DIANALISIS - JURNAL ONLINE UM

Download jenis ikan dan m-engetahui indeks keanekaragaman, kemerataan dan dominasi .... Presentase Grbesar terdapat pada jenis ikan gatul {Gambusia ...

0 downloads 654 Views 6MB Size
KEAIYEKARAGAMAII JENTS IKAI\i DI RANU KLAKAH DESA TEGALRANI}U KECAMATAhI KLAKAH KABUPATEN LT]MA,IANG Agung Wibowol, Ibrohim2, Susilowati2 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang 65t45,Indonesia t E-mail: [email protected]

'

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi mengenai jenis ikan dan m-engetahui indeks keanekaragaman, kemerataan dan dominasi 7 ikan yang terdapat di Ranu Klakah. Metode yang digunakan dalam / menentukan lokasi penganrbilan sampel adalah Pwposive Sampling. D$a, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H'), kemerataan Evennes (E), serta Dominansi Simpson (D). Hasil penelitian mendapatkan 4'famili, 4 genus dan 5 spesies yaifi Oreoclromis niloticus, Oreochromis mossambicus, Trichogaster trichopterus, Channa striata, Gambusia ffinis. Rata-rata nilai indeks keanekaragaman (H') tergolong rendah yaitu antara 0,58-0,72, sedanglan rata-rata indeks kemeralaan (E) tergolong sedang-tinggi yaitu 0,58-0,87, dan indeks dominansi @) tergolong rendah yaitu 0, 1 3-0,30.

dianalisis

/ - tt tJ a I I ' f

Kata kunci: Ikano keanekaragaman, kemerataan, dominansi, Ranu Klakah.

Ranu Klakah adalah salah satu danau yang terletak ai seUefafr utara kota Lumajang. Ranu Klakah adalah salah satu dari kawasan segitiga ranu yaitu Ranu Pakis dan Ranu Bedali. Kegiatan dan kuantitas pengu4iung Ranu Ktakah yang sudah banyak, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan ancaman bagi keberadaan ikan. Beberapa altivitas warga yang biasanya dilakukan di kawasan Ranu Klakah ini adalah menangkap ikan, mandi, membuang' limbah sampah oleh pengunjung, perkemahan dan pertanian. Hal ini tentu akan mengubah sifat fisika-kimia air yang adapadadanau tersebut yang akan berakibat turunnya kualitas air. Perubahan kualitas air ini tentu akan menimbulkan dampak negatif bagi organisme air khususnya ikan. Selain banyaknya aktivitas penduduk sekitar danau juga diakibatkan oleh hal lain misalnya penggundulan hutan di sekitar danau. Hal ini dibuktikan pada tahun 2005 air Ranu Klakah yang biasanya melimpah ternyata keadaanya sudah mulai berubah. Sebanyak 32 mata air yang ada di sekitar Ranu Klakah hanya tersisa 6 mata air. Semua ini diakibatkan oleh kegiatan penjarahan hutan yang banyak dilakukan pada tahun 1998-2002 (Fitriq 20ll). Pernyataan ini diperkuat oleh Kottelat et al. (1993) bahwa ancaman yang serius terhadap kelangsungan hidup dan habitat ikan adalah penggundulan hutan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi mengenai jenis ikan dan mengetahui indeks keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi ikan yang terdapat di Ranu Klakah Desa Tegalrandu, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Penelitian ini digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengeksplorasi kekayaan

) alam Indonesia khususnya organisme pada perairan lentik. Adanya upaya tersebut maka diharapkan dapat menambah informasi yang nantinya akan bermanfaat bagi usaha konservasi alam sekitar, Apabila diketahui kualitas danau menurun dengan ditandai juntah ikan yang sedikit akibat aktivitas manusia maka bisa dijadikan acuan untuk lebih meningkatkan rasa kepedulian terhadap ekosistem perairan t **.

METODE PEIYELITIAN Penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel dan pengamatan di laboratorium dilakukan padabdan Mei-Juni 2013. Pengambilan sampel sebanyak 3 kali ulangan yang dilakukan setiap minggu, dengan menggunakan jala tebar (mesh size 1.5 cm) dan serok (mesh stzi g.1mrol. Metode yang digrurakan dalam menentukan lokasi pengambilan sampel adalah Purposive Sampling dengan membagi menjadi 3 stasiun yaitu stasiun I daerah dekat dengan pemukiman penduduk, stasiun II daerah dekat dengan keramba, dan stasiun III daerah dekat dengan hutan. Data penganrbilan sampel dianalisis menggunakan Td"kr keanekaraganun Shannon wiener (H'), kemerataan Evennes (D, serta Dominansi Simpson (D).

