Dinamika Perubahan Sosial Budaya Pada Masyarakat A. Introduksi

Dinamika Perubahan Sosial Budaya Pada Masyarakat ... kebudayaan material, komposisi penduduk ... kesopanan, dan tradisi masyarakat lokal yang telah te...

2 downloads 615 Views 16KB Size
Dinamika Perubahan Sosial Budaya Pada Masyarakat

A. Introduksi Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan. Perubahan ini dapat terjadi pada setiap aspek kehidupan, baik yang menyangkut tata nilai dan norma, status, fungsi, struktur sosial dan lain sebagainya. Perubahan ini dapat terlihat apabila kita membandingkan perkembangan keadaan suatu masyarakat dari jaman ke jaman. Cepat atau lambatnya perubahan sosial pada masyarakat tergantung dari substansi dari masyarakatnya itu sendiri. Masyarakat kota lebih cepat berubah dibandingkan dengan masyarakat desa. Pada masyarakat terasing (terisolasi) perubahan sosial berjalan sangat lambat bahkan berkecenderungan terjadi stagnasi. Masyarakat ini sering disebut dengan masyarakat tertutup, contohnya masyarakat yang terdapat di pedalaman Kalimantan atau Irian Jaya (Papua). Namun, walaupun demikian perubahan-perubahan sosial budaya tetap saja terjadi untuk jangka waktu yang panjang. Pada masyarakat kota, perubahan sosial budaya lebih terbuka lagi. Perubahan pada fungsi, sistem, dan struktur sosial berjalan dengan cepat seiring dengan perkembangan waktu. Masyarakat yang mudah sekali mengalami perubahan sosial sering disebut dengan masyarakat dinamis. B. Pengertian Perubahan Sosial Budaya Perubahan yang terjadi pada suatu masyarakat dapat menyangkut perubahan nilai- nilai, norma, pola perilaku struktur, susunan lembaga sosial, kekuasaan dan wewenang, interkasi sosial, dan lain sebagainya. Aspek-aspek perubahan sosial tersebut begitu luasnya, sehingga perlu sekali dikemukakan beberapa pengertian perubahan sosial budaya pada masyarakat. 1. Gillin dan Gillin menyebutkan bahwa perubahan sosial budaya adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, serta adanya difusi dan penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. 2. Selo Soemardjan menyebutkan bahwa perubahan sosial budaya adalah segala perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai- nilai, sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompokkelompok dalam masyarakat. 3. Kingsley Davis mendefinisikan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat. 4. William F. Ogburn menyatakan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik kebudayaan material maupun kebudayaan non material.

C. Bentuk Perubahan Sosial 1. Menurut perencanannya : a. Perubahan yang direncanakan (pembangunan). Kelebihannya : - Dapat mengambil pendapat dari kalangan masyarakat luas dan menyangkut kepentingan seluruh masyarakat. - Gambaran perubahan yang diinginkan dapat didiskusikan terlebih dahulu sehingga mencapai mufakat bersama. - Dapat dipertimbangkan masalah biaya serta dampak yang ditimbulkannya. - Dapat dipertimbangkan uji kelayakan pada perubahan yang akan dijalankan. Kelemahannya : - Perubahan yang akan dilaksanakan dapat diprediksi oleh pihak oposisi yang bersifat kontradiktif. - Perubahan yang telah direncanakan kadangkala monoton dan membosankan. - Memerlukan waktu, biaya, dan tenaga untuk proses perencanannya.

1

Syarat-syarat perencanaan yang direncanakan : - Adanya perencanaan perubahan sosial yang memadai. - Terciptanya stabilitas nasional. - Adanya aparatur pemerintahan yang legitimate dan baik. - Adanya peran serta dari kalangan masyarakat luas. - Adanya kemampuan institusi negara yang memadai. b. Perubahan yang tidak direncanakan. Perubahan ini seringkali dipengaruhi oleh perubahan keadaan yang bersifat alamiah, misalnya perubahan musim, jumlah penduduk, tingkat pendapatan, dan keinginan manusia untuk mempertahankan diri serta meningkatkan kualitas hidupnya. 2. Menurut proses perubahannya : a. Perubahan periodik b. Perubahan non periodik 3. Menurut waktu perubahannya : a. Revolusi, yaitu perubahan yang bersifat mendasar dan memerlukan waktu yang pendek. Syarat terjadinya revolusi adalah : - Adanya tujuan yang jelas dan diketahui oleh kalangan luas. - Adanya momentum waktu yang tepat. - Adanya dukungan yang relatif luas dari kalangan masyarakat. - Adanya keinginan yang kuat dari masyarakat untuk melakukan perubahan yang nyata. - Adanya pemimpin yang cakap dan berwibawa yang dapat menampung aspirasi warga masyarakat. b. Evolusi, yaitu proses perubahan sosial budaya yang berjalan sangat lambat dan memerlukan waktu yang cukup lama. Ciri-ciri sebuah evolusi adalah : - Perubahan tidak menimbulkan gejolak dalam masyarakat. - Keseimbangan sistem sosial dalam masyarakat akan tetap terjaga. - Perubahan yang terjadi biasanya tidak melalui suatu perencanaan yang matang dan berjalan melalui pola-pola waktu berjalan apa adanya. - Perubahan biasanya berjalan lambat. - Perubahan biasanya bersifat menyempurnakan hal- hal yang dirasa kurang baik. 4. Menurut besar kecil pengaruhnya : a. Perubahan yang kecil pengaruhnya. Perubahan ini akan terjadi apabila : - Perubahan yang terjadi pada ujung subsistem sosial budaya dalam masyarakat. Misalnya perubahan model rumah, model rambut, model pakaian, dll. - Perubahan yang terjadi bersifat kedaerahan dan berada dalam posisi terisolasi. Misalnya perubahan tata nilai dalam adat istiadat suatu kampung. b. Perubahan yang besar pengaruhnya. Perubahan ini akan terjadi apabila : - Perubahan terjadi pada inti- inti subsistem sosial budaya dalam masyarakat. Misalnya perubahan UUD negara, pergantian pimpinan organisasi, dll. - Bentuk kesepakatan dari organisasi-organisasi sosial yang bersifat universal. Misalnya perubahan sistem ekonomi global menuntut adanya penghapusan pajak bea masuk dan proteksi produk dalam negeri.

