DAFTAR PUSTAKA

Download Edy Suwondo, Diktat Kuliah Manajemen Perawatan Pesawat, ITB, 2001. 10. Edy Suwondo, A Review of Optimum Diagnosis Procedure Determinations,...

0 downloads 787 Views 1MB Size
DAFTAR PUSTAKA 1. Allied Signal, GTCP-85 Component Maintenance Manual. 2. Boeing Company, B 737-300/400/500 Aircraft Maintenance Manual: GTCP85-

129 Series Engines. 3. Boeing Company, B 737-300/400/500 Illustrated Parts Catalog Manual:

GTCP85-129 Series Engines. 4. Boeing Company, B 737 Maintenance Training Manual: Auxiliary Power Unit. 5. Boeing

company,

Visual

Airline

Maintenance

Program

Development

(presentation slide), tahun 2001. 6. Charles E. Ebeling, An Introduction to Reliability and Maintainability

Engineering, University of Dayton, 2005. 7. Dimitri Kececionglu, Reliability Engineering Handbook Volume 1, University of Arizona, 1991. 8. Dimitri Kececionglu, Reliability Engineering Handbook Volume 2, University of Arizona, 1991. 9. Edy Suwondo, Diktat Kuliah Manajemen Perawatan Pesawat, ITB, 2001. 10. Edy Suwondo, A Review of Optimum Diagnosis Procedure Determinations, Delft University of Technology, 1996. 11. Engineering Information (EI) No: AG/49-00-00093R5 tahun 2001 12. GMF AeroAsia, PT., Aircraft Maintenance Log Book. 13. GMF AeroAsia,PT., Maintenance check list. 14. James Reason, Managing the Risk of Organisasional Accident, Mc-Graw Hill Book. 15. Lewis E.E, Introduction to Reliability Engineering, John Wiley & Sons, New York, 2004. 16. Muhammad Kurnia Rahmadian, 136 99 032, Pengembangan Metode Penentuan

Failure Code, Failure Mode dan Prestasi Troubleshooting dari Pilot Report Studi Kasus APU di PT. GMF Aeroasia, ITB, 2005. 17. Prof. Dr. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung, 2005.

78

LAMPIRAN A: Skematik diagram APU GTCP85 (ref 2)

79

LAMPIRAN B: Sistem APU GTCP85 (ref 2, 4) Pengoperasian APU diharuskan mengikuti alur urutan pengoperasian, dimana ketika sistem bekerja membutuhkan input yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Berikut ini dijelaskan prosedur dan keadaan yang terjadi selama pengoperasian (lihat Gambar B.1).

Gambar B.1. Urutan kejadian ketika pengoperasian APU (ref 2) Sebelum dilakukan pengoperasian APU, dilakukan pemeriksaan battery ”apakah tegangan battery tidak kurang dari 22 volt DC?” dan sistem peringatan dan anti

80

kebakaran APU dipastikan bekerja. Ketika battery di arahkan ke posisi ”on” akan terdapat suplai tegangan ke sirkuit pengontrolan APU 28 VDC. Bila master switch diarahkan ke posisi start maka akan terdapat tegangan ke air inlet

door, fuel shutoff valve dan electronic temperature control (ETC). Input tegangan mengakibatkan inlet door dan fuel shutoff valve membuka sehingga akan terdapat inputan tegangan menuju starter motor yang akan memulai pemutaran APU. Bila pemutaran APU meningkat maka tekanan oil akan meningkat pula. Pada saat tekanan oil mencapai 4 psi (oil pressure switch menutup) maka akan terdapat sensor inputan tegangan untuk membuka fuel solenoid valve dan terjadi percikan pengapian pada igniter plug. Akibatnya, fuel yang ditekan oleh fuel pump akan terbakar dan terjadi peningkatan putaran APU. Kondisi tekanan oil meningkat menjadi 55 psig akan memadamkan lampu low oil

pressure di cockpit, yang memiliki maksud bahwa APU telah berputar. Pada saat APU memiliki kecepatan putar 50% maka komponen electronic speed switch akan memutuskan arus pada starter motor dan APU tetap berputar sesuai dengan akselerasi pembakaran fuel. Setelah mencapai putaran 95%, electronic speed switch akan memutuskan tegangan yang mengalir pada sistem pembakaran, mengaktifkan perhitungan hourmeter, membuka 3 way solenoid valve, menyalakan lampu ready to load (RTL) dan GEN BUS bekerja. Kondisi RTL dan GEN BUS ON merupakan kondisi APU dapat dimanfaatkan sebagai penyuplai bleed air dan sistem listrik pesawat selama putaran APU dalam kondisi normal (100% RPM dan suhu EGT normal). Ketika master switch diarahkan posisi ”off” akan memutuskan arus yang mengalir ke

fuel solenoid valve, dimana fuel tidak dapat didistribusikan lagi. Akibatnya, putaran akan berkurang dan sensor-sensor yang bekerja berdasarkan putaran APU akan mengindikasikan tidak bekerjanya sistem APU (GEN BUS OFF, RTL OFF, Hourmeter OFF, dan ETC tidak bekerja). Akan tetapi, sebelum dilakukan shutdown sistem diharuskan untuk mengurangi beban kerja APU dengan mematikan seluruh aplikasi sistem bleed air dan listrik APU.

81

Penjelasan rangkaian sistem yang bekerja selama proses pengoperasian APU adalah sebagai berikut:

1. Sistem bahan bakar (fuel system)

Fuel atau bahan bakar yang digunakan APU diambil dari tangki bahan bakar nomor 1 sayap kiri pesawat. Bahan bakar mengalir dari tangki jika fuel valve dibuka dan akan mengalir melewati fuel heater yang menyebabkan temperatur bahan bakar naik. Setelah itu bahan bakar akan mengalir dan melewati low pressure fuel filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran dalam bahan bakar. Tekanan bahan bakar ditingkatkan dengan memompa fuel oleh fuel pump menuju fuel

solenoid valve ketika APU berputar. Ketika tekanan oil meningkat sekitar 4.0 psig (27,6 kpa), sequencing switch akan menutup dan membuka fuel solenoid valve. Ketika

fuel solenoid valve membuka, bahan bakar yang bertekanan akan mengalir menuju fuel atomizer. Atomizer akan menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar. Bahan bakar akan dibakar menggunakan igniter plug (sistem perapian akan dibahas lebih detail di bagian sistem pengapian dan starting), akibat pembakaran bahan bakar terjadi penambahan perputaran engine dan peningkatan temperatur udara buangan (EGT atau exhaust gas temperature). Putaran engine dan temperatur ketika starting diatur oleh fuel control unit. Akselerasi dari engine APU dikendalikan oleh accceleration limiter valve.

Accceleration limiter valve bekerja berdasarkan perubahan tekanan udara (compressor discharge pressure) dan tekanan bahan bakar. Diafragma yang berada di dalam accceleration limiter valve mengendalikan katup bypass, yang akan mengatur laju bahan bakar yang dibutuhkan. Pada saat akselerasi, jika EGT mencapai 620° C, termostat akan terbuka dan melepaskan sebagian udara dari acceleration limiter valve yang mengakibatkan pengurangan laju bahan bakar dan menurunkan EGT. Sedangkan jika APU sudah beroperasi dengan RPM (rotation per minute) diatas 95%, maka aliran bahan bakar akan diatur oleh fuel governor.

82

Fuel governor akan mengatur laju bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan daya. Jika kecepatan berkurang karena beban bertambah, governor akan meningkatkan laju bahan bakar ke ruang bakar. Sebaliknya, jika kecepatan bertambah akibat beban yang berkurang, governor akan meningkatkan bypass, yang akan mengurangi laju bahan bakar ke ruang bakar.

Gambar B.2. Skema fuel system (ref 2)

83

Ketika APU master switch dipindahkan ke posisi off, arus listrik akan memutuskan hubungan ke overspeed oscillator switch. Speed switch akan menutup dan memberikan sinyal sama dengan kondisi overspeed dimana fuel solenoid valve dan APU fuel valve menutup. Selain itu fuel solenoid valve akan menutup bila terdeteksi kebakaran dan pengoperasian fire handles. Aliran bahan bakar ke fuel atomizer dihentikan, ini mengakibatkan APU berhenti. Seluruh sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan dibuang melalui katup pembuangan (drain valve). Skema dari sistem bahan bakar tergambar pada Gambar B.2. 2. Sistem pengapian dan starting (ignition and starting system) Sistem pengapian dan starting digunakan untuk memutar engine APU dan menyuplai percikan api dalam proses pembakaran. Sistem ini bekerja secara otomatis selama perputaran engine APU. Untuk memulai pemutaran engine APU digunakan starter

motor. Untuk menghasilkan pengapian digunakan igniter unit, igniter plug dan igniter cable. Starter motor menghasilkan daya putar untuk memutar engine APU hingga kecepatan perputaran engine APU dapat menghasilkan aliran udara yang baik untuk proses pembakaran. Starter motor dipasang di gearbox. Perputaran starter motor mengambil input tegangan DC baterai. Ketika starter motor bekerja, terdapat gaya sentrifugal menggerakkan transmisi gigi pada accessory drive shaft. Setelah kecepatan putaran

engine APU lebih besar dari putaran starter motor maka arus listrik pada starter motor diputuskan, mekanisme ratchet dan spring pada starter motor akan melepas hubungan transmisi gigi kembali ke kedudukan awal.

Ignition unit menyuplai arus bertegangan tinggi ke igniter cable. Input tegangan ignition unit berasal dari tegangan DC baterai 28 volt. Ignition unit terdiri dari trafo tegangan, vibrator, booster coil, dan kapasitor. Igniter cable menghubungkan antara

ignition unit dan igniter plug. Igniter cable memiliki logam konduktor sebagai media pengantar tegangan dan terbungkus dari bahan pencegah interferensi gelombang radio dan penghambat electical short. Igniter plug menghasilkan percikan api bertegangan tinggi untuk pembakaran bahan bakar di ruang bakar. Ketika APU master switch digerakkan ke arah START, fuel shut off valve akan membuka dan bila pembukaan fuel shut off valve telah maksimum maka air intake

84

door akan membuka karena mendapat suppli listrik dari fuel shut off valve. Ketika pembukaan air intake door sudah maksimum, maka start relay R5 menyuplai tegangan listrik ke starter motor, sehingga terjadi perputaran engine APU. Sepanjang perputaran engine APU meningkat, tekanan oil juga meningkat. Bila tekanan mencapai 4,0 psig (26,7 kpa), sequencing switch tertutup dan akan menyuplai tegangan ke ignition unit dan fuel solenoid valve. Ketika kecepatan perputaran APU diantara 19000 – 21000 RPM, electronic speed

switch membuka start relay dan menghentikan pengoperasian starter motor. Engine APU terus meningkatkan kecepatan putar hingga 41000 RPM. Ketika kecepatan putaran APU 37300 – 38900 RPM, electonic speed switch membuka dan menghentikan pengapian pada ignition unit. Jika APU tidak bekerja normal ketika proses starting selama 90 detik setelah inlet

door membuka, maka APU akan berhenti secara otomatis. Pembatasan waktu pada electronic speed switch mencegah panas yang berlebihan pada starter motor dan mencegah kelebihan beban pada baterai. Skema sistem dari pengapian dan starter (ignition and starting system) dapat dilihat pada Gambar B. 3.

85

Gambar B.3. Skema ignition dan starting system (ref 2) 86

3. Sistem udara pendinginan APU (APU cooling air system) Sistem udara pendinginan APU digunakan untuk mengendalikan temperatur pada generator listrik APU, sistem pelumasan (lubrication system), komponen engine APU dan APU shroud. Pada sistem udara pendinginan APU terdapat cooling air duct yang berfungsi sebagai penyuplai udara yang stabil ke cooling fan. Ketika pesawat sedang terbang, cooling

air duct menyuplai ram air ke cooling fan. Sewaktu APU dimatikan (switch off), shutoff valve menghentikan aliran udara yang mengalir melalui cooling air duct. Shutoff valve dikendalikan dengan dorongan aktuator pneumatic. Sebelum udara memasuki aktuator pneumatic, udara disaring menggunakan saringan (filter) untuk menghindari benda asing masuk ke cooling fan / APU. Bukaan shutoff valve mengalirkan udara ke cooling fan untuk memberikan udara dingin ke oil cooler dan generator listrik. Cooling fan diletakkan pada accessory gear. Ketika APU berputar, terjadi perputaran transmisi gigi pada accessory gear dan memutari cooling fan. Aktuator pneumatic mempertahankan bukaan shutoff valve dengan tekanan udara APU (bleed air pressure). Udara dingin yang dihasilkan akan menjaga temperatur pada APU shroud, oil cooler, dan generator. Dari APU shroud, udara dingin keluar melewati sistem pembuangan udara APU. Ketika APU berhenti, aktuator pneumatic akan menutup shutoff valve dan menghentikan aliran udara. Skema sistem pendinginan udara dapat dilihat pada Gambar B.4.

