EFEK ANTIDIABETES DEKOKTA DAUN PAITAN

Download menunjukkan bahwa senyawa flavonoid dan saponin berperan sebagai antidiabetes. Pemilihan bentuk sediaan dekokta berdasarkan cara pemanfaata...

2 downloads 426 Views 2MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEK ANTIDIABETES DEKOKTA DAUN PAITAN (Tithonia diversifolia) PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI STREPOZOTOSIN SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi

Oleh: Meliana NIM : 138114055

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“There is no path to happiness. Happiness is the path.” ― Buddha―

“Jangan menunggu bahagia dating baru bersyukur, tapi bersyukurlah maka kebahagiaan akan datang.” ―Author Unknown―

Kupersembahkan skripsi ini untuk : Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya Orang tua dan adik-adikku terkasih Teman-teman yang telah mendukungku serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Masa Esa atas segala berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFEK ANTIDIABETES DEKOKTA DAUN PAITAN (Tithonia diversifolia) PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI STREPTOZOTOSIN” dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu Program Studi Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak drh. Sugiyono, M. Sc., selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, dan saran yang telah diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

3.

Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Penguji pada skripsi ini yang telah memberikan saran dan bantuan untuk kesempurnaan skripsi ini.

4.

Ibu Dr. Yustima Sri Hartini, Apt. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini yang telah memberikan bantuan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5.

Bapak Heru Purwanto, Bapak Kayatno, dan Bapak Parjiman selaku Laboran Laboratorium Fakultas Farmasi atas segala bantuan dan dukungannya kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi.

6.

Rekan-rekan Tim MAN dan ATUNG yaitu Ajeng Dwi Kartika Sari, Masrial Zalukhu, Vania Jessica Ongkers, Gregorius Kevin Besari, Willy Sandjojo, Willy Juneidi Sine, Aloysius Alpha Dewo Suryo Kusharyadi atas segala kerja sama, dukungan dan bantuan dalam melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah ikut membantu selama proses penyusunan skripsi ini Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat.

Yogyakarta, Juni 2017 Penulis

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Hal. HALAMAN JUDUL...............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

v

PRAKATA ..............................................................................................

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................

viii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xii

ABSTRAK ..............................................................................................

xiii

ABSTRACT ..............................................................................................

xiv

PENDAHULUAN ..................................................................................

1

METODE PENELITIAN ........................................................................

1

Bahan dan Alat ..............................................................................

1

Persiapan Sampel dan Pembuatan Dekokta ...................................

2

Pembuatan Buffer Sitrat dan Streptozotosin..................................

3

Pembuatan CMC Na 0,5% dan Glibenklamid ...............................

3

Penyiapan dan Pengelompokkan Hewan Uji .................................

3

Penyiapan dan Pengukuran Kadar Glukosa Darah ........................

3

Analisis Statistika ..........................................................................

4

HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................

4

KESIMPULAN .......................................................................................

9

SARAN ...................................................................................................

9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

10

LAMPIRAN ............................................................................................

12

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................

33

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel I. Rerata kadar glukosa darah tikus setiap kelompok (mean  SD) (n=3)........................................................................................

4

Tabel II. Hasil uji Post Hoc Tamhane kadar glukosa darah hari ke-7 pada kelompok uji efek antidiabetes (n=3)..........................

6

Tabel III. Hasil uji Post Hoc Tamhane kadar glukosa darah hari ke-14 pada kelompok uji efek antidiabetes (n=3)..........................

7

Tabel IV. Rerata penurunan kadar glukosa darah tikus (mean  SD) (n=3) .......................................................................................

7

Tabel V. Hasil uji Post Hoc Tamhane penurunan kadar glukosa darah tikus hari 4-14 (n=3) ...............................................................

x

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Hal. Gambar 1. Rerata kadar glukosa darah tikus antar waktu (n=3) .............

5

Gambar 2. Rerata penurunan kadar glukosa darah tikus (n=3)...............

8

Gambar 3. Tanaman paitan .....................................................................

13

Gambar 4. Daun paitan ...........................................................................

13

Gambar 5. Serbuk daun paitan ................................................................

13

Gambar 6. Dekokta daun paitan ..............................................................

13

Gambar 7. Pengambilan sampel darah tikus ...........................................

14

Gambar 8. Pembuatan serum menggunakan sentrifuge ..........................

14

Gambar 9. Pengukuran kadar glukosa darah dengan mikrovitalab.........

15

Gambar 10. Penyuntikan streptozotosin secara intraperitonial ...............

15

Gambar 11. Penyuntikan secara per oral.................................................

15

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Hal. Lampiran 1. Serbuk daun paitan dan dekokta daun paitan ...................

13

Lampiran 2. Perlakuan pada tikus .........................................................

14

Lampiran 3. Surat keterangan determinasi daun paitan ........................

16

Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC) ...........................................

17

Lampiran 5. Surat hasil penetapan kadar air serbuk daun paitan ..........

18

Lampiran 6. Reagen GOD-PAP Diasys ................................................

19

Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS .......................

20

Lampiran 8. Perhitungan .......................................................................

21

Lampiran 9. Skema uji efek antidiabetes dekokta daun paitan .............

23

Lampiran 10. Analisis statistik rerata kadar glukosa darah hari 7 ..........

24

Lampiran 11. Analisis statistik rerata kadar glukosa darah hari 14 ........

27

Lampiran 12. Analisis statistik rerata penurunan kadar glukosa darah hari 4-14 ............................................................................

