BAB II DIEN AL ISLAM DAN KARAKTERISTIKNYA
I.
Arti Islam Secara harfiyyah, kata ISLAM berasal dari sebuah kata yang
terdiri dari huruf ( سsin), ( لlam), dan ( مmim). Di dalam Al Quran kata tersebut digunakan dalam berbagai bentuk, antara lain: 1. = اسلمASLAMA, yang berarti "menyerah/ berserah diri, tunduk/patuh/taat". Lafazh ini terdapat dalam beberapa ayat antara lain: ִ
!
"#$%$&
#' ִ()*# +*,Artinya: "Tidaklah demikian, siapa saja yang menyerahkan diri kepada Allah dan ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya" (Q.S. Al-Baqarah 2: 112) Ayat-ayat lain yang menggunakan lafazh dan dengan ma'na ini adalah surat Al-Baqarah (131), Ali Imran (83), An Nisa (125), Ash-Shafat (103), dan Al-Jin (14). 2. = سليمSALIIM, yang artinya "bersih dan suci". Perhatikan firman Allah: ./0 12 34"60 789 12 :#6 ;<<=
>2,? 8 @9% A & $?,
ABC, ִ ;
Artinya: "Pada suatu hari; harta dan anak tiada berguna, kecuali mereka yang menghadap kepada Allah dengan hati yang bersih" (Q.S. Al Syu'ara: 88 – 89). Lafazh dan ma'na seperti ini juga terdapat dalam dalam surat Ash Shafat 37: 84. E,?
Fִ֠
H-
A & $?,
8BC, ִ ;<= Artinya: “(lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci”. 3. = سالمSALAAM, yang artinya "keselamatan, kesejahteraan, uacapan selamat, salah satu Asma Allah". Beberapa ayat yang menggunakan lafazh dan ma'na ini: JBK ִ
#
LִM
,N
NO*P$QKִ R9% ;SD= Artinya: "Kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi Nuh dan seluruh alam". (Q.S. Ash-Shafat: 79). Dalam surat yang sama lafazh dan ma'na tersebut bahkan diulang beberapa kali (79, 109, 120, 130, 181). Dalam surat Al-Hasyr (23) lafazh tersebut merupakan salah satu Asma Allah dan dalam surat Az-Zumar (73) lafazh tersebut merupakan ucapan selamat kepada orang-orang yang masuk surga. 4. مسلم – مسلمين – مسلمون
= MUSLIM – MUSLIMUN –
MUSLIMIN, yang artinya "orang yang beragama Islam/ sebutan
bagi orang yang beragama Islam". Firman Allah yang menggunalan lafazh dan ma'na ini antara lain: Kata ini terdapat di dalam surat Al-Baqarah/2 ayat (128, 132, 133, 136), Ali Imran/ 3 ayat (67), Yusuf/ 12 ayat (101). Dari analisis tersebut dapat disimpulkan, bahwa secara harfiyyah ISLAM berarti patuh, taat, penyerahan diri, bersih dan suci, kesejahteraan, keselamatan dan pada akhirnya kita mengetahui bahwa salah satu kata bentukan dari rangkaian huruf SIN, LAM, dan MIM berupa kata SALAM (Al Salam) adalah salah satu asma Allah.
II.
Definisi Agama Islam Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa kata Islam mempunyai
bentuk kata MUSLIM/ MUSLIMUN yang secara harfiyyah berarti orang yang beragama Islam. Al-Quran memberikan penjelasan bahwa para rasul dan ummat terdahulu juga sebagai MUSLIM. Dengan demikian, maka Islam bukanlah agama baru bagi Nabi Muhammad dan seluruh ummatnya saja, tetapi juga agama bagi manusia sepanjang zaman. Dalam kaitan ini dapat dirumuskan pengertian: Dien al Islam (Agama Islam) adalah agama yang diwahyukan oleh Allah SWT melalui para Rasul-Nya untuk manusia sepanjang zaman yang mengajarkan dan mengutamakan pada ketaatan, kebersihan, dan kesucian agar manusia memperoleh kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan.
