INVENTARISASI ALAT TANGKAP BERDASARKAN KATEGORI STATUS

Download Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status alat penangkap ikan berdasarkan ... dinamika alat tangkap juga telah menyebabkan punahnya ...

0 downloads 502 Views 52KB Size
Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....

INVENTARISASI ALAT TANGKAP BERDASARKAN KATEGORI STATUS PENANGKAPAN IKAN YANG BERTANGGUNGJAWAB DI PERAIRAN TANAH LAUT INVENTORY OF FISHING GEARS BASED ON CATEGORY OF RESPONSIBLE FISHERIES STATUS AT TANAH LAUT WATERS 1) 1)

Rusmilyansari

Program Studi Penangkapan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan, UNLAM email: [email protected]

ABSTRAK Program pembangunan perikanan tangkap dalam upaya meningkatkan kesejahteraan harus mencerminkan juga upaya menjaga kelestarian sumberdayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status alat penangkap ikan berdasarkan kategori penangkapan yang bertanggung Jawab. Penelitian dilakukan di Kabupaten Tanah Laut. Penelitian dilakukan dengan metode observasi berdasarkan dan wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat penangkap ikan yang termasuk kategori bertanggung jawab yaitu rawai dan set gillnet; kategori kurang bertanggung jawab yaitu encircling gillnet, drift gillnet, trammel net, purse seine dan beach siene. Sedangkan kategori tidak bertanggung jawab yaitu skimming net dan mini trawl. Rekomendasi kebijakan dapat dilakukan dengan cara pengendalian jumlah alat tangkap, penutupan daerah penangkapan dan penguatan kesadaran pemangku kepentingan. Dengan demikian pengelolaan sumberdaya perikanan dalam rangka pembangunan berkelanjutan dapat dilaksanakan. Kata kunci : Identifikasi, alat penangkap ikan, perikanan bertanggung jawab, perairanTanah Laut

ABSTRACT Fisheries development programs in an effort to improve the well-being should also reflect an effort to preserve its resources . This study aims to determine the status of fishing gear base on categoryResponsibility Fisheries. The study was conducted in Tanah Lautdistrict . Research carried out by the method of observation and interview based . The data were analyzed descriptively . The results showed that the fishing gears base on responsible category are longline and set gillnet; less responsible category are encircling gillnet, drift gillnet, trammel net, purse seine and beach siene. While the not responsible categories are Skimming net andMini Trawl . 143

Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012, hal. 143-153

Policy recommendations can be done by controlling the amount of fishing gear, fishing area closures and strengthening stakeholder awareness. Thus the management of fishery resources in the context of sustainable development can be implemented Key Word: Identification, FishingGears, Responsible Fisheries, Tanah Laut Waters bahan

PENDAHULUAN

diskusi

dalam

rangka

pengelolaan perikanan. Penggunaan alat penangkapan

Alat penangkapan ikan sebagai sarana utama dalam usaha perikanan

ikan

tangkap

diatur

keseimbangan

sehingga

tidak

pada

sedemikian

rupa

berdampak

pengguna

negatif

sumberdaya

harus dan

meminimalkan

dampak negatif bagi biota lain. Hal ini penting

untuk

perikanan dan lingkungan perairan

mengingat

serta pengguna jasa perairan lainnya.

struktur

Penggunaan

mempengaruhi

alatpenangkapanikan

memperhatikan

dipertimbangkan

hilangnya

biota

dalam

ekosistem secara

akan keseluruhan

harus memperhatikan keseimbangan

ekosistem yang ada.

dan meminimalkan dampak negatif

mencatat bahwa kesalahan dalam

bagi biota lain. Hal ini menjadi penting

mengantisipasi dinamika alattangkap

untuk

juga

dipertimbangkan

hilangnya

biota

mengingat

dalam

struktur

Sejarah juga

menyebabkan

sumberdaya

ikan.

