ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

Download Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan. Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALI...

0 downloads 536 Views 3MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Mustika Ayu Kurniandari NIM: 121134022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, saya dapat menyelesaikan studi saya dengan baik dan lancar.

Karya ini dipersembahkan untuk:  Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya  Orang tua saya, Bapak Sukaryanto dan Ibu Suparmini yang selalu memberikan do‟a, kasih sayang, semangat, motivasi, dan dukungan yang teramat besar dalam segala hal.  Adik saya Angelicha Brilianzah Kurniawanda, dan seluruh keluarga besar saya yang telah memberikan do‟a, kasih sayang, dan semangat.  Sahabat serta motivasiku Adit Rio Tamara Terimakasih sudah menjadi partner, dan semangat, semoga kelak kesuksesan milik kita berdua..  Sahabat-sahabat terbaik saya Adinda Titis, Defirra Alizunna, Veronica Tyas, Rosalia Devi, Benedicta Erantika, Bonifatius Rudi, Kurniawan Hariyanto, M.Arifin, Ardian Rizky, Lukas Restu, Cornelius Wahyu, Felix Nola Yan Fajar, Ibnu Kurniawan, Muhammad Husaini Maula Hadi, dan Bayu Hario, yang telah menjadi keluarga kedua bagi saya dengan selalu memberikan do‟a, keceriaan, semangat, dan sahabat-sahabatku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.  Teman-teman sepayung skripsi Titis, Erlin, Yayan, Sinta, Stefi, Yosi, Boni, Wawan, Anton, Natalia, Arum, Tina, Risa, dan Intan yang telah memberikan semangat dan kerjasama yang baik.  Almamater Kebanggaanku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO “Jangan hanya menunggu, tapi bergeraklah, lakukan apa yang bisa kita lakukan, tidak akan ada hasil jika tidak ada proses” ~ Anonym ~

“Jangan Pernah kamu merasa lelah dalam menjalani hidup, tetap semangat, bangkit, berlari, dan buktikan” ~ Mustika Ayu Kurniandari ~

“Tetaplah semangat mengejar impian, jadilah diri sendiri yang percaya diri, yang akan membawamu menuju impian suksesmu” ~ Mustika Ayu Kurniandari ~

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Mei 2016 Penulis,

Mustika Ayu Kurniandari

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama

: Mustika Ayu Kurniandari

Nomor Mahasiswa

: 121134022

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya atau memberikan royalti, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 12 Mei 2016 Yang menyatakan,

Mustika Ayu Kurniandari

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok Oleh: Mustika Ayu Kurniandari NIM: 121134022 Guru kelas IV SD di Kecamatan Depok belum menganalisis butir soal UAS genap pilihan ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif non eksperimental. Populasi penelitian ini adalah 49 SD. Sampel penelitian adalah 25 SD. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan wawancara. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara dan daftar centang. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui validitas isi, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00. Hasil analisis data menunjukkan (1) 100% butir soal UAS valid, (2) Koefisien alpha sebesar 0,794 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tinggi, (3) Tingkat kesulitan soal adalah 46,67% mudah, 50% sedang, dan 3,33% sulit, sehingga belum sesuai dengan proporsi soal ujian sumatif, (4) Daya pembeda butir soal adalah 40% sangat baik, 43,33% cukup baik, 13,33% sedang, dan 3,34 buruk (5) Efektivitas pengecoh berfungsi pada 15 butir soal (50%) dan tidak berfungsi pada 15 butir soal (50%). Kata kunci: Analisis butir soal, ITEMAN.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Analysis of the Second Semester Final Examination Multiple Choice Items on Science Subject at Academic Year 2014/2015 on 4thGrade Elementary School in Depok District By: Mustika Ayu Kurniandari NIM: 121134022 4th grade elementary school teachers in Depok do not analyze second semester final examinations multiple choice items yet. This research aims to knowing content validity, reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness of the second semester final examination multiple choice items on Science subject at academic year 2014/2015 on 4th grade elementary school in Depok District. This research type is a quantitative non experimental descriptive. The populations are 49 elementary school. The samples are 25 elementary school. The data are collected through interviews and documentations. Instrument research are interview guide and check list. Data analysis technique is done by qualitatively to analyse the content validity and quantitatively to determine the reliability, difficulty index, discriminating power, and the distractor effectiveness using program MicroCat ITEMAN 3.00 version. The result shows that (1) 100% items are valid, (2) Alpha coefficient of 0,794 indicates that the high level of reliability is achieved, (3) The difficulty index is 46,67% easy, 50% sufficient, and 3,33% difficult, so is not in accordance to the proportion of sumatif exam, (4) The items discriminating power is 40% very good, 43,33% good enough, 13,33% sufficient, and 3,34 not good, (5) The distractor effectiveness functions on 15 item (50%) and not function on 15 item (50%). Keywords: Items Analysis, ITEMAN.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian serta menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.

Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2.

Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

3.

Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

4.

Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

5.

Ibu Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.

6.

Pihak sekolah dasar yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

7.

Keluarga penulis, Bapak Sukaryanto dan Ibu Suparmini selaku orang tua penulis yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis selama kegiatan penelitian dan proses penyusunan skripsi ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8.

Teman seperjuangan Titis, Erlin, Yayan, Sinta, Stefi, Yosi, Boni, Wawan, Anton, Natalia, Arum, Tina, Risa, dan Intan yang senantiasa mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini.

9.

Teman-teman PGSD 2012 atas kebersamaan dan keceriaan.

10.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penelitian dan penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.

Penulis,

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv HALAMAN MOTTO............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.............................................

vii

ABSTRAK............................................................................................................... viii ABSTRACT.............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR............................................................................................

x

DAFTAR ISI...........................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR..............................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................

1

B. Pembatasan Masalah....................................................................................

6

C. Rumusan Masalah........................................................................................

7

D. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 8 E. Manfaat Penelitian........................................................................................ 9 F. Definisi Operasional..................................................................................... 10 BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 13 A. Landasan Teori.............................................................................................

13

1. Evaluasi..................................................................................................

13

2. Instrumen Penilaian................................................................................ 14 3. Tes..........................................................................................................

15

4. Ulangan Akhir Semester (UAS)............................................................. 19 5. Tes Pilihan Ganda.................................................................................. xii

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)..............................................................

22

7. Analisis Butir Soal.................................................................................. 27 8. Validitas.................................................................................................. 28 9. Reliabilitas.............................................................................................. 33 10. Tingkat Kesulitan...................................................................................

35

11. Daya Pembeda........................................................................................ 38 12. Efektivitas Pengecoh..............................................................................

41

13. Software ITEMAN ................................................................................

43

B. Hasil Penelitian yang Relevan...................................................................... 48 C. Kerangka Berpikir........................................................................................

53

D. Hipotesis....................................................................................................... 56 BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................

57

A. Jenis Penelitian.............................................................................................

57

B. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................................

58

C. Populasi dan Sampel....................................................................................

59

D. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................

63

E. Instrumen Penelitian..................................................................................... 65 F. Teknik Analisis Data....................................................................................

68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 79 A. Deskripsi Penelitian...................................................................................... 79 B. Hasil Penelitian............................................................................................. 80 1. Hasil Analisis Validitas Isi.....................................................................

81

2. Hasil Analisis Reliabilitas......................................................................

95

3. Hasil Analisis Tingkat Kesulitan............................................................ 98 4. Hasil Analisis Daya Pembeda................................................................

104

5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh....................................................... 112 C. Pembahasan..................................................................................................

135

1. Validitas Isi............................................................................................. 135 2. Reliabilitas.............................................................................................. 138 3. Tingkat Kesulitan...................................................................................

140

4. Daya Pembeda........................................................................................

142

5. Efektivitas Pengecoh..............................................................................

144

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP..................................................................................................

147

A. Kesimpulan................................................................................................... 147 B. Keterbatasan Penelitian................................................................................

149

C. Saran............................................................................................................. 150 DAFTAR REFERENSI.........................................................................................

151

LAMPIRAN SKRIPSI...........................................................................................

154

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...............................................................................

192

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1

Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda.................................. 21

Tabel 2.2

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Semester Genap....................................

24

Tabel 2.3

Tingkat Reliabilitas............................................................................

34

Tabel 2.4

Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal................................................

36

Tabel 2.5

Proporsi Tingkat Kesulitan Butir Soal...............................................

37

Tabel 2.6

Kriteria Daya Pembeda Butir Soal.....................................................

40

Tabel 3.1

Populasi Penelitian.............................................................................

60

Tabel 3.2

Sampel Penelitian…………………………………………………..

62

Tabel 3.3

Daftar Pertanyaan sebagai Pedoman Wawancara..............................

66

Tabel 3.4

Daftar Centang atau Check List Instrumen Penelitian.......................

67

Tabel 3.5

Tingkat Reliabilitas............................................................................

70

Tabel 3.6

Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal................................................

72

Tabel 3.7

Proporsi Tingkat Kesulitan Butir Soal...............................................

73

Tabel 3.8

Kriteria Daya Pembeda Butir Soal.....................................................

75

Tabel 4.1

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Semester Genap....................................

Tabel 4.2

Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV..........................

Tabel 4.3

82

84

Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV……......

92

Tabel 4.4

Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal.............................. 94

Tabel 4.5

Tingkat Reliabilitas............................................................................

Tabel 4.6

Analisis Reliabilitas Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun

96

Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV..........................

98

Tabel 4.7

Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal................................................

99

Tabel 4.8

Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV....................................................................................................... xv

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.9

Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal....................

103

Tabel 4.10

Kriteria Daya Pembeda Butir Soal.....................................................

105

Tabel 4.11

Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV.......................................................................................................

108

Tabel 4.12

Persentase Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal.........................

109

Tabel 4.13

Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas

Tabel 4.14

IV......................................................................................................

115

Persentase Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal...............

133

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1

Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan.................................

52

Gambar 2.2

Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal.....................................

55

Gambar 3.1

Koefisien Reliabilitas Alpha.............................................................

71

Gambar 3.2

Koefisien Tingkat Kesulitan”Prop.Correct”………………………

74

Gambar 3.3

Koefisien Korelasi “Point Biserial”………………………………..

76

Gambar 3.4

Koefisien pengecoh “Prop. Endorsing”……………………………

78

Gambar 4.1

Diagram Persentase Validitas Isi Butir Soal.....................................

95

Gambar 4.2

Hasil Perhitungan Reliabilitas...........................................................

97

Gambar 4.3

Hasil Perhitungan Tingkat Kesulitan “Prop. Correct”.....................

100

Gambar 4.4

Hasil Perhitungan Daya Pembeda “Biser” dan “Point Biser”…….

106

Gambar 4.5

Diagram Persentase Tingkat Daya Pembeda Butir Soal........................

110

Gambar 4.6

Hasil Perhitungan Efektivitas Pengecoh “Prop. Endorsing” serta “Biser” dan “Point Biser”.................................................................. 113

Gambar 4.7

Diagram Persentase Efektivitas Pengecoh Butir Soal.......................

xvii

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1

Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian.................................................... 155

Lampiran 2

Daftar Nama Mahasiswa................................................................. 156

Lampiran 3

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian.........................

Lampiran 4

Paket Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok.........................

Lampiran 5

157

158

Kunci Jawaban Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok................

161

Lampiran 6

Lembar Jawaban Salah Satu Siswa................................................. 162

Lampiran 7

Hasil Wawancara............................................................................

163

Lampiran 8

Daftar Centang atau Check List Instrumen Penelitian....................

164

Lampiran 9

Output Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software MicroCat

Lampiran 10

ITEMAN versi 3.00........................................................................

165

Rekapan Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda

175

UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV.......................................................................................... Lampiran 11

Rekapan Hasil Analisis Tingkat Reliabilitas Butir Soal Pilihan

176

Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV................................................................................... Lampiran 13

Rekapan Hasil Analisis Tingkat Kesulitan, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV ..........

xviii

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Bab I pada penelitian ini membahas tentang enam sub bab yaitu, (A) latar belakang masalah, (B) pembatasan masalah, (C) rumusan masalah, (D) tujuan penelitian, (E) manfaat penelitian, dan (F) definisi operasional. A.

Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran sebaiknya diawali dengan merancang rencana

kegiatan pembelajaran. Salah satu aspek yang sangat penting dalam rencana kegiatan pembelajaran adalah tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menjadi pedoman bagi ketercapaian target yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran. Guru harus berusaha untuk memberikan mutu pengajaran yang baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran melalui hasil penilaian belajar peserta didik. Endrayanto dan Harumurti (2014: 258) mengemukakan bahwa guru dapat menilai keberhasilan peserta didik dan sekaligus mengevaluasi metode pengajaran yang diberikannya berdasarkan kriteria tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Kunandar (2014: 3) yang menyatakan bahwa guru memiliki kewajiban untuk menyusun perencanaan pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. Pada proses pembelajaran yang dipandang sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan, kegiatan evaluasi pada proses pembelajaran menjadi salah satu hal yang penting untuk dilaksanakan. Guru diwajibkan melakukan evaluasi pada proses pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Tyler (dalam Majid, 2014: 32) mengatakan bahwa evaluasi merupakan suatu proses menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bagian mana tujuan pendidikan telah tercapai. Ada tiga istilah yang harus ada dalam kegiatan evaluasi yaitu tes, pengukuran, dan penilaian. Salah satu alat evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah dengan memberikan tes kepada peserta didik. Tes merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kemampuan peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arifin (2009: 246) mengemukakan bahwa tes hendaknya disusun berdasarkan dengan prinsip dan prosedur penyusunan tes. Tes yang disusun berdasarkan prinsip dan prosedur penyusunan tes akan menghasilkan tes dengan kualitas baik. Tes juga berfungsi untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai materi pelajaran. Setiap guru berusaha untuk meningkatkan mutu tes yang disusunnya dengan baik. Tes yang diberikan kepada peserta didik sebaiknya memiliki kualitas yang baik, karena tes yang diberikan dengan kualitas tes yang kurang baik, maka hasilnya akan kurang baik. Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, dan dikatakan reliable apabila dapat dipercaya dan konsisten. Tes yang diberikan kepada peserta didik akan dianalisis selanjutnya untuk mengetahui kualitas tes tersebut. Tes yang dianalisis meliputi tes secara keseluruhan maupun analisis terhadap setiap butir soalnya. Tujuan analisis butir soal berdasarkan pendapat Arifin (2009: 246) adalah untuk mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum digunakan pada tes berikutnya. Analisis butir soal terdiri dari dua cara, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendapat ini diperkuat oleh Basuki dan Hariyanto (2014: 131) yang menyatakan bahwa terdapat dua cara analisis butir 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

soal yaitu cara kualitatif yang akan menganalisis validitas isi, sedangkan cara yang kedua adalah analisis kuantitatif meliputi analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Hal ini sesuai dengan pendapat Djiwandono (2008: 218) yang mengatakan bahwa analisis butir soal berhubungan dengan tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis butir soal juga dapat membantu guru untuk meningkatkan kualitas butir soal yang telah disusun. Analisis butir soal perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana butir soal tersebut dapat digunakan dalam pengujian tes hasil prestasi belajar peserta didik. Tingkat kesulitan digunakan untuk menganalisis butir soal. Soal dikatakan berkualitas baik bila soal tersebut memiliki sifat tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Sukardi (2008: 136) mengatakan bahwa tingkat kesulitan atau indeks kesulitan adalah angka yang menunjukkan seberapa banyak peserta didik yang menjawab benar dalam mengerjakan soal yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Pada penyusunan tes atau butir soal, guru sebaiknya memperhatikan tingkat kesulitan tes atau butir soal tersebut, sehingga akan didapatkan hasil yang baik. Daya pembeda juga digunakan untuk menganalisis butir soal. Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam membedakan siswa yang telah memahami materi yang diujikan atau siswa pada kelompok tinggi dengan siswa yang belum memahami materi dan siswa kelompok rendah. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa butir soal yang memiliki daya pembeda

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang baik adalah butir soal yang mempu membedakan antara siswa yang telah memahami materi dengan siswa yang belum memahami materi. Terakhir yang digunakan untuk menganalisis butir soal adalah efektivitas pengecoh. Uno dan Koni (2012: 157) berpendapat bahwa tujuan melaksanakan analisis pengecoh butir soal adalah untuk mengetahui keefektivan atau keberfungsian setiap pengecoh pada masing-masing butir soal. Pendapat lain dikemukakan oleh Basuki dan Hariyanto (2014: 139) mengatakan bahwa distraktor atau pengecoh adalah pilihan jawaban yang mengecoh atau pilihan jawaban selain kunci jawaban. Setelah guru menyusun tes kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik. Kunandar (2014: 61) mengemukakan bahwa melalui penilaian hasil belajar dapat diketahui seberapa besar keberhasilan peserta didik setelah menguasai kompetensi atau materi yang telah diajarkan oleh guru. Penilaian hasil belajar memberikan gambaran ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti telah melakukan wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terkait penelitian yang akan dilaksanakan. Informasi yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil wawancara tersebut adalah informasi berupa data jumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta yang berada di Kecamatan Depok. Terdapat 54 SD yang terdiri dari 37 SD Negeri dan 17 SD Swasta. Berdasarkan hasil wawancara tersebut

peneliti

mendapatkan

data

mengenai

jumlah

SD

yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pendidikan (KTSP), sedangkan terdapat 5 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2013. Selain itu, peneliti dapat mengetahui bahwa belum pernah dilakukan penelitian analisis butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas IV SD di wilayah Kecamatan Depok. Peneliti memilih Kecamatan Depok, Sleman sebagai tempat untuk melakukan penelitian karena Kecamatan Depok memiliki kelebihan dibandingkan kecamatan lain yang ada pada kecamatan lain yang ada di wilayah Sleman, kelebihannya adalah Kecamatan Depok pertama, letak Kecamatan Depok strategis, dekat dengan pusat pendidikan atau perguruan tinggi, dan jumlah sekolah yang banyak dibandingkan kecamatan lainnya. Berdasarkan uraian sebelimnya

peneliti

tertarik

untuk

melakukan penelitian di

SD

yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kecamatan Depok. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh pada butir soal tersebut. Peneliti juga telah memilih untuk melakukan penelitian pada kelas IV SD, karena kelas empat tingkatan dari kelas bawah menuju kekelas atas yang mengikuti Ulangan Akhir Semester (UAS) genap. Materi yang ada pada soal Ulangan Akhir Semester (UAS) genap untuk kelas IV SD tentunya mulai sulit jika dibandingkan dengan tingkatan kelas yang berada di bawahnya. Dengan hal ini, peneliti ingin mengetahui apakah soal yang diujikan dalam Ulangan Akhir Semester (UAS) genap untuk kelas IV SD ini telah memiliki tingkat kesulitan yang baik dan dapat diterima. Hal ini berhubungan dengan aspek yang lainnya, yaitu tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

efektivitas pengecoh. Selain itu, peneliti memilih mata pelajaran IPA karena mata pelajaran IPA memiliki tingkat kesulitan jika dibanding dengan mata pelajaran yang lainnya.

B.

Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini bertujuan untuk memfokuskan suatu

permasalahan yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 1.

Analisis butir soal pada penelitian ini dilakukan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

2.

Analisis validitas isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ingin diukur berdasarkan dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Reliabilitas, tingkat kesulitan, daya

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembeda, dan efektivitas pengecoh dianalisis dengan menggunakan bantuan software MicroCat ITEMAN versi 3.00. 3.

Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di Kecamatan Depok ini terdapat 49 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tetapi, peneliti melaksanakan penelitian pada 25 SD di Kecamatan Depok yang terdiri dari 22 SD Negeri dan 3 SD Swasta. Hal ini terjadi karena terdapat 19 SD yang tidak memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SD tersebut. Selain itu, terdapat 5 SD

yang mengalami

kesalahpahaman atau kurangnya koordinasi antara kepala sekolah dan guru wali kelas 4 SD, sehingga lembar jawab soal Ulangan Akhir Semester (UAS) telah dibagikan kepada peserta didiknya.

C.

Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Bagaimana validitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

2.

Berapa reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta? 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

Berapa tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

4.

Berapa daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

5.

Berapa efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

D.

Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah berikut: 1.

Mengetahui validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

2.

Mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

3.

Mengetahui tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.

Mengetahui daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

5.

Mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

E.

Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1.

Bagi Sekolah Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk melalukan analisis butir soal, sehingga pihak sekolah dapat mengetahui butir soal yang dapat disimpan pada bank soal dan dapat diujikan pada tes berikutnya, maupun butir soal yang tidak dapat digunakan lagi karena tidak memenuhi syarat sebagai butir soal yang baik.

2.

Bagi Guru Penelitian ini memberikan contoh kepada guru kelas untuk mengetahui pentingnya melakukan analisis butir soal pilihan ganda pada butir soal UAS pada SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

Bagi Peneliti Peneliti memiliki wawasan baru mengenai analisis butir soal dan memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya melakukan analisis butir soal dan pengalaman dalam melakukan analisis butir soal pilihan ganda UAS yang meliputi analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

4.

Bagi Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok Penelitian ini memberikan masukan dan hasil analisis dapat diberikan kepada UPTD yang meliputi analisis butir soal pilihan ganda di tingkat Kecamatan Depok.

F. Definisi Operasional Peneliti menyusun definisi operasional sebagai berikut: 1.

Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh guru untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran

2.

Instrumen Penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai dalam rangka mengetahui kemampuan siswa.

3.

Tes merupakan suatu alat penilaian berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan baik secara individu maupun kelompok untuk memperoleh data yang bersifat objektif.

4.

Ulangan Akhir Semester (UAS) merupakan program yang digunakan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang dicapai siswa dalam program satu semester pembelajaran. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.

Tes Pilihan Ganda bersifat objektif. Tes pilihan ganda merupakan suatu tes yang pilihan jawabannya dapat dipilih dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan dan pada setiap butir soalnya hanya memiliki satu kunci jawaban.

6.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari alam dan gejala-gejala alam. IPA bukan hanya mempelajari faktafakta dan konsep, namun juga mempelajari proses penemuan, sehingga siswa dilatih memiliki sifat ilmuwan.

7.

Analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum digunakan pada tes berikutnya.

8.

Validitas merupakan butir soal dapat dikatakan valid apabila mampu memberikan gambaran mengenai hal yang ingin diukur secara benar sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, butir soal dikatakan tidak valid apabila tidak mampu memberikan gambaran tentang hal yang ingin diukur secara benar.

9.

Validitas isi merupakan suatu cara yang digunakan untuk menentukan kesesuaian antara butir soal dalam tes yang diujikan dengan materi ajar atau tujuan yang ingin diukur dalam tes.

10.

Reliabilitas menunjukkan bahwa alat ukur dikatakan dapat dipercaya apabila menyajikan hasil pengukuran yang ajeg atau konsisten walaupun soal tersebut telah diujikan berulang kali pada siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11.

