,
2003:250).
syariah yang bertujuan untuk mencapai
Secara
umum
metode
efisiensi
adalah
mengukur efisiensi, salah satunya adalah
menghindari segala bentuk pemborosan
Data Envelopment Analysis (DEA). Data
sebagaimana terkandung dalam surat Al-
Envelopment Analysis (DEA) diperkenalkan
Israa’ ayat 26-27:
pertama kali oleh Charnes, Copper, dan
dasarnya
bisa
banyak
dan menjaga maqashid syariah. Konsep pada
yang
terdapat digunakan
untuk
Rhodes pada tahun 1978 (Carbone, 2000) dalam
(Salama,
2014).
DEA
adalah
sebuah teknik aplikasi program linear yang
mengukur efisiensi relatif dari setiap unit produksi
dibandingkan
dengan
unit
produksi lain yang memiliki tujuan sama.
Wa‘āti-żalqurbā ḥaqqahu walmiskīna wabnassabīli walā tubażir tabżīrā. ‘innalmubażirīna-kā nū ‘ikhwānasysyayā ṭānu-lirabbihi kafūrā Artinya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu secara boros). Sesungguhnya pemborospemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. Al Israa’ 26-27).
Dalam perkembangan penggunaan metode DEA, ada dua model yang umum digunakan
dalam
mengukur
efisiensi
relatif, yaitu CCR dengan asumsi CRS (Constan
Return
to
Scale)dan
BCC
dengan asumsi VRS (Variable Return to Scale)
(Akbar,
2014:20). 1. CCR Model
337
2010
dalam
Salama,
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Model ini diperkenalkan oleh Charnes,
Maksimum dari segi kualitas atau
Cooper, dan Rhodes (1978). Asumsi
jumlah satuan hasil.
yang
digunakan
pada
model
ini
2. Usaha,
suatu
kegiatan
dapat
adalah Constant Return to Scale
dikatakan efisien, jika suatu hasil
(CRS).
Yumanita
tertentu tercapai dengan usaha
(2005:11) menyatakan bahwa CRS
yang minimum, mencakup lima
mengasumsikan
antara
unsur:
output
waktu,
Ascarya
penambahan
dan
rasio input
dan
adalah sama. Jika ada penambahan
akan
menghasilkan
tenaga
jasmani,
dan
benda
ruang,
(termasuk uang).
satu unit input atau sebanyak x kali, maka
pikiran,
Berdasarkan
output
rumusan
maslah,
latar
belakang,
tujuan
penelitian,
sebanyak x kali. Asumsi lain yang
landasan teori yang telah dikemukakan
digunakan dalam model ini adalah
maka
setiap perusahaan atau DMU atau
adalah:
unit yang di uji beroperasi pada skala
H1: Terdapat perbedaan efisiensi yang
optimal.
hipotesis
signifikan
2. BCC Model
dalam
peneltian
berdasarkan
ini
pendekatan
intermediasi dengan asumsi VRS pada
Asumsi VRS dikembangkan pada 1994
Bank Syariah di Indonesia dan Bank
oleh
Syariah di Malaysia.
Banker,
Charnes,
Cooper
III. METODE PENELITIAN
sehingga disebut model BCC yang merupakan pengembangan asumsi CRS.
VRS
antara
berasumsi
bahwa
rasio
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
input
dan
Alat analaisis kuantitatif yang digunakan
penambahan
output
tidak
Pendekatan yang digunakan dalam
sama.
Setiap
dalam
penelitian
ini
adalah
penambahan input sebesar x kali
Envelopment Analysis (DEA).
tidak
Definisi Operasional Variabel
akan
meningkat
menyebabkan sebanyak
output
x
Data
Varibel Input
kali,
kemungkunan bisa lebih kecil atau
1. Total Simpanan
lebih besar dari x kali.
Total simpanan pada penelitian ini
Menurut Gie dan Thoha (1978:8-9)
berupa giro wadiah, tabungan
dalam Syamsi (2004:4), efisiensi adalah
wadiah,
perbandingan terbaik antara suatu hasil
mudharabah untuk bank syariah di
dengan
Indonesia.
usahanya.
