43 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTABIO DI

Download Jurnal. Divisi Tumbuh. Kembang Pediatri Sosial. Departemen Ilmu Kesehatan. Anak FKUI-RSCM: Jakarta. Hidayat A.A., 2010. Metode. Penelitian...

0 downloads 474 Views 86KB Size
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTABIO DI PUSKESMAS TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR KURNIA AGUSTIN* ANA WIGUNANTININGSIH* LULUK NUR FAKHIDAH* *Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar Jl Achmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu, Karanganyar Email : [email protected] ABSTRAK Vaksin Pentabio (DTP-Hb-Hib) adalah vaksin yang berfungsi untuk mencegah serangan penyakit difteri, tetanus, pertusis, Hepatitis B, dan radang selaput otak (meningitis) pada anak di bawah usia lima tahun (balita). Vaksin Pentabio mulai digunakan pada tahun 2013, di 4 propinsi dan tahun 2014 ditargetkan di gunakan di 33 propinsi di Indonesia. Sebagai vaksin yang baru dikenalkan belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang vaksin Pentabio. Sehingga hal ini bisa mempengaruhi cakupan dalam pemberian imunisasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih rinci pengetahuan ibu balita tentang imunisasi Pentabio. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Waktu penelitian Februari 2015. Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu yang datang ke Puskesmas Tasikmadu untuk mengimunisasikan anaknya (pentabio) pada bulan Februari 2015. Sampel yang digunakan incidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang sudah diuji validitas rhitung(0,667-0,956) dan reliabilitas rii sebesar 0,983. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi pentabio di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang (63,64%), dan sebagian kecil berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (15,15%). Simpulan yang dapat diperoleh yaitu Tingkat pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi pentabio cukup, dosis dan jadwal pemberian imunisasi pentabio baik, KIPI dan penangannya imunisasi pentabio baik, indikasi dan kontraindikasi cukup di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Kata Kunci : pengetahuan, pentabio

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

43

Vaksin DPT-HB-Hib berupa

PENDAHULUAN Vaksin

Pentabio

(DTP-Hb-

suspensi homogen yang berisikan

Hib) adalah vaksin yang berfungsi

difteri

untuk mencegah serangan penyakit

bakteri inaktif, vaksin permukaan

difteri, tetanus, pertusis, Hepatitis B,

Hepatitis B ( HbsAg) murni yang

dan radang selaput otak (meningitis)

tidak infeksius, dan komponen Hib

pada anak di bawah usia lima tahun

sebagai vaksin bakteri sub unit

(balita).

berupa

Vaksin

Pentabio

mulai

murni,

Toxoid

kapsul

Tetanus,

polisakarida

digunakan pada tahun 2013, di 4

Haemophilus Influenza Type B (Hib)

propinsi dan tahun 2014 ditargetkan

tidak infeksius yang dikonjugasikan

di

kepada

gunakan

di

33

propinsi

di

Indonesia. (Info imunisasi, 2013) Rendahnya

kesadaran

protein

toksoid

tetanus.

Vaksin Hib yang diberikan bersama imunisasi

DPT-HB

akan

kekebalan

terhadap

mengenai imunisasi dan takut akan

memberikan

efek

bakteri Haemophilus Influenza Type

samping

vaksin

membuat

masyarakat Indonesia rentan tertular

B

penyakit difteri. Andi mengatakan,

meningitis (radang selaput otak),

banyak warga tidak ingin anaknya

pnemonia

divaksinasi karena imunisasi difteri

septimia

umumnya

anak

merupakan infeksi yng tersebar luas

mengalami demam. Padahal menurut

ke seluruh tubuh). Penyebab paling

Andi, demam adalah reaksi wajar

umum infeksi mematikan pada anak

tubuh terhadap vaksinasi tersebut.

usia

Ditambahkan Andi, secara nasional,

(Proverawati,2010).

cakupan sudah

menyebabkan

imunisasi cukup

di

tinggi.

yang

dapat

menyebabkan

(radang (keracunan

di

Indonesia

Kontra

Sayangnya

Hipersensitif

bawah

paru-paru), darah

dan

5

tahun

indikasi

(1)

terhadap

komponen

masih ada daerah-daerah yang masih

vaksin, atau reaksi berat terhadap

menjadi kantong penularan penyakit

dosis vaksinkombinasi sebelumnya

karena cakupan imunisasinya rendah.

atau bentuk-bentuk reaksi sejenis

(Info Imunisasi, 2013).

lainnya, merupakan kontra indikasi absolut terhadap dosis berikutnya.