Bangkrutnya

ekosistem akan mempengaruhi secara

perikanan

keseluruhan

memberi pelajaran bahwa kesalahan

ekosistem

yang

ada.

anchovy

punahnya

Radarwati (2010) menjelaskan bahwa

dalam

kesalahan

sumberdaya

dinamika

dalam alat

mengantisipasi

tangkap

juga

telah

menyebabkan punahnya sumberdaya

mengantisipasi ikan

keberlanjutan

Bertolak

bahwa

nilai

pemanfaatan

melihat

produksi

perikanan

dengan bukan

telah

kegiatan

telah

stok merusak perikanan

pelagis (Wiyono 2005).

ikan. Hendiarti (2005) menandaskan

di Peru

dari

pengalaman

tersebut maka jika ingin melakukan pengembangan agar

lebih

perikanan

tangkap

optimal

perlu

angka mutlak dan perlu kehati-hatian

mempertimbangkan nilai lainnya agar

dalam penggunaannya, karena ada

keberlanjutan

bias yang besar. Walaupun demikin

dapat

nilai tersebut tetap bisa dijadikan

meskipun termasuk sumberdaya yang

perikanan

tangkap

dilakukan.Sumberdaya

ikan,

144

Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....

dapat

pulih

resources)

kembali

namun

(renewable

bukanlah

tidak

beradasarkan kategori penangkapan yang bertanggung Jawab.

terbatas, oleh karena itu perlu dijaga kelestariannya.

Usaha-usaha

untuk

METODE PENELITIAN

menjaga kelestarian sumberdaya ikan dari

ancaman

kepunahan

harus

segera dilakukan,sehingga diharapkan pengembangan

teknologi

penangkapan ikan ke depan harus memperhatikan

aspek

lingkungan.Teknologi ikan

ramah

keramahan penangkapan

lingkungan

atau

penangkapan ikan yang bertanggung jawab adalah suatu alat tangkap yang tidak

memberikan

perairan

dilakukan

Kabupaten

Tanah

di Laut

Provinsi Kalimantan Selatan selama 3 (tiga) bulan sejak Januari-Maret 2013. Materi penelitian yaitu alat tangkap yang dominanterdapat di Kabupaten Tanah

Laut

yaitu

lampara

dasar

modifikasi (Mini Trawl) yang oleh data statistik

dikelompokkan

ke

dalam

negatif

jermal, pukat pantai (Beach seine),

sejauh

pukat cincin (Purse seine), jaring

mana alat tangkap tersebut merusak

insang hanyut (Drift Gill net), jaring

dasar

insang lingkar (Encircling Gill net),

terhadap

dampak

Penelitian

lingkungan,

perairan,

hilangnya

alat

yaitu

kemungkinan tangkap,

serta

jaring insang tetap (SetGill net), jaring

kontribusinya terhadap polusi. Faktor

tiga lapis (Trammel net), sungkur

lain adalah dampak terhadap biodiversity dan target resources yaitu

(Skimming

net)dan

rawai

tetap

(Bottom longline)

komposisi hasil tangkapan, adanya by catch serta tertangkapnya ikan-ikan

Pengumpulan Data

muda (Rasdaniet al. 2005)

Pengambilan sampel dilakukan

Penelitian ini penting dilakukan

dengan menggunakan metode quota

untukmendukungpengembanganperik

sampling.

anantangkap

metode

yang

bertanggung

Menurur pengambilan

Azwar

(2003)

sampel

cara

jawab.Dengandemikiandapat

kuota

memberikan jaminan kelestarian dan

mengambil sampel sebanyak jumlah

keberlanjutan

tertentu

(quota

sampling)

adalah

sumberdaya

ikan.

bertujuan

untuk

merefleksikan ciri populasi. Menurut

mengetahui statusalat penangkap ikan

Tiro (2003), metode qouta sampling

Penelitian

ini

yang

dianggap

dapat

145

Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012, hal. 143-153

yakni banyaknya subjek yang akan

atau Instansi terkait serta dari pustaka

diselidiki ditentukan terlebih dahulu,

yang relevan dengan penelitian.

dan pengambilan sampel ini dapat dipandang

sebagai

incidental

Analisis Data

sampling. Pada penelitian ini akan

Dalam menentukan kategori alat

diambil sampel 5 (qouta) alat tangkap

tangkap yang bertanggung jawab yang

dari setiap populasi.

ada di perairan Kabupaten Tanah

Analisismelalui

pemberian bobot (skor) dari masing-

Laut,

masing alat tangkap terhadap kreteria

kriteria perikanan bertanggung jawab

adalah 1 sampai 4.

seperti

Data yang digunakan dalam

maka

yang

Fisheries,

dan

Kapal

sekunder.

