1 Ikatan Kimia II: VSEPR dan prediksi geometri Molekular, teori ikatan valensi dan Hibridisasi Orbital Atom; teori orbital atom Chapter 3c Presentasi ...
Download Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X. Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Program Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis. : Iman Rahayu. Penyunting. : Farida Dzalfa. Pewajah Isi. : Deni Wardani. Ilustrator. : Yudiana. Pewajah Sampul. : Dasim
Download Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X. Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Program Ilmu Pengetahuan Alam. Penulis. : Iman Rahayu. Penyunting. : Farida Dzalfa. Pewajah Isi. : Deni Wardani. Ilustrator. : Yudiana. Pewajah Sampul. : Dasim
Elektron valensi Elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom. ... pembentukan ikatan ion dijelaskan sesuai teori oktet dan duplet. ? Teori duplet dan oktet. ?
Tujuan pembentukan ikatan kimia: agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur. • Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. • Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia
2 elektron valensi; ... Salah satu teori yang dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron. Contoh terjadinya ikatan logam
berdasarkan contoh senyawa sederhana. ? Struktur Lewis. ? Ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua, tiga. ? Ikatan kovalen polar dan non polar. ? Ikatan kovalen koordinasi. ? Cermat menunjukkan senyawa-senyawa yang berikatan kovalen. ? Penjelasan tenta
Dengan menggabungkan teori valensi dengan teori ikatan ion dan kovalen, hampir semua ikatan kimia yang diketahui di awal abad 20 dapat dipahami. Namun,
Teori Ikatan Valensi (VBT) Menurut teori ini, ikatan H-H terbentuk dari overlaping (tumpangsuh) orbital 1s dari masing masing atom Metode Ikatan Valensi
4 C. Ruang Lingkup Ruang lingkup bahan ajar ini adalah tentang konsep bangun datar yang meliputi: segiempat, macam-macam segiempat, lingkaran,segitiga
Download Untuk menentukan sifat – sifat bayangan pada cermin cekung, selain menggunakan rumus di atas, ada metode penomoran ruang sbb: 1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan 5. (untuk menentukan letak bayangan pada rua
Download KIC104/ 1. Praktikum Kimia Dasar I. 2 period : 2 x 50 minutes. 12. Mahasiswa Menyelidiki sifat-sifat kimia karbohidrat serta perbedaan antara monosakarida, disakarida dan polisakarida. 1. Mengetahui sifat-sifat kimia karbohidrat. 2. Ma
Download KIC104/ 1. Praktikum Kimia Dasar I. 2 period : 2 x 50 minutes. 12. Mahasiswa Menyelidiki sifat-sifat kimia karbohidrat serta perbedaan antara monosakarida, disakarida dan polisakarida. 1. Mengetahui sifat-sifat kimia karbohidrat. 2. Ma
Download M. = pusat kelengkungan cermin. F. = titik fokus. OM. = R = 2f. OF. = f = 1. 2. . • Nomor ruang benda + nomor ruamg bayangan = 5. • Jika benda berada di ruang 2 atau 3 maka bayangan pasti nyata dan terbalik. • Jika benda berada di ruan
Download Untuk menentukan sifat – sifat bayangan pada cermin cekung, selain menggunakan rumus di atas, ada metode penomoran ruang sbb: 1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan 5. (untuk menentukan letak bayangan pada rua
Download Untuk menentukan sifat – sifat bayangan pada cermin cekung, selain menggunakan rumus di atas, ada metode penomoran ruang sbb: 1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan 5. (untuk menentukan letak bayangan pada rua
Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan air sudah semakin berat dengan masuknya limbah industry dari berbagai bahan kimia yang kadang kala sangat
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI KAMIS, 24 April 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Annisa Etika Arum
Download Untuk menentukan sifat – sifat bayangan pada cermin cekung, selain menggunakan rumus di atas, ada metode penomoran ruang sbb: 1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan 5. (untuk menentukan letak bayangan pada rua
Download M. = pusat kelengkungan cermin. F. = titik fokus. OM. = R = 2f. OF. = f = 1. 2. . • Nomor ruang benda + nomor ruamg bayangan = 5. • Jika benda berada di ruang 2 atau 3 maka bayangan pasti nyata dan terbalik. • Jika benda berada di ruan
Download M. = pusat kelengkungan cermin. F. = titik fokus. OM. = R = 2f. OF. = f = 1. 2. . • Nomor ruang benda + nomor ruamg bayangan = 5. • Jika benda berada di ruang 2 atau 3 maka bayangan pasti nyata dan terbalik. • Jika benda berada di ruan
Download M. = pusat kelengkungan cermin. F. = titik fokus. OM. = R = 2f. OF. = f = 1. 2. . • Nomor ruang benda + nomor ruamg bayangan = 5. • Jika benda berada di ruang 2 atau 3 maka bayangan pasti nyata dan terbalik. • Jika benda berada di ruan
Download PENGATURAN REPRODUKSI SEL. Page 2. Mitosis: Prinsip dasar reproduksi aseksual mencangkok. Alami: ... Siklus hidup (sel) bakteri dan pewarisan DNA.
dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji ... teknik penilaian proses dan hasil belajar pada kompetensi sikap spiritual dan sosial
Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini
Chapter 3c
Ikatan Kimia II: VSEPR dan prediksi geometri Molekular, teori ikatan valensi dan Hibridisasi Orbital Atom; teori orbital atom 10.1
Model Tolakan pasangan-elektron kulit-valensi (VSEPR, Valence Shell Electron Pair Repulsion) : Meramalkan bentuk geometris molekul dari pasangan elektron di sekitar atom pusat sebagai akibat tolak-menolak antara pasangan elektron.
