ANALISA PENERAPAN MODEL LINEAR PROGRAMING

Download JURNAL ILMIAH GO INFOTECH. Volume 19 No. 1, Juni 2013. ISSN : 1693-590x. Halaman-48. ANALISA PENERAPAN MODEL LINEAR PROGRAMING. UNTUK MEN...

0 downloads 516 Views 249KB Size
JURNAL ILMIAH GO INFOTECH Volume 19 No. 1, Juni 2013

ISSN : 1693-590x

ANALISA PENERAPAN MODEL LINEAR PROGRAMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PENJUALAN DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL TB WARNA LANGIT Hartati Dyah Wahyuni1, Yusuf Sutanto2

1

STMIK AUB Surakarta, 2STIE AUB Surakarta ABSTRACT

TB. Warna Langit color to get a supply of merchandise for sale or distribution of PT. Garuda Wiraraja Interchemindo as the holding company that produces the paint, along with the development of the emerging variant paint factory that has now been produced including: Iron Wood paints, varnishes wood paints, paint tiles, paint Coating Anti-Leak, and so forth. The color of the sky in the factory to market merchandise using Microsoft Excel application is simple to control and manage their business. Over the years, many emerging competitor paint began to make threats TB. Warna Langit with distributing the products of the parent company. With the intense competition automatically reduce the level of goods successfully distributed TB. Warna Langit and it also reduces the company's profits. To overcome that is to improve the administrative management of companies using Enterprise Information Technology-based Linear Programming. The aim of this study is to find an optimization model to maximize sales (turnover) so as to increase company profit. Linear programming method helps companies by combining variations of existing products based on the limited resources owned by the company, so the company can perform optimally sales to obtain maximum profit. The research method used is descriptive and empirical. Descriptive method is a type of research that provide a picture or description or a state as clearly as possible without any treatment of the object under study is accompanied with field research (empirical). Data collection methods used in this study was the observation, and literature. Keywords : Operations management, sales information management, linear programming

I. PENDAHULUAN PT. Garuda Wiraraja Interchemindo adalah pabrik cat yang beralamat di jalan jambe nomer 15 buduran, banjar kemantren, Sidoarjo Jawa Timur. Pertama kali cat yang diproduksi adalah Cat Tembok yang digunakan untuk pelapis interior dan eksterior rumah. TB. Warna Langit adalah salah satu anak cabang perusahaan yang fungsinya adalah khusus untuk mendistribusikan barang cat yang diproduksi oleh pabrik PT. Garuda Wiraraja Interchemindo. Cat yang menjadi andalan utama dari TB. Warna Langit adalah Cat Tembok, Cat Kayu dan Besi, Cat Pembuat Metalik, Plamir, dan Cat Anti Karat besi. Daerah yang menjadi sasaran distribusi cat ini adalah wilayah jogja utara, jogja selatan, klaten – gunung kidul, sukoharjo – wonogiri, solo – boyolali – karanganyar, sragen – ngawi. TB. Warna langit dalam memasarkan barang dagangan pabrik tersebut menggunakan aplikasi microsoft excel sederhana dalam mengontrol dan mengendalikan manajemen perusahaan. Seiring dengan perkembangan waktu, muncul banyak kompetitor cat yang mulai menjadikan

ancaman TB. Warna Langit dalam mendistribusikan barang produk dari induk perusahaan. Dengan ketatnya persaingan membuat persentase omset dan keuntungan perusahaan terus menurun. Kendala-kendala yang kerap dihadapi oleh TB Warna Langit adalah keterlambatan pengiriman barang dari pabrik akibat tidak adanya pemberitahuan untuk order barang disaat barang di gudang distribusi menipis, selain itu gudang distribusi memiliki luas tanah yang kecil, hanya sekilar 110 meter persegi, kendala lainnya adalah karena banyaknya varian cat menyebabkan barang yang harus diorder bisa tertukar yang berakibat membengkaknya ongkos expedisi akibat salah kirim. Kemasan Cat yang dijual oleh pabrik PT. Garuda Wiraraja Interchemindo berukuran paling kecil kemasan 200gram (Kaleng), 800gram (Kaleng), 4.5 kilogram (Galon), dan 18 Kilogram (Pail). Banyaknya kendala diatas menyebabkan manajemen perusahaan untuk berusaha untuk meningkatkan kemampuan manajemen sistem informasi perusahaan yang berguna untuk meningkatkan fungsi serta daya guna dari komputer dan aplikasinya Halaman-48