87

Gambar B.4. Skema cooling air system (ref 2)

4. APU bleed air system APU bleed air system digunakan untuk menyuplai udara bertekanan pada sistem air

conditioning, starting system dan ke komponen yang membutuhkan tekanan udara. Pada bleed air system terdapat beberapa komponen yang mendukung. Bleed air valve mengendalikan aliran udara dari APU turbine plenum dan saluran pneumatic. Di antara bagian shroud dan bleed air valve disambungkan bleed air duct menggunakan

88

clamp. Untuk membantu proses starting engine utama, terdapat switch (miscellaneous switching module) yang menjaga bukaan APU bleed valve. Besar tekanan yang akan diberikan ke bleed air valve tergantung terhadap differential pressure regulator dengan pengaturan sebesar 19 psig (131 kpa). Pengaturan bukaan dari APU bleed valve tergantung beberapa sensor. Bila pada kondisi kelebihan beban pada APU, maka electronic temperature control (ETC) mengirimkan sinyal ke proportional control valve untuk menutup bleed air valve. Perubahan bleed air valve tersebut akan mempengaruhi penurunan EGT, ETC akan memberikan sinyal baru untuk membuka surge bleed valve. Surge bleed valve beroperasi ketika APU engine speed lebih dari 95%, pesawat mengudara dan bleed air

valve tertutup. Bukaan surge bleed valve mencegah getaran compressor. Ketika engine APU memiliki kecepatan putar lebih dari 95% dan tenaga listrik sudah mengalir, maka bleed air valve akan membuka dengan cara merubah kedudukan APU blade air switch ke posisi ON pada overhead panel. Ketika switch ON, solenoid membuka bleed air valve dan pesawat dapat menggunakan bleed air. Ketika pesawat menggunakan sistem pneumatic dari APU, maka proportional control valve akan melindungi APU terhadap peningkatan EGT karena beban lebih. Seluruh skema APU

bleed air system dapat dilihat pada Gambar B.4. 5. Pengontrol APU (APU control) Pengontrolan / pengendalian APU dapat dilakukan secara manual dan otomatis. Pengendalian otomatis dapat dilakukan ketika memulai (starting), berhenti (shut

down) dan beroperasi (operating). Tujuan dari pengendalian APU adalah menjaga agar APU beroperasi di bawah nilai batasan-batasan engine APU seperti yang ditunjukkan pada spesifikasi APU. Ketika APU starting, pengendalian dilakukan secara otomatis. Pengendalian APU terdiri dari APU control unit, electronic speed switch, sequencing oil pressure switch,

low oil pressure switch, compressor inlet temperature sensor, electronic temperature control (ETC).

89

APU control unit digunakan pada saat memulai (starting), mengoperasikan dan menghentikan APU, selain itu terdapat overspeed reset/test switch untuk memeriksa permasalahan di dalam sistem APU (internal BITE).

Electronic speed switch digunakan pada saat memulai (starting) dan mengoperasikan APU serta perlindungan terhadap overspeed. Sensor dari electronic speed switch adalah tachometer generator, yang menghasilkan arus listrik setiap putaran APU.

Electronic speed switch bekerja pada saat 50% putaran (starter cut out), 95% putaran (load relay) dan 110% putaran (overspeed relay).

Sequencing oil pressure switch memastikan pembakaran tidak terjadi sebelum tekanan oil 4.0 psig (27,6 kpa). Pada sequencing oil pressure switch memiliki 2 microswitch. Ketika tekanan telah mencapai 4 psig maka microswitch akan mengaliri arus listrik ke

ignition coil dan fuel solenoid valve yang mengakibatkan pembakaran bahan bakar di ruang bakar. Ketika kecepatan putar APU 95%, electronic speed switch memutus suppli listrik ke igniter coil sehingga tidak ada pengapian dari ignition system, tapi proses pembakaran terus berlangsung karena fuel solenoid valve masih membuka dan mengalirkan bahan bakar sedang pengapian didapat dari hasil pembakaran fuel itu sendiri.

Low oil pressure switch bekerja ketika tekanan oil dibawah 45 psig (310 kpa). Oil temperature switch bekerja ketika suhu oil lebih besar dari 2850F (1400C). Sensor suhu pada compressor inlet akan memberikan sinyal suhu udara yang masuk

compressor ke ETC. Sensor suhu compressor yang dikirimkan ke ETC pada putaran APU 95%. Sensor suhu compressor ini digunakan untuk mengendalikan EGT selama akselerasi dan pembebanan.

Electronic temperature control (ETC) memeriksa EGT secara langsung dengan sensor thermocouple probes yang dipasang di turbine exhaust port dan memberikan penunjukkan ke EGT indicator. ETC juga melindungi APU dari pembebanan yang berlebihan, dimana sinyal yang dihasilkan akan memberikan sensor ke proportional

valve agar menutup bleed air valve. Ketika EGT menurun maka ETC mengirim sinyal kembali agar membuka bleed air valve. Ketika engine APU dinyalakan dengan cara APU master switch digerakkan ke arah START, APU fuel valve membuka, air inlet door membuka dan engine APU berputar

90

(starter motor berputar). Ketika tekanan oil meningkat menuju 4.0 psig (27,6 kpa), maka sequencing switch menutup yang akan membuka fuel solenoid valve dan mengaktifkan ignition unit (proses pembakaran terjadi). Engine APU berputar dan sekitar 19000 – 21000 RPM, sensor kecepatan putar 50% membuka pada electronic

speed switch. Membukanya Switch 50% tersebut akan mengakibatkan starter motor berhenti bekerja tetapi APU terus berputar dan kecepatan terus bertambah. Bertambahnya kecepatan putar APU akan menambah tekanan oil dan ketika tekanan

oil mencapai 55 psig (379 kpa), switch tekanan oil membuka dan lampu low oil pressure mati. Ketika kecepatan putar APU mencapai 95% maka electronic speed switch menghentikan pengapian pada ignition unit, mengaktifkan solenoid untuk membuka bleed air valve, memberikan tegangan listrik ke seluruh sistem pesawat. APU berhenti dengan cara APU master switch digerakkan ke arah OFF. Hal ini mengakibatkan putaran 110 % electronic speed switch menutup maka arus listrik yang ke bleed air valve, APU Generator dan fuel solenoid valve terputus. Pemutusan arus listrik tersebut mengakibatkan fuel solenoid valve tertutup dan APU berhenti karena tidak ada fuel yang mengalir. Skema sistem pengontrolan APU tergambar pada Gambar

B.5.

91

Gambar B.5. skema APU control (ref 2) 92

6. Sistem penunjukkan APU (APU indicating system) a. Sistem penunjukkan suhu gas pembuangan engine APU (exhaust gas temperature

indicating system) Sistem pengukuran suhu gas pembuangan (EGT) mengukur suhu dari gas pembuangan engine APU. Sistem ini memiliki dua ETC thermocouple probe, hambatan EGT dan EGT indicator. Wire yang digunakan sebagai pengantar tegangan terbuat dari chromel dan alumel. Dua ETC thermocouple probe mengukur EGT engine APU. Panas yang dihasilkan gas buang akan memanaskan ETC Thermocouple dan ETC Thermocouple akan menghasilkan arus DC yang dihubungkan ke ETC. ETC mengirimkan sinyal ke penunjukkan EGT. Hambatan dari EGT mengatur sistem penunjukkan EGT. Penunjukkan EGT bernilai 00C sampai dengan 8500C. Skema sistem penunjukkan EGT terlampir pada Gambar B.6.

93

Gambar B.6. Skema indicating system (ref 2) 94

b. Penandaan kondisi overspeed APU (overspeed light) Sistem penunjukkan overspeed pada engine APU ditandai dengan pencahayaan tanda

’overspeed’ pada overhead panel. Penunjukkan cahaya tersebut terjadi ketika kecepatan putar engine APU mencapai 110% dan pada electronic speed switch mengaliri arus listrik ke pencahayaan tanda ’overspeed’. Ketika pencahayaan

overspeed menyala maka MASTER CAUTION menyala juga sebagai tanda terjadi kegagalan pada suatu sistem. Skema sistem penandaan kondisi overspeed APU tergambar pada Gambar B.6 c. Sistem penunjukkan oil APU (APU oil indicating system) Sistem penunjukkan oil APU terdiri dari 3 penunjukkan yaitu penunjukkan suhu oil tinggi, tekanan oil rendah dan jumlah oil sedikit. Sensor sistem ini masing-masing terletak pada high oil temperature switch, low oil pressure switch, dan low oil quantity

switch. Sistem penunjukkan ini terdiri dari FAULT light, low oil pressure light dan MAINT light. Skema sistem penunjukkan oil APU tergambar pada Gambar B.6. Lampu low oil pressure menyala bila tekanan oil pada sistem oil kurang dari 55 psig (379 kpa) selama APU start atau tekanan oil kurang dari 45 psig (310 kpa) selama APU beroperasi. Lampu tersebut menyala dikarenakan low oil pressure switch tertutup yang mengakibatkan lampu LOW OIL PRESS teraliri arus listrik. Ketika jumlah oil pada tanki kurang dari 1-2 quartz (0,9-1,9 liter), lampu MAINT menyala akibat oil quantity switch tertutup dan lampu MAINT teraliri arus listrik. Ketika suhu pada oil APU lebih dari 2850F (1400C), lampu FAULT menyala akibat oil

temperatur switch tertutup dan lampu Fault teraliri arus listrik.

7. Sistem pelumasan APU (APU lubrication system) Sistem pelumasan APU menjaga oil di seluruh gigi-gigi dan bearing tetap terlumasi dan oil juga mengurangi suhu pada komponen APU. Komponen pada sistem pelumasan APU terdiri dari oil pump, oil cooler, dan oil tank. Skema sistem pelumasan APU tergambar pada Gambar B.7.

Oil pump pada sistem ini terdiri dari 2 pompa yaitu pompa bertekanan (pressure pump) dan pompa pembuangan (scavenge pump). Selain itu komponen pada sistem

95

pelumasan terdiri dari pressure regulator, oil filter dan filter bypass valve. Oil pump dipasang di gearbox. Tekanan oil yang dihasilkan setelah diatur oleh pressure

regulator valve pada sistem adalah 90 psig (620 kpa).

Gambar B.7. Skema lubrication system (ref 2) Ketika engine APU starts, oil didistribusikan ke sistem menggunakan pressure pump dan oil disaring menggunakan oil filter. Jika oil filter tertutup akibat berkumpulnya beberapa material pada saringan dan menyumbat aliran oil maka aliran oil akan dialirkan melewati bypass valve. Dari oil pump, oil menuju ke accessory drive,

96

compressor bearing dan bearing, yang terletak di antara compressor impeller dan turbine wheel. Pressure regulator valve akan membuka bila tekanan oil melebihi 90 psig (620 kpa)

Oil yang berada di accessory drive dan bearing akan turun ke penampungan oil (oil sump). Sedang scavenge pump akan memompa oil di oil sump dan mengalirkan oil melalui oil cooler ke oil tank. Oil cooler berfungsi mendinginkan oil yang telah mengalir dari sistem menuju ke oil tank. oil separator memisahkan udara dari oil di

oil tank. Udara akan dibuang melalui oil tank ke saluran pembuangan udara (turbine exhaust port)

97

LAMPIRAN C: Tabel nilai kritis pengujian goodness of fit (ref 13)

Tabel C.1. Nilai kritis untuk pengujian Mann

98

Tabel C.2. Nilai kritis untuk pengujian Kolmogorov-Smirnov

99

Tabel C.3. Nilai kritis untuk pengujian Barlett’s

100

LAMPIRAN D: Data waktu kegagalan komponen APU GTCP85 Tabel D.1. Waktu kegagalan komponen terhitung sejak TSI (time since intalled) Electronic Temperature Control

APU Control Unit 2 4 5 7 7 8 8 8 8 8 8 8 10 10 11 11 11 13 14 15 16 16 16 16 19 26 30 31 32 32 34 40 40 41 41 42 46 50 50 50 51 52 56 56 57 59 59 61 63 63 65

68 69 73 81 81 84 84 85 85 87 92 94 98 99 109 109 111 117 118 120 125 127 130 134 138 139 139 150 151 151 153 168 174 175 179 185 185 189 192 192 197 198 214 223 224 235 254 255 274 312 315

312 315 320 329 351 352 357 387 399 439 440 441 449 484 487 497 614 774 798 798 798 799 846 1047 1056 1069 1093 1097 1114 1116 1138 1153 1257 1274 1279 1344 1432 1438 1574 1576 1601 1877 1904 1917 1927 2039 2073 2363 2613 2744 2816

2834 2926 2933 3067 3142 3157 3202 3238 3644 3673 3953 4191 4647 4776 5053 5307 5850 7949 9013 11958 11969 13183 13241 13715 14832 15532 15818 16332 17009 18381 19740 37047

5350 5829 5991 7751 7837

Valve surge control 2484 8750

101

Tabel D.2. Waktu kegagalan komponen terhitung sejak TSI (time since intalled) Oil Pressure Switch

Starter motor 28 86 95 96 115 147 210 231 244 255 282 290 371 388 423 455 459 479 487 627 633 652 654 673 675 679 711 734 734 875 913 1019 1036 1047 1065 1065 1097 1098 1106 1110 1114 1122 1165 1240 1250 1348 1432 1440 1538 1580 1580

1589 1743 1812 1832 1852 1896 1899 1988 1996 2052 2056 2107 2128 2149 2184 2189 2223 2256 2288 2291 2301 2346 2383 2398 2421 2434 2495 2498 2581 2632 2649 2663 2722 2730 2782 2784 2850 2871 2952 3063 3090 3183 3266 3450 3532 3804 4037 4075 4115 4127 4196

4127 4196 5673

44 56 72 75 91 177 187 300 716 1094 1195 1289 1358 1360 1412 1624 2042 2071 2214 2330 2708 2803 2863 2968 3134 3353 3367 3635 4051 4114 4180 4485 4485 4568 5333 5794 6162 6380 6380 8750 8750

Bleed Air Valve 7 7 7 17 17 18 25 30 31 35 38 46 47 49 52 54 59 61 66 69 71 78 86 89 89 112 114 130 132 150 153 156 156 164 171 182 190 193 204 224 244 258 282 284 290 299 321 322 333 355 356

412 417 450 515 574 588 665 707 735 789 801 819 886 946 967 1001 1046 1051 1067 1136 1144 1186 1222 1270 1334 1359 1458 1529 1562 1588 1594 1612 1787 1797 1921 1949 1965 1972 2135 2148 2150 2184 2408 2604 2618 2817 3126 3181 3181 3458 3548

3644 3657 3876 4001 4096 4212 4305 4329 4344 5053 6405 6909 9488 10626 11422 11427 11893 18140

102

Tabel D.3. Waktu kegagalan komponen terhitung sejak TSI (time since intalled) Fuel Control Unit 3 3 16 17 25 25 27 27 28 35 37 38 38 44 45 46 48 50 51 57 58 61 61 66 70 71 71 73 91 93 94 97 98 99 108 112 138 146 150 151 151 155 161 177 178 188 189 196 203 248

250 257 268 300 307 332 343 356 378 382 395 409 413 466 470 492 512 524 525 536 550 606 616 636 654 658 743 800 804 819 841 905 911 948 979 1029 1038 1042 1069 1075 1076 1081 1091 1142 1168 1213 1239 1282 1284 1320

