ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA KONSTRUKSI STUDI KASUS PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE Nia Restiana (20208880) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2012 ABSTRAKSI Sistem Informasi Akuntansi perusahaan konstruksi harus memenuhi ekspektasi untuk dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang memadai. Karena Laporan keuangan yang memamadai akan membantu pihak manajemen dalam menetukkan tindakan-tindakan strategis yang tepat untuk diambil manajemen dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaaan. Pada PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE sistem informasi akuntansi yang diterapkan masih secara manual belum menganut akuntansi modern, didalamnya masih terdapat pelanggaran pelanggaran dalam struktur organisasi, sehingga membuat lemahnya pengendalian internal dalam perusahaan. Ada beberapa proses yang bergantung pada accounting, sehingga ada tugas tugas yang seharusnya dilakukan oleh bagian lain dilakukan oleh accounting, dikarenakan minimnya jumlah karyawan di dalam perusahaan,sehingga ada bagian bagian yang diperlukan didalam perusahaan tidak ada. Penulis menyarankan perusahaan untuk menambah beberapa bagian dalam perusahaan seperti bagian anggaran dan beberapa bagian lain yang dapat menunjang keefektivan kinerja perusahaan, Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Konstruksi
ABSTRACT Accountancy Information System of construction company have to fulfill the expectation to produce well financial report. Because well financial report will help the management people to decide strategic actions to be taken by the management in effort of reaching vision and mission of the company. In PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE the accountancy information system which is used still manual. It has not reflected modern accountancy, there is still violation in structure organization, so making the internal control weak. There are several processes that depended on accounting, so there are duties that should be done by other division but done by the accounting people, it is caused by the minimum employees in the company, so there are divisions that not provided in the company. Writer suggests company to improve some divisions in the company such as financial division and other division that can support the effectiveness of company’s performance. Keywords: Accounting Information Systems, Construction
PENDAHULUAN Perusahaan konstruksi merupakan sebuah perusahaan jasa. Perusahaan konstruksi merupakan suatu perusahaan yang tentunya memiliki tujuan baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek pada umumnya adalah untuk mendapat laba, sedangkan tujuan jangka panjang adalah untuk memelihara kelangsungan hidup perusahaan, mampu berkembang untuk tahun kedepannya dan mampu bertahan dalam dunia persaingan yang paling ketat. Sistem Informasi Akuntansi perusahaan konstruksi harus memenuhi ekspektasi untuk dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang memadai. Karena Laporan keuangan yang memamadai akan membantu pihak manajemen dalam menetukkan tindakan-tindakan strategis yang tepat untuk diambil manajemen dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaaan. PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE adalah satu dari ratusan perusahaan jasa konstruksi yang ada di indonesia yang akan penulis jadikan pokok bahasan, dari hasil wawancara yang penulis lakukan ditemukan proses manual dalam sistem informasi akuntansi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan yang melemahkan pengendalian internal dalam perusahaan. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi siklus Pendapatan, siklus Pengeluaran dan Siklus Konversi yang diterapkan oleh PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Menurut Dasaratha V. Rama dan Freedrick L. Jones (2008) definisi sistem informasi akuntansi adalah “suatu sub sistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengola han rutin atas transaksi akuntansi.”
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut samiaji (:11) SIA adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat keputusan. Definisi SIA menurut romney dan steinhard (2004:3) menyatakan bahwa “SIA adlah suatu rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen yaitu orag-orang, prosedur-prosedur, data, software dan infrastruktur teknologi yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2001:319.29) Pengertian sistem informasi adalah “Sistem Informasi Akuntani mencangkup metode dan catatan yang digunakan untuk: a. Mengidentifikasikan dan mencatat semua transaksi yang sah, b. Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi secara cukup rinci untuk memungkinkan penggolongan semesti nya transaksi untuk pelaporan keuangan, c. Mengukur nilai transaksi dengan cara sedemikian rupa, sehingga memung kinkan pencatatan nilai semestinya dalam laporan keuangan, d. Menentukan periode waktu terjadinya transaksi untuk memungkinkan pencatatan transaksi dalam periode akuntansi semestinya, e. Menyajikan transaksi semestinya dan pengungkapan yang berkaitan dalam laporan keuangan.” DFD (Data Flow Diagram) Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupa kan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga
dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. ERD (Entity Relationship Diagram) Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER ini semesta data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity Relationship) Diagram Entity-Relationship me lengkapi penggambaran grafik dari struktur logika . Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek data seperti bagaimana entity-entity, atributatribut dan relationship-relationship disaji kan. Sebelum membuat Diagram E-R , tentunya kita harus memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah merupakan suatu entity, atribut atau relationship.