Perbandingan
ini
dapat dilihat dari dua segi berikut ini: jika
suatu
deposito
Sedangkan
jumlah
simpanan untuk bank Islam di
1. Hasil, suatu kegiatan dapat disebut efisien,
dan
Malaysia
berupa
usaha
from
customer.
memberikan hasil yang maksimum.
baik
di
338
total Total
Indonesia
deposits simpanan
maupun
di
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Malaysia diperoleh dari sisi pasiva
pada
laporan posisi keuangan kedua
Indonesia
bank
pendapatan
syariah
kedua
negara
tersebut.
Bank
Umum serta
Syariah
di
penjumlahan
pembiayaan
dari
semua akad pembiayaan seperti
2. Aset Tetap
akad bai’i al inah, bai’ al-dayn
Yang termasuk aset tetap dalam
yang
dalam penelitian ini adalah total
financing, advance
nilai
tetap
pada annual report bank Islam di
akumulasi
Malasysia. Satuan yang digunkan
penyusutannya untuk Bank Umum
dalam variabel ini adalah jutaan
Syariah di Indonesia, dan total
rupiah.
perolehan
dikurangi
property
aset
dengan
and
equipment
untuk
ditulis
dengan and
akun others
2. Laba operasional
bank Islam di Malaysia. Keduanya
Merupakan laba perusahaan yang
dapat diperoleh pada sisi aktiva
diperoleh
laporan keuangan bank syariah
pendapatan pengelolaan
kedua negara tersebut.
oleh
3. Biaya Tenaga Kerja
dari
bank
dengan
penjumlahan
sebagai
dana
mudharib
pendapatan
usaha
Total biaya tenaga kerja yang
lainnya yang kemudian dikurangi
dikeluarkan
dengan seluruh beban usaha yang
oleh
Bank
Umum
Syariah di Indonesia serta bank
dikeluarkan oleh bank tersebut. Populasi dan Sampel
Islam di Malaysia pada setiap periode. Biaya tenaga kerja dapat dilihat
pada
laporan
masing-masing
kedua
Populasi
dalam
penelitian
ini
laba/rugi
adalah bank umum syariah yang terdaftar
negara
di Bank Indonesia dan Bank Negara
tersebut.
Malaysia
Varibel Input
pada
periode
2010-2014.
Pengambilan sampel dilakukan secara
1. Total pembiayaan
purposive sampling. Jenis dan Sumber Data
Berupa penjumlahan pendapatan pembiayaan
yang
berasal
Data
digunakan
penelitian
beli
dan
Sedangkan pengumpulan data dalam
istishna’), prinsip sewa (ijarah, ijarah
penelitian ini dilakukan dengan metode
muntahiya bittamlik), prinsip bagi
kepustakaan atau library research.
hasil (musyarakah, mudharabah),
Teknik Analisis Data
maupun
1.
akad
salam,
pembiayaan pelengkap
dengan (hiwalah,
adalah,
data
dalam
pembiayaan dengan prinsip jual (murabahah,
ini
yang
sekunder.
Data Envelopment Analysis Perhitungan nilai efisiensi ini didasarkan
khafalah, rahn, qardh, wakalah)
pada data-data dari variabel input
339
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
dan output sebagaimana ditentukan sebelumnya dengan dirumuskan
Obeid,2011:13-14): max ℎ =
ೞ
ೝసభ
௨ೝ௬ೝೕ
స భ
௩௫ೕ
భ(భାଵ)
−ܴଵ ..................(2.1)
ܷଶ௧௨ = ݊ଵ݊ଶ
మ(మାଵ)
ܴଶ.....................(2.1)
Dengan
bahwa
nilai
ܷ௧௨ yang diambil adalah nilai ܷ௧௨
.............................(1.1)
yang terkecil. Dan untuk memeriksa ketelitian
ℎ = Nilai efisiensi pembiayan
rumus: Dimana:
operasional utama)
digunakan
ܷଵ : Statistik uji ܷଵ
ܷଶ : Statistik uji ܷଶ
ݒݔ=Input terbobot (Biaya dana dan
݊ଵ : jumlah sampel grup sampel yang
Beban PPAP)
lebih besar
Pengukuran efisiensi pada penelitian menggunakan
perhitungan
ܷ௧ = ݊ଵ݊ଶ − ܷ௧
ݑݕ= Output terbobot (Pendapatan
akan
ଶ
ketentuan
Dimana:
ini
ଶ
Atau
sebagai berikut (Moussawi dan
ܷଵ௧௨ = ݊ଵ݊ଶ
݊ଶ : jumlah sampel grup sampel yang
bantuan
lebih kecil
perangkat aplikasi Data Envelopment
ܴଵ: Jumlah rank sampel grup sampel
Analysis Program (DEAP) 2.1 Version.
