ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun Oleh: RADHITYA SOFIYANTO A 310 080 292
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ABSTRAK ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Radhitya Sofiyanto. A 310 080 292. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar; (2) mengungkapkan aspek religius novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dengan pendekatan sosiologi sastra; (3) mengungkapkan implikasi hasil penelitian sebagai bahan ajar sastra di SMA.Metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar adalah jenis kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus terpancang. Objek penelitian ini adalah aspek religius novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yang diterbitkan oleh Inandra Publisher. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Sumber data skunder dalam penelitian ini adalah berupa artikel dan data-data yang bersumber dari buku acuan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka dan catat. Validitas data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan metode dialektika.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Analisis struktur novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar menunjukkan kebulatan, keharmonisan, dan kesatuan yang padu. Hubungan ini dapat dilihat dari jalinan cerita yang merupakan perpaduan antara tema, alur, penokohan, dan latar. Tema dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan berhubungan dengan latar, yaitu perjuangan melawan kanker yang harus mencari pengobatan terbaik di seluruh kota. Tema juga berhubungan dengan tokoh, yaitu perjuangan melawan kanker membutuhkan dukungan dari orangorang yang ia sayang. Tema berhubungan dengan alur, yaitu perjuangan melawan kanker membuat bertahan kuat dan ikhlas menjalani cobaan yang berat. 2) Analisis aspek religius novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar menemukan dua aspek yaitu sikap ikhlas dan sikap pasrah. Hasil penelitian dapat diimplikasikan sebagai bahan ajar sastra di SMA, khususnya kelas XI.
Kata Kunci: aspek religius, sosiologi sastra, novel Surat Kecil untuk Tuhan.
ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Radhitya Sofiyanto Universitas Muhammadiyah Surakarta A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius. Jika dilacak jauh ke belakang, kehadiran unsur keagamaan dalam sastra serta keberadaan sastra itu sendiri, sebagaimana dikatakan oleh Mangunwijaya bahwa pada awal mulanya, segala sastra adalah religius (Nurgiyantoro, 2007:327). Seorang yang religius adalah seorang yang mencoba memahami dan menghayati hidup dan kehidupan ini lebih dari sekadar yang lahiriah saja. Di dalam kehidupannya, manusia tidak terlepas dari suatu masalah. Tidak jarang seseorang mengalami kekosongan jiwa, kekacauan pikiran dan bahkan stress karena tak mampu lagi mengatasi suatu masalah. Dalam hal ini, karya sastra dapat berperan sebagai katarsis/pencerahan, serta sebagai sarana pembelajaran sehingga dapat diambil hikmah dan pelajaran untuk kehidupan. Hal ini sesuai dengan pendapat Haji Saleh (dalam Semi, 1988:20) bahwa tugas sastra adalah sebagai alat penting bagi pemikirpemikir untuk menggerakkan pembaca kepada kenyataan dan untuk menolongnya mengambil suatu keputusan bila mengalami masalah. Melalui karya sastra, dalam hal ini novel khususnya, diharapkan mampu menyadarkan masyarakat kembali kejalan yang benar. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti ingin mengkaji novel yang berjudul Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Menurut
1
2
Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2007:9) bahwa novel merupakan cerita pendek yang berbentuk prosa. Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar merupakan sebuah novel spiritual pembangun iman. “Keke adalah sosok gadis remaja yang luar biasa dalam menghadapi cobaan, kisah hidupnya adalah inspirasi bagi siapapun” Andi F Noya, Host Kick Andy (Surat Kecil untuk Tuhan, 2011). “ Pribadi Keke yang kuat dan niat belajar dia yang tinggi adalah panutan dan tauladan yang harus dicontoh” Harris Nizam, Sutradara Film Surat Kecil untuk Tuhan (Surat Kecil untuk Tuhan, 2011). Berdasarkan isi cerita novel Surat Kecil untuk Tuhan, penelitian ini dilakukan dengan judul “Aspek Religius dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA”. 2. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar, bagaimanakah aspek religius novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dengan tinjauan sosiologi sastra, dan implikasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA. 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur novel Surat Kecil untuk Tuhan, aspek religius novel Surat Kecil untuk Tuhan dengan tinjauan sosiologi sastra dan implikasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA. 4. Landasan Teori a. Novel dan Unsur-unsurnya Nurgiyantoro (2010:4) menjelaskan bahwa novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia berisi model kehidupan
3
yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti tema, plot, tokoh (penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya tentu saja bersifat imajinatif. b. Pendekatan Strukturalisme Secara etimologis struktur berasal dari kata structural (bahasa latin), yang berarti bentuk atau bangunan. Strukturalisme adalah paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri dengan mekanisme antarhubungannya, hubungan unsur yang satu dengan yang lainnya dan hubungan antara unsur dengan totalitasnya. Strukturalisme sering digunakan oleh peneliti untuk menganalisis seluruh karya sastra yang menuntut agar kita harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Struktur yang membangun sebuah karya sastra sebagai unsur estetika dalam dunia karya sastra antara lain alur, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, tema, dan amanat (Ratna, 2009:19-24). c. Pendekatan Sosiologi Sastra Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Menurut Ratna (2003:1) bahwa sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan
(evolusi)
masyarakat,
ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional, dan empiris. Kedua ilmu itu memiliki objek yang sama, yaitu masyarakat. d. Pengertian Religius Pada awal mula, segala sastra adalah religius. Agama lebih menunjuk kepada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan atau kepada “Dunia Atas” dalam aspeknya yang resmi, yuridis, peraturan-peraturan dan hukum-hukumnya, serta keseluruhan organisasi tafsir Alkitab dan sebagainya yang melingkupi segi-segi kemasyarakatan. Religiusitas lebih melihat aspek yang “di dalam lubuk hati”, riak getaran hati nurani pribadi; sikap personal yang sedikit banyak misteri bagi orang lain, karena menepaskan intimitas jiwa, “du coeur” dalam arti Pascal,
4
yakni cita rasa yang mencakup totalitas (termasuk rasio dan rasa manusiawi) kedalaman si pribadi manusia. Pada dasarnya religiositas mengatasi, atau lebih dalam dari yang tampak, formal, resmi (Mangunwijaya, 1982:11-12). e. Pembelajaran Sastra di Sekolah Lazar (dalam Ali Imron, 2012) mengajukan beberapa alasan penggunaan karya sastra dalam pembelajaran bahasa asing/kedua. Lazar menyatakan bahwa karya sastra merupakan materi pembelajaran yang menimbulkan motivasi pembelajar. Hal ini didorong oleh karakter karya sastra itu sendiri yang menawarkan tema-tema yang kompleks dan segar kepada pembelajar. Sebuah novel atau cerita pendek yang bagus akan melibatkan pembelajar dalam tegangan plot yang dirangkai sedemikian rupa menarik minat. Motivasi ini dapat ditimbulkan karena adanya unsur seni yang menyertai teks-teks sastra tersebut. Motivasi yang dimiliki oleh pembelajar akan semakin mendorong mereka untuk bergiat dalam belajar bahasa.