30

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dekokta daun paitan dibandingkan glibenklamid dan menghitung persentase penurunan kadar glukosa darah terhadap efek antidiabetes pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi streptozotosin. Penelitian ini menggunakan 18 ekor tikus yang dibagi dalam 6 kelompok yaitu kelompok I (kontrol basal) tanpa diberikan perlakuan, kelompok II (kontrol pankreotoksik) streptozotosin 40 mg/gBB, kelompok III (kontrol positif) glibenklamid 0,45 mg/gBB serta kelompok IV-VI (perlakuan dekokta daun paitan) dengan dosis 1 (400 mg/kgBB); dosis 2 (800 mg/kgBB); dan dosis 3 (1600 mg/kgBB). Pengukuran kadar glukosa darah pada hari ke-0, 4, 7, dan 14 dengan metode enzimatik. Data dianalisa menggunakan uji One-Way ANOVA taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Tamhane. Dosis dekokta yang efektif pada penelitian ini yaitu 800 mg/kgBB. Penurunan kadar glukosa darah dekokta daun paitan tidak berbeda bermakna dibandingkan glibenklamid dengan persentase penurunan kadar glukosa secara bertutut-turut yakni dosis 1 (87,69%); dosis 2 (96,42%); dan dosis 3 (95,49%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekokta daun paitan mempunyai pengaruh menurunkan kadar glukosa darah tikus jantan galur Wistar yang terinduksi streptozotosin pada hari ke-7 dan ke-14. Kata kunci: daun paitan, dekokta, streptozotosin, kadar glukosa darah.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Diabetes Mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglicemic. This study research aimed to examine antidiabetic effect of decoction of paitan leaves compared glibenclamid also to calculate percentage of blood glucose level reduction in male Wistar rats induced streptozotocin. This study used 18 rats divided into six group: group I (basal control) without treatment, group II (pancreotoxic control) streptozotosin 40 mg/gBB, group III (positive control) glibenclamid 0,45 mg/gBB, also group IV-VI (decoction of paitan leaves) with dose 1 (400 mg/kgBB); dose 2 (800 mg/kgBB); and dose 3 (1600 mg/kgBB). Measurement of blood glucose level at days 0, 4, 7, and 14 with enzymatic method. Data were analyzed by One-Way ANOVA test with 95% confidence level, followed by Post Hoc Tamhane analysis. The decrease of blood sugar level of decoction of paitan leaves did not differ significantly compared to glibenclamid at day-7 and day-14 with percentage of decrease of blood sugar level in respectively dose 1 (87,69%); dose 2 (96,42%); and dose 3 (95,49%). The result showed that decoction of paitan leaves decreased blood glucose level in male Wistar rats induced streptozotocin. Keyword: paitan leaves, decoction, streptozotocin, blood glucose level.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemik. Penyakit tersebut disertai kelainan terhadap karbohidrat, lemak, dan metabolisme protein sehingga menghasilkan komplikasi kronik termasuk mikrovaskular, makrovaskular, dan gangguan neuropatik (Dipiro et al., 2011). Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 mendapatkan prevalensi diabetes melitus pada penduduk usia 25-64 tahun di Jawa dan Bali sebesar 7,5%. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2013 menunjukkan proporsi diabetes melitus pada Riskesdas 2013 meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2007 (Kementrian Kesehatan RI., 2014). Angka prevalensi penderita diabetes semakin meningkat. Negara berkembang termasuk Indonesia menggunakan bahan alam sebagai obat tradisional karena mudah diperoleh, relatif murah, dan terjangkau oleh masyarakat. Menurut WHO (2013), penggunaan obat tradisional mengalami peningkatan pada berbagai negara. Oleh karena itu, penetapan kualitas, keamanan dan efikasi obat tradisional dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Daun paitan (Tithonia diversifolia [Hemsley] A. Gray) merupakan salah satu tanaman yang secara tradisional digunakan masyarakat sebagai obat antidiabetes. Penelitian Prasetyo, dkk., (2016) menunjukkan infusa daun paitan dapat menurunkan kadar glukosa darah. Berdasarkan penelitian Ezeonwumelu et al., (2012) ekstrak air daun paitan memiliki kandungan saponin, alkaloid, tanin, dan flavonoid. Penelitian Lavle et al., (2016) menunjukkan bahwa senyawa flavonoid dan saponin berperan sebagai antidiabetes. Pemilihan bentuk sediaan dekokta berdasarkan cara pemanfaatan tanaman obat yang banyak digunakan oleh masyarakat yaitu dengan metode rebusan. Penelitian ini bertujuan

mengetahui

pengaruh

pemberian

dekokta

daun

paitan

dibandingkan

glibenklamid sebagai kontrol positif dan menghitung persentase penurunan kadar glukosa darah pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi streptozotosin

METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Toksikologi dan Laboratorium Biofarmasetika Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur Wistar yang diperoleh dari 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Laboratorium Imono Universitas Sanata Dharma, berusia 2-3 bulan dengan berat badan 160-200 g. Daun paitan diperoleh dari CV Merapi Farma, Yogyakarta. Bahan penelitian lainnya yang digunakan adalah streptozotosin (Nacalai Tesque) digunakan sebagai zat diabetogenik, buffer sitrat sebagai pelarut streptozotosin, glibenklamid® sebagai kontrol positif, Na CMC 0.5% sebagai pelarut glibenklamid, serta aquadest sebagai pelarut Na CMC 0.5%. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayakan nomor mesh 40, alat-alat gelas (gelas ukur, gelas beker, labu ukur, batang pengaduk, dan pipet tetes, corong), timbangan analitik (Mettler Toledo®), panci enamel, penangas air, kain flanel, termometer, stopwatch, spuit, vortex, mortir, stemper, pH meter, tabung efendorf, tabung sentrifugasi, mikropipet dan mikrovitalab.

Persiapan Sampel dan Pembuatan Dekokta Daun paitan diperoleh dari CV Merapi Farma Yogyakarta berbentuk daun kering berwarna hijau pucat yang telah dibersihkan dan dijemur. Determinasi dilakukan di Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk mengidentifikasi daun paitan yang digunakan dalam penelitian. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman paitan yang digunakan adalah benar (Lampiran 3). Serbuk daun paitan diserbuk dengan mesin penyerbuk dan diayak menggunakan ayakan nomor mesh 40 untuk mendapatkan serbuk yang lebih halus dan ukuran partikel yang seragam. Penetapan kadar air dari serbuk dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pengukuran kadar air dilakukan untuk memastikan serbuk daun paitan memiliki kadar air kurang dari 10% (Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., 2014). Hasil penetapan kadar air dari serbuk daun paitan sebesar 3,84% menunjukkan bahwa serbuk daun paitan memenuhi persyaratan serbuk yang baik (Lampiran 5). Serbuk daun paitan yang kering ditimbang 8 g dan dimasukkan ke dalam panci dan dibasahi dengan 16 mL aquadest. Campuran tersebut dipanaskan hingga pada suhu 90oC dan dihitung waktu selama 30 menit. Setelah mencapai waktu 30 menit, campuran tersebut diambil dan diperas menggunakan kain flanel kemudian ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekokta daun paitan yaitu 100 mL (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2010).

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pembuatan Buffer Sitrat dan Streptozotosin Buffer sitrat menggunakan Na sitrat sebesar 14,705 g dan asam sitrat sebesar 10,507 g yang masing-masing dilarutkan dalam 1 L aquadest. Titrasi buffer sitrat menggunakan 48 mL Na sitrat dan 11 mL asam sitrat hingga diperoleh pH 5,5 yang diukur dengan pH meter (Tokan, 2014). Berdasarkan Goud et al., (2015) dan Tokan (2014), dosis streptozotosin yang digunakan sebesar 40 mg/kgBB yang mampu meningkatkan kadar glukosa darah tikus dengan konsentrasi 1,6 mg/kg yang diberikan secara intraperitonial (Lampiran 8).

Pembuatan CMC Na 0,5% dan Glibenklamid Serbuk CMC sebesar 0,5 g dilarutkan dengan 50 mL aquadest selama 24 jam dan ditambahkan aquadest hingga 100 mL. Suspensi glibenklamid terdiri dari tablet glibenklamid yang digerus homogen ditimbang setara 5 mg dan ditambahkan larutan CMC Na 0,5% hingga 100 mL (Tokan, 2014).