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

44

(2) Kejang atau gejala kelainan otak

kanan atas pada batita saat imunisasi

pada bayi baru lahir atau kelainan

lanjutan.

saraf

serius

lainnya

merupakan

Pemberian imunisasi DPT-HB-

kontraindikasi terhadap komponen

Hib merupakan pengganti imunisasi

pertusis. Dalam hal ini vaksin tidak

DPT-HB

boleh

sebanyak 3 dosis jadwalnya juga

diberikan

sebagai

vaksin

kombinasi, tetapi vaksin DT harus

Hepatitis

B,

dan

Hib

diberikan secara terpisah. Beberapa

reaksi

pada

bayi

sama.

diberikan sebagai pengganti DPT, vaksin

diberikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih rinci pengetahuan ibu balita tentang imunisasi Pentabio

lokal

sementara seperti: bengkak, nyeri

BAHAN & METODE

dan kemerahan pada lokasi suntikan

Jenis penelitian yang dilakukan

disertai demam dapat timbul dalam

adalah

sejumlah besar kasus. Kadang reaksi

Penelitian

berat

penelitian yang didalamnya tidak ada

seperti

demam

tinggi,

Observasional

Diskriptif.

deskriptif

irritabilitas (rewel) dan menangis

analisis

dengan nada tinggi dapat terjadi

tidak

dalam 24 jam setelah pemberian.

terikat,bersifat

umum

yang

membutuhkan

jawaban

dimana,

Sasaran Imunisasi DPT-HB-

hubungan

adalah

ada

antarvariabel,

variabel

bebas

dan

Hib merupakan imunisasi rutin yang

kapan, berapa banyak, siapa, dimana,

diberikan kepada sasaran usia 0-11

dan analisis statistik yang digunakan

bulan. Imunisasi lanjutan DPT-HB-

adalah diskriptif (Hidayat,2010)

Hib dan Campak diberikan kepada anak batita.

Lokasi

penelitian

ini

Wilayah

Kerja

dilaksanakan

di

imunisasi

Puskesmas

Induk

DPT-HB-Hib adalah 0,5 ml dengan

Kabupaten

Karanganyar

cara

secara

waktunya pada bulan Februari 2015.

paha

Populasi dalam penelitian ini adalah

anterolateral pada bayi dan di lengan

semua ibu yang datang ke Puskesmas

Dosis

pemberian

penyuntikan

intramuskular

pada

Tasikmadu dan

Tasikmadu untuk mengimunisasikan

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

45

anaknya

(pentabio).

untuk

mengimunisasikan

anaknya

dengan

signifikansi

Reliabilitas

pada

95%.

Uji

penelitian

ini

(pentabio) pada bulan Februari 2015.

dengan bantuan program SPSS 16.0.

Teknik pengambilan sampel yang

Hasil uji reliabilitas 20 soal butir

digunakan incidental sampling.

pertanyaan,

Dalam penelitian ini peneliti

didapatkan

harga

rii

sebesar 0,983 sehingga instrumen

menggunakan alat pengumpulan data

penelitian

berupa Check List. Check List atau

reliabel dan dapat dipergunakan

lembaran pengamatan adalah alat

sebagai alat pengumpulan data.

yang

digunakan

peneliti

dengan

ini

Agar

termasuk

analisis

sangat

menghasilkan

metode pengamatan pada waktu

informasi yang benar, ada lima

pengumpulan data yaitu peneliti

tahapan dalam mengolah data:

tinggal memberikan tanda chek pada tempat

yang

telah

disediakan

(Sulistyanigsih, 2011). Uji pada

dilaksanakan

Februari

2015

di

Posyandu

Papahan

Binaan

Puskesmas

Tasikmadu

dengan

Editing yaitu upaya

untuk memeriksa kembali kebenaran data

Validitas

bulan

a.

yang

dikumpulkan.

diperoleh

atau

Editing

dapat

dilakukan pada tahap pengumpulan data setelah data terkumpul. b.