1327 1352 1364 1425 1436 1441 1442 1631 1633 1634 1642 1665 1732 1739 1770 1786 1818 1835 1901 1955 1965 2050 2067 2168 2218 2222 2365 2403 2453 2454 2581 2695 2794 3071 3108 3147 3163 3180 3241 3241 3245 3308 3323 3429 3624 3735 3870 4027 4088 4128

4152 4152 4225 4315 4457 5031 5035 5037 5048 5081 5095 5333 5574 5697 5780 6557 11829 12435 13780

Ignition Exciter

Electronic Speed Switch

Fan Cooling

1 66 79 84 152 525 531 737 1053 1063 1140 1351 1596 1645 1951 2105 3167 3226 3405 3462 4381 5503 7427

49 207 885 1095 1232 1241 2765 3212 3473 3969 4788 5022 5295 5700 6377 6432 7641 9350 12454 13429 17446 18685

1512 1861 2378 3310 3603 3670 4067 5052 5364 6773 8750 11281

103

Tabel D.4. Waktu kegagalan komponen terhitung sejak TSI (time since intalled) Oil Cooler

Tacho generator

Actuator Rotary

Oil Pump

Fuel shut off valve

531 2342 3326 3395 3670 3689 5103 6380 6773 7769

17 149 996 1233 1428 2186 3115 3205 3603 4706 8750 11634

10 11 23 23 29 42 61 88 99 249 809 940 1492 1769 5983 6570 14855 16712

348 3603 5333 6260 6773 7686 10076 11281 11916

1803 14090 15971 22725 25453 26529 26830 27780 30681 31404

Tabel D.5. Waktu kegagalan komponen terhitung sejak TSI (time since intalled) Air Pressure Regulator 6 7 7 7 7 9 17 18 33 48 50 53 56 63 65 66 72 72 72 72 72 85 90 104 107 112 126 127 132 139 170 174

182 186 188 230 235 244 249 250 258 262 279 284 308 318 334 335 339 368 388 412 425 433 443 452 551 556 558 586 594 609 614 616

634 643 661 665 669 692 699 706 708 709 711 712 724 799 823 825 830 830 862 886 886 906 924 963 992 1018 1026 1032 1044 1074 1120 1135

1145 1146 1152 1164 1176 1197 1197 1239 1244 1246 1272 1293 1295 1296 1312 1320 1341 1342 1344 1401 1406 1439 1444 1477 1483 1550 1594 1659 1684 1728 1747 1747

1749 1772 1793 1797 1856 1861 1872 1982 2008 2054 2093 2103 2324 2362 2494 2510 2683 2719 2890 3036 3099 3111 3121 3142 3142 3156 3156 3219 3239 3239 3239 3300

3339 3351 3363 3375 3450 3680 3725 3737 3755 3790 3866 4000 4055 4061 4086 4163 4175 4188 4239 4240 4254 4323 4342 4355 4954 5075 5937 6186 8105 9272 10626 10863

11184 12874 13188 13252 14094 15257 15270 22095 86980

104

LAMPIRAN E: Tabel hasil pengujian Goodness of fit komponen APU GTCP85 Tabel E.1. Hasil pungujian MANN’S distribusi Weibull komponen APU Komponen APU control unit Electronic temperature control Valve surge control Starter motor Oil pressure switch Bleed air valve Ignition exciter Electronic speed switch Oil cooler FCU Fuel Shut off valve Air pressure regulator Tacho generator Oil pump Fan cooling Actuator rotary

Least square of fit r2 0.900 0.840 1.000 0.980 0.920 0.965 0.931 0.950 0.880 0.875 0.731 0.980 0.926 0.800 0.958 0.858

M 1.11 4.48 4.48 0.73 0.87 0.99 0.87 0.75 1.46 0.48 0.21 1.10 0.63 0.55 2.08 2.21

MANN'S tingkat kegagalan 0.05 Numerator Denomerator Ftabel 182 184 1.27 4 4 6.16 2 2 19 102 104 1.39 40 42 1.64 118 120 1.34 22 24 1.98 20 22 2.1 8 10 3.07 170 172 1.3 8 10 3.07 200 202 1.26 10 12 2.76 8 8 3.44 10 12 2.76 16 18 2.25

Hasil Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima

Tabel E.2. Hasil pungujian KOLMOGOROV-SMIRNOV distribusi Lognormal komponen APU Komponen

0.98

KOLMOGOROV-SMIRNOV 0.1 Critical Hasil D1 D2 K-S Stat Max Max 0.0554 0.0694 0.0593 Ditolak

0.87 1 0.91 0.88 0.97 0.844 0.86 0.79 0.95 0.59 0.95 0.83 0.68 0.98 0.94

0.2757 0.3413 0.13 0.1773 0.0918 0.1943 0.1793 0.263 0.1165 0.302 0.108 0.232 0.285 0.1071 0.099

Least square of fit r2

APU control unit Electronic temperature control Valve surge control Starter motor Oil pressure switch Bleed air valve Ignition exciter Electronic speed switch Oil cooler FCU Fuel Shut off valve Air pressure regulator Tacho generator Oil pump Fan cooling Actuator rotary

0.289 0.3413 0.1 0.1287 0.0481 0.1083 0.1073 0.1417 0.0722 0.2559 0.0869 0.1217 0.2108 0.0864 0.1722

0.315 999 0.0789 0.1242 0.0735 0.1668 0.1704 0.23 0.0619 0.23 0.0566 0.223 0.249 0.223 0.184

Ditolak Diterima Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Diterima Diterima

105

Tabel E.3. Hasil pungujian BARLETT’S distribusi Exponensial komponen APU

Komponen APU control unit Electronic temperature control Valve surge control Starter motor Oil pressure switch Bleed air valve Ignition exciter Electronic speed switch Oil cooler FCU Fuel Shut off valve Air pressure regulator Tacho generator Oil pump Fan cooling Actuator rotary

Least square of fit r2 0.01 0.34 0.99 0.79 0.8068 0.77 0.57 0.97 0.76 0.9 0.5 0.02 0.95 0.7 0.91 0.52

BARLETT'S B-Stat

0.99

0.01

Hasil

684

215

152

Ditolak

N < 20 N < 20 70.84 127.69 76.091 56.94 249.19 145.46 45.33 35.17 22.351 32.67 N < 20 291 199 N < 20 371 235 N < 20 N < 20 N < 20 N < 20

80.65 27.36 94.89 13.11 11.61 138 169

Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Diterima Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak

106

LAMPIRAN F: Kurva distribusi keandalan komponen APU GTCP85 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn

0.015

1 0.8

0.01

0.6 0.4

0.005

0.2 0

0

5000

0

10000

0

Failure rate Fcn

5000

10000

Probability Plot

0.015

Probability

0.01

0.005

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 0.01 0.005

0

0

5000

10000

-5

10

0

10 Data

5

10

Gambar F.1. Kurva distribusi keandalan APU control unit 107

4

-4 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.8

3

0.6 2 0.4 1 0

0.2 0

5000 -3

4

x 10

0

10000

Failure rate Fcn

5000

10000

Probability Plot 0.9 0.75 Probability

3 2 1 0

0

0.5 0.25 0.1

0

5000

10000

0.05 3.7 10

3.8

10 Data

Gambar F.2. Kurva distribusi keandalan electronic temperature control 108

1.5

-4 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.9

1

0.8 0.5 0.7 0

0

5000 -4

x 10

10000

0

5000

Failure rate Fcn

10000

Probability Plot

Probability

0.75

1

0.5

0.25 0

0

5000

10000

3

10

4

10 Data

5

10

Gambar F.3. Kurva distribusi keandalan valve surge control 109

4

-4 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.8

3

0.6 2 0.4 1 0

0.2 0

5000 -3

0

5000

Failure rate Fcn

10000

Probability Plot

Probability

1

x 10

0

10000

0.5

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 0.01 0.005

0

0

5000

10000

0

10

2

10 Data

4

10

Gambar F.4. Kurva distribusi keandalan starter motor 110

3

-4 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.9

2

0.8 0.7

1

0.6 0

0 -4

3

x 10

5000 t Failure rate Fcn

0.5

10000

Probability

2

1

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 0.01 0.005

0

0

5000 t

10000

0

5

10

10 Data

Gambar F.5. Kurva distribusi keandalan starter motor 111

6

-3 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.8

4

0.6 0.4

2

0.2 0

0 -3

6

x 10

5000 t Failure rate Fcn

0

10000

Probability

4

2

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 0.01 0.005

0

0

5000 t

10000

0

5

10

10 Data

Gambar F.6. Kurva distribusi keandalan bleed air valve 112

8

-3 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.8

6

0.6 4 0.4 2 0

0.2 0 -3

8

x 10

5000 t Failure rate Fcn

0

10000

Probability

6 4 2 0

0

5000 t

10000

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 0

5

10

10 Data

Gambar F.7. Kurva distribusi keandalan ignition exciter 113

8

-4 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1

6

0.8

4

0.6

2

0.4

0

0 -4

8

x 10

5000 t Failure rate Fcn

0.2

10000

Probability

6 4 2 0

0

5000 t

10000

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 -5

10

0

10 Data

5

10

Gambar F.8. Kurva distribusi keandalan electronic speed switch 114

1.5

-4 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.8

1

0.6 0.5 0.4 0

0 -4

1.45

x 10

5000 t Failure rate Fcn

0.2

10000

Probability

1.4 1.35 1.3

0

5000 t

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 5

10000

10 Data

Gambar F.9. Kurva distribusi keandalan oil cooler 115

1.5

-4 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.8

1

0.6 0.4

0.5

0.2 0

0 -4

4

x 10

5000 t Failure rate Fcn

0

10000

Probability

3 2 1 0

0

5000 t

10000

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 3.4

3.9

10

10 Data

Gambar F.10. Kurva distribusi keandalan fuel control unit 116

5

-3 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1

4

0.8

3

0.6

2

0.4

1

0.2

0

0 -3

6

x 10

5000 t Failure rate Fcn

0

10000

Probability

4

2

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 0.01 0.005

0

0

5000 t

10000

0

5

10

10 Data

Gambar F.11. Kurva distribusi keandalan fuel shut off valve 117

3

-5 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1

2.5

0.9

2 0.8

1.5 1

0 -5

4

x 10

5000 t Failure rate Fcn

Probability

3

2

1

0.7

10000

0

5000 t

10000

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 3

10

4

10 Data

5

10

Gambar F.12. Kurva distribusi keandalan air pressure regulator 118

Prob. Density Fcn

Reliability Fcn

0.025

1

0.02

0.8

0.015

0.6

0.01

0.4

0.005

0.2

0

0

5000 t Failure rate Fcn

0

10000

0.03

Probability

0.02

0.01

0

0

5000 t

10000

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 -5

10

0

10 Data

5

10

Gambar F.13. Kurva distribusi keandalan tacho generator 119

3

-3 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.8

2

0.6 0.4

1

0.2 0

0 -3

3

x 10

5000 t Failure rate Fcn

Probability

2

1

0

0

10000

0

5000 t Probability Plot

10000

0.9999 0.999 0.99 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 0.01 0.005 0.001 0.0005 0.0001

0

5000 t

10000

-5

10

0

10 Data

5

10

Gambar F.14. Kurva distribusi keandalan oil pump 120

5

-3 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1

4

0.8

3

0.6

2

0.4

1

0.2

0

0 -3

6

x 10

5000 t Failure rate Fcn

Probability

4

2

0

0

10000

0

5000 t

10000

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 0

5

10

10 Data

Gambar F.15. Kurva distribusi keandalan fan cooling 121

3

-4 x 10 Prob. Density Fcn

Reliability Fcn 1 0.8

2

0.6 1

0

0.4

0 -4

3

x 10

5000 t Failure rate Fcn

Probability

2

1

0

0.2

10000

0

5000 t

10000

0

5000 t Probability Plot

10000

0.999 0.99 0.95 0.9 0.75 0.5 0.25 0.1 0.05 2

10

4

10 Data

6

10

Gambar F.16. Kurva distribusi keandalan actuator rotary door 122

LAMPIRAN G: Peraturan MEL Mengenai Kegagalan Fungsional APU

123

LAMPIRAN H: Engineering Information No: AG/49-00-00093R5

124

125

LAMPIRAN I: Data Utilisasi (Daily Flight Hours) Pesawat Garuda Indonesia

Pesawat 737-300 737-400 737-500 737-300 Citilink 737-400 ILFC 737-300 GECAS 737-400 GECAS Pesawat 737-300 737-400 737-500 737-300 Citilink 737-400 ILFC 737-300 GECAS 737-400 GECAS

2003 Januari 7.06 8.09 5.5 8.1

Februari 6.52 8.15 6.1 6.52

Maret 7.07 8.17 5.59 7.44

April 6.18 7.46 5.41 7.43

Mei 6.21 7.37 5.17 7.28

Juni 6.26 7.5 5.42 6.33

Juli 7.02 8.2 5.19 7.56

Agustus 7.11 7.58 5.54 7.2

September 7.18 7.39 5.47 7.35

Oktober 7.26 7.57 5.39 8.15

November 7.27 8.11 5.57 8.14

Desember 7.4 8.25 5.39 8.17

6.03

6.11

6.18

5.55

6.01

5.4

6.25

6.35

6.44

7.03

6.35

7.02

7.29

7.32

11.01

7.26

6.57

7.32

7.07

7.51

8.04

7.48

7.49

8.04

Januari 7.36 7.46 5.59 6.52 7.22

Februari 7.3 7.46 6.06 7.46 7.33

Maret 7.17 7.44 5.54 7.2 7.34

April 7.32 7.04 6.02 7.12 6.13

Mei 7.24 8 5.56 7.13 7.36

Juni 7.27 7.52 6.33 7.17 8.08

Juli 7.57 7.5 5.56 7.39 7.58

Agustus 7.47 7.54 5.46 6.58 7.33

September 7.34 7.37 5.51 6.41 7.5

Oktober 7.32 7.45 5.32 6.39 7.08

November 7.16 7.45 6.51 6.56 7.59

Desember 7.31 7.43 6.54 7 8.26

6.44

6.33

6.37

7.03

7

7.06

6.56

6.58

7.09

6.23

6.45

7

7.32

7.07

7.21

7.41

8.05

8.09

8.09

7.52

8.02

7.52

8.1

7.57

2004

126

LAMPIRAN J:

