PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karanganyar) Karima Ferial Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui signifikansi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran, desentralisasi secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial. Untuk mengetahui efek moderasi locus of control pada pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Teknik analisis data yang digunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan moderating regression analysis. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada manajer Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karanganyar. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan desentralisasi terhadap kinerja manajerial pada manajer Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karanganyar. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan locus of control terhadap kinerja manajerial pada manajer Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karanganyar. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel bebas yaitu Partisipasi penyusunan anggaran, desentralisasi dan locus of control secara simultan terhadap variabel terikat yaitu kinerja manajerial pada manajer Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karanganyar. Locus of control tidak memoderasi pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Locus of control tidak memoderasi pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Kata Kunci : Partisipasi penyusunan anggaran, desentralisasi, locus of control, kinerja manajerial. ABSTRACT The purpose of this research is to know the significance of the influence of participation in the preparation of the budget, partially decentralized or jointly against the managerial performance. To know the effect of locus of control on moderation influence participation for preparing the budget and decentralization of managerial performance against. Technique of data analysis used the test of validity, reliability test, test assumptions, and moderating classical regression analysis. The research results obtained conclusions: there is a positive and significant influence the participation of drafting managerial performance against budget on public works Manager of the Karanganyar Regency. There is a positive influence and significant decentralization of managerial performance against public works Manager at Karanganyar Regency. There is a positive and significant influence of locus of control on managerial performance against public works Manager Karanganyar Regency. There is a significant and positive influence on the free variables, namely participation of drafting the budget, decentralization and locus of control simultaneously against variables bound i.e. managerial performance on public works Manager Karanganyar Regency. Locus of control did not moderate the influence of participation in the preparation of managerial performance against budget. Locus of control did not moderate the influence of decentralization on performance of managerial.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
307
Keywords: Participation in drafting the budget, decentralization, locus of control, managerial performance. Sedangkan
PENDAHULUAN Anggaran
merupakan
elemen
proses
pengangaran
untuk
merupakan
mempersiapkan
suatu
sistem pengendalian manajemen yang
anggaran. Anggaran digunakan untuk
berfungsi sebagai alat perencanaan dan
mengendalikan biaya dan menentukan
pengendalian
dapat
bidang-bidang masalah dalam organisasi
melaksanakan kegiatan organisasi secara
dengan membandingkan hasil kinerja
lebih efektif dan efisien (Schief dan
manajerial yang telah dianggarkan secara
Lewin,1970; Welsch, Hilton dan Gordon,
periodik.
1996 dalam Arfan Ikhsan dan La Ane,
anggaran mampu mempengaruhi perilaku
2007).
dan kinerja manajerial.
agar
Sebagai
manajer
alat
perencanaan,
Dapat
disimpulkan
bahwa
anggaran merupakan rencana kegiatan
Agar suatu anggaran dapat tepat
yang terdiri dari sejumlah target yang
sasaran dengan baik dan sesuai dengan
akan
manajer
tujuan, maka diperlukan juga suatu
dalam
kerjasama yang baik pula antara atasan
kegiatan
dengan bawahan dalam penyusunan suatu
dicapai
departemen
oleh
suatu
melaksanakan
para
perusahaan
serangkaian
tertentu pada masa yang akan datang.
anggaran. Karena proses penyusunan
Anggaran digunakan oleh manajer
anggaran merupakan suatu kegiatan yang
tingkat atas sebagai suatu alat untuk
penting dan kompleks, maka dapat terjadi
melaksanakan tujuan-tujuan organisasi
kemungkinan
kedalam dimensi kuantitatif dan waktu,
disfungsional terhadap sikap dan perilaku
serta
anggota organisasi (Dedi, 2007).
mengkomunikasikannya
kepada
muncul
dampak
manajer-manajer tingkat bawah sebagai
Untuk
rencana kerja jangka panjang maupun
disfungsional
jangka pendek. Sasaran anggaran dapat
kontribusi
dicapai melalui pelaksanaan serangkaian
penganggaran terjadi jika semua pihak
aktifitas
diperbolehkan dan diberi kesempatan
sebelumnya
yang dalam
telah bantuk
ditetapkan anggaran
(Hansen dan Mowen, 2001)
untuk
mencegah
dampak
anggaran
tersebut,
terbesar
ikut
dari
kegiatan
berpartisipasi
dalam
penyusunan anggaran. Partisipasi adalah
Anggaran merupakan pernyataan
suatu proses pengambilan keputusan
mengenai estimasi kinerja yang hendak
bersama, dimana keputusan yang telah
dicapai selama periode waktu tertentu
ditentukan itu
yang dinyatakan dalam ukuran finansial.
dampak dimasa yang akan datang.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
nanti
akan
memiliki
308
Proses
penyusunan
anggaran
hasil yang bervariasi dan tidak konsisten.
merupakan suatu proses penetapan peran,
Dalam beberapa kasus menunjukkan
dimana pihak-pihak yang berkaitan diberi
hasil penelitian terdapat pengaruh positif
peran
dan
untuk
pencapaian
melaksanakan
mengenai
partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja
perusahaan,
manajerial, sebagai contoh Arifah (2007)
kinerja manajerial dihubungkan dengan
dalam Septi (2010), I Ketut Suryanawa
partisipasinya
penyusunan
(2008), dan Nanda Hapsari (2010) yang
anggaran. Partisipasi dalam penyusunan
menemukan bahwa terdapat hubungan
anggaran merupakan tingkat seberapa
positif dan signifikan antara partisipasi
besar keterlibatan dan pengaruh manajer
dalam penyusunan anggaran dan kinerja
dalam proses penyusunan anggaran suatu
aparatur pemerintah. Sedangkan Kenis
departemen atau bagiannya baik secara
(1979) dalam Sumarno (2005), dan
periodik maupun tahunan.