JURNAL ILMIAH GO INFOTECH Volume 19 No. 1, Juni 2013

ISSN : 1693-590x

untuk mendukung proses pendataan serta manajemen organisasi, maka penggunaan teknologi informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan dan trend yang menjadi alternative solusi dari bagian manajemen dalam pengolahan data, kemudahan dalam mendapatkan informasi yang up to date, dan relevan. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlu dilakukan penelitian pada TB. Warna Langit mengenai cara mengoptimalkan jumlah penjualan sehingga perusahaan dapat memaksimalkan keuntungannya. Untuk itu peneliti merumuskan masalah yang akan diselesaikan sebagai berikut : Apa hambatan perusahaan dalam memperoleh keuntungan maksimal dan bagaimana perusahaan menentukan kombinasi jumlah posisi stok aman untuk memperoleh keuntungan maksimal. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Mengacu pada pendapat Dyck dan Neubert (2009:7), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi [1]. Terdapat 4 fungsi manajemen, yaitu:. 1. Planning (perencanaan). Perencanaan berarti mengidentifikasi tujuan organisasi, strategi dan mengalokasikan sumber daya organisasi yang tepat yang diperlukan untuk mencapainya. 2. Organizing(Mengorganisasi). Pengorganisasian berarti memastikan bahwa tugas-tugas telah ditetapkan dan struktur hubungan organisasi diciptakan untuk memfasilitasi pertemuan dari tujuan-tujuan organisasi. 3. Leading (Memimpin). Memimpin berarti berhubungan dengan orang lain sehingga pekerjaan mereka menghasilkan upaya pencapaian tujuan organisasi. 4. Controlling (Mengendalikan). Mengendalikan adalah melibatkan, memastikan bahwa tindakan- tindakan anggota organisasi konsisten dengan nilainilai organisasi dan standar. 2.2. Pengertian Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Render yang diterjemahkan oleh Sungkono, C. (2009:4)

Manajemen operasi (Operation Management – OM) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output [2]. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di semua organisasi. Dalam perusahaan distribusi, aktivitas produksi yang menghasilkan pendapatan dapat terlihat secara jelas. Produk yang dihasilkan adalah efektifitas manajemen, seperti rendahnya biaya operasional, pengiriman tepat waktu, minimnya kesalahan pengeluaran barang, dan lainnya. Dalam organisasi yang menghasilkan produk secara fisik, fungsi produksinya mungkin terlihat jelas, aktivitas ini disebut sebagai manufacturing (produksi). Produknya dapat berbentuk televisi, motor, mobil, dan lainnya. proses pendidikan seorang mahasiswa, dan lainnya. Terlepas dari produk akhirnya berupa barang atau jasa, aktivitas produksi yang berlangsung dalam organisasi biasanya disebut operasi atau manajemen operasi. 2.3. Pengertian Riset Operasi Menurut Mulyono (2004:2), secara harafiah kata operations dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesa. Sementara kata research adalah suatu proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesa tadi [3]. Sangat sulit untuk mendefinisikan Operating Research, terutama karena batasanbatasannya tidak jelas. Berikut merupakan beberapa pengertian riset operasi menurut para ahli, berdasarkan Buku Prinsip-Prinsip Riset Operasi oleh Aminuddin (2005), yaitu : 1. Morse dan Kimball. Riset operasi adalah suatu metode ilmiah yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang ditangani secara kuantitatif. 2. Churchman, Arkoff, dan Arnoff. Riset operasi merupakan aplikasi metodemetode, teknik-teknik dan peralatan ilmiah dalam menghadapi masalahmasalah yang timbul dalam operasi perusahaan dengan tujuan menemukan pemecahan yang optimal. 3. Miller dan M.K. Star. Riset operasi adalah peralatan manajemen yang menyatukan

Halaman-49

JURNAL ILMIAH GO INFOTECH Volume 19 No. 1, Juni 2013

ISSN : 1693-590x

ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari sehingga dapat dipecahkan secara optimal. Menurut Aminuddin, secara umum dapat diartikan bahwa riset operasi (2005:5) berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang optimal dalam penyusunan model dari sistem-sistem, baik deterministik maupun probabilistik, yang berasal dari kehidupan nyata [4]. 2.4. Tahap-Tahap Riset Operasi Pola dasar penerapan riset operasi terhadap suatu masalah terbagi menjadi 5 tahapan, yaitu: 1. Dalam perumusan masalah ada pertanyaan penting yang harus dijawab menurut Mulyono (2004:7): Variabel Keputusan / Instrument merupakan unsurunsur dalam persoalan yang dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan. Fungsi Tujuan / Objective Function merupakan hubungan matematika linier yang menjelaskan tujuan perusahaan dalam terminologi variabel keputusan. 2. Kendala / Constraint merupakan pembatas-pembatas terhadap alternatif tindakan yang tersedia. 3. Pembentukan Model. Model merupakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan kendala¬kendala persoalan dalam variabel keputusan. 4. Mencari penyelesaian masalah. Pada tahap ini bermacam-macam teknik dan metode solusi kuantitatif yang merupakan bagian utama dari riset operasi memasuki proses. Penyelesaian masalah sesungguhnya merupakan aplikasi satu atau lebih teknik-teknik ini terhadap model. Seringkali, solusi terhadap model berarti nilai-nilai variabel keputusan yang mengoptimumkan salah satu fungsi tujuan dengan nilai fungsi tujuanlain dengan dapat diterima. 5. Model harus diperiksa apakah telah mencerminkan berjalannya sistem yang diwakili. Model dikatakan valid jika dengan kondisi input yang serupa, ia dapat menghasilkan kembali performance seperti masa lalu. Masalahnya adalah bahwa tak ada yang menjamin