Coding

yaitu

jumlah responden 28 ibu dengan

merupakan kegiatan pemberian kode

karakteristik yang sama. Metode

numeric (angka) terhadap data yang

stastistik

terdiri

yang

menggunakan

atas

beberapa

kategori.

program SPSS 16.0. Berdasarkan

Pemberian kode ini sangat penting

hasil

bila pengelolahan dan analisis data

uji validitas menggunakan

SPSS 16.0. Dari pertanyaan sejumlah

menggunakan computer.

25 soal dengan hasil rhitung(0,667-

c.

Skoring

dilakukan

0,956) hasilnya adalah 20 soal

setelah ditetapkan kode jawaban atau

dinyatakan valid.

hasil

observasi

sehingga

Uji Reliabilitas pada penelitian

jawaban

adalah

maka

observasi dapat diberikan skor.Tidak

instrumen termasuk sangat reliabel

ada pedoman buku untuk scoring,

ini

jika

>0.61

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

responden

atau

setiap hasil

46

namun harus diberikan konsisten

HASIL DAN PEMBAHASAN

(Suyanto, 2009). d.

Penelitian

Processing

dilakukan

pada

yaitu

Puskesmas Tasikmadu Kabupaten

melakukan entry data dari kuesioner

Karanganyar. Kecamatan Tasikmadu

ke dalam program komputer, salah

terbagi dalam 10 wilayah desa

satu paket program yang digunakan

Buran, Gaum, Kalijirak, Kaling,

adalah SPSS for Windows seri 17.0.

Karangmojo,

e.

Cleaning

yaitu

Ngijo,

Pandeyan,

Papahan, Suruh dan Wonolopo.

kegiatan pengecekan kembali data

1.

Hasil

tingkat

yang sudah di entry apakah ada

pengetahuan ibu tentang manfaat

kesalahan atau tidak

imunisasi pentabio di wilayah kerja

Analisis deskriptif berfungsi untuk

meringkas,

Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

mengklasifikasikan, dan menyajikan

Tabel. Tingkat Pengetahuan

data yang merupakan langkah awal

Tentang Manfaat Imunisasi Pentabio

dari analisis lebih lanjut dalam penggunaan uji statistik. Dalam

N

Tingkat

Fr

o Pengetahuan

sekelompok

data

kuantitatif akan terdapat data dengan

ek

Perse n (%)

1

Baik

4

12,12

2

Cukup

2

81,82

Kurang

2

6,06

Total

3

100

nilai terbesar dan data dengan nilai

7

terkecil. Rentang (range) atau disebut juga dengan jangkauan adalah selisih antara

data

dengan

nilai

3

yang

3

terbesar dengan data denga nilai

(Sumber: Data primer, tahun

yang terkecil tersebut. R = xb – xk R = Rentang

2015) Berdasarkan

tabel

tingkat

xb = nilai data yang terbesar

pengetahuan ibu tentang manfaat

xk = nilai data yang terkecil

imunisasi pentabio di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar

sebagian

besar

berpengetahuan cukup sebanyak 27 MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

47

orang (81,82%), dan sebagian kecil

3.

Hasil

tingkat

berpengetahuan kurang sebanyak 2

pengetahuan ibu tentang KIPI dan

orang (6,06%).

penangannya imunisasi pentabio di

2.

Hasil

tingkat

wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu

pengetahuan ibu tentang dosis dan

Kabupaten Karanganyar.

jadwal pemberian imunisasi pentabio di

wilayah

kerja

Tabel

Puskesmas

Tentang

Tingkat

Pengetahuan

Dosis

dan

Pengetahuan

Tentang KIPI dan penanganan

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Tabel

Tingkat

N o

Jadwal

Tingkat Pengetahuan

1

Baik

Fr ek

rsen (%) 20

Pemberian

o

Fr

t

Persen

ek

Pengetahuan

2

Baik

19

57,58

2

Cukup

9

27,27

5

15.15

g

10

30 ,30

3

Kuran

Cukup

(%)

1

3

60 ,61

Tingka

N

Pe

Kurang

3

9, 09

Total

33

10 0

(Sumber: Data primer, tahun

Total

33

100

(Sumber: Data primer, tahun 2015)