aktivitas-aktivitas bisnis, dimana mana jemen ingin mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan atau penga wasan. Sebagai contoh, aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas tersebut. Sedangkan agents adalah orang dan organisai yang berpartisi pasi dalam aktivitas dan kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan, pengawasan, dan peng evaluasian. Contoh agents adalah pegawai, pelanggan, dan pemasok. METODE PENELITIAN Alat analisis yang penulis gunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah Analisis Deskriptif yaitu Analisis yang dilakukan karena penulis menggumpulkan data, menggumpulkan data, menginter pretasikan data lalu menganalisisnya. Metode yang digunakan merupakan Aktivitas siklus pelaporan keuangan perusahaan. Yaitu : SA DFD ERD Model REA PEMBAHASAN
Model REA (Resources, Events, Agents) Model REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA ditentukan : entitiy apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana susunan relationship antara entitiy dalam database SIA. Tipe entitiy dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu : Resources, Event, dan Agents. Resources didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah. Events menunjukkan
Analisis Sistem 1. Siklus Pendapatan PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE mempunyai dua macam jenis pendapatan sebagai perusahaan konstruksi, antara lain pendapatan dari proyek konstruksi dan pendapatan dari bunga bank. Akan tetapi, karena dalam hal ini perusahaan tidak menganut salah satu prinsip akuntansi modern maka pengakuan atas pendapatan itu sendiri hanya dibukukan dalam suatu jurnal penerimaan.
2. Siklus Pengeluaran PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE Dalam aktivitas bisnisnya PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE mengakui adanya klasifikasi pengeluaran yang dapat dikelompokan dalam diklus pengeluaran perusahaan yaitu biaya fixed overhead antara lain, biaya umum dan administrasi (home office overhead), biaya jaminan,dan biaya biaya pengeluaran kantor (contoh: telpon, listrik, pajak, perijinan, dan lain-lain). Biaya yang berhubungan untuk mendukung proyek yang sedang berlangsung (contoh : pembayaran kas kecil, pembayaran hutang dagang), biaya yang berhubungan dengan operasi dan menejemen perusahaan (contoh : biaya gaji pegawai kantor). Biaya-biaya tersebut dikelompokan kedalam siklus pengeluaran karena
pengeluaran tersebut bukanlah termasuk komponen-komponen biaya proyek. 3. Siklus Konversi PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE Pada pelaksanaannya, perusahaan mengklasifikasikan biaya-biaya yang dapat dimasukan ke dalam siklus konversi antara lain biaya langsung yang terdiri dari biaya material, biaya upah tenaga kerja, biaya peralatan, biaya subkontraktor dan biaya tidak langsung yang terdiri dari biaya yang diperuntukan untuk pengawasan dan pengontrolan proyek dilapangan, contoh gaji pelaksana, logistik, dan ,menejer lapangan.
Analisa Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Pada PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE. NO Analisa Hasil Analisa 1. Analisa sistem Sistem pemrosesan transaksi yang digunakan oleh pemrosesan PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE dalam menangani Transaksi berbagai macam transaksi saat ini masih sangat sederhana dan belum menerapkan salah satu dari jenis akuntansi yang ada saat ini, baik itu akuntansi cash basis maupun akuntansi akrual basis. Dampak : Pencatatan transaksi yang terjadi di perusahaan saat ini tidak membentuk suatu perkiraan yang berimbang antara tiap-tiap nomor rekening yang ada diperusahaan. Information and communication yang ada didalam perusahaan tidak dapat menggambarkan keseluruhan transaksi yang terjadi pada satu laporan jurnal transaksi. 2. Analisa Sistem Sistem pelaporan buku besar/keuangan perusahaan Pelaporan Buku hanya memberikan informasi keuangan yang Besar/Keuangan sederhana Dampak : Sistem pelaporan buku besar perusahaan tidak mampu memberikan informasi yang akurat tentang informasi keuangan perusahaan secara menyeluruh khususnya mengenai jumlah asset perusahaan yang berupa tanah, bangunan, peralatan, beserta penyusutannya tidak dapat diketahui nilainya secara pasti.
