ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 1, Nomor 1, hal 1-7, September 2010
ISSN 2087-3581 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MANADO Metsi Daud1 ABSTRACT This study aims to determine the pattern of the functional relationship between emotional intelligence on academic achievement at the Student Department of Technical Education Building Faculty of Engineering, State University of Manado. The hypothesis tested is: there is the influence of emotional intelligence to students' learning achievement of Education Department of Building Engineering Faculty of Engineering, State University of Manado. The method used in this study is a survey method. The population in the study were all students of Technical Education Department Building FATEK UNIMA odd semester of 2009/2010 academic year, amounting to 125 students. The number of samples to 95 people using stratified random sampling technique. The implications of this research are: to improve students' learning achievement PTB Fatek Unima, needs to be improved their emotional intelligence, because emotional intelligence is one key factor in improving student learning achievement Fatek Unima PTB. Thus, faculty policy should pay attention to emotional intelligence, if you want to improve the quality of student learning achievement. Keywords: Emotional Intelligence, Academic Achievement
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hubungan fungsional antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado. Hipotesis yang diuji adalah: terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Populasi dalam penelitian adalah seluruh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FATEK UNIMA tahun ajaran 2009/2010 semester ganjil yang berjumlah 125 Mahsiswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 95 orang dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Implikasi dari penelitian ini adalah: untuk memperbaiki prestasi belajar mahasiswa PTB Fatek Unima, perlu ditingkatkan kecerdasan emosional mereka, karena kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penentu dalam perbaikan prestasi belajar mahasiswa PTB Fatek Unima. Jadi, kebijakan fakultas harus memperhatikan kecerdasan emosional, jika ingin meningkatkan kualitas prestasi belajar mahasiswa tersebut. Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Prestasi Belajar 1
Drs. Metsi Daud adalah Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado.
Daud, Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
1
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 1, Nomor 1, hal 1-7, September 2010
disekitarnya. Menurut Iskandar (2009 :
PENDAHULUAN Kemajuan teknologi dan ilmu
103) belajar merupakan suatu proses
pengetahuan sebagai perwujudan dan
perubahan perilaku individu seseorang
hasil pikir manusia dan daya nalar
berdasarkan praktika atau pengalaman
manusia
perubahan-
baru, perubahan yang terjadi bukan
perubahan perkembangan masalah dan
karena perubahan secara alami atau
tantang yang harus dipecahkan oleh
karena menjadi dewasa yang dapat terjadi
manusia itu sendiri. Pendidikan adalah
dewasa
suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan
sendirinya,
dengan sengaja, teratur dan berencana
dengan
dengan
mengakibatkan
maksud
mengembangkan
yang
dapat
namun
terjadi yang
perubahan
dengan dimaksud
perilaku
adalah
mengubah
atau
perubahan yang dilakukan secara sadar
perilaku
yang
dai reaksi dari situasi yang dihadapi.
diinginkan. Perguruan Tinggi sebagai
Dengan belajar, mahasiswa dapat
lembaga formal merupakan sarana dalam
mewujudkan cita-cita yang diharapkan.
rangka pencapaian tujuan pendidikan
Belajar akan menghasilkan perubahan-
tersebut.
perubahan dalam diri seseorang. Untuk
Melalui
perguruan
tinggi,
mahasiswa belajar berbagai macam hal.
mengetahui
Dalam
belajar
perubahan yang terjadi, perlu adanya
menunjukkan adanya perubahan yang
penilaian. Begitu juga dengan yang
sifatnya positif sehingga pada tahap akhir
terjadi
akan didapat keterampilan, kecakapan
mengikuti
dan pengetahuan baru. Hasil dari proses
diadakan penilaian dari hasil belajarnya.
belajar tersebut tercermin dalam prestasi
Penilaian terhadap hasil belajar seorang
belajarnya. Namun dalam upaya meraih
siswa untuk mengetahui sejauh mana
prestasi
telah mencapai sasaran belajar inilah
pendidikan
belajar
formal,
yang
memuaskan
dibutuhkan proses belajar.
sampai
pada
seberapa
seorang
suatu
jauh
siswa
pendidikan
yang selalu
yang disebut sebagai prestasi belajar.