HASIL PENELITIAI\ Spesies Ikan yang Ditemukan di Ranu Klakah Hasil penelitian mendapatkan 5 spsies yaitu Oreo,chromis niloticus, _ oreochromis mossambicus, Trichogaster trichopterus, Chinna striata, dBn Gambusia affinis, serta 4 famili yaitu Cichlidae, Osphronemidae, Charuridae, dan Poeciliidae dengan tatal

2ll individu. Secara lengkap disajikan

pada Tabel

Tabel 1. Jenis Ikan di Ranu Klakah

No l.

Famili Cichlidae Osphronemidae Channidae

Poeciliidae

Oreochromis Trichogaster Channa Gambusia

Oreochromis niloticus Or e oclrom is m os s antbicus Tri cho gas ter tr i chopterus Channa striata

Gambusia

Orwchtone

Chnna*iofq 0,4tk

kirhqutu

2,E%

nic@ursr0,996

Gambar 1. Komposisi lkan di Ranu Klakah selama periode penangkapan

I berikut.

Keanekaragaman, Kemerataan, dan Dominansi Ikan di Ranu Klakah

astasiun

I

rStadun 2 nlsursiun 3

Gambar 2. Grafrk Rata-rata Indeks Keanekaragaman (H'), Kemerataan (E), dan Dominansi @) Ikan di R*nu Kl*kah

Berdasarkan grafik pada Gafirbat 2 diketahui batrwa rata-tata nilai indeks keanekaragaman (H') stasiun 1 adalah sebesar 0,58, stasiun sebesar 0,70 dan stasiun 3 sebesar 0,72 . Semua nilai menunjukkan bahwa keanekaragaman ikan di kawasan Ranu Klakah termasuk kategori rendah. Sedangkan hasilperhitungan indeks kemerataan (E) tiap stasiun berturut-turut adalah sebagai berikut 0,84, 0,87 dan 0,58. Indeks kemerataan antar spesies cukup tinggr, artinya kemerataan arfara spesies relatif merata atau jumlah individu masing-masing spesies relatif sama. Hasil perhitungan indeks dominansi (D) diperoleh rata-rata yaitu stasiun sebesar 0,30, stasiun 2 sebesar 023, dan stasiun 3 sebesar 0,13. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan dominansi rendah atautidak adajenis yang mendominasi.

2

I

Faktor Fisika'kimia di Ranu Klakah Faktor fisika-kimia perairan yang diamati pada penelitian ini adalatr suhuo pH, Oksigen terlarut (DO), dan kekeruhan. Hasil pengukurarr faktor fisika-kimia di perairan Ranu Klakah disajikan pada Tabel 2 berikut. Tabel2. Nilai Rata-rata Pengukuran Faktor Fisika-Kimia

un I

Suhu

Ulangan

ke-

I II

m

2

Rata-rata

Ulanganke-

I

II

ru

("C)

31,06 29,83 30,63 30,51

31,53 29,43

30,0'1

Rata-rata 30,34

pH

Oksigen

(DO)

827 827

8,23 8.26 9,07

Terlarut

(ppm)

fekeruhan (mg/l)

9,07 5,43

12,20 12,43

4,97 6,49 6,07

11,34

9,40 7,77

7,67 9,30

2,63 6,63

12,53

8,01

5,1

10,57

1

I1,40

4

Lanj*an!g!{'._ un Ulangan

(DO)

ke-

I II

il

Rata-rata

30,80 29,27 29,8A

7,10

29,95

8,03 7,93 7,69

(ppm)

7,97 3,40

(mg/l) 5,20

4,37

7,87 6,07

5.25

6"38

Berdasarkan Tabel 2 tersebut rata+ata suhu perairan yang terukur selama penelitian adatah antara 2g,430C-j1,530C, pH antara'7,10-8,27, Dessolved Oxygen (DO) antara 2,63 pprn-9,07 ppm, dan kekeruhan antara5,20-72,53 mglL.

