ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Z DENGAN GANGGUAN SISTEM VASKULER : HEMANGIOMA DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun Oleh: Said Nurrahman J 200 110 011
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Z DENGAN GANGGUAN SISTEM VASKULER : HEMANGIOMA DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI (Said Nurrahman, 2014, 55 Halaman) ABSTRAK Latar Belakang: Hemangioma merupakan penyakit tumor jaringan lunak yang terjadi pada anak usia di bawah 12 tahun. Banyaknya kasus hemangioma yang terjadi dan kurangnya informasi masyarakat tentang penyakit hemangioma. Membuat penulis mengangkat kasus tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan Hemangioma meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil: Diagnosa yang muncul pada kasus adalah rasa aman : cemas, Nyeri akut, dan resiko infeksi. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil cemas pada klien sudah berkurang, nyeri berkurang, dan tidak terjadi infeksi.. Kesimpulan: Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien adalah dengan memberikan informasi masalah tindakan yang akan dilakukan kepada klien, memberikan teknik relaksasi untuk menurunkan stimulus nyeri, dan mencegah terjadi nya infeksi. Kata kunci: hemangiomaa, gangguan rasa aman, resiko injury dan resiko infeksi.
i
NURSING CARE On CHILD. A WITH VASCULER SYSTEM iiDISORDERS OF HEMANGIOMA ON MELATI II ROOM Dr. MOEWARDI HOSPITAL (Said Nurrahman, 2014, 55 pages) ABSTRACT Background: Hemangioma is benign tumor disease for children under 12th years. many cases of hemangioma that occurred and lack of public knowledge about the hemangioma make the author take this case. . Objective : To determine nursing care to clients with hemangioma include assessment , intervention , implementation and evaluation of nursing . Results : The diagnosis is emerging in the case is anxious, pain acute, and infection risk. After 3x24 hour nursing care for the results obtained shortness of anxious, pain acute and not infection risk . Conclusion : The act of nursing is done on the client is give information about treatment, give technik relaksasi distraksi for shortness of pain, stoped infection risk. Keywords : hemangioma ,anxious, injury risk, and infection risk
ii
pada muka atau kepala bayi (Linda BAB I
A, 2009).
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
A. Latar belakang
Dari permasalahan yang ada,
Hemangioma adalah tumor jaringan lunak yang tersering pada bayi baru lahir dengan persentase 5-10%
pada
anak-anak
dilihat
dari
pada
Surakarta?” C. Tujuan penulisan
patogenesisnya tidak sepenuhnya
Adapun tujuan ini meliputi 2
dapat dimengerti, dan penanganan
hal yaitu Tujuan Umum dan
yang terbaik untuk hemangioma kontroversial.Pembagian
klasik
hemangioma
Tujuan Khusus: 1. Tujuan umum
adalah
Dapat
hemangioma pada kulit bagian atas atau
hemangioma
atau dan
campuran
antara
2. Tujuan khusus a. Dapat
hemangioma
operasi hemangioma b. Dapat
sendiri beberapa bulan setelah
masalah
lahir. Hemangioma dapat muncul bagian
secara
langsung pada pasien post
meskipun demikian dapat hilang
setiap
melakukan
pengkajian
keduanya.
Hemangioma muncul saat lahir,
pada
asuhan
operasi hemangioma.
hemangioma
kavernosa,
memahami
keperawatan pada pasien post
kapiler,
hemangioma pada kulit bagian dalam
“Bagaimana
melati 2 RSUD Dr Moewardi
tapi
masih
berikut:
post operasi hemangioma di ruang
jumlah
anak-anak,
sebagai
masalah
dengan gangguan sistem vaskuler :
kejadian hemangioma yang cukup besar
merumuskan
asuhan keperawatan pada An. Z
yang
berusia kurang dari satu tahun. Meskipun
penulis
diagnosa
tubuh,
merumuskan dan
membuat
keperawatan
post operasi hemangioma
meskipun demikian hemangioma
c. Dapat
lebih mengganggu bagi para orang
membuat
perencanaan pada pasien
tua ketika hemangioma tumbuh
post operasi hemangioma
iv
campuran
D. Manfaat Adapun manfaatnya yaitu : 1. Bagi
Rumah
Sakit
Umum
meskipun demikian dapat hilang sendiri beberapa bulan setelah
penulisan
ini
lahir. Hemangioma dapat muncul
sebagai tambahan informasi
pada
serta sebagai bahan tambahan
meskipun demikian hemangioma
untuk
lebih mengganggu bagi para orang
meningkatkan
askep
post operasi hemangioma
Mengetahui kemampuan upaya
untuk
bagian
tubuh,
pada muka atau kepala bayi. tingkat
dan
setiap
tua ketika hemangioma tumbuh
2. Bagi institusi pendidikan
(Linda A, 2009).
sebagai
2.