B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam mengkaji novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar adalah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal, keadaan fenomena dan tidak terbatas pada pengumpulan data melainkan meliputi analisis dan interprestasi data tersebut (Sutopo, 2002:137). Menurut Sutopo (2002:112) dalam penelitian kualitatif perlu dipahami bahwa tingkatan penelitian hanya dibedakan dalam penelitian studi kasus terpancang (embedded case study research) dan studi kasus tidak terpancang (groounded research/penelitian penjelajahan). Studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam
5
mengenai potret kondisi dalam suatu konteks, tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. Objek dalam penelitian ini adalah aspek religius dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dengan data berupa kata, kalimat, dan wacana yang terdapat di dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka dan teknik catat. Teknik validitas data yang digunakan adalah teknik trianggulasi data. Teknik analisis data menggunakan teknik dialektika.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Struktur a. Tema Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar sebuah cerita, makna yang terkandung di dalamnya merupakan hasil kesimpulan dari keseluruhan cerita. Tema dalam cerita selalu berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, maut, religius, dan sebagainya. Adapun tema yang terkandung dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yaitu tentang ”seorang gadis pengidap penyakit kanker ganas berjuang hidup untuk mengejar cita-citanya yang tinggi”. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. “Pak Jody, inilah rabdomiosarkoma. Penyakit ini tergolong kanker ganas yang tidak memiliki tanda-tanda. Beda dengan penyakit kanker lainnya seperti kanker payudara, ataupun kanker stadium ringan. Kanker ini berkembang sangat cepat. Dalam waktu lima hari bisa dipastikan kanker itu mulai terlihat di bagian wajah Keke kalau segera tidak diantisipasi!!.” Jelas Prof. Lukman, dan ayah mulai menangis. “Tapi Prof, bagaimana bisa putri saya terserang kanker yang begitu menakutkan seperti ini ?” Tanya ayah
6
mengulang. “Pak Jody, saat ini bukan saatnya untuk mencari penyebab kanker ini. Tapi saat ini yang paling tepat adalah mengobati kanker ini agar tidak berkembang secara luas pada pasien. Jelas Prof. Lukman. (hlm. 41-42). b. Fakta Cerita Struktur faktual terdiri dari alur, penokohan, dan latar yang berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita. 1) Alur Plot atau alur merupakan unsur fiksi yang penting. Novel Surat Kecil untuk Tuhan menggunakan alur maju/progresif. Hal ini terlihat pada peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan berurutan secara runtut dari tahap awal (penyituasian, pemunculan konflik), tengah (Konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian). 2) Penokohan Penokohan merupakan salah satu unsur yang terpenting karena keberhasilan suatu karya sastra banyak ditentukan oleh penokohan. Tokoh dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah Keke, Andi, Ayah (pak Jody), pak Iyus, dan Prof. Mukhlis. Tokoh utama dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah Keke. 3) Latar (setting) Latar dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dikaji melalui tiga aspek, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah di kota Jakarta, Bandung, Banten, Villa Puncak, dan Singapura. Sedangkan latar waktu novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah sekitar tahun 2003 sampai tahun 2006, sejak Keke masuk SMP sampai ujian lulus SMP. Latar sosial novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah kehidupan keluarga yang tercukupi secara materi, kebudayaan Jawa Barat, dan dunia pendidikan.
7
2. Aspek Religius a. Sikap Ikhlas Sikap
ikhlas
berarti
memenuhi
perintah
Allah
tanpa
mempertimbangkan keuntungan pribadi atau balasan apa pun. Tujuan sikap ikhlas adalah berlomba-lomba dalam mengerjakan amal yang baik untuk mendapatkan keridaan Allah. Adapun ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas adalah sebagai berikut. 1) Patuh mengabdi kepada Allah. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas patuh mengabdi kepada Allah ditunjukkan oleh Keke, seperti dalam kutipan berikut. Aku hanya tersenyum kecil pada mereka lalu memeluk sahabat-sahabatku. Alasanku memilih Al-Kamal tempat aku menuntut ilmu karena aku ingin mendalami ajaran agama Islam lebih dalam dan aku ingin sekali lancar membaca Al-Qur’an. Karena Ayahku selalu mengingatkan kepadaku sebuah ayat yang beliau ambil dari sebuah Hadist yaitu: “Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya.”Di dalam pikiranku selalu teringat nasehat ayah dan aku ingin membuat orang tuaku bangga. Bukankah disebutkan dalam Hadist: “Tiada kebanggaan orang tua di akhirat kecuali anak yang bisa membaca Al-Qura’an.”Dan Alhammdulillah hanya dalam hitungan bulan aku dapat membaca Al-Qur’an (hlm. 10-11). 2) Berpaling kepada Allah tidak hanya di saat sulit, tetapi disetiap detik-detik kehidupan. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas bermunajat kepada Allah tidak hanya pada saat sulit tetapi dalam setiap detik kehidupan ditunjukkan oleh Keke, seperti dalam kutipan berikut. Ya, aku terkadang tidak pernah habis pikir mengapa keluarga kami tidak lengkap seperti keluarga lain. Ayah memang tidak pernah mencari ibu tiri untuk kami karena belum siap dan masih trauma dengan rumah tangganya yang gagal. Aku juga tau kadang dia merasa kesepian karena waktunya habis untuk diberikan pada kami, anakanaknya. Kebahagiaannya diberikan 100% untuk keluarga.
