HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT HEMODIALISA RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Nonce V. Wonte*, A. J. M. Rattu**, M. Tulung*** *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ***Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Petugas kesehatan sebagai sumber daya manusia menjalankan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kinerja perawat sangat berhubungan dengan kualitas layanan yang rumah sakit.salah salah satu metode untuk menilai kinerja perawat adalah untuk melihat budaya kerja perawat. Budaya kerja adalah seperangkat pola perilaku yang melekat secara keseluruhan di setiap individu dalam suatu organisasi. budaya kerja yang diteliti adalah motivasi, hubungan kerja, beban kerja dan kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara budaya kerja kinerja perawat di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan analitik cross sectional. Populasi dan sampel adalah semua perawat di unit hemodialisis. Sumber data primer diperoleh dari kuesioner. Data dianalisis melalui tahap pembersihan, editing, coding, tabulasi, dan masuk ke pengolahan oleh sistem komputerisasi dengan perhitungan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi, hubungan kerja, kepemimpinan berhubungan dengan kinerja perawat, sedangkan beban kerja tidak memiliki hubungan dengan kinerja perawat. Kepemimpinan adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat. Kesimpulan dari hasil di atas menunjukkan ada hubungan antara motivasi, hubungan kerja, beban kerja, dan kepemimpinan terhadap kinerja perawat dan variabel kepemimpinan berpengaruh dominan terhadap kinerja perawat. Disarankan bahwa Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D Kandou Manado untuk meningkatkan penghargaan, pelatihan, penekanan kembali dan redistribusi deskripsi pekerjaan staf dari pekerjaan serta pertemuan rutin dengan pimpinan unit setiap bulan untuk mengevaluasi kinerja staf. Pemantauan dan monitoring langsung dari pimpinan harus lebih ditingkatkan dan melakukan pertemuan bulanan untuk mengevaluasi kinerja perawat Kata Kunci : Motivasi, Hubungan Kerja, Beban Kerja, Kepemimpinan, Kinerja Perawat ABSTRACT Health workers as human resources run the health services in the hospital. The performance of nurses is closely connected with the quality of service that the house sakit.salah one method of assessing the performance of nurses is to look at the nurses work culture. Work culture is a set of behavior patterns inherent in its entirety on every individual in an organization. Work culture under study are motivation, labor relations, workload and leadership. The purpose of this study is to analyze the relationship between the performance work culture of nurses at Hospital Hemodialysis Unit Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The research method used is survey research with cross sectional analytic. Population and sample are all nurses in hemodialysis units. Sources of primary data obtained from questionnaires. Data were analyzed through the stages of cleaning, editing, coding, tabulating, and entry to processing by a computerized system with the calculation of the chi-square test and logistic regression. The results of this study showed that motivation, labor relations, leadership related to the performance of nurses, while the workload has no connection with the performance of nurses. Leadership is the most dominant variable related to the performance of nurses. The conclusion from the above results show there is a relationship between motivation, work relations, workload, and leadership on the performance of nurses and leadership variables dominant influence on the performance of nurses. It is recommended that the General Hospital Prof. Dr. R. D. Kandou Manado to improve the award, the training, the emphasis back and redistribution of staff job description of the job as well as regular meetings with the leadership of units every month to evaluate the performance of staff. Monitoring and direct monitoring of the leadership should be further improved and conduct monthly meetings to evaluate the performance of nurses. Keyword : Motivation, Relationship, Workload, Leadership, Performance of nurses
94
(kemampuan, ketrampilan, latar belakang
PENDAHULUAN Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang
pelayanan
kesehatan
keluarga, pengalaman tingkat sosial dan
menyelenggarakan perorangan
demografi seseorang), faktor psikologis
secara
(persepsi,
paripurna yang menyediakan pelayan rawat inap,
rawat
jalan
(Undang-Undang
dan
gawat
darurat
No.44
tahun
2009).
motivasi organisasi
pelayanan
banyak
faktor,
sarana
dan
mengharuskan
seorang
Sistem
SDM
manajer
SDM
pelayanan
mencakup
sejumlah
yang
kompleks
individu
dalam
intervensi keperawatan secara aman.
kinerja
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
organisasi
Manado adalah Rumah Sakit yang bernaung di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia khususnya Direktorat Jenderal
dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan erat.
