35 ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. VL RATUMBUYSANG

Download dana, inefeketif layanan dan kesulitan dalam penilaian kinerja rumah sakit. Melalui ... Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan. Umum. ..... Jur...

0 downloads 284 Views 362KB Size
ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG PROVINSI SULAWESI UTARA PADA ASPEK KINERJA PELAYANAN, KEUANGAN DAN LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM RANGKA MENUJU BADAN LAYANAN UMUM DAERAH Kartika Devi Tanos*, Grace D. Kandou**, A.M. Joy Rattu* *Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Unsrat ** Fakultas Kesehatan Masyarakt Unsrat ABSTRAK Rumah sakit pemerintah merupakan institusi pemerintah yang memainkan peran yang penting dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit pemerintah memerlukan penilaian masyarakat untuk membuat layanan yang lengkap dan memberikan kualitas yang lebih baik. Dalam rangka peningkatan pendapatan, banyak masalah dapat terjadi seperti keterbatasan dana, inefeketif layanan dan kesulitan dalam penilaian kinerja rumah sakit. Melalui BLUD, rumah sakit pemerintah diharapkan dapat meningkatkan prefesionalisme, entrepreneurship, transparansi dan akuntabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Instrumen penelitian digunakan melalui survey, observasi dan wawancara secara mendalam. Data diperoleh dari beberapa dokumen RSJ Prof. dr. VL. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara. Jumlah kunjungan dan BOR mengalami penurunan secara signifikan pada tahun 2014. Selanjunya, laporan keuangan tersedia di RS. Dengan BLUD, SDM diberikan motivasi untuk bekerja secara efektif dan efesien karena BLUD merupakan organisasi non-profit. Rumah sakit dapat berkembang dengan baik jika pendapatan diatur secara efektif dengan berorientasi pelaporan keuangan BLUD dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dalam standar layanan dari SPM. RSJ Prof. dr. VL. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara belum siap menuju BLUD. Banyak halhal eksternal yang bisa merekomendasikan terwujudnya BLUD di RSJ Prof. dr. VL. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini bisa terwujud jika syarat menuju BLUD disiapkan dengan benar. Kata kunci: BLUD, kinerja layanan, kinerja keuangan dan laporan keuangan pokok

ABSTRACT The government hospital is public institution that plays important role for improvement the public health. Government hospitals are required to serve community, to be able to complete and give better quality. With the increasing demand, lots of problems have appeared which are limited budget, ineffectiveness of bureaucracy and difficulties in measuring performance. Through Local Public Service Agency, government hospitals are expected to increase professionalism, entrepreneurship, transparency and accountability. Research use qualitative study. The instruments consist of surveys, observations, and in-depth interview. Data are also gathered from documents of Prof. dr. V.L. Ratumbuysang Mental Hospital North Sulawesi. The number of visits and Bed Occupancy Rate has significant decrease in 2014. Furthermore, the basic financial report has been exist. With BLUD, human resource is encouraged to work effectively and efficient because BLUD is non-profit entity. Hospitals can only thrive when income can be managed effectively with oriented budgeting in the improving quality services on standard quality of SPM Prof. dr. V.L. Ratumbuysang Mental Hospital North Sulawesi has not been ready towards to Local Public Service Agency based on service, financial performance and basic financial report aspects. Many external parties have recommended studying Local public service agency in Prof. dr. V.L. Ratumbuysang Mental Hospital. It is a form of recognition that Local public service agency has been established correctly. Keywords : Local public service agency, service performance, financial performance and basic financial report

35

PENDAHULUAN

praktek

Sejak diberlakukannya UU Nomor 32

meningkatkan

tahun

Pemerintahan

masyarakat dalam rangka memajukan

Daerah telah menimbulkan perubahan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan

pada sistem pemerintahan yang awalnya

kehidupan bangsa. PPK-BLU menjadi

menganut

pola

penting karena pengelolaan keuangan

terpusat

berubah

2004

tentang

pertanggungjawaban menjadi

pola

bisnis

yang

sehat

pelayanan

untuk kepada

Badan Layanan Umum (BLU) memiliki

desentralisasi. Dalam hal ini pemerintah

perbedaan

daerah diberikan wewenang luas untuk

keuangan negara pada umumnya (Putra,

mengelola

2016).

dan

bertanggung

jawab

secara nyata atas potensi daerah yang

dengan

Sebagai

pengelolaan

penjabaran

dari

PP

dimiliki. Dengan adanya sistem otonomi

Nomor 23 Tahun 2005, pemerintah

daerah

mengeluarkan

tersebut,

mengakibatkan

Peraturan

Menteri

pergeseran orientasi pemerintah yaitu

Keuangan No.92/PMK.05/2011 tentang

berorientasi

dan

Rencana Bisnis dan Anggaran serta

kebutuhan publik. Tujuan dari otonomi

Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan

daerah

memperkuat

Umum. Pada peraturan ini diatur alur

ekonomi daerah dan nantinya untuk

perencanaan BLU yang dimulai dari

menunjang

nasional.

suatu dokumen, yaitu Rencana Bisnis

Salah satu cara untuk mewujudkan hal

dan Anggaran (RBA). Rencana Bisnis

tersebut

adanya

dan Anggaran BLU adalah dokumen

sektor

perencanaan bisnis dan penganggaran

daerah

yang berisi program, kegiatan, target

pada

adalah

tuntutan

untuk

perekonomian

adalah

perwujudan

dengan reformasi

publik/reformasi

keuangan

(Puspadewi dan Rosidi, 2016). Pemerintah mengeluarkan Nomor

23

kemudian

Peraturan tahun

kinerja, dan anggaran suatu BLU. Penyusunan RBA berasal dari BLU itu

Pemerintah

2005

sendiri.