PEMBAIIASAII Spesies lkan yang Ditemukan di Ranu Klakah Hasil penelitian kali ini menunjukkan penurunan jumlah spesies daripada penelitian yang dilakukan oleh Subarijanti dkk., (2003) walaupun terdapat spesies yang tidak ditemukan pada penelitian terdatrulu yaitu Trichogaster trichopteras dan Gambusia affinis. Perbedaan metode yang dilakukan dalam menangkap ikan adalah salah satu penyebab keanekaragaman spesies kurang. Selain itu, bisa dikarenakan beberapa akibat seperti perubahan habitat, eksploitasi komersial (overfishing), inhoduksi spesies eksotik dan polusi (Raharjo, 2007). Presentase Grbesar terdapat pada jenis ikan gatul {Gambusia ffinis} sebesar 59,7o/o. Kelimpahan spesies ini di perairan diakibatkan karena.tidak termasuk ke dalam ikan konsumsi, sehingga tidak pemah ditangkap oleh warga sekitar. Berdasarkan Intemational Union for Conservstion of Nature GUCN), ikan ini telah masuk ke dalam seratus daftar spesies invasif asing yang terburuk di dunia (Lowe er a1.,2000). Penelitian yang dilakukan oleh Soltani et al. (2010) menunjulftan bahwa ikan ini juga sangat tatran terhadap zat-zat toksik yang ada di lingkungan perairan. Ikan ini mampu memulihkan kondisi dengan relatif cepat saat metabolisme tubuh terganggu karena zat kimia yang beracun. Kondisi falctor fisika-kimia di Ranu Klakah menunjukkan rata-rata suhu sebesar 30,270C dan pH 7,99. Kondisi lingkungan ini cocok dengan kehidupan Gambusia affinis yang dibuktikan dengan keberadaan yang melimpah (Pratiwi, 20 I 0).

Jumtah ikan

di

Ranu Ktakah cukup banyak ditemukan pada

spesies

Oreochromis niloticus (+ 36,07o). Hal ini sesuai dengan penelitian Peterson et al. (2005) yang menyatakan bahwa ikan nila memiliki toleransi yang tinggl terhadap lingkungan hidupnya sehingga dapat hidup di dataran rendah yang berair payau hingga dataran tingg yang berair tawar. pH air yang cocok untuk ikan nila berkisar 6-8,5 dengan suhu optimal untuk pertumbuhan nila antara 25-30'C dan DO 5 mvl (Rosadi dl
tahun)

5

sehingga

inilah salah satu penyebab jumlah ikan mujair yang sedikit bila

dibandingkan dengan ikan nila. Spesies ikan yang paling sedikit ditemukan yaitu sepat ruwa (Trichogaster triclwpterus) sebesar 09% dan ikan gabus (Clwnnn striata\ sebesar AA%. Suhu air yang ideal untuk ikan sepat rawa yaitu 23-280 C dengan pH 6,0-8,3 dan kandungan oksigen antara 5-7 mgn (Murjani, 2009). Channa striatq merupakan ikan yang sudah sangat familiar di lingkungan masyarakat. Berdasarkan penelitian yang dilalarkan oleh Ravindranath (Tanpa tahun) menyatakan bahwa jenis ikan ini merupakan ikan yang cukup agresif dan buas, sehingga apabila jumlah yang terlalu berlebih bisa membahayakan biota ikan yang ud4 di tempat tersebut. Kisaran suhu perairan yang baik bagi ikan gabus adatah 26400C, pH 4-l dan oksigen terlarut minimal 3 pp(Muslim dkk, Tanpa tahun).

Keanekaragaman, Kemeratatn, dan l)ominansi lkan di Ranu Klakah Hasil perhitungan dari semua stasiun menunjukkan nilai keanekagaraman dalam kategori rendah. Rata-rata nilai indeks keanekaragaman (H') stasiun I sebesar 0,58 (rendah), stasiun 2 sebesar 0,70 (rendah) dan stasiun 3 sebesm 0,72 (rendah). Apabila dilihat nilai indeks keanekaragaman dmi masing'masing stasiun maka stasiun 3 yang memiliki nilai yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan dua stasiun lainnya. Pada stasiun I yang merupakan daerah outlet dan dekat dengan tempat parkir perahu bocf, "pemhu bebek", sertajef sky, keadaan air yang nampak adalah terlihat ada busa-busa dan sampah plastik. Pengukuran semua faktor fisika-kimia pada stasiun menunjukkan hasil yang paling tinggi jika dibandingkan dengan stasiun yang lain. Rata-rata suhu yang terukur sebesar 30,51 oC. Suhu adalah salah satu faktor yang mempengaruhi nafsu makan dan pertumbuhan badan ikan. Menurut Soetjipa dalam Annar, (2001), suhu yang dapat ditolerir oleh organisme pada suatu perairan berkisar antara 20-30oC, sehingga stasiun sudah berada pada kondisi maksimal dimana organisme mampu hidup. Pengukuran pH sebesar 8,26. pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya berkisar antara 7,0 sampai 8,5. Sehingga kondisi pH pada stasiun ini masih dalam rentangan yang normal. Pengukuran oksigen terlarut (DO) diperoleh rata-rata sebesar 6,49. Menurut Perez et al., (20L2), kandungan oksigen yang optimal bagi kehidupan ikan yaitu 5 mg.L-r. Hasil pengukuran kekeruhan air rata-rata sebesar 11,34 mg/L. Dongkyun et al., (2011) menjelaskan bahwa kekeruhan dapat mempengaruhi habitat organisme perairan. Tingginya tingkat kekeruhan dapat menyebabkan stress balrkan kematian pada ikan. Pada stasiun 2 walaupun dekat dengan hutan tetapi pada stasiun ini berderet keramba jaring apung. Sesuai dengan Connell dan Miller (1995) yang menyatakan bahwa pemeliharaan ikan sistem keramba dapat mempengaruhi faktor fisik dan kimia perairan tersebut. Hasil pengukuran faktor fisika-kimia di stasiun 2 diperotah data ruta'rata suhu sebesar 30,34 uC. Keadaan suhu di tempat ini sudah termasuk ke dalam suhu maksimal yang bisa dtolerir organisme aquatik, sedangkan pH masih berada pada pada kisaran normal yaitu sebesar 8,01. Oksigen terlarut juga cukup