Tingkat kesulitan merupakan suatu tes dapat dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila suatu tes diujikan pada kelompok siswa yang sama, namun pada waktu atau kesempatan yang berbeda.

12.

Daya pembeda adalah kemampuan butir soal dalam membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dan yang berkemampuan rendah dalam menyelesaikan butir soal.

13.

Efektivitas pengecoh adalah suatu metode atau cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah distractor atau pengecoh dapat berfungsi dengan baik atau tidak dalam mempengaruhi peserta didik menjawab soal.

14.

ITEMAN merupakan suatu software komputer yang khusus digunakan untuk analisis statistik butir soal tes.

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI Bab II pada penelitian ini membahas tentang empat sub bab yaitu, (A) landasan teori, (B) hasil penelitian yang relevan, (C) kerangka berpikir, dan (D) hipotesis. A.

Landasan Teori 1.

Evaluasi Sudijono (2006: 1) mengemukakan evaluasi adalah penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Jika kita melakukan evaluasi kita akan memperoleh informasi mengeni situasi dan kondisi yang dievaluasikan tersebut sangat berharga, cocok, baik, valid, legal dan lain sebagainya. Djiwandono (2008: 163) menyatakan bahwa evaluasi diharapkan mampu memberikan umpan balik bagi penyelenggaraan pembelajaran secara keseluruhan, sehingga guru perlu melakukan evaluasi dengan baik dan menggunakan tes sebagai alat evaluasi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa evaluasi adalah salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran. Pada kegiatan evaluasi dilakukan dengan cara mengukur tes yang telah dikerjakan oleh siswa terlebih dahulu kemudian memberikan penilaian. Proses evaluasi tidak hanya mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai, tetapi dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan guna

memperbaiki

program

kegiatan

pembelajaran.

Guru

juga 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

membutuhkan alat untuk melakukan evaluasi yaitu berupa alat penilaian atau instrumen penilaian. 2.

Instrumen Penilaian a. Definisi Instrumen Penilaian Jihad dan Haris (2012: 67) menyatakan bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kemampuan penguasaan siswa terhadap suatu materi pokok bahasan. Arikunto (2012: 9) menyatakan bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek ukur. Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh informasi secara objektif, berkelanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang dicapai siswa, yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlakuan selanjutnya hal tersebut dikemukakan oleh Depdiknas (2001). Berdasarkan uraian di atas pendapat dari para ahli mengenai instrumen penilaian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai dalam rangka mengetahui kemampuan siswa. Instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan non tes. b. Macam-macam Instrumen Penilaian Instrumen penilaian ada dua macam, yaitu tes dan non tes dikemukakan oleh Majid (2014: 38). Selanjutnya Jihad dan Haris (2012: 67) mengemukakan bahwa alat penilaian berupa tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Sedangkan Sudijono (2006: 19) 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bependapat bahwa alat penilaian berupa non tes meliputi wawancara, angket atau kuesioner, observasi atau pengamatan, dan daftar cek (check list). Berdasarkan uraian pendapat para ahli mengenai instrumen penilaian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Pada penelitian ini akan menganalisis instrumen penilaian berupa tes. Hal ini dikarenakan soal UAS yang diujikan merupakan soal ulangan yang berbentuk tes tertulis. 3.

Tes a. Definisi Tes Widoyoko (2009: 45) mengemukakan bahwa tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Tes merupakan salah satu cara untuk mengetahui besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung melalui respon seseorang terhadap pertanyaan. Tes dapat juga diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dalam tes. Adapun pengertian tes menurut Jihad dan Haris (2012: 67) yaitu himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Tes dapat diartikan suatu cara untuk melakukan 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan, hal tersebut dikemukakan oleh Suwandi (2009: 39). Berdasarkan berbagai definisi tes yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes adalah suatu alat penilaian berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan baik secara individu maupun kelompok untuk memperoleh data yang bersifat objektif. Salah satu fungsi tes adalah sebagai alat ukur keberhasilan program pembelajaran dan mengetahui tingkat perkembangan atau kemajuan yang dicapai oleh siswa. b. Kriteria Tes yang Baik Tes yang disusun oleh guru harus memiliki kualitas yang baik. Tes yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri dapat dipercaya, valid, praktis dan ekonomis. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Djiwandono (2008: 163) yang mengemukakan bahwa tes berkualitas baik memiliki ciri-ciri yang dipersyaratkan terutama validitas, reliabilitas, dan ciri-ciri yang lain. Pendapat lainnya dikemukakan Basuki dan Hariyanto (2014: 22) yang mengemukakan bahwa suatu tes dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri pokok antara lain dapat dipercaya, sah atau valid, objektif serta praktis.

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Jenis-jenis Tes Tes dikategorikan dalam beberapa jenis. Mardapi (2008: 68) mengemukakan bahwa tes dibagi menjadi empat jenis berdasarkan tujuan dilaksanakannya suatu tes. Empat jenis tes tersebut meliputi tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. 1)

Tes Penempatan Mardapi (2008: 69) mengemukakan bahwa tes penempatan

merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa. Tes penempatan dilakukan pada awal tahun pelajaran baru. Dari hasil tes penempatan tersebut maka pihak sekolah dapat menempatkan siswa pada suatu kelas berdasarkan tingkat kemampuannya. 2)

Tes Diagnosis Sudjana (2010: 4) mengemukakan bahwa tes diagnosis

adalah tes yang bertujuan untuk melihat berbagai kelemahan siswa atau kesulitan belajar siswa dan faktor penyebabnya. Hal ini memiliki kesamaan dengan pendapat Arikunto (2012: 48) yang menyatakan bahwa tes diagnosis adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga guru dapat memberikan penanganan yang tepat.

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3)

Tes Formatif Basuki dan Hariyanto (2014: 32) mengemukakan bahwa tes

formatif merupakan tes yang dilakukan secara periodik. Tes formatif bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah menyelesaikan satu atau lebih Kompetensi Dasar (KD). Tes formatif diberikan pada setiap akhir program pembelajaran pada satu atau lebih KD, misalnya ulangan harian. 4)

Tes Sumatif Arikunto (2012: 53) yang menyatakan bahwa tes sumatif

dilaksanakan setelah berakhirnya sebuah program pada satu semester pembelajaran yaitu, dengan melaksanakan Ulangan Akhir Semester (UAS) yang dilaksanakan setiap akhir semester. Sudijono (2006: 72) menjelaskan bahwa tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah serangkaian program pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif diberikan pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Tes sumatif dikenal dengan istilah Ulangan Umum, Tes Kendali Mutu (TKM), atau Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA). Tujuan dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa, yaitu seberapa jauh tujuantujuan pembelajaran dapat dikuasai oleh siswa dalam satu semester proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas mengenai berbagai jenis tes, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat empat jenis tes yang disesuaikan dengan tujuannya yaitu tes penempatan, tes diagnosis, 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tes formatif, dan tes sumatif. Jenis tes yang sesuai dengan penelitian ini adalah tes sumatif. Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir semester dalam bentuk Ulangan Akhir Semester (UAS). Tujuan dilaksanakannya tes sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang dapat dicapai siswa, yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai. 4.

Ulangan Akhir Semester (UAS) Mulyasa (2007: 260) mengemukakan bahwa pelaksanaan Ulangan

Akhir Sekolah (UAS) bertujuan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang dicapai siswa dalam program satu semester pembelajaran. Mata pelajaran yang diujikan pada Ulangan Akhir Semester adalah semua mata pelajaran yang telah dipelajari oleh siswa selama satu semester pada kelas tertentu. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa kelas IV SD dan menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan ketika UAS adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). 5.

Tes Pilihan Ganda a. Pengertian Tes Pilihan Ganda Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Djiwandono (2008: 41) berpendapat bahwa bentuk tes pilihan ganda adalah tes objektif. Pendapat senada dikemukakan oleh Azwar (2015: 72) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda bersifat objektif karena hanya memiliki satu jawaban yang dianggap terbaik. Selain itu, sifat objektif ditinjau dari proses pemberian nilai, yaitu akan 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menghasilkan nilai atau skor yang sama walaupun proses pengoreksian dan penilaian dilakukan oleh orang lain atau bukan tim penyusun soal. Berdasarkan pendapat ahli seperti yang telah diuraikan pada paragraf di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda bersifat objektif. Setiap butir pilihan ganda memiliki dua sampai lima pilihan jawaban. Setiap butir soal hanya memiliki satu jawaban yang tepat atau berfungsian sebagai kunci jawaban, sedangkan pilihan jawaban lain berfungsi sebagai pengecoh. Selain memperhatikan mengenai keberfungsian setiap pengecoh pada masing-masing butir soal pilihan ganda, hal lain yang perlu diketahui adalah syarat tes pilihan ganda yang baik. b. Syarat Tes Pilihan Ganda Kunandar (2014: 201) mengemukakan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik adalah sebagai berikut: 1.

Memiliki validitas yang tinggi. Artinya, suatu tes dapat mengungkapkan aspek hasil belajar peserta didik secara tepat.

2.

Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya, suatu tes mampu memberikan gambaran hasil tes yang relatif tetap dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik.

3.

Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya, setiap butir soal dalam tes itu dapat membedakan peserta

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

didik yang menguasai materi (kompetensi) dan peserta didik yang belum menguasai materi (kompetensi). 4.

Memiliki tingkat kesulitan tes yang sesuai dengan pedoman hasil tingkat kesulitan suatu tes, yaitu 46,67% soal mudah, 50% soal sedang, dan 3,3% soal sulit.

5.

Setiap tes harus mudah untuk diadministrasikan. Artinya tes tersebut

memiliki

pelaksanaannya,

petunjuk cara

tentang

bagaimana

mengerjakannya

dan

cara cara

mengoreksinya. d. Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda Jihad dan Haris (2012: 83) mengemukakan bahwa tes pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda disajikan ke dalam tabel 2.1 sebagai berikut. Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda Kelebihan Terstruktur dan petunjuk pengerjaannya jelas. Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan dari yang sederhana sampai yang komplek. Penilaian dapat dilakukan dengan mudah, objektif, dan dapat dipercaya. Bersifat objektif karena hanya terdapat 1 jawaban yang benar.

Kekurangan Penyusunannya membutuhkan waktu yang lama. Guru tidak dapat mengetahui proses atau langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tes. Sulit menemukan pengecoh jawaban. Nilai dapat dipengaruhi kemampuan baca yang baik.

dengan

(Sumber: Jihad dan Haris, 2012: 83) Dari tabel 2.1 mengenai kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda tersebut, maka dapat diketahui baik kelebihan maupun kekurangan yang ada pada tes pilihan ganda. Kolom pertama, 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan kolom kelebihan tes pilihan ganda. Pada kolom tersebut terdapat beberapa kelebihan dari tes pilihan ganda. Kolom kedua merupakan kolom kekurangan dari tes pilihan ganda. Pada kolom kedua ini berisi beberapa kekurangan dari tes pilihan ganda. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Djiwandono (2008: 43) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bentuk tes lainnya yaitu dapat dilakukannya beberapa analisis yang lebih cermat terhadap masing-masing butir soal. Pendapat tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 135) yang menyatakan bahwa analisis butir soal yang dapat dilakukan pada tes pilihan ganda adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis butir soal tersebut bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara butir soal yang diujikan dengan syarat soal pilihan ganda yang baik. 6. Ilmu Pengetahuan Alam a. Pengertian Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan alam dan isinya. Margiyati (2014: 22) mendefinisikan IPA sebagai ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu, mempelajari fenomena-fenomena alam yang faktual. Terdapat beberapa aspek dalam mata pelajaran IPA yaitu, melalui proses pembelajaran IPA siswa dapat menghasilkan suatu produk. Sedangkan Nash (dalam Samatowa, 2011: 3) mengatakan bahwa proses pembelajaran IPA adalah suatu cara atau metode untuk

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengamati alam yang bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain. IPA

juga

didefinisikan

sebagai

ilmu

pengetahuan

yang

mempelajari gejala-gejala yang terjadi di alam. Pengetahuan tersebut bukan hanya sebuah produk, tetapi juga mencakup proses pengamatan, pemahaman, dan penjelasan. Samatowa (2011: 2) menyatakan bahwa proses pembelajaran IPA adalah suatu cara untuk mengenal alam secara sistematis, menemukan fakta-fakta, dan konsep. Selain itu, siswa juga akan mengikuti setiap proses pembelajaran IPA, sehingga siswa akan memiliki sikap disiplin, berpikir kritis, dan memiliki rasa ingin tahu seperti seorang ilmuan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan gejala-gejala alam. IPA bukan hanya mempelajari fakta-fakta dan konsep, namun juga mempelajari proses penemuan. Siswa dilatih memiliki sifat ilmuan ketika proses pembelajaran IPA berlangsung. b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 memaparkan bahwa pada Kurikulum 2006 atau KTSP terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD pada semester genap. Berikut ini akan disajikan sebuah tabel yang menunjukkan 5 SK dan 14 KD yang harus

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dikuasai oleh siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD semester genap. Tabel 2.2 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas IV SD Semester Genap Standar Kompetensi (SK) 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda

8.

Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan seharihari

Kompetensi Dasar (KD) 7.1

7.2

8.1

8.2. 8.3

8.4 9.

Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

9.1 9.2

10.1

10.2

10.3 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

11.1 11.2 11.3

Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat sifatnya. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling- baling/pesawat kertas/parasut Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari

Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut) Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan

Depdiknas (2006: 493) 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan tabel 2.1 mengenai uraian SK dan KD mata pelajaran IPA kelas IV SD semester genap dapat diketahui bahwa pada SK 7 siswa diharapkan mampu memahami gaya dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda. Sedangkan pada SK 7 terdapat 2 KD sebagai berikut, KD 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda, dan pada KD 7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda. SK 8 memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada SK 8 terdapat 4 KD sebagai berikut, KD 8.1 mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat sifatnya, KD 8.2 menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya,

KD

8.3

membuat

suatu

karya/model

untuk

menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut, dan KD 8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik. SK 9 memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit. Pada SK 9 terdapat 2 KD sebagai berikut, KD 9.1 mendeskripsikan

perubahan

kenampakan

bumi,

KD

9.2

mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari. SK 10 memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada SK 10 terdapat 3 KD sebagai berikut, KD 10.1 mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut), KD 10.2 menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor), KD 10.3 mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). SK 11 memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Pada SK 11 terdapat 3 KD sebagai berikut, KD 11.1 menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, KD 11.2 menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan, KD 11.3 menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. Peneliti akan menganalisis 30 butir soal pilihan ganda pada Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Ilmu IPA kelas IV berdasarkan materi yang mencakup 5 Standar Kompetensi dan 14 Kompetensi Dasar yang telah diuraikan pada paragraf sebelumnya. Pada uraian sebelumnya dapat diketahui jenis tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes sumatif dalam bentuk Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPA kelas IV SD. Hal lain yang perlu diketahui adalah bentuk tes yang digunakan pada soal UAS mata pelajaran IPA tersebut. Djiwandono (2008: 41) mengemukakan bahwa guru perlu memperhatikan pemilihan bentuk tes. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Jihad dan Haris (2012: 75) yang menyatakan bahwa pemilihan bentuk tes 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ditentukan berdasarkan tujuan, jumlah peserta, waktu yang tersedia untuk memeriksa, dan cakupan materi. Soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD terdiri dari dua bentuk tes yaitu bentuk pilihan ganda dan bentuk uraian. Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisis bentuk soal pilihan ganda mengingat judul penelitian ini adalah analisis butir soal pilihan ganda. 7. Analisis Butir Soal Endrayanto dan Harumurti (2014: 259) berpendapat bahwa analisis butir soal adalah kegiatan yang dilakukan guru sebagai proses mengumpulkan informasi berdasarkan jawaban siswa untuk membuat keputusan terhadap butir soal tersebut. Analisis butir soal juga digunakan untuk mengetahui kesalahan ataupun kekeliruan dalam penyusunan tes. Kunandar (2014: 238) adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan soal. Jadi, dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis butir tes adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mengetahui kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan tes, sehingga diperoleh tes yang berkualitas baik. Tes harus dianalisis untuk mengetahui apakah tes tersebut cocok atau tidak cocok untuk diberikan kepada peserta didik. Guru atau tim penyusun soal dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada setiap butir soal, sehingga butir soal tersebut dapat diperbaiki atau ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain. Sedangkan, butir soal yang telah memenuhi syarat atau termasuk dalam kategori baik dapat disimpan dalam buku kumpulan soal, sehingga dapat digunakan kembali pada tes 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau ujian berikutnya. Djiwandono (2008: 218) yang menyebutkan bahwa ada tiga hal yang harus digunakan dalam menganalisis butir soal, yaitu tingkat kesulitan, daya pembeda, dan analisis pengecoh. Analisis butir soal yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa analisis butir soal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui kekurangan butir soal, sehingga dapat diperbaiki sebelum digunakan pada tes berikutnya. 8. Validitas a. Pengertian Validitas Djiwandono (2008: 164) yang menyatakan bahwa validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu diukur. Pendapat serupa mengenai validitas juga diungkapkan oleh Uno dan Koni (2012: 151) berpendapat bahwa validitas adalah hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut melakukan pengukurannya. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian validitas butir soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa validitas butir soal adalah sifat yang sesuai dengan kenyataan. Butir soal dapat dikatakan valid apabila mampu memberikan gambaran mengenai hal yang ingin diukur secara benar sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, butir soal dikatakan tidak valid apabila tidak mampu memberikan gambaran tentang hal yang ingin diukur secara benar. 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Jenis Validitas Uno dan Koni (2012: 152) menyatakan bahwa terdapat empat jenis validitas yaitu, validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), validitas konkuren (concurrent validity), dan validitas prediksi (predictive validity). Pendapat senada dikemukakan oleh Sukardi (2008: 32) mengemukakan bahwa dalam evaluasi pendidikan, validitas terdiri dari empat jenis, yaitu validitas isi, validitas konstruk, validitas konkuren, dan validitas prediksi. 1) Validitas Isi Azwar (2015: 175) berpendapat bahwa validitas isi menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes atau ulangan mencakup keseluruhan isi yang hendak diukur oleh tes tersebut. Tujuan dilakukan uji validitas isi adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada pada butir soal dengan materi yang ingin diukur yaitu materi yang telah diajarkan berdasarkan SK, dan KD pembelajaran. Kesesuaian tersebut dapat dilihat berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada setiap butir soal dengan materi pembelajaran yang hendak diukur. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika namun menggunakan analisis deskriptif, yaitu melihat kesesuaian antara materi yang terdapat dalam butir soal dengan materi pembelajaran. Pendapat tersebut senada dengan pendapat Arikunto (2012: 82) yang menyatakan bahwa validitas isi menunjukkan suatu kondisi butir soal yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang diujikan. 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis pada validitas isi. Djiwandono (2008: 104) berpendapat bahwa analisis validitas isi dapat dilakukan dengan cara mencocokan materi tes dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat pada kisi-kisi, melakukan diskusi dengan sesama pendidik, atau mencermati kembali isi dari konsep yang akan diukur. Endrayanto dan Harumurti (2014: 84) berpendapat bahwa cara yang dapat dilakukan guru untuk memperoleh validitas isi adalah dengan melakukan pemeriksaan ulang terhadap bahan atau materi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang akan diujikan. Apabila materi pada butir soal telah sesuai dengan materi pada indikator pembelajaran maka dapat dinyatakan bahwa butir soal tersebut valid dari segi isi atau materinya. Mardapi (dalam Widoyoko, 2009: 130) mengemukakan bahwa bukti dari validitas isi sering dijelaskan melalui validitas tampang dan validitas logis a) Validitas Tampang Siregar (2013: 46) yang mengungkapkan bahwa validitas permukaan atau validitas rupa yaitu sebuah instrumen yang menunjukkan penelitian dari segi permukaan atau rupa telah mengukur apa yang ingin diukur, karena telah terlihat pada bentuk dan penampilan instrumen. Pendapat senada diungkapkan oleh Arifin (2009: 248) menjelaskan bahwa validitas tampang atau permukaan menggunakan kriteria yang sederhana, karena terlihat dari sisi muka dari instrumen itu sendiri. 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b) Validitas Logis Mardapi (dalam Widoyoko, 2009: 131) mengungkapkan untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Valid dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada. 2) Validitas Konstruk Arikunto (2012: 83) berpendapat bahwa validitas konstruksi menunjukkan kondisi alat penilaian yang disusun berdasarkan aspek minat, kemampuan, dan sikap siswa yang seharusnya diukur. Hal senada diungkapkan oleh pembelajaran Endrayanto dan Harumurti (2014: 285) berpendapat bahwa cara yang dilakukan guru untuk memperoleh validitas konstruksi adalah menelaah tes hasil belajar dengan cara mencocokkan antara ranah kognitif atau aspek pengetahuan yang terdapat di dalam tes dengan ranah kognitif yang hendak diungkap berdasarkan KD. Dari kedua pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang membangun suatu tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran yang telah disusun.