Alur perpindahan APU GTCP85 dari tahun 20032005

127

128

LAMPIRAN K: Data

waktu

kegagalan

APU

GTCP85

dan

pengujian least square fit dan Goodness of fit Tabel K.1. Waktu terjadinya kegagalan APU (APU hours) 1

17

49

69

96

151

210

315

440

614

1

17

50

69

98

151

214

315

441

614

2

17

50

71

98

153

214

318

443

614

2

17

50

71

99

153

224

320

443

616

3

17

51

71

99

153

224

321

449

616

3

18

51

72

104

156

230

321

450

627

5

18

52

72

107

156

235

329

452

633

5

19

52

72

108

161

235

333

452

634

6

19

52

72

109

164

235

334

455

636

6

23

53

72

109

168

248

334

459

636

7

23

54

73

111

168

249

335

459

643

7

25

56

73

112

171

249

339

466

652

7

26

56

73

112

174

250

343

466

654

7

26

56

75

114

174

254

348

470

654

7

27

56

75

115

175

255

351

479

658

7

28

56

78

120

175

255

351

484

665

7

28

56

79

125

177

255

352

487

665

7

28

57

79

126

177

255

355

487

669

7

29

57

81

126

177

258

356

487

669

8

30

58

81

127

179

258

357

492

673

8

30

59

81

127

182

261

368

497

679

8

31

59

84

127

182

268

371

497

692

8

32

59

84

130

185

274

371

512

699

10

32

61

84

130

185

274

378

515

707

10

33

61

85

130

186

279

378

524

708

10

35

61

85

132

187

279

387

525

708

11

35

61

86

132

188

282

387

525

711

11

35

61

86

132

188

282

388

525

712

13

37

63

86

132

190

282

395

525

712

13

38

63

87

138

190

282

399

531

716

14

38

63

89

139

192

284

399

531

716

14

40

65

90

139

192

284

412

531

724

14

40

65

91

146

192

290

413

536

734

15

41

65

91

147

193

290

417

536

734

16

42

66

92

147

196

290

423

550

734

16

42

66

93

149

196

299

423

551

735

16

46

66

94

149

197

300

425

556

735

16

46

68

94

150

197

307

425

588

737

16

47

69

94

150

198

308

433

594

737

17

48

69

95

150

198

308

439

606

789

129

Tabel K.1. Waktu terjadinya kegagalan APU (APU hours) 789

1019

1145

1341

1596

1896

2148

2510

3063

3239

798

1029

1146

1341

1601

1899

2149

2581

3067

3239

798

1032

1146

1344

1601

1901

2158

2581

3090

3241

798

1036

1152

1348

1612

1904

2168

2604

3090

3241

798

1036

1152

1351

1633

1904

2168

2613

3099

3241

799

1044

1153

1358

1634

1917

2176

2613

3108

3245

799

1044

1153

1359

1642

1921

2184

2618

3108

3251

800

1051

1164

1360

1645

1921

2186

2618

3115

3259

800

1051

1164

1364

1645

1927

2189

2632

3115

3276

801

1053

1165

1412

1659

1927

2198

2663

3115

3290

801

1053

1165

1425

1665

1949

2205

2683

3121

3300

804

1056

1168

1428

1684

1972

2214

2683

3126

3300

804

1065

1168

1432

1728

1982

2214

2708

3129

3300

819

1065

1186

1432

1728

1982

2223

2719

3134

3300

823

1065

1197

1436

1732

1988

2256

2719

3142

3300

825

1065

1197

1436

1732

1988

2256

2722

3142

3300

830

1067

1213

1438

1739

1996

2276

2722

3142

3302

841

1069

1222

1438

1739

2008

2291

2730

3142

3302

846

1069

1222

1440

1743

2008

2316

2744

3147

3307

862

1075

1232

1440

1747

2009

2318

2765

3156

3308

885

1094

1233

1441

1747

2009

2324

2765

3156

3323

885

1094

1233

1441

1749

2039

2324

2784

3156

3323

886

1097

1233

1442

1769

2042

2325

2816

3156

3326

886

1097

1233

1444

1769

2052

2325

2816

3157

3326

886

1097

1244

1458

1770

2052

2326

2834

3163

3339

905

1106

1244

1477

1772

2056

2342

2834

3163

3351

906

1110

1246

1477

1772

2056

2346

2871

3180

3353

911

1110

1246

1483

1786

2059

2362

2871

3180

3363

913

1114

1250

1492

1787

2067

2363

2879

3181

3365

913

1114

1257

1538

1793

2067

2365

2890

3181

3367

924

1114

1257

1550

1793

2071

2378

2890

3183

3367

940

1116

1270

1574

1797

2071

2383

2926

3202

3375

940

1120

1272

1574

1797

2073

2403

2926

3202

3375

948

1120

1272

1576

1812

2073

2453

2933

3205

3395

967

1122

1282

1580

1812

2101

2454

2968

3216

3395

979

1122

1284

1580

1818

2101

2454

2968

3219

3405

992

1138

1289

1580

1832

2105

2484

3036

3219

3405

992

1138

1293

1588

1832

2107

2494

3036

3226

3450

1001

1142

1295

1594

1856

2107

2495

3036

3226

3450

1001

1144

1296

1594

1856

2112

2495

3048

3239

3450

1019

1144

1320

1596

1877

2135

2498

3063

3239

3450

130

Tabel K.1. Waktu terjadinya kegagalan APU (APU hours) 3458

4086

4485

7751

15532

3458

4088

4485

7837

15818

3462

4096

4485

7949

16712

3473

4096

4500

7949

16712

3473

4103

4568

8105

17446

3532

4114

4568

8105

18140

3532

4115

4647

8694

18381

3624

4115

4769

9013

18685

3624

4125

4776

9013

3635

4127

4776

9272

3644

4128

5052

9272

3644

4128

5052

9350

3644

4152

5053

10626

3644

4152

5333

10626

3657

4152

5333

10863

3673

4163

5333

10863

3673

4175

5333

11184

3680

4175

5333

11184

3680

4180

5333

11281

3689

4188

5700

11281

3725

4191

5780

11281

3735

4191

5794

11281

3755

4194

5794

11422

3790

4196

5829

11427

3804

4212

5850

11634

3866

4225

5937

11829

3953

4225

5937

11916

3969

4239

5983

12435

3969

4239

5991

12435

4000

4240

6186

12454

4001

4254

6260

13183

4037

4305

6260

13188

4051

4305

6377

13241

4051

4315

6432

13429

4055

4315

6557

13715

4061

4323

6557

14855

4067

4329

6773

15067

4067

4329

6773

15067

4075

4381

6773

15257

4077

4381

6909

15270

4086

4485

7641

15270

Langkah selanjutnya adalah penentuan distribusi keandalan menggunakan metode penentuan distribusi keandalan sebagaimana yang telah dijelaskan pada subbab 2.4.

131

Waktu terjadinya kegagalan APU pada Tabel K.1 dilakukan pengujian menggunakan distribusi Weibull, Lognormal dan Exponensial. Penentuan distribusi keandalan tercapai bila nilai r2 (coefficienct of determination) yang mendekati nilai 1 digunakan sebagai penentu keabsahan distribusi keandalan, kemudian distribusi keandalan yang diperoleh diuji menggunakan Goodnees of fit. Jika hasil pengujian Goodnees of fit yang menunjukkan status ‘Diterima’, maka distribusi keandalan tersebut akan digunakan untuk mengukur keandalan komponen. a. Least square fit

a.1 Penentuan distribusi Weibull metode least square fit Tabel K.2. Data untuk plot grafik distribusi Weibull APU i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

t 1 1 2 2 3 3 5 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 10 10 10 11

F(t) = i/(N+1) 0.001014199 0.002028398 0.003042596 0.004056795 0.005070994 0.006085193 0.007099391 0.00811359 0.009127789 0.010141988 0.011156187 0.012170385 0.013184584 0.014198783 0.015212982 0.016227181 0.017241379 0.018255578 0.019269777 0.020283976 0.021298174 0.022312373 0.023326572 0.024340771 0.02535497 0.026369168 0.027383367

x = ln (t) 0 0 0.693147181 0.693147181 1.098612289 1.098612289 1.609437912 1.609437912 1.791759469 1.791759469 1.03859137 1.945910149 1.945910149 1.945910149 1.945910149 1.945910149 1.945910149 1.945910149 1.945910149 2.079441542 2.079441542 1.972616428 2.079441542 2.302585093 2.302585093 2.302585093 2.397895273

y = ln (ln (1/(1-F))) -6.893149041 -6.199494117 -5.793520836 -5.505330159 -5.281677572 -5.098846546 -4.944185965 -4.810144236 -4.691850429 -4.585978707 -5.380417761 -4.402633427 -4.322078201 -4.247457271 -4.177951002 -4.112898643 -4.051759742 -3.994086607 -3.939504221 -3.887695318 -3.838389101 -4.097445353 -3.74638388 -3.703306873 -3.661967039 -3.622228036 -3.58396897

132

i 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

t 11 13 13 14 14 14 15 16 16 16 16 16 17 17 17 17 17 17 18 18 19 19 23 23 25 26 26 27 28 28 28 29 30 30 31 32 32 33 35 35 35 37 38 38

F(t) = i/(N+1) 0.028397566 0.029411765 0.030425963 0.031440162 0.032454361 0.03346856 0.034482759 0.035496957 0.036511156 0.037525355 0.038539554 0.039553753 0.040567951 0.04158215 0.042596349 0.043610548 0.044624746 0.045638945 0.046653144 0.047667343 0.048681542 0.04969574 0.050709939 0.051724138 0.052738337 0.053752535 0.054766734 0.055780933 0.056795132 0.057809331 0.058823529 0.059837728 0.060851927 0.061866126 0.062880325 0.063894523 0.064908722 0.065922921 0.06693712 0.067951318 0.068965517 0.069979716 0.070993915 0.072008114

x = ln (t) 2.397895273 2.564949357 2.564949357 2.63905733 2.63905733 2.419100074 2.708050201 2.772588722 2.772588722 2.772588722 2.772588722 2.772588722 2.833213344 2.833213344 2.833213344 2.833213344 2.790384719 2.833213344 2.890371758 2.890371758 2.944438979 2.944438979 3.135494216 3.135494216 3.218875825 3.258096538 3.258096538 3.050889215 3.33220451 3.33220451 3.33220451 3.36729583 3.401197382 3.401197382 3.433987204 3.465735903 3.465735903 3.496507561 3.40282707 3.555348061 3.555348061 3.610917913 3.63758616 3.63758616

y = ln (ln (1/(1-F))) -3.547082136 -3.511471176 -3.477049532 -3.443739163 -3.411469465 -3.570866627 -3.349801478 -3.320291574 -3.291597873 -3.263675616 -3.236483628 -3.20998394 -3.184141469 -3.158923732 -3.134300594 -3.110244046 -3.225944395 -3.063728178 -3.041221825 -3.019187706 -2.997605916 -2.976457779 -2.955725751 -2.935393334 -2.915444986 -2.895866056 -2.876642715 -2.967727425 -2.839211232 -2.820979021 -2.803054168 -2.785426146 -2.76808496 -2.751021111 -2.734225562 -2.717689711 -2.701405361 -2.685364699 -2.760646197 -2.653984943 -2.638631924 -2.623494705 -2.608567059 -2.593843027

133

i 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 … 984 985

t 40 40 41 42 42 46 46 47 48 49 50 50 50 51 51 52 52 52 53 54 56 56 56 56 56 56 57 57 58 … 28228 37047

F(t) = i/(N+1) 0.073022312 0.074036511 0.07505071 0.076064909 0.077079108 0.078093306 0.079107505 0.080121704 0.081135903 0.082150101 0.0831643 0.084178499 0.085192698 0.086206897 0.087221095 0.088235294 0.089249493 0.090263692 0.09127789 0.092292089 0.093306288 0.094320487 0.095334686 0.096348884 0.097363083 0.098377282 0.099391481 0.10040568 0.101419878 ... 0.997971602 0.998985801

x = ln (t) 3.688879454 3.688879454 3.713572067 3.737669618 3.737669618 3.656345657 3.828641396 3.850147602 3.871201011 3.891820298 3.912023005 3.912023005 3.912023005 3.931825633 3.931825633 3.951243719 3.899277431 3.951243719 3.970291914 3.988984047 4.025351691 4.025351691 4.025351691 4.025351691 4.025351691 4.025351691 4.043051268 4.010568109 4.060443011 ... 10.24806967 10.51994266

y = ln (ln (1/(1-F))) -2.579316897 -2.564983196 -2.550836673 -2.536872288 -2.523085203 -2.587361591 -2.496024513 -2.48274214 -2.469619513 -2.456652649 -2.443837712 -2.431171007 -2.418648969 -2.406268161 -2.394025267 -2.381917085 -2.438090702 -2.358092596 -2.346370415 -2.334771189 -2.323292219 -2.311930892 -2.30068468 -2.289551134 -2.278527883 -2.26761263 -2.256803148 -2.306763679 -2.235492923 ... 1.824631414 1.93060162

dimana n = banyaknya umur kegagalan = 985,

sehingga

shape parameter = a = β =

xy − x y x2 − x

2

= 0,6924

b = y − a x = - 0,5784 – (0,6924 x 6,61) = -5,160

134

scale parameter =

b a

η = exp( − ) = exp ( −

r2 (coefficienct of determination) =

− 5,160 ) = 1725.637 0,6924

( xy − x y ) 2 2

2

( x 2 − x )( y 2 − y )

= 0,983

a.2 Penentuan distribusi Lognormal metode least square fit Tabel K.3. Data untuk plot grafik distribusi Lognormal APU i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

t 1 1 2 2 3 3 5 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 10 10 10 11 11 13 13 14 14 14

ln (t) 0 0 0.693147 0.693147 1.098612 1.098612 1.609438 1.609438 1.791759 1.791759 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 2.079442 2.079442 2.079442 2.079442 2.302585 2.302585 2.302585 2.397895 2.397895 2.564949 2.564949 2.639057 2.639057 2.639057

