EFEKTIFITAS SENAM PAUD CERIA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD TARBIYATUSH SHIBYAN DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO 2015 ARINATUL AISYAH 1211010046 Subject : Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 3-4 Tahun, Senam PAUD Ceria, Anak DESCRIPTION Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh. Dilakukanya senam PAUD ceria sangat membantu perkembangan anak perkembangan motorik mencakup dua klasifikasi, motorik kasar dan motorik halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Senam PAUD Ceria terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 3-4 tahun. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimental, pendekatan One-group pra-post test design. Populasinya semua anak PAUD tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Kec. Mojoanyar Kab. Mojokerto usia 3-4 tahun dengan sampel sebanyak 22 responden diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi yang dilakukan pada tanggal 10 april s/d 08 mei 2015 dengan tahap observasi sebelum senam PAUD dan setelah senam PAUD. Analisis data menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mencari nilai mean, median dan modus. Hasil penelitian ini diketahui bahwa hampir setengahnya kemampuan motorik kasar responden sebelum melakukan senam PAUD Ceria dalam kategori tinggi sebanyak 9 anak (42,9%) Mean 6.00. Setengahnya kemampuan motorik kasar responden setelah melakukan senam PAUD Ceria dalam kategori tinggi sebanyak 14 anak (66,7%) mean 6.57 beda mean 0.57. Terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar setelah melakukan senam PAUD ceria, setelah dilakukan senam PAUD ceria dihasilkan nilai mean 6.57 dan beda mean 0.57. Diharapkan pada institusi PAUD untuk menambahkan variasi senam yang ditujkukan pada perkembangan motorik halus sebagai penyeimbang adanya senam PAUD ceria yang mengedepankan motorik kasar. sehingga perkembangan anak menjadi sempurna dan seimbang yaitu dengan menambah kegiatan ekstra yang dilakukan diluar sekolah, seperti out bound.
ABSTRACT Gross motor skills is the ability of gestures that use large muscles, most or all of a limb. Early childhood cheerful gymnastic help to develop child motor development includes two classifications, gross motor and fine motor skills. This study aimed to determine the effectiveness of early childhood cheerfull gymnastics to the gross motor skills of 3-4 year old children. This was a pre-experimental research, with one-group pre-post test design, population was all students of PAUD Tarbiyatush Shibyan Children in Gayaman Mojoanyar, Mojokerto aged 3-4 years with a sample of 22 respondents. Data collection method in this research was observations conducted on 10 april until 8 May 2015 with observations phase before and after
ECD gymnastic . Data analityc using normality test aimed to finding the mean, median and mode Results of this research showed that almost half of respondents gross motor skills before doing early childhood cheerful gymastic was in high category as many as 9 children (42.9%) Mean was 6.00. Half of the respondents gross motor skills after doing early childhood cheerful gymastic was in high category as many as 14 children (66.7%) mean was 6.57 difference of mean was 0.57. An increase in gross motor skills after doing ECD cheerful gymastic, after early childhood cheerful. gymnastics generated a mean value of 0.57. It is expected in the institution of PAUD to add variation of gymnastics research that aimed on fine motor development as a counterweight for early childhood cheerful gymnastics that emphasizes gross motor skills. So the development of the child can be perfect and balanced by adding extra activities, that are conducted outside of school, such as out bound. Key words
: Gross motor ability of children aged 3-4 years, early childhood cheerful gymnastic
: 1. Sari Priyanti, S.SiT., S.KM., M.Kes 2. Zulfa Rufaida, S.Keb, Bd., M.Sc Date : 19 Juni 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier :Right : Open Document Summary : Contributor
LATAR BELAKANG Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh. Anak yang cerdas bukan hanya anak yang lancer membaca atau menulis, tetapi anak yang cerdas adalah anak yang berkembang dengan baik seluruh kemampuan dirinya. Salah satunya adalah kemampuan fisik motoriknya yang memungkinkan anak dapat terampil bergerak, kecerdasan fisik motorik atau kinestetik adalah suatu kecerdasan dalam hal melakukan gerakan – gerakan yang bagus seperti berlari, menari, melakukan gerakan Senam merupakan salah satu kegiatan yang dapat merangsang perkembangan fisik motorik anak usia dini (Satrio, 2014). Negara maju seperti Amerika, anak mulai berjalan pada umur 11,4 – 12,4 bulan, dan anak – anak di eropa antara 12,4 – 13,6 bulan. Sedangkan di Indonesia, pada sampel yang diteliti adalah 14,2 bulan (Endah, 2008). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Aceh Utara tahun 2011, anak balita di Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara dari bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2011 adalah 1526 (Dinkes, 2012). Berdasarkan survei awal di PAUD Tarbiyatush Shibyan pada tanggal 09 Maret 2015 melalui lembar observasi yang ditujukan pada 7 anak yang aktif mengikuti senam PAUD Ceria diperoleh hasil bahwa terdapat 5 anak (71,42%) kemampuan motorik kasarnya dalam kategori sangat tinggi dan 2 anak (28,57%) dalam kategori tinggi. Senam dengan diiringi musik dan lagu menjadikan kecerdasan musik anak pun turut terbina. Dilakukanya senam PAUD ceria sangat membantu perkembangan anak perkembangan motorik mencakup dua klasifikasi, yaitu kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halus. Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan untuk menggunakan otot-otot besar pada tubuh, sementara kemampuan motorik halus mencakup kemampuan manipulasi kasar (gross manipulative skill). Hal ini terdapat pada gerakan