Data

primer

penentuan

dikemukakan

dalam

Code of Conduct for Responsible

penelitian ini terdiri dari data primer data

dilakukan

FAO

(1995),

Perikanan

Direktorat

dan

Alat

dilakukan dengan metode observasi

PenangkapanIkan, DKP (2005) dan

langsung dan wawancara. Observasi

Monintja

langsung

kemudian

dilakukan

di

daerah

(2000).

Kriteria

diberikan

tersebut

skor.

Untuk

penangkapan untuk melihat metode

memudahkan penilaian maka masing-

operasi

masing

penangkapannya,

pendaratan

ikan

tempat

(TPI)

untuk

kreteria

2004,

yang

dimodifikasi).

Sudirman,

pedoman wawancara berupa daftar

terdiridari:

pertanyaan

terhadap

semi

terstruktur

dan

dipecah

menjadi 4 sub kreteria (Najamuddin,

mengamati jenis-jenis dan ukuran ikan tertangkapmenggunakan

utama

2004

yang

Kreteria

tersebut

selektifitas,

dampak

habitat,

kesegaran

hasil

bersifat terbuka untuk mendapatkan

tangkapan, keamanan bagi nelayan,

informasi

hasil tangkapan sampingan, dampak

yang

lebih

banyak.

Wawancara dilakukan kepada nelayan

bagi

mencakup

hasil

spesies

tangkap,

daerah

pemasaran

tangkapan,

dan

alat

penangkapan, lain-lain,

Informandalampenelitianiniterdiridari (DPRD, DKP Tanah Laut, Tokoh masyarakat/Kepala

desa)

biodiversity, ikan

keamanan yang

bagi

dilindungi,

Penerimaan secara sosial (Investasi rendah,

menguntungkan,

tidak

berpotensi konflik dan legal). Untuk menentukan kelompok kategori alat tangkap

berdasarkan

sertanelayanKabupaten Tanah Laut.

kategori

bertanggung

jawab,

Data sekunder diperoleh dari Dinas

digunakan analisis standarisasi fungsi 146

Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....

nilai. Unit-unit penangkapan ikan di

alat tangkap set gillnet yaitu ikan yang

analisis berdasarkan aspek kategori

sesuai dengan ukuran mata jaring

bertanggung jawab dengan 8 kriteria.

yang digunakan. Ikan yang berukuran

Nilai yang diperoleh dari masing-

lebih kecil dari ukuran mata jaring

masing kriteria berupa nilai skor,

akan lolos dari penangkapan.

dimasukkan

kedalamf

ungsi

nilai

Alat penangkap ikan;

drif gill

sesuai dengan yang digunakan dalam

net dan encircling gill net dapat

penilaian berbagai kriteria.

menangkap

beberapa

species

(encircling gill net menangkap 11

HASIL DAN PEMBAHASAN

spesies dan drif gill net menangkap 12 spesies), namun dilihat dari

ukuran

ikan yang tertangkap memiliki variasi

Hasil

relatif seragam. Alat penangkap ikan Status Alat penangkap Ikan di Kabupaten Tanah Laut yang dikaji berdasarkan terhadap

selektifitas,

habitat,

dampak

kesegaran

hasil

tangkapan, keamanan bagi nelayan, hasil tangkapan sampingan, dampak bagi

biodiversity,

spesies

ikan

keamanan yang

bagi

dilindungi,

penerimaan secara sosial.

penangkap

ikan;Bottom

line

dangill net

mempunyai

selektifitas

tinggi.