F(t) = i/(N+1) 0.001014199 0.002028398 0.003042596 0.004056795 0.005070994 0.006085193 0.007099391 0.00811359 0.009127789 0.010141988 0.011156187 0.012170385 0.013184584 0.014198783 0.015212982 0.016227181 0.017241379 0.018255578 0.019269777 0.020283976 0.021298174 0.022312373 0.023326572 0.024340771 0.02535497 0.026369168 0.027383367 0.028397566 0.029411765 0.030425963 0.031440162 0.032454361 0.03346856

y = Φ^-1(F) -3.086042604 -2.873711374 -2.743155148 -2.647305982 -2.570950308 -2.50716509 -2.452194654 -2.403765462 -2.360393117 -2.321053147 -2.285007752 -2.251707367 -2.220731267 -2.191749963 -2.164500432 -2.138769249 -2.114380772 -2.091188652 -2.069069623 -2.047918852 -2.027646409 -2.00817455 -1.989435595 -1.971370248 -1.953926254 -1.937057322 -1.92072224 -1.904884151 -1.88950996 -1.87456983 -1.860036765 -1.84588626 -1.832095997

135

i 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77

t 15 16 16 16 16 16 17 17 17 17 17 17 18 18 19 19 23 23 25 26 26 27 28 28 28 29 30 30 31 32 32 33 35 35 35 37 38 38 40 40 41 42 42 46

ln (t) 2.70805 2.772589 2.772589 2.772589 2.772589 2.772589 2.833213 2.833213 2.833213 2.833213 2.833213 2.833213 2.890372 2.890372 2.944439 2.944439 3.135494 3.135494 3.218876 3.258097 3.258097 3.295837 3.332205 3.332205 3.332205 3.367296 3.401197 3.401197 3.433987 3.465736 3.465736 3.496508 3.555348 3.555348 3.555348 3.610918 3.637586 3.637586 3.688879 3.688879 3.713572 3.73767 3.73767 3.828641

F(t) = i/(N+1) 0.034482759 0.035496957 0.036511156 0.037525355 0.038539554 0.039553753 0.040567951 0.04158215 0.042596349 0.043610548 0.044624746 0.045638945 0.046653144 0.047667343 0.048681542 0.04969574 0.050709939 0.051724138 0.052738337 0.053752535 0.054766734 0.055780933 0.056795132 0.057809331 0.058823529 0.059837728 0.060851927 0.061866126 0.062880325 0.063894523 0.064908722 0.065922921 0.06693712 0.067951318 0.068965517 0.069979716 0.070993915 0.072008114 0.073022312 0.074036511 0.07505071 0.076064909 0.077079108 0.078093306

y = Φ^-1(F) -1.818645593 -1.805516379 -1.792691213 -1.780154313 -1.767891121 -1.755888171 -1.74413299 -1.732613994 -1.72132041 -1.710242199 -1.699369989 -1.68869502 -1.678209089 -1.667904503 -1.657774039 -1.647810904 -1.638008703 -1.628361407 -1.618863325 -1.609509081 -1.600293588 -1.591212031 -1.582259844 -1.573432696 -1.564726471 -1.556137261 -1.547661343 -1.539295174 -1.531035379 -1.522878736 -1.514822171 -1.506862748 -1.498997659 -1.49122422 -1.483539859 -1.475942116 -1.468428629 -1.460997137 -1.453645466 -1.446371531 -1.439173329 -1.432048934 -1.424996492 -1.418014222

136

i 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 … 984 985

t 46 47 48 49 50 50 50 51 51 52 52 52 53 54 56 56 56 56 56 56 57 57 58 … 28228 37047

ln (t) 3.828641 3.850148 3.871201 3.89182 3.912023 3.912023 3.912023 3.931826 3.931826 3.951244 3.951244 3.951244 3.970292 3.988984 4.025352 4.025352 4.025352 4.025352 4.025352 4.025352 4.043051 4.043051 4.060443 ... 10.24807 10.51994

F(t) = i/(N+1) 0.079107505 0.080121704 0.081135903 0.082150101 0.0831643 0.084178499 0.085192698 0.086206897 0.087221095 0.088235294 0.089249493 0.090263692 0.09127789 0.092292089 0.093306288 0.094320487 0.095334686 0.096348884 0.097363083 0.098377282 0.099391481 0.10040568 0.101419878 ... 0.997971602 0.998985801

y = Φ^-1(F) -1.411100407 -1.404253392 -1.397471586 -1.390753452 -1.384097506 -1.37750232 -1.370966512 -1.364488748 -1.358067739 -1.35170224 -1.345391044 -1.339132987 -1.33292694 -1.326771809 -1.320666538 -1.314610101 -1.308601504 -1.302639784 -1.296724006 -1.290853264 -1.285026679 -1.279243395 -1.273502583 … 2.873711374 3.086042604

dimana n = banyaknya umur kegagalan = 985,

sehingga parameter Lognormal

a=

ω=

xy − x y x2 − x

2

= 0, 5310

1 = 1,883 a

b = y − a x = -1.67717E-16 – (0,5310 x 6,61) = - 3,517 b a

to = exp( − ) = exp ( −

− 3,517 ) = 752,46 0,5310

137

r2 (coefficienct of determination) =

( xy − x y ) 2 2

2

( x 2 − x )( y 2 − y )

= 0,945

a.3 Penentuan distribusi Exponensial metode least square fit Tabel K.4. Data untuk plot grafik distribusi Exponensial APU i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

t 1 1 2 2 3 3 5 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 10 10 10 11 11 13 13 14 14 14 15 16 16 16 16 16 17 17

F(t) = i/(N+1) 0.001014199 0.002028398 0.003042596 0.004056795 0.005070994 0.006085193 0.007099391 0.00811359 0.009127789 0.010141988 0.011156187 0.012170385 0.013184584 0.014198783 0.015212982 0.016227181 0.017241379 0.018255578 0.019269777 0.020283976 0.021298174 0.022312373 0.023326572 0.024340771 0.02535497 0.026369168 0.027383367 0.028397566 0.029411765 0.030425963 0.031440162 0.032454361 0.03346856 0.034482759 0.035496957 0.036511156 0.037525355 0.038539554 0.039553753 0.040567951 0.04158215

x=t 1 1 2 2 3 3 5 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 10 10 10 11 11 13 13 14 14 14 15 16 16 16 16 16 17 17

y = ln (1/(1-F)) -6.893149041 -6.199494117 -5.793520836 -5.505330159 -5.281677572 -5.098846546 -4.944185965 -4.810144236 -4.691850429 -4.585978707 -4.490156884 -4.402633427 -4.322078201 -4.247457271 -4.177951002 -4.112898643 -4.051759742 -3.994086607 -3.939504221 -3.887695318 -3.838389101 -3.791352587 -3.74638388 -3.703306873 -3.661967039 -3.622228036 -3.58396897 -3.547082136 -3.511471176 -3.477049532 -3.443739163 -3.411469465 -3.380176351 -3.349801478 -3.320291574 -3.291597873 -3.263675616 -3.236483628 -3.20998394 -3.184141469 -3.158923732

138

i 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92

t 17 17 17 17 18 18 19 19 23 23 25 26 26 27 28 28 28 29 30 30 31 32 32 33 35 35 35 37 38 38 40 40 41 42 42 46 46 47 48 49 50 50 50 51 51 52 52 52 53 54 56

F(t) = i/(N+1) 0.042596349 0.043610548 0.044624746 0.045638945 0.046653144 0.047667343 0.048681542 0.04969574 0.050709939 0.051724138 0.052738337 0.053752535 0.054766734 0.055780933 0.056795132 0.057809331 0.058823529 0.059837728 0.060851927 0.061866126 0.062880325 0.063894523 0.064908722 0.065922921 0.06693712 0.067951318 0.068965517 0.069979716 0.070993915 0.072008114 0.073022312 0.074036511 0.07505071 0.076064909 0.077079108 0.078093306 0.079107505 0.080121704 0.081135903 0.082150101 0.0831643 0.084178499 0.085192698 0.086206897 0.087221095 0.088235294 0.089249493 0.090263692 0.09127789 0.092292089 0.093306288

x=t 17 17 17 17 18 18 19 19 23 23 25 26 26 27 28 28 28 29 30 30 31 32 32 33 35 35 35 37 38 38 40 40 41 42 42 46 46 47 48 49 50 50 50 51 51 52 52 52 53 54 56

y = ln (1/(1-F)) -3.134300594 -3.110244046 -3.086728013 -3.063728178 -3.041221825 -3.019187706 -2.997605916 -2.976457779 -2.955725751 -2.935393334 -2.915444986 -2.895866056 -2.876642715 -2.857761895 -2.839211232 -2.820979021 -2.803054168 -2.785426146 -2.76808496 -2.751021111 -2.734225562 -2.717689711 -2.701405361 -2.685364699 -2.669560266 -2.653984943 -2.638631924 -2.623494705 -2.608567059 -2.593843027 -2.579316897 -2.564983196 -2.550836673 -2.536872288 -2.523085203 -2.509470767 -2.496024513 -2.48274214 -2.469619513 -2.456652649 -2.443837712 -2.431171007 -2.418648969 -2.406268161 -2.394025267 -2.381917085 -2.369940524 -2.358092596 -2.346370415 -2.334771189 -2.323292219

139

i 93 94 95 96 97 98 99 100 … 984 985

t 56 56 56 56 56 57 57 58 ... 28228 37047

F(t) = i/(N+1) 0.094320487 0.095334686 0.096348884 0.097363083 0.098377282 0.099391481 0.10040568 0.101419878 ... 0.997971602 0.998985801

x=t 56 56 56 56 56 57 57 58 … 28228 37047

y = ln (1/(1-F)) -2.311930892 -2.30068468 -2.289551134 -2.278527883 -2.26761263 -2.256803148 -2.246097277 -2.235492923 … 1.824631414 1.93060162

dimana n = banyaknya umur kegagalan = 10,

a=

sehingga scale parameter =

Θ=

xy − x y x2 − x

2

= 0.000254

1 = 3937 a

b = y − a x = - 0,574 – (0,000254 x 2193,5) = - 1.132021188 location parameter = ύ = −

b = 4453 a

r2 (coefficienct of determination) =

( xy − x y ) 2 2

2

( x 2 − x )( y 2 − y )

= 0,423

140

b. Goodness of fit tests

Goodness of fit tests merupakan pengujian terhadap hasil hipotesa dari distribusi yang

didapatkan pada metode least square of fit. Pengujian ini membandingkan null hypothesis (Ho) dengan hipotesa (H1), dimana masing-masing hipotesa menyatakan:

Ho = umur kegagalan dapat dianalisis dengan jenis distribusi tertentu. H1 = umur kegagalan tidak dapat dianalisis dengan jenis distribusi tertentu. Pengujian distribusi ini menggunakan metode statistik yaitu a. pengujian Mann’s untuk distribusi Weibull, Tabel K.5. Pengujian Mann’s untuk distribusi Weibull APU i

t

ln (t)

Zi

Mi

K1=n/2

K2 = n-1/2

ln ti+1 - ln ti

ln ti+1 - ln ti/M

1

1

0

-7.5857888

1.0991202

492

492

0

0

2

1

0

-6.4866686

0.511334

0.6931472

1.3555665

3

2

0.6931472

-5.9753346

0.336981

0

0

4

2

0.6931472

-5.6383536

0.2518236

0.4054651

1.6101154

5

3

1.0986123

-5.38653

0.2011803

0

0

6

3

1.0986123

-5.1853496

0.1675642

0.5108256

3.0485375

7

5

1.6094379

-5.0177855

0.1436114

0

0

8

5

1.6094379

-4.8741741

0.1256741

0.1823216

1.450749

9 10

6 6

1.7917595 1.7917595

-4.7485 -4.636763

0.111737 0.1005953

0 0.1541507

0 1.5323849

11

7

1.9459101

-4.5361677

0.091484

0

0

12

7

1.9459101

-4.4446837

0.0838943

0

0

13

7

1.9459101

-4.3607894

0.0774742

0

0

14

7

1.9459101

-4.2833152

0.0719725

0

0

15

7

1.9459101

-4.2113427

0.0672054

0

0

16

7

1.9459101

-4.1441373

0.0630348

0

0

17

7

1.9459101

-4.0811025

0.0593554

0

0

18

7

1.9459101

-4.0217471

0.0560852

0

0

19

7

1.9459101

-3.9656619

0.0531595

0.1335314

2.5119

20

8

2.0794415

-3.9125024

0.0505267

0

0

21

8

2.0794415

-3.8619757

0.0481447

0

22

8

2.0794415

-3.813831

0.0459795

0

0

23

8

2.0794415

-3.7678515

0.0440027

0.2231436

5.0711353

24

10

2.3025851

-3.7238488

0.0421907

0

0

25

10

2.3025851

-3.6816581

0.0405238

0

0

26

10

2.3025851

-3.6411343

0.0389852

0.0953102

2.4447786

27

11

2.3978953

-3.6021491

0.0375606

0

0

28

11

2.3978953

-3.5645885

0.0362379

0.1670541

4.609927

29

13

2.5649494

-3.5283506

0.0350064

0

0

30

13

2.5649494

-3.4933441

0.0338571

0.074108

2.1888429

31

14

2.6390573

-3.459487

0.032782

0

0

32

14

2.6390573

-3.4267049

0.0317742

0

33

14

2.6390573

-3.3949308

0.0308274

0.0689929

2.2380344

34

15

2.7080502

-3.3641033

0.0299364

0.0645385

2.1558521

35

16

2.7725887

-3.3341669

0.0290964

0

0

141

i

t

ln (t)