Penyiapan dan Pengelompokkan Hewan Uji Penelitian penggunaan hewan uji ini telah disetujui oleh Komisi Etik, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (Lampiran 4). Tikus jantan putih galur Wistar yang berumur 2-3 bulan dengan berat badan 160-200 g sebanyak 18 ekor diadaptasikan dengan lingkungan penelitian selama 3 hari dengan kondisi dan perlakuan yang sama. Semua tikus ditimbang dan dibagi secara acak, kemudian dipuasakan selama 8-12 jam sebelum diberikan perlakuan yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I (kontrol basal) tidak diberikan perlakuan apapun, kelompok II (kontrol pankreotoksik) terinduksi streptozotosin 40 mg/kgBB secara intraperitonial, kelompok III (kontrol positif) terinduksi streptozotosin dan diberikan glibenklamid (0,45 mg/kgBB secara peroral), kelompok IV-VI (kelompok perlakuan) terinduksi streptozotosin dan diberikan dosis dekokta daun paitan berturut-turut yaitu dosis 1 (400 mg/kgBB); dosis 2 (800 mg/kgBB); dan dosis 3 (1600 mg/kgBB) secara peroral (Lampiran 7).

Penyiapan dan Pengukuran Kadar Glukosa Darah Pengukuran kadar glukosa darah tikus menggunakan metode enzimatik dengan reagen Glucose Oxidase-Peroxidase (GOD-PAP) Dyasis. Sampel darah tikus diambil sebanyak 0,5 mL melalui plexus retroorbitalis mata dan disentrifugasi dengan kecepatan 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3500 rpm selama 15 menit (Bhavsar et al., 2009; Jadhav dan Puchchakayala, 2011; Tokan, 2014; Zhang et al, 2012). Serum sampel darah tikus diambil sebanyak 10 L dan ditambahkan 1000 L reagen GOD-PAP. Serum tersebut divortex dan didiamkan dengan Operating Time (OT) selama 10 menit. Setelah OT, serum tersebut diukur menggunakan mikrovitalab. Pengukuran kadar glukosa darah diambil hari ke-0; 4; 7; dan 14 (Lampiran 9).

Analisis Statistika Analisis data kadar glukosa darah dilakukan antara kelompok perlakuan terhadap kontrol negatif, kontrol pankreotoksik dan kontrol positif. Pengujian statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk, jika terdistribusi normal maka dilanjutkan uji One-Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tamhane untuk melihat perbedaan antar kelompok bermakna (p<0.05) atau tidak bermakna (p>0.05) (Dahlan, 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian dekokta daun paitan dibandingkan glibenklamid sebagai kontrol positif dan menghitung persentase penurunan kadar glukosa darah pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi streptozotosin. Indikator kuantitatif berupa kadar glukosa darah yang menunjukkan gangguan hiperglikemia yang dialami tikus. Hasil rerata kadar glukosa darah tikus pada semua kelompok perlakuan dapat dilihat dalam Tabel I dan Gambar 1. Tabel I. Rerata kadar glukosa darah setiap kelompok (mean  SD) (n=3) Kelompok I II III IV V VI

Waktu (hari) 0

4

7

14

75,67  3,51 82,67  6,51 82,00  4,00 80,00 12,12 83,33  8,33 81,00  3,60

96,00  2,00 469,67  10,02 461,33  14,64 388,67  26,58 446,67  71,62 495,00  97,00

82,33  11,06 232,33  20,98 380,67  23,96 260,33  59,18 305,67  107,10 235,67  40,41

95,00  10,15 146,33  20,82 102,00  7,94 118,00  37,27 96,33  4,51 99,67  2,08

Keterangan: I II III IV V VI

: Kontrol basal : Kontrol pankreotoksik : Kontrol positif : Dekokta dosis 1 (400 mg/kgBB) : Dekokta dosis 2 (800 mg/kgBB) : Dekokta dosis 3 (1600 mg/kgBB)

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kadar glukosa draah (mg/dl)

600 500 400 300 200 100 0 Kontrol Basal

Kontrol Positif

Kontrol Dekokta Dosis 1 Dekokta Dosis 2 Dekokta Dosis 3 Pankeotoksik

Waktu (hari) 0

4

7

14

Gambar 1. Rerata kadar glukosa darah tikus antar waktu (n=3) Tabel I dan Gambar 1 menunjukkan bahwa kadar glukosa darah tikus pada setiap kelompok dalam hari ke-0 termasuk dalam range normal. Menurut Boehm et al., (2007) range kadar glukosa darah tikus normal berkisar 91-166 mg/dl. Pengukuran tersebut dilakukan untuk memastikan hewan uji yang digunakan tidak menderita penyakit diabetes. Pada hari ke-4 menunjukkan kadar glukosa darah pada kontrol pankreotoksik, kontrol positif dan perlakuan dekokta daun paitan mengalami peningkatan kadar glukosa lebih dari 200 mg/dl. Peningkatan kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl setelah tiga hari induksi (Goud et al., 2015). Streptozotosin sebagai zat diabetogenik yang menyebabkan kerusakan sel β pankreas sehingga terjadi defisiensi insulin dan hiperglikemik pada hewan uji. Mekanisme streptozotosin yaitu menembus sel β Langerhans pankreas melalui Glucose Transporter 2 (GLUT-2) dan gugus nitrosourea mengakibatkan alkilasi DNA sel β pankreas. Streptozotosin merupakan donor Nitric Oxide (NO) yang juga memiliki kontribusi terhadap kerusakan sel β pankreas melalui peningkatan aktivitas guanilil siklase dan pembuatan Cyclic Guanosine Monophosphate (cGMP) (Goud et al., 2015). Pelarut streptozotosin yaitu buffer sitrat tidak mempengaruhi perubahan kadar glukosa darah tikus (Sellamuthu et al., 2009).

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel II. Hasil uji Post Hoc Tamhane kadar glukosa darah hari ke-7 pada kelompok uji efek antidiabetes (n=3) Kelompok I II III IV V VI I II III IV V VI

BB BB BB BTB BTB BTB

BB BTB BTB BTB

BB BB BTB BTB BTB

BTB BTB BTB BTB BTB

BTB BTB BTB BTB

BTB BTB BTB BTB BTB

BTB

Keterangan: I : Kontrol basal II : Kontrol pankreotoksik III : Kontrol positif IV : Dekokta dosis 1 (400 mg/kgBB) V : Dekokta dosis 2 (800 mg/kgBB) VI : Dekokta dosis 3 (1600 mg/kgBB) BB : Berbeda Bermakna (p<0.05) BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p>0.05)

Pengukuran pada hari ke-7 menunjukkan kontrol pankreotoksik dan kontrol positif berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrol basal. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontrol pankreotoksik dan kontrol positif mengalami penurunan kadar glukosa darah namun masih dalam konsiri diabetes (kadar glukosa darah > 200 mg/dl). Penurunan kadar glukosa darah kontol pankreotoksik mungkin disebabkan sel β pankreas yang terluka tidak rusak secara permanen sehingga sel-sel β pankreas dewasa yang mengandung sel β perkursor mengalami regenerasi (Zhang et al, 2012). Perbandingan kontrol positif dengan perlakuan dekokta daun paitan menunjukkan berbedaan tidak bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan kadar glukosa darah tikus hampir sebanding. Apabila perlakuan dekokta daun paitan dibandingkan dengan kontrol basal, menunjukkan perbedaan tidak bermakna yang berarti perlakuan dekokta daun paitan hampir mendekati kadar glukosa darah tikus kontrol basal. Pengukuran kadar glukosa darah pada hari ke-7 dilakukan untuk mengetahui kemampuan kontrol positif dan pemberian dekokta daun paitan dalam menurunkan kadar glukosa dalam jangka waktu pemberian perlakuan selama 3 hari. Kemudian, pemberian perlakuan dilanjutkan hingga hari ke-14 untuk mengetahui kemampuan kontrol positif dan dekokta daun paitan dalam menurunkan kadar glukosa dalam jangka waktu pemberian perlakuan selama 9 hari.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel III. Hasil uji Post Hoc Tamhane kadar glukosa darah hari ke-14 pada kelompok uji efek antidiabetes (n=3) Kelompok I II III IV V VI I II III IV V VI

