pankreatitis - USU OCW

PENDAHULUAN. • Kolesistitis : peradangan kandung empedu. (akut, kronis ä akut diatas kronis). • Batu empedu → secara keseluruhan pada 80-. 90% kasus; ...

11 downloads 756 Views 4MB Size
PANKREATITIS DR.MABEL SIHOMBING SpPD –KGEH DR.ILHAMD SpPD

Akut :

morfologi/struktur dan fungsi pankreas sebelumnya normal

Kronik :

Sebelumnya ada fungsi pankreas

kerusakan

struktur

dan

PENDAHULUAN Pankreatitis akut → peradangan akut pankreas akibat proses autodigestif oleh karena aktifasi prematur dari zimogen menjadi enzim proteolitik dalam pankreas.

Insiden → 0,14 – 1 % atau 10 – 15 pasien / 100.000 penduduk (Negara Barat) Indonesia → ?

1

Figure 1. Normal pancreatohepatobiliary system

CLASSIFICATION Acute Pancreatitis Interstitial edematous pancreatitis Sterile necrotizing pancreatitis Infected pancreatic necrosis/abscess Hemorrhagic pancreatitis Chronic Pancreatitis Uncomplicated recurrent pancreatitis Calcifying chronic pancreatitis Obstructive chronic pancreatitis

2

PATOLOGI Stad awal →

- Nekroese lemak peri pankreas - Edema intertisial - proses peradangan → Pankreatitis Akut Edematosa

Pankreatitis Nekrotikan → adanya nekrose dan koagulasi Pankreatitis Hemorihagik → perdarahan samar / kumpulan darah

ETIOLOGI :  GS (40%), Alkohol(30%) & Idiopatik(20%) 

Mekanikal : GS, mikro litiasis/80% Ca. Pankreas Infeksi : mumps flaxsechi, ascaris lumbricoedes, chlonorchies sineusis Obat-obatan : steroid, thiazide, azethioprin metabolik : hyperlipidemia, hypericelsen Trauma : post operasi calemia Miscerllaounus gigitan scorpio Perforasi tukak duodeni

3

Patofisiologi Pankreatitis Akut Faktor Penyebab

Kerusakan Sel Asinus Pankreas

Aktifasi Enzim Tripsin

Aktifasi Kalikrein – kinin

Aktifasi Kimotripsin

Aktifasi Elastase

Aktifasi Fosflipase A

Edema , Inflamasi

Edema , Kerusakan vaskuler

Kerusakan Vaskuler, Perdarahan

Krogulasi Nekrosis

Lipase

Nekrosis lemah

Gambaran Klinis Nyeri epigastrium hebat  menjalar ke punggung, sakit seperti disayat-sayat, Sakit berkurang bila membungkuk kedepan/duduk

Mual, muntah Perut gembung Demam Hipotensi (30 – 40 %) Ileus (10%) Hiperbilinemia (40%) Grey Turner’’ s sign → kebiruan disudut costovertebra Cullen’s sign → kebiruan di daerah periumb

4

Laboratorium  Enzim pankreas ↑ (Amilase, lipase) → Gold standard  Lekositosis,KGD & CRP ( > 100 insufisiensi pankreas ) albumin↓, creatinin↑ (dehidrasi),

 Hiperglikemia  ↑ Bilirubin  Hematokrit ↑

Radiologi  Foto Polos abdomen → colon cut – off sign, menyingkirkan ileus obstruksi, perforasi usus.  USG → batu traktus biliaris,Oedematous pankreas, peri pankreatitis  CT scan → komplikasi lokal Peripancreatic & retroperitoneal edema

Figure 2. Acute pancreatitis by abdominal CT-scan

5

SEVERITY OF PANCREATITIS Ranson criteria

Glosgow criteria

(1 point for each factor )

(1 point for each factor )

On Admission

On Admission

Age > 55 years WBC count > 16,000 / mm3 Glucose > 200 mg/dl Serum LDH >350 IU/L Serum ast >250 U/dl