Purwanto (2009) menemukan bahwa
anggaran.
yang
signifikan
ditetapkan
dalam
sasaran
kegiatan
Dalam
dalam
Proses
penyusunan
anggaran
melibatkan banyak pihak,
mulai
dari
manajemen
(top
level
tingkat
management) tingkat
atas
sampai
bawah
management). dampak
manajemen
(lower Anggaran
level
mempunyai
langsung terhadap perilaku
partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Beberapa menemukan
bagi
memperoleh
dalam
langsung terlibat
penyusunan
menghasilkan efektif,
anggaran.
sebuah
dan
partisipasi
kinerja
memiliki
hubungan yang positif. Dengan adanya partisipasi
yang
penelitian
bahwa
penganggaran
manusia (Christina Ellen, 2001) terutama orang
hasil
tersebut
manajer
informasi
akan
mengenai
Untuk
lingkungan yang dihadapi dan yang akan
anggaran yang
dihadapi serta mencari solusinya dan
manajer
membutuhkan
partisipasi
tersebut
juga
dapat
kemampuan untuk
memprediksi masa
meningkatkan kebersamaan dan rasa
depan,
mempertimbangkan
memiliki inisiatif untuk menyumbangkan
dengan
berbagai faktor.
ide, sehingga keputusan yang dihasilkan
Masalah-masalah yang berkaitan
dapat diterima.
dengan hubungan partisipasi penyusunan
Analisis
anggaran merupakan
dan
kinerja
masalah
yang
manajerial
antaranya
terhadap
dipengaruhi
kinerja oleh
di
faktor
banyak
individual. Salah satu faktor individual
diperdebatkan, bukti empiris memberikan
diantaranya adalah locus of control.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
309
Dalam penelitian ini peneliti tertarik
penyusunan anggaran serta kebijakan
untuk menggunakan locus of control
secara indipenden, sehingga semakin
sebagai variabel moderasi karena diduga
tinggi pula wewenang manajer dalam
meningkatkan
partisipasi
mengambil keputusan yang tepat pada
anggaran terhadap kinerja manajerial.
struktur desentralisasi. Dengan demikian
Govindarajan (2000) menyatakan bahwa
manajer puncak dapat mendelegasikan
untuk menyelesaikan pertentangan dan
wewenang dan tangung jawab kepada
perbedaan berbagai penelitian tersebut
manajer bawahannya dalam pembuatan
dapat digunakan pendekatan kontijensi
keputusan,
yang
faktor
konsekuensi tanggung jawab semakin
kondisional atau variabel yang dapat
besar bagi pimpinan yang lebih rendah
mempengaruhi
terhadap
pengaruh
mengevaluasi
berbagai
efektifitas
partisipasi
anggaran dengan kinerja
manajerial.
Karena pada dasarnya kinerja
sehingga
membawa
impelementasi
terhadap
keputusan yang dibuat.
seorang
Di
Dinas
Pekerjaan
Umum
individu ditentukan oleh suatu keadaan
Kabupaten
tertentu, yaitu kondisi yang berasal dari
penyusunan
individu itu sendiri dan kondisi yang
peranan anggaran, yaitu pertama sebagai
berasal dari luar individu tersebut.
perencanaan, karena
Locus of control ialah keyakinan
tentang
Karanganyar anggaran
ringkasan
terdapat
dalam dua
anggaran berisi rencana-rencana
terhadap kompetensi yang dimiliki oleh
kegiatan di masa yang akan datang, dan
individu
dalam
kejadian
yang
menyikapi
seluruh
yang kedua anggaran sebagai kriteria
berhubungan
dengan
kinerja, karena anggaran dipakai sebagai
dirinya. Locus of control sebagai variabel
sistem pengendalian kinerja manajerial.
moderasi antara partisipasi anggaran dan
Kinerja dikatakan efektif apabila, tujuan
kinerja telah diuji oleh beberapa peneliti.
dari anggaran yang telah disusun tersebut
Locus of control telah diteliti oleh
dapat sesuai dengan tujuan. Pelaksanaan
Widaharta
hasil
pertanggungjawaban ini harus dilakukan
terdapat hubungan yang positif antara
secara objektif karena menjadi salah satu
locus
penentu kebijakan perusahaan di masa
of
(2003)
memperoleh
control
dengan
kinerja
manajerial.
depan. Pelaporan pertanggungjawaban
Desentralisasi yang ditampakkan dalam
penyusunan
juga berfungsi sebagai salah satu alat
anggaran
penilaian kinerja atau prestasi terhadap
menyebabkan semakin luasnya tanggung
para manajer tingkat bawah. Penilaian
jawab
prestasi kerja yang telah dilaksanakan
unsur-unsur
pelaksanaan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
310
adalah dengan membandingkan realisasi
H4: Partisipasi penyusunan anggaran
pelaksanaan dengan anggaran yang telah
dan desentralisasi secara bersama-
ditetapkan sebelumnya. Adanya tolok
sama
ukur penilaian prestasi akan mendorong
terhadap kinerja manajerial.
dan memotivasi para pelaksana pada
berpengaruh
Tujuan penelitian ini adalah untuk signifikansi
partisipasi
penyusunan
desentralisasi
secara
parsial
signifikan
terhadap
kinerja manajerial dengan locus of
pengaruh anggaran,
signifikan
H5: Partisipasi penyusunan anggaran
pencapaian tujuan perusahaan.
mengetahui
berpengaruh
control sebagai variabel moderasi. H6: Desentralisasi
maupun
signifikan
berpengaruh terhadap
kinerja
secara bersama-sama terhadap kinerja
manajerial dengan locus of control
manajerial.
sebagai variabel moderasi.