BTB BTB BTB BTB BTB BTB

BTB BTB BTB BTB

BTB BTB BTB BTB BTB

BTB BTB BTB BTB BTB

BTB BTB BTB BTB

BTB BTB BTB BTB BTB

BTB

Keterangan: I : Kontrol basal II : Kontrol pankreotoksik III : Kontrol positif IV : Dekokta dosis 1 (400 mg/kgBB) V : Dekokta dosis 2 (800 mg/kgBB) VI : Dekokta dosis 3 (1600 mg/kgBB) BB : Berbeda Bermakna (p<0.05) BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p>0.05)

Hasil kadar glukosa darah pada hari ke-14 dianalisis secara statistik menggunakan Post Hoc Tamhane dapat dilihat pada tabel II. Berdasarkan hasil pada tabel II menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif dan perlakuan dekokta daun paitan mempunyai pengaruh efek antidiabetes dengan adanya penurunan kadar glukosa darah tikus. Apabila kelompok tersebut dibandingkan dengan kontrol basal, terlihat adanya perbedaan tidak bermakna maka kadar glukosa darah tersebut termasuk normal. Perbandingan perlakuan dekokta daun paitan dengan kontrol positif terlihat adanya perbedaan tidak bermakna, menunjukkan pengaruh perubahan kadar glukosa darah tikus dekokta daun paitan hampir sebanding dengan kontrol positif. Tabel IV. Rerata penurunan kadar glukosa darah tikus (mean  SD) (n=3) Kelompok Kontrol Basal Kontrol Pankreotoksik Kontrol Positif Dekokta Dosis 1 Dekokta Dosis 2 Dekokta Dosis 3

Waktu penurunan (hari) 4-0 4-14 20,33  4,93 1,00  8,18 387,00  14,80 323,33  24,70 379,33  13,65 359,33  20,74 308,67  38,21 270,67  55,51 363,33  63,63 350,33  71,35 414,00  93,55 395,33  96,42

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

600 500 400 300 200 100 0 Kontrol Basal -100

Kontrol Pankreotoksik

Kontrol Positif

Dekokta Dosis 1 Dekokta Dosis 2 Dekokta Dosis 3

Penurunan kadar glukosa darah hari 4-14 (mg/dl)

Gambar 2. Rerata penurunan kadar glukosa darah tikus (n=3) Hasil rerata penurunan kadar glukosa darah tikus setiap kelompok dapat dilihat dalam tabel III dan gambar 2. Rerata penurunan kadar glukosa darah tertinggi hingga terendah pada hari 4-14 yaitu dekokta dosis 3 (395,33), kontrol positif (359,33), dekokta dosis 2 (350,33), kontrol pankreotoksik (323,33), dekokta dosis 1 (270,67) dan kontrol basal (1). Tabel V. Hasil uji Post Hoc Tamhane penurunan kadar glukosa darah hari 4-14 (n=3) Kelompok I II III IV V VI BB BB BTB BTB BTB I BB BTB BTB BTB BTB II BB BTB BTB BTB BTB III BTB BTB BTB BTB BTB IV BTB BTB BTB BTB BTB V BTB BTB BTB BTB BTB VI Keterangan: I : Kontrol basal II : Kontrol pankreotoksik III : Kontrol positif IV : Dekokta dosis 1 (400 mg/kgBB) V : Dekokta dosis 2 (800 mg/kgBB) VI : Dekokta dosis 3 (1600 mg/kgBB) BB : Berbeda Bermakna (p<0.05) BTB : Berbeda Tidak Bermakna (p>0.05)

Penurunan kadar glukosa darah tikus pada dekokta daun paitan dosis 1, 2, 3 tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif, menunjukkan penurunan kadar glukosa darah tikus dekokta daun paitan hampir sebanding dengan kontrol positif (tabel IV). Persentase penurunan kadar glukosa darah tertinggi hingga terendah pada hari ke 4-14 yaitu dekokta dosis 2 (96,42%), dekokta dosis 3 (95,49%), kontrol positif (94,73%), dekokta dosis 1

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(87,69%), kontrol pankreotoksik (83,55%), dan kontrol basal (4,92%) (Lampiran 9). Maka dapat dlilihat dosis dekokta yang efektif pada penelitian ini yaitu 400 mg/kgBB. Glibenklamid merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk penderita diabetes dan digunakan sebagai obat standar dalam membandingkan aktivitas antidiabetes pada tikus sebagai model diabetes terinduksi streptozotosin Mekanisme glibenklamid dengan merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas yang masih bisa berproduksi (Departemen Kesehatan RI, 2005). Glibenklamid menghambat kanal Adenosine Phosphate-sensitive K+ (KATP) pada membran plasma sehingga terjadi depolarisasi membran. Hal tersebut menyebabkan kanal Ca terbuka, meningkatnya Ca+ dan terlepasnya insulin (Sellamuthu et al., 2009). Pelarut glibenklamid yaitu CMC Na 0,5% tidak mempengaruhi perubahan kadar glukosa darah tikus (Prasetyo dkk., 2016; Tokan, 2014). Dekokta daun paitan memiliki efek antidiabetes dengan menurunkan kadar glukosa darah tikus yang terinduksi streptozosin. Efek tersebut mungkin dipengaruhi adanya kandungan flavonoid dan saponin. Senyawa flavonoid dapat meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan perifer dan mengurangi resistensi insulin, inflamasi serta stress oksidatif pada otot dan lemak (Jadhav dan Puchchakayala, 2011; Lavle et al., 2016). Senyawa saponin dapat meningkatkan sensitivitas insulin, menghambat gluconeogenesis dan meningkatkan ekspresi Glucose Transporter 4 (GLUT-4) (Bhavsar et al., 2009; Lavle et al., 2016).

KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh dan uji statistik yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian dekokta daun paitan dengan dosis 400; 800; 1600 mg/kgBB memiliki pengaruh menurunkan kadar glukosa darah pada tikus jantan galur wistar yang terinduksi streptozotosin pada hari ke-7 dan ke-14 dengan persentase penurunan kadar glukosa darah secara berturut turut sebesar 87,69%; 96,42%; dan 95.49%.

SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hispatologi seluruh kelompok perlakuan dan efek antidiabetes dekokta daun paitan dengan variasi dosis yang berbeda.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., 2010. Acuan Sediaan Herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jakarta, 4. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., 2014. Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jakarta, 10. Bhavsar, S.K., Singh, S., Giri, S., Jain, M.R., dan Santani, D.D., 2009. Effect of Saponin from Helicteres isora on Lipid and Glucose Metabolism Regulating Genes Expression. Journal of Ethnopharmacology, 124, 426-433. Boehm, O., Zur, B., Koch, A., Tran, N., Freyenhagen, R., Hartmann, M., dan Zacharowski, K., 2007. Clinical Chemistry Reference Database for Wistar Rats and C57/BL6 Mice. Bio. Chem., 388: 548. Dahlan, M.S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 6. Epidemiologi Indonesia, Jakarta, 14, 110-117. Departemen Kesehatan RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 37-39. Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., dan Posey, L.M., 2011. Pharmacotherapy Handbook 8th Edition. McGraw-Hill, 1256. Ezeonwumelu, J.O.C., Omolo, R.G., Ajayi, A.M., Agwu, E., Tanayen, J.K., Adiukwu, C.P., Oyewale, A.A., Adju, B., Okoruwa, A.G., and Ogbonnia, S.O., 2012. Studies of Phytochemical Screening, Acute Toxicity and Anti-Diarrhoeal Effect of Aqueous Extract of Kenyan Tithonia diversifolia Leaves in Rats. British Journal of Pharmacology and Toxicology, 3(3), 127-134. Fahri, C., Sutarno, dan Listyawati, S., 2005. Kadar Glukosa dan Kolesterol Total Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Hiperglikemik Setelah Pemberian Ekstrak Metanol Akar Meniran (Phyllanthus niruri L.). Biofarmasi, 3(1): 1-6. Goud, B.J., Dwarakanath, V., dan Swamy, B.K.C., 2015. Streptozotocin-A Diabetogenic Agent in Animal Models. International Journal of Pharmacy & Pharmaceutical Research, 3(1): 253-265. Harmita dan Radji, M., 2006. Buku Ajar Analisis Hayati. EGC, Jakarta, 66-67. Jadhav, R., and Puchchakayala, G., 2011. Hypoglycemic and Antidiabetic Activity of Flavonoids: Boswellic Acid, Ellagic Acid, Quercetin, Rutin on StreptozotocinNicotinamide Induced Type 2 Diabetic Rats. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 4(2), 251-256.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kementrian Kesehatan RI, 2014. Situasi dan Analisis Diabetes. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta, 1. Lavle, N., Sukla, P., Panchal, A., 2016. Role of Flavonoids and Saponins in The Treatment of Diabetes Mellitus. Journal of Pharmaceutical Science and Bioscientific Research, 6(4): 535-541. Prasetyo, A., Denashurya, T.G., Putri, W.S., Ilmiawan, M.I., 2016. Perbandingan Efek Hipoglikemik Infusa Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hamsley) A. Gray) dan Metformin pada Tikus yang Diinduksi Aloksan. IAI, Pontianak, 9194. Sellamuthu, P.S., Muniappan, B.P., Perumal, S.M., dan Kandasamy, M., 2009. Antigyperglycemic Effect of Mangiferin in Streptozotocin Induced Diabetic Rats. Journal of Health Science, 55(2), 206-214. Tokan, I.R., 2014. Efek Antihiperglikemik Ekstrak Etanol Daun Artocarpus altilis (Park.) Foesberg pada Tikus Terinduksi Streptozotosin. Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Zhang, Y., Zhang, Y., None, R.N., Cui, W., Beng, J.B., Siegal, G.P., Wang, H., dan Wu, H., 2012. Regeneration of Pancreatic Non-β Endocrine Cells in Adult Mice following a Single Diabetes-Inducing Dose of Streptozotocin. Plos One, 7(5): e36675. WHO, 2013. WHO Traditional Medicine Strategy:2014-2023. WHO, 15-16.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Serbuk daun paitan dan dekokta daun paitan

Gambar 3. Tanaman paitan

Gambar 4. Daun paitan

Gambar 5. Serbuk daun paitan

Gambar 6. Dekokta daun paitan

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Perlakuan pada tikus

Gambar 7. Pengambilan sampel darah tikus

Gambar 8. Pembuatan serum menggunakan sentrifuge

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 9. Pengukuran kadar glukosa dengan mikrovitalab

Gambar 10. Penyuntikan streptozotosin secara intraperitonial

Gambar 11. Penyuntikan secara per oral

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Surat keterangan determinasi daun paitan

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC)

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Surat hasil penetapan kadar air serbuk daun paitan

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Reagen GOD-PAP Diasys

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Perhitungan

a. Konsentrasi Streptozotosin Dosis streptozotosin

: 40 mg/kgBB

Berat badan tikus

: 200 g

Volume maksimal : 5 mL D x BB = C x V C=

D ×BB V

mg x 200 g kgBB

40

=

5 mL

= 1,6 mg/mL

b. Dosis Glibenklamid Dosis glibenklamid pada manusia sebesar 5 mg dengan berat badan 70 kg. Nilai konversi berat badan manusia (70 kg) ke tikus (200 g) = 0.018 (Harmita dan Radji, 2006). Dosis glibenklamid = 5 mg x 0.018 = 0,09 mg/200gBB tikus = 0,45 mg/kgBB tikus c. Dosis dekokta akar daun paitan Konsentrasi dekokta

: 8% = 80 g/mL

Volume pemberian

: 4 mL

Berat badan tikus

: 200 g

D x BB = C x V D=

CxV BB

=

g x 4 mL mL

80

200 g

= 1600 mg/kgBB; dibuat peringkat dosis dengan dibagi 2

Maka, peringkat dosis yaitu : 400; 800; 1600 mg/kgBB d. Konversi dosis dari tikus ke manusia Nilai konversi tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56 Dosis untuk manusia 70 kg = dosis tikus 200 g x nilai konversi Dekokta daun paitan dosis 1 (400 mg/kgBB) 400 mg/kgBB = 0,4 g/kgBB = 0,4 g/1000gBB = 0,08 g/200gBB

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dosis manusia = 0,08 g/200gBB x 56 = 4,48 g/70kgBB manusia Dekokta daun paitan dosis 2 (800 mg/kgBB) 800 mg/kgBB = 0,8 g/kgBB = 0,8 g/1000gBB = 0,16 g/200gBB Dosis manusia = 0,16 g/200gBB x 56 = 8,96 g/70kgBB manusia Dekokta daun paitan dosis 3 (1600 mg/kgBB) 1600 mg/kgBB = 1,6 g/kgBB = 1,6 g/1000gBB = 0,32 g/200gBB Dosis manusia = 0,32 g/200gBB x 56 = 417,92 g/70kgBB manusia e. Perhitungan persentase penurunan kadar glukosa darah tikus Penurunan pra-perlakuan = rerata penurunan kadar glukosa darah tikus hari 4-0 Penurunan post-perlakuan = rerata penurunan kadar glukosa darah tikus hari 4-14 % penurunan hari 4-14 =

penurunan post−perlakuan penurunan pra−perlakuan

x 100% (Fahri, dkk., 2005)

270,67

Dekokta dosis 1 = 308,67 x 100% = 87,69% 350,33

Dekokta dosis 2 = 363,33 x 100% = 96,42% Dekokta dosis 3 =

395,33 414

x 100% = 95,49%

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9. Analisis statistik kadar glukosa darah tikus 18 ekor tikus dipuasakan selama 8-12 jam

Hari ke-0 Diukur kadar glukosa darah

Hari ke-1

Induksi STZ 40 mg/kgBB i.p.