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3) Validitas Konkuren Sudjana (2010: 15) yang menyatakan bahwa suatu tes dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis yang telah ada. Pendapat ini diperkuat oleh Arikunto (2012: 83) menyatakan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas kesamaan jika menunjukkan hasil yang sesuai dengan pengalaman. Kesamaan tes tersebut meliputi kemampuan yang diukur, sasaran atau objek yang diukur, dan waktu. 4) Validitas Prediksi Arikunto (2012: 64) mengemukakan bahwa validitas prediksi menunjukkan hubungan antara nilai atau skor yang diperoleh siswa pada suatu tes dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Suraprana (2009: 54) yang menyatakan bahwa suatu tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan, dan validitas prediksi. Penelitian ini dibatasi oleh analisis validitas isi. Penelitian ini menganalisis kesesuaian antara materi dalam butir soal yang diujikan dengan materi yang diajarkan atau materi yang ingin diukur. Analisis validitas isi pada penelitian ini dilakukan dengan cara melihat kesesuian antara materi setiap butir soal yang diujikan yaitu soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran seperti yang terdapat pada kisi-kisi penyusunan butir soal. 9. Reliabilitas a. Pengertian Reliabilitas Data yang disajikan secara ajeg dan dapat dipercaya merupakan salah satu ciri data yang baik. Data yang ajeg dan dapat dipercaya berarti memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Azwar (2009: 7) menyatakan bahwa sebagai suatu hasil yang memiliki toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi di antara hasil pengukuran yang dilakukan beberapa kali. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Arikunto (2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal dapat dinyatakan baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali pengujian. Sementara itu, Arifin (2009: 258) menyatakan bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu soal. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Jihad dan Haris (2012: 180) yang menyatakan bahwa reliabilitas soal adalah ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau konsistensi suatu soal. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian reliabilitas di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa suatu tes dapat dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila suatu tes diujikan pada kelompok siswa yang sama, namun pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Dengan kata lain, suatu tes dikatakan 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

reliabel jika tes tersebut memberikan hasil yang relatif sama apabila diujikan berkali-kali. b. Kriteria Reliabilitas Basuki dan Hariyanto (2014: 119) menjelaskan bahwa tingkat reliabilitas suatu soal dapat ditentukan dengan berpedoman pada koefisien Alpha. Tingkat reliabilitas butir soal tersebut disajikan pada tabel 2.3 sebagai berikut. Tabel 2.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha Koefisien Alpha 0,00 0,19 0,20 0,39 0,40 0,69 0,70 0,89 0,90 1,00 (Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)

Tingkat Reliabilitas Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel 2.3 terlihat bahwa terdapat lima kriteria tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha yang berhubungan dengan masing-masing rentang koefisiennya. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa koefisien dengan rentang 0

0,19 menunjukkan

tingkat reliabilitas sangat rendah, koefisien dengan rentang 0,20 0,39 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, koefisien dengan rentang 0,40

0,69 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang,

koefisien dengan rentang 0,70 tinggi, dan

0,89 menunjukkan tingkat reliabilitas

koefisien dengan rentang 0,90

1,00 menunjukkan

tingkat reliabilitas sangat tinggi. Berdasarkan pedoman tersebut, maka peneliti dapat mengetahui tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha. Pada penelitian ini, hasil perhitungan reliabilitas butir soal 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dapat dilihat dari output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada koefisien “Alpha” yang akan dijelaskan pada Bab berikutnya. 10. Tingkat Kesulitan a. Pengertian Tingkat Kesuliatan Azwar (2015: 134) berpendapat bahwa tingkat kesulitan butir soal adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada suatu butir soal dengan banyaknya peserta tes. Uno dan Koni (2012: 156) menyatakan bahwa analisis tingkat kesulitan bertujuan untuk megetahui butir soal yang mudah, sedang, dan sulit, sehingga dapat menyeimbangkan pembagian atau proporsi antara jumlah soal berdasarkan kategori mudah, sedang, dan sulit. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa analisis tingkat kesulitan butir soal adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui seberapa mudah atau sulit soal yang diujikan, serta dapat digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik atau tidak untuk diberikan kepada peserta didik. Selain itu, analisis tingkat kesulitan juga dilakukan untuk mengetahui proporsi jumlah butir soal dengan kategori mudah, sedang, dan sulit, sehingga tidak terjadi dominasi pada salah satu ketegori. b. Rumus Menghitung Tingkat Kesulitan Tingkat kesulitan disebut juga sebagai tingkat kesukaran atau indeks kesulitan atau indeks kesukaran. Daryanto (2007: 180) menjelaskan mengenai rumus untuk mencari tingkat kesulitan pada halaman 36. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

P= di mana: P = indeks kesulitan B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes (Sumber: Daryanto, 2007: 180) Arikunto (2012: 225) mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesulitan butir soal dapat menggunakan kriteria sebagai berikut. Tabel 2.4 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal No. 1. 2. 3.

Range Tingkat Kesulitan 0,71 – 1,00 0,31 – 0,70 0,00 – 0,30

Kategori Mudah Sedang Sulit

Keputusan Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi

(Arikunto, 2012: 225)

Tabel 2.4 mengenai kriteria tingkat kesulitan butir soal ini terdiri dari empat kolom. Kolom pertama adalah nomor urut. Kolom kedua adalah range tingkat kesulitan. Pada kolom kedua ini berisi ukuran tingkat kesulitan butir soal yang dinyatakan ke dalam angka kisaran atau range. Kolom ketiga adalah kategori. Pada kolom ini berisi kategori tingkat kesulitan butir soal yang dinyatakan ke dalam tiga kategori, yaitu mudah, sedang, dan sulit. Kolom keempat adalah keputusan. Pada kolom ini berisi keputusan mengenai hasil analisis butir soal yang dinyatakan ke dalam tiga keputusan. Dari tabel 2.4 dapat dilihat, bahwa apabila hasil perhitungan terhadap tingkat kesulitan menunjukkan range 0,00 sampai 0,30 maka butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori sulit, sehingga 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

akan ditolak atau harus direvisi. Selanjutnya, apabila hasil perhitungan terhadap tingkat kesulitan menunjukkan range 0,31 sampai 0,70 maka butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori sedang, sehingga akan diterima. Apabila hasil perhitungan terhadap tingkat kesulitan menunjukkan range 0,71 sampai 1,00 maka butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori mudah, sehingga akan ditolak atau harus direvisi. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, kriteria tingkat kesulitan yang baik adalah apabila butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori sedang, yaitu berada pada range 0,31 sampai 0,70. Apabila butir soal memiliki kategori mudah atau sulit, maka butir soal tersebut akan ditolak atau harus direvisi. Perbaikan pada butir soal dengan kategori tingkat kesulitan mudah, sedang, dan sulit dilakukan apabila proporsi tingkat kesulitan pada butir soal suatu tes belum sesuai dengan pembagian kategori tingkat kesulitan. Kunandar (2014: 201) menjelaskan proporsi tingkat kesulitan butir soal suatu tes yang dipaparkan pada tabel 2.5. Tabel 2.5 Proporsi Tingkat Kesulitan Butir Soal Kategori Tingkat Kesulitan Butir Soal Mudah Sedang Sulit (Kunandar, 2014: 201)

Persentase (%) 30% 50% 20%

Dari tabel 2.5 mengenai proporsi tingkat kesulitan butir soal dapat diketahui bahwa tingkat kesulitan butir soal suatu tes dapat dikatakan baik apabila memiliki proporsi kategori mudah sebesar 30%, kategori sedang sebesar 50%, dan kategori sulit sebesar 20%. Oleh karena itu, 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perbaikan pada butir soal suatu tes dapat dilakukan apabila proporsi tingkat kesulitan dengan kategori mudah, sedang, dan sulit. 11.

Daya Pembeda a. Pengertian Daya Pembeda Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah (kelompok rendah). Hal ini sejalan dengan pendapat Kunandar (2014: 240) yang menyatakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai materi pembelajaran yang diujikan atau siswa pada kelompok tinggi dengan siswa yang belum menguasai materi atau kompetensi yang diujikan atau siswa pada kelompok rendah. Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa yang telah memahami materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Dengan kata lain, proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum memahami materi. Ketiga pendapat di atas menekankan bahwa daya pembeda merupakan kemampuan butir soal

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam membedakan peserta didik yang berkemampuan tinggi dan yang berkemampuan rendah dalam menyelesaikan butir soal. b. Rumus Menghitung Daya Pembeda. Arikunto (2012: 228) mengemukakan bahwa untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus sebagai berikut. D= di mana: D

= daya pembeda

JA

= banyaknya peserta kelompok atas

JB

= banyaknya peserta kelompok bawah

BA

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA

= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB

= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Sumber: Arikunto, 2012: 228) Basuki dan Hariyanto (2014: 141) mengemukakan bahwa kriteria daya pembeda dapat diklarifikasikan pada halaman 40.

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.6 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal Indeks Diskriminasi (daya pembeda) 0,40 atau lebih 0,30 – 0,39 0,20 – 0,29 0,19 ke bawah

Kriteria Sangat Baik (Butir soal dapat diterima) Cukup Baik (Butir soal dapat diterima dengan perbaikan) Sedang (Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki) Buruk (Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir soal yang lain)

(Basuki dan Hariyanto, 2014: 141)

Tabel 2.6 terdiri dari dua kolom, yaitu kolom indeks diskriminasi (daya pembeda) dan kolom kriteria. Kolom pertama adalah kolom indeks diskriminasi (daya pembeda). Pada kolom pertama ini berisi ukuran daya pembeda butir soal yang dinyatakan ke dalam angka kisaran atau range. Kolom kedua adalah kolom kriteria. Pada kolom kedua ini berisi kriteria daya pembeda butir soal. Dari tabel 2.6 tersebut dapat dilihat, bahwa apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau lebih maka butir soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang sangat baik sehingga, butir soal dapat diterima. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 sampai 0,39 maka soal yang diujikan dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik sehingga butir soal dapat diterima dengan perbaikan. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,20 sampai 0,29 maka soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria sedang, sehingga butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki. Selanjutnya, apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai di bawah 0,19 maka dapat dikategorikan ke dalam 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kriteria buruk, sehingga butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir yang lain. 12.

Efektivitas Pengecoh a. Pengertian Efektivitas Pengecoh Soal tes objektif jenis pilihan ganda terdiri dari pertanyaan dan diikuti beberapa alternatif pilihan jawaban. Alternatif pilihan jawaban tersebut terdiri dari satu jawaban benar dan beberapa pengecoh. Purwanto (2010: 108) mengemukakan bahwa pengecoh atau distractor merupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban. Pendapat senada dikemukakan oleh Sudijono (2006: 409) yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal tersebut. Pengecoh digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Hal ini sesuai dengan pendapat Djiwandono (2008: 225) yang menyatakan bahwa kemiripan pengecoh dengan kunci jawaban harus diusahakan sedemikian rupa sehingga hanya dapat dibedakan melalui pemahaman terhadap materi yang diujikan. Berbagai pendapat di atas menekankan bahwa pengecoh merupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban yang dapat mengecoh siswa dalam memilih atau menentukan pilihan jawaban yang tepat, sehingga diperlukan kemampuan dalam memahami soal maupun pilihan jawaban. Ketiga pendapat di atas menekankan bahwa pengecoh atau distractor merupakan pilihan jawaban selain kunci jawaban yang dapat mengecoh

peserta didik dalam memilih atau menentukan pilihan 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jawabannya, sehingga diperlukan pemahaman terhadap soal maupun pilihan jawabannya. Tes juga dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik, apabila melalui tahap analisis efektivitas pengecoh. Uno dan Koni (2012: 157) mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk menentukan apakah pengecoh (distractor) sudah berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Jadi, dari keempat pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis efektivitas pengecoh adalah suatu metode atau cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah distractor atau pengecoh dapat berfungsi dengan baik atau tidak dalam mempengaruhi peserta didik menjawab soal. b. Rumus Menghitung Efektivitas Pengecoh Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa setiap pengecoh pada butir soal dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik atau yang tidak dapat mengecoh siswa disarankan untuk diperbaiki atau diganti. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono (2006: 411) yang mengatakan bahwa setiap pengecoh pada butir soal dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut sekurang-kurangnya telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Berdasarkan berbagai pendapat yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa analisis efektivitas pengecoh adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

apakah setiap pengecoh pada masing-masing butir soal dapat berfungsi dengan baik atau tidak dalam mempengaruhi siswa ketika menjawab soal. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila setiap pengecoh telah dipilih oleh paling sedikit 5% dari keseluruhan peserta tes. Sementara itu, pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik disarankan untuk diperbaiki. 13. Software ITEMAN ITEMAN merupakan sebuah software komputer yang khusus diciptakan untuk analisis statistik suatu butir soal tes. Hal ini sesuai dengan

pendapat

Kusaeri

dan

Suprananto

(2012:

178)

yang

mengemukakan bahwa Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan perangkat lunak atau software yang dibuat menggunakan pemrograman komputer yang khusus digunakan untuk analisis statistik butir soal tes. Untuk lebih memperjelas mengenai software ITEMAN peneliti akan menampilkan petunjuk atau langkah-langkah melakukan analisis dengan software ITEMAN menurut Kusaeri dan Suprananto (2012: 178-183) adalah sebagai berikut. a.

Membuka File Data 1)

File data ditulis di notepad. 030 O N 5 DABCBDCCBDCDBABCAABDCBACCDABDA 444444444444444444444444444444 YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY 01

DAACBDCCADADAADBBBADCBDCDDAADA 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

02

DABABDCBDDDDCADCBABDCBAACDACDA

03

DABCBDCCBDDDAACCAACDCBADCDABDA

04

DAAABDCCADCDDADDBADDCBDACDABDC

05

AADCBAACADCDCBACAAADCBAACBABDC

...dan seterusnya. 2)

Keterangan pengisian file data a)

Baris pertama Kolom 1-3

: jumlah butir soal terdapat 30 soal

4

: spasi (kosong)

5

: jawaban omit (kosong), ditulis O

6

: spasi (kosong)

7

: soal yang belum sempat dikerjakan atau terdapat 2 jawaban, ditulis N

8

: spasi (kosong)

9

: jumlah identitas

b)

Baris kedua: daftar kunci jawaban setiap butir soal.

c)

Baris ketiga: daftar jumlah alternatif jawaban untuk setiap butir soal.

d)

Baris keempat: „Y‟ butir soal yang dianalisis.

e)

Baris kelima dan seterusnya: berisi jawaban peserta tes.

b.

Menjalankan Software ITEMAN 1)

Double klik software ITEMAN.

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2)

Tulislah file data: DATA.TXT, kemudian tekan enter.

3)

Ketik nama file hasil analisis: SKRIPSI.DOC, kemudian tekan enter.

4)

Jika ingin memunculkan skor maka ketik „Y‟, kemudian tekan enter.

5)

Ketik file untuk total skor peserta tes: SKRIPSISCR.DOC, kemudian tekan enter.

6)

Analisis selesai.

c. Interpretasi Hasil Analisis Hasil analisis dengan software ITEMAN dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu statistik butir soal, analisis butir soal yang diujikan, dan skala statistik. Untuk tes pilihan ganda, statistik berikut adalah output dari setiap butir soal yang dianalisis. 1)

Seq. No

: nomor urut butir soal dalam file data (kolom).

2)

Scale-Item

: nomor urut butir soal dalam skala (tes).

3)

Prop. Correct

: proporsi siswa yang menjawab benar butir soal (indeks tingkat kesulitan).

4)

Biser

: indeks daya pembeda soal dengan

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menggunakan

koefisien

korelasi

biserial. 5)

Point Biser

: indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban (alternatif) dengan menggunakan koefisien point biserial.

6)

Prop. endorsing

: proporsi alternatif jawaban yang dijawab oleh peserta tes.

Berikut akan dijelaskan mengenai skala statistik tes dari output software ITEMAN. 1)

N of Items

: jumlah butir soal dalam tes yang dianalisis.

2)

N of Examines : jumlah peserta tes.

3)

Mean

: skor atau rerata peserta tes.

4)

Variance

: varian dari distribusi skor peserta tes yang memberikan gambaran tentang sebaran skor peserta tes.

5)

Std. Dev

: devisi standar dari distribusi skor tes (akar dari varians).

6)

Skew

: kemiringan distribusi skor peserta tes yang memberikan gambaran tentang bentuk distribusi skor peserta tes.

7)

Kurtosis

: puncak distribusi skor yang menggambarkan kelandaian distribusi 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

skor dibanding dengan distribusi normal. 8)

Minimum

: skor terendah peserta tes.

9)

Maximum

: skor tertinggi peserta tes.

10)

Median

: skor tengah dimana 50% berada pada atau lebih rendah dari skor tersebut.

11)

Alpha

: koefisien reliabilitas alpha untuk tes atau skala tersebut yang merupakan indeks homogenitas tes atau skala.

12)

SEM

: kesalahan pengukuran standar untuk setiap tes atau skala. SEM merupakan estimasi dari deviasi standar kesalahan pengukuran dalam skor tes.

13)

Mean P

: rerata tingkat kesulitan semua butir dengan cara mencari rata-rata proporsi peserta tes yang menjawab benar untuk semua butir soal dalam tes.

14)

Mean item tot

: nilai rata-rata indeks daya pembeda dari semua soal dalam tes yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata point biserial dari semua soal dalam tes.

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B.

Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan merupakan penelitian yang telah dilaksanakan oleh

orang lain, di mana penelitian tersebut dapat mendukung dan memberi gambaran mengenai penelitian ini. Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terdapat empat penelitian relevan yang dijadikan sebagai pandangan dalam penyusunan laporan penelitian ini. Keempat penelitian yang relevan tersebut adalah sebagai berikut. Penelitian pertama dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal Ulangan Akhir Sekolah (UAS) pada bidang studi Kimia. Analisis dilakukan berdasarkan validitas isi, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, serta tingkat pencapaian kompetensi siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa soal pilihan ganda Ulangan Akhir Sekolah (UAS) bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 memiliki reliabilitas yang tinggi dengan koefisien reliabilitas 0,78. Diketahui bahwa dari 35 soal terdapat 30 soal valid, memiliki daya pembeda cukup, tingkat kesukaran belum proporsional. Nilai rata-rata ketuntasan sebesar 66,14. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa: Butir soal memiliki reliabilitas yang tinggi dengan koefisien reliabilitas 0,78. Butir soal valid, memiliki daya pembeda cukup, tingkat kesukaran belum proporsional dengan nilai rata-rata ketuntasan sebesar 66,14. Penelitian yang dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008) terdapat persamaan dengan penelitian ini. Persamaan tersebut terletak pada tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui kualitas butir soal pada suatu tes. Selain itu, persamaan lainnya 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terletak pada aspek yang dianalisis, yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Penelitian kedua oleh Bagus (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas butir soal tes ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan indikator mata pelajaran, validitas isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf kesukaran butir soal, daya beda butir soal, dan efektivitas pengecoh butir soal. Jenis penelitian ini adalah ex-postpacto. Populasi penelitian ini adalah seluruh hasil tes suatu mata pelajaran berupa lembar jawaban siswa kelas VII dari 5 SMP di Kabupaten Gianyar. Sampel penelitian adalah 1000 sampel. Dari hasil pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: Hasil menunjukkan relevansi antara SK, KD, dan indikator dengan butir soal dari 60 butir soal terdapat 56 (93%) butir soal relevan dan 4 butir soal (7%) tidak relevan dengan indikator soal. Validitas isi sangat tinggi (0,933). Validitas didapatkan 53 butir soal (88%) valid dan 7 butir soal (8%) tidak valid. Reabilitas didapatkan r11 = 0,860. Taraf kesukaran adalah 23% butir soal kategori soal mudah, 62 % butir sedang, dan 15 % butir sukar. Daya beda, 82 % diterima, daya beda kurang baik 13 % dan yang buruk harus dibuang 34,5%. Efektivitas pengecoh 85% memiliki pengecoh yang berfungsi dan 15% tidak berfungsi. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus (2011) terdapat persamaan dengan penelitian ini. Persamaan tersebut terletak pada tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui kualitas butir soal pada suatu tes. Selain itu, persamaan lainnya terletak pada aspek yang dianalisis, yaitu reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan juga menggunakan metode dokumentasi dan metode wawancara 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo (2014), dengan judul penelitian “Analisis Butir Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013.” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas butir soal olimpiade Biologi SMA tingkat kabupaten tahun 2013 di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis soal dan jawaban peserta olimpiade tingkat kabupaten tahun 2013. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data penelitian berupa kualitas butir soal secara kuantitatif dan kualitatif. Data penelitian secara kuantitatif ditekankan pada tingkat kesulitan soal, daya pembeda, efektivitas distraktor, validitas, dan reliabilitas yang dihitung dengan software ITEMAN versi 3.00. Data penelitian secara kualitatif dikaji dari ketepatan materi, konstruksi soal, dan bahasa yang digunakan dengan penelaahan secara langsung oleh peneliti. Data penelitian dianalisis secara deskriptif. Dalam penelitian tersebut, hasil analisis tingkat kesulitan butir soal menunjukkan proporsi soal sulit sebanyak 58,33%, sedang 35,85%, sangat sulit 5% dan soal mudah 0,83%. Hasil analisis daya pembeda soal menunjukkan persentase soal dengan daya pembeda baik 36,67%, cukup baik 45%, dan jelek 18,33%. Hasil analisis efektivitas distraktor dengan software ITEMAN dapat diketahui 74,16% distraktor sudah efektif dan sisanya 25,83% distraktor belum efektif. Hasil analisis validitas butir soal menunjukkan 54,16% butir soal valid sedangkan 45,83% butir soal tidak valid. Nilai reliabilitas soal berdasarkan nilai koefisien alpha pada analisis dengan ITEMAN diperoleh nilai 0,782. Hal ini berarti soal memiliki nilai keajegan yang tinggi. Hasil analisis kuantitatif soal olimpiade Biologi SMA tingkat kabupaten tahun 2013 adalah soal yang baik 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memiliki persentase 40,8%, soal yang baik tetapi memerlukan revisi 13,4% sedangkan soal yang jelek 45,8%. Sedangkan, hasil analisis soal secara kualitatif dengan menggunakan format penelaahan yang mencakup materi, konstruksi dan bahasa sebanyak 55,8% soal sudah memiliki kualitas yang baik sedangkan sebanyak 44,2% soal masih perlu diperbaiki. Penelitian yang dilakukan oleh Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo (2014) terdapat persamaan dengan penelitian ini. Persamaan tersebut terletak pada tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui atau mendeskripsikan kualitas butir soal pada suatu tes. Selain itu, persamaan lainnya terletak pada aspek yang dianalisis, yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan juga menggunakan metode dokumentasi Perbedaan ketiga hasil penelitian relevan yang dijadikan sebagai acuan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada lokasi dilakukannnya penelitian. Ketiga hasil penelitian yang relevan tersebut melakukan penelitian di, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gianyar, Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pati, di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Trenggalek. sedangkan lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) yang terletak di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Perbedaan lainnya terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian pada ketiga hasil penelitian relevan adalah siswa SMP dan siswa SMA, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa SD kelas IV. Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada mata pelajaran yang diujikan, pada ketigaa hasil penelitian yang relevan tersebut mengujikan mata pelajaran Kimia, IPS, dan Biologi, sedangkan pada penelitian ini mengujikan 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mata pelajaran IPA. Selain itu perbedaan juga terletak pada sampel penelitian. Sampel penelitian pada empat hasil penelitian yang relevan ini adalah siswa kelas VII, X SMA, dan 1000 lembar jawaban siswa. Sedangkan, sampel pada penelitian ini adalah 27 SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP. Perbedaan juga terletak pada mata pelajaran yang akan dilakukan penelitian. Pada empat hasil penelitian yang relevan melakukan penelitian pada mata pelajaran Kimia, IPS dan Biologi. Sementara itu, mata pelajaran yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semester genap 2 kelas IV SD. Secara lebih ringkas gambaran hasil penelitian yang relevan dapat dilihat pada Gambar 2.1 mengenai Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan yang dipaparkan berikut ini. Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, & Ifada. (2008). Validitas dan . reliabilitas butir soal UAS bidang studi Kimia. Peneliti

melakukan

penelitian

dengan judul “Analisis Butir Soal Bagus. (2011). Analisis butir soal tes Ulangan Akhir Semester IPS terpadu buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar kelas VII semester I tahun pelajaran 2011/2012.

Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas

IV

SD

di

Kecamatan

Depok.” Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo (2014). Analisis Butir Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013.

Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari gambar 2.1 pada halaman 52 dapat diketahui bahwa peneliti menggunakan ketiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Ketiga penelitian yang relevan tersebut berguna sebagai gambaran dan referensi bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. Dari ketiga penelitian yang relevan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok.”

C.

Kerangka Berpikir Kerangka berpikir adalah ide-ide atau konsep yang saling dengan ide atau

konsep tersebut dirumuskan berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui butir soal yang telah memenuhi syarat sebagai butir soal pilihan ganda yang baik, sehingga butir soal tersebut dapat diterima dan dapat disimpan pada bank soal untuk digunakan kembali pada ujian berikutnya. Selain itu, analisis butir soal juga dapat mengetahui butir soal yang belum memenuhi syarat sebagai soal pilihan ganda yang baik, sehingga butir soal tersebut perlu diperbaiki atau akan ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain. Beberapa aspek yang dianalisis terkait dengan syarat butir soal pilihan ganda yang baik adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Tujuan peneliti melakukan analisis butir soal adalah untuk mengetahui validitas, tingkat reliabilitas, tingat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal yang diujikan kepada siswa.

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Setelah peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan pihak Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, ternyata belum pernah dilakukan analisis terhadap butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok. Mengetahui hal tersebut, maka peneliti akan melakukan analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta untuk mengetahui tingkat validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Analisis validitas menggunakan validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada di dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Sedangkan, analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00. Berikut ini akan disajikan gambar bagan alur kerangka berpikir guna memperjelas uraian yang telah dipaparkan sebelumnya pada halaman 55.

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) yang diujikan untuk peserta didik di SD Kecamatan Depok belum pernah dianalisis.

Belum diketahui kualitas soal yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

Dilakukan analisis validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), serta analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.

Pembahasan hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

Mengetahui hasil analisis butir soal pilihan ganda ujian akhir semester (UAS) tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV di SD seKecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP) yang meliputi tingkat validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal

Dari gambar 2.2 tersebut, maka dapat diketahui bahwa soal Ulangan Akhir Semester (UAS) yang diujikan untuk peserta didik di SD Kecamatan Depok belum pernah dianalisis, sehingga belum diketahui kualitas soal yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Hal ini membuat peneliti ingin melakukan penelitian mengenai analisis validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), serta analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.

D.

Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dinyatakan valid.

2.

Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dinyatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi.

3.

Tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dinyatakan diterima sesuai dengan proporsi tingkat kesulitan.

4.

Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dinyatakan baik.

5.

Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap IPA kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dinyatakan berfungsi.

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN Bab III pada penelitian ini membahas tentang tujuh sub bab yaitu, (A) jenis penelitian, (B) waktu dan tempat penelitian, (C) populasi dan sampel, (D) variabel, (E) teknik pengumpulan data, (F) instrumen penelitian, (G) teknik analisis data. A.

Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif

non eksperimental. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengolah suatu data secara deskriptif terkait dengan analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di SD Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 (KTSP). Hal ini sesuai dengan pendapat Darmawan (2013: 49) yang menyatakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah untuk mendeskripsikan objek atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti. Azwar (2000: 7) berpendapat bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Dari dua pendapat tersebut, maka peneliti merumuskan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta, yang meliputi analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B.

Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan. Waktu pelakanaan penelitian dimulai dari bulan April 2015 dan berakhir pada bulan Januari 2016. Penelitian ini dimulai dari kegiatan penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan. Peneliti mengambil data penelitian berupa lembar soal, kunci jawaban, dan lembar jawab peserta didik pada Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Peneliti melakukan proses pengumpulan data penelitian pada tanggal 8 – 13 Juni 2015. Hal ini disesuaikan dengan jadwal Ulangan Akhir Semester (UAS) pada SD di Kecamatan Depok. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 25 SD di daerah Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Penentuan tempat penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. Selain itu, peneliti memilih SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dari hasil kegiatan pra-survei dapat diketahui bahwa SD Negeri dan SD Swasta di daerah Kecamatan Depok berjumlah 49 SD. Tetapi, dalam penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian pada 25 SD di Kecamatan Depok yang terdiri dari 22 SD Negeri dan 3 SD Swasta. Hal ini terjadi karena terdapat 19 SD yang tidak memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SD tersebut. Selain itu, terdapat 5 SD yang 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengalami kesalahpahaman atau kurangnya koordinasi antara kepala sekolah dan guru wali kelas 4 SD, sehingga lembar jawab soal Ulangan Akhir Semester (UAS) telah dibagikan kepada peserta didiknya.

C.

Populasi dan Sampel Penelitian 1.

Populasi Penelitian Arikunto (2013: 40) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. bahwa populasi merupakan keseluruhan yang menjadi data dalam penelitian. Dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah 49 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang terdiri dari 36 SD Negeri dan 13 SD Swasta. Berikut disajikan tabel 3.1 yang menunjukkan populasi penelitian berupa daftar nama sekolah dasar di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di halaman 60.

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

No. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.

Nama Sekolah Dasar SDN Depok 2 SDN Deresan SDN Gambiranom SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangasem SDN Karangwuni 1 SDN Kentungan SDN Kledokan

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17

Nama Sekolah Dasar MI Al Huda MI Bego MI Sultan Agung MI Wahid Hasyim SD Bopkri Demangan III SD Cahaya Bangsa Utama SD Islam Al-Islam SD Muhammadiyah Kayen SD Muhammadiyah Komplek Kolombo SD Teruna Bangsa SDK Condongcatur SDK Demangan Baru 1 SDK Sengkan SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Ambarukmo SDN Bhaktikarya

35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.

18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

SDN Caturtunggal 1 SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Caturtunggal 7 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Depok 1

43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.

SDN Maguwoharjo 1 SDN Mustokorejo SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nogopuro SDN Nolobangsan SDN Percobaan 2 SDN Perumnas Condongcatur SDN Perumnas 3 SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo

Berdasarkan tabel 3.1 dapat terlihat bahwa populasi penelitian ini berisi nama-nama sekolah dasar yang terdiri dari SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Dari tabel 3.1 tersebut, maka dapat diketahui bahwa SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang berjumlah 49 SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

Sampel Penelitian Effendi dan Tukiran (2012: 172) yang menyatakan bahwa purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat mewakili objek yang diteliti, selain itu sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pendapat tersebut senada dengan Nazir (2005: 271) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan mengggunakan teknik tertentu. Peneliti memilih menggunakan teknik purposive sampling karena ingin meneliti sampel dengan jumlah dan karakteristik tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dari hasil kegiatan pra-survei, terdapat 25 SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dari 25 SD tersebut terdapat 874 peserta didik kelas IV SD yang mengikuti Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Berikut adalah tabel 3.2 yang menunjukkan sampel penelitian berupa daftar nama SD berserta jumlah peserta didik kelas IV pada setiap SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengikuti Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada halaman 62.

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.2 Sampel Penelitian No.

Nama Sekolah Dasar

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

SD Bopkri Demangan 3 SD Kanisius Demangan Baru SD Teruna Bangsa SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangwuni 1 SDN Kledokan SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo Total

Jumlah Peserta Didik 27 60 33 66 32 54 27 25 24 42 30 58 24 27 13 32 66 38 12 38 21 44 25 28 41 874

Tabel 3.2 di atas terdiri dari tiga kolom, yaitu kolom nomor, kolom nama sekolah dasar, dan kolom jumlah peserta didik. Kolom pertama merupakan kolom nomor. Pada kolom ini berisi nomor urut. Kolom kedua merupakan kolom nama sekolah dasar. Pada kolom ini berisi nama-nama sekolah dasar yang menjadi sampel penelitian. Kolom ketiga adalah kolom jumlah peserta didik. Pada kolom ini berisi jumlah peserta didik pada setiap SD di Kecamatan Depok yang mengikuti Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015. 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D.

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian. Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan dokumentasi. 1.

Wawancara Wawancara atau interview adalah dialog yang dilakukan oleh peneliti

dengan narasumber. Sanjaya (2007: 96) menjelaskan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan baik dengan cara bertatap muka maupun melalui saluran media tertentu. Pendapat lain dikemukakan oleh Arikunto (2013: 199) yang menyatakan bahwa terdapat tiga macam wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya yaitu, wawancara bebas yang artinya pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara dalam melakukan wawancara dengan narasumber. Cara yang kedua adalah wawancara terpimpin atau wawancara terstruktur yaitu, wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan menggunakan alat bantu berupa daftar butir pertanyaan yang akan disampaikan kepada narasumber. Butir pertanyaan tersebut ditulis secara lengkap dan terperinci. Sedangkan cara yang ketiga adalah wawancara bebas terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan dengan membawa daftar pedoman pertanyaan. Peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber terkait dengan penelitian. Hal ini dilakukan peneliti untuk memudahkan peneliti 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam melakukan kegiatan wawancara. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung, peneliti dapat menggunakan pedoman wawancara tersebut, sehingga kegiatan wawancara dapat berlangsung secara terstruktur. Narasumber dalam kegiatan wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah pihak Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. 2.

Dokumentasi Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi merupakan cara yang

digunakan untuk mendapatkan berkas atau data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data yang dapat dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi

berdasarkan

pendapat

Arikunto

(2013:

193)yang

mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu pengumpulan data penelitian atau instrumen penelitian. Sanjaya (2007: 101) adalah benda-benda seperti, buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan rapat, nilai rapor, dan catatan harian. Alat bantu yang digunakan dalam melakukan teknik dokumentasi adalah check list atau daftar centang yang memuat informasi data yang diperlukan. Pada penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data penelitian berupa berkas atau dokumen yang dibutuhkan. Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah paket butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25

SD

di

Kecamatan

Depok,

Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP, kunci jawaban soal, dan 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lembar jawab siswa. Data tersebut digunakan untuk melakukan analisis butir soal pilihan ganda.

E.

Instrumen Penelitian Arikunto (2013: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat

bantu yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah, data yang didapatkan lebih lengkap, dan sistematis. Adanya instrumen penelitian akan mempermudah dalam tahap pengolahan data. Terdapat beberapa macam instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, pedoman pengamatan, dan daftar centang atau check list. Penelitian ini menggunakan dua instrumen penelitian yaitu instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan check list. 1.

Pedoman Wawancara Instrumen penelitian yang digunakan pada saat kegiatan wawancara

adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatan wawancara berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Seperti pendapat Sanjaya (2007: 96) yang menjelaskan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan baik dengan cara bertatap muka maupun melalui saluran media

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan sebagai Pedoman Wawancara Pertanyaan Kepada Pihak UPTD 1. 2. 3.

Berapakah jumlah SD Negeri dan Swasta yang berada di wilayah Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta? SD mana saja yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)? Apakah sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai analisis butir soal UAS mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok?

Tabel 3.3 mengenai daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara tersebut berisi beberapa daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada narasumber sebagai pedoman wawancara, sehingga dalam pelaksanaannya daftar pertanyaan tersebut dapat memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi terkait dengan penelitian. 2.

Daftar Centang atau Check List Instrumen penelitian yang digunakan pada teknik dokumentasi adalah

daftar centang atau check list. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data penelitian berupa lembar soal, kunci jawaban, dan 874 lembar jawab peserta didik dalam Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Peneliti membuat daftar centang atau check list sebagai

instrumen

penelitian

untuk

memudahkan

peneliti

dalam

mengumpulkan data penelitian. Daftar centang atau check list tersebut dipaparkan ke dalam tabel 3.4 di halaman 67.

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.4 Tabel Daftar Centang atau Check List

No .

Nama SD Negeri dan Swasta

1.

SD Bopkri Demangan 3 SD Kanisius Demangan Baru SD Teruna Bangsa SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangwuni 1 SDN Kledokan SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Dokumen UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV yang telah diserahkan oleh pihak SD kepada peneliti Kunci Lembar Paket Soal Jawaban Jawaban UAS Soal Siswa

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F.

Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini dibedakan menjadi dua teknik, yaitu

analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu data yang bersifat kuantitatif dan data yang bersifat kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal. Sedangkan, teknis data kualitatif digunakan dalam analisis validitas isi butir soal. Pada teknik analisis data kualitatif, peneliti menggunakan jenis validitas isi, untuk mengetahui materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Sedangkan, untuk analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh menggunakan teknik analisis data kuantitatif yaitu dengan bantuan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.

1.

Validitas Isi Sukardi (2008: 32) mengatakan bahwa validitas isi bertujuan untuk

melihat tes evaluasi dalam mengukur cakupan yang ingin diukur. Pendapat senada dikemukakan oleh Jihad dan Haris (2012: 179) yang menjelaskan bahwa validitas isi bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dan tujuan yang ingin diukur. Pendapat yang lebih luas dikemukakan oleh Arifin (2009: 248) yang mengatakan bahwa dalam penilaian hasil belajar, validitas isi digunakan untuk menentukan apakah materi tes relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan untuk menentukan apakah aspek-aspek dalam tes sudah benar-benar tercakup 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur. Dari ketiga pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa validitas isi merupakan suatu cara yang digunakan untuk menentukan kesesuaian antara butir soal dalam tes yang diujikan dengan materi ajar atau tujuan yang ingin diukur dalam tes tersebut. Peneliti melakukan analisis validitas isi dengan cara menganalisis kesesuaian antara butir soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah disusun. Apabila hasil analisis validitas isi menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara butir soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) maka butir soal tersebut dapat dinyatakan valid. Sebaliknya, apabila hasil analisis validitas isi menunjukkan bahwa tidak ada kesesuaian antara butir soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) maka butir soal tersebut dapat dinyatakan tidak valid.

2.

Reliabilitas Reliabilitas soal adalah tingkat konsistensi atau keajegan soal yang

dilihat dari keajegan atau hasil yang relatif sama apabila soal tersebut diujikan kembali pada siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda. Tingkat reliabilitas yang baik adalah yang memiliki tingkat koefisien reliabilitas tinggi. Reliabilitas dalam output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 dinyatakan dalam istilah Alpha. Alpha adalah koefisien reliabilitas alpha untuk tes/skala. Reliabilitas dikategorikan ke dalam lima korelasi, yaitu korelasi sangat rendah, rendah, cukup, tinggi dan sangat tinggi. Hal ini 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 119) yang telah diuraikan dalam Bab sebelumnya sebagai berikut. Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha Koefisien Alpha 0,00 0,19 0,20 0,39 0,40 0,69 0,70 0,89 0,90 1,00 (Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)

Tingkat Reliabilitas Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Berpedoman pada uraian tabel 3.5 mengenai tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien Alpha, maka dapat diketahui pula tingkat reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dapat diketahui melalui Output Iteman. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa koefisien dengan rentang 0

0,19

menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah, koefisien dengan rentang 0,20

0,39 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, koefisien dengan

rentang 0,40

0,69 menunjukkan tingkat reliabilitas sedang, koefisien

dengan rentang 0,70

0,89 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, dan

koefisien dengan rentang 0,90

1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas

sangat tinggi. Untuk mengetahui hasil perhitungan reliabilitas soal pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik tes pada bagian “Alpha”. Berikut adalah output software MicroCat ITEMAN

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

versi 3.00 pada bagian skala statistik tes yang akan dipaparkan sebagai berikut.

Gambar 3.4 Koefisien Reliabilitas Alpha

Koefisien reliabilitas dapat dilihat pada bagian “Alpha”. Koefisien “Alpha” menunjukkan hasil 0,794. 3.

Tingkat Kesulitan Tingkat kesulitan butir soal adalah proporsi peserta tes yang

menjawab benar butir soal. Tingkat kesulitan butir soal dalam program MicroCat Iteman versi 3.00 dinyatakan dalam Prop. Correct. Azwar (2015: 151) menyatakan bahwa Prop. Correct adalah proporsi peserta didik (peserta tes) yang menjawab benar butir soal. Tingkat kesukaran butir soal merupakan kategori soal yang tergolong mudah, sedang, dan sukar pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Koefisien tingkat kesukaran yang diperoleh berdasarkan Output Iteman yang dinyatakan dalam Prop. Correct, kemudian dikategorikan berdasarkan tingkat kesukaran butir soal. Tingkat kesulitan butir soal dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu mudah, sedang dan sulit. Hal ini berpedoman pada pendapat dari Arikunto (2012: 225) yang mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesulitan butir soal dapat menggunakan kriteria sebagai berikut. Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal No. Range Tingkat Kesulitan 1. 0,71 – 1,00 2. 0,31 – 0,70 3. 0,00 – 0,30 (Arikunto, 2012: 225)

Kategori Mudah Sedang Sulit

Keputusan Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi

Dari tabel 3.6 dapat diketahui, apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,71 - 1,00 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan mudah dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolak/direvisi. Apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,31 – 0,70 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sedang dan dapat diambil keputusan bahwa soal dapat diterima. Apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,00 – 0,30 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sulit dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolak/direvisi. Tingkat kesulitan yang dapat diterima adalah yang dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sedang, yaitu berada di antara 0,31 – 0,70. 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Artinya, butir soal dinyatakan ditolak/direvisi jika dikategorikan memiliki tingkat kesulitan mudah atau sulit. Analisis tingkat kesulitan ini digunakan untuk mengetahui kriteria soal yang termasuk ke dalam kategori mudah, sedang, dan sulit dalam analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perbaikan pada butir soal dengan kategori tingkat kesulitan mudah, sedang, dan sulit dilakukan apabila proporsi tingkat kesulitan pada butir soal suatu tes belum sesuai dengan pembagian kategori tingkat kesulitan. Kunandar (2014: 201) memaparkan proporsi tingkat kesulitan pada butir soal suatu tes seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3.7 Proporsi Tingkat Kesulitan Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal Mudah Sedang Sukar (Kunandar, 2014)

Persentase (%) 30% 50% 20%

Berdasarkan tabel 3.7 mengenai proporsi tingkat kesukaran dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran soal dapat dikatakan baik apabila memiliki proporsi kategori soal mudah sebesar 30%, kategori soal sedang sebesar 50%, dan kategori soal sukar sebesar 20%. Dengan kata lain, tingkat kesukaran butir soal UAS yang belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka butir soal tersebut perlu diperbaiki. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Untuk mengetahui hasil perhitungan tingkat kesulitan pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik tes pada bagian “Prop.Correct”. Berikut adalah output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian skala statistik tes yang akan dipaparkan sebagai berikut.

Gambar 3.5 Koefisien Tingkat Kesulitan”Prop.Correct”

Koefisien tingkat kesulitan dapat dilihat pada bagian ”Prop.Correct”. Koefisien ”Prop.Correct” menunjukkan hasil 0,916. 4.

Daya Pembeda Azwar (2015: 151) berpendapat bahwa Point Biserial adalah daya

pembeda soal dengan menggunakan koefisien korelasi point biserial. Daya pembeda butir soal dalam software MicroCat ITEMAN versi 3.00 dapat dilihat dari point biser pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00. 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Point biser adalah daya pembeda butir soal dengan menggunakan koefisien korelasi point bisereal. Point biser pada setiap butir soal selanjutnya dianalisis dengan berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 141) yang mengemukakan bahwa kriteria daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut. Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda)

Kriteria

Sangat Baik (Butir soal dapat diterima) Cukup Baik 0,30 – 0,39 (Butir soal dapat diterima dengan perbaikan) Sedang 0,20 – 0,29 (Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki) Buruk 0,19 ke bawah (Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir soal yang lain) (Basuki dan Hariyanto, 2014: 141) 0,40 atau lebih

Dari tabel 3.8 dapat diketahui bahwa, apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau lebih maka butir soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang sangat baik, sehingga butir soal dapat diterima. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 sampai 0,39 maka soal yang diujikan dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik, sehingga butir soal dapat diterima dengan perbaikan. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,20 sampai 0,29 maka soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria sedang, sehingga butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki. Selanjutnya, Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai di bawah 0,19 maka dapat 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dikategorikan ke dalam kriteria buruk, sehingga butir soal harus ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir soal yang lain. Untuk mengetahui hasil perhitungan daya pembeda pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik tes pada bagian “Point Biser”. Berikut adalah output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian skala statistik tes yang akan dipaparkan sebagai berikut.

Gambar 3.6 Koefisien Korelasi “Point Bisereal”

Koefisien korelasi point bisereal atau daya beda dapat dilihat pada bagian ”Point Biser”. Koefisien ”Point Biser” menunjukkan hasil 0,296.

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.

Efektivitas Pengecoh Azwar (2015: 151) berpendapat bahwa Prop. Endorsing adalah

proporsi pemilih pada setiap pilihan jawaban. Pengecoh digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Efektivitas pengecoh dapat diketahui dengan melihat prop. endorsing pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00. Prop. endorsing adalah proporsi jawaban pada setiap pilihan jawaban. Pengecoh dapat dikatakan efektif apabila minimal dipilih oleh 5% peserta tes. Hal ini berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk diganti atau direvisi. Kelebihan dari pendapat ini adalah setiap pilihan jawaban atau pengecoh dapat dianalisis secara detail satu per satu dalam sebuah butir soal. Untuk mengetahui hasil perhitungan pengecoh pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik tes pada bagian “Prop. Endorsing”. Berikut adalah output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian skala statistik tes yang akan dipaparkan pada halaman 78.

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 3.7 Koefisien pengecoh “Prop. Endorsing”

Koefisien pengecoh dapat dilihat pada bagian ” Prop. Endorsing”. Koefisien ” Prop. Endorsing” menunjukkan hasil pengecoh A 0,022, pengecoh B 0,015, pengecoh C 0,047, dan pada simbol (*) yaitu jawaban dari siswa menunjukan pada D 0,916.

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV pada penelitian ini membahas tentang tiga sub bab yaitu, (A) deskripsi penelitian, (B) hasil penelitian, dan (C) pembahasan.

A.

Deskripsi Penelitian Analisis butir soal adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mengetahui kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan tes, sehingga diperoleh tes yang berkualitas baik. Penelitian ini adalah penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) pada kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang meliputi analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan,

daya

pembeda,

dan

efektivitas

pengecoh.

Analisis

validitas

menggunakan jenis validitas isi, karena untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang akan diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran. Analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan bantuan software MicroCat versi 3,00. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Desember 2015. Peneliti mengambil instrumen penelitian berupa soal, kunci jawaban, dan lembar jawab siswa sebagai data dokumenter dalam penelitian. Peneliti juga melakukan wawancara dengan Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok adalah peneliti dapat mengetahui kondisi sekolah dasar di 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang meliputi jumlah SD serta data SD yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hasil yang sudah didapat melalui kegiatan wawancara tersebut dapat diketahui bahwa selama ini belum ada penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap SD di Kecamatan Depok. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) pada kelas IV SD. Soal pilihan ganda berjumlah 30 soal, dengan jumlah siswa sebanyak 874 siswa.