Pencapaian
Bina Upaya Kesehatan dengan Tipe Rumah
tujuan
Sakit A-Pendidikan. RSUP Prof. Dr. R. D.
organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber
Kandou memiliki salah satu pelayanan
daya yang dimiliki oleh organisasi yang
terhadap
digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan
aktif
sebagai
pelaku
mereka
digunakan
dunia saat ini. Menurut Gibson (1987) ada 3
faktor
yang
mengalami
yaitu
pelayanan
hemodialisa.
untuk
mengeluarkan
cairan
eksresi dalam tubuh yang tidak mampu lagi
faktor yang berpengaruh terhadap kinerja lain
sakit
Hemodialisa merupakan suatu proses yang
Kinerja (performance) menjadi isu
antara
orang
penyakit atau gangguan terhadap ginjal
dalam
pencapaian tujuan organisasi tersebut.
seseorang
kehidupan
dalam mengambil keputusan dan melakukan
Menurut Widodo (2005) kinerja individu
sangat
siklus
area praktek yang memudahkan perawat
mempengaruhi kinerja organisasi tersebut.
yang
seluruh
asuhan keperawatan, yang tersedia dalam
pekerjaan.
dari
yang
sistem yang mampu menjamin keefektifan
dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh
Interaksi
bio-psiko-sosio-spiritual
dinilai sangat penting, diperlukan suatu
sesuatu yang
melakukan
mendefinisikan
manusia. Karena pelayanan keperawatan
Kinerja menurut Luthans (2005), merupakan
yang
(2011),
masyarakat baik sakit maupun sehat yang
salah satunya adanya manajemen Kinerja.
seseorang
sistem
komprehensif kepada individu, keluarga dan
menjalankan program-program terkait SDM
kuantitas atau kualitas
kepemimpinan,
desain
pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
faktor penentu dari mutu rumah sakit, harus baik.
organisasi,
faktor
dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
dan
SDM Kesehatan sebagai salah satu
dengan
kerja),
profesional yang merupakan bagian integral
manajemen keuangan. (Sulistiyowati, 2012).
dikelola
(struktur
kepribadian,
keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan
diantaranya
prasarana,
kepuasan
Nursalam
manajemen rumah sakit, sumber daya manusia,
sikap,
penghargaan (reward system).
kesehatan
secara paripurna atau bermutu serta aman dipengaruhi
dan
pekerjaan,
Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menyelenggarakan
peran,
diolah oleh ginjal. Biasanya pasien yang
individu
menjalani perawatan hemodialisa adalah
95
pasien dengan gagal ginjal kronis (GGK).
Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Tujuan
Manado?
dari
terapi
ini
adalah
untuk
memperpanjang nyawa pasien dan menjaga kestabilan
hidup
sampai
ginjal
dapat
METODE
berfungsi kembali.
Penelitian ini merupakan penelitian
Dalam menjalankan proses dialisa dibutuhkan
perawat
membantu
sectional. Penelitian ini dilakukan di unit
menjalankan dan memasangkan alat-alat
hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
yang akan digunakan. Dalam proses dialisa
Manado pada bulan Januari–April 2016.
seorang
dibutuhkan
Populasi dan sampel adalah semua perawat
ketelitian dan ketepatan dalam pemasangan
di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D.
alat-alat. Adapun tugas dan tanggung jawab
Kandou
perawat hemodialisa yaitu, Menyiapkan
menganalisis data hasil penelitian dengan
mesin dan peralatan hemodialisis mulai dari
menggunakan software penganalisa data
bloodpump,
statistik.
perawat
sistem
yang
survey analytic dengan pendekatan cross
sangat
pengaturan
larutan
Manado
dan
sampel.