Alat

penangkap ikan bottom Long line menggunakan

mata

pancing

berukuran 4. Set gillnet mempunyai mesh

size

3

inchi

(8

cm).Hasil

tangkapan alat tersebut terdiri dari beberapa spesies,yaitu sebanyak 9 spesies

seine, jermal dan beach seine,yaitu dapat menangkap beberapa spesies (trammel net menangkap 11 spesies, purse seine menangkap 10 spesies, jermal 11 spesies dan purse seine menangkap 15 spesies), tetapi ukuran

beragam. Hal ini disebabkan oleh

Alat

tingkat

ialah alat tangkap trammel net, purse

ikan yang tertangkap memiliki variasi

1. Selektifitas

Long

yang memiliki selektifitas relatif rendah

dan

ukuran

yang

relatif

mesh size yang digunakan dan sifat operasi

alat

tangkap.

Untuk

alat

tangkap purse seine memiliki mesh size 1 inchi, jermal memiliki mesh size bagian tubuh jaring 1 inchi dan bagian kantong ½ inchi dan bech siene memiliki ukuran mata jaring 4 cm. Untuk

alat

penangkapikan;

purse

seine dan beach seine merupakan alat penangkap ikan yang bersifat aktif

seragam.Ikan yang tertangkap dengan 147

Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012, hal. 143-153

sehingga ikan yang terkurung terdiri

3. Kesegaran hasil tangkapan

dari berbagai ukuran akan tertangkap

Dari segi kesegaran (kualitas)

oleh alat tersebut. Sedangkan untuk

hasil

alat tangkap jermal dan trammel net

ikan;bottom long line dan set gill net

merupakan alat penangkap ikan yang

didominasi oleh ikan dalam keadaan

memiliki

pada

mati segar. Hal ini disebabkan oleh

trammel net terdapat di jaring sebelah

konstruksi alat yang dapat melukai

dalam (inner net) dengan ukuran mata

atau

jaring 1,5 inchi, sehingga ikan dengan

pengoperasian alat.

kantong.

berbagai

ukuran

Kantong

bisa

tangkapan,

tidak

tertangkap

maka

2. Dampak terhadap habitat

merupakan

alat

netdanbottom

long

ikan; line

gill dapat

dan

lama

Berdasarkan kesegaran hasil tangkapan,

penengkap

penangkap

melukai

dibagian ini.

Alat

alat

beach

seine

tangkap

yang

menghasilkan hasil tangkapan yang memiliki

kualitas

lebih

baik

dinyatakan aman terhadap habitat.

dibandingkan dengan alat tangkap

Ikan yang tertangkap dengan bottom

yang lain dalam kategori alat tangkap

long line ialah ikan yang lebih besar

kurang

bukaan mulutnya dari ukuran mata

menghasilkan ikan dalam keadaan

pancing,

dominan

sedangkan

ikan

yang

bertanggung

masih

jawab

hidup.

yakni

Hal

ini

mempunyai bukaan mulutnya lebih

disebabkan lama waktu antara setting

kecil dari ukuran mata pancing akan

dan

lolos dari penangkapan.

sehingga tidak menyebabkan

Alat

penangkapikan;beach

lama

hauling

yang

relatif

terkurungpadaalat

tangkap.

Sebaliknya

berpotensi

ikan;purse seine, jermal, trammel net,

dampak

drift

sebagian habitat pada wilayah sempit.

menghasilkan ikan yang dominan mati

Alat ini dioperasikan sampai ke dasar

segar.

perairan, hal ini disebabkan target

4. Keamanan nelayan

sedangkan

alat

tangkap

net,

encircling

penangkap

terhadap habitat yakni dapat merusak

spesies yang ditangkap adalah udang,

gill

alat

ikan

seine merupakan alat tangkap yang memberikan

untuk

pendek

gill

Dampak pengoperasian

net

alat

ini

penangkap ikan terhadap keamanan

mempunyai ukuran panjang 525 – 700

nelayan, yaitu set gillnet merupakan

meter.

alat

tangkap

yang

relatif

dapat

menyebabkan gangguan kesehatan 148

Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....

yang

bersifat

sementara,

hal

ini

5. Hasil tangkapan sampingan

disebabkan oleh pengoperasian alat tangkap

dilakukan

secara

manual

Alat penangkapan ikan; set gillnet merupakan alat tangkapan yang

(tenaga manusia). Sedangkan alat

lebih

penangkap ikan; rawai merupakan alat

tangkapan sampingan yaitu sebanyak

tangkap yang aman terhadap nelayan

lebih dari 3 spesies dibandingkan

karena alat tangkap tersebut dapat

dengan bottom long line yaitu kurang

dioperasikan

dari 3 spesies tetapi semua hasil

oleh

hanya

seorang

nelayan.