B.

Hasil Penelitian Pada penelitian ini membahas tentang analisis butir soal pilihan ganda

Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada hasil penelitian ini akan disajikan data mengenai hasil analisis validitas dengan menggunakan jenis validitas isi, yaitu untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00.

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.

Hasil Analisis Validitas Isi

Analisis validitas dalam penelitian ini menggunakan jenis validitas isi. Arifin (2009: 248) yang mengatakan bahwa dalam penilaian hasil belajar, validitas isi digunakan untuk menentukan apakah materi tes relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan untuk menentukan apakah aspek-aspek dalam tes sudah benar-benar tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur. Pendapat senada dikemukakan oleh Jihad dan Haris (2012: 179) yang menjelaskan bahwa validitas isi bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dan tujuan yang ingin diukur. Penelitian ini menggunakan jenis validitas isi untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Berikut adalah tabel mengenai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) oleh Depdiknas (2006: 493) yang digunakan pada Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta berdasarkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada halaman 82.

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.1 Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Semester Genap Standar Kompetensi (SK) 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda

8.

Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar (KD) 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda 7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat sifatnya. 8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. 8.3 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut 8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik

9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. 9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut) 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) 10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan 11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan 11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan

Depdiknas (2006:493)

Tabel 4.1 terdiri dari 3 kolom, yaitu kolom Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Kolom pertama adalah Standar Kompetensi (SK). Pada 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kolom Standar Kompetensi (SK) ini berisi deskripsi kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran IPA kelas IV semester genap. Kolom kedua adalah kolom Kompetensi Dasar (KD). Pada kolom kedua ini berisi kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mater mata pelajaran IPA kelas IV semester genap. Pada setiap peserta didik diharapkan dapat menguasai materi yang terdapat di dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipaparkan pada tabel 4.1 tersebut. Pada tabel 4.1 mengenai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPA kelas IV SD semester genap di atas, maka dilakukan analisis terhadap butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang menggunakan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan melihat kesesuaian antar materi yang ada di dalam butir soal dengan materi brdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Berikut akan dijelaskan mengenai hasil analisis validitas untuk mengetahui kesesuain antar materi yang ada dalam butir soal pilihan gnada Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang menggunakan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan materi yang akan diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) menggunakan jenis validitas isi pada halaman 84.

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.2 Analisis Validitas Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV Butir Soal 1.

Uraian Soal Alat pengukur gaya disebut.... a. b. c. d.

2.

3.

4.

barometer spidometer termometer dinamometer

Standar Kompetensi (SK) 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda

Salah satu contoh 7. Memahami yang membuktikan gaya dapat apabila gaya dapat mengubah menggerakkan gerak benda diam dan/atau adalah.... bentuk suatu a. mendorong benda lemari b. mengeram sepeda motor c. menyundul bola yang dioper d. menangkap bola yang ditembak Kelereng yang 7. Memahami dalam lalu di sentil gaya dapat dapat mengubah menggelinding. Hal gerak ini menunjukkan dan/atau bahwa gaya.... bentuk suatu benda a. Membuat benda diam menjadi bergerak b. Membuat benda bergerak menjadi diam c. Mengubah arah benda d. Mempercepat laju benda Sebuah benda akan 7. Memahami tenggelam gaya dapat apabila.... mengubah

Kompetensi Dasar (KD) 7.1 Menyimpulk an hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda 7.1Menyimpulk an hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

Keputusan Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

7.1Menyimpulk an hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

7.1Menyimpulk an hasil percobaan

Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.

a. Gaya tekan ke atas lebih besar dari berat benda b. Gaya tekan ke atas sama dengan berat benda c. Gaya tekan ke atas lebih kecil dari berat benda d. Gaya tekan ke atas sebanding dengan berat benda Saat membuat asbak dari tanah liat, gaya mempengaruhi.... a. b. c. d.

6.

arah benda bentuk bentuk gerak benda kecepatan benda

Kapal laut yang besar dapat terapung diatas lautan karena ada gaya.... a. gravitasi b. pegas c. dorong d. tekan ke atas

7.

Perambatan bunyi akan lebih cepat terdengar apabila melalui benda.... a. cair b. gas c. padat d. hampa

8.

Benda yang dapat digunakan sebagai peredam suara diantaranya...

gerak dan/atau bentuk suatu benda

bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda

7.1Menyimpulk an hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda

8.Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaann ya dalam kehidupan sehari-hari

8.Memahami berbagai bentuk energi dan cara

materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 7.1Menyimpulk Materi yang ada an hasil dalam butir soal percobaan sesuai dengan bahwa gaya materi yang (dorongan ingin diukur dan tarikan) berdasarkan dapat Standar mengubah Kompetensi gerak (SK) dan suatu benda Kompetensi Dasar (KD) 8.1 Materi yang ada Mendeskrip dalam butir soal sikan energi sesuai dengan panas dan materi yang bunyi yang ingin diukur terdapat di berdasarkan lingkungan Standar sekitar serta Kompetensi sifat(SK) dan sifatnya. Kompetensi Dasar (KD) 8.1 Materi yang ada Mendeskrip dalam butir soal sikan energi sesuai dengan panas dan materi yang 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9.

a. kertas, kapas, plastik b. keramik, karpet, wol c. spon, busa, kain d. karet, kayu, kertas Alat yang mengubah energi angin menjadi listrik dinamakan.... a. kincir angin b. aerogenerator c. refrigerator d. turbin

10. Sumber energi alternatif yang bisa untuk menghasilkan energi listrik, cahaya dan panas adalah.... a. air b. angin c. panas bumi d. matahari 11. Sayap pesawat mainan dibuat lebar agar.... a.pesawat turun lebih cepat b.hambatan udara menjadi kecil c.pesawat dapat terbang lebih lama d.menghindari gesekan dengan udara

12. Bunyi yang frekuensinya tidak

penggunaann ya dalam kehidupan sehari-hari

bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifatsifatnya.

8.Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaann ya dalam kehidupan sehari-hari

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaan nya

8.Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaann ya dalam kehidupan sehari-hari

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaan nya

8.Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaann ya dalam kehidupan sehari-hari

8.3 Membuat suatu karya/model untuk menunjukka n perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling baling/pesa wat kertas/paras ut 8.4 Menjelaskan perubahan

8.Memahami berbagai

ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Materi yang ada dalam butir soal 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

teratur disebut.... a.gema b.gaung c.nada d.desah

13. Musim yang tidak ada di Negara subtropis adalah.... a.musim semi b.musim kemarau c.musim gugur d.musim dingin

14. Gravitasi bulan terhadap bumi menyebabkan.... a.pasang surut dan pasang surut air laut b.terjadinya siang dan malam c.pergantian musim d.terjadinya bencana alam 15. Yang bukan merupakan akibat dari abrasi adalah.... a. luas daratan dipantai semakin berkurang b.pasir, tanah, dan batu kapur terbawa kedaerah c.timbulnya cekungan atau pantai yang curam d.dermaga menjadi dangkal sehingga kapal sulit merapat 16. Bulan mengelilingi bumi memerlukan waktu....

bentuk energi dan cara penggunaann ya dalam kehidupan sehari-hari

energi bunyi melalui penggunaan alat musik

9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit

9.1

9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit

9.2

9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit

9.2

9. Memahami perubahan kenampakan permukaan

9.2

Mendeskrips ikan perubahan kenampakan bumi

Mendeskrips ikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari

Mendeskrips ikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari

Mendeskrips ikan posisi bulan dan

sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a.27,3 hari b.28,5 hari c.29,5 hari d.30 hari

17. Fase bulan baru disebut juga fase.... a.bulan mei b.bulan purnama c.bulan sabit d.bulan separuh

18. Bulan memantulkan cahaya yang berasal dari.... a. matahari b. bintang c. bumi d. meteor

19. Angin kencang yang pernah terjadi di Probolinggo adalah.... a. angin Bahorok b. angin Gending c. angin Brudu d. angin Kumbang

20. Cara untuk mencegah abrasi adalah dengan.... a. membuat terasering b. membuat daerah resapan air c. membangun waduk d. menanam pohon bakau

bumi dan benda langit

kenampakan bumi dari hari ke hari

ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 9. Memahami 9.2 Materi yang ada perubahan Mendeskrips dalam butir soal kenampakan ikan posisi sesuai dengan permukaan bulan dan materi yang bumi dan kenampakan ingin diukur benda langit bumi dari berdasarkan hari ke hari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 9. Memahami 9.2 Materi yang ada perubahan Mendeskrips dalam butir soal kenampakan ikan posisi sesuai dengan permukaan bulan dan materi yang bumi dan kenampakan ingin diukur benda langit bumi dari berdasarkan hari ke hari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 10. Memahami 10.1 Materi yang ada perubahan Mendeskripsika dalam butir soal lingkungan n berbagai sesuai dengan fisik dan penyebab materi yang pengaruhnya perubahan ingin diukur terhadap lingkungan fisik berdasarkan daratan (angin, hujan, Standar cahaya matahari, Kompetensi dan gelombang (SK) dan air laut) Kompetensi Dasar (KD) 10. Memahami 10.1 Materi yang ada perubahan Mendeskripsika dalam butir soal lingkungan n berbagai sesuai dengan fisik dan penyebab materi yang pengaruhnya perubahan ingin diukur terhadap lingkungan fisik berdasarkan daratan (angin, hujan, Standar cahaya matahari, Kompetensi dan gelombang (SK) dan air laut) Kompetensi Dasar (KD) 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21. Penanaman kembali lahan yang gundul akibat erosi disebut.... a. terasering b. urbanisasi c. reboisasi d. sinkronisasi

22. Gelombang air laut dapat digunakan untuk olahraga.... a. renang b. selancar c. dayung d. kano

23. Angin yang bertiup dari laut kedarat disebut.... a. angin laut b. angin topan c. angin muson d. angin darat

24. Angin tornado berbentuk seperti.... a. lingkaran b. tabung c. spiral d. prisma

25. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui diantaranya....

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

10.2

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

10.2

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

10.2

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan

Menjelaska n pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) Menjelaska n pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) Menjelaska n pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) 10.3 Mendeskripsik an cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya

Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. air b. angin c. minyak bumi d. matahari

26. Hewan yang bisa dimanfaatkan sebagai penghasil serat dan dijadikan benang adalah....

lingkungan, teknologi, dan masyarakat

alam dengan lingkungan

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

11.2

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

11.2

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

11.2

a. reboisasi b. reduksi c. daur hidup d. daur ulang

11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan

30. Mutiara merupakan perhiasan yang

11. Memahami hubungan

11.3 Menjelaskan

a. angsa b. kambing c. ular piton d. ulat sutra 27. Bubur kayu (pulp) digunakan untuk pembuatan.... a. kertas b. mebel c. pakaian d. makanan

28. Alat modern yang digunakan untuk mengambil pasir dinamakan.... a. eskalator b. eskavator c. cangkul d. traktor

29. Pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai disebut....

Menjelask an hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan Menjelask an hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan Menjelask an hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan

berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi yang ada dalam butir soal 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dihasilkan dari.... a. hewan b. tumbuhan c. penambangan d. plastik

antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan

sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Tabel 4.2 mengenai analisis validitas butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 masa pelajaran IPA kelas IV ini terdiri dari lima kolom. Lima kolom tersebut adalah nomor butir soal, kolom uraian soal, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan keputusan. Kolom pertama adalah nomor butir soal. Kolom pertama berisi nomor butir soal 1 sampai 30. Pada kolom kedua adalah kolom uraian soal. Kolom kedua berisi uraian soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA pada kelas IV SD di Kecamatan Depok. Pada kolom ketiga adalah Standar Kompetensi (SK). Kolom ini berisikan deskripsi tentang kemampuan yang harus dikuasai setelah peserta didik akan mempelajari materi mata pelajaran IPA kelas IV semester genap. Kolom keempat adalah kolom Kompetensi Dasar (KD). Kolom keempat ini berisikan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik mengenai materi mata pelajaran IPA kelas IV semester genap. Kolom kelima adalah kolom keputusan. Kolom kelima ini berisikan keputusan mengenai kesesuaian antar materi yang terdapat dalam setiap butir soal dengan materi yang akan diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Pada tabel 4.2 mengenai analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun plajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV maka didapatkan data mengenai hasil analisis validitas isi butir soal 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan dipaparkan ke dalam tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS genap tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV Butir Soal Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13 Butir 14 Butir 15 Butir 16 Butir 17 Butir 18 Butir 19 Butir 20

Hasil Analisis Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran

Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir Soal Butir 21 Butir 22 Butir 23 Butir 24 Butir 25 Butir 26 Butir 27 Butir 28 Butir 29 Butir 30

Hasil Analisis Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan SK dan KD pembelajaran

Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tabel 4.3 mengenai hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV ini terdiri dari 3 kolom. Tiga kolom tersebut adalah butir soal, hasil analisis, dan keputusan. Kolom pertama adalah kolom butir soal. Pada kolom pertama ini berisi mengenai nomor butir soal. Kolom kedua adalah kolom hasil analisis. Pada kolom ini berisi hasil analisis mengenai kesesuaian antara materi yang terdapat dalam setiap butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan. Kolom ketiga adalah kolom keputusan. Kolom keputusan berisikan keputusan mengenai hasil analisis validitas isi terhadap butir soal tersebut. Pada tabel 4.3 mengenai hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV di Kecamatan Depok maka didapatkan persentase hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan

Kurikulum

2006

atau

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan disajikan ke dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4.4 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal No.

Kategori

Nomor Butir Soal

1.

Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 0

2.

Tidak Valid

Jumlah Butir Soal

Persentase

30

100%

0

0

Tabel 4.4 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom presentase. Kolom pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua adalah kolom kategori. Kolom kedua ini berisikan kategori validitas isi butir soal. Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga ini berisikan nomor butir soal berdasarkan kategori validitas isi. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal. Pada kolom keempat ini berisikan jumlah butir soal berdasarkan kategori validitas isi butir soal. Kolom kelima adalah kolom persentase. Kalom kelima berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori validitas isi butir soal. Pada tabel 4.4. didapatkan data terdapat 30 butir soal yang dapat dikategorikan valid dengan persentase sebesar 100%, 30 soal tersebut mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Hasil tersebut, maka peneliti menyajikan data menggunakan diagram lingkaran (pie chart) mengenai 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai berikut.

Valid = 100%

Gambar 4.1 Persentase Validitas Isi Butir Soal

Dari diagram lingkaran (pie chart) di atas maka didapatkan kesimpulan bahwa 30 butir soal dapat dikategorikan valid dengan persentase sebesar 100%, sehingga 30 butir soal tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 2.

Hasil Analisis Reliabilitas Analisis reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keajegan pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00. Peneliti menganalisis reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

yang mengimplementasikan 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 119) yang telah diuraikan dalam Bab sebelumnya sebagai berikut. Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas Koefisien Reliabilitas 0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,69 0,70 – 0,89 0,90 – 1,00

Tingkat Reliabilitas Korelasi Sangat Rendah Korelasi Rendah Korelasi Cukup Korelasi Tinggi Korelasi Sangat Tinggi

(Basuki dan Hariyanto, 2014: 119)

Tabel 4.5 mengenai klasifikasi tingkat reliabilitas di atas terdiri dari dua kolom. Kolom pertama adalah kolom koefisien reliabilitas. Kolom pertama adalah kolom koefisien reliabilitas. Kolom ini berisi angka kisaran atau range untuk mengukur tingkat koefisien reliabilitas. Kolom kedua adalah kolom tingkat reliabilitas. Kolom kedua ini berisi tingkatan reliabilitas yang menyatakan ke dalam 5 kategori. Apabila hasil pergitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,00 – 0,19 maka termasuk ke dalam tingkat reliabilitas korelasi sangat rendah. Hasil perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,20 – 0,39 maka termasuk ke dalam tingkat reliabilitas korelasi rendah. Hasil perhitungan reliabilitas berada di antar koefisien 0,40 – 0,69 maka termasuk ke dalam tingkat reliabilitas korelasi cukup. Hasil perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,70 – 0,89 maka termasuk ke dalam tingkat relibilitas korelasi tinggi. Sedangkan, apabila hasil perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,90 – 1,09 maka dapat dinyatakan termasuk pada tingkat reliabilitas korelasi sangat tinggi. Untuk mengetahui hasil perhitungan reliabilitas soal pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik tes pada 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bagian “Alpha”. Berikut adalah output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian skala statistik tes.

Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Hasil perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilihat pada bagian “Alpha”. Dari gambar 4.2 mengenai hasil perhitungan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00 maka didapatkan hasil yang dipaparkan ke dalam tabel 4.6 pada halaman 98.

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.6 Analisis Reliabilitas Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV Cronbach’s Alpha

Jumlah Item Soal

0.794

30

Tabel 4.6 mengenai analisis reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV yaitu kolom alpha dan kolom jumlah item soal. Kolom yang pertama adalah kolom alpha. Pada kolom alpha ini berisi hasil perhitungan reliabilitas berdasarkan koefisien alpha. Kolom kedua adalah kolom jumlah item soal. Pada kolom kedua ini berisi jumlah butir soal yang dianalisis. Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menunjukkan hasil 0.794. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal pilihan ganda UAS tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Sesuai dengan pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 119) yang menyatakan bahwa reliabilitas yang berada pada koefisien 0,70 – 0,89 dapat dikategorikan sebagai soal yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi. 3.

Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Analisis tingkat kesulitan butir soal dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui derajat kesukaran soal mulai dari derajat yang paling rendah, sedang, dan sukar pada butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2014/2015 mengimplemetasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. pengambilan keputusan pada analisis tingkat kesulitan soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV

pada

25

SD

di

Kecamatan

Depok,

Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan pendapat dari Kusaeri dan Suprananto (2012: 175) mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesulitan butir soal dapat menggunkan kriteria sebagai berikut. Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal No. 1. 2. 3.

Range Tingkat Kesulitan 0,71 – 1,00 0,31 – 0,70 0,00 – 0,30

Kategori Mudah Sedang Sulit

Keputusan Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi

(Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175)

Tabel 4.7 mengenai klasifikasi tingkat kesulitan butir soal ini terdiri dari empat kolom dan 3 nomor urut. Kolom pertama adalah nomor urut. Kolom kedua adalah range tingkat kesulitan. Pada kolom kedua berisi angka kisaran atau range tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah kategori. Kolom ini berisikan kategori tingkat kesulitan butir soal yang dinyatakan dalam tiga kategori, yaitu mudah, sedang, dan sulit. Kolom keempat adalah keputusan. Kolom ini berisikan keputusan mengenai hasil analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok. Dari tabel 4.7, dapat diketahui apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,71 - 1,00 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan mudah dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolak/direvisi. 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,31 – 0,70 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sedang dan dapat diambil keputusan bahwa soal dapat diterima. Selanjutnya, apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,00 – 0,30 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sulit dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolak/direvisi. Untuk mengetahui hasil perhitungan tingkat kesulitan butir soal pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada “Prop. Correct” di bagian statistik butir soal atau “Item Statistics”. Berikut adalah contoh output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir soal.

Gambar 4.3 Hasil Perhitungan Tingkat Kesulitan “Prop. Correct” 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian “Item Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Prop. Correct” sebesar 0,916, sehingga tingkat kesulitan butir soal 1 termasuk ke dalam kategori mudah. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2012: 225) yang menjelaskan bahwa apabila hasil perhitungan terhadap tingkat kesulitan menunjukkan range 0,71 sampai 1,00 maka butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori mudah. Apabila butir soal 1 memiliki tingkat kesulitan yang termasuk ke dalam kategori mudah, maka butir soal tersebut ditolak dan harus direvisi. Berikut adalah tabel hasil analisis tingkat kesulitan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disajikan pada halaman 102.

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.8 Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Prop.Correct 0,916 0,796 0,288 0,657 0,934 0,762 0,539 0,621 0,418 0,818 0,638 0,689 0,412 0,756 0,340 0,430 0,590 0,817 0,343 0,682 0,838 0,878 0,748 0,427 0,720 0,755 0,771 0,455 0,807 0,618

Hasil Mudah Mudah Sulit Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang

Keputusan Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Diterima Diterima Diterima Ditolak/direvisi Diterima Diterima Diterima Ditolak/direvisi Diterima Diterima Diterima Ditolak/direvisi Diterima Diterima Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Ditolak/direvisi Diterima Ditolak/direvisi Diterima

Tabel 4.8 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom prop.correct, kolom kategori, dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah kolom butir soal. Pada kolom butir soal ini berisi nomor urut butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA pada kelas IV SD di Kecamatan Depok. Pada kolom kedua adalah kolom prop.correct (tingkat kesukaran butir soal). Pada kolom prop.correct ini berisi angka hasil analisis tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah kolom kategori. Kolom kategori berisikan kriteria tingkat kesulitan butir soal. Kolom keempat adalah kolom 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keputusan. Kolom keputusan berisikan keputusan mengenai tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan

Kurikulum

2006

atau

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dari tabel 4.8 tentang kriteria tingkat kesulitan butir soal dan tabel 4.8 tentang hasil analisis tingkat kesulitan butir soal, maka diperoleh persentase hasil analisis tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan dipaparkan ke dalam tabel 4.9 sebagai berikut. Tabel 4.9 Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal No. 1. 2. 3.

Kategori Mudah Sedang Sulit

Nomor Butir Soal 1, 2, 5, 6, 10, 14, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29 4, 7 , 8 , 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 24, 28, 30 3

Jumlah Butir Soal 14

Persentase 46,67%

15

50%

1

3,3%

Tabel 4.9 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisi nomor urut. Kolom kedua kolom kategori. Kolom kedua berisi kriteria tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah jumlah butir soal. Kolom ketiga berisikan nomor butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal. Kolom keempat berisikan jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kesulitan butir soal. Kolom kelima adalah persentase. Kolom kelima berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal. Pada tabel 4.9 didapatkan data bahwa terdapat 14 butir soal yang dapat dikategorikan mudah dengan persentase 46,67%, 15 butir soal dikategorikan sedang dengan persentase 50%, dan 3 butir soal yang dapat dikategorikan sulit dengan persentase sebesar 3,3%. 4.

Hasil Analisis Daya Pembeda Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan

suatu butir soal dalam membedakan siswa yang telah memahami materi tes dengan siswa yang belum memahami materi menurut pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 139). Analisis daya pembeda ini dilakukan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00. Dasar pengambilan keputusan terhadap analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA Kelas IV tersebut menggunakan pendapat dari Basuki dan Hariyanto (2014: 141) yang mengemukakan bahwa kriteria daya pembeda diklasifikasikan pada halaman 105.