yang lebih besar
DMU yang memiliki nilai efisiensi 1
ܴଶ: Jumlah rank sampel grup sampel
(satu) merupakan DMU yang efisien,
yang lebih kecil
sedangkan DMU dengan nilai efisiensi
Dalam penelitian ini perhitungan
kurang dari 1 (satu) adalah DMU yang
model statistik Mann-Whitney U-Test akan
tidak
dilakukan
efisien.
Nilai
efisiensi
ini
merupakan nilai efisiensi relatif antar
program
DMU
dengan
DMU
dengan
menggunakan
yang
paling
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
efisiensi menjadi benchmark
acuan
Analisis Komparasi
bagi DMU yang lainnya.
Berdasarkan
2. Uji Hipotesis
tabel
1
dapat
disimpulkan bahwa secara umum Bank
Model yang digunakan untuk
Islam
di
Malaysia
relatif
lebih
efisien
menguji hipotesis adalah uji beda
dengan asumsi Constan Return to Scale
Mann-Whitney
(CRS).
U-Test.
Penggunaan
model statistik Mann-Whitney U-Test. Jumlah data kelompok sampel I dan kelompok sampel II tidak harus sama; iv. Data berskala ordinal, interval, atau rasio.Perhitungan nilai uji statistik model Mann-Whitney U-Test adalah :
340
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Tabel 1. Perbandingan Nilai Overall Tecnical Efficiency pada Bank Islam di Malaysia dan Indonesia
pada Bank Umum Syariah di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan ratarata nilai efisiensi pada bank Islam di
Kelompok Bank
CRS
Bank Islam di Malaysia
0,8267 0,44 1 0.18655 0,8194 0,13 1 0,8180
mean min max SD BUS di Indonesia mean min max SD Sumber: Hasil olah SPSS, 2016
asumsi VRS (Pure Technical Efficiency)
Malaysia. Tabel 3. Perbandingan Nilai Pure Scale Efficiency pada Bank Islam di Malaysia dan Indonesia
1 bahwa walaupun tidak berbeda terlalu namun
terlihat
bahwa
SCALE
Bank Islam di Malaysia
0,9477 0,62 1 0,10055 0,8987 0,13 1 0,15858
Mean Min Max SD BUS di Indonesia Mean Min Max SD Sumber: Hasil olah SPSS, 2016
Sebagaimana terlihat pada tabel jauh
Kelompok Bank
rata-rata
efisiensi dengan asumsi CRS pada Bank tinggi
Berdasarkan tabel 3 secara umum
dibandingkan dengan rata-rata efisiensi
dapat disimpulkan bahwa bank Islam di
pada Bank Umum Syariah.
Malaysia memiliki rata-rata nilai efisiensi
Islam
di
Malaysia
lebih
skala (Scale Efficiency) yang lebih baik
Tabel 2. Perbandingan Nilai Pure Tecnical Efficiency Pada Bank Islam di Malaysia dan Indonesia
bila
Bank
Umum
Syariah
di
Indonesia. Hasil
Kelompok Bank
VRS
Bank Islam di Malaysia
0,8746 0,46 1 0,17762 0,9148 0,51 1 0,13240
Mean Min Max SD BUS di Indonesia Mean Min Max SD Sumber: Hasil olah SPSS, 2016
dengan
ini
menunjukkan
bahwa
secara umum dapat disimpulkan sumber ketidakefisienan pada Bank Umum Syariah di
Indonesia
lebih
dikarenakan
ketidakefisienan dalam skala atau size. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat Overall Technical
Efficiency
(CRS)
dan
Scale
Efficiency pada BUS di Indonesia yang
Berdasarkan tabel 2, secara umum
lebih rendah bila dibandingkan dengan
dapat disimpulkan bahwa Bank Umum
bank Islam di Malaysia, namun pada saat
Syariah di Indonesia relatif lebih efisien
yang sama BUS di Indonesia memiliki
dalam
tingkat Pure Technical Efficiency (VRS)
mengelola
faktor
input
menghasilkan
output
yang
Sebagaimana
terlihat
pada
untuk
optimal. tabel
yang
2,
lebih
tinggi
bila
dibandingkan
dengan bank Islam di Malaysia.