Untuk
mengetahui
efek
moderasi locus of control pada pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan desentralisasi
terhadap
METODE PENELITIAN
kinerja
Jenis
penelitian
ini
adalah
manajerial.
penelitian deskriptif kuantitatif, studi
Hipotesis penelitian ini adalah:
kasus
H1: Partisipasi penyusunan anggaran
Kabupaten
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja manajerial. H2: Desentralisasi signifikan
terhadap
kinerja
manajerial. H3: Locus
of
signifikan
Dinas
Pekerjaan
Karanganyar.
Umum Populasi
penelitian ini adalah manajer atau kepala bagian
berpengaruh
di
Dinas
Pekerjaan
Umum
Kabupaten Karanganyar sebanyak 68 orang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 68 manajer
control
berpengaruh
terhadap
kinerja
atau kepala bagian, sehingga merupakan penelitian sensus.
manajerial.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
311
Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Ukuran
Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)
Merupakan proses pengambilan keputusan bersama untuk rencanarencana yang akan dimasa yang akan datang. Dalam penyusunannya terdapat tiga proses sebagai indikator.
Top-down
Tingkat seberapa besar peranan atasan terhadap penyusunan anggaran.
Ordinal
Bottom-up
Tingkat seberapa besar peranan partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran.
Ordinal
Kombinasi top-down dan bottom-up Desentralisasi
Tingkat seberapa besarnya interaksi atasan dengan bawahan.
Ordinal
Tingkat pelepasan tanggungjawab dari perusahaan pusat ke cabang/anak.
Ordinal
Delegasi
Tingkat perwakilan anak/cabang untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu atas nama perusahaan pusat
Ordinal
Devolusi
Tingkat pelimpahan, bukan hanya implementasi tetapi juga wewenang. Persepsi atau pandangan individu terhadap sumber-sumber diluar dirinya yang mengontrol hasil pekerjaannya, seperti nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan, dan lingkungan sekitar. Persepsi atau pandangan individual terhadap kemampuan menentukan hasil pekerjaannya
Ordinal
Tingkat penentuan kebijakan, pedoman dan tata cara pelaksanaan. Tingkat penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, dan pengumpulan data. Tingkat penilaian hasil kerja para karyawan. Tingkat pengarahan, pengawasan, dan pengendalian kepada bawahan. Tingkat penarikan, penyeleksian, penggunaan dan pengembangan sumber daya manusia secara efektif dan efesien. Tingkat perundingan antara pihak satu dengan pihak lain untuk mencapai kata sepakat. Tingkat pertukaran informasi. Tingkat perwakilan dalam menghadiri pertemuan-pertemuan
Ordinal
Desentralisasi (X²)
Locus Of Control (X3)
Kinerja Manajerial (Y)
Desentralisasi merupakan pelimpahan wewenang. Tingkat pelimpahan wewenang itu menunjukan sampai sejauh mana top management mengijinkan management dibawahnya untuk membuat kebijakan secara independen.
Locus Of Control adalah keyakinan manusia itu sendiri mengenai apa yang menjadi penyebab hal baik atau hal buruk yang terjadi dalam hidupnya, dan akibat apa yang akan timbul nantinya
Locus of control external
Kinerja manajerial merupakan seberapa jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemennya. Kinerja manajerial adalah hasil dari proses aktivitas menejerial yang efektif. Kinerja dikatakan efektif apabila tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Perencanaan
Locus of control internal
Investigasi
Evaluasi Supervisi
Staffing
Negoisasi
Koordinasi Representasi
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Skala
Ordinal
Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal Ordinal
312
Teknik analisis data menggunakan:
residual
1. Uji Asumsi Klasik
independen.
a. Uji multikolinearitas bertujuan mendeteksi
adanya
d. Uji
terhadap
normalitas
dilakukan
variabel
atas
residual
dengan
uji
multikolinearitas dengan melihat
Kolmogorov-Smirnov melalui alat
nilai
bantu komputer program SPSS
tolerance
Inflation
dan
Factor
dilakukan
Varians
(VIF)
dengan
yang
bantuan
komputer program SPSS.
21. 2. Pengujian Hipotesis Pengujian
b. Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Run bertujuan untuk melihat
analisis
hipotesis
menggunakan
Moderating
Regression
Analysis.
apakah data residual terjadi secara random atau tidak. c. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser, yaitu dengan cara HASIL
meregres
nilai
PENELITIAN
absolut DAN
Di bawah ini akan peneliti tampilkan karakteristik responden penelitian.