8
Sama halnya dengan aku yang mungkin pernah bangga dengan keluarga utuh yang dulu kumiliki. Tapi berkaca pada keluarga lain rasanya aku sedih. Awalnya aku selalu mengeluh pada Tuhan dengan keadaan keluarga kami. Tapi akhirnya aku berpikir aku salah besar terhadap pikiranku. Harusnya aku tidak boleh seperti itu, aku tidak boleh mengeluh, semua harus aku jalani dengan baik. Allah memang maha adil, dan ini yang membuat aku ingin memperdalam ajaran agama. Terkadang aku sering membuka Al-Qur’an, sambil mencari-cari makna dari hidupku dan pernah aku membaca salah satu ayat AlQur’an yang artinya....”Sesuatu yang menurutmu baik, belum tentu baik di mata Allah.” Dan dari situlah aku mengerti bahwa Allah mempunyai rencana lain untuk hidupku. Dan ini adalah sunatullah, karena aku juga manusia biasa. Termasuk kejadian yang akan menimpaku seiring perjalanan waktu nanti (hlm. 22-23). 3) Tidak pernah enggan dalam mengabdi dan beribadah kepada Allah. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas tidak pernah enggan dalam mengabdi dan beribadah kapada Allah dapat ditunjukkan oleh Keke, yang digambarkan oleh tokoh Keke, seperti dalam kutipan berikut. Belum lama aku merebahkan tubuhku, adzan Maghrib pun berkumandang. Langsung saja aku bangkit dari tempat tidurku dan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah aku merasa bersih, langsung saja kuambil mukena, dilanjutkan dengan sholat. Setelah selesai sholat, aku berdo’a kepada Allah agar jalan hidupku dimudahkan. Aku berdo’a pula semoga yang selama ini aku khawatirkan tidak terjadi. Semoga kanker itu tidak pernah kembali lagi padaku...(hlm. 117). Macam-macam sikap ikhlas, antara lain dengan cara tolong-menolong dan sedekah, sebagai berikut. (a) Tolong-menolong Sikap ikhlas tolong-menolong dilakukan oleh Keke, Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. Dan alhammdulillah hanya dalam hitungan bulan
aku
dapat membaca Al-Qur’an. Itu karena peran serta banyak orang, diantaranya guru agamaku. Aku bersyukur. Sebagai
9
seorang anak aku dapat menjalankan semuanya dengan penuh kebahagiaan. Terkadang aku berbagi bersama sahabat-sahabatku tentang apa yang aku bisa termasuk mengajarkan cara membaca Al-Qur’an kepada temantemanku yang belum bisa (hlm. 11). (b) Sedekah Sikap ikhlas sedekah dilakukan oleh Keke, Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. Ketika saur On The Road, Keke sempat saya tanya, ”kamu kan lagi kurang sehat, kok ikut? ”dengan tenang dia menjawab “Saya ingin lihat teman-teman yang memberikan santunan kepada orang-orang yang tidak mampu. Kalau nggak ikut, ntar saya nyesel!!” (hlm. 220). b. Sikap Pasrah Sikap pasrah berarti menggantungkan harapan, keinginan, cita-cita, bahkan mimpi hanya kepada Allah. Adapun ciri orang bersikap pasrah, sebagai berikut. 1) Percaya kepada Allah yang berarti menyukai Allah dan menerima bahwa segala ketentuan Allah adalah benar. 2) Mempercayakan segala perkaranya kepada Allah dan selalu merasa senang, tentram menjalani hidupnya di atas segalagalanya, serta tidak mempedulikan apa pun kecuali Allah. Sikap pasrah dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan ditunjukkan oleh tokoh Keke, Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. “Prof..Biarlah saya menjadi kelinci percobaan Tuhan dengan kanker ini. Semoga pelajaran yang terjadi dalam hidup Keke menjadi kunci untuk menyelamatkan banyak orang yang kelak mengalami hal yang sama seperti Keke. Dan Prof. bisa menyelamatkan lebih banyak orang..” ”Prof. janji Keke..Prof. akan berjuang mencari jalan untuk kanker yang Keke derita..” “Terimakasih Prof..terimakasih sudah berjuang untuk Keke selama ini.” Ayah menangis di sampingku. Aku tau bagaimana hancur dan kecewanya
10
