BANJIR BANDANG DI DAS BATANG KURANJI KEC. KURANJI

Download BANJIR BANDANG DI DAS BATANG KURANJI KEC. KURANJI. KOTAPADANG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. (SIG) .... dalam kajian ruang...

0 downloads 423 Views 587KB Size
BANJIR BANDANG DI DAS BATANG KURANJI KEC. KURANJI KOTAPADANG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Dandi Arianto Pelly1, Roni Haryadi Saputra2, Rosita Dewi2,Auliya Rahman3, M.Rozi Nasrul3, Universitas Negeri Padang, Email: [email protected] Abstract The research aims to map hazard flash flood sand Inundation mapping the spatial distribution(affected by) flash floods and analyze the factors causing flash floods in Batang Kuranji Watershed Sub- District Kuranji Padang. The method used is a 3D analysis of data raster DEM, topographic slope, Slope, flood elevation data, and river network data, for mapping the spatial distribution affected by the flash floods using survey methods to map land units as mapping unit. GPS tracking is then performedin the field to produce spatial distribution maps Inundation (affected by) flash floods and flash floods causing factor data were analyzed using the scoring methodo fland characteristics as determinants offlash flood hazard. From this research, the proportion of flood hazard zones with high hazard category with abroad zone of 1320 ha, or 6,15% of the region Batang Kuranji. Medium hazard zones are an area of 1243 ha or 5,7% of the region Batang Kuranji, and low hazard zones in the study region has an area of 18 885ha with aproportion of 88,15% of the total land area ofresearch Batang Kuranji and spatial distribution of the inundations flash floods in the area along Kuranji watershed in Koto Tangah subdistrict, Kuranji subdistrict, Nanggalo subdistrict, North Padang subdistrict, and Pauh subdistrict. Causing factor flash flood in the research area are mass movement that of caused landform, slope, slopeform, long of slope, and geomorphology process. Keywords : flash floods, spatial distribution, inundation. yang melanda Indonesia beberapa tahun

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

terakhir. Kecenderungan manusia untuk

Kota Padang menjadi wilayah yang

mengelola

sangat

(hazard

menimbulkan efek negatif terhadap

potency) dikarenakan kondisi geologis,

kelestarian alam dan hutan yang ada di

geomorfologis,

dan

DAS Batang Kuranji, sehingga bahaya

barat

terjadinya longsor lahan dan banjir

daerah

bandang di Kota Padang akan semakin

berpotensi

geografisnya Sumatera

bencana

astronomis terletak

yang

ditepi

merupakan

alam

secara

berlebihan

pertemuan lempeng Eurasia dengan

besar.

Indo-Australia sehingga Kota Padang

Banjir bandang merupakan suatu proses

sering

aliran air yang deras dan pekat karena

tsunami,

terjadi

bencana

longsor

lahan

gempabumi, di

daerah

disertai dengan muatan sedimen berupa

perbukitan, banjir yang dikarenakan

bongkah-bongkah batuan dan tanah

curah hujan tinggi dan cuaca ekstrim

(sering pula disertai dengan pohon-

pohon tumbang) yang berasal dari arah

air bersih sekitar 50.000 pelanggan yang

hulu sungai. Banjir bandang berbeda

akan terganggu, terutama di kawasan

dengan dibandingkan dengan banjir biasa

pusat

karena dalam proses banjir bandang ini

Padang.Sebelumnya, akibat galodo 24

terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba

Juli lalu, menimbulkan kerugian PDAM

dan cepat, meskipun tidak diawali

hingga mencapai sekitar Rp 8,2 miliar.

dengan turunnya hujan di daerah hilir

Sangat di butuhkan adanya identifikasi

sungai yang banjir, ini biasa disebab kan

dan

terbendungnya aliran air sungai akibat

bandang, penataan ruang yang tepat dan

dari longsoran daerah pembalakan hutan.

ketat, serta pemantauan dan peringatan

Dalam Surat Kabar Padang Ekspres

dini kepada masyarakat agar dampak

(Kamis, 13/09/2012); Hujan deras yang

banjir

mengguyur Kecamatan Pauh, Padang,

kerugiannya baik harta, benda bahkan

memicu longsor di tiga titik lokasi di ka-

nyawa mengingat jumlah penduduk dan

wasan

pemukiman yang padat di Kota Padang.

Lambung

Batubusuk.