Zi

Mi

K1=n/2

K2 = n-1/2

36

16

2.7725887

37

16

2.7725887

38

16

39 40

ln ti+1 - ln ti

ln ti+1 - ln ti/M

-3.3050705

0.028303

492

492

0

0

-3.2767675

0.0275526

0

0

2.7725887

-3.2492149

0.0268417

0

0

16

2.7725887

-3.2223732

0.0261673

0.0606246

2.3168106

17

2.8332133

-3.1962059

0.0255266

0

0

41

17

2.8332133

-3.1706793

0.0249172

0

0

42

17

2.8332133

-3.1457621

0.0243369

0

0

43

17

2.8332133

-3.1214252

0.0237836

0

44

17

2.8332133

-3.0976417

0.0232554

0

0

45

17

2.8332133

-3.0743862

0.0227508

0.0571584

2.512373

46

18

2.8903718

-3.0516355

0.0222681

0

0

47

18

2.8903718

-3.0293674

0.021806

0.0540672

2.4794694

48

19

2.944439

-3.0075614

0.0213631

0

0

49

19

2.944439

-2.9861983

0.0209384

0.1910552

9.1246442

50

23

3.1354942

-2.9652599

0.0205306

0

0

51

23

3.1354942

-2.9447293

0.0201389

0.0833816

4.1403219

52

25

3.2188758

-2.9245904

0.0197623

0.0392207

1.9846246

53

26

3.2580965

-2.9048281

0.0193999

0

0

54

26

3.2580965

-2.8854282

0.0190509

0.0377403

55

27

3.2958369

-2.8663773

0.0187147

0.0363676

1.94327

56

28

3.3322045

-2.8476626

0.0183904

0

0

57

28

3.3322045

-2.8292722

0.0180776

0

0

58

28

3.3322045

-2.8111946

0.0177756

0.0350913

1.9741305

59

29

3.3672958

-2.793419

0.0174838

0.0339016

1.9390249

60

30

3.4011974

-2.7759352

0.0172018

0

0

61

30

3.4011974

-2.7587334

0.016929

0.0327898

1.9368995

62

31

3.4339872

-2.7418044

0.0166651

0.0317487

1.9051032

63

32

3.4657359

-2.7251393

0.0164095

0

0

64

32

3.4657359

-2.7087297

0.016162

0.0307717

1.9039531

65

33

3.4965076

-2.6925678

0.0159221

0.0588405

66

35

3.5553481

-2.6766457

0.0156894

0

0

67

35

3.5553481

-2.6609563

0.0154638

0

0

68

35

3.5553481

-2.6454925

0.0152448

0.0555699

3.6451776

69

37

3.6109179

-2.6302477

0.0150321

0.0266682

1.7740858

70

38

3.6375862

-2.6152156

0.0148255

0

0

71

38

3.6375862

-2.6003901

0.0146248

0.0512933

3.507277

72

40

3.6888795

-2.5857652

0.0144297

0

0

73

40

3.6888795

-2.5713356

0.0142399

0.0246926

1.734043

74

41

3.7135721

-2.5570957

0.0140553

0.0240976

1.7144843

75

42

3.7376696

-2.5430404

0.0138756

0

0

76

42

3.7376696

-2.5291648

0.0137006

0.0909718

77

46

3.8286414

-2.5154642

0.0135302

0

0

78

46

3.8286414

-2.5019339

0.0133642

0.0215062

1.6092364

79

47

3.8501476

-2.4885697

0.0132024

0.0210534

1.5946609

80

48

3.871201

-2.4753673

0.0130447

0.0206193

1.5806638

81

49

3.8918203

-2.4623226

0.0128909

0.0202027

1.5672099

82

50

3.912023

-2.4494317

0.0127408

0

0

83

50

3.912023

-2.4366909

0.0125944

0

0

84

50

3.912023

-2.4240965

0.0124514

0.0198026

1.5903874

85

51

3.9318256

-2.411645

0.0123119

0

0

86

51

3.9318256

-2.3993331

0.0121756

0.0194181

1.5948368

142

i

t

ln (t)

Zi

Mi

K1=n/2

K2 = n-1/2

ln ti+1 - ln ti

ln ti+1 - ln ti/M

87

52

3.9512437

-2.3871576

0.0120424

492

492

88

52

3.9512437

-2.3751151

0.0119123

0

0

89

52

3.9512437

-2.3632028

0.0117852

0.0190482

1.6162876

90

53

3.9702919

-2.3514176

0.0116608

0.0186921

1.6029871

91

54

3.988984

-2.3397568

0.0115392

0.0363676

3.1516553

92

56

4.0253517

-2.3282176

0.0114203

0

0

93

56

4.0253517

-2.3167973

0.0113039

0

0

94

56

4.0253517

-2.3054934

0.01119

0

0

95

56

4.0253517

-2.2943034

0.0110786

0

0

96

56

4.0253517

-2.2832248

0.0109694

0

0

97

56

4.0253517

-2.2722554

0.0108626

0.0176996

1.6294123

98

57

4.0430513

-2.2613928

0.0107579

0

99

57

4.0430513

-2.250635

0.0106553

0.0173917

1.6322128

100

58

4.060443

-2.2399796

0.0105548

0.0170944

1.6195851















984

28228

10.24807

1.8458182

0.1255616

0.271872984

2.16525582

985

37047

10.519943

1.9713798

-1.9713798

0

dimana Mi = Zi+1 - Zi ; n = banyaknya umur kegagalan ⎡ i − 0,5 ⎞⎤ ⎛ Zi = ln ⎢− ln⎜1 − ⎟⎥ ⎝ n + 0,25 ⎠⎦ ⎣ n −1

k1

sehingga M =

∑ [(ln t

i = n1 +1 n1

i +1

− ln t i ) / M i ]

k 2 ∑ [(ln t1+1 − ln t i ) / M i ]

= 0,819

i =1

Fcrit, 0.05, 492, 492 = 1,16 (lihat Lampiran C.1) Hasil perhitungan menunjukkan M < Fcrit maka H0 “Diterima” atau waktu terjadinya kegagalan APU dapat dianalisis dengan distribusi Weibull.

143

b. pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk distribusi Lognormal, Tabel K.6. Pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk distribusi Lognormal APU

i

t

(i-1)/n

i/n

F(t) = i/(N+1)

(ti-t)2

⎛t −t ⎞ ⎟ Φ⎜⎜ i ⎟ s ⎠ ⎝

D1

D2

1

1

0

0.001015

0.001014199

4807111.9

0.28809

0.28809

-0.28707

2

1

0.001015

0.00203

0.002028398

1

0.28809

0.287074

-0.28606

3

2

0.00203

0.003046

0.003042596

2.9306368

0.288177

0.286146

-0.28513

4

2

0.003046

0.004061

0.004056795

4

0.288177

0.285131

-0.28412

5

3

0.004061

0.005076

0.005070994

9

0.288264

0.284203

-0.28319

6

3

0.005076

0.006091

0.006085193

9

0.288264

0.283188

-0.28217

7

5

0.006091

0.007107

0.007099391

25

0.288438

0.282346

-0.28133

8

5

0.007107

0.008122

0.00811359

25

0.288438

0.281331

-0.28032

9

6

0.008122

0.009137

0.009127789

36

0.288525

0.280403

-0.27939

10

6

0.009137

0.010152

0.010141988

36

0.288525

0.279388

-0.27837

11

7

0.010152

0.011168

0.011156187

49

0.288612

0.27846

-0.27744

12

7

0.011168

0.012183

0.012170385

49

0.288612

0.277444

-0.27643

13

7

0.012183

0.013198

0.013184584

49

0.288612

0.276429

-0.27541

14

7

0.013198

0.014213

0.014198783

49

0.288612

0.275414

-0.2744

15

7

0.014213

0.015228

0.015212982

49

0.288612

0.274399

-0.27338

16

7

0.015228

0.016244

0.016227181

49

0.288612

0.273383

-0.27237

17

7

0.016244

0.017259

0.017241379

49

0.288612

0.272368

-0.27135

18

7

0.017259

0.018274

0.018255578

49

0.288612

0.271353

-0.27034

19

7

0.018274

0.019289

0.019269777

49

0.288612

0.270338

-0.26932

20

8

0.019289

0.020305

0.020283976

64

0.288699

0.26941

-0.26839

21

8

0.020305

0.02132

0.021298174

64

0.288699

0.268394

-0.26738

22

8

0.02132

0.022335

0.022312373

64

0.288699

0.267379

-0.26636

23

8

0.022335

0.02335

0.023326572

64

0.288699

0.266364

-0.26535

24

10

0.02335

0.024365

0.024340771

100

0.288873

0.265523

-0.26451

25

10

0.024365

0.025381

0.02535497

100

0.288873

0.264508

-0.26349

26

10

0.025381

0.026396

0.026369168

100

0.288873

0.263492

-0.26248

27

11

0.026396

0.027411

0.027383367

121

0.28896

0.262564

-0.26155

28

11

0.027411

0.028426

0.028397566

121

0.28896

0.261549

-0.26053

29

13

0.028426

0.029442

0.029411765

169

0.289135

0.260708

-0.25969

30

13

0.029442

0.030457

0.030425963

169

0.289135

0.259693

-0.25868

31

14

0.030457

0.031472

0.031440162

196

0.289222

0.258765

-0.25775

32

14

0.031472

0.032487

0.032454361

196

0.289222

0.25775

-0.25673

33

14

0.032487

0.033503

0.03346856

196

0.289222

0.256734

-0.25572

34

15

0.033503

0.034518

0.034482759

225

0.289309

0.255806

-0.25479

35

16

0.034518

0.035533

0.035496957

256

0.289396

0.254878

-0.25386

36

16

0.035533

0.036548

0.036511156

256

0.289396

0.253863

-0.25285

37

16

0.036548

0.037563

0.037525355

256

0.289396

0.252848

-0.25183

38

16

0.037563

0.038579

0.038539554

256

0.289396

0.251833

-0.25082

144

i

t

(i-1)/n

i/n

F(t) = i/(N+1)

(ti-t)2

⎛t −t ⎞ ⎟ Φ⎜⎜ i ⎟ s ⎠ ⎝

D1

D2

39

16

0.038579

0.039594

0.039553753

256

0.289396

0.250817

-0.2498

40

17

0.039594

0.040609

0.040567951

289

0.289483

0.249889

-0.24887

41

17

0.040609

0.041624

0.04158215

289

0.289483

0.248874

-0.24786

42

17

0.041624

0.04264

0.042596349

289

0.289483

0.247859

-0.24684

43

17

0.04264

0.043655

0.043610548

289

0.289483

0.246844

-0.24583

44

17

0.043655

0.04467

0.044624746

289

0.289483

0.245828

-0.24481

45

17

0.04467

0.045685

0.045638945

289

0.289483

0.244813

-0.2438

46

18

0.045685

0.046701

0.046653144

324

0.28957

0.243885

-0.24287

47

18

0.046701

0.047716

0.047667343

324

0.28957

0.24287

-0.24185

48

19

0.047716

0.048731

0.048681542

361

0.289658

0.241942

-0.24093

49

19

0.048731

0.049746

0.04969574

361

0.289658

0.240927

-0.23991

50

23

0.049746

0.050761

0.050709939

529

0.290007

0.24026

-0.23925

51

23

0.050761

0.051777

0.051724138

529

0.290007

0.239245

-0.23823

52

25

0.051777

0.052792

0.052738337

625

0.290181

0.238405

-0.23739

53

26

0.052792

0.053807

0.053752535

676

0.290269

0.237477

-0.23646

54

26

0.053807

0.054822

0.054766734

676

0.290269

0.236461

-0.23545

55

27

0.054822

0.055838

0.055780933

729

0.290356

0.235534

-0.23452

56

28

0.055838

0.056853

0.056795132

784

0.290443

0.234606

-0.23359

57

28

0.056853

0.057868

0.057809331

784

0.290443

0.23359

-0.23258

58

28

0.057868

0.058883

0.058823529

784

0.290443

0.232575

-0.23156

59

29

0.058883

0.059898

0.059837728

841

0.290531

0.231647

-0.23063

60

30

0.059898

0.060914

0.060851927

900

0.290618

0.230719

-0.2297

61

30

0.060914

0.061929

0.061866126

900

0.290618

0.229704

-0.22869

62

31

0.061929

0.062944

0.062880325

961

0.290705

0.228776

-0.22776

63

32

0.062944

0.063959

0.063894523

1024

0.290793

0.227848

-0.22683

64

32

0.063959

0.064975

0.064908722

1024

0.290793

0.226833

-0.22582

65

33

0.064975

0.06599

0.065922921

1089

0.29088

0.225905

-0.22489

66

35

0.06599

0.067005

0.06693712

1225

0.291055

0.225065

-0.22405

67

35

0.067005

0.06802

0.067951318

1225

0.291055

0.22405

-0.22303

68

35

0.06802

0.069036

0.068965517

1225

0.291055

0.223034

-0.22202

69

37

0.069036

0.070051

0.069979716

1369

0.29123

0.222194

-0.22118

70

38

0.070051

0.071066

0.070993915

1444

0.291317

0.221266

-0.22025

71

38

0.071066

0.072081

0.072008114

1444

0.291317

0.220251

-0.21924

72

40

0.072081

0.073096

0.073022312

1600

0.291492

0.219411

-0.2184

73

40

0.073096

0.074112

0.074036511

1600

0.291492

0.218396

-0.21738

74

41

0.074112

0.075127

0.07505071

1681

0.29158

0.217468

-0.21645

75

42

0.075127

0.076142

0.076064909

1764

0.291667

0.21654

-0.21552

76

42

0.076142

0.077157

0.077079108

1764

0.291667

0.215525

-0.21451

77

46

0.077157

0.078173

0.078093306

2116

0.292017

0.21486

-0.21384

78

46

0.078173

0.079188

0.079107505

2116

0.292017

0.213845

-0.21283

79

47

0.079188

0.080203

0.080121704

2209

0.292105

0.212917

-0.2119

80

48

0.080203

0.081218

0.081135903

2304

0.292192

0.211989

-0.21097

145

i

t

(i-1)/n

i/n

F(t) = i/(N+1)