Age > 55 years WBC count > 16,000 / mm3 Glucose > 200 mg/dl LDH > 600 IU/L BUN > 45 mg /l PO2 < 60 mmHg Albumin < 3.2 gr / dl Calcium < 8 mg / dl

First 48 hours Serum calcium < 8 mg/dl Base deficit > 4 mEq/L Fluid sequestration > 6 L Arterial PO2 <60 mm Hg BUN rises > 5 mg / dl Haematocrit decreases > 10 %

KEPARAHAN/SEVERITY : Kriteria – Ranson (48 jam) 11 points Glagow ( segera ) 8 points APACHE system

Ranson Criteria (1 points for each criteria)

Glosgow criteria (1 points for each criteria)

 oedematous  hemoragic  nekrosis Organ failure : hipotensi BP <90 hipoxiensi PaO2 < 8kPa (60 mmHg) Renal failure, creatinin > 200 µmol/l (2mg/dl) GI bleeding > 500 ml / 24 jam Creactive protein > 100 mg/l  severe pankreatitis prognostik jelek “ sensitive parameter “

6

PENATALAKSANAAN Tidak ada terapi spesifik 85 – 90 % pasien → sembuh spontan 3 – 7 hari A. Terapi Medik a. Suportif → ↓ sekresi pankreas / istirahat pankreas 1.1 Analgetik 1.2 Infus cairan dan elektrolit 1.3 Puasa 1.4 NGT bila ada ileus atau nemotroli 1.5 Makan polos → bila ileus (-) dan amilose normal b. Supresi sekresi kelenjar eksokrin pankreas - Aprotinin  500.000 KIV kand 200.000 KiV IV setiap 6 jam  5 hari - Octreotide  450 ug/hr c. Antibiotik profilaktis B. Tindakan Bedah

Figure . Treatment Algorithm for acute pancreatitis Acute Pancreatitis Mild Pancreatitis Ranson less than 3 at 48 h Glasgow less than 3

Severe Pancreatitis Ranson more than 3 at 48 h Glasgow more than 3

Establish Severity

Expected complete recovery in 3-5 days

Admit to ICU Invasive monitoring NPO Analgesia Fluid resuscitation Consider antibiotics Treat metabolic complications Nutrional support

NPO Analgesia IV Hydration Patient Worsens Real Time Ultrasonography

Contrast Echanced CT

No Improvement after 48-72 h

Choledocholithiasis

Pancreatic Necrosis

Peripancreatic fluid collection

Endoscopic papillotomy

CT Guided percutaneous aspiration

CT Guided percutaneous aspiration Infected

Infected

Yes

Yes Technical Failure

Surgery

Failed

Purcutaneous Drainage

7

Complication of Acute Pancreatitis Local

Systemic

Pancreatic Pseudocyst/fluid collection Phlegmon/sterile necrosis Infected pancreatic necrosis Pancreatic abscess

Cardiovascular Hypotension and shock Pericardial effusion and tamponade Electrocardiogram Changes

Nonpancreatic Pancreatic ascites Sympathetic effusion Gastrointestinal perforations Mesenteric, splenic, portal vein thrombosis

Resporatory Hypoxaemia Pleural effusion Atelectasis Pulmonary infiltration Adult respiratory distress syndrome Respiratory failure Metabolic Hypocalcaemia Hyperglyceridaemia Metabolic acidosis Renal Oliguria Acute tubular necrosis Renal artery or vein thrombosis Haematological Vascular thrombosis Disseminated intravascular coagulation (DIC) Gastrointestinal bleeding

PROGNOSA KRITERIA RANSON Saat Diagnosa 1. Usia > 55 thn 2. Lekosit > 16.000 /mm3 3. KGD > 200 mg / dl 4. LDH > 2 x normal 5. ALT > 6 x normal Score : -<3 -3–4 -5–6 ->6