Analisa Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi pada PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE (lanjutan) NO 3
Analisa Analisa Siklus Pendapatan
4
Analisa Siklus Pengeluaran
5
Analisa Siklus Konversi
Hasil Analisa Siklus pendapatan perusahaan menggunakan metode pengakuan pendapatan presentasi selesai, yaitu pendapatan diakui sesuai dengan progress pekerjaan yang dikerjakan. Hasil analisa terhadap siklus pengeluaran perusahaan adalah pengklasifikasian pengeluaran yang ada di perusahaan saat ini telah sesuai dengan teori yang ada pada bab dua, Hasil analisa terhadap siklus koversi perusahaan adalah pengklasifikasian konversi yang ada di perusahaan saat ini telah sesuai dengan teori yang ada pada bab dua
Analisa COSO terhadap prosedur transaksi penagihan termin proyek kepada owner NO
Aktivitas Kontrol
Poin yang perlu diperhatikan
1
Control Environment
Bagian piutang yang memulai proses penagihan termin
2
Control Activity
Bagian yang mengotorisasi penagihan perlu dilakukan Control Activity dengan bagian penerimaan kas dan bagian yang mencatat jurnal penerimaan
3
Monitoring
Perlu dilakukan supervisi terhadap bagian penerimaan kas/ dokumen dan bagian yang mencatat jurnal penerimaan.
Hasil analisa kontrol internal terhadap prosedur transaksi Proses penagihan termin dimulai dari supervisi lapangan ke bagian accounting, karena dalam struktur organisasi perusahaan tidak terdapat bagian piutang Dampak: Hal ini mengakibatkan kurang efisiennya proses penagihan termin, karena melibatkan accounting yang seharusnya dilakukan oleh bagian piutang. Penagihan, bagian penerimaan kas, dan bagian yang mencatat jurnal penerimaan semua tugas tersebut dilakukan oleh accounting Dampak : Terdpat celah untuk melakukan kecurangan oleh accounting untuk membuat suatu laporan palsu mengenai pendapatan perusahaan. Tidak terdapat supervisi terhadap bagian penerimaan dokumen dan bagian mencatat jurnal penerimaan yang dilakukan oleh accounting Dampak : Terdapat celah untuk melakukan kecurangan oleh accounting dalam membuat suatu laporan palsu terhadap pendapatan perusahaan.
Analisa Kontrol Internal terhadap Prosedur Transaksi Penagihan Termin Proyek kepada Owner (lanjutan) 4 Information dan Informasi Information communication and communication yang dibutuhkan untuk mendukung transaksi ini, antara lain: Terdapat buku besar pembantu Buku besar pembantu piutang piutang Dampak: Adanya kontrol atas piutang yang dimiliki perusahaan. Ada berupa kwitansi, namun Bukti penerimaan kas bukti transfer tidak diberikan kepada perusahaan dari owner. Dampak: Tidak adanya bukti penyerahan uang yg dilakukan owner sehingga bisa berpotensi adanya kecurangan dari pihak owner maupun accounting Terdapat catatan mengenai Jurnal penerimaan kas jurnal penerimaan kas yang dibuat oleh accounting. 5 Risk Assessment Perlunya pencegahan Akses terhadap catatan terhadap akses akuntansi oleh staff perusahaan Information and diatas belum dicegah karena communication diatas akses kesemua catatan tersebut hanya melalui bagian accounting.
Analisa Kontrol internal terhadap prosedur transaksi pembayaran Upah Borong Kerja Mandor NO
Aktivitas Kontrol
Poin yang perlu diperhatikan Perlunya bagian anggaran mengotorisasi pembayaran
1
Control Environment
2
Control Activity
Bagian yang menghitung opname perlu dipisahkan dari bagian yang memeriksa dan bagian yang mengotorisasi pembayaran.
3
Monitoring
Perlu dilakukan supervisi terhadap pelaksana proyek sebagai penghitung opname proyek
4
Information and communication
Informasi Catatan akuntansi yang dibutuhkan untuk mendukung transaksi ini, antara lain: Formulir opname pekerjaan mingguan Formulir kumulatif hasil pekerjaan mingguan
Buku pengeluaran uang Buku besar pembantu upah borong kerja
Hasil analisa kontrol internal terhadap prosedur transaksi Tidak ada, Dampak: Kurangnya kontrol pada pembayaran upah borong kerja mandor. Bagian yang menghitung opname adalah koordinator lapangan tidak dipisahkan dari yang memeriksa, sedangkan yang mengotorisasi dilakukan oleh pelaksana dan koordinator lapangan itu sendiri Dampak : Koordinator lapangan melakukan tugas yang seharusnya dilakukan pelaksana, sehingga pekerjaan pelaksana kurang maksimal. Tidak terdapat supervisi terhadap hasil perhitungan opname pelaksana karena yang membuat opname adalah koordinator lapangan yang disetujui oleh pelaksana. Dampak: Adanya kekeliruan tugas dari koordinator lapangan dengan pelaksana lapangan
Ada
Tidak ada Dampak: Hasil prestasi kumulatif pekerjaan mingguan tidak terdokumentasi dengan baik Ada dalam bentuk bukti transfer Tidak ada, dimasukan kedalam buku besar pengeluaran proyek. Dampak: Detail informasi keuangan yang dihasilkan terbatas.
