HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN LAMA KERJA TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MANADO Arham Azis Saputra*, Grace D. Kandou*, Paul A.T. Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Buruh angkut merupakan salah satu masyarakat pekerja yang perlu mendapatkan perhatian khusus lembaga kesehatan, karena proses kerja yang di lakukan memiliki banyak resiko yang membahayakan kesehatan buruh, seperti yang kita ketahui bahwa pekerjaan angkat angkut adalah jenis aktivitas tertua dari kegiatan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan di Pelabuhan Laut Manado, rata-rata pekerja telah bekerja sudah 5 tahun dan bahkan ada yang sudah lebih dari 5 tahun, sehingga hal tersebut sangat beresiko untuk terjadinya gangguan nyeri punggung pada pekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara umur, masa kerja dan lama kerja terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan Manado. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study (studi potong lintang), pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 60 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunaka Spearman Rank pada CI 95% dan α=0,05. Hasil analisis setiap variabel bebas dengan keluhan nyeri punggung bawah yaitu umur didapatkan P-value 0,015 dan r = 0,312, masa kerja P-value 0,000 dan r = 0,441, dan lama kerja P-value 0,580 dan r = 0.073. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan yaitu Terdapat hubungan antara umur dan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan Manado, dan tidak terdapat antara lama kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan Manado.
Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Pelabuhan ABSTRACT Transport workers is one of the community workers who need special attention, because the process of health agencies work in do have many risks endangering the workers ' health, as we know that the transport lifting is the oldest type of activity from the activities of everyday life. Based on the observation that in doing in the sea port of Manado, the average worker has been working already 5 years and in fact there are already more than 5 years, so it is very risky for the occurrence of back pain disorders in workers. This research was conducted to find out the existence of a relationship between age, working period and working against the old complaint of lower back pain in labor loading and unloading at the port of Manado. This research is a type of observational analytic study design with cross sectional study (study pieces of latitude), using the technique of sampling purposive sampling with the amount of 60 respondents. Data analysis was performed with Spearman Rank used in CI 95% and α = 0.05. The results of the analysis of each free variable with lower back pain complaints i.e. age obtained P-value and r = 0.015 0.312 working period, P-value = 0.000 and r 0.441, and a long work of P-value 0.580 and r = 0073. Based on the research results obtained conclusions i.e. There is a relationship between age and the period of employment with complaints of lower back pain in labor loading and unloading at the port of Manado, and there are no long work with complaints between the lower back pain in labor loading and unloading at the port of Manado. Keywords: Low Back Pain, Age, Period Of Employment, Work Old, Port.
1
PENDAHULUAN
pertambangan,
Buruh angkut merupakan salah satu
bahkan di kantor pemerintahan ataupun
masyarakat
perlu
swasta. Setiap Proses pekerjaan yang di
mendapatkan perhatian khusus lembaga
lakukan di tempat kerja memiliki potensi
kesehatan, karena proses kerja yang di
kecelakaan
lakukan memiliki banyak resiko yang
akibat kerja. Penyakit akibat kerja
membahayakan kesehatan buruh, seperti
adalah penyakit yang di sebabkan oleh
yang kita ketahui bahwa pekerjaan
pekerjaan, sikap kerja, atau lingkungan
angkat angkut adalah jenis aktivitas
tempat bekerja.
pekerja
yang
tertua dari kegiatan kehidupan sehari-
pelabuhan, di
kerja
ataupun
pasar,
penyakit
Penyakit ketegangan pada otot
hari. Pekerja angkat angkut di kenal
dan
dengan nama kuli angkut, kuli angkut
ligamentosa) merupakan gejala penyakit
bekerja dengan menjual jasa dengan
nyeri punggung. Postur tubuh yang tidk
mengangkat dan mengangkut barang-
bagus, merupakan penyebab terjadinya
barang dari suatu tempat ke tempat yang
nyeri punggung, postur tubuh buruk
lain dgn jarak yang berbeda-beda.