2015) Berdasarkan

tabel

tingkat

pengetahuan ibu tentang KIPI dan Berdasarkan

tingkat

penangannya imunisasi pentabio di

pengetahuan ibu tentang dosis dan

wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu

jadwal pemberian imunisasi pentabio

Kabupaten

di

Puskesmas

besar berpengetahuan baik sebanyak

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar

20 orang (60,61%)dan sebagian kecil

sebagian besar berpengetahuan baik

berpengetahuan kurang sebanyak 3

sebanyak 19 orang (57,58%), dan

orang (9,09%).

wilayah

sebagian

kecil

tabel

kerja

Karanganyar

sebagian

berpengetahuan

kurang sebanyak 5 orang (15,15%).

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

48

4.

Hasil

tingkat

pengetahuan ibu tentang indikasi dan kontraindikasi

di

wilayah

kerja

N o

Tingkat

F

Pengetahuan 1

Perse

rek

Baik

n (%) 7

21,2

Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

1 2

Cukup

2

5.

63,6

1

Tabel

Tingkat

4

Pengetahuan

Tentang Indikasi dan Kontraindikasi

3

Kurang

5

15,1 5

N o

Tingkat

Fr

Pengetahuan

Perse

ek

Total

n (%)

3

100

3 1

Baik

8

24,24

2

Cukup

13

39,39

3

Kurang

12

36,37

Total

33

100

(Sumber: Data primer, tahun

(Sumber: Data primer, tahun 2015)

2015) Berdasarkan pengetahuan tentang

ibu

tabel

tingkat

secara

umum

imunisasi

pentabio

di

wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu Berdasarkan

tabel

tingkat

Kabupaten

Karanganyar

sebagian

berpengetahuan

cukup

pengetahuan ibu tentang indikasi dan

besar

kontraindikasi

kerja

sebanyak 21 orang (63,64%) dan

Puskesmas Tasikmadu Kabupaten

sebagian kecil berpengetahuan baik

Karanganyar

sebanyak 5 orang(15,15%).

di

wilayah

sebagian

besar

berpengetahuan cukup sebanyak 13

Hasil

penelitian

ini

sesuai

orang (39,39%)dan sebagian kecil

dengan penelitian yang dilakukan

berpengetahuan baik sebanyak 8

oleh Mathilda Albertina dkk pada

orang (24,24%).

tahun 2008 tentang Kelengkapan

6.

tingkat

Imunisasi Dasar Anak Balita dan

pengetahuan ibu tentang imunisasi

Faktor-Faktor yang Berhubungan.

pentabio di wilayah kerja Puskesmas

Penelitian

potong

lintang

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

menggunakan

kuesioner

dengan

Tabel

Hasil

Tingkat

Pengetahuan

Tentang imunisasi pentabio MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

subjek orangtua dari anak usia 1-5 tahun yang berkunjung ke poliklinik 49

anak RS. Dr. Cipto Mangunkusumo,

yang lebih tinggi daripada kelompok

RS. Fatmawati, RS. Tarakan, dan

lainnya. Pengetahuan ikut berperan

RS.

dalam

Mary

Cileungsi

BogorDidapatkan imunisasi

Hijau

keputusan. Pengetahuan masyarakat

61%.

yang minim mengenai imunisasi

imunisasi

dapat menyebabkan keikutsertaan

dasar

umumnya disebabkan orangtua tidak

dalam

tahu jadwal imunisasi (34,8%) dan

minim.

sakit

berbagai

kelengkapan

Ketidaklengkapan

anak

mengambil

(28,43%).

program

imunisasi

juga

Terdapat

Hasil penelitian ini sejalan

hubungan

antara

pengetahuan

dengan penelitian yang dilakukan

orangtua

dengan

kelengkapan

oleh Paridawati dkk pada tahun 2012

imunisasi. Tidak terdapat hubungan

dengan

antara

orangtua,

Berhubungan dengan Tindakan Ibu

pendapatan keluarga, serta sikap

dalam Pemberian Imunisasi Dasar

orangtua

pada

pendidikan

dengan

kelengkapan

judul

Bayi

imunisasi. Lima variabel yang diteliti

Puskesmas

berkaitan

Bajeng

dengan

kelengkapan

di

Faktor

Wilayah

Bajeng

Kabupaten

Kerja

Kecamatan Gowa.