Cara
Analisis yang dilakukan pada
dilisat, sistem pemantauan mesin terdiri dari
penelitian ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu
blood circuit dan dilihat sirkuit dan berbagai
analisis univariat, bivariat dan multivariat.
monitor sebagai deteksi adanya kesalahan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Berdasarkan pada latar belakang, maka rumusan
masalah
penelitian
ini
yaitu
hubungan apa saja yang berhubungan antara budaya kerja dengan kinerja perawat di Unit
Tabel 1. Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Motivasi
Kinerja
Nilai P
Baik Kurang Baik
Baik n 13 6
% 39,4 18,2
Kurang Baik n % 4 12,1 10 30,3
Total n 17 16
% 51,5 48,5
Total
19
57,6
14
33
100
Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan antara motivasi dengan kinerja perawat, diperoleh data bahwa jumlah responden yang menjawab motivasi baik dengan kinerja baik sebanyak 13 responden (39,4%), motivasi baik dengan kinerja kurang baik sebanyak 4 responden (12,1%), sedangkan motivasi kurang baik dengan kinerja baik sebanyak 6 responden (18,2%); motivasi kurang baik dengan kinerja kurang baik sebanyak 10 responden (30,3%). Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square
42,4
0.046
didapatkan hasil dengan nilai p= 0,046 < 0,05. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,046 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,046<0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima ada hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat.
96
Hubungan Antara Hubungan Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Tabel 2. Hubungan Antara Hubungan Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Hubungan Kerja
Kinerja
Nilai P
Baik
Baik n 16
% 48,5
Kurang Baik n % 3 9,1
Total n 19
% 57,6
Kurang Baik
3
9,1
11
33,3
14
42,4,
19
57,6
14
42,4
33
100
Total
Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan antara Hubungan Kerja dengan kinerja perawat, diperoleh data bahwa jumlah responden yang menjawab Hubungan Kerja baik dengan kinerja baik sebanyak 16 responden (48,5%), hubungan kerja baik dengan kinerja kurang baik sebanyak 3 responden (9,1%) sedangkan hubungan kerja kurang baik dengan kinerja baik sebanyak 3 responden (9,1%); hubungan kerja kurang baik dengan kinerja kurang baik sebanyak 11 reponden (33,3%)
0.001
Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square didapatkan hasil dengan nilai p= 0,001 < 0,05. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima ada hubungan antara hubungan kerja dengan kinerja perawat. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Tabel 3. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Beban Kerja
Kinerja
Nilai P
Baik
Baik n 15
% 45,4
Kurang Baik n % 3 9,1
Total n 18
% 54,5
Kurang Baik
4
12,1
11
33,3
15
45,5
19
57,6
14
42,4
33
100
Total
Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan antara Beban Kerja dengan kinerja perawat, diperoleh data bahwa jumlah responden yang menjawab beban Kerja baik dengan kinerja baik sebanyak 15 responden (45,4%), beban kerja baik dengan kinerja kurang baik sebanyak 3 responden (9,1%) sedangkan beban kerja kurang baik dengan kinerja baik sebanyak 4 responden (12,1%); beban kerja kurang baik dengan kinerja kurang baik sebanyak 11 reponden (33,3%) Berdasarkan hasil analisis uji Chi-
0,001
Square didapatkan hasil dengan nilai p= 0,003 < 0,05. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,003 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat. Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
97
Tabel 4. Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Kepemimpinan
Kinerja
Nilai P
Baik
Baik n 15
% 45,5
Kurang Baik n % 2 6,1
Total n 17
% 51,5
Kurang Baik
4
12,1
12
36,4
216
48,5
19
57,6
14
42,4
33
100
Total
Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan antara Kepemimpinan dengan kinerja perawat, diperoleh data bahwa jumlah responden yang menjawab kepemimpinan baik dengan kinerja baik sebanyak 15 responden (45,4%), kepemimpinan baik dengan kinerja kurang baik sebanyak 2 responden (6,1%) sedangkan kepemimpinan kurang baik dengan kinerja baik sebanyak 4 responden (12,1%); kepemimpinan kurang baik dengan kinerja kurang baik sebanyak 12 reponden (36,4%) Berdasarkan hasil analisis uji ChiSquare didapatkan hasil dengan nilai p= 0,000 < 0,05. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,000 ≤ 0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima ada
0.000
hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat. Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahap sebelum dilakukan uji regresi logistik adalah menentukan variabel bebas yang mempunyai p ≤ 0,05 dalam uji hubungan dengan variabel terikat (uji Chi Square) dalam uji bivariat tersebut di atas. Berdasarkan uji bivariat dari kelima variabel bebas (motivasi, iklim kerja, hubungan kerja, beban kerja, kepemimpinan); variabel Kepemimpinan, Motivasi, Hubungan kerja memiliki nilai p ≤ 0,05 sehingga ketiga variabel tersebut dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Hasil analisis regresi logistik seperti terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Logistik B
Wald
Sig.