Analisa Kontrol internal terhadap prosedur transaksi pembayaran Upah Borong Kerja Mandor (lanjutan) 5
Risk Assessment
Perlunya pencegahan terhadap akses ke bukti pengeluaran uang dan buku besar umum karena seseorang dengan akses membuat bukti pengeluaran uang dan mencatat buku besar umum mempunyai peluang untuk berbuat kecurangan dengan mengadakan penyesuaian terhadap saldo buku besar.
Resiko akses ke budgeting perhitungan telah dikurangi dengan adanya otorisasi oleh direktur utama atas pencatatan pengeluaran uang dan pencatatan buku besar umum.
Analisa Kontrol Internal terhadap Prosedur Transaksi Pembayaran Hutang Dagang NO
Aktivitas Kontrol
1
Control Environment
2
Control Activity
3
Monitoring
4
Information and communication
Poin yang perlu diperhatikan Perlunya bagian accounting mengotorisasi pembayaran Bagian yang mengeluarkan uang perlu dipisahkan dengan bagian accounting Perlu dilakukan monitoring terhadap pembayaran yang dilakukan oleh bidang keuangan Catatan akuntansi yang dibutuhkan untuk mendukung transaksi ini, antara lain: Buku besar hutang Buku besar pembantu untuk rekening kas
Buku pengeluaran uang Buku besar pembantu upah borong kerja
Hasil analisa kontrol internal terhadap prosedur transaksi Ada Ada bagian Financiall/kasir/ ADM yang terpisah dengan bagian accounting. Ada, Tugas ini dilakukan oleh bagian accounting
Ada Tidak ada Dampak: Hasil prestasi kumulatif pekerjaan mingguan tidak terdokumentasi dengan baik Ada dalam bentuk bukti transfer Tidak ada, dimasukan kedalam buku besar pengeluaran proyek. Dampak: Detail informasi keuangan yang dihasilkan terbatas.
Analisa Kontrol Internal terhadap Prosedur Transaksi Pembayaran Hutang Dagang (lanjutan) 5
Risk Assessment
Perlunya pencegahan terhadap akses ke bukti pengeluaran uang dan buku besar umum karena seseorang dengan akses membuat bukti pengeluaran uang dan mencatat buku besar umum mempunyai peluang untuk berbuat kecurangan dengan mengadakan penyesuaian terhadap saldo buku besar.
Resiko akses ke budgeting perhitungan telah dikurangi dengan adanya otorisasi oleh direktur utama atas pencatatan pengeluaran uang dan pencatatan buku besar umum.
Analisa Kontrol Internal Terhadap Prosedur Transaksi Pembayaran Gaji Karyawan. NO
Aktivitas Kontrol
1
Control Environment
2
Control Activity
3
Monitoring
4
Information and communication
Poin yang perlu diperhatikan Perlunya bagian anggaran mengotorisasi pembayaran
Perlu ada pemisahan antara bagian yang mentransfer gaji karyawan dengan bagian accounting Perlu dilakukan supervisi terhadap pembayaran yang dilakukan oleh bidang keuangan Innformasi yang dibutuhkan untuk mendukung transaksi ini, antara lain:; Kartu Jam Kerja Bukti Pengeluaran Uang Buku besar pembantu pembayaran gaji karyawan
Hasil analisa kontrol internal terhadap prosedur transaksi Tidak ada Dampak: Tidak ada kontrol atas pembayaran gaji kepada karyawan. Bagian yang mentransfer gaji karyawan adalah kasir/ADM yang terpisah dari bagian accounting Ada, dilakukan accounting
oleh
bagian
Ada Ada dalam bentuk tanda bukti transfer . Tidak Ada Dampak: Informasi tentang penggajian karyawan sangat terbatas
Analisa Kontrol Internal Karyawan.(lanjutan) 5
Risk Assessment
Terhadap
Prosedur
Perlunya pencegahan terhadap akses ke bukti pengeluaran uang dan buku besar umum karena seseorang dengan akses membuat bukti pengeluaran uang dan mencatat buku besar umum mempunyai peluang untuk berbuat kecurangan dengan mengadakan penyesuaian terhadap saldo buku besar.
Transaksi
Pembayaran
Gaji
Resiko akses ke budgeting perhitungan telah dikurangi dengan adanya otorisasi oleh direktur utama atas pencatatan pengeluaran uang dan pencatatan buku besar umum.