bahwa rata-rata nilai efisiensi dengan
Uji Normalitas
341
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Berdasarkan
hasil
uji
normalitas
dilakukan
uji
statistik
two
pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa
independentsampleKolmogorov
Smirnov
kelompok sampel bank Islam di Malaysia
Z-Test yang lebih sensitif pada mean dan
maupun Bank Umum Syariah di Indonesia
varians.
tidak terdistribusi secara normal karena memilki nilai signifikansi kurang dari nilai
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas
α=0,05. Oleh karena itu, model analisis yang
digunakan
parametrik
adalah
model
independent
non-
sampleMann-
Whitney U-Test. Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Sumber: Hasil olahSPSS, 2016 Uji Beda Mann-WhitneyU-Test Berdasarkan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa untuk nilai efisiensi asumsi VRS (Pure Technical Efficiency) memiliki nilai Sumber: Hasil olahSPSS, 2016
U
sebesar
730,0
dengan
nilai
signifikansi 0,830 atau lebih dari nilai α=0,05 yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.
Uji Homogenitas
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
Pada Tabel 5 terlihat bahwa untuk
terdapat perbedaan yang signifikan nilai
kelompok data nilai efisiensi model CRS
efisiensi dengan asumsi VRS pada bank
dan scale memiliki signifikansi lebih dari
Islam di Malaysia dan Bank Umum syariah
α=0,05
di Indonesia.
yang
artinya
data
bersifat
Tetapi karena asumsi homogenitas
homogen sehingga asumsi homogenitas terpenuhi dan uji hipotesis dengan model
pada
statistik
dapat
kelompok data VRS tidak terpenuhi maka,
dilanjutkan. Tetapi untuk kelompok data
pada hasil uji Mann-Whitney U-test ini tidak
nilai efisiensi model VRS dapat disimpulkan
diketahui apakah perbedaan ini terjadi
bahwa
karena
Mann-Whitney
data
tidak
U-test
homogen
karena
uji
asumsi
sebelumnya
perbedaan
antara
untuk
kedua
memiliki signifikansi kurang dari α=0,05
kelompok atau karena perbedaan yang
sehingga
tidak
terjadi di dalam kelompok data. Oleh
terpenuhi. Oleh karena itu uji statistik
karena itu, untuk kelompok data nilai
Mann-Whitney
efisiensi
asumsi
homogenitas
U-Test
tidak
dapat
model
pengujian
dilakukan. Sebagai alternatif maka akan
342
VRS
kembali
akan
dengan
dilakukan model
uji
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
statistik independent sample Kolmogorov
0,626. Hasil ini lebih dari nilai α=0,05,
Smirnov Z-Test.
sehingga H1 tidak diterima yang artinya
Tabel 6. Hasil Mann-Whitney U -Test
tidak terdapat perbedaan nilai efisiensi model VRS yang signifikan antara bank Islam di Malaysia dan Bank Umum Syariah di Indonesia. Hasil
uji
hipotesis
penelitian
ini
menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat
efisiensi
pada
bank
Islam
di
Malaysia dan Bank Umum Syariah di Sumber: Hasil olahSPSS, 2016
Indonesia pada tiga asumsi yaitu asumsi VRS, CRS, dan Scale Efficiency. Hal ini
Uji Beda Kolmogorov-Smirnov Z-Test
menunjukkan
Kelompok data nilai efisiensi model
ukuran perusahaan yang setara, tidak
Oleh karena itu untuk menguji hipotesis
memiliki perbedaan dalam kemampuan
pada kelompok data efisiensi model VRS,
managerial pengelolaan faktor input total
maka akan dilakukan uji ulang dengan
Smirnov
Z-Test.