Setiap

BLU

harus

dapat

tentang

merencanakan apa-apa saja yang akan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

dijadikan praktek bisnis serta anggaran

Umum. Pola Pengelolaan Keuangan

yang menunjangnya dalam satu tahun ke

Badan Layanan Umum (PPK-BLU)

depan (Putra, 2016).

adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan

fleksibilitas

Rumah sakit (RS) pemerintah

berupa

merupakan institusi pelayanan publik

keleluasaan untuk menerapkan praktek-

yang memegang peranan penting bagi 36

peningkatan

derajat

kesehatan

keseluruhan syarat tersebut terpenuhi

masyarakat. Dengan semakin tingginya

melalui surat keputusan dari pemda atau

tuntutan bagi RS pemerintah untuk

provinsi

meningkatkan

pelayanan

pelayanannya,

banyak

maka

sebuah

publik

organisasi

dikatakan

dapat

permasalahan muncul terkait dengan

menjadi BLU. BLU mencoba untuk

terbatasnya anggaran yang tersedia, alur

menyelesaikan masalah efisiensi dan

birokrasi

efektivitas

yang

pengelolaan

panjang,

aturan

keuangan

yang

pemerintah

menjanjikan

dengan

fleksibilitas

dalam

menghambat kelancaran pelayanan dan

pengelolaan keuangan. Melalui hal ini

sulitnya mengukur kinerja (Riawati,

diharapkan organisasi pelayanan sektor

2016).

publik yang bernaung dibawah payung

Penelitian dari Trianasari dan

BLU dapat memanfaatkan pendapatan

Idrus (2012) yang melakukan evaluasi

yang didapatkannya untuk memberikan

strategi pada RSUD Dr. Saiful Anwar

peningkatan

(RSSA) Malang sebelum dan sesudah

organisasi

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),

prinsip

yaitu dari tahun 2007 sampai dengan

Perubahan sebuah organisasi publik

2011.

menjadi BLU tidak hanya berdampak

Penelitian

termasuk

jenis

pelayanan dengan

efisiensi

dan

tidak dan

mutu

melupakan

produktivitas.

penelitian deskriptif eksploratif dengan

terhadap

desain penelitian kualitatif (naturalistik).

keuangan, tetapi juga harus diikuti oleh

Metode pengumpulan

peningkatan

data yang

fleksibilitas

pengelolaan

pelayanan.

Peningkatan

digunakan adalah studi kasus. Metode

pelayanan disini tercermin pada adanya

pengolahan

standar

data

menggunakan

pelayanan

minimal

yang

Balanced Scorecard dengan strategi

merupakan sebuah bukti adanya tuntutan

pengumpulan

ganda

peningkatanan pelayanan yang mutlak

Hasil

harus

data

secara

(triangulasi).

dimiliki

oleh

sebuah

BLU.

penelitian menunjukkan

Pemenuhan terhadap kebutuhan atas

bahwa perubahan status menjadi BLUD

peningkatan pelayanan organisasi publik

telah mempengaruhi kondisi dan kinerja

mendorong organisasi tersebut untuk

RSSA, baik pengaruh baik maupun

melakukan

kurang baik.

berdampak terhadap peningkatan biaya

Persiapan untuk menjadi BLU tidak

mudah,

meliputi

inovasi-inovasi.

Hal

ini

produksi pelayanan yang disediakan

pemenuhan

oleh organisasi tersebut. Peningkatan

syarat-syarat substantif, syarat teknis,

biaya produksi tersebut secara otomatis

maupun syarat administratif. Setelah 37

akan berdampak terhadap penentuan

RSJ

tarif pelayanan (Putra, 2016).

Prof.

Dr.

V.

L.

Ratumbuysang Sulawesi Utara sebagai

Berdasarkan

PMK

Satuan

Kerja

Pemerintah

Daerah

No.92/PMK.05/2011, BLU diharuskan

(SKPD) Provinsi Sulawesi Utara, dalam

menyusun

Peraturan Daerah (Perda) ditetapkan

Rencana

Bisnis

dan

Anggaran (RBA) berdasarkan basis

menjadi

kinerja dan perhitungan akuntansi biaya

sebagai Unsur Penunjang Pemerintah

menurut layanannya serta menyusun

Provinsi Sulawesi Utara yang bertugas

standar biaya, menggunakan standar

menyelenggarakan dan melaksanakan

biaya tersebut, dimana salah satu unsur

pelayanan kesehatan secara paripurna

utama

(promotif,

dalam

RBA

merupakan

Lembaga

Teknis

preventif,

Daerah

kuratif,

dan

perhitungan biaya satuan dalam rangka

rehabilitatif). Jika dilihat dari sejarah

penentuan tarif pelayanan (Widiprana,

berdirinya, Rumah sakit ini didirikan

2012).

sekitar tahun 1934 oleh Prof. Dr. V.L.

Peraturan Menteri Dalam Negeri

Ratumbuysang

Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman

Doorgangshuis

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan

(Rumah Putih atau Witte Huis). Pada

Layanan Umum Daerah menyebutkan

Tahun 1951 berubah nama menjadi RSJ.

bahwa RBA antara lain harus memuat

RSJ Manado menjadi Rumah Sakit Jiwa

analisis dan perkiraan biaya satuan serta

Manado

perkiraan harga dalam rangka penentuan

Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal

tarif

Pelayanan

layanan.

Dengan

adanya

dengan Voor

Kelas

A,

nama

Krankzinnigen

sebagai

Medik

Unit

Departemen

perhitungan unit cost secara terperinci,

Kesehatan RI, dengan kapasitas 250

maka

tempat tidur (Profil RS Prof. dr. VL.

peran

pemerintah

sebagai

pengawas sekaligus regulator dapat

Ratumbuysang, 2015).

lebih dijalankan dengan efektif. Selain

Tahun

2000

RSJP

Manado

itu, adanya perhitungan unit cost yang

diserahkan kepada Pemerintah Provinsi

pasti akan lebih memudahkan dalam

Sulawesi Utara sebagai tindak lanjut

keputusan

dan

pemberlakuan otonomi daerah. Dalam

apabila BLU tersebut nantinya dapat

Perda Provinsi Sulawesi Utara No. 15

memiliki daya saing yang bagus dalam

tahun 2002 yang mengatur legalitas

persaingan dengan sektor swasta, maka

lembaga

kedepannya dapat mengurangi beban

Pemerintah Daerah (SKPD) Provinsi

anggaran

Sulawesi

anggaran

(subsidi)

pemerintah

sendiri

(Widiprana, 2012).

ini

sebagai

Utara

Satuan Kerja

maka

ditetapkan

nomenklatur Badan Pengelola Rumah 38

Sakit Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang.

Ratumbuysang Sulawesi Utara menuju

Tahun 2008 nama rumah sakit berubah

badan layanan umum daerah.

kembali sesuai Perda No.4 Tahun 2008 menjadi Rumah Sakit Khusus Daerah

METODE PENELITIAN

Kelas A Provinsi Sulawesi Utara. Pada

Jenis penelitian yang digunakan yaitu

Tahun 2011 melalui Peraturan Daerah

penelitian kualitatif,dilaksanakan di RSJ

No.6 Tahun 2011 berubah nama kembali

Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang Sulawesi

menjadi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.

Utara.