Ayah. Senyumku menjadi senyum yang kuharapkan tidak membuat semua menjadi lebih buruk. Aku sadar, mengapa Tuhan memberikan ujian ini padaku. Ujian ini adalah sebuah pesan kepada dunia bahwa kelak ada orang-orang hebat yang bisa lepas dari hal yang sama seperti yang terjadi dalam hidupku. Aku tidak boleh merasa sedih dan takut, karena bila itu terjadi bagaimanakah dengan Ayah, teman-temanku, Andi?! Semua perjuangan dan doa mereka yang mencintaiku. Aku sungguh tidak bisa melukiskan keadaanku saat itu selain hanya tersenyum..walau itu hanya sebuah senyuman..senyuman kecil di antara rasa takut dan pasrah (hlm. 145). c. Implikasi sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA Materi pembelajaran sastra, khususnya apresiasi novel, tercantum dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar peserta didik pada jenjang pendidikan SMA kelas XI semester I dan II, seperti dalam tabel berikut ini. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
7. Memahami berbagai novel Indonesia atau novel terjemahan
7.2 Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dan terjemahan
15. Memahami buku biografi atau novel
15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh
Melalui pembelajaran sastra, siswa dapat menikmati, memanfaatkan, dan menghargai karya sastra. Dengan demikian, pembelajaran sastra mengenai aspek religius yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dapat diimplikasikan dalam pembelajaran sastra sesuai SKKD jenjang pendidikan SMA. Berdasarkan SKKD di atas, peneliti memaparkan analisis unsur struktural pada Kompetensi Dasar SMA kelas XI yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia atau terjemahan. Berdasarkan analisis unsur struktural dan aspek
11
religius dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dapat pula mengungkapkan hal-hal menarik yang dapat diteladani dari tokoh.
D. SIMPULAN Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Struktur yang membangun novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Berdasarkan seluruh analisis struktural, dapat disimpulkan unsur-unsur yang membangun novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar secara fungsional memiliki keterkaitan tema, alur, tokoh, dan latar novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dapat ditunjukkan sebagai berikut. 1) Tema dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar adalah perjuangan hidup seorang gadis remaja dalam melawan penyakit kanker ganas yang penuh dengan motivasi dan cita-cita tinggi. 2) Penokohan, tokoh utama dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah Keke yang berperan sebagai tokoh protagonis. 3) Alur yang digunakan dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah alur maju. 4) Latar dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dikaji melalui tiga aspek, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah di kota Jakarta, Bandung, Banten, Villa Puncak, dan Singapura. Sedangkan latar waktu novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah sekitar tahun 2003 sampai tahun 2006, sejak Keke masuk SMP sampai ujian lulus SMP. Latar sosial novel Surat Kecil untuk Tuhan
adalah kehidupan keluarga kelas menengah ke atas,
kebudayaan Jawa Barat, dan dunia pendidikan. Tema dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan berhubungan dengan latar, yaitu perjuangan melawan kanker yang harus mencari pengobatan
12
terbaik di seluruh kota. Tema juga berhubungan dengan tokoh, yaitu perjuangan melawan kanker membutuhkan dukungan dari orang-orang yang ia sayang. Tema berhubungan dengan alur, yaitu perjuangan melawan kanker membuat bertahan kuat dan ikhlas menjalani cobaan yang berat. b. Penelitian aspek religius novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dengan menggunakan tinjauan sosiologi sastra menemukan dua hal, yaitu sikap ikhlas dan sikap pasrah. 1) Sikap Ikhlas Sikap
ikhlas