Jenis

imunisasi yaitu pendidikan ayah,

penelitian

pendidikan

per

dengan desain cross sectional study.

kapita keluarga per bulan, serta

Populasi adalah seluruh ibu yang

pengetahuan dan sikap terhadap

mempunyai bayi usia 9-12 bulan

imunisasi. Secara statistik, tidak

yang ada di wilayah kerja Puskesmas

terdapat hubungan antara pendidikan

Bajeng

Kecamatan

orangtua

Kabupaten

Gowa

ibu,

pendapatan

dengan

kelengkapan

adalah

yang

observasional

Tahun

2012.

imunisasi dasar. Pengetahuan orang

Menggunakan

tua merupakan satu-satunya variabel

rancangan Klaster (Cluster Random

yang memiliki hubungan bermakna

Sampling) dengan jumlah 91 ibu

dengan kelengkapan imunisasi dasar.

yang

Kelompok

dengan

menggunakan uji Chi-Square dengan

pengetahuan yang baik menunjukkan

alpa 0,05.Hasil analisis penelitian

angka kelengkapan imunisasi dasar

menunjukkan dari 91 responden

orangtua

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

memiliki

sampel

Bajeng

bayi,

acak

dan

50

terdapat 69 responden (75,8%) yang

dengan judul Gambaran Pengetahuan

melakukan

Ibu yang Mempunyai Bayi Tentang

tindakan

pemberian

imunisasi dasar pada bayi/Anak dan

Imunisasi

yang tidak memberikan imunisasi

Lingkungan II Kelurahan Tanjung

dasar

Gusta

22

responden

Pendidikan

(24,2%).

ibu

Dasar

Medan.

pada

Jenis

Bayi

di

penelitian

(P=0,048),

deskriptif, dengan menggunakan data

pengetahuan ibu (P=0,027), sikap ibu

primer dan sekunder, instrument

(P=0,042),

ketepatan

pelayanan

yang digunakan adalah kuesioner.

(P=0,044),

dukungan

keluarga

Total populasi sebanyak 49 orang.

(P=0,042)

berhubungan

dengan

Kemudian diambil sampel sebanyak

tindakan pemberian imunisasi dasar

49

pada

sampel dengan menggunakan cara

bayi/anak.

pekerjaan

ibu

berhubungan

(P=0,385) dengan

pemberian imunisasi bayi/Anak.

Sedangkan

Tehnik

pengambilan

tidak

total sampling. Sampel diperoleh

tindakan

dengan cara personal interview (door

dasar pada

Responden

orang.

to door).

Hasil penelitian dari

yang

gambaran pengetahuan ibu yang

memiliki pengetahuan cukup dan

mempunyai bayi tentang imunisasi

melakukan

pemberian

dasar pada bayi adalah mayoritas

imunisasi dasar (83,6%), sedangkan

berpengetahuan cukup sebanyak 15

yang

orang

tindakan

pengetahuannya

kurang

(45,45%),

dan

minoritas

(60.0%) yang melakukan tindakan

pengetahuan baik sebanyak 7 orang

pemberian imunisasi dasar. Hasil uji

(21,22%).

statistik dengan menggunakan uji

Hasil penelitian ini hampir

chi-square diperoleh nilai p = 0.027,

sama dengan hasil penelitian yang

karena nilai p < 0.05 maka Ho

dilakukan oleh Yuliana Makamban

ditolak yang berarti ada hubungan

dkk pada tahun 2014 dengan judul

antara

Faktor yang Berhubungan dengan

pengetahuan

ibu

dengan

tindakan pemberian imunisasi dasar. Hasil penelitian ini juga sesuai

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada

Bayi

di

Wilayah

Kerja

dengan penelitian yang dilakukan

Puskesmas antara Kota Makassar.

oleh Rafika Tampubolon pada 2013

Populasi dalam penelitian ini adalah

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

51

semua ibu yang mempunyai anak

lengkap, meskipun tidak mengetahui

berumur 9-24 bulan dengan jumlah

apa

sampel 95 responden dan teknik

imunisasi,

pengambilan

diberikan dan penyakit apa yang

sampling.