V.L. Ratumbuysang Sulawesi Utara.

metode

Hasil observasi awal, diperoleh bahwa

pengambilan

RS ini telah 2 kali mengajukan penilaian

“penilaian” peneliti mengenai siapa-

yaitu pada tahun 2013 dan 2014. Hasil

siapa saja yang pantas (memenuhi

penilaian masih dibawah harapan yaitu

persyaratan) untuk dijadikan sampel

masuk kategori kurang sehat. Ada

oleh Kuntoro (2009) yang dikutip oleh

beberapa hal yang menjadi akar masalah

Nasir (2011). Berdasarkan hal tersebut

seperti pelaporan keuangan dan jumlah

maka

kunjungan pasien (Profil RSJProf.dr. V.

sebanyak 6 orang,

L.

Ratumbusyang

Sulawesi

Penelitian

ini

purposive

sampling,

sampel

peneliti

menggunakan yaitu

berdasarkan

mengambil

Informan

Utara,

2016).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hal tersebut, terlihat

1. Analisis kesiapan RSJ Prof. dr. V.

bahwa perubahan status rumah sakit

L. Ratumbuysang Sulawesi Utara

menjadi badan layanan umum daerah

pada aspek kinerja dalam rangka

bisa

menuju

menciptakan

kualitas

layanan

rumah sakit menjadi lebih baik. Hal

badan

layanan

umum

daerah

inilah yang akan dilakukan oleh RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Sulawesi Utara.

Namun,

untuk

dengan indikator jumlah kunjungan dan

melengkapi persyaratan BLUD terlebih

BOR maka terlihat terjadi penurunan

dulu. Persyaratan tersebut terdiri dari

tajam

persyaratan

substantif,

kunjungan baru untuk tahun 2011-2014

teknis, dan administratif. Berdasarkan

mengalami trend peningkatan sejak

latar belakang ini maka penulis tertarik

2011-2013, namun terjadi penurunan

untuk

yang tajam dari 2013 ke 2014 khususnya

kesiapan

RS

dituntut

Berdasarkan aspek kinerja layanan

administrasi

melakukan penelitian tentang RSJ

Prof.

Dr.

V.

L.

pada

tahun

2014.

jumlah

untuk pasien umum yaitu 13.801 (2013) menjadi 4341 (2014). 39

jumlah kunjungan lama untuk tahun

DPRD Kota Bandung. Data primer

2011-2014 semua jenis pasien (jiwa,

diperoleh dari wawancara mendalam,

umum dan gigi) mengalami penurunan.

data skunder diperoleh dari pengamatan

Namun,

terhadap

penurunan

yang

signifikan

terlihat pada jumlah kunjungan pasien

mengalami

peningkatan.

dibutuhkan

penurunan

kunjungan. Berdasarkan asumsi tersebut dapat dinyatakan bahwa RSUD Kota Bandung terhadap persyaratan BLUD

pelayanan rumah sakit yang jelek namun

diasumsikan baru mencapai 66,67%.

karena adanya Permenkes 54/2014.

Penelitian dari Melani (2011) yang

Peraturan ini melarang rumah sakit

melakukan analisis kesiapan BLUD

khusus termasuk rumah sakit jiwa untuk

pada

melayani pasien umum.

Belitung.

jumlah kunjungan 37,09%. Kendala

2011 menjadi 8.65 pada tahun 2014.

yang dihadapi justru dari masalah SDM,

BOR untuk pasien jiwa cenderung

laporan

meningkat dari 77,08 menjadi 81,42.

keuangan

pembayaran

Penelitian dari Dadan (2007) yang

di

dan RS.

sistem Hal

ini

menyebabkan kesiapan RS menunju

melakukan penelitian tentang kesiapan

BLUD

RSUD Kota Bandung dalam rangka

harus

dipersiapkan

dengan

strategi khusus.

menuju Badan Layanan Umum Daerah

Trianasari dan Idrus (2008) dalam

keuangan.

penelitiannya yang berjudul “ Evaluasi

Penelitian ini merupakan kajian studi

Strategi

kasus dengan menggunakan metode secara

Kabupaten

2010 mengalami peningkatan 63,3% dan

pasien non jiwa yaitu 65,92 pada tahun

deskriptif

RSUD

Berdasarkan indikator BOR tahun 2006-

BOR mengalami penurunan untuk

analisis

telah

trend meningkat seperti BOR, jumlah

ini bukan disebabkan karena kualitas

akuntansi

yang

pelayanannya setiap tahun menunjukkan

tajam

26.970 pasien “hilang” sejak 2013. Hal

dari

hasil

bahwa RSUD Kota Bandung kinerja

dibandingkan tahun 2013. Ada sekitar

ditinjau

serta

dicapai. Hasil penelitian menunjukkan

Hal

sebaliknya terjadi pada tahun 2014 yang mengalami

administrasi

keuangan dan dokumen lainnya yang

total kunjungan pada tahun 20112013

dokumen

RSUD

Dr.

Saiful

Anwar

(RSSA) Malang Sebelum dan Sesudah

kualitatif.

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Subjek penelitian ini adalah: Direktur,

Tujuan : Mengetahui evaluasi strategi

Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi,

RSUD

Kepala Urusan Keuangan, Koordinator

Dr.

Saiful

Anwar

(RSSA)

Malang sebelum dan sesudah Badan

Penyusunan Program, Bendaharawan,

Layanan

staf keuangan, pejabat pemda dan 40

Umum

Daerah

(BLUD)”

menemukan bahwa Perubahan status

Kinerja keuangan dilihat dari capaian

menjadi BLUD telah mempengaruhi

realisasi pendapatan dan belanja RS.

kondisi dan kinerja RSSA, pengaruh

laporan realisasi pendapatan mengalami

baik maupun kurang baik. Sebagai

penurunan capaian sejak 2012-2014

BLUD masalah yang dihadapi RSSA

yaitu dari 93,0% pada tahun 2012

antara lain keefektifan, keefisienan dan fleksibilitas

masih

terkendala,

menjadi

alur

Berdasarkan

birokrasi/ administrasi yang lama belum

cenderung

yang

mengalami

97,2% pada tahun 2012 menjadi 92,0%

dan prasarana serta kuantitas tenaga

pada tahun 2014. Jika dilihat dari jumlah

masih kurang memadai. Namun dengan

uang

segala keterbatasan dan tantangan yang

yang

dibelanjakan

terjadi

peningkatan sebesar Rp. 25,8 M dari

harus dihadapi secara garis besar RSSA

tahun 2012-2014. Penurunan capaian

cukup siap dan dapat melaksanakan

belanja

BLUD.

dan

menunjukkan hasil

penurunan

capaian sejak 2012-2014 yaitu dari

melakukan perencanaan strategi; sarana

dari

yang

laporan belanja rumah sakit mengalami

dilakukan oleh bagian lain, bukan oleh

Perbedaan

yang

sebesar Rp. 3,7 M.

secara menyeluruh; evaluasi strategi

dengan

2014.

mengalami penurunan pada tahun 2014

bawah; keramahan belum diterapkan

sama

jumlah

tahun

yang kurang lebih Rp. 5,8 M namun

berasal dari golongan menengah ke

yang

pada

diperoleh terlihat terjadi peningkatan

tuntas teratasi; pelanggan mayoritas

bagian

61,4%

penelitian

keuangan

dengan penelitian ini yaitu pada ketiga

pendapatan bahwa

RS

pengelolaan

yang belum

efektif

dan

efisien.