48 jam pertama 6. HT ↑ > 10 % 7. Serum Ca < 8 mg/dl 8. ↑ BUN > 5 mg /dl 9. PO2 arteial < 60 mm Hg 10. Basa defisit > 4 mmol/L 11. Kehilangan cairan > 6 L

mortalitas < 1 % mortalitas 16 % mortalitas 40 % mortalitas 100 %

8

PANKREATITIS KRONIK PENDAHULUAN 

PAKREATITIS KRONIK DITANDAI OLEH DESTRUKSI PROGRESIF KELENJAR DISERTAI OLEH JARINGAN FIBROSIS YG MENGAKIBATKAN STRIKTURA DAN KALSIFIKASI



DIBEDAKAN DGN AKUT  ADANYA NEKROSE PARENKIM, FIBROSIS YANG PROGRESIF DENGAN ATROFI PARENKIM.

KRONIS  TERDAPAT KELAINAN STRUKTUR DAN FUNGSI PANKREAS, SEBELUM DAN SESUDAH SERANGAN.

KLASIFIKASI (MARSEILLES – ROME ) 1.

CHRONIC CALCIFYING PANCREATITIS  KALSIFIKASI DIFUS KELENJAR PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGIS  BENTUK PALING SERING, DIHUBUNGKAN DENGAN ALKOHOLISME.

2.

CHRONIC OBSTRUCTION PANCREATITIS  TERJADI OLEH KARENA SUMBATAN DUKTUS PANCRETIKUS (AKIBAT PERADANGAN ATAU STRIKUTR TRAUMATIK SALURAN PANKREAS )

3.

CHRONIC INFLAMATORY PANCREATITIS  HANYA MENYERANG JARINGAN ASINUS DAN DUKTUS YANG KECIL.

9

PENYEBAB  SAMA SEPERTI PANKREATITIS AKUT, ANTARA LAIN : 

ALKOHOL ABUSE



OBSTRUKSI - TRAUMA DUKTUS PANKREATIKUS - STRIKTUR DUKTUS ATAU BATU - PEMAKAIAN STENT DUKTUS PANKREAS YG LAMA - PANKREAS DIVISUM



HYPERLIPIDEMIA



CYSTIC FIBROSIS



FAMILIAL PANKREATITIS



MALNUTRISI (TROPIKAL PANKREATITIS )



IDIOPATIK PANKREATITIS

GAMBARAN KLINIK : A. NYERI PERUT ( TERSERING ) 

TIDAK ADA GAMBARAN KARAKTERISTIK



PENYEBABNYA TIDAK SEPENUHNYA DIMENGERTI,MUNGKIN OLEH KARENA : -

INFLAMASI MENGENAI SYARAF NYERI YANG BERASAL DARI PLEXUS CELIAC

-

PENINGKATAN TEKANAN INTRADUKTUS

-

KOMPLIKASI EKSTRA PANKREATITIS

10

B. MALABSORPSI ( INSUFISIENSI EKSOKRIN )

-

DIARE DAN STEATORE  TINJA YG SANGAT BANYAK, PUCAT, MENGKILAT MELEKAT DAN HAMPIR TIDAK BERBAU. - PENURUNAN BB DAN KURANG GIZI YG HEBAT - EDEMA KARENA HIPOPROTEINEMIA - DEFISIENSI VITAMIN YANG LARUT DLM LEMAK

C.

DIABETES MELITUS (INSUFISIENSI ENDOKRIN ) - 20-30% KASUS MEMBUTUHKAN INSULIN EKSOGEN - KADANG DM YG LABIL DGN KECENDRUNGAN HIPOGLIKEMIA YANG CEPAT.