yang berlangsung selama bertahun-tahun
Pekerjaan
dapat
yang
di
lakukan
pada
ligamen
(sindroma
menyebabkan
muskulo-
otot
ligamen
atau
robek.
punggung
tidak
umumnya hanya menggunakan tubuh
punggung
regang
sebagai alat utama seperti memikul,
Kebanyakn
nyeri
menjinjing dan memanggul. Pekerjaan
menyebabkan kecacatan pada penderita.
bongkar muat adalah pekerjaan fisik
Lebih
yang berat, faktor-faktor lain yang
punggung membaik dalam 1 minggu.
menjadi beban tambahan kepada pekerja
Sementara lebih dari 90% penderita
buruh angkut, adalah kondisi kerja dan
nyeri punggung membaik dalam waktu 8
lingkungan kerja yang tidak ergonomis.
minggu.
(Tarwaka dkk, 2014).
mengalami
Kegiatan mengangkat dan mengangkut
sampai lebih dari 6 bulan. Faktor resiko
sudah menjadi kegiatan yang tidak
yang terdapat dalam nyeri punggung
terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari
termasuk di antaranya pekerjaan dan
pada diri manusia, dalam dunia kerja,
kejiwaan,
kegiatan angkat dan angkut merupakan
mengangkat barang di luar kesangupan
sudah menjadi kebiasaan pokok, karena
pekerja. (kalbefarma. 2007).
hampir
setiap
pekerjaan
di
temui
dari
50%
Sisanya keluhan
penderita
sekitar yang
misalnya
Berdasarkan
7-10% berlanjut
pekerjaan
hasil
penelitian
kegiatan angkat angkut. Kegiatan angkat
menunjukan
angkut banyak di jumpai di perkebunan,
maksimal akan terjadi pada umur antara
2
bahwa
nyeri
kekuatan
otot
20-29 tahun, selanjutnya akan terus
punggung bawah pada supir angkutan
terjadi
kota Manado-Kotamobagu di CV Kota
penurunan
sejalan
dengan
bertambahnya umur (Tarwaka, 2010).
Jaya Manado.
Sekitar 80% orang yang memiliki usia
Pekerjaan bongkar muat di pelabuhan
18-55
serikat,
manado hanya dapat di lakukan oleh
nyeri
pekerja yang di kenal dengan nama
punggung. Di Indonesia, penelitian yang
Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)
di lakukan oleh Persatuan Dokter Saraf
yang
Seluruh Indonesia (PERDOSSI) yang di
pelabuhan.
lakukan pada 14 kota di indonesia pada
operasional pelabuhan 24 jam memiliki
tahun 2002, menemukan adanya 18,1 %
persyaratan yaitu kesiapan sumber daya
pengidap
bawah
manusia operasional dan tenaga kerja
(Alodokter, 2015). Pada studi kolaborasi
bongkar muat. tenaga manusia adalah
yang di lakukan tentang nyeri oleh
tenaga utama yang sering di gunakan
World Health Organization (WHO,
dalam melakukan pekerjaan bongkar
2013) di dapatkan hasil bahwa 33%
muat
penduduk
barang-barang dari gudang penyimpanan
tahun
di
mengamalami
amerika
keluhan
nyeri
di
pada
punggung
negara
berkembang
sudah
terdaftar
di
kantor
persyaratan
yaitu
dengan
dalam
memindahkan
mengalami nyeri presisten. Nyeri ini
ke kendaraan yang
pada akhirnya akan berkaitan dengan
barang-barang
kondisi depresi, sehingga menggangu
pelabuhan
kualitas hidup dan menurunkan level
sampai di dermaga maka di lanjutkan
aktivitas pekerja (Kusuma, 2014)
dengan mengangkat kembali barang dari
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
akan mengangkut
sampai
manado.