RS yaitu RSUD Kota Bandung, RSUD

Asmoko

Kabupaten Belitung dan RSSA Malang terjadi peningkatan jumlah kunjungan dan BOR. Hal ini menyebabkan kedua

(2006)

dalam

hasil

penelitiannya

menunjukan

bahwa

penganggaran

berbasis

kinerja

berpengaruh positif secara signifikan

RS sudah bisa menjadi BLUD.

terhadap

2. Analisis Kesiapan RSJ Prof. dr. V.

efektifitas

pengendalian

keuangan dan efektifitas pengendalian

L. Ratumbuysang Sulawesi Utara

kinerja pada Pemerintah daerah. Hasil

Pada Pelayanan Keuangan Dalam

pengujian ini juga berhasil mendukung

Rangka Menuju Badan Layanan

penelitian

Umum Daerah

menunjukkan penyusunan

41

Arifin

(2012)

yang

bahwa

partisipasi

anggaran

berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja aparat

menunjukkan tren yang positif dan

pemerintahan.

pemanfaatan

Rosalin (2012) meneliti Faktor-

timeliness

badan

pelaporan

layanan

komitmen

umum

organisasi

berpengaruh

Jahra (2013) yamg meneliti di Rumah Sakit Daerah Kalisat yang telah

menunjukan

mengimplentasikan Pola Pengelolaan

secara

positif

Keuangan

keandalan

keuangan.

menunjukkan

terus

keuangan

terhadap

pelaporan

yang

meningkat.

faktor yang mempengaruhi keandalan dan

pelayanan

Hal

bahwa

Badan

Layanan

Umum

Daerah (PPK BLUD) sejak tahun 2010.

ini

Berdasarkan analisis didapatkan bahwa

komitmen

secara

keseluruhan

PPK

BLUD

organisasi yang dimiliki Badan Layanan

berpengaruh secara signifikan terhadap

Umum dapat meningkatkan keandalan

kinerja keuangan, kinerja pelayanan

pelaporan

serta kinerja mutu dan manfaat bagi

keuangan

pada

Badan

Layanan Umum yang harus dipenuhi. Puspadewi tentang

(2012)

implementasi

keuangan

meneliti

BLUD.

pengelolaan

penelitian

diatas

menunjukkan bahwa kinerja keuangan

Daerah yang telah diterapkan oleh

dari Rumah Sakit Daerah Kalisat dan

Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk

Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk

RSUD Nganjuk telah menyusun dan

RSUD Nganjuk mengalami peningkatan

mengimplementasikan

semua

setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan

persyaratan administratif PPK-BLUD

RS tersebut siap menjadi BLU. RSJ

yang

Kelola,

Prof. dr. V.L. Ratumbuysang Sulawesi

Rencana

Utara pada tahun 2014 mengalami

Bisnis Anggaran, Standar Pelayanan

penurunan seiring dengan menurunnya

Minimal, dan Laporan Keuangan. Hasil

jumlah kunjungan dan BOR.

meliputi

Rencana

Layanan

Beberapa

Umum

dari

Badan

masyarakat sesudah penerapan PPK

Pola

Strategis

penelitian

tahunnya

Bisnis,

ini

rumah

Tata

adalah

sakit

setiap

Untuk menjadi BLU yang memiliki

berpotensi

kontribusi kepada keuangan Negara

mengalami kenaikan dalam pendapatan.

serta

Hasil

bermutu,

IKM

menunjukkan

setiap

menyediakan BLU

pelayanan dihadapkan

yang pada

tahunnya mengalami peningkatan dan

beberapa tantangan berikut. Pertama,

pada tahun 2012 sasaran mutu telah

perlu

tercapai.

Hasil

dilakukan

peningkatan

indikator

penilaian

kemampuan manajerial para pimpinan

efisiensi pelayanan setiap

tahunnya

eksekutif BLU agar mampu membawa

dan

BLU menjadi organisasi sektor publik

menunjukkan

peningkatan

42

dengan kinerja sektor swasta. Hal ini

Keuangan Badan Layanan Umum secara

sangat

adanya

explisit menjelaskan, BLU tidak hanya

perubahan budaya kerja dari yang

sebagai format baru dalam pengelolaan

sebelumnya

administrator

keuangan Negara namun juga sebagai

menjadi manajer. Profesi yang pertama

wadah baru bagi pembaruan manajemen

lebih

keuangan sektor public (public sector

penting

mengingat

sebagai

mengutamakan

ketaatan

pada

aturan dan prosedur kerja (process

reform

oriented)

Strategi

sementara

in

financial

managements).

yang

kedua

pencapaian

hasil

mereformasi organisasi sektor publik

(outcome oriented) dengan skill dan

melalui pembentukan Badan Layanan

kepemimpinan yang mumpuni. Peran

Umum serta tantangan dan isu-isu

kepemimpinan menjadi sangat penting

strategisnya.

mengutamakan

untuk mengkomunikasikan sasaran dan tujuan

organisasi

Maksud

pusat

pembentukan

dalam

Badan

seluruh

Layanan Umum Badan Layanan Umum

anggota organisasi agar semua elemen

(BLU) adalah instansi di lingkungan

organisasi dapat bersinergi secara aktif

Pemerintah

dalam pencapaian tujuan organisasi.

memberikan

Dengan budaya kinerja, para manajer

masyarakat berupa penyediaan barang

tidak lagi menunggu perintah dari atasan

dan/atau

karena semua urusan teknis operational

mengutamakan mencari keuntungan dan

organisasi adalah merupakan tanggung

dalam

jawab pribadinya. Dengan kata lain,

didasarkan pada prinsip efisiensi dan

akuntabilitas seorang manajer diukur

produktivitas (Pasal 1 ayat 23 UU No. 1

dari seberapa cakap dia memimpin

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

organisasi dalam memenuhi target yang

Negara). Selanjutnya pasal 68 ayat (1)

ditetapkan.

menyatakan tujuan pembentukan BLU

Demi

kepada

pemerintah

dibentuk

pelayanan

jasa

yang

kepada

dijual

melakukan

untuk

tanpa

kegiatannya

kualitas

yaitu meningkatkan pelayanan kepada

pelayanan rumah sakit di Indonesia,

masyarakat dalam rangka memajukan

salah satu upaya pemerintah adalah

kesejahteraan umum dan mencerdaskan

memberlakukan sistem Badan Layanan

kehidupan bangsa. Dengan kata lain

Umum (BLU). Sehingga rumah sakit

pemerintah

pemerintah di seluruh Indonesia dituntut

sebagai

untuk menerapkan sistem badan layanan

oriented, not-for-profit oriented dan

umum ini. Penjelasan umum PP 23

outcome-oriented.