PEMBAHASAN 1. Karakteristik Resonden
Tabel 2 Gambaran Umum Karakteristik Responden Karakteristik Jenis Kelamin
Usia
Masa Kerja
Tingkat Pendidikan
Keterangan Laki-Laki Perempuan Jumlah 30 30 – 40 > 40 Jumlah < 10 Tahun 10 – 20 Tahun > 20 Tahun Jumlah S-1 S-2 Jumlah
Jumlah (Orang) 44 24 68 12 22 34 68 16 31 21 100 46 22 68
Persentase (%) 64,71 35,29 100,00 17,65 32,35 50,00 100 23,53 45,59 30,88 100 67,65 32,35 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016 2. Hasil Uji Kualitas Insrumen Hasil uji validitas mengenai variabel
(X1), desentralisasi (X2), locus of control (X3) dan kinerja manajerial
yaitu partisipasi penyusunan anggaran Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
313
(Y) menunjukkan nilai yang valid
Untuk mengetahui apakah model
karena nilai p-value < 0,05. Hasil uji
regresi linear ganda dalam penelitian
reliabilitas mengenai variabel kualitas
ini
pelayanan (X1), reputasi perusahaan
hubungan
(X2), kepercayaan (X3), dan kepuasan
representatif atau BLUE (Best Linear
konsumen (Y) menunjukkan nilai
Unbiased
yang reliabel karena nilai Cronbach’s
pengujian asumsi klasik dengan hasil
Alpha > 0,60.
seperti tabel 2 di bawah ini.
benar-benar yang
menunjukkan signifikan
Estimator)
dan
dilakukan
3. Hasil Uji Asumsi Klasik Tabel 3 Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas
Hasil Uji
Kesimpulan Tidak ada multikolinearitas
Tolerance (0,593), (0,571), (0,481) > 0,1 VIF (1,685), (1,751), (2,080) < 10 p (0,463) > 0,05 P (0,069); (0,362); (0,637) > 0,05
Uji Autokorelasi Uji heteroskedastisitas
Tidak ada Autokorelasi Tidak terjadi heteroskedastisitas Residual normal
Uji Normalitas p (0,705) > 0,05 Sumber: Pengolahan data sekunder 2015
4. 4. Analisis
Moderating
memberikan pengaruh nyata terhadap
Regression
kinerja manajerial, serta pengaruh
Analysis Analisis
moderating
regression
partisipasi penyusunan anggaran dan
analysis digunakan untuk menguji
desentralisasi
apakah
manajerial dengan adanya locus of
partisipasi
anggaran
dan
penyusunan desentralisasi
terhadap
kinerja
control sebagai variabel moderasi.
Tabel 4 Hasil Analisis Moderating Regression Analysis Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
10.590
2.830
Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)
.609
.136
Desentralisasi (X2)
.212
Locus of Control (X3)
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.742
.000
.398
4.477
.000
.078
.248
2.727
.008
.541
.151
.358
3.578
.001
absX1_X3
-.473
.439
-.076
-1.078
.285
absX2_X3
.430
.447
.072
.962
.340
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
314
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
10.590
2.830
Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)
.609
.136
Desentralisasi (X2)
.212
Locus of Control (X3)
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.742
.000
.398
4.477
.000
.078
.248
2.727
.008
.541
.151
.358
3.578
.001
absX1_X3
-.473
.439
-.076
-1.078
.285
absX2_X3
.430
.447
.072
.962
.340
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial (Y)
Sumber: Data penelitian diolah 2015 Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan garis regresinya sebagai berikut: Y = 10,590 + 0,609X1 + 0,212X2 + 0,541X3 - 0,473 X1.X3 + 0,430 X2.X3 Interpretasi
dari
persamaan
regresi
b2
: 0,212 artinya pengaruh variabel
tersebut adalah :
desentralisasi
a
kinerja manajerial (Y) pada
: 10,590 artinya jika partisipasi penyusunan
b1
anggaran
(X2)
terhadap
(X1),
manajer Dinas Pekerjaan Umum
desentralisasi (X2) dan locus of
Kabupaten Karanganyar positif,
control (X3) sama dengan nol,
artinya
maka kinerja manajerial (Y)
meningkat,
adalah positif atau meningkat.
meningkatkan
: 0,609 artinya pengaruh variabel
apabila
desentralisasi
maka
kinerja
manajerial (Y) pada manajer
partisipasi penyusunan anggaran
Dinas
(X1) terhadap kinerja manajerial
Kabupaten Karanganyar.