(ti-t)2

⎛t −t ⎞ ⎟ Φ⎜⎜ i ⎟ s ⎠ ⎝

D1

D2

81

49

0.081218

0.082234

0.082150101

2401

0.29228

0.211062

-0.21005

82

50

0.082234

0.083249

0.0831643

2500

0.292367

0.210134

-0.20912

83

50

0.083249

0.084264

0.084178499

2500

0.292367

0.209119

-0.2081

84

50

0.084264

0.085279

0.085192698

2500

0.292367

0.208103

-0.20709

85

51

0.085279

0.086294

0.086206897

2601

0.292455

0.207176

-0.20616

86

51

0.086294

0.08731

0.087221095

2601

0.292455

0.206161

-0.20515

87

52

0.08731

0.088325

0.088235294

2704

0.292543

0.205233

-0.20422

88

52

0.088325

0.08934

0.089249493

2704

0.292543

0.204218

-0.2032

89

52

0.08934

0.090355

0.090263692

2704

0.292543

0.203203

-0.20219

90

53

0.090355

0.091371

0.09127789

2809

0.29263

0.202275

-0.20126

91

54

0.091371

0.092386

0.092292089

2916

0.292718

0.201347

-0.20033

92

56

0.092386

0.093401

0.093306288

3136

0.292893

0.200507

-0.19949

93

56

0.093401

0.094416

0.094320487

3136

0.292893

0.199492

-0.19848

94

56

0.094416

0.095431

0.095334686

3136

0.292893

0.198477

-0.19746

95

56

0.095431

0.096447

0.096348884

3136

0.292893

0.197462

-0.19645

96

56

0.096447

0.097462

0.097363083

3136

0.292893

0.196447

-0.19543

97

56

0.097462

0.098477

0.098377282

3136

0.292893

0.195431

-0.19442

98

57

0.098477

0.099492

0.099391481

3249

0.292981

0.194504

-0.19349

99

57

0.099492

0.100508

0.10040568

3249

0.292981

0.193489

-0.19247

100

58

0.100508

0.101523

0.101419878

3364

0.293069

0.192561

-0.19155



















984

28228

0.99797

0.998985

0.997971602

796819984

1

0.00203

-0.00102

985

37047

0.998985

1

0.998985801

1.372E+09

1

0.001015

0

n

dimana s2 =

∑( t i =1

i

− t )2

n −1 s = 3922, 387

= 15385121.4

⎧⎪ ⎛ t i − t ⎞ i − 1⎫ ⎟− ⎬ ⎟ 1≤i ≤ n ⎪ s n ⎭ ⎠ ⎩ ⎝

D1 = max ⎨Φ⎜⎜

= 0,28809

⎧⎪ i ⎛ t − t ⎞⎫⎪ ⎟⎬ D2 = max ⎨ − Φ⎜⎜ i ⎟ 1≤i ≤ n n ⎪⎩ ⎝ s ⎠⎪⎭

= 0,1995

Dn = max { D1 , D2 } = 0,28809 Dcrit = 0,032 (lihat Lampiran C.2) Hasil perhitungan menunjukkan Dn > Dcrit maka Ho “Ditolak” atau waktu terjadinya kegagalan APU tidak dapat dianalisis dengan distribusi Lognormal.

146

c. pengujian Barlett’s untuk distribusi Exponensial Syarat yang harus dipenuhi dalam pengujian Barletts adalah banyaknya umur kegagalan (n) harus lebih besar dari 20 umur kegagalan. n r ⎤ ⎡ ⎛ ⎞ 2n ⎢ln⎜⎜ (1 / n) t i ⎟⎟ − (1 / n ) ln t i ⎥ ⎥⎦ ⎢ ⎝ i =1 i =1 ⎠ B= ⎣ n +1 1+ 6n





Jika nilai X 12−α / 2, n −1 < B < X α2 / 2,n −1

maka Ho diterima.

Tabel K.7. Pengujian Barlett’s untuk distribusi Exponensial APU 985

i

t



985

ti

ln t

i =1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 1 2 2 3 3 5 5 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 10 10 10 11 11 13

2160610

∑ ln t

i

i =1

0 0 0.693147 0.693147 1.098612 1.098612 1.609438 1.609438 1.791759 1.791759 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 1.94591 2.079442 2.079442 2.079442 2.079442 2.302585 2.302585 2.302585 2.397895 2.397895 2.564949

6523.466861

147

985

i

t

∑t

985

i

ln t

i =1

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

13 14 14 14 15 16 16 16 16 16 17 17 17 17 17 17 18 18 19 19 23 23 25 26 26 27 28 28 28 29 30 30 31 32 32 33 35 35 35 37 38 38 40 40 41 42 42 46 46 47

∑ ln t

i

i =1

2.564949 2.639057 2.639057 2.639057 2.70805 2.772589 2.772589 2.772589 2.772589 2.772589 2.833213 2.833213 2.833213 2.833213 2.833213 2.833213 2.890372 2.890372 2.944439 2.944439 3.135494 3.135494 3.218876 3.258097 3.258097 3.295837 3.332205 3.332205 3.332205 3.367296 3.401197 3.401197 3.433987 3.465736 3.465736 3.496508 3.555348 3.555348 3.555348 3.610918 3.637586 3.637586 3.688879 3.688879 3.713572 3.73767 3.73767 3.828641 3.828641 3.850148

148

985

i

∑t

t

985

ln t

i

i =1

80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 … 985

Dimana

∑ ln t

i

i =1

48

3.871201 3.89182 3.912023 3.912023 3.912023 3.931826 3.931826 3.951244 3.951244 3.951244 3.970292 3.988984 4.025352 4.025352 4.025352 4.025352 4.025352 4.025352 4.043051 4.043051 4.060443 … 10.51994

49 50 50 50 51 51 52 52 52 53 54 56 56 56 56 56 56 57 57 58 …

37047

n = 985 n r ⎤ ⎡ ⎛ ⎞ 2n ⎢ln⎜⎜ (1 / n) t i ⎟⎟ − (1 / n ) ln t i ⎥ ⎢ ⎝ i =1 i =1 ⎠ ⎦⎥ B= ⎣ n +1 1+ 6n ⎡ ⎛ 1 1 ⎞⎤ 1970⎢ln⎜ 2160610 ⎟⎥ − 6523,46 ⎝ 985 ⎠⎦ 985 ⎣ = - 10970,9 = 986 1+ 5910 2 2 X 1−α / 2, n −1 = X 0,95 / 2,984 = 1





X α2 / 2,n −1 = X 02, 05 / 2,n −1 = 913

Hasil perhitungan menunjukkan B < X 02,95 / 2,984 maka Ho “Ditolak” atau waktu terjadinya kegagalan APU tidak dapat dianalisis dengan distribusi Exponensial

149

Tabel K.8. Hasil pengujian distribusi keandalan APU Least square fit

APU

Goodness of fit

r2

Komponen Weibull 0.983

Lognormal 0.945

Eksponensial 0.423

Weibull Diterima

Lognormal -

Eksponensial -

150

LAMPIRAN L: Maintenance task APU ‘preflight check, transit check, overnight check, A check dan C check’ (ref 11)

Preflight check dan transit check

- memastikan tidak ada kebocoran dan bagian-bagian yang hilang pada bagian APU Overnight check

- Aft fuselage & APU in areas on drain masts & darain for fluid leakeage - APU inlet & exhaust for obvious damage from groud level - APU oil quantity for correct level A check maintenance task APU Firext bottle MS 2622020300 See the Figure to Find the maximum and the minimum pressure allowance at the bottle temperatur . Replace the firext bottle, if the pressure is more or less than shown. For APU Firex Bottle without pressure gage, please replace the bottle if the due date is less than 6 weeks. Record Serial number and due date time Serial Number : ………………….. Due date : ………………………… APU Inlet / Exhaust MS 4915010100 Open access panel : 3804 ( APU cowl door ) Check APU inlet / exhaust for obvious damage and obstruction APU MS 4913010100 For condition and security of installation APU Cowl Door MS 4916010100 Including cooling air exhaust vent, drain mast fitting and drain seal plates for cracks, condition, security of installation and cleanliness. APU Oil MS 4991050100 Check APU oil quantity. If the oil level not full, add oil

151

C check maintenance task The tail compartment area MS 0670 010 1 00 Visually check all systems, structure, and installations of the tail compartment area (zone 701&702) for defects/damage, cleanliness, loose & missing fasteners, cracks, corrosion, degradation of protective coatings, leaks, proper fit, condition, and security. . B26-22-11-A APU fire extinguisher bottle (1 each) & bottle squib (1 each) Visually check the APU fire extinguisher discharge lines,fire bottle for condition and security of installation B36-11-61-A

APU bleed air pressure relief valve Visually check APU bleed air pressure relief valve for condition and security of installation

B36-19-15-C

APU bleed air ducting Visually check APU bleed air ducting for condition and security of installation

. B49-15-22-A .

APU inlet door (GTCP 85-129) Visually check the APU inlet door hinges and actuator push rod for condition and security of installation

B49-15-31-A

APU air inlet door actuator (GTCP 85-129) Visually check the APU air inlet door actuator including assosiated wiring and linkages for condition and security of installation. Check air defuser duct for general.

B28-22-81-A

APU fuel feed lines & shroud Visually check the APU fuel feed lines & shroud (MM 28-32-91) within APU area for leaks ,condition and security of installation

152

LAMPIRAN M: Fault tree APU GTCP85

153

Electrical power cannot be used

Controlling APU fail

Unable light up/maintain 100%

No combustion

APU Unable to start

High EGT

No Ignition

No fuel distribution

Low oil pressure Oil pressure not increase 4 psi, switch not close I1

Oil pressure not increase 4 psi, switch not close I1

Bad distribution fuel Electronic speed switch fail

APU control unit fail

Low oil quantity

No oil pressure

Bad Ignition

Switch oil pressure fail

Oil pump fail Bad connect ion E1

Switch oil pressure dirty I1

Leak

Reset G2

Bad connect ion G3

Heavy carboni zed L1

No oil pressure

Oil pump leak Shaft gear broken J4

Spring weak J1

Leak shaft J2

Filter block J3

Seal damag e J5

Packing damage K2

Pump perform ance low M1

Gear shaft damage M3

Govern oor broken M4

Filter block J6

Resista nce low K3

Cable put off K4

Coil overhe at K5

Ignition exciter fail

Igniter Broken N1

Unstable governoor M2

Fuel Solenoid valve not open

Bad contac t K1

Igniter fail

FCU Fail

Fuel atomizer fail

Short K6

Solenoid Short M5

No output voltage O1

Unidentif ied O4

Dirty O2

Bad issolatio n O3

Stuck close K7

154

155

156

Electrical power cannot be used

APU Unable to start

Fuel atomizer fail

Screen damage L5

No combustion

Unable light up/maintain 100%

FCU Fail

Bleed air valve fail

Govern oor bad M8

Dirty S1

Air pressure regulator fail

Valve proportional fail

Out of adjust ment U1

Flow divider stuck L6

High EGT

Pin broken U2

Oily U5

Orifice dirty U3

Plunge r dirty U4

Pressure fluctuat U6

ETC Fail W1

Pressu re low U8

Dirty V1

Dirty U7

Clogg ed V3

Dirty V1

Out of adjust ment V4 Poppet dirty V5

Valve surge control fail

Dirty V1

Leak V2

Leak Dirty T3

Soleno id dirty T1

Packing damage T2

Dirty T3

Packing damage T2

Seal broken T4

Piston broken T5

Piston damag e T6

Packing damage T2

157

Bleed air cannot be used

APU Unable to start

No combustion

No DC power

Battery weak A1

Unable light up/maintain 100%

High EGT

Controling APU fail

Starter motor fail

Master switch not closed circuit No GTC A2

Clutch broken D3

Dirty D1

Comut ator short D7

Motor broken D8

Stuck D4

Basic switch failure A3

No command to close switch A4

Dirty D1

Clutch damag e D2

APU control unit fail

Rotor stator broken D9

Bearing damage D5

Clutch damage D6

Dirty D1

Low resista nce D10

Electronic speed switch fail

Door not fully open and switch open circuit

K7 Fatique G1

Reset G2

Bad contact G3

K7 Short G4

Tacho generator fail

Bad connection E1 Actuator rotary door fail

APU fuel shut off valve fail

Dirty B2

Stroke out of adjustm ent B3

Motor low resistan ce B4 Motor gear repositi on C1

Low voltag e F2

Unide ntified F3

Motor u/s

Stuck open Motor stuck B1

Stator out of toleranc e F1

Motor burn C4 Plate switch broken C2

Actuat or stuck C3

158

Bleed air cannot be used

APU Unable to start

Controlling APU fail

No combustion

Unable light up/maintain 100%

High EGT

No fuel distribution

Low oil pressure

No Ignition

Oil pressure not increase 4 psi, switch not close I1

Oil pressure not increase 4 psi, switch not close I1

Bad distribution fuel Electronic speed switch fail

APU control unit fail

Low oil quantity

No oil pressure

Bad Ignition

Switch oil pressure fail

Oil pump fail Bad connect ion E1

Switch oil pressure dirty I1

Leak

Reset G2

Bad connect ion G3

Shaft gear broken J4

Spring weak J1

Leak shaft J2

Filter block J3

Seal damag e J5

Packing damage K2

Pump perform ance low M1

Gear shaft damage M3

Govern oor broken M4

Filter block J6

Resista nce low K3

Cable put off K4

Coil overhe at K5

Ignition exciter fail

Igniter Broken N1

Unstable governoor M2

Fuel Solenoid valve not open

Bad contac t K1

Igniter plug fail

Heavy carboni zed L1

No oil pressure

Oil pump leak

FCU Fail

Fuel atomizer fail

Short K6

Solenoid Short M5

No output voltage O1

Unidentif ied O4

Dirty O2

Bad issolatio n O3

Stuck close K7

159

Bleed air cannot be used

No combustion

APU Unable to start

Unable light up/maintain 100%

Starter motor fail

High EGT

FCU Fail

Continue next page

Controling APU fail

Clutch broken D3

Seal broken M6

Dirty D1

Pump perform ance low M1

Gear broken M7

Govern oor bad M8

Filter blocka ge M9

Clutch damage D2

Dirty D1

Solenoi d Short M5

Housin g broken M10

Fault “light”