Proses belajar yang terjadi pada
Menurut Yaspir Gandhi Wirawan
individu memang merupakan sesuatu
dalam
Murjono
yang penting, karena melalui belajar
belajar adalah Hasil yang dicapai seorang
individu mengenal lingkungannya dan
siswa
menyesuaikan diri dengan lingkungan
sebagaimana dicantumkan di dalam nilai
dalam
(1996:178)
usaha
Prestasi
belajarnya
Daud, Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
2
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 1, Nomor 1, hal 1-7, September 2010
rapornya. Melalui prestasi belajar seorang
dapat meraih prestasi belajar yang relatif
siswa
kemajuan-
tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi
kemajuan yang telah dicapainya dalam
bukan merupakan satu-satunya faktor
belajar.
yang menentukan keberhasilan seseorang,
dapat
mengetahui
Proses belajar di perguruan tingga
karena
ada
faktor
lain
adalah proses yang sifatnya kompleks
mempengaruhi.
dan menyeluruh. Banyak orang yang
(2000:44), kecerdasan intelektual (IQ)
berpendapat bahwa untuk meraih prestasi
hanya
yang tinggi dalam belajar, seseorang
kesuksesan,
sedangkan
harus memiliki Intelligence Quotient (IQ)
sumbangan
faktor
yang tinggi, karena inteligensi merupakan
lain,
bekal potensial yang akan memudahkan
emosional atau Emotional Quotient (EQ)
dalam belajar dan pada gilirannya akan
yakni
menghasilkan
yang
sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol
optimal. Menurut Wechsler dalan Winkel
desakan hati, mengatur suasana hati
(1984:153)
(mood), berempati serta kemampuan
prestasi
belajar
inteligensi
kemampuan untuk
adalah
bertindak dengan
Menurut
yang
menyumbang
diantaranya
kemampuan
Goleman
20%
bagi
80%
adalah
kekuatan-kekuatan adalah
kecerdasan
memotivasi
diri
bekerja sama.
menetapkan suatu tujuan, untuk berpikir
Dalam proses belajar mahasiswa,
secara rasional, dan untuk berhubungan
kedua inteligensi itu sangat diperlukan.
dengan lingkungan di sekitarnya secara
IQ tidak dapat berfungsi dengan baik
memuaskan.
tanpa partisipasi penghayatan emosional
Kenyataannya,
dalam
proses
terhadap mata kuliah yang disampaikan
belajar mengajar di perguruan tinggi
di perguruan tinggi. Namun biasanya
sering ditemukan mahasiswa yang tidak
kedua inteligensi itu saling melengkapi.
dapat meraih prestasi belajar yang setara
Keseimbangan antara IQ dan EQ
dengan kemampuan inteligensinya. Ada
merupakan kunci keberhasilan belajar
mahasiswa yang mempunyai kemampuan
mahasiswa
inteligensi
memperoleh
Pendidikan di perguruan tinggi bukan
prestasi belajar yang relatif rendah,
hanya perlu mengembangkan rational
namun ada mahasiswa yang walaupun
intelligence yaitu model pemahaman
kemampuan inteligensinya relatif rendah,
yang lazimnya dipahami mahasiswa saja,
tinggi
tetapi
di
perguruan
tinggi.