Clinical suspicion of chronic pancretitis : Weight loss Positive family history Previous ancreatitis

Abdominal pain Steatorrhea Diabetes mellitus

Noninvasive imaging studies and laboratory tests : Plain abdominal pain Serum lipids and glucose Trypsin and glucose Trypsin, amylase Diagnostic

NonDiagnostic Secretin test, if available ; bentromide test, ultrasound, or CT scanning

Initiate therapy

NonDiagnostic ERP NonDiagnostic

Consider other diagnoses (a trial of conventional pancreatic enzymes may be considered as a diagnostic test at this point for physicians without acces to secretin testing in patients withhout obvious abnormalities of the main pancreatic duct [see text for additional discusion])

11

PENGOBATAN A. KONSERVATIF : 1. INSUFISIENSI EKSOKRIN & ENDOKRIN * BILA DISEBABKAN ALKOHOL  STOP * DIET TINGGI PROTEIN (24%), RENDAH LEMAK (30%) RENDAH KARBOHIDRAT (40%) * BERIKAN VITAMIN YG LARUT DLM LEMAK * SUPLEMANTASI ENZIM EKSOKRIN PANKREAS * PEMBERIAN INSULIN & DIET BILA TERDAPAT DM 2. MENGATASI NYERI * ANALGETIK NON NARKOTIK * JANGKA PANJANG  KOMBINASI PARACETAMOL, CODEIN & ASPIRIN * PADA NYERI HEBAT  BLOK FLEXUS CELIAC DGN NOVOKAIN 1 %

B. TERAPI BEDAH * BILA SERANGAN NYERI DAN FREKWENSI SANGAT HEBAT DAN TIDAK DAPAT DITANGGUNG PENDERITA * TERGANTUNG KEADAAN LESINYA : - RESEKSI PARSIAL - PANKREATEKTOMI SUB TOTAL - TOTAL PANKREATEKTOMI

12

Complication Of Chronic Pancreatitis

Abdominal Pain Melabsorption Diabetes Pseudocysts Pancreatic Calculi Biliary Obstruction Duodenal Obstruction Splanchnic and mesenteric venous obstruction

PROGNOSA 

KURANG BAIK PADA PENYALAGUNAAN ALKOHOL TERUTAMA BILA PASIEN TIDAK DAPAT MENGHENTIKAN PEMAKAIAN ALKOHOL.



SEBAGIAN MEMBAIK DENGAN SUPLEMENTASI ENZIM PANKREAS ATAUPUN SESUDAH TINDAKAN BEDAH.



SEBAGIAN TETAP MEMPUNYAI KELUHAN ABDOMEN YANG SECARA SIMTOMATIK SULIT DIPERBAIKI.

13

TUMOR PANKREAS

- SEL EXOCRINE - JINAK ADENOMA - GANAS  ADENO Ca

INSIDENSI

        

UK 6000 KASUS BARU/THN & 30.000 KASUS BARU/THN DI USA EROPA & USA URUTAN KE-5 PENYEBAB KEMATIAN 3-5% DARI SELURUH Ca 17% DARI SELURUH Ca SALURAN CERNA USIA LANJUT 60 - 80 THN LAKI-LAKI > WANITA (2,1 : 1,5) SURVIVAL < 6 BULAN URBAN < RURAL BLACK > WHITE

14

ETIOLOGI : TIDAK PASTI  DIDUGA : EKSOGEN  MAKANAN ↑ LEMAK, CHOLESTEROL, ALKOHOL, MEROKOK, RADIASI, DIET RENDAH SERAT. KOPI TDK BERHUB. LAGI

ENDOGEN  DM (LEBIH SERING MEMPENGARUHI), PANKREATITIS KRONIKFAMILIAR PANKREATITIS, KALSIFIKASI PANKREAS, PANKREATOLITIASIS.