Overspeed

APU control unit fail

Fuel atomizer fail

Oil cooler Fail

Carboni zed on tip L2

Hi fuel flow L3

Dirty L4

Screen damag e L5

Three way solenoid valve fail

Dirty P2

Solenoid damage P3

Solenoid Disconn ect P4

Soleno id short P5

Bad connection E1 Leak from particle Q2

Fan hub broken R1 Seal broken R3

Soleno id Stuck P6

Tacho generator fail

Reset G2

Flow divider stuck L6

Dirty Q1

Conta minate oil P1

Electronic speed switch fail

Fan cooling APU

Unbala nce R5

Dirty R2

Stator out of tolerance F1

Low voltage F2

Bad contact G3

Unidenti fied F3

Wear out R4

Out of damag e P7

160

Bleed air cannot be used

High EGT

Unable light up/maintain 100%

No combustion

APU Unable to start

Bleed air valve fail

Valve stuck open

Leak from switcher S3

Out of adjust ment S2

Dirty S1

Dirty S1

Dirty S1

Valve stuck S4

Valve stuck close

Unable switch on

No bleed autoshut if bleed on

Dual bleed On after APU shutdown

Relay damag e S13

Out of adjust ment S2

Diaphr am leak S6

Diaphr am broken S5

Leak S7

Stuck S12

Out of adjust ment S2

Dirty S1

ETC Fail ETC adjust ment W1

Dirty S1 Low pressure

Diaphra m damage S8

Dirty S1 Valve proportional fail

Diaphra m damage S8

Dirty S1

Vent leak S9

Continue Next Page

Out of adjust ment S2 Out of adjust ment U1

Leak S7

Diaphra m damage S8

Out of adjust ment S2

Dirty S1

Out of adjust ment S2

Diaphra m damage S8

Air pressure regulator fail

Solenoid damage S10

Diaphr am leak S6

Poppet stuck open S11

Dirty U7

Pin broken U2

Orifice dirty U3

Oily U5

Pressure fluctuat U6

Pressu re low U8

Plunge r dirty U4

161

Air Pressure Regulator

APU BLEED STUCK CLOSE

LOW PRESS DURING START ENGINE

Dirty V1

Diaphr am dirty V6

poppet dirty V5

poppet dirty V5

diaphra m damage V8

Orifice dirty V7

out of adjust ment V4

Poppet damag e V9

Filter block V10

out of adjust ment V4

poppet dirty V5

Dirty V1

Filter block V10

Clogge d V3

Filter block V10

out of adjust ment V4

Dirty V1

out of adjust ment V4

162

Bleed air cannot be used

APU Unable to start

Fuel atomizer fail

Screen damage L5

No combustion

Unable light up/maintain 100%

FCU Fail

Bleed air valve fail

Govern oor bad M8

Dirty S1

Air pressure regulator fail

Valve proportional fail

Out of adjust ment U1

Flow divider stuck L6

High EGT

Pin broken U2

Oily U5

Orifice dirty U3

Plunge r dirty U4

Pressure fluctuat U6

Dirty U7

ETC Fail W1

Pressu re low U8

Dirty V1

Clogg ed V3

Dirty V1

Out of adjust ment V4 Poppet dirty V5

Valve surge control fail

Leak Dirty T3

Soleno id dirty T1

Packing damage T2

Dirty T3

Packing damage T2

Seal broken T4

Piston broken T5

Piston damag e T6

Dirty V1

Leak V2

Packing damage T2

163

LAMPIRAN N: Hasil analisis kualitatif fault tree APU GTCP85

STEPS

Tabel N.1. ELECTRICAL POWER CANNOT BE USED 1 2 3 4 5 COMPONENT A1 A1 A1 A2 A2 A2 A DC POWER A3 A3 A3 A4 A4 A4 B1 B1 B2 B2 ACTUATOR ROTARY B DOOR B3 B3 B4 B4 B* C1 C1 C2 C2 APU FUEL SHUT OFF C VALVE C3 C3 C4 C4 D1, D2 D1, D2 D1, D2 D3 D3 D3 APU D4 D4 D4 UNABLE D1 D1 D1 TO START D D5, D6 D5, D6 D5, D6 STARTER MOTOR D7 D7 D7 D8 D8 D8 D9 D9 D9 D1, D1, D1, D10 D10 D10 E ELECTRONIC SPEED E1 E1 SWITCH F1 F1 F TACHO GENERATOR F2 F2 F3 F3 G* G1 G1 G2 G2 G APU CONTROL UNIT G3 G3 G4 G4

164

STEPS

Tabel N.1. ELECTRICAL POWER CANNOT BE USED 1 2 3 4 5 COMPONENT ELECTRONIC E1 E1 E1 SPEED SWITCH G** G2 G2 APU CONTROL G UNIT G3 G3 LOW OIL H1 H1 H1 QUANTITY J1 J1 J2 J2 J3 J3 H* J OIL PUMP J4 J4 J5 J5 J6 J6 I SWITCH OIL I1 I1 PRESSURE I1, K I1, K1 I1, K2 I1, K3 SWITCH OIL PRESSURE, FUEL I1, K4 NO SOLENOID I1, K5 COMBUSTION I1, K6 I1, K7 L* I1, L** SWITCH OIL I1, L I1, L1 PRESSURE, FUEL ATOMIZER I1, M I1, M1 I1, M2 SWITCH OIL I1, M3 PRESSURE, FCU FAIL I1, M4 I1, M5

N*

I1, N**

I1, N1

I1, N1

I1, O

I1, O1 I1, O2 I1, O3 I1, O4

SWITCH OIL PRESSURE, IGNITER SWITCH OIL PRESSURE, IGNITION EXCITER

165

STEPS

Tabel N.1. ELECTRICAL POWER CANNOT BE USED 1 2 3 4 5 COMPONENT D3 D3 D3 D D1, D2 D1, D2 D1, D2 STARTER MOTOR D1 D1 D1 L2 L2 L2 L3 L3 L3 L FUEL ATOMIZER L4 L4 L4 L5 L5 L5 L6 L6 L6 P1 P1 P1 P2 P2 P2 P3 P3 P3 THREE WAY CONTROL P P4 P4 P4 VALVE P5 P5 P5 P6 P6 P6 P7 P7 P7 M1 M1 M1 M5 M5 M5 M6 M6 M6 M FCU FAIL M7 M7 M7 M8 M8 M8 M9 M9 M9 M10 M10 M10 Q1 Q OIL COOLER UNABLE Q2 LIGHT UP/ R1 MAINTAIN Q* R2 100% R FAN COOLING R3 R4 R5 G ELECTRONIC SPEED E1 E1 SWITCH F2 E F TACHO GENERATOR F3 F4 G2 G2 G2 APU CONTROL UNIT G3 G3 G3 X1 X1 X1 X2 X2 X2 GENERATOR CONTROL X X3 X3 X3 UNIT X4 X4 X4 X5 X5 X5 Y1 Y1 Y1 Y2 Y2 Y2 Y3 Y3 Y3 Y4 Y4 Y4 Y GENERATOR Y5 Y5 Y5 Y6 Y6 Y6 Y7 Y7 Y7 Y8 Y8 Y8

166

Tabel N.1. ELECTRICAL POWER CANNOT BE USED STEPS 1 2 3 COMPONENT L5 L FUEL ATOMIZER L6 M M8 FCU S S1 BLEED AIR VALVE T1, T2 T2, T3 T4 T VALVE SURGE CONTROL T5 T6, T2 T3 U1 HIGH EGT U2 U3, U4 U VALVE PROPORTIONAL U5 U6 U7 U8 V1, V2 V1, V3 V AIR PRESSURE REGULATOR V1, V4 V5 W W1 ETC

167

STEPS

Tabel N.2. BLEED AIR CANNOT BE USED 1 2 3 4 5 COMPONENT A1 A1 A1 A2 A2 A2 A DC POWER A3 A3 A3 A4 A4 A4 B B1 B1 B2 B2 ACTUATOR ROTARY DOOR B3 B3 B4 B4 B* C C1 C1 C2 C2 APU SHUT OFF VALVE C3 C3 C4 C4 D1, D2 D1, D2 D1, D2 D3 D3 D3 APU D4 D4 D4 UNABLE D1 D1 D1 TO START D STARTER MOTOR D5, D6 D5, D6 D5, D6 D7 D7 D7 D8 D8 D8 D9 D9 D9 D1, D10 D1, D10 D1, D10 ELECTRONIC E E1 E1 SPEED SWITCH F1 F1 TACHO F F2 F2 GENERATOR G* F3 F3 G1 G1 G2 G2 APU CONTROL G UNIT G3 G3 G4 G4

168

STEPS

Tabel N.2. BLEED AIR CANNOT BE USED 1 2 3 4 5 COMPONENT ELECTRONIC E1 E1 E1 SPEED SWITCH G** G2 G2 APU CONTROL G UNIT G3 G3 LOW OIL H1 H1 H1 QUANTITY J1 ` J2 J2 J3 J3 H* J OIL PUMP J4 J4 J5 J5 J6 J6 I SWITCH OIL I1 I1 PRESSURE I1, K I1, K1 I1, K2 I1, K3 SWITCH OIL I1, K4 PRESSURE, FUEL NO SOLENOID COMBUSTION I1, K5 I1, K6 I1, K7 I1, L* SWITCH OIL L** I1, L I1, L1 PRESSURE, FUEL ATOMIZER I1, M I1, M1 I1, M2 SWITCH OIL PRESSURE, FCU I1, M3 FAIL I1, M4 I1, M5

N*

I1, N**

I1, N1

I1, N1

I1, O

I1, O1 I1, O2 I1, O3 I1, O4

SWITCH OIL PRESSURE, IGNITER SWITCH OIL PRESSURE, IGNITION EXCITER

169

Tabel N.2. BLEED AIR CANNOT BE USED STEPS

1

2 D

L

P

M

3 D3 D1, D2 D1 L2 L3 L4 L5 L6 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 M1 M5 M6 M7 M8 M9 M10

4 D3 D1, D2 D1 L2 L3 L4 L5 L6 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 M1 M5 M6 M7 M8 M9 M10

G2 G3

G2 G3

5 D3 D1, D2 D1 L2 L3 L4 L5 L6 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 M1 M5 M6 M7 M8 M9 M10 Q1 Q2 R1 R2 R3 R4 R5 E1 F2 F3 F4 G2 G3

E1

E1

E1

S1 S3 S1, S2 S4, S2 S1 S2 S8 S9 S1, S2 S8, S10 S6, S11 S7, S8, S1, S6 S1 S1, S2 S1, S8 S7, S12 S13 S2

S1 S3 S1, S3 S4, S3 S1 S2 S8 S9 S1, S3 S8, S11 S6, S12 S7, S8, S1, S7 S2 S1, S2 S1, S8 S7, S13 S13 S2

Q Q* UNABLE LIGHT UP/ MAINTAIN 100%

R G** E1 E

E

S*

S** S

S*** S**** S***** S******

F

COMPONENT STARTER MOTOR

FUEL ATOMIZER

THREE WAY CONTROL VALVE

FCU FAIL

OIL COOLER

FAN COOLING

ELECTRONIC TACHO GENERATOR APU CONTROL UNIT ELECTRONIC SPEED SWITCH

BLEED AIR VALVE

170

STEPS

STEPS

Tabel N.2. BLEED AIR CANNOT BE USED 1 2 3 4 5 COMPONENT W ETC FAIL W1 W1 W1 U1 U1 U1 U2 U2 U2 U3, U4 U3, U4 U3, U5 VALVE U U5 U5 U5 PROPORTIONAL U6 U6 U6 U7 U7 U7 UNABLE U8 U8 U8 LIGHT UP/ V6, V5 V6, V6 MAINTAIN V5, V7 V5, V8 100% V8, V4 V8, V5 V9, V4 V9, V5 V* AIR PRESSURE V V10, V4 V10, V4 REGULATOR V10, V5 V10, V5 V1, V3 V1, V3 V1, V4 V1, V4 V** V1, V10 V1, V10

Tabel N.2. BLEED AIR CANNOT BE USED 1 2 3 COMPONENT L5 L FUEL ATOMIZER L6 M M8 FCU S S1 BLEED AIR VALVE T1, T2 T2, T3 T4 T VALVE SURGE CONTROL T5 T6, T2 T3 U1 HIGH EGT U2 U3, U4 U VALVE PROPORTIONAL U5 U6 U7 U8 V1, V2 V1, V3 V AIR PRESSURE REGULATOR V1, V4 V5 W W1 ETC

171

LAMPIRAN O : Fault tree APU GTCP85 hasil analisis kualitatif

APU Failure

Electrical power cannot be used

APU Unable to start

DC Power fail

Bleed air cannot be used

No combustion

Door not fully open and switch open circuit

Unable light up/maintain 100%

High EGT

Controling APU fail

Starter motor fail D

Battery weak A

Actuator rotary door fail B

APU fuel shut off valve fail C

Electronic speed switch fail E

Tacho generator fail F

APU control unit fail G

172

Electrical power cannot be used

APU Unable to start

Controling APU fail

No combustion

Unable light up/maintain 100%

Low oil pressure

No fuel distribution

High EGT

No Ignition

Oil pressure not increase 4 psi, switch not close I1

Oil pressure not increase 4 psi, switch not close I1

Bad distribution fuel Electronic speed switch fail E

APU control unit fail G

Low oil quantity H1

Oil pump fail J

Bad Ignition

Switch oil pressure fail I1

Fuel solenoid valve fail K

Fuel atomizer fail L

FCU fail M

Igniter Broken N1

Ignition exciter fail O

173

Electrical power cannot be used

APU Unable to start

No combustion

Starter motor fail

Fuel atomizer fail

Unable light up/maintain 100%

Three way solenoid valve

High EGT

Controlling APU fail Generator control unit fail X

FCU fail

Oil cooler fail Q

Fan cooling fail R

Electronic speed switch fail E

Tacho generator fail F

Generat or fail Y

APU Control unit fail G

174

175

176

Bleed air cannot be used

APU Unable to start

Controling APU fail

No combustion

Unable light up/maintain 100%

Low oil pressure

No fuel distribution

High EGT

No Ignition

Oil pressure not increase 4 psi, switch not close I1

Oil pressure not increase 4 psi, switch not close I1

Bad distribution fuel Electronic speed switch fail E

APU control unit fail G

Low oil quantity H1

Oil pump fail J

Bad Ignition

Switch oil pressure fail I1

Fuel solenoid valve fail K

Fuel atomizer fail L

FCU fail M

Igniter Broken N1

Ignition exciter fail O

177

178

Bleed air cannot be used

APU Unable to start

No combustion

Unable light up/maintain 100%

Fuel atomizer fail L

FCU fail M

High EGT

Bleed air valve fail S

Valve surge control fail T

Valve proportio nal fail U

Air pressure regulator V

ETC fail W1

179