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
AB2
2
0
linier
linier B
B
Cl
Be
Cl
0 ps bebas pd pusat atom 10.1
2 ikatan atom pd pusat atom
10.1
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB2
2
0
AB3
3
0
Susunan pasangan elektron linier Segitiga datar
Geometri Molekul linier Segitiga datar
10.1
10.1
1
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB2
2
0
linier
linier segitiga datar tetrahedral
Susunan pasangan elektron
AB3
3
0
segitiga datar
AB4
4
0
tetrahedral
Geometri Molekul
10.1
10.1
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB2
2
0
linier
linier segitiga datar
Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
AB3
3
0
segitiga datar
AB4
4
0
tetrahedral
tetrahedral
0
segitiga bipiramida
Segitiga bipiramida
AB5
5
10.1
10.1
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB2
2
0
linier
linier segitiga datar
Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
AB3
3
0
segitiga datar
AB4
4
0
tetrahedral
tetrahedral Segitiga bipiramida oktahedral
AB5
5
0
segitiga bipiramida
AB6
6
0
oktahedral
10.1
10.1
2
10.1
ps elektron bebas vs. ps. elektron bebas
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB3
3
0
AB2E
2
1
>
ps elektron bebas vs. ps. elektron ikatan
>
ps elektron ikatan vs. ps. elektron ikatan
VSEPR Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
trigonal planar trigonal planar
trigonal planar menekuk
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB4
4
0
tetrahedral
tetrahedral
AB3E
3
1
tetrahedral
segitiga bipiramida
Susunan pasangan elektron
10.1
10.1
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB4
4
0
AB3E
3
AB2E2
2
Geometri Molekul
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
tetrahedral
AB5
5
0
Segitiga bipiramida
Segitiga bipiramida
tetrahedral
segitiga bipiramida
AB4E
4
1
Segitiga bipiramida
Tetrahedron terdistorsi
tetrahedral
menekuk
Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
tetrahedral
1 2
Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
O H
H
10.1
10.1
3
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB5
5
0
AB4E AB3E2
4
1 3
2
VSEPR Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
Segitiga bipiramida
Segitiga bipiramida
Segitiga bipiramida Segitiga bipiramida
Tetrahedron terdistorsi
Bentuk T F F
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB5
5
0
AB4E
4
Susunan pasangan elektron
1
AB3E2
3
2
AB2E3
2
3
Geometri Molekul
Segitiga bipiramida
Segitiga bipiramida
Segitiga bipiramida Segitiga bipiramida
Tetrahedron terdistorsi
Bentuk T
Segitiga bipiramida
Cl
linier I
F
I I
10.1
VSEPR
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB6
6
0
AB5E
5
1
10.1
VSEPR Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
oktahedral
oktahedral
oktahedral
Segiempat piramida F F F
Rumus
Jumlah pasangan elektron
Jumlah ps. bebas pd atom pusat
AB6
6
0
oktahedral
oktahedral
AB5E
5
1
oktahedral
AB4E2
4
2
oktahedral
Segiempat piramida Segiempat datar
Susunan pasangan elektron
Geometri Molekul
Br F
F F
F Xe
F
F
10.1
10.1
Panduan untuk menerapkan model VSEPR 1. Tulis struktur Lewis molekul tersebut. 2. Hitung jumlah pasangan elektron disekitar atom pusat. 3. Gunakan VSEPR untuk meramalkan geometri molekulnya. Apakah geometri molekul dari SO2 dan SF4? O
S AB2E
menekuk
10.1
F
O F
S F
AB4E F
tetrahedron terdistorsi 10.1
4
Momen Dipol
Daerah miskin elektron
Daerah kaya elektron
H
F
δ+
δ−
µ=Qxr Q adalah muatan r jarak antar muatan 1 D = 3,36 x 10-30 C m
10.2
10.2
Yang manakah dari molekul berikut yang memiliki momen dipol? H2O, CO2, SO2, and CH4 O H H Momen dipol Molekul polar
S O O Momen dipol Molekul polar H
O
C
O
Tdk ada momen dipol Molekul nonpolar
H
C
H
H Tdk ada momen dipol Molekul nonpolar
10.2
10.2
10.2
10.2
Apakah CH2Cl2 memiliki momen dipol?
5
Kimia dalam Kehidupan: Microwave Ovens
Bagaimana teori Lewis menerangkan ikatan pd H2 dan F2?