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal Indeks Diskriminasi (daya pembeda)

Kriteria

Sangat Baik (Butir soal dapat diterima) Cukup Baik 0,30 – 0,39 (Butir soal dapat diterima dengan perbaikan) Sedang 0,20 – 0,29 (Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki) Buruk 0,19 ke bawah (Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir soal yang lain) Basuki dan Hariyanto (2014: 141) 0,40 atau lebih

Tabel 4.10 terdiri dari dua kolom, yaitu kolom indeks diskriminasi (daya pembeda) dan kolom kriteria. Kolom pertama adalah kolom indeks diskriminasi (daya pembeda). Pada kolom pertama ini berisi ukuran daya pembeda butir soal yang dinyatakan ke dalam angka kisaran atau range. Kolom kedua adalah kolom kriteria. Pada kolom kedua ini berisi kriteria daya pembeda butir soal. Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa, apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau lebih maka butir soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang sangat baik, sehingga butir soal dapat diterima. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 sampai 0,39 maka soal yang diujikan dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik, sehingga butir soal dapat diterima dengan perbaikan. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,20 sampai 0,29 maka soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria sedang, sehingga butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki. Selanjutnya, apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai di bawah 0,19 maka dapat dikategorikan ke dalam kriteria buruk, sehingga butir soal harus ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir soal yang lain. 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Untuk mengetahui hasil perhitungan daya pembeda butir soal pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada “Biser” dan “Point Biser” di bagian statistik butir soal atau “Item Statistics”. Berikut adalah contoh output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir soal yang dipaparkan sebagai berikut.

Gambar 4.4 Hasil Perhitungan Daya Pembeda “Biser” dan “Point Biser” Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian “Item Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Biser” sebesar 0,533, sehingga termasuk dalam kategori sangat baik, dan pada “Point Biser” sebesar 0,296, sehingga termasuk ke dalam kategori baik. Pada penelitian ini peneliti menggunakan korelasi point bisereal, sehingga daya pembeda butir soal 1 termasuk ke dalam kategori cukup baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 141) yang memaparkan apabila hasil perhitungan terhadap 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 – 0,39 maka butir soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik. Apabila butir soal 1 memiliki daya pembeda yang termasuk ke dalam kategori baik maka butir soal tersebut dapat diterima dengan perbaikan. Daya pembeda butir soal juga dapat dilihat melalui “Biser” dan “Point Biser” pada bagian “Alternative Statistics”. Butir soal 1, pada “Biser” dan “Point Biser”, kunci jawaban B memiliki koefisien yang positif dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal 1 memiliki daya pembeda yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2015: 151) yang mengemukakan bahwa butir soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik apabila butir soal tersebut memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawabannya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis daya pembeda dengan melihat “Point Biser” pada bagian “Item Statistics”. Berikut adalah tabel hasil analisis daya pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

yang mengimplementasikan

Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dipaparkan pada halaman 108

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV Butir Soal 1 2

Point Biser 0.296 0.302

Kategori

Keputusan

Sedang Cukup Baik

3

0.188

Buruk

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

0.341 0.251 0.410 0.252 0.382 0.392 0.386 0.218 0.411 0.328 0.496 0.347 0.415 0.342 0.419 0.372 0.542 0.450 0.430 0.396 0.373 0.478 0.515 0.508 0.383 0.471 0.386

Cukup Baik Sedang Sangat Baik Sedang Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Sedang Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Cukup Baik

Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir soal yang lain Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki Butir soal dapat diterima Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima dengan perbaikan Butir soal dapat diterima Butir soal dapat diterima dengan perbaikan

Tabel 4.11 yang terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom point biser, kolom kategori, dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah kolom butir soal. Kolom butir soal berisikan nomor urut butir soal. Kolom kedua adalah kolom point biser. Point biser adalah daya pembeda butir soal. Kolom ketiga adalah kolom kategori. Kolom kategori berisikan kriteria daya pembeda 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

butir soal. Kolom keempat adalah kolom keputusan. Kolom keputusan berisikan keputusan mengenai daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada

25

SD

di

Kecamatan

Depok,

Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tabel 4.10 mengenai klasifikasi daya pembeda butir soal dan tabel 4.11 mengenai hasil analisis daya pembeda butir soal, maka didapatkan persentase hasil analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta

yang mengimplementasikan

Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang akan disajikan ke dalam tabel 4.12 sebagai berikut. Tabel 4.12 Persentase Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal

No.

Kategori

1. 2.

Sangat Baik Cukup Baik

3. 4.

Sedang Buruk

Nomor Butir Soal

6, 12, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 29 2, 4, 8, 9, 10, 13, 15, 17, 19, 23, 24, 28, 30 1, 5, 7, 11 3

Jumlah Butir Soal

Persentase

12 13

40% 43,33%

4 1

13,33% 3,34%

(%)

Dari tabel 4.12 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom pertama adalah nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua adalah kolom kategori. Kolom kedua berisikan kategori daya pembeda butir soal. Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga berisikan nomor butir soal 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berdasarkan kategori daya pembeda butir soal. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal. Kolom keempat berisikan jumlah butir soal berdasarkan kategori daya pembeda butir soal. Kolom kelima adalah kolom persentase. Kolom kelima berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori daya pembeda butir soal. Dari tabel 4.12 tersebut, maka peneliti menyajikan data menggunakan diagram lingkaran (pie chart) mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai berikut.

Sangat Baik = 40% Cukup Baik = 43,33% Sedang = 13,33% Buruk = 3,34%

Gambar 4.5 Persentase Tingkat Daya Pembeda Butir Soal

Dari diagram lingkaran (pie chart) di atas maka didapatkan ksimpulan bahwa terdapat 12 butir soal yang dikategorikan sangat baik dengan persentase 40%, 13 butir soal yang dikategorikan cukup baik dengan persentase 43,33%, 4 butir soal yang dikategorikan sedang dengan persentase 13,33%, dan 1 butir soal yang dikategorikan buruk dengan persentase 3,34% ada butir soal yang 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dikategorikan buruk sehingga soal ada yang ditolak atau dibuang oleh butir soal yang lain. Peneliti juga melakukan analisis daya pembeda terhadap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guna mendukung hasil penelitian seperti yang telah diuraikan sebelumnya melalui perhitungan manual. Analisis secara manual dilakukan untuk mengetahui daya pembeda pada butir soal yang telah diujikan. Analisis daya pembeda secara manual ini berpedoman pada pendapat Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah (kelompok rendah). Dengan kata lain, proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum memahami materi. Butir soal dinyatakan memiliki daya pembeda yang buruk apabila proporsi jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar pada kelompok tinggi hamper sama dengan peserta didik pda kelompok rendah. Apabila proporsi jumlah peserta didik pada kelompok tinggi lebih sedikit jika dibandingkan dengan peserta didik pada kelompok rendah, maka butir soal tersebut memliki daya pembeda yang buruk. Pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, tidak menunjukkan jumlah peserta didik yang menjawab suatu butir soal tersebut berasal dari peserta didik pada kelompok tinggi atau peserta didik pada kelompok rendah. Hal ini 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

disebabkan karena pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 hanya menyajikan koefisien daya pembeda butir soal tanpa menunjukkan proporsi peserta didik pada kelompok tinggi (T) dan peserta didik pada kelompok rendah (R) yang dapat menjawab butir soal dengan benar atau salah. Hal ini membuat peneliti belum dapat mengetahui keberfungsian daya pembeda butir soal dalam membedakan antara peserta didik yang berada pada kelompok tinggi dengan peserta didik yang berada pada kelompok bawah. Dengan hal tersebut, maka peneliti menganalisis daya pembeda dengan perhitungan secara manual untuk mengetahui keberfungsian daya pembeda butir soal dalam membedakan antara peserta didik yang berada pada kelompok tinggi atau yang telah memahami materi dengan peserta didik yang berada pada kelompok bawah atau yang belum memahami materi. 5.

Analisis Efektifitas Pengecoh Analisis efektifitas pengecoh (distractor) memiliki tujuan untuk mengetahui

keberfungsian pilihan jawaban selain kunci jawaban pada butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD Negeri di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00. Pengambilan keputusan efektivitas pengecoh terhadap butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menggunakan pendapat dari Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan pengecoh dapat 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dikatakan berfungsi apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik akan diganti atau direvisi. Pendapat di atas mengenai kriteria pengecoh agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik, maka hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal yang akan disajikan di dalam sebuah tabel. Untuk mengetahui hasil perhitungan efektivitas pengecoh butir soal pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada “Prop. Endorsing” serta “Biser” dan “Point Biser” di bagian statistik butir soal atau “Alternative Statistics”. Berikut adalah contoh output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir soal.

Gambar 4.6 Hasil Perhitungan Efektivitas Pengecoh “Prop. Endorsing” serta “Biser” dan “Point Biser”

Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

“Alternative Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Prop. Endorsing” adalah pengecoh A menunjukkan hasil 0,407 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 4,07% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,015 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,5% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,916 yang berarti pengecoh D telah dipilih sebesar 9,16% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,916 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 9,16% peserta tes. Berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes, sehingga pengecoh A dan pengecoh D berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti/direvisi. Efektivitas pengecoh butir soal juga dapat dilihat melalui “Biser” dan “Point Biser” pada bagian “Alternative Statistics”. Butir soal 1, pada “Biser” dan “Point Biser”, alternatif atau pilihan jawaban selain kunci jawaban memiliki koefisien korelasi yang negatif dan tinggi, sehingga pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan alternatif atau pilihan jawaban tersebut dipilih oleh peserta didik berprestasi rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2015: 151-152) yang menjelaskan bahwa pengecoh yang baik selain kunci jawaban harus memiliki koefisien korelasi negatif dan tinggi, karena pengecoh tersebut telah dipilih oleh siswa yang berprestasi rendah. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis efektivitas pengecoh dengan melihat “Prop. Endorsing” pada bagian “Item Statistics”. Berikut adalah tabel hasil analisis efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IV

pada

25

SD

di

Kecamatan

Depok,

Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV Butir Soal

1

2

3

4

Prop. Endorsing A. 0,022 B. 0,015

Hasil dalam Persentase (%) Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,2% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,5% peserta tes.

C. 0,047

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,7% peserta tes.

D. 0.916

Kunci jawaban D dipilih oleh 9,16% peserta tes.

A. 0.796

Kunci jawaban A dipilih oleh 7,96% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,32% peserta tes.

B. 0,132

C. 0,040

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,0% peserta tes.

D. 0,031

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,1% peserta tes.

A. 0,300

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 3,00% peserta tes. Kunci jawaban A dipilih oleh 2,88% peserta tes.

B. 0.288

C. 0,338

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,38% peserta tes.

D. 0,072

Pengecoh jawaban B dipilih oleh 7,2% peserta tes.

A. 0,300

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 3,00% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh

B. 0,288

Keputusan

Semua pengecoh harus diganti/direvisi.

Pengecoh B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C dan pengecoh D harus diganti/direvisi.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Pengecoh A dan pengecoh

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2,88% peserta tes.

5

6

7

8

C. 0.657

Kunci jawaban C dipilih oleh 6,57% peserta tes.

D. 0,041

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 4,1% peserta tes.

A. 0,019

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 1,9% peserta tes. Kunci jawaban B dipilih oleh 9,34% peserta tes.

B. 0.934

C. 0,032

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,2% peserta tes.

D. 0,013

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 1,3% peserta tes

A. 0,128

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 1,28% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 6,6% peserta tes.

B. 0,066

C. 0,042

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,2% peserta tes.

D. 0.762

Kunci jawaban D dipilih oleh 7,62% peserta tes.

A. 0,047

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 4,7% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 2,86% peserta tes.

B. 0,286

C. 0.539

Kunci jawaban D dipilih oleh 5,39% peserta tes.

D. 0,098

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 9,8% peserta tes.

A. 0,096

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 9,6% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 2,22 % peserta tes.

B. 0,222

C. 0.621

Kunci jawaban C dipilih oleh 6,21% peserta tes.

D. 0,057

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 5,7% peserta tes.

B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D harus diganti/direvisi.

Semua pengecoh harus diganti/direvisi.

Pengecoh A dan pengecoh B sudah berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti/direvisi.

Pengecoh B dan pengecoh D sudah berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A harus diganti/direvisi.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. 0,402 9

10

11

12

13

B. 0.418

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 4,20% peserta tes. Kunci jawaban B dipilih oleh 4,18% peserta tes.

C. 0,033

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,3% peserta tes.

D. 0,146

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 1,46% peserta tes.

A. 0,029

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,9% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 3,5% peserta tes.

B. 0,035

C. 0,116

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 1,16% peserta tes.

D. 0.818

Kunci jawaban D dipilih oleh 8,18% peserta tes.

A. 0,071

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 7,1% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 9,5% peserta tes.

B. 0,095

C. 0.638

Kunci jawaban C dipilih oleh 6,38% peserta tes.

D. 0,192

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 1,92% peserta tes.

A. 0,094

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 9,4% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,64% peserta tes.

B. 0,164

C. 0,054

Kunci jawaban C dipilih oleh 5,4% peserta tes.

D. 0.689

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 6,89% peserta tes.

A. 0,159

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 1,59% peserta tes. Kunci jawaban B dipilih oleh 4,12% peserta tes.

B. 0.412

C. 0,204

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 2,04% peserta tes.

Pengecoh A dan pengecoh D sudah berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti/direvisi.

Pengecoh C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A dan pengecoh B harus diganti/direvisi.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

15

16

17

18

D. 0,222

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 2,22% peserta tes.

A. 0.756

Kunci jawaban A dipilih oleh 7,56% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,50% peserta tes.

B. 0,150

C. 0,056

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 5,6% peserta tes.

D. 0,033

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,3% peserta tes.

A. 0,206

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,06% peserta tes. Kunci jawaban B dipilih oleh 3,40% peserta tes.

B. 0.340

C. 0,164

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 1,64% peserta tes.

D. 0,281

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 2,81% peserta tes.

A. 0,113

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 1,13% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 8,7% peserta tes.

B. 0,087

C. 0.430

Kunci jawaban C dipilih oleh 4,30% peserta tes.

D. 0,368

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,68% peserta tes.

A. 0.590

Kunci jawaban A dipilih oleh 5,90% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 2,47% peserta tes.

B. 0,247

C. 0,043

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,3% peserta tes.

D. 0,070

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 7,0% peserta tes.

A. 0.817

Kunci jawaban A dipilih oleh 8,17% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,12% peserta tes.

B. 0,112

Pengecoh B dan pengecoh C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D harus diganti/direvisi.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Pengecoh B dan pengecoh D berfungsi dengan baik, tetapi pengeoh C harus diganti/direvisi.

Pengecoh B berfungsi

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

20

21

22

C. 0,043

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,3% peserta tes.

D. 0,025

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 2,5% peserta tes.

A. 0,271

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,71% peserta tes. Kunci jawaban B dipilih oleh 3,43% peserta tes.

B. 0.343

C. 0,178

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 1,78% peserta tes.

D. 0,204

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 2,04% peserta tes.

A. 0,161

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 1,61% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 6,9% peserta tes.

B. 0,069

C. 0,085

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 8,5% peserta tes.

D. 0.682

Kunci jawaban D dipilih oleh 6,82% peserta tes.

A. 0,064

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 6,4% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 6,6% peserta tes.

B. 0,066

C. 0.838

Kunci jawaban C dipilih oleh 8,38% peserta tes.

D. 0,031

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,1% peserta tes.

A. 0,038

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 3,8% peserta tes. Kunci jawaban B dipilih oleh 8,78% peserta tes.

B. 0.878

C. 0,049

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,9% peserta tes.

D. 0,034

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 3,4% peserta tes.

dengan baik, tetapi pengecoh C dan pengecoh D harus diganti/direvisi.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Pengecoh A dan pengecoh B berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D harus digant/direvisi.

Pengecoh C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A dan pengecoh D harus diganti/direvisi.

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. 0.748 23

B. 0,045

C. 0,034

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,4% peserta tes.

D. 0,168

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 1,68% peserta tes.

A. 0,297

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,97% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,54% peserta tes.

B. 0,154

24

25

26

27

Kunci jawaban A dipilih oleh 7,48% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 4,5% peserta tes.

C. 0.427

Kunci jawaban C dipilih oleh 4,27% peserta tes.

D. 0,118

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 1,18% peserta tes.

A. 0,029

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,9% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 4,7% peserta tes.

B. 0,047

C. 0.720

Kunci jawaban C dipilih oleh 7,20% peserta tes.

D. 0,205

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 2,05% peserta tes.

A. 0,037

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 3,7% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,48% peserta tes.

B. 0,148

C. 0,061

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 6,1% peserta tes.

D. 0.755

Kunci jawaban D dipilih oleh 7,55% peserta tes.

A. 0.771

Kunci jawaban A dipilih oleh 7,71% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,30% peserta tes.

B. 0,130

C. 0,030

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 3,0% peserta tes.

Pengecoh D berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B dan pengecoh C harus diganti/direvisi.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Pengecoh A berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B dan pengecoh D harus diganti/direvisi.

Pengecoh B dan pengecoh C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A harus diganti/direvisi.

Pengecoh B dan pengecoh D berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

29

30

D. 0,069

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 6,9% peserta tes.

A. 0,223

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,23% peserta tes. Kunci jawaban B dipilih oleh 4,55% peserta tes.

B. 0.455

C. 0,098

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 9,8% peserta tes.

D. 0,216

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 2,16% peserta tes.

A. 0,069

Pengecoh jawaban A dipilih oleh 6,9% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 5,7% peserta tes.

B. 0,057

C. 0,065

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 6,5% peserta tes.

D. 0.807

Kunci jawaban D dipilih oleh 8,07% peserta tes.

A. 0.618

Kunci jawaban A dipilih oleh 6,18% peserta tes. Pengecoh jawaban B dipilih oleh 8,6% peserta tes.

B. 0,086

C. 0,249

Pengecoh jawaban C dipilih oleh 2,49% peserta tes.

D. 0,046

Pengecoh jawaban D dipilih oleh 4,6% peserta tes.

diganti/direvisi.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Semua pengecoh berfungsi dengan baik.

Tabel 4.13 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom Prop. Endorsing, kolom hasil dalam persentase (%), dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah kolom butir soal. Pada kolom butir soal itu berisi nomor urut butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA pada kelas IV SD di Kecamatan Depok. Kolom kedua adalah kolom Prop. Endorsing (proporsi jawaban butir soal). Kolom Prop. Endorsing ini berisi hasil

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok. Diketahui bahwa dari setiap butir soal UAS memiliki empat pilihan jawaban yaitu jawaban A, B, C dan D dimana salah satu dri pilihan jawaban tersebut merupakan kunci jawaban suatu butir soal sedangkan tiga pilihan jawaban lain sebagai pengecoh. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui keberfungsian setiap pengecoh melalui presentase efektivitas pengecoh yang telah dianalisis menggunakan bantuan software iteman versi 3,00 for windows. Pada butir soal 1, pengecoh A menunjukkan hasil 0,022 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,2% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,015 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,5% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,047 yang telah dipilih sebesar 4,7% peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,916 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 9,16% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A, pengecoh B, dan pengecoh C harus diganti/direvisi. Pada butir soal 2, pengecoh B menunjukkan hasil 0,132 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,32% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,040 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,0% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,031 yang telah dipilih sebesar 3,1% peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,796 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 7,96% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada butir soal 2 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B, C, dan pengecoh D harus diganti/direvisi. Pada butir soal 3, pengecoh A menunjukkan hasil 0,300 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 3,00% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,388 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,88% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,072 yang telah dipilih sebesar 7,2% peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,288 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 2,88% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 3 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 4, pengecoh A menunjukkan hasil 0,300 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 3,00% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,288 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,88% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,041 yang telah dipilih sebesar 4,1% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,657 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 6,57% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B pada butir soal 4 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus diganti/direvisi. Pada butir soal 5, pengecoh A menunjukkan hasil 0,019 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 1,9% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,032 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,2% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,013 yang telah dipilih sebesar 1,3% peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,934 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebesar 9,34% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 5 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 6, pengecoh A menunjukkan hasil 0,128 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 1,28% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,066 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,6% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,042 yang telah dipilih sebesar 4,2% peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,762 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 7,62% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B pada butir soal 6 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus diganti/direvisi. Pada butir soal 7, pengecoh A menunjukkan hasil 0,047 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 4,7% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,286 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,86% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,098 yang telah dipilih sebesar 9,8% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,539 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 5,39% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B dan D pada butir soal 7 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A harus diganti/direvisi. Pada butir soal 8, pengecoh A menunjukkan hasil 0,096 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 9,6% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,222 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,22% peserta tes. Pengecoh 124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D menunjukkan hasil 0,057 yang telah dipilih sebesar 5,7% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,621 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 6,21% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 8 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 9, pengecoh A menunjukkan hasil 0,402 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 4,02% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,033 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,146 yang telah dipilih sebesar 1,46% peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,481 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 4,81% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A dan D pada butir soal 9 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus diganti/direvisi. Pada butir soal 10, pengecoh A menunjukkan hasil 0,029 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,9% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,035 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,5% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,116 yang telah dipilih sebesar 1,16% peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,818 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 8,18% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh C pada butir soal 10 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A dan B harus diganti/direvisi.

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada butir soal 11, pengecoh A menunjukkan hasil 0,071 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 7,1% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,095 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 9,5% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,192 yang telah dipilih sebesar 1,92% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,638 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 6,387% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka maka semua pengecoh pada butir soal 11 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 12, pengecoh A menunjukkan hasil 0,094 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 9,4% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,164 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,64% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,689 yang telah dipilih sebesar 6,89% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,054 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 0,054% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 12 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 13, pengecoh A menunjukkan hasil 0,159 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 1,59% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,204 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 2,04% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,222 yang telah dipilih sebesar 2,22% peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,412 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 4,12% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 13 dapat fungsi dengan baik. 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada butir soal 14, pengecoh B menunjukkan hasil 0,150 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,50% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,056 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 5,6% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,033 yang telah dipilih sebesar 3,3% peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,756 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 7,56% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B dan C pada butir soal 14 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus diganti/direvisi. Pada butir soal 15, pengecoh A menunjukkan hasil 0,206 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,06% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,164 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,64% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,281 yang telah dipilih sebesar 2,81% peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,340 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 3,40% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 15 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 16, pengecoh A menunjukkan hasil 0,113 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 1,33% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,087 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 8,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,368 yang telah dipilih sebesar 3,68% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,430 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 4,30% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 16 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 17, pengecoh B menunjukkan hasil 0,247 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 2,47% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,043 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,070 yang telah dipilih sebesar 7,0% peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,590 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 5,90% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B dan D pada butir soal 17 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus diganti/direvisi. Pada butir soal 18, pengecoh B menunjukkan hasil 0,112 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,12% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,043 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 4,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,025 yang telah dipilih sebesar 2,5% peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,817 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 8,17% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B pada butir soal 18 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C dan D harus diganti/direvisi. Pada butir soal 19, pengecoh A menunjukkan hasil 0,271 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,71% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,178 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 1,78% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,204 yang telah dipilih sebesar 2,04% peserta 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,343 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 3,43% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 19 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 20, pengecoh A menunjukkan hasil 0,161 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 1,61% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,069 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,9% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,085 yang telah dipilih sebesar 8,5% peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,682 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 6,82% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 20 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 21, pengecoh A menunjukkan hasil 0,064 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 46% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,066 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,6% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,031 yang telah dipilih sebesar 3,1% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,838 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 8,38% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B pada butir soal 21 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus diganti/direvisi. Pada butir soal 22, pengecoh A menunjukkan hasil 0,038 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 3,8% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,049 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 4,9% peserta tes. Pengecoh D 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menunjukkan hasil 0,034 yang telah dipilih sebesar 3,4% peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,878 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 8,78% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh C pada butir soal 22 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh D harus diganti/direvisi. Pada butir soal 23, pengecoh B menunjukkan hasil 0,045 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 4,5% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,034 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 3,4% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,168 yang telah dipilih sebesar 1,68% peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,748 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 7,48% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh D pada butir soal 23 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B dan C harus diganti/direvisi. Pada butir soal 24, pengecoh A menunjukkan hasil 0,297 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,97% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,154 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,54% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,118 yang telah dipilih sebesar 1,18% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,427 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 4,27% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 24 dapat fungsi dengan baik.