(Y)
pada
manajer
Pekerjaan Umum Karanganyar
Dinas
Kabupaten
b3
Pekerjaan
Umum
: 0,541 artinya pengaruh variabel locus of control (X3) terhadap
artinya
kinerja manajerial (Y) pada
apabila Partisipasi penyusunan
manajer Dinas Pekerjaan Umum
anggaran
maka
Kabupaten Karanganyar positif,
kinerja
artinya apabila locus of control
dapat
positif,
dapat
meningkat,
meningkatkan
manajerial (Y) pada manajer
meningkat,
Dinas
meningkatkan
Pekerjaan
Umum
Kabupaten Karanganyar.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
maka
dapat kinerja
manajerial (Y) pada manajer
315
Dinas
Pekerjaan
Umum
Kabupaten Karanganyar. b3
: 0,541 artinya pengaruh variabel
control
interaksi
dan
locus
(X1.X3)
meningkat,
maka
kinerja manajerial (Y) pada
kinerja manajerial (Y) pada
manajer Dinas Pekerjaan Umum
manajer Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Karanganyar positif,
Kabupaten Karanganyar
maka
dapat
meningkatkan
dapat
of
locus of control (X3) terhadap
meningkat,
meningkatkan
5. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis 1
kinerja
Hipotesis
1
menguji
manajerial (Y) pada manajer
pengaruh Partisipasi penyusunan
Dinas
anggaran (X1) terhadap Kinerja
Pekerjaan
Umum
Kabupaten Karanganyar. : -0,473
artinya
manajerial
pengaruh
Dinas
(Y)
pada
manajer
Pekerjaan
Umum
interaksi partisipasi penyusunan
Kabupaten Karanganyar. Hasil
anggaran dan locus of control
analisis
(X1.X3)
kinerja
value sebesar 0,000 < 0,05 maka
manajerial (Y) pada manajer
Ho ditolak berarti ada pengaruh
Dinas
yang
terhadap
Pekerjaan
Umum
diperoleh
probability
signifikan
Partisipasi
Kabupaten Karanganyar negatif,
penyusunan
artinya
interaksi
terhadap kinerja manajerial (Y)
partisipasi penyusunan anggaran
pada manajer Dinas Pekerjaan
dan locus of control (X1.X3)
Umum Kabupaten Karanganyar.
meningkat,
dapat
Sehingga hipotesis yang berbunyi:
menurunkan kinerja manajerial
“Ada pengaruh yang signifikan
(Y)
Dinas
Partisipasi penyusunan anggaran
Kabupaten
terhadap kinerja manajerial pada
apabila
pada
maka
manajer
Pekerjaan Umum Karanganyar. b5
apabila
desentralisasi
artinya apabila locus of control
b4
artinya
dan
locus
of
control (X1.X3) terhadap kinerja manajerial (Y) pada manajer Dinas
(X1)
manajer Dinas Pekerjaan Umum
: 0,430 artinya pengaruh interaksi desentralisasi
anggaran
Pekerjaan
Umum
Kabupaten Karanganyar positif, Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Kabupaten Karanganyar”, terbukti kebenarannya. b. Uji Hipotesis 2 Hipotesis pengaruh
2
menguji
desentralisasi
(X2)
terhadap kinerja manajerial (Y) 316
pada manajer Dinas Pekerjaan
manajerial pada manajer Dinas
Umum Kabupaten Karanganyar.
Pekerjaan
Hasil
diperoleh
Karanganyar”,
probability value sebesar 0,008 <
kebenarannya.
analisis
0,05 maka Ho ditolak berarti ada pengaruh
yang
desentralisasi kinerja
Kabupaten terbukti
d. Uji Hipotesis 4
signifikan
Hasil analisis diperoleh
terhadap
probability value sebesar 0,000 <
(X2)
manajerial
Umum
(Y)
pada
0,05 maka Ho ditolak berarti ada
manajer Dinas Pekerjaan Umum
pengaruh yang signifikan variabel
Kabupaten
bebas
Karanganyar.
yaitu
Partisipasi
Sehingga hipotesis yang berbunyi:
penyusunan
“Ada pengaruh yang signifikan
desentralisasi (X2) dan locus of
desentralisasi
control
terhadap
kinerja
anggaran
(X3)
secara
(X1), simultan
manajerial pada manajer Dinas
terhadap variabel terikat yaitu
Pekerjaan
kinerja
Umum
Kabupaten terbukti
Karanganyar”, kebenarannya.
manajerial
(Y)
pada
manajer Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Karanganyar.
Sehingga hipotesis yang berbunyi:
c. Uji Hipotesis 3 menguji
“Ada pengaruh yang signifikan
pengaruh locus of control (X3)
Partisipasi penyusunan anggaran,
terhadap kinerja manajerial (Y)
desentralisasi,
pada manajer Dinas Pekerjaan
control secara simultan terhadap
Umum Kabupaten Karanganyar.
kinerja manajerial manajer Dinas
Hasil
Pekerjaan
Hipotesis
3
analisis
diperoleh
Karanganyar”,
0,05 maka Ho ditolak berarti ada
kebenarannya.
control
(X3) terhadap
manajerial Dinas Kabupaten
(Y)
pada
locus
Umum
probability value sebesar 0,001 <
pengaruh yang signifikan locus of
dan
of
Kabupaten terbukti
e. Uji Hipotesis 5
kinerja
Hipotesis
5
menguji
manajer
pengaruh partisipasi penyusunan
Umum
anggaran (X1) terhadap Kinerja
Karanganyar.
manajerial (Y) dengan locus of
Pekerjaan
Sehingga hipotesis yang berbunyi:
control
“Ada pengaruh yang signifikan
moderasi pada manajer Dinas
locus of control terhadap kinerja
Pekerjaan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
(X3) sebagai Umum
variabel
Kabupaten 317
Karanganyar. diperoleh
Hasil
analisis
locus of control (X3) sebagai
value
variabel moderasi pada manajer
probability
sebesar 0,285 > 0,05 maka Ho
Dinas
diterima
Kabupaten
berarti
pengaruh
tidak
yang
ada
Pekerjaan
Umum
Karanganyar.
signifikan
Sehingga hipotesis yang berbunyi:
Partisipasi penyusunan anggaran
“Ada pengaruh yang signifikan
(X1) terhadap kinerja manajerial
desentralisasi
(Y) dengan locus of control (X3)
manajerial
sebagai variabel moderasi pada
control sebagai variabel moderasi
manajer Dinas Pekerjaan Umum
pada manajer Dinas Pekerjaan
Kabupaten
Umum Kabupaten Karanganyar”,
Karanganyar.
terhadap dengan
kinerja
locus
Sehingga hipotesis yang berbunyi:
tidak terbukti kebenarannya.