ke
dermaga
setelah
barang
dalam kendaraan ke dalam kapal yang di
dilakukan Nelwan (2014) mengenai
lakukan
hubungan antara umur dan posisi duduk
bongkar
dengan keluhan nyeri punggung pada
observasi yang di lakukan di Pelabuhan
pengemudi angkutan kota di kota bitung,
Laut Manado, rata-rata pekerja telah
di dapatkan hasil bahwa ada hubungan
bekerja sudah 5 tahun dan bahkan ada
antara umur dengan keluhan nyeri
yang sudah lebih dari 5 tahun, sehingga
punggung
bawah
hal tersebut sangat beresiko untuk
angkutan
kota
pada
kota
muat.
Berdasarkan
hasil
Bitung.
terjadinya gangguan nyeri punggung
Sedangkan hasil penelitian yang di
pada pekerja. Dan dari hasil wawancara
lakukan
(2014)
denga pekerja Tenaga Kerja Bongkar
menunjukan bahwa terdapat hubungan
Muat di temukan adanya keluhan nyeri
antara masa kerja dengan keluhan nyeri
punggung bawah, tetapi pada umumnya
oleh
di
pengemudi
manual oleh tenaga kerja
Ginamawati
3
keluhan itu di abaikan dan hanya di
mengenai
obati
Kuesioner yang di gunakan di ambil dari
dengan
minum
jamu
atau
mengurut daerah yang terasa sakit. Berdasarkan
latar
nyeri
punggung
bawah.
penelitian sebelumnya oleh Watunwotuk
belakang
(2015) dalam mengukur gejala LBP, dan
tersebut maka peneliti mengambil judul
dokumentasi.
“Hubungan antara Umur, Masa Kerja
Analisis
dan lama kerja Terhadap Keluhan Nyeri
menganalisis hubungan antara umur dan
Punggung Bawah pada Tenaga Kerja
masa kerja terhadap keluhan nyeri
Bongkar
punggung bawah pada Tenaga Kerja
Muat
di
Pelabuhan
Laut
Manado”
Bongkar
bivariat
Muat
di
dilakukan
untuk
Pelabuhan
Laut
Manado, dengan menggunaka Spearman METODE PENELITIAN
Rank pada CI 95% dan α=0,05 dengan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
bantuan program Statistical Program For
observasional analitik dengan desain
Social Science (SPSS) versi 21.
cross sectional study (studi potong lintang), yaitu peneliti hanya melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
observasi dan pengukuran variabel yaitu,
Karakteristik Responden
umur, masa kerja dan nyeri punggung
Pekerja buruh yang terdaftar dalam
bawah. Penelitian ini
koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat di
dilaksanakan
tenaga
pelabuhan manado menjadi responden
bongkar buat di pelabuhan Manado pada
dalam penelitian ini, jumlah responden
bulan Mei-Juni 2017. Populasi dalam
yang di ambil sebanyak 60 responden
penlitian ini adalah seluruh Tenaga
dari total populasi yaitu berjumlah 151
Kerja Bongkar Muat yang bekerja di
orang, di ambil menggunakan rumus
pelabuhan laut manado yaitu 151 orang.
slovin. Responden yang menjadi subjek
Besar sampel yang di ambil dalam
penelitian ini berjenis kelamin laki-laki.
penelitian
60
Umur
dari
Tabel
responden
pada
ini
seluruh
adalah
yang
perhitungan
di
sebanyak peroleh
sampel
dengan
2.