performance masa depan akan berlanjut meniru cerita lama. 2.5. Forecasting (Peramalan) Peramalan (forecasting) merupakan metode yang digunakan penulis untuk mengetahui perkiraan jumlah suatu permintaan. Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009:43), peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu [5]. Esensi peramalan menurut Fildes dan Nikolopoulos dalam A review The Journal of the Operational Research Society adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola di waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi¬proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu. Peramalan dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Dengan peramalan yang baik diharapkan pemborosan akan bisa dikurangi, dapat lebih terkonsentrasi pada sasaran tertentu, perencanaan lebih baik, sehingga dapat menjadi kenyataan. Metode peramalan yang mengacu pada pendapat Render, Stair, dan Hanna (2006:151), digambarkan dalam bentuk bagan seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.5 Forecasting Models 2.6. Linear Programming Menurut Staphleton, Drew (2006:2), definisi Linear Programming adalah suatu teknik

Halaman-50

JURNAL ILMIAH GO INFOTECH Volume 19 No. 1, Juni 2013

ISSN : 1693-590x

aplikasi matematika dalam menentukan pemecahan masalah yang bertujuan untuk memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu yang dibatasi oleh batasan-batasan tertentu, dimana hal ini dikenal juga sebagai teknik optimalisasi [6]. Berdasarkan definisi tersebut, maka Linear Programming akan melibatkan model yang mendeskripsikan tujuan dan model yang mendeskripsikan batasan¬batasannya. Adapun model yang dimaksud adalah suatu fungsi yang berderajat satu, yaitu fungsi linier. Contoh sederhana dari konsep Linear Programming antara lain keadaan bagian distribusi suatu perusahaan yang dihadapkan pada masalah penentuan tingkat stok berbagai jenis produk dengan memperhatikan batasan ruang penyimpanan: jenis ukuran tonase barang, fast moving (barang cepat laku), barang yang laku stabil, modal, dan sebagainya untuk memperoleh tingkat keuntungan maksimal atau biaya minimal. (sumber: Merlyana, Bahtiar Saleh Abbas, Jurnal Piranti Warta; 2008) [7]. III. METODE PENELITIAN Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana mengambil keputusan dengan memanfaatkan data yang tersedia untuk menyelesaikan masalah dengan tujuan yang dibatasi oleh keterbatasan tertentu. Permasalahan ini dapat diatasi dengan memanfaatkan program linear atau Metode Linear Programming. Metode Linear Programming terdapat 2 jenis, yaitu: metode grafik dan metode simpleks. Pada penelitian ini akan digunakan metode simpleks, karena variabel keputusan yang digunakan lebih dari 2 tonase bobot atau 2 produk barang. 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan rekayasa perangkat lunak ini adalah deskriptif dan empiris. Penelitian deskriptif adalah proses pemecahan masalah dengan mencari subjek dan objek pada administrasi kesiswaan pada umumnya, sedangkan empiris artinya meneliti langsung peristiwa-peristiwa yang ada di lapangan. 3.2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah. Ada 2 Metode yang dilakukan, yaitu :

1. Metode Observasi, yaitu dengan mendatangi dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian secara cermat dan sistematis untuk mencari keterangan dan informasi yang dibutuhkan. 2. Metode Studi Pustaka, metode ini dilakukan sebagai referensi. Pustaka yang digunakan dapat berupa buku referensi, dokumen yang relevan dan sumber dari internet.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hambatan yang dialami Dalam penelitian ini penulis mendefinisikan masalah optimalisasi tingkat penyimpanan stok dengan analisa fungsi manajemen melalui fungsi forecasting, yaitu: 1. Planning (Perencanaan) Berapa tingkat ketersediaan stok yang aman untuk kebutuhan harian toko distribusi. Dengan manajemen aplikasi menggunakan excel yang lama belom terlihat tingkat kebutuhan harian masingmasing barang karena datanya bercampur menjadi satu. 2. Organizing (Mengorganisasi) Berapa tingkat tonase barang yang sering terjual di market pasar. Data tonase penjualan yang lama belom memperlihatkan organisasi barang yang baik dan sempurna. 3. Leading (Memimpin) Berapa banyak barang fast moving (cepat laku) bisa segera diambil keputusannya supaya tingkat omset bisa lebih maksimal dan otomatis meningkatkan penjualan. 4. Controling (Mengendalikan) Apa yang harus dilakukan supaya barang yang yang sudah diketahui perkiraan lakunya dapat terjaga dapat terjaga ketersediaanya. Dalam manajemen aplikasi excel, pengguna diharuskan untuk menghitung ulang setiap kali memperkirakan dan hal ini memboroskan waktu dan sumber daya.

