ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun Oleh: HENDHI SETYONO ARI WIBOWO J 200 110 020
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI (Hendhi Setyono Ari Wibowo, 2014, 60 Halaman)
ABSTRAK
Latar Belakang: Asma merupakan penyakit yang umumnya mempengaruhi orang-orang dari semua usia, dan dapat mempengaruhi psikologis serta sosial yang termasuk domain dari kualitas hidup. Penyakit ini pada umumnya dimulai sejak masa anak-anak. Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan Asma meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil: Diagnosa yang muncul pada kasus adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas, Gangguan pertukaran gas, gangguan nutrisi. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil sesak nafas pada klien sudah berkurang, pola nafas kembali normal nafsu makan meningkat. Kesimpulan: Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien adalah dengan memberikan terapi nebulezer dan batuk efektif dapat mengurangi sesak nafas dan pola nafas kembali normal, memberikan terapi diet sesuai program menyebabkan gangguan nutrisi tidak terjadi. Kata kunci: Asma, ketidakefektifan bersihan jalan napas, gangguan pertukaran gas, gangguan nutrisi.
2
NURSING CARE On CHILD. A WITH RESPIRATORY SYSTEM DISORDERS OF ASTHMA ON MELATI II ROOM Dr. MOEWARDI HOSPITAL (Hendhi Setyono Ari Wibowo, 2014, 60 pages) ABSTRACT
Background : Asthma is a disease that generally affects people of all ages , and can affect the psychological and social domains of quality of life including . This disease usually starts from childhood . Objective : To determine nursing care to clients with asthma include assessment , intervention , implementation and evaluation of nursing . Results : The diagnosis is emerging in the case of ineffectiveness of airway clearance , gas exchange disorders , nutritional disorders . After 3x24 hour nursing care for the results obtained shortness of breath on the client is reduced , breathing patterns returned to normal appetite increases . Conclusion : The act of nursing is done on the client is to provide nebulezer therapy can effectively reduce coughing and shortness of breath and breathing patterns returned to normal , give appropriate dietary therapy programs cause nutritional deficiencies do not occur . Keywords : Asthma , ineffective airway clearance , impaired gas exchange , impaired nutrition
3
4
PENDAHULUAN
ini pada umumnya dimulai sejak
Asma pada anak merupakan masalah bagi pasien dan keluarga,
masa anak-anak (Wong, 2009). Global
initiative
for
asthma
karena asma pada anak berpengaruh
(GINA)
terhadap berbagai aspek khusus yang
penduduk dunia menderita asma
berkaitan dengan kualitas hidup,
(GINA, 2011). Prevalensi asma pada
termasuk proses tumbuh kembang
anak di Amerika Serikat mencapai
baik pada masa bayi, balita maupun
9,4% (National Center for Health
remaja ( Sidhartani, 2007 ).
Statistics,
Asma merupakan suatu keadaan
memperkirakan 300
2008).
World
Organization
juta
Health (WHO)
dimana saluran nafas mengalami
memperkirakan angka ini akan terus
penyempitan
karena hiperaktivitas
bertambah hingga mencapai 180.000
terhadap rangsangan tertentu yang
orang setiap tahun. Prevalensi total
menyebabkan
peradangan dengan
asma di dunia diperkirakan 6% pada
manifestasi mengi kambuhan, sesak
dewasa dan 10% pada anak (Depkes
nafas, dan batuk terutama pada
RI, 2009).
malam hari dan pagi hari. Asma
Menurut Depkes ( 2009 ) angka
merupakan penyakit yang umumnya
kejadian asma pada anak dan bayi
mempengaruhi
sekitar
orang-orang
dari
10-85%.
Departemen
semua usia, dan dapat mempengaruhi
Kesehatan
juga memperkirakan
psikologis serta sosial yang termasuk
penyakit asma termasuk
domain dari kualitas hidup. Penyakit
penyebab tingginya angka kesakitan
10 besar
dan kematian di Rumah Sakit serta
diperkirakan
10%
juta
Tujuan umum dari penelitian ini
penduduk Indonesia menderita asma.
adalah mendapatkan gambaran untuk
Apabila tidak dilakukan pencegahan
menerapkan
prevalensi
pada pasien gangguan pernafasan
asma
dari
25
akan
semakin
meningkat pada masa yang akan
keperawatan
sesuai dengan masalah utama asma.
datang ( Depkes RI, 2009 ). Fenomena
asuhan
Tujuan khusus dari karya tulis
terjadinya
ilmiah ini adalah penulis dapat
peningkatan kasus asma di beberapa
mengkaji, mengenal masalah utama
daerah, salah satunya Provinsi Jawa
dari gangguan pernafasan asma,
Tengah dapat terlihat dari adanya
dapat mengetahui tanda dan gejala
peningkatan kasus asma di Rumah
yang
Sakit
Moewardi
pernafasan dengan masalah utama
angka
asma, dapat memahami penanganan
kunjungan anak dengan asma di unit
dari gangguan pernafasan dengan
rawat jalan sekitar 15,77% pada
masalah
tahun 2012, dan penyakit asma
menerapkan asuhan keperawatan dari
termasuk
gangguan
Surakarta.