Bukik,

Patamuan,

Mengakibatkan

Danau Kariang berjarak 30 meter di perbukitan hulu Batang Kuranji sekitar 16.30

WIB,

pada

hari

Rabu(12/9/2012). 2 orang dilaporkan tewas, jalan perkampungan sepanjang 5 km dipenuhi material longsoran setinggi mata kaki. Merendam ribuan rumah warga setengah meter hingga lebih satu meter

di

kawasan

Batubusuk,

Kotopanjang dan Limaumanih, Alai Pauh di Kecamatan Pauh, serta di Kecamatan Nanggalo meliputi daerah Gurunlaweh dan Tabing Banda Gadang yang

merupakan

kawasan

pemetaan

bandang

zona

utara

bahaya

dapat

banjir

diminimalisir

galodo

(Banjir Bandang) akibat meluapnya

pukul

Kotadan

padat

penduduk di Kecamatan Nanggalo, banjir mencapai lutut orang dewasa. Tiga intake (pintu air) utama PDAM Padang kembali terganggu. Akibatnya, pasokan

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1.

Bagaimana

bahaya

Inundasi

(landaan) banjir bandang di DAS Batang Kuranji Kec. Kuranji Kota Padang ? 2.

Bagaimana

Sebaran

Spatial

Inundasi (landaan) banjir bandang di DAS Batang Kuranji Kec. Kuranji Kota Padang ? 3.

Bagaimana Faktor Penyebab banjir

bandang di DAS Batang Kuranji Kec. Kuranji Kota Padang ? Tujuan Program Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

Memetakan

bahaya

(landaan) banjir bandang.

Inundasi

2.

Memetakan

Sebaran

Spatial

Banjir

Inundasi (landaan) banjir bandang.

Menurut Dinas Pengelolaan Sumber

3.

Daya

Menganalisis Faktor Penyebab

Air

(2005),

banjir

adalah

banjir bandang di DAS Batang Kuranji

meluapnya air pada palung sungai,

Kec. Kuranji Kota Padang.

saluran drainase kota maupun saluran

Luaran yang diharapkan

drainase permukiman karena kapasitas

Luaran yang diharapkan pada penelitian

tampungnya tidak mencukupi sehingga

ini adalah:

menggenangi

1.

kerendahan.

Peta bahaya Inundasi (landaan)

daerah

sekitar

yang

banjir bandang.

Banjir Bandang

2.

Banjir bandang (flash flood) adalah

Peta Sebaran Spatial Inundasi

(landaan) banjir bandang

penggenangan akibat limpasan keluar

3.

Tabel faktor Penyebab banjir

alur sungai karena debit sungai yang

bandang di DAS Batang Kuranji Kec.

membesar tiba-tiba melampaui kapasitas

Kuranji Kota Padang

aliran, permukaan gelombang banjir bandang ini dapat berkisar 3 – 6 meter

Kegunaan Program

terjadi dengan cepat melanda daerah-

Berdasarkan tujuan penelitian, maka

daerah rendah permukaan bumi, di

penelitian ini diharapkan dapat

lembah sungai, cekungan dan biasanya

bermanfaat untuk :

membawa debris yang sangat berbahaya

1.

Pengembangan

pengetahuan pengetahuan

untuk tentang

ilmu

yang akan melanda hampir semua yang

menambah

dilewatinya. Banjir bandang merupakan

bahaya

banjir

bandang di KotaPadang. 2.

dapat mengkaji ulang pembangunan

masyarakat yang bertempat tinggal di

setiap daerah hulu sungai yang menjadi

daerah penelitian tentang bahaya banjir

faktor penyebab banjir bandang tersebut.

bandang agar lebih waspada.

Sistem Informasi Geografi

Memberikan

masukan

ditelaah dalam pendekatan spasial agar bagi

3.

Memberikan

sebuah fenomena alam yang harus

masukan

untuk

Sistem

Informasi

Geografis

(SIG)

arahan kebijakan bagi pemerintah dan

merupakan sistem informasi berbasis

instansi terkait terutama BAPPEDA,

komputer

Dinas PU (Bidang Perencanaan), dan

basisdata dan mempunyai kemampuan

BPBD KotaPadang.

analisis sehingga menghasilkan suatu

yang

berfungsi

sebagai

informasi yang bersifat keruangan dan TINJAUAN PUSTAKA

dapat digunakan sebagai pendukung

pengambilan keputusan dalam penataan

dalam kajian ruang. Data spasial ini

ruang Kota yang berada pada wilayah

berupa batas atau jangkauan Inundasi

rawan bencana.