Distribusi
Responden
Berdasarkan Umur
menggunakan rumus taro yamane/slovin
Kelompok Umur
n
%
< 25 tahun
1
1,7
25 – 35 tahun
20
33,3
dalam melakukan penelitian ini adalah
> 35 tahun
39
65,0
Kuesioner yang berisi tentang identitas
Total
60
100
(Siswanto dkk, 2013). Instrumen
umum
responden
yang di gunakan
dan
pertanyaan
4
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat
kerja merupakan lama seseorang mulai
bahwa kelompok umur tertinggi berada
bekerja hingga penelitian berlangsung,
pada kelompok umur >35 tahun yang
sesuai dengan penelitian yang di lakukan
berjumlah 39 responden (65.0 %), dan
oleh Sakinah, dkk (2012), keluhan nyeri
kelompok umur terendah berada pada
punggung bawah pada masa kerja > 5
kelompok umur < 25 tahun yang
tahun, lebih beresiko dibandingkan pada
berjumlah 1 responden ( 1.7 %).
masa kerja ≤ 5 tahun.
Berdasarkan penelitian yang di lakukan Betti’e dalam Tarwaka (2010)
Lama Kerja
menunjukan
Tabel
bahwa
kekuatan
otot
4.
Distribusi
maksimal terjadi pada umur 20-29
Berdasarkan Lama Kerja
tahun,
Lama Kerja
seiring
kekuatan
bertambahnya
otot
akan
umur,
mengalami
( Jam )
Responden
n
%
penurunan pada usia 60.
<8 Jam
2
3,3
Masa Kerja
8 Jam
47
81,7
>8 Jam
11
18,3
Total
60
100
Tabel
3.
Distribusi
Responden
Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja (Tahun)
n
%
< 6 tahun
30
50,0
dilihat lama kerja responden paling
6-10 tahun
25
41,7
tinggi adalah 8 jam yaitu sebanyak 47
> 10 tahun
5
8,3
responden (81.7 %), sedangkan paling
Total
60
100
rendah adalah reponden yang bekerja <
Berdasarkan
masa kerja responden yang tertinggi
(50.0
%),
dapat
rata lama kerja responden adalah 8 jam.
adalah < 6 tahun sebanyak 30 responden sebesar
4,
8 jam yaitu 2 responden (3.3 %). Rata –
Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat
atau
tabel
Dalam
sedangkan
biasanya
satu
seseorang
minggu dapat
kerja, bekerja
terendah adalah > 10 tahun masa kerja
dengan baik selama 40-50 jam, apabila
sebanyak 5 responden (8,3 %). Rata –
melebihi waktu tersebut kemungkinan
rata masa kerja responden adalah 4
untuk terjadinya hal-hal yang tidak
tahun, untuk minimum masa kerja
diinginkan bagi tenaga kerja itu sendiri
adalah 1 tahun dan maksimum masa
dan pekerjaan yang di lakukan. Makin
kerja responden adalah 17 tahun.
panjang waktu kerja dalam satu minggu
Penyebab
terjadinya
keluhan
kerja, akan membuat hal-hal negatif
nyeri punggung bawah juga di pengaruhi
yang akan terjadi semakin besar. Untuk
oleh masa kerja seorang pekerja. Masa
jumlah 40 jam dalam seminggu dapat
5
dibuat 5 atau 6 hari kerja tergantung dari
sedangkan
berbagai
fakta
mengalami keluhan nyeri punggung
menunjukan bekerja 5 hari dari 40 jam
bawah sebanyak 5 responden (8.3 %).
kerja dalam seminggu adalah fenomena
Dilihat
yang berlaku dan semakin di terapkan di
berdasarkan keluhan nyeri punggung
manapun (Suma’mur, 2009).
bawah,
Keluhan Nyeri Punggung Bawah
kadang - kadang mengalami keluhan
Tabel
nyeri punggung bawah.
faktor,
5.