LOKASI : 70% KAPUT 20% KORPUS & KAUDA 10% KOMBINASI

PATOLOGI : ADENO Ca (PARENKHIM, ASINER, DUKTAL =90%)

PENYEBARAN :    

DIREK LIMFATIK SISTEMIK METASTASE  HATI, KEL.GETAH BENING SEKITARNYA, PERITONIUM & PARU

15

GEJALA KLINIS          

SAKIT/ NYERI ABDOMEN, BB MENURUN, IKTERUS  3 TANDA UTAMA SAKIT  60-80% KASUS (TIPIKAL EPIGASTRIK) SAKIT MENJALAR KEBELAKANG LETHARGI,ANOREXIA,NAUSEA. EPISODE BARU DM & EPISODE TROMBOSIS TERABA MASA 25% HEPATOMEGALI  50% IKTERUS  1/3 KASUS IKTERUS, GATAL-GATAL (PAINLESS JAUNDIS)  JIKA TUMOR CAPUT PANKREAS/SEKITAR AMPULA VATERI PEMBENGKAKAN KEL. LEHER  “VIRCHOW NODE”

LABORATORIUM  SERUM AMILASE & LIPASE ↑  KGD / ALKALIN FOSFATESE / BILIRUBIN DIREK ↑  CAM 17-1  TUMOR MAKER  Ca 19-9 ↑ SENSITIFITAS TINGGI  NAIK > 40 iu/l  SPESIFIK 80% & SENSITIFITAS 90%  CEA ?

16

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. CT SCAN AKURASI 90-95%, DGN MEDIA CONTRAST DIKETAHUI: INVASI PEMB.DARAH, METASTASE KEL.LIMPH & HATI  MENGHINDARKAN LAPAROTOMI ( INOPERABLE) 2. SPIRAL CT DETEKSI TUMOR KECIL 3. ERCP DIAGNOSTIK  KASUS JAUNDICE  BRUSHING & BIOPSI 4. MRI 5. TRANSCUTANEUS ULTRASONOGRAFI 6. ENDOSKOPI ULTRASOUND  AKURASI 70%

PEMERIKSAAN PENUNJANG - USG  PEMBESARAN PANKREAS & SALURANNYA DILATASI SALURAN EMPEDU (IHBD) - ERCP  BIOPSI / SITOLOGI  DIAGNOSA PEMASANGAN STENT  TERAPEUTIK - PTC  UNTUK KOLESTASIS EKSTRA HEPATIK  DILANJUTKAN DGN PTD (PERCUTANEUS TRANSHEPATIC DRAINASE) BILA PASIEN AKAN DIOPERASI JGN DILAKUKAN ASPIRASI  PENYEBARAAN TUMOR

17

TERAPI : ADA 3 KELOMPOK : 1. UNRESECTABLE & INOPERABLE 2. OBSTRUKSI BILIAR / DUODENAL & TERABA MASSA 3. TANPA OBSTRUKSI  POTENSIAL RESECTABLE    

OPERASI TIDAK MENINGKATKAN SURVIVAL “WHIPPLE PROSEDURE”  TINGGI MORTALITAS & MORBIDITAS RADIASI + KEMOTERAPI 5 FU DIANJURKAN  KASUS IN OPERABLE RADIASI  SURVIVAL 16 MINGGU RADIASI + KEMOTERAPI  SURVIVAL 40 MINGGU

STAGING PANCREATIC CANCER

T1 - NO DIRECT TUMOR EXTENSION BEYOND PANCREAS. T2 - LIMITED EXTENSION TO DUODENUM, BILE DUCT OR STOMACH.

T3 - ADVANCED EXTENSION ( UN RESECTABLE ). N0

-

REGIONAL LYMPH NODES NEGATIVE.

N1

-

REGIONAL LYMPH NODES POSITIVE.

M0

- NO DISTANT METASTASES .

M1

- DISTANT METASTASE.

18

STAGE

I

:

T 1-2 N0 M0

STAGE II

:

T3

RESECTABLE

NO MO

LOCALLY ADVANCED TUMOR

STAGE III

:

STAGE IV

T 1-3

: T 1-3

NO MO

N0-1

NODUL METASTASE

M1 DISTANT METASTASE.