“Ada pengaruh yang signifikan
Berdasarkan
hasil
of
penelitian,
Partisipasi penyusunan anggaran
maka pembahasan pengaruh masing-
terhadap
manajerial
masing
dengan locus of control sebagai
berikut:
variabel moderasi pada manajer
1. Pengaruh
Dinas
kinerja
Pekerjaan
Umum
variabel
Hasil kesimpulan
penyusunan
analisis
diperoleh
bahwa
Partisipasi
penyusunan anggaran berpengaruh
f. Uji Hipotesis 6 Hipotesis pengaruh
Partisipasi
sebagai
anggaran terhadap Kinerja manajerial
Kabupaten Karanganyar”, tidak terbukti kebenarannya.
dijelaskan
6
menguji
desentralisasi
(X2)
signifikan
terhadap
kinerja
manajerial. Sehingga hipotesis yang
terhadap Kinerja manajerial (Y)
berbunyi:
“Ada
dengan locus of control (X3)
signifikan
Partisipasi
sebagai variabel moderasi pada
anggaran terhadap kinerja manajerial
manajer Dinas Pekerjaan Umum
pada manajer Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Karanganyar. Hasil
Kabupaten Karanganyar”, terbukti
analisis
probability
kebenarannya.
value sebesar 0,340 > 0,05 maka
Hasil
diperoleh
pengaruh
yang
penyusunan
penelitian
dapat
Ho diterima berarti tidak ada
peneliti jelaskan bahwa partisipasi
pengaruh
penyusunan
anggaran
meningkatkan
kinerja
desentralisasi
yang (X2)
signifikan terhadap
kinerja manajerial (Y) dengan Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
karena
partisipasi
dapat manajerial,
penyusunan 318
anggaran memungkinkan bawahan
partisipasi
mengkomunikasikan
signifikan pada kinerja manajerial.
apa
yang
mereka butuhkan kepada atasannya. Dalam
penyusunan
anggaran
2. Pengaruh
bawahan
memberikan dapat
untuk
informasi
memberikan
saling disamping
berpengaruh
Desentralisasi
terhadap
Kinerja manajerial
diperlukan komunikasi antara atasan dan
anggaran
Hasil kesimpulan
analisis bahwa
berpengaruh
diperoleh
desentralisasi
signifikan
terhadap
kesempatan
kinerja manajerial. Sehingga hipotesis
memasukkan informasi lokal karena
yang berbunyi: “Ada pengaruh yang
bawahan lebih mengetahui kondisi
signifikan
langsung pada bagiannya.
kinerja
Partisipasi
desentralisasi
manajerial
terhadap
pada
manajer
dalam
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
akan
Karanganyar”, terbukti kebenarannya.
memungkinkan bagi para manajer
Hal tersebut dapat peneliti
penyusunan
anggaran
(sebagai bawahan) untuk melakukan
jelaskan
negosiasi
pengambilan
dengan
mengenai
atasan
mereka
kemungkinan
target
bahwa
implikasi
desentralisasi
keputusan pada
memiliki
kinerja
yang
anggaran yang dapat dicapai. Dengan
jangkauannya luas bagi organisasi
partisipasi akan terjadi mekanisme
secara
pertukaran
pengambilan
informasi,
pertukaran
keseluruhan.
Desentralisasi
keputusan
informasi membuat masing-masing
dilakukan
manajer akan memperoleh informasi
bertujuan untuk meningkatkan kinerja
tentang pekerjaannya. Informasi ini
mereka dengan mendorong mereka
memungkinkan
untuk mengembangkan kemampuan
pemahaman
yang
oleh
khas
mereka lakukan, dengan demikian
kondisi lokal yang tidak menentu.
diharapkan kinerja akan meningkat.
Struktur organisasi memiliki peran
penelitian
ini
menangani
manajer
lebih baik tentang tugas yang akan
Hasil
untuk
para
yang
kondisi-
yang penting dalam mempengaruhi
konsisten dengan penelitian yang
kinerja
dilakukan oleh I Ketut Suryanawa
maupun tingkat sub-unit. Pengaruh
(2008), Hehanusa (2010), Nanda
itu
Hapsari (2010) dan Diana Fibrianti
desentralisasi, penetapan kebijakan
(2011)
yang dilakukan oleh manajer yang
yang
menyatakan
bahwa
pada
terjadi
tingkat
karena
organisasi
dengan
lebih memahami kondisi unit yang Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
319
dipimpinnya
sehingga
kualitas
informasi yang lebih baik dalam
kebijakan diharapkan menjadi lebih
setiap
baik. Sedangkan Miah dan Mia dalam
termasuk dalam mengambil langkah-
Diana Fibrianti (2011) menyatakan
langkah
bahwa desentralisasi memungkinkan
penyusunan anggaran. Dalam konteks
para
efektif
yang lebih besar, locus of control
menangani peristiwa, bertindak tanpa
memegang peranan yang penting
menunggu dan meningkatkan kualitas
dalam menentukan tanggung jawab
keputusan yang mendorong kinerja
seseorang.
lebih baik.