Kontrol basal

Kontrol (+)

Kelompok IV-VI

Kontrol (P)

Hari ke-4 Diukur kadar glukosa darah >200 mg/dL

Hari ke-5 sampai ke-13

Kontrol basal Tanpa perlakuan apapun

Kontrol (+) Diberi glibenklamid 0,45 mg/gBB

Kontrol P Induksi STZ 40 mg/kgBB hari ke-1

Kelompok IV Diberi dekokta daun paitan 400 mg/kgBB

Kelompok V Diberi dekokta daun paitan 800 mg/kgBB

Kelompok VI Diberi dekokta daun paitan 1600 mg/kgBB

Hari ke-7 dan ke-14 Diukur kadar glukosa darah

Di uji statistik

Gambar 2. Skema uji efek antidiabetes dekokta daun paitan Keterangan STZ Kontrol (+) Kontrol P Kelompok IV Kelompok V Kelompok VI

: streptozotosin : kontrol positif : kontrol prankreotoksik : dekokta daun paitan dosis 1 (400 mg/kgBB) : dekokta daun paitan dosis 2 (800 mg/kgBB) : dekokta daun paitan dosis 3 (1600 mg/kgBB)

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10. Analisis statistik rerata kadar glukosa darah tikus hari 7 a. Uji normalitas (Shapiro-Wilk) Tests of Normality a

Kolmogorov-Smirnov Kelompok

Statistic

Hari_7 Kontol Basal

df

Sig.

Shapiro-Wilk Statistic df Sig.

.215

3

.

.989

3 .800

Kontrol Pankreotoksik

.303

3

.

.908

3 .413

Kontrol Positif

.378

3

.

.768

3 .040

Dekokta Dosis 1

.382

3

.

.757

3 .016

Dekokta Dosis 2

.383

3

.

.754

3 .009

Dekokta Dosis 3

.385

3

.

.750

3 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Jika nilai p>0.05 maka sampel dikatakan normal. Pada analisis Shapiro Wilk, nilai p setiap kelompok lebih dari 0.05, maka disimpulkan sampel terdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan analisis One-Way ANOVA. b. Uji homogenitas Descriptives Hari_7 95% Confidence Interval for

Kontol Basal

N

Mean

3

82.3333

Std.

Std.

Deviation

Error

11.06044

Mean Lower Bound

Upper Bound 109.8090

Min

Max

72.00

94.00

6.38575

54.8577

3 232.3333

20.98412 12.11519

180.2059

284.4608 216.00 256.00

Kontrol Positif

3 380.6667

23.96525 13.83635

321.1337

440.1997 353.00 395.00

Dekokta Dosis 1

3 260.3333

59.18051 34.16789

113.3208

407.3459 192.00 295.00

Dekokta Dosis 2

3 305.6667

107.09964 61.83401

39.6164

571.7169 182.00 368.00

Dekokta Dosis 3

3 235.6667

40.41452 23.33333

135.2714

336.0619 189.00 259.00

18 249.5000

103.52848 24.40190

198.0165

300.9835

Kontrol Pankreotoksik

Total

24

72.00 395.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Test of Homogeneity of Variances Hari_7 Levene Statistic

df1

df2

6.721

5

Sig. 12

.003

Jika nilai p>0.05 maka sampel dikatakan memiliki varian yang sama. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varian data berbeda (0.003), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai varian berbeda dan analisis data dilanjutkan dengan One Way ANOVA. c. Uji ANOVA ANOVA Hari_7 Sum of Squares Between Groups

Mean Square

146722.500

5

29344.500

35486.000

12

2957.167

182208.500

17

Within Groups Total

df

F

Sig.

9.923

.001

Hasil uji analisis One-Way ANOVA menunjukkan 0.035 (p<0.05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai rerata kadar glukosa darah yang berbeda bermakna. Oleh karena itu, dilanjutkan analisis Post Hoc Tamhane untuk mengetahui antar kelompok mana yang mempunyai perbedaan. Multiple Comparisons Dependent Variable: Hari_7 Tamhane 95% Confidence Interval

(I) Kelompok

(J) Kelompok

Kontol Basal

Kontrol

Std.

Difference (I-J)

Error

Sig.

Lower

Upper

Bound

Bound

-150.00000

*

13.69509

.023

-264.9011

-35.0989

Kontrol Positif

-298.33333

*

15.23884

.006

-439.6913

-156.9754

Dekokta Dosis 1

-178.00000 34.75949

.379

-692.6902

336.6902

Dekokta Dosis 2

-223.33333 62.16287

.649 -1237.0069

790.3403

Dekokta Dosis 3

-153.33333 24.19137

.225

-465.3748

158.7082

*

.023

35.0989

264.9011

Pankreotoksik

Kontrol

Mean

Kontol Basal

150.00000

26

13.69509

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pankreotoksik

Kontrol Positif

Kontrol Positif

-264.4225

-32.2442

Dekokta Dosis 1

-28.00000 36.25220 1.000

-432.8297

376.8297

Dekokta Dosis 2

-73.33333 63.00970

.999

-994.3473

847.6806

-3.33333 26.29111 1.000

-226.4271

219.7605

298.33333

15.23884

.006

156.9754

439.6913

148.33333

*

18.39082

.021

32.2442

264.4225

Dekokta Dosis 1

120.33333 36.86311

.581

-256.0014

496.6681

Dekokta Dosis 2

75.00000 63.36315

.998

-812.8964

962.8964

Dekokta Dosis 3

145.00000 27.12727

.145

-63.7514

353.7514

Kontol Basal

178.00000 34.75949

.379

-336.6902

692.6902

28.00000 36.25220 1.000

-376.8297

432.8297

.581

-496.6681

256.0014

Dekokta Dosis 2

-45.33333 70.64622 1.000

-617.5160

526.8494

Dekokta Dosis 3

24.66667 41.37498 1.000

-265.6325

314.9659

Kontol Basal

Pankreotoksik

Kontrol Pankreotoksik Kontrol Positif

Dekokta Dosis 2

Kontol Basal

-120.33333 36.86311

223.33333 62.16287

.649

-790.3403

1237.0069

73.33333 63.00970

.999

-847.6806

994.3473

-75.00000 63.36315

.998

-962.8964

812.8964

Dekokta Dosis 1

45.33333 70.64622 1.000

-526.8494

617.5160

Dekokta Dosis 3

70.00000 66.09001

.999

-638.4762

778.4762

153.33333 24.19137

.225

-158.7082

465.3748

3.33333 26.29111 1.000

-219.7605

226.4271

.145

-353.7514

63.7514

Dekokta Dosis 1

-24.66667 41.37498 1.000

-314.9659

265.6325

Dekokta Dosis 2

-70.00000 66.09001

-778.4762

638.4762

Kontrol Pankreotoksik Kontrol Positif

Dekokta Dosis 3

18.39082

*

Kontrol

Dekokta Dosis 1

*

.021

Dekokta Dosis 3

-148.33333

Kontol Basal Kontrol Pankreotoksik Kontrol Positif

-145.00000 27.12727

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

26

.999

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Analisis statistik rerata kadar glukosa darah tikus hari 14 a. Uji normalitas (Shapiro-Wilk) Tests of Normality a

Kolmogorov-Smirnov Kelompok Hari_14

Statistic

Kontol Basal

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

.245

3

.