Pembagian dua elektron antar dua atom. Energi Ikatan yg terdisosiasi
Panjang Ikatan
Tumpang-tindih
H2
436,4 kJ/mol
74 pm
2 1s
F2
150,6 kJ/mol
142 pm
2 2p
Teori ikatan valensi – mengasumsikan bahwa elektron-elektron dalam molekul menempati orbitalorbital atom yang mengambil peranan dalam pembentukan ikatan. 10.2
10.3
Perubahan pada kerapatan elektron ketika dua atom hidrogen saling mendekat.
10.4
10.3
Hibridisasi– istilah yang digunakan untuk pencampuran orbital2 atom dalam satu atom.
Teori ikatan valensi dan NH3 N – 1s22s22p3
1. Tidak diterapkan pd atom yg terisolasi.
3 H – 1s1
2. Merupakan pencampuran dari sedikitnya dua orbital atom yang tidak setara.
Jika ikatan terbtk akibat kelebihan 3 orbital 2p pd nitrogen dengan orbital 1s pada tiap atom hidrogen, akan berbentuk apakah geometri molekul dari NH3? Jika digunakan 3 orbital 2p perkiraan adalah 900 Sudut ikatan aktual H-N-H adalah 107,30 10.4
3. Jumlah orbital hibrida yg dihasilkan sama dengan jumlah orbital atom asli yang terlibat dalam proses hibridisasi 4. Hibridisasi membutuhkan energi; tetapi sistem memperoleh kembali energi ini, bahkan lebih selama pembentukan ikatan. 5. Ikatan kovalen terbentuk akibat tumpang-tindihnya orbital hibrida dengan orbital yang tidak terhibridisasi. 10.4
6
10.4
10.4
Pembentukan Orbital Hibrida sp
Meramalkan sudut ikatan yang tepat
10.4
Pembentukan Orbital Hibrida sp2
10.4
Bagaimana meramalkan hibridisasi pusat atom? Hitung jumlah pasangan bebas DAN jumlah dari atoms yang terikat pada pusat atom # ps.bebas + # ikatan atom
10.4
Hibridisasi
Contoh
2
sp
BeCl2
3
sp2
BF3
4
sp3
CH4, NH3, H2O
5
sp3d
PCl5
6
sp3d2
SF6 10.4
7
10.4
10.5
Ikatan Pi (π) – kerapatan elektron diatas dan dibawah inti dari ikatan atom Sigma bond (σ) – kerapatan elektron antar 2 atom 10.5
10.5
10.5
10.5
8
Ikatan Sigma (σ) dan Pi (π) Ikatan tunggal
1 ikatan sigma
Ikatan ganda
1 ikatan sigma dan ikatan 1 pi
Ikatan rangkap tiga
1 ikatan sigma dan 2 ikatan pi
Berapa jumlah ikatan σ dan π terdapat pada molekul asam asetat (cuka) CH3COOH? O
H
H C
C
O
H
ikatan σ = 6 + 1 = 7 ikatan π = 1
H 10.5
O
O
Percobaan menunjukkan O2 adalah paramagnetik
10.5
Tingkat energi orbital molekul ikatan dan orbital molekul antiikatan pada hidrogen (H2).
Tidak ada e- yang tdk berpasangan Maka disebut diamagnetik
Teori Orbital Molekul – menggambarkan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yg dihasilkan dr interaksi orbital2 atom dr atom2 yang berikatan dan yg terkait dg molekul secara keseluruhan.
Orbital molekul ikatan memiliki energi yg lbh rdh dan kestabilan yg lebih rendah dibandingkan orbital2 atom pembentuknya.
10.6
Orbital molekul antiikatan memiliki energi yg lebih tinggi dan kestabilan yang lebih rendah dibandingkan orbital2 atom pembentuknya. 10.6
10.6
10.6
9
10.6
Konfigurasi Orbital Molekul (OM) 1. Jumlah orbital molekul yg terbentuk selalu sama dg jumlah orbital atom yg bergabung.
10.6
1 Orde ikatan = 2
(
Jumlah elektron pada OM ikatan
-
Jumlah elektron pada OM antiikatan
)
2. Semakin stabil orbital molekul ikatan, semakin kurang stabil orbital molekul antiikatan yang berkaitan. 3. Pengisian orbital molekul dimulai dr energi rendah ke energi tinggi. 4. Setiap orbital molekul dpt menampung hingga dua elektron. 5. Gunakan aturan Hund ketika elektron ditambahkan ke orbital molekul dengan energi yang sama. 6. Jumlah elektron dalam orbital molekul sama dg jumlah semua elektron pada atom-atom yg berikatan. 10.7
Orde Ikatan
½
1
½
0 10.7
Delokalisasi Orbital Molekul tidak hanya terbatas antar dua ikatan atom yang berdekatan, tetapi sesungguhnya terjadi antar tiga atau lebih atom.
10.7
10.8
10
Kerapatan elektron diatas dan dibawah permukaan molekul benzena.