Klasifikasi
mengevaluasi
Pada dasarnya hemangioma dibagi
materi yang telah disampaikan
menjadi dua yaitu hemangioma kapiler
kepada
dan
mahasiswa
keperawatan.
hemangioma
Hemangioma
kavernosum.
kapiler
(superfisial
hemangioma) terjadi pada kulit bagian
BAB II
atas,
TINJAUAN PUSTAKA A.
keduanya.
Hemangioma muncul saat lahir,
Daerah Dr Moewardi Hasil
antara
sedangkan
hemangioma
Tinjauan Teori
kavernosum terjadi pada kulit yang
1.
lebih dalam, biasanya pada bagian
Pengertian Hemangioma
tumor
dermis dan subkutis. Pada beberapa
jaringan lunak yang tersering pada
kasus kedua jenis hemangioma ini
bayi baru lahir dengan persentase
dapat terjadi bersamaan atau disebut
5-10%
hemangioma
pada
adalah
anak-anak
yang
berusia kurang dari satu tahun. Pembagian
klasik
atas
atau
(Kuhsner,
2005).
hemangioma
adalah hemangioma pada kulit bagian
campuran
3.
Etiologi
hemangioma
Penyebab hemangioma sampai saat
kapiler, hemangioma pada kulit
ini masih belum jelas. Angiogenesis
bagian dalam atau hemangioma
sepertinya
kavernosa,
kelebihan pembuluh darah. Cytokines,
dan
hemangioma
v
memiliki
peranan
dalam
seperti Basic Fibroblast Growth Factor
b) Riwayat
(BFGF) dan Vascular EndothelialGrowth mempunyai
sekarang Factor
peranan
(VEGF),
dalam
c) Riwayat
proses
angiogenesis
Kesehatan
lalu
angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan
kesehatan
d) Riwayat
seperti
Kesehatan
Keluarga
penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon,tumor
a.
necrosis factor–beta, dan transforming growth
factor–beta berperan
Pola fungsional Gordon 1) Pola
dalam
persepsi
kesehatan
etiologi terjadinya hemangioma (Richard
menggambarkan akan
N, 2008).
pentingnya pengetahuan
B. Konsep Asuhan Keperawatan 1.
Pengkajian
tentang
kesehatan.
Data dasar
2) Pola
1) Data pasien
nutrisi
dan
metabolik
Identitas nama pasien,
menggambarkan akan
,
tanggal
konsepsi
tanggal
kebutuhan meltabolik
nomor
dan asupan gizi. Pola
alamat,
masuk, pengkajian, registrasi,
diagnosa
konsumsi
medic. 2) Data
makanan
dan cairan, keadaan penanggung
pertumbuhan, rambut,
jawab Identitas penanggung umur,
relatif
kuku, nama
kulit
dan
membran mukosa.
jawab,
3) Pola
pekerjaan,
eliminasi
:
menggambarkan pola
alamat, hub. Dengan
ekresi
pasien.
4) Pola
3) Riwayat kesehatan :
aktivitas
mobilisasi
a) keluhan utama
menggambarkan
vi
dan :
aktivitas
pengisian
menunjukkan
waktu sehari hari. 5) Pola
tidur
istirahat
tanda yang berbahaya. dan
2) Kepala
:
rambut
:
hitam, tidak ada nyeri
menggambarkan pola
tekan, tidak ada lesi
istirahat dan tidur
dikepala..
6) Pola
persepsi
dan
diri
:
konsep
3) Mata
:
Mata
simetris, pupil isokor,
kemampuan
reaksi pupil terhadap
menggambarkan diri
cahaya
sendiri,
konjungtiva
kemampuan
dan peran.