ataupun
manajer
secara
Hasil
penelitian
ini
pengambilan
strategis
keputusan,
selama
Melibatkan karyawan
penyusunan
proses
manajer
dalam
anggaran
proses berarti
konsisten dengan penelitian yang
memberi mereka tanggung jawab
dilakukan oleh Diana Fibrianti (2011)
yang lebih besar untuk mencapai
yang
target
menyatakan
bahwa
yang
ditetapkan
dalam
desentralisasi berpengaruh signifikan
anggaran. Namun, mereka dengan
pada kinerja manajerial.
locus of control external yang lebih
3. Pengaruh Locus of control terhadap Kinerja manajerial Hasil
besar
akan
menganggap
proses
tersebut sebagai sebuah formalitas
analisis
diperoleh
belaka yang berujung pada rasa
kesimpulan bahwa locus of control
tanggung jawab rendah. Hal ini akan
berpengaruh
terhadap
terassa berbeda bagi mereka dengan
kinerja manajerial. Sehingga hipotesis
locus of control internal yang lebih
yang berbunyi: “Ada pengaruh yang
besar. Mereka akan merasa bahwa
signifikan locus of control terhadap
mencapai target yang telah mereka
kinerja
tetapkan
adalah
suatu
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
karena
pada
akhirnya
Karanganyar”, terbukti kebenarannya.
menentukan hasil yang akan mereka
Hal tersebut dapat peneliti
capai di masa yang akan datang. Rasa
jelaskan bahwa pegawai dengan locus
tanggung jawab yang tinggi yang
of control yang lebih besar akan
dihasilkan dari locus of control
menunjukkan pemahaman yang lebih
internal yang tinggi merupakan kunci
baik terhadap situasi yang dihadapi
berhasilan dari partisipasi anggaran
oleh perusahaan. Selain itu, mereka
yang
akan
kinerja.
signifikan
manajerial
senantiasa
pada
manajer
memanfaatkan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
berujung
pada
keharusan akan
peingkatan
320
Hasil penelitian ini konsisten
anggaran berarti menyusun anggaran
dengan penelitian yang dilakukan
dengan
oleh Nanda Hapsari (2010) yang
informasi yang paling relevan. Proses
menyatakan bahwa locus of control
ini
berpengaruh signifikan pada kinerja
dengan tingkat capaian yang lebih
manajerial.
realistis yang dapat dicapai oleh para
4. Pengaruh
Partisipasi
penyusunan
menggunakan
akan
sumber
menghasilkan
manajer/karyawan.
anggaran
Hal
ini
akan
anggaran, Desentralisasi, Dan Locus
memudahkan mereka untuk mencapai
of control Secara Simultan Terhadap
hal-hal
Kinerja manajerial
anggaran yang berarti peningkatan
Hasil
analisis
diperoleh
yang
variabel
bebas
Partisipasi
penyusunan
yaitu
anggaran,
dalam
kinerja.
kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan
ditargetkan
Selain desentralsiasi pelimpahan
itu
adaya
dalam
bentuk
wewenang
atau
desentralisasi dan locus of control
tanggungjawab dalam pelaksanaan
secara simultan terhadap variabel
tugas dapat mengakibatkan manajer
terikat yaitu kinerja manajerial pada
yang
manajer
berpartisipasi
Dinas
Pekerjaan
Umum
berada
dibawahnya dalam
akan
pengambilan
Kabupaten Karanganyar. Sehingga
keputusan disamping akan terjadi
hipotesis
“Ada
pemberdayaan sumbur daya manusia,
pengaruh yang signifikan Partisipasi
sehingga akan meningkatkan motivasi
penyusunan anggaran, desentralisasi,
manajer
dan locus of control secara simultan
kegiatannya
terhadap kinerja manajerial manajer
secara
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
pengaruh
positif
Karanganyar”, terbukti kebenarannya.
peningkatan
kinerjanya.
yang
berbunyi:
Hal tersebut dapat peneliti
dalam
melaksanakan
yang
pada
akhirnya
signifikan
akan
memiliki terhadap Selain
partisipasi penyusunan anggaran dan
jelaskan
bahwa
karyawan/manajer
desentralisasi, faktor locus of control
dalam
suatu
divisi/bagian/unit
juga berdampak terhadap peningkatan
organisasi merupakan orang yang
kinerja
memiliki
paling
Karyawan/manajer yang merasakan
memadai mengenai divisi/bagian/unit
kontrol internal merasa bahwa secara
di mana mereka bekerja. Melibatkan
personal mereka dapat memengaruhi
mereka dalam proses penyusunan
hasil melalui kemampuan, keahlian,
informasi
yang
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
manajerial.
321
ataupun atas usaha mereka sendiri.
penyusunan anggaran mengizinkan
Karyawan
manajer mempengaruhi penyusunan
yang
menilai
kontrol
eksternal merasa bahwa hasil yang
tujuan
mereka capai itu di luar kontrol
menciptakan internal locus of control.
mereka sendiri, mereka merasa bahwa
Hasil penelitian ini tidak konsisten
kekuatan-kekuatan eksternal seperti
dengan penelitian Nanda Hapsari
keberuntungan atau tingkat kesulitan
(2010) yang menyatakan bahwa locus
terhadap tugas yang dijalankan, itu
of
lebih menentukan hasil kerja mereka.
partisipasi
5. Pengaruh
partisipasi
penyusunan
anggaran terhadap kinerja manajerial
kinerja,
control
dan
itulah
yang
memoderasi
pengaruh
penyusunan
anggaran
terhadap kinerja manajerial. 6. Pengaruh
desentralisasi
terhadap
dengan locus of control sebagai
kinerja manajerial dengan locus of
variabel moderasi
control sebagai variabel moderasi
Hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa
locus
of
control
tidak
Hasil
analisis
diperoleh
kesimpulan bahwa locus of control
memoderasi
pengaruh
partisipasi
penyusunan
anggaran
terhadap
desentralisasi
manajerial. Sehingga hipotesis yang
kinerja
manajerial.