Daud, Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
3
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 1, Nomor 1, hal 1-7, September 2010
melainkan juga perlu mengembangkan
seseorang mengatur kehidupan emosinya
emotional intelligence mahasiswa .
dengan
Memang
harus
(to
manage
our
bahwa
emotional life with intelligence); menjaga
mereka yang memiliki IQ rendah dan
keselarasan emosi dan pengungkapannya
mengalami keterbelakangan mental akan
(the appropriateness of emotion and its
mengalami kesulitan, bahkan mungkin
expression)
tidak
kesadaran
mampu
diakui
inteligensi
mengikuti
pendidikan
melalui diri,
keterampilan
pengendalian
diri,
formal yang seharusnya sesuai dengan
motivasi diri, empati dan keterampilan
usia mereka. Namun fenomena yang ada
sosial.
menunjukan bahwa tidak sedikit orang
Menurut Goleman, khusus pada
dengan IQ tinggi yang berprestasi rendah,
orang-orang yang murni hanya memiliki
dan ada banyak orang dengan IQ sedang
kecerdasan
yang dapat mengungguli prestasi belajar
cenderung memiliki rasa gelisah yang
orang
ini
tidak beralasan, terlalu kritis, rewel,
menunjukan bahwa IQ tidak selalu dapat
cenderung menarik diri, terkesan dingin
memperkirakan
dan cenderung sulit mengekspresikan
dengan
IQ
tinggi.
Hal
prestasi
belajar
seseorang.
kekesalan
Kemunculan istilah kecerdasan emosional
dalam
pendidikan,
akademis
dan
tinggi,
kemarahannya
mereka
secara
tepat. Bila didukung dengan rendahnya
bagi
taraf kecerdasan emosionalnya, maka
dianggap
orang-orang seperti ini sering menjadi
kejanggalan
sumber masalah. Karena sifat-sifat di
tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai
atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi
dengan
judul
bukunya,
namun taraf kecerdasan emosionalnya
definisi
baru
terhadap
sebagian
orang
mungkin
sebagai
jawaban
atas
memberikan cerdas.
rendah maka cenderung akan terlihat
Walaupun EQ merupakan hal yang relatif
sebagai orang yang keras kepala, sulit
baru dibandingkan IQ, namun beberapa
bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah
penelitian telah mengisyaratkan bahwa
percaya kepada orang lain, tidak peka
kecerdasan emosional tidak kalah penting
dengan
dengan IQ (Goleman, 2002:44).
cenderung putus asa bila mengalami
Menurut
Goleman
kata
kondisi
lingkungan
dan
(2002:512),
stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh
kecerdasan emosional adalah kemampuan
orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-
Daud, Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
4
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
rata
namun
memiliki
kecerdasan
dikendalikan secara langsung karena
emosional yang tinggi. Dalam kecerdasan
Volume 1, Nomor 1, hal 1-7, September 2010
perwujudan variabel tersebut telah terjadi
kaitan
pentingnya diri
Penelitan ini dilaksanakan pada
mahasiswa sebagai salah satu faktor
mahasiswa jurusan pendidikan teknik
penting untuk meraih prestasi akademik,
bangunan, dan dilaksanakan selama 5
maka dirasakan perlu diadakan penelitian
bulan mulai bulan Pebruari 2010 sampai
pada Fakultas Teknik UNIMA Program
dengan Juli 2010.
Strata-1
emosional
Jurusan
Bangunan
pada
secara alami.
Pendidikan
dengan
Populasi
yang
diambil
dalam
Pengaruh
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi
S-1 Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Belajar
Fatek UNIMA yang terdaftar pada tahun
pada
judul
Teknik
Mahasiswa
Jurusan
Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas
ajaran 2009/2010.
Teknik Universitas Negeri Manado. Tujuan penelitian dalam penulisan ini
adalah
untuk
mengetahui
HASIL DAN PEMBAHASAN
pola
Hubungan
antara
kecerdasan
hubungan fungsional antara kecerdasan
emosional bagi mahasiswa terdapat hasil
emosional terhadap prestasi belajar pada
belajar yang diuji dengan persamaan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
regresinya
Bangunan Fakultas Teknik Universitas
Ŷ = 2,017 + 0,0457 X. Persamaan inilah
Negeri Manado.