Uji
statistik
Kolmogorov
Beda
Kolmogorov-
murni
Umum Syariah di Indonesia pada tingkat
yang artinya persebaran data tidak sama.
uji
secara
antara bank Islam di Malaysia dan Bank
VRS tidak memenuhi asumsi homogenitas
menggunakan
bahawa
simpanan, aset tetap dan biaya tenaga kerja menjadi output berupa pembiayaan dan laba operasional.
Smirno Z-Test merupakan uji beda non-
Terkait dengan hasil uji beda nilai
parametrik yang lebih sensitif pada mean
efisiensi skala tersebut, berdasarkan hasil
dan varians.
komparasi nilai rata-rata efisiensi dengan
Tabel 7. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Z-Test
asumsi
CRS,
VRS,
dan
Scale
Efficiencysebagaimana terdapat dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata-rata nilai efisiensi skala (Scale Efficiency) Bank Umum Syariah di Indonesia relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai Scale Efficiency pada bank Islam di Malaysia, namun memiliki nilai rata-rata efisiensi lebih tinggi dengan asumsi VRS.
Sumber: Hasil olahSPSS, 2016
Hasil
ini
ketidakefisienan
Berdasarkan tabel 7 maka dapat
menunjukkan pada
bank
bahwa Umum
Syariah di Indonesia lebih dikarenakan
dilihat bahwa nilai signifikansinya adalah
ketidakefisienan secara skala atau ukuran
343
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
operasional
pentransformasian
input
2007.
Tafsir
Ibnu
Katsir.
Jilid
5.
menjadi output berupa pembiayaan dan
Terjemahan oleh Abdul Ghoffar & Abu
laba
Ihsan
operasional
bukan
dikarenakan
pengelolaan input menjadi output.
Al-Atsari.
Abidin, Zaenal dan Endri. 2009. Kinerja
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
Efisiensi
Teknis
interpretasi data, maka dapat disimpulkan
Daerah:
bahwa :
Envelopment
1. Bank Umum Syariah di Indonesia
Yogyakarta.
memiliki
tingkat
Bastian,
efisiensi
asumsi
CRS
dan
tingkat
Bank
Pembangunan.
Pendekatan
Data
Analysis
(DEA).
dan
Suhardjono.
Perbankan.
2006.
Jakarta:
Salemba Empat
Scale
Alfonso, Antonio & Miguel St. Aubyn. 2005.
Efficiency yang relatif lebih rendah memiliki
Indra
Akuntansi
denganpendekatanintermediasi
namun
ketiga.
Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i.
V. SIMPULAN
dengan
Cetakan
Non-Parametric
efisiensi
Approaches
dengan asumsi VRS yang relatif lebih
Education
tinggi bila dibandingkan dengan bank
Efficiency in OECD Countries. Journal of
Islam di Malaysia. Hal ini menunjukkan
Applied Economics, Vol. VIII, No. 002,
bahwa sumber inefisiensi pada Bank
hal. 227-246.
Umum
Syariah
di
Ascarya,
Indonesia
and
dan
Health
to
Diana
Expenditure
Yumanita.
2005.
bukandikarenakanolehpengelolaanin
“Analisis Efisiensi Perbankan Syariah di
putnya.
Indonesia”.
Working
Paper.
WP/01/PPSK/05. Bank Indonesia
2. Tidak terdapat perbedaan efisiensi
Ascarya,
denganpendekatanintermediasiberda
dan
Diana
Yumanita.
2008.
sarkanasumsi CRS, VRS, maupun scale
Comparing The Efficiency of Islamic
pada bank Islam di Malaysia dan Bank
Banks
UmumSyariah di Indonesia, ditunjukkan
Buletin
dengan
Perbankan.
nilai
signifikansi
Mann-Whitney
U-Test
uji
beda
in
Malaysia Ekonomi
and
Indonesia.