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada butir soal 25, pengecoh A menunjukkan hasil 0,029 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,9% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,047 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 4,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,205 yang telah dipilih sebesar 2,05% peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,720 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 7,20% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh A pada butir soal 25 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B dan D harus diganti/direvisi. Pada butir soal 26, pengecoh A menunjukkan hasil 0,037 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 3,7% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,148 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,48% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,061 yang telah dipilih sebesar 6,1% peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,755 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 7,55% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B dan C pada butir soal 26 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A harus diganti/direvisi. Pada butir soal 27, pengecoh B menunjukkan hasil 0,130 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,30% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,030 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,0% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,069 yang telah dipilih sebesar 46,9% peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,771 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 7,71% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi 131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka pengecoh B dan D pada butir soal 27 dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus diganti/direvisi. Pada butir soal 28, pengecoh A menunjukkan hasil 0,223 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,23% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,098 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 9,8% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,261 yang telah dipilih sebesar 2,61% peserta tes. Kunci jawaban B menunjukkan hasil 0,455 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 4,55% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 28 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 29, pengecoh A menunjukkan hasil 0,069 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 6,9% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,057 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 5,7% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,065 yang telah dipilih sebesar 6,5% peserta tes. Kunci jawaban D menunjukkan hasil 0,807 yang berarti kunci jawaban D telah dipilih sebesar 8,07% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 29 dapat fungsi dengan baik. Pada butir soal 30, pengecoh B menunjukkan hasil 0,086 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 8,6% peserta tes. Pengecoh C menunjukkan hasil 0,249 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar 2,49% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,046 yang telah dipilih sebesar 4,6% peserta tes. Kunci jawaban A menunjukkan hasil 0,618 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih 132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebesar 6,18% peserta tes. Teori yang telah disajikan berfungsi dengan baik adalah pengecoh tersebut minimal dipilih 5% peserta tes, maka semua pengecoh pada butir soal 30 dapat fungsi dengan baik. Dari tabel 4.13 dan uraian mengenai hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV tersebut, maka didapatkan persentase hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang disajikan ke dalam tabel 4.14 sebagai berikut. Tabel 4.14 Persentase Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal No.

Kategori

1.

Berfungsi

2.

Tidak Berfungsi

Nomor Butir Soal 1, 3, 5, 8, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 20, 24, 28, 29, 30 2, 4, 6, 7, 9, 10, 14, 17, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 27

Jumlah Butir Soal

Persentase

15

50%

15

50%

Tabel 4.14 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua adalah kolom kategori. Kolom kedua ini berisikan kategori efektivitas pengecoh butir soal. Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga ini berisikan nomor butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal. Kolom keempat ini berisikan jumlah butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal. Kolom 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kelima adalah kolom persentase. Kolom kelima ini berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal. Dari tabel 4.14 didapatkan data bahwa terdapat 15 butir soal yang seluruh pengecohnya dapat berfungsi dengan baik dengan persentase sebesar 50%, sehinggal 15 butir soal tersebut dapat diterima, dan terdapat 15 butir soal yang sebagian pengecohnya tidak dapat berfungsi baik dengan persentase sebesar 50%, sehingga 15 butir soal dapat direvisi. Tabel 4.14 tersebut, makan peneliti menyajikan data menggunakan diagram lingkaran (pie chart) mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai berikut.

Berfungsi = 50% Tidak Berfugsi = 50%

Gambar 4.7 Persentase Efektivitas Pengecoh Butir Soal

Dari diagram lingkaran (pie chart) di atas maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat 15 butir soal yang seluruh pengecohnya dapat berfungsi dengan baik dengan pesentase sebesar 50%, sehingga 15 soal tersebut dapat diterima, dan

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terdapat 15 butir soal yang sebagian pengecohnya tidk dapat berfungsi baik dengan persentase sebesar 50%, sehingga 15 butir soal dapat direvisi. C.

Pembahasan Pada bagian pembahasan akan dipaparkan mengenai kesesuaian antara tiga

hal yaitu kajian pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, hasil analisis data mengenai lima hal pokok yaitu hasil analisis validitas isi, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan hasil penelitian terdahulu yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya. 1.

Validitas Isi Siregar (2014: 46) yang mengemukakan bahwa validitas atau

kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012: 151) validitas tes berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang mesti diukur oleh tes dan seberapa cermat tes melakukan pengukurannya. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan validitas menunjukkan bahwa sejauh mana alat ukur atau suatu tes dapat mengukur yang seharusnya diukur, sehingga mendapatkan atau menghasilkan instrumen tes yang valid. Arikunto

(2012:

82)

yang

menyatakan

bahwa

validitas

isi

menunjukkan suatu kondisi butir soal yang disusun berdasarkan isi materi 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelajaran yang diujikan. Kesesuaian tersebut dapat dilihat berdasarkan kesesuaian materi setiap butir soal dengan indikator pembelajaran yang hendak diukur. Peneliti melakukan analisis validitas isi dengan cara menganalisis kesesuaian antara butir soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah disusun. Hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah dilaksanakan oleh peneliti tersebut, menunjukkan bahwa 30 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25

SD

di

Kecamatan

Depok,

Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan valid, hal ini dikarenakan 30 butir soal tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Pengujian validitas isi tidak perlu menggunakan analisis statistik, tetapi menggunakan analisis rasional dengan membandingkan butir soal apakah telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Azwar, 2015: 175). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Arifin (2009: 248) yang mengatakan bahwa dalam penilaian hasil belajar, validitas isi digunakan untuk menentukan apakah materi tes relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan dan untuk menentukan apakah aspek-aspek dalam tes 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sudah benar-benar tercakup dalam perumusan tentang apa yang hendak diukur. Hasil penelitian ini juga berhubungan dengan pendapat Jihad dan Haris (2012: 179) yang mengemukakan bahwa validitas isi bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dan tujuan yang ingin diukur. Hal ini dikarenakan seluruh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Penggunaan validitas isi dalam penyusunan suatu tes sering digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2015: 175) yang mengatakan bahwa dalam penyusunan dan pengembangan tes prestasi belajar, jenis validitas yang sering digunakan adalah validitas isi. Hal ini juga dilakukan dalam penelitian Darini, Martha, dan Artawan (2012). Hasil penelitian tersebut yaitu tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar memiliki validitas isi yang bervariasi. Selain itu, hasil penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 dihasilkan 30 soal valid dari 35 soal Hasil penelitian yang menunjukkan hasil analisis validitas isi juga sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan Bagus (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa validitas isi soal UAS pada suatu mata pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar validitas didapatkan 53 butir soal (88%) valid dan 7 butir soal (8%) tidak valid. . 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis validitas butir soal yang ditinjau berdasarkan validitas isi butir soal seperti yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan tiga penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis validitas isi butir soal yang menunjukkan bahwa belum semua butir soal dapat dinyatakan valid dari segi validitas isinya. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang diujikan atau yang terdapat pada butir soal belum sesuai dengan materi yang telah diajarkan seperti yang telah diuraikan pada SK, dan KD pembelajaran. 2.

Reliabilitas Reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil pengukuran,

yaitu seberapa konsistensi skor tes dari satu pengukuran kepengukuran. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2009: 7) sebagai suatu hasil yang memiliki toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi di antara hasil pengukuran yang dilakukan beberapa kali. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Arikunto (2012: 91) menyatakan bahwa suatu soal dapat dinyatakan baik ditinjau dari tingkat reliabilitas apabila soal tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama pada beberapa kali pengujian. Berpedoman dengan pendapat yang telah diuraikan mengenai reliabilitas soal maka dapat disimpulkan bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap atau relatif sama apabila telah dilakukan tes berkali-kali. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat reliabilitas butir soal pilihan ganda 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tersebut memiliki koefisien tingkat reliabilitas sebesar 0.794. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil penelitian mengenai tingkat reliabilitas soal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2007/2008 memiliki reliabilitas yang tinggi dengan koefisien Apha sebesar 0,78. Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini terkait dengan tingkat reliabilitas soal dilakukan oleh Bagus (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa koefisien reabilitas Alpha pada suatu mata pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar didapatkan 0,860. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas tersebut tinggi. Berdasarkan uraian pembahasan dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis tingkat reliabilitas soal yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan beberapa penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis tingkat reliabilitas soal yang menunjukkan bahwa koefisien Alpha terletak pada 139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

rentang 0,70 – 0,89. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki persamaan dengan beberapa penelitian terdahulu yaitu soal yang diteliti memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal yang diujikan dapat menujukkan hasil yang relatif sama apabila diujikan kembali pada siswa yang sama namun pada kesempatan yang berbeda 3.

Tingkat Kesulitan Arikunto (2012: 222) menjelaskan bahwa soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Azwar (2015: 134) berpendapat bahwa tingkat kesulitan butir soal adalah perbandingan antara peserta tes yang menjawab benar pada suatu butir soal dengan banyaknya peserta tes. Sudjana (2009: 135) mengemukakan bahwa tingkat kesulitan soal adalah penentuan kriteria soal yang termasuk ke dalam kategori mudah, sedang, atau sulit. Untuk dapat mengetahui tingkat kesulitan butir soal, maka dilakukan analisis tingkat kesulitan butir soal. Djiwandono (2008: 218) menjelaskan bahwa analisis tingkat kesulitan butir soal digunakan untuk mengetahui seberapa sulit atau mudahnya tes yang diujikan, baik tes secara keseluruhan maupun setiap butir soalnya. Dari keempat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis tingkat kesulitan butir soal adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui seberapa mudah atau sulit soal yang diujikan, serta dapat digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik atau tidak untuk diberikan kepada peserta didik.

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok menunjukkan bahwa soal UAS tersebut memiliki tingkat kesulitan

yang

beragam.

Keberagaman

tingkat

kesulitan

tersebut

ditunjukkan melalui hasil penghitungan tingkat kesulitan pada setiap butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu soal UAS memiliki 14 butir soal (46,7%) dengan kategori tingkat kesukaran mudah dan 15 butir soal (50%) dengan kategori tingkat kesukaran sedang dan 1butir soal (3,33%) dengan kategori tingkat kesukaran sulit.. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV yang telah disusun oleh guru dan tim penyusun soal Dinas Pendidikan Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta belum sesuai dengan pendapat Kunandar (2014: 201) yang berpendapat bahwa proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang baik terdiri dari 30% butir soal dengan tingkat kesukaran kategori mudah, 50% sedang, dan 20% sulit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Penelitian tersebut menganalisis tingkat kesulitan soal UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati yang menunjukkan hasil tingkat kesukaran yang belum proporsional. Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini telah dilakukan oleh Bagus (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesulitan soal pada suatu mata pelajaran kelas 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VII SMP di Kabupaten Gianyar memiliki tingkat kesulitan adalah 23% butir soal kategori soal mudah, 62 % butir sedang, dan 15 % butir sukar. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesulitan soal belum sesuai dengan proporsi tingkat kesulitan. 4.

Daya Pembeda Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda adalah

kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah (kelompok rendah). Pendapat tersebut senada dengan pendapat Arifin (2009: 273) yang menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut dalam membedakan antara siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang kurang menguasai kompetensi. Sementara itu Basuki dan Hariyanto (2014: 140) memaparkan adanya hubungan antara daya pembeda dengan kategori butir soal. Kategori butir soal yang dimaksud adalah daya pembeda dengan kategori butir soal baik, sedang, dan jelek. Butir soal dengan daya pembeda yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi yang diujikan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui daya pembeda pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV menunjukkan bahwa butir soal UAS memiliki kategori daya pembeda yang beragam. Dari hasil penghitungan dapat diketahui Terdapat 142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26 butir soal dengan daya pembeda sangat baik (86,67%), 1 butir soal baik (3,33%), dan 3 butir soal sedang (10%). Tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah memperbaiki 3 butir soal dengan daya pembeda sedang, sementara tidak ada soal dengan daya pembeda jelek yang akan dibuang dan digantikan dengan soal lain. Sedangkan 26 butir soal dengan daya pembeda sangat baik dan 1 butir soal dengan daya beda baik dapat diterima dan diujikan kembali pada ujian berikutnya, karena butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang telah memahami materi yang diujikan dengan siswa yang belum memahami materi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nuswowati, Binadja, Soeprodjo, dan Ifada (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa UAS bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 1 Pati memiliki kuaitas daya pembeda cukup. Selain itu, hasil penelitian mengenai daya pembeda butir soal juga sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bagas (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa daya pembeda butir soal pada suatu mata pelajaran kelas VII SMP di Kabupaten Gianyar memiliki Daya beda, 82 % diterima, daya beda kurang baik 13 % dan yang buruk harus dibuang 34,5%. Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis daya pembeda butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan tiga penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis daya pembeda butir soal yang menunjukkan bahwa terdapat daya pembeda butir soal yang bergam, yaitu daya pembeda dengan kategori sangat baik, baik, dan sedang. Hal ini 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menunjukkan bahwa belum semua butir soal yang dianalisis pada penelitian ini memiliki daya pembeda yang baik. Sejalan dengan hasil penelitian ini, penelitian terdahulu juga menunjukkan hasil analisis daya pembeda dengan kategori yang beragam atau belum semua butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah butir soal yang memiliki daya pembeda baik dapat diterima dan disimpan pada buku kumpulan soal, sehingga dapat diujikan lagi pada ujian serupa yang akan dilaksanakan berikutnya. Sementara itu, butir soal yang memiliki daya pembeda sedang perlu diperbaiki, sedangkan butir soal dengan daya pembeda jelek perlu dibuang atau ditolak dan digantikan dengan butir soal yang lain. 3. Efektivitas Pengecoh Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes, pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk diganti atau direvisi. Pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila minimal dipilih oleh 5% dari peserta tes. Hal ini sesuai dengan pendapat Uno dan Koni (2012: 157) mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk menentukan apakah pengecoh (distractor) sudah berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk mengetahui

apakah pengecoh sudah berfungsi dengan baik atau tidak,

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan minimal dipilih oleh 5% dari peserta tes, dan apabila pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk diganti atau direvisi. Dari hasil pengolahan data efektivitas pengecoh yang telah dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV tersebut, menunjukkan bahwa butir soal tersebut memiliki efektivitas pengecoh yang beragam. Keberagaman efektivitas pengecoh butir soal tersebut ditunjukkan melalui hasil perhitungan efektivitas pengecoh pada setiap butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti, yaitu terdapat 15 butir soal yang seluruh pengecohnya dapat berfungsi baik dengan persentase sebesar 50% dan terdapat 15 butir soal yang sebagian pengecohnya tidak dapat berfungsi baik dengan persentase sebesar 50%. Perhitungan terhadap efektivitas pengecoh butir soal ini berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5% peserta tes. Hasil penelitian terhadap analisis efektivitas pengecoh juga terlihat pada penelitian yang telah dilakukan oleh Nurinda, Rudyatmi, dan Ridlo (2014), dengan judul penelitian “Analisis Butir Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2013 tersebut memiliki efektivitas pengecoh yang beragam. Hasil analisis efektivitas pengecoh dengan program ITEMAN dapat diketahui 74,16% pengecoh sudah efektif dan sisanya 25,83% pengecoh belum efektif. 145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai analisis efektivitas pengecoh butir soal yang telah dilakukan oleh peneliti memiliki kesamaan dengan dua penelitian terdahulu. Relevansi atau persamaan tersebut terletak pada hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal yang menunjukkan bahwa belum semua pengecoh pada masing-masing butir soal dapat berfungsi. Guru sebagai tim penyusun soal perlu melakukan perbaikan terhadap penyusunan alternatif jawaban yang berperan sebagai pengecoh, sehingga setiap pengecoh pada masing-masing butir soal dapat berfungsi.

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP

Bab V pada penelitian ini membahas tentang tiga sub bab yaitu, (A) kesimpulan, (B) keterbatasan penelitian, (C) saran. Kesimpulan merupakan jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah dan pembuktian hipotesis. Batasan penelitian merupakan hal-hal yang menjadi keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Saran merupakan sumbangan peneliti untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik.

A.

Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab I maka

jawaban atas rumuan masalah tersebut diuraikan dalam kesimpulan sebagai berikut. Hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menunjukkan bahwa: 1.

Validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok memiliki 30 butir soal (100%) dinyatakan valid dengan persentase sebesar 100%. Hal ini dikarenakan, 30 butir soal tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 2.

Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok dinyatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi ditunjukkan dengan koefisien Alpha sebesar 0,794.

3.

Tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok memiliki tingkat kesulitan yang menunjukkan 14 butir soal (46,67%) mudah, 15 butir soal (50%) sedang, dan terdapat 1 butir soal (3,33%) sulit. Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal tersebut belum memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan proporsi.

4.

Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok memiliki daya pembeda yang bervariasi. Terdapat 12 butir soal dengan daya pembeda sangat baik (40%), 13 butir soal cukup baik (43,33%), 4 butir soal sedang (13,33%) dan 1 butir soal yang buruk (3,34%).

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.

Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran IPA kelas IV SD tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok memiliki tingkat keefektivitasan pengecoh yang beragam. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat 15 butir soal (50%) dengan pengecoh dapat berfungsi. Terdapat 15 butir soal (50%) dengan pengecoh yang tidak berfungsi.

B.

Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat diuraikan sebagai

berikut: 1.

Sampel pada penelitian ini bukan merupakan sampel yang ideal karena peneliti belum dapat melakukan analisis butir soal UAS pada SD Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau KTSP di Kecamatan Depok yang berjumlah 49 SD. Hal ini disebabkan kurangnya komunikasi pada saat proses perijinan antara peneliti dengan pihak SD.

2.

Penelitian ini menganalisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV SD, namun paket soal yang diujikan kepada siswa adalah soal Tes Kendali Mutu (TKM). Peneliti menyadari hal tersebut

ketika proses penelitian ini

berlangsung. Soal UAS dan TKM adalah suatu tes yang memiliki tujuan yang sama dan dilakukan pada akhir semester yang membedakan hanyalah istilahnya saja.

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

Analisis validitas dilakukan pada validitas isi yang menguraikan hipotesis peneliti mengenai kesesuaian antara materi yang diujikan atau yang terdapat pada butir soal UAS dengan materi yang telah disampaikan. Analisis ini belum menggunakan penilaian yang berasal dari para ahli yang menguasai materi IPA semeter genap kelas IV SD.

C.

Saran Setelah melaksanakan penelitian mengenai analisis analisis butir soal pilihan

ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) saran yang diberikan peneliti sebagai berikut. 1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti lebih aktif dalam melakukan komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait dalam proses penelitian, sehingga sampel yang diteliti sama seperti yang telah direncanakan. 2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menganalisis validitas soal yang meliputi validitas isi, validitas konstruksi, validitas kesamaan, dan validitas prediksi, sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih lengkap. 3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menganalisis validitas isi

tidak

hanya

berdasarkan

dugaan

dari

peneliti

namun

juga

mempertimbangkan penilaian dari para ahli yang menguasai mata pelajaran IPA yang diujikan, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih lengkap dan akurat. 150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR REFERENSI Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran: prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2012). Validitas dan reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________(2015). Tes prestasi: fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bagus, N. (2011). Analisis butir soal tes ulangan akhir semester IPS terpadu buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar kelas VII semester I tahun pelajaran 2011/2012. Diunduh pada tanggal 12 April 2015 di http://pasca.portalgaruda.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ejurnal/article/ viewFile/00076/3491. Basuki, I. & Haryanto. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Darmawan, R. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Daryanto, H. (2007). Evaluasi pendidikan: komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2006). Standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD, MI dan SDLB. Jakarta: Depdiknas. Djiwandono, S. (2008). Tes bahasa: pegangan bagi pengajar bahasa. PT. Macanan Jaya Cermelang. Effendi, S., & Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES. Endrayanto, H. & Harumurti, Y. W. (2014). Penilaian belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius. Jihad, A. & Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kunandar. (2014). Penilaian autentik: penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Pers.

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Majid, A. (2014). Penilaian autentik: proses dan hasil belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Mardapi, D. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Margiyati. (2014). Ilmu pengetahuan alam untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Mulyasa. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan: sebuah panduan praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Nurinda, S., Rudyatmi, E., & Ridlo, S. (2014). Analisis butir soal olimpiade Biologi SMA tingkat kabupaten/kota tahun 2013. Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014). Diunduh pada tanggal 16 Januari 2016 pukul 12:37 di https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3 &cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwid0XCzq3KAhWUTI4KHTOuC3YQFggrMAI&url=http%3A%2F%2Fjourna l.unnes.ac.id%2Fartikel_sju%2Fpdf%2Fujbe%2F4161%2F3798&usg=AF QjCNGqnJ5L68bm5dCo0l64IgexTj-rDw&bvm=bv.112064104,d.c2E

Nuswowati, M., Binadja, A., Soeprodjo, P., & Ifada, M. (2008). Pengaruh validitas dan reliabilitas butir soal UAS bidang studi Kimia terhadap pencapaian kompetensi. Diunduh pada tanggal 13 April 2015 di http://pasca.portalgaruda.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ejurnal/article/v iewFile/0098/1891. . Purwanto, M.N. (2010). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Samatowa. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta : PT Indeks. Sanjaya. (2007). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi perbandingan perhitungan manual & SPSS. Jakarta: Kencana. 152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sudijono, A. (2006). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, N. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosadakarya. ___________(2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2008). Evaluasi pendidikan: prinsip dan operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara. Suraprana, D. (2009). Analisis validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suwandi, S. (2009). Model assesmen dalam pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka Uno, H. & Koni, S. (2012). Assessment pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran: panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN SKRIPSI

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2 Daftar Nama Mahasiswa No.