Umum
Dr.
Peningkatan
dalam
10
penyakit
terpenting
utama
dari
gangguan
asma,
pernafasan
dapat
dengan
terbanyak pada tahun 2010 di unit
masalah utama asma, serta dapat
rawat jalan Rumah Sakit Umum Dr.
mengevaluasi,
Moewardi Surakarta (Rekam medik
sebagai tolak ukur guna menerapkan
Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi
asuhan
Surakarta, 2013 ).
pernafasandengan asma.
6
mendokumentasikan
keperawatan
gangguan
masalah
utama
sesak nafas, batuk – batuk dari
TINJAUAN PUSTAKA Asma
merupakan
gangguan
ringan sampai berat dan timbulnya
radang kronik saluran napas. Saluran
suara mengi (Wheezing) ( Suriadi,
napas yang mengalami radang kronik
2010).
bersifat
sehingga
Menurut Soemantri ( 2008 ) etiologi
apabila terangsang oleh factor risiko
asma di bagi menjadi dalam kategori
tertentu,
:
hiperresponsif
jalan
napas
menjadi
tersumbat dan aliran udara terhambat
1) Faktor ekstrinsik reaksi antigen -
karena konstriksi bronkus, sumbatan
antibodi, karena inhalasi alergen
mukus, dan meningkatnya proses
(debu,
radang (Almazini, 2012)
binatang, spora jamur, dan tepung
Asma
merupakan
gangguan
serbuk-serbuk,bulu-bulu
sari rerumputan).
inflamasi kronik jalan napas yang
2) Faktor intrinsik
melibatkan peran beberapa sel (sel
a. Infeksi
mast, eosinophils dan limphosit T). (
virus,
Wong , 2009).
mycoplasma,
Penyakit
asma
adalah
suatu
b. Fisik
penyakit obstruksi pada jalan nafas
peningkatan
inflamasi reaksi
jalan
Influenza pneumonia,
:
Cuaca
dingin, perubahan temperatur.
yang reversible yang ditandai dengan bronkospasme,
:
c. Emosional
dan
:
Takut,
cemas, dan tegang.
nafas
3) Iritan kimia, Polusi udara (CO,
terhadap berbagai stimulan. Penyakit
asap rokok, parfum).
ini memiliki tanda dan gejala berupa
7
4) Aktivitas yang berlebihan juga
akan mengalami degranulasi, sel
dapat menjadi faktor pencetus.
mast yang mengalami degranulasi
5) Obat - obatan.
akan
Patofisiologi
menurut
Wong
mediator
(2009) Inflamasi berperan dalam
yang
seperti
sejumlah
histamin
dan
bradikinin.
peningkatan reaktifitas jalan napas. Mekanisme
mengeluarkan
Mediator
menyebabkan
ini
menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler
inflamasi
jalan
napas
cukup
sehingga timbul edema mukosa,
beragam,
dan
peran
setiap
peningkatan produksi mukus
dan
mekanisme tersebut bervariasi dan
kontraksi otot polos bronkiolus. Hal
satu anak ke anak lain serta selama
ini akan menyebabkan proliferasi
perjalanan penyakit. Faktor-faktor
akibatnya terjadi sumbatan dan daya
penyebab
konsulidasi pada jalan nafas sehingga
seperti
virus,
bakteri,
jamur, parasit, alergi, iritan, cuaca,
proses pertukaran
kegiatan jasmani dan psikis akan
terhambat
merangsang reaksi hiperreaktivitas
gangguan
bronkus dalam saluran pernafasan
masukan O2 ke paru-paru terutama
sehingga merangsang sel plasma
pada
menghasilkan
imonoglubulin
E
terjadinya peningkatan tekanan CO2
(IgE).
selanjutnya
akan
dalam alveolus atau yang disebut
menempel pada reseptor dinding sel
dengan hiperventilasi, yang akan
mast
menyebabkan
IgE
yang
disebut
sel
mast
tersensitisasi. Sel mast tersensitisasi
dan CO2
akibatnya
terjadi
ventilasi.
alveolus
respiratorik
8
O2
Rendahnya
menyebabkan
terjadi dan
alkalosis
penurunan
CO2
dalam kapiler (hipoventilasi) yang
Pasien lahir pada tanggal 7 April
akan menyebabkan terjadi asidosis
2009,
respiratorik.
beralamat di Banjarsari Surakarta.