:
baik, merah
muda, sklera putih,
7) Pola mekanisme koping pada
pengelihatan baik .
pasien
4) Hidung
: Simetris,
hemangioma mengalami
tidak ada secret dalam
ketakutan akan penyakit
hidung, tidak ada lesi,
yang
fungsi
di
tindakan
derita yang
dan akan
5) Mulut
8) Pola keyakinan dan kepercayaan
penciuman
baik
dilakukan.
pucat,
:
:
mukosa
tidak
ada
stomatitis,gigi
menggambarkan
lengkap,
dalam diri melakukan
karies gigi.
ibadah, agama yang
6) Telinga
dianut b.
tanda-
tidak
:
ada
Daun
telinga kanan dan kiri
Pemeriksaan fisik
simetris,
1) Keadaan umum
serumen
pasien
hemangioma
tingkat
kesadaran
telinga,
tidak
ada dalam
tidak
ada
nyeri tekan, tidak ada
composmentis, tidak
luka,
fungsi
pendengaran baik
vii
7) Leher
: tidak ada
pembesaran tyroid,
11)
kelenjar
tidak
Ekstremitas atas :
ada
terpasang infus, tidak
gangguan menelan.
terjadi
8) Dada
fungsi
Inspeksi : menggunakan
Ekstremitas
otot
gangguan gerak
pada
tidak
ekstremitas atas
bantu
Ekstremitas bawah :
nafas
kaki kanan dan kiri Palpasi
:
sama,
tidak
pengembangan paru sama,
kelainan
tidak ada nyeri tekan
gerak bebas
Perkusi
: sonor
12)
Auskultasi: tidak ada
ictus
1.
cordis tidak tampak :
ictus 2.
tindakan
Resiko
injury
berhubungan
s1 s2
dengan
prosedur pembedahan
teratur, tunggal
3.
Abdomen
Inspeksi :
berhubungan
praoperasi
: redup
Auskultasi:
Ansietas dengan
cordis tidak teraba
10)
mengalami
C. Diagnosa keperawatan
Inspeksi :
Perkusi
Genetalia
gangguan
9) Jantung
Palpasi
bentuk,
Tidak
suara tambahan, vesikuler
ada
Nyeri
berhubungan
dengan tindakan insisi datar
pembedahan
tidak terlihat masa
4.
Auskultasi
:
peristaltik
usus
Resiko
infeksi
berhubungan
dengan
luka post Oprasi
normal 20x/menit
( Mary Baradero, 2009 ), (
Palpasi
Mi Ja Kim, 2006 )
:
tidak
terdapat nyeri tekan Perkusi
:tympani
BAB III
viii
seorang pelajar,
TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang
dan
belum menikah, beragama
membahas
islam, suku jawa, alamat
asuhan
Grenjeng,
keperawatan yang dilakukan pada
Boyolali.
An.
sakit tanggal 14 Februari
Z
resume
status
dengan
post
operasi
Nogosari, Masuk
hemangioma, di ruang melati II
2014
RSUD Dr Moewardi Surakarta
medis
selama 3 hari. Mulai tanggal 13
Tanggal pengkajian tanggal
maret 2014 sampai pada tanggal
13 maret 2014 dengan No
15
RM 01238673.
maret
2014.
Asuhan
keperawatan pada An. Z di mulai dari
proses
data
hemangioma.
Ny.W,
hasil
umur
merumuskan
pendidikan
diagnosa
keperawatan,
kandung
melaksanakan
implementasi
Grenjeng,
dan
melakukan
evaluasi
mengetahui
apakah
jawab
54
tahun,
perempuan,riwayat
pengkajian,
keperawatan
diagnosa
Penanggung
pengkajian,
menganalisa
dengan
rumah
terakhir
SD, pasien,
ibu alamat
Nogosari,
Boyolali.
untuk
B.
tindakan
Pengkajian Keperawatan Pengkajian
pre
Op
berhasil Pada kasus ini data di
dilaksanakan pada tanggal
peroleh penulis dari pengamatan
13 maret 2014 jam 09.00
langsung ke pasien, melakukan
WIB dan post Op tanggal
wawancara dengan pasien dan
14 maret 2014 di ruang
keluarga pasien, melihat catatan
melati
medik rumah sakit selama pasien
Moewardi Surakarta.
mendapat perawatan.