Exp.(B)
Kepemimpinan
20.822
.000
.998
1.103
Hubungan kerja
21.157
.000
.998
1,543
Beban kerja
2,5372
2.698
.100
10.721
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa kepemimpinan, motivasi, dan hubungan kerja berhubungan secara signifikan terhadap kinerja perawat, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,05.. Berdasarkan nilai statistik Wald dari keempat variabel motivasi, hubungan kerja, beban kerja dan kepemimpinan nilai statistik Wald variabel beban kerja paling berpengaruh dominan terhadap kinerja perawat dengan nilai Wald 2,698. Golioth (2016) meneliti FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Staf Administrasi di Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon. Hasil pemelitian menunjukkan bahwa responden yang menilai kepemimpinan baik dengan kinerja staf administrasi baik sebanyak 33 orang (61,12%), dan kepemimpinan baik
dengan kinerja staf administrasi kurang baik sebanyak 15 orang (27,78%). Responden yang menilai kepemimpinan kategori kurang baik dengan kinerja staf administrasi kategori baik 1 orang (1,85%), dan kategori kepemimpinan kurang baik dengan kinerja staf administrasi kurang baik 5 orang (9,25%), terdapat hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja staf administrasi dimana kepemimpinan yang baik memiliki kinerja sebesar 11 kali lebih besar dibandingkan dengan kepemimpinan yang kurang baik. Pua (2011) meneliti kinerja dari para dokter Puskesmas di Kabupaten Minahasa Selatan. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja dokter. Dalam penelitian ini
98
kepemimpinan berkaitan dengan perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan. Oleh karena itu peningkatan terhadap item-item yang berkaitan dengan indikator-indikator perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan akan meningkatkan kinerja staf. Hal ini mendukung penelitian Doloksaribu (2006), yang menemukan bahwa gaya kepemimpinan yang tinggi akan mengakibatkan kinerja petugas baik, sebaliknya gaya kepemimpinan rendah akan mengakibatkan kinerja buruk. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Nursiah (2004) yang dikutip Doloksaribu (2006), bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja petugas, di mana gaya kepemimpinan berorientasi petugas yang tinggi menghasilkan kinerja yang tinggi. Dengan membiasakan kerja berkualitas seperti berupaya melakukan cara kerja tertentu, sehingga hasilnya sesuai dengan standar atau kualifikasi yang ditentukan organiasi. Jika hal ini dapat terlaksana dengan baik atau membudaya dalam diri pegawai, sehingga pegawai tersebut menjadi tenaga yang bernilai ekonomis, atau memberikan nilai tambah bagi orang lain dan organisasi. Selain itu, jika pekerjaan yang dilakukan pegawai dapat dilakukan dengan benar sesuai prosedur atau ketentuan yang berlaku, berarti pegawai dapat bekerja efektif dan efisien.
5.
SARAN 1.
Motivasi dengan indikator motivasi afiliasi, motivasi reward, motivasi punishment kinerja perawat di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado ditingkatkan melalui pemberian penghargaan, dengan menerapkan sangsi dan penghargaan.
2.
Hubungan kerja dengan indikator kemampuan intelektual, fisik dan hubungan antar manusia yang mendasari dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dapat ditingkatkan melalui pelatihan misalnya pelatihan atau kursus manajemen keperawatan dan lain sebagainya.
3.
Beban kerja dengan indikator aspek fisik, aspek psikologis, aspek waktu di kinerja perawat di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dapat ditingkatkan melalui penekanan kembali job description dan redistribusi staf dari pekerjaan dengan beban kerja kategori berat ke beban ringan dan sebaliknya. Bila perlu dianalisis beban kerja untuk kemungkinan penambahan staf jika diperlukan.
4.
Kepemimpinan dengan indikator perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan kinerja perawat di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dapat ditingkatkan dengan rapat berkala setiap bulan bersama pimpinan unit untuk mengevaluasi kinerja staf.
5.
Kepemimpinan di lingkungan Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dapat ditingkatkan melalui kursus singkat, pelatihan berjenjang atau peningkatan status pendidikan para perawat ke level strata 1 atau magister administrasi rumah sakit (MARS).
KESIMPULAN 1.
Terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
2.
