12/1/2010
Herpes Simplex Virus Sifat • DNA Double Stranded • Partikel speris,kasar, bentuk cubic simetri • Ukuran : kira-kira 100 nm, 162 Capsomer • Pada tissue culture : sel seperti balon • Tumbuh : pada chorioallantoic membrane => pocks putih kecil.
Penyakit Gejala : Vesicle 1. Primary infection - Gingivo Stomatitis - Herpetic Withlow (pada jari) - Conjuctivitis & Keratitis - Kaposi Varicelliform eruption - Genital herpes ( tipe 2) - Neonatal infection - Acute Necrotising encephalistis - General Infection
1
12/1/2010
2. Reactivation (lantency) - Cold Sore (vesicle antara hidung dan mulut) - Keratitis
Patogenesis -Infeksi melalui pernapasan Diagnosa laboratorium 1. Isolasi Spesimen : Vesicle fluid, Skin swab, Saliva, Conjuctival fluid, Corneal scapping,Brain biopsi. Inoculasi : Tissue culture : (Hamster kidney cell line (BHk21), Human Embryo lung cell) => CPE (around cell) 2. Serology : Complement Fixation test
2
12/1/2010
Polio Virus Sifat virus - Picorna virus (Pico=kecil), RNA virus - Partikel speris,kecil, kasar, 25-30 nm - Terdiri dari beberapa tipe serologi (3tipe) - Stabil pada ph Asam - Tumbuh pada : tissue culture => CPE.
Penyakit A.
B.
C.
Abortive poliomyelitis Deman, malaise, drowsiness, sakit kepala, mause,vomiting constipasi & sore throat pulih sesudah beberapa hari Nonparalitic polimyelitis (aseptic menoingitis) gejala : seperti diatas ditambah : stiffness,sakit pinggang & leher sesudah 2 hari pulih komplit (beberapa pasien dapat menjadi paralisis Para Poliomyelitis Masa inkubasi 7-14 hari Gejala : Flaccid paralysis O.K. kerusakan lower motor neuron (anterior horn)
3
12/1/2010
Patogenesis • Infeksi peroral : • Multiplikasi virus pada lymphoid tissue pada parynx dan saluran pencernaan • Kemudian menyebar 1. ke jaringan organ lain 2. ke lumen saluran pencernaan dan diekskresilkan dalam feses 3. virus merusak antrior horm cell dari spinal cord ( lower motor neuron) => terjadi flaccid paralysis
Diagnosa laboratorium spesimen • Feses,rectal swab, throat swab,throat sab throat washing,Spinal fluid , darah ( waktu viremia 6-9 hari sesudah infeksi. • Tissue cuture fibroblast embryo manusia, sel amnion manusia, sel hela, HEp-2.
4
12/1/2010
Pencegahan Vaksinasi 1. Sabin live attenuated virus vaccin (three polio vaccine) - Oral, 3 dosis - terbentuk Gut immunity, IgA. 2. Salk inactivated virus vaccin (three polio vaccine) - Cara injeksi - Virus di inaktifkan dengan formalin
Mumps virus • Sifat virus • Rna virus satu tipe serologi • Partikel besar ( 110-170nm), envelope (+),helical simetri • Menghaemaglutimasi erytrosit • Tumbuh pada amniotik cavity dan monkey kidney tissue. • Hanya ada 1 tipe antigen • Penyakit : Parotitis epidemica( gondongan)
5
12/1/2010
Patogenesis • • • • • • • •
Infeksi: droplet infection Host : manusia Masa inkubasi : 2-4 minggu Virus replikasi : pada epitel hidung atau saluran napas => viremia Viremia menyebar ke kelenjar liur (glandula parotis) dan sistem organ lain Viremia dijumpai 2 hari sebelum masa imkubasi sampai 9 hari Gondongan adalah penyakit virus sistemik Virus dapat sampai ke organ lain umpamanya ginjal , susunan saraf.
Diagnosa laboratorium •
-
Isolasi dan identifikasi virus spesimen : saliva, cairan cerebrospinal, urin culture: monkey kidney cell Serology Uji Elisa , uji HI
Pencegahan Tersedia vaksin kombinasi : MMR
6
12/1/2010
Measles virus • • • • • • • • • • •
Sifat virus : RNA Virus Penyakit : measles (Campak=Morbili=Rubeola) Patogenesis Host : manusia Masa inkubasi + 14 hari Infeksi melalui : pernapasan Multiplikasi virus pada saluran pernapasan Multiplikasi virus pada saluran pernapasan Virus menyebar ke jaringan limfoid regional (terjadi multiplikasi) Terjadi viremia => jaringan Reticulo endotelial system => viremia Viremia sekunder=> berkembang biak pada permukaan epitel tubuh ( kulit, sal.napas, conjuctiva)
Gejala • • • •
Fase prodromal (2-4 hari) 2-5 hari pertama ruang (virus terdapat pada air mata sekeret nasal, tenggorokan, urine, serta darah Pada sekitar 14 hari ruam makulo papula, anti bodi dapatditeksi, viremia hilang demam turun Ruam timbul akibat interaksi sel immun T dengan sel yang terinfeksi oleh virus
7
12/1/2010
Diagnosa laboratorium 1. 2. 3.
4.
Deteksi antigen : Pada sel epitel,sekret respirasi, urine. Deteksi anti body pada sel yang terinfeksi terhadap nukleo protein Isolasi dan identifikasi virus spesimen : apusan nasofaring dan conjuctiva,darah, sekret pernapasan dan urine kultur : monkey kidney cell, Sel Limfoblas manusia ( B95-a ) Serologi Uji Elisa ,uji HI
•
Vaksinasi( pencegahan) - VAKSIN CAMPAK bentuk monovalen Vaksin kombinasi dengan Rubella (MR) - vaksin kombinasi dengan Rubella dan Mumps(gondongan )(MMR)
8
12/1/2010
Respiratory Syncytial Virus(RSV) • • • • •
Sifat virus RNA virus, partikel pleomorphic,envelope (+) Helical simetri ,medium size (90-130 nm ) Tidak menghaemaglotinasi eritrosit manusia O Kulture : Hela cell (CPE)
Penyakit yang disebabkan • • • •
Common Cold pada anak dibawah 6bulan – 1 bulan Bronkiolitis dan Pneumonia: pada anak dibawah 1 tahun – 6 bulan Patogenesis Infeksi pada saluran pernapasan
9
12/1/2010
Paranifluenzae virus • • • • • • •
Sifat virus RNA virus, partikel besar ( 100-200nm), envelope (+) Bentuk helical simetri Hemaglutinin & neuraminidase Menghaemaglutinasi eritrosit manusia grup O Tissue culture : monkey kidney cell Terdiri dari serotipe ( tipe 1,2,3,4)
Penyakit 1. Croups : Acut laryngo trckeo bronkritis • Suara serak dan batuk • Pada infant: berap ( inspirasi Stridor,sianosis => trakeotomi) 2. Brocheolitis 3. Pneumonia
10
12/1/2010
Patogenesis • • • •
Infeksi : saluaran pernapasan Diagnosa laboratorium Specimen : mouth washing , Throat sweep. Tissue culture: monkey kidney cell
11