sampel Analisis

exhautive data

yang

manfaat

dapat

imunisasi,

jenis

dicegah

tujuan

vaksin

dengan

yang

imunisasi

digunakan adalah analisis univariat

hanya dengan mengetahui waktu

dan bivariat dengan uji statistik chi-

imunisasi anak dan jadwal imunisasi

square dan fisher’s exact test dan

saja.

ukuran kekuatan hubungan dengan

Hasil

penelitian

ini

juga

menggunakan uji koefisien phi φ.

diperkuat dengan penelitian yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dilakukan oleh Sisfiani Sarimin dkk

pendidikan ibu (p=0,004, φ=0,295),

pada tahun 2014 dengan judul

pekerjaan ibu (p=0,000, φ=0,543),

Analisis

paritas

φ=0,239)

Berhubungan dengan Perilaku Ibu

memiliki hubungan yang bermakna

dalam Pemberian Imunisasi Dasar

dengan cakupan imunisasi dasar

pada balita di Desa Taraitak Satu

lengkap pada bayi, dengan kekuatan

Kecamatan

hubungan pendidikan ibu tergolong

Wilayah

sedang, pekerjaan ibu tergolong kuat

Walantakan. Desain penelitian ini

dan paritas ibu tergolong lemah,

menggunakan

sedangkan

dengan menggunakan pendekatan

ibu

(p=0,020,

pengetahuan

ibu

Faktor-faktor

yang

Langowan Kerja

Puskesmas

metode

kuantitatif

(p=0,087), peran petugas kesehatan

cross

(p=0,334), dan dukungan keluarga

dilaksanakan di Desa Taraitak Satu

(p=0,345)

mempunyai

Kecamatan Langowan Utara pada

hubungan yang bermakna dengan

bulan juni 2014. Sampel dalam

cakupan imunisasi dasar lengkap

penelitian ini berjumlah 33 orang.

pada bayi. Dalam penelitian ini

Metode

responden mempunyai pengetahuan

menggunakan teknik non probability

yang kurang tentang imunisasi dasar

sampling. Hasil uji statistik pada

lengkap,

tetap

penelitian ini menggunakan uji Chi-

dengan

Square dengan uji alternatifnya yaitu

tidak

namun

mengimunisasi

ibu

anaknya

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

sectional.

Utara

Penelitian

pengambilan

ini

sampel

52

uji Fisher’s Exact Test. Nilai yang

dapat diperoleh dari pendidikan non

diperoleh ialah nilai p= 0,003. Hal

formal (Prohealth, 2009).

ini berarti nilai p ≤ α (0,05). Karena nilai p≤0,05, maka dengan demikian

SIMPULAN

dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho

Hasil

Penelitian

Tingkat

ditolak. Sehingga dapat dikatakan

Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi

bahwa ada hubungan yang bermakna

Pentabio di Puskesmas Tasikmadu

antara pengetahuan dengan perilaku

Kabupaten

ibu dalam pemberian imunisasi dasar

disimpulkan :

pada balita di Desa Taraitak Satu

1.

Kecamatan Langowan Utara.

ibu

Menurut Notoatmodjo (2010) Pengetahuan

adalah

hasil

Karanganyar

dapat

Tingkat pengetahuan

tentang

manfaat

imunisasi

pentabio di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar

penginderaan manusia, atau hasil

sebagian

tahu

cukup sebanyak 27 orang (81,82%).

seseorang

terhadap

melalui

indra

(mata,

hidung,

sebagainya).

yang

objek

dimilikinya

telinga Pada

dan

besar

2. ibu

berpengetahuan

Tingkat pengetahuan

tentang

dosis

dan

jadwal

waktu

pemberian imunisasi pentabio di

pengindraan sampai menghasilkan

wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu

pengetahuan

Kabupaten

tersebut

sangat

Karanganyar

sebagian

dipengaruhi oleh intensitas perhatian

besar berpengetahuan baik sebanyak

dan

19 orang (57,58%).

persepsi

Sebagian

terhadap

besar

objek.

pengetahuan

3.