Tahun

2005

meningkatkan

yang

tentang

Pengelolaan 43

ingin

organisasi

menjadikan yang

BLU

costumer-

Costumer oriented adalah suatu

yang dihasilkan. Ketiga, BLU dikelola

organisasi yang peka atas kebutuhan

untuk

pelanggan sehingga produk dan atau

bermutu sebagai sumber pendapatan

jasa yang dijual selalu ditujukan untuk

operasional.

meningkatkan

pelanggan.

pengelolaan keuangan BLU didukung

Organisasi not-for-profit-oriented yaitu

dengan pendelegasian wewenang yang

organisasi yang dikelola bukan dalam

luas

rangka mencari laba dimana pendapatan

managers manage’. Dengan privilese

yang

untuk

tersebut, diharapkan para manajer BLU

peningkatan mutu pelayanan sehingga

dengan diskresinya mampu mengelola

bermanfaat

akhir

sumber-sumber daya baik keuangan

layanan, sedangkan outcome-oritented

maupun non-keuangan secara sinergi

adalah suatu pengelolaan organisasi

untuk mencapai hasil yang diharapkan.

kepuasan

diperoleh

bagi

semata-mata

pengguna

yang dikelola yang lebih mengutamakan pencapaian

hasil

yang

meningkatkan

Ketiga

melalui

dimana

dalam

utama

‘let

manajemen

BLU

yang

prinsip

paradigma

Aspek

diharapkan.

layanan

the

organisasi

melaksanakan

Secara konsep, pembentukan BLU telah

praktek-praktek bisnis yang sehat perlu

dilandasi prinsip yang tepat untuk

melakukan pengelolaan dan pengukuran

memajukan kesejahteraan umum dan

kinerja. Ada sebuah pandangan umum

mencerdaskan kehidupan bangsa.

„jika tidak dapat mengukur sesuatu,

Aspek

pengelolaan

kamu tidak dapat mengelolanya‟ yang

keuangan

dimana pemerintah pusat secara khusus

mungkin

mengatur pola pengelolaan keuangan

pengelolaan kinerja BLU. Semua output

Badan Layanan Umum. Asas utama

kinerja BLU perlu diukur untuk melihat

pengelolaan

bagaimana

keuangan

BLU

ialah

sangat

cocok

organisasi

telah

dengan

bekerja

fleksibilitas dimana BLU diharapkan

dalam mencapai targetnya. Selain itu,

menerakpan praktek-praktek bisnis yang

pengelolaan

sehat

dalam

professional melalui alat pengedalian

organisasi.

managemen meskipun bisnisnya tidak

(best

penyelenggaraan

practice) fungsi

BLU

Lebih jauh, BLU dapat memungut biaya

mengutamakan

atas

Sehingga

bisnisnya

kepada

pengguna

dilakukan

mencari

dalam

keuntungan. ini

diharapkan

memperhitungkan efisiensi biaya dalam

perencanaan

setiap kegitan operasionalnya. Artinya

diterapkan oleh sektor swasta dalam

BLU wajib melakukan

mengelola kinerjanya dalam pengukuran

akuntansi biaya atas setiap unit produk

kinerja 44

yang

mengadopsi

sangat

layanan. Kedua, BLU dikelola dengan

perhitungan

BLU

hal

secara

management

lebih

alat yang

komprehensif.

Dengan

pengelolaan

kinerja

komprehensif,

BLU-BLU

meningkatkan

pelayanan

masyarakat

berikutnya yang akan dijadikan dasar

selain

penilaian

oleh

kepada

Dengan

adanya

penyedia

anggaran.

informasi

kinerja

meningkatkan

(performance information) yang lengkap

kompetensi utama para pegawainya,

diharapkan penetapan anggaran akan

mereka juga akan mampu mencapai

lebih rasional.

sasaran

dan

yang

jangka

pendek

dan

dapat

Di

satu

sisi,

diskresi

yang

bersaing untuk mencapai tujuan jangka

diberikan dapat menjadi sebuah dilema

panjangnya. Sehingga dalam hal ini,

bagi eksistensi BLU. Apabila manager

kepala eksekutif BLU perlu memiliki

memiliki integritas yang tinggi, maka

tingkat manajerial yang tinggi yang

dia akan mampu menggerakkan mesin

bertanggung jawab atas pencapain hasil

organisasi dan mengelola sumberdaya

yang tertuang dalam kontrak kinerja.

manusia untuk mencapai tujuan yang

Penganggaran (performance

berbasis

budgeting).

kinerja

diharapkan,

Dalam

pemimpin

namun BLU

jika

sebaliknya

memanfaatkan

penganggaran berbasis kinerja, BLU

kekuasaanya untuk kepentingan pribadi

diharapkan menjadi prototype satuan

ataupun

kerja instansi pemerintah lainnya dengan

kemungkinan besar organisasi BLU

model rencana bisnis anggaran yang

tidak jauh berbeda dengan organisasi

dilaksanakan

proses

birokratif dan hierarkis yang lambat

pelaksanaan

dalam pengambilan keputusan tanpa

anggaran. Hal ini didasari pemikiran

inovasi dan kreativitas. Oleh karena itu,

bahwa

mampu

kementerian terkait perlu menetapkan

mendefinisikan visi dan misi organisasi

sistem pengendalian yang tepat agar

ke dalam sasaran dan tujuan organisasi

para manager bekerja pada koridor yang

yang

target

diharapkan. Kemudian terdapat beberap

kinerjanya. Sehingga dalam melakukan

isu strategis yang perlu dikelola dalam

penganggaran, BLU dapat lebih baik

penyempurnaan

dalam menghubungkan jumlah anggaran

pertama nomeklatur kelembagaan BLU

yang akan dialokasikan untuk mencapai

perlu ditetapkan lebih jelas posisinya

target sasaran yang akan dicapai. Selain

agar tidak terjadi kebingungan dan

itu dalam proses penganggaran, BLU

kesalahpahaman baik oleh masyarakat

perlu menyediakan informasi kinerja

sebagai pengguna layanan maupun oleh

sebagai salah satu penilaian dalam

para stakeholder yang terkait dalam

penetapan program BLU pada tahun

pembinaan BLU. Tanpa identitas yang

dalam

penganggaran

dan

BLU

akan

dicapai

akan

dalam

45

golongan

tertentu,

kelembagaan.