2

D. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya. 1. Faktor dari dalam masyarakat (internal), meliputi : a. Penemuan baru (inovasi), misalnya penemuan VCD/DVD membuat bangkrut bioskop, penemuan HP menyebabkan kantor pos dan pengelola angkot merugi besar. b. Perubahan jumlah dan perilaku penduduk. c. Terjadinya konflik dalam masyarakat. d. Terjadinya pemberontakan. 2. Faktor dari luar masyarakat (eksternal), meliputi : a. Perubahan lingkungan alam. b. Peperangan dengan negara lain. c. Pengaruh atau intervensi kebudayaan asing. E. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya 1. Faktor pendorong perubahan sosial budaya : a. Sistem pendidikan yang maju. b. Sikap menghargai hasil karya diri sendiri dan orang lain. c. Sikap keinginan untuk maju. d. Sistem pelapisan sosial terbuka. e. Penduduk yang heterogen. f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap sesuatu hal di bidang kehidupan. g. Orientasi hidup ke masa depan. h. Sikap dan perilaku mudah menerima hal- hal yang baru. 2. Faktor penghambat perubahan sosial budaya : a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. b. Perkembangan IPTEK yang lambat. c. Sikap masyarakat yang masih tradisional. d. Kepentingan individu yang tertanam dengan kuat (vested interest). e. Prasangka buruk (prejudice) terhadap hal-hal yang baru. f. Rasa takut akan terjadi kegoyahan terhadap integrasi masyarakat jika terjadi perubahan.

F. Perubahan Sosial Budaya akibat Proses Modernisasi dan Globalisasi 1. Modernisasi. a. Soerjono Soekanto menyatakan bahwa modernisasi adalah bentuk perubahan sosial yang merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) dan didasarkan pada suatu perencanaan yang dinamakan social planning. b. Astrid S. Susanto menyatakan bahwa modernisasi merupakan proses pembangunan kesempatan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan. 2. Globalisasi. Menurut Anthony Giddens (1989), globalisasi merupakan proses peningkatan kesalingketer- gantungan masyarakat dunia satu sama lainnya. Dengan demikian globalisasi merupakan sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan diantara masyarakat yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi di bidang transportasi serta komunikasi dengan memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.

3

3. Dampak positif modernisasi dan globalisasi. Modernisasi : a. Mempercepat perkembangan IPTEK. b. Bertambah luasnya lapangan pekerjaan. c. Menciptakan tenaga kerja yang profesional. d. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi kerja. e. Meningkatnya volume ekspor. f. Tersedianya barang-barang konsumsi. Globalisasi : a. Terbukanya penyediaan modal. b. Lancarnya komunikasi. c. Terciptanya transaksi ekonomi yang efektif. d. Tersedianya barang konsumsi dengan banyak pilihan. 4. Dampak negatif modernisasi dan globalisasi. a. Kerusakan lingkungan. b. Konsumerisme. c. Demoralisasi. d. Disharmonisasi. e. Meningkatnya sikap egoistis dan materialistis. f. Kompetisi yang tidak sehat dan disorganisasi sosial.

G. Tantangan Global terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa. Kemungkinan dampak berlangsungya globalisasi dalam jangka waktu yang lama pada jati diri bangsa Indonesia diantaranya : 1. Masuknya budaya asing dapat merusak tatanan kesusilaan, kesopanan, dan tradisi masyarakat lokal yang telah tertanam kuat. 2. Munculnya industri- industri asing di negara kita. 3. Tenaga kerja lokal berkecenderungan menjadi tenaga kerja kasar, sedangkan tenaga ahli dan pengedali industri serta ekonomi jatuh ke tangan pihak asing. 4. Terdesaknya kebudayaan lokal oleh kebudayaan asing yang lebih maju, seperti teknologi, kesenian, dan bahasa. 5. Upah tenaga kerja lokal lebih rendah dibandingkan dengan tenaga kerja asing, walaupun memiliki keahlian yang sama. 6. Industri lokal, khususnya yang berskala kecil dan menengah akan gulung tikar terdesak oleh produk-produk luar negeri yang lebih baik dan sukar disaingi. H. Upaya-upaya Mencegah Memudarnya Budaya dan Jati Diri Bangsa 1. Culture Reorientation. 2. Culture Revitalization 3. Culture Refunctionalization. 4. Culture Institutionalized. 5. Culture Implementation.

4