Hal
ini
dapat
menyebabkan
pasien
beragam
islam,
Pengkajian Keperawatan
paru-paru tidak dapat memenuhi
Keluhan
utama,
ibu
pasien
fungsi primernya dalam pertukaran
mengatakan klien Sesak nafas, batuk
gas yaitu membuang karbondioksida
berdahak selama 2 hari. Keluarga
sehingga menyebabkan konsentrasi
merasa khawatir dan sedih mengenai
O2 dalam alveolus menurun dan
kondisi penyakit anak mereka.
terjadilah gangguan difusi, dan akan
Riwayat penyakit sekarang, Ibu
berlanjut menjadi gangguan perfusi
pasien mengatakan anaknya sesak
dimana oksigenisasi ke jaringan tidak
napas, batuk berdahak sudah 2 hari,
memadai
terjadi
kemudian oleh Ibunya diperiksakan
hipoksemia dan hipoksia yang akan
di Poliklinik RSU PKU Jatinom,
menimbulkan berbagai manifestasi
menurut hasil dari pemeriksaan anak
klinis.
di diagnosa Asma sehingga anaknya
Hasil penelitian
harus menjalani pengobatan dan
sehingga
akan
Pasien bernama An.R ,umur 5,3
dokter
menganjurkan
agar
anak
tahun dibawa orang tuanya ke rumah
dirujuk ke RSDM. Pada tanggal 10
sakit pada hari sabtu tanggal 8 Maret
Maret 2014 oleh keluarga klien
2014 dengan keluhan sesak napas,
dibawa ke IGD RSDM, pemeriksaan
batuk berdahak selama 2 hari. Pasien
didapatkan
di diagnosa oleh dokter : Asma.
meliputi batuk berdahak, wheezing,
9
hasil
yaitu
Airway
ronchi
di
Breathing
seluruh
lapang paru.
meliputi
sesak
2
nafas,
respirasi 45 kali per menit, irama nafas
tidak
teratur.
Circulation
meliputi gelisah, nadi 110 kali per menit, suhu 36,90C, lalu dipasang terapi infus D5- 1/2 15 Tpm, kemudian
pasien
dipindah
dan
3
dirawat inap di bangsal Melati II kamar 2C. Analisa Data N Data o 1 DS: pasien mengat akan sesak,b atuk dan dahak tidak dapat keluar DO: Pasien tampak sesak napas, susah mengel uarkan dahak, RR: 45 x/menit
Etiologi
Problem
Ketidakm ampuan untuk mengelua rkan seresi pada jalan napas
Ketidake fektifan bersihan jalan napas
10
DS: pasien mengat akan sesak DO: Pasien tampak sesak,g elisah, nadi 110 kali per menit DS: Ibu klien mengat akan anakny a malas makan DO: Klien tidak pernah mengha biskan diet dari RS, makana n dihabis kan ¼ porsi dan kadang hanya beberap a sendok saja, Penuru nan BB 1 kg: Sebelu
Ganggua Ganggua n suplai n oksigen kerusaka n pertukara n gas
Anoreksi a
Perubaha n pola nafsu makan kurang dari kebutuha n tubuh
keluarga klien khususnya ibu klien
m sakit: 17 kg Selama sakit: 16 kg
sangat kooperatif dan terbuka dalam memberikan mengenai
informasi-informasi keadaan
klien,
ikut
Diagnosa Keperawatan
berpartisipasi
1.
Ketidakefektifan bersihan jalan
asuhan keperawatan sehingga dapat
napas
mendukung
berhubungan
dengan
mampuan
untuk
ketidak
2.
3.
melaksanakan
pelaksanaan
penulis
dalam
proses
asuhan
mengeluarkan sekresi pada jalan
keperawatan pada klien. Staf rumah
napas (Nanda, 2013).
sakit
Gangguan
pertukaran
gas
yang
memberikan
bersedia
untuk
gambaran
jelas
berhubungan dengan gangguan
mengenai kondisi klien. Selain itu,
suplai oksigen (Nanda, 2013).
penulis mendapatkan bimbingan dari
Resiko
ketidakseimbangan
awal pengkajian sampai evaluasi,
nutrisi kurang dari kebutuhan
sehingga penulis dapat memahami
tubuh
dengan
tentang gambaran penyakit pada
intake nutrisi yang tidak adekuat
klien dan proses asuhan keperawatan
akibat nafsu makan menurun
yang dilakukan untuk klien.
berhubungan
(Nanda, 2013).
