FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU

Download Di Jawa Tengah sendiri pada tahun 2010, tercatat seks pranikah mencapai 98 kasus dan kehamilan pranikah mencapai 85 kasus, dari semua kejad...

0 downloads 510 Views 189KB Size
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG Minah, Ika Pantiawati, Yuli Trisnawati Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Email : [email protected] Abstract: Unhealthy sexual behavior among unmarried adolescents in recent years is alarming symtoms. Research Type was analytic research with the cross sectional approach. Intake Sample with simple random sampling with the amount 70 respondent. Instrument Research in the form of questioner and analyses use the univariate and bivariate analysis with the test of chi square. From the result of chi square test with the knowledge of the relationship between premarital sexual behavior known to the p value 0,328, level of understanding of the religion known pvalue 0,002, the role of parents known the pvalue 0,000.There was no relationship between knowledge with premarital sexual behavior, and there was a significant relationship between the level of understanding of religion and the role of older people with premarital sexual behavior. Hoped religious leaders could improve his preaching among adolescents and parents should enhance the supervision of their teenagers. Keyword : premarital sexual behavior, adolescent Abstrak: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG. Perilaku seksual pranikah dikalangan remaja akhir-akhir ini mengalami gejala yang sangat meprihatinkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja di desa Susukan kecamatan Sumbang tahun 2012 yang meliputi pengetahuan, tingkat pengetahuan agama, dan peran orang tua. Penelitian ini merupakan survey analitik dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja berusia 15-19 tahun dengan besar sampel sebanyak 70 orang yang dipilih dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Hasil penelitian adalah sebanyak 77,1% remaja mempunyai pengetahuan baik, 60,0% mempunyai tingkat pemahaman agama tinggi, 50% peran orang tua mendukung, dan 61,4% melakukan perilaku seks pranikah beresiko tinggi. Dari hasil uji chi square, faktor pengetahuan dengan perilaku seks pranikah nilai pvalue 0,328, faktor tingkat pemahaman agama dengan perilaku seks pranikah nilai pvalue 0,002, faktor peran orang tua dengan perilaku seks pranikah nilai pvalue 0,000. Kesimpulan: pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku seks pranikah, tingkat pemahaman agama berhubungan dengan perilaku seks pranikah, peran orang tua berhubungan dengan perilaku seks pranikah. Kata kunci : perilaku seks pranikah, remaja

13

14 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 1 Edisi Juni 2014, hlm. 13-18

PENDAHULUAN Perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja khususnya remaja yang

belum

menikah

akhir-akhir

ini

mengalami

gejala

yang

sangat

memprihatinkan. Menurut survey yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2010, sebanyak 32% remaja usia 14–18 tahun di kotakota besar di Indonesia pernah berhubungan seksual. Di Jawa Tengah sendiri pada tahun 2010, tercatat seks pranikah mencapai 98 kasus dan kehamilan pranikah mencapai 85 kasus, dari semua kejadiannya sekitar 51,4% dilakukan oleh remaja berusia 10-19 tahun. Penelitian Soetjiningsih (2006) menunjukan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah remaja adalah hubungan orang tua dengan remaja, tingkat pemahaman agama (religiusitas), tekanan negatif teman sebaya, dan eksposur media pornografi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku seks pranikah remaja. Pengetahuan diperoleh melalui suatu proses yang mempengaruhi dan perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmojo, 2006).

METODE PENELITIAN Variabel independent atau variabel bebas meliputi pengetahuan, tingkat pemahaman agama, dan peran orang tua. Variabel dependent atau variabel terikat yaitu perilaku seks pranikah remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan study cross sectional. Pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja berusia 15-19 tahun di Desa Susukan Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas pada bulan Mei 2012 yaitu sebanyak 236 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling

yaitu berjumlah 70 responden. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square.

Minah, dkk, Faktor-Faktor yang Berhubungan... 15

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengetahuan seks pranikah remaja di Desa Susukan Kecamatan Sumbang dalam kategori baik sebanyak 56 orang (77,1%) sedangkan dalam kategori tidak baik sebanyak 16 orang (22,9%). Pengetahuan seks pranikah penting diberikan kepada remaja baik melalui pendidikan formal maupun non formal secara terus menerus agar mereka tidak hanya sebatas tahu tetapi lebih memahami hal-hal yang berhubungan dengan seks pranikah dan akibat-akibatnya lebih jauh (Chyntia, 2003). Tingkat pemahaman agama remaja di Desa Susukan Kecamatan Sumbang dalam kategori tinggi sebanyak 42 orang (60%), kategori rendah 28 orang (40%). Seseorang yang memahami agama secara mendalam akan berusaha melaksanakan semua aturan dan perintah yang ada di dalamnya dengan sebaik-baiknya, karena dia meyakini bahwa setiap perintah dan larangan yang ada di dalamnya bermanfaat baik bagi diri maupun orang di sekitarnya (Yusuf, 2006). Peran orang tua yang mendukung dan yang tidak mendukung seimbang yaitu masing-masing 35 orang (50%). Orang tua harus mengetahui apa yang dilakukan oleh anak-anak remajanya baik di rumah maupun di luar rumah. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan perilaku remaja karena secara psikologis masa remaja merupakan masa kritis dalam menghadapi krisis identitasnya. (Makmun, 2003). Remaja dengan perilaku seks beresiko tinggi 43 orang (61,5%) lebih tinggi dibandingkan dengan remaja dengan perilaku seks beresiko rendah yaitu 27 orang (38,5%). Menurut Sarwono (2003), perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan menurut agama. Faktor pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Desa Susukan Kecamatan Sumbang tahun 2012 (pvalue = 0,328 > 0,05). Berbeda dari penelitian sebelumya yaitu Suryoputro (2006) dan Darmasih (2009) yang menyatakan bahwa pengetahuan tentang seks pranikah