namun
Distribusi
Responden
responden
dari
yang
distribusi
sebagian
selalu
responden
besar
responden
Berdasarkan Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Hubungan
Keluhan Nyeri Punggung Bawah Tidak Pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu Total Tidak
Umur
< 25 tahun 25–35 tahun > 35 Tahun
Keluhan n
%
Nyeri
Umur
dengan
Punggung
Bawah
pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di
1 1,7 Pelabuhan Manado 10 16,7 Tabel 6. Hubungan Antara Umur 35 58,3 9 15,0 Dengan Keluhan Nyeri Punggung 5 8,3 Bawah 60 100 Keluhan Nyeri Punggung Bawah p value Kadang-
Jarang
pernah
antara
Sering
kadang
Selalu
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
1
1,7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
13,3
8
13,3
2
3,3
2
3,3
0
0
2
3,3
27
45,0
7
11,7
3
5,0
Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat,
nyeri
punggung
0,312
0,015
*Uji Spearman Rank
responden yang tidak pernah memiliki keluhan
r
Berdasarkan
bawah
data
yang
di
dapatkan pada penelitian di pelabuhan
sebanyak 1 responden (1.7 4%), untuk
manado
keluhan nyeri punggung bawah jarang
terbanyak adalah pada kelompok umur
sebanyak
%),
>35 tahun yang berjumlah 39 responden
kadang
(65.0 %), dan kelompok umur terendah
mengalami keluhan nyeri punggung
berada pada kelompok umur < 25 tahun
bawah sebanyak 35 responden (58.3 %),
yang berjumlah 1 responden ( 1.7 %).
dan responden yang sering mengalami
Hasil
keluhan
nyeri
Spearman
sebanyak
9
responden
10
responden
yang
kadang
(16.7 –
punggung
responden
bawah
(15.0
%),
menunjukan
analisis
value=0,015.
6
data
Rank Hal
bahwa
menggunakan
didapatkan ini
umur
p
menunjukkan
bahwa korelasi antara umur dengan
mengenai
keluhan nyeri punggung bawah pada
berhubungan dengan kejadian low back
tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan
pain pada pekerja furniture, dari hasil
Manado terdapat hubungan, yang berarti
analisis menggunakan uji chi square di
H1 diterima dan H0 ditolak dengan nilai
dapatkan hasil p=0,004 maka nilai p
p <0,05. Nilai korelasi sebesar 0,312
<0,05 yang berarti terdapat hubungan
yang menunjukkan bahwa arah korelasi
yang signifikan antara umur dengan low
adalah positif dengan kekuatan korelasi
back pain.Berdasarkan hasil observasi
yang rendah. Positif artinya terdapat
yang
hubungan yang berbanding lurus/searah
pelabuhan
antara masa kerja dengan keluhan nyeri
pekerja yang mengalami keluhan nyeri
punggung
umur
punggung bawah adalah pekerja yang
responden bertambah maka keluhan
berusia lanjut, , tetapi pada umumnya
nyeri punggung bawah akan semakin
keluhan itu di abaikan dan hanya di
dirasakan.
obati
bawah.
Hal
Semakin
ini
sesuai
dengan
keadaan Tenaga Kerja Bongkar Muat di
besar pekerja yang melakukan aktivitas bongkar muat memiliki umur yang sudah tua dan memaksakan diri untuk bekerja, hal inilah yang menjadi faktor keluhan
nyeri
punggung
bawah pada Tenaga Kerja Bongkar Muat. Pada penelitian yang di lakukan oleh Nahar, dkk (2012) mengenai Prevalensi nyeri punggung bawah dan faktor risiko terkait pada pengemudi mobil
profesional
di
kota
lakukan manado,
dengan
oleh
sebagian
minum
Dhaka,
Bangladesh, dari hasil uji statistik Spearman Rank di dapatkan p=0,002 maka nilai p<0,05 yang berarti umur mempengaruhi keluhan nyeri punggung. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian dari Widjaya, dkk (2014)
7
yang
peneliti
jamu
mengurut daerah yang terasa sakit.