yang
METODE Penelitian metode
penelitian
ini
menggunakan
korelasional
diperoleh
merupakan
yaitu
model
fungsional
antara
kecerdasan
emosional
hubungan
variabel dan
bebas variable
tergantung prestasi belajar mahasiswa
yang
Fatek Unima. Hubungan ini merupakan
bersifat ex post facto, dimana penelitian
model hubungan berarti dan berbentuk
korelasional bertujuan untuk melihat
linier.
seberapa besar kaitan antara beberapa
Nilai b = 0.0457 menyatakan
variabel satu sama lain. Sedangkan ex
besarnya tambahan skor prestasi belajar
post facto adalah penelitian dimana
setiap
variabel bebas yang diteliti tidak dapat
emosional. Karena nilai b = 0.0457 > 0
kenaikan
1
skor
kecerdasan
Daud, Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
5
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
( b
bernilai positif ) maka ini sesuai
Volume 1, Nomor 1, hal 1-7, September 2010
1)
Untuk memperbaiki prestasi belajar
dengan teori bahwa makin meningkat
mahasiswa PTB Fatek Unima, perlu
kecerdasan emosional ( X ) makin
ditingkatkan kecerdasan emosional
meningkat
mereka,
pula
prestasi
belajar
mahasiswa ( Y ).
karena
kecerdasan
emosional merupakan salah satu
Karena nilai t = 4.174 > ttabel =
faktor penentu dalam perbaikan
2.704 maka tolak Ho : α = 0. Jadi intersep
prestasi belajar mahasiswa PTB
tidak melalui titik pangkal (0,0), dan nilai
Fatek Unima. Jadi, perguruan tinggi
t = 3.918 > ttabel = 1.658 serta nilai Fhitung
atau fakultas harus memperhatikan
= 15.35 > Ftabel = 2.99 dimana db = n – 2
kecerdasan emosional, jika ingin
= 65 – 2 = 63 dengan α = 0,05, maka
meningkatkan
tolak Ho : β = 0. Jadi ada pengaruh yang
belajar mahasiswa tersebut.
positif
antara
kecerdasan
emosional
2)
Untuk
kualitas
prestasi
meningkatkan
mutu
sehubungan
dengan
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dan
pendidikan
R-Square adalah 0.2877. atau 0.5364
kecerdasan emosional dalam belajar mahasiswa, maka dirasakan perlu
SIMPULAN DAN SARAN
untuk
Simpulan
berkelanjutan dan teratur.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
maka
dapat
3)
ditarik
dilaksanakan
secara
Dalam melaksankan program ini ada cara-cara lain dapat diterapkan,
kesimpulan sebagai berikut yaitu makin
seperti
kemampuan
seseorang
meningkat kecerdasan emosional makin
mengatur
kehidupan
emosinya
meningkat
pula
prestasi
belajar
dengan
inteligensi
menjaga
mahasiswa
atau
prestasi
belajar
keselarasan
mahasiswa
PTB
Fatek
Unima
pengungkapannya
emosi
melalui
dipengaruhi oleh kecerdasan emosional.
keterampilan
Saran
pengendalian diri, motivasi diri, Dari
hasil
analisis
data
dan
kesadaran
dan
diri,
empati dan keterampilan social dan
kesimpulan yang telah dikemukakan di
sebagainya.
atas, maka dapat diharapkan hal-hal sebagai berikut :
Daud, Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
6
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 1, Nomor 1, hal 1-7, September 2010
Wingkel, W.S. (1984). Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1987). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Bina Aksara S Goleman, D. (2002). Emitional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. ______________. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Tilaar,
H.A.R. (1999). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional: Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Penerbit Tera Indonesia.
Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru). Cipayung-Ciputat: Gaung Persada (GP) Press. Riduwan. (2010). Belajar Muda Penelitian (untuk GuruKaryawan dan Peneliti Pemula). Bandung: Alfabeta Sudjana,
(1983), Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Tarsito: Bandung.
Saphiro;
Lawrence, E. (1998). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta: Gramedia.
Saifuddin, A. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Balajar Offset.
Daud, Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado
7