Nama Mahasiswa

NIM

1.

Mustika Ayu Kurniandari

121134022

2.

Antonius Ade Prayudi Ardiyanto

121134031

3.

Yosica Ronandha

121134036

4.

Annisa Sinta Putri

121134037

5.

Maria Stefani Mustida Nugraha

121134042

6.

Arum Tyas Asih

121134060

7.

Laurensia Erlina Apriliawati

121134064

8.

Kurniawan Haryanto

121134069

9.

Felix Nola Yan Fajar

121134076

10.

Bonifatius Rudi Ardiyanto

121134087

11.

Tina Yuniasari

121134130

12.

Adinda Titis Kumudaswara

121134161

13.

Natalia Desy Cahyaningtyas

121134166

14.

Feriza Anggraeni

121134174

15.

Intan Utami

121134175

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4 Paket Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD di Kecamatan Depok

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 30.

A D B C C A A C A D D C B B B B C C A B B C A A C A A A C D

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7 Hasil Wawancara

Dalam melakukan kegiatan wawancara, terlebih dahulu peneliti menyusun pedoman wawancara. Hal ini digunakan untuk mempermudahkan peneliti dalam mendapatkan data penelitian. Pedoman wawancara tersebut telah dipaparkan pada instrumen penelitian. Dari kegiatan wawancara yang telah dilakukan dengan pihak Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta, peneliti memperoleh hasil wawancara yang akan dijabarkan sebagai berikut. 1.

Jumlah SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta sebanyak 54 SD.

2.

Jumlah SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebanyak 49 SD. Hal ini telah dipaparkan pada sampel penelitian.

3.

Selama ini belum pernah dilakukan analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester di Kecamatan Depok.

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8 Daftar Centang atau Check List Instrumen Penelitian

No.

Nama Sekolah Dasar

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

SD Bobkri Demangan 3 SD Kanisius Demangan Baru SD Teruna Bangsa SDN Adisucipto 1 SDN Adisucipto 2 SDN Bhaktikarya SDN Caturtunggal 3 SDN Caturtunggal 4 SDN Caturtunggal 6 SDN Condongcatur SDN Corongan SDN Deresan SDN Gejayan SDN Kalongan SDN Karangwuni 1 SDN Kledokan SDN Nanggulan SDN Ngringin SDN Nolobangsan SDN Puren SDN Ringinsari SDN Samirono SDN Sarikarya SDN Tajem SDN Timbulharjo

Dokumen yang telah diserahkan oleh pihak SD kepada peneliti Kunci jawaban Soal UAS soal UAS genap tahun genap pelajaran Lembar tahun 2014/2015 jawab pelajaran mata peserta 2014/2015 pelajaran didik mata IPA kelas pelajaran IV IPA kelas IV                         

                        

                        

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9 Output Hasil Pengolahan Data Menggunakan Software MicroCat ITEMAN versi 3.00 MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file analisis.txt Page 1 Item Statistics

Alternative

Statistics ---------------------------------Seq. Scale Prop. Point Point No. -Item Correct Biser. Biser. Biser.Key ---- ----- ------- ------ ----------- --1 0-1 -0.145

0.916

0.533

0.296

----------------------Prop. Alt.

Endorsing

Biser.

----- ---------

------

A

0.022

-0.407

B

0.015

-0.382

C

0.047

-0.472

D

0.916

0.533

Other

0.000

-9.000

A

0.796

0.429

B

0.132

-0.318

C

0.040

-0.326

D

0.031

-0.381

Other

0.001

0.272

A

0.300

-0.197

B

0.288

0.249

-0.119 -0.219 0.296

*

-9.000 2 0-2 0.302 *

0.796

0.429

0.302

-0.201 -0.143 -0.154 0.031 3 0-3 -0.150 0.188

0.288

0.249

0.188

*

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C

0.338

-0.005

D

0.072

-0.117

Other

0.002

0.162

A

0.244

-0.325

B

0.055

-0.276

C

0.657

0.440

D

0.041

-0.356

Other

0.003

0.190

A

0.019

-0.506

B

0.934

0.485

C

0.032

-0.308

D

0.013

-0.470

Other

0.002

-0.157

A

0.128

-0.447

B

0.066

-0.410

C

0.042

-0.314

D

0.762

0.565

Other

0.001

0.032

A

0.074

-0.299

B

0.286

-0.073

C

0.539

0.316

D

0.098

-0.340

Other

0.002

0.034

-0.004 -0.062 0.024 4 0-4 -0.237

0.657

0.440

0.341

-0.134 0.341

*

-0.158 0.034 5 0-5 -0.173 0.251

0.934

0.485

0.251

*

-0.126 -0.137 -0.024 6 0-6 -0.280

0.762

0.565

0.410

-0.212 -0.141 0.410

*

0.004 7 0-7 -0.160

0.539

0.316

0.252

-0.055 0.252

*

-0.198 0.005

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file analisis.txt Page 2 Item Statistics

Alternative

Statistics ---------------------------------Seq. Scale Prop. Point Point No. -Item Correct Biser. Biser. Biser.Key ---- ----- ------- ------ ----------- --8 0-8 -0.220

0.621

0.487

0.382

----------------------Prop. Alt.

Endorsing

Biser.

----- ---------

------

A

0.096

-0.381

B

0.222

-0.252

C

0.621

0.487

D

0.057

-0.394

Other

0.003

0.013

A

0.402

-0.306

B

0.418

0.495

C

0.033

-0.430

D

0.146

-0.188

Other

0.001

0.032

A

0.029

-0.431

B

0.035

-0.424

C

0.116

-0.433

D

0.818

0.564

Other

0.002

-0.475

-0.181 0.382

*

-0.195 0.002 9 0-9 -0.241 0.392

0.418

0.495

0.392

*

-0.178 -0.122 0.004 10 0-10 -0.169

0.818

0.564

0.386

-0.179 -0.264 0.386

*

-0.071

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11 0-11 -0.225

0.638

0.280

0.218

A

0.071

-0.427

B

0.095

0.128

C

0.638

0.280

D

0.192

-0.239

Other

0.003

-0.296

A

0.094

-0.396

B

0.164

-0.257

C

0.054

-0.553

D

0.689

0.538

Other

0.000

-9.000

A

0.159

-0.223

B

0.412

0.415

C

0.204

-0.243

D

0.222

-0.122

Other

0.003

-0.229

A

0.756

0.679

B

0.150

-0.493

C

0.056

-0.452

D

0.033

-0.550

Other

0.005

-0.458

0.074 0.218

*

-0.166 -0.052 12 0-12 -0.228

0.689

0.538

0.411

-0.172 -0.268 0.411

*

-9.000 13 0-13 -0.148 0.328

0.412

0.415

0.328

*

-0.171 -0.087 -0.041 14 0-14 0.496 *

0.756

0.679

0.496

-0.322 -0.222 -0.227 -0.091

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file analisis.txt Page 3 Item Statistics

Alternative

Statistics ---------------------------------Seq. Scale Prop. Point Point No. -Item Correct Biser. Biser. Biser.Key ---- ----- ------- ------ ----------- --15 0-15 -0.197 0.347

0.340

0.449

0.347

----------------------Prop. Alt.

Endorsing

Biser.

----- ---------

------

A

0.206

-0.280

B

0.340

0.449

C

0.164

-0.301

D

0.281

-0.034

Other

0.009

0.049

A

0.113

-0.321

B

0.087

-0.356

C

0.430

0.523

D

0.368

-0.231

Other

0.001

-0.088

A

0.590

0.432

B

0.247

-0.206

C

0.090

-0.270

D

0.070

-0.411

Other

0.002

-0.571

*

-0.201 -0.025 0.013 16 0-16 -0.194

0.430

0.523

0.415

-0.200 0.415

*

-0.181 -0.010 17 0-17 0.342 *

0.590

0.432

0.342

-0.151 -0.153 -0.216 -0.086

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18 0-18 0.419 *

0.817

0.611

0.419

A

0.817

0.611

B

0.112

-0.442

C

0.043

-0.553

D

0.025

-0.443

Other

0.002

-0.093

A

0.271

-0.345

B

0.343

0.481

C

0.178

-0.082

D

0.204

-0.145

Other

0.003

0.036

A

0.161

-0.419

B

0.069

-0.382

C

0.085

-0.621

D

0.682

0.708

Other

0.003

-0.296

A

0.064

-0.329

B

0.066

-0.646

C

0.838

0.676

D

0.031

-0.581

Other

0.001

-0.267

-0.267 -0.250 -0.166 -0.014 19 0-19 -0.257 0.372

0.343

0.481

0.372

*

-0.056 -0.102 0.006 20 0-20 -0.279

0.682

0.708

0.542

-0.200 -0.346 0.542

*

-0.052 21 0-21 -0.169

0.838

0.676

0.450

-0.334 0.450

*

-0.234 -0.030

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file analisis.txt Page 4 Item Statistics

Alternative

Statistics ---------------------------------Seq. Scale Prop. Point Point No. -Item Correct Biser. Biser. Biser.Key ---- ----- ------- ------ ----------- --22 0-22 -0.292 0.430

0.878

0.694

0.430

----------------------Prop. Alt.

Endorsing

Biser.

----- ---------

------

A

0.038

-0.678

B

0.878

0.694

C

0.049

-0.569

D

0.034

-0.348

Other

0.001

-0.207

A

0.748

0.539

B

0.045

-0.708

C

0.034

-0.444

D

0.168

-0.271

Other

0.005

-0.236

A

0.297

-0.389

B

0.154

-0.055

C

0.427

0.471

D

0.118

-0.196

Other

0.003

0.190

*

-0.268 -0.145 -0.023 23 0-23 0.396 *

0.748

0.539

0.396

-0.323 -0.185 -0.182 -0.047 24 0-24 -0.295

0.427

0.471

0.373

-0.036 0.373

*

-0.120 0.034

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25 0-25 -0.151

0.720

0.637

0.478

A

0.029

-0.386

B

0.047

-0.540

C

0.720

0.637

D

0.205

-0.480

Other

0.000

-9.000

A

0.037

-0.685

B

0.148

-0.390

C

0.061

-0.637

D

0.755

0.705

Other

0.000

-9.000

A

0.771

0.705

B

0.130

-0.474

C

0.030

-0.422

D

0.069

-0.638

Other

0.000

-9.000

A

0.223

-0.135

B

0.455

0.481

C

0.098

-0.264

D

0.216

-0.361

Other

0.007

0.062

-0.250 0.478

*

-0.338 -9.000 26 0-26 -0.292

0.755

0.705

0.515

-0.254 -0.321 0.515

*

-9.000 27 0-27 0.508 *

0.771

0.705

0.508

-0.299 -0.168 -0.334 -9.000 28 0-28 -0.097 0.383

0.455

0.481

0.383

*

-0.154 -0.257 0.014

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file analisis.txt Page 5 Item Statistics

Alternative

Statistics ---------------------------------Seq. Scale Prop. Point Point No. -Item Correct Biser. Biser. Biser.Key ---- ----- ------- ------ ----------- --29 0-29 -0.292

0.807

0.678

0.471

----------------------Prop. Alt.

Endorsing

Biser.

----- ---------

------

A

0.069

-0.558

B

0.057

-0.535

C

0.065

-0.410

D

0.807

0.678

Other

0.002

0.193

A

0.618

0.492

B

0.086

-0.321

C

0.249

-0.264

D

0.046

-0.573

Other

0.001

0.391

-0.264 -0.211 0.471

*

0.029 30 0-30 0.386 *

0.618

0.492

0.386

-0.180 -0.193 -0.264 0.044

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file analisis.txt Page 6

There were 874 examinees in the data file. Scale Statistics ---------------Scale:

0 ------N of Items 30 N of Examinees 874 Mean 19.463 Variance 25.162 Std. Dev. 5.016 Skew -0.333 Kurtosis -0.139 Minimum 4.000 Maximum 30.000 Median 20.000 Alpha 0.794 SEM 2.275 Mean P 0.649 Mean Item-Tot. 0.383 Mean Biserial 0.525

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10 Rekapan Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV

Peneliti telah melaksanakan analisis untuk mengetahui validitas isi pada 30 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan

Kurikulum

2006

atau

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berikut dipaparkan sebuah tabel yang berisi rekapan hasil analisis validitas isi butir soal tersebut. Tabel Rekapan Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV Nomor Butir Soal

Hasil Analisis

Keputusan

Materi yang ada dalam butir soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, sesuai dengan materi yang ingin 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, diukur berdasarkan Standar

Valid

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, Kompetensi (SK) dan Kompetensi 25, 26, 27, 28, 29, 30 Dasar (KD).

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11 Rekapan Hasil Analisis Tingkat Reliabilitas Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV

Peneliti telah melaksanakan analisis untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,

Yogyakarta

yang

mengimplementasikan

Kurikulum

2006

atau

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berikut dipaparkan sebuah tabel yang berisi rekapan hasil analisis tingkat reliabilitas soal tersebut. Tabel Rekapan Hasil Analisis Tingkat Reliabilitas Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA kelas IV Alpha

Tingkat

Deskripsi

Reliabilitas

Tingkat reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau 0.794

Tinggi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menunjukkan

hasil

0,749.

Hasil

tersebut

menunjukkan bahwa soal UAS genap tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Sehingga, soal UAS genap tersebut memiliki sifat ajeg atau konsisten dan dapat dipercaya (reliable).

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 13 Rekapan Hasil Analisis Tingkat Kesulitan, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV

Peneliti telah melaksanakan analisis untuk mengetahui tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta. Berikut ini dipaparkan sebuah tabel yang berisi hasil analisis tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal secara lebih rinci. Tabel Rekapan Hasil Analisis Tingkat Kesulitan, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015

Mata

Pelajaran

IPA

Kelas

IV

pada

halaman

178.

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No Butir

Karakteristik Butir Tingkat Daya Efektivitas Kesulitan Pembeda Pengecoh (Point Biser)

Keputusan

Alasan

 1

0,855

0,339

A 0,105 B 0,012 D 0,025 Other 0,004 



 2

0.957

0,345

A 0,014 C 0,014 D 0,015





butir 1 memiliki Daya Beda berada diantara 0,30 – 0,39, Cukup baik tetapi butir soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, B dan D berfungsi sebagai destrustor karena dipilih oleh minimal 1 orang Butir 2 memiliki daya beda berada diantara 0,30 – 0,39, Cukup baik tetapi butir soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, C dan D 178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berfungsi sebagai destrustor karena dipilih oleh minimal 1 orang

 3

0,346

0,361

A 0,153 B 0,250 C 0,249 Other 0,002 



Karakteristik Butir No Tingkat Butir Kesukaran

Daya Pembeda

Keputusan

Butir 3 memiliki daya beda berada diantara > 0,30 – 0,39, Cukup baik tetapi butir soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,0 – 0,7 Pilihan jawaban A, B dan C berfungsi sebagai destrustor karena dipilih oleh minimal 1 orang Alasan

Efektivitas Pengecoh 179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 4

0,893

0,544

A 0,038 C 0,033 D 0,033 Other 0,002 



 5

0,594

0,366

A 0,098 B 0,138 C 0,168 Other 0,002 



Butir 4 memiliki daya beda berada diantara 0,30 – 0,39¸ Cukup baik tetapi butir soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, C dan D berfungsi sebagai destrustor karena dipilih oleh minimal 1 orang Butir 5 memiliki daya beda berada diantara 0,20 – 0,29, Sedang, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,3 - 0,7 Pilihan jawaban A, B dan C berfungsi sebagai destrustor karena 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 6

0,896

0,723

A 0,036 C 0,024 

D 0,041 Other 0,003



Karakteristik Butir No Tingkat Butir Kesukaran

Daya Pembeda

Keputusan

dipilih oleh minimal 1 orang Butir 6 memiliki daya beda 0,40 atau lebih, sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 -1,0 Pilihan jawaban A, C dan D berfungsi sebagai destrustor karena dipilih oleh minimal 1 orang

Alasan

Efektivitas Pengecoh

(point Biser)  7

0,872

0,474

A 0,044 B 0,015 C 0,067



Other 0,002 

Butir 7 memiliki daya beda 0,40 atau lebih, sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, 181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 8

0,616

0,403

A 0,115 B 0,047 D 0,215



Other 0,006



 9

0,620

0,400

B 0,156 C 0,113 D 0,105



Other 0,006 

 10

0,542

0,348

A 0,040 C 0,084 D 0,330 Other 0,004



B dan C berfungsi sebagai destrustor Butir 8 memiliki daya beda 0,40 atau lebih, sangat baik Tingkat kesukaran > 0,3 – 0,7 Pilihan jawaban A, B dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 9 memiliki daya beda 0,40 atau lebih, sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,3 -0,7 Pilihan jawaban B, C dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 10 memiliki daya beda 0,30 – 0,39, cukup baik, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada 182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



 11

0,855

0,235

A 0,051 B 0,081 D 0,011 Other 0,002





 12

0,407

0,405

A 0,079 B 0,041 C 0,470



Other 0,003 

 13

0,468

0,319

B 0,400

diantara 0,3 – 0,7 Pilihan jawaban A, C dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 11 memiliki daya beda diantara 0,20 – 0,29, Sedang, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, B dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 12 memiliki daya beda diantara 0,40 atau lebih, sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,3 – 0,7 Pilihan jawaban A, B dan C berfungsi sebagai destrustor Butir 13 memiliki 183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C 0,047 D 0,082 Other 0,003





 14

0,684

0,293

B 0,241 C 0,050 D 0,020 Other 0,004





 15

0,769

0,450

A 0,045 B 0,066 D 0,116 Other 0,003



daya beda diantara 0,30 – 0,39, cukup baik, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,3 – 0,7 Pilihan jawaban B,Cdan D berfungsi sebagai destrustor Butir 14 memiliki daya beda diantara 0,20 – 0,29 , Sedang, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban B,Cdan D berfungsi sebagai destrustor Butir 15 memiliki daya beda diantara 0,40 atau lebih , sangat baik Tingkat kesukaran berada 184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



 16

0,793

0,417

A 0,101 B 0.058 C 0,043



Other 0,005 

 17

0,826

0,376

B 0,045 C 0,081 D 0,047 Other 0,001





 18

0,600

0,447

A 0,056

diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban B,Cdan D berfungsi sebagai destrustor Butir 16 memiliki daya beda diantara 0,40 atau lebih , sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, B dan C berfungsi sebagai destrustor Butir 17 memiliki daya beda diantara 0,30 – 0,39 , cukup baik tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban B,Cdan D berfungsi sebagai destrustor Butir 18 memiliki 185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C 0,135 D 0,203



Other 0,006 

 19

0,845

0,226

A 0,009 B 0,033 C 0,110 Other 0,003





 20

0,818

0,402

A 0,053 B 0,048 D 0,077



Other 0,003 

daya beda diantara 0,40 atau lebih , sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,3 - 0,7 Pilihan jawaban A, C dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 19 memiliki daya beda diantara 0,20 – 0,29 , Sedang, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 ilihan jawaban A, B dan C berfungsi sebagai destrustor Butir 20 memiliki daya beda diantara 0,40 atau lebih , sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan 186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 21

0,954

0,258

A 0,009 B 0,028 D 0,007 Other 0,002





 22

0,859

0,306

A 0,034 C 0,084 D 0,019 Other 0,003





 23

0,588

0,401

A 0,099

jawaban A, B dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 21 memiliki daya beda diantara 0,20 – 0,29 , Sedang, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, B dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 22 memiliki daya beda diantara 0,30 – 0,39 , cukup baik, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A,Cdan D berfungsi sebagai destrustor Butir 23 memiliki 187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B 0,275 C 0,035



Other 0,003 

 24

0,600

0,270

B 0,041 C 0,056 D 0,296 Other 0,007





 25

0,458

0,338

A 0,307 B 0,153 D 0,075 Other 0,007



daya beda diantara 0,40 atau lebih , sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,3 - 0,7 Pilihan jawaban A, B dan C berfungsi sebagai destrustor Butir 24 memiliki daya beda diantara 0,20 – 0,29 , Sedang, tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,3– 0,7 Pilihan jawaban B,C dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 25 memiliki daya beda diantara 0,30 – 0,39 , cukup baik tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada 188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI



 26

0,542

0,423

A 0,170 C 0,121 D 0,167



Other 0,001 

 27

0,737

0,434

A 0,048 B 0,118 C 0,094



Other 0,003 

 28

0,717

0,486

A 0,139 C 0,053

diantara 0,3 - 0,7 Pilihan jawaban A, Bdan D berfungsi sebagai destrustor Butir 26 memiliki daya beda diantara 0,40 atau lebih , sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,3 - 0,7 Pilihan jawaban A, C dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 27 memiliki daya beda diantara 0,40 atau lebih , sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, B dan C berfungsi sebagai destrustor Butir 28 memiliki daya beda diantara 0,40 atau lebih , 189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D 0,088



Other 0,003 

 29

0,681

0,435

A 0,049 B 0,104 C 0,165



Other 0,002 

 30

0,269

0,335

A 0,355 B 0,155 D 0,217 Other 0,004





sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, C dan D berfungsi sebagai destrustor Butir 29 memiliki daya beda diantara 0,40 atau lebih , sangat baik Tingkat kesukaran berada diantara 0,7 – 1,0 Pilihan jawaban A, B dan C berfungsi sebagai destrustor Butir 30 memiliki daya beda diantara 0,30 – 0,39 , cukup baik tetapi soal dapat diperbaiki Tingkat kesukaran berada diantara 0,0 – 0,3 Pilihan jawaban A, B dan D berfungsi 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagai destrustor

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Mustika Ayu Kurniandari merupakan anak pertama dari pasangan Sukaryanto dan Suparmini. Lahir di Sleman, 28 Maret 1994. Pendidikan awal dimulai di TK (Taman Kanak-kanak) AL-Hijrah pada tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD N Klangenan 3 pada tahun 2000 - 2006. Kemudian, melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Palimanan pada tahun 2006 - 2009. Pada tahun 2009 - 2012 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Cirebon. Tahun 2012 penulis masuk ke Universitas Sanata Dharma (USD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di sekolah dasar penulis aktif mengikuti kegiatan Pramuka. Ketika di sekolah menengah pertama, penulis juga aktif mengikuti kegiatan Paskibraka dan Tenis Lapang. Ketika duduk di bangku sekolah menengah atas, penulis juga aktif mengikuti kegiatan Seni yaitu Tari. Ketika masuk perguruan tinggi penulis aktif mengikuti kepanitiaan berbagai kegiatan.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3