maka

Yang

jelas, BLU akan terperangkap dengan

pokok seperti realisasi anggaran, neraca

sistem pengelolaan yang birokratis,

dan arus kas telah tersedia di RS. PP No.

hierarkis dan lambat serta jauh dari

23/2005

menegaskan

bahwa

setiap

aspek professionalitas. Konsekuensinya,

transaksi

keuangan

BLU

harus

BLU akan terpengaruh dengan politik

diakuntansikan

organisasi

mewabah

pendukungnya dikelola secara teratur,

dalam organisasi pemerintah sehingga

laporan keuangan BLU diselenggarakan

secara langsung akan mempengaruhi

sesuai Standar Akuntansi Keuangan

kelincahan (agility) manajement BLU.

(SAK). Untuk anggaran berdasarkan

Dalam hal ini, kementerian terkait perlu

Permendagri

melepaskan keegoannya sehingga rela

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

memberikan kewenangan yang lebih

yang mengharuskan setiap Satuan Kerja

luas dan proporsional bagi para manajer

Perangkat

Daerah

BLU untuk membawa BLU kepada

terkecuali

RSJ

maksud dan tujuannya. Apabila isu-isu

Ratumbuysang Sulawesi Utara untuk

dimaksud tidak dapat ditangani secara

membuat

arif, pelayanan publik yang bernilai

(Laporan realisasi anggaran operasional

tinggi akan sangat sulit dicapai. Yang

keuangan, laporan arus kas, catatan atas

kedua, perlunya pengaturan kompensasi

laporan keuangan). Hal inilah yang

atas

belum ditemukan di RSJ Prof. dr. V. L.

yang

kinerja

biasanya

BLU

dalam

bentuk

remunerasi yang tepat sesuai dengan

dan

dokumen

No.13/2006

(SKPD)

Prof.

laporan

tentang

dr.

tidak V.

keuangan

L.

pokok

Ratumbuysang Sulawesi Utara

keahlian dan resiko yang ditanggung.

Melani

(2011)

mengidentifikasi

Karena secara akal sehat, tidak mungkin

tentang kesiapan Badan Layanan Umum

mengharapkan individu bekerja secara

di

professional tanpa memberi kompensasi

menunjukan laporan keuangan Realisasi

yang

anggaran,

seturut

dengan

tingkat

keahliannya.

Rumah

Sakit

neraca

Daerah

dan

Belitung

arus

kas,

sedangkan Rencana Strategis belum

3. Analisis Kesiapan RSJ Prof. dr. V.

mengacu

rencana

strategi

bisnis.

L. Ratumbuysang Sulawesi Utara

Dokumen standar pelayanan minimal

Pada Laporan Keuangan Pokok

belum lengkap dan belum ditetapkan

Dalam

melalui Keputusan Kepala Pemerintah

Rangka

Menuju

Badan

Layanan Umum Daerah

Kabupaten Belitung. Dari penelitian ini diketahui rumah sakit bahwa rumah

Hasil observasi di RS ditemukan bahwa

dokumen

laporan

sakit kekurangan staf keuangan guna

keuangan

mendukung 46

sistem

manajemen

keuangan rumah sakit yang menuju

Perangkat Daerah (SKPD). RSUD H.

basis aktual. Adanya dukungan positif

Padjonga Daeng Ngalle Takalar telah

dari stakeholder untuk mengubah status

mempunyai laporan keuangan pokok,

rumah sakit ini dari RSUD menjadi

yaitu:

BLUD.

operasional keuangan, laporan arus kas,

Meidyawati

(2010)

dalam

Laporan

realisasi

anggaran

catatan atas laporan keuangan. Ditinjau

penelitannya yang berjudul “Analisis

dari

Implementasi

keuangan pokok dengan nilai bobot 20%

Pola

Pengelolaan

kesiapan

dokumen

Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-

sesuai

BLUD) Pada Rumah Sakit Stroke

Dalam Negeri untuk Laporan Keuangan

Nasional Bukit Tinggi” dengan tujuan

Pokok ini RSUD H. Padjonga Daeng

untuk mengetahui implementasi semua

Ngalle Takalar telah memenuhi nilai

persyaratan administratif PPK-BLUD di

bobot sebesar 20% (Jaya, 2014).

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi.

Hasil

menunjukkan

kebijakan

dari

laporan

Simpursiang

Departemen

(2009)

meneliti

bahwa

tentang Evaluasi Kesiapan Rumah Sakit

Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit

Umum Daerah Sawerigading Polopo

Tinggi

Untuk Menerapkan Pola Pengelolaan

telah

menyusun

dan

mengimplementasikan

semua

Keuangan

Badan

persyaratan administratif PPK-BLUD

Daerah

yang

persyaratan

meliputi

Rencana

Pola

Strategis

Tata

menunjukkan

Umum

bahwa

subtantif

dari RSUD

Rencana

Sawerigading Palopo telah memenuhi

Bisnis Anggaran, Standar Pelayanan

syarat untuk menjadi BLUD, dari

Minimal,

persyaratan

dan

Implementasi

Bisnis,

Kelola,

Layanan

Laporan pola

Keuangan.

tata

kelola

teknis

aturan

tata

PERMENDAGRI

akuntabilitas,

serta

transparansi.

yang

didapatkan

No.

penelitian Jaya

juga

kesiapan

persyaratan yang ditetapkan.

dari

pengelola keuangan RSUD H. Padjonga

belum

dalam 61/2007.

sebagai

lengkap

agensifikasi.