PROGNOSIS :  UMUMNYA JELEK  DIJUMPAI SUDAH FASE LANJUT  YANG DI DRAINASE / DEKOMPRESSI  SURVIVAL DAPAT DIPERPANJANG BRP BULAN TETAPI MORTALITAS TETAP ↑  RESEKSI PANKREATODUODENAL / OPERABLE  MORTALITASNYA < 10%

PREDIKSI UNTUK PROGNOSA JELEK:      

SAKIT PINGGANG BB ↓ CEPAT PERFORMANS STATUS JELEK (WHO KARNOFSKY SKOR) ASITES & METASTASE KE HATI C- REAKTIF PROTEIN ↑ ALBUMIN ↓

19

KOMPLIKASI :  Nekrosis pankreatik (20%) infeksi Cephalosporin / imipenem ↑ tendennese, demam tinggi, lekositosis, bakteremia  sepsis Aspirasi biopsi, CT guided  gram stein / kultur  GR (-) Terapi :

infected necrosis  surgical emergency “ debridemant”  mortilitas 10 %-15 % Steril nekrosis  konservatif  10 % sistemic komplikasi  agresif medical atau surgical debri demant

 Pseudokiste :

fluid collection (30-50%) dgn pankreatitis berat. - Fluid collection : > 4 minggu 10 % - Uncomplicated pseudokiste > 6 cm / > 6 minggu  terapi. - Asimtomatik psk < 6 cm resolve spontaneus

Terapi : -ERCP insertion stent pankreatitis gastrostomy, duodenectomy - Percutaneus drainage - Operasi :

gastrostomy jejenectomy duodenectomy

20

 Fistula : - asites, pleura efusi cutaneus, bowel, - amylase / protein - drainage of fluid collection by thoracosentesis atau parasentesis. ERCP :

stent pancreatic infeksi dengan somatostain 600 µgr/hari Pankreatic reseksi

 Sistemik : Pulmonary :

- drainage pleura efusi - pankreatic - ARDS – respiratory support with positif end expirety

KOLESISTITIS

21

PENDAHULUAN • Kolesistitis : peradangan kandung empedu (akut, kronis ä akut diatas kronis) • Batu empedu  secara keseluruhan pada 8090% kasus; 96% kasus Kolesistitis akut.

Sistim Bilier Anatomi - Sel hati - Saluran empedu - Intra Hepatik (kanalikuli) - Ekstra Hepatik (duktus) - Duktus hepaticus sinistra dan dekstra - Duktus hepaticus komounis - Duktus sisticus - Duktus koledokus

22

- Kandung empedu (45 ml) - Menampung - Absorpsi ( > pekat 10 x ) - Ampula vateri

Fungsi (Fisiologi) - Sekresi empedu - Memompakan makanan  lemak dan asam

Kolesistitis adalah peradangan pada kandung Empedu  berlangsung singkat (akut) dan berulang (kronik) 90 %  terjadi akibat adanya sumbatan pada duktus sistikus oleh batu empedu  Kolelitiasis 10 %  Kolesistitis akalkulus 75 % kultur cairan empedu ditemukan adanya mikroorganisme  paling sering : - Escherichia coli - Enterococcus - Klebsiella

23

KOLESISTITIS AKUT • 3 faktor utama : Stasis Empedu Obstruksi duktus sistikus krn batu

FAKTOR LAIN :

Infeksi Bakteri  Kony. dgn bile salt ,toxic bile acid

Iskemia Dinding Empedu Obstruksi  tek. kandung empedu ↑  kompresi pembuluh darah  gangren / infark dinding kandung

kepekatan cairan empedu, kolesterol lisolesitin dan Prostaglandin yg merusak mukosa dinding  reaksi inflamasi & supurasi Enzim pankreas  regurgitasi krn. obstruksi duktus koledokus & pankreatikus