pelabuhan manado, di mana sebagian
terjadinya
di
faktor-faktor
di
besar
atau
Hubungan Antara Masa Kerja dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Tabel 7. Hubungan Antara Masa Kerja Dan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Keluhan Nyeri Punggung Bawah Masa
Tidak
Kerja
pernah
1–5 tahun 6–10 tahun >10 tahun
Kadang-
Jarang
kadang
Sering
Selalu
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
1
1,7
9
15,0
15
25,0
2
3,3
2
3,3
0
0
1
1,7
20
33,3
5
8.3
1
1,7
0
0
0
0
0
0
2
3,3
2
3,3
Berdasarkan
hasil
penelitian
r
p value
0,441
0,000
semakin besar pula resiko dengan
menggunakan analisis data Spearman
terjadinya
Rank didapatkan p value=0,000. Hal ini
bawah, hal tersebut sesuai dengan hasil
menunjukkan bahwa korelasi antara
analisis uji statistik antara masa kerja
masa
dengan keluhan nyeri punggung bawah
kerja
dengan
keluhan
nyeri
keluhan
punggung
punggung bawah pada tenaga kerja
karena
bongkar muat di pelabuhan Manado
melakukan
terdapat hubungan, yang berarti H1
semakin
diterima dan H0 ditolak dengan nilai p
mengalami kejadian Muskuloskeletal
<0,05. Nilai korelasi sebesar 0,441 yang
dan dalam hal ini adalah keluhan nyeri
menunjukkan
punggung bawah, pekerja yang memiliki
bahwa
arah
korelasi
semakin
nyeri
lama
pekerjaan tinggi
akan
resiko
untuk
masa
yang rendah. Positif artinya terdapat
gerakan
hubungan yang berbanding lurus/searah
sehingga menjadi pemicu terjadinya
antara masa kerja dengan keluhan nyeri
kelelahan jaringan, yaitu jaringan otot
punggung bawah. Semakin lama masa
yang
kerja responden maka keluhan nyeri
sehingga bisa menimbulkan spasme otot.
punggung
Selain itu masa kerja yang lama juga
akan
semakin
lama
maka
adalah positif dengan kekuatan korelasi
bawah
kerja
juga
seseorang
akan
yang sama
dapat
melakukan
dan
menyebabkan
overuse,
dirasakan. Keluhan nyeri punggung
akan
bawah merupakan gejala kronis yang
menyempit secara permanen dan akan
membutuhkan waktu yang lama untuk
mengakibatkan
berkembang, jadi semakin lama waktu
belakang yang akan menyebabkan nyeri
bekerja seseorang yang terpapar dengar
punggung bawah (Pratiwi, 2009).
resiko
musculoskeletal
maka
akan 8
membuat
berulang,
rongga
degenerasi
diskus
tulang
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian
dari
Ayuningtyas
W(2016) tentang hubungan antara sikap
(2012)
kerja dan masa kerja dengan keluhan
tentang hubungan antara masa kerja
nyeri punggung bawah pada nelayan di
dengan risiko terjadinya nyeri punggung
Desa
bawah pada karyawan PT. Krakatau
melakukan uji korelasi antara masa kerja
Steel Di Cilegon Banten dengan hasil
dengan keluhan nyeri punggung bawah.
p<0,05 yang berarti terdapat hubungan
Dari hasil uji korelasi didapatkan nilai
antara masa kerja dengan keluhan nyeri
α=0,000 (p<0,05) yang berarti ada
punggung
karyawan.
hubungan yang bermakna antara masa
Karyawan yang masa kerjanya lama >5
kerja dengan keluhan nyeri punggung
tahun) dan mengalami nyeri punggung
bawah.
bawah
pada
Belang
Kecamatan
Belang,
bawah lebih banyak. Penelitian ini sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadira
Hubungan Antara Lama Kerja dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Tabel 8. Hubungan Antara Lama Kerja Dan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Keluhan Nyeri Punggung Bawah Lama
Tidak
Kerja
pernah
Kadang-
Jarang
Sering
kadang
Selalu
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
< 8 jam
0
0
0
0
0
0
2
3,3
0
0
8 jam
1
1,7
10
16,7
27
45,0
6
10,0
3
5,0
> 8 jam
0
0
0
0
8
13,3
1
1,7
2
3,3
Hasil
analisis
menggunakan
Spearman
data
adalah
Rank
positif
r
p value
0.073
0.580
dengan
kekuatan
korelasi yang dapat diabaikan.