Hal-hal
Hasil Penelitian
dalam
keperawatan
yang
menghambat
penulis dalam pelaksanaan asuhan
Faktor-faktor yang mendukung di
dalam
pelaksanaan pada
klien
keperawatan
yaitu
kurang
asuhan
kooperatifnya klien yang disebabkan
yaitu
karena kondisi klien yang tidak
11
memungkinkan
dan
gelisah dan marah petugas
klien
selalu
Saran
apabila ada
kesehatan
1. Pasien dan keluarga
yang
Diharapkan
mendekatinya. Klien hanya mau
berpaparan
dilakukan tindakan keperawatan jika
pasien
didampingi dengan ibunya. Akan
memantu menghindari faktor –
tetapi, setelah dilakukan pendekatan
faktor
terapeutik dan dibantu oleh keluarga
membuat penyakit Asma pada
dan teman teman mahasiswa, klien
pasien kambuh.
bersedia untuk dilakukan tindakan
keluarga
selalu
langsung
untuk
dengan
mengawasi
pencetus
yang
dan
dapat
2. Perawat
asuhan keperawatan dan kooperatif.
Diharapkan
SIMPULAN DAN SARAN
aktif
Simpulan
pengobatan bagi pasien penyakit
Asuhan keperawatan pada An. R dengan
Asma
sangatlah
perawat
dalam
berperan
peningkatan
Asma.
penting
3. Rumah sakit
diberikan informasi kepada keluarga
Diharapkan
dapat
memberikan
untuk merawatnya. Untuk menangani
pengetahuan
dan
keterampilan
masalah
agar
Asma
keluarga
sangat
mampu
merawat
pasien
berperan penting untuk memantau
secara komperhensif dan optimal
pasien menghindari faktor pencetus
untuk
yang dapat menyebabkan penyakit
pelayanan rumah sakit.
Asma tersebut muncul atau kambuh kembali.
12
meningkatkan
mutu
4. Instansi Pendidikan
Daftar Pustaka
Memberikan kemudahan dalam
Sidhartini, M (2007). Peran Edukasi
pemakaian sarana prasarana yang
Pada
merupakan
Asma
fasilitas
bagi
Penatalaksanaan Pada
Anak.
Semarang: ISBN. mahasiswa
untuk
mengembangkan
Wong,
ilmu
D.L.,
Hockenberry,
Wilson, D., Winkelstein,
pengetahuan dan keterampilannya
M.L., dalam
praktik
klinik
M.,
dan
(2009).
&
Schwartz, Buku
Keperawatan
pembuatan laporan.
P. Ajar
Pediatric.
Jakarta: EGC
5. Penulis Diharapkan
penulis
Depkes,RI.(2009).Pedoman
dapat
Pengendalian
menggunakan atau memanfaatkan
Penyakit
Asma. Jakarta: Direktorat waktu sehingga
seefektif dapat
mungkin,
pengendalian
penyakit
tidak menular Kemenkes
memberikan
RI.
asuhan keperawatan pada pasien secara optimal.
Global Initiative in Asthma (GINA, 2011). Pocket Guide For Asthma Management And Prevension In Children. Di akses
melalui
www.Ginaasthma.org. Tanggal 10 Februari 2012. National Center for Health Statistic. (2008). Current Asthma. USA: Centers for Disease
13
Control and Prevention.
Kedokteran
Diperoleh tanggal 1 Maret
Indonesia
Universitas
2012. http://www.cdc.gov/mmwr
Soemantri,
Irman.2008.
Asuhan
/preview/mmwrhtml/su600
keperawatan Pada Klien
1a18.htm
Gangguan
Sistem
Pernafasan Edisi 2.Jakarta Doengoes,
M.E.
2009.
Rencana
: Salemba Medika.
Asuhan Keperawatan. Alih Bahasa: I Made
Kariasi,
Hockenberry M and Wilson D. 2008. Pediatric Nursing. ISBN. Wilkinson, Judith. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 9. Jakarta: EGC Carly Iyan Betz, Linda A. Sowden. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediattric. Alih Bahasa: Eny Meliya, S.Kp, MM. Jakarta: ECG. Edward Ringel. Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. Jakarta: Indeks. James Nelson Ashwill. 2013. Nursing Care Of Children. Jakarta : Elselvier
S.Kp. Ni Made Sumawarti, S.Kp. Jakarta: EGC.
NANDA.
2013. Keperawatan.
Diagnosis Alih
Bahasa: Made Sumarwati dan Nike Budhi Subekti . Jakarta: EGC Almazini,
P.
2012.
Bronchial
Thermoplasty
Pilihan
Terapi Baru untuk Asma Berat.
Jakrta:
Fakultas
14