(landaan) banjir bandang yang didapat berupa tititk-tititk koordinat melalui tracking GPS dan di overlay dengan data

2. METODE Penelitian ini menggunakan data primer

peta KotaPadang sehingga menghasilkan

dan sekunder. Pengumpulan data primer

peta Inundasi (landaan) banjir bandang.

dapat dilakaukan melalui survei lapangan

Sementara untuk peta bahaya dihasilkan

pada kawasan yang terkena banjir

dari Analisis 3D data raster DEM, dan

bandang. Data tersebut agar dapat

data jaringan sungai serta data faktor

mengetahui karakteristik lokasi banjir

penyebab banjir bandang yang dianalisis

bandang tersebut.

menggunakan

Metoda analisis ini menggunakan Sistem

(pengharkatan) dari Karakteristik lahan

informasi

sebagai penentu bahaya banjir bandang.

Geografis,

dimana

data

metode

scoring

tersebut diolah dalam spatial setting

BENCANA ALAM Karakteristik Fisik Wilayah  Geologi  Tanah  Topografi  Lereng  Bentuklahan  Curah Hujan

Lingkungan Terganggu

Cek Lapangan

Banjir Bandang

Faktor Penyebab Terjadi nya Banjir Bandang Bahaya Banjir Bandang

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Inundasi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara

umum,

pembahasan

dalam

sedang seluas 1243 ha atau 5,7% dari

penelitian ini antara lain;

wilayah DAS Batang Kuranji, dan zonasi

Dari penelitian ini didapatkan proporsi

bahaya rendah pada kawasan penelitian

zonasi bahaya banjir bandang dengan

memiliki luas 18885 ha dengan proporsi

kategori zonasi bahaya tinggi dengan

88,15% dari total luas kawasan penelitian

luas 1320 ha, atau 6,15% dari wilayah

DAS Batang Kuranji.

DAS Batang Kuranji. Zonasi Bahaya

Gambar 2. Peta Bahaya Banjir Bandang

Distribusi

spasial

inundasi

banjir

Kecamatan

Pauh.

Faktor

penyebab

bandang terdapat pada daerah zonasi

terjadinya banjir bandang di daerah

bahaya tinggi di kawasan sepanjang

penelitian berupa longsorlahan yang

Batang Kuranji yakni di Kecamatan Koto

disebabkan oleh faktor bentuklahan,

Tangah, Kecamatan Kuranji, Kecamatan

kemiringan

Nanggalo, Kecamatan Padang Utara, dan

panjang lereng, dan proses geomorfologi.

lereng,

bentuk

lereng,

Gambar 3. Peta Inundasi Banjir Bandang 2013

Tabel Karakteristik Fisik Wilayah Penyebab Banjir Bandang

Sampe l

Lokasi

Lambung 1

Bukit Lambung

2

Bukit Lambung

3

Bukit Lambung

4

Bukit Lambung

5

Bukit Lambung

6

Bukit

Panja

Bent

Klasifik

Satuan

Bent

Kemirin

ng

uk

Proses

asi

Lahan

uklah

gan

Leren

Lere

Geomorfo

Tota

an

Lereng

g

ng

logi

l

2

3

4

2

2

13 Rendah

2

4

3

2

2

13 Rendah

5

3

2

3

4

17 Sedang

5

5

2

3

4

19 Tinggi

2

5

2

3

4

16 Sedang

5

5

2

3

3

18 Tinggi

Bahaya

S21.IV.Qv.L at.H S5.III.Qv.Lat .P F16.IV.Qf.L at.K F16.III.Qf.La t.SB S5.III.Qv.Lat .P F16.III.Qf.La t.H

Lambung 7

F16.III.Qf.La

Bukit

t.P

5

6

1

4

3

19 Tinggi

5

7

1

3

3

19 Tinggi

K.

5

7

1

1

3

17 Tinggi

F4.I.Qh.Al.P.

5

7

1

1

3

17 Tinggi

F1.I.Qh.Lat. 8

Kuranji

P

Kampung 9

M4.I.Qh.Al.

Olo Kampung

10

Olo

Berdasarkan analisis tabel diatas, faktor

Padang Utara, dan Kecamatan Pauh,

penyebab

daerah

Daerah yang memiliki tingkat luasan

penelitian berupa longsorlahan yang

bahaya bencana banjir bandang tertinggi

disebabkan oleh faktor bentuklahan,

terdapat

kemiringan

Kotapadang

banjir

lereng,

bandang

bentuk

lereng,

di

Kecamatan

Kuranji,

panjang lereng, dan proses geomorfologi.