banyak

menghasilkan

hasil

tangkapan sampingan kedua alat ini

Alat penangkap ikan;encircling

bernilai ekonomis. Menurut Rasdani et

seine

al. (2001), hasil tangkapan sampingan

danbeach seinekecuali jermal atau

(by catch) dapat didefinisikan sebagai

lampara dasar mempunyai dampak

hasil tangkapan insidental yakni hasil

terhadap kesehatan nelayan, akan

tangkapan yang tidak diperkirakan

tetapi

sebelumnya akan tertangkap dalam

gillnet,

trammel

bersifat

net,

purse

sementara

seperti

terluka, terkilir dan lain-lain. Hal ini

operasi

disebabkan oleh alat penangkap ikan

tertangkap

dioperasikan

(insidental).

secara

manual.

penangkapan

ikan,

secara Semua

tetapi

kebetulan alat

tangkap

Sedangkan jermal tidak memberikan

dalam kategori ini menghasilkan hasil

dampak terhadap kesehatan nelayan.

tangkapan sampingan lebih dari 3

Hal

cara

spesies dan bernilai ekonomis, kecuali

pengoperasian alat yang bersifat pasif

drif gill net dan encicling gill net pernah

dan tidak memerlukan tenaga yang

menangkap spesies yang tidak laku

banyak.

dengan

dijual yaitu penyu, tetapi kemudian

penelitian Radarwatiet al. (2010), yang

dilepas kembali, begitu juga beach

menyatakantingkat

seine menangkap jenis buntal yang

ini

diterima

disebabkan

Hal

oleh

ini

oleh

sejalan

bahaya nelayan

yang dalam

mengoperasikan alat tangkap sangat

tidak laku dijual. 6. Dampak terhadap biodiversitas

tergantung pada jenis alat tangkap

Alat penangkap ikan; set gillnet

dan keterampilan yang dimiliki oleh

merupakan alat yang aman terhadap

nelayan dan didasarkan pada dampak

ikan yang dilindungi dikarenakan alat

yang mungkin diterima.

ini tidak pernah menangkap ikan yang dilindungi.Beach seine merupakan alat 149

Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012, hal. 143-153

tangkap yang dapat menyebabkan

encircling

kematian beberapa spesies dan dapat

tangkap

merusak habitat. Hal ini sangat terkait

tertangkap penyu sisik.Menurut UU.

dengan

No. 5 Th.1990 tentang biota laut dan

tingkat

selektifitas

alat

gillnet yang

merupakan

alat

telahbeberapa

kali

tangkap, alat tangkap ini memiliki

pantai

selektifitas rendah, sehingga banyak

pemerintah, salah satu penyu yang

spesies

dilindungi diantaranya ialah Penyu

yang

dapat

tertangkap.

yang

dilindungi

Kemudian hal ini disebabkan pula oleh

sisik (Eretmocefys turtle).

jumlah alat tangkap dan intensitas

8.Penerimaan sosial

penangkapannya,

oleh

sehingga

Kriteria alat tangkap diterima

sumberdaya mengalami tekanan yang

secara sosial mencakup nilai investasi

pada

rendah,

akhirnya ada

spesies yang

menguntungkan,

menjadi langka. Sedangkan untuk alat

menimbulkan

tangkap lainnya dalam kategori ini

legal. Berdasarkan pada peraturan

tergolong alat tangkap yang dapat

yang berlaku, maka alat penangkap

menyebabkan

ikan;

kematian

beberapa

gill

potensi

tidak

net

konflik,

dan

merupakan

alat

spesies, tetapi tidak sampai merusak

penangkap yang tidak legal atau alat

lingkungan.

dan

tangkap yang tidak mimiliki izin.Alat

Kusumawardani (2001) dampak buruk

penangkap ikan; long line yang tidak

yang

memiliki

Menurut

diterima

berpengaruh

oleh

buruk

Yakin

habitat pula

akan

terhadap

izin

sebanyak 80

%

di

Kabuptaen Tanah Laut.