berdasarkan tentang

memenuhi

seluruh

Badan Layanan Umum dibentuk

Daeng Ngalle Takalar pada saat ini telah

No.13/2006

ditetapkan

Demikian pula persyaratan administratif

Penelitian oleh (2014)

dapat

memenuhi seluruh persyaratan sesuai

diwujudkan dalam bentuk organisasi dan laksana,

belum

Permendagri

pengejawantahan Secara

umum,

teori teori

Pedoman

agensifikasi adalah adanya pemisahan

Pengelolaan Keuangan Daerah yang

antara fungsi kebijakan (regulator)

mengharuskan

dengan fungsi pelayanan publik dalam

setiap

Satuan

Kerja 47

struktur organisasi pemerintah. Fungsi

keuangan. Hasil pengujian hipotesis ini

pertama dilakukan oleh kantor pusat

juga berhasil mendukung penelitian

kebijakan sedangkan yang kedua adalah

Armando

kantor-kantor yang melaksanakan tugas

pengawasan

pelayanan. Menurut teori dimaksud,

berpengaruh signifikan positif terhadap

idealnya Menteri/Pimpinan Lembaga

nilai informasi laporan keuangan pada

memberi mandat dalam sebuah bentuk

pemerintahan. Serta mendukung hasil

kontrak kinerja kepada kepala eksekutif

penelitian

badan

dalam

memperoleh hasil bahwa pengawasan

atau

keuangan daerah berpengaruh positif

pelayanan

melaksanakan

umum

satu

program

(2011)

bahwa

penerapan

keuangan

daerah

Indrawati

et

signifikan

dikelola secara professional.

pelaporan keuangan pemerintah daerah.

pelaporan

dipengaruhi

Dimana

semakin

nilai

(2013)

beberapa program sejenis yang akan

Sistem

terhadap

al

baik

informasi

penerapan

beberapa aspek seperti perencanaan

pengawasan keuangan daerah maka

anggaran,

semakin baik pula

pengendalian

intern,

nilai

informasi

Pengawasan Keuangan dan teknologi

laporan keuangan pemerintah daerah.

inforamasi

manusia.

Pengawasan dan pengendalian keuangan

Pengawasan merupakan upaya yang

secara simultan berpengaruh positif dan

sistematik untuk menetapkan kinerja

signifikan terhadap good governance

standar

(Bulutoding, 2012).

sumberdaya

pada

perencanaan

merancang

sistem

informasi,

untuk

umpan

untuk balik

Alifah

membandingkan

perencanaan

(2014)

menunjukkan

anggaran,

pengendalian

kinerja aktual dengan standar yang telah

intern,

ditentukan, untuk menetapkan apakah

teknologi

telah terjadi suatu penyimpangan, serta

positif

untuk mengambil tindakan perbaikan

pelaporan keuangan (H=< 0,05). Hal ini

yang diperlukan untuk menjamin bahwa

berarti penganggaran menjadi sangat

sumber

atau

penting karena anggaran yang tidak

pemerintahan telah digunakan seefektif

efektif dan tidak berorientasi pada

dan seefisien mungkin guna mencapai

kinerja

tujuan organisasi atau pemerintahan.

perencanaan

data

organisasi

Husna (2013) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa

pengawasan

nilai

informasi

Keuangan

inforamasi. terhadap

akan

Perencanaan

berpengaruh

nilai

dapat yang

dan

informasi

menggagalkan sudah

anggaran

disusun. merupakan

bentuk upaya untuk mencapai efisiensi,

keuangan berpengaruh yang signifikan terhadap

Pengawasan

efektivitas,

pelaporan 48

produktivitas

kinerja,

transparansi,

dan

akuntabilitas

pengelolaan keuangan. Indriasari dan Nahartyo (2008) yang

menyatakan

bahwa

berpengaruh

positif

terhadap

informasi

pelaporan

nilai

keuangan.

Pemanfaatan teknologi informasi dapat

kapasitas

mempercepat proses pengolahan data

sumber daya manusia tidak mempunyai

transaksi,

pengaruh

yang

perhitungan serta menghasilkan output

keandalan

pelaporan

ketepatwaktuan

signifikan

terhadap

keuangan

pelaporan

dan

keakurasian

dalam

lainnya lebih tepat waktu (Arfianti,

keuangan.

2011).

Hal tersebut mungkin dikarenakan tidak

Berdasarkan

informasi

semua staf pelaporan keuangan Badan

dikumpulkan,

Layanan Umum di Universitas Negeri

Ratumbuysang Sulawesi Utara telah 2

Surabaya

kali

memiliki

basic

keilmuan

RSJ

mengajukan

Prof.

yang

dr.

penilaian

V.L.

menuju

akuntansi dan hal ini terlihat dari data

BLUD yaitu pada tahun 2013 dan 2014.

demografi responden. Oleh karena itu,

Ruang lingkup evaluasi yang dilakukan

untuk

kemampuannya

meliputi kinerja keuangan, pelayanan

seorang staf pelaporan keuangan Badan

dan kinerja mutu layanan diperoleh skor

Layanan Umum harus ikut serta dalam

kinerja sebesar 42,95 dengan predikat

pelatihan-pelatihan tentang akuntansi

B+ dengan kategori ”kurang sehat”.

dan

Badan

Hasil ini mengalami penurunan skor dari

Layanan Umum demi meningkatkan

tahun 2013 yaitu sebesar 55, 55.

keandalan pelaporan keuangan. Semakin

Beberapa hal yang menjadi ganjalan

besar

dan

yaitu penurunan jumlah kunjungan yang

keahlian seorang staf maka staf tersebut

disebabkan oleh perbelakuan Permenkes

semakin berkualitas dalam menjalankan

56/2014 yang menyatakan bahwa rumah

tugasnya.

sakit hanya dapat menyelenggarakan

meningkatkan

pengelolaan

pendidikan,

keuangan

pengalaman

Winidyaningrum dan Rahmawati

pelayanan

kesehatan

sesuai

(2010) memperoleh bukti empiris bahwa

kekhususannya. Untuk RSJ Prof. dr.

pemanfaatan

informasi

V.L. Ratumbuysang Sulawesi Utara

berpengaruh secara signifikan terhadap

pelayanan kesehatan jiwa. Selain itu,

keandalan pelaporan keuangan. Hasil

pelaporan

pengujian

konsisten

sepenuhnya menerapkan PPK BLUD

dengan hasil penelitian Rosalin dan

yang menjadi salah satu syarat penting

Kawedar

(bobot 20%) menuju BLUD.

teknologi

hipotesis

(2011)

juga

dan

penelitian

Indrawati et al (2013) yang menyatakan bahwa pemanfatan teknologi informasi 49

keuangan

yang

belum

e. Sistem

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka

berbasis

disimpulkan yaitu:

1. Berdasarkan

remunerasi

yang

indikator

dan

bersifat evidance based aspek

kinerja

pelayanan, keuangan, dan laporan

KEPUSTAKAAN

keuangan pokok, RSJ Prof. dr. V.L.

Alifah, S. 2014. Faktor-Faktor Yang

Ratumbuysang

Sulawesi

Utara

Mempengaruhi Nilai Informasi

belum siap menuju BLUD.