Tingkat pengetahuan

seseorang diperoleh melalui indra

ibu tentang KIPI dan penangannya

pendengaran

indra

imunisasi pentabio di wilayah kerja

penglihatan. Hal ini dipengaruhi

Puskesmas Tasikmadu Kabupaten

karena

Karanganyar

(telinga)

tingkat

dan

pendidikan

dan

sebagian

besar

pengalaman serta informasi setiap

berpengetahuan baik sebanyak 20

responden. Peningkatan pengetahuan

orang (60,61%).

tidak

mutlak

diperoleh

dari

pendidikan formal, akan tetapi juga

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

4. ibu

Tingkat pengetahuan tentang

indikasi

dan

53

kontraindikasi

di

wilayah

kerja

Hidayat

A.A.,

2010.

Metode

Puskesmas Tasikmadu Kabupaten

Penelitian

Kesehatan

Karanganyar

Paradigma

Kuantitatif,.

sebagian

besar

berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang (39,39%). 5.

Heath Books: Jakarta Info Imunisasi.2013. 3 Keunggulan

Tingkat pengetahuan

Pentavalen

dibandingkan

ibu tentang imunisasi pentabio di

Program Imunisasi ‘Lama’.

wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu

http://infoimunisasi.com/head

Kabupaten

line/3-keunggulan-

Karanganyar

sebagian

berpengetahuan

cukup

pentavalen-dibandingkan-

sebanyak 21 orang (63,64%), dan

program-imunisasi-lama/.

sebagian

Diakses Januari 2015

besar

kecil

berpengetahuan

kurang sebanyak 5 orang (15,15%).

Makamban,

Yuliana.,

Salmah.,

Ummu

Rahma.

2014.

Faktor Yang Berhubungan

DAFTAR PUSTAKA Albertina, Mathilda., Sari Febriana.,

Dengan Cakupan Imunisasi

Wibisono Firmanda., Yusie

Dasar Lengkap Pada Bayi Di

Permata., Hartono Gunardi.

Wilayah

Kerja

Puskesmas

2009. Sari Pediatri, Vol. 11,

Antara

Kota

Makassar.

No.

Penelitian.

1,

Juni

2009

:

Bagian

Kelengkapan Imunisasi Dasar

Biostatistik/KKB,

Anak

Kesehatan

Balita

dan

Faktor-

Faktor yang Berhubungan di Poliklinik

Anak

Beberapa

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.

Sekitarnya pada Bulan Maret

Jakarta

Kembang

Pediatri

Masyarakat,

UNHAS: Makassar

Rumah Sakit di Jakarta dan

2008. Jurnal. Divisi Tumbuh

Fakultas

Paridawati,

Rineka

Watief

Cipta:

A.Rachman,

Sosial.

Indra Fajarwati. 2013. Faktor

Departemen Ilmu Kesehatan

yang Berhubungan dengan

Anak FKUI-RSCM: Jakarta

Tindakan

Ibu

dalam

Pemberian Imunisasi Dasar

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

54

pada Bayi di Wilayah Kerja

Ilmu Keperawatan Fakultas

Puskesmas

Bajeng

Kedokteran Universitas Sam

Kecamatan

Bajeng

Ratulangi: Manado

Kabupaten

Gowa.

Sulistyaningsih. 2011. Metodologi

PenelitianProverawati,Atikah

Penelitian

.2010.

Kuantitatif-Kualitatif. Edisi I.

Imunisasi

Vaksinasi.

dan

Nuha

Offset:

Jakarta

Kebidanan

Penerbit

Graha

Ilmu

:

Yogyakarta

Sarimin, Sisfiani., Amatus Yudi Ismanto.,

Rianty

Worang.

Tampubolon,

Rafika.

2013.

Gambaran Pengetahuan Ibu

2014. Analisis Faktor-Faktor

Yang

Yang Berhubungan Dengan

Tentang

Perilaku

Pada Bayi Di Lingkungan ll

Ibu

Dalam

Mempunyai

Bayi

Imunisasi

Dasar

Pemberian Imunisasi Dasar

Kelurahan

Pada Balita Di Desa Taraitak

Medan Tahun 2013. Karya

Satu Kecamatan Langowan

Tulis

Utara

Keperawatan Dan Kebidanan

Wilayah

Puskesmas Penelitian.

Kerja

Walantakan. Program

Studi

MATERNAL VOLUME 12 EDISI OKTOBER 2015

Tanjung

Ilmiah.

Universitas

Gusta

Fakultas

Prima

Indonesia:Medan

55