BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG TIDUR MERUPAKAN

Download baik dalam segi kualitas maupun kuantitasnya akan berkontribusi dalam keadaan psikis, fungsi kognitif saat seseorang ... semester 7 didapat...

0 downloads 335 Views 804KB Size
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tidur merupakan sebuah kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai sebuah proses detoxifikasi substansi berbahaya dalam tubuh, proses restorasi fisik, proses kognitif dan perkembangan otak, juga sebuah proses neurorestoratif (Lee-Chiong, 2006). Tidur yang cukup, baik dalam segi kualitas maupun kuantitasnya akan berkontribusi dalam keadaan psikis, fungsi kognitif saat seseorang tersebut bangun. (Potter & Perry, 2006) Kualitas tidur yang kurang pada remaja akan menimbulkan rasa kantuk berlebihan dan turunnya atensi pada siang hari. Hal tersebut akan menimbulkan banyak efek negatif terhadap kesehariannya, seperti performa saat sekolah yang menurun, gangguan mood dan fungsi kognitif, hingga hal yang dapat mengancam hidupnya yaitu meningkatnya resiko kecelakaan. (Millman, 2006) Tidur di definisikan sebagai suatu keadaan yang mempunyai ciri kurangnya kesadaran, dimana kita tidak lagi dapat menilai diri kita sendiri dan terputusnya hubungan dengan keadaan sekitar. Saat tidur aktivitas korteks otak akan berkurang yang akan mengakibatkan kita tidak dapat merespon stimuli dari luar layaknya seperti saat kita terjaga. (Fredholm, 2011) Aktifitas korteks dipengaruhi oleh Acending Reticular Activating System (ARAS) yang berjalan dari pons dan midbrain, diencephalon, thalamus dan hypothalamus lalu ke korteks.

Beberapa komponen utama dalam ARAS adalah locus coreoleus (LC), raphe nuclei, tuberomamillary nucleus (TMN) dan ventral periaqueductal grey matter (vPAG). Aktifasi ARAS akan meningkatkan aktifitas korteks yang berujung pada naiknya wakefulness (Schwartz & Roth, 2008). Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi aktifitas ARAS, salah satu diantaranya adalah penggunaan zat psikostimulan seperti amfetamin, medofinil dan kafein. (Boutrel & Koob, 2004) Kafein merupakan salah satu zat psikostimulan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam berbagai jenis makanan, minumam seperti cokelat, teh dan kopi (Roehrs & Roth, 2008). Diperkirakan pada tahun 2014 tingkat konsumsi kopi per kapita per tahun Indonesia mencapai 1,03 kilogram. (AEKI, 2013) Mekanisme utama kafein dalam mempengaruhi tubuh adalah sebagai antagonis reseptor adenosin.Fungsi adenosin dalam sistem saraf pusat (SSP) adalah sebagai neuromodulator inhibitor. Ikatan kafein dengan reseptor adenosin di SSP terutama pada jalur ARAS yaitulocus coreoleus (LC), raphe nuclei, dantuberomamillary nucleus (TMN) akan meningkatkan release neurotransmitter pada daerah tersebut sehingga akan meningkatkan aktivitas korteks sehingga memicu timbulnya wakefulness, sehingga akan menimbulkan kondisi dimana sleep latency memanjang dan berakibat menurunnya kualitas tidur (Fredholm, 2011). Hal ini diperkuat dengan sebuah penelitian oleh Rhoers & Roth, yang menyatakan bahwa konsumsi 100 mg kafein atau setara dengan 1 gelas kopi dapat mempengaruhi tidur seseorang. Pada studi ini akan menggunakan sampel mahasiswa fakultas kedokteran angkatan 2012. Hal ini didasarkan pada studi sebelumnya oleh Nazmi (2013) dimana pada mahasiswa FK-UMM

semester 7 didapatkan tingkat kecemasan yang tinggi, dimana tingkat kecemasan dapat mempengaruhi kualitas tidur, sehingga bila penelitian dilakukan pada mahasiswa FK-UMM semester 7 ditakutkan meningkatkan bias penelitian. Selain itu, dalam sebuah studi oleh Ainin (2014) didapatkan bahwa mahasiswa FK-UMM angkatan 2012 mempunyai kualitas tidur yang relatif lebih buruk daripada angkatan lainnya yaitu sebesar 57%. Berdasar dari latar belakang ini, peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan kualitas tidur dengan kebiasaan mengkonsumsi kopi pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 1.2

Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kebiasaan mengkonsumsi kopi

pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang? 1.3

Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kebiasaan mengkonsumsi kopi kebiasaan mengkonsumsi kopi pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui jumlah mahasiswa yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2012.

2. Mengetahui profil kualitas tidur mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2012. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat akademis Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan mengenai bagaimana kopi dapat mempengaruhi kualitas tidur melalui mekanisme cortical arousal yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas tidur. 1.4.2. Manfaat Klinis Memberikan informasi bahwa kebiasaan mengkonsumsi kopi dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. 1.4.3. Manfaat bagi Masyarakat Memberikan informasi pada masyarakat bahwa kebiasaan mengkonsumsi kopi mempunyai efek negatif yaitu menurunkan kualitas tidur yang akan berdampak pada kualtas hidup dan tingkat produktifitas. (Millman,2006)