didapatkan p value =0,580. Hal ini
Hasil penelitian ini sejalan
menunjukkan bahwa korelasi antara
dengan penelitian yang dilakukan
lama kerja dengan keluhan nyeri
oleh Sakina, dkk (2012) tentang
punggung bawah pada tenaga kerja
faktor yang berhubungan dengan
bongkar
terdapat
keluhan nyeri punggung bawah pada
hubungan, yang berarti H0 diterima
pekerja batu bata di Kelurahan
dan H1 ditolak dengan nilai p>0,05.
Lawawoi Kabupatern Sidrap dengan
Nilai korelasi sebesar 0.073 yang
hasil
menunjukkan bahwa arah korelasi
didapatkan nilai p=0,311 (p>0,05)
muat
tidak
9
uji
statistik
chi
square
yang berarti tidak ada hubungan
bahwa umur < 25 tahun yaitu 1
antara lama kerja dengan keluhan
responden (1,7%), umur 25 –
nyeri punggung bawah pada pekerja
35
batu bata di Kelurahan Lawawoi
responden (33,3%), dan umur
Kabupaten Sidrap.
<
tahun
35
sebanyak
tahun
20
sebanyak
39
responden (65,0%). KESIMPULAN
4.
Gambaran
keluhan
nyeri
Berdasarkan hasil penelitian dapat
punggung bawah pada tenaga
disimpulkan sebagai berikut :
kerja
1.
Gambaran masa kerja tenaga
pelabuhan
kerja
di
menggambarkan bahwa yang
Manado
tidak pernah memiliki keluhan
bongkar
pelabuhan
2.
muat
muat
di
Manado
menggambarkan bahwa masa
nyeri
kerja < 6 tahun yaitu 30
sebanyak 1 responden (1.7%),
responden (50.0 %), masa kerja
untuk keluhan nyeri punggung
6-10
bawah jarang sebanyak 10
tahun
sebanyak
25
punggung
bawah
responden (41,7%), dan masa
responden
kerja ≥10 tahun masa kerja
keluhan nyeri punggung bawah
sebanyak 5 responden (8,3 %).
kadang – kadang sebanyak 35
Gambaran lama kerja tenaga
responden
kerja
di
keluhan nyeri punggung bawah
Manado
sering sebanyak 9 responden
menggambarkan bahwa lama
(15.0%), sedangkan responden
kerja selama <8 jam yaitu
yang selalu mengalami keluhan
sebanyak 2 responden (3.3 %),
nyeri
dan lama kerja 8 jam 47
sebanyak 5 responden (8.3%).
bongkar
pelabuhan
muat
responden (81.7 %), dan ≥ 8
3.
bongkar
5.
(16.7%),
(58.3%),
punggung
Terdapat
untuk
untuk
bawah
hubungan
antara
jam yaitu 11 responden (18.3
umur dengan keluhan nyeri
%).
punggung bawah pada tenaga
Gambaran umur tenaga kerja
kerja
bongkar muat di pelabuhan
pelabuhan
Manado
nilai p value= 0,015 (<0,05)
menggambarkan
10
bongkar
muat
Manado
di
dengan
6.
Terdapat
hubungan
antara
jumlah sampel yang lebih
masa kerja dengan keluhan
besar lagi untuk mengetahui
nyeri punggung bawah pada
faktor-faktor lain penyebab
tenaga kerja bongkar muat di
terjadinya
pelabuhan Manado p value=
punggung bawah.
0,000 (<0,05) 7.