Terdapat hubungan antara hubungan kerja dengan kinerja perawat di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
3.
Beban kerja merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kinerja Perawat diunit hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
4.
Terdapat hubungan antara Kepemimpinan bengan kinerja merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan Kinerja Perawat Di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Terdapat hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja perawat di Unit Hemodialisa RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
99
DAFTAR PUSTAKA Desler, G. 2005. Manajemen Personalia Edisi 7, Jakarta: Erlangga.
Anonimous. 2009. Undang-undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Biro Hukum Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Gibson, dkk. 1987. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 1, Alih Bahasa Djarkasih, Erlangga, Jakarta.
Anonimous. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit pada Pasal 4.
Hariyono, W., D. Suryani, Y. Wulandari. 2009. Hubungan Antara Beban Kerja, Stres Kerja dan Tingkat Konflik Dengan Kelelahan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI Kota Yogyakarta. Jurnal Kes Mas UAD Vol. 3, No 3 September 2009, ISSN: 1978-0575 hal 186-187.
Aditama, T. Y. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi Kedua, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Asi, S. P. 2011. Pengaruh Iklim Organisasi dan Burnout Terhadap Kinerja Perawat RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. http://katalog.library.perbanas.ac.id diakses tanggal 08 Oktober 2014 pukul 22.40 WIB.
Irwady, 2007. Penilaian Beban Kerja Perawat //http://www.scribd.com/doc/360437 07/Penilaian-Beban-Kerja di akses tanggal 14 April 2016. Jimat.
Budiawan, I. N. 2015. Hubungan Kompetensi, Motivasi Dan Beban Kerja Perawat Pelaksana Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali. Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.
2013. Pengaruh Motivasi, Kompetensi dan Lingkungan Kerja Terhadap KinerjaPerawat Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Bangli (Tesis). Denpasar. Universitas Mahasaraswati.
Koesmono H, Teman. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi danKepuasan Kerja serta kinerja Karyawan Pada Sub Sektor IndustriPengolahan Kayu Ekspor di Jawa timur. Disertasi. Universitas Airlangga, Surabaya.
Carayon, P. dan A.P. Gurses. (2005). Chapter 30. Nursing workload and patientsafety—A human factors engineering perspective. Diakses pada tanggal 1April2014dari http://www.ahrq.gov/professionals/cli niciansproviders/resources/nursing/resources /nurseshdbk/CarayonP_NWPS.pdf
Minarsih. 2011. “Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Produktivitas Kerja PerawatDi IRNA Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun2011” (Tesis). USU. Padang.
Damanik, F. M.. 2007. Tesis: Pengaruh Budaya Organisasi TerhadapMotivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah SakitUmum Daerah Dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar.Fakultas Kesehatan Masyarakat USU. Medan.
Mudayana. 2010. “Pengaruh Motivasi dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan diRumah Sakit Nur Hidayah Bantul” (Tesis). FKM Univ. Ahmad DahlanYogyakarta.
Daryanto, D. 2008. Hubungan Karakteristik Individu dan Sistem Penghargaan dengan Kinerja Perawat Berdasarkan Persepsi Perawat Pelaksana di RS Sumber Waras Jakarta. Jurnal Prospek Vol 1 (No. 1) hal 72.
Munandar, 2005. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Press. Muslimah, F. 2015 Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Rasidin
100
Padang. Fakultas Universitas Andalas. Nazili,
Keperawatan
I. 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT Garuda Indonesia Kota Semarang).
Nontji (2009) Hubungan beban kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Medikal Bedah RSU Labuang Baji Makassar. tesis. Universitas Indonesia. : http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/d etail.jsp?id=71841&lokasi=06 Notoatmojo, S. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurini, Ismonah dan Purnomo. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Meningkatkan Kepatuhan Hemodialisa Kepada Pasien Chronic Kidney Disease (KDC) di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Skripsi Imu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang. Nursalam. (2011). Keperawatan.edisi Salemba Medika.
3.
Manajemen Jakarta:
Potter, P.A dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC. Setianingsih dan Hartanto. 2010. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Komunikasi, danLingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar, Surakarta”. Sulistyawati, A.2012.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika. Yani, E D. 2012. Pengaruh Iklim Organisasi dan Imbalan Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Meuraxa Kota Banda Aceh. http://repository.usu.ac.id.
101