I

I

6

optimal bagi kehidupan ikan yaitu 5,11 ppm (Perez et a1.,2012).Tingkat kekeruhan juga masih cukup tinggr yaitu sebesar 10,57 mglL. Limbah nitrogen dan fosfor yang dihasilkan dari pakan rkan @ellefi yang diberikan setiap harinya mempunyai pot ttri yang besar untuk merurrunkan kualitas perairan. Stasiun 3 terletak pada area hutan dimana masih terdapat banyak pohon yang berukuran besar, sehingga keadaannya cukup sejuk. pada tempat ini juga banyak terdapat saluran air yang masuk (inlet) mengalir cukup deras berjumlah-4. Sesuai dengan pernyataan Kottelat et al., (1993) salah satu manfaat hutan dan pohon-pohon di sekitar perairan adalah banyak jenis ikan yang hidupnya bergantung lepaAa batran yang berasal dari binatang atau tumbuhan yang jatuh ke datam air dan admya naungan dari tajuk yang bisa menstabilkan suhu air. Hasil pengukuran faktor fisika-kimia di stasiun 3 juga menuqiukkan hasil yang cukup baik. Rata-rata suhu yang terukur adalah 29,95oC, oksigen terlarut (DO) sebesar 5,25 ppm, keadaan ini cukup normal untuk kehidupan ikan. pH yang terukur juga sangat mendekati netral yaitu sebesar 7,69, hal ini bisa dijebuLn* karena banyaknya zumber ur (inlet) yang masuk ke danau. Keadaan ini juga secara otomatis menyebabkan penurunan tingkat kekeruhan air jika dibandingkan dengan stasiun yang lain yaitu sebesar 6,38 mgn. Hasil rata-rata perhitungan indeks kemerataan dari semua stasiun dapat disimpulkan bahwa kemerataan antar spesies cukup tinggr, artinya kemerataan antara spesies relatif merata atau jumlah individu masing-masing spesies relatif sama. nilai indeks keseragaman yang mendekati I menunjukkan bahwa jumlah individu di setiap spesies adalah sama atau hampir sama. Semakin merata penyebian individu antara spesies maka keseimbangan ekosistem semakin meningkat (Styobudiandi dalam Jukri dkk.,20l3). Hasil analisis mengenai indeks dominansi (D) menunjukkan dominansi rendah atau tidak ada jenis yang mendominasi. Apabila dominansi rendah artinya tidak terdapat spesies yang mendominasi spesies lainnya atau struktur komunitas dalarn keadaan stabil (Simpson dalam Krebs, l9S5).

KESIMPULAN l. Jenis ikan di Ranu Klakah selama periode penangkapan terdiri dari 5 spesies yaifu Oreochromis niloticus, Oreochromis mossambicus, Trichogaster trichopterus, Channa striata, dan Gambusia ffinis,4 genus serta 4 familiyaitu

2.

Cichlidae, Osphronemidae, Channidae, poeciliidae. Rata-rata nilai indeks keanekaragaman (H') di Ranu Klakah tergolong rendah yaitu antara 0,58-0,?2, sedangfuan ftta-rata indeks kemerataan le1 tLgobng sedang-tinggi yaitu 0,58-0,87, dan indeks dominansi @) tergoloog r"ndrtr y"iti 0,13-0,30.