Dari hasil pengkajian di
A.
peroleh data tentang kondisi
BIODATA Identitas
pasien
II
RSUD
Dr
kesehatan pasien seperti di
meliputi nama pasien An.Z,
bawah ini:
usia 12 tahun, laki-laki,
ix
Keluhan utama pasien
4cm. Pasien masuk rumah
saat dilakukan pengkajian
sakit melalui Poli anak.
adalah nampak benjolan di hidung dan
melebar
Riwayat
ke
dahulu,
wajah bagian kanan. Riwayat
kesehatan
ibu
mengatakan
kesehatan
pasien
pasien sebelumnya
belum
pernah
sekarang di peroleh data
dirawat di rumah sakit.
sebagai berikut : sekitar 3
Riawayat
tahun yang lalu ibu pasien
pasien
mengatakan
melakukan imunisasi TT,
muncul
Prenatal
ibu
mengatakan
benjolan kecil di hidung
memeriksakan
sebelah kanan sebesar biji
rutin 6x ke bidan. Pasien
kacang hijau pada anak Z,
lahir secara spontan dengan
ibu
membiarkan
BB 3400 gram. Ibu pasien
benjolan tersebut karena ibu
mengatakan pasien tidak
pikir itu hanya benjolan
pernah
sakit
biasa
obnam
di
pasien
yang
bisa
hilang
kehamilan
berat
rumah
dan sakit.
dengan sendririnya. Dengan
Pasien juga tidak memiliki
bertambahnya hari benjolan
alergi.
tersebut bertambah besar dan
bertambah
Karena
ibu
terhadap anaknya,
Riwayat
besar.
keluarga, keluarga tidak ada
khawatir
yang
kesehatan ibu
kesehatan
memiliki
penyakit
yang sama seperti pasien
pasien
dengan
penyakit
yang
membawa pasien ke RSUD
sekarang.
Dr Moewardi pada tanggal
tidak
14 februari 2014 dengan
penyakit yang cenderung
keluhan nampak benjolan di
diturunkan
hidung
DM, dll.
sebelah
kanan
Keluarga
memiliki
seperti
sebesar bola bekel atau +BAB IV
x
juga
riwayat
HIV,
ditangani tindakan operasi
PEMBAHASAN
dapat menaikkan tingkat
A. Pengkajian 1. Data fokus yang terdapat
a.
kecemasan
keluarga dan meningkatkan
dalam kasus, yaitu:
hormon pemicu stress. ( Mi
Cemas
Ja Kim, 2006 ) kasus
keluarga
2.
pasien
mengalami
kecemasan
dilakukan
Nyeri
berhubungan
dengan tindakan insisi pembedahan
akan tindakan yang akan
Penulis
kepada
mengangkat
diagnose ini berdasarkan
pasien.
kebutuhan fisiologis nyeri
Nyeri
menurut
Pada
kasus
pasien
maslow
yang
awalnya menjadi prioritas
didapati mengalami nyeri
utama
di daerah luka post oprasi
prioritas
akibat
ditemukanya masalah nyeri
dari
prosedur
tindakan pembedahan.
tetapi kedua
menjadi karena
pada pasien yaitu di hari kedua tanggal 14 Maret
B. Diagnosa Keperawatan yang
2014 . Nyeri merupakan
Muncul Pada kasus 1.
dan
pada teori dan terdapat di
Pada
b.
pasien
Ansietas berhubungan
tanda
dengan
terjadi kerusakan jaringan,
tindakan
Praoperasi
yang
Penulis diagnosa
peringatan
harus
bahwa
menjadi
mengangkat
pertimbangan utama saat
menjadi
mengkaji nyeri. (potter dan
ini
diagnosa prioritas pertama, berdasarkan
perry, 2006 ).
gangguan
3.