Moneter
dan
Bank Negara Malaysia. 2015. Statistics
yang
selanjutnyadilanjutkandenganujistatisti
Statement of Asstes And Liabilities.
k
Kuala Lumpur
Kolmogorov
Smirnov
Z-
Cooper, William W, et.al. 2011. Handbook
Testmenghasilkannilaisignifikanlebih
on
dari α=0,05 (H1 ditolak).
Data
International
bin
Series
in
Analysis. Operations
Research and Management Science,
DAFTAR PUSTAKA Abdullah
Envelopment
Muhammad
Vol.124:
bin
Chapter
(http://www.springer.com)
‘Abdurrahman bin Ishaq alu Syaikh.
344
1
Maulidiyah, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 4 April 2016: 333-345; MEMBANDINGKAN EFISIENSI BANK SYARIAH DI INDONESIA DAN MALAYSIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Departemen
Agama
RI.
Al-Quran
&
International Management Review, Vol
Tafsirnya. Edisi yang disempurnakan.
7(1) pp.10-21
Jilid V. Jakarta: 2008. Endri.
2009.
Evaluasi
Perbankan
Syariah
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Statistik Efisiensi di
Teknis
Perbankan
Indonesia:
Syariah
Desember
2014,
Jakarta.
Aplikasi Two-Stage Data Envelopment
Pratikno, Heri dan Iis Sugiarto 2011. Kinerja
Analysis.
Efisiensi Bank Syariah Sebelum dan
Hadad, M.D., Santoso, W., Ilyas, D., &
Sesudah
Krisis Global Berdasarkan
Mardanugraha, E 2003. Analisis Efisiensi
Data Envelopment Analysis, (Online),
Industri
(http://fe.um.ac.id/wp-
Perbankan
Indonesia:
Penggunaan Metode Non-parametrik
content/uploads/2009/10/4-Heri-
Data Envelopment Analysis (DEA).
Pratikto.pdf).
Karim, Adiwarman A. 2004. Bank Islam:
Qutbh, Sayyid. 2003.Tafsir fi Zhilalil Quraan:
Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:
Dibawah Naungan Al-Qur’an (Surah
PT. Rajagrafindo Persada: hal. 97
Yusuf 102-Thaahaa 56).Jilid 7. Jakarta:
Karsinah, dan Cahya. 2014. “Kinerja Bank
Gema Insani Press.
Umum Syariah di Indonesia Tahun 2010-
Salama,
Umi.
2014.
Efisiensi
Bank
2012”. Jurnal of Economics and Policy
Pembiayaan Rakyat Syariah di Wilayah
Universitas Semarang Indonesia.
Gerbangkertasusila.
Kurnia,
Ahmad
Syakir.
Envelopment
2004.
Analysis
Data
Ekonomi
Untuk
Surabaya.
Pengukuran Efisiensi. Modul Workshop
Siamat,
Skripsi
Universitas
Dahlan.
2004.
Sarjana Airlangga
Manajemen
Alat Analisis Magister Ilmu Ekonomi dan
Lembaga Keuangan: Edisi keempat.
Studi
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultan
Pembangunan.
Universitas
Diponegoro Semarang Muhamad.
2002.
Ekonomi Universitas Indonesia
Manajemen
Bank
Syamsi, Ibnu. 2004. Efisiensi, Sistem, dan
Syariah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Prosedur
Kerja.
Percetakan (UPP) AMP YKPN.
Aksara, 2004: hal. 6
Jakarta:
PT.
Bumi
Muninggar, Rimbit Dyah. 2009. Analisis
Wijayanto, Andi., Sutarno. 2007. “Kinerja
Fungsi Intermediasi Bank Syariah di
Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank Persero
Indonesia
di Indonesia dengan Menggunakan
Periode
2003-2008.
Skripsi
Sarjana Ekonomi Universitas Airlangga
Data
Surabaya.
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.
Moussawi, Chawki EL dan Hassan Obeid. 2011.
Evaluating
the
14 No.1, pp 110-121.
Productive
www.bi.go.id
Efficiency of islamic Banking in GCC: A Non-Parametric
Envelopment
Approach.
345
Analysis
(DEA)”.