.971

3

.672

.292

3

.

.923

3

.463

Kontrol Positif

.314

3

.

.893

3

.363

Dekokta Dosis 1

.371

3

.

.784

3

.077

Dekokta Dosis 2

.196

3

.

.996

3

.878

Dekokta Dosis 3

.292

3

.

.923

3

.463

Kontrol Pankreotoksik

a. Lilliefors Significance Correction

Jika nilai p>0.05 maka sampel dikatakan normal. Pada analisis Shapiro Wilk, nilai p setiap kelompok lebih dari 0.05, maka disimpulkan sampel terdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan analisis One-Way ANOVA. b. Uji homogenitas Descriptives Hari_14 95% Confidence Interval for Mean Std.

Std.

Lower

Upper

Minimu

Maxim

Mean

Deviation

Error

Bound

Bound

m

um

3

95.0000

10.14889

5.85947

69.7888

120.2112

84.00

104.00

3

146.3333

20.81666

94.6219

198.0448

123.00

163.00

3

102.0000

7.93725

82.2828

121.7172

96.00

111.00

3

118.0000

37.26929

25.4180

210.5820

75.00

141.00

Dekokta Dosis 2

3

96.3333

4.50925

2.60342

85.1317

107.5349

92.00

101.00

Dekokta Dosis 3

3

99.6667

2.08167

1.20185

94.4955

104.8378

98.00

102.00

18

109.5556

24.15933

5.69441

97.5414

121.5697

75.00

163.00

N Kontol Basal Kontrol Pankreotoksik Kontrol Positif Dekokta Dosis 1

Total

27

12.0185 0 4.58258 21.5174 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Test of Homogeneity of Variances Hari_14 Levene Statistic

df1

7.081

df2 5

Sig. 12

.003

Jika nilai p>0.05 maka sampel dikatakan memiliki varian yang sama. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varian data berbeda (0.003), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai varian berbeda dan analisis data dilanjutkan dengan One Way ANOVA. c. Uji ANOVA ANOVA Hari_14 Sum of Squares

df

Mean Square

Between Groups

5896.444

5

1179.289

Within Groups

4026.000

12

335.500

Total

9922.444

17

F

Sig.

3.515

.035

Hasil uji analisis One-Way ANOVA menunjukkan 0.035 (p<0.05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai rerata kadar glukosa darah yang berbeda bermakna. Oleh karena itu, dilanjutkan analisis Post Hoc Tamhane untuk mengetahui antar kelompok mana yang mempunyai perbedaan. Multiple Comparisons Dependent Variable: Hari_14 Tamhane 95% Confidence Interval (I) Kelompok

(J) Kelompok

Kontol

Kontrol

Basal

Pankreotoksik Kontrol Positif Dekokta Dosis 1

Mean Difference

Std.

(I-J)

Error

-51.33333 13.37078

Sig.

Lower

Upper

Bound

Bound

.396

-170.3316

67.6650

7.43864 1.000

-55.7232

41.7232

-23.00000 22.30097 1.000

-311.3354

265.3354

-7.00000

Dekokta Dosis 2

-1.33333

6.41179 1.000

-62.5232

59.8565

Dekokta Dosis 3

-4.66667

5.98145 1.000

-90.9217

81.5884

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kontrol

Kontol Basal

51.33333

13.37078

.396

-67.6650

170.3316

Kontrol Positif

44.33333

12.86252

.551

-92.5858

181.2525

Dekokta Dosis 1

28.33333

24.64639

.998

-169.7069

226.3736

Dekokta Dosis 2

50.00000

12.29724

.519

-124.2533

224.2533

Dekokta Dosis 3

46.66667

12.07845

.599

-150.8446

244.1780

7.00000

7.43864

1.000

-41.7232

55.7232

-44.33333

12.86252

.551

-181.2525

92.5858

Dekokta Dosis 1

-16.00000

22.00000

1.000

-329.4972

297.4972

Dekokta Dosis 2

5.66667

5.27046

.999

-36.1594

47.4927

Dekokta Dosis 3

2.33333

4.73756

1.000

-59.9839

64.6505

23.00000

22.30097

1.000

-265.3354

311.3354

-28.33333

24.64639

.998

-226.3736

169.7069

Kontrol Positif

16.00000

22.00000

1.000

-297.4972

329.4972

Dekokta Dosis 2

21.66667

21.67436

1.000

-325.9797

369.3130

Dekokta Dosis 3

18.33333

21.55097

1.000

-344.5921

381.2587

1.33333

6.41179

1.000

-59.8565

62.5232

-50.00000

12.29724

.519

-224.2533

124.2533

-5.66667

5.27046

.999

-47.4927

36.1594

Dekokta Dosis 1

-21.66667

21.67436

1.000

-369.3130

325.9797

Dekokta Dosis 3

-3.33333

2.86744

.998

-29.9268

23.2602

4.66667

5.98145

1.000

-81.5884

90.9217

-46.66667

12.07845

.599

-244.1780

150.8446

-2.33333

4.73756

1.000

-64.6505

59.9839

Dekokta Dosis 1

-18.33333

21.55097

1.000

-381.2587

344.5921

Dekokta Dosis 2

3.33333

2.86744

.998

-23.2602

29.9268

Pankreotoksik

Kontrol Positif

Kontol Basal Kontrol Pankreotoksik

Dekokta Dosis 1

Kontol Basal Kontrol Pankreotoksik

Dekokta Dosis 2

Kontol Basal Kontrol Pankreotoksik Kontrol Positif

Dekokta Dosis 3

Kontol Basal Kontrol Pankreotoksik Kontrol Positif

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 12. Analisis statistik rerata penurunan kadar glukosa darah tikus hari 4-14

a. Uji normalitas (Shapiro-Wilk) Tests of Normality a

Kolmogorov-Smirnov Kelompok Penurunan_H_4_14

Statistic

df

Shapiro-Wilk

Sig.

Statistic

df

Sig.

Kontol Basal

.263

3

.

.955

3

.593

Kontrol Pankreotoksik

.226

3

.

.983

3

.754

Kontrol Positif

.237

3

.

.977

3

.706

Dekokta Dosis 1

.229

3

.

.982

3

.741

Dekokta Dosis 2

.373

3

.

.780

3

.067

Dekokta Dosis 3

.374

3

.