Halaman-51

JURNAL ILMIAH GO INFOTECH Volume 19 No. 1, Juni 2013

ISSN : 1693-590x

Gambar 4.2.1 Perkiraan barang laku 2. Organizing. Manajemen organisasi pengelompokan barang berdasarkan tonase dengan linear programming untuk memetakan barang supaya tertata dengan rapi dapat dilihat pada gambar berikut ini

Gambar 4.1. Manajemen Inventory Excel Seperti terlihat pada gambar diatas, hambatan-hambatan yang terjadi adalah fungsi perencanaan tidak berjalan dengan baik. Hal itu ditunjukkan dengan tingkat ketersediaan stok yang tidak terhitung dan tidak beraturan. Kemudian berkaitan dengan organisasi barang, dalam gambar diatas data hanya urut berdasarkan tanggal, penggolongan tonase dan jenis cat bercampur menjadi satu. Banyak sekali barang laku yang tidak terdeteksi dan menyebabkan barang yang disering laku sering mengalami kekosongan barang. Yang terakhir adalah tidak adanya sistem yang bisa memantau manajemen dari item barang tersebut dalam batas “wajar” yang bisa mencukupi kebutuhan supply dalam periode tertentu, misalnya seminggu, sebulan, bahkan per triwulan. 4.2. Bagaimana perusahaan menentukan kombinasi jumlah stok aman untuk memperoleh stok maksimal. Model yang digunakan untuk menentukan kombinasi jumlah stok aman supaya memperoleh stok maksimal adalah dengan menjalankan 4 tahap manajemen : 1. Planning. Perencanaan yang diperlukan adalah membuat perkiraan stok laku 3 bulan terakhir dan dihitung rata-rata dan dijadikan konstanta untuk menentukan tingkat posisi aman suatu barang. Bisa dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 4.2.2 Perkiraan barang laku 3. Leading. Organisasi prioritas data bersadarkan barang yang cepat laku (fast moving). 4. Controlling. Organisasi manajemen data supaya data yang sudah terjual dengan baik dapat terkontrol. Dengan memberikan treshold minimal stok harus diorder apabila stok barang sudah menipis. Gambar sebagai berikut :

Halaman-52

JURNAL ILMIAH GO INFOTECH Volume 19 No. 1, Juni 2013

ISSN : 1693-590x Operasi (edisi 9). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mulyono, S. (2004). Riset Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Aminuddin. (2005). Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga. Prasetya, H. & Lukiastuti, F. (2009). Manajemen Operasi. Yogyakarta: CAPS.

V. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan adanya sistem informasi manajemen dapat mengurangi tingkat kekosongan barang yang terjadi disaat pengiriman barang sedang padat. 2. Mempermudah dalam manajemen dan menggolongkan jenis barang yang layak untuk mendapat perhatian dan dijaga tingkat ketersediaan barangnya. Meminimalkan kehilangan dan keterlambatan kedatangan barang dagangan, membantu mengatur tingkat akurasi order barang supaya tidak memenuhi luas tanah ruangan toko yang terbatas. 3. Meningkatkan besarnya profit perusahaan akibat dari penerapan manajemen distribusi yang lebih baik, sehingga omset perusahaan bisa dipacu maksimal dan tingkat kekecewaan pelanggan bisa ditekan.

Staphleton, Drew M. H, Joe B. (2007) Marketing Strategy Opimization: Using Linear Programming to Establish an Optimal Marketing Mixture. page 54., Marketing Journal. Merlyana & Abbas, B. S. Sistem Informasi Untuk Optimalisasi Produksi dan Maksimisasi Keuntungan Menggunakan Metode Linear Programming. Jurnal Piranti Warta Volume 11 / Nomor 03 / Agustus 2008.

DAFTAR PUSTAKA Dyck, B & Neubert, M. J. (2009). Principles of Management. South-Western: Cengage Learning http://id.shvoong.com/socialciences/education/2024;168administrasi-siswa Heizer, J & Render, B. Alih bahasa oleh Sungkono, C. (2009). Manajemen

Halaman-53