berpengaruh

terhadap perilaku seks pranikah pada remaja. Secara teori pengetahuan dengan

16 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 1 Edisi Juni 2014, hlm. 13-18

perilaku seks pranikah mempunyai hubungan yang positif, dimana semakin baik pengetahuan maka semakin rendah perilaku seksual pranikah pada remaja. Apabila terjadi kontradiksi terhadap suatu faktor berarti ada faktor lain yang lebih besar yang mengendalikan faktor karena perilaku dipengaruhi oleh banyak hal (Suryoputro, 2006). Hubungan antara pengetahuan dengan perilaku seks pranikah terlihat di Tabel 1: Tabel 1. Distribusi hubungan pengetahuan dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Desa Susukan Kecamatan Sumbang. Perilaku Seks Pranikah Beresiko Beresiko Rendah Tinggi F % F % 23 32.9 31 44.3 4 5.7 12 17.1

Pengetahuan

Baik Tidak Baik

X2

jumlah f

%

54 16

100 100

P

0.955 0.328

Tingkat pemahaman agama berhubungan dengan perilaku seks pranikah remaja, (pvalue

=

0,002 < 0,005). Sebagaimana hasil penelitian sebelumnya yaitu

oleh Darmasih (2009), ada hubungan positif antara kecerdasan spiritual dengan kemampuan pemecahan masalah pada remaja. Seorang yang mempunyai keimanan yang kuat akan senantiasa merasakan bahwa Tuhan mengawasi setiap apa yang dilakukan baik dengan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dan meyakini bahwa ada hukuman dari setiap pelanggaran yang dilakukan baik di dunia maupun kelak di akhirat (Yusuf, 2006). Tabel 2. Distribusi hubungan tingkat pemahaman agama dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Desa Susukan Kecamatan Sumbang.

Tingkat Pemahaman Agama Tinggi Rendah

Perilaku Seks Pranikah Beresiko Beresiko Rendah Tinggi f % F % 23 32.9 19 27.1 4 5,7 24 34.3

X2

Jumlah f 42 28

% 100 100

P

9.971 0.002

Minah, dkk, Faktor-Faktor yang Berhubungan... 17

Peran orang tua berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja (pvalue = 0,000 < 0,05). Sejalan dengan penelitian Soetjiningsih (2008), faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah paling tinggi adalah peran orang tua diikuti tekanan teman sebaya, religiusitas, dan eksposur media pornografi. Orang tua adalah tokoh penting dalam perkembangan identitas remaja, sehingga mereka harus dapat membangun hubungan dengan anak remajanya dan merupakan sistim dukungan ketika remaja menjajaki suatu dunia sosial yang lebih luas. Hubungan antara tingkat pemahaman agama dengan perilaku seks pranikah sesuai dengan Tabel 3. di bawah ini: Tabel 3. Distribusi hubungan peran orang tua dengan perilaku seks pranikah pada remaja di Desa Susukan Kecamatan Sumbang.

Peran orang tua

Mendukung Tidak mendukung

Perilaku seks pranikah Beresiko Bersiko rendah tinggi f % f % 22 5

31.4 7.1

13 30

18.6 42.9

jumlah f 35 35

% 100 100

X2

p

15.43

0.00

5

0

KESIMPULAN Pengetahuan remaja di desa Susukan kecamatan Sumbang tahun 2012 dalam

kategori baik yaitu sebanyak 54 orang (77,1%). Tingkat pemahaman

agama remaja di desa Susukan kecamatan Sumbang dalam kategori tinggi sebanyak 42 orang (60%). Peran orang tua antara yang mendukung dan tidak mendukung terhadap perilaku remaja seimbang yaitu masing-masing 35 orang (50%). Perilaku seks pranikah pada remaja di kesa Susukan kecamatan Sumbang dalam kategori beresiko tinggi sebanyak 43 (61,5%). Faktor pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja di desa susukan kecamatan sumbang tahun 2012 (nilai p : 0.328). Faktor tingkat pemahaman agama berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja di desa Susukan kecamatan Sumbang tahun 2012 (nilai p : 0.002). Faktor peran orang tua berhubungan dengan perilaku seks pranikah pada remaja di desa susukan kecamatan sumbang tahun 2012 (nilai p : 0.000).

18 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 1 Edisi Juni 2014, hlm. 13-18

DAFTAR PUSTAKA Akhmad A.Y. (2006). Bahaya seks bebas pada remaja, suatu tinjauan aspek medis dan islam. Terdapat pada: http://www.dokumen.org/ppt/5917 Chyntia.(2003). Pendidikan seks.http://www.scribd.com.dok//Pendidikanseks Darmasih, R. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja di surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Skripsi. Surakarta. Irawati. (2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja di indonesia. Ma’mun A.S. (2003). Karakteristik perilaku dan pribadi pada remaja. Terdapat pada: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/05/karakteristikperilaku-dan -pribadi-pada-masa-remaja. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarat: Rineka Cipta. Sarwono W.S. (2003). Psikologi remaja. Jakarta: Grafindo Persada. Soetjiningsih.(2006). Remaja 15-18 tahun banyak lakukan seks pranikah. Terdapat pada : http://www.ugm.ac.id./index.php? Suryoputro A.,Nikolas J F., Zahroh S., (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja di jawa tengah implikasinya terhadap pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi. Makara Kesehatan. Vol.10.no1 Juni 2006: 29-40