biodiversity yang ada dilingkungan

Beberapa

hal

yang

harus

tersebut dan hal ini tergantung dari

diperhatikan terhadap alat tangkap

bahan yang digunakan & metode

ikan kategori bertanggung jawab yaitu

operasinya.

hasil

7. Keamanan bagi species ikan yang

(terlaporkan) sebagai media kontrol

dilindungi

untuk mencegah agar ikan-ikan yang

Berdasarkan dampak terhadap

tangkapan

harus

terdata

dilindungi tetap terjaga keamanannya.

keamanan ikan yang dilindungi, alat

Untuk

penangkap ikan;Beach seine, jermal,

bertanggung jawab (set gill net dan

purse seine, trammel net merupakan

bottom long line) direkomendasikan

alat

pernah

untuk dikembangkan secara terkontrol.

yang

Kedua alat tangkap ini merupakan alat

dilindungi. Sedangkan drif gillnet dan

tangkap yang dapat diterima secara

tangkap

menangkap

yang spesies

tidak ikan

alat

tangkap

kategori

150

Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....

sosial, ekonomi, maupun lingkungan.

% yang memilikiizin. Sedangkan jaring

Secara sosial alat ini dapat menyerap

tiga lapis tidak ada yang memiliki izin.

tenaga

kerja,

tidak

menimbulkan

Sebagai

tindaklanjut

dari

potensi konflik dengan nelayan lain.

pelaksanaan Undang-undang Nomor

Secara ekonomi alat ini merupakan

31 Tahun 2004 tentang Perikanan bab

alat tangkap yang rendah investasi.

V pasal 26 ayat (1), yaitu bidang

Kedua

perikanan yang harus memiliki izin

alat

ini

menguntungkan

juga

masih

bagi

nelayan.

ialah;

dampak

terhadap

pembudidaya ikan, pengangkut ikan,

lingkungan, kedua alat ini tergolong

pengolah ikan dan pemasar ikan. Dan

aman

dalam bab VII pasal 48 ayat (1) yaitu

Berdasarkan

terhadap

lingkungan,

tidak

penangkapan

terjadinya kerusakan habitat ikan dan

setiap

tergolong

manfaat langsung dari sumberdaya

aman

terhadap

biodiversitas.

ikan

Dalam hal pengoperasian alat tangkap

ikan

Kabupaten

oleh

Tanah

nelayan Laut,

di ada

orang

dan

yang

ikan,

memperoleh

lingkungan

pengelolaan

di

perikanan

Indonesia

dikenakan

perikanan.

Peraturan

wilayah Republik pungutan

Pemerintah

kesepakatan tidak tertulis yang sampai

Republik Indonesia Nomor 54 Tahun

saat ini dipegang oleh nelayan yang

2002 tentang usaha perikanan yang

beroperasi di wilayah mereka harus

mengatur

menggunakan alat tangkap yang sama

pemberian izin, dan Surat Keputusan

digunakan olehparanelayan, hal ini

Menteri

gunanya

terjadi

Republik

dapat

10/MEN/2003

agar

kecemburuan

sosial

tidak yang

berdampak menjadi konflik sosial. Alat tangkap yang legal atau memiliki

izin

usaha

masalah

Kelautan Indonesia

kewenangan

dan

Perikanan

Nomor

tentang

KEP.

Perizinan

Usaha Penangkapan Ikan, maka di Kabupaten

Tanah

Laut

di

buat

penangkapan

Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2003

ikanhanyalahpukat cincin dan jaring

tentang Retribusi Izin Usaha Kelautan

insang lingkar. Alattangkap yang lain

dan Perikanan di wilayah Kabupaten

seperti jaring insang hanyuthanya60%

Tanah

memiliki izin, pukat pantai hanya 40%

tanggal 14 Agustus 2003. Hal ini

yang memiliki izindan jermal hanya 10

diperkuat dengan munculnya Perda

Laut

yang

disahkan

pada

provinsi Kalimantan Selatan No 24 151

Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012, hal. 143-153

Tahun 2008 tentang Pengawasan dan

penangkapan

Perlindungan

jawabyaitu

dikembangkan

secara

terkontrol;

kategori

kurang

Sumberdaya

Ikan

di

Kalimantan Selatan.

ikan

bertanggung

bertanggung jawabyaitu pengendalian

KESIMPULAN DAN SARAN

jumlah alat tangkap, dan kategori tidak bertanggung jawab yaitu dengan cara penutupan

Kesimpulan

daerah

penangkapan.