Pelaporan

Keuangan

Badan

Layanan Umum (Studi pada PK

2. Beberapa hal yang menjadi masalah yaitu pelaporan keuangan belum

BLU

mengacu pada PPK-BLU, adanya

Surabaya). Sekolah Tinggi Ilmu

penurunan realisasi anggaran dan

Ekonomi Indonesia (STIESIA)

jumlah pendapatan dalam rupiah.

Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset

Selain

Akuntansi Vol. 3 No. 12.

itu,

dengan

adanya

Permenkes 56/2014 menyebabkan

Universitas

Negeri

Arfianti, D., dan W. Kawedar. 2011.

rumah sakit jiwa sudah tidak bisa

Analisis

melayani pasien umum.

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah

SARAN

Daerah

a. Peningkatan sarana/ prasarana

Kerja

rumah sakit yang canggih

b. Menerapkan

anggaran

berbasis

subsidi

Satuan

Daerah

Batang).

Akuntansi.

Di

Jurnal

Universitas

Diponegoro Semarang. harus Armando, G. 2013. Pengaruh Sistem

berbasis akuntansi biaya bukan hanya

Pada

Perangkat

Kabupaten

pengelolaan

berdasarkan PPK BLUD

c. Penyusunan

(Studi

Pengendalian Intern Pemerintah

dari

dan

pemerintah.

Pengawasan

Daerah

d. Menyusun laporan keuangan

Keuangan

Terhadap

Nilai

sesuai dengan PSAK 45 yang

Informasi Laporan Keuangan

disusun oleh organsisasi profesi

Pemerintah di Kota Bukittinggi.

akuntan dan siap diaudit oleh

Skripsi.

Kantor

Universitas Negeri Padang

Akuntan

Independen

bukan diaudit dari pemerintah

Asmoko,

H.

Fakultas

2006.

Ekonomi

Pengaruh

Penganggaran Berbasis Kinerja Terhadap 50

Efektivitas

Pengendalian. Jurnal Akuntansi

Pertanggungjawaban

dan

Pemerintah Volume 2.

Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan

Bulutoding,

L.

2012.

Pengaruh

Anggaran

Pengawasan dan Pengendalian Anggaran

Terhadap

Belanja

Good

dan

ASSETS Volume 2 No 1.

Pengawasan Sistem

Pengendalian

Pemerintah

Terhadap

dan

Carolina. 2013. Analisis Faktor-

Intern Nilai

Faktor

yang

Mempengaruhi

Nilai

Informasi

Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah

(Studi Empiris Satuan Kerja

(Studi

Perangkat Daerah Kota Padang Jurnal

Pendapatan

Indrawati, Dwi A., M. Djasuli, dan A.

dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah

Panjang).

Perhitungan

Belanja Daerah

Manusia,

Keuangan,

Pelaksanaan

Penyusunan

Anggaran

Husna, F. 2013. Pengaruh Kualitas Daya

Daerah,

dan

Tata Usaha Keuangan Daerah

Governance. Jurnal Akuntansi

Sumber

Pendapatan

pada

Satuan

Kerja

Perangkat Daerah di Kabupaten

Akuntansi.

Sampang).

Fakultas Ekonomi Universitas

Jurnal

Akuntansi.

Universitas Trunojoyo

Negeri Padang Nasir, A., A. Muhith., dan M.E. Indriasari, D., dan E. Nahartyo. 2008. Pengaruh Daya

Kapasitas

Manusia,

Teknologi

Sumber

Pemanfaatan

Informasi

dan

Ideputri.

2011.

Metodologi

Penelitian

Kesehatan,

Cetakan

Pertama,

Mulia

Medika,

Yogyakarta.

Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap

Nilai

Informasi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Pelaporan Keuangan Pemerintah

2015. Profil RS Prof. dr. VL.

Daerah (Studi pada Pemerintah

Ratumbuysang. Manado

Kota Palembang dan Kabupaten Puspadewi D, dan Rosidi. 2016. Analisis

Ogan Ilir). Simposium Nasional Akuntansi Pontianak.Kementerian Negeri.

Implementasi

XI.

2002.

Keuangan

Dalam

Pengelolaan BLUD

dan

Dampaknya terhadap Kinerja

Keputusan

pada

Menteri Dalam Negeri Nomor

Rumah

Sakit

Umum

Daerah Nganjuk. Tesis. Prodi

29 tahun 2002 tentang Pedoman

Magister Manajemen

Pengurusan, 51

Rumah

Sakit. Universitas Brawijaya.

Sekretariat

Malang

Negara.

2009.

Undang-

Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Putra, T.O. 2016. Formulasi Unit Cost Layanan Kesehatan Puskesmas Dalam

Rangka

Trianasari, E dan M.S. Idrus. 2012.

Penyusunan

Evaluasi Strategi Rsud Dr. Saiful

Rencana Bisnis dan Anggaran

Anwar (RSSA) Malang Sebelumdan

(RBA) Badan Layanan Umum.

Sesudah Badan Layanan Umum

Tesis. Universitas Brawijaya.

Daerah

Malang

Manajemen Fakultas Ekonomi

(BLUD).

Dan Riawati, R. 2016. Analisis Implementasi Pola

Pengelolaan

Tesis.

Bisnis

Prodi

Universitas

Brawijaya Malang

Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah

Widiprana, R.B. 2012. Formulasi unit

di Rumah Sakit Panembahan

cost layanan pendidikan dan

Senopati Bantul. Tesis. Prodi

pengajaran perguruan tinggi

Magister Manajemen

dalam

Rumah

penyusunan

rencana

Sakit. Universitas Muhamadiyah

bisnis dan anggaran (RBA)

Yogyakarta.

Badan Layanan Umum (studi kasus

Rosalin, F., dan W. Kawedar. 2011. Faktor-Faktor

pada

fakultas

X

universitas Y). Tesis. Jurusan

yang

Akuntansi

Mempengaruhi Keandalan dan

FE

Universitas

Brawijaya.

Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi

Winidyaningrum,

Celviana

pada BLU di Kota Semarang).

Rahmawati.

Jurnal Akuntansi. Universitas

Sumber

Diponegoro Semarang.

Pemanfaatan

2010.

Daya

dan

Pengaruh

Manusia

dan

Teknologi

Informasi terhadap Keterandalan Sekretariat

Negara.

2004.

Undang-

dan Ketepatwaktuan Pelaporan

undang Nomor 1 Tahun 2004

Keuangan Pemerintah Daerah

tentang Perbendaharaan Negara

dengan

Variabel

Intervening

Pengendalian Intern Akuntansi

Sekretariat Negara. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun

(Studi

di

Pemda

2005

Subosukawonosraten).

SNA

tentang

Keuangan

Badan

Pengelolaan

Empiris

XIII. Purwokerto

Layanan

Umum 52