Permukaan peritoneum fibrinopurulen

Batu di Kantong Hartman

Ulserasi dan hemoragi mukosa

24

PATOLOGI : kandung empedu membesar, warna merah keabuabuan, adhesi vaskuler terutama ke peritoneum. Acute superimposed on Chronic  penebalan dinding dan kontraksi, berisi cairan purulen (empiema kandung empedu) • 75 % pasien  organisme tipe intestinal

Gambaran Klinik • Insidens ↑: , > 40 th, gemuk • Kolik perut kanan atas / epigastrium  bahu kanan  tengah malam atau pagi. Dicetuskan makanan berlemak ã palpasi abdomen • Nyeri tekan • Distensi lambung/duodenum krn penyebaran infeksi ke peritoneum superfisialis • Kenaikan suhu tubuh • PD : Kandung empedu mgkn ttb.; Murphy Sign (+) ; Fist Percussion (+), tapi hepar lembek.

25

Diagnosa • 1. 2. 3. 4. 5.

USG : 95% kepekaan dan ketepatan untuk diagnosa . Gambaran : penebalan dinding > 3mm “Double rim” sign  edema krn radang Pembesaran > 4 mm Tanda Murphy ultrasonic Gambaran batu di kandung empedu.

Komplikasi • Perforasi

BEBAS  ke dlm peritoneum  Peritonitis TERBATAS  abses /fistula dgn organ sekeliling

• • • • •

Empiema k. empedu : 1/9 dari semua kasus Abses subdiafragmatik ã subhepatik Pankreatitis akuta Kolangitis  batu masuk dukt. Koledokus Hemobilia  jarang dijumpai

26

Terapi • Waktu serangan : ~ Bed rest,Puasa  istirahat usus / k.empedu ~ IV fluids, Elektrolit /Dekstrosa  muntah / dehidrasi ~ Pain:Buscopan dan Pethidine (demerol) ~ Antibiotik  Septicemia,mencegah peritonitis dan empyema Mild: Ampisilin a Cephalosporine Severe:Komb.Aminoglikosida,Ureidopenisillin dan Metronidazole ~ operasi  kolesistektomi (dlm 72 jam pertama),MR 0,5%

KOLESISTITIS KRONIKA • • • •

Sulit di diagnosa krn gejala tdk khas Peradangan kronis bisa tanpa ada batu Penyembuhan mengikuti kolesistektomi Kolesistografi oral setelah kolesistokinin i.v. dapat reproduksi nyeri dlm 5-10’ • Vesika biliaris  kontraksi buruk, pengosongan tdk lengkap.

27

Kolesistitis Kronika : Batu-batu empedu

Striktura

Penebalan dinding kandung empedu

KHOLELITIASIS • INSIDENSI • WANITA > PRIA (3:1) TU dg KONTRASEPSI • 10% PD WANITA > 40 TAHUN FAIR,FAT,FERTILE,FORTY • (cantik,gemuk,subur,>40 th) • 2000 THN S.Masehi. Dx th1890 DGN RONTGEN  • KOLESISTOGRAFI ORAL 1970 DGN USG • AS : 12% PENDUDUK DEWASA(20 JUTA) 1 JUTA PS.BARU/TAHUN • EROPAH/A.UTARA:6,9-8% DR POPULASI DEWASA (4,1 JUTA) 11.840 OTOPSI13,1% PRIA. 33,7% WANITA KOLELIT.

28

29

30

DASAR KEPUTUSAN TERAPI KOLELITIASIS BATU DUKTUS KOLEDOKUS  ERCP/BEDAH TERBUKA BATU KANDUNG EMPEDU 1.DENGAN KELUHAN (KOMPLIKASI/KOLIK  SYARAT OPERASI/ANESTESI TERPENUHI > INDIKASI ADAKOLEKSISTOSTOMI LAPROSKOPI >KONTRAINDIKASIBEDAH TERBUKA /LAPARATOMI SYARAT OPERASI/ANEST TAK TERPENUHI > ESWL/URSODIOL 2. TANPA KELUHAN WAIT AND SEE (EVALUASI)

31

32