Allah menegaskan: T:,? UVW*X99% ִ()*# Y9% ZBK [\9% ] Artinya: “Agama di sisi/menurut/milik Allah adalah Islam”. (Q.S. Ali Imran 3: 19) ^_`/a0 b/'c dK [\9% 9))0*C $& 1ef ?#0 _)* Artinya: “Siapa yang mengambil agama selain Islam, ia tidak akan diterima”. (Q.S. Ali Imran 3: 85) g[Ch-
#F]$R
K [\9%
9))0*C Artinya: “…. Aku ridhai bagimu Islam sebagai agama”. (Q.S. AlMaidah 5: 3)
III. Karakterisitik Agama Islam 1. Kaffah (komprehenship) Agama (dien) Islam – sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya – merupakan agama yang diwahyukan oleh Allah untuk manusia sepanjang zaman. Oleh karena diperuntukkan bagi manusia maka Islam memuat ajaran yang komprehenship (menyeluruh) dalam arti ajaran Islam itu mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Bukan saja memiliki ajaran yang berkaitan dengan orang perorang secara individual, tetapi juga memiliki ajaran yang berkaitan dengan kehidupan kolektif manusia. Islam tidak hanya kehidupan manusia secara kolektif dalam konteks rumah tangga, tetapi juga mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Moderat Disamping ruang lingkup ajarannya yang kaffah, Islam juga menetapkan ajaran yang moderat dalam arti jalan tengah dan keseimbangan. Islam tidak hanya mementingkan ajaran yang bersifat kerohanian semata, tetapi juga memuat ajaran tentang kehidupan jasmani manusia. Sesuai dengan ajaran yang moderat ini, maka Islam juga mengidolakan umatnya untuk mampu bersikap moderat, seperti yang ditegaskan oleh Allah: ִi*Rjkl /F]Km)& ִִ 6nT o 9pqִ r%Mgf`*sR F%ִ(ntgH # dT9T)R9% :F]0 #83u'R9% /F] k v %)(k,@ ] Artinya: "Dan demikian pula Aku (Allah) telah menjadikan kamu semua (ummat muslim) sebagai ummat yang tengah agar menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar rasul menjadi saksi atas perbuatan kamu sekalian." (Q.S. AlBaqarah 2: 143). 3. Dinamis Agama Islam memiliki karakter ajaran yang dinamis yang mampu berkembang sesuao dengan dinamika dan perkembangan zaman Islam memiliki ajaran yang selalu relevan dengan perkembangan manusia. Karakteristik Islam yang dinamis ini merupakan konsekuensi logis bahwa Islam merupakan agama bagi manusia sepanjang zaman. Seandainya ternyata Islam hanya cocok untuk kehidupan manusia masa lampau, dan masa kini saja, niscaya Islam itu hanya untuk manusia yang zaman lampau hingga masa sekarang. Padahal, Islam itu juga merupakan agama bagi manusia
yang akan datang. Bahwa Islam telah ditetapkan oleh Allah sebagai ajaran yang dinamis sesuai dengan perkembangan manusia. Untuk menjaga karakteristik Islam yang dinamis ini, maka umat Islam juga dituntut mampu memahami ajaran Islam secara dinamis pula. 4. Universal Agama Islam bukan hanya ditujukan untuk segolongan manusia tertentu, tetapi diperuntukkan bagi seluruh manuisia. Oleh karena itu ajaran Islam merupakan ajaran universal dalam arti untuk seluruh manusia sepanjang zaman. Oleh karena Islam ini ditetapkan oleh Allah sebagai agama universal untuk seluruh manusia maka Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah Islam juga diutus oleh Allah bukan hanya untuk golongan tertentu saja, melainkan diutus untuk seluruh ummat manusia. Allah menegaskan: 9 ִiKm)& ִ/- >2,? 6n@&91w dT9T) *sR %6b'*xmy %z'0{kM |]K$R b$)}w dT9T6R9% 12 U~3☺ 0 ;<= Artinya: "Aku (Allah) tidak mengutusmu kecuali untuk seluruh manusia dengan menyampaikan kabar gembira dan peringatan, tetapi banyak manusia yang tidak mengetahuinya". (Q.S. Saba' 34: 28) 5. Elastis Islam adalah agama yang ditetapkan oleh Allah untuk manusia, sehingga
ajaran
itu
merupakan
ketetapn-ketetapan
yang
dibebankan kepada manusia. Sekalipun Allah Maha Segalanya sehingga berhak menetapkan apa saja terhadap manusia, tetapi serangkaian aturan hidup yang Allah tetapkan dalam Islam itu
bukan sesuatu yang kaku, melainkan merupakan ajaran yang elastis. Elastisitas ajaran Islam ini juga merupakan konsekuensi logis bahwa Allah yang telah menciptakan manusia tentu saja Maha Mengetahui fitalitas manusia dalam memenuhi kewajibankewajibannya. Oleh karena itu, Allah yang menetapkan Islam untuk manusia juga memberikan ketentuan yang elatis sesuai dengan kemampuan dan fitalitas manusia yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Sekalipun shalat ini wajib ditunaikan oleh setiap manusia, tetapi dalam pelaksanaannya sangat elastis disesuaikan dengan kemampuan manusia. Jika tidak mampu shalat dengan berdiri, maka boleh dilakukan dengan duduk, bahkan boleh dilakukan
sambil
menggunakan
air.
tiduran. Namun
Bersuci
pada
dasarnya
wajib
dalam
situasi
tertentu
boleh
bertayamum. Setiap muslim pada dasarnya wajib berpuasa di bulan Ramadhan, tetapi dalam keadaan tertentu, misalnya sedang sakit, boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan dan cukup dilakukan ketika seudah sehat sekalipun di luar bulan Ramadhan dan sepanjang tahun.