Analisa Kontrol Internal terhadap Prosedur Transaksi Pembelian Material Secara Kredit Poin yang perlu Hasil analisa kontrol internal NO Aktivitas Kontrol diperhatikan terhadap prosedur transaksi 1 Control Environment Perlunya bagian Anggaran ini dilakukan oleh mengotorisasi proses Kredit Tugas accounting karena tidak ada bagian anggaran di perusahaan Dampak: hal ini mengkibatkan tidak efektifnya tugas accounting 2
Control Activity
3
Monitoring
4
Information and communication
5
Risk Assessment
Perlunya Control Activity antara bagian yang melakukan permintaan, mengotorisasi dan memproses pembelian. Perlu dilakukan supervisi terhadap koordinator lapangan dalam membuat permintaan pembelian Information yang dibutuhkan untuk mendukung transaksi ini, antara lain: Buku besar hutang Surat tanda pembelian Perlunya pencegahan terhadap akses ke surat tanda pembelian dan mengotorisasi pembelian karena seseorang dengan akses membuat surat tanda pembelian dan mengotorisasi pembelian mempunyai peluang kecurangan.
Sudah dipisahkan, pemrosesan pembelian dilakukan oleh purchasing, otorisasi dilakukan oleh accounting, dan permintaan dilakukan oleh supervisi lapangan. Tidak ada Dampak: Kurang terkontrolnya pembelian bahan material untuk proyek
Ada Ada Ada pencegahan akses ke surat tanda pembelian karena diotorisasi oleh bagian accounting, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadinya pembelian yang tak terotorisasi.
Hall,
SARAN
2.
Pemilik perusahaan merubah cara pengelolaan perusahaan seperti : Menambah jumlah staff yang ada di perusahaan Melakukan pemisahaan tugas antara bagian-bagian Meningkatkan disiplin, kualitas dan pemilihan sumberdaya manusia untuk dapat mengoprasikan sistem informasi akuntansi yang baik.
Accounting
System,
Beberapa saran yang dapat disampaikan kepada PT.PORTOFOLIO ARTOSCALE adalah 1.
2009.
buku
terstruktur
Layanan Udara
Perusahaan
Jasaboga Studi
Pesawat
Kasus
dan
bisnis,
praktek
ANDI
,
Yogyakarta. Donald
E.,
Intermediate
pada
teori
aplikasi
A.A. K. Oka Sudana, 2007, Rancang
Akuntansi
:
Sistem Informasi : pendekatan
J.,Warfield,
Informasi
Jakarta
Jogiyanto H.M., 2005, Analisis & Desain
DAFTAR PUSTAKA
Sistem
I,
SALEMBA EMPAT
Kieso,
Bangun
Information
Weygandt, Terry
D.,
Jerry 2005,
Accounting,
Eleventh Edition, John Wiley & Sons , New Jersey. Kumaladewi Nia, Nur Aeni Hidayah dan
Di
Tri Rizki Amalia , 2011, Sistem
PT.JASAPURA ANGKASA BOGA,
Informasi Akuntansi Pengeluaran
Skripsi Sarjana FTi Universitas
Kas (Studi Kasus : BNI Syariah
Udayana, Bali.
Fatmawati
Christian Lianawati dan Dinna Meutia, 2011, Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Material
Pada
Perusahaan Kontraktor, Seminar Nasional
Aplikasi
Teknologi
Informasi 2011, Yogyakarta.
Seminar Teknologi Yogyakarta.
Jakarta
Selatan),
Nasional
Aplikasi
Informasi
2011,
Mariani Vini dan Hilda, 2010, Analisis dan
perancangan
sistem
Widhiyani Ni Luh Sari, 2007, Desain Sistem
Informasi
Akuntansi
Informasi Akuntansi Penjualan,
Persediaan Berbasis Komputer
Piutang
Kas
Pada Perusahaan Konstruksi,
Seminar
Buletin Studi Ekonomi Volume
pada
dan
Penerimaan
CV.DEKATAMA,
Nasional
Aplikasi
Teknologi
Informasi 2010, Yogyakarta.
Mulyadi,
2001,
Sistem
Akuntansi,
Salemba Empat, Jakarta. Prianthara, Ida Bagus Teddy, 2010. Sistem Akuntansi
Perusahaan
Jasa
Konstruksi,Yogyakarta : Graha Ilmu. Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart,
2006,
Information
Accounting
System
(Sistem
Informasi Akuntansi), Buku Satu, Edisi
Kesembilan,
Empat, Jakarta.
Salemba
12 Nomor 2