Resiko
infeksi
kebutuhan dasar manusia
berhubungan dengan
ke dua menurut Abraham
luka post oprasi
Maslow
cemas
karena
Penulis
apabila hal ini tidak segera
menegakkan
diagnose ini berdasarkan
xi
situasi yang mengancam,
yang dilakukan kepada
apabila
segera
anaknya, O (Obyektif):
akan
keluarga tampak tenang
tidak
ditangani
maka
menyebabkan berkembang
dan
nya
pertanyaan
infeksi
dan
akan
tidak
gelisah, tentang
memperlambat
proses
indikasi
tindakan
penyembuhan
pasien.
keperawatan sudah tak
Sehingga perlu perawatan
ditanyakan.
khusus umtuk mencegah
(Assesment):
terjadinya infeksi. (Wong,
teratasi, P (Planning):
2009)
intervensi dihentikan.
masalah
Berdasarkan
C. Hasil Evaluasi Hasil setiap
A
evaluasi diagnosa
dari
perbandingan
serta
membandingkan
data
dengan
antara
yang
dengan
muncul
tujuan
dan
kriteria hasil adalah sebagai
kriteria hasil yang telah
berikut :
ditetapkan maka penulis
a) Ansietas
berhubungan
dengan
merumuskan
tindakan
cemas
praoperasi.
asuhan
berhubungan
dengan
Setelah dilakukan
masalah
kurangnya
informasi
tentang
keperwatan
tidndakan operatif pada
selama 1 x 24 jam pada
anak dengan Planning
diagnosa
kriteria
intervensi di hentikan.
tercapai
Karena
hasil
ini
sudah
rasa
cemas
dengan diperoleh data
keluarga
pasien
hari Jumat, 14 Maret
terhadap
tindakan
2014 jam 08.00 adalah
operatif yang dilakukan
S
Ibu
pada anak sudah hilang.
pasien mengatakan tidak
Keluarga pasien nampak
cemas
lebih tenang.
(Subyektif):
akan
tindakan
xii
b) Nyeri akut berhubungan
nyeri
berhubungan
dengan tindakan insisi
dengan tindakan insisi
pembedahan.
pembedahan
Setelah dilakukan asuhan
dengan
Planning intervensi di
keperwatan
lanjutkann. Karena nyeri
selama 3 x 24 jam pada
yang dirasakan pasien
diagnosa
kriteria
belum
tercapai
hanya
hasil
ini
sudah
hilang.
Tetapi
mengalami
dengan diperoleh data
penurunan skala nyeri
hari Sabtu, 15 Maret
dari 7 menjadi 5.
2014 jam 14.00 adalah S
(Subyektif):
mengatakan
c) Resiko
infeksi
pasien
berhubungan
Nyeri
luka post Oprasi
berkurang, O : terdapat
dengan
Setelah dilakukan
luka post Op, P: luka
asuhan
post OP,
Q: seperti
selama 3 x 24 jam pada
ditusuk,
R:
diagnosa
wajah
keperwatan
ini
bagian kanan, S: skala 5
hasil
(dari 7 sebelumnya), T:
dengan diperoleh data
saat
menengokan
hari Sabtu, 15 Maret
kepala, A (Assesment):
2014 jam 14.00 adalah
masalah
S
teratasi
sudah
kriteria tercapai
(Subyektif):
Ibu
sebagian, P (Planning):
pasien
intervensi dilanjutkan.
mencuci tangan setiap
Berdasarkan perbandingan data dengan
yang
akan dan setelah kontak antara
dengan
muncul
tujuan
mengatakan
pasien,
O
(Obyektif): ibu pasien
dan
menggunakan
fasilitas
kriteria hasil yang telah
handscrub yang ada di
ditetapkan maka penulis
ruangan,
merumuskan
(Assesment):
masalah
xiii
A masalah
teratasi
sebagian,
(Planning):
P
3. Evaluasi
intervensi
yang
dilakukan
pada hari jumat, 14 maret
dilanjutkan.
2014 terdapat 1 masalah teratasi dan di hari terakhir,
BAB V
terdapat
SIMPULAN DAN SARAN
2
masalah
keperawatan
A. Simpulan 1. Setelah
dilakukan
pengkajian
yang
dapat
teratasi sebagian.
dan
analisa
muncul
empat
diagnosa
pada
klien.