4. Bagi
keluhan
dinas
nyeri
Tenaga
Keja
Tidak terdapat hubungan antara
untuk melakukan pengawasan
lama kerja dengan keluhan
K3 kepada Tenaga Kerja
nyeri punggung bawah pada
Bongkar Muat
tenaga kerja bongkar muat di
5. Melakukan
pelabuhan Manado p= 0,0580
penyuluhan
Secara rutin kepada Tenaga Kerja
bongkar
muat
SARAN
mengenai resiko dan bahaya
Berdasarkan hasil penelitian, maka di
kerja angkat angkut oleh
sarankan :
pihak
1. Tenaga kerja bongkar muat
Koperasi
TKBM
Manado.
yang sudah memiliki usia yang
tua,
sebaiknya
DAFTAR PUSTAKA
memperhatikan waktu kerja, karena
dengan
bertambahnya
Alodokter. 2015. Nyeri Punggung
semakin
usia
gejala
maka
penyebab
mengobati,
dan
(Online),
kekuatan otot akan menurun
(http://www.alodokter.co
dan
m,
dapat
terjadinya
menyebabkan keluhan
nyeri
20
maret
2017).
punggung.
Ginamawati. 2014. Hubungan antara
2. Sebaiknya para tenaga kerja bongkar
diakses
kerja
dengan
agar
keluhan nyeri punggung
memeriksakan kesehatannya
bawah pada supir antar
secara berkala
kota
3. Bagi
muat
masa
peneliti
sebaiknya
Manado-
selanjutnya
Kotamobagu di CV Kota
melakukan
Jaya
penelitian lebih lanjut dengan
11
Manado.
Nelwan
Universitas Samratulangi
Pada
Manado..
Kendaraan Bermotor Di
C.W.
2014.
sepanjang Jalan Utama
antara umur dengan dan
Daerah Malalayang Kota
posisi
Manado.Universitas
duduk
pada
dengan
Samratulangi Manado
pengemudi
Pratiwi, dkk. 2009. Beberapa Faktor
angkutan kota di kota
yang
bitung.
Terhadap Keluhan Nyeri
Universitas
Samratulangi Manado. 2014.
Higiene
perusahaan
dan
kesehatan
Penjual Jamu Gendong. Jurnal
Promosi
Kesehatan
Jakarta:
Indonesia.
Volume 4. No.1. Januari
Sagung Seto. 2013.
Berpengaruh
Punggung Bawah pada
kerja
(HIPERKES);
Siswanto,
Bengkel
Hubungan
keluhan nyeri punggung
Suma’mur.
Pekerja
2009. Metodologi
Kedoteran
Widjaya, M. 2014. Faktor-Faktor
dan
yang
Berhubungan
Kesehatan; Yogyakarta:
dengan
kejadian
Bursa ilmu
Back Pain pada Pekerja
Tarwaka. 2014. Ergonomi Industri;
Furniture.
Dasar-dasar
Haluoleo.
Pengetahuan
Ergonomi
Wahid
Low
Universitas
Nadira, 2016.
Hubungan
dan Aplikasi di Tempat
Antara Sikap Kerja Dan
Kerja:
Masa
Surakarta:
Kerja
Dengan
Harapan Press.
Keluhan Nyeri Punggung
Tarwaka, 2010. Ergonomi Industri.
Bawah Pada Nelayan Di
Surakarta
:
Harapan
Desa Belang Kecamatan
Press.
Belang. Universitas Sam
Wtunwotuk, S. 2015. Hubungan
Ratulangi Manado.
Antara Umur dan Sikap
Nahar, B. N. G. U. Ahsan dan N. A.
Kerja dengan Keluhan
Khan. 2012. Prevalence Of Low
Nyeri Punggung Bawah
Back Pain And Associated Risk
12
Factors
Among
Profesional
Car
Drivers In Dhaka City, Bangladesh, South East Asia Journal Of Public Health 2(1):60-63.
13