senam PAUD ceria yang dilakukan di PAUD Tarbiyatush Shibyan Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Kondisi ideal pada perkembangan kemampuan motorik kasar anak usia 3-4 tahun yakni anak mulai mampu Berlari, memanjat, menendang bola, menangkap bola, bermain lompat tali, berjalan pada titian keseimbangan, dan lain-lain, hasil kemampuan gerak dan lagu anak dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh pendidik, yakni anak didik lebih sering bertanya ulang kepada pendidik sebelum dia melakukan apa yang diperintahkan pendidiknya. Sebagai upaya agar perkembangan motorik kasar anak tetap terkontrol dan mendapatkan stimulasi yang tepat maka pihak sekolah hendaknya memberikan kegiatan senam PAUD ceria ini pada peserta didik, dengan memberlakukan keikutsertaan semua anak didik dalam kegiatan senam PAUD Ceria. Pemerintah khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan senantiasa memberikan arahan yang tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan anak usia dini, melalui penyuluhan tentang pentingnya olah raga atau gerak fisik pada anak usia dini sebagai stimulasi gerakan otor besar pada anak usia 3-4 tahun Penjelasan uraian di atas dan berdasarkan fenomena yang peneliti dapatkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti akan memfokuskan penelitian pada Senam PAUD Ceria dengan judul “Hubungan Senam PAUD Ceria dengan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 3-4 Tahun di PAUD Tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto” METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian analitik, populasi seluruh anak PAUD usia 3-4 tahun di PAUD Tarbiyatus Shibyan Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Jumlah sampel sebanyak 21 responden. Teknik sampling menggunakan non probability sampling dengan jenis purposive sampling, instrumen yang digunakan lembar observasi perkembangan anak yang di isi oleh peneliti, analisa data dengan tahap editing, coding, skoring, dan tabulating, kemudian ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya kemampuan motorik kasar responden sebelum melakukan senam PAUD Ceria dalam kategori tinggi sebanyak 9 anak (42,9%) hampir setengahnya kemampuan motorik kasar dalam kategori rendah sebanyak 9 anak (42,9%) dan sebagian kecil kemampuan motorik kasar sangat tinggi sebanyak 3 anak (14,3%). Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Perkembangan motorik kasar adalah perkembangan gerak gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri (Endah, 2008). Kemampuan motorik kasar anak PAUD Tarbiyatush Shibyan tergolong sangat tinggi, hal ini karena dipengaruhi oleh fasilitas bermain yang cukup baik, misalnya adanya jungkitan, naik tangga, dan ayunan serta panjat tali dan permainan berjalan diatas papan titian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hampir setengah yaitu sebanyak 9 anak (42,9%) dalam kategori rendah. Perkembangan motorik berlangsung secara terus menerus sejak pembuahan. Kenyataan diatas bahwa 3 anak laki-laki dengan kemampuan motorik kasar sangat tinggi merupakan anak yang aktif dan selalu melakukan gerakan, seperti suka berlari dan sangat aktif.
Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa setengahnya kemampuan motorik kasar responden setelah melakukan senam PAUD Ceria dalam kategori tinggi sebanyak 14 anak (66,7%) dan sebagian kecil rendah sebanyak 2 anak (9,5%). Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Dorong anak berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki, memanjat, bermain bola, mengendarai sepeda roda tiga. Perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 2013). Berdasarkan hasil penelitian juga ditemukan sebagian kecil anak yaitu 2 anak (9,5%) yang mengalami kemampuan motorik kasar rendah, Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan senam PAUD Ceria, kemampuan motorik kasar anak dalam kategori tinggi sebanyak 9 anak (42,9%) dengan nilai mean 6,00 dan setelah dilakukan senam PAUD Ceria menjadi dalam kategori tinggi dengan nilai mean 6,57 sehingga selisih perbedaan dari dua variable serbesar 0,57 Aktivitas fisik yang tepat akan memacu tumbuh kembang anak secara optimal tapi itu bukan berarti anak harus melakukan senam jasmani setiap hari seperti hal nya orang dewasa, olahraga bagi anak terutama anak balita tidak harus dalam bentuk gerakan terstruktur, seperti senam jasmani, atau bulutangkis. Kegiatan seperti bersepeda, bermain lompat tali dan berlari-larian itu sudah merupakan latihan jasmani bagi anak dan mendukung anak untuk mengeksplorasi gerak agar menjadi lebih baik. Olahraga untuk anak berdampak positif seperti melatih perkembangan motorik. SIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembahasan tentang hubungan senam PAUD Ceria dengan kemampuan motorik kasar anak usia 3-4 tahun dapat disimpulkan bahwa: hampir setengahnya kemampuan motorik kasar responden sebelum melakukan senam PAUD Ceria dalam kategori tinggi. Setengahnya kemampuan motorik kasar responden setelah melakukan senam PAUD Ceria dalam kategori tinggi. Terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar setelah melakukan senam PAUD ceria, berdasarkan hasil uji normalitas diketahui bahwa nilai mean pada hasil observasi sebelum dilakukan senam PAUD Ceria mencapai nilai 5.20 dan setelah dilakukan senam PAUD Ceria dihasilkan nilai mean 6.80 dan beda mean 1.6. REKOMENDASI Bagi tempat penelitian lebih mengembangkan kegiatan senam PAUD Ceria agar dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar pada peserta didiknya. Terutama melalui senam otak dan senam irama lainnya. ALAMAT KORESPONDENSI Email :
[email protected] No. Hp : 081249335678 Alamat : Jl. Patimura RT.05 RW.02 Kec. Bugul Kidul Kel. Bugul Kidul, Kota Pasuruan