Sebagai perawat hendaknya
Diagnosa
yang
muncul
lebih jeli dalam mengkaji
kasus
B. Saran 1. Bagi penulis.
adalah: gangguan rasa aman
klien
:
diagnosa
cemas
berhubungan
dengan
kurangnya
untuk
menentukan
dan
intervensi
yang tepat serta melakukan
informasi tentang tindakan
kolaborasi
operatif pada klien. Nyeri
dengan semua tenaga medis
akut berhubungan dengan
agar meningkatkan kualitas
tindakan insisi pembedahan.
dalam pemberian asuhan
Resiko infeksi berhubungan
keperawatan.
luka post Oprasi.
yang
baik
2. Bagi keluarga.
2. Implementasi keperawatan
Diharapkan
keluarga
dilakukan 3x24 jam yang
mampu memahami tentang
ditujukan untuk mengatasi
penyakit
masalah keperawatan yang
pada klien agar tidak terjadi
muncul.
gangguan
Hasil
diperoleh melakukan
yang selama
dapat
perawatan,
dari
perawatan
nutrisi,
serta
melanjutkan
perawatan di rumah dengan
kondisi klien lebih membaik dibandingkan
dan
baik.
hari
3. Bagi instansi rumah sakit.
pertama pengkajian.
Karya tulis ilmiah ini dapat memberikan
xiv
kontribusi
untuk
mengevaluasi
program
2006.
pengobatan
penyakit
dalam
peningkatan
understanding.
to
Dallas:
a
publication
of
mutu
craniofacial
association.
children’s a
Children’s
Publication
4. Bagi instansi akademik. digunakan
guide
upaya
pelayanan kesehatan.
Dapat
a
Craniofacial Association
sebagai
Doengoes,
M.E.
2009.
Rencana
informasi dalam peningkatan
Asuhan Keperawatan. Alih
mutu pendidikan khususnya
Bahasa: I Made
dalam bidang keperawatan.
S.Kp. Ni Made Sumawarti,
Kariasi,
S.Kp. Jakarta: EGC Kushner, B. J., Maier, H., Neumann,
DAFTAR PUSTAKA
R., Drolet, B. A., Esterly, N. Allen, dan Marotz, 2010. Profil
B., & Frieden, I. J. December
perkembangan anak. Jakarta :
23,
PT Indexs
Children, dalam New England
Bactticaca,
FB.
2008.
keperawatan
klien
in
Asuhan
Journal of Medicine.
dengan
Linda A. Sowden.2005. Buku Saku
gangguan sistem persyarafan.
keperawatan
Jakarta : Salemba medika.
bahasa: NS. Ent Meillia Skep.
Behrmman,
Kliegman,
Arvin.2007.Ilmu
&
pediatri.
Alih
Jakarta;EGC
Kesehatan
Mary
Baradero,
SPC.
2009.
Anak Nelson edisi 15 Vol 3 .
Keperawatan
Alih
:Prinsip Dan Praktik. Jakarta :
Bahasa:Prof.DR.dr.A.SamikW
EGC
ahab. Jakarta : EGC. Cohen,
2005.Hemangiomas
A.
J.
Mi
2005 Cavernous
Hemangioma,
kim.
2006.
Keperawatan,
dalam
Diagnosa E/7.
Alih
Bahasa : Christantie Effendy
eMedicine.com, Inc.
S.kp. Jakarta : EGC
Davinder J. Singh, 2006. Childen’s Craniofacial
Ja
Perioperatif
Association,
xv
M William Schwarth. 2005.Pedoman
Suddarth, Brunner.2007.Keperawatan
klinis pediatri. Alih bahasa :
Medikal Bedah dari Brunner
dr Brahm U. Jakarta : EGC
&
Nanda,
(2009-2012). Diagnosis:
Nursing
Definition
Classificaions Indianapolis.
bahasa:Yasmin Asih S,kep.
and
Jakarta: EGC.
2009-2012. IN:
Suddarth.Alih
Richard
Willey-
N.2008.Buku Patologis
Blackwell.
Saku
Dasar
Penyakit.
Alih
bahasa: dr Andry Hartono.
Potter P. A,Perry A.G.2006. Buku Ajar
Jakarta:EGC
Fundamental Keperawata :
Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson,
Konsep,proses,praktik. Jakarta
D.,
: EGC
Schwartz, P. (2009). Buku Ajar
Silvia Price A, Wilson, M Lorraine . 2006.
Patofisiologi
Winkelstein,
Keperawatan
konsep
bahasa:
klinis proses-proses penyakit
Jakarta:EGC
vol 2. Alih Bahasa : Brahm U. Jakarta : EGC.
xvi
M.L.,
&
Pediatric. Alih Andry
Hartono