7

SARAN 1. Jenis ikan yang jumlahnya mengalami penunrnan menunjukkan bahwa perlu adanya perhatian khusus terutama bagi warga sekitar Ranu Klakah supaya bisa lebih menjaga kelestarian Ranu Klakah dan Ranu-ranu lainnya di sekitar gunung Lamongan sebagai peninggalan alam yang sangat berguna untuk kepentingan masa depan dengan cara membatasi penangkapan ikan (overfishing). 2. Keanekaragaman ikan di Ranu Klakah tergolong rendaho hal ini sangat perlu dilalokan tindakan terutama dalam menangkap ikan sebaiknya memperhatikan ukuran ikan, agar ikan yang masih berukuran kecil masih bisa tumbuh dan berkernbang biak. 3. Faktor fisik dan kimia perairan harus benar-benar dikontrol dengan cara tidak mencemari lingkungan seperti meminimalisir keberadaan keramba jaring apung dan tetap meqiaga kelestarian hutan sekitar danau.

DAFTARRUJUKAI\ Connel, DW. dan GJ. Miller. 1983. Kimia dan Ekotoksikalogi Pencemaran. Terjemahan Yanti Koestoer. I 995. Jakarta.Universitas Indonesia Press. Dongkyun,I., Kang, H., Kyu-Ho, K., Sung-Uk, C.,2011. Changes of River Morphology and Physical Fish Habitat Following Weir Removal. Ecological Engineering. 37: 883-892. FitriA R. 2011. Segitiga Ranu. (Online), (http:/iwisata.kompasianaaomljalanjalanl2}l UA5/20/ seg)-tiga-ranu/), diakses 9 Septemb er 2A12. Jukri, M., Emiyarti dan Kamri, S. 2013. Keanekaragarnan Jenis Ikan di Sungai Lamunde Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara Jurnal Mina Laut Indone sia. Vol. 01 No. 0 1 Kottelat, M., Whitten, A.J., Kartikasari, S.N.& Wiroaftnodjo, S. 1993. Freslwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Jakarta: Periplus Edition. Krebs, C.J., 1985., Ecologt. The Fscperimental Analysis of Distribution and Abundance. New York Harper Collins. Lowe S, Browne M, Boudjelas S, De Poorter M (2000) 100 of the World's Worst Invasive Alien Species a Selectionfrom the Global Invasive Species Database. Published by The lnvasive Species Specialist Group (ISSG) a specialist group of the Species Survival Commission (SSC) ofthe World Conservation Union (IUCI.Q. Muslim, & Syaifudin. Tanpatahrm. Reming of Snakehead Fish (Channa striata) Lamae at Cage Mediafor Domestication.Prcgnm Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sriwrjaya. Perez, Dominguez, R., Maci, S., Courrat, A., Lepago, M., Borja, A., Uriarte, A.o Neto, J.M., Cabral, H., St.Raykov, V., Franco, A.o Alvarez, M. C., Elliot, M.,2012. Current Developments on Fish-based Indices to Assess Ecological-quality Status of Estuaries and Lagoons. Ecological Indicators.

23:34-45.

8

M.. S., Slack, W.,T.o Tfr/oodley, C., M. 2005.The Occurrence of Nonindigenous Nile Tilapi4 Oreochromis niloticus (Linnaeus) in Coastal Mississippi: Ties to Aquaculture and Thermal Effluent. lTetlands 25: ll2-

Peterson,

tzt.

Pratiwi, Nindya. 20i0. Aspek Ekologis terhadap Jenis IIan Gatul ( Poeeiliidae ). Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Program Studi Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (UM). Raharjo, M., F. 2010. Lampu Merah Biodiversitas lknn di Perairan Tavvar Indonesia. (Online), (http //www.iktiologiindonesia. org/index.php?option=om_content&view--article&id:5 : lampu-

merah-biodiversitas-ikan-di-perairan-tawar-indonesia&catid:1:latestnews&Itemidl), diakses 12 Maret 2013. Ravindranath, K. Tanpa tahun. Some Observations On The Culture Of The Airbreathing Fish Channa St'riata (Bloctr) In Farm Ponds. Fisheries Research Statiory A.P. Agncultural University, Palair (PO), Khammam 547 157 Said, A. Tanpa tahun. Budidaya Ilwn Nila & Mujair. Ganeca Exact. Soltani, N & Z,aidi,N. 2010. Chronic Toxicity of Flucycloxuron in the Mosquitofistr" Gambusia affinis: Acetylcholinesterase and Catalase Activities and Pattern of Recovery. Annals af Biological Research I (a) : 210-217. Subarijanti, H.,IJ., Wijarni, Arfiati, D., Mulyanto, Widjonarko, P.o,dan Kusriani. 2008. Iaventirasisasi Jenis Ikan Air Tawar dan Air Laut di Perairan Jawa timur. Jurnal Penelitian Periknnan. Vol II No. l.