.776

3

.059

a. Lilliefors Significance Correction

Jika nilai p>0.05 maka sampel dikatakan normal. Pada analisis Shapiro Wilk, nilai p setiap kelompok lebih dari 0.05, maka disimpulkan sampel terdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan analisis One-Way ANOVA. b. Uji homogenitas Descriptives Penurunan_H_4_14 95% Confidence Interval for Mean Std. N Kontol Basal

Mean

Deviation

Std. Error

Lower

Upper

Minimu

Maxim

Bound

Bound

m

um

3

1.0000

8.18535

4.72582

-19.3335

21.3335

-6.00

10.00

3

323.3333

24.70493

14.26340

261.9629

384.7038

297.00

346.00

Kontrol Positif

3

359.3333

20.74448

11.97683

307.8012

410.8655

337.00

378.00

Dekokta Dosis 1

3

270.6667

55.50976

32.04857

132.7728

408.5606

220.00

330.00

Dekokta Dosis 2

3

350.3333

71.34657

41.19196

173.0986

527.5680

268.00

394.00

Dekokta Dosis 3

3

395.3333

96.46416

55.69361

155.7031

634.9636

284.00

454.00

18

283.3333

143.48888

33.82065

211.9780

354.6887

-6.00

454.00

Kontrol Pankreotoksik

Total

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Test of Homogeneity of Variances Penurunan_H_4_14 Levene Statistic

df1

4.839

df2

Sig.

5

12

.012

Jika nilai p>0.05 maka sampel dikatakan memiliki varian yang sama. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varian data berbeda, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai varian berbeda dan analisis data dilanjutkan dengan One Way ANOVA. c. Uji ANOVA ANOVA Penurunan_H_4_14 Sum of Squares Between Groups Within Groups Total

df

Mean Square

312844.667

5

62568.933

37169.333

12

3097.444

350014.000

17

F 20.200

Sig. .000

Hasil uji analisis One-Way ANOVA menunjukkan 0.000 (p<0.05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai rerata kadar glukosa darah yang berbeda bermakna. Oleh karena itu, dilanjutkan analisis Post Hoc Tamhane untuk mengetahui antar kelompok mana yang mempunyai perbedaan. Multiple Comparisons Dependent Variable: Penurunan_H_4_14 Tamhane 95% Confidence Interval

Mean

(I) Kelompok

(J) Kelompok

Kontol Basal

Kontrol

Std.

J)

Error

Sig.

Lower

Upper

Bound

Bound

-322.33333

*

15.02590

.012

-497.3089

-147.3577

Kontrol Positif

-358.33333

*

12.87547

.004

-492.1976

-224.4691

Dekokta Dosis 1

-269.66667 32.39513

.171

-774.5078

235.1744

Dekokta Dosis 2

-349.33333 41.46216

.175 -1018.4394

319.7728

Dekokta Dosis 3

-394.33333 55.89375

.247 -1319.2293

530.5626

.012

497.3089

Pankreotoksik

Kontrol

Difference (I-

Kontol Basal

322.33333

*

31

15.02590

147.3577

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pankreotoksik

-36.00000 18.62495

.871

-154.9039

82.9039

Dekokta Dosis 1

52.66667 35.07928

.983

-281.6894

387.0228

Dekokta Dosis 2

-27.00000 43.59154

1.000

-521.1331

467.1331

Dekokta Dosis 3

-72.00000 57.49106

.997

-836.1604

692.1604

12.87547

.004

224.4691

492.1976

36.00000 18.62495

.871

-82.9039

154.9039

Dekokta Dosis 1

88.66667 34.21338

.779

-280.4941

457.8274

Dekokta Dosis 2

9.00000 42.89781

1.000

-528.0729

546.0729

Dekokta Dosis 3

-36.00000 56.96685

1.000

-845.1837

773.1837

Dekokta Dosis

Kontol Basal

269.66667 32.39513

.171

-235.1744

774.5078

1

Kontrol

-52.66667 35.07928

.983

-387.0228

281.6894

Kontrol Positif

-88.66667 34.21338

.779

-457.8274

280.4941

Dekokta Dosis 2

-79.66667 52.19089

.968

-422.2630

262.9297

Dekokta Dosis 3

-124.66667 64.25643

.900

-629.8748

380.5415

349.33333 41.46216

.175

-319.7728

1018.4394

27.00000 43.59154

1.000

-467.1331

521.1331

Kontrol Positif

-9.00000 42.89781

1.000

-546.0729

528.0729

Dekokta Dosis 1

79.66667 52.19089

.968

-262.9297

422.2630

Dekokta Dosis 3

-45.00000 69.27161

1.000

-510.4100

420.4100

Dekokta Dosis

Kontol Basal

394.33333 55.89375

.247

-530.5626

1319.2293

3

Kontrol

72.00000 57.49106

.997

-692.1604

836.1604

36.00000 56.96685

1.000

-773.1837

845.1837

Dekokta Dosis 1

124.66667 64.25643

.900

-380.5415

629.8748

Dekokta Dosis 2

45.00000 69.27161

1.000

-420.4100

510.4100

Kontrol Positif

Kontrol Positif

Kontol Basal Kontrol Pankreotoksik

Pankreotoksik

Dekokta Dosis

Kontol Basal

2

Kontrol Pankreotoksik

Pankreotoksik Kontrol Positif

358.33333

*

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi dengan judul “Efek Antidiabetes Dekokta Daun Paitan (Tithonia diversifolia) Pada Tikus

Jantan

Galur

Wistar

Terinduksi

Streptrozotosin” yang memiliki nama lengkap Meliana, lahir di Singkawang pada tanggal 25 Agustus 1995. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Alisana dan Ibu Djiu Mie. Pendidikan formal yang ditempuh yaitu TK Pangudi Luhur Santa Maria (2000-2001), pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD Pangudi Luhur Santo Yosep Ketapang (2001-2007), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Pangudi Luhur Santo Albertus Ketapang (2007-2010), dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Kristen Immanuel Pontianak (2010-2013). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2013). Semasa menempuh pendidikan sarjana penulis aktif dalam berbagai kepanitiaan, antara lain menjadi anggota divisi perlengkapan dalam Seminar Nasional Your Health, Your Happiness (2013), sekretaris dan bendahara dalam Acara Bakti Sosial KMBK-DV (2014), sekretaris dan bendahara dalam Acara Latihan Kepemimpinan KMBK-DV (2014), ketua panitia dalam Malam Keakraban KMBK-DV (2014), koordinator humas dalam Kampanye Informasi Obat (2015), steering committee dalam Seminar Nasional First Love Yourself (2015), volunteer dalam 14th Sakyadhita International Association Conference of Buddhist Women, dan anggota among tamu dalam Sidang Terbuka Pengambilan Lafal Sumpah/Janji Apoteker Angkatan XXX (2016). Penulis ikut aktif dalam berbagai organisasi dengan menjadi anggota bidang sosial organisasi KMBK Dharma Virya (2013/2014), ketua UKF DNA Dance Farmasi (2014/2015), sekretaris

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

organisasi KMBK Dharma Virya (2014/2015), anggota aktif UKF DNA Dance Farmasi (2015/2016).

32