Sehingga
hipotesis:
“Partisipasi
penyusunan
anggaran
berpengaruh
signifikan
tidak
memoderasi
pengaruh
terhadap
kinerja
“Desentralisasi
berbunyi: berpengaruh
signifikan
terhadap
terhadap kinerja manajerial dengan
kinerja manajerial dengan locus of
locus of control sebagai variabel
control sebagai variabel moderasi”,
tidak
moderasi”,
terbukti
kebenarannya.
tidak
terbukti
Berdasarkan
Berdasarkan
hal
tersebut
dapat
tersebut
peneliti jelaskan bahwa desentralisasi
dapat peneliti jelaskan bahwa locus of
merupakan pendelegasian wewenang
control diidentifikasi sebagai faktor
dan tanggung jawab kepada para
penguat
antara
kepala. Tingkat pendelegasian itu
penyusunan
menunjukkan sampai seberapa jauh
partisipasi
dalam
hal
kebenarannya.
hubungan
dalam
anggaran dengan kinerja manajerial.
top
Partisipasi
manajemen
anggaran
dalam
penyusunan
dihubungkan
dengan
manajemen
membuat
level
mengijinkan bawah
kebijakan
untuk secara
sumber control karena pada saat
independen. Semakin tinggi tingkat
muncul,
desentralisasi
partisipasi
dalam
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
semakin
tinggi 322
wewenang
kepala
di
dalam
simultan maupun parsial. Perlu dilakukan
mengambil keputusan secara otonom.
penelitian
Pada
terdesentralisasi,
menambahkan pula variabel-variabel lain
mendelegasikan
yang
struktur
manajer
puncak
dapat
lebih
lanjut
mempengaruhi
dengan
kinerja
wewenang dan tanggung jawabnya
manajerial pada Dinas Pekerjaan Umum
kepada manajer di bawahnya dalam
Kabupaten
pembuatan keputusan.
penelitian dapat lebih baik, misalnya
Karanganyar
agar
hasil
komitmen organisasi, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan lain sebagainya.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ada pengaruh yang positif dan signifikan partisipasi penyusunan anggaran, desentralisasi dan locus of control secara parsial maupun secara simultann terhadap variabel terikat yaitu kinerja manajerial. Variabel locus of control
tidak
memoderasi
pengaruh
partisipasi penyusunan anggaran dan desentralisasi terhadap variabel terikat yaitu kinerja manajerial. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Hendaknya
Pekerjaan
Umum
Karanganyar
tetap
Dinas
Kabupaten memperhatikan
partisipasi anggaran, desentralisasi dan locus of control yang sudah baik, karena dari hasil penelitian terbukti bahwa partisipasi anggaran, desentralisasi dan locus of control berpengaruh signifikan
DAFTAR PUSTAKA Arfan Ikhsan dan La Ane, 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makasar, 26-28 Juli Christina Ellen, 2001. Anggaran Perusahaan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka. Diana Fibrianti. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Desentralisasi, Komitmen Organisasi, Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 1 Nomor 1, Januari 2013. Govindarajan. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen, alih bahasa F. X. Kurniawan Tjakrawala, Edisi Pertama, 2002, Salemba Empat, Jakarta. Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. (Diterjemahkan oleh: Benyamin Molan). Buku II, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
terhadap kinerja manajerial, baik secara Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
323
Haris Syamsudin, 2007. Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Jakarta: LIPI Pres.
Noerdiawan Dedi. 2007. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.
Hehanusa. 2003. Partisipasi Manajer Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajerial. Jurnal Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Nur Sabrina Arifah. 2009. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah : Budaya Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variable Moderating. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
I Ketut Suryanawa. 2008. Pengaruh Partisipasi Anggaran Pada Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderasi”. Jurnal Penelitian. Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Mardiana Septi. 2010. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Dengan Motivasi Sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Nanda Hapsari. 2010. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi dan Locus of Control Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Nitya
Widaharta. 2003. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Kultur Organisasi dan Locus of Control Sebagai Moderating. (Studi Kasus pada Pertanima Unit Pengolahan VI Balongan). Tesis. Program Studi Magister Akuntansi. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Purwanto, 2009. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Dengan Distributif, Keadilan Prosedural, dan Goal Commitment Sebagai Variabel Moderating. Skripsi Akuntansi, Universitas Diponegoro. Semarang Sumarno. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial: Studi Empiris Pada Kantor Cabang Perbankan Indonesia Di Jakarta. Symposium Nasional Akuntansi VII. Solo, 15-16 September 2005. Supomo dan Indriantoro. 1998. Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasi terhadap Keefektifan Anggaran Partisipatif dalam Peningkatan Kinerja Manajerial: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”. Kelola, Vol.VII, No. 18, hlm. 61-84.
324