berarti
memenuhi
perintah
Allah
tanpa
mempertimbangkan keuntungan pribadi atau balasan apa pun. Tujuan sikap ikhlas adalah berlomba-lomba dalam mengerjakan amal yang baik untuk mendapatkan keridaan Allah. Adapun ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas adalah sebagai berikut. a) Patuh mengabdi kepada Allah. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas patuh mengabdi kepada Allah ditunjukkan oleh Keke yang selalu mengerjakan salat tepat waktu meski dalam kondisi apa pun. b) Berpaling kepada Allah tidak hanya di saat sulit, tetapi disetiap detikdetik kehidupan. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas bermunajat kepada Allah tidak hanya pada saat sulit tetapi dalam setiap detik kehidupan ditunjukkan oleh Keke ketika ia berdoa agar diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan di keluarga dan selalu ikhlas menerima cobaan apa pun dari Allah. c) Tidak pernah enggan dalam mengabdi dan beribadah kepada Allah. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap ikhlas tidak pernah enggan dalam mengabdi dan beribadah kapada Allah dapat ditunjukkan oleh Keke yang sedang istirahat setelah pulang dari rumah sakit terdengar suara adzan maghrib, kemudian ia bangkit dari tempat tidur langsung
13
mengambil air wudhu untuk Salat dan berdoa semoga jalan hidupnya dimudahkan serta kanker yang selama ini ia khawatirkan tidak pernah kembali lagi padanya. Macam-macam sikap ikhlas, antara lain dengan cara tolong-menolong dan sedekah, sebagai berikut. (1) Tolong-menolong Sikap ikhlas tolong-menolong dilakukan oleh Keke ketika meminta bantuan kepada kak Putri untuk mengajari cara merawat diri saat menstruasi, dan tolong-menolong yang dilakukan oleh kak Putri ketika mengantarkan Keke ke Mall untuk membeli rambut palsu. (2) Sedekah Sikap ikhlas sedekah dilakukan oleh Keke ketika Keke mengikuti kegiatan Sahur on The Road. Padahal, saat itu kondisi kesehatan Keke masih belum begitu sempurna. Akan tetapi, Keke tetap ikut karena ia ingin melihat teman-temannya memberikan sedekah pada orang-orang yang tidak mampu. 2) Sikap Pasrah Sikap pasrah berarti menggantungkan harapan, keinginan, cita-cita, bahkan mimpi hanya kepada Allah. Adapun ciri orang bersikap pasrah, sebagai berikut. a) Percaya kepada Allah yang berarti menyukai Allah dan menerima bahwa segala ketentuan Allah adalah benar. b) Mempercayakan segala perkaranya kepada Allah dan selalu merasa senang, tentram menjalani hidupnya di atas segala-galanya, serta tidak mempedulikan apa pun kecuali Allah. Dari ciri-ciri di atas, sikap pasrah dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan ditunjukkan oleh tokoh Keke ketika ia menerima kenyataan bahwa kanker itu benar-benar muncul kembali yang sebelumnya berada di wajah bagian kiri sekarang pindah di bagian wajah kanan bawah matanya. Sikap pasrah yang kedua adalah ketika Keke mendengarkan pernyataan langsung dari Prof. Mukhlis bahwa beliau menyatakan
14
menyerah dan tidak bisa lagi menangani penyakit kanker yang ia derita. Sikap pasrah yang ketiga adalah ketika Keke koma selama tiga hari lamanya, pak Jody sudah mengikhlaskan apabila Keke harus pergi untuk selamanya dan bahagia di sana. c. Implikasi aspek religius dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan yang diharapkan bisa digunakan sebagai bahan ajar yang relevan. Aspek religius dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan diharapkan mampu memberikan contoh dan membentuk kepribadian peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur.
DAFTAR PUSTAKA
Davonar, Agnes. 2008. Surat Kecil untuk Tuhan. Jakarta: Inandra Publisher. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Mangunwijaya, Y.B. 1982. Sastra dan Religiositas. Jakarta: Sinar Harapan. Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.