Dalam rangka pengembangan Alat

penangkap

termasuk

kategori

jawabyaitu

alat

ikan

yang

bertanggung

penangkap

ikan;

rawaidasar (bottom long line), jaring insang

tetap

(set

gill

net).

Alat

penangkapan ikan kategori kurang bertanggung

jawab

yaitu

alat

perikanan

tangkap

agar

tidak

menggunakan alat penangkap ikan yang tidak bertanggung jawab, maka perlu ada upaya secara terus-menerus untuk memberikan proses penyadaran kepada stakeholder perikanan tangkap di Kabupaten Tanah Laut.

penangkap ikan; ialah jaring insang lingkar(encircling gill net), jaring insang

Ucapan Terimakasih

hanyut (drift gill net), jaring tiga lapis (trammel net), pukat cincin (purse seine),

Jermal

dan pukat pantai

(beach

seine).

Sedangkan

alat

tangkap kategori tidak bertanggung jawab yaitu alat penangkap ikan: sungkur (skimming

net) dan lampara

dasar modifikasi (mini trawl).

Terima kasih kepada enumerator dan mitra bahari Kalimantan Selatan yang

telah

pengumpulan

membantu data

serta

dalam seluruh

informan dan nelayan yang telah memberikan

informasi

akurat

dan

terima kasih pula kepada reviewer yang mengkoreksi artikel ini.

Saran Kebijakan

pengelolaan

yang

dapat diterapkan untuk kategori alat

152

Rusmilyansari : Inventarisasi Alat Tangkap Berdasarkan Kategori.....

DAFTAR PUSTAKA Adrianto L, Matsuda Y. 2005. Assessing Local Sustainability of Fisheries System: a multi-criteria participatory approach with the case of Yoron Island.Kagoshima Prefecture. Japan. Marine Policy 29; 9-23 FAO, 1995, Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Rome Fauzi A, Ana S. 2002. Penilaian Depresiasi Sumberdaya Perikanan Sebagai Bahan Pertimbangan Penentuan Kebijakan Pembangunan Perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan 4(2):36-49 Hendriati N, Suwarso E, Aldrian K, Amri R, Andiastuti SI, Shacoemar, Wahyono IB. 2005. Seasional Variation of Pelagic Fish Catch Around Java. Oceanography 18(4);112-123) Rasdani, M., 2005. Usaha Perikanan Tangkap yang Bertanggung Jawab. Makalah disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Ikan tanggal 14 – 24 Juni 2005. BPPI Semarang. Rusmilyansari, Wiryawan B, Haluan J, Simbolon D. 2010.Konflik PerburuanTeripang Oleh Nelayan Andon di Perairan Kalimantan Selatan.JurnalChlorophyl. 6(3):193-200 Radarwati S,Basoro MS, Monintja DR, Purbayanto A. 2010.Alokasi Optimumdan Wilayah PengembanganBerbasisAlatTangkapPotensialTeluk Jakarta. . Marine Fisheries 1(2): 189-198 Tiro, M. A. 2003. Dasar-dasar Statistika. Edisi Revisi. State University of Makassar Press. Makassar. Wiyono. E.S., 2005. Pengembangan Teknologi Penangkapan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Ikan (http://www.beritaiptek.com) yang direkam pada 22 Sep 2010 Worm B, Barbier EB, Beaumont N, Duffy JE, Folke C, Halpern BS. 2006. Impaccts of Biodiversity Loss on Ocean Ecosystem Services. Sciene Journal 314(1):87-90 Yakin A,Kusumawardani R. 2001. The impact of development of Rinjani Mountain National Park toward the farmer’s economy in the surrounding area: a case study at the Village of Senaru, District of West Lombok. Agroteksos 12(2):151-160.

153