3.

Terutama daerah bentuklahan kipas

penyebab banjir bandang, bencana ini

alluvial yang proses geomorfologi nya

terjadi di daerah bentuklahan kipas

berupa

alluvial yang memiliki potensi longsor

pelapukan

memiliki

potensi

longsor lahan tinggi serta potensi banjir bandang tinggi pula.

Berdasarkan tabel analisis faktor

lahan yang tinggi. Saran Semoga hasil penelitian dan pemetaan

KESIMPULAN DAN SARAN

persebaran spatial banjir bandang di DAS Batang Kuranji ini menjadi acuan

Kesimpulan Berdasarkan

hasil

dan

dan dasar bagi pihak BAPPEDA, Dinas

pembahasan dapat diambil kesimpulan

PU (Bidang Perencanaan), dan BPBD

sebagai berikut:

KotaPadang bdalam menentukan arah

1.

Terdapat tiga zona bahaya banjir

kebijakan penataan ruang daerah rawan

bandang yaitu zona bahaya tinggi , zona

bencana banjir bandang di KotaPadang

Bahaya sedang dan zona bahaya rendah.

sehingga dapat meminimalisir kerugian

2.

akibat bencana tesebut saat terjadi. Selain

Distribusi

penelitian

sebaran

spatial

inundasi zona bahaya tinggi banjir

itu juga

bandang terdapat di kawasan sepanjang

Meningkatkan kewaspadaan bila hujan

Batang Kuranji terutama di Kecamatan

turun secara terus menerus kepada

Koto

masyarakat di sekitas zona bahaya tinggi,

Tangah,

Kecamatan

Kecamatan

Nanggalo,

Kuranji,

Kecamatan

dan

memberi

pengetahuan

kepada

masyarakat agar Areal permukiman dan

dosen

pembimbing

sarananya hendaknya dibangun menjauhi

membimbing

daerah aliran sungai yang berpotensi

motivasi untuk melakukan penelitian ini,

banjir bandang.

serta teman teman dari jurusan Geografi

UCAPAN TERIMAKASIH

FIS UNP.

dan

yang

telah

memberi

kami

Penulis mengucapkan terimakasih atas arahan bapak Triyatno,S.Pd,M,Si selaku DAFTAR PUSTAKA Ali,

Muhammad. 1995. Prosedur Penelitian. Jakarta: CV. BinaAksara. Asdak, Chay.1995. Hidrologi dan Daerah Aliran Sungai. UGM, Yogyakarta. Dawod G, and Koshak, N. 2011. Developing GIS-Based Unit Hydrographs for Flood Management In Makkah Metropolitan Area, Saudi Arabia, Journal of Geographic Information System, 3(2) 153-159. Dibyosaputro, Suprapto. 1998. Geomorfologi Dasar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Direktorat Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum Dan JICA Projection on Integrated Disaster Mitigation Management for Banjir Bandang. 2012. Petunjuk Tindakan dan Sistem Mitigasi Banjir Bandang. JICA. 2012. MODUL PELATIHAN MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0 Februari Versi 2.1. [online] maret 26, 2013.URL:http://www.google.co m Jones, J. L. (2004). "Mapping a Flood Before It Happens". U.S. Geological Survey Fact Sheet 2004-3060. [Online] June 5, 2009., Available from

http://pubs.usgs.gov/fs/2004/3060 /pdf/fs20043060.pdf Kevin Musungu, Siddique Motala, and Julian Smit, 2012, Using Multicriteria Evaluation and GIS for Flood Risk Analysis in Informal Settlements of Cape Town: The Case of Graveyard Pond.South African Journal of Geomatics, Vol. 1, No. 1, January 2012 Muktaf, Ahmad H (2008), Aplikasi SIG untuk mendukung penerapan system manajemen resiko bencana di Indonesia. ProsidingUniversitas Lampung, 17-18 November 2008 Prahasta, eddy. 2011. Tutorial Arcgis dekstop untuk geodesi dan geomatika. Informatika bandung.Cetakan Pertama Mei 2011. Paimin, et al. 2012. Sistem Perencanaan Pengolahan Daerah Aliran Sungai, Bogor, BPTKPDAS PERMEN PU No.06/PRT/M/2007. Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Ruang Bangunan dan Lingkungan Peraturan PemerintahNo 37 Tahun 2